Menyetujui
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul PENGARUH JUNK FOOD DAN FAST FOOD DALAM
KEHIDUPAN SEHARI – HARI khususnya di kota metro.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan harapan dapat memberi informasi pengetahuan
dan wawasan kita semua. Karya Tulis ini terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Wiwik Dwi Koryati,S.Pd. selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan
dan pengarahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
2. Ibu Wulan, S.Com. selaku Wali Kelas yang telah mendorong kami untuk menyelesaikan
Karya Tulis ini.
3. Teman-teman yang selalu menemani dan menyemangati untuk dapat menyelesaikan Karya
Tulis ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan, penulis mengharapkan kritikan dan saran
dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dari kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan
bermanfaat bagi para pembaca atau yang membutuhkan
Metro,................................2014
Penulis,
ABSTRAK
fast food tidak sama dengan junk food (makanan sampah yang hanya padat kalori).
Bahan penyusun fast food termasuk golongan pangan bergizi. Yang penting dilakukan adalah
bagaimana mengatur frekuensi makan fast food agar tidak dikonsumsi secara berlebihan. Junk
food adalah kata lain untuk makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Umumnya
yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan yang kandungan garam, gula, lemak,
dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit.
Kandungan junk food yang sebagian besar merupakan zat adiktif yang membahayakan
tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan. Zat adiktif yang dikonsumsi secara berlebihan
dapat mengakibatkan tumbuhnya kanker dalam darah yang berakibat fatal.Beberapa junk
food juga ditengarai mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, yang sangat tidak
baik bagi kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi,
dan obesitas. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat
sedikit vitamin serta mineralnya.
Makanan cepat saji sering dianggap sebagai junk food, sementara makanan yang lain
tidak dianggap, meskipun nutrisi yang dimilikinya hampir sama. Yang paling mudah masuk
dalam jenis ini adalah keripik kentang yang mengandung garam,permen, semua dessert
manis, makanan fast food yang digoreng, dan minuman soda atau
minuman berkarbonasi. Biasanya di makanan yang punya label junk food ini kandungan
vitamin, protein, atau mineralnya sangat sedikit. Padahal, semua itu sangat dibutuhkan untuk
kesehatan tubuh.
Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar
garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun
kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini
terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit
ringan sampai penyakit berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
Ada beberapa dampak dari junk food yaitu : (Meningkatkan Risiko Serangan Jantung)
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan fast food dapat mengakibatkan
penyumbatan pembuluh darah, (Kanker kolorektal) kanker kolorektal atau kanker yang
menyerang organ usus besar dan anus, kebanyakan menyerang orang di atas usia 50 tahun, IQ
pada anak lebih rendah.
Ada beberapa cara mengurangi mengkonsumsi makanan junk food atau fast food
yaitu memilih menu nasi untuk makanan pokok ,kurangi porsi, minumlah air putih, jangan
mengkonsumsi kulit ayam, mintalah salat sabagai tambahan asupan, kurangi kadar saus dan
mayonnaise, dan kurangi frekuensi makanan siap saji
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
ABSTRAK.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................8
1.3 Tujuan.................................................................................................8
1.4 Manfaat...............................................................................................8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.........................................................................................18
5.2 Saran...................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1. Apa perbedaan dari junk food dan fast food ?
2) Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food Dan Fast Food
1) Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Junk Food dan Fast Food
2) Masyarakat dapat mengetahui kandungan berbahaya dalam Junk Food dan Fast Food
BAB II
KAJIAN TEORI
2.2 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Junk Food dan Fast Food
1. Makanan Gorengan
Golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak
dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan,
mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener. Dalam prosese menggoreng sering
terjadi banyak zat karsiogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka
yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit
mengkonsumsi makanan gorengan.
2. Makanan Kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak
dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik
kualitas maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah
mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya jauh berkurang.
Selain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair
sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula
darah meningkat, memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengan tingginya kandungan
kalori, juga dapat menyebabkan obesitas.
3. Makanan Asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal mana dapat
mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban ginjal.
Bagi pengkonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada
proses pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan
bahaya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir
pada lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinyu mengkonsumsi makanan asin
dapat menyebabkan radang lambung dan usus.
6. Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula
drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur menyebabkan kurang gairah makan.
Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan
perut. Banyak kasus terjadinya hyperakiditas dan rasa terbakar.
7. Mie Instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi
menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans
lipid, memberatkan beban pembuluh darah jantung.
8. Manisan kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat
karsiogenik juga mengandung esen segai tambahan yang merusak fungsi hati dan organ lain,
mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja
ginjal.
Junk food sering disebut-sebut tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan
nutrisi junk food sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya
yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar
garam (sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun
kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini
terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit
ringan sampai penyakit berat seperti darah tinggi, stroke, jantung, dan kanker.
Sodium tidak boleh kebanyakan terdapat di dalam tubuh kita. Untuk ukuran orang
dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 miligram. Ini sama dengan
1 3/5 sendok teh. Bila sodium terlalu banyak, maka dapat meningkatkan aliran dan tekanan
darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan
berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke. Satured fat berbahaya
bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak kolesterol.
Kolesterol sendiri didapat dengan 2 cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang
berasal dari produk hewani yang kita makan.
Kolesterol banyak terdapat dalam daging, ayam, ikan, telur,mentega, susu, dan keju.
Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya
mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya jumlah satured fat akan menimbulkan kanker, terutama
kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah
kanker usus. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama
dari satured fat. Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama
gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula atau
diabetes, kerusakan gigi, dan obesitas. Minuman bersoda, cake,dan cookies mengandung
banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung
paling banyak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 gram
atau satu sendok teh sehari.
Beberapa jenis fast food kaya akan minyak dan mentega, dan hampir tidak tersedia
pilihan fast food dengan kadar lemak yang dikurangi. Di samping itu, fast food juga
cenderung hanya mengandung sedikit sayur dan buah. Berikut ini adalah zat-zat yang tidak
baik yang terkandung dalam berbagai macam fast food :
1. Zat Aditif. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga. Zat yang
sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap rasa (mono sodium glutamate),
pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal, pemutif dan pematang tepung (aseton
peroksida)dan sekustran (asam fosfat).
2. Lemak yang tinggi, termasuk kolesterol yang mencapai 70% serta hanya sedikit
mengandung serat yang justru sangat dibutuhkan oleh tubuh.
3. Kalori yang tinggi. Menurut peneliti, jumlah kalori dari fast food lebih tinggi dari makanan
yang dimasak sendiri di rumah. Jumlah kalori yang seharusnya dikonsumsi dalam sehari bisa
dipenuhi hanya dengan sekali makan di fast food outlet dengan mengonsumsi makanan
seperti burger, kentang goreng, minuman dan makanan penutup.
4. Mengandung protein hewaninya yang cukup kaya.
2.4 Dampak negatif junk food dan Fast Food terhadap kesehatan
Beberapa dampak yang ditimbulkan dari junk food dan fast food adalah:
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota School of Public Health, meneliti
tentang efek berbahaya dari junk food. Penelitian ini dilakukan selama 10 tahun yang
melibatkan lebih dari 60.000 orang Singapura keturunan Cina. Partisipan berusia antara 45-
74 tahun. Selama 10 tahun periode studi, menunjukkan 1.397 partisipan meninggal akibat
penyakit jantung dan 2.252 menderita penyakit diabetes tipe 2.
Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa makan fast food dua kali atau lebih
dalam seminggu memiliki kemungkinan 27 persen lebih besar untuk terserang diabetes dan
56 persen meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan partisipan yang jarang
atau tidak pernah makan fast food. Bahkan 811 partisipan yang diketahui makan fast food
empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan jantung meningkat hingga
80 persen.
2. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal atau kanker yang menyerang organ usus besar dan anus, kebanyakan
menyerang orang di atas usia 50 tahun. Namun di Indonesia diketahui beberapa pasien di
bawah usia 50 tahun juga menderita kanker ini. Menjamurnya restoran makanan cepat saji
atau fast food dituduh sebagai penyebab tingginya penderita kanker kolorektal di Indonesia.
DR. dr. Noorwati Sutandyo, Sp.PD, KHOM menyarankan untuk mencegah kanker kolorektal
sejak dini. Hal ini bisa diusahakan dengan banyak makan sayuran, buah-buahan, ikan dan
banyak berolahraga. Selain itu sedini mungkin untuk mengurangi atau tidak makan fast food
sama sekali. Kanker kolorektal merupakan kanker yang bisa dicegah dan diobati jika masih
dalam stadium rendah.
3. IQ pada anak lebih rendah
Penelitian dari University of Adelaide menunjukkan bahwa pola makan yang sarat cepat saji
di usia kecil, akan membuat IQ anak lebih rendah dua poin dari anak yang tak banyak makan
makanan cepat saji saat masih kecil.
Walaupun perbedaan IQ-nya tak begitu kentara, studi ini membuktikan bahwa pola makan
anak berusia 6 sampai 24 bulan memberikan efek yang kecil namun signifikan terhadap IQ
saat usianya mencapai 8 tahun. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk
mempertimbangkan dampak jangka panjang makanan yang diberikan pada anak.
4. Memicu Diabetes
Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi
ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang
menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah.
Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan
makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika
kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah
meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan
jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan
tekanan darah tinggi.
a. Metode Literatur, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku,
paduan, dan internet. Dalam tahap ini penulis mencari informasi-informasi yang terait dalam
b. Metode Wawancara, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan menggunakan wawancara
langsung oleh seorang narasumber yaitu dari orang yang mengkonsumsi Junk Food
c. Metode Observasi, yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan mengadakan observasi ke
beberapa tempat
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
1. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh gambaran bahwa :
Jenis cemilan sehat atau fast food seperti sayuran(salad) ,buah dan susu rendah lemak
memiliki kalori lebih rendah dibandingkan dengan junk food seperti permen, kripik, cookie
,crackers, dan cake.
Jenis cemilan sehat seperti sayuran(salad) ,buah dan susu rendah lemak juga memiliki
kadar lemak yang sedikit dari junk food. Dan dari data tersebut kita dapat mengamati bahwa
sebenarnya makanan junk food memiliki kadar gizi yang rendah dibandingkan dengan
cemilan sehat.
Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji
seperti hamburger, kentang goreng dari McDonald, KFC dan Pizza Hut sering dianggap
sebagai junk food. Junk food termasuk kedalamnya jenis makanan yang tinggi kandungan
garam, gula, lemak dan tinggi kalori serta rendah nutrisi. Makanan bergaram, permen,
permen karet, makanan penutup yang mengandung gula, makanan cepat saji gorengan, dan
minuman yang berkarbonasi adalah jenis junk food yang utama.
Sedangkan pengertian dari fast food lebih kepada cara penyajiannya, fast food menjadi
salah satu simbol kehidupan modern karena orang sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak
sempat memasak dan hampir tidak memiliki waktu untuk makan. namun sekarang banyak
restoran siap saji menyajikan menu yang mulai baragam bahkan sebagian ada yang dibuat
khusus bagi para vegetarian.
Jenis jenis junk food atau fast foot adalah makanan gorengan ,makanan kalengan,
makanan asinan, daging yang diolah seperti hamburger dan sosis, daging berlemak dan
jerohan, olahan keju, mie instan, manisan kering.
Disebutkan kandungan dari junkfood yaitu berkadar garam (sodium) tinggi, bergula
tinggi, berlemak jenuh dan kolesterol tinggi, namun kandungan nutrisi lainnya seperti protein,
vitamin dan mineral sangat sedikit. Bila jumlah ini terlalu banyak di dalam tubuh, maka akan
menimbulkan banyak penyakit. Dari penyakit ringan sampai penyakit berat seperti darah
tinggi, stroke, jantung, dan kanker. Sedangkan fast food mengandung zat adiktif, lemak yang
tinggi, kalori yang tinggi, mengandung protein hewani yang cukup kaya, dan natrium yang
berlebihan.
Sedangkan dampak dari junk food dan fast food itu sendiri yaitu dapat mengakibatkan
resiko penyakit jantung ,kanker kolorektal, IQ pada anak lebih rendah, memicu diabetes,
memicu tekanan darah tinggi. Ada beberapa cara mengurangi mengkonsumsi makanan junk
food atau fast food yaitu memilih menu nasi untuk makanan pokok ,kurangi porsi, minumlah
air putih, jangan mengkonsumsi kulit ayam, mintalah salat sabagai tambahan asupan, kurangi
kadar saus dan mayonnaise, dan kurangi frekuensi makanan siap saji
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Junk food dan zat aditif ada kalanya mempunyai hubungan, bahan-bahan yang
digunakan membuat makanan tersebut sering menggunakan zat aditif untuk cita rasa masakan
serta lebih awet dan tetap menarik untuk konsumen mengonsumsinya. Penambahan dengan
menggunakan zat aditif non alami dirasa para produsen lebih efisien, cepat, dan murah
dibanding yang alami. Hal itu menjadikan kecenderungan pemakaian zat-zat kimia yang
terlalu sering, sehingga di masa sekarang sudah jarang ditemukan makanan yang 100%
berbahan aman dan proses pembuatannya dilakukan secara alami atau tradisional.
Junk food maupun zat aditif bila dikonsumsi seminimal mungkin tidak akan terlalu
berdampak buruk bagi kesehatan. Tetapi bila hal itu dikonsumsi berlebihan terlalu sering
akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
5.2 Saran
Setidaknya kita dapat menganalisa dan memilih makanan dengan tepat, himbauan
WHO atas daftar makanan di atas bukan berarti kita dilarang mengkonsumsinya, paling tidak
pola hidup sehat juga didukung oleh pola makanan sehat dapat menyeimbangkan keduanya.
Dan Hindari makanan yang berbau junk food maupun fast food. Jangan pedulikan gengsi tapi
kesehatan. Jika akan bepergian makan dahulu di rumah agar tidak ada keinginan untuk
mencoba makanan ala barat itu, atau kalau perlu bawa bekal dari rumah. Selain kesehatan
terjaga , kita juga bias menghemat uang untuk hari esok.