Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN OBSERVASI

PAUD RA DARUL FALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata

Kuliah Kesehatan Dan Gizi AUD

Dosen Pengampu :

Nisa Nurhidayah, M.Pd

Disusun oleh :

Sera Srihilmi Julianti

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-HIDAYAH

TASIKMALAYA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabaraokatuh

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, yang telah memberikan
rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga kita masih diberi kenikmatan iman dan
kesehatan sehingga dapat melaksanakan observasi dan menulis laporan hasil
observasi tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kehadirat Nabi akhir zaman Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan semoga kita termasuk
umat yang diridhoi mendapatkan syafa’at beliau kelak di yaumul qiyamah.

Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak karena
atas kerja sama yang baik saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan laporan ini,
sehingga pada kesempatan ini sangat berterima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Nisa Nurhidayah, M.Pd selaku dosen pembimbing.

2. Bapak Yayat Sunaryat S.Pd.I Kepala PAUD RA Darul Falah yang telah
memberikan ijin untuk observasi.
3. Guru PAUD RA Darul Falah yang sudah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kesehatan dan Gizi AUD. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2021
di PAUD RA Darul Falah Kp. Nanggerang Rt. 008 Rw. 001 Desa Mulyasari
Kecamatan Salopa Kab. Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Dalam penyusunan laporan ini saya berusaha seoptimal mungkin demi


sempurnanya laporan, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mengharap saran dan kritik yang membangun
untuk menjadi masukan dan sebagai tambahan agar dapat membuat laporan yang
lebih baik lagi.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Wassalamualaikum warohmatullhi wabarokatuh.

Tasikmalaya, 16 Juni 2021

Peneliti,
DAFTAR ISI

LAMAN JUDUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................


B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Observasi .....................................................................................
D. Manfaat Observasi ..................................................................................

BAB II KAJIAN LITERATUR............................................................................

A. Hakikat Dan Kesehatan Anak Usia Dini ...................................................


B. Pola Asupan Gizi ........................................................................................

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN ..........................................................

A. Temuan Umum .........................................................................................

B. Temuan Khusus ........................................................................................

C. Pembahasan Penelitian ............................................................................

BAB IV PENUTUPAN

A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................

BAB V PENUTUP .............................................................................................

LAMPIRAN- LAMPIRAN .................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Observasi merupakan suatu kegiatan mengamati, melihat serta menganalis


suatu kegiatan dan seperangkat informasi yang diperoleh dengan menggunakan
indera. Hasil dari observasi akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya,
walaupun objek yang diamati sama. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan dan
pengetahuan dari subjek observasi juga berbeda-beda.

Status gizi yang baik untuk membangun sumber daya manusia yang
berkualitas pada hakikatnya nya harus dimulai sedini mungkin yakni sejak
manusia itu masih berada dalam kandungan. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah makanannya. Melalui makanan manusia mendapatkan zat gizi
yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk hidup dan berkembang.
Ketidaktahuan tentang cara pemberian makan pada anak balita baik dari jumlah,
jenis dan frekuensi makanan secara langsung dan tidak langsung menjadi
penyebab terjadinya masalah kurang gizi pada anak. Status gizi balita merupakan
hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih
dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang
terjadi pada masa emas ini, bersifat irrevesible (tidak dapat pulih).

Secara luas gizi dapat diartikan sebagai suatu proses organisme dalam
menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses pencernaan, penyerapan,
tranfortasi, penyimpanan motabelisme dan pengeluaran zat gizi. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga.

Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti karbohidrat sebagai sumber


energi atau tenaga, protein sebagai zat pembangun dan vitamin atau mineral
sebagai zat pengatur. Akan membantu mencegah terjadinya penyakit yang
berakibat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Susunan gizi yang
tepat akan memacu pertumbuhan dan perkembangan, makanan yang baik adalah
makanan yang disesuaikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya.

Berdasarkan latar belakang maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian yang berjudul “ Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini di RA Darul
Falah”.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana asupan gizi anak usia dini di RA Darul Falah ?

2. Bagaimana program kesehatan dan gizi di RA Darul Falah ?

C. TUJUAN OBSERVASI

Pengamatan observasi ini memiliki beberapa tujuan, antara lain;

1. Untuk mengetahui asupan gizi anak usia dini di RA Darul Falah

2. Untuk mengetahui progam kesehatan dan gizi di RA Darul Falah

D. MANFAAT OBSERVASI

1. Dapat mengetahui asupan gizi anak usia dini di RA Darul Falah

2. Dapat mengetahui progam kesehatan dan gizi di RA Darul Falah


BAB II

KAJIAN LITERATUR

1. Hakikat Dan Kesehatan Anak Usia Dini

Usia lahir sampai memasuki pendidikan dasar merupakan masa


keemasan ( Golden Age) sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan
manusia yang akan menentukan perkembangan selanjutnya. Layanan
pendidikan bagi anak usia dini merupakan bagian dari pencapaian tujuan
pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam UU Sistem Pendidikan
Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk
menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberi kegiatan
pembelajaran yang menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
(depag RI,2003:1)
Oleh karena itu pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan
dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik
halus dan kasar), kecerdasan dan daya cipta, kecerdasan emosi, jamak dan
spiritual.
Karakteristik anak usia dini adalah aktif melakukan berbagai
eksplorasi dalam kegiatan bermain, maka sesuai dengan karakteristiknya
tersebut proses pembelajarannya ditekankan pada aktivitas dalam bentuk
belajar sambil bermain menekankan pada pengembangan potensi dibidang
fisik, intelegensi, sosial, emosional, bahasa dan komunikasi menjadi
kompetisi/kemampuan yang secara aktual dimiliki anak.
1. Pola Asupan Gizi
a. Pengertian Pola Asupan

Pola makan pada anak sangat berperan penting dalam proses


pertumbuhan pada anak, karena dalam makanan banyak mengandung gizi.
Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan. Gizi
didalamnya memiliki keterkaitan yang sangat erat hubungannya dengan
kesehatan dan kecerdasan. Apabila terkena defisiensi gizi maka
kemungkinan besar sekali anak akan mudah terkena infeksi. Gizi ini sangat
berpengaruh terhadap nafsu makan. Jika pola makan tidak tercapai dengan
baik pada anak maka pertumbuhan anak akan terganggu, tubuh kurus,
pendek bahkan bisa terjadi gizi buruk pada balita.

Pola asupan makan / konsumsi makan dapat dilihat berdasarkan


hasil analisis informasi berupa jenis, jumlah, dan frekuensi dari bahan
makanan yang dikonsumsi responden. Gambaran pola asupan makan dapat
menjadi ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu juga menjadi
salah satu indikator penting untuk melihat tercukupinya kebutuhan gizi.
Jenis makanan mewakili variasi bahan makanan yang jika dimakan,
dicerna, dan diserap tubuh akan menghasilkan kan paling sedikit satu
macam nutrien. Frekuensi makanan menunjukkan jumlah berapa kali
makanan tersebut dikonsumsi.

b. Pengertian Gizi
Gizi adalah tingkat keadaan seseorang yang dinyatakan menurut
jenis dan beratnya, misalnya gizi lebih, gizi baik, gizi buruk. Gizi
merupakan keseimbangan antara kebutuhan zat gizi dan konsumsi
makanan. Dan gizi juga dapat dilihat dari keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi. Status gizi memberikan
gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat
gizi oleh tubuh yang dapat dilihat melalui pertumbuhan fisik, ukuran tubuh.
Sedangkan gizi menurut Islam berasal dari bahasa Arab “ All-
Gizzal “ yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah “ Nutrition “ yang berarti bahan
makanan atau zat gizi. Dalam proses perkembangan, anak membutuhkan
zat gizi (nutrisi) yang cukup agar proses perkembangan anak tidak
mengalami hambatan. Secara luas, gizi diartikan sebagai suatu proses
organisme dalam menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses
pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat gizi.
Menurut Sulistyoningsih Hariyani, gizi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi.
Menurut Andy Yohanes, nutrisi adalah proses dimana tubuh
manusia menggunakan makanan dan membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan fungsi normal setiap organ baik antara asupan
nutrisi dan kebutuhan nutrisi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa gizi adalah zat yang terdapat pada makanan yang kita makan yang
berfungsi menjadi sumber energi bagi tubuh.
c. Masalah Pada Gizi
Masalah pada dasarnya merupakan refleksi konsumsi zat gizi yang
belum mencukupi kebutuhan tubuh. Asupan gizi yang kurang dalam
makanan dapat menyebabkan kasus kekurangan gizi, sebaliknya orang
yang asupan gizinya berlebih akan menderita gizi lebih. Gizi dapat
diketahui melalui pengukuran beberapa parameter, kemudian hasil
pengukuran tersebut dibandingkan dengan standar atau rujukan.
Masalah pada dasarnya kesenjangan antara harapan yang diinginkan
tidak sesuai dengan kenyataan. Demikian juga dengan masalah gizi
diartikan sebagai kesenjangan yang terjadi akibat keadaan gizi yang
diharapkan tidak sesuai dengan keadaan gizi yang ada.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi anak
1) Faktor primer
Faktor primer adalah asupan makanan yang dapat menyebabkan
zat gizi tidak cukup atau berlebih. Hal ini disebabkan oleh susunan
makanan yang dikonsumsi tidak tepat, baik kualitas maupun kuantitas,
seperti :
a) Kurangnya ketersediaan pangan dalam keluarga sehingga keluarga
tidak memperoleh makanan yang cukup untuk dikonsumsi anggota
keluarganya.
b) Kemiskinan, ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan
makanan yang cukup bagi anggota keluarganya. Kemiskinan ini
berkaitan dengan kondisi sosial dan ekonomi dari wilayah tertentu.
c) Pengetahuan yang rendah tentang pentingnya zat gizi untuk
kesehatan.
d) Kebiasaan makan yang salah, termasuk adanya pantangan pada
makanan tertentu.
2) Faktor sekunder
Faktor sekunder ialah faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
zat gizi dalam tubuh. Gizi yang tidak mencukupi kebutuhan disebabkan
karena adanya gangguan pada pemanfaatan gizi, yaitu ketika seseorang
sudah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup, tetapi gizi
tidak dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Beberapa faktor sekunder
ini ialah :
a) Gangguan pada pencernaan makanan seperti gangguan pada enzim,
cerna, gigi geligi, yang menyebabkan makanan tidak dapat dicerna
dengan sempurna sehingga zat gizi tidak dapat di absorpsi dengan
baik.
b) Gangguan penyerapan akibat adanya penggunaan obat-obatan.
3) Pejamu
Pejamu adalah faktor-faktor yang terdapat pada diri manusia
yang dapat mempengaruhi keadaan gizi, faktor-faktor yang termasuk
dalam kelompok ini diantaranya :
a) Genetic ( keturunan ) seorang yang mempunyai orang tua yang
menderita kegemukan ada kecenderungan untuk menjadi gemuk.
b) Umur, kelompok anak usia dini yang memerlukan lebih banyak
protein daripada kelompok dewasa, sedangkan dewasa lebih banyak
memerlukan vitamin dan mineral.
c) Jenis kelamin, misalnya wanita dewasa memerlukan lebih banyak
zat besi daripada pria.
4) Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang,
lingkungan dapat dibedakan dalam tiga keadaan yaitu :
a) Lingkungan fisik, yang tergolong lingkungan fisik ialah cuaca atau
iklim tanah, dan air. Faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan
tanaman yang merupakan sumber makanan.
b) Lingkungan biologis, yaitu lingkungan yang mempengaruhi
ketersediaan gizi pada masyarakat. Kepadatan penduduk dapat
mengakibatkan ketersediaan pangan yang terbatas karena
terbatasnya produksi pangan.
c) Lingkungan sosial ekonomi, dapat mempengaruhi gizi diantaranya
pekerjaan, perkembangan ekonomi dan bencana alam.
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. TEMUAN UMUM

Identitas Lembaga
Nama Lembaga : RA Darul Falah

NPSN : 69735873

Nomor Statistik PAUD : 101232060180

Status : Swasta

Tahun Akreditasi : 2019

Akreditasi :C

Nomor SK Izin Operasional : Kd.10.06/4/PP.00.4/776/2010

Alamat Lembaga : Kp. Nanggerang Rt. 008 Rw. 001 Desa


Mulyasari Kecamatan Salopa Kab. Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

1. Sejarah berdirinya lembaga PAUD RA Darul Falah

Darul Falah adalah Raudhatul Athfal swasta yang berada di bawah


naungan Yayasan Darul Falah Kp Nanggerang Rt 008 RW 001 Kelurahan
Mulyasari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya 46192.

Pendirian Raudhatul Athfal ini didasari keinginan pihak yayasan untuk


turut serta atau ikut berperan aktif dalam memajukan pendidikan umumnya
khususnya untuk pendidikan usia dini. Hal ini yang menjadi dorongan adalah
banyaknya permintaan masyarakat lingkungan sekitar untuk memanfaatkan
potensi yang ada di lembaga.
2. Letak dan keadaan lembaga PAUD RA Darul Falah

a. Letak PAUD RA Darul Falah

RA Darul Falah beralamat di Kp Nanggerang Rt 008 Rw 001 Desa


Mulyasari, Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya 46192.

b. Keadaan PAUD RA Darul Falah

Dengan bangunan yang terdiri atas dua ruang belajar untuk ruang kelas A,
ruang kelas B (kondisi bangunan yang harus diperbaiki karena ada atap yang
bocor) ruang guru dan staff ( ruang kantor ), belum memiliki toilet sendiri / masih
menumpang, halaman bangunan yang luas sangat cukup untuk kegiatan bermain
sambil belajar diluar ruangan, suasananya kondusif dalam artian baik dan
mendukung sebagai tempat belajar yang tenang.
3. Kurikulum pembelajaran lembaga PAUD RA Darul Falah

Menggunakan kurikulum 2013 dengan model pembelajaran yang


digunakan di RA Darul Falah adalah BCCT ( Beyond Centers and Circles Time ).

4. Pengelolaan administrasi lembaga PAUD RA Darul Falah

Dalam proses administrasi pada awalnya secara suka relawan dari orang
tua murid. Namun dengan memberikan pengertian, saling terbuka antara pihak
pengelola dengan orang tua murid dan kesadaran dari orang tua murid dulunya
membayarnya suka relawan maka sekarang sudah ditentukan.
Untuk pengelolaan administrasi dipegang langsung oleh tata usaha setiap
sebulan sekali. Juga diadakan membayar infaq, shodaqoh dan menabung. Selain
dana dari orang tua murid untuk menambah penghasilan untuk uang kesejahteraan
guru yang mengajar.
5. Tenaga Pendidik

Kepala Sekolah RA Darul Falah : Yayat Sunaryat S.Pd.I

Tata Usaha : Erniawati

Guru : Lilis Maryani , Masuroh


B. TEMUAN KHUSUS
1. Asupan Gizi Anak Usia Dini di RA Darul Falah

Dalam proses tumbuh kembang anak memiliki beberapa faktor, salah satu
faktor tersebut adalah faktor asupan gizi. Gizi mempunyai peranan penting bagi
tubuh, karena dapat menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang anak.
Selama masa perkembangan, anak membutuhkan gizi yang baik seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.

Asupan gizi anak usia dini di RA Darul Falah berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan dari wawancara dengan staf guru RA Darul Falah Ibu Lilis
Maryani dan juga Ibu Erniawati bahwa setiap 1 minggu sekali anak-anak selalu
membawa bekal sayur seperi membawa bekal nasi dengan sayuran, ikan ,telur,
tahu tempe dan lain lain, kadang anak juga diberi makanan dari pihak RA Darul
Falah (pemberian PMT) namun jarang di lakukan terkadang pemberian PMT
dilakukan 3 bulan sekali, pemberian makanan yang diberikan kepada anak yaitu :
bubur kacang ijo, susu, buah-buahan misalnya pisang, jeruk serta puding.
Pemberian PMT ini dilakukan agar kesehatan anak terjaga.

Hal tersebut berdasarkan pengamatan peneliti dan juga berdasarkan


wawancara kepada Ibu Erniawati selaku Guru di RA Darul Falah yang menyatakan
bahwa makanan yang sering dibawa oleh anak adalah : “Anak-anak sering
membawa bekal seminggu sekali, mereka membawa bekal ketika pembelajaran
Olahraga”

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ibu Lilis Maryani selaku guru kelas B di
RA Darul Falah menyatakan bahwa makanan atau asupan gizi yang sering dibawa
oleh anak adalah : “Nasi dengan ikan atau daging, nasi dengan sayur, nasi dengan
telur, nasi dengan tahu atau tempe goreng, dan ada juga anak yang membawa bekal
nasi ikan atau sayur serta buah buahan, anak juga membawa air mineral, mereka
diajarkan untuk saling berbagi bekal terhadap temannya yang lain apalagi yang
tidak membawa bekal, disekolah juga selalu disediakan air mineral agar anak
minum yang cukup, tapi ada juga yang membawa bekal nasi dengan mie instan
namun kami pihak guru selalu memberi penjelasan bahwa tidak baik makan nasi
dengan mie instan, boleh makan mie instan namun tidak boleh terlalu sering
karena kurang baik untuk kesehatan”

Ibu Erniawati berkata bahwa : “Kadang pihak RA juga memberikan


makanan tambahan kepada anak.makanan yang diberikan kepada anak yaitu :
bubur kacang ijo, susu, buah buahan pisang atau jeruk serta puding. Namun jarang
dilakukan, dilakukan paling 3 bulan sekali”.

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa asupan gizi yang


sering dibawa anak lumayan baik dengan bekal nasi, sayur, ikan, telur, ikan atau
daging, buah buahan dan juga air mineral sudah termasuk makanan yang sehat
bagi tumbuh kembang anak, di dukung juga dengan asupan gizi atau makanan
tambahan yang diberikan pihak sekolah seperti : bubur kacang ijo, susu, telur, buah
dan puding. Dengan demikian terpenuhilah dengan baik asupan gizi anak.

2. Program kesehatan dan gizi di RA Darul Falah

Di RA Darul Falah belum ada program kesehatan dan gizi untuk mencapai
standar kesehatan dan gizi hanya mengikuti kegiatan posyandu.

Hal tersebut berdasarkan pengamatan peneliti dan juga berdasarkan


wawancara kepada Ibu Erniawati selaku Guru di RA Darul Falah yang
menyatakan bahwa : “Belum ada program yang secara khusus untuk mencapai
standar kesehatan dan gizi anak usia dini, hanya mengikuti kegiatan posyandu
seperti penimbangan, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin dan juga MP
ASI”

Pernyataan di atas diperkuat oleh Ibu Lilis Maryani selaku guru kelas B di
RA Darul Falah menyatakan bahwa : “Untuk program penimbangan dan juga
pengukuran tinggi badan rutin dilakukan, bahkan kami pihak sekolah pun
menyediakan alat penimbangan dan juga pengukuran tinggi badan”

Berikut lampiran yang diberikan Ibu Lilis Maryani

Kelompok B 5-6 tahun

Tanggal pemeriksaan 2020/2021


No Nama Anak Jenis Tempat Tanggal Tinggi Berat
Kelamin Lahir Badan (cm) Badan (kg)

1 Adiba Syakila P Tasikmalaya, 09 101,5 16


Atmarini April 2015

2 Daffa Ibnu Hafidz L Tasikmalaya, 12 109,5 16,5


September 2014

3 Anindita Keisha P Tasikmalaya, 10 99,00 15


Zahra Desember 2015

4 Asraf Khoirul A L Tasikmalaya, 25 114 19


Februari 2015

5 Aulia Fitri P Tasikmalaya, 15 Juli 107,2 15


2015

6 Rizki Romdoni L Tasikmalaya 27 Juli 109 20


2015

7 Salwa Daniya P Tasikmalaya, 06 109 21,5


Rahma Februari 2015

8 Sofie Salsabila P Tasikmalaya, 03 121 21,5


April 2015

9 Sofi Nurkamila P Tasikmalaya, 02 107 16


Agustus 2015

10 Vina Azhar Aziza P Tasikmalaya, 04 109 20


April 2014

11 Willy Febrian L Tasikmalaya, 17 109 18


Februari 2015

12 Hafiz Rahman L Tasikmalaya, 22 Juli 101 14


Supendi 2015

13 Siti Zahra Dina P Tasikmalaya, 01 109 17


Februari 2015

14 Sahlan Imron Zajli L Tasikmalaya, 09 98 13


Agustus 2016

3. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi , wawancara, dan


dokumentasi mengenai asupan gizi anak usia dini dan program kesehatan dan gizi
anak usia dini di RA Darul Falah, dalam proses pembelajaran anak diberitahu
tentang makanan sehat dan bergizi yaitu makanan 4 sehat 5 sempurna bahkan
diruangan kelas pun terpangpang poster gambar ini, anak juga diajarkan untuk
selalu menjaga kesehatan baik kesehatan pribadi misalnya mandi, menggosok
gigi, dan juga untuk menjaga lingkungan disekitar baik disekolah maupun
dirumah menurut saya untuk memperbaiki program kesehatan dan gizi untuk
kedepannya RA Darul Falah harus lebih berintegrasi lagi dengan posyandu, juga
dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak2 tenaga kesehatan
setempat (kader, bidan, puskesmas) sehingga dapat mengontrol kesehatan dan gizi
anak usia dini di RA Darul Falah. Sehingga dapat membuat inovasi2 program yg
dibuat oleh pihak lembaga PAUD sendiri agar dapat mencapai standar kesehatan
dan gizi.

Ada banyak program yang dapat dibuat dan dilaksanakan disekolah agar
standar fisik ini dapat tercapai antara lain dengan cara:

1) Mengupayakan anak mengkonsumsi zat gizi sesuai kebutuhannya


2) Mencegah anak terkena infeksi,
3) Memantau perumbuhan dan perkembangan anak,
4) Mencegah anak mengkonsumsi pangan yang membahayakan
kesehatannya,
5) Menanamkan dan membangun sadar gizi dan kesehatan pada diri
anak
6) Membuat program parenting yang berkenaan dengan peningkatan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan keluarga untuk melakukan
perawatan, kebersihan, pemberian makan dan pembiasaan makan
yang baik.

BAB IV

PENUTUPAN

C. Kesimpulan

Kesehatan dan gizi anak sangat penting untuk diperhatikan


sejak dini mulai dari dalam kandungan. Kesehatan dan gizi itu
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Anak yang mendapat gizi yang seimbang dan sehat akan
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas. Sejak anak masih
dalam kandungan kesehatan dan gizi perlu diperhatikan, melalui
ibunya. Cara mengusahakannya, antara lain dengan memberikan
kebiasaan untuk berdisiplin.
Potensi anak dapat dikembangkan jika anak sehat secara
fisik maupun mentalnya. Perawatan kesehatan pada anak usia
dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan
menjaga kebersihan. Pemberian makanan yang sehat dapat
menjaga kesehatan, mendidik anak untuk menanamkan
kebiasaan hidup sehat. Makanan yang diberikan kepada anak
harus sesuai dengan kebutuhan gizi dan kebutuhan anak. Anak
yang alergi terhadap makanan tertentu berikan makanan
pengganti untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
B. Saran

Setelah memperhatikan beberapa kesimpulan yang telah di paparkan, maka


dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

Menurut saya untuk kedepannya untuk lebih berintegrasi lagi dengan


posyandu, juga dapat dilakukan dengan cara bekerjasama dengan pihak2 tenaga
kesehatan setempat (kader, bidan, puskesmas) sehingga dapat mengontrol
kesehatan dan gizi anak usia dini di RA Darul Falah. Sehingga dapat membuat
inovasi2 program yang dibuat oleh pihak lembaga PAUD sendiri agar dapat
mencapai standar kesehatan dan gizi.

Inovasi program yang dapat dibuat dan dilaksanakan disekolah agar standar
fisik ini dapat tercapai antara lain dengan cara:

1) Mengupayakan anak mengkonsumsi zat gizi sesuai kebutuhannya


2) Mencegah anak terkena infeksi,
3) Memantau perumbuhan dan perkembangan anak,
4) Mencegah anak mengkonsumsi pangan yang membahayakan
kesehatannya,
5) Menanamkan dan membangun sadar gizi dan kesehatan pada diri
anak
6) Membuat program parenting yang berkenaan dengan peningkatan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan keluarga untuk melakukan
perawatan, kebersihan, pemberian makan dan pembiasaan makan
yang baik.

BAB V

PENUTUP

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, akhirnya laporan hasil observasi di


dapat di Yayasan PAUD RA DARUL FALAH dapat terselesaikan dengan lancar.
Laporan hasil observasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang nantinya akan dibutuhkan dalam mempersiapkan diri menjadi
seorang pengajar yang sudah mempunyai pengetahuan tentang Pendidikan Anak
Usia Dini. Sebagai penutup dari laporan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak- pihak yang membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan observasi ini masih


terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saya minta maaf dan
saya mengharapkan saran serta kritik yang membangun. Demikian hasil observasi
yang saya buat, semoga laporan hasil observasi ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai