Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

GIZI PADA MASA DEWASA

Di Susun Oleh :
1. NURUS SHOBAH AKMALIYAH PUTRI 0123009
2. SITI AMINAH 0123010

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


STIKES BOGOR HUSADA
KOTA BOGOR
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan syukur kepada Allah SWT. Karena berkat ridho
dan kasih-Nya kami dapat menyelesaikan tugas kami yang berjudul “GIZI PADA
MASA DEWASA” dengan tepat waktu.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada siapapun yang terlibat dalam
penyelesaian tugas kami. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI, karena berkat pemahaman dan
kemudahan yang diberikan kami dapat mengerjakan tugas ini dengan selesai dan
semoga baik.
Kami berdua selaku penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyelesaian tugas kami, untuk itu kami berdua dengan ikhlas lapang dada
menerima kritik dan saran dari pembaca maupun dari dosen.

Bogor, 03 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................I
DAFTAR ISI.................................................................................................................II
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................1
1.3.1 Tujuan Umum.......................................................................................................1
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................................................3
2.1.1 Gizi........................................................................................................................3
2.1.2 Usia Dewasa..........................................................................................................3
2.2 Pembahasan..............................................................................................................3
2.2.1 Status Gizi Orang Dewasa.....................................................................................3
2.2.2 Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa..................4
2.2.3 Konsep Dasar Gizi Seimbang Orang Dewasa.......................................................6
2.2.4 Kebutuhan Gizi Orang Dewasa.............................................................................8
2.2.5 Penilaian Status Gizi Usia Dewasa.....................................................................11
2.2.5 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi..............................................................14
BAB III.........................................................................................................................16
PENUTUP....................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................16
3.2 Saran.......................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usia dewasa merupakan usia produktif yang membutuhkan zat gizi optimal
untuk kehidupan dan aktivitas. Secara biologis, usia dewasa merupakan usia dengan
pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untuk bereproduksi.
Secara psikologis, usia dewasa merupakan usia dengan periode kedewasaan dan
kematangan yang ditandai dengan kestabilan emosi, bersikap toleran, optimis dan
kesadaran realitas yang tinggi.
Menurut pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes
RI) Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, usia dewasa dalam
penentuan status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk usia di atas 18
tahun. IMT merupakan alat ukur sederhana untuk memantau status gizi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana status gizi orang dewasa?


2. Apa saja faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang dewasa?
3. Bagaimana konsep dasar gizi seimbang orang dewasa?
4. Bagaimana kebutuhan gizi pada usia dewasa?
5. Bagaimana penilaian status gizi usia dewasa?
6. Apa dampak kelebihan dan kekurangan gizi

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui status gizi pada usia dewasa

1
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui status gizi orang dewasa


2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi orang
dewasa
3. Untuk mengetahui konsep dasar gizi seimbang orang dewasa
4. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada usia dewasa
5. Untuk mengetahui penilaian status gizi dewasa
6. Untuk mengetahui dampak kelebihan dan kekurangan gizi

1.4 Manfaat

1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan mempelajari mata kuliah tentang masalah
gizi pada usia dewasa
2. Perguruan tinggi menyediaakan pembelajaran mengenai gizi pada usia dewasa
3. Agar masyarakat mengetahui dan menerapkan gizi seimbang pada masa dewasa

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Gizi

Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
kesehatan tubuh.
gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal
dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.

2.1.2 Usia Dewasa

Dewasa adalah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan
tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga puluhan
tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa
perkembangan karier, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup
dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.
Usia dewasa dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu dewasa muda : 19-29 tahun,
dewasa pertengahan : 30-49 tahun, dewasa tua : 50-64 tahun.Usia lebih dari 64 tahun
termasuk kategori lanjut usia (lansia).

2.2 Pembahasan

2.2.1 Status Gizi Orang Dewasa

Status gizi pada orang dewasa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah
satunya adalah kebiasaanya dalam mengkonsumsi makanan sehari-hari.
Kebiasaan makan tidak dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang terkandung dalam
makanan. Namun banyak faktor yang mempengaruhi terbentuknya kebiasaan
makan, salah satunya adalah lingkungan.
Orang dewasa cenderung kurang memperhatikan asupan makanan.
Umumnya orang dewasa lebih suka mengkonsumsi makanan berlemak,
berenergi gurih dan manis. Sementara makanan kaya serat seperti sayur dan
buah diabaikan. Akibatnya, asupan energi (kalori) yang masuk ke dalam tubuh
berlebih. Padahal pada usia ini dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
tinggi serat namun rendah lemak, ini dikarenakan pertumbuhan dan

3
perkembangan tidak lagi terjadi dan hendaknya pemenuhan zat gizi dipusatkan
untuk pemeliharaan kesehatan agar terbentuk status gizi yang baik.

Menurut Kiromah (2020) menyatakn, bahwa menurut Par’I,dkk(2017)


status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk
metabolisme tubuh.

2.2.2 Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Orang Dewasa

1. Usia
Semakin bertambahnya umur maka akan semakin meningkat pula
kebutuhan zat tenaga bagi tubuh. Zat tenaga diperlukan untuk membantu
tubuh melakukan beragam aktivitas fisik. Namun kebutuhan zat tenaga akan
berkurang saat usia mencapai 40 tahun ke atas. Setiap 10 tahun setelah usia
seseorang mencapai 25 tahun, kebutuhan energi per hari untuk pemeliharaan
dan metabolisme sel-sel tubuh berkurang atau mengalami penurunan sebesar 4
persen setiap 10 tahunnya. Berkurangnya kebutuhan tersebut dikarenakan
menurunnya kemampuan metabolisme tubuh, sehingga tidak membutuhkan
tenaga yang berlebihan karena dapat menyebabkan terjadinya penumpukan
lemak di dalam tubuh. Penumpukan lemak di dalam tubuh dapat menimbulkan
terjadinya obesitas.
2. Jenis kelamin
Jenis kelamin menentukan besar kecilnya asupan nutrisi yang
dikonsumsi, Karena kelebihan berat badan lebih banyak ditemukan pada
perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini terjadi karena setelah pubertas,
perempuan akan cenderung memiliki proporsi massa lemak tubuh yang lebih
banyak dibandingkan dengan laki-laki.
3. Pendapatan
Pendapatan mempengaruhi daya beli terhadap makanan. Semakin baik
pendapatan maka akan semakin baik pula makanan yang dikonsumsi baik dari
segi kualitas maupun kuantitas. Sebaliknya, pendapatan yang kurang
mengakibatkan menurunnya daya beli terhadap makanan secara kualitas
maupun kuantitas.

4
Penduduk yang berpendapatan cukup masih banyak yang tidak
memanfaatkan bahan makanan bergizi dalam menyediakan makanan keluarga.
Hal ini disebabkan, antara lain :
A. Kurangnya pengetahuan akan bahan makanan yang bergizi
B. Pantangan-pantangan secara tradisional masih diberlakukan
C. Atau keengganan untuk mengkonsumsi bahan makanan murah
walaupun mereka tahu banyak mengandung gizi.

4. Pendidikan
Pendidikan dalam hal ini biasanya dikaitkan dengan pengetahuan, akan
berpengaruh terhadap pemilihan bahan makanan dan pemenuhan kebutuhan
gizi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin baik status
gizinya. Ini dikarenakan seseorang yang mengenyam pendidikan biasanya
lebih memahami dalam menerima informasi-informasi mengenai gizi.
5. Sosial Budaya
Budaya memiliki pengaruh besar dalam pemilihan dan pengolahan
pangan menjadi makanan. Budaya juga mempengaruhi kebiasaan makan
seseorang. Salah satu contohnya, pada suku sunda, masyarakat biasa
mengkonsumsi makanan yang berkuah pedas.
6. Perilaku Makan
Perilaku makan merupakan suatu wujud tindakan seseorang dalam
memilih dan mengkonsumsi makanan yang terbentuk melalui pengetahuan
dan sikap. Jika keadaan ini terus menerus berlangsung maka akan menjadi
kebiasaan makan dan akan membentuk pola makan. Perilaku makan yang
tidak seimbang akan mengakibatkan masalah gizi.
7. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuuh dan
sistem penunjangnya. Aktivitas fisik dapat mempengaruhi status gizi.
Aktivitas fisik yang kurang akan mengakibatkan terjadinya penumpukkan
lemak dan dapat menyebabkan obesitas.

5
8. Lingkungan
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pembentukan prilaku makan yang selanjutnya akan mempengaruhi status
gizi. Lingkungan disini adalah lingkungan keluarga, sekolah atau perguruan
tinggi, serta adanya promosi melalui media elektronik maupun cetak.

2.2.3 Konsep Dasar Gizi Seimbang Orang Dewasa

Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat


dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau
berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi.
1. Syukuri dan Nikmati Keanekaragaman makanan
Kualitas atau mutu gizi dan kelengkapan zat gizi dipengaruhi oleh
keragaman jenis pangan yang dikuonsumsi. Konsumsi aneka ragam pangan
merupakan anjuran penting untuk mewujudkan gizi seimbang. Cara
mewujudkannya dalah dengan menerapkan prinsip mengkonsumsi 5
kelompok pangan setiap hari atau setiap makan. Ke 5 kelompok pangan
tersebut adalah makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan dan
minuman.
Mengkonsumsi lebih dari 1 jenis utuh setiap kelompok makanan
( makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran dan buah-buahan), setiap kali
makan akan lebih baik. Selain itu diharapkan selalu bersyukur dan menikmati
makanan yang dikonsumsinya.
2. Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-buahan
Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin,
mineral dan serat pagan. Konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah
satu indikator sederhana gizi seimbang.
Sayur dan buah-buahan berperan sebagai antioksidan, menjaga
kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolestrol serta menurunkan resiko
sulit buang air besar dan kegemukan. Pada orang dewasa dianjurkan
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan sebanyak 400-600 gram/hari atau
setara dengan 2,5% porsi atau 2,5% gelas sayur setelah dimasak dan 3 buah

6
pisang ambon ukuran sedang. 1/2 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah
jeruk ukuran sedang.
3. Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi
Lauk pauk terdiri dari pangan hewani dan nabati. Pangan hewani
terdiri dari daging ruminansia seperti daging sapi, kambing dan daging rusa,
daging unggas ( ayam, bebek, dll), ikan dan seafood.
Pangan nabati terdiri dari kacang-kacangan dan hasil olahan seperti
kedelai, tahu dan tempe. Mewujudkan gizi seimbang, kedua kelompok pangan
ini perlu dikonsumsi bersama kelompok pangan lainnya setiap hari agar
jumlah dan kualitas zat gizi yang dikonsumsi lebih sempurna. Pada orang
dewasa dianjurkan mengkonsumsi pangan hewani dan nabati sebanyak 2-4
porsi/hari.
4. Biasakan Mengkonsumsi Keanekaragaman Makanan Pokok
Cara mewujudkan pada konsumsi makanan pokok yang beragam
adalah dengan mengkonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam
sehari.
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin dan Berlemak
Anjurkan mengkonsumsi gula pada orang dewasa adalah 4 sendok
makan, natrium tidak lebih dari 1sendook teh dan lemak/minyak tidak lebih
dari 5 sendok makan per orang / hari.
6. Biasakan Sarapan
Sarapan berperan dan memenuhi 15-30 % kebutuhan gizi harian. Tidak
sarapan dapat menyebabkan kegemukan pada orangdewasa meningkatkan
resiko jajan yang tidak sehat. Sarapan diperlukan untuk berfikir, bekerja dan
melakukan aktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi. Membiasakan
sarapan dapat mencegah makan berlebihan dikala makan kudapan atau makan
siang .
Bagi orang yang tidak bisa makan kudapan pagi dan kudapan siang,
porsi makanan saat sarapan sekitar1/3 dari total makanan siang. Sedangkan
bagi orang yang biasa makan kudapan pagi dan makanan kudapan siang,
jumlah porsi makanan sarapan sebaiknyaseperempat dari makanan harian.
7. Biasakan Minum Air Putih yang Cukup dan Aman
Air berperan sebagai pengatur proses biokimia, pengatur suhu, pelarut,
pembentuk atau komponen sel dan organ. Media transportasi zat gizi dan

7
pembuangan sisa metabolisme, pelumas sendi dan bantalan organ. Gangguan
terhadap keseimbangan air di dalam tubuh dapat meningkatkan resiko
berbagai gangguan atau penyakit, antara alin : kontipasi, infeksi saluran
kemih, batu saluran kemih, gangguan ginjal dan obesitas. Oleh karena itu
dianjurkan minum air sekitar dua liter atau 8 gelas/hari.
8. Biasakan Membaca Label pada Kemasan
Label pada kemasan makanan membantu konsumen untuk mengetahui
bahan-bahan yang terkandung didalamnya serta memperkirakan bahaya yang
mungkin terjadi pada konsumen yang memiliki penyakit tertentu. Oleh karena
itu dianjurkan membaca label pada kemasan makanan seperti informasi
kandungan gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum membei atau mengkonsumsi
makanan tersebut.
9. Cuci Tangan pakai Sabun dengan Air Bersih
Sebelum mengkonsumsi makanan dianjurkan mencuci tangan
menggunakan sabun dan air mengalir agar terhindar dari kuman penyebab
penyakit
10. Lakukan Aktivitas Fisik yang Cukup dan Pertahankan Berat Badan Normal

Pada orang dewasa dianjurkan melakukan latihan fisik atau


olahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam
seminggu. Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan
bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah
tercapainya berat badan normal, yaitu berat badan yang sesuai dengan
tinggi badannya. Oleh karena itu, pemantauan BB normal merupakan hal
yang harus menjadi bagian dari „Pola Hidup‟ dengan„ Gizi Seimbang‟

8
2.2.4 Kebutuhan Gizi Orang Dewasa

Kebutuhan gizi orang dewasa berbeda-beda bagi setiap orang. Kebutuhan zat-
zat gizi bergantung pada berbagai faktor yaitu umur, tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin, dan aktivitas fisik. Oleh karena itu, dalam pemenuhan zat gizi harus
disesuaikan dengan kebutuhannya.
1) Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan
bertambahnya usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan
berkurangnya aktivitas fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan
kenaikan berat badan.Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap orang.
Anjuran kebutuhan energi ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).

2) Kebutuhan Karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan
energi, terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat
dalam padia-padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti)
dan umbiumbian (kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat
sederhana seperti gula maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan energi
total atau paling banyak 4-5 sendok sehari.
3) Kebutuhan Protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total
energi. Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan
untuk menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui
urin, feses, kulit dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak.
Konsumsi protein yang terlalu tinggi dapat meningkatkan hilangnya
kalsium melalui urin, sehingga resiko menderita osteoporosis bertambah.
Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan dapat meningkatkan
terjadinya penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari tingginya
asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani
Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari
makanan nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya.

9
4) Kebutuhan Lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi.
Konsumsi lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi
santan dan goreng-gorengan.
5) Kebutuhan Mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang
(PGS).
Beberapa mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium,
besi dan kalsium. Garam natrium terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan
monosodium glutamat (MSG). Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6
g per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu dianjurkan untuk membatasi
makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti ikan asin, ikan
asap, makanan kaleng, serta acar begitupula dengan MSG.
AKG besi pada perempuan dewasa muda lebih tinggi
dibandingkan dewasa setengah tua karena pada usia tersebut perempuan
kehilangan besi setiap bulan melalui menstruasi. Makanan sumber zat besi
yang dianjurkan adalah daging merah, hati, kuning telur, sayuran hijau,
serta kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar tulang tetap
kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah terjadinya
osteoporosis dikemudian hari.
6) Kebutuhan Vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar
guna mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi merupakan
kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5
persen) menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik,
genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan asupan rata-rata sehari
yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan merupakan perorangan/individu.
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa per hari :

10
A) Energi (Kkal) a. Perempuan (20-45 th) 2.200
b. Laki- Laki (20 -45 th) 2.800
B) Protein (gr) a. Perempuan (20-45 th) 48
b. Laki - Laki (20-45 th ) 55
C) Kalsium (mg) a. Perempuan (20 - 45 th) 600
b. Laki- Laki (20 - 45 th) 500
D) Besi (mg) a. Peempuan (20 - 45 th) 26
b. Laki - Laki (20 - 45 th)1,3
E) Vit. A (RE) a. Peempuan (20 - 45 th) 500
b. Laki - Laki (20 - 45 th) 700
F) Vit.E (mg) a. Perempuan ( 20 - 45 th) 8
b. Laki - Laki (20 - 45 th) 10
G) Vit. B a. Perempuan (20 - 45 th) 1, 0
b. Laki - Laki ( 20 - 45 th) 1, 2
E) Vit. C a. Perempuan (20 - 45 th) 60
b. Laki - Laki ( 20 - 45 th) 60

11
2.2.5 Penilaian Status Gizi Usia Dewasa

Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan keadaan


gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang bersifat objektif
maupun subjektif, kemudian dibandingkan dengan baku yang telah tersedia.
Penilaian status gizi dibagi menjadi dua, yaitu penilaian secara langsung dan
penilaian secara tidak langsung. Penilaian secara langsung meliputi antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik. Sedangkan penilaian secara tidak langsung meliputi
survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.
Penilaian status gizi orang dewasa pada prinsipnya adalah berdasarkan
pengukuran fisik atau antropometri, yaitu menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Pengukuran Antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan antara protein
dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air dalam tubuh.
IMT dapat dihitung dengan rumus berikut :
IMT= Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m)2
Intepretasi nilai IMT untuk Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut :
Katagori IMT
kurus <17,0
normal >18,5-25,0
overweight >25,0-27,0
obesitas >27,0

Pengukuran survei konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan


makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat
kelompok, rumah tangga dan perorangan serta faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap konsumsi makanan tersebut. Metode yang digunakan dalam mengukur
konsumsi makanan dibagi atas dua metode yaitu metode kualitatif dan metode
kuantitif.

2.2.6 Dampak Kelebihan dan Kekurangan Gizi

1. Dampak Kelebihan Gizi pada Orang Dewasa

12
Kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi makanan yang
melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) per hari tanpa diimbangi
dengan aktivitas fisik yang mencukupi. Bila kelebihan ini terjadi dalam jangka
waktu lama, dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk
membakar kelebihan energi, lambat laun kelebihan energi tersebut akan
diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam sel lemak di bawah kulit.
Akibatnya orang tersebut akan menjadi gemuk. Kegemukan
mempengaruhi umur rata-rata seseorang dan berisiko untuk terjadinya
penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah tinggi),
penyakit jantung koroner, atritis, dan kanker.
Penyakit degeneratif pada orang dewasa :
1) Penyakit Gula Darah ( Diabetes Mellitus )
Diabetes melitus adalah sekumpulan gejala yang disebabkan
karena meningkatnya kadar gula dalam darah karena insulin
secara absolut atau relatif atau menurunnya tingkat sensivitas
insulin. Tipe DM pada orang dewasa adalah DM yang tidak
bergantung pada insulin, di mana jumlah insulinnya cukup
banyak, hanya saja kerjanya yang sudah tidak optimal atau
tidak sensitif lagi terhadap kenaikan kadar gula dalam darah.
2) Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan Penyakit
Jantung Koroner
Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah
meningkat melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal
bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu
terjadinya hipertensi. Aterosklerosis merupakan penyebab
utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet
seseorang, walaupun faktor usia juga berperan, karena pada
usia lanjut pembuluh darah cenderung menjadi kaku dan
elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang mengalami
aterosklerosis, resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan
meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan

13
denyutnya agar aliran darah dapat mencapai seluruh bagian
tubuh.
3) Artritis Gout

Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh


metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya
kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya
timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan
peradangan sendi pada lutut & jari.
4) Kanker
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara
abnormal yang tidak dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel
ini dapat merusak jaringan tubuh sehingga mengganggu fungsi organ
tubuh yang terkena.
Beberapa faktor pnyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada
penyakit kanker adalah :
1. Kurang nafsu makan yang disebabkan karena faktor psikologis
dan lost renponse terhadap kanker berupa cepat kenyang atau
perubahan terhadap indra pengecap.
2. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena
gangguan pada saluran cerna, gangguan absorpsi zat gizi, dan
kehilangan cairan serta elektrolit karena muntah dan diare.
3. Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
4. Peningkatan pengeluaran energi.
2. Dampak Kekurangan Gizi pada Orang Dewasa
Adapun beberapa penyakit yang disebabkan akibat kekurangan gizi,
antara lain :
A) Anemia
Hal ini disebabkan karena kekurangan mengkonsumsi
makanan sumber zat besi.

B) Gondok

14
Kurangnya mengkonsumsi yodium
C) Kebutaan
Hal ini disebabkan kurangnya mengkonssumsi vitamin A.
Penyebab dampak dari kekurangan gizi adalah :
1) Kemiskinan
2) Kurangnya pengetahuan mengenai gizi
3) Kebiasaan makan

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada masa dewasa tubuh tidak hanya dalam keadaan puncak dari kemampuan
fisik tetapi juga mulai mengalami penurunan fungsi. Faktor-faktor yang berhubungan
dengan status gizi orang dewasa yaitu umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan,
social budaya, perilaku makan, aktivitas fisik dan lingkungan. Kebutuhan gizi orang
dewasa berbeda-beda bagi setiap orang, baik itu kebutuhan energi, karbohidrat,
protein, lemak, mineral dan vitamin.

3.2 Saran

Setelah mempelajari tentang nutrisi dan gizi kita diharapkan


dapat menerapkan pola hidup yang sehat dengan mengonsumsi nutrisi atau gizi secara
seimbang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2013. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Pakar Gizi Indonesia.2017. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2844/4/Chapter%202.pdf
https://himagi.unimus.ac.id/gizi-pada-orang-dewasa/

17

Anda mungkin juga menyukai