Kelompok 1
Giansari C2186207020
Rina Natalia
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Definisi Gizi
dan Pentingnya Kesehatan Gizi untuk Aud. Disusun guna memenuhi tugas Ibu Adis Asmodilasti
M.Pd pada mata kuliah Kesehatan dan Gizi di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Definisi Gizi dan Pentingnya Kesehatan Gizi untuk Aud.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
A. Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud .........................
B. Ciri Pertumbuhan Aud ...............................................................................................
C. Kebutuhan Gizi Aud ..................................................................................................
D. Permasalahan Gizi dan Pertumbuhan Aud serta Upaya Perbaikan Gizi....................
A. Kesimpulan ................................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud
2. Untuk Mengetahui Ciri Pertumbuhan Aud
3. Untuk Mengetahui Kebutuhan Gizi Aud
4. Untuk Mengetahui Permasalahan Gizi dan Pertumbuhan Aud serta Upaya Perbaikan
Gizi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gizi dan Pentingnya untuk Aud serta Fungsinya bagi Aud
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Sedangkan
dari bahasa Inggris berasal dari kata “nutrition”, artinya sesuatu yang mempengaruhi
proses perubahan semua jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, yang dapat
mempertahankan kehidupan. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam
pangan yang terdiri karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dan
komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia (UU No.
18 tahun 2012 tentang Pangan). Seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh, terlebih pada balita yang
masih dalam masa pertumbuhan. Di masa tumbuh kembang balita yang berlangsung
secara cepat, dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan
seimbang. Pentingnya gizi dan kualitas kesehatan untuk anak usia dini secara
langsung berpengaruh pada perkembangan dan kebutuhan anak. Salah satu kebutuhan
anak adalah kebutuhan gizi atau asupan makanan yang bergizi, karena faktor gizi
sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak. Dalam sebuah penelitian
yang di lakukan dinyatakan bahwa pemberian makanan yang sehat dan berprotein
akan mempengaruhi perkembangan kognitif anak selanjutnya. Menurut Broom
(2005) apa yang anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan ukuran
badan dan ketahan terhadap penyakit.
2. Tinggi badan
Pada usia 06 bulan bayi akan mengalami pertumbuhan tinggi badan sekitar 2,5 cm
setiap bulannya. pada usia 6-12 bulan mengalami penambahan tinggi badan hanya
sekitar 1,25 cm setiap bulannya. send dari tinggi badan waktu lahir. Pada masa
bermain penambahan selama tahun ke-2 kurang lebih 12 cm sedangkan penambahan
untuk ke-3 rata 4-6 cm. Pada masa pra sekolah khususnya di akhir usia 4 tahun terjadi
penambahan rata-rata 2 kali lipat dari tinggi badan waktu lahir dan mengalami
penambahan setiap tahunnya kurang lebih 6-8 cm. Pada masa sekolah akan
mengalami penambahan setiap tahunnya setelah 6 tahun tinggi badan bertambah rata-
rata 5 cm kemudian pada usia 13 tahun bertambah lagi menjadi rata-rata 3 kali lipat
dari tinggi badan waktu lahir.
3. Lingkar kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala ini terjadi dengan sangat cepat sekitar 6 bulan
pertama, yaitu dari 35-43 cm . Pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala
mengalami perlambatan. Pada usia 1 tahun hanya mengalami pertumbuhan kurang
lebih 46,5 cm, kemudian mengalami pertumbuhan kurang lebih 49 cm, kemudian
akan bertambah 1 cm sampai dengan usia tahun ketiga dan bertambah lagi kurang
lebih 5 cm sampai dengan usia remaja.
4. Gigi
Pertumbuhan gigi pada masa tumbuh kembang banyak mengalami perubahan mulai
dari pertumbuhan hingga penanggalan . Pertumbuhan gigi terjadi di dua bagian yaitu
bagian rahang atas dan bagian rahang bawah.
a) Pertumbuhan gigi bagian rahang atas:
gigi insisi sentral pada usia 8-12- bulan
gigi insisi lateral pada usia 9-22 bulan
gigi taring pada usia 16-22 bulan
molar pertama anak laki laki pada usia 13-19 bulan
molar pertama anak perempuan pada usia 14-18 bulan,sedangkan molar
kedua pada usia 25-33 bulan
b) Pertumbuhan gigi bagian rahang bawah :
gigi insisi sentral pada usia 6-10 bulan
gigi insisi lateral pada usia 10-16 bulan
gigi taring pada usia 17-23 bulan
molar pertama pada usia 14-18 bulan
molar kedua anak perempuan pada usia 24-30 bulan, sedangkan anak laki-
laki pada usia 29-31.
Pertumbuhan selanjutnya adalah adanya beberapa gigi yang mengalami
penanggalan seperti halnya pertumbuhan gigi, penanggalan gigi juga terjadi di bagian
rahang atas dan bagian rahang bawah.
a. penanggalan gigi bagian rahang atas
gigi insisif pertama pada usia 7 tahun
gigi insisi kedua pada usia 8 tahun
gigi taring pada usia 11 tahun
gigi molar pertama pada usia 9 tahun
gigi molar kedua pada usia 11 tahun
b. penanggalan gigi bagian rahang bawah
gigi insisi pertama pada usia 6 tahun
gigi insisi kedua pada usia 7 tahun
gigi taring pada usia 10 tahun
gigi molar pertama pada usia 9 tahun
gigi molar kedua pada usia 10 tahun
5. Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir, sudah terjadi
perkembangan ketajaman penglihatan antara 20/100, adanya refleks pupil dan kornea,
memiliki kemampuan fiksasi pada objek yang bergerak dalam rentang 45 derajat dan
bila tidak bergerak sejauh 20- 25 cm. Pada usia 1 bulan bayi memiliki perkembangan
yaitu adanya kemampuan melihat untuk mengikuti gerakan dalam rentang 90°, dan
dapat melihat orang secara terus menerus dan kelenjar air mata sudah mulai berfungsi
pada usia 2-3 bulan memiliki penglihatan perifer hingga 180 derajat. Pada usia 4-5
bulan kemampuan bayi untuk fiksasi sudah mulai pada hambatan 1,25 cm dapat
mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring melihat bayangan di
cermin dan mampu mengakomodasi objek. Pada usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan
postur untuk melihat objek,mampu mengembangkan warna kesukaan kuning dan
merah menyukai rangsangan visual Kompleks serta mengembangkan koordinasi mata
dan tangan. pada usia 7-11 bulan mampu memfiksasi objek yang sangat kecil pada
usia 11-12 bulan ketajaman penglihatan mendekati 20/20 dapat mengikuti objek yang
dapat bergerak. pada usia 12-14 bulan mampu mengidentifikasi bentuk geometri.
Pada usia 18-24 bulan mampu berakomodasi dengan baik.
6. Organ pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai pada saat lahir, setelah lahir bayi
sudah dapat merespon terhadap bunyi yang keras dengan refleks. Pada usia 2-3 bulan
mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat setinggi telinga. Pada usia
3-4 bulan anak memiliki kemampuan dalam melokalisasi bunyi dengan memalingkan
kepala ke arah bunyi. Pada usia 46 bulan kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat
dan mulai mampu membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu merespon pada
nama sendiri. Pada usia 10-12 bulan mampu mengenal beberapa kata dan artinya.
Pada usia 18 bulan mulai dapat membedakan bunyi. Usia 36 bulan mampu
membedakan bunyi yang halus dan dalam bicara. Terakhir usia 48 bulan mulai
membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang lebih halus.
A. Kesimpulan
Dari berbagai uraian yang telah penulis bahas dari awal hingga akhir tentang
definisi gizi dan pentingnya kesehatan gizi untuk anak usia dini, maka penulis
dapat menarik kesimpulan yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis
kemukakan. Gizi merupakan zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan
yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, air dan
komponen lain yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
Gizi sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup.
Gizi yang baik bisa membantu mengoptimalkan fungsi tubuh, mencegah serta
membantu penangan penyakit. Sistem kekebalan tubuh anak terbentuk dari
asupan gizi yang diterimanya sejak dini. Selain itu di Indonesia juga terdapat
beberapa permasalahan gizi yang pada akhirnya pemerintah melakukan upaya
perbaikan gizi diantaranya dengan melalui program pemantauan pertumbuhan
di posyandu, program penyuluhan dan konseling ASI Ekslusif dan MP-ASI,
program pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) lokal, program
pemberian makanan tambahan (pmt) pada balita, dan program suplementasi
gizi.
B. Saran
Pemenuhan akan kebutuhan gizi di dalam tubuh merupakan salah satu cara
meminimalisir terjadinya malnutrisi. Cara itu dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna.
DAFTAR PUSTAKA