NUR ANNISA
02.16.022
SALEWANGANG MAROS
2016/2017
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 02.16.022
Karya Tulis ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan tim penguji
Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Penguji I
( )
Penguji II
( )
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
( ) ( )
KATA PENGANTAR
menyelesaikan karya tulis ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang Maros. Shalawat serta
salam tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW karena berkat
Adapun judul yang penulis ajukan sebagai karya tulis adalah Pengaruh
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah masih jauh
dari kesempurnaan tapi penulis berharap karya tulis ini akan bermanfaat sebagai
Selesainya karya tulis ini tidak lepas dari berbagai hambatan yang
semuanya dapat teratasi berkat adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
1. Ibu Hj.Samimma, Amd.Keb, SKM, M.Kes selaku Pendiri dan Ketua Sekolah
Salewangang Maros.
3. Seluruh Dosen pengajar dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang
Maros yang telah banyak memberikan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat.
4. Teman-teman Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salewangang Maros
khususnya angkatan tahun 2016 yang sama-sama berjuang menuntut ilmu dan
dan penyelesaian karya tulis ilmiah ini, serta sahabat-sahabat ku yang turut
memberi dukungan.
Akhirnya semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu kebidanan dan semoga kebaikan serta bantuan yang diberikan kepada penulis
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian............................................................................................... 2
3. Kemasan Makanan........................................................................................... 4
2. Karbohidrat ....................................................................................................... 8
3. Tepung-tepungan.............................................................................................. 8
4. Gula ........................................................................................................ 8
5. Lemak ........................................................................................................ 9
6. Protein ........................................................................................................ 9
8. Serat.................................................................................................................. 9
9. Manfaat............................................................................................................. 10
2. Pembahasan ...................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP
a. Kesimpulan ...................................................................................................... 23
b. Saran ................................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkat. Hal ini terjadi pada seluruh kalangan. Di sisi lain, kesibukan-
rupanya disadari oleh berbagai pengelola badan usaha sebagai peluang untuk
kanak-kanak menuju dewasa kian sibuk dengan hal-hal yang baru mereka kenal
sehingga timbul pola hidup konsumtif yang terkadang berlebihan. Pola berpikir
mereka seakan ikut berubah. Kalau ada yang mudah, kenapa harus memilih
yang susah? Dalam sehari seorang remaja mampu mengonsumsi beberapa jenis
makanan instan dari makanan ringan sampai makanan pokok yang digantikan
dalam bentuk instan. Makanan instan seakan telah mendarah daging dalam diri
instan dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
penimbunan zat aditif yang terkandung dalam makanan instan pada tubuh mereka.
Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit maag, radang, dan berbagai
penyakit yang menyerang alat pencernaan. Hal ini tentu tidak lepas dari kebiasaan
kesehatan remaja?
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui kandungan makanan instan
2. Mengetahui pengaruhnya terhadap pola makan dan kesehatan
3. Menemukan solusi dan tips untuk mengatasi pengaruh makanan instan
4. Menemukan cara untuk mengkonsumsi makanan instan dengan sehat
D. Manfaat Penelitian
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis, karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi tentang
1. Bagi remaja, penelitian ini dapat untuk mengingatkan remaja agar tidak terlalu
sering mengkonsumsi makanan instan, agar terhindar dari berbagai penyakit yang
lanjutan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas,
mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut
dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa
bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam
kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk
sarapan.
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan
Kemasan makanan
transportasi.
1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen)
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI),
yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang
formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana
disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung
formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna
rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga
Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI.
Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety
(Kompas, 2003).
pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau
styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk
Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 600 jenis (Media
Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang
diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan
(FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap
1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun
( Arbor,1997)
MSG Kerusakan otak
(Intisari ,2001)
Pemanis Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
Mutagenik.
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang
dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan
konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat
kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer)
yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem,
cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan
demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha
Andi (2011) mengemukakan pola makan sehat adalah suatu cara atau usaha
dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti
penyakit.
Sedangkan pola makan sehat dan seimbang yang dimaksud dalam semiskripsi
ini adalah pola makan yang teratur di mana makanan yang dikonsumsi
mengandung zat-zat gizi yang jumlahnya sesuai dengan asupan gizi yang
dibutuhkan tubuh.
Zat-zat Gizi
Mengonsumsi pola makan yang seimbang merupakan sudah anjuran
mendasar yang hakiki bagi semua orang. Di mana asupan zat gizi yang
Karbohidrat
Karbohidrat sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena zat inilah yang memiliki
peran penting sebagai penopang sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari
Tepung-tepungan
tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: nasi, kentang, mie, ubi, singkong,
dan lainnya. Bila tubuh mengalami ketidakcukupan zat karbohidrat, maka gejala
paling awal yang paling mudah didapati adalah tubuh terasa lebih cepat lelah
Gula
Gula bisa didapat pada makanan, antara lain: gula pasir, gula merah, gula
batu, sirup, madu dan kue manis. Namun perlu diwaspadai, pola konsumsi gula
perlu dibatasi. Meninjau karena zat gula tidak memiliki kandungan zat gizi
Lemak
tenaga juga, namun karena bentuknya lebih memakan waktu dan sulit diserap oleh
tubuh. Lemak merupakan zat yang bersifat sebagai cadangan energi bagi tubuh.
Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Lemak terdapat
pada minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya.
Protein
rusak pada tubuh. Jelas sekali kebutuhan zat protein sudah mutlak dibutuhkan
oleh tubuh setiap hari. Protein terdapat pada: Ikan, ayam, daging, telur, susu, tahu,
untuk membantu melancarkan kinerja tubuh. Vitamin dan mineral banyak terdapat
Serat
Manfaat
Pola makan sehat dan seimbang sangat bermanfaat bagi tubuh, diantaranya
menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat meningkatkan daya tahan
tubuh. Selain itu pola makan sehat dan seimbang juga dapat meningkatkan
konsentrasi serta kinerja otak. Pola makan sangat berpengaruh bagi kesehatan
sehari-hari. Pola makan yang kurang sehat akan menimbulkan dampak negatif
Melewatkan sarapan
Mungkin bagi sebagian orang, sarapan berarti hanya mengisi makanan ke perut
saja.
Padahal fungsinya tidak hanya sebatas menjaga agar lambung tidak kosong saja,
melainkan juga untuk meningkatkan energi dan konsentrasi pada otak dan tubuh.
Menyantap sarapan juga membantu Kita agar tidak makan terlampau banyak pada
siang hari.
makanan terlalu banyak atau menyantap makanan pedas, berlemak dan minum
kafein minimal 3 jam sebelum tidur dapat mengurangi kualitas dan lamanya tidur
lelap yang seharusnya kita dapatkan. Akibatnya, esok hari Kita terbangun dengan
tubuh lemas, lunglai dan tak bersemangat. Para ahli mengatakan bahwa
saat kita tidur. Sedangkan menyantap makanan pedas sebelum tidur dapat
bermain video game atau yang lebih parah, menonton TV secara tak sadar dapat
membuat makan lebih banyak. Jika melakukan hal ini, jangan heran jika angka
membuat Kita mengabaikan jumlah kalori yang Kita santap. Apalagi jika kita
mengonsumsi snack favorit. Biasanya lebih sulit lagi menghentikan jumlah kalori
Air putih sangat penting bagi kehidupan setiap makhluk hidup di bumi.
Namun yang tak diketahui oleh banyak orang adalah bahayanya kurang minum air
putih. Kurang minum air putih ternyata dapat membuat proses metabolisme tubuh
terganggu, contohnya adalah tubuh membutuhkan air untuk membakar kalori, jika
kita kurang minum air putih, otomatis proses pembakaran tak berjalan lancar.
Sebaiknya, minum banyak air putih setiap hari. Para ahli menganjurkan minum air
putih minimal 8-10 gelas perhari untuk menjaga kesehatan. Jika selama ini kita
senang minum soda, kopi atau minuman lain, alangkah baiknya jika kita
menyingkirkan semua itu dan menggantinya dengan minum air putih. Biasakan
diri untuk meminum segelas air putih setelah bangun dari tidur.
kategori sayur dan buah. Contohnya adalah permen, berondong jagung, keripik
pisang, dll. Para ahli menganjurkan untuk menyantap minimal 5 jenis buah atau
sayuran per hari. Jika kurang suka menyantap buah dan sayur, kita dapat
membuatnya menjadi aneka jus yang menarik. Jangan lupa tubuh membutuhkan
vitamin yang berasal dari sayuran dan buah-buahan, karena itu sayangilah tubuh
kita.
banyak menimbulkan perubahan, baik dari gaya hidup maupun pola makan bagi
penduduknya. Perubahan gaya hidup dari yang sederhana menjadi serba cepat
masa kini. Sebagai contoh, untuk efisiensi waktu maka selalau pergi dengan
Pemikiran yang serba instan ini menyebabkan banyak orang melirik ke makanan
fast food atau junkfood untk dikonsumsi. Perubahan-perubahan ini dapat dengan
A. Analisa data
Berdasarkan landasan teori di atas, penulis ingin mengetahui tingkat
keseringan remaja dalam konsumsi makanan instan, jenis makan instan yang
B. Pembahasan
berpengaruh pada pola makan dan kesehatan pada remaja. Pengaruh yang paling
umum disebabkan oleh zat kimia yang terkadung dalam makanan tersebut.
Kandungan zat aditif yang terkandung di dalam makanan ini secara perlahan
menggrogoti tubuh kita. Zat ini diperuntukkan agar mutu dan kestabilan makanan
tetap terjaga. Zat yang sangat sering di gunakan untuk hal ini adalah penyedap
rasa (mono sodium glutamate), pengawet seperti BHA, K-nitrit dll, anti kempal,
Masih banyak kandunga kimia yang terkandung di dalam makan cepat saji.
American Society for Experimental Biologi adalah rasa terbakar di bagian leher,
mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang pada kulit wajah, dada terasa
sakit, sakit kepala, detak jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah dan lain-lain.
makanan cepat saji yang menggunakan MSG. Tapi, pada ambang batas tertentu
karena tubuh tidak sanggup lagi menahan zat ini maka dampak diatas akan
menyerang kita. 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan gangguan lambung,
gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang mengalami
reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat
kecerdasan.
dalam amakan tersebut tidak cepat hilang seperti vitamin, penyedap. Ini sering
digunakan pada lemak dan minyak. Ini akan menimbulkan efek ketagihan bagi
yang mengkonsumsinya.
Ini masih pada kandungan makan cepat saji, belum lagi bila kita menelusuri
kemasan yang dipakai makan tersebut. Menurut Hengky Dermana, hanya 10%
makanan cepat saji yang sesuai SNI. (Kompas, 2003). Kemasan plastik
kaleng mengandung (Pb) timbale dan VCM (vinyl chloride monomer). (Meida
Indonesia, 2003).
mewujudkan kondisi kesehatan yang prima bagi sesorang. Inilah ciri-ciri makanan
yang sehat:
Makanan yang sehat adalah makanan ayng secara kimia mengandung zat-
zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh. Zat gizi yang dimaksud adalah:
cadangan energy.
d. Vitamin sebagai komponen yang memperlancar proses metabolisme di dalam sel.
e. Mineral sebagai komponen yang turut serta membangun struktur tubuh dan ikut
pencernaan.
g. Air sebagai pelarut berbagai zat gizi yang lain.
b) Tidak mengandung zat-zat berbahaya
Suatu makanan terkadang tampak sehat /segar jika di lihat sepintas, namun
kondisi seperti itu belum menjadi jaminan jika makanan tersebut benar-benar
dalamnya, tetapi jika kesegaran yang tampak tersebut di sebabkan oleh faktor lain
yang merupakan perlakuan khusus pada bahan makanan tersebut. Misalnya bahan
makanan dari tumbuhan yang tampak segar karena pertumbuhannya di bantu oleh
pemberian pestisida yang berlebihan. Atau bahan makanan olahan yang tampak
segar karena pemberian zat-zat pengawet. Hal hal seperti itu sesungguhnya
rasa, ( zat aditif ) adalah beberapa zat yang banyak menimbulkan penyakit
didalam tubuh.
Bahan pengawet
Bahan pengawet yang di toleransi oleh BPOM dalam jumlah terbatas adalah :
Benzoat, propionat, nitrit, nitrat, sorbat dan sulfit. Dan yang berbahaya adalah
formalin dan boraks. Kedua pengawet terakhir ini banyak di salah gunakan untuk
Bahan pewarna
Bahan pewarna untuk memberi tampilan yang menarik pada makanan. Bahan
ini ada yang di alami dan sintesis. Bahan pewarna alamai biasanya diambil dari
klorofil ( zat hijau daun ) untuk membei zat hijau atau karoten dari wortel untuk
memberi warna orange. Pewarna sintesis di ambil dari zat kimia yang di buat
yellow, Warna merah : allura, eritrosin, amaranth, Warna biru : biru berlian.
seperti rodamin b.
Bahan pewarna buatan berbahaya jika di konsumsi secara terus menerus dan
secara berlebihan. Pewarna non makanan berbahaya karena zat tersebut memang
Penyedap rasa ada yang alami dan ada pula yang sintesis. Penyedap rasa
alami seperti cuka, merica, garam, gula, dll lebih aman dan relatif tidak
penyedap sintesis yang banyak di gunakan secara luas di berbagai jenis makanan
baik fast food maupun makan yang di sajikan di dalam rumah tangga. MSG
adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi kerja saraf. Konsumsi yang terus
menerus akan menyebabkan daya ingat ( memori ) sesorang menjadi lebih lambat.
satu jenis makanan instan dalam satu hari dan pada saat itu tidak akan langsung
keseharian. Mereka akan lebih cenderung ngemil daripada makan makanan yang
rumah orang tua tidak memaksa anaknya untuk makan, anak ini tidak akan makan
dengan tersendiri. Anak akan lebih senang makan di luar rumah yang kondisi
makanannya pasti sangat tidak sehat. Oleh karena itu, peran orang tua dalam
memilih jenis makanan dan mengawasi pola makan anaknya sangat penting untuk
perkembangannya.
D. Pengaruh terhadap kesehatan
Berikut ini beberapa dampak kesehatan yang di timbulkan oleh makanan instan,
1. Maag
Maag atau Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis
oleh faktor iritasi dan infeksi. Seperti kita ketahui, lambung adalah organ
mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil. Selain itu iritasi dapat juga
disebabkan oleh obat-obatan (Aspirin, NSAID), alkohol, muntah yang kronis dan
bahan racun. Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, terbanyak Helicobacter pylori.
Hingga saat ini belum ada cara yang mudah untuk hidup sehat terbebas dari sakit
kandungan gula darah di dalam tubuh tidak terkendali dan akibat gangguan sistem
metabolisme pada tubuh seseorang. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita
sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu
ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar
gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam
tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak
Faktor keturunan
1. Secara Internal
sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus:
Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi)
terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
2. Secara eksternal
informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
lokal.
PENUTUP
A. Simpulan
makan agar tetap sehat dan seimbang sangatlah penting khususnya di kalangan
remaja yang memiliki pola makan konsumtif. Hal ini dikarenakan ketersediannya
bahan makanan instan yang sangat banyak baik di sekolah, di rumah maupun saat
seharusnya tidak di konsumsi. Efek yang nyata adalah tubuh para remaja yang
berbahaya dalam tubuhnya. Menajaga dari sekarang akan lebih baik daripada
mengobati esok hari. Boleh mengonsumsi makanan instan akan tetapi tidak terlalu
informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan.
4. Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang
lokal.
5. Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen,
DAFTAR PUSTAKA
http://mayaafi.blogspot.co.id/2013/04/contoh-kti-tentang-pengaruh-makanan.html
https://aidishintya.wordpress.com/pengaruh-makanan-instan-pada-pola-makan-
dan-kesehatan-remaja/