Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN

“FORMULA MAKANAN UNTUK PENDERITA STUNTING”

DOSEN PEMBIMBING :
1. Sri Darningsih, S.Pd, M.Si
2. Kasmiyeti, DCN, M.Biomed
3. Rina Hasniyati, SKM, M.Kes

OLEH:
KELOMPOK 5

1. Anisa Tri Ananda (202210604)


2. Shalsabila Fatinnisa (202210632)
3. Wavini Rizki Amalia (202210638)

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 3B


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran didunia dan akhirat kepada umat
manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Formula Makanan,
makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin. Namun,
kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran, dan
pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Pengembangan Formula
Makanan yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kelompok kami kedepannya,
sehingga makalah ini akan menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Padang, 15 Januari 2023

Penulis,

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... I

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Formula Makanan Untuk Penderita Stunting ......................................... 3


B. Tujuan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting ............................................... 3
C. Persyaratan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting ........................................ 7
D. Penyusunan Perhitungan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting ...................
E. Pengolahan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting ........................................
F. Penilaian / Evaluasi ...................................................................................................
G. Pelaporan ...................................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 10
B. Saran ......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Balita pendek (Stunting) adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin dalam kandungan dan baru nampak
saat anak berusia dua tahun. (Eko Putro sandjojo,2017).Stunting adalah status gizi yang
didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status
gizi anak, hasil pengukuran tersebut ada pada ambang batas (Z–Score ) <2 SD sampai dengan
–3 SD (pendek/stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/severely stunted) (Trihono,dkk, 2015 ).

Status gizi pada seorang balita (1 – 5 tahun) membutuhkan nutrisi yang lebih banyak
karena pada masa inilah dianggap sebagai masa keemasan. Dalam masa ini seorang anak
akan mengalami perkembangan fisik, mental, dan akan menemukan berbagai hal yang baru,
sehingga terpenuhinya nutrisi pada masa ini sangatlah berperan penting (Hasdianah, Siyoto,
& Peristyowati, 2014). Stunting atau kurang gizi membuat tinggi badan anak lebih pendek
dari standar usianya. Hal itu dapat dihindari dengan memastikan kandungan pada asupan
makanan yang mereka santap.

Menurut WHO (2017) dampak yang ditimbulkan apabila seorang anak mengalami
stunting terbagi menjadi dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek
yang akan dialami dapat meningkatkan kejadian kesakitan dan kematian serta menghambat
proses perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak. Sedangkan dalam jangka
panjang, anak akan memiliki postur tubuh yang tidak optimal (lebih pendek dari anak
seusianya), meningkatnya risiko terkena obesitas, dan menurunnya produktivitas dan
kapasitas kerja.

Kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik
sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari makanan yang tepat sesuai
yang tersedia di daerah masing-masing.Gizi yang baik adalah pondasi penting bagi seorang
anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, terutama bagi mereka yang
tumbuh dan berkembang di lingkungan rentan.

3
Hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2021 menunjukkan 1 dari 4 anak Indonesia
mengalami stunting dan 1 dari 10 anak mengalami gizi kurang. Menteri Kesehatan RI Budi
Gunadi Sadikin mengatakan upaya strategis yang harus dilakukan untuk mencegah dan
mengatasi masalah gizi terutama stunting dimulai dengan deteksi dini. Kegiatan dilakukan
melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan secara rutin di Posyandu.

“Penguatan promosi pemberian makanan bayi dan anak mencakup inisiasi menyusui
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dan sampai dengan 2 tahun. Pemberian makanan
pendamping ASI (MP ASI) dengan mengutamakan asupan makanan tinggi protein hewani
sejak anak berusia 6 bulan yang mana sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak,” katanya pada talkshow Hari Gizi Nasional secara virtual, Selasa (25/1).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari formula makanan untuk penderita stunting ?
2. Apa tujuan dari formula makanan untuk penderita stunting ?
3. Bagaimana persyaratan dari formula makanan untuk penderita stunting ?
4. Bagaimana penyusunan perhitungan dari formula makanan untuk penderita
stunting ?
5. Bagaimana pengolahan formula makanan untuk penderita stunting ?
6. Bagaimana penilaian / evaluasi dari formula makanan untuk penderita stunting ?

C. Tujuan
1. Diketahui pengertian dari formula makanan untuk penderita stunting
2. Diketahui tujuan dari formula makanan untuk penderita stunting
3. Diketahui persyaratan formula makanan untuk penderita stunting
4. Diketahui penyusunan perhitungan dari formula makanan untuk penderita stunting
5. Diketahui pengolahan formula makanan untuk penderita stunting
6. Diketahui penilaian / evaluasi dari formula makanan untuk penderita stunting

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Formula Makanan Untuk Penderita Stunting


Formula polimer yaitu suatu formula polimerik dengan komposisi zat gizi makro seperti
karbohidrat, protein, lemak dalam bentuk utuh, serta vitamin dan mineral yang lengkap.
Formula polimerik yang dikembangkan memiliki densitas energi tinggi yaitu 1,5–2 Kkal/
mL, sehingga sangat tepat untuk anak yang mengalami masalah gizi termasuk stunting.
Formula polimerik ini juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan campuran yang siap
diolah menjadi aneka macam makanan untuk balita. Formula polimerik merupakan formula
yang siap dikonsumsi maupun dijadikan bahan dasar pembuatan PMT. Formula ini cukup
aman untuk balita usia 1–5 tahun karena terbuat dari bahan makanan lokal yang sudah biasa
digunakan dalam makanan pendamping ASI (MPASI) maupun makanan harian
balita.(Hendrayati et al., 2021)

Formula polimerik dapat disusun dari berbagai bahan pangan. Untuk memenuhi selera,
daya terima, dan kemudahan penyediaannya, formula polimerik dapat dibuat dari bahan
pangan lokal setempat. Banyak jenis pangan lokal di Indonesia yang dapat dijadikan bahan
formula polimerik seperti berbagai serealia sebagai sumber karbohidrat, berbagai ikan dan
kacang-kacangan sebagai sumber protein, serta sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan
mineral.

Faktor utama yang berperan penting terhadap terjadinya stunting selain tidak
terpenuhinya kebutuhan energi dan zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein
juga tidak terpenuhinya zat gizi mikro seperti zat besi, zink, dan kalsium yang berperan untuk
pembentukan formasi tulang. Zat gizi mikro yang berperan penting dalam pencegahan
stunting di antaranya vitamin A, zink, zat besi, dan iodium. Zat gizi mikro lain seperti fosfor
dan kalsium berperan dalam pertumbuhan linier balita.

Hal yang pertama kali dalam memberikan intervensi anak stunting adalah memberikan
makanan yang dapat memperbaiki usus sebagai absorbsi zat gizi serta dapat meningkatkan
sistem immunitas. Selain itu, makanan yang digunakan adalah makanan yang mudah didapat
dan tersedia atau pangan lokal. Bahan pangan lokal yang digunakan adalah telur ayam, ikan,
tepung susu, ayam dan sumber protein lainnya.

5
Jumlah asupan protein saja tidak cukup. Perlu diperhatikan juga kualitas sumber protein
khususnya perbandingan protein yang berasal dari hewani dan nabati. Jika dijadikan
formulasi makanan campuran sebagai tambahan makanan, dapat membantu memenuhi
kebutuhan gizi anak baik zat gizi makro, mikro, maupun asam amino.(Waliyo et al., 2020)

B. Tujuan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting


Tujuan diberikannya formula makanan pada penderita stunting adalah untuk
meningkatkan asupan makan, dan pemberian makanan kaya gizi secara bertahap untuk
meningkatkan status gizi optimal pada balita. Formula polimerik yang kaya akan zink, zat
besi, dan kalsium merupakan sumber zat gizi yang baik. Balita yang mengalami kekurangan
gizi dapat mengonsumsi formula polimerik sebagai PMT untuk memenuhi kebutuhan energi,
protein, dan mineral.

Apabila diberikan secara tepat, formula polimerik akan meningkatkan status gizi menjadi
lebih baik. Kejar tumbuh dapat dilakukan jika diupayakan pola asuh yang baik dengan
pemenuhan kebutuhan zat gizi yang baik. Defisiensi zat besi pada anak akan menyebabkan
lambatnya proses penyembuhan infeksi sehingga menimbulkan masalah gizi.

C. Persyaratan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting


1. Pemberian Makanan Sumber Protein Hewani

2. Pemberian Makanan Pendamping Kaya Lemak

3. Suplementasi Zinc

4. Suplementasi Vitamin A

5. Stimulasi Psikososial

6. Perbaikan Sanitasi dan Lingkungan

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

D. Penyusunan Perhitungan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting


 Penyusunan dan Perhitungan Formula Makanan Balita Kebutuhan Balita (1-3) Tahun
Berdasarkan AKG 2019.

Kelompok Umur Berat Badan Tinggi Badan Energi Protein Lemak KH


(kg) (cm) (kal) (gr) (gr) (gr)

1-3 tahun 13 92 1350 20 45 215

6
 Kebutuhan Makanan Balita Stunting 1 kali Makan Pagi (25%)
 Energi : 1350 kkal x 25% = 337,5 kkal
 Protein : 20 gr x 25% = 5 gr
 Lemak : 45 gr x 25% = 11,25 gr
 Karbohidrat : 215 gr x 25% = 53,75 gr

E. Pengolahan Formula Makanan Untuk Penderita Stunting

 Pengolahan Formula Makanan


Nama Bahan Formula Asli Formula Modifikasi
Beras Giling 50 50
Telur Ayam 50 50
Ayam - 20
Selada 20 20
Tomat Merah 30 30
Minyak Kelapa Sawit 5 5

1. Analisis Zat Gizi


a. Formula Asli
 Nasi Goreng
Bahan Berat Energi Protein Lemak KH
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)

Beras Giling 50 180,5 3,3 0,3 39,8


Telur Ayam 50 77,5 ,3 5,3 0,6
Selada 20 2,6 0,2 0 0,4
Tomat Merah 30 6,3 0,3 0,1 1,4
Minyak Kelapa 5 43,1 0 5 0
Sawit
Total 310 10,1 10,7 42,1

HASIL PERHITUNGAN
==================================================================
===
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
___________________________________________________________________________
___
energy 310,0 kcal 1050,0 kcal 30 %

7
protein 10,1 g(13%) 13,5 g(12 %) 75 %
fat 10,7 g(31%) 41,0 g(< 30 %) 26 %
carbohydr. 42,1 g(56%) 155,0 g(> 55 %) 27 %
calcium 34,6 mg 600,0 mg 6%
iron 1,1 mg 8,0 mg 14 %
Vit. A 377,7 µg 600,0 µg 63 %
Vit. B1 0,1 mg 0,6 mg 16 %
Vit. C 6,5 mg 60,0 mg 11 %
phosphorus 149,1 mg 500,0 mg 30 %
cholesterol 212,0 mg - -
water 0,0 g 1300,0 g 0%
dietary fiber 1,0 g - -
carotene 0,0 mg - -
Vit. B2 0,3 mg 0,7 mg 44 %
Vit. B6 0,2 mg 0,4 mg 41 %
sodium 66,5 mg - -
potassium 201,7 mg 1500,0 mg 13 %
magnesium 28,1 mg 80,0 mg 35 %
zinc 1,2 mg 3,0 mg 39 %

b. Formula Modifikasi
 Nasi Goreng Spesial
Bahan Berat Energi Protein Lemak KH
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)

Beras Giling 50 180,5 3,3 0,3 39,8


Telur Ayam 50 77,5 ,3 5,3 0,6
Ayam 20 57 5,4 3,8 0
Selada 20 2,6 0,2 0 0,4
Tomat Merah 30 6,3 0,3 0,1 1,4
Minyak Kelapa 5 43,1 0 5 0
Sawit
Total 367 15,5 14,5 42,1

HASIL PERHITUNGAN
==================================================================
===
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
___________________________________________________________________________
___

8
energy 367,0 kcal 1050,0 kcal 35 %
protein 15,5 g(17%) 13,5 g(12 %) 115 %
fat 14,5 g(35%) 41,0 g(< 30 %) 35 %
carbohydr. 42,1 g(47%) 155,0 g(> 55 %) 27 %
calcium 37,2 mg 600,0 mg 6%
iron 1,4 mg 8,0 mg 18 %
Vit. A 385,5 µg 600,0 µg 64 %
Vit. B1 0,1 mg 0,6 mg 19 %
Vit. C 6,5 mg 60,0 mg 11 %
phosphorus 185,1 mg 500,0 mg 37 %
cholesterol 227,8 mg - -
water 0,0 g 1300,0 g 0%
dietary fiber 1,0 g - -
carotene 0,0 mg - -
Vit. B2 0,4 mg 0,7 mg 51 %
Vit. B6 0,2 mg 0,4 mg 53 %
sodium 81,1 mg - -
potassium 238,1 mg 1500,0 mg 16 %
magnesium 32,1 mg 80,0 mg 40 %
zinc 1,5 mg 3,0 mg 51 %

1. Resep Asli
 Nasi Goreng

Bahan Bumbu Halus :


 50 gr beras Giling  2 butir bawang merah
 1 butir telur ayam  ½ siung bawang putih
 5 sdm minyak goreng  ½ sdt garam
 5 gr kecap manis  5 gr cabe merah
 10 gr daun bawang  Merica dan kaldu jamur secukupnya
 20 gr selada
 30 gr tomat merah
- Cara Membuat :
1. Siapkan penggorengan dengan api sedang, tuang minyak goreng.
2. Masukkan bumbu halus, tumis hingga berbau harum atau hingga warnanya keemasan.
3. Masukkan daun bawang dan nasi. Aduk hingga tercampur rata.
4. Tuang kecap manis, saus tiram, garam, merica dan kaldu jamur.

9
5. Aduk hingga warna nasi berubah secara merata.
6. Tambahkan telur ceplok, selada dan tomat diatas nasi goreng.
7. Nasi goreng siap disajikan.

1. Resep Modifikasi
 Semur Ayam Cincang Telur Orak Arik

Bahan Bumbu Halus :


 50 gr beras Giling  2 butir bawang merah
 1 butir telur ayam  ½ siung bawang putih
 20 gr daging ayam  ½ sdt garam
 5 sdm minyak goreng  5 gr cabe merah
 5 gr kecap manis  Merica dan kaldu jamur secukupnya
 5 gr saus tiram
 5 gr saus tomat
 10 gr daun bawang
 20 gr selada
 30 gr tomat merah
- Cara Membuat :
1. Siapkan penggorengan dengan api sedang, tuang minyak goreng.
2. Masukkan bumbu halus, tumis hingga berbau harum.
3. Masukkan daging ayam yang telah disuir.
4. Masukkan daun bawang dan nasi. Aduk hingga tercampur rata.
5. Tuang kecap manis, saus tiram, garam, merica dan kaldu jamur.
6. Aduk hingga warna nasi berubah secara merata.
7. Tambahkan telur ayam yang telah, selada dan tomat.
8. Nasi goreng siap disajikan.

10
F. Penilaian / Evaluasi
 Nasi Goreng Spesial

Penilaian/evaluasi Resep Lama Resep Modifikasi


Rasa
Aroma
Warna
Tekstur
Porsi

G. Pelaporan
 Nasi Goreng Spesial

Modifikasi resep Nasi Goreng untuk anak stunting 1-3 tahun, dikreasikan dalam bentuk
beruang agar lebih menarik sehingga anak mau makan selain itu didalam nasi goreng yang
telah dimodifikasi ditambahkan 2 buah protein hewani yaitu telur ayam dan daging ayam,
dimana protein hewani mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral dan
vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penambahan
daging ayam juga meningkatkan nilai gizi pada nasi goreng.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Formula polimerik mengandung zink, zat besi, dan kalsium yang bervariasi pada keempat
formulasi. Pemanfaatan formula polimerik sebagai sumber zink, zat besi, dan kalsium pada
setiap kelompok usia balita dapat disesuaikan dengan AKG. Formula polimerik yang
direkomendasikan untuk pencegahan stunting adalah formula tiga dengan kandungan zink
dan kalsium tertinggi serta zat besi.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, masih
banyak terdapat kesalahan-kesalahan, baik dalam bahasanya, materi dan penyusunannya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran dan masukan yang dapat
membangun penulisan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hendrayati, H., Adam, A., & Sunarto, S. (2021). Analisis Zat Besi, Zink, Dan Kalsium Pada
Formula Polimerik Untuk Pencegahan Stunting. Media Gizi Mikro Indonesia, 13(1), 51–
60. https://doi.org/10.22435/mgmi.v13i1.5315

Waliyo, E., Agusanty, S. F., & Hariyadi, D. (2020). Formula prebiotik berbasis pangan lokal
dapat meningkatkan z-skor PB/U pada anak stunting. AcTion: Aceh Nutrition Journal,
5(2), 130. https://doi.org/10.30867/action.v5i2.301

13

Anda mungkin juga menyukai