Anda di halaman 1dari 36

DAMPAK MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KESEHATAN REMAJA

NAMA PENULIS :
NURUL AMIRA ARKAM
NISN :0051038376

SMA ISLAM ATHIRAH BUKIR BARUGA


2022

1
ABTSRAK

NURUL AMIRA ARKAM. Dampak Makanan Cepat Saji terhadap


Kesehatan Remaja. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan IPA. SMA Islam Athirah
Bukit Baruga (dibimbing oleh Shandra Santika Nur P).

Dalam penelitian berfokus pada dampak makanan cepat saji bagi Kesehatan.
Berdasarkan sumber data, jenis penelitian dalam penulisan ini adalah
penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
deskriptif. Adapun hasil penelitian bahwa bahwa menjaga pola makan agar
tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan
remaja  yang memiliki pola makan konsumtif. Hal ini dikarenakan
ketersediannya bahan makanan cepat saji yang sangat banyak baik di
lingkungan sehari-hari. Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu
kecanduan racun yang seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah
tubuh para remaja yang digroggoti secara perlahan dan akan menyebabkan
penyakit-penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya.  Menajaga dari sekarang
akan lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan
instan akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu
makanan sehat yang bergizi.

Makanan cepat saji yang sering dikonsumsi adalah ayam goreng. Hal ini
dikarenakan ketersediannya bahan makanan cepat saji yang sangat banyak
baik di lingkungan sehari-hari. Tentu makanan cepat saji seperti ayam
goreng yang menjadi makanan yang sering dikonsumsi tentu memiliki
dampak. Perut kembung salah satunya, makanan berlemak seperti ayam
goreng lambat dicerna, artinya makanan tersebut bergerak perlahan melalui
saluran pencernaan remaja dan akibatnya, dapat menyebabkan perut
kembung. Makanan yang digoreng adalah penyebab utamanya, karena
mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Selanjutnya adalah
dampak meningkatnya suhu tubuh. Ayam dianggap sebagai makanan dengan
panas tinggi. Sering makan ayam dapat meningkatkan suhu tubuh secara
keseluruhan, dalam istilah yang lebih sederhana, dapat menyebabkan 'panas'
dalam tubuh.

Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang
seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja
yang digroggoti secara perlahan dan akan menyebabkan penyakit-penyakit
yang berbahaya dalam tubuhnya.  Menajaga dari sekarang akan lebih baik
daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan akan
tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat
yang bergizi.

2
ABSTRACT

NURUL AMIRA ARKAM. The Impact of Fast Food on Adolescent Health.


Scientific papers. Science major. Athirah Bukit Baruga Islamic High School
(supervised by Shandra Santika Nur P).

In research focusing on the impact of fast food on health. Based on data sources,
the type of research in this paper is field research using a qualitative descriptive
approach. The results of the study show that maintaining a healthy and balanced
diet is very important, especially among adolescents who have a consumptive
diet. This is due to the availability of fast food ingredients which are very good in
everyday life. Apart from being delicious, the impact is very large, namely
addiction to poisons that should not be consumed. The real effect is that the
bodies of teenagers are slowly being eaten away and will cause dangerous
diseases in their bodies. Protecting from now will be better than treating
tomorrow. It is permissible to consume instant food, but not too much and still
prioritize healthy, nutritious food menus.

Keywords: Fast Food, Teenagers

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul “Dampak Makanan

Cepat Saji bagi Kesehatan” dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa pula

kita kirimkan shalawat serta salam kepada baginda Rasulullah SAW, yang mana

beliau adalah utusan dari Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Adapun tujuan dari terbentuknya karya tulis ilmiah ini adalah untuk

memenuhi syarat penyelesaian pendidikan di SMA Islam Athirah Bukit Baruga.

Besar harapan saya agar karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat bagi semua orang.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menghadapi berbagai kendala,

tetapi berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga

penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih

tidak terhingga kepada:

4
1. Bapak H.M Ridwan Karim, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala SMA Islam

Athirah Bukit Baruga yang telah memberi dukungan dan segala perizinan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik;

2. Ibu Shandra Santika Nur, S.Pd. selaku Wali Kelas XII IPA 1 yang

telah memberikan dukungan sepenuhnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini;

3. Orang tua yang selalu memberikan dukungan dan semangat

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini;

4. Teman-teman yang selalu memberikan semangat sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian ini dari awal sampai akhir;

5. Serta pihak lain yang belum penulis sebutkan namanya.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya tulis ilmiah ini. Oleh sebab

itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi

kesempurnaan karya tulis ini. Penulis juga berharap semoga karya ilmiah ini

mampu memberikan manfaat untuk kita semua. Aamiin.

Makassar, 28 November 2022

Penulis

5
DAFTAR ISI

ABTSRAK........................................................................................................................2
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................6
A. Latar Belakang.......................................................................................................6
B. Rumusan Masalah..................................................................................................8
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA.........................................................................................10
A. Tinjauan Pustaka..................................................................................................10
B. Kerangka Pikir.....................................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................23
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................23
B. Populasi dan Sampel............................................................................................23
C. Waktu dan Tempat Penelitian..............................................................................24
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................24
E. Instrumen Penelitian.............................................................................................24
F. Teknik Analisis Data............................................................................................26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................27

6
A. Hasil Penelitian....................................................................................................27
B. Pembahasan..........................................................................................................29
BAB V PENUTUP..........................................................................................................32
A. Simpulan..............................................................................................................32
B. Saran....................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, makanan mudah dijumpai di berbagai tempat.
Pola hidup masyarakat untuk mengonsumsi makanan cepat saji sudah menjadi
kebiasaan. Makanan cepat saji yang biasanya tinggi lemak dan gula, namun
rendah vitamin, serat, mineral serta mikronutrien semakin disukai. Hal ini
menjadi kebiasaan karena tuntutan pekerjaan yang semakin meningkat
seiring perkembangan zaman (Virgianto dan Purwaningsih, 2006). Dapat
dilihat dari persentase perolehan data yang ada dengan tingkat kebiasaan
konsumsi makanan cepat saji sebesar 67,6%, sedangkan persentase responden
yang mempunyai alasan memilih makanan cepat saji lebih praktis sebesar 73
% dan karena alasan enak sebesar 27 % (Rizki, 2015).
Makanan cepat saji semakin populer dan semakin diminati oleh
masyarakat. Kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun terhadap makanan
cepat saji beraneka ragam dan sangat berbeda. Beberapa tahun yang lalu,
media sosial belum digunakan untuk mempromosikan makanan cepat saji
seperti sekarang. Dewasa ini, masyarakat sudah menggunakan media sosial
untuk mengakses makanan yang disukai kemudian dibeli secara online.
Makanan cepat saji digemari sebagian besar remaja di perkotaan. Remaja di

7
perkotaan sangat menyukai nikmatnya cita rasa makanan cepat saji daripada
makanan yang dimasak di rumah sendiri atau masakan tradisional. Selain
karena rasanya yang bisa dibilang nikmat juga karena desain tempat-tempat
penjualan makanan cepat saji yang lebih modern membuat para remaja
merasa nyaman dan tertarik untuk mengonsumsi.
Pada saat ini adanya kecenderungan perubahan pola makan pada remaja
yang terjadi, tidak terlepas dari pengaruh peningkatan sosial ekonomi dan
banyaknya tempat- tempat makan yang menarik. Tempat-tempat makan
tersebut menjual berbagai makanan produk olahan dan dikenal sebagai
makanan modern ala Barat seperti KFC, McDonald, Pizza, Hamburger,
Spagetti dan sejenisnya. Pola konsumsi makanan cepat saji untuk beberapa
kota besar sangat berpengaruh dan tentu memiliki dampak yang tidak baik
terkhusus untuk kalangan remaja.
Pergeseran konsep makan bangsa Indonesia merupakan contoh konkret
dampak adanya pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam tubuh manusia
bangsa Indonesia. Salah satu bentuk pergeseran konsep makan yaitu
menjamurnya makanan cepat saji atau yang sering disebut fast food dan Junk
Food di Indonesia. Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan
mengkonsumsi junk food, bahkan dijadikan sebagai makanan favoritnya.
Tidak aneh juga, karena iklan-iklan yang digencarkannya melalui televisi dan
media cetak dapat memberikan pengaruh besar dalam mempromosikan junk
food ini. Perubahan pola kebiasaan hidup sebagai dampak perbaikan tingkat
hidup dan kemajuan teknologi juga mendorong terjadinya perubahan pola
makan dan kebiasaan makan. Seperti kenaikan penghasilan keluarga secara
bertahap dapat mempengaruhi pola makan dan kebiasaan makan. Kemampuan
daya beli yang lebih mendorong untuk dapat mengkonsumsi berbagai jenis
makanan yang diinginkan. Pengaruh teman sebaya pada masa remaja juga
sangat besar dalam terjadinya perilaku makan yang tidak baik. Remaja lebih
sering berada di luar rumah dan bersama dengan teman sebaya sehingga
memungkinkan remaja untuk mengkonsumsi makanan cepat saji.
Makanan cepat saji semakin popular dan semakin diminati oleh

8
masyarakat. Kebutuhan masyarakat dari tahun ke tahun terhadap makanan
cepat saji beraneka ragam dan sangat berbeda. Beberapa tahun yang lalu,
media social belum digunakan untuk mempromosikan makanan cepat saji
seperti sekarang ini. Sekarang masyarakat sudah sudah menggunakan media
social untuk mengakses makanan yang disukai kemudian memesan lalu
membayarnya secara online. Makanan cepat saji digemari sebagian besar
remaja diperkotaan. Karena cita rasa dari makanan cepat saji begitu nikmat
apalagi ditambah dengan tempat-tempat penjualan yang lebih modern dapat
membuat para remaja lebih tertarik untuk mengomsumsi. Hal ini membuat
para remaja diperkotaan sangat menyukai cita rasa makanan cepat saji
daripada makanan yang dimasak dirumah sendiri atau makanan tradisional.
Berdasarkan pola makan remaja, makanan cepat saji dipilih dikarenakan
jadwal belajar atau aktivitas yang banyak, telat bangun (kesiangan), dan malas
untuk sarapan. Mereka memilih makanan cepat saji (fast food) karena
penyajiannya yang cepat sehingga hemat waktu dan dapat dihidangkan kapan
dan dimana saja, tempat saji yang higienis, harga yang terjangkau, jenis
makanannya memenuhi selera, dianggap makanan bergengsi, makanan
modern, juga makanan gaul bagi anak muda.
Jika makanan cepat saji (fast food) dijadikan pola makan dan gaya hidup
remaja, dikhawatirkan makanan cepat saji (fast food) akan dikonsumsi secara
berlebihan, maka kalori, lemak dan natrium akan terakumulasi di dalam tubuh
sehingga dapat menimbulkan peningkatan berat badan, berbagai penyakit
seperti meningkatkan resiko serangan jantung, meningkatkan risiko kanker,
memicu diabetes, dan memicu tekanan darah tinggi
Berdasarkan dampaknya orang tua harus selektif dan bijak serta bisa
berfikir cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari.
Memilih makanan hendaknya mengutamakan nilai gizi yang ada dalam
makanan. Bukan karena trend, enak rasanya, ataupun hanya kepraktisannya
saja. Bila tidak ada media masa yang memberikan edukasi untuk melindungi
anak-anak dari dampak negatif iklan makanan siap saji orang tua bisa
mengajak putra putrinya untuk kritis terhadap iklan saat sedang menonton

9
televisi bersama. Tentunya edukasi yang diberikan kepada anak haruslah
dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak.
Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan di atas penulis mengambil
judul penelitian tentang Dampak Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan. Pada
dasarnya makanan tentu memiliki dampak yang sangat mempengeruhi
kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana Dampak Makanan Cepat Saji bagi Kesehatan
Remaja?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas Adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui dampak makanan cepat saji bagi Kesehatan Remaja.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Mengetahui dampak positif dan negatif dari mengonsumsi makanan
cepat saji bagi kesehatan.
2. Bagi Siswa
Diharapkan dalam hasil penelitian ini bisa memberikan pandangan
baru tentang dampak yang didapatkan dalam mengomsumsi makanan
cepat saji.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan dalam hasil penelitian ini bisa memberikan pengaruh
terhadap dampak yang dihasilkan ketika siswa diberikan keluasan
dalam berbelanja makanan cepat saji terutama di lingkungan sekolah.

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
1. Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji adalah makanan yang tersedia dalam waktu
cepat dan siap disajikan, seperti fried chicken, hamburger dan pizza.
Makanan cepat saji mudah diperoleh di pasaran kuliner atau tempat-
tempat khusus yang sudah menyediakannya. Tersedianya variasi pangan
sesuai selera dan daya beli. Selain itu, pengolahan dan penyajiannya lebih
mudah dan cepat, cocok bagi mereka yang mempunyai kesibukan dalam
pekerjaan (Sulistijani, 2002).
Industri makanan cepat saji di Indonesia sangat mempengaruhi
pola makan para remaja. Bagi remaja tingkat menengah ke atas, restoran
makanan cepat saji merupakan tempat yang tepat untuk bersantai dan
menghabiskan waktu bersama teman sebaya. Makanan di restoran siap
saji menawarkan harga terjangkau dengan uang saku yang mereka miliki.
Penyajian yang cepat dan jenis makanannya bervariasi sehingga
memenuhi selera pembelinya. Pada umumnya makanan cepat saji
mengandung kalori, kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi
rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan folat. Makanan cepat
saji merupakan gaya hidup remaja masa kini (Khomsan, 2004).

11
Keberadaan restoran-restoran makanan cepat saji di Indonesia
semakin menjamur terutama di kota besar, makanan yang disajikan
berupa makanan tradisional seperti restoran padang dan makanan barat
seperti Kentucky fried chicken, California fried chicken yang terkenal
dengan ayam gorengnya. Dengan manajemen yang handal misalnya
pelayanan yang praktis, desain interior restoran yang rapi, menarik dan
bersih tanpa meninggalkan unsur kenyamanan, serta rasanya yang lezat
membuat mereka yang sibuk dalam pekerjaan memilih alternatif untuk
mengonsumsi jenis makanan cepat saji, karena lebih cepat. Pada masa
libur banyak keluarga yang memilih makan di luar dengan mengonsumsi
makanan cepat saji (Khomsan, 2004).
Kelebihan makanan cepat saji adalah penyajian cepat sehingga
hemat waktu dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, tempat dan
penyajian yang higienis, makanan bergengsi, makanan modern, juga
makanan gaul bagi anak remaja. Makanan cepat saji yang dimaksud
adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan dan praktis. Pada
umumnya makanan diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan
teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan
dan memberikan cita rasa pada produk tersebut.
a. Jensi-jenis makanan cepat saji
Secara umum makanan cepat saji terbagi menjadi beberapa jenis,
yakni dari segi jenis kemasan, teknik olah dan sebagainya.
Menurut Rizka Amalia (2014) Makanan cepat saji (fast food)
dibedakan menjadi berbagai macam, diantaranya adalah ;
1) Makanan Gorengan
Golongan makanan ini pada umumnya kandungan kalorinya
tinggi, kandungan lemak/minyak dan oksidanya tinggi. Bila
dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan,
mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener. Dalam
proses menggoreng sering terjadi banyak zat karsiogenik, hal
mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka yang

12
mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang
tidak / sedikit mengkonsumsi makanan gorengan.
2) Makanan Kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan,
kandungan gizinya sudah banyak dirusak, terlebih kandungan
vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik kualitas
maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan
proteinnya telah mengalami 2 perubahan sifat hingga
penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang. Selain
itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ketubuh
dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam
waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah
meningkat,memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengan
tingginya kandungan kalori, juga dapat menyebabkan obesitas.
3) Makanan Asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara
signifikan, hal mana dapat mengakibatkan kandungan garam
makanan tersebut melewatibatas, menambah beban ginjal. Bagi
pengkonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi
dihasilkan. Terlebih pada proses pengasinan sering ditambahkan
ammonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker
hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak
selaput lendir pada lambung dan usus. Bagi mereka yang secara
kontinyu mengkonsumsi makanan asin dapat menyebabkan
radang lambung dan usus.
4) Makanan daging yang di olah (hamburger, sosis, dan lain
lain)
Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat
menyebabkan kanker, juga mengandung pengawet/pewarna dan
lain lain yang memberatkan beban hati / lever. Dalam ham dan
sebagainya,kadar natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah

13
besar dapat mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan
kerja ginjal.
5) Makanan dan daging berlemak dan jerohan (bagian dalam
tubuh hewan)
Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta
vitamin dan mineral, tapi dalam daging berlemak dan jerohan
mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis
sebagai pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam
jumlah banyak dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit
jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker
payudara dan lain lain.
6) Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan
penambahan berat badan hingga gula darah meninggi.
7) Mie Instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin,
mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya beban ginjal,
meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid (lemak
jenuh) memberatkan beban pembuluh darah jantung.
8) Sajian Manis Beku
Termasuk golongan ini ice cream, cake beku dan lain lain.
Golongan ini punya 3 masalah karena mengandung mentega
tinggi yang menyebabkan obesitas karena kadar gula tinggi
mengurangi nafsu makan juga karena temperature rendah
sehingga mempengaruhi usus.
9) Manisan Kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan
ammonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esen
segai tambahan yang merusak fungsi hati dan organ lain,
mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah
tinggi dan memberatkan kerja ginjal (Rizka Amalia, 2014).

14
Sedangkan menurut Septiyani (2011), jenis makanan cepat saji yang
paling popular diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Hamburger
Hamburger atau sering disebut dengan burger adalah sejenis
makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan
ditengahnya diisi dengan patty yang biasa diambil dari daging,
kemudian sayur-sayuran berupa selada, tomat, dan bawang
bombay. Hamburger berasal dari negara Jerman. Saus burger
diberi berbagai jenis saus seperti mayones, saus tomat dan sambal.
Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju, asinan, serta
bahan pelengkap lain seperti sosis.
2) Pizza
Pizza adalah adonan roti yang umumnya berisi tomat, keju, saus
dan bahan lain sesuai selera. Pizza pertama kali popular di negara
Italia.
3) French Fries (Kentang Goreng)
French fries adalah hidangan yang dibuat dari potonganpotongan
kentang yang digoreng dalam minyak goreng panas. French fries
berasal dari negara Belgia. Kentang goreng bias dimakan begitu
saja sebagai makanan ringan, atau sebagai makanan pelengkap
hidangan utama. Kentang goreng memiliki kandungan glukosa dan
lemak yang cukup tinggi.
4) Fried Chicken (Ayam Goreng)
Fried Chicken atau ayam goreng pada umumnya jenis makanan
cepat saji yang umum dijual di restoran fast food. Fried Chicken
umumnya mengandung protein, kolestrol dan lemak.
5) Spaghetti
Spaghetti berasal dari Italia, namun sudah populer di Indonesia.
Spaghetti adalah mie Italia yang berbentuk panjang seperti lidi,
yang umumnya di masak 9-12 menit di dalam air mendidih dengan
tambahan daging dan isinya.

15
6) Sushi
Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi yang dibentuk
bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah atau
sudah dimasak. Sushi juga sudah populer di masyarakat Indonesia.
7) Hot Dog
Hot Dog merupakan makanan cepat saji berupa sosis yang
diselipkan dalam roti. Mustard, saus tomat, bawang dan mayones
dapat melengkapi isiannya.

b. Kandungan gizi makanan cepat saji.


Pada umumnya makanan cepat saji mengandung kalori, kadar
lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin
A, asam akorbat, kalsium dan folat. Menurut Muliany (2005) bahwa
gambaran kandungan nilai gizi dari beberapa jenis makanan cepat saji
yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena pengaruh tren
globalisasi seperti:

Tabel 2.1 Kandungan gizi makanan cepat saji


Nama makanan
No. Komposisi gizi
cepat saji
kalori (483 kkal), lemak (48 g),
1 Pizza (100 g) kolesterol (52 mg), karbohidrat (3g),
gula (3g), protein (3g)
kalori (267 kkal), lemak (10 g), kolesterol
2 Hamburger (100 g) (29 mg), protein (11 g), karbohidrat (33 g),
serat kasar (3 g), gula (7 g)
3 Fried Chicken (100 g) kalori (298 kkal), lemak (16,8 g), protein
(34,2 g), karbohidrat (0,1 g)
Mie instant (1
4 kalori (330 kkal)
bungkus)

5 Chicken nugget protein (15,5 %), lemak (9,7 %),


karbohidrat (66,7 %)

16
Tinggi kalori : Makanan siap saji mengandung kalori yang tinggi yaitu
50% dari jumlah kalori yang diperlukan sehari, dimana biasanya hanya
dibutuhkan sekitar 400-1500 kalori. Jenis fast food yang memiliki
kandungan kalori tertinggi yaitu hamburger, dimana kandungan
kalorinya sebanyak 1200 kalori.
Tinggi lemak : Umumnya makanan siap saji berasal dari lemak dari
berbagai bahan seperti keju, mayonnaise, cream dan metode
pembuatan deep frying membuat makanan siap saji mengandung
banyak lemak.
Tinggi garam : Makanan siap saji juga tinggi akan kandungan garam.
Seperti misalnya cheese burger, makanan ini mengandung 1400 mg
Natrium, yaitu sekitar 1/3 garam yang diperlukan oleh tubuh dalam satu
harinya. Tubuh kita hanya memerlukan 3300 mg atau setara dengan 1.5
sendok teh perhari.
Tinggi kandungan gula : Kandungan gula yang tinggi dikontribusikan
oleh jenis makanan siap saji seperti dessert dan juga minuman ringan.
Minuman ringan mengandung delapan sendok teh gula, dan jenis
jajanan manis seperti donat mengandung sebanyak enam the gula.
Rendah kandungan serat : Kebanyakan jenis fast food memiliki
kandungan serat yang rendah.tubuh perharinya dianjurkan mendapat
asupan serat sebanyak 40 gram, sedangkan dua potong ayam, mashed
potatoes dan soft drink kandungan seratnya kurang dari 1 gram. Itu
berarti konsumsi fast food sama sekali tidak memberikan dampak yang
baik bagi tubuh kita.

c. Dampak makanan cepat saji


1) Dampak negatif
Makanan cepat saji yang dikonsumsi terus menerus akan
berdampak terhadap kesehatan. Menurut Septiyani (2011), ada
beberapa dampak negatif mengonsumsi makanan cepat saji yaitu

17
sebagai berikut:
a) Meningkatkan resiko serangan jantung: makanan cepat saji
memiliki kandungan kolesterol yang tinggi sehingga dapat
mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh
darah yang tersumbat akan membuat aliran darah tidak lancar
dan dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner.
b) Membuat ketagihan: makanan cepat saji mengandung zat
aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang untuk
ingin terus memakannya sesering mungkin.
c) Meningkatkan berat badan: seringnya mengonsumsi makanan
cepat saji dan jarang berolahraga, akan mengalami
penambahan berat badan yang tidak sehat. Hasil lemak dari
mengonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan baik
oleh tubuh sehingga lemak inilah yang kemudian tersimpan
dan menumpuk yang mengakibatkan obesitas.
d) Meningkatkan resiko Kanker: makanan cepat saji mengandung
lemak yang tinggi sehingga dapat meningkatkan resiko
kanker, terutama kanker payudara dan usus besar.
e) Memicu Diabetes: makanan cepat saji mengandung kalori dan
lemak jenuh yang tinggi dan akan memicu terjadinya resistensi
insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi
insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin
sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang menyebabkan
banyak glukosa menumpuk di aliran darah. dan menahan air.
Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras
untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan
tekanan darah tinggi.
2) Dampak positif
a) Kelebihan utama dari makanan cepat saji adalah untuk
menghemat waktu. Dalam kehidupan sekarang yang serba
cepat, makanan saji merupakan makanan pilihan utama bagi

18
mereka yang memiliki kesibukan tinggi. Penyajian makanan
cepat saji ini berbeda dengan penyajian makanan yang
dimasak di rumah yang menghabiskan waktu dan proses yang
lama, yakni mengharuskan memasak di dapur. Masakan cepat
saji juga mengharuskan seseorang untuk melakukan
perjalanan ke supermarket untuk membeli bahan-bahan
makanan yang akan dimasak dan dihidangkan. Kemudian
sebelum dikonsumsi, semua bahan masakan membutuhkan
proses mencuci dan mengupas bahan makanan. Hal - hal
inilah yang membuat masyarakat dengan tingkat kesibukan
tinggi untuk memilih makanan cepat saji daripada makanan
olahan hasil rumah.
b) Kelebihan makanan cepat saji yang kedua adalah makanan
cepat saji lenih hemat daripada makanan olahan dapur. Bagi
seseorang yang tinggal seorang diri, makanan cepat saji
adalah makanan paling murah daripada harus memasak di
rumah.
c) Makanan cepat saji selalu hangat. Makanan cepat saji yang
hangat bisa didapatkan karena umumnya makanan cepat saji
dihidangkan sesaat ketika seseorang hendak makan.
d) Makanan tetap segar. Aspek ini bisa didapatkan karena
adanya peraturan yang ketat yang khusus mengatur tentang
jenis makanan cepat saji demi kesehatan dan keselamatan
konsumen.
e) Kemasan makanan cepat saji biasanya dibuat senyaman
mungkin. Kemasannya yang bagus dapat membuat rasa
nyaman dan selera makan yang baik bagi seseorang yang
hendak mengkonsumsi makanan cepat saji.
2. Pola Konsumsi
Pola konsumsi merupakan berbagai informasi yang memberikan
gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan

19
setiap hari oleh satu orang dan mempunyai ciri khas untuk suatu
kelompok masyarakat tertentu. Pola makan merupakan cara seseorang
atau sekelompok orang (keluarga) dalam memilih makanan sesuai dengan
pengaruh fisiologi, psikologis, kebudayaan dan sosial (Aminah, 2005)
Pola konsumsi pangan merupakan susunan jenis dan jumlah
pangan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu
tertentu (Baliwati, dkk, 2010). Pola konsumsi pangan berfungsi untuk
mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional dapat
memenuhi khaidah mutu, keanekaragaman, kandungan gizi, keamanan
dan kehalalan, di samping juga untuk mencegah pemborosan. Pola
konsumsi pangan mengarahkan agar pemanfaatan pangan dalam tubuh
dapat optimal, dengan pentingnya peningkatan pola konsumsi yang
beragam, dengan gizi seimbang mencakup energi, protein, vitamin dan
mineral (Badan Ketahanan Pangan, 2014).
Pola makan yang baik mengandung makanan pokok, lauk pauk,
buah-buahan dan sayur-sayuran serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai
dengan kebutuhan. Pola makan yang baik dan jenis hidangan yang
beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya kecukupan sumber tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi seseorang, sehingga
status gizi seseorang akan lebih baik dan memperkuat daya tahan tubuh
(Baliwati, dkk, 2010).

3. Defenisi Remaja
Remaja merupakan bagian penting dalam sebuah masyarakat karena
masa depan bangsa ditentukan oleh keadaan remaja saat ini. Remaja adalah
masa transisi antara kehidupan seorang anak menjadi dewasa. Ada beberapa
pandangan berbeda dalam menentukan batasan usia remaja.
WHO (2005) menjelaskan, yang dikatakan usia remaja adalah antara
usia 10-19 tahun. Menurut Stang (2008), membedakan masa remaja menjadi
tiga bagian, yaitu remaja awal yang berusia 13-15 tahun, remaja pertengahan
berusia 15-17 tahun, dan remaja akhir yang berusia 18-21 tahun. Jann

20
Gumbiner (2003:18) menambahkan, masa remaja adalah masa perubahan
yang cepat, antara 12-20 tahun, sangat cepat perubahan biologis, psikologis
dan sosial. Bandura (2007:27) menyatakan, pada perkembangan remaja
terdapat perubahan-perubahan dalam diri remaja yang akan diintergrasikan
sedemikian rupa sehingga remaja tersebut dapat merespon dengan baik dalam
menghadapi rangsangan-rangsangan dari luar. Wendy Bounds (2008:25)
menambahkan bahwa remaja dikenal sebagai konsumen yang sangat dapat
menyesuaikan diri, amat memuja penampilan fisik dan tidak loyal.
Remaja mempunyai perilaku makan sendiri yang perlu mendapat
perhatian khusus, karena remaja merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat. Remaja mendapatkan uang saku setiap harinya.
Dari uang saku ini remaja mendapat kesempatan untuk jajan/makan diluar
rumah tanpa memperhatikan makanan apa yang akan dikonsumsi. Perilaku
remaja dipengaruhi oleh apa yang dia lihat, dia dengar, dan dia terima. Masa
remaja dimana masa tersebut labil dan mudah dipengaruhi akan
menyebabkan mudah dipengaruhi oleh iklan makanan cepat saji di televisi
dan dengan intensitas penayangan yang tinggi (Dewi Laelatul, 2011:20).
Menurut Husaini (2006 dalam Nurkhopipah, 2017) energi dan protein
yang dibutuhkan remaja lebih banyak dari pada orang dewasa, begitu juga
vitamin dan mineral. Seorang remaja laki-laki yang aktif membutuhkan 3.000
kalori perhari untuk mempertahankan berat badan normal. Seorang remaja
putrid membutuhkan 2.000 kalori perhari untuk mempertahankan badan agar
tidakg emuk. Kecukupan energy diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan
proses metabolism tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan
energy dapat dilihat dari BB-nya. Pada remaja perempuan usia 10-12 tahun,
kebutuhan energinya sebesar 50-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18
tahun sebesar 40-50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10-12 tahun,
kebutuhanenerginyasebesar 55-60 kkal/kg BB/hari, sedangkanusia 13-18
tahunsebesar 45-55 kkal/kgBB/hari. (Dedeh dkk, 2010).

4. Perilaku Konsumsi Makanan pada Remaja

21
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna, hal
ini berarti bahwa manusia mempunyai keistimewaan disbanding dengan
makhluk hidup lainnya. Salah satu keistimewaan yang menonjol adalah
perilakunya. Salah satu keistimewaan yang menonjol adalah perilakunya.
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003:65). Menurut
Sunardi (2010:1) perilaku merupakan sinonim dari aktivitas, aksi, kinerja,
respon atau reaksi. Dengan kata lain perilaku adalah segala sesuatu yang
dilakukan dan dikatakan oleh manusia.
Perilaku konsumsi adalah perilaku yang memperlihatkan konsumen
dalam mencari,menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka (Aresa, 2012). Hal ini membawa kedalam
tindakan yang mementingkan penampilan luar, harga diri, serta bagaimana
mengikuti perkembangan di lingkungan sekitar supaya setara, kebiasaan ini
menjadikan sulit untuk bersikap rasional yang pada mulanya diharapkan
mampu bertindak rasional dalam menyikapi perkembangan yang ada
(Wahidah, 2013). Perubahan ini membuat seorang remaja mengalami banyak
ragam gaya hidup, perilaku, tidak terkecuali dalam menentukan makanan apa
yang akan dikonsumsi.
Stang (2008) juga menyatakan, banyak faktor yang berperan dalam
pemilihan makananya itu meningkatnya media dan tingginya pengaruh teman
atau lingkungan dalam memilih makanan yang dikonsumsi. Kebiasaanmakan
yang sering dijumpai pada remaja yaitu ngemil (seringnya makan makanan
tinggi kalori), aktivitas yang banyak dapat menyita perhatian seorang remaja
hingga melewatkan sarapan pagi, waktu makan tidak teratur, jarang
mengonsumsi sayur, dan sering mengonsumsi makanan cepat saji.
Selain itu, pemilihan makanan juga tidak lagi didasarkan pada

22
kandungan gizi tetapi juga untuk bersosialisasi, untuk kesenangan, supaya
tidak kehilangan status, dan mereka juga lebih sering mencoba-coba makanan
baru, salah satunya adalah makanan cepat saji (fast food). Perilaku konsumsi
yang kurang baik karena tanpa mempertimbangkan prinsip menu seimbang
dan sehat dapat memberikan dampak negatif pada keadaan gizi para remaja
(Kristianti, dkk., 2009).

B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan gambaran dan arahan asumsi mengenai
variabelvariabel yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sintesisd
ari proses berfikir deduktif maupun induktif, dengan kemampuan kreatif dan
inovatif diakhiri konsep atau ide baru (Hidayat, 2007). Kerangka pikir
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konsumsi makanan cepat
saji (fast food) pada remaja.

Dampak Makanan
Cepat Saji

Dampak Positif Dampak Negatif

Remaja/Siswa

Hasil/Temuan

Gambar kerangka pikir

23
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Berdasarkan sumber data, jenis penelitian dalam penulisan ini adalah
penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat
deskriptif. Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Prosedur penelitian ini akan menghasilkan data
deskriptif, berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati (Lexy:2016). Oleh karena itu, pendekatan penelitian
kualitatif yang dilakukan adalah dengan memahami dampak yang didapatkan
ketika siswa mengomsumsi makanan cepat saja.

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi

24
Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat
perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui.
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang
dijadikan objek penelitian. Populasi penelitian adalah sekelompok subjek
atau data dengan karakteristik tertentu. Adapun populasi dalam peneltian
ini adalah para remaja yang berumur 14-17 tahun.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi, sampel memberikan
gambaran yang benar tentang populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah
bagian populasi yang diteliti.
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan simple random
sampling atau sampel acak sederhana adalah sebuah Teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel yang dilakukan secara acak serta
berasal dari anggota populasi yang ada.

C. Waktu Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada periode Oktober-November 2022

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati. Data yang di observasi adalah data
mengenai dampak konsumsi makanan cepat saji .
2. Angket/Kuosioner
Menurut Juanda yang dikutip oleh Firdaus Kuesioner merupakan
daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden untuk diisi dan
kemudian dikembalikan pada peneliti. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan

25
dan penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
disusun berdasarkan variabel yang ditentukan oleh peneliti. Kuesioner
yang dibuat oleh peneliti disebarkan kepada siswa yang berkaitan
dengan dampak makanan cepat saji bagi Kesehatan.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penilitian adalah alat ukur dalam penelitian. Menurut
Notoatmodjo (2010), definisi instrument penilitian adalah alat-alat yang
akan digunakan untuk mengumpulkan instrument penelitian ini dapat
berupa kuesioner, formula observasi, formular-formulir lain yang
berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya. Dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan adalah angket (dalam bentuk google form).
Menurut Nazir, kuesioner atau daftar pertanyaan adalah sebuah set
pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian,
dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai
makna dalam menguji hipotesis.
Tabel 1.1 Instrumen Pertanyaan terkait dampak makanan cepat
saji terhadap Kesehatan Remaja
No. Pertanyaan
Apakah kamu tahu tentang makanan cepat saji?
1.

Seberapa sering kamu mengkonsumsi makanan cepat


2. saji?

Apakah kamu tahu pengaruh makanan cepat saji?


3.

Berapa kali kamu mengkonsumsi makanan cepat saji


4. dalam sepekan ?

Menurut anda, apakah makanan cepat saji berbahaya bagi


5. kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan?

Apakah kantin disekolah anda menjual makanan selain


6. makanan cepat saji?

7. Apa alasan anda mengkonsumsi makanan cepat saji?

26
8. Makanan cepat saji apa yang sering anda konsumsi?

Apakah makan cepat saji menjadi pilihan saat berkumpul


9. bersama teman?

10. Menurut anda, apa solusi untuk menghindari makanan


cepat saji?

F. Teknik Analisis Data


Analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari
serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari
analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara
sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang
lain.
Tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Data dibaca dan dipelajari, kata-kata kunci ditandai dan gagasan
yang ada dalam data
2. Kata-kata kunci dipelajari, berupaya menemukan tema-tema
yang berasal dari data
3. Dituliskan ‘model’ yang ditemukan

Metode analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis pola

konsumsi makanan dan dampaknya. Analisis data dimulai dengan

melakukan pengambilan data tentang tingkat kesukaan konsumsi

makanan cepat saji dan pengecekan kadar kolesterol (Sugiyono, 2011).

27
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berikut adalah hasil penyebaran angket tentang dampak makanan
cepat saji terhadap Kesehatan remaja, yang diberikan kepada 30
responden.
1. Karakteristik Pertanyaan dan jawaban Responden
Tabel 2.1 Distribusi responden berdasarkan konsumsi makanan
cepat saji
Jawaban Responden (%)
No Jenis Pertanyaan
Ya Tidak

1. Apakah kamu tahu tentang 30 (100%) 0%


makanan cepat saji?
Apakah kamu sering
2. mengkonsumsi makanan cepat 13 (48,9%) 17 (51,1%)
saji?
3. Apakah kamu tahu pengaruh 26 ( 87%) 4 (13%)
makanan cepat saji?
Menurut anda, apakah
4. makanan cepat saji berbahaya 28 (97,9%) 2 ( 2,1%)
bagi kesehatan jika dikonsumsi
secara berlebihan?
Apakah kantin disekolah anda
5. menjual makanan selain 28 (97,9%) 2 (2,1%)
makanan cepat saji?
Apakah makan cepat saji
6. menjadi pilihan saat berkumpul 28 (97,9%) 2 (2,1%)
bersama teman?

Berdasarkan tabel 1.1 tentang komsumsi makanan cepat saji dapat

28
disimpulan bahwa perbadingan antara pola komsumsi remaja
memiliki perbadingan yang tidak signifikan. Pola komsumsi remaja
yang seringadalah 43.3% dan pola komsumsi remaja yang sesekali
adalah 56.7%. Hasil tersebut membuktikan bahwa pola komsumsi
remaja berdasarkan responden adalah berbading lurus.
Tabel 1.2 Distribusi responden
No
Pertanyaan Jawaban
.
95% menjawab alasan mereka
mengkonsumsi makanan cepat saji
Apa alasan anda
1. mengkonsumsi makanan yaitu karena rasanya yang enak enak
cepat saji? dan penyajiaannya yang simpel dan
praktis untuk dibuat.
Ada berbagai macam solusi yang
Menurut anda, apa solusi
untuk menghindari mereka berikan seperti, memasak
2.
makanan cepat saji? sendiri, membawa bekal dari rumah,
dan sebaiknya makan dirumah

Tabel 1.3 Distribusi berdasarkan makanan fast food yang


dikonsumsi remaja
Frekuensi dan jumlah fast food dalam sepekan
Makanan yang Dikomsumsi Total
Jenis 1-2 kali 3-4 kali >4 kali Setia
No
Makan semingg seminggu seminggu p hari
u
1 Ayam
11 10 3 3 27
Goreng
2 Mie
4 4 2 2 12
Instan
3 Pizza 2 1 1 1 5
4 Gorengan 1 4 2 3 10

29
5 Soft
2 4 2 3 11
Drink
Total 20 23 10 12

Berdasarkan tabel 4.2 tentang makan yang sering dikomsumsi oleh


remaja dapat disimpulkan bahwa makanan cepat saji yang paling
sering dikonsumsi oleh remaja adalah ayam goreng (kfc dkk)
sebanyak 27 orang. Kemudian, mie instan sebanyak 12 orang. Lalu,
Soft drink 11 orang. Gorengan dengan 10 orang dan pizza 5 orang.

B. Pembahasan
Konsumsi fast food terlalu sering, menyebabkan beberapa dampak
bagi kesehatan. Konsumsi fast food juga merupakan faktor risiko yang
dapat dimodifikasi, sehingga disarankan untuk membatasi konsumsi fast
food dan mengetahui tentang bahayanya mengkonsumsi fast food
berlebihan. Selain itu para remaja harus mengetahui jenis-jenis makanan
apa saja yang termasuk kategori fast food.
Hal ini berkaitan dengan hasil penelitian yang menunujukkan
bahwa konsumsi fast food bagi para remaja sebagian kecil sering (48,9%)
dan sebagian besar sesekali ( 51,1%). Dari data diatas kita dapat melihat
bahwa para remaja lebih sering mengkonsumsi ayam goreng, sekitar 11
remaja yang mengkonsumsi 1-2 kali seminggu, 10 remaja yang
mengkonsumsi 3-4 kali seminggu, 3 remaja yang mengkonsumsi >4 kali
seminggu dan hanya 3 remaja yang setiap hari mengkonsumsi makanan
cepat saji.
Ayam goreng adalah makanan cepat saji yang cara penyajiannya
dengan cara digoreng dengan minyak panas. Kandungan
kalori,lemak,kolestrol,protein dan karbohidrat pada ayam goreng
umumnya tinggi,tetapi sangat miskin serat. Dalam 100 gram ayam
goreng terdapat 298 kalori, 16.8 gram lemak, 34.2 gram protein dan 0.1
gram karbohidrat.

30
Ayam goreng salah satu makanan paling mudah dicari. Berbagai
olahannya acap menggoda lidah. Bukan hanya anak-anak, orang dewasa
pun memburunya. Dengan banyak restoran yang menyediakan ayam
sebagai menu utama dan andalannya. Akan tetapi, dengan mengonsumsi
ayam goreng tentu memiliki dampak yang tidak baik bagi Kesehatan.
Salah satu dampaknya adalah perut kembung. Makanan berlemak seperti
ayam goreng lambat dicerna, artinya makanan tersebut bergerak perlahan
melalui saluran pencernaan remaja dan akibatnya, dapat menyebabkan
perut kembung. Makanan yang digoreng adalah penyebab utamanya,
karena mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans.
Untuk konteksnya, LDL adalah jenis kolesterol berbahaya yang
dapat menyumbat arteri Anda dan menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Pertimbangkan untuk mengurangi asupan ayam goreng dan makanan
gorengan lainnya untuk menghindari penambahan berat badan dan
masalah kesehatan jantung di masa depan.
Selanjutnya adalah dampak meningkatnya suhu tubuh. Ayam
dianggap sebagai makanan dengan panas tinggi. Sering makan ayam
dapat meningkatkan suhu tubuh secara keseluruhan, dalam istilah yang
lebih sederhana, dapat menyebabkan 'panas' dalam tubuh. Karena itu,
beberapa orang mungkin mengalami flu, terutama selama musim panas.
Situasi seperti ini mungkin saja terjadi akibat konsumsi ayam sehari-hari.
Jika remaja mengalami hidung berdarah setelah makan ayam secara
teratur, yang terbaik adalah memakannya setelah jeda beberapa hari.
Secara umum,dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan
instan/makanan cepat saji adalah maag. Maag atau Gastritis berasal dari
kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah peradangan
(pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan oleh faktor
iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ pencernaan
dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan makanan,
mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil. Selain itu iritasi dapat
juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah

31
yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri,
terbanyak Helicobacter pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam
lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari mukosa lambung dan
mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Hingga saat ini belum ada cara
yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain
memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Dampak yang kedua adalah diabetes. Diabetes adalah Suatu jenis
penyakit yang terjadi pada seseorang akibat kandungan gula darah di
dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem metabolisme
pada tubuh seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut
dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang
satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu
meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan
sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah
pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih
suka mengonsumsi makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat
berakibat buruk terhadap kesehatan pencernannya. Meskipun para remaja
hanya mengonsumsi satu jenis makanan instan dalam satu hari dan pada
saat itu tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar
10 tahun mendatang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan
dalam keseharian. Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan
makanan yang sehat yang seharusnya mereka konsumsi dalam masa
pertumbuhan. Apabila di rumah orang tua tidak memaksa anaknya untuk
makan, anak ini tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih
senang makan di luar rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak
sehat. Oleh karena itu, peran orang tua dalam memilih jenis makanan dan
mengawasi pola makan anaknya sangat penting untuk perkembangannya.

32
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa makanan cepat
saji memiliki dampak bagi kesehatan. Makanan cepat saji yang sering
dikonsumsi adalah ayam goreng. Hal ini dikarenakan ketersediannya
bahan makanan cepat saji yang sangat banyak baik di lingkungan sehari-
hari. Tentu makanan cepat saji seperti ayam goreng yang menjadi
makanan yang sering dikonsumsi tentu memiliki dampak. Perut kembung
salah satunya, makanan berlemak seperti ayam goreng lambat dicerna,
artinya makanan tersebut bergerak perlahan melalui saluran pencernaan
remaja dan akibatnya, dapat menyebabkan perut kembung. Makanan yang
digoreng adalah penyebab utamanya, karena mengandung banyak lemak
jenuh dan lemak trans. Selanjutnya adalah dampak meningkatnya suhu
tubuh. Ayam dianggap sebagai makanan dengan panas tinggi. Sering
makan ayam dapat meningkatkan suhu tubuh secara keseluruhan, dalam
istilah yang lebih sederhana, dapat menyebabkan 'panas' dalam tubuh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun
yang seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para
remaja yang digroggoti secara perlahan dan akan menyebabkan penyakit-
penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya.  Menajaga dari sekarang akan
lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan

33
instan akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu
makanan sehat yang bergizi.
B. Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai
berikut: Bagi para remaja harus tetap berhati – hati dalam mengkonsumsi
makanan cepat saji karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi
kesehatan dan tetap mengutamakan makanan sehat. Bagi orang tua
harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.  Produsen;
diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan
zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi
yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan

34
DAFTAR PUSTAKA

Adam, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI

Andika, 2013. KFC “Dada Ayam”. Diakses dari


http://www.fatsecret.co.id/kalori- gizi/kfc/dada-ayam/1-porsi (artikel). Pada
tanggal 1 April 2016
Andre, 2012. “Kongkow”. Diakses dari http://kitabgaul.com/word/kongkow.
(artikel) Pada tanggal 2 Mei 2016

Aminah, 2005. Gambaran Konsumsi Makan dan Status Gizi Baduta (0-24 bulan)
di Kelurahan Tanjung Leidong, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten
Labuhan Batu, Sumatera Utara Tahun 2005. Skripsi FKM- USU, Medan.
Diakses pada tanggal 2 November 2016

Badan Ketahanan Pangan, 2014. Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan


2014. Jakarta

Badjeber, 2009. Konsumsi Fast Food sebagai faktor risiko terjadinya gizi
lebih pada siswa SDN 11 Manado (Skripsi). Universitas Sam Ratulangi.
Manado

Baliwati, dkk, 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

Clara, 2012. “Kolesterol Tinggi Pada Remaja”. Diakses dari


http://artikelkesehatanwanita.com/kolesterol-tinggi-pada-remaja.html.Pada
tanggal 27 Mei 2016

Eri, 2011. Diet Sehat Untuk Remaja. Kanisius. Yogyakarta

Hafitri, 2003. Studi Tentang Kebiasaan Makan Remaja SMU di Wilayah Kota
Bogor Tengah. Skripsi Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Pdf.

35
Hurlock, 2006. Perkembangan Anak. Jilid 1. Erlangga. Jakarta

James dan Kathrin, 2016. “Cholesterol Levels Higlights”. Diakses


dari http://www.healthline.com/health/cholesterol-can-it-be-too-
low#Overview1 (jurnal). Pada tanggal 12 Mei 2016

KBBI Online, 2016. “Nongkrong” Diakses dari http://kbbi.web.id/tongkrong


(artikel). Pada tanggal 2 Mei 2016

Khomsan, 2004. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta

Minor dan Mowen, 2002. Perilaku Konsumen. Erlangga. Jakarta

Mira, 2011. “Arti Kata Nongkrong” (artikel). Diakses dari


http://kitabgaul.com/word/nongkrong. Pada tanggal 2 Mei 2016

Muliany, 2005. Daftar Kandungan Zat Gizi, Serat dan Indeks Glikemik Dalam
Penukar Berbagai Hidangan Indonesia dan Makanan Siap Santap Barat.
Undergraduate thesis. Program Studi Ilmu Gizi UNDIP. Diakses tanggal 20
Mei 2016

36

Anda mungkin juga menyukai