Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DEFINISI GIZI DAN PENTINGNYA KESEHATAN DAN GIZI UNTUK AUD

Dosen Pengampu : Adisti Asmodilasti M.Pd

Kelompok 1

Dede Rifda R.A C2186207002

Dewi Husna C2186207015

Giansari C2186207020

Widi Sriastuti C2186207001

Rina Natalia

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TASIKMALAYA 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Definisi Gizi
dan Pentingnya Kesehatan Gizi untuk Aud. Disusun guna memenuhi tugas Ibu Adis Asmodilasti
M.Pd pada mata kuliah Kesehatan dan Gizi di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Definisi Gizi dan Pentingnya Kesehatan Gizi untuk Aud.

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Ibu Adis Asmodilasti M.Pd


selaku dosen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Ciawi, 12 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................................................


B. Rumusan Makalah ....................................................................................................
C. Tujuan ........................................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI .....................................................................................................

A. Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud .........................
B. Ciri Pertumbuhan Aud ...............................................................................................
C. Kebutuhan Gizi Aud ..................................................................................................
D. Permasalahan Gizi dan Pertumbuhan Aud serta Upaya Perbaikan Gizi....................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Usia dini merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat
menentukan bagi anak di kehidupan selanjutnya atau disebut juga masa keemasan/the
golden age . Pada masa golden age ini terjadi periode pertumbuhan cepat dan melambat
diusia 3 sampai 6 tahun. Sesuai dengan pernyataan Lenz (dalam Theodor Hellbrugge dkk,
1988) bahwa pertumbuhan anak pada tahun ketiga begitu cepat dan berangsur-angsur
menurun sehingga pada periode prasekolah dan masa sekolah kurva kecepatan
pertumbuhan akan membentuk kurva yang hampir datar, masa keemasan ini dapat
termanfaatkan secara optimal apabila mendapatkan pengasuhan, pendidikan dan asupan
gizi yang optimal pula. Gizi yang baik merupakan dasar bagi kesehatan yang baik dan
masa kanak-kanak adalah masa yang paling penting dalam pertumbuhan sehingga untuk
memelihara pertumbuhan tersebut dengan cara memberi makanan yang layak sesuai
dengan gizi yang dibutuhkan (Sadjimin, 1979). Apabila gizi tidak seimbang serta derajat
kesehatan anak rendah maka akan menghambat pertumbuhan otak dan akan menurunkan
kemampuan otak dalam mencatat,menyerap, menyimpan, mereproduksi dan
merekonstruksi informasi (Anwar & Ahmad, 2004). Usaha pemenuhan kebutuhan gizi
anak sangat penting pula sehingga jika kebutuhan gizi tersebut tidak terpenuhi secara
baik maka akan menimbulkan gizi kurang. Gizi kurang merupakan keadaan tidak sehat
(patologik) yang timbul karena tidak cukup makan dan konsumsi energi yang kurang
selama jangka waktu tertentu (Harper, 1985). Akibat yang ditimbulkan gizi kurang pada
proses tubuh adalah pertumbuhan anak menjadi lambat dan tidak tumbuh menurut
potensialnya karena kekurangan energi yang bersumber dari makanan, menyebabkan
seorang kekurangan tenaga dan daya tahan tubuh menurun serta berpengaruh pada
struktur dan fungsi otak (Almatsier 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud
2. Menguraikan Ciri Pertumbuhan Aud
3. Menjelaskan Kebutuhan Gizi Aud
4. Menguraikan Permasalahan Gizi dan Pertumbuhan Aud serta Upaya Perbaikan Gizi

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud
2. Untuk Mengetahui Ciri Pertumbuhan Aud
3. Untuk Mengetahui Kebutuhan Gizi Aud
4. Untuk Mengetahui Permasalahan Gizi dan Pertumbuhan Aud serta Upaya Perbaikan
Gizi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Sedangkan
dari bahasa Inggris berasal dari kata “nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi
proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat
mempertahankan kehidupan. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam
pangan yang terdiri karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dan
komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia (UU No.
18 tahun 2012 tentang Pangan). Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang
masih dalam masa pertumbuhan. Di masa tumbuh kembang balita yang berlangsung
secara cepat, dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan
seimbang. Pentingnya gizi dan kualitas kesehatan untuk anak usia dini secara
langsung berpengaruh pada perkembangan dan kebutuhan anak. Salah satu kebutuhan
anak adalah kebutuhan gizi atau asupan makanan yang bergizi, karena faktor gizi
sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak. Dalam sebuah penelitian
yang di lakukan dinyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan berprotein
akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak selanjutnya. Menurut Broom
(2005) apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran
badan dan ketahan terhadap penyakit.

B. Ciri Pertumbuhan Anak Usia Dini


Anak usia dini adalah anak yang berada di rentang 0-6 tahun yang memiliki ciri
khas tersendiri dalam segi pertumbuhan. Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Berat badan
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua, yaitu usia 0-6 bulan
dan usia 6-12 bulan. untuk usia 0-6 bulan pertumbuhan berat badan akan mengalami
penambahan setiap Minggu sekitar 140- 200 gram dan berat badannya akan menjadi 2
kali berat badan lahir pada akhir bulan ke-6. sedangkan pada usia 6-12 bulan terjadi
penambahan setiap Minggu sekitar 25-40 gram dan pada akhir bulan ke-12 akan
terjadi penambahan 3 kali lipat berat badan lahir. Pada masa bermain terjadi
penambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari badan lahir pada usia kurang lebih
2,5 tahun serta penambahan berat badan setiap tahunnya adalah 2-3 kg. Pada masa
prasekolah dan sekolah akan terjadi pertumbuhan berat badan setiap tahunnya kurang
lebih 2-3 kg.

2. Tinggi badan
Pada usia 06 bulan bayi akan mengalami pertumbuhan tinggi badan sekitar 2,5 cm
setiap bulannya. pada usia 6-12 bulan mengalami penambahan tinggi badan hanya
sekitar 1,25 cm setiap bulannya. send dari tinggi badan waktu lahir. Pada masa
bermain penambahan selama tahun ke-2 kurang lebih 12 cm sedangkan penambahan
untuk ke-3 rata 4-6 cm. Pada masa pra sekolah khususnya di akhir usia 4 tahun terjadi
penambahan rata-rata 2 kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan mengalami
penambahan setiap tahunnya kurang lebih 6-8 cm. Pada masa sekolah akan
mengalami penambahan setiap tahunnya setelah 6 tahun tinggi badan bertambah rata-
rata 5 cm kemudian pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi rata-rata 3 kali lipat
dari tinggi badan waktu lahir.

3. Lingkar kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar 6 bulan
pertama, yaitu dari 35-43 cm . Pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala
mengalami perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami pertumbuhan kurang
lebih 46,5 cm, kemudian mengalami pertumbuhan kurang lebih 49 cm, kemudian
akan bertambah 1 cm sampai dengan usia tahun ketiga dan bertambah lagi kurang
lebih 5 cm sampai dengan usia remaja.

4. Gigi
Pertumbuhan gigi pada masa tumbuh kembang banyak mengalami perubahan mulai
dari pertumbuhan hingga penanggalan . Pertumbuhan gigi terjadi di dua bagian yaitu
bagian rahang atas dan bagian rahang bawah.
a) Pertumbuhan gigi bagian rahang atas:
 gigi insisi sentral pada usia 8-12- bulan
 gigi insisi lateral pada usia 9-22 bulan
 gigi taring pada usia 16-22 bulan
 molar pertama anak laki laki pada usia 13-19 bulan
 molar pertama anak perempuan pada usia 14-18 bulan,sedangkan molar
kedua pada usia 25-33 bulan
b) Pertumbuhan gigi bagian rahang bawah :
 gigi insisi sentral pada usia 6-10 bulan
 gigi insisi lateral pada usia 10-16 bulan
 gigi taring pada usia 17-23 bulan
 molar pertama pada usia 14-18 bulan
 molar kedua anak perempuan pada usia 24-30 bulan, sedangkan anak laki-
laki pada usia 29-31.
Pertumbuhan selanjutnya adalah adanya beberapa gigi yang mengalami
penanggalan seperti halnya pertumbuhan gigi, penanggalan gigi juga terjadi di bagian
rahang atas dan bagian rahang bawah.
a. penanggalan gigi bagian rahang atas
 gigi insisif pertama pada usia 7 tahun
 gigi insisi kedua pada usia 8 tahun
 gigi taring pada usia 11 tahun
 gigi molar pertama pada usia 9 tahun
 gigi molar kedua pada usia 11 tahun
b. penanggalan gigi bagian rahang bawah
 gigi insisi pertama pada usia 6 tahun
 gigi insisi kedua pada usia 7 tahun
 gigi taring pada usia 10 tahun
 gigi molar pertama pada usia 9 tahun
 gigi molar kedua pada usia 10 tahun

5. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir, sudah terjadi
perkembangan ketajaman penglihatan antara 20/100, adanya refleks pupil dan kornea,
memiliki kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45 derajat dan
bila tidak bergerak sejauh 20- 25 cm. Pada usia 1 bulan bayi memiliki perkembangan
yaitu adanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90°, dan
dapat melihat orang secara terus menerus dan kelenjar air mata sudah mulai berfungsi
pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan perifer hingga 180 derajat. Pada usia 4-5
bulan kemampuan bayi untuk fiksasi sudah mulai pada hambatan 1,25 cm dapat
mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring melihat bayangan di
cermin dan mampu mengakomodasi objek. Pada usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan
postur untuk melihat objek,mampu mengembangkan warna kesukaan kuning dan
merah menyukai rangsangan visual Kompleks serta mengembangkan koordinasi mata
dan tangan. pada usia 7-11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil pada
usia 11-12 bulan ketajaman penglihatan mendekati 20/20 dapat mengikuti objek yang
dapat bergerak. pada usia 12-14 bulan mampu mengidentifikasi bentuk geometri.
Pada usia 18-24 bulan mampu berakomodasi dengan baik.
6. Organ pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai pada saat lahir, setelah lahir bayi
sudah dapat merespon terhadap bunyi yang keras dengan refleks. Pada usia 2-3 bulan
mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. Pada usia
3-4 bulan anak memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan
kepala ke arah bunyi. Pada usia 46 bulan kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat
dan mulai mampu membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu merespon pada
nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan mampu mengenal beberapa kata dan artinya.
Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi. Usia 36 bulan mampu
membedakan bunyi yang halus dan dalam bicara. Terakhir usia 48 bulan mulai
membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus.

C. Kebutuhan Gizi Anak Usia Dini


Bayi memerlukan zat gizi pada makanan dengan kebutuhan yang berbeda-beda
sesuai dengan umurnya. Menurut European society fos paediatric gactroenterdody
and nutrition (ESPGAN) commite on nutrition dalam publikasinya pada tahun 1977
membagi formula bayi menjadi 3 :
a. Formula Adaptasi
Formula adaptasi ini untuk bayi baru lahir – umur 6 bulan. Susunan formula
adaptasi sangat mendekati susunan asli dan sangat baik bagi bayi baru lahir
sampai umur 4 bulan. Umur dibawah 3 – 4 bulan fungsi saluran pencernaan yang
dijual belum sempurna sehingga pengganti asi harus mengandung zat-zat yang
mudah dicerna dan tidak mengandung mineral yang berlebihan.
b. Formula Awal Lengkap
Terdapat kadar protein yang lebih tinggi dan rasio antara fraksi-fraksi proteinya
tidak disesuaikan dengan rasio yang terdapat dalam susu ibu.
c. Formula Lanjutan
Formula ini diperuntukan kepada bayi-bayi berumur 6 bulan keatas.
Dalam usia bayi 0-6 bulan makanan yang paling tepat untuk bayi adalah
air susu ibu atau ASI karena memang komposisi zat gizi yang ada pada ASI
paling tepat untuk bayi pada usia ini. Menurut WHO tahun 2016 pemberian ASI
saja tanpa tambahan cairan lai, baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun
makanan tambahan lain. Selain yang dijelaskan diatas, Gizi juga merupakan
faktor penting dalam pola tumbuh kembang anak. Pertumbuhan berkaitan dengan
masalah perubahan dalam besar jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel organ
maupun individu yang bisa di ukur dan berdampak pada aspek fisik. Sedangkan
perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat dinamakan sebagai hasil
dari proses pematangan. Kebutuhan gizi pada anak usia dini :
a. Pola makan anak usia taman kanak-kanak yaitu 4-6 tahun. Pada usia ini anak
sudah mempunyai sifat konsumen aktif yaitu mereka sudah bisa memilih
makanan yang disukainya.
b. Pada usia 7-9 tahun, anak sudah pandai menentukan makanan yang disukai
karena sudah kenal lingkungan.

D. Permasalahan Gizi dan Pertumbuhan Aud serta Upaya Perbaikan Gizi


Secara umum terdapat beberapa masalah gizi pada anak usia dini di Indonesia,
yaitu KEP (Kekurangan Energi Protein), KVA (Kekurangan Vitamin A), Kurang
Yodium (Gondok Endemik), dan Kurang zat besi (Anemia Gizi Besi). Akibat dari
kurang gizi ini kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi dapat menyebabkan
angka kematian anak usia dini (Santoso & Liens, 2014). Masalah gizi kurang
biasanya dialami oleh anak usia dini, dan hal ini perlu menjadi perhatian karena anak
usia dini merupakan kelompok yang perlu diperhatikan akan kebutuhan gizi nya,
karena mereka dalam masa pertumbuhan. Kekurangan akan kebutuhan gizi pada
masa anak-anak selain akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan jasmaninya
juga akan menyebabkan gangguan perkembangan mental anak. Anak-anak yang
menderita kurang gizi setelah mencapai usia dewasa tubuhnya tidak akan tinggi serta
jaringan-jaringan otot kurang berkembang. Status gizi yang baik dapat membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kematangan yang
optimal (Sari, 2017) .
Data World Healthy Organization (WHO) menyebutkan angka kejadian gizi
kurang dan buruk pada usia dini didunia pada tahun 2016 masing-masing meningkat
menjadi 8.3% dan 27.5% serta pada tahun 2017 naik lagi menjadi 8.8% dan 28%.
Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan karena selain berdampak pada
pertumbuhan dan perkembangan anak, kekurangan gizi juga termasuk salah satu
penyebab utama kematian anak usia dini. Data WHO tahun 2017 menunjukan 60%
kematian bayi dan anak usia dini terkait kasus gizi kurang (Dina, 2017).
Dalam rangka mengatasi masalah gizi pada anak, pemerintah sudah melaksanakan
berbagai upaya, diantaranya melalui program pemantauan pertumbuhan di posyandu,
program penyuluhan dan konseling ASI Ekslusif dan MP-ASI, program pemberian
makanan pendamping ASI (MP-ASI) lokal, program pemberian makanan tambahan
(pmt) pada balita, dan program suplementasi gizi (Sugianti, 2020)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian yang telah penulis bahas dari awal hingga akhir tentang
definisi gizi dan pentingnya kesehatan gizi untuk anak usia dini, maka penulis
dapat menarik kesimpulan yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis
kemukakan. Gizi merupakan zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan
yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dan
komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Gizi sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup.
Gizi yang baik bisa membantu mengoptimalkan fungsi tubuh, mencegah serta
membantu penangan penyakit. Sistem kekebalan tubuh anak terbentuk dari
asupan gizi yang diterimanya sejak dini. Selain itu di Indonesia juga terdapat
beberapa permasalahan gizi yang pada akhirnya pemerintah melakukan upaya
perbaikan gizi diantaranya dengan melalui program pemantauan pertumbuhan
di posyandu, program penyuluhan dan konseling ASI Ekslusif dan MP-ASI,
program pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) lokal, program
pemberian makanan tambahan (pmt) pada balita, dan program suplementasi
gizi.

B. Saran
Pemenuhan akan kebutuhan gizi di dalam tubuh merupakan salah satu cara
meminimalisir terjadinya malnutrisi. Cara itu dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal kesehatan tambusai


https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=mmxAfqKkaNQC&oi=fnd&pg=PA
1&dq=info:aQ2O1UDWIOkJ:scholar.google.com/&ots=QeKuoys0uN&sig=eTcj3_h
6y-VyHP9zuzbQf4q1kKI &redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Anda mungkin juga menyukai