Anda di halaman 1dari 21

ARTIKEL ILMIAH

“BAHAYA MAKANAN FAST FOOD UNTUK MAHASISWA”

LOGO

DISUSUN OLEH:
NAMA MAHASISWA
NIM MAHASISWA

FAKULTAS MAHASISWA
UNIVERSITAS MAHASISWA
KOTA MAHASISWA
2022

I
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
ABSTRAK.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Identifikasi Masalah...............................................................................................
1.3 Batasan Masalah.....................................................................................................
1.4 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.5 Tujuan Penelitian....................................................................................................
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
2.1 Kajian Teori............................................................................................................
2.2 Hasil Penelitian Relevan........................................................................................
2.3 Kerangka Berpikir..................................................................................................
2.4 Hipotesis................................................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................................
3.1 Jenis Penelitian.......................................................................................................
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................................
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................................
3.4 Definisi Operasional Variabel..............................................................................
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...........................................................
3.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen.......................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................................
4.1 Uji Validitas...........................................................................................................
4.2 Uji Reabilitas.........................................................................................................
4.3 Pembahasan...........................................................................................................
BAB V PENUTUP............................................................................................................
5.1 Kesimpulan............................................................................................................
5.2 Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan, sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Makalah ini berjudul “Bahaya Makanan Fast Food
Untuk Mahasiswa:

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu pada mata


kuliah. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari bapak dan
juga dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, dari masa
perkuliahan pertama sampai perkuliahan terkahir ini, tidaklah mudah bagi
penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, penulis mengharapkan kritik


dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca, guna penulisan
yang akan datang menjadi lebih baik. Semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dari makalah ini

Tempat, 03 Juni 2022

Penulis

iii
Abstrak
Kebutuhan gizi mahasiswa perlu diperhatikan karena pada masa mahasiswa
terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Kebiasaan makan yang tidak
sehat akan mempengaruhi asupan gizi mahasiswa. Makanan tidak sehat seperti
makanan cepat saji banyak dikonsumsi mahasiswa. Pada saat semua serba modern
seperti sekarang, mahasiswa menginginkan semuanya serba cepat, termasuk
dalam memilih makanan. Makanan cepat saji juga dikenal masyarakat sebagai fast
food. Fast food diartikan sebagai makanan sampah atau makanan yang tidak
memiliki nutrisi bagi tubuh. Makan makanan fast food tidak hanya sia-sia, tetapi
juga dapat merusak kesehatan.Makanan cepat saji berasal dari negara barat yang
umumnya memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi. Maka dari itu perlu
dibahas tentang bahaya makanan fast food untuk mahasiswa.

Kata Kunci: Makanan Fast Food, Mahasiswa

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pesat, sehingga
semakin mudahnya manusia dalam melakukan segala sesuatu. Terjadi pula
perubahan pola dan gaya hidup manusia pada saat ini. Kita dapat melihat salah
satu contohnya yaitu semakin maraknya makanan siap saji atau biasa disebut fast
food atau fast food atau yang sering terdengar dengan sebutan makanan
instant.Pada zaman dahulu peranan makanan fast food bagi para nenek moyang
kita belum ada, karena pada zaman dahulu mereka lebih memilih menanam atau
beternak sendiri untuk memenuhi bahan pangan yang mereka butuhkan. Tidak
hanya sekedar untuk memenuhi bahan pangan tetapi mereka dapat menjualnya
sebagai penambah penghasilan. Dari tahun ke tahun dapat dirasakan
perkembangan jenis-jenis makanan terutama di negara kita sendiri yang
berkembang dengan pesat, salah satunya makanan fast food karena pengaruh akan
makanan luar negeri yang di perkenalkan di Indonesia dan sesuai dengan selera
orang Indonesia.

Menrut (Mentari, 2019) makanan fast food tergolong makanan yang sangat
digemari oleh masyarakat terutama bagi para mahasiswa. Makanan ini sangat
beragam dari mulai makanan ringan hingga makanan yang termasuk dalam
makanan utama, karena di dalam kemasan sering kita lihat bahan yang disertakan
mengandung karbohidrat. Tetapi jangan menganggap makanan ini sangat bergizi
bagi tubuh kita karena kita tidak tahu pasti apa saja bahan yang terkandung di
dalamnya. Bahkan kita juga tidak tahu bagaimana nantinya tubuh kita apabila kita
terus menerus mengkonsumsi makanan instan ini. Dan tahukah kalian bahwa
dalam satu kemasan fast food terdapat berbagai macam bakteri berbahaya? Mulai
dari bahan makanannya, bumbunya serta kemasannya. Bakteri-bakteri ini akan
sangat berbahaya bagi tubuh kita. Apabila kita mengkonsumsinya secara
berlebihan, bisa-bisa kita terkena penyakit atau malah berakibat fatal yang
berakhir pada kematian. Sejak abad ke-19, ilmu pangan telah mengetahui cara

1
mengisolasi protein, lemak dankarbohidrat dari makanan utuh. Perkembangan ini
menyebabkan penciptaan fast food. Saat ini, 100% fast food buatan telah dijual
sebagai makanan sebenarnya.

Namun tidak semua makanan yang diproses adalah fast food. Makanan yang
diproses sangat sulit dihindari pada zaman modern ini. Fast food, dengan
demikian,harus dianggap sebagai makanan yang diproses secara ekstrim. Fast
food adalah istilah informal yang diterapkan untuk beberapa makananyang
dianggap memiliki nilai gizi sedikit atau tidak ada, untuk produk dengan nilaigizi,
tetapi yang juga memiliki bahan-bahan dianggap tidak sehat ketika dimakansecara
teratur, atau untuk mereka yang dianggap tidak sehat untuk dikonsumsi
samasekali. Industri pengolahan makanan modern telah berhasil meyakinkan
publik bahwa mereka mendapatkan nilai gizi dari makanan olahan, padahal tidak.

Dengan menghasilkan cita rasa yang enak, fast food yang mengandung banyak
lemak, garam,dan gula, termasuk bahan tambahan dan bahan adiktif sintetik dapat
berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai yang berat,
seperti obesitas, diabetes, rematik, hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker.
Saat ini penyakit- penyakit degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua
yang sudah berumur, tetapi juga anak muda. Tanpa kita sadari, maraknya fast food
selain memiliki dampak positif juga memiliki dampak negatif untuk kesehatan
tentunya. Dampak positif dapat dibuktikan dari cara penyajian yang cepat untuk
menghemat waktu yang miliki. Tapi selain itu kita juga harus melihat dampak
negatif yang ditimbulkan oleh fast food atau fast food, misalnya bertambahnya
kadar lemak dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas atau
kegemukan.Kandungan fast food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang
membahayakan tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang
dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam
darah yang berakibat fatal.

Mahasiswa membutuhkan kebutuhan gizi yang berbeda apabila ditinjau dari


sisi biologis maupun psikologis. Secara biologis, kebutuhan nutrisi mahasiswa
harus seimbang dengan aktivitasnya. Mahasiswa membutuhkan lebih banyak

2
protein, vitamin dan mineral dari setiap energi yang dikonsumsi dibandingkan
dengan masa anak-anak. Apabila dipandang dari sisi psikologis, mahasiswa tidak
terlalu memperhatikan faktor kesehatan dalam menentukan pilihannya. Namun,
mahasiswa lebih memperhatikan faktor lain, seperti orang-orang sekitar, budaya
hedonistik, dan lingkungan sosial yang sangat mempengaruh Kebutuhan gizi pada
mahasiswa perlu diperhatikan. Hal ini karena kebutuhan nutrisi pada mahasiswa
meningkat karena terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu,
gaya hidup dan kebiasaan makan yang berubah juga akan mempengaruhi asupan
gizi mahasiswa. Kelompok usia mahasiswa disibukkan dengan banyaknya
aktivitas fisik.

Oleh karena itu, kebutuhan kalori, protein, dan mikronutien pada usia
mahasiswa perlu diperhatikan Saat ini, banyak mahasiswa yang menyukai
makanan cepat saji atau fast food. Mahasiswa yang memiliki aktivitas sosial yang
tinggi, cenderung memperlihatkan interaksi dengan teman sebaya. Di kota besar,
banyak dijumpai sekelompok mahasiswa yang makan bersama di tempat makan
yang menyediakan makanan cepat saji atau fast food. Makanan cepat saji tersebut
berasal dari negara barat yang umumnya memiliki kandungan lemak dan kalori
yang tinggi. Apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak setiap hari, maka dapat
menyebabkan obesitas. Obesitas atau kegemukan ini dapat menyebabkan
timbulnya masalah gizi lainnya Makanan cepat saji atau fast food juga dikenal
masyarakat dengan istilah fast food. Secara harfiah, fast food diartikan sebagai
makanan sampah atau makanan tidak bergizi. Istilah tersebut berarti menunjukkan
makanan-makanan yang dianggap tidak memiliki nilai nutrisi bagi tubuh. Makan
makanan fast food tidak hanya sia-sia, tetapi juga dapat merusak kesehatan.
Gangguan kesehatan akibat makan makanan fast food seperti obesitas atau
kegemukan, diabetes, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan
lain sebagainya.

1.2 Identifikasi Masalah

3
Dalam menemukan masalah penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan
berpikir dan merenung guna memperoleh gagasan, ide dan motivasi untuk
melakukan suatu penelitian. Dalam proses berpikir dan merenung tersebut,
dilakukan pengamatan atau survei mengenai subyek dan obyek dari masalah
yang terjadi di suatu tempat. Setelah itu, dilakukan identifikasi terhadap suatu
masalah dengan cara, antara lain:
 Mengurai berbagai pertanyaan tentang tema tertentu, yaitu kebutuhan
informasi. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara utuh
tentang suatu masalah. Dengan bertanya, maka dapat memperoleh jawaban
sementara tentang masalah-masalah yang terkait dengan kebutuhan
informasi. Dengan demikian, pertanyaan dapat membuka wawasan
terhadap masalah yang menjadi perhatian untuk diteliti
 Menampilkan indikasi saat terjadinya kasus bahaya makanan fast food
terutama bagi mahasiswa. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
menemukan hasil, variabel dan indikator yang akan dibahas dari suatu
pembahasan. Indikasi tersebut juga membantu menguraikan parameter dan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian.

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian ini tidak terlalu meluas, maka peneliti membatasi
penelitian ini hanya pada pembahasan bahaya akibat mengkonsumsi fast food
dengan subjek mahasiswa. Peneliti hanya mengambil sampel tersebut agar
memudahkan dalam melakukan observasi dan memperoleh data dari hasil
analisis mereka sebagai pelanggan yang sejatinya menerima layanan langsung
sehingga dapat ditinjau tingkat kepuasaannya tersebut.

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat suatu rumusan masalah sebagai
berikut:

a. Apa bahaya dari makanan fast food untuk mahasiswa

4
b. Bagaimana hasil penelitian terhadap bahaya dari makanan fast food
untuk mahasiswa?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat suatu tujuan penulisan
sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan memahami bahaya dari makanan fast food


untuk mahasiswa

b. Untuk mengetahui dan memahami hasil penelitian terhadap hasil


penelitian terhadap bahaya dari makanan fast food untuk mahasiswa

1.6 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat baik
secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:
a. Secara teoritis Diharapkan dapat memberikan berupa edukasi berupa
bahaya dari makanan fast food untuk mahasiswa. Selain itu diharapkan
pula hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan
dalam pemilihan makanan yang sehat bagi mahasisw
b. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu
masukan memberikan sumbangan edukasi berupa bahaya dari
makanan fast food untuk mahasiswa agar pihak terkait mengetahui
pengaruh dari mengkonsumsi makanan fast food tersebut.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Menurut (Martony, 2020) fast food adalah istilah untuk makanan yang
dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat.Sementara makanan apapun
yang dapat disiapkan dengan segera dapat disebut dengan fast food, diasanya
istilah ini merujuk kepada makanan yang dijual di sebuah restoran atau toko
dengan persiapan yang berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan
dalam sebuah bentuk paket untuk dibawa pergi.
Ketidakseimbangan zat gizi dalam tubuh dapat terjadi jika fast food
dijadikan sebagai pola makan setiap hari. Menurut (Destrianti et al., 2020)
kelebihan kalori, lemak dan natrium akan terakumulasi di salam tubuh
sehingga akan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Namun, konsumsi
pangan tersebut tidak akan merugikan jika disertai dengan menu seimbang,
frekuensi yang rendah dan disertai dengan aktivitas fisik atau olahraga yang
teratur dan disesuaikan dengan usia.
2.2 Hasil Penelitian Relevan
Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan atau berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut:
a. Penelitian oleh (Pamelia, 2018) berjudul ‘Perilaku Konsumsi
Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Dan Dampaknya Bagi
Kesehatan’. Hasil penelitian tersebut adalah Kebutuhan gizi
mahasiswa perlu diperhatikan karena pada masa mahasiswa terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Kebiasaan makan
yang tidak sehat akan mempengaruhi asupan gizi mahasiswa.
Makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji banyak dikonsumsi
mahasiswa.
b. Penelitian (Widyastuti & Sodik, 2018) berjudul ‘Pengaruh
Kebiasaan Konsumsi Fast food Terhadap Kejadian Obesitas
Mahasiswa’. Hasil penelitian tersebut menunjukan Konsumsi Fast
food meningkat di kalangan Mahasiswa karena jenis makanan ini

6
cenderung mudah di dapat, rasanya lezat, penyajian cepat dan
merupakan salah satu life style Anak saat ini. Kandungan gizi pada
makanan tidak lagi menjadi pertimbangan bagi para pencandu Fast
food.

2.3 Kerangka Berpikir


Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan
antar variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis, peneliti perlu
menjalaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika pada
penelitian terdapat variabel moderator dan intervening, maka harus dijelaskan
juga mengapa variabel tersebut ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan
antar variabel tersebut dijelaskan pada paradigma penelitian. Oleh karena itu,
setiap penyusunan paradigma penelitian harus berdasarkan pada kerangka
berpikir.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah Bahaya Makanan Fast
Food (X) dan Mahasiswa (Y) sebagai variabel terikat. Berikut ini adalah
gambaran kerangka berfikir dalam penelitian ini.

BAHAYA PENGARUH
MAKANAN FAST TERHADAP
FOOD (X) MAHASISWA (Y)

2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, landasan teori serta penelitian terdahulu
yang telah dilakukan serta kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan
tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Diduga pengaruh bahaya makanan fast food terhadap mahasiswa
b. Diduga persepsi tersebut timbul akibat adanya sinergitas antaa bahaya
makanan fast food (X) dengan Mahasiswa (Y).

7
c. Diduga responden memiliki jawaban yang sama mengingat sumber
literatur yang memberikan analisis angka yang tinggi pada keterkaitan
bahaya makanan fast food untuk mahasiswa

8
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitan ini penulis menggunakan metode pendekatan secara


kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat diartikan
sebagai metode penelitan yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan

Peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan (library reseach).


Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan
literatur (kepustakaan) yaitu penelitian yang bertujuan mendapatkan data sekunder
dengan cara melakukan penelaahan terhadap beberapa buku yang berkaitan
dengan ekonomi dan juga Pendapatan Asli Daerah, data Badan Pusat Statistik
(BPS), data jurnal, dan artikel

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dengan waktu yang


fleksibel.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi merupakan suatu wilayah yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai karakteristik tertentu dan berkualitas yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian hasilnya akan ditarik kesimpulannya. Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah yang dipilih mempunyai hubungan yang erat
dengan masalah yang diteliti yaitu pendapat mahasiswa tentang bahaya fast food

Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang hendak


diteliti. Adapun ide dasar dari pengambilan sampel adalah bahwa dengan
menyeleksi bagian dari elelmen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan

9
populasi diharapkan dapat diperoleh. Responden penelitian dengan sampel terkait
dengan pembahasan dan penelitian ini. Metode sampling menggunakan purposive
sampling, yaitu dengan persyaratan pernah menjadi pelanggan di tempat peneliti.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variable adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun variable beserta operasionalnya dijelaskan dalam tabel sebagai


berikut :

No Variabel Definisi Variabel Indikator


Penelitian
1 Bahaya Makanan Fast food jenis  Fast food memiliki
Fast Food (X) makanan yang bahaya saat dimakan
mudah dikemas,
 Fast food tidak boleh
mudah disajikan,
sering dikonsumsi
praktis, diolah
 Fast food harus dipilih-
dengan cara
pilih
sederhana dan
siap santap  Fast food tidak baik
dengan waktu untuk kesehatan
relatif cepat mahasiswa

 Fast food sebaiknya


dihindari
2 Pengaruh Terhadap Mahasiswa adalah  Mahasiswa sering
Mahasiswa (Y) sebutan bagi sembarang memilih
orang yang makanan
sedang  Fast food diminati oleh
menempuh mahasiswa
pendidikan tinggi  Mahasiswa sering
di sebuah mengkonsumsi fast

10
perguruan tinggi  food
 Mahasiswa sering tidak
tahu kandungan pada
fast food
 Mahasiwa acuh
terhadap kandungan
pada fast food

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data sesuai


tata cara penelitian sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mengumpulkan data. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik literatur dan survey
responden.

3.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen

Validitas menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya


terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk mencari
validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item dengan total item-item
tersebut. Untuk mencari nilai koefisien, maka peneliti menggunakan rumus
pearson product moment sebagai berikut :

Keterangan :

r = Korelasi product moment

∑Xi = Jumlah skor suatu item

11
∑Xtot = Jumlah total skor jawaban

∑xi² = Jumlah kuadrat skor jawaban suatu item

∑xtot² = Jumlah kuadrat total skor jawaban

∑XiXtot= Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor

Uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan


objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Adapun rumus untuk mencari reliabelitas adalah sebagai berikut:

Dimana :
r = koefisien korelasi
n = banyaknya responden
A = skor item pertanyaan ganjil
B = skor pertanyaan genap

Untuk mengukur variable penelitian tersebut penulis menggunakan Skala


Likert, setiap variable mempunyai bobot nilai sebagai berikut :
1 = Sangat Tidak Memuaskan
2 = Tidak Memuaskan
3 = Memuaskan
4 = Sangat Memuaskan

12
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam
mengukur apa yang ingin diukur.
Tabel Uji Validitas Variabel Bahaya Makanan Fast Food
No r_hitung r_tabel Status
Pertanyaan 1 0,87345864 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0,84722459 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0,88606566 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0,888192231 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0,722417893 0,361 Valid

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai r_hitung untuk masing-masing item
Pernyataan pada variabel bahaya makanan fast food lebih besar (>) dari nilai
r_tabel (0,361), maka dapat disimpulkan bahwa data sudah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya stau data sudah valid. Item pertanyaan yang memiliki nilai
r_hitung yang paling tinggi pada variabel bahaya makanan fast food adalah item
pernyataan pada butir ke 4, yaitu sebesar 0,888192231

Tabel Uji Validitas Variabel Pengaruh Terhadap Mahasiswa

No r_hitung r_tabel Status


Pertanyaan 1 0,804960126 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0,903049808 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0,766073163 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0,808637406 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0,929530041 0,361 Valid

Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai r_hitung untuk masing-masing item
pernyataan pada variabel pengaruh terhadap mahasiswa lebih besar (>) dari nilai
r_tabel (0,361), maka dapat disimpulkan bahwa data sudah sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya atau data sudah valid.

13
Item pernyataan yang memiliki nilai r_hitung yang paling tinggi variabel
pengaruh terhadap mahasiswa adalah item pernyataan pada butir ke 5, yaitu
sebesar 0,929530041

4.2 Uji Reabilitas


Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban
responden dari waktu ke waktu memiliki jawaban yang sama/konsisten atau
tidak. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan metode
Cronbach's Alpha yang mensyaratkan nilai Cronbach's Alpha > 0,60 maka data
adalah reliabel atau dapat dipercaya
Tabel Uji Reabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Bahaya Makanan Fast 0,899565352 Sangat Tinggi
Food
Pengaruh Terhadap 0,896316291 Sangat Tinggi
Mahasiswa

Dari tabel diatas dijelaskan bahwa variabel Bahaya Makanan Fast Food
memiliki nilai sebesar 0,899565352 dan variabel Pengaruh Terhadap Mahasiswa
sebesar 0,896316291 karena nilai lebih besar dari 0,60 maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel dalam penelitian ini adalah sangat tinggi, artinya semua
pernyataan dapat dipercaya.

4.3 Pembahasan

Mahasiswa yang mengonsumsi makanan cepat saji diluar batas wajar


dapat berisiko mengalami obesitas atau kegemukan. Mahasiswa yang
mengonsumsi makanan cepat saji dengan asupan energi total yang tinggi memiliki
risiko sebesar 2,27 kali lebih tinggi mengalami obesitas daripada mahasiswa yang
mengonsumsi asupan energi makanan cepat saji yang rendah. Kebiasaan makan
yang salah pada anak maupun mahasiswa akan meningkatkan kejadian obesitas,
salah satunya adalah kebiasaan makan makanan makanan cepat saji Selain itu,

14
konsumsi makanan cepat saji dengan frekuensi yang sering memiliki risiko 2,03
kali lebih besar mengalami obesitas dibandingkan dengan mahasiswa yang jarang
mengonsumsi makanan cepat saji.

Mahasiswa yang mengalami obesitas memiliki frekuensi konsumsi


makanan cepat saji lebih sering dibandingkan mahasiswa yang tidak mengalami
obesitas, perbandingannya yaitu 61,1% dan 38,9%. Mahasiswa yang sering
mengonsumsi makanan cepat saji berisiko 2,47 kali lebih besar mengalami
obesitas dibandingkan mahasiswa yang jarang mengonsumsi makanan cepat saji.
Kegemukan yang dialami anakanak maupun mahasiswa dapat disebabkan karena
gaya hidup masa kini, seperti mengonsumsi makanan cepat saji atau fast food
modern yang mengandung tinggi lemak dan kalori namun memiliki kandungan
serat, vitamin, dan mineral yang rendah. Makanan tersebut diantaranya seperti
burger, pizza, dan french fries.

Makanan cepat saji, seperti kentang goreng memiliki rasa yang enak bagi
kebanyakan orang. Tanpa disadari, makanan tersebut mengandung garam yang
tinggi yang dapat meningkatkan air liur dan sekresi enzim, sehingga
meningkatkan keinginan untuk terus makan makanan tersebut. Tingginya
kandungan lemak jahat dan natrium mengganggu keseimbangan sodium dan
potasium dalam tubuh, sehingga menyebabkan hipertensi.

Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi


makanan cepat saji dalam porsi yang besar serta dengan frekuensi 2 sampai 3 kali
per minggu, maka dapat mengakibatkan hipertensi. Ditambah penelitian di
Yogyakarta juga menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan
makan makanan cepat saji dengan kejadian hipertensi. Semakin sering kebiasaan
makan makanan cepat saji, maka akan memiliki peluang sebesar 0,451 mengalami
kejadian hipertensi.

15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari rumusan masalah yang diajukan, analisis data yang telah dilakukan
dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Bahaya makanan fast food berpengaruh positif sinignifikan terhadap
mahasis. Hasil uji validitas dan reabilitas yang diperoleh dengan
menggunakan program SPSS. Dari pengujian tersebut terlihat bahwa
kedua variabel yang diteliti yaitu bahaya makanan fast food (X) sangat
berpengaruh terhadap mahasiswa (Y).
b. Keterkaitan bahaya makanan fast food memberikan pengaruh yang
signifikan pada mahasiswa dengan hasil pengujian reabilitas antara
bahaya makanan fast food dengan mahasiswa menunjukan hasil status
yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kedua
variabel tersebut saling berkaitan dan sangat mempengaruhi.
c. Maka dari itu, dari hasil pengujian dan pengumpulan data dapag
disimpulkan bahwa makanan cepat saji merupakan makanan yang
kurang baik bagi mahasiswa apabila dikonsumsi terlalu sering.
Banyaknya mahasiswa yang mengonsumsi makanan cepat saji
disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya adalah pengetahuan,
pengaruh teman sebaya, tempat nyaman untuk berkumpul, cepat dan
praktis, uang saku, hargayang murah, dan brand dari makanan cepat
saji. Apabila makanan cepat saji dikonsumsi secara berlebihan, maka
akan berdampak pada kesehatan mahasiswa. masalah kesehatan
tersebut adalah obesitas, meningkatkan faktor risiko hipertensi,
diabetes, kanker, penyakit jantung, dan stroke.
5.2 Saran
Mahasiswa perlu membatasi makanan fast food untuk dikonsumsi setiap
hari. Agar mahasiswa tetap mampu melakukan pola hidup sehat dan terhindar dari
segala macam penyakit akibat dari mengkonsumsi fast food.

16
DAFTAR PUSTAKA

Destrianti, I., Warlina, R., & Ari, N. (2020). Hubungan Pengetahuan, Kebiasaan
Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa
Smpn 15 Banjarmasin Tahun 2020.

Martony, O. (2020). Fast food Makanan Favorit Dan Dampaknya Terhadap


Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.

Mentari, S. (2019). Perilaku Masyarakat Dalam Mengkomsi Fast food Perspektif


Komsumsi Islam.

Pamelia, I. (2018). Perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja Dan
Dampaknya Bagi Kesehatan. Ikesma, 14(2), 144.
https://doi.org/10.19184/ikesma.v14i2.10459

Widyastuti, D. A., & Sodik, M. (2018). Pengaruh Kebiasaan Konsumsi Fast food
Terhadap Kejadian Obesitas Remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2).

17

Anda mungkin juga menyukai