Anda di halaman 1dari 11

 Analisis Lingkungan Organisasi

Adalah suatu proses yang digunakan pembuat strategi untuk memantau faktor lingkungan
dalam menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaannya.Analisis Lingkungan
terdiri dari lingkungan external dan internal.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal ialah lingkungan diluar organisasi/ perusahan yangberpengaruh
terhadap perusahaan.
Ada tiga macam lingkungan ekternal, yaitu :
Lingkungan Umum (General Environment) :
 Faktor ekonomi : naik turunnya perekonomian yang disebabkan oleh siklus
bisnis,inflasi,kebijakan moneter, neraca pembayaran
 Perubahan iklim sosial politik dan hukum
 Perubahan teknologi
 Perubahan kebijakan pemerintah

Lingkungan Industri (Industry Environment) :


 Hambatan Masuk
 Kekuatan Pemasok
 Kekuatan Pembeli/Pelanggan
 Ancaman Produk Pengganti
 Persaingan antar perusahaan

1. Lingkungan Global (Global Environmental)


 Yang termasuk lingkungan global contohnya bahasa, kultur, politik,ekonomi,
campurtangan pemerintah, tenaga kerja, pembiayaan, riset pasar, periklanan,
transportasi dan komunikas, kerjasama, kontrak-kontrak dan sebagainya.

Kekuatan – Kekuatan yang Mempengaruhi Persaingan Industri :


1. Ancaman pendatang baru
2. Kekuatan Penawaran Pemasok
3. Kekuatan Penawaran Pembeli
4. Ancaman produk atau Jasa Pengganti
5. Ancaman Pesaing Industri (Pesaing diantara perusahaan yang ada)

Penjelasan Lingkungan Industri :


Ancaman masuknya pendatang baru (potential entry of new competitors) :
 Banyaknya pendatang baru yang masuk kedalam industri tergantung dari Barriers
of entry industri tersebut yang meliputi :

Skala Ekonomi ( Economies of scale )


 Skala ekonomis menggambarkan turunnya biaya satuan ( unit cost) suatu
produk (operasi atau fungsi yang dihasilkan untuk menghasilkan produk)
apabila volume absolut perperiode meningkat.
Differensiasi Produk ( Produk differentiation )
 Perusahaan mempunyai identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan tertentu,
yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk
dimasa yang lampau atau sekedar karena merupakan perusahaan
pertama.Diferensiasi menciptakan hambatan masuk dengan memaksa
pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan
pelanngan yang ada.
Persyaratan modal ( Capital requirement )
 Kebutuhan modal untuk produksi,membiayai R & D, pemasaran dan
mengelola persediaan bahan baku.
1. Biaya Peralihan ( Switching cost )
 Biaya yang dikeluarkan oleh konsumen untuk beralih ke pemasok atau produl
lain.
1. Akses ke saluran distribusi ( Access to distribution channels )
2. Keungulan biaya tidak tergantung dari skala ekonomi (Cost Advantages
Independent scale)
3. Teknologi produk milik sendiri
4. Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku
5. Lokasi yang menguntungkan
6. Subsidi pemerintah dan kebijakan pemerintah
7. Kurva belajar atau pengalaman
2. Royalitas Diantara Para Pesaing (Rivalry among competing firms)
Persaingan merebut posisi melalui persaingan harga, iklan, perkenalan produk,
pelayanan kepada pelanggan. Tingkat rivalitas diantara pesaing yang ada dalam
industri menunjukan tingkat persaingan yang ada merupakan akibat dari sejumlah
faktor-faktor struktural sebagai berikut :

1. Jumlah pesaing yang banyak atau seimbang


2. Pertumbuhan industri yang lamban
3. Biaya tetap atau biaya penyimpanan tinggi
4. Ketiadaan diferensiasi atau biaya peralihan
5. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar
6. Pesaing yang beragam
7. Taruhan strategis yang besar
8. Hambatan pengunduran diri yang tinggi

3. Tekanan Produk Pengganti ( Potential development of substitute products )


Produk substitusi dengan Switching cost rendah, harga murah, dan kualitas lebih
baik.Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-produk
yang : (1) mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi yang lebih
baik ketimbang produk industri atau (2) dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.

4. Tawar Menawar Pembeli ( Bargaining power of consumers )


Kualitas lebih baik, pelayanan lebih baik, dan biaya murah. Para pembeli akan
mempunyai kekuatan tawar menawar yang tingi jika :

1. Kelompok pembeli terpusat atau membeli relatif dalam jumlah besar


2. Produk yang dibeli dari industri adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi
3. Pembeli menghadapi biaya pengalihan yang kecil
4. Pembeli mendapatkan laba kecil
5. Pembeli menunjukkan ancaman untuk melakukan integrasi balik
6. Produk industri tidak penting bagi mutu produk atau jaa pembeli
7. Pembeli mempunyai informasi lengkap
5. Tawar Menawar Pemasok ( Bargaining power of supplier )
Didominasi sedikit perusahaan, produknya unik, indutri bukan pelanggan penting,
dapatmelakukan integrasi ke hilir.

Para pemasok akan memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi jika :
1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terkonsentrasi
ketimbang industri dimana mereka menjual
2. Tidak ada pemasok pengganti
3. Industri bukanlah pembeli terpenting bagi pemasok
4. Produk mereka merupakan input paling penting bagi industri
5. Pemasok memiliki kekuatan untuk melakukan strategi forward integration
 Dari lingkungan eksternal seperti di ataslah peluang dan ancaman/tantangan
muncul. Peluang adalah kondisi yang ada pada lingkunganumum yang dapat
membantu perusahaan/organisasi mencapaipersaingan strategis. Sedangkan
tantangan adalah kondisi yang terdapat dalam lingkungan umum yang dapat
merintangi usaha-usahaperusahaan untuk mencapai persaingan strategi.
 Alat untuk menganalisis lingkungan umum ada beberapa sumber yangdapat
dipergunakan di antaranya alat cetak (publikasi perdagangan,
publikasiperusahaan/bisnis, surat kabar, hasil penelitian secara akademis dan
hasilpolling), menghadiri dan mengunjungi pameran, hasil wawancara
dengansupplier, customer, karyawan sektor publik, dan relasi bisnis lainnya.
(Prof. Dr. H. Suryana, M.Si)

 Sedangkan cara untuk menganalisis Lingkungan Eksternal (Hit, 1999:48):


dapat dilakukan sebagai berikut :

1. Scanning : Mengidentifikasi tanda-tanda perubahan dan


kecenderunganlingkungan sebelumnya.
2. Monitoring : Mendeteksi dini dengan mengobservasi perubahan
dankecenderungan lingkungan secara terus menerus.
3. Forecasting : mengembangkan proyeksi tentang antisipasi
outcomesberdasarkan perubahan dan kecenderungan yang telah
dimonitor.
4. Assessing : menentukan waktu dan kepentingan perubahan
dankecenderungan lingkungan yang diperuntukan bagi strategi
perusahaan danmanajemennya.

Keunggulan Bersaing ( Competitive Advantage ) apabila perusahaan memenuhi 4


kriteria antara lain yaitu :
1. Bernilai (Valuable), yaitu perusahaan/organisasi mempunyai kemampuan untuk
mengeksploitasi peluang atau menetralisasi ancaman dari lingkungan
eksternalnya.
2. Langka (Rare), Dimiliki oleh beberapa pesaing kini & potensial.
3. Mahal Untuk Meniru (Costly To Imitate), yaitu Bila perusahaan/org tidak dapat
memperolehnya atau harus memperoleh dengan biaya yang tinggi.
4. Tak Dapat Digantikan (Non-Substitutable), yaitu pemanfaatan secara penuh
sumber daya yang dimiliki perusahaan.

ENVIRONMENTAL SCANNING
 Teknik lain yang biasa digunakan dalam analisis lingkungan adalah environmental
scanning.Teknik ini merupakan proses pengumpulan informasi tentang berbagai
peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
Dengan carascanning, perusahaan diharapkan mampu mengindentifikasikan tanda-tanda
dini perubahan potensial. Informasi ini bermanfaat untuk membantu manajemen
memutuskan arah masa depan organisasi.

Bentuk-bentuk environmental scanning, yaitu :

1. Irreguler Scanning Systems


 Penekanan system ini adalah untuk mengatasi krisis jangka pendek dan kurang
memperhatikan masa depan.

2. Reguler Scanning Systems


 Sistem ini menjalankan analisis regular atas lingkungan yang signifikan. Biasanya
berjadwal per semester.

3. Continuous Scanning Systems


 Sistem ini secara konstan memonitor berbagai komponen lingkungan. Sifatnya on-
going activity yang dijalankan tidak untuk sementara melainkan terus menerus
oleh bagian atau bidang tertentu.

 Pendekatan Porter’s untuk Analisis Industri


Analisis industri dengan menggunakan pendekatan model Lima Kekuatan Porter
adalah pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi bisnis dibanyak
perusahaan. Persaingan itu, menurut Porter meliputi persaingan antar perusahaan pesaing.
potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk pengganti, daya tawar
pemasok dan daya tawar konsumen.

Gambar tersebut menjelaskan mengenai lima kekuatan Porter dalam analisis industri.

Pertama, persaingan antar perusahaan pesaing merupakan kekuatan terbesar dari lima
kekuatan kompetitif lainnya. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat
berhasil hanya jika perusahaan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan
perusahaan pesaing. Seperti penurunan harga, peningkatan kualitas, penambahan fitur,
penyedia layanan, perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.
Kedua, potensi masuknya pesaing baru. Semakin mudahnya perusahaan baru masuk
ke suatu industri tertentu, maka intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat.
Hambatan bagi masuknya perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai
skala ekonomi secara cepat, kebutuhan untuk menguasi teknologi dan pengetahuan
khusus, kurangnya pengalaman, loyalitas konsumen yang tinggi, preferensi merek yang
kuat, persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai,
kebijakan regulative pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten,
lokasi yang kurang akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang
menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diam-diam berkubu, dan potensi
penyaring pasar.

Ketiga, potensi pengembangan produk pengganti. Di banyak industri, perusahaan


berkompetisi ketat dengan produsen produk-produk pengganti. Dimana akan sangat
berpengaruh apabila produk pengganti tersebut memiliki harga yang lebih murah dan
biaya peralihan konsumen juga turun.

Keempat, daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri


khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit
bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain
sangat tinggi. Di dalam banyak industry, perusahaan membentuk kemitraan strategis
dengan memilih pemasok dalam upaya mengurangi persediaan biaya logistic,
mempercepat ketersediaan komponen generasi berikutnya, meningkatkan kualitas suku
cadang dan komponen yang disediakan dan mengurangi tingkat cacat, dan yang terakhir
yaitu penghematan biaya yang penting bagi perusahaan dan juga pemasok mereka.

Kelima, daya tawar konsumen/pelanggan merupakan kekuatan utama yang


mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industry ketika kelompok pembeli
terpusat atau membeli dengan volume yang besar, ketika produk yang dibeli standar atau
tidak teridentifikasi, ketika switching cost yang dikeluarkan pelanggan kecil, ketika
pelanggan menjadi sangat penting bagi pembeli, dan ketika pelanggan mengetahui
informasi yang lengkap mengenai pembeli (produk, harga, biaya).

Kelima kekuatan tersebut merupakan suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan
pengembangan bisnis strategi yang dikembangkan oleh Michael E. Porter. Menggunakan
konsep-konsep pengembangan, organisasi industri ekonomi untuk suatu industry ketika
kelompok pembeli terpusat atau membeli dengan volume yang besar, ketika produk yang
dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika switching cost yang dikeluarkan pelanggan
kecil, ketika pelanggan menjadi sangat penting bagi pembeli, dan ketika pelanggan
mengetahui informasi yang lengkap mengenai pembeli (produk, harga, biaya).

 Analisis dan Kajian Pesaing

Manajemen strategik tidak terlepas dari pemasalahan persaingan. Hal ini dilihat dari
fenomena sebuah perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang sangat tinggi
dibanding perusahaan lainnya. Sehingga perusahaan tersebut memiliki competitive position
yang lebih haik dibandingkan perusahaan lainnya dalam satu industri. kendati industri
tersebut merupakan industri yang secara rata-rata menguntungkan. Fenomena lainnya yaitu
berbagai perusahaan yang memiliki competitive position yang lebih baik dibanding
perusahaan lainnya dalam satu industri tetapi tidak dapat memperoleh profitabilitas yang
lebih baik karena memang industri tersebut tidak memiliki profitabilitas yang tinggi.

Pesaing potensial adalah perusahaan yang saat ini tidak bersaing dalam satu industri
tetapi memiliki kemampuan sumber daya untuk memasuki suatu industri apabila perusahaan
tersebut berkehendak. Mudah tidaknya pesaing potensial masuk ke dalam suatu industri
sangat bergantung pada tinggi rendahnya hambatan masuk yang diciptakan oleh para
pemimpin pasar dalam suatu industri. Hambatan masuk (entry barriers) merupakan faktor
yang akan menjadikan pendatang baru (potential new entrants) harus membayar mahal untuk
memasuki suatu industri. Semakin besar biaya yang harus ditanggung oleh pendatang baru
untuk memasuki suatu industri, maka semakin besar pula hambatan masuk untuk industri
tersebut.

Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri mengalami


penurunan profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya persaingan di antara
perusahaan dalam satu industri. Sebaliknya hambatan masuk industri yang tinggi,
diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang
panjang. Elemen-elemen struktur industri yang akan memengaruhi entry barriers adalah
economies of scale, proprietary product differences, brand identity, switching cost, capital
requirements, access to distribution, absolute cost advantages, government policy, expected
retaliation.

Di dalam industri, terjadi persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan


lainnya. Persaingan dalam satu industri (rivalry) menunjukkam perjuangan masing-masing
perusahaan yang ada dalam satu industri untuk memperebutkan pangsa pasar (market share)
maupun pangsa pelanggan (customer share). Saat ini perusahaan tidak hanya bertumpu pada
peningkatan pangsa pasar. karena tidak semua pelanggan perusahaan merupakan pelanggan
yang menguntungkan untuk dilayani (profitable customer).
Saat ini perusahaan juga mengarahkan perhatiannya kepada pangsa pelanggan dengan
mempertahankan pelanggan yang menguntungkan untuk dilayani di mana perusahaan dapat
memperbesar pendapatan penjualan dengan menawarkan berbagai produk perusahnan yang
memiliki margin tinggi kepada pelanggan tersebut. Kegiatan ini disebut sebagai upselling.

Perusahaan menggunakan berbagai senjata untuk memenangkan persaingan dengan


menggunakan harga, desain produk, pengeluaran iklan dan promosi, penggunaan tenaga
penjualan, penerapan penjualan langsung maupun dukungan layanan purna jual. Intensitas
persaingan antar perusahaan dalam satu industri yang sernakin tinggi akan mengakibatkan
terjadinya penurunan harga dan meningkatnya biaya, sehingga dapat menurunkan laba
perusabaan. Dengan demikian intensitas persaingan yang tinggi antar perusahaan dalam satu
industri merupakan ancaman terhadap laba perusahaan. Persaingan terhadap produk yang
dihasilkan perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang
sama, sehingga menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga
berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan
produk yang dihasilkan perusahaan.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu penekanan pada struktur industri yang menjadi
penentu kinerja perusahaan, Struktur industri memiliki asumsi bahwa formulasi strategi dan
keberhasilan implementasinya sangat ditentukan oleh struktur industri di mana perusahaan
berada, maka formulasi strategi dan keberhasilan implementasi strategi sangat dipengaruhi
oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam menghadapi persaingan. Keunggulan dari
setiap perusahaan memungkinkan untuk melakukan diferensiasi produk terhadap produk
pesaing dan atau memiliki biaya yang rendah dibanding pesaing, sehingga perusahaan akan
memperoleh keunggulan bersaing/kompetitif (competitive advantage). Perusahaan akan
unggul dalam bersaing bila perusahaan memiliki profitabilitas yang lebih besar dibandingkan
rata-rata profitabilitas pesaing dalam suatu industri.

Strategi Pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk memastikan
lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan.
Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah,
akan terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki
kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus panda memulai dan mengakhiri.

Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang
cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga
harus mewaspadai perubahan-perubahan yang dinginkan pelanggan dan bagaimana para
pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang dinginkan oleh para pelanggan
tersebut.
 Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.

 Kekuatan dan Kelemahan


Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu event, kita harus mencermati
isu-isu dalam organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke pasar
dan sponsor. Yang menjadi patokan suatu event bias dijadikan kekuatan atau
kelemahannya, kita perlu menggali persepsi dari si EO itu sendiri terhadap suatu
event. Jika EO kita memandang event tersebut sebagai perioritas dan peluang untuk
meningkatkan profil EO, maka event tersebut menjadi sebuah kekuatan. Namun jika
kita memandang event tersebut sebagai pemborosan sumber daya, maka event
tersebut menjadi kelemahan.

 Peluang dan Ancaman


Penting sekali memusatkan perhatian pada masing-masing ancaman atas sebuah event
saat kita menjalankan perencanaan, untuk memastikan keberhasilan event tersebut.
Pengkategorisasian suatu ancaman akan menentukan cara kita merespon ancaman
untuk meminimalkan efeknya.
1. Monitor
Ancaman yang kita putuskan untuk "sekedar dimonitor" adalah jenis ancaman
yang tidak atau sedikit dapat di kontrol, tetapi tidak berdampak besar pada
event.
2. Monitor dan Analisa
Ancaman yang kita putuskan untuk "di monitor dan di analisa" merupakan
ancaman yang bisa sedikit dikontrol, tetapi kita perlu memastikan bagaimana
ancaman tersebut dapat mempengaruhi event kita.
3. Strategi-strategi Kontingensi
Ancaman yang kita putuskan untuk "di respon dengan suatu startegi
kontingensi", adalah semua ancaman yang dapat kita kurangi pengaruhnya
dengan perencanaan.
4. Analisa In-Depth dan Strategi Pengembangan
Ancaman yang kita putuskan untuk "di respon dangan analisa in-depth dan
strategi pengembangan" adalah semua ancaman yang memiliki kemungkinan
paling besar untuk mempengaruhi event kita. faktor-faktor teknologi, pesaing
dan legislatif adalah contoh-contoh ancaman yang mungkin memerlukan
analisa dan strategi pengembangan lebih detil lagi

Setelah semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan langkah
selanjutnya untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan alangkah baiknya apabila
kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi pemasaran terhadap event tersebut.

Referensi
Ahmad, D. I. (2020). Manajemen Strategis. Nas Media Pustaka.
https://www.scribd.com/document/503262308/Makalah-Analisis-Pesaing
Setiawan HP dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategik, FE-UI

Anda mungkin juga menyukai