Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MAKANAN INSTAN YANG SERING DI KONSUMSI


SISWA KELAS XI MIPA SEMESTER 2 TERHADAP KESEHATAN
PENCERNAAN

DISUSUN OLEH :
1. ARDITA SALWA NATASYA (03)
2. DAYANG SUKMA ASIH (07)
3. SAFIRA AULIA NUR ANNISA (28)
4. ZIA INDRA AULIA SUNDARI (36)

KELAS XI MIPA 4

SMAN 1 MAJENANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah mengenai pengaruh makanan instan yang sering
dikonsumsi siswa kelas XI MIPA semester II terhadap kesehatan pencernaan.
Karya ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya ilmiah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan karya ilmiah ini. Terlepas dari semua itu,
kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Akhir kata kami
berharap semoga karya ilmiah tentang Pengaruh Makanan Instan yang sering
dikonsumsi siswa kelas XI MIPA semester ll terhadap kesehatan pencernaan untuk
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Majenang, 18 April 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..............................................................................................1
3. Tujuan Penelitian ...............................................................................................1
4. Manfaat Penelitian .............................................................................................2
5. Metode Penelitian ...............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
1. Pengertian Makanan Siap Saji dan Kandungannya .....................................3
2. Dampak Makanan Siap Saji .............................................................................4
3. Pola Makan Sehat ..............................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN
1. Metode Pengumpulan Data ............................................................................10
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisa Data......................................................................................................11
2. Pembahasan ......................................................................................................11
3. Pengaruh Terhadap Pola Makan ...................................................................14
4. Pengaruh Terhadap Kesehatan ......................................................................14
5. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif .......................................................15
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan .......................................................................................................16
2. Saran .................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Makanan instan adalah makanan yang sudah siap saji untuk dimakan,
makanan ini memang sangat praktis bagi setiap orang dan mudah dapat
ditemukan dimana saja. Makanan instan sangat diminati dengan banyak orang
karena makanan yang dominan enak dan lezat rasanya. Seiring dengan
perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Hal ini
terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kurangnya minat siswa untuk
membawa bekal ke sekolah membuat seringkali membeli makanan instan yang
mudah ditemui dan dikonsumsi. Jika hal tersebut terlalu sering dilakukan, maka
dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Makanan siap saji atau junk food
memang memiliki rasa yang enak, namun jenis makanan ini mengandung tinggi
kalori dan sedikit nutrisi. Tidak hanya itu, kebiasaan mengonsumsi makanan
siap saji juga berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit pencernaan. Alasan
makanan cepat saji tidak menyehatkan organ pencernaan karena memiliki
kandungan lemak yang tinggi. Sebagian besar makanan cepat saji, termasuk
minuman dan makanan, mengandung banyak karbohidrat dengan sedikit atau
tanpa serat. Padahal, tubuh seseorang membutuhkan serat makanan agar tetap
sehat. Kurang serat pada tubuh bisa memicu berbagai risiko kesehatan.Untuk
itu kami sebagai sebagai penulis akan membahas pengaruh makanan instan
yang sering dikonsumsi siswa kelas XI MIPA semester 2 terhadap kesehatan
pencernaan.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengaruh makanan instan yang sering dikonsumsi siswa kelas XI
MIPA semester 2 terhadap kesehatan pencernaan ?
2. Apakah yang menyebabkan siswa mengonsumsi makanan instan ?
3. Mengapa siswa sering mengonsumsi makanan instan ?
3. TUJUAN
1. Mendeskripsikan pengaruh makanan yang sering dikonsumsi siswa kelas
XI MIPA semester 2 terhadap kesehatan pencernaan.
2. Mendeskripsikan siswa mengonsumsi makanan instan.
3. Mendeskripsikan seringnya siswa mengonsumsi makanan instan.

1
2
4. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan
penelitian lanjutan.
2. Bagi pelajar, penelitian ini dapat mengingatkan agar tidak terlalu sering
mengonsumsi makanan instan, dan dapat mengetahui dampak bagi
kesehatan.
3. Bagi khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana
mengkomsumsi makanan instan secara baik.

5. METODE PENELITIAN
Digunakan menggunakan metode angket. Angket dilakukan pada
perwakilan kelas XI MIPA 1 - XI MIPA 7 SMA Negeri 1 Majenang.
1. Tempat
Kami melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Majenang.
2. Waktu
20 Februari - 16 Maret 2023.
3. Subyek Penelitian
Kami mengambil sampel sebagai subyek penelitian yaitu siswa kelas XI
MIPA semester 2 tahun pelajaran 2022/2023.
4. Ruang Lingkup Penelitian
Kami membatasi sampel penelitian yaitu dengan mengambil masing-
masing 2 sampel dari setiap kelas XI MIPA semester 2 tahun pelajaran
2022/2023. Dengan demikian jumlah sampel yang akan kami teliti
sejumlah 14 sampel.
5. Metode Penelitian
Dalam mendapatkan data kami sebagai penulis menggunakan metode
angket secara online dengan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab
responden.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian Makanan Siap Saji Dan Kandungannya


 Makanan siap saji
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang
dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana.
Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan
pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat
aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk
tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan,
mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk
sarapan.
 Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan
memantapkan kesegaran produk tersebut.
 Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas
makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan
memudahkan transportasi.
 Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa
kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
1. agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya
lecithin
2. agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3. agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4. agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5. agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6. agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated
Hydroxy- Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol),
7. agen pengembang untuk roti dan bolu,
8. agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9. bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain
yang ditambahkan dalam makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.

3
4
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang
menggunaan, ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar
Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai adalah adanya
pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya
bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet
yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir
86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung
formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan
untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop
untuk menimbulkan warna merah.

 Kemasan makanan siap saji


Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan
Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya
baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus
memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih
kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang
dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan
selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant
dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang
gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).

2. Dampak Makanan Siap Saji

 Manfaat makanan siap saji


Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media
Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang
diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji
ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman
makanan, kualitas makanan dan praktis.

 Bahaya makanan siap saji


World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural
Organization(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu
bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori
yaitu :
1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang
dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh,
2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang
dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran
pencernaan, aspek imunopatologis, keberadaan residu yang
dapat menurunkan kekebalan tubuh.
5
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung
maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Zat Aditif
· Dampak terhadap kesehatan

Sulfit
· Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)

Zat Warna
· Menimbulkanalergi
· Menimbulkan kanker hati
· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.(
Arbor,1997)

MSG
· Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat
proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma,
ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003)

BHT&BHA
· Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap
aspirin. (Intisari ,2001)

Pemanis
· Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.
6
3. Pola Makan Sehat

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu


sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001).
Dengan demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara
atau usaha untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau
usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu
seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau
membantu kesembuhan penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam
semiskripsi ini adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang
dikonsumsi mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan
gizi yang dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran
mendasar yang hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang
terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.
Zat-zat gizi tersebut adalah :
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah
yang memiliki peran penting sebagai penopang sumber tenaga
utama untuk kegiatan sehari-hari tubuh manusia. Zat karbohidrat
terdapat pada makanan:
Tepung-tepungan
Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu
makanan sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya:
nasi, kentang mie, ubi, singkong, dan lainnya. Bila tubuh
mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala paling
awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat
lelah karena kekurangan tenaga dari biasanya.
Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula
merah, gula batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu
diwaspadai, pola konsumsi gula perlu dibatasi. Meninjau karena zat
gula tidak memiliki kandungan zat gizi lainnya kecuali karbohidrat.
Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan mengakibatkan
kegemukan pada tubuh.
7
Lemak
Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak
merupakan sumber tenaga juga, namun karena bentuknya lebih
memakan waktu dan sulit diserap oleh tubuh. Lemak merupakan zat
yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh. Lemak yang
berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat
pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak
hewan lainnya.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti
jaringan yang rusak pada tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein
sudah mutlak dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat
pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu, tempe serta kacang-
kacangan.
Vitamin & Mineral
Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral
memiliki fungsi untuk membantu melancarkan kinerja tubuh.
Vitamin dan mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-
buahan.
Serat
Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :
· Membantu menurunkan glukosa darah
· Membantu menurunkan lemak darah
· Melancarkan buang air besar

Manfaat
Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh,
diantaranya menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu pola makan sehat dan seimbang
juga dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan sangat
berpengaruh bagi kesehatan manusia serta berpengaruh terhadap kinerja
tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat
akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh salah satunya menyebabkan
ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.
8
Contoh Pola Makan Tidak Sehat

1. Melewatkan sarapan
Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan.
Mungkin bagi sebagian orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke
perut saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak
kosong saja, melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi
pada otak dan tubuh. Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak
makan terlampau banyak pada siang hari.

2. Makan sebelum tidur


Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum
tidur dapat menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun
menyantap makanan terlalu banyak atau menyantap makanan pedas,
berlemak dan minum kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat mengurangi
kualitas dan lamanya tidur lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya,
esok hari Kita terbangun dengan tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat.
Para ahli mengatakan bahwa menyantap makanan berlemak sebelum tidur
dapat membuat kerja lambung menjadi lebih lambat sehingga makanan
masih tetap tertinggal di lambung pada saat kita tidur. Sedangkan
menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut Kita serasa
“terbakar” menjelang saat tidur.

3. Makan sambil melakukan kegiatan lain


Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon,
bermain video game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar
dapat membuat makan lebih banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran
jika angka timbangan kita terus bertambah. Makan sembarimelakukan
kegiatan lain, akan membuat Kita mengabaikan jumlah kalori yangKita
santap. Apalagi jika kita mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit
lagi menghentikan jumlah kalori yang terus masuk ke tubuh.

4. Kurang minum air putih


Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi.
Namun yang tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang
minum air putih. Kurang minum air putih ternyata dapat membuat proses
metabolisme tubuh terganggu, contohnya adalah tubuh membutuhkan air
untuk membakar kalori, jika kita kurang minum air putih, otomatis proses
pembakaran tak berjalan lancar. Sebaiknya, minum banyak air putih setiap
hari. Para ahli menganjurkan minum air putih minimal 8-10 gelas perhari
untuk menjaga kesehatan. Jika selama ini kita senang minum soda, kopi atau
minuman lain, alangkah baiknya jika kita menyingkirkan semua itu dan
menggantinya dengan minum air putih. Biasakan diri untuk meminum
segelas air putih setelah bangun dari tidur.
9
5. Kurang menyantap sayur dan buah
Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam
kategori sayur dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung,
keripik pisang, dll. Para ahli menganjurkan untuk menyantap minimal 5
jenis buah atau sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah dan
sayur, kita dapat membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa
tubuh membutuhkan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan,
karena itu sayangilah tubuh kita.

6. Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang


Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk
Indonesia, banyak menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun
pola makan bagi penduduknya. Perubahan gaya hidup dari yang sederhana
menjadi serba cepat atau instan menyebabkan banyak orang memanfaatkan
kemajuan teknologi di masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu
maka selalau pergi dengan mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang
banyak bergerak.
Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan
mereka hanya duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi
stress. Pemikiran yang serba instan ini menyebabkan banyak orang melirik
ke makanan fast food atau junkfood untk dikonsumsi. Perubahan-
perubahan ini dapat dengan mudah memicu timbulnya berbagai penyakit
degeneratif di usia muda, yang sangat merugikan generasi penerus bangsa.
BAB III
METODE PENELITIAN

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan satu metode dalam


pengumpulan dan pengolahan data. Data-data yang terkumpul penulis
dapatkan melalui studi pustaka dan dianalisis menggunakan metode
kuantitatif. Data tersebut penulis susun dari berbagai sumber. Berikut
penulis sajikan perincian metode dalam karya tulis ilmiah ini.

1. Metode Pengumpulan Data


a. Metode Angket
Metode ini dilakukan pada beberapa sumber. kami melakukan
penyebaran angket pada kelas xi mipa 1-7 sman1majenang. jumlah
angket yg disebar jumlah 14 angket. penyebaran angket dilakukan pada
selasa, 20 februari 2023.

b. Metode analisa
Metode analisa dengan mengumpulkan hasil angket, lalu diolah
menjadi paragraf.

10
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

1. Analisa data
Berdasarkan angket yang telah disebar, penulis ingin mengetahui tingkat
keseringan remaja dalam konsumsi makanan instan, jenis makan insta yang
sering di konsumsi dan keluhan setelah mengkonsmsi baan makanan
tersebut. Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :
Tingkat keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan
dalam sehari
Remaja mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali
perhari.
Jenis makanan instan
Jenis makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1. Mie instan
2. Makanan ringan (snack)
3. Nuget
4. Susu
5. Softdrink
a. Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai
berikut:
1. Pola makan yang tidak teratur
2. Jarang mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)
b. Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. Sakit perut
2. Maag
3. Radang tengorokan
4. Pusing
5. Batuk-batuk

2. Pembahasan
1. Makanan Instan, kandungan dan dampak
Berdasarkan data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi
berpengaruh pada pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang
paling umum disebabkan oleh zat kimia yang terkadung dalam makanan
tersebut. Kandungan zat aditif yang terkandung di dalam makanan ini secara
perlahan menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk
hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti
BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton
peroksida)dan sekustran (asam fosfat). Masih banyak kandunga kimia yang
terkandung di dalam makan cepat saji. Namun ini merupakan bagian yang
sangat merusak kesehatan kita.

11
12

Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the


American Society for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian
leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit wajah,
dada terasa sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat, rasa lemah/cepat
lelah dan lain-lain. Memang kita tidak langsung merasakan dampak ini
ketika mengkonsumsi makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi,
pada ambang batas tertentu karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini
maka dampak diatas akan menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat
menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan
beberapa orang ada yang mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan
panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat memicu hipertensi, asma,
kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan kecerdasan.
Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan
di dalam amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini
sering digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek
ketagihan bagi yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita
menelusuri kemasan yang dipakai makan tersebut. menurut Hengky
Dermana, hanya 10% makanan cepat saji yang sesuai SNI. (Kompas, 2003).
Kemasan plastic mengandung PVC yang menghambat testosterone (Flack,
1992) dan kemasan kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl
chloride monomer). (Meida Indonesia, 2003).
Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan
kondisi kesehatan sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk
mewujudkan kondisi kesehatan yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri
makanan yang sehat:
a) Mengandung cukup zat gizi
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung
zat-zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:
a. Karbohidrat sebagai sumber energy utama
b. Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh
c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan , sebagai pelarut
vitamin dan cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses
metabolisme di dalam sel
e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur
tubuh dan ikut memperlancar proses pisiologis di dalam sel.
f. Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di
dalam saluran pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b) Tidak mengandung zat-zat berbahaya
13

Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas,


namun kondisi seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut
benar-benar sehat. Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan
zat gizi di dalamnya, tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di
sebabkan oleh factor lain yang merupakan perlakuan khusus pada bahan
makanan tersebut. Misalnya bahan makanan dari tumbuhan yang tampak
segar karena pertumbuhannya di bantu oleh pemberian pestisida yang
berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang tampak segar
karena pemberian zat-zat pengawet. Hal –hal seperti itu sesungguhnya
dapat berdampak merugikan di dalam tubuh.
Pengawet, pewarna, penyedap rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang
banyak menimbulkan penyakit didalam tubuh.
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas
adalah : Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang
berbahaya adalah formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak
di salah guankan untuk mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.
Bahan pewarna
Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan.
Bahan ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya
diambil dari klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten
dari wortel untuk memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat
kimia yang di buat melalui serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna
kuning : tartrazin, sunset yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth,
Warna biru : biru berlian.
Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi
di gunakan mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna
tekstil seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus
dan secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut
memang bukan untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.
Zat penyedap rasa.
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa
alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak
menimbulkan efek samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.
Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG )
adalah penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai
jenis makanan baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah
tangga. MSG adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf.
Konsumsi yang terus menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori )
sesorang menjadi lebih lambat.
14
3. Pengaruh Terhadap Pola Makan
Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka
mengonsumsi makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat
buruk terhadap kesehatan pencernannya. Meskipun para remaja hanya
mengonsumsi satu jenis makanan instan dalam satu hari dan pada saat itu
tidak akan langsung terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar 10 tahun
mendatang.
Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam
keseharian. Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan
yang sehat yang seharusnya mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan.
Apabila di rumah orang tua tidak memaksa anaknya untuk makan, anak ini
tidak akan makan dengan tersendiri. Anak akan lebih senang makan di luar
rumah yang kondisi makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu,
peran orang tua dalam memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan
anaknya sangat penting untuk perkembangannya.
4. Pengaruh Terhadap Kesehatan
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan
instan,
1. Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung.
Gastritis adalah peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang
bisa disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung
adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk
menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil.
Selain itu iritasi dapat juga disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID),
alkohol, muntah yang kronis dan bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh
bakteri, terbanyak Helicobacter pylori. H.pylori berkoloni pada lapisan
terdalam lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari mukosa lambung
dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung. Hingga saat ini belum ada
cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit maag selain
memperbaiki pola hidup dan pola makan.
Berikut beberapa saran:
1) Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan
berlemak dan berminyak, banyak makan makanan berserat)
2) Hindari minuman yang mengandung alkohol
3) Berolahraga secara teratur
4) Berhenti merokok
5) Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi
lambung (Aspirin)
15
2. Diabetes
Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat
kandungan gula darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan
sistem metabolisme pada tubuh seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga
sering kita sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah.
Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya
yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu
adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :
Faktor keturunan
Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun
Tekanan darah tinggi
Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi
Level kolesterol yang tinggi
Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan
instan
Merokok dan Stress
Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat
Kerusakan pada sel pankreas

5. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif


Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif
makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1. Secara Internal
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur
dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga
mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak
terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam
dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk
aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras
dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif,
mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah
2. Secara eksternal
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap
penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan
informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang
ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang
melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program
Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber
makanan lokal.
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa menjaga pola makan
agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan
remaja yang memiliki pola makan konsumtif. Hal ini dikarenakan
ketersediannya bahan makanan instan yang sangat banyak baik di sekolah,
di rumah maupun saat melakukan perjalanan jauh.
Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun
yang seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para
remaja yang digroggoti secara perlahan dan akan menyebabkan penyakit-
penyakit yang berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari sekarang akan
lebih baik daripada mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan
instan akan tetapi tidak terlalu berlebihan dan tetap mengutamakan menu
makanan sehat yang bergizi.
2. Saran
Saran yang diberikan penulis kepada khalayak adalah sebagai berikut:
1. Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan
instan dan tetap mengutamakan makanan sehat.
2. Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan
penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat
dari rumah.
3. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen
terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan,
memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif
yang ditambahkan
4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen
yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS
(Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan
sumber makanan lokal.
5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok
konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan
publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen,
melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32663966/Contoh_KTI_tentang_Pengaruh_Makanan_
Instan_terhadap_Pola_Makan_dan_Kesehatan_pada_Remaja_ Dilihat pada 21-02-
2023 pukul 14.30

iii

Anda mungkin juga menyukai