Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH JUNK FOOD DAN FAST FOOD DALAM

KEHIDUPAN SEHARI – HARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas XI Semester Genap

Nama : Novia Kinti Fajar W


Kelas : XI IPA 4

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 METRO UTARA


TAHUN AJARAN 2013/2014
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah


Judul : Pengaruh Junk food dan Fast Food dalam Kehidupan Sehari-Hari

Karya Tulis Ilmiah ini disahkah pada


Hari, Tanggal :
Waktu :
Tempat : SMA Negeri 3 Metro
Metro, ........................2014

Menyetujui

Wali Kelas XI IPA 4, Guru Pembimbing,

Wulan, S.Kom Wiwik Dwi Koryati


Nip. NIP. 19640430 198601 2 002

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul PENGARUH JUNK FOOD DAN FAST FOOD DALAM
KEHIDUPAN SEHARI – HARI khususnya di kota metro.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan harapan dapat memberi informasi pengetahuan
dan wawasan kita semua. Karya Tulis ini terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Wiwik Dwi Koryati,S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan
dan pengarahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
2. Ibu Wulan, S.Com. selaku Wali Kelas yang telah mendorong kami untuk menyelesaikan
Karya Tulis ini.
3. Teman-teman yang selalu menemani dan menyemangati untuk dapat menyelesaikan Karya
Tulis ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, penulis mengharapkan kritikan dan saran
dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dari kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan
bermanfaat bagi para pembaca atau yang membutuhkan

Metro,................................2014

Penulis,

ABSTRAK

fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori).
Bahan penyusun fast food termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah
bagaimana mengatur frekuensi makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk
food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya
yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak,
dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit.
Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan
tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan
dapat mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal.Beberapa junk
food juga ditengarai mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, yang sangat tidak
baik bagi kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi,
dan obesitas. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat
sedikit vitamin serta mineralnya.
Makanan cepat saji sering dianggap sebagai junk food, sementara makanan yang lain
tidak dianggap, meskipun nutrisi yang dimilikinya hampir sama. Yang paling mudah masuk
dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam,permen, semua dessert
manis, makanan fast food yang digoreng, dan minuman soda atau
minuman berkarbonasi. Biasanya di makanan yang punya label junk food ini kandungan
vitamin, protein, atau mineralnya sangat sedikit. Padahal, semua itu sangat dibutuhkan untuk
kesehatan tubuh.
Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar
garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun
kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini
terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit
ringan sampai penyakit berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
Ada beberapa dampak dari junk food yaitu : (Meningkatkan Risiko Serangan Jantung)
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan fast food dapat mengakibatkan
penyumbatan pembuluh darah, (Kanker kolorektal) kanker kolorektal atau kanker yang
menyerang organ usus besar dan anus, kebanyakan menyerang orang di atas usia 50 tahun, IQ
pada anak lebih rendah.
Ada beberapa cara mengurangi mengkonsumsi makanan junk food atau fast food
yaitu memilih menu nasi untuk makanan pokok ,kurangi porsi, minumlah air putih, jangan
mengkonsumsi kulit ayam, mintalah salat sabagai tambahan asupan, kurangi kadar saus dan
mayonnaise, dan kurangi frekuensi makanan siap saji

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................8
1.3 Tujuan.................................................................................................8
1.4 Manfaat...............................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Perbedaan Junk Food dan Fast Food....................................................9
2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food........10
2.3 Kandungan dari Junk Food dan Fast Food...........................................11
2.4 dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan............12
2.5 Cara mengurangi Junk Food dan Fast Food.........................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian............................................................15
3.2 Metode penelitian...............................................................................15

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN


4.1 Data hasil penelitian...........................................................................16
4.2 Pembahasan.......................................................................................16

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.........................................................................................18
5.2 Saran...................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Siapa yang tidak suka menyantap makanan jenis fast food atau cepat saji, sepertinya sulit
untuk disangkal jika hampir semua orang pernah menyantapnya. Baik saat kita belanja di
supermarket atau saat di rumah ketika menonton film kita juga ditemani dengan makanan
junk food.
Selain itu, dalam setiap kesempatan kita mengkonsumsi makanan jenis junk food, kita
juga mengkonsumsi minuman bersoda sebagai penambah selera dalam makanan. Dan hal ini
umumnya tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa tapi juga anak-anak.Namun, tanpa
disadari makanan yang digolongkan junk food ternyata berbahaya bagi kesehatan, di
bandingkan dengan makanan tradisional lainya. Sehingga hal ini sangat memprihatinkan,
karena kondisi kesehatan anak-anak akan mudah terganggu akibat dari seringnya
mengkonsumsi makanan jenis junk food dan fast food.
Junk food mengandung banyak sodium, saturated fat, dan kolesterol. Bila dalam tubuh
jumlah ini banyak, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai
penyakitberat macam darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker. Dulu, penyakit-penyakit
"berat" tersebut hanya diderita oleh orang-orang tua yang umurnya di atas 40 tahun. Sodium
banyak ditemukan pada makanan yang dimakan dan minum. Sodium adalah bagian dari
garam. Banyak makanan kemasan atau kalengan itu berkadar sodium tinggi. Sodium
banyak terdapat pada french fries (apalagi bila ditambah dengan shakers), ayam goreng,
burger, cheese burger, bologna, piza, segala jenis snack keripik kentang, dan mi instan.
Sayuran dalam kaleng dan kadang-kadang juga keju mengandung zat ini. Beberapa
penyedap, seperti soy sauce (biasanya disediakan di resto Jepang atau Asia Timur), garlic
salt, dan onion salt. Hal serupa juga jika menyantap bakso atau mie ayam di pinggir jalan,
garam meja yang disediakan pun mengandung sodium.
Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang pesat, sehingga semakin
mudahnya manusia dalam melakukan segala sesuatu. Terjadi pula perubahan pola dan gaya
hidup manusia pada saat ini. Kita dapat melihat salah satu contohnya yaitu semakin maraknya
makanan siap saji atau biasa disebut junk food atau fast food atau yang sering terdengar
dengan sebutan makanan instant.
Tanpa kita sadari, maraknya fast food selain memiliki dampak positif juga memiliki
dampak negatif untuk kesehatan tentunya. Dampak positif dapat dibuktikan dari cara
penyajian yang cepat untuk menghemat waktu yang miliki. Tapi selain itu kita juga harus
melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh junk food atau fast food, misalnya
bertambahnya kadar lemak dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan obesitas atau
kegemukan.
Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan
tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan
dapat mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal.Beberapa junk
food juga ditengarai mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, yang sangat tidak
baik bagi kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi,
dan obesitas. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat
sedikit vitamin serta mineralnya.
Minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Paling tidak satu kaleng minuman
bersoda mengandung sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak
boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Bayangkan jika meminum minuman
bersoda dua sampai tiga kaleng sehari. Betapa banyaknya gula yang menumpuk di dalam
tubuh. Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya mengandung banyak gula, tetapi juga
mengandung kafein.
Ada letak perbedaan antara junk food dengan fast food, bila junk food sudah pasti
termasuk fast food (makanan siap saji), tetapi tidak semua fast food dikategorikan sebagai
junk food, jadi ada pula makanan cepat saji tersebut masih memiliki gizi yang terkadung di
dalamnya. Memang fast food adalah makanan dengan bahan-bahan bergizi tinggi, akan tetapi
proses pengolahannya serta penyajiannya membuat makanan fast food kehilangan nilai gizi,
hal itu pula yang merubahnya sebagai junk food.
1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1. Apa perbedaan dari junk food dan fast food ?

2. apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food

3. Apa kandungan dari Junk Food dan Fast food ?


4. Apa dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan?
5. Bagaimana cara mengurangi konsumsi junk food dan Fast Food dalam
kehidupan sehari–hari?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1) Untuk mengetahui perbedaan Junk Food dan Fast Food

2) Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food

3) Untuk mengetahui dampak dari Junk food dan Fast food

4) Untuk mengetahui dampak dari Junk Food dan Fast Food

5) Untuk mengetahui Cara mengurangi Junk Food dan Fast Food

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Junk Food dan Fast Food

2) Masyarakat dapat mengetahui kandungan berbahaya dalam Junk Food dan Fast Food

3) Mengetahui dampak dari junk food dan Fast food

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Perbedaan Junk Food dan Fast Food


Fast food atau makanan siap saji menjadi pilihan utama bagi masyarakat
perkotaan, dan sering kali kita beranggapan bahwa fast food adalah junk food, namun hal
tersebut belum tentu benar, Junk food sendiri adalah istilah yang mendeskripsikan makanan
yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food mengandung jumlah
lemak yang besar. Makanan cepat saji seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald,
KFC dan Pizza Hut sering dianggap sebagai junk food. Junk food termasuk kedalamnya jenis
makanan yang tinggi kandungan garam, gula, lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi.
Makanan bergaram, permen, permen karet, makanan penutup yang mengandung gula,
makanan cepat saji gorengan, dan minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang
utama.
Sedangkan pengertian dari fast food lebih kepada cara penyajiannya, fast food menjadi
salah satu simbol kehidupan modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak
sempat memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan. namun sekarang banyak
restoran siap saji menyajikan menu yang mulai baragam bahkan sebagian ada yang dibuat
khusus bagi para vegetarian.
Umumnya, junk food menawarkan sedikit protein, vitamin dan mineral dan tinggi
kalori yang berasal dari gula atau lemak. Istilah nol kalori mencerminkan sedikit nutrisi pada
junk food ini. Junk food juga dapat diartikan secara harfiah menjadi “makanan rongsokan”
atau bisa disebut juga “makanan tak berguna”. Makanan yang dijadikan sebagai perilaku
gaya hidup yang muncul karena globalisasi dan modernisasi ini ternyata tidak memiliki nilai-
nilai nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh kita, sehingga sebutan junk food ini benar-benar
sesuai untuk disandangnya.
Masyarakat di era modern ini ternyata terlalu berlebihan mengonsumsi junk
food, bahkan dijadikan sebagai makanan favoritnya. Tidak aneh juga, karena iklan-iklan yang
digencarkannya melalui televisi dan media cetak dapat memberikan pengaruh besar dalam
mempromosikan junk food ini. Umumnya anak dan remaja merupakan golongan yang sering
memakan junk food. Seorang ahli menyatakan bahwa terlalu banyak memakan junk food
merupakan salah satu faktor yang mengkontribusi terjadinya obesitas pada anak.
Orang tua biasanya mengenali kebanyakan junk food seperti permen, biscuit, donat,
sereal, es krim, soda, dan minuman buah, namun biasanya orangtua tak terlalu
memperhatikannya. Sebagai tambahan, junk food tidak hanya makanan yang mengandung
banyak gula, tetapi juga yang mengandung tinggi garam, atau tinggi kalori yang tidak
mengandung nilai kalori seperti serat, vitamin dan mineral. Juga perlu diingat bahwa junk
food bisa mengandung banyak kalori yang berasal dari gula atau lemak. Contoh junk food
selain permen dan snack antara lain : hamburger daging, hamburger keju, tacos, roti lapis
ayam, kentang goreng, nugget, nachos, keripik kentang, pizza.
Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup
orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil
berdiri atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota. Bertahun-tahun gaya hidup serba
instan itu berjalan, sampai akhirnya mereka tersadar bahwa maraknya fast food telah
membuat jumlah orang gemuk di AS juga meningkat tajam. Sebenarnya fast food tidak sama
dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori). Bahan penyusun fast food
termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah bagaimana mengatur
frekuensi makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk food adalah kata
lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya yang termasuk
dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak, dan
kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit.

2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food

1. Makanan Gorengan
Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak
dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan,
mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener. Dalam prosese menggoreng sering
terjadi banyak zat karsiogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka
yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit
mengkonsumsi makanan gorengan.

2. Makanan Kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak
dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik
kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah
mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang.
Selain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair
sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula
darah meningkat, memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengan tingginya kandungan
kalori, juga dapat menyebabkan obesitas.

3. Makanan Asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal mana dapat
mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban ginjal.
Bagi pengkonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada
proses pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan
bahaya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir
pada lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinyu mengkonsumsi makanan asin
dapat menyebabkan radang lambung dan usus.

4. Makanan daging yang di olah (hamburger, sosis, dll)


Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat menyebabkan kanker,
juga mengandung pengawet/pewarna dll yang memberatkan beban hati / lever. Dalam ham
dsb kadar natriumnya tinggi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan
tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.

5. Makanan dan daging berlemak dan jerohan.


Walaupun makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral, tapi
dalam daging berlemak dan jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah
divonis sebagai pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam jumlah banyak
dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus
besar), kanker payudara dll.

6. Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula
drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur menyebabkan kurang gairah makan.
Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan
perut. Banyak kasus terjadinya hyperakiditas dan rasa terbakar.
7. Mie Instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi
menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans
lipid, memberatkan beban pembuluh darah jantung.

8. Manisan kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat
karsiogenik juga mengandung esen segai tambahan yang merusak fungsi hati dan organ lain,
mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja
ginjal.

5.3 Kandungan dari Junk Food dan Fast Food

Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar
garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun
kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini
terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit
ringan sampai penyakit berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang
dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan
1 3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan
darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan
berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke. Satured fat berbahaya
bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak kolesterol.
Kolesterol sendiri didapat dengan 2 cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang
berasal dari produk hewani yang kita makan.
Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur,mentega, susu, dan keju.
Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya
mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama
kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah
kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama
dari satured fat. Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama
gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau
diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman bersoda, cake,dan cookies mengandung
banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung
paling banyak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram
atau satu sendok teh sehari.
Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak tersedia
pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga
cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat yang tidak
baik yang terkandung dalam berbagai macam fast food :

1. Zat Aditif. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang
sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate),
pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton
peroksida)dan sekustran (asam fosfat).

2. Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit
mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.

3. Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari makanan
yang dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa
dipenuhi hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan
seperti burger, kentang goreng, minuman dan makanan penutup.
4. Mengandung protein hewaninya yang cukup kaya.

5. Natrium yang berlebihan.

2.4 Dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari junk food dan fast food adalah:
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota School of Public Health, meneliti
tentang efek berbahaya dari junk food. Penelitian ini dilakukan selama 10 tahun yang
melibatkan lebih dari 60.000 orang Singapura keturunan Cina. Partisipan berusia antara 45-
74 tahun. Selama 10 tahun periode studi, menunjukkan 1.397 partisipan meninggal akibat
penyakit jantung dan 2.252 menderita penyakit diabetes tipe 2.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa makan fast food dua kali atau lebih
dalam seminggu memiliki kemungkinan 27 persen lebih besar untuk terserang diabetes dan
56 persen meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan partisipan yang jarang
atau tidak pernah makan fast food. Bahkan 811 partisipan yang diketahui makan fast food
empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan jantung meningkat hingga
80 persen.

2. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal atau kanker yang menyerang organ usus besar dan anus, kebanyakan
menyerang orang di atas usia 50 tahun. Namun di Indonesia diketahui beberapa pasien di
bawah usia 50 tahun juga menderita kanker ini. Menjamurnya restoran makanan cepat saji
atau fast food dituduh sebagai penyebab tingginya penderita kanker kolorektal di Indonesia.
DR. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD, KHOM menyarankan untuk mencegah kanker kolorektal
sejak dini. Hal ini bisa diusahakan dengan banyak makan sayuran, buah-buahan, ikan dan
banyak berolahraga. Selain itu sedini mungkin untuk mengurangi atau tidak makan fast food
sama sekali. Kanker kolorektal merupakan kanker yang bisa dicegah dan diobati jika masih
dalam stadium rendah.
3. IQ pada anak lebih rendah
Penelitian dari University of Adelaide menunjukkan bahwa pola makan yang sarat cepat saji
di usia kecil, akan membuat IQ anak lebih rendah dua poin dari anak yang tak banyak makan
makanan cepat saji saat masih kecil.
Walaupun perbedaan IQ-nya tak begitu kentara, studi ini membuktikan bahwa pola makan
anak berusia 6 sampai 24 bulan memberikan efek yang kecil namun signifikan terhadap IQ
saat usianya mencapai 8 tahun. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk
mempertimbangkan dampak jangka panjang makanan yang diberikan pada anak.

4. Memicu Diabetes

Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi
ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang
menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah.

5. Memicu Tekanan Darah Tinggi

Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan
makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika
kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah
meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan
jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan
tekanan darah tinggi.

2.5 Cara mengurangi konsumsi Junk Food dan Fast Food

1. Memilih Menu Nasi untuk makanan Pokok


Ketika teman-teman datang ke restoran siap saji (fast food), cobalah pilih nasi jangan kentang
goreng. Karena dalam kentang goreng lebih banyak lemak dan natrium.
2. Kurangi porsi
Ketika membeli di tempat siap saji, belilah porsi makanan yang secukupnya, hal ini agar
mengurangi asupan gizi yang berlebih khususnya lemak yang dapat menimbulkan
kegemukan bagi anda.

3. Minumlah Air Putih atau Jus Buah


Ketika memilih minuman, pilihlah air putih atau jus buah dibandingkan minuman soft
drink. Hal ini dikarenakan air putih dan jus buah memiliki kandungan vitamin yang lebih
dibanding soft drink
4. Jangan mengkomsumsi kulit ayam
Ketika kita memakan ayam di restoran siap saji, kulit ayam pasti merupakan salah satu
makanan favorit kita. Karena rasa dan bumbunya yang sedap. Tetapi ternyata dibalik itu
kulit ayam adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol.
5. Mintalah salad sebagai tambahan asupan sayuran
Salad dapat berfungsi sebagai pengganti sayuran yang memilik banyak vitamin dan serat.
6. Kurangi kadar saus dan mayonnaise
Makan makanan junk food atau fast food akan lebih nikmat apabila kita menggunakan saus,
sambal dan mayonnaise. Tetapi ternyata saus banyak mengandung natrium dan pengawet,
sedangkan untuk mayonnaise sendiri memiliki lemak yang tinggi.
7. Kurangi frekuensi makan junk food
Ini yang penting, cobalah untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi restoran junk food
ini. Kurangi frekuensi minimal 3-4 kali dalam sebulan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : 15 April 2014 sampai dengan 20 April 2014

Tempat : Iman Bonjol jalan 25 Kota Metro

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Metode Literatur, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku,

paduan, dan internet. Dalam tahap ini penulis mencari informasi-informasi yang terait dalam

Junk Food dan Fast Food

b. Metode Wawancara, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan menggunakan wawancara

langsung oleh seorang narasumber yaitu dari orang yang mengkonsumsi Junk Food

c. Metode Observasi, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan mengadakan observasi ke

beberapa tempat
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

2.1 Data Hasil Penelitian


Dari hasil analisa terhadap kandungan Junk Food dan Fast Food, dapat dilihat dari
tabel berikut :

1. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh gambaran bahwa :
Jenis cemilan sehat atau fast food seperti sayuran(salad) ,buah dan susu rendah lemak
memiliki kalori lebih rendah dibandingkan dengan junk food seperti permen, kripik, cookie
,crackers, dan cake.
Jenis cemilan sehat seperti sayuran(salad) ,buah dan susu rendah lemak juga memiliki
kadar lemak yang sedikit dari junk food. Dan dari data tersebut kita dapat mengamati bahwa
sebenarnya makanan junk food memiliki kadar gizi yang rendah dibandingkan dengan
cemilan sehat.
Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji
seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald, KFC dan Pizza Hut sering dianggap
sebagai junk food. Junk food termasuk kedalamnya jenis makanan yang tinggi kandungan
garam, gula, lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan bergaram, permen,
permen karet, makanan penutup yang mengandung gula, makanan cepat saji gorengan, dan
minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang utama.
Sedangkan pengertian dari fast food lebih kepada cara penyajiannya, fast food menjadi
salah satu simbol kehidupan modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak
sempat memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan. namun sekarang banyak
restoran siap saji menyajikan menu yang mulai baragam bahkan sebagian ada yang dibuat
khusus bagi para vegetarian.
Jenis jenis junk food atau fast foot adalah makanan gorengan ,makanan kalengan,
makanan asinan, daging yang diolah seperti hamburger dan sosis, daging berlemak dan
jerohan, olahan keju, mie instan, manisan kering.
Disebutkan kandungan dari junkfood yaitu berkadar garam (sodium) tinggi, bergula
tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya seperti protein,
vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan
menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat seperti darah
tinggi, stroke, jantung, dan kanker. Sedangkan fast food mengandung zat adiktif, lemak yang
tinggi, kalori yang tinggi, mengandung protein hewani yang cukup kaya, dan natrium yang
berlebihan.
Sedangkan dampak dari junk food dan fast food itu sendiri yaitu dapat mengakibatkan
resiko penyakit jantung ,kanker kolorektal, IQ pada anak lebih rendah, memicu diabetes,
memicu tekanan darah tinggi. Ada beberapa cara mengurangi mengkonsumsi makanan junk
food atau fast food yaitu memilih menu nasi untuk makanan pokok ,kurangi porsi, minumlah
air putih, jangan mengkonsumsi kulit ayam, mintalah salat sabagai tambahan asupan, kurangi
kadar saus dan mayonnaise, dan kurangi frekuensi makanan siap saji

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Junk food dan zat aditif ada kalanya mempunyai hubungan, bahan-bahan yang
digunakan membuat makanan tersebut sering menggunakan zat aditif untuk cita rasa masakan
serta lebih awet dan tetap menarik untuk konsumen mengonsumsinya. Penambahan dengan
menggunakan zat aditif non alami dirasa para produsen lebih efisien, cepat, dan murah
dibanding yang alami. Hal itu menjadikan kecenderungan pemakaian zat-zat kimia yang
terlalu sering, sehingga di masa sekarang sudah jarang ditemukan makanan yang 100%
berbahan aman dan proses pembuatannya dilakukan secara alami atau tradisional.

Junk food maupun zat aditif bila dikonsumsi seminimal mungkin tidak akan terlalu
berdampak buruk bagi kesehatan. Tetapi bila hal itu dikonsumsi berlebihan terlalu sering
akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.

5.2 Saran
Setidaknya kita dapat menganalisa dan memilih makanan dengan tepat, himbauan
WHO atas daftar makanan di atas bukan berarti kita dilarang mengkonsumsinya, paling tidak
pola hidup sehat juga didukung oleh pola makanan sehat dapat menyeimbangkan keduanya.
Dan Hindari makanan yang berbau junk food maupun fast food. Jangan pedulikan gengsi tapi
kesehatan. Jika akan bepergian makan dahulu di rumah agar tidak ada keinginan untuk
mencoba makanan ala barat itu, atau kalau perlu bawa bekal dari rumah. Selain kesehatan
terjaga , kita juga bias menghemat uang untuk hari esok.

Anda mungkin juga menyukai