Anda di halaman 1dari 30

KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Makanan Instan Terhadap Pola Makan dan

Kesehatan Pada Remaja

NUR ANNISA

02.16.022

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

SALEWANGANG MAROS

2016/2017
HALAMAN PENGESAHAN

NAMA : NUR ANNISA

NIM : 02.16.022

PROGRAM : DIPLOMA III KEBIDANAN

JUDUL : PENGARUH MAKANAN INSTAN TERHADAP POLA

MAKAN DAN KESEHATAN PADA REMAJA

Karya Tulis ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan tim penguji

Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Salewangang Maros pada hari Kamis, 01 Desember 2016.

Penguji I

( )

Penguji II

( )
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Salewangang Maros.

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

( ) ( )

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan karya tulis ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang Maros. Shalawat serta

salam tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW karena berkat

perjuangannyalah kita dapat menikmati zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan sekarang ini.

Adapun judul yang penulis ajukan sebagai karya tulis adalah Pengaruh

makanan instan terhadap pola makan dan kesehatan pada remaja.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah masih jauh

dari kesempurnaan tapi penulis berharap karya tulis ini akan bermanfaat sebagai

acuan untuk hidup dengan makanan yang sehat.

Selesainya karya tulis ini tidak lepas dari berbagai hambatan yang

semuanya dapat teratasi berkat adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan tak terhingga kepada ibu Fatmawati selaku pembimbing yang

senantiasa dengan penuh ketulusan dan kesabaran telah meluangkan waktu,

tenaga dan fikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

penyelesaian karya tulis ini.

Tak lupa penulis ucapkan terima kasih dan hormat setinggi-tingginya

karena turut berpartisipasi dan membantu dalam pelaksanaan sampai penyusunan

karya tulis ilmiah ini, kepada;

1. Ibu Hj.Samimma, Amd.Keb, SKM, M.Kes selaku Pendiri dan Ketua Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang Maros.


2. Bapak dr.Sardi, M.Kes selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Salewangang Maros.
3. Seluruh Dosen pengajar dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang

Maros yang telah banyak memberikan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat.
4. Teman-teman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang Maros

khususnya angkatan tahun 2016 yang sama-sama berjuang menuntut ilmu dan

telah memberikan bantuan dan kerjasama yang baik selama pendidikan.

Teristimewa teman-teman sebimbingan tempat bertukar fikiran saat penyusunan

dan penyelesaian karya tulis ilmiah ini, serta sahabat-sahabat ku yang turut

memberi dukungan.
Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu kebidanan dan semoga kebaikan serta bantuan yang diberikan kepada penulis

akan diberikan balasan yang berlimpah dari Allah SWT. Amin

Maros, 1 Desember 2016

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Makanan Siap Saji dan Kandungannya

1. Makanan Siap Saji ............................................................................................ 4

2. Zat Aditif Makanan ........................................................................................... 4

3. Kemasan Makanan........................................................................................... 4

4. Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan........................................................... 4

5. Kemasan Makanan Siap Saji............................................................................ 5

B. Dampak Makanan Siap Saji

1. Manfaat Makanan Siap Saji..................................................................................... 6

2. Bahaya Makanan Siap Saji ..................................... 7

C. Pola Makan Sehat


1. Zat-zat Gizi ....................................................................................................... 8

2. Karbohidrat ....................................................................................................... 8

3. Tepung-tepungan.............................................................................................. 8

4. Gula ........................................................................................................ 8

5. Lemak ........................................................................................................ 9

6. Protein ........................................................................................................ 9

7. Vitamin & Mineral............................................................................................ 9

8. Serat.................................................................................................................. 9

9. Manfaat............................................................................................................. 10

10. Contoh Pola Makan Tidak Sehat.................................................................... 10

D. DATA DAN PEMBAHASAN


1. Analisa Data............................................................................................................ 14

2. Pembahasan ...................................................................................................... 15

3. Pengaruh Terhadap Pola Makan ....................................................................... 19

4. Pengaruh Terhadap Kesehatan ......................................................................... 19

5. Upaya Maminimalisasi Dampak Negatif ....................................................... 21

BAB IV PENUTUP

a. Kesimpulan ...................................................................................................... 23

b. Saran ................................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan hidup manusia semakin

meningkat. Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-

kesibukan dalam berbagai aktivitas seperti pekerjaan seringkali membuat kita

menomorduakan kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti makanan. Hal tersebut

rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai peluang untuk

mencari keuntungan. Semakin hari badan usaha semakin berlomba-lomba untuk

memproduksi bahan makanan instan. Banyaknya produk makanan instan yang

beredar di pasaran semakin memanjakan konsumen apalagi utuk kalangan remaja.


Terlebih lagi, remaja yang sedang berada pada masa peralihan dari masa

kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal

sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir

mereka seakan ikut berubah. Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih

yang susah? Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa jenis

makanan instan dari makanan ringan sampai makanan pokok yang digantikan

dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam diri

mereka. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.


Akibat dari pengonsumsian makanan instan yang berlebihan dapat membuat

remaja mengabaikan pola makan yang sehat. Padahal pengonsumsian makanan

instan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan

penimbunan zat aditif yang terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka.

Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit maag, radang, dan berbagai
penyakit yang menyerang alat pencernaan. Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan

mereka mengonsumsi makanan instan. Lalu apakah yang sebenarnya terkandung

dalam makanan instan? Bagaimana pengaruhnya terhadap pola makan dan

kesehatan remaja?

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah

dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja zat yang terkandung dalam makanan instan?


2. Bagaimana pengaruhnya terhadap terhadapat kesehatan?
3. Mengapa dapat mempengaruhi pola makan?
4. Bagaimana solusi untuk menggunakan makanan instan secara sehat?

C. Tujuan Penelitian
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui kandungan makanan instan
2. Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3. Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4. Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat

D. Manfaat Penelitian

Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis. Secara teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang

angka putus sekolah di Kabupaten Kebumen. Sementara untuk manfaat praktis

dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu

sering mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang

berbahaya dan pola makan yang tetap terjaga dengan baik.


2. Bagi khalayak umum, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagaimana

mengkonsumsi makanan instan secara baik.


3. Bagi tenaga penyuluh, penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan

penyuluhan tentang dampak penggunaan makanan instan secara berlebihan dan

pengaruhnya terhadap kesehatan.


4. Bagi peneliti, penelitian ini dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian

lanjutan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Makanan Siap Saji dan kandungannya

Makanan siap saji

Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,

mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut

umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi

dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa

bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam

kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk

sarapan.

Zat aditif makanan

Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan

tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan

kesegaran produk tersebut.

Kemasan makanan

Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas

makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan

transportasi.

Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan


Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok

berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:

1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen)

dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol),


7) agen pengembang untuk roti dan bolu,
8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9) bahan pewarna.

Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan

dalam makanan diantaranya:

1) agen peluntur,

2) lemak hewani,

3) bahan pengasam,

4) bahan pemisah,

5) pati termodifikasi,

6) alkohol, dan

7) gelatin.

Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan,

ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI),

yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang

ditambahkan yang penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan

formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana

disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung
formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna

rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga

biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.

Kemasan makanan siap saji

Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky

Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI.

Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety

(Kompas, 2003).

Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan

adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan

pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau

styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk

pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).

B. Dampak Makanan Siap Saji

Manfaat makanan siap saji

Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 600 jenis (Media

Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang

diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan

memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas

makanan dan praktis.

Bahaya makanan siap saji


World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization

(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap

kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :

1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun

terhadap organ-organ tubuh,


2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu

keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, aspek imunopatologis,

keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.

Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun

tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dampak negatif zat aditif berlebihan

Zat Aditif Dampak terhadap kesehatan


Sulfit Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.( Intisari,2001)
Zat Warna Menimbulkanalergi

Menimbulkan kanker hati

Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.

( Arbor,1997)
MSG Kerusakan otak

Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses

penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar,

dan depresi. (Republika,2003)


BHT&BHA Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.

(Intisari ,2001)
Pemanis Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).

Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).

Mutagenik.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang

dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan

pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan

konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat

menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan

kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer)

yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan

styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).

C. Pola Makan Sehat

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem,

cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan

demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha

untuk melakukan kegiatan makan secara sehat.

Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha

dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti

mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan

penyakit.

Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi

ini adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi

mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang

dibutuhkan tubuh.

Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran

mendasar yang hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang

terkonsumsi menentukan aspek kesehatan nutrisi setiap individu.

Zat-zat gizi tersebut adalah :

Karbohidrat

Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki

peran penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari

tubuh manusia. Zat karbohidrat terdapat pada makanan:

Tepung-tepungan

Penting adanya untuk senantiasa mengonsumsi salah satu makanan sumber

tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang, mie, ubi, singkong,

dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala

paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah

karena kekurangan tenaga dari biasanya.

Gula

Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula

batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula

perlu dibatasi. Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi

lainnya kecuali karbohidrat. Dengan demikian kebanyakan gula hanya akan

mengakibatkan kegemukan pada tubuh.

Lemak

Banyak yang belum mengetahui, bahwasanya lemak merupakan sumber

tenaga juga, namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh
tubuh. Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh.

Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat

pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.

Protein

Protein berfungsi untuk pertumbuhan tubuh dan mengganti jaringan yang

rusak pada tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan

oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu,

tempe serta kacang-kacangan.

Vitamin & Mineral

Seperti telah diketahui bersama, vitamin dan mineral memiliki fungsi

untuk membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat

pada sayuran dan buah-buahan.

Serat

Serat memiliki banyak fungsi bagi tubuh, diantara lain :

Membantu menurunkan glukosa darah

Membantu menurunkan lemak darah

Melancarkan buang air besar

Manfaat

Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya

menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan

tubuh. Selain itu pola makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan
konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan sangat berpengaruh bagi kesehatan

manusia serta berpengaruh terhadap kinerja tubuh dalam melakukan aktifitas

sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan dampak negatif

bagi tubuh salah satunya menyebabkan ketidakmaksimalan kinerja tubuh dalam

melaksanakan aktifitas sehari-hari.

Contoh Pola Makan Tidak Sehat

Melewatkan sarapan

Banyak orang yang masih belum menyadari arti pentingnya sarapan.

Mungkin bagi sebagian orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke perut

saja.

Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja,

melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh.

Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada

siang hari.

Makan sebelum tidur

Belum ada penelitian yang mampu membuktikan bahwa makan sebelum

tidur dapat menyebabkan bertambahnya berat tubuh seseorang, namun menyantap

makanan terlalu banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum

kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur

lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan

tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para ahli mengatakan bahwa

menyantap makanan berlemak sebelum tidur dapat membuat kerja lambung


menjadi lebih lambat sehingga makanan masih tetap tertinggal di lambung pada

saat kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat

membuat perut Kita serasa terbakar menjelang saat tidur.

Makan sambil melakukan kegiatan lain

Selain terlihat tidak sopan, tapi makan sambil berbicara di telepon,

bermain video game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat

membuat makan lebih banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran jika angka

timbangan kita terus bertambah. Makan sembarimelakukan kegiatan lain, akan

membuat Kita mengabaikan jumlah kalori yang Kita santap. Apalagi jika kita

mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan jumlah kalori

yang terus masuk ke tubuh.

Kurang minum air putih

Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi.

Namun yang tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air

putih. Kurang minum air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh

terganggu, contohnya adalah tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika

kita kurang minum air putih, otomatis proses pembakaran tak berjalan lancar.

Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para ahli menganjurkan minum air

putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika selama ini kita

senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita

menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan

diri untuk meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.

Kurang menyantap sayur dan buah


Makanan dengan rasa sayur atau buah tidak dapat digolongkan dalam

kategori sayur dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik

pisang, dll. Para ahli menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau

sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah dan sayur, kita dapat

membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa tubuh membutuhkan

vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu sayangilah tubuh

kita.

Akibat dari Pola Makan Tidak Sehat dan Seimbang

Kemajuan yang terjadi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia,

banyak menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi

penduduknya. Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat

atau instan menyebabkan banyak orang memanfaatkan kemajuan teknologi di

masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu maka selalau pergi dengan

mengendarai motor. Akibatnya tubuh kurang banyak bergerak.

Selain itu, kesibukan yang dihadapi oleh mahasiswa juga menyebabkan

mereka hanya duduk belajar, menyelesaikan tugas-tugas, dan menghadapi stress.

Pemikiran yang serba instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan

fast food atau junkfood untk dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan

mudah memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif di usia muda, yang

sangat merugikan generasi penerus bangsa


BAB III

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisa data
Berdasarkan landasan teori di atas, penulis ingin mengetahui tingkat

keseringan remaja dalam konsumsi makanan instan, jenis makan instan yang

sering di konsumsi dan keluhan setelah mengkonsmsi bahan makanan tersebut.

Hasil yang di dapatkan sebagai beikut :


Tingkat keseringan remaja dalam mengkonsumsi makan instan dalam sehari.
Remaja mengkonsumsi makan instan dalam sehari mencapai 2-3 kali perhari.
Jenis makanan instan
Jenis makanan instan yang seing dikonsumsi adalah sebagai berikut :
1. Mie instan
2. Makanan ringan (snack)
3. Nugget
4. Susu
5. Softdrink
a. Pengaruhnya tehadap pola makan
Memproduksi makanan instan berpengruh pada pola makan sebagai berikut:
1. Pola makan yang tidak teratur
2. Jarang mengkonsumsi makanan sehat (4 sehat 5 sempurna)
b. Pengaruhnya terhadap kesehatan
1. Sakit perut
2. Maag
3. Radang tengorokan
4. Pusing
5. Batuk-batuk

B. Pembahasan

1. Makanan Instan, kandungan dan dampak

Berdasarkan data yag diperoleh makanan instan yang dikonsumsi

berpengaruh pada pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling

umum disebabkan oleh zat kimia yang terkadung dalam makanan tersebut.

Kandungan zat aditif yang terkandung di dalam makanan ini secara perlahan

menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan
tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap

rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal,

pemutif dan pematang tepung (aseton peroksida)dan sekustran (asam fosfat).

Masih banyak kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji.

Namun ini merupakan bagian yang sangat merusak kesehatan kita.

Dampak dari penggunaan MSG menurut laporan Federation of the

American Society for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher,

mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa

sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain.

Memang kita tidak langsung merasakan dampak ini ketika mengkonsumsi

makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang batas tertentu

karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan

menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung,

gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami

reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat

memicu hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan

kecerdasan.

Kemudian BHA. BHA anti oksidan di dalam makanan agar kandungan di

dalam amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering

digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi

yang mengkonsumsinya.

Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri

kemasan yang dipakai makan tersebut. Menurut Hengky Dermana, hanya 10%
makanan cepat saji yang sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastik

mengandung PVC yang menghambat testosterone (Flack, 1992) dan kemasan

kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl chloride monomer). (Meida

Indonesia, 2003).

Makanan adalah salah satu komponen yang terkait lagsung dengan

kondisi kesehatan sesorang. Makanan berpengaruh sangat besar untuk

mewujudkan kondisi kesehatan yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan

yang sehat:

a) Mengandung cukup zat gizi

Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-

zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:

a. Karbohidrat sebagai sumber energy utama.


b. Protein sebagai komponen pembangun sel dan jaringan tubuh.
c. Lemak sebagai komponen sel dan jaringan, sebagai pelarut vitamin dan

cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel.
e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut

memperlancar proses pisiologis di dalam sel.


f. Serat untuk membantu kelancaran mekanisme pencernaan di dalam saluran

pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b) Tidak mengandung zat-zat berbahaya

Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun

kondisi seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar

sehat. Segar memang di perlukan untuk menjamin ketersediaan zat gizi di

dalamnya, tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di sebabkan oleh faktor lain

yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan
makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena pertumbuhannya di bantu oleh

pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang tampak

segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal hal seperti itu sesungguhnya

dapat berdampak merugikan di dalam tubuh. Pengawet, pewarna, penyedap

rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit

didalam tubuh.

Bahan pengawet

Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah :

Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah

formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah gunakan untuk

mengawetkan makanan sehingga bisa tahan lama.

Bahan pewarna

Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan

ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari

klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk

memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat

melalui serangkaian reaksi kimia. Misalnya: Warna kuning : tartrazin, sunset

yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.

Beberapa zat pewarna yang sesungguhnya tidak untuk makanan tetapi di

gunakan mewarnai makanan tertentu. Zat tersebut merupakan pewarna tekstil

seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan

secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang

bukan untuk makanan dan tidak untuk di konsumsi.

Zat penyedap rasa.

Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa

alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak

menimbulkan efek samping. Kecuali di konsumsi secara berlebihan.

Penyedap rasa buatan mengandung monosodium glutamat ( MSG ) adalah

penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan

baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG

adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus

menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.

C. Pengaruh terhadap pola makan


Remaja yang cenderung mengonsumsi makanan instan akan lebih suka

mengonsumsi makanan instan terus-menerus. Hal ini sangat berakibat buruk

terhadap kesehatan pencernannya. Meskipun para remaja hanya mengonsumsi

satu jenis makanan instan dalam satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung

terjadi reaksi. Dampaknya akan terasa sekitar 10 tahun mendatang.


Pola makan yang konsumtif ini akan memperburuk pola makan dalam

keseharian. Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang

sehat yang seharusnya mereka konsumsi dalam masa pertumbuhan. Apabila di

rumah orang tua tidak memaksa anaknya untuk makan, anak ini tidak akan makan

dengan tersendiri. Anak akan lebih senang makan di luar rumah yang kondisi

makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu, peran orang tua dalam
memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat penting untuk

perkembangannya.
D. Pengaruh terhadap kesehatan

Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,

1. Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis

adalah peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung, yang bisa disebabkan

oleh faktor iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ

pencernaan dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan makanan,

mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil. Selain itu iritasi dapat juga

disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah yang kronis dan

bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak Helicobacter pylori.

H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang merupakan

pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung.

Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit

maag selain memperbaiki pola hidup dan pola makan.


Berikut beberapa saran:
1) Atur pola makan yang baik dan teratur (Hindari makanan berlemak dan

berminyak, banyak makan makanan berserat)


2) Hindari minuman yang mengandung alkohol
3) Berolahraga secara teratur
4) Berhenti merokok
5) Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin)
2. Diabetes
Diabetes adalah Suatu jenis penyakit yang terjadi pada seseorang akibat

kandungan gula darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem

metabolisme pada tubuh seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita

sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu
ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar

gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam

tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak

berfungsi sebagaimana mestinya.

Faktor Penyebab seseorang beresiko terkena diabetes, diantaranya :

Faktor keturunan

Kegemukan / obesitas biasanya terjadi pada usia 40 tahun

Tekanan darah tinggi

Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi

Level kolesterol yang tinggi

Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan

Merokok dan Stress

Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat

Kerusakan pada sel pankreas

E. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif

Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan

dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :

1. Secara Internal

Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan

buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung

zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam

sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus:
Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi)

terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi,

mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa

bekal makanan sehat dari rumah

2. Secara eksternal

Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap

penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan

informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan

Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang

melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program

Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan

lokal.

Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen,

mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik,

mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan

pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.


BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil pembahasan kita dapat menyimpulkan bahwa menjaga pola

makan agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan

remaja yang memiliki pola makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya

bahan makanan instan yang sangat banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat

melakukan perjalanan jauh.


Selain nikmat tetapi dampaknya sangat besar yaitu kecanduan racun yang

seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang

digroggoti secara perlahan dan akan menyebabkan penyakit-penyakit yang

berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari sekarang akan lebih baik daripada

mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan akan tetapi tidak terlalu

berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat yang bergizi.


B. Saran
1. Bagi para remaja tetap berhati-hati dalam mengonsumsi makanan instan dan tetap

mengutamakan makanan yang sehat.


2. Bagi orang tua harus mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang

jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah.


3. Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap

penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan

informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.
4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang

melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program

Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan

lokal.
5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen,

mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik,

mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan

pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.

DAFTAR PUSTAKA
http://mayaafi.blogspot.co.id/2013/04/contoh-kti-tentang-pengaruh-makanan.html

https://aidishintya.wordpress.com/pengaruh-makanan-instan-pada-pola-makan-

dan-kesehatan-remaja/

Anda mungkin juga menyukai