Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MAKANAN AWETAN

"CAKWE"

Nama anggota kelompok :

• Cheysa Cheryl Allinsia Putri (10)

• Ferifta Fiqrotul Ulya (14)

• Ifa Fara Mita (16)

• Sarah Sabrina (32)

• Vira Zulanda Pratama (35)

SMA NEGERI 3 LAMONGAN

TP. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Karena dengan anugerah dan kasih sayang, petunjuk, dan
kuasaNya yang telah diberikan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan dan menyusun
laporan makalah tentang makanan awetan. .Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Metty Dwi Suryaningrum S. Pd selaku guru mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan yang juga telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai makanan awetan cakwe.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan
adanya kritik, saran, dan usulan.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya.

Lamongan, 09 Mei 2023

Penulis
I. LATAR BELAKANG
Cakwe adalah salah satu penganan tradisional Tionghoa. Cakwe adalah dialek Hokkian
yang berarti "hantu yang digoreng". Cakwe dibuat secara tidak sengaja, oleh seorang warga
yang tidak terima dengan peristiwa kematian Jenderal yang sangat dicintai rakyatnya. Ialah
Jenderal Yue Fei. Kematian Yue Fei menyulut kemarahan rakyat.

Di ibukota, ada seorang pedagang penganan kecil bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang
sedang mencari ide untuk menjual makanan. Wang Xiaoer melihat kemarahan rakyat pada Qin
Hui dan akhirnya mendapat ide. Ia kemudian menggoreng dua adonan tepung yang ia bentuk
seperti manusia yang saling memunggungi. Jika digoreng, adonan itu pasti mencuat ke
permukaan.

Dengan lantang ia berteriak "Dijual Hui Goreng!". Hui mengacu pada Perdana Menteri Qin
Hui. Hal ini menarik banyak orang yang kemudian datang untuk melihat Hui Goreng. Dengan
cara itu, penganan ini menyebar dari Lin'an, ibukota Dinasti Song Selatan. Namanya pun secara
bertahap berubah menjadi Cakwe.

II. ANALISIS LAPORAN

a. Identifikasi Usaha

• Nama Usaha : Cakwe, roti goreng dan molen.

• Pemilik Usaha : Bapak Ihsan.

• Tempat Usaha : Depan Alfamart Made.

b. Ruang Lingkup Usaha

• Pendirian : 21 April 2017

• Pemasaran : Selain berjualan offline, pemasaran dilakukan dengan cara mengupload di


berbagai media sosial/online.

• Sejarah Usaha : Pada tahun 2016 silam, Bapak Ihsan diberhentikan dari perkerjaannya di
Surabaya yang tak lain adalah bekerja di usaha rumahan membuat cakwe. Alhasil Bapak
Ihsan menganggur selama beberapa bulan tanpa pemasukan sedangkan banyak kebutuhan
hidup yang harus dipenuhi. Pak Ihsan pun memutar otak hingga dan tercetus ide untuk
berjualan cakwe sendiri. Akhirnya Pak Ihsan mencoba untuk membuat cakwe sendiri dan
hasilnya pun enak seperti cakwe majikannya dahulu. Berkat dukungan sang istri dan kedua
anaknya, pada tahun 2017 Pak Ihsan akhirnya mendirikan usaha membuat cakwe. Selain
berjualan cakwe, Pak Ihsan juga membuat roti goreng dan molen sebagai pilihan menu
lainnya. Usaha itu pun sangat laris manis dari dulu hingga kini karena rasanya sangat enak
dan lokasinya berada di keramaian dan jalan raya. Dan kini anak Pak Ihsan yang menjual
cakwe tersebut.

c. Analisis Swot Usaha


1. Strength (Kekuatan)

Bagi sebagian orang, nampaknya hadirnya cakwe terkesan cukup menarik lantaran
olahan tampil dengan rasa yang sangat khas. Sehingga banyak dimanfaatkan para pelaku
usaha untuk menjual cakwe, dan menjadi kuliner yang sangat laris dipasaran. Menjalankan
bisnis cajwe tidak membutuhkan modal dalam jumlah yang sangat besar. Kebutuhan modal
yang diperlukan tergantung dari skala bisnis yang digunakan. Cakwe memiliki bentuk unik
dan memiliki cita rasa yang enak jika disajikan dalam keadaan masih hangat.

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan dari usaha cakwe adalah tidak bisa bertahan lama, hanya dapat bertahan
sampai 2 hari. Hal ini disebabkan karena cakwe merupakan makanan yang dibuat tanpa
pengawet. Sulit untuk mengekspor ke luar daerah karena apabila dipanaskan kembali tidak
baik untuk kesehatan karena mengandung banyak minyak.

Peminat usaha cakwe juga sangat banyak sehingga persaingan sangat ketat. Juga
hingga saat ini cakwe belum bisa dikreasikan dengan gaya modern, rasa dan tampilan yang
motonon membuat pembeli terkadang bosan dengan rasa yang itu-itu saja.

3. Opportunity (Peluang)

Permintaan akan cakwe yang sangat tinggi menjadikan peluang usaha dari cakwe
sangat menguntungkan. Dari waktu ke waktu memang perkembangan bisnis cakwe
semakin menjanjikan. Banyaknya peminat usaha cakwe memang membuktikan apabila
usaha cakwe bersinar dan tidak pula meredup. Dari dahulu hingga sekarang bisnis cakwe
tak pernah mati. Menjalankan bisnis cakwe tidak membutuhkan modal dalam jumlah yang
sangat besar. Kebutuhan modal yang diperlukan tergantung dari skala bisnis yang
digunakan. Sehingga usaha cakwe ini dapat menjadi ide untuk usaha rumahan atau kecil-
kecilan. .
4. Threath (Ancaman)

Cakwe tidak memiliki rasa varian lain, hal ini menyebabkan cakwe dapat tergerus oleh
zaman atau kalah saing dengan makan-makanan modern zaman sekarang. Oleh karena itu,
sebaiknya cakwe banyak dikreasikan dengan menambah varian rasa. Dengan ini akan
menarik minat masyarakat akan cakwe dan mempertahankan cakwe agar tidak tergerus
zaman dan tidak kalah saing dengan makanan modern lainnya. Pesaing penjual cakwe juga
banyak.

d. Biaya Operasional
• Biaya Bahan Baku : Rp. 168.000

Biaya Tenaga Kerja : -

Biaya Overhead : Rp. 15.000

_____________ +

Biaya Produksi : Rp. 183.000

• Harga Pokok Penjualan

Biaya Produksi Perhari : Rp. 183.000

Jumlah Produk yang Dihasilkan : 300 buah

Harga Jual Perbuah : Rp. 1000

Sehingga Rp. 1000 × 300 = Rp. 300.000

Untung = harga jual - harga produksi

= Rp. 300.000 - Rp. 183.000 = Rp. 117.000


III. PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa usaha cakwe
ini dari segi ide, target pasar, hingga rencana keuangan berupa modal dan lain-lain, memiliki
prospek yang menjanjikan kedepannya.

Tantangan terbesar dalam pemasaran dan promosi cakwe berupa cukup banyaknya
pesaing dengan produk serupa dan masa kadaluwarsa makanan. Maka dari itu, target pasar
usaha ini harus tepat sasaran dan meyakinkan.

2. Saran

Apabila ingin membeli cakwe, sebaiknya membeli langsung kepada penjual untuk
mendapat cakwe dengan kualitas baik. Dan apabila ingin membuat cakwe perhatikan bahan-
bahan dan tekniknya, karena dapat memperngaruhi rasa dan tekstur. Pemilik usaha juga
harus telaten dan bersungguh-sungguh dalam berjualan agar usaha tetap berjalan dan terus
berkembang.

IV. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai