Anda di halaman 1dari 21

NUTRISI UNTUK PERTUMBUHAN DAN JARINGAN TUBUH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :


Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Oleh kelompok 2 :
1.Azura Febrian Sulma_21022134
2.Anisa Dwi Lutfia_ 21022129
3. Sarah Sahari _ 21022038
4. Ulfa Rahmi_21022119

Dosen Pengampu :
Resti Elma Sari, M.Pd

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya Sehingga
makalah ini dapat ditulis hingga selesai. Shalawat dan salam penulis curahkan Kepada Nabi
Muhammad SAW berkat limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah tepat
Waktu. Tujuan penulis menulis makalah ini adalah untuk menyelesaikan Tugas Kesehatan
Dan gizi anak usia dini, Judul makalah yaitu “ NUTRISI UNTUK PERTUMBUHAN DAN
JARINGAN TUBUH “ penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing ibu
Dr. Resti Elma Sari, M.Pd selaku dosen pembimbing mata Kuliah Kesehatan dan Gizi Anak
Usia Dini Yang telah memberikan arahan dan bimbingan Dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi
Pembaca.makalah ini mmasih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan. Oleh
Karena itu,Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki Makalah
ini ke depannya.

Padang, 5 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
1. Nutrisi dan kesehatan................................................................................................................6
2. Pertumbuhan dan Perkembangan.............................................................................................7
3. Kebutuhan Pokok Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan AUD.............................................7
4. Nutrisi Untuk Perkembangan Anak............................................................................................8
5. Gizi Seimbang............................................................................................................................8
6. Kandungan Zat Gizi....................................................................................................................9
7. Macam-Macam Zat Gizi.............................................................................................................9
6.Asupan Ideal................................................................................................................................17
BAB IV..................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
Kesimpulan......................................................................................................................................19
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................20
BAB II
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
peran gizi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangananak usia
dini.Sehingga peneliti dapat menganalisa isi penelitianyang relevan dengan menarik
kesimpulan dari beberapa sumber baik primer maupun sekunder untuk memperkuat hasil
penelitian. Sedangkan tujuan penelitian ini ialah agar dapat memberikan kejelasan yang
kuat dan jelas berdasarkan sumber-sumber yang relevandan terpercaya bahwapemberian
nutrisi atau gizi pada anak usia dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Adapun rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan melakukan
dengan orang tua dan guru mengenai gizi, pertumbuhan dan perkembangan anak.
Selain itu peneliti juga melakukan observasi guna untuk mengamati pertumbuhan dan
perkembangan anak.
peran gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, serta peneliti
mencatat temuan-temuan yang ditemukan oleh peneliti.Sedangkan tujuan penelitian ini ialah
agar dapat memberikan gambaranyang kuat dan terpercaya bahwa pemberian nutrisi atau gizi
pada anakusia dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Sehingga pemenuhan gizi
yang dilakukan baik di lembaga PAUD ataupun upaya orang tua dirumah serta
menggali informasi dari narasumber yang telah .
Pada dasarnya gizi tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini. merupakan mengenai peran gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan sebagai orang tua
maupun orang dewasa yang ada disekitar anak bahwa sangat penting untuk mengetahui
dari peran gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak seperti yang ada dalam gizi
sangat perlukan dan diperhatikan sedini mungkin.

kebutuhan gizi seperti karbohidrat sebagi sumber energi (tenaga), protein sebagai zat
pembangun dan vitamin atau mineral sebagai zat pengatur, akan membantu mencegah
terjadinya penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Susunan gizi yang tepat akan memacu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan
makanan yang baik adalah makanan yang disesuaikan dengan tingkat usia dan jenis
aktivitasnya

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Nutrisi dan kesehatan ?
2. Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan ?
3. Apa saja Kebutuhan Pokok Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan AUD ?
4. Apa saja Nutrisi Untuk Perkembangan Anak ?

C. Tujuan
5. Untuk mengetahui Nutrisi dan kesehatan
6. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan
7. Untuk mengetahui Kebutuhan Pokok untuk peertumbuhan dan perkembangan
AUD
8. Untuk mengetahui Nutrisi untuk perkembangan anak
BAB II

PEMBAHASAN
1. Nutrisi dan kesehatan
Kata Nutrisi berasal dari kata “nutrition” yang di Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan “gizi” yang memiliki makna sebagai makanan yang menyehatkan. Nutrisi atau
zat gizi terdapat dalam asupan makanan yang dikonsumsi. Namun tidak semua makanan
yang dikonsumsi mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang
proses pertumbuhan dan perkembangan. Banyak makanan yang beredar dilingkungan
sekitar anak mengandung zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh bahkan tergolong
berbahaya, seperti halnya makan yang mengandung pengawet, pewarna buatan, pemanis
buatan, yang akan memberikan dapat negative pada tubuh anak sehingga dapat
menghabat proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara umum dinegara
berkembang ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam memilih dan menyiapkan
sajian makanan untuk dikonsumsi keluarganya. Sehingga pengetahuan ibu akan
mempengaruhi jenis pangan dan mutu gizi makan yang dikonsumsi keluarganya.
Keadaan kesehatan gizi anak sangat bergatung padan tingkat konsumsi. Tingkat konsumsi
dintentukan oleh kualitas dan kuantitas makanannya. Kualitas hidangan makanan
ditunjukkan oleh ada tidaknya kadungan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
susunan hidangan.
Sedangkan kuantitas menunjukkan jumlah setiap zat gizi terhadap kebutuhan tubuh.
Jika susunan hidangan makanan dapat memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari segi kualitan
maupun kuantitas, maka tubuh berada padan kondisi kesehatan yang baik. Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) menganjurkan agar kebutuhan energy (karbohidrat) rata-
rata sekitar 60-70 %, protein 10-15 %, dan lemak 10-25 %. Sementara vitamin dan
mineral yang harus dipenuhi antara lain vitamin A, B,C, D, E, zat besi, seng, tembaga,
mangan, dan lain-lain. Menurut Santoso (2009) ada 5 fungsi zat gizi yaitu sebagai: a.
Sumber energi dan tenaga, jika fungsi ini terganggu orang akan menjadi kurang geraknya
atau kurang giat dan merasa cepat lelah. b. Menyokong pertumbuhan badan, yaitu
penambahan sel baru pada sel yang sudah ada. c. Memelihara jaringan tubuh, mengganti
yang rusak atau aus terpakai, yaitu mengganti sel yang nampak jelas pada luka tubuh
yaitu terjadinya jaringan penutup luka. d. Mengatur metabolisme dan berbagi
keseimbangan dalam cairan tubuh (keseimbangan air, asam basa dan mineral). e.
Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai anti
oksidan dan antibodi lainnya. Makanan yang dikonsumsi harusnya mengandung zat gizi
yang mempunyai tiga fungsi penting untuk tubuh, yaitu: sebagai sumber energi terdapat
pada karbohidrat, protein, dan lemak. Memelihara jaringan tubuh dan pertumbuhan
terdapt pada protein, mineral, dan air. Mengatur proses dalam tubuh : protein, mineral,
air, dan vitamin. Berikut tabel kandungan nutrisi padasetiap makanan.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari dua hai yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan tubuh yang dikaitkan dengan
bertambahnya ukuran-ukuran tubuh secara fisik dan struktural, baik secara lokal maupun
keseluruhan. Pertumbuhan anak mengikuti pola alami/kodrati setiap fase pertumbuhan.
Pertumbuhan dapat diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan
metabolisme. Pertumbuhan merupakah sesuatu yang dapat diukur dan bersifat
irreversible. Pertumbuhan manusia sejak lahir secara periodik, misalnya setiap tiga bulan
sekali, makan akan membentuh suatu gambaraatau pola pertumbuhan anak. Pola
pertumbuhan anak sejak lahir hingga dewasa tidak membentuk suatu garis lurus. Namun
mengalami percepatan dan juga perlambatan.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.Perkembangan meliputi proses diferensiasi sel, jaringan, oragan dan system
organ yang berkembang untuk menjalan fungsinya., mencakup perkembangan emosi,
intelektual, serta tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Berbanding
dengan pertumbuhan, perkembangan bersifat kualitatif yang pengukurannya lauh lebih
sulit dibandingkan dengan pertumbuhan, hal ini dikarenakan perkembangan terlihat dari
kemampuan (skill) yang diperlihatkan oleh kematangan system saraf pusat, yang
khususnya terdapat di otak.
3. Kebutuhan Pokok Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan AUD
Penggolongan zat gizi berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh terbagi
menjadi dua: zat makro dan mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah yang besar. Beberapa zat gizi yang tergolong pada gizi makro antara
lain: air, karbohidrat, protein. Sedangakan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit. Namun zat tersebut juga harus
terpenuhi setipa harinya agar menunjang aktivitas anak sehari-hari. Berikut jenis makanan
serta kegunaannya bagi tubuh. Aktivitas anak usia dini sangat banyak dan juga
membutuhkan asupan karbohidrat yang tinggi, hal ini dikarenakan karbohidrat. Asupan
kalori yang butuhkan anak usia dini dalam setiap aktivitasnya sebagai berikut:
• Aktivitas fisik anak membutuhkan sebanyak 15-25 kcal/kg perhari. Namun jika
aktivitasnya sangat aktif kebutuhan kalori anak mampu mencapai hingga 50-80 kcal/kg
perhari. • Metabolisme pada bayi membutuhkan 55 kcal dan berkurang hingga 25-30 kcal
setelah menjadi dewasa. • Anak yang sedang mengalami fase pertumbuhan membutuhkan
20-40 kcal/kg pada hari-hari pertama kemudian berkurang hingga mencapai masa balita
menjadi 15-25 kcal/kg perhari. Dan mengalimi peningkatan pada masa remaja.
Nilai protein yang dibutuhkan oleh tubuh ditentukan oleh kadar asam amino esensial,
yaitu asam yang dibutuhkan pada proses metabolisme. Namun biasanya nilai protein
hewani lebih tinggi dibandingkan protei nabati. Rata-rata masyarakat Indonesia
mengonsumsi sekitar 60% protei yang berasal dari telur.Lemak merupakan zat yang tidak
terlalu banyak dibutuhkan oleh tubuh, kecuali asam lemak ensensial. Ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dalam menentukankebutuhan lemak. 1. Apabila kadar lemak
kurang dari 20% kalori, protein dan karbohidran harus dinaikkan 2. Lemak merupakan
bahan makana yang memiliki kadar kalori tinggi dan sangat dibutuhkan oleh anak usia
dini 3. Lemak mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk proses
metabolisme, jika kurang dari 1%, akan mengakibatkan gangguan kulit, rambut akan
mudah rontok, serta akan terjadinya hambatan dalam pertumbuhan pada anak usia dini 4.
Lemak mempermudah absorsi vitamin A,D,E dan K
4. Nutrisi Untuk Perkembangan Anak
a. Perkembangan Otak
Konsumsi makanan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan perubahan metabolisme otak.
Hal ini mengakibatkan otak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, hingga dapat
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pertumbuhan badan dan membuat manusia
bertubuh kerdil dan diikuti oleh ukuran otak yang berkurang dan berdapat pada
kecerdasaan anak. Pertubuhan otak dan sel saraf berlangsung sangat cepat sejak dari janin
hingga bayi dilahirkan kedunia dan menjadi bayi. Umunya gangguan masalah gizi dialami
oleh anak usia dini dan membawa dampak hingga masa selanjutnya. Sehingga ini
mengakibatkan anak akan sulit untuk memiliki konsentrasi, anak akan mejadi lebih cepat
lemas/lelat secara mental, tidak berprestasi dalam belajar, dan memiliki motivasi belajar
yang rendah. Ditinjau dari segi struktur dan funsinga otak manusia merupakan jaringan
yang paling sempurna. Namun kinerja otak akan sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi
yang berasa dari makan yang dikonsumsi. Daya kerja otak dikendalikan oleh
neurotransmiliter yang terdapat pada otak dan sekresi neurotransmiliter dan akan terjadi
jika adanya ransangan.
b. Perkemgangan motorik.
Apabila kandungan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi maka akan menyebabkan
keterlambatan pada perkembangan motori yang meliputi perkembangan emosi dan tingkah
laku.nanak yang mengalami gangguan tersebut biasanya akan menarik diri kelompok,
apatis, pasif dan akan sulit untuk berkonsentrasi, dan mengakibatkann perkembangan
kogniti anak akan terhambat. Hakikatnya pemenuhan asupan nutrisi sesuai dengan
kebutuhan merupakan suatu yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak. Dalam hal pemberian asupan makan sesuai dengan kebutuhan, lingkungan, dan
interasi anak dengan orang tua juga memberikan pengaruh yang sangat baik. Tanpa
adanya jalinan emosional dan kasih sayang makan pertumbuhan anak tidak akan optimal.
Oleh sesb

5. Gizi Seimbang
Gizi Seimbang (Balanced Diet) bahwa pada intinya pengertian Gizi Seimbang
mengandung komponen-komponen yang lebih kurang sama, yaitu: cukup secara
kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin
dan mineral) yang diperlukan tubuh untuk tumbuh (pada anak-anak), untuk menjaga
kesehatan dan untuk melakukan aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari (bagi
semua kelompok umur dan fisiologis), serta menyimpan zat gizi untuk mencukupi
kebutuhan tubuh saat konsumsi makanan tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan.
Zat gizi merupakan elemen yang terdapat dalam makanan yang dapat untuk
dimanfaatkan secara langsung dalam tubuh, contohnya : vitamin, lemak, karbohidrat,
mineral, air, dan protein. Zat gizi adalah substansi yang dapat diperoleh dari berbagai jenis
makanan serta digunakan dalam proses pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan
perbaikan_jaringan_tubuh. Zat gizi juga dapat dikelompokkan dengan berdasarkan
sumber, fungsi zat gizi, dan jumlah.
6. Kandungan Zat Gizi
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi terbagi menjadi dua, yaitu
zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam
jumlah besar dengan satuan gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro
adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Sedang zat gizi mikro adalah zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tetapi ada dalam makanan. Zat
gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro
menggunakan satuan mg (mili gram) untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
Fungsi Zat Gizi
Fungsi zat gizi adalah sebagai berikut :
1) Penghasil energi tubuh
Zat makanan yang dikonsumsi oleh sistem pencernaan tubuh yang kemudian diolah
sedemikian rupa hingga menghasilkan energi. Dengan adanya energi, maka manusia
dapat untuk melakukan berbagai macam aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Adapaun
zat-zat penghasil energi adalah lemak, karbohidrat, dan protein.
2) Pembentuk sel jaringan tubuh
Zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh adalah protein, air, dan mineral. Ketiga zat
tersebut secara bersama-sama akan diolah oleh organ tubuh sampai terbentuk sel
jaringan tubuh baru khususnya sebagai pengganti jaringan yang rusak.
3) Pengatur fungsi reaksi biokimia yang ada dalam tubuh (stimulansia)
Supaya fungsi dan reaksi biokimia yang ada dalam tubuh dapat berjalan dengan baik
dan cepat, maka tubuh memerlukan berbagai jenis zat sebagai stimulansia dalam
proses tersebut. Zat vitamin yang dapat membantu dalam proses reaksi biokimia pada
tubuh sampai berjalan dengan baik.

7. Macam-Macam Zat Gizi


Pada umumnya, gizi dibagi menjadi 5 kelompok utama, antara lain karbohidrat,
mineral, vitamin, lemak, protein. Kelima zat tersebut sangat diperlukan untuk manusia
guna proses pertumbuhan dan lain sebagainya. Berbagai jenis zat gizi dapat ditemukan
dari makanan-makanan yang dikonsumsi setiap harinya dan dengan takaran yang sudah
ditentukan. Takaran yang dimaksud tersebut ialah jumlah yang terkandung dalam masing-
masing zat gizi yang dikonsumsi supaya proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh dapat
berjalan dengan baik, lancar, dan normal.
Kelima zat gizi tersebut dapat disebut dengan zat gizi essential. Manusia
membutuhkan zat gizi essential dari berbagai jenis makanan karena tubuh tidak dapat
untuk memproduksinya sendiri.
A. Karbohidrat
Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil
tanaman dengan bantuan matahari membentuk karbohidrat dari karbon dioksida
(CO2) yang berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat merupakan
sumber utama bagi manusia. Masyarakat Indonesia umumnya mengkonsumsi
karbohidrat dalam jumlah besar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan oleh
Biro Pusat Statistik dalam Neraca Bahan Makanan 1990 yang menyatakan
bahwa di Indonesia energi berasal dari karbohidrat merupakan 72% jumlah energi
rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh penduduk. Sedangkan di negara-negara
maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka konsumsi karbohidrat
lebih rendah yaitu rata-rata 50%. (Almatsier, 2001:28). Karbohidrat dalam ilmu gizi
dibagi dalam dua golongan, yaitu:
1) Karbohidrat sederhana. Terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan
oligosakarida.
2) Karbohidrat kompleks. Terdiri atas polisakarida dan serat.

Fungsi dari karbohidrat yaitu sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada
manusia, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, dan membantu pengeluaran
feses. Adapun sumber karbohidrat adalah padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacang
kering, dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini seperti nasi, mie, bihun, roti, tepung, selai,
sirup, dan sebagainya.
Karbohidrat merupakan senyawa yang keberadaannya sangat melimpah dan mudah
didapatkan. Namun, kita harus tetap menjaga keseimbangan karena sesuatu yang
berlebihan tentunya tidak baik. Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu contoh
terlalu banyak konsumsi karbohidrat.

B. Protein
Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos, yang berarti yang utama atau
yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus
Mulder (1802-1880). Almatsier (2001:77) mengungkapkan protein adalah bagian dari
semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima dari
bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang
dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain
dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan
darah, metriks intraseluler, dan sebagainya adalah protein. Protein terdiri atas rantai-
rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen;
beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur- unsur fosfor, besi, iodium,
dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam
semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak.
Sampai sekarang baru diketahui dua puluh jenis asam amino yang terdiri dari
sembilan asam amino esensia (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus
didatangkan dari makanan) dan sebelas asam amino nonesensial. Belakangan asam
amino tidak esensial dibagi menjadi dua kelompok yaitu asam amino tidak esensial
bersyarat (conditional essential amino acids) dan asam amino yang betul-betul tidak
esensial. Asam amino yang betul-betul tidak esensial adalah asam amino yang dapat
disintesis melalui aminase reduktif asam keton atau melalui trans aminase. Sedangkan
asam amino tidak esensial bersyarat adalah asam amino yang disintesis dari asam
amino lain atau metabolit mengandung nitrogen kompleks lain. Berikut di bawah
ini tabel klasifikasi asam amino.

Fungsi protein antara lain yaitu: pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan


ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, pembentukan antibodi,
mengangkat zat-zat gizi, dan sebagai sumber energi. Angka Kecukupan Protein
(AKP) orang dewasa menurut hasil penelitian keseimbangan nitrogen adalah
0,75gr/kg berat badan, berupa protein patokan tinggi yaitu protein telur (mutu
cerna/digestibility dan daya manfaat telur adalah 100). Angka ini dinamakan safe
level of intake atau taraf suapan terjamin.
Protein merupakan kunci nutrisi penting yang berguna untuk pembentukan
sel-sel baru dalam tubuh, mempengaruhi kerja enzim, hormon, dan kekebalan tubuh.
Untuk memenuhi asupan kebutuhan protein yang dibutuhkan oleh tubuh, terdapat dua
sumber protein, yaitu protein nabati dan hewani. Ada beragam sumber makanan yang
mengandung protein yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein
sehari-hari.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber
protein nabati adalah kacang kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta
kacang-kacangan lain. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang
mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi (Almatsier, 2001).
Kebutuhan protein berbeda untuk setiap orang. Orang dewasa setidaknya
membutuhkan protein sekitar 1 gram setiap harinya untuk setaip kilogram berat badan
yang dimiliki. Remaja membutuhkan protein sekitar 1 gram/kg berat badan, anak
yang berumur 6-12 tahun membutuhkan protein sekitar 2 gram/kg berat badan,
sedangkan bayi membutuhkan protein sekitar 3 gram/kg berat badan.

C. Lemak/Lipida
Lipida adalah senyawa organik yang tidak larut dalam air (sifat hydrophob)
karena struktur molekulnya kaya akan rantai unsur karbon, hal ini menjadi alasan yang
menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air tapi dapat diekstraksi dengan pelarut
non polar seperti khloroform, eter, benzena, alcohol, aseton, dan karbondisulfid. Almatsier
(2001), mengklasifikasi lipida menurut komposisi kimia dilakukan sebagai berikut:
1) Lipida sederhana: lemak netral (monogliserida, digliserida, triligeserida)
dan easter asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi (malam,
ester sterol, ester nonsterol, ester vitamin A dan vitamin D).

2) Lipida majemuk (compound lipids): Fosfolipida dan Lipoprotein


3) Lipida turunan (derived lipids): Asam lemak, Sterol (kolesterol dan ergosterol,
hormon steroida, vitamin D, garam empedu), dan lain-lain (karotenoid, dan
vitamin A, vitamin K, vitamin E)

Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energi, sumber asam lemak esensial, alat
angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan,
sebagai pelumas, memelihara suhu tubuh, dan sebagai pelindung organ tubuh. WHO
(1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energi total dianggap
baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan
untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak.
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit,
kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega, margarin, dan lemak
hewan (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian,
daging, dan ayam gemuk, krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak
dengan lemak atau minyak.
Terdapat 2 macam sumber lemak secara umum, yaitu lemak nabati serta lemak
hewani. Contoh sumber lemak nabati antara lain margarine, kemiri, minyak kelapa, dan
lain sebagainya. Adapun sumber lemak hewani antara lain susu, daging, keju, dan lain
sebagainya.
Kebutuhan lemak bagi setiap orang tentu berbeda. Kebutuhan lemak bagi orang yang
bertempat tinggal di iklim yang dingin lebih banyak yaitu sekitar 1/2-1 gram/kg berat
badan.
Seseorang yang memiliki kelebihan lemak, tubuh akan menjadi gemuk. Sedangkan
yang kekurangan lemak membuat kurangnya kurangnya berat badan. Didalam tubuh,
lemak dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kalori. Lemak juga dapat berperan sebagai
pelarut vitamin A,D,E,K. Lemak dapat melindungi tubuh pada bagian tertentu serta
sebagai pelindung bagian lemak pada temperatur yang rendah.

D. Vitamin
Menurut Dr. Michael B. Sporn, M.D. vitamin adalah mikronutrien organik yang
bekerja dalam tubuh bersama-sama dengan enzim untuk mengatur proses-proses
metabolik dan mengubah protein dan karbohidrat menjadi jaringan dan energi. Vitamin
adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, vitamin harus
didapatkan dari makanan.
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan,
dan pemeliharaan tubuh. Vitamin adalah komponen gizi yang sangat penting dibutuhkan
tubuh. Vitamin dapat membantu untuk memperlancar proses metabolisme tubuh, akan
tetapi vitamin tidak dapat menghasilkan energi. Walaupun tubuh membutuhkan vitamin
dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, namun keberadaan vitamin sangat penting. Hal
ini karena avitaminose atau kekurangan vitamin dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
pada proses metabolisme tubuh, hal ini disebabkan karena fungsi zat gizi vitamin yang
tidak dapat untuk digantikan oleh senyawa lain.
Tanda-tanda orang yang kekurangan vitamin :
 Pertumbuhan badan menjadi terhambat
 Tidak ada nafsu untuk bekerja.
 Badan menjadi lesu
Penyebab avitaminose atau kekurangan vitamin diantaranya sebagai berikut :
1) Salah dalam menentukan menu makanan.
2) Tidak suka mengkonsumsi berbagai jenis sayur-sayuran.

Vitamin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu vitamin yang dapat l larut dalam air
serta vitamin yang dapat larut dalam lemak. Vitamin yang dapat larut dalam air yaitu
vitamin C dan vitamin B, sedangkan vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain :
Vitamin A, D, E, dan K.
1) Vitamin A
Vitamin A berperan dalam berbagai fungsi faali tubuh, seperti: penglihatan,
diferensiasi sel, fungsi kekebalan, reproduksi, pencegahan kanker dan penyakit jantung
(Almatsier. 2001:160). Vitamin A banyak terdapat dalam: hati, kuning telur, susu, dan
mentega.

2) Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang
tidak mampu melakukan klasifikasi. Vitamin D dibentuk dengan bantuan sinar matahari.
Apabila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui
makanan tidak dibutuhkan. Fungsi utama vitamin D adalah membantu
pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A dan vitamin C. Vitamin D
diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan.
Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol,
yaitu kuning telur, hati, krim dan mentega. Karena cukup sinar matahari, kekurangan
vitamin D tidak merupakan masalah di Indonesia.

3) Vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak. Beberapa
fungsi lainnya adalah: struktural dalam memelihara integritas membran sel, sebagai
sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah jantung koroner, mecegah
keguguran dan sterilisasi, dan mencegah gangguan menstruasi. Vitamin E banyak terdapat
dalam bahan makanan, seperti minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah
gandumdan biji- bijian.

4) Vitamin K
Fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah, vitaman K ternyata
merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam
glutamat menjadi gama-karboksiglutamat. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran
daun beewarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Bahan makanan
lain yang mengandung vitamin K dalam jumlah kecil adalah susu, daging, telur, serelia,
buah-buahan dan sayuran lain Sebagian vitamin larut air merupakan komponen sistem
enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi.

Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan B-kompleks.


1) Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor,
seperti: sintesis kolagen, sintesis karnitin, noradrenalin dan serotonin, absorsi dan
metabolisme besi, absorsi kalsium, mencegah infeksi dan mencegah kanker dan penyakit
jantung. Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur
dan buah terutama yang asam seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, dan tomat.
Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.

2) Vitamin B-kompleks
Vitamin B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat
diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari asupan makanan yang dikonsumsi
untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini. Selain itu vitamin B
kompleks juga tidak dapat disimpan secara baik didalam tubuh, maka asupan secara
reguler sangat dianjurkan agar tidak kekurangan vitamin B kompleks.

Delapan unsur utama pembentuk vitamin B kompleks adalah:


1. Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi,
kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat.
2. Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker,
mencegah migren serta katarak.
3. Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien,
membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada
persendian.
4. Asam pantothenate (vitamin B5), membantu system syaraf dan metabolisme,
mengurangi alergi, kelelahan dan Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal,
terutama dalam proses pembentukan hormon.
5. Pyridoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan meringankan
gejala hipertensi dan asma.
6. Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat,
pembentukan kuku serta rambut.
7. Asam Folat (vitamin B9), membantu perkembangan janin, pengobatan anemia
dan pembentukan hemoglobin.
8. Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan pembentukan
sel darah merah.
Unsur lain yang juga terdapat dalam vitamin B kompleks adalah choline, inositol
dan asam para aminobenzoic. Vitamin B kompleks sangat bermanfaat dalam membantu
mengatasi gejala kelelahan dan kegelisahan (stres). Kelelahan dapat menjadi gejala dari
banyak penyakit dan vitamin B kompleks dapat membantu meringankan kelelahan.
Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan,
anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf serta gangguan jantung. Secara alami
untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B kompleks, konsumsi bahan-bahan
makanan sumber vitamin B kompleks misalnya: roti, padi-padian, buncis, hati, daging,
ikan, telur serta susu.

E. Mineral (Garam-garaman)
Mineral dibutuhkan oleh manusia juga sama dengan vitamin, yaitu dibutuhkan dalam
jumlah sedikit. Walaupun begitu, kebutuhan mineral sangatlah penting.
Mineral adalah suatu zat gizi anorganik yang merupakan abu bahan biologi, yang
tersisa setelah pembakaran bahan-bahan organik dari makanan atau jaringan tubuh dalam
bentuk ion-ion. Mineral diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh. Mineral
utama (mayor) adalah mineral yang diperlukan tubuh lebih dari 100 mg sehari, sedangkan
mineral minor (trace elements) adalah mineral yang diperlukan kurang dari 100
mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral
utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc
adalah contoh mineral minor.

Beberapa mineral utama dan mineral minor yang penting bagi tubuh diantaranya:
1) Kalsium
Mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh adalah kalsium. Sekitar 2-3 persen
dari berat badan tubuh adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan gigi
dan 1% di dalam darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga
membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim,
penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung.
Sumber kalsium yaitu: susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-
kacangan, dan sayuran hijau tua.
2) Magnesium
Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang
terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam
pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan
transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi
otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam
darah dan otot. Jika tubuh tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh akan
mengambilnya dari tulang, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan tulang
keropos.
Sumber magnesium berasal dari: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang,
coklat, produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.

3) Besi
Zat besi disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen
ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot,
enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia,
kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.
Sumber zat besi antara lain terdapat pada daging, unggas, ikan, kacang-kacangan,
brokoli, bayam, dan kangkung.

4) Zinc
Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan
sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol, berperan
dalam mengeluarkan karbondioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan,
perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa.
Kekurangan zinc menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan,
penyembuhan lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan
kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.
Zinc dapat berasal dari air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing,
dan unggas, kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.

5) Selenium
Selenium dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati).
Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam
sayuran dan buah tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang
digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan
memiliki selenium yang rendah.
Sumber selenium antara lain daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk
susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang merah dan sayuran hijau.

6) Kalium, Natrium dan Klorida


Kalium (sering disebut juga potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut
dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam
tubuh tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Zat ini juga berperan penting dalam
transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi
impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan
mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung tidak teratur. Sumber
kalium, natrium dan klorida hampir ada pada semua makanan kecuali minyak,
lemak dan gula mengandung zat ini, tetapi dapat rusak/hilang jika makanan
dimasak.

F. Mineral lainnya
Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh ialah boron,
kromium, tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan
vanadium. Selain itu, tubuh juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan
aluminium.

G. Air
Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi tubuh hanya
dapat bertahan beberapa hari tanpa air. Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama
tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa. "Cairan komponen paling penting
dalam tubuh karena kurangnya cairan bisa menimbulkan dehidrasi," ujar Prof Dr Ir Deddy
Muchtadi MS (dikutip dari dari artikel koran tribun Sabtu 4 Februari 2012
Air berperan penting dalam proses vital tubuh manusia, yaitu sebagai pelarut dan
alat angkut, katalisator, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan.
Ketidakseimbangan cairan tubuh terjadi pada dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan)
dan intoksikasi air (kelebihan air). Disamping sumber air yang nyata berupa air dan
minuman lain, hampir semua makanan mengandung air, apalagi buah dan sayuran yang
ternyata mengandung sampai 95% air. Air juga dihasilkan di dalam tubuh sebagai hasil
metabolisme energi.
Air adalah zat pembangun bagi setiap sel pada tubuh. Setiap sel tanpa adanya air tidak
dapat tumbuh. Air dapat diperoleh secara langsung dari berbagai jenis buah-buahan serta
sayuran. Kebutuhan air rata-rata bagi setiap orang sekitar 2 1/2 liter per hari yang diambil
dari makanan serta minuman. Kekurangan air dapat mengakibatkan penyakit ginjal.
6.Asupan Ideal
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh setiap hari
dalam jumlah tertentu sebagai sumber energi dan zat gizi. Kekurangan atau kelebihan
dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk menilai
tingkat konsumsi makanan, diperlukan suatu standar kecukupan atau Recommended
Dietary Allowance (RDA). Untuk Indonesia, Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
digunakan saat ini secara nasional adalah hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
tahun 2004 (Supriasa, 2002:112). Rata-rata AKG pada tingkat konsumsi untuk penduduk
Indonesia adalah 2.170 kilokalori (kkal) untuk energi dan 48 gram protein. Sedangkan
untuk tingkat persediaan adalah 2800 kilokalori (kkal) untuk energi dan 58,5 gram protein.

Cara Mengolah Bahan Makanan


Pengolahan bahan makanan harus diperhatikan secara baik dan benar supaya zat gizi
yang terkandung didalamnya tidak hilang contohnya :
 Beras hanya dicuci 2x saja.
 Sayuran di cuci terlebih dahulu, kemudian dipotong-potong, dan memasak
sayuran jangan terlalu lama, jangan sampai berubah warna, dan jangan sampai
lunak.
 Buah-buahan, alangkah baiknya agar dikonsumsi dalam keadaan yang masih
segar supaya kandungan vitamin di dalamnya tidak hilang.
 Ikan dan daging, masak hingga benar-benar matang, apabila digoreng
disarankan tidak sampai kering.
Cara Menyusun Hidangan Sehat
1) Pilih bahan-bahan makanan yang sesuai dengan kemampuan daya beli yang
dimiliki serta disukai keluarga.
2) Susunlah makanan dengan berdasarkan triguna makanan yaitu makanan yang
memiliki 3 guna yaitu sumber pembangun, sumber tenaga, dan sumber pengatur.
3) Kenalkan sedini mungkin berbagai macam makanan tradisional yang memiliki
nilai gizi dan disukai oleh anak-anak.
4) Manfaatkan hasil pekarangan yang ada untuk meningkatkan gizi keluarga.
5) Gunakan bahan makanan secara beraneka ragam, yang ada setiap hari serta
tersedia di daerah setempat.
6) Gunakan garam yang beryodium guna memasak berbagai jenis makanan bagi
keluarga.a itu perlu diterapkanya pola asah, asih, dan asuh.
BAB IV

PENUTUP
Kesimpulan
1. Seperti yang kita ketahui sumber utama energi berasal dari zat gizi. Energi yang diperlukan
tubuh untuk mengerjakan pekerjaan merupakan tambahan terhadap energi metabolisme basal. Bila
tubuh seseorang kekurangan energi maka kemampuan fisiknya untuk melakukan aktivitas kerja akan
berkurang sehingga produktivitas kerja akan menurun.

2. Pekerja perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis atau beban
pekerjaan yang dilakukannya. Kekurangan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja
sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti: pertahanan tubuh terhadap
penyakit menjadi menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus,
muka pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban dan apatis dan lain sebagainya.
Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja
yang optimal.

3. Manusia yang sehat dan mendapatkan makanan yang cukup, baik kualitas maupun
kuantitasnya maka akan memiliki kemampuan yang maksimal dalam menjalani hidupnya.
Kemampuan maksimal ini disebutkan kapasitas kerja orang dewasa. Namun apabila energi yang
diperoleh dari makanan tidak cukup, maka orang akan bekerja dibawah kapasitas kerja seharusnya.
Secara keseluruhan kandungan energi yang rendah dalam makanan akan membawa dampak berupa
penurunan kegiatan otot, efisiensi kerja otot rendah dan lama waktu bekerja berkurang. Dengan
adanya gangguan ini maka kapasitas kerja secara keseluruhan menjadi berkurang dan keadaan ini
tentunya akan menyebabkan penurunan produktivitas kerja (Sjahmien Moehji, 2003).
Daftar Pustaka

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anonimous. 2016. 12 Pengertian Gizi menurut para ahli.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/06/12-pengertian-gizi-menurut-para-ahli-dan-
who-lengkap.html.
Depkes RI. 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur
(WUS). Jakarta.
Devi, Nirmala. (2010) Gizi untuk keluarga. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, hal 1-
37.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit
Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2014. 16 Sumber
Karbohidrat.
http://dkpp.jabarprov.go.id/16-sumber-karbohidrat-dan-fungsi-karbohidrat-bagi-tubuh/
Edi Sumarno. Makalah Gizi buruk. Academia Edu
https://www.academia.edu/7571101/Makalah_Gizi_Buruk
Muchtadi, Deddy 2002. GIZI UNTUK BAYI : Asi, Susu Formula dan Makanan
Tambahan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Nestle. Sumber protein hewani dan nabati
https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/inspirasi-kesehatan/sumber-
terbaik-protein-hewani-dan-nabati.html
Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan. 2014.
Riskesdas. 2010. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2011 “Health Statistic”. Jakarta.
Riyadi, H. 2003. Metode Penilaian Status Gizi secara Antropometri (Method of
ntropometric National Assessment), Bogor: Departemen Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Siagian, Albiner. 2012. Gizi, Imunitas, dan Penyakit Infeksi. FKM USU.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18924/1/ikm-des2006-10%20(2).pdf
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta : Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Suhardjo.2003. perencanaan pangan dan gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Supariasa, I D N. 2001. Gizi dalam Masyarakat. Jakarta : EGC. Supariasa, I D N. 2002.
Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Tuti Sunardi. 2013. Pengabdian Abadi untuk Dunia Gizi dan Kuliner. Pt. Gramedia
Pusaka Utama. Jakarta
https://ebooks.gramedia.com/id/buku/tuti-soenardi-40-tahun-berkarya

Anda mungkin juga menyukai