Adalah suatu proses yang digunakan pembuat strategi untuk memantau faktor lingkungan
dalam menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaannya.Analisis Lingkungan
terdiri dari lingkungan external dan internal.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan Eksternal ialah lingkungan diluar organisasi/ perusahan yangberpengaruh
terhadap perusahaan.
Ada tiga macam lingkungan ekternal, yaitu :
Lingkungan Umum (General Environment) :
Faktor ekonomi : naik turunnya perekonomian yang disebabkan oleh siklus
bisnis,inflasi,kebijakan moneter, neraca pembayaran
Perubahan iklim sosial politik dan hukum
Perubahan teknologi
Perubahan kebijakan pemerintah
Para pemasok akan memiliki kekuatan tawar menawar yang tinggi jika :
1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terkonsentrasi
ketimbang industri dimana mereka menjual
2. Tidak ada pemasok pengganti
3. Industri bukanlah pembeli terpenting bagi pemasok
4. Produk mereka merupakan input paling penting bagi industri
5. Pemasok memiliki kekuatan untuk melakukan strategi forward integration
Dari lingkungan eksternal seperti di ataslah peluang dan ancaman/tantangan
muncul. Peluang adalah kondisi yang ada pada lingkunganumum yang dapat
membantu perusahaan/organisasi mencapaipersaingan strategis. Sedangkan
tantangan adalah kondisi yang terdapat dalam lingkungan umum yang dapat
merintangi usaha-usahaperusahaan untuk mencapai persaingan strategi.
Alat untuk menganalisis lingkungan umum ada beberapa sumber yangdapat
dipergunakan di antaranya alat cetak (publikasi perdagangan,
publikasiperusahaan/bisnis, surat kabar, hasil penelitian secara akademis dan
hasilpolling), menghadiri dan mengunjungi pameran, hasil wawancara
dengansupplier, customer, karyawan sektor publik, dan relasi bisnis lainnya.
(Prof. Dr. H. Suryana, M.Si)
ENVIRONMENTAL SCANNING
Teknik lain yang biasa digunakan dalam analisis lingkungan adalah environmental
scanning.Teknik ini merupakan proses pengumpulan informasi tentang berbagai
peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan eksternal dan internal perusahaan.
Dengan carascanning, perusahaan diharapkan mampu mengindentifikasikan tanda-tanda
dini perubahan potensial. Informasi ini bermanfaat untuk membantu manajemen
memutuskan arah masa depan organisasi.
Gambar tersebut menjelaskan mengenai lima kekuatan Porter dalam analisis industri.
Pertama, persaingan antar perusahaan pesaing merupakan kekuatan terbesar dari lima
kekuatan kompetitif lainnya. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat
berhasil hanya jika perusahaan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan
perusahaan pesaing. Seperti penurunan harga, peningkatan kualitas, penambahan fitur,
penyedia layanan, perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.
Kedua, potensi masuknya pesaing baru. Semakin mudahnya perusahaan baru masuk
ke suatu industri tertentu, maka intensitas persaingan antarperusahaan akan meningkat.
Hambatan bagi masuknya perusahaan baru dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai
skala ekonomi secara cepat, kebutuhan untuk menguasi teknologi dan pengetahuan
khusus, kurangnya pengalaman, loyalitas konsumen yang tinggi, preferensi merek yang
kuat, persyaratan modal yang besar, kurangnya saluran distribusi yang memadai,
kebijakan regulative pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan paten,
lokasi yang kurang akses ke bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi yang kurang
menguntungkan, serangan balik dari perusahaan yang diam-diam berkubu, dan potensi
penyaring pasar.
Kelima kekuatan tersebut merupakan suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan
pengembangan bisnis strategi yang dikembangkan oleh Michael E. Porter. Menggunakan
konsep-konsep pengembangan, organisasi industri ekonomi untuk suatu industry ketika
kelompok pembeli terpusat atau membeli dengan volume yang besar, ketika produk yang
dibeli standar atau tidak teridentifikasi, ketika switching cost yang dikeluarkan pelanggan
kecil, ketika pelanggan menjadi sangat penting bagi pembeli, dan ketika pelanggan
mengetahui informasi yang lengkap mengenai pembeli (produk, harga, biaya).
Manajemen strategik tidak terlepas dari pemasalahan persaingan. Hal ini dilihat dari
fenomena sebuah perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang sangat tinggi
dibanding perusahaan lainnya. Sehingga perusahaan tersebut memiliki competitive position
yang lebih haik dibandingkan perusahaan lainnya dalam satu industri. kendati industri
tersebut merupakan industri yang secara rata-rata menguntungkan. Fenomena lainnya yaitu
berbagai perusahaan yang memiliki competitive position yang lebih baik dibanding
perusahaan lainnya dalam satu industri tetapi tidak dapat memperoleh profitabilitas yang
lebih baik karena memang industri tersebut tidak memiliki profitabilitas yang tinggi.
Pesaing potensial adalah perusahaan yang saat ini tidak bersaing dalam satu industri
tetapi memiliki kemampuan sumber daya untuk memasuki suatu industri apabila perusahaan
tersebut berkehendak. Mudah tidaknya pesaing potensial masuk ke dalam suatu industri
sangat bergantung pada tinggi rendahnya hambatan masuk yang diciptakan oleh para
pemimpin pasar dalam suatu industri. Hambatan masuk (entry barriers) merupakan faktor
yang akan menjadikan pendatang baru (potential new entrants) harus membayar mahal untuk
memasuki suatu industri. Semakin besar biaya yang harus ditanggung oleh pendatang baru
untuk memasuki suatu industri, maka semakin besar pula hambatan masuk untuk industri
tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu penekanan pada struktur industri yang menjadi
penentu kinerja perusahaan, Struktur industri memiliki asumsi bahwa formulasi strategi dan
keberhasilan implementasinya sangat ditentukan oleh struktur industri di mana perusahaan
berada, maka formulasi strategi dan keberhasilan implementasi strategi sangat dipengaruhi
oleh sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam menghadapi persaingan. Keunggulan dari
setiap perusahaan memungkinkan untuk melakukan diferensiasi produk terhadap produk
pesaing dan atau memiliki biaya yang rendah dibanding pesaing, sehingga perusahaan akan
memperoleh keunggulan bersaing/kompetitif (competitive advantage). Perusahaan akan
unggul dalam bersaing bila perusahaan memiliki profitabilitas yang lebih besar dibandingkan
rata-rata profitabilitas pesaing dalam suatu industri.
Strategi Pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk memastikan
lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan.
Strategi untuk mematikan atau memperlemah lawan selalu dilakukan. Siapa yang lengah,
akan terkena dampakanya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki
kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus panda memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena pesaing yang
cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah, bahwa perusahaan juga
harus mewaspadai perubahan-perubahan yang dinginkan pelanggan dan bagaimana para
pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi hasrat yang dinginkan oleh para pelanggan
tersebut.
Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Setelah semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan langkah
selanjutnya untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan alangkah baiknya apabila
kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi pemasaran terhadap event tersebut.
Referensi
Ahmad, D. I. (2020). Manajemen Strategis. Nas Media Pustaka.
https://www.scribd.com/document/503262308/Makalah-Analisis-Pesaing
Setiawan HP dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategik, FE-UI