Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, yang telah memberikan
rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga kita masih diberi kenikmatan iman dan
kesehatan sehingga dapat melaksanakan observasi dan menulis laporan hasil
observasi tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kehadirat Nabi akhir zaman Muhammad SAW, yang telah menuntun kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dan semoga kita termasuk
umat yang diridhoi mendapatkan syafa’at beliau kelak di yaumul qiyamah.
Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak karena
atas kerja sama yang baik saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan laporan ini,
sehingga pada kesempatan ini sangat berterima kasih kepada yang terhormat :
2. Bapak Yayat Sunaryat S.Pd.I Kepala PAUD RA Darul Falah yang telah
memberikan ijin untuk observasi.
3. Guru PAUD RA Darul Falah yang sudah membantu dalam penyusunan
laporan ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kesehatan dan Gizi AUD. Observasi ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2021
di PAUD RA Darul Falah Kp. Nanggerang Rt. 008 Rw. 001 Desa Mulyasari
Kecamatan Salopa Kab. Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.
Peneliti,
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Saran ......................................................................................................
PENDAHULUAN
Status gizi yang baik untuk membangun sumber daya manusia yang
berkualitas pada hakikatnya nya harus dimulai sedini mungkin yakni sejak
manusia itu masih berada dalam kandungan. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan adalah makanannya. Melalui makanan manusia mendapatkan zat gizi
yang merupakan kebutuhan dasar manusia untuk hidup dan berkembang.
Ketidaktahuan tentang cara pemberian makan pada anak balita baik dari jumlah,
jenis dan frekuensi makanan secara langsung dan tidak langsung menjadi
penyebab terjadinya masalah kurang gizi pada anak. Status gizi balita merupakan
hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih
dalam tumbuh kembang di usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang
terjadi pada masa emas ini, bersifat irrevesible (tidak dapat pulih).
Secara luas gizi dapat diartikan sebagai suatu proses organisme dalam
menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses pencernaan, penyerapan,
tranfortasi, penyimpanan motabelisme dan pengeluaran zat gizi. Tujuannya adalah
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan tenaga.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN OBSERVASI
D. MANFAAT OBSERVASI
KAJIAN LITERATUR
b. Pengertian Gizi
Gizi adalah tingkat keadaan seseorang yang dinyatakan menurut
jenis dan beratnya, misalnya gizi lebih, gizi baik, gizi buruk. Gizi
merupakan keseimbangan antara kebutuhan zat gizi dan konsumsi
makanan. Dan gizi juga dapat dilihat dari keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi. Status gizi memberikan
gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat
gizi oleh tubuh yang dapat dilihat melalui pertumbuhan fisik, ukuran tubuh.
Sedangkan gizi menurut Islam berasal dari bahasa Arab “ All-
Gizzal “ yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah “ Nutrition “ yang berarti bahan
makanan atau zat gizi. Dalam proses perkembangan, anak membutuhkan
zat gizi (nutrisi) yang cukup agar proses perkembangan anak tidak
mengalami hambatan. Secara luas, gizi diartikan sebagai suatu proses
organisme dalam menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses
pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat gizi.
Menurut Sulistyoningsih Hariyani, gizi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi.
Menurut Andy Yohanes, nutrisi adalah proses dimana tubuh
manusia menggunakan makanan dan membentuk energi, mempertahankan
kesehatan, pertumbuhan dan fungsi normal setiap organ baik antara asupan
nutrisi dan kebutuhan nutrisi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa gizi adalah zat yang terdapat pada makanan yang kita makan yang
berfungsi menjadi sumber energi bagi tubuh.
c. Masalah Pada Gizi
Masalah pada dasarnya merupakan refleksi konsumsi zat gizi yang
belum mencukupi kebutuhan tubuh. Asupan gizi yang kurang dalam
makanan dapat menyebabkan kasus kekurangan gizi, sebaliknya orang
yang asupan gizinya berlebih akan menderita gizi lebih. Gizi dapat
diketahui melalui pengukuran beberapa parameter, kemudian hasil
pengukuran tersebut dibandingkan dengan standar atau rujukan.
Masalah pada dasarnya kesenjangan antara harapan yang diinginkan
tidak sesuai dengan kenyataan. Demikian juga dengan masalah gizi
diartikan sebagai kesenjangan yang terjadi akibat keadaan gizi yang
diharapkan tidak sesuai dengan keadaan gizi yang ada.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi anak
1) Faktor primer
Faktor primer adalah asupan makanan yang dapat menyebabkan
zat gizi tidak cukup atau berlebih. Hal ini disebabkan oleh susunan
makanan yang dikonsumsi tidak tepat, baik kualitas maupun kuantitas,
seperti :
a) Kurangnya ketersediaan pangan dalam keluarga sehingga keluarga
tidak memperoleh makanan yang cukup untuk dikonsumsi anggota
keluarganya.
b) Kemiskinan, ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan
makanan yang cukup bagi anggota keluarganya. Kemiskinan ini
berkaitan dengan kondisi sosial dan ekonomi dari wilayah tertentu.
c) Pengetahuan yang rendah tentang pentingnya zat gizi untuk
kesehatan.
d) Kebiasaan makan yang salah, termasuk adanya pantangan pada
makanan tertentu.
2) Faktor sekunder
Faktor sekunder ialah faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
zat gizi dalam tubuh. Gizi yang tidak mencukupi kebutuhan disebabkan
karena adanya gangguan pada pemanfaatan gizi, yaitu ketika seseorang
sudah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup, tetapi gizi
tidak dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Beberapa faktor sekunder
ini ialah :
a) Gangguan pada pencernaan makanan seperti gangguan pada enzim,
cerna, gigi geligi, yang menyebabkan makanan tidak dapat dicerna
dengan sempurna sehingga zat gizi tidak dapat di absorpsi dengan
baik.
b) Gangguan penyerapan akibat adanya penggunaan obat-obatan.
3) Pejamu
Pejamu adalah faktor-faktor yang terdapat pada diri manusia
yang dapat mempengaruhi keadaan gizi, faktor-faktor yang termasuk
dalam kelompok ini diantaranya :
a) Genetic ( keturunan ) seorang yang mempunyai orang tua yang
menderita kegemukan ada kecenderungan untuk menjadi gemuk.
b) Umur, kelompok anak usia dini yang memerlukan lebih banyak
protein daripada kelompok dewasa, sedangkan dewasa lebih banyak
memerlukan vitamin dan mineral.
c) Jenis kelamin, misalnya wanita dewasa memerlukan lebih banyak
zat besi daripada pria.
4) Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang,
lingkungan dapat dibedakan dalam tiga keadaan yaitu :
a) Lingkungan fisik, yang tergolong lingkungan fisik ialah cuaca atau
iklim tanah, dan air. Faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan
tanaman yang merupakan sumber makanan.
b) Lingkungan biologis, yaitu lingkungan yang mempengaruhi
ketersediaan gizi pada masyarakat. Kepadatan penduduk dapat
mengakibatkan ketersediaan pangan yang terbatas karena
terbatasnya produksi pangan.
c) Lingkungan sosial ekonomi, dapat mempengaruhi gizi diantaranya
pekerjaan, perkembangan ekonomi dan bencana alam.
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. TEMUAN UMUM
Identitas Lembaga
Nama Lembaga : RA Darul Falah
NPSN : 69735873
Status : Swasta
Akreditasi :C
Dengan bangunan yang terdiri atas dua ruang belajar untuk ruang kelas A,
ruang kelas B (kondisi bangunan yang harus diperbaiki karena ada atap yang
bocor) ruang guru dan staff ( ruang kantor ), belum memiliki toilet sendiri / masih
menumpang, halaman bangunan yang luas sangat cukup untuk kegiatan bermain
sambil belajar diluar ruangan, suasananya kondusif dalam artian baik dan
mendukung sebagai tempat belajar yang tenang.
3. Kurikulum pembelajaran lembaga PAUD RA Darul Falah
Dalam proses administrasi pada awalnya secara suka relawan dari orang
tua murid. Namun dengan memberikan pengertian, saling terbuka antara pihak
pengelola dengan orang tua murid dan kesadaran dari orang tua murid dulunya
membayarnya suka relawan maka sekarang sudah ditentukan.
Untuk pengelolaan administrasi dipegang langsung oleh tata usaha setiap
sebulan sekali. Juga diadakan membayar infaq, shodaqoh dan menabung. Selain
dana dari orang tua murid untuk menambah penghasilan untuk uang kesejahteraan
guru yang mengajar.
5. Tenaga Pendidik
Dalam proses tumbuh kembang anak memiliki beberapa faktor, salah satu
faktor tersebut adalah faktor asupan gizi. Gizi mempunyai peranan penting bagi
tubuh, karena dapat menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang anak.
Selama masa perkembangan, anak membutuhkan gizi yang baik seperti protein,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
Asupan gizi anak usia dini di RA Darul Falah berdasarkan hasil observasi
yang telah dilakukan dari wawancara dengan staf guru RA Darul Falah Ibu Lilis
Maryani dan juga Ibu Erniawati bahwa setiap 1 minggu sekali anak-anak selalu
membawa bekal sayur seperi membawa bekal nasi dengan sayuran, ikan ,telur,
tahu tempe dan lain lain, kadang anak juga diberi makanan dari pihak RA Darul
Falah (pemberian PMT) namun jarang di lakukan terkadang pemberian PMT
dilakukan 3 bulan sekali, pemberian makanan yang diberikan kepada anak yaitu :
bubur kacang ijo, susu, buah-buahan misalnya pisang, jeruk serta puding.
Pemberian PMT ini dilakukan agar kesehatan anak terjaga.
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ibu Lilis Maryani selaku guru kelas B di
RA Darul Falah menyatakan bahwa makanan atau asupan gizi yang sering dibawa
oleh anak adalah : “Nasi dengan ikan atau daging, nasi dengan sayur, nasi dengan
telur, nasi dengan tahu atau tempe goreng, dan ada juga anak yang membawa bekal
nasi ikan atau sayur serta buah buahan, anak juga membawa air mineral, mereka
diajarkan untuk saling berbagi bekal terhadap temannya yang lain apalagi yang
tidak membawa bekal, disekolah juga selalu disediakan air mineral agar anak
minum yang cukup, tapi ada juga yang membawa bekal nasi dengan mie instan
namun kami pihak guru selalu memberi penjelasan bahwa tidak baik makan nasi
dengan mie instan, boleh makan mie instan namun tidak boleh terlalu sering
karena kurang baik untuk kesehatan”
Di RA Darul Falah belum ada program kesehatan dan gizi untuk mencapai
standar kesehatan dan gizi hanya mengikuti kegiatan posyandu.
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ibu Lilis Maryani selaku guru kelas B di
RA Darul Falah menyatakan bahwa : “Untuk program penimbangan dan juga
pengukuran tinggi badan rutin dilakukan, bahkan kami pihak sekolah pun
menyediakan alat penimbangan dan juga pengukuran tinggi badan”
3. Pembahasan Penelitian
Ada banyak program yang dapat dibuat dan dilaksanakan disekolah agar
standar fisik ini dapat tercapai antara lain dengan cara:
BAB IV
PENUTUPAN
C. Kesimpulan
Inovasi program yang dapat dibuat dan dilaksanakan disekolah agar standar
fisik ini dapat tercapai antara lain dengan cara:
BAB V
PENUTUP