Anda di halaman 1dari 788

RR DIAN TRISTIANA

Thing That Never Change is Changes


Home

Profil

Login

Penulisrrdiantristiana-fkp

Tanggal17 March 2017

KategoriTugas Perkuliahan

Respon200 komentar

API (Analisa Proses Interaksi)


A. Jelaskan apa itu analisa proses interaksi? Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Tambahkan informasi lain tentang API yang anda ketahui?

B. Buatlah satu percakapan semu antara perawat dan pasien, kemudian buat analisa proses
interaksi. Pilihlah klien dengan salah satu masalah kepererawatan di bawah ini:

1. Gangguan persepsi sensori halusinasi

2. Harga diri rendah

3. Isolasi sosial: menarik diri

4. Waham

5. Resiko bunuh diri

6. Resiko perilaku kekerasan

7. Defisit perawatan diri

1. Isnaini Via Zuraiyahya


pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) adalah alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan : Catatan
perkembangan (proses keperawatan), Catatan hubungan perawat-klien, Catatan resume.
Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Nama : Ny. A Hari/Tanggal : Sabtu, 08 April 2017


Usia : 45 th Waktu : 09.00-09.30 WIB
Interaksi : Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan defisit
Lingkungan : Posisi duduk berdampingan di samping perawatan diri. K dapat mengenal
tentang tempat tidur. pentingnya kebersihan diri.

Deskripsi : Penampilan K nampak tidak rapi, rambut tidak disisir, badan bau tidak sedap,
memakai kaos lengan panjang dan rok panjang

Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berfokus pada klien Analisa berfokus
pada perawat Rasional
P : Selamat pagi ibu A

K : selamat pagi

P : bagaimana bu keadaannya pagi ini? apakah sudah baik bu? Sudah sarapan?

K:

P : ibu tau tidak nama saya?

K : mbak isnaini

P : yaa. Benar sekali bu.

P : bagaimana ibu perasaannya hari ini? kok nampaknya ibu terlihat lelah? Apakah sudah
mandi bu hari ini?

K : belum

P : Kenapa belum mandi bu?


K : masih pengen main

P : ibu sebaiknya mandi, biar badan ibu lebih segar

K : iya nanti saja!

P : baik bu, habis ini mandi ya bu.

K : iya

P : baik, nanti saya akan kembali lagi dan bercerita kembali dengan ibu. Terimakasih banyak
bu.

K : iya sama-sama mbak. P : Menghampiri K, tersenyum, berdiri di samping tempat tidur K

K : Melihat ke arah P, sambil tersenyum, kemudian pandangan ke arah boneka.

P : Kontak mata, bicara santai tapi jelas.

K : Menunduk dan menatap ke arah P

K : Kontak mata kurang.

P : Tenang, rileks, mempertahankan kontak mata.

K : Memandang ke arah P kemudian pandangan ke arah boneka

P : menatap ke arah K

K : menatap ke arah lain dan bermain bonekanya

P : bicara santai tapi jelas

K : menunduk dan tetap bermain boneka

P : Berbicara dengan nada lembut dan santai

K : Tampak berpikir sambil menunduk.

P: Kontak mata tetap, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi.

K : Tersenyum dan menunduk. Mungkin bertanya dalam hati, maksud kedatangan perawat.

K berfikir bahwa ia tidak mengalami perubahan.


K berfikir ia harus berhenti bermain dan mandi Merasa ragu, apakah pasien mau menerima
kehadiran P.

Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima kehadiran P.

Berusaha mengetahui keadaan hari ini , dan kebutuhan yang harus segera dipenuhi saat ini.
Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak sebelumnya.

Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.


Salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi.

Pertanyaan terbuka memberi kesempatan K untuk menentukan arah permbicaraan.

Informing, menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Informing menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Memberikan dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien.

"

2. Isnaini Via Zuraiyahya

pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) adalah alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan : Catatan
perkembangan (proses keperawatan), Catatan hubungan perawat-klien, Catatan resume.
Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Nama : Ny. A Hari/Tanggal : Sabtu, 08 April 2017


Usia : 45 th Waktu : 09.00-09.30 WIB
Interaksi : Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan defisit
Lingkungan : Posisi duduk berdampingan di samping perawatan diri. K dapat mengenal
tentang tempat tidur. pentingnya kebersihan diri.

Deskripsi : Penampilan K nampak tidak rapi, rambut tidak disisir, badan bau tidak sedap,
memakai kaos lengan panjang dan rok panjang

Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berfokus pada klien Analisa berfokus
pada perawat Rasional
P : Selamat pagi ibu A

K : selamat pagi

P : bagaimana bu keadaannya pagi ini? apakah sudah baik bu? Sudah sarapan?

K:

P : ibu tau tidak nama saya?

K : mbak isnaini

P : yaa. Benar sekali bu.

P : bagaimana ibu perasaannya hari ini? kok nampaknya ibu terlihat lelah? Apakah sudah
mandi bu hari ini?

K : belum

P : Kenapa belum mandi bu?

K : masih pengen main

P : ibu sebaiknya mandi, biar badan ibu lebih segar

K : iya nanti saja!

P : iya bu, habis ini mandi ya bu.

K : iya
P : baik, nanti saya akan kembali lagi dan bercerita kembali dengan ibu. Terimakasih banyak
bu atas waktunya hari ini.

K : iya sama-sama mbak. P : Menghampiri K, tersenyum, berdiri di samping tempat tidur K

K : Melihat ke arah P, sambil tersenyum, kemudian pandangan ke arah boneka.

P : Kontak mata, bicara santai tapi jelas.

K : Menunduk dan menatap ke arah P

K : Kontak mata kurang.

P : Tenang, rileks, mempertahankan kontak mata.

K : Memandang ke arah P kemudian pandangan ke arah boneka

P : menatap ke arah K

K : menatap ke arah lain dan bermain bonekanya

P : bicara santai tapi jelas

K : menunduk dan tetap bermain boneka

P : Berbicara dengan nada lembut dan santai

K : Tampak berpikir sambil menunduk.

P: Kontak mata tetap, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi.

K : Tersenyum dan menunduk. Mungkin bertanya dalam hati, maksud kedatangan perawat.

K berfikir bahwa ia tidak mengalami perubahan.


K berfikir ia harus berhenti bermain dan mandi Merasa ragu, apakah pasien mau menerima
kehadiran P.

Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima kehadiran P.

Berusaha mengetahui keadaan hari ini , dan kebutuhan yang harus segera dipenuhi saat ini.

Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak sebelumnya.

Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.


Salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi.
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan K untuk menentukan arah permbicaraan.

Informing, menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Informing menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Memberikan dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien.

"

3. Ayu Okta M.j

pada : 08 April 2017

"A.
Analisa Proses Interaksi atau API adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat terutama
mahasiswa untuk memahami interaksi antara perawat dengan klien . Semua pasien dapat
dilakukan API.
API ini diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan tertentu diantaranya yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat terutama
mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien dan data bagi CI / supervisor / pembimbing untuk
memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Aspek penting yang dicatat dan dilaporkan dalam Keperawatan Jiwa terkait API adalah pola
perilaku dan hubungan interpersonal perawat dengan klien. Ada 3 macam catatan yaitu
catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat-klien dan catatan
resume. Catatan hubungan perawat dengan klien adalah interaksi yang terjadi selama perawat
berhubung individual klien atau kelompok klien pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan perawat dengan klien secara verbal dapat berupa video tape; tape
recording, catatan secara garis besar dan catatan interaksi.
Komponen API terdiri atas :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4 (Orientasi-Terminasi)
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
B.Contoh API pada klien dengan risiko bunuh diri
Inisial klien : Nn. F
Status interaksi : Pertemuan ke 1 (Fase orientasi)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di halaman Rs dengan keadaan nyaman,
tenang, dan santai.
Deskripsi klien : Penampilan klien cukup bersih dan rapi, klien tampak menatap perawat, dan
terkadang memandang ke arah lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Melindungi pasien dari risiko bunuh diri dan untuk
meningkatkan harga diri pasien
Nama Mahasiswa : Ayu Okta
Tanggal : 28 Mei 2016
Jam : 09.15 09. 35 WIB
Ruang : Anggrek
1.
Komunikasi verbal
P: Selamat Pagi, perkenalkan saya Ners Gangga, dengan mbak siapa ?
K: Selamat pagi Ners. Panggil aja
Nn. F
Komunikasi Non verbal
P: Memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat
Ingin membuka percakapan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
2.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Saya akan menemani mbak disini selama 20 menit.
K: Saya baik, Ners. Iya.
Komunikasi Non verbal
P: Tetap memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan mata waspada dan mengarah ke belakang.
Analisa berpusat pada perawat
Merasa senang karena klien memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisa berpusat pada klien
Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka serta memberi
kesempatan klien mengeksplorasikan apa yang dirasakannya.
3.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mbak rasakan selama ini? Saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini
saja?
K: Iya, Ners.
Komunikasi Non verbal
P:Memandang dan tersenyum kepada klien
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
4
P: Bagaimana perasaan mbak setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut
mbak merasa paling menderita di dunia ini? Apakah mbak kehilangan kepercayaan diri?
K: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini. P: Memandang klien
K: Menatap perawat dan terlihat sedih. Ingin mengetahui keadaan klien saat ini terhadap
musibah yang telah terjadi Klien tampak ingin menceritakan masalah keadaannya kepada
perawat Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
5.
P: Apakah mbak merasa tidak berharga? Apakah mbak setelah kejadian tersebut sering
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya benar Ners, saya semenjak kejadian itu, saya tidak bisa berkonsentrasi dan selalu ingat
dan ingat kejadian itu, saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
P: Memandang dan menyimak apa yang dikatakan klien
K : Penuh kekawatiran, memandang perawat, dan sesekali memandang ke arah kanan dengan
tatapan mata yang sendu.
Mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Klien tampak trauma terhadap kejadian tersebut
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
6.
P: Apakah mbak berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah mbak pernah mencoba untuk bunuh diri?
K: Iya Ners pernah, dari pada saya merugikan banyak orang, saya berpikir lebih baik saya
mati saja. Saya mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu
sendiri. Waktu saya mau melakukan bunuh diri itu ibu saya mengetahuinya. Sampai akhirnya
saya dibawa kesini.
P: Memandang klien dan mendengarkan klien dengan baik
K: Memandang perawat dan tampak berpikir. Perawat berusaha mendengarkan ungkapan
klien
Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
7.
P: Setelah beberapa hari disini, apakah yang akan mbak lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk sebisa mungkin berpikir positif , apabila tidak berhasil saya akan
mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar mampu berpikir positif dan tidak
melakukan bunuh diri.
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius. Perawat berusaha
menyimak kembali cerita klien
Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat Penjelasan dari
klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
8.
P: Ya, bagus sekali. Saya percaya Mbak dapat melakukannya
K: Iya Ners.
P: Memandang klien dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Mengangguk
Perawat berusaha memberi reinforcement (+)
Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya Reinforcement (+)
meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka
bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien
9.
P: Bagaimana perasaan Mbak setelah kita mengobrol?
K: Lega , Ners.
P : Suara jelas, tersenyum dan sikap terbuka
K : Memandang perawat serta wajah tampak lebih rileks
Perawat mengevaluasi perasaan klien Klien terlihat antusias menjawab pertanyaan perawat
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
10.
P: Mbak, untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang cara mensyukuri
hidup. Bagaimana?
Jam berapa mbak bersedia untuk mengobrol lagi? Dan mau berapa lama?
K: Oke, Ners.
Terserah Ners aja.
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan
topik pembicaraan
Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru
11.
P: Mbak, mau dimana tempatnya?
K: Di sini saja, Ners.
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepakati kontrak dan menentukan pilihan
tempat
Klien mencoba memahami perawat
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
12.
P: Baiklah Mbak, kita akan ketemu lagi minggu depan jam 09.00, di halaman ini, kita akan
terapkan cara hidup bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi.
K: Iya Ners, terima kasih.
P: Memandang klien dan berbicara dengan sopan.
K: Menganggukkan kepala
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya Terminasi
adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien
dan tujuan yang telah dicapai
"

4. Ayu okta m.j

pada : 08 April 2017

"A.
Analisa Proses Interaksi atau API adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat terutama
mahasiswa untuk memahami interaksi antara perawat dengan klien . Semua pasien dapat
dilakukan API.
Aspek penting yang dicatat dan dilaporkan dalam Keperawatan Jiwa terkait API adalah pola
perilaku dan hubungan interpersonal perawat dengan klien. Ada 3 macam catatan yaitu
catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat-klien dan catatan
resume. Catatan hubungan perawat dengan klien adalah interaksi yang terjadi selama perawat
berhubung individual klien atau kelompok klien pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan perawat dengan klien secara verbal dapat berupa video tape; tape
recording, catatan secara garis besar dan catatan interaksi.
Komponen API terdiri atas :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4 (Orientasi-Terminasi)
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
B.Contoh API pada klien dengan risiko bunuh diri
Inisial klien : Nn. F
Status interaksi : Pertemuan ke 1 (Fase orientasi)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di halaman Rs dengan keadaan nyaman,
tenang, dan santai.
Deskripsi klien : Penampilan klien cukup bersih dan rapi, klien tampak menatap perawat, dan
terkadang memandang ke arah lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Melindungi pasien dari risiko bunuh diri dan untuk
meningkatkan harga diri pasien
Nama Mahasiswa : Ayu Okta
Tanggal : 28 Mei 2016
Jam : 09.15 09. 35 WIB
Ruang : Anggrek
1.
Komunikasi verbal
P: Selamat Pagi, perkenalkan saya Ners Gangga, dengan mbak siapa ?
K: Selamat pagi Ners. Panggil aja
Nn. F
Komunikasi Non verbal
P: Memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat
Ingin membuka percakapan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
2.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Saya akan menemani mbak disini selama 20 menit.
K: Saya baik, Ners. Iya.
Komunikasi Non verbal
P: Tetap memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan mata waspada dan mengarah ke belakang.
Analisa berpusat pada perawat
Merasa senang karena klien memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisa berpusat pada klien
Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka serta memberi
kesempatan klien mengeksplorasikan apa yang dirasakannya.
3.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mbak rasakan selama ini? Saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini
saja?
K: Iya, Ners.
Komunikasi Non verbal
P:Memandang dan tersenyum kepada klien
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
4
P: Bagaimana perasaan mbak setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut
mbak merasa paling menderita di dunia ini? Apakah mbak kehilangan kepercayaan diri?
K: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini. P: Memandang klien
K: Menatap perawat dan terlihat sedih. Ingin mengetahui keadaan klien saat ini terhadap
musibah yang telah terjadi Klien tampak ingin menceritakan masalah keadaannya kepada
perawat Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
5.
P: Apakah mbak merasa tidak berharga? Apakah mbak setelah kejadian tersebut sering
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya benar Ners, saya semenjak kejadian itu, saya tidak bisa berkonsentrasi dan selalu ingat
dan ingat kejadian itu, saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
P: Memandang dan menyimak apa yang dikatakan klien
K : Penuh kekawatiran, memandang perawat, dan sesekali memandang ke arah kanan dengan
tatapan mata yang sendu.
Mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Klien tampak trauma terhadap kejadian tersebut
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
6.
P: Apakah mbak berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah mbak pernah mencoba untuk bunuh diri?
K: Iya Ners pernah, dari pada saya merugikan banyak orang, saya berpikir lebih baik saya
mati saja. Saya mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu
sendiri. Waktu saya mau melakukan bunuh diri itu ibu saya mengetahuinya. Sampai akhirnya
saya dibawa kesini.
P: Memandang klien dan mendengarkan klien dengan baik
K: Memandang perawat dan tampak berpikir. Perawat berusaha mendengarkan ungkapan
klien
Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
7.
P: Setelah beberapa hari disini, apakah yang akan mbak lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk sebisa mungkin berpikir positif , apabila tidak berhasil saya akan
mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar mampu berpikir positif dan tidak
melakukan bunuh diri.
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius. Perawat berusaha
menyimak kembali cerita klien
Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat Penjelasan dari
klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
8.
P: Ya, bagus sekali. Saya percaya Mbak dapat melakukannya
K: Iya Ners.
P: Memandang klien dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Mengangguk
Perawat berusaha memberi reinforcement (+)
Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya Reinforcement (+)
meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka
bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien
9.
P: Bagaimana perasaan Mbak setelah kita mengobrol?
K: Lega , Ners.
P : Suara jelas, tersenyum dan sikap terbuka
K : Memandang perawat serta wajah tampak lebih rileks
Perawat mengevaluasi perasaan klien Klien terlihat antusias menjawab pertanyaan perawat
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
10.
P: Mbak, untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang cara mensyukuri
hidup. Bagaimana? Jam berapa mbak bersedia untuk mengobrol lagi? Dan mau berapa lama?
K: Oke, Ners. Terserah Ners aja.
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas
Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru
11.
P: Mbak, mau dimana tempatnya?
K: Di sini saja, Ners.
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepakati kontrak dan menentukan pilihan
tempat
Klien mencoba memahami perawat
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
12.
P: Baiklah Mbak, kita akan ketemu lagi minggu depan jam 09.00, di halaman ini, kita akan
terapkan cara hidup bersyukur dengan baik.Sampai bertemu lagi.
K: Iya Ners, terima kasih.
P: Memandang klien dan berbicara dengan sopan.
K: Menganggukkan kepala
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya Terminasi
adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien
dan tujuan yang telah dicapai
"

5. Ayu okta m.j

pada : 08 April 2017

"A.
Analisa Proses Interaksi atau API adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat terutama
mahasiswa untuk memahami interaksi antara perawat dengan klien secara rinci. Semua
pasien dapat dilakukan API.
Dalam melakukan API ada catatan hubungan perawat dengan klien.Catatan hubungan
perawat dengan klien adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien atau kelompok klien pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan perawat
dengan klien secara verbal dapat berupa video tape; tape recording, catatan secara garis besar
dan catatan interaksi.
Komponen API terdiri atas :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4 (Orientasi-Terminasi)
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
B.Contoh API pada klien dengan risiko bunuh diri
Inisial klien : Nn. F
Status interaksi : Pertemuan ke 1 (Fase orientasi)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di halaman Rs dengan keadaan nyaman,
tenang, dan santai.
Deskripsi klien : Penampilan klien cukup bersih dan rapi, klien tampak menatap perawat, dan
terkadang memandang ke arah lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Melindungi pasien dari risiko bunuh diri dan untuk
meningkatkan harga diri pasien
Nama Mahasiswa : Ayu Okta
Tanggal : 28 Mei 2016
Jam : 09.15 09. 35 WIB
Ruang : Anggrek
1.
Komunikasi verbal
P: Selamat Pagi, perkenalkan saya Ners Gangga, dengan mbak siapa ?
K: Selamat pagi Ners. Panggil aja
Nn. F
Komunikasi Non verbal
P: Memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat
Ingin membuka percakapan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
2.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Saya akan menemani mbak disini selama 20 menit.
K: Saya baik, Ners. Iya.
Komunikasi Non verbal
P: Tetap memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan mata waspada dan mengarah ke belakang.
Analisa berpusat pada perawat
Merasa senang karena klien memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisa berpusat pada klien
Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka serta memberi
kesempatan klien mengeksplorasikan apa yang dirasakannya.
3.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mbak rasakan selama ini? Saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini
saja?
K: Iya, Ners.
Komunikasi Non verbal
P:Memandang dan tersenyum kepada klien
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
4
P: Bagaimana perasaan mbak setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut
mbak merasa paling menderita di dunia ini? Apakah mbak kehilangan kepercayaan diri?
K: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini. P: Memandang klien
K: Menatap perawat dan terlihat sedih. Ingin mengetahui keadaan klien saat ini terhadap
musibah yang telah terjadi Klien tampak ingin menceritakan masalah keadaannya kepada
perawat Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
5.
P: Apakah mbak merasa tidak berharga? Apakah mbak setelah kejadian tersebut sering
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya benar Ners, saya semenjak kejadian itu, saya tidak bisa berkonsentrasi dan selalu ingat
dan ingat kejadian itu, saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
P: Memandang dan menyimak apa yang dikatakan klien
K : Penuh kekawatiran, memandang perawat, dan sesekali memandang ke arah kanan dengan
tatapan mata yang sendu.
Mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Klien tampak trauma terhadap kejadian tersebut
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
6.
P: Apakah mbak berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah mbak pernah mencoba untuk bunuh diri?
K: Iya Ners pernah, dari pada saya merugikan banyak orang, saya berpikir lebih baik saya
mati saja. Saya mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu
sendiri. Waktu saya mau melakukan bunuh diri itu ibu saya mengetahuinya. Sampai akhirnya
saya dibawa kesini.
P: Memandang klien dan mendengarkan klien dengan baik
K: Memandang perawat dan tampak berpikir. Perawat berusaha mendengarkan ungkapan
klien
Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
7.
P: Setelah beberapa hari disini, apakah yang akan mbak lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk sebisa mungkin berpikir positif , apabila tidak berhasil saya akan
mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar mampu berpikir positif dan tidak
melakukan bunuh diri.
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius. Perawat berusaha
menyimak kembali cerita klien
Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat Penjelasan dari
klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
8.
P: Ya, bagus sekali. Saya percaya Mbak dapat melakukannya
K: Iya Ners.
P: Memandang klien dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Mengangguk
Perawat berusaha memberi reinforcement (+)
Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya Reinforcement (+)
meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka
bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien
9.
P: Bagaimana perasaan Mbak setelah kita mengobrol?
K: Lega , Ners.
P : Suara jelas, tersenyum dan sikap terbuka
K : Memandang perawat serta wajah tampak lebih rileks
Perawat mengevaluasi perasaan klien Klien terlihat antusias menjawab pertanyaan perawat
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
10.
P: Mbak, untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang cara mensyukuri
hidup. Bagaimana? Jam berapa mbak bersedia untuk mengobrol lagi? Dan mau berapa lama?
K: Oke, Ners. Terserah Ners aja.
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas
Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru
11.
P: Mbak, mau dimana tempatnya?
K: Di sini saja, Ners.
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepakati kontrak dan menentukan pilihan
tempat
Klien mencoba memahami perawat
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
12.
P: Baiklah Mbak, kita akan ketemu lagi minggu depan jam 09.00, di halaman ini, kita akan
terapkan cara hidup bersyukur dengan baik.Sampai bertemu lagi.
K: Iya Ners, terima kasih.
P: Memandang klien dan berbicara dengan sopan.
K: Menganggukkan kepala
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya Terminasi
adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien
dan tujuan yang telah dicapai
"

6. Novia Dwi Windasari


pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi adalah suatu alat yang berupa catatan atau laporan untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Aspek penting yang dicatat dan dilaporkan
dalam keperawatan jiwa adalah pola prilaku antara perawat dan klien. Analisa proses
interaksi ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan mendengar, berkomunikasi,
memberi dasar belajar, meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, dan
membantu perawat untuk merencanakan tindakan keperawatan. Ada pula beberapa komponen
yang dikaji melalui analisa proses interaksi yaitu komunikasi verbal dan non verbal perawat
dan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapat dilakukan perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan
komunikasi klien, analisa makna dan rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap efektifitas
dari komunikasi, dan rencana tindakan keperawatan.
Analisa Proses Keperawatan
Nama : Ny. A
Usia : 40 th
Interaksi : I fase kerja
Lingkungan : klien duduk sendiri di halaman rumah, perawat berada disebelah klien
Deskripsi : klien nampak menundukkan kepala, merasa cemas, dan tatapan mata kosong
Hari/Tanggal : minggu/9 april 2017
Waktu : 09.00 wib
Tujuan : klien mampu meningkatkan harga dirinya dan mampu mengontrol rasa cemasnya
yang berhubungan dengan perasaan tidak bergunanya
Mahasiswa : Novia Dwi Windasari
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa berfokus pada perawat Analisa berfokus
pada klien Rasional
P : Assalamualaikum, selamat pagi bu A?

K : waalaikumsalam, selamat pagi suster

P : bolehkah saya duduk disebelah ibu?

K : iya boleh sus, silahkan

P : apakah ibu masih ingat dengan saya?

K : ingat, suster novia kan?

P : iya, benar sekali bu saya suster novia. Bolehkah saya berbincang dengan ibu sebentar?

K : iya suster

P : apakah ibu nyaman kalau kita berbincang disini?


K : iya suster

P : bagaimana perasaan ibu hari ini?

K : kepala saya pusing suster, saya merasa tidak berguna untuk keluarga saya

P : lho kenapa ibu merasa seperti itu?

K : ..

P : tidak apa-apa bu, coba cerita ke saya, insyaallah saya bisa membantu ibu

K : tidak tau sus, pokoknya saya merasa tidak berguna

P : jadi kalau ibu merasa seperti itu, biasanya melakukan apa?

K : saya tidak melakukan apa-apa sus. Saya diam saja


P : jadi kalau ibu diam pusingnya ibu bisa hilang?

K : tidak sus

P : kalau begitu apa ibu mau melakukan kegiatan yang bisa membuat pusing ibu hilang?

K : iya sus mau

P : ibu sukanya melakukan apa?

K : saya suka melihat bunga-bunga di taman

P : kalau begitu bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman melihat bunga-bunga bu?

K : ..

P : bagaimana bu, apa ibu mau?

K : iya suster, mau

*Sampai di taman

P : bagaimana bu, indah ya bu bunga-bunganya?

K : iya sus

P : bagaimana kalau ibu menanam bunga di halaman rumah ibu? Dan setiap hari ibu harus
merawatnya. Soalnya tadi saya lihat tidak ada bunga-bunga sama sekali di halaman rumah
ibu.

K : apa saya bisa melakukannya sus?


P : pasti bisa bu, yang penting ada kemauan
K : ..

P : jadi ibu bisa memasukkan kegiatan ini dalam jadwal keseharian ibu.

K : capek tidak sus?

P : tidak kok bu, kan setiap hari cuma disiram saja. Kalau ibu bisa merawat bunga-bunga
dengan baik, halaman ibu akan semakin indah jika bunganya bermekaran. Keluarga ibu juga
pasti senang melihatnya karena ada pemandangan yang indah. Setuju tidak bu?

K : iya suster, dengan begitu saya bisa merasa berguna lagi.

P : iya bu, betul sekali. Bu sepertinya ini mau hujan. Ayo kita pulang dulu.

K : iya suster

*sampai di rumah

P : bu, kalu begitu saya pamit dulu ya. Terimakasih atas waktunya. Assalamualaikum

K : iya sus, waalaikumsalam

P : menghampiri klien, tersenyum lalu duduk disebelah klien.

K : memandang kearah perawat sebentar lalu menundukkan kepalanya kembali

P : tersenyum kepada klien

K : berkata sambil tersenyum

P : tetap tersenyum dan memegang pundak klien

K : menatap perawat

P : tetap tenang dan mempertahankan kontak mata dengan klien

K : menganggukan kepala

P : mata melihat daerah sekitar yang diikuti dengan gerakan tubuh

K : hanya diam, ikut memandang halaman, menganggukkan kepala lalu meunduk kembali

P : nada suara rendah, rileks dan jelas


K : memandang lurus kedepan sambil memegang kepala

P : tetap tenang dan sambil memegang pundak klien

K : menundukkan kepala dan mata mulai berkaca-kaca

P : tetap tersenyum pada klien

K : menatap perawat, kemudian menunduk

P : tetap tenang dan tersenyum

K : menggelengkan kepala

P : bicara jelas dan lembut dan mempertahankan senyuman

K : menganggukan kepa sambil tersenyum

P : tersenyum dan mempertahankan kontak mata

K : pandangan mulai dialihkan ke taman

P : suara lembut dan jelas. Tangan menunjuk ke arah bunga-bunga

K : menunduk kemudian menatap perawat kemudian menunduk lagi

P : tersenyum sambil menepuk paha klien

K : menunduk dan mendengarkan apa yang dikatakan perawat

P : menatap klien dengan mempertahankan senyum

K : menganggukan kepala dengan penuh keyakinan

P : diam sambil mengamati klien dengan seksama

K : menundukkan kepala, menoleh ke arah perawat dan menundukkan kepala lagi

P : tetap tenang dan meyakinkan klien lagi

K : menatap dan senyum kepada perawat dan nampak kesungguhan saat megucapkan

P : mengacungkan jempol sambil tersenyum kepada klien

K : tersenyum dan mengangguk ke arah perawat

P : melihat cuaca yang akan turun hujan

K : menjawab dengan semangat


P : mengulurkan tangan untuk berjabat

K : menjabat tangan perawat

Penuh percaya diri dan senang bertemu dengan klien

Berharap klien masih mengingat tentang diri perawat

Berharap klien bersedia melanjutkan interaksi

Memulai percakapan dengan topik yang ringan sebelum masuk ke kondisi klien hari ini

Berusaha menggali keluhan klien

Menawarkan kepada klien cara menghilangkan pusing

Mencoba memberikan alternatif kegiatan pada klien

Meyakinkan klien bahwa klien mampu melakukan kegiatan yang berguna

Mencoba memberikan gambaran positif dari kegiatan yang ditawarkan

Mengingatkan bahwa interaksi telah selesai

Kemungkinan klien berfikir mengapa perawat menghampiri dirinya

Klien merasa yakin masih mengenali lawan bicaranya

Klien bersedia berinteraksi dengan perawat

Klien bersedia menceritakan apa yang dia rasakan saat itu

Sedih karena merasa dirinya tidak berguna sama sekali

Klien merasa tidak mampu berbuat apa-apa

Bersedia mendengarkan tawaran dan saran dari perawat

Merasa ragu akan kemampuannya dan masih merasa tidak mampu melakukan

Mulai berfikir dan mempertimbangkan masukan dari perawat

Sudah mengerti dan mau menerima saran dari perawat


Menyetujui topik dalam upaya mengatasi masalah

Klien senang berinteraksi dengan perawat

Salam merupakan langkah awal untuk memulai interaksi

Memperkenalkan diri sebagai hubungan saling percaya dan dasar interaksi antara perawat
dengan klien

Topik ringan dapat mempermudah interaksi sebelum pertanyaan berlanjut ke topik yang
dituju

Pertanyaan yang diajukan perawat mampu mengeksplorasi kemampuan klien dan sebagai
bahan memberi tanggapan terhadap pikiran negatif yang muncul saat ini

Respon penguatan atau jawaban yang diutarakan klien akan memberikan kesan bahwa
perawat serius dalam memperhatikan masalah klien.

Memotivasi memandang dirinya positif

Memberikan pujian untuk meningkatkan harga diri

Salam terakhir untuk menunjukkan rasa saling percaya perawat dan klien telah terbina

"

7. Ainil Fikroh Rahma Dheaning

pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi merupakan suatu metode yang digunakan oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien dalam diagnosa keperawatan
apapun. Tujuannya adalah untuk membangun komunikasi yang baik antara klien dan perawat,
membantu merencanakan intervensi keperawatan, dan memaksimalkan intervensi
keperawatan yang dilakukan.

Contoh :
Inisial Klien : Nn. A
Usia : 17 tahun
Pukul : 15.00
Status Interaksi: Pertemuan ke-1
Lingkungan :
Kondisi lingkungan di sekitar klien tidak terlalu ramai dan mengganggu.
Posisi interaksi perawat dan klien yaitu klien berada di tempat tidur sedangkan perawat
duduk di samping tempat tidur klien dan menghadap klien
Deskripsi klien :
Klien meunjukkan wajah yang lemas, terdapat lingkaran hitam di sekitar matanya. Baju klien
terlihat kusut namun masih terlihat bersih.
Tujuan :
1. Klien tidak mencoba bunuh diri lagi
2. Klien mampu memperbaiki kualitas dirinya, tidak merasa bersalah, dan tidak rendah diri

Berikut contoh percakapan :


Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Mbak, mohon maaf, dengan mbak siapa?
K : Selamat sore Mbak. Nn. A
Komunikasi non verbal :
P : Tersenyum saat memandang klien
K : Biasa saja, tidak tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin memberikan kesan yang baik saat bertemu dengan klien dan membuka
percakapan
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon negative saat diajak komunikasi dengan perawat
Rasional :
Ucapan selamat pagi, atau sapaan apapun, menujukkan rasa ramah dan menghargai antara
sesama.

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana kabarnya mbak? Sudah baikkan?. Oh iya sebelumnya perkenalkan saya Ns.
Ainil, yang nantinya merawat mbak disini.
K : Ya beginilah Ners kabarnya
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat terus tersenyum, berusaha menggunakan intonasi yang baik dan lembut
K : Klien nampak tidak senang, tidak menunjukkan rasa ramah
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa canggung karena sepertinya kehadirannya tidak diharapkan oleh klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien merespon dengan singkat pertanyaan perawat
Rasional :
Bertanya kabar menunjukkan sikap peduli kepada orang lain. Sedangkan memperkenalkan
diri menunjukkan rasa ingin mengenal dan akrab dengan lawan bicara.

Komunikasi Verbal :
P : Mbak, kalau memang ada yang perlu diceritakan, boleh kok cerita sama saya. Tidak baik
memendam sendiri.
K:-
Komunikasi Non Verbal :
P : Masih tersenyum dan memandang klien
K : Diam saja, mulai memandang perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha agar klien mau menceritakan masalah yang dialaminya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien tampak berpikir, apakah tindakan nya untuk menceritakan semua masalah nya itu
dibenarkan atau tidak
Rasional :
Untuk menggali semua apa yang dirasakan oleh klien

Komunikasi Verbal :
P : Mbak kenapa kok merasa putus asa? Karena masalah teman-teman di kampus?
K : Saya juga bingung Ners
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat memandang klien
K : Ekspresi klien bingung, memandang ke arah depan
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih berusaha untuk menggali perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai mencoba untuk terbuka kepada perawat
Rasional :
Untuk menggali semua apa yang dirasakan oleh klien

Komunikasi Verbal :
P : Ceitakan saja mbak, tidak apa-apa. Mungkin saya bisa membantu
K : Iya, saya ada masalah dengan teman baik saya, teman baik saya selama ini. Saya merasa
telah merebut apa yang dia punya. Padahal saya tidak bermaksud seperti itu.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan rasa empati
K : Pandangan klien mulai berfokus pada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mendengarkan klien dengan baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai terbuka dengan perawat
Rasional :
Menjadi pendengar yang baik, menjadi salah satu pereda cemas atau apapun yang
mengganggu hati yang bercerita.

Komunikasi Verbal :
P : Masalah bisa diselesaikan dengan baik kok, tanpa perlu menyalahkan diri sendiri seperti
ini, apalagi sampai berusaha menghilangkan nyawa diri sendiri mbak
K : Saya merasa hancur mbak, dia itu baik sekali sama saya, sampai karena masalah ini, saya
merasa dikucilkan di sekolah, merasa seolah saya sudah tidak bisa hidup lagi
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan penuh empati
K : Matanya mulai berkaca-kaca, intonsi bicara agak meninggi
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih menjadi pendengar yang baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencurahkan semua apa yang dirasakannya
Rasional :
Menggali lebih dalam alasan klien melakukan semua hal ini

Komunikasi Verbal :
P : Mbak, masalah itu bisa diselesaikan dengan baik kok, tanpa harus dengan cara seperti ini
K : Iya sih Ners
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum, pandangan fokus pada klien, memgang bahu klien
K : Memandang perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha memberikan solusi
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencoba untuk menerima ucapan perawat
Rasional :
Menciptakan suasana yang lebih komunikatif dengan memegang bahu klien menjadikan klien
merasa semakin lebih baik dan merasa ada yang mendengarkan

Komunikasi Verbal :
P : Sekarang masih merasa putus asa? Masih merasa bersalah?
K : Sudah agak mendingan si Ners, tapi gimana ya Ners caranya suapaya semua baik seperti
semula?
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum, memandang klien
K : Tersenyum memandang perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien semakin antusias dan terbuka kepada perawat
Rasional :
Kemampuan klien untuk bertanya mengenai solusi menunjukkan perkembangan diri klien
yang lebih baik

Komunikasi Verbal :
P : Berusaha menemuni dia, menjelaskan yang sebenarnya, memang susah sih mbak, tapi
saya yakin mbak bisa kok
K : Pasti Ners, makasi ya
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien
K : Mengepalkan tangan (say yes) sambli tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat memberikan solusi terbaik untuk klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien memberikan umpan balik positif pada perawat
Rasional :
Solusi yang baik, memberikan klien perasaan lega

Komunikasi Verbal :
P : Yasudah, kalau ada apan-apa lagi, mbak bisa panggil saya atau perawat yang bertugas
disini. Sekarang mbak bisa istirahat
K : Iya ners, terima kasih banyak
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum kepada klien. Merapikan tempat tidur klien
K : Tersenyum kepada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha meyakinkan klien bahwa banyak orang yang mau mendengarkannya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat sangat lega dan senang
Rasional :
Menyatakan kehadiran membuat klien merasa ada yang menghargai dan mendengarkan

Komunikasi Verbal :
P : Saya tinggal dulu ya mbak
K : Iya
Komunikasi Non Verbal :
P : Merapikan alat dan meninggalkan klien dengan tersenyum
K : Tersenyum kepada perawat dan mengganggukkan kepala
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa puas dan senang dengan respon klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat lebih baik dari sebelumnya
Rasional :
Tahap akhir merupakan tahap dimana sikap klien jauh lebih baik dan berusaha meninggalkan
hal-hal yang dirasanya memang tidak perlu untuk dilakukan"

8. Fara Anggita Rosa

pada : 08 April 2017

" Apa itu analisa proses interaksi? Alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi antara perawat dan klien
Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ? Interaksi bertujuan untuk membina
hubungan saling percaya antara perawat dan klien sehingga membantu perawat dalam
menyusun rencana keperawatan
Pada analisa proses interaksi terdapat komunikasi verbal, komunikasi non verbal, analisa
berpusat pada perawat, analisa berpusat pada klien, rasional dan kesan/ evaluasi

Analisa Proses Interaksi


Nama Klien : Tn. M
Hari/Tanggal : Jumat, 7 April 2017
Umur : 40 tahun
Waktu : 08.00-08.15
Deskripsi : Klien memakai kaos lengan pendek, celana kain panjang, memakai sandal jepit,
rambut tidak begitu rapi
Tujuan : Klien mau berkomunikasi dengan perawat, terbina hubungan saling percaya, klien
dapat mengontrol halusinasinya
Interaksi
Ns : Assalamualaikum, Selamat pagi Pak M ? (datang menghampiri klien sambil tersenyum).
Rasional (memberi salam adalah hal baik dalam memulai perbincangan)
Tn. M : Selamat pagi (menatap ke arah Ners sambil tersenyum)
Analisa klien (merasa senang dengan kehadiran perawat dan menjawab dengan ramah)
Ns : Bapak sedang apa ? masih ingat saya tidak pak ? (menghampiri klien lalu duduk di dekat
klien)
Analisa perawat : berharap klien masih ingat dan bersedia berbincang-bincang
Tn. M : Iya masih ingat suster saya baru selesai makan
Ns : Wah bagus, kalau gitu boleh dong sekarang saya ajak bapak bincang-bincang tentang
halusinasi ? (bertanya dengan nada yang bersahabat)
Tn. M : Iya boleh sus
Ns : Apa bapak masih sering dengar suara-suara yang tidak jelas pak ? (kontak mata
dipertahankan ketika sedang berbincang-bincang)
Analisa perawat : menanyakan tentang halusinasi klien
Tn. M : Masih sering sus saya selalu dengar
Analisa klien : menjawab dengan jelas
Ns : Apa yang dikatakan oleh suara-suara itu pak ?. Rasional (mendapat informasi mengenai
halusinasi klien)
Tn. M : Saya mendengar suara laki-laki tua yang mengancam akan membunuh saya sus kalau
saya pergi tidur
NS : Berapa kali bapak mendengar suara-suara itu dalam sehari pak ?
Tn. M : 2-5 kali sus
Ns : Bapak mendengar suara itu saat ingin tidur saja atau ada saat lain pak ?
Tn. M : Saya juga sering mendengar waktu saya duduk duduk sendirian sus
Ns : Lalu, apa yang bapak lakukan jika mendengar suara itu pak ?
Tn. M : Saya takut sus, saya mengamuk dan menangis
Ns : Bapak mau nggak kalau sya ajarkan cara mengontrol halusinasi itu supaya bapak tidak
takut ?
Tn. M : iya mau sus bagaimana ?
Ns : Begini pak saat bapak mulai mendengar bapak cepat-cepat tutup telinga bapak dan
katakan saya tidak mau dengar kamu (Ners mempraktikkan agar lebih jelas dan dapat diikuti
klien). Cobak sekarang bapak yang melakukan seperti saya
Analisa klien :bersedia mengikuti saran dari perawat
Analisa perawat : bersedia memasukkan cara tersebut kedalam kegiatan sehari-hari
Tn. M : (klien menutup telinga lalu mengatakan saya gakmau dengar kamu!)
Ns : Nah, bagus sekali bapak. Bagaimana kalau latihan menutup telinga ini kita lakukan
setiap hari pak ?. Rasional (pujian ditujukan untuk memotivasi klien dalam melakukan
kegiatannya)
Analisa klien :senang dengan pujian yang diberikan
Analisa perawat : membuat kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Tn. M : Iya sus
Ns : Bagus pak. Bagaimana nih perasaan bapak sekarang setelah berbincang dengan saya ?
Tn. M : Senang sus
Ns : Wah alhamdulilah kalau begitu. Nanti bapak ingat-ingat lagi ya apa yang tadi kita
bicarakan.
Tn. M : iya suster
Ns : Baik pak kalau begitu bagaimana kalau kita besok berbincang- bincang lagi pak di depan
sana di taman seperti ini tadi ?. Rasional (mengajak klien terbiasa dengan kegiatan terjadwal)
Tn. M : Boleh sus
Ns : Baik pak kalau begitu bapak silahkan istirahat pak, saya permisi dulu, terimakasih ya
pak (tersenyum lalu menjabat tangan klien)

Kesan : Ners puas dengan interaksi karena tujuan tercapai, klien mau berkomunikasi dengan
ners dan dapat mempraktikkan cara mengontrol halusinasi

"

9. Puji Setyowati

pada : 08 April 2017

" Analisa Proses Interaksi (API) sesuatu yang dilakukan perawat/mahasiswa untuk
memahami interaksi yang terjadi pada klien dan perawat yang dapat dilakukan melalui
pencatatan dan pelaporan antar tim keperawatan dan tim kesehatan lainya. Dimana catatan
tersebut terdiri dari 3 macam yaitu : Catatan perkembangan (proses keperawatan); catatan
hubungan perawat-klien dan catatan resume.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Initial klien : Tn.B


Usia : 35 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (12 Desenber 2014)
Ruang : Anggrek
No. RM : 1003754
Lingkungan : Di Halaman Rs dengan keadaan Nyaman, tenang, dan santai.
Diskripsi klien : Klien dengan penampilan kurang rapi dan pendiam.
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengungkapkan secara terbuka permasalahannya

1. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat sore pak, boleh saya duduk di sebelah bapak?
K : Sore, silahkan
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K dan tersenyum
K : Ekspresi datar
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
p : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh si K.
P merasa senang ada tanggapan walaupun hanya dengan kata tidak dengan ekspresi.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih ragu dan takut terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya. Takut merasa
kecewa.
e. RASIONAL
salam yang dilakukan perswat merupakan kalimat untuk memulai percakapan sehingga dapat
terjalin rasa percaya.
2. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : Wah, suasana pagi ini sejuk sekali ya pak?
K : (diam)
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang ke halaman sambil melirik K
K : Ikut melihat ke halaman, dan hanya diam dambil menundukkan kepala
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin memulai percakapan ringan untuk menjalin rasa ramah kepada si K.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K memberikan respon sepintas dengan melihat halaman juga namun tetap tidak memberikan
tanggapan dengan verbal.
e. RASIONAL
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut.
3. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : Perkenalkan saya Puji, mahasiswa yang praktik disini dan bertugas merawat bapak. Oh ya
nama bapak siapa?
K : hmm...bastian mbak (nada lirih)
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan K untuk berjabat tangan.
K : Ekspresi datar dan menerima uluran tangan dari P dan menariknya dengan cepat.
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin berkeanalan dengan pasien
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih ragu dan merasa perkenalan hanya formalitas.
e. RASIONAL
perkenalan menciptakan rasa percaya dan memudahkan interaksi.
4. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : bapak bastian ingat tidak kenapa dirawat disini?
K : karena saya mencuri motor.
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : dengan wajah tersenyum namun pertanyaan serius.
K : menunduk
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berhati-hati karena pertanyaan sangat spesifik dan takut menyinggung pasien.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat-ingat dan sedikit menyesal.
e. RASIONAL
keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS JIWA.
5. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : Kalau boleh tahu, apakah bapak pernah mengamuk
K : tidak pernah pak, saya sering melamun. Karena istri saya meninggal bulan lalu.
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : bertanya perlahan dan memperhatikan respon K
K : mengingat dan memandang ke langit
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji lebih jauh.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat-ingat dan mualai mengalami halusinasi
e. RASIONAL
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulasi tertentu.
6. a. KOMUNIKASI VERBAL
P:-
K : suami saya orangnya cantik, sayang meninggal. Namun anak saya sudah jadi bos besar di
jakarta.
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Masih kaget dan memperhatikan
K : berhalunisasi dan berbicara
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P menemukan adanya flight of ideas dan dan berpikir tentang faktor penyebab.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat istri dan anaknya
e. RASIONAL
dengan P diam, K merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaanya.
7. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : lalu bagiamana dengan anak bapak yang menjadi bos, apakah sering berkunjung?
K : iya sebulan sekali, karena takut ada perang disana.
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K dan berusaha menganalisi
K : menoleh ke P dan tersenyum
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji hubungan K dengan keluarganya, P senang K mulai percaya dan terbukan dengan
P.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat keluarganya dan mulai percaya pada P dengan mengungkapkan rahasianya
e. RASIONAL
keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya.
Keluarga juga dapat membuat klien melihat realitas menyenangkan atau malah menjadi
sumber stressor.
8. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : kalau dirumah , ngapain aja pak bas? Suka ngobrol dengan keluarga atau tetangga?
K : ya, enak diem dirumah aja. tidur dan baca buku-buku penelitian. Profesor harus banyak
baca.
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K dan berusaha menganalisi
K : menoleh ke P dan menjawab pertanyaan K
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji aktivitas K dirumah
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat aktivitasnya dirumah dan menganggap ngobrol mengganggu aktivitas membaca
buku.
e. RASIONAL
menarik diri membuat si K asyik dengan dunianya sendiri.
9. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : pak bas, kita sudah banyak bercerita. ,asih ingat nama saya?
K : Puji
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K dan berusaha menganalisi
K : menoleh ke P dan tersenyum
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin mengkaji daya ingat K
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat nama K
e. RASIONAL
daya ingat pasien berhubungan dengan kebenaran dari semua data yang didapat.
10. a. KOMUNIKASI VERBAL
P : pak bas, cukup kita berbincang-bincangnya, besok saya bertemu lagi ditempat ini ya?
Terima kasih atas kesediaan pak bas yang sudah mau mengobrol dengan saya, selamat pagi.
K : pagi
b. KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
K : menoleh ke P dan menjabat tangan dengan P.
c. ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengakiri mencari data dan menganalisis.
d. ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K menunjukan rasa percaya pada P
e. RASIONAL
salam penutup merupakan fase membina rasa percaya kembali.
"

10. Alex Susanto


pada : 08 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan komponen dari praktik keperawatan yang terdiri
dari serangkaian proses interaksi antara perawat dengan klien. Interaksi tersebut dilakukan
hingga terjadi kesama-pahaman antara perawat dengan klien, serta tercapainya tujuan yang
diinginkan.
Analisa Proses Interaksi sangat penting bagi perawat. Selain digunakan sebagai metode
mengkaji informasi dan data dari klien untuk menyusun rencana asuhan keperawatan, juga
mampu digunakan sebagai sarana untuk menilai dan melatih komunikasi klien.
Contoh: Tn. Y dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial klien :Tn. Y
Nama Mahasiswa :Alex Susanto
Status interaksi perawat-klien :Fase I (perkenalan)
Tanggal dan Waktu :8 April 2017 pukul 08.00 08.30 WIB (30 menit)
Tempat :Lobi ruang bougenville RS Menur
Lingkungan :Suasana tenang, berhadapan dengan klien, klien di tempat duduk dekat lobi
Deskripsi klien :Penampilan klien rapi, sudah mandi, memakai kaos dan celana panjang,
duduk sendiri.
Tujuan komunikasi :Klien mampu mengenal perawat, berkomunikasi, serta mengungkapkan
permasalahan yang sedang dialami.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat
pada Klien Rasional
P: Selamat pagi, Pak. Bolehkah saya duduk di sebelah Anda? P: Memandang K dan
tersenyum
K: Ekspresi datar. P Ingin berkomunikasi dengan K dan berharap K mampu menerima
kehadiran P. K Masih ragu terhadap orang yang baru dikenalnya.
Salam merupakan pembuka suatu percakapan yang harus dilakukan dengan sopan. Tujuannya
yaitu membina hubungan saling percaya.
K: Selamat pagi. Silahkan. K: Ekspresi datar dan memandang P
P: Memandang K P Merasa senang karena mendapat respon dari K walaupun ekspresinya
datar. K Ragu untuk membalas percakapan dengan orang yang baru dikenalnya.
P: Perkenalkan Pak, saya Alex. Mahasiswa keperawatan Unair yang sedang praktik disini dan
akan merawat Bapak. P: memulai percakapan sambil memandang K dan mengulurkan
tangan.
K: Menerima uluran tangan dan menatap P sambil terdiam. P Ingin memulai pembicaraan
ringan sebelum masuk ke pembahasan kondisi K. K masih ragu dan bertanya-tanya.
Memperkenalkan diri mampu membina hubungan rasasaling percaya antara perawat dengan
klien, sehingga mampu menciptakan sebuah komunikasi yang aktual.
K: (diam) K: Menggenggam tangan P dan terdiam.
P: Memandang K. P Merasa perlu untuk menjelaskan pada K maksud dari kedatangannya. K
masih belum percaya untuk berkomunikasi dengan P.
P: Nama Bapak siapa? P: Masih menggenggam tangan K dan mendekat kepadanya.
K: Menyebutkan namanya sambil menunduk dan segera melepaskan genggamannya. P ingin
mengetahui nama K.
K masih ragu.
Mengenal nama klien bertujuan untuk memudahkan dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
K: Saya Yudi. K: Menjawab pertanyaan P dengan menyebutkan namanya.
P: Merespon dengan baik jawaban K. P merasa K belum percaya untuk berkomunikasi
dengannya. K merasa bahwa perkenalan hanya basa-basi untuk mengisi waktu luang.
P: Kalau begitu, saya panggil Pak Yudi saja ya? P: Memandang K sambil tersenyum.
K: Menunduk P mencoba untuk mengakrabkan suasana. K mulai mencoba menjalin
komunikasi tanpa ragu bersama P. Nama panggilan adalah nama yang disukai dan mudah
diingat oleh klien. Klien akan senang bila dipanggil sesuai dengan nama panggilan
kesukaannya.
Pujian perlu diberikan untuk mengakrabkan dan menjalin komunikasi terapeutik.
K: Iya. K: Menoleh ke P.
P: Menatap K dan merespon baik jawabannya. P merasa bahwa pertanyannya telah direspon
dengan baik. K mulai nyaman berkomunikasi dengan K dan merasa dekat.
P: Pak Yudi, asalnya dari mana Pak? P: Memandang K.
K: Menunduk dan berpikir. P berusaha membangun keakraban dimulai dengan topik
pembahasan yang sederhana. K mencoba mengingat nama daerah asalnya. Komunikasi dapat
dimulai dengan topik bahasan yang sederhana. Tujuannya yaitu menjalin keakraban dan rasa
nyaman.
K: dari Balong Panggang, Gresik. K: Menjawab pertanyaan P sambil memandang wajahnya.
P: tersenyum dan memperhatikan. P merasa senang atas respon yang diberikan oleh K. K
merasa senang karena ingat akan daerah asalnya, dan berusaha mengingat kembali daerah
asalnya tersebut.
P: Wah, jauh juga ya Pak. Bapak sudah berapa lama tinggal disini? P: Memandang K sambil
tersenyum.
K: hanya terdiam dan berusaha mengingat kembali. P mulai mengkaji data umum atau data
demografi K. K berusaha mengingat kembali. Penyakit kronis atau akut dapat diidentifikasi
dari berapa lama klien dirawat.
K: Sekitar lima tahun. K: Respon menjawab tanpa menatap P.
P: Memandang K. P merasa khawatir akan pertanyaannya, menyinggung K atau tidak. K
membayangkan keadaannya yang sudah dijalani.
P: Sejak tahun berapa ya Pak? P: Menatap K dan menunjukkan perhatian
K: Menunduk sembari menepukkan kedua tangannya di paha. P berharap mampu
mendapatkan data rawat inap secara pasti sambil mengkaji daya ingat pasien. K berusaha
mengingat kembali. Menanyakan data klien yang sederhana mampu mengkaji daya ingat
klien.
K: Tahun 2012. K: Menunduk dan mengayunkan kakinya.
P: Memperhatikan dengan seksama. P merasa senang karena pertanyannya direspon baik oleh
K. K menjawab dengan seadanya.
P: Sekarang umur Bapak berapa? P: Mendekatkan diri pada K.
K: mencoba mengingat untuk menjawab. P mengkaji usia K dan mengkaji daya ingatnya. K
mencoba mengingat usianya. Usia memengaruhi daya ingat klien.
K: Emm.. 46 tahun. K: Menjawab sambil sesekali melihat sekitarnya.
P: Mendengarkan jawaban K. P mendengarkan jawaban K dan merasa senang. K
menjawabnya dengan ragu-ragu.
P: Pak Yudi ingat nggak mengapa bapak bisa dirawat disini? P: Mulai menanyakan riwayat
penyakit K.
K: Mengingat kembali kejadian yang mengantarkannya ke RS. P sangat berhati-hati karena
pertanyaan itu sangat spesifik dan takut menyinggung K. K mencoba mengingat kembali.
Keluhan utama menjadi dasar perawatan pasien di RS Jiwa.
K: Waktu itu saya sakit kepala. Sakiit banget. Terus diberi obat dan dirawat disini. K:
Menjawab dengan singkat.
P: Mendengarkan jawaban K. P merasa pertanyaannya direspon dengan baik dan
pertanyannya tidak menyinggungnya. K menjawab dengan singkat tanpa keraguan.
P: Oh begitu. Ngomong-ngomong, Pak Yudi suka nggak kalau ada di tempat ramai? P:
Menatap K sambil bertanya untuk menjaga jalinan rasa nyaman dalam berkomunikasi.
K: melihat kearah P. P ragu atas pertanyannya dan takut menyinggung perasaan K. K
mengingat kembali akan kebiasaannya. Halusinasi bisa terjadi kapan saja selama ada stimulus
tertentu yang memengaruhipikiran klien.
K: Nggak.. saya nggak suka. Lebih enak yang sepi. Saya sudah terbiasa sendirian.Apalagi
disini, seperti lihat anakku berdiri disana! K: Mulai berpaling dan berbicara diluar topik.
P: Mencoba mendengarkan dan memahami respon K. P seketika kaget, dan menemukan
bahwa K mengalami halusinasi lihat. K mengalami halusinasi lihat.
P: Keluarga Pak Yudi sekarang tinggal dimana? P: Melihat kearah K sambil menanyakan
tentang keluarganya.
K: memikirkan jawaban. P mencoba menanyakan pertanyaan sensitif yaitu mengenai
kehidupan keluarga K. K memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan P. Keluarga
dan orang terdekat mampu memengaruhi pola pikir klien.
K: Istri saya ada di rumah, di Gresik. Anak saya ada tiga orang. Yang pertama sudah
berkeluarga tinggal di Jakarta. Yang kedua masih SMA, yang ketiga sudah nggak ada. Tapi
kadang-kadang masih menemani saya saat sendirian. K: Menjawab pertanyaan P dengan rinci
dan timbul halusinasi.
P: Mencoba untuk memberikan respon terbaik, yaitu dengan mendengarkan jawaban K. P
semakin menemukan bukti bahwa K mengalami halusinasi lihat mengenai anak bungsunya
yang sudah meninggal dunia. K semakin mengalami halusinasi lihat saat ditanya mengenai
anggota keluarganya.
P: Pekerjaan Bapak sebagai apa? P: Mengkaji perilaku K dengan menanyakan pekerjaannya.
K: Menatap P. P merasa takut pertanyaannya akan menyinggung K karena berrsifat sensitif. K
berusaha mengingat kembali. Beragam faktor yang dapat memengaruhi pola pikir klien, salah
satunya adalah pekerjaan dan tanggung jawab didalamnya.
K: Saya kerja di pabrik pengolahan ikan di Gresik. Lokasinya dekat sekolah anak saya yang
ketiga. Saya sering ingat dia saat jam pulang.. K: menjawab pertanyaan P dan meresponnya
dengan baik.
P: Mendengarkan jawaban K. P menemukan data bahwa lokasi kerja K dekat dengan tempat
sekolah anak bungsunya. Hal ini juga semakin memperparah halusinasi K. K mengatakan
bahwa ia mengalami halusinasi lihat saat melewati sekolahan anaknya.
P: Oh gitu.. P: Menatap K.
K: Mendengarkan respon P. P mencoba memahami K. K merasa sedih dan tertunduk. Rasa
percaya perlu dikembangkan saat menjalin komunikasi. Agar klien senantiasa merasa nyaman
dalam obrolan dan mampu memberikan data yang sebenarnya.
K: Lihat! Ada anak saya berdiri disana! Dia melihat saya!! K: Menatap lorong jalan dan
menunjukkan kearah tepi.
P: Menengok dan berusaha memperhatikan arah tunjuk K. P melihat bahwa K sering
mengalami halusinasi saat duduk sendiri di lobi. Hal inilah yang membuatnya semakin
merasa nyaman disana. K mengalami halusinasi lihat saat duduk di lobi.
P: Iya Pak. Setiap hari Bapak melakukan apa saja semenjak dirawat disini? P: Menanyakan
aktivitas klien.
K: Menunduk dan berpikir. P berusaha menggali kebiasaan klien untuk mengetahui apakah
ada aktivitas lain yang sering menimbulkan halusinasi. K tertunduk dan mengingat kembali
aktivitas yang biasa dilakukannya. Penggalian faktor penyebab halusinasi perlu untuk
mengurangi frekuensi terjadinya halusinasi dan mengetahui kapan klien mengalaminya.
K: Makan, mandi, minum obat.. K: Menjawab dengan singkat sambil menghitung jarinya.
P: Mendengarkan dan menatap K. P menanyakan aktivitas K bertujuan untuk mengkaji daya
ingat. K menceritakan kebiasaannya dengan singkat.
P: Lalu, apa lagi Pak? P: Menanyakan lagi dengan menatap K.
K: Mendengarkan dan berpikir. P ingin mengkaji lagi mengenai aktivitas K. K terdiam dan
berpikir. Aktivitas klien perlu diketahui untuk mengkaji apakah didalamnya sering terjadi
halusinasi atau tidak.
K: Abis minum obat yaa duduk-duduk disini. Sambil lihat anak saya datang menjenguk.. K:
Menjawab dengan senang.
P: Menatap K dan mendengarkannya. P melihat bahwa K sering duduk di lobi hanya untuk
melihat halusinasi anaknya. K menjawab dengan tersenyum dan penuh percaya diri.
P: Pak Yudi betah atau tidak tinggal disini? P: Melihat kearah taman.
K: Menunduk. P mencoba mengalihkan pemikiran K dari halusinasi. K hanya menunduk
terdiam dan berpikir. Merupakan proses pengalihan pikiran dari halusinasi pada fase ini.
K: Betah banget. Apalagi pas anak saya rutin datang kesini. Walaupun Cuma berdiri di sana
(sambil nunjuk jalan didepan lobi). K: Ikut melihat kearah taman.
P: Memperhatikan. P merasa senang karena mampu mengalihkan perhatian K. K berusaha
menjawab seadanya.
P: Keluarga Pak Yudi sering datang kesini? P: Menatap K.
K: Menunduk sembari melihat kakinya. P mencoba mengkaji keterlibatan keluarga dengan
proses perawatan K. K berusaha mengingat keluarganya. Keluarga merupakan support
system utama, sehingga harus dikaji keterlibatannya.
K: Sering. Apalagi anak saya itu.. K: Menjawab dengan menatap P.
P: Memperhatikan K. P mulai memahami kedekatan K dengan anak bungsunya. K mengingat
keluarganya, terutama anak bungsunya.
P: Kalau istri dan anak Bapak yang lain? P: Menatap K.
K: Melihat P P berusaha menanyakan kedekatan Kdengan anggota keluarganya yang lain. K
berpikir dan terdiam sejenak. Perhatian dari keluarga yang utuh mampu memberikan support
system yang lebih baik.
K: Istri saya datang paling sebulan sekali. Anak saya repot semua, jauh lagi. Yang kecil
paling rajin jenguk saya. K: Menatap P.
P: Menatap K. P menemukan kejadian halusinasi lagi. K mengalami halusinasi lagi bahwa
anak bungsunya sering menjenguknya di RS.
P: Kalau di rumah Bapak biasanya ngapain aja? P: Melihat K.
K. Menunduk dan melihat kearah kakinya. P menanyakan aktivitas K di rumah. K terdiam
dan berpikir. Aktivitas di rumah bisa mendorong klien untuk berhalusinasi.
K: Sore pulang kerja, langsung mandi makan. Malam lagi, tidur, berangkat lagi. K: Menatap
P dan menjawab dengan singkat.
P: Mencoba memahami kondisi K. P menemukan bahwa aktivitas K sangat padat sehingga
jarang berkomunikasi dengan keluarganya. K menjawab dengan yakin.
P: Sekarang kangen nggak Pak sama suasana di rumah? P: Menatap K.
K: Terdiam dan berpikir. P mencoba menanyakan perasaan K terhadap kediamannya. K
mencoba mengingat kembali kondisi di kediamannya. Suasana rumah bisa menjadi faktor
yang utama untuk berhalusinasi karena menjadi tempat bertemu dengan kenangan.
K: Kangen. K: Menjawab dengan pasti.
P: Memperhatikan. P memahami perasaan K. K menjawab dengan pasti mengenai
perasaannya.
P: Sering ngobrol nggak Pak sama keluarga di rumah? P: Melihat kearah K.
K: Memperhatikan P. P mencoba mengkaji hubungan K dengan keluarganya. K terdiam dan
mencoba berpikir. Kedekatan keluarga mampu mengurangi frekuensi terjadinya halusinasi.
K: Nggak. Seringnya di kamar. Istirahat soalnya capek. K: Menjawab dengan pasti.
P: Mendengarkan. P menemukan bahwa K sering menyendiri dalam kamarnya. K lebih suka
menyendiri karena capek dengan aktivitasnya.
P: Perasaan Bapak sekarang bagaimana? P: Melihat K.
K: Menunduk dan berpikir. P menanyakan kondisi K saat ini. K mencoba berpikir. Kondisi
saat ini perlu dikaji untuk mengembangkan rencana keperawatan.
K: Senang. Kan abis ketemu anakku yang paling kecil. K: Menjawab dengan pasti.
P: Mendengarkan K. P melihat bahwa kondisinya saat ini nyaman karena berhalusinasi
melihat anak bungsunya. K mencoba mengungkapkan perasaannya saat ini.
P: - P: Menunduk.
K: Melihat kearah P. P mencoba memahami K dengan diam. K mengungkapkan apa yang ada
dalam pikirannya. Diam bisa menjadi tindakan terapeutik karena mampu memberikan
kesempatan lawan bicara untuk menyampaikan suatu topik.
K: Dia lucu sekali. Kadang dia menemani saya saat sendiri sambil bergurau dan makan snack
kesukaannya. Rasa capek langsung hilang pas lihat dia. K: Menceritakan dengan pasti sambil
melihat P.
P: Mendengarkan dengan seksama. P mengetahui bahwa K sering bergurau dan dekat dengan
anak bungsunya. K menceritakan pengalamannya bersama anak bungsunya.
P: Baik Pak. Ngomong-ngomong, tadi kita sudah perkenalan Pak. Masih ingat nggak Pak
sama nama saya? P: Melihat kearah K.
K: Menunduk. P menanyakan kembali perihal identitasnya untuk menguji daya ingat dan
memalingkannya dari halusinasi. K menunduk dan berpikir. Evaluasi fase I dikatakan
berhasil jika klien mampu mengingat nama pemeriksa sehingga nantinya terjalin
kepercayaan.
K: Alex K: Menjawab dengan pasti.
P: Mendengarkan respon K. P merasa senang dengan respon yang diberikan K. K menjawab
dengan pasti.
P: Baik. Saya senang sekali bisa ngobrol sama Pak Yudi. Bagaimana kalau selepas tidur siang
nanti kita ngobrol lagi? Sebentar kok Pak. Sekitar 15 menit saja. P: Menepuk bahu K.
K: Tersenyum dan melihat kearah P. P memberikan reinforcement pada K. K merasa senang
diberikan reinforcement. Kontrak selanjutnya harus ditentukan, agar klien siap dan ingat
terhadap kontrak tersebut.
K: Oke K: Tersenyum.
P: Tersenyum sembari melihat K. P merasa senang karena K mampu diajak bekerja sama
menentuka kontrak selanjutnya. K ikut menentukan kontrak.
P: Kalau Pak Yudi setuju, nanti kita ngobrol tentang perasaan Pak Yudi terhadapKeluarga
Bapak. Sekalian saya periksa ya Pak. P: Memandang K.
K: Menunduk sembari melihat tangannya. P menentukan aktivitas dan topik pada kontrak
selanjutnya. K memikirkan kegiatan yang disebutkan. Harus disampaikan mengenai topik dan
kegiatan yang akan dilakukan pada kontrak selanjutnya. Hal ini digunakan sebagai batasan
untuk mengembalikan pembicaraan yang diluar topik dan kegiatan sesuai kontrak.
K: Siap. K: Menyetujui dan mengangguk.
P: Tersenyum. P merasa senang karena K telah menyetujui agenda yang akan dilakukan
selanjutnya. K setuju terhadap aktivitas yang akan dilakukan selanjutnya.
P: Terimakasih Pak sudah menyempatkan waktunya untuk ngobrol dengan saya. Selamat
Pagi. P: Menepuk bahu K dan mengulurkan tangan.
K: Membalas uluran tangan P. P menutup fase I. K menunjukkan rasa percaya terhadap P.
Salam penutup merupakan akhir dari sebuah percakapan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan rasa percaya klien.
K: Selamat Pagi. K: Tersenyum.
P: Tersenyum. P merasa senang atas reaksi K. K menyambut salam P.
Kesan Perawat:
Fase awal (fase I) dapat berjalan dengan baik. Klien lebih sering mengalami halusinasi,
namun tidak menghambat dalam penyampaian informasi. Data yang didapatkan adalah
mengenai halusinasi lihat yang dialami klien, harga diri rendah kronik, koping individu tidak
efektif, menarik diri, dan koping keluarga tidak efektif. Kontrak selanjutnya telah
dilaksanakan dan klien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat
dilanjutkan dengan fase berikutnya, yaitu fase II (fase kerja).
"

11. Aisyah Niswatus Sakdiyah

pada : 08 April 2017

"Analisis Proses Interaksi adalah cara yang dilakukan perawat untuk menganalisis atau
memahami proses-proses interaksi antara perawat dan klien yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mendengarkan keluhan klien, meningkatkan kemampuan untuk
berkomunikasi terapeutik, dan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan
klien, dan memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Interaksi tersebut harus dicatat. Aspek yang harus dicatat yaitu pola perilaku klien dan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat dan klien, dan catatan
resume.
Analisis Proses Interaksi terdiri dari beberapa komponen, yaitu komunikasi verbal dan non-
verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan
komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat
terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Contoh Analisis Proses Interaksi klien dengan masalah keperawatan risiko bunuh diri:
Inisial klien : Nn. A
Tujuan interaksi: Percakapan untuk melindungi pasien dari risiko bunuh diri
Usia: 19 Tahun
Waktu interaksi: 11.00 WIB
Lingkungan: Di taman Rumah Sakit dengan keadaan nyaman dan tenang
Diskripsi klien: Klien mengenakan baju dan celana bersih, rambut rapi, tidak memakai sandal
dan klien duduk di taman Rumah Sakit.
1. - Komunikasi Verbal
P: Selamat siang mbak, perkenalkan saya ners Aisyah, mahasiswi keperawatan Universitas
Airlangga, mbak namanya siapa?
K: Siang. Saya A.
- Komunikasi Non Verbal
P: Memandang A dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Ingin membuka percakapan dengan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
- Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien agar
klien dapat membuka diri.
2. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Bolehkah saya menemani mbak selama 20 menit?
K: Saya baik mbak, iya
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang A dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada kepada klien
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : merasa senang karena Nn. A memberikan respon yang baik
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien mendengarkan pertanyaan dengan serius
- Rasional
Perawat mencoba mencari tahu kondisi klien dengan pertanyaan terbuka dan memberi
kesempatan klien untuk mengutarakan apa yang dirasakan.
3. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana kalau kita membicarakan tentang apa yang mbak rasakan selama ini?
K: Iya mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
- Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari klien.
4. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan mbak saat ini?
K: Saya merasa keluarga saya akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah bagi keluarga saya dan sebaiknya saya pergi saja dari kehidupan mereka.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang Nn. A
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Ingin mengetahui keadaan Nn. A saat ini.
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
- Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
5. - Komunikasi Verbal
P: Apa yang mbak rasakan ketika mengingat masalah itu?
K: semenjak adik saya sakit parah, saya selalu merasa bersalah, karena saya tidak bisa
menjaga adik saya dengan baik.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang Nn. A
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekhawatiran, dan memandang
perawat.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
- Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
6. - Komunikasi Verbal
P: Apakah mbak berniat untuk bunuh diri? Mengapa?
K: Iya mbak daripada saya merugikan keluarga saya dan disalahkan oleh semua orang, lebih
baik saya mati saja mbak. Saya sudah mencoba bunuh diri tetapi ada tetangga saya yang
mengetahui dan akhirnya saya dibawa ke sini.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang Nn. A
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
- Rasional
Mengetahui keadaan pasien sekarang.
7. - Komunikasi Verbal
P: Apa yang akan mbak A lakukan kalau ingin bunuh diri lagi?
K: Saya mencoba menahan diri dan mencari kesibukan, terkadang mencari bantuan perawat
di sini.
- Komunikasi Non Verbal
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
- Rasional
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
8. - Komunikasi Verbal
P: Bagus sekali mbak. Dengan kesibukan itu mbak bisa melupakan masalah mbak. Mbak
juga harus memanggil perawat untuk membantu. Saya percaya mbak A dapat melakukannya
dengan baik.
K: Iya mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P: Memandang A dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat berusaha memberi penguatan yang positif dan menggali permasalahan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
- Rasional
Penguatan yang positif dapat meningkatkan harga diri klien, memberikan pertanyaan terbuka
bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.
9. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan mbak A setelah kita membicarakan hal ini?
K: Senang mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
- Rasional
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
10. - Komunikasi Verbal
P: Baiklah mbak, besok kita akan berbincang-bincang lagi jam 11.00, di taman ini ya mbak.
Apakah mbak bersedia?
K: Iya mbak. Terima kasih.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang D dan berbicara dengan sopan.
K: menganggukkan kepala
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
- Rasional
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai."

12. Maya Rahma Ruski

pada : 08 April 2017

"A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) adalah prosedur kerja dengan metode pencatatan dan
pelaporan yang digunakan oleh perawat untuk memahami interaksi komunikasi secara verbal
dan non verbal yang terjadi antara perawat dan klien, catatan tersebut yaitu, catatan
perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat-klien, dan catatan
kesimpulan (hasil akhir) sehingga perawat mendapatkan rencana lanjutan tindakan
keperawatan. Proses API ini dapat dilakukan pada semua pasien, tujuan dari API yaitu
Meningkatkan kepedulian perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan pendekatan perawat dengan klien, serta untuk meningkatkan interaksi
verbal dan non verbal sehingga proses ini dapat membantu tindakan perawat untuk
melakukan tindakan selanjutnya.

B. Dialog semu Analisa proses interaksi (API) Perawat dengan Masalah Keperawatan Klien
Resiko bunuh diri.
Inisial klien : Tn. M
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan Prolog : Perawat dan Klien duduk berhadapan di Gazebo Rsj. Menur dengan
kondisi santai, nyaman, tenang dan rileks.
Deskripsi klien : Penampilan klien bersih dan sedikit kurang rapi, klien terlihat sedih, sering
melamun, pada saat mengobrol dengan perawat klien tidak menatap mata perawat.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien tau bagaimana cara untuk menghindari bunuh diri
serta menjauhkan klien dengan masalah keperawatan Resiko bunuh diri.
Nama Mahasiswa : Maya Rahma Ruski
Tanggal : 8 April 2016
Jam : 08.00 08.30
Ruang : Kamboja

Prolog :
Disebuah ruang kamboja Rsj Menur terdapat pasien gangguan jiwa bernama Tuan M, klien
tersebut masuk ke rumah sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih
apabila diajak bicara menjawab semua salah saya, saya tidak pantas hidup di dunia ini lagi.
Dan klien pernah mencoba menyayat tangannya serta membenturkan kepalanya ke benda
tumpul. Keluarga berusaha menyingkirkan benda- benda tajam seperti pisau, gunting
disekitar klien dan selalu memantau klien, hingga keluarga takut akan hal mengakhiri dirinya
lalu keluarganya membawanya kerumah sakit jiwa menur.
Percakapan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi ini dengan Tuan siapa namanya?
Pasien : Walaikumsalam, Tn. M
Perawat : Perkenalkan saya adalah perawat Maya yang berjaga di ruang kamboja ini, saya
dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang.
Pasien : Oh
Perawat : Bagaimana perasaan Tn. M pagi hari ini?
Pasien : Kurang baik
Perawat : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang Tn. M keluhkan saat ini? ayo
kita cari tempat yang Tn. M merasa nyaman, berapa lama kita bicara?
Pasien : Di sana saja mbak (menunjuk arah Gazebo)
Perawat : Baiklah di gazobo saja lebih sejuk, bagaimana perasaan Tn. M setelah kejadian
yang telah dialami saat ini? Apakah Tn. M merasa bersalah atau mempersalahkan diri
sendiri?
Pasien : Iya, saya merasa bersalah sekali kepada pacar saya yang sudah saya sakiti hingga
pacar saya menangis dan saya merasa tidak ada gunanya saya hidup di dunia ini
Perawat : Apakah Tn. M berniat menyakiti diri sendiri? ingin bunuh diri atau berharap Tn.
M mati? sehingga beban hidup perasasan bersalah teratasi?
Pasien : Iya, saya lebih baik mati dari pada tidak bisa membahagiakan pacar saya, saya
lebih baik mati!
Perawa : Tampaknya sekarang Tn. M membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan unrtuk mengakiri hidup, saya perlu memeriksa isi kamar T untuk memastikan tidak
ada benda- benda membahayakan. Mari kita sekarang ke kamar Tn. M untuk memeriksa ada
tidaknya benda tajam
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Diam dan melamun
Perawat : Menatap mata klien
Pasien : Mata Tn. M berkaca kaca
Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon dengan menjawab salam, dan
pertanyaan dari perawat.
Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon dengan jawaban, klien terlihat memikirkan sesuatu.
Rasional
Perawat mencoba mencari tau kondisi masalah klien saat itu dengan sebuah pertanyaan dan
masukan pada klien serta mengecek keadaan lingkungan kamar agar terhindar dari sesuatu
yang bisa mencelakakan klien.
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Bagaimana Tn. M saya ingin ke kamar Tn.M, tenang saja Tn. M, saya hanya
melihat saja
Pasien : Baik
(Memeriksa kamar Tn. M)
Perawat : Karena Tn. M tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakiri hidup maka
saya tidak akan membiarkan Tn. M sendiri. Apa yang Tn. M lakukan apabila keinginan
bunuh diri muncul?
Pasien : Saya ingin menyayat- nyayat tangan saya hingga mati, membenturkan kepala saya
ditembok atau minum racun, segala cara akan saya lakukan
Perawat : Begini Tn. M kalau rasa keinginan itu muncul maka cara untuk mengatasinya Tn.
M harus memanggil mbak perawat diruangan ini atau keluarga dan teman yang sedang besuk.
Jadi Tn. M jangan sendirian ya, katakan pada perawat jika ada dorongan untuk mengakiri
hidup
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Tn. M menganguk kan kepalanya
Perawat : Tersenyum
Pasien : Hanya diam dan memendang perawat
Analisa berpusat pada perawat
Perawat memberikan solusi cara agar pasien tidak melakukan perbuatan bunuh diri.
Analisa berpusat pada klien
Klien mengerti solusinya bila adanya dorongan ingin bunuh diri
Rasional
Klien tau mengatasi masalah tersebut dengan solusi yang diberikan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Saya percaya pada Tn. M dapat mengatasi segala masalah saat ini
Pasien : Hmm
Perawat : Bagaimana perasaan T sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?
Pasien : Sedikit lebih mengerti
Perawat : Coba sebutkan lagi cara yang saya berikan
Pasien : Jika ada dorongan untuk mengakiri hidup saya, saya harus memanggil perawat atau
keluarga yang membesuk untuk meminta pertolongan, jadi saya tidak boleh sendiri
Perawat : Bagus, kalau begitu saya akan menemani Tn. M sampai keinginan bunuh diri itu
hilang, pangil saya jika Tn. M memerlukan sesuatu.
Pasien : Baik mbak
Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien paham dan mengerti bila ada dorongan untuk mengakiri
hidup.
Analisa berpusat pada klien
Klien paham dan akan melakukan cara yang diberikan oleh perawat apa bila terdapat adanya
dorongan untuk mengakhiri hidupnya.
Rasional
Perawat dapat mengevaluasi hasil yang didapat, dalam melakukan pendekatan terhadap klien
dan klien dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang diajarkan oleh perawat.

Prolog penutup
Tuan M telah mengerti bagaimana cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri dan dapat
melakukan cara tersebut apabila ada dorongan untuk mengakiri hidupnya kembali muncul.
Setelah kamar T diperiksa sudah tidak ada lagi benda- benda berbahaya.
"

13. Maya Rahma Ruski

pada : 08 April 2017

"A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) adalah prosedur kerja dengan metode pencatatan dan
pelaporan yang digunakan oleh perawat untuk memahami interaksi komunikasi secara verbal
dan non verbal yang terjadi antara perawat dan klien, catatan tersebut yaitu, catatan
perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat-klien, dan catatan
kesimpulan (hasil akhir) sehingga perawat mendapatkan rencana lanjutan tindakan
keperawatan. Proses API ini dapat dilakukan pada semua pasien, tujuan dari API yaitu
Meningkatkan kepedulian perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan pendekatan perawat dengan klien, serta untuk meningkatkan interaksi
verbal dan non verbal sehingga proses ini dapat membantu tindakan perawat untuk
melakukan tindakan selanjutnya.

B. Dialog semu Analisa proses interaksi (API) Perawat dengan Masalah Keperawatan Klien
Resiko bunuh diri.

Inisial klien : Tn. M


Usia : 26 Tahun
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan Prolog : Perawat dan Klien duduk berhadapan di Gazebo Rsj. Menur dengan
kondisi santai, nyaman, tenang dan rileks.
Deskripsi klien : Penampilan klien bersih dan sedikit kurang rapi, klien terlihat sedih, sering
melamun, pada saat mengobrol dengan perawat klien tidak menatap mata perawat.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien tau bagaimana cara untuk menghindari bunuh diri
serta menjauhkan klien dengan masalah keperawatan Resiko bunuh diri.
Nama Mahasiswa : Maya Rahma Ruski
Tanggal : 8 April 2016
Jam : 08.00 08.30
Ruang : Kamboja
Prolog :
Disebuah ruang kamboja Rsj Menur terdapat pasien gangguan jiwa bernama Tuan M, klien
tersebut masuk ke rumah sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih
apabila diajak bicara menjawab semua salah saya, saya tidak pantas hidup di dunia ini lagi.
Dan klien pernah mencoba menyayat tangannya serta membenturkan kepalanya ke benda
tumpul. Keluarga berusaha menyingkirkan benda- benda tajam seperti pisau, gunting
disekitar klien dan selalu memantau klien, hingga keluarga takut akan hal mengakhiri dirinya
lalu keluarganya membawanya kerumah sakit jiwa menur.
Percakapan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi ini dengan Tuan siapa namanya?
Pasien : Walaikumsalam, Tn. M
Perawat : Perkenalkan saya adalah perawat Maya yang berjaga di ruang kamboja ini, saya
dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang.
Pasien : Oh
Perawat : Bagaimana perasaan Tn. M pagi hari ini?
Pasien : Kurang baik
Perawat : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang Tn. M keluhkan saat ini? ayo
kita cari tempat yang Tn. M merasa nyaman, berapa lama kita bicara?
Pasien : Di sana saja mbak (menunjuk arah Gazebo)
Perawat : Baiklah di gazobo saja lebih sejuk, bagaimana perasaan Tn. M setelah kejadian
yang telah dialami saat ini? Apakah Tn. M merasa bersalah atau mempersalahkan diri
sendiri?
Pasien : Iya, saya merasa bersalah sekali kepada pacar saya yang sudah saya sakiti hingga
pacar saya menangis dan saya merasa tidak ada gunanya saya hidup di dunia ini
Perawat : Apakah Tn. M berniat menyakiti diri sendiri? ingin bunuh diri atau berharap Tn.
M mati? sehingga beban hidup perasasan bersalah teratasi?
Pasien : Iya, saya lebih baik mati dari pada tidak bisa membahagiakan pacar saya, saya
lebih baik mati!
Perawa : Tampaknya sekarang Tn. M membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan unrtuk mengakiri hidup, saya perlu memeriksa isi kamar T untuk memastikan tidak
ada benda- benda membahayakan. Mari kita sekarang ke kamar Tn. M untuk memeriksa ada
tidaknya benda tajam
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Diam dan melamun
Perawat : Menatap mata klien
Pasien : Mata Tn. M berkaca kaca
Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon dengan menjawab salam, dan
pertanyaan dari perawat.
Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon dengan jawaban, klien terlihat memikirkan sesuatu.
Rasional
Perawat mencoba mencari tau kondisi masalah klien saat itu dengan sebuah pertanyaan dan
masukan pada klien serta mengecek keadaan lingkungan kamar agar terhindar dari sesuatu
yang bisa mencelakakan klien.
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Bagaimana Tn. M saya ingin ke kamar Tn.M, tenang saja Tn. M, saya hanya
melihat saja
Pasien : Baik
(Memeriksa kamar Tn. M)
Perawat : Karena Tn. M tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakiri hidup maka
saya tidak akan membiarkan Tn. M sendiri. Apa yang Tn. M lakukan apabila keinginan
bunuh diri muncul?
Pasien : Saya ingin menyayat- nyayat tangan saya hingga mati, membenturkan kepala saya
ditembok atau minum racun, segala cara akan saya lakukan
Perawat : Begini Tn. M kalau rasa keinginan itu muncul maka cara untuk mengatasinya Tn.
M harus memanggil mbak perawat diruangan ini atau keluarga dan teman yang sedang besuk.
Jadi Tn. M jangan sendirian ya, katakan pada perawat jika ada dorongan untuk mengakiri
hidup
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Tn. M menganguk kan kepalanya
Perawat : Tersenyum
Pasien : Hanya diam dan memendang perawat
Analisa berpusat pada perawat
Perawat memberikan solusi cara agar pasien tidak melakukan perbuatan bunuh diri.
Analisa berpusat pada klien
Klien mengerti solusinya bila adanya dorongan ingin bunuh diri
Rasional
Klien tau mengatasi masalah tersebut dengan solusi yang diberikan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Saya percaya pada Tn. M dapat mengatasi segala masalah saat ini
Pasien : Hmm
Perawat : Bagaimana perasaan T sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?
Pasien : Sedikit lebih mengerti
Perawat : Coba sebutkan lagi cara yang saya berikan
Pasien : Jika ada dorongan untuk mengakiri hidup saya, saya harus memanggil perawat atau
keluarga yang membesuk untuk meminta pertolongan, jadi saya tidak boleh sendiri
Perawat : Bagus, kalau begitu saya akan menemani Tn. M sampai keinginan bunuh diri itu
hilang, pangil saya jika Tn. M memerlukan sesuatu.
Pasien : Baik mbak
Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien paham dan mengerti bila ada dorongan untuk mengakiri
hidup.
Analisa berpusat pada klien
Klien paham dan akan melakukan cara yang diberikan oleh perawat apa bila terdapat adanya
dorongan untuk mengakhiri hidupnya.
Rasional
Perawat dapat mengevaluasi hasil yang didapat, dalam melakukan pendekatan terhadap klien
dan klien dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang diajarkan oleh perawat.

Prolog penutup
Tuan M telah mengerti bagaimana cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri dan dapat
melakukan cara tersebut apabila ada dorongan untuk mengakiri hidupnya kembali muncul.
Setelah kamar Tn. M diperiksa sudah tidak ada lagi benda- benda berbahaya."
14. Aulathivali Inas Faravida

pada : 08 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) adalah suatu metode yang digunakan oleh perawat
(mahasiswa khusunya) untuk menganalisis dan memahami interaksi atau percakapan antara
perawat dengan pasien. API digunakan untuk; lebih memahami klien, meningkatkan
komunikasi satu sama lain, lebih peka terhadap kondisi klien, dan guna membantu perawat
dalam menyusun intervensi ke depannya.

Contoh :
Klien : Tn. B
Usia : 30 tahun
Pukul : 13.00
Status Interaksi: Pertemuan ke-2 (sebelumnya perawat sudah melakukan pembicaraan singkat
dengan klien)
Lingkungan :
Taman RS K. Kondisi lingkungan di sekitar klien tidak terlalu ramai dan mengganggu. Posisi
interaksi perawat dan klien yaitu klien berada di taman, perawat duduk di sebelah klien.
Deskripsi klien :
Klien masih tampak lemas dan tidak bersemangat.
Tujuan :
Menegtahui alasan klien berada di RS dan Klien tidak mencoba bunuh diri lagi

Contoh percakapan:
1. Komunikasi verbal :
P : Selamat siang Bapak.
K : Selamat siang
Komunikasi non verbal :
P : Tersenyum saat memandang klien
K : Biasa saja, tidak tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin memberikan kesan yang baik saat bertemu dengan klien dan membuka
percakapan
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon biasa saja, namun lebih baik daripada pertemuan ke-1
Rasional :
Sapaan sebelum melakukan sebuah percakapan berguna untuk mencairkan suasana dan
membuka topik.

2. Komunikasi verbal :
P : Jadi apa yang membawa bapak ada di RS K. sekarang?
K : Saya mencoba untuk memotong tenggorokan saya dengan pisau
Komunikasi non verbal :
P : Melakukan eye-contact dengan klien
K : Klien menghindari tatap mata, menunjuk pada tenggorokannya.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin mengetahui alasan klien berada di RS. K
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien berusaha menceritakan kisahnya, mencoba mendapatkan teman bicara
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

3. Komunikasi verbal :
P : Apakah ada sesuatu yang menyebabkan Bapak bertindak seperti itu?
K : Jadi. Saya merasa sangat sedih karena istri saya ingin menceraikan saya.
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien dan mencondongkan badan sedikit
K : Tertunduk, masih menghindari kontak mata
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa penasaran dan ingin mengetahui cerita klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien berusaha menceritakan kisahnya meski agak ragu
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

4. Komunikasi verbal :
P : Jika Bapak butuh seseorang untuk cerita, saya akan mendengarkan
K : (diam sesaat kemudian mulai menceritakan kisahnya bahwa istrinya meminta cerai karena
tertarik dengan pria lain)
Komunikasi non verbal :
P : Mencondongkan tubuh dan memperhatikan klien dengan seksama
K : Bercerita sesekali menatap perawat dan sesekali memegang lehernya
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin klien percaya padanya dan tidak merasa beban untuk bercerita
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon ingin cerita dan di dengarkan.
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

5. Komunikasi verbal :
P : Apakah Bapak berusaha bunuh diri karena sedih dan masih mencintai istri Bapak?
K : Yah, semacam itu. Tapi saya lebih merasa gagal sebagai seorang suami oleh karena itu
saya ingin bunuh diri.
Komunikasi non verbal :
P : Mencondongkan tubuh dan memperhatikan klien dengan seksama
K : Mulai melakukan kontak mata dan menjawab pertanyaan tidak banyak berpikir
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin klien percaya padanya dan tidak merasa beban untuk bercerita
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon ingin cerita dan di dengarkan.
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

6. Komunikasi verbal :
P : Apakah perceraian Bapak adalah salah satunya alasan Bapak ingin bunuh diri?
K : Saya rasa begitu. Karena saya merasa sangat terpuruk dan benar-benar tidak ada gairah
untuk hidup lagi. Kalau saya pisau yang saya gunakan lebih tajam dari kemarin, mungkin
saya tidak akan berada disini sekarang.
P : Mencondongkan tubuh dan memperhatikan klien dengan seksama
K : Menatap kaki di depannya, menghindari kontak mata
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin klien percaya padanya dan tidak merasa beban untuk bercerita
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien bersedih mengenang kejadian yang menimpanya
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

7. Komunikasi verbal :
P : Apakah Bapak lega bahwa pisau tersebut tidak tajam seperti perkiraan Bapak?
K : Untuk sekarang, saya belum bias memastikan. Kita lihat saja ke depannya apakah saya
merasa lega atau malah merasa menyesal.
Komunikasi non verbal :
P : Mencondongkan tubuh dan memperhatikan klien dengan seksama
K : Menoleh pada perawat sekilas lalu memalingkan wajah
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin klien percaya padanya dan tidak merasa beban untuk bercerita
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien masih merasa terpukul dan sedih atas kejadian yang menimpanya dan masih belum
positive thinking
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

8. Komunikasi verbal :
P : Apakah menurut Bapak berada di RS. K membantu?
K : Saya rasa iya. Berada disini saya bertemu orang-orang baru. Jadi saya bias melupakan
sejenak masalah saya dengan mereka.
Komunikasi non verbal :
P : Mencondongkan tubuh dan melakukan kontak mata dengan klien
K : Melakukan kontak mata dengan perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin mengetahui perasaan klien saat ini
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon yakin dengan jawabannya
Rasional :
Menggali informasi tentang klien

9. Komunikasi Verbal :
P : Semoga Bapak akan cepat merasa lebih baik. Saya pergi dulu Bapak, ada pasien lain yang
harus saya tengok. Nanti kita bicara lagi ya, Pak. Terima kasih
K : Iya, terima kasih kembali.
Komunikasi Non Verbal :
P : Menjabat tangan klien dan tersenyum
K : Menjabat tangan perawat dan tersenyum tipis
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa puas dapat mendengarkan cerita klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat sedikit lebih ramah kepada perawat
Rasional:
Bepisah dengan baik dan tidak ada ketegangan diantara keduanya.
"

15. Rosiska Pangestu

pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi diperkenalkan pertama kali oleh seorang psikolog sosial asal
Amerika bernama Robert Freed Bales, pada tahun 1947.

Analisa proses interaksi adalah suatu metode untuk mempelajari interaksi yang ada di dalam
sebuah kelompok kecil. Metode ini di mulai dengan individu (mahasiswa, perawat,dll) yang
berperan sebagai observator mengidentifikasi/ mengenali/ mengingat/ mempelajari/
merekam setiap tingkah dan perilaku (termasuk helaan napas, tatapan mata, gerak alis dan
anggota badan yang lain), perkataan, serta ekspresi wajah, yang nampak atau dilakukan oleh
individu lain atau klien yang berperan sebagai target analisa.

Teknik ini tidak dilakukan untuk menilai hal yang sedang diperbincangkan, namun untuk
menilai respon individu terhadap suatu hal yang sedang dibahas. Segala bentuk respon atau
tanggapan dari klien akan di klasifikasikan berdasarkan pada 12 kategori dan di nilai, yaitu:

1. Show solidarity (contoh: mengangkat derajat orang lain, memberi bantuan)


2. Show tension release (contoh: tersenyum, tertawa, bercanda gurau)
3. Agrees (contoh: memahami, menganggukkan kepala)
4. Gives suggestion (contoh: memberikan arahan)
5. Gives opinion (contoh: mengomentari, menganalisa, memberi suatu harapan)
6. Give orientation (contoh: memberikan informasi, mengklarifikasi atau mengonfirmasi
sesuatu)
7. Ask for orientation (meminta konfirmasi, informasi)
8. Ask for opinion (contoh: bertanya, wajah bingung, wajah ingin tahu, mengekspresikan
perasaan)
9. Ask for suggestion (banyak aksi)
10. Disagrees (contoh: memalingkan wajah, menolak pendapat mentah-mentah,
menghentakkan kaki)
11. Show tension (contoh: ekspresi wajah lelah penuh beban, berfikir)
12. Show antagonism (contoh: menjatuhkan derajat orang lain, meninggikan diri sendiri)

Nilai
A: 1,2,3 (reaksi positif)
B: 4,5,5 (usaha untuk menjawab)
C: 7,8,9 (kebingungan/ pertanyaan)
D: 10,11,12 (reaksi negatif)

CONTOH PERCAKAPAN
Nama : Ny. D
Usia : 41 tahun
Interaksi : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Duduk di kursi taman, perawat duduk disamping klien dan suasana sekitar
tenang.
Deskripsi : Klien nampak duduk sendiri ditaman dengan wajah yang sedih dan nampak
menundukkan kepala, tatapan
mata kosong dan penampilan cukup bersih.
Hari/Tanggal : Sabtu/ 8 Maret 2017
Waktu : 10.09 WIB
Tujuan : Klien mampu mengontrol rasa cemasnya berhubungan dengan perasaan tidak
bergunanya.
Mahasiswa : Rosiska Pangestu S.Kep

P: perawat, K: Klien
(komunikasi verbal)
P : Assalamu Alaikum, bu D?
K : Waalaikumsalam suster.
P : Apa ibu masih ingat dengan
saya ?
K : Iya masih ingat, suster R kan?
P : Iya ibu betul sekali, kemarin kita sudah janjian loh ibu, ibu ingat tidak janjinya apa yang
kemarin?
K : iya suster ingatkok. kalau ngobrol jangan lama-lama ya sus
P : Bisa saja kalau begitu bu, Ibu maunya ngobrol berapa lama?
K : 10 menit aja
P : baik,Ibu maunya ngobrol dimana?
K : Disini saja suster.
P : Wahh cuaca hari ini begitu sejuk ya, pantas ibu betah disini
K:..
P : Bagaimana perasaan ibu D hari
ini?
K : kepala saya pusing suster.
P : Kenapa bu?
K : Saya merasa tidak berguna
untuk keluarga saya.
P : kalau ibu sedang pusing seperti ini,
biasanya melakukan apa?
K : Saya tidak melakukan apa-apa,
hanya diam saja.
P : Oh.. jadi kalau ibu diam
pusingnya bisa hilang?
k: tidak lah sus
P : Nah kalau begitu ibu mau tidak
melakukan kegiatan yang bisa
membuat pusingnya hilang?
K : Iya suster, mau.
P : Ibu sukanya melakukan apa?
K : Saya suka jalan
ditaman bunga yang cantik dan terawat. tapi disni tamannya tidak banyak
P: tuh emang benar bu, bunya disini memang kurang banyak kan bu? Kalau begitu
bagaimana kalau
ibu mulai menanam bunga
ditaman ini,mungkin ibu akan lebih senang lagi melihat bunga yang banyak dan cantik hasil
jerih payah tangan Ibu, orang lain juga pasti senang melihat taman ini ditumbuhi lebih
banyak bunga yang warna warni.sekarang menurut Ibu bagaimana?
K: iya sus saya mau sekali, tapi saya tidak mau sendiri
P: oh ibu tidak usah cemas, saya akan membantu ibu untuk menanam bunga
K; muali kapan sus?
P: saya terserah Ibu saja, Ibu siap menanam bunga kapan?
K: besok juga tidak apa sus
P: oh baik kalau begitu bu, saya siapkan alatnya juga besok ya bu
K; suster mau menyiapkan bunga apa?
P: saya tidak terlalu tahu jenis banyak bunga, jadi mungkin ibu bisa mengusulkan bunga apa
yang bagus untuk taman ini?
K: oh iya sus, saya pikirkan nanti bunga apa saja yang bagus
P: wah terima kasih banyak loh bu, Ibu D sudah mau berusaha mempercantik taman ini demi
kesenangan Ibu dan banyak orang
K: ini bukan apa-apa sus, saya juga tidak pandai seperti orang lain.

(komunikasi non verbal)


P: Menghampiri
K, tersenyum lalu
duduk
bersampingan
dengan klien.
K : Memandang
kearah P dan
membalas senyum
terus
menundukkan
kepala kembali
selama perbincangan awal mengenai janji dan kontrak waktu, K masih menundukkan kepala
dan tidak sering menatap P.
saat membahas bunga dan rencana menanam bersama, K mampu menatap P dan berbicara
dengan penuh percaya diri dan raut wajah berseri dengan sedikit senyuman.

(analisa berfokus pada klien)


klien merasa canggung saat berhadapan dan tidak ingin berbicara terlalu lama dengan P,
walapun K mengingat tentang siapa dan apa yang dibicarakan (janji) P kemarin. namun pada
akhirnya, mungkin K merasa lebih nyaman berbicara dengan P dalam topik bahasan yang
disukai K, sehingga K tidak menyadari bahwa durasi perbincangan lebih dari yang di minta
oleh K sendiri.
ekspresi senyum dan tingkah laku K dapat
di klasifikasikan pada "show release tension" dan "gives opinion" atau masih dalam nilai
positif seperti A/ B.
(analisa berfokus pada perawat)
perawat berusaha untuk menjalin kedekatan dan kepercayaan dengan K secara bertahap.
mulai dari duduk mendekati dan salam, hingga mengajak K melakukan hal bersama-sama
dan mengucapkan terima kasih atas partisipasi menyukai dan rencana menjaga keindahan
lingkungan, sehingga K lebih merasa berguna untuk orang lain. perawat merasa puas dengan
respon K hari ini."

16. Fida Asyariha Auniaisma Suparwito

pada : 08 April 2017

"a. Analisa proses interaksi merupakan alat komunikasi yang digunakan tim kesehatan dan
tim keperawatan untuk melaporkan pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat dengan
klien. Semua klien dapat dilakukan analisa proses interaksi. Terdapat 3 macam catatan
tentang analisa proses interaksi yaitu, perkembangan, hubungan perawat dengan klien, serta
resume. Catatan hubungan antara perawat dengan klien berupa resume interaksi yang
dilakukan perawat selama berkomunikasi dengan klien dan kelompok klien. Tujuan dari
pelaksanaan analisa proses interaksi adalah meningkatkan kemampuan mendengar,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
b. Nama : Nn. X
usia : 24 tahun

Status interaksi perawat klien : fase kerja


Lingkungan : pasien dan klien duduk dikamar
Deskripsi klien : klien memukul anggota tubuhnya sendiri sampai memar dan emosional yang
tinggi
Tujuan : klien tidak lagi mencederai dirinya sendiri
Nama Mahasiswa : Fida Asyariha A.S
Tanggal : 27 maret 2011
Jam : 10.00 WIB
Tempat : kamar mandi
Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat perawat Aalisa berpusat klien
Rasional

Assalamualaikum?
Selamat pagi mbak ? Perawat : tersenyum.
Klien : dengan muka kebingungan Ingin memulai interaksi dengan klien Klien memberikan
respon positif Salam terapeutik diberikan untuk memulai interaksi
Perkenalkan nama saya Ners Fida, kalau boleh tahu nama mbak siapa, dan ingin dipanggil
apa? Perawat : tersenyum dan mengulurkan tangan .
Klien : memandang perawat dan mengulurkan tangan Ingin memulai pendekatan diri dengan
klien. Klien menanggapi ajakan perawat Perkenalan diberikan untuk menjalan interaaksi dan
sikap terapeutik
Amalia Klien : menjawab dengan muka datar.
Perawat : masih memandang klien dengan wajah tersenyum Ingin meyakinkan klien agar
percaya kepada perawat Klien menanggapi ajakan perawat Klien mau berinteraksi dengan
perawat
Saya perhatikan kok mbak itu sering mukul badan sendiri ya?

Gimana kalau kita bincang-bincang sedikit tentang memar ini? Berapa lama mau bincang-
bincangnya dan mau dimana???

Klien : termenung dan mendengarkan apa yang dikatakan perawat


Perawat : menatap klien. Ingin menanyakan apa yang terjadi dengan kondisi klien Klien
memberikan respon positif Rasa empati muncul untuk memulai interaksi
Bentar saja. Ya. Klien : menjawab dengan muka datar
Perawat: mmeperhatikan perilaku klien Ingin mendapat persetujuan kontrak kegiatan Klien
menyetujui kontrak yang disepakati Terjainya hubungan saling percaya
sekarang yuk mulai cerita mengapa mbak mukul-mukul badan mbak sendiri?? Yang mbak
rasakan apa?? Klien : memandang perwatperawat.
Perawat : memandang klien dan tangan menepuk pundak klien. Menerima klien dengan baik
Sikap Klien sudah terbuka. Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap
klien
Karena badan saya ada ulatnya biar hilang Klien : memandang perwat
Perawat : menganggukan kepala Rasa empati untuk mendengarkan apa yan dikatakan klien
Sikap klien yang terbuka Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap
klien
Terus apa yang mbak lakukan jika merasa jengkel / marah?
Menurut mbak yang tindakan yang lakukan apa???
Klien : menatap perawat.
Perawat : menganggukan kepala Memperhatikan klien Klien memberikan sikap terbuka
Memulai tahap kerja
Karena ada ulat makanya saya pukul. Klien : memandang perawat.
Perawat : tersenyum kepada klien

Mengetahui persaan klien Klien memberikan respon positif Klien dapat bercerita tenteng apa
yang dirasakan
Baiklah untuk sekarang ini mbak menyendiri duli diruangan in sampai marahnya hilang, yang
bertujuan agar mbak bisa tenang dan nyaman.( melakukan isolasi pada klien di ruangan yang
aman).
Jika kondisi mbak sudah baik nanti baru keluar jalan-jalan ditaman.
Ya mbak? Klien : melihat dan merespon perawat
Perawat : tersenyum dan memegang pundak Member solusi tentang apa yang selama in dia
lakunan Klien merasa terbuka Perawat dengan sikap empati memberikan solusi dengan sikap
terapeutik

iya
Perawat : memandang klien.
Klien : menatap muka perawat Mendapat tanggapan atau respon dari klien Klien dapat
terbuka dengan perawat Klien merasa terbuka dan berespon
Bagaimana perasaan mbak sekarang diruangan ini???
Nah bagaimana kalau saya besok mau datang lagi? Boleh tidak.??
Klien : menoleh kepada perawat.
Perawat : perawat menatap klien Persetujuan kontrak yang akan dilakukan Klien mendapat
kontrak selanjutnya. Perasaan klien berkurang setelah dilakukan tindakan.
Enak, ya Klien : melihat sekeliling ruangan
Perawat : memperhatikan gerak gerik klien Tanggapan positif yang diberkan klien untuk
kontrak selanjutnya Klien mendapat kontrak selanjutnya. Pasien merasa senang dan perilaku
mencederai diri sendiri berkurang.
Mau dimana dan jam berapa???
Ya sudah besok saya akan kembali lagi ya mbak?? Assalamualaikum.
Klien : menganggukkab kepala
Perawat : tersenyum Mengetahui respon klien Klien merespon tindakan perawat Klien mau
melakukan aktivitas
Dimana aja. Walaikumsalam Perawat : tersenyum dan berjabat tangan
Klien : terdiam dan mengulurkan tangan Ingin mengetahui keinginan dari klien Merespon
tindakan perawat Persetujuan diberikan untuk kontrak selanjutnya.

"

17. Fida Asyariha Auniaisma Suparwito

pada : 08 April 2017

"a. Analisa proses interaksi merupakan alat komunikasi yang digunakan tim kesehatan dan
tim keperawatan untuk melaporkan pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat dengan
klien. Semua klien dapat dilakukan analisa proses interaksi. Terdapat 3 macam catatan
tentang analisa proses interaksi yaitu, perkembangan, hubungan perawat dengan klien, serta
resume. Catatan hubungan antara perawat dengan klien berupa resume interaksi yang
dilakukan perawat selama berkomunikasi dengan klien dan kelompok klien. Tujuan dari
pelaksanaan analisa proses interaksi adalah meningkatkan kemampuan mendengar,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
b. Nama : Nn. X
Usia : 24 tahun
Status interaksi perawat klien : fase kerja
Lingkungan : pasien dan klien duduk dikamar
Deskripsi klien : klien memukul anggota tubuhnya sendiri sampai memar dan emosional yang
tinggi
Tujuan : klien tidak lagi mencederai dirinya sendiri
Nama Mahasiswa : Fida Asyariha A.S
Tanggal : 27 maret 2011
Jam : 10.00 WIB
Tempat : kamar mandi
Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat perawat Aalisa berpusat klien
Rasional

Assalamualaikum?
Selamat pagi mbak ? Perawat : tersenyum.
Klien : dengan muka kebingungan Ingin memulai interaksi dengan klien Klien memberikan
respon positif Salam terapeutik diberikan untuk memulai interaksi
Perkenalkan nama saya Ners Fida, kalau boleh tahu nama mbak siapa, dan ingin dipanggil
apa? Perawat : tersenyum dan mengulurkan tangan .
Klien : memandang perawat dan mengulurkan tangan Ingin memulai pendekatan diri dengan
klien. Klien menanggapi ajakan perawat Perkenalan diberikan untuk menjalan interaaksi dan
sikap terapeutik
Amalia Klien : menjawab dengan muka datar.
Perawat : masih memandang klien dengan wajah tersenyum Ingin meyakinkan klien agar
percaya kepada perawat Klien menanggapi ajakan perawat Klien mau berinteraksi dengan
perawat
Saya perhatikan kok mbak itu sering mukul badan sendiri ya?

Gimana kalau kita bincang-bincang sedikit tentang memar ini? Berapa lama mau bincang-
bincangnya dan mau dimana???

Klien : termenung dan mendengarkan apa yang dikatakan perawat


Perawat : menatap klien. Ingin menanyakan apa yang terjadi dengan kondisi klien Klien
memberikan respon positif Rasa empati muncul untuk memulai interaksi
Bentar saja. Ya. Klien : menjawab dengan muka datar
Perawat: mmeperhatikan perilaku klien Ingin mendapat persetujuan kontrak kegiatan Klien
menyetujui kontrak yang disepakati Terjainya hubungan saling percaya
sekarang yuk mulai cerita mengapa mbak mukul-mukul badan mbak sendiri?? Yang mbak
rasakan apa?? Klien : memandang perwatperawat.
Perawat : memandang klien dan tangan menepuk pundak klien. Menerima klien dengan baik
Sikap Klien sudah terbuka. Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap
klien
Karena badan saya ada ulatnya biar hilang Klien : memandang perwat
Perawat : menganggukan kepala Rasa empati untuk mendengarkan apa yan dikatakan klien
Sikap klien yang terbuka Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap
klien
Terus apa yang mbak lakukan jika merasa jengkel / marah?
Menurut mbak yang tindakan yang lakukan apa???
Klien : menatap perawat.
Perawat : menganggukan kepala Memperhatikan klien Klien memberikan sikap terbuka
Memulai tahap kerja
Karena ada ulat makanya saya pukul. Klien : memandang perawat.
Perawat : tersenyum kepada klien

Mengetahui persaan klien Klien memberikan respon positif Klien dapat bercerita tenteng apa
yang dirasakan
Baiklah untuk sekarang ini mbak menyendiri duli diruangan in sampai marahnya hilang, yang
bertujuan agar mbak bisa tenang dan nyaman.( melakukan isolasi pada klien di ruangan yang
aman).
Jika kondisi mbak sudah baik nanti baru keluar jalan-jalan ditaman.
Ya mbak? Klien : melihat dan merespon perawat
Perawat : tersenyum dan memegang pundak Member solusi tentang apa yang selama in dia
lakunan Klien merasa terbuka Perawat dengan sikap empati memberikan solusi dengan sikap
terapeutik

iya
Perawat : memandang klien.
Klien : menatap muka perawat Mendapat tanggapan atau respon dari klien Klien dapat
terbuka dengan perawat Klien merasa terbuka dan berespon
Bagaimana perasaan mbak sekarang diruangan ini???
Nah bagaimana kalau saya besok mau datang lagi? Boleh tidak.??
Klien : menoleh kepada perawat.
Perawat : perawat menatap klien Persetujuan kontrak yang akan dilakukan Klien mendapat
kontrak selanjutnya. Perasaan klien berkurang setelah dilakukan tindakan.
Enak, ya Klien : melihat sekeliling ruangan
Perawat : memperhatikan gerak gerik klien Tanggapan positif yang diberkan klien untuk
kontrak selanjutnya Klien mendapat kontrak selanjutnya. Pasien merasa senang dan perilaku
mencederai diri sendiri berkurang.
Mau dimana dan jam berapa???
Ya sudah besok saya akan kembali lagi ya mbak?? Assalamualaikum.
Klien : menganggukkab kepala
Perawat : tersenyum Mengetahui respon klien Klien merespon tindakan perawat Klien mau
melakukan aktivitas
Dimana aja. Walaikumsalam Perawat : tersenyum dan berjabat tangan
Klien : terdiam dan mengulurkan tangan Ingin mengetahui keinginan dari klien Merespon
tindakan perawat Persetujuan diberikan untuk kontrak selanjutnya."

18. Fida Asyariha Auniaisma Suparwito

pada : 08 April 2017

"a. Analisa proses interaksi merupakan alat komunikasi yang digunakan tim kesehatan dan
tim keperawatan untuk melaporkan pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat dengan
klien. Semua klien dapat dilakukan analisa proses interaksi. Terdapat 3 macam catatan
tentang analisa proses interaksi yaitu, perkembangan, hubungan perawat dengan klien, serta
resume. Catatan hubungan antara perawat dengan klien berupa resume interaksi yang
dilakukan perawat selama berkomunikasi dengan klien dan kelompok klien. Tujuan dari
pelaksanaan analisa proses interaksi adalah meningkatkan kemampuan mendengar,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
b. Nama : Nn. X
Usia : 24 tahun
Status interaksi perawat klien : fase kerja
Lingkungan : pasien dan klien duduk dikamar
Deskripsi klien : klien memukul anggota tubuhnya sendiri sampai memar dan emosional yang
tinggi
Tujuan : klien tidak lagi mencederai dirinya sendiri
Nama Mahasiswa : Fida Asyariha A.S
Tanggal : 27 maret 2011
Jam : 10.00 WIB
Tempat : kamar mandi
Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berpusat perawat Aalisa berpusat klien
Rasional

Assalamualaikum?
Selamat pagi mbak ? Perawat : tersenyum.
Klien : dengan muka kebingungan Ingin memulai interaksi dengan klien Klien memberikan
respon positif Salam terapeutik diberikan untuk memulai interaksi
Perkenalkan nama saya Ners Fida, kalau boleh tahu nama mbak siapa, dan ingin dipanggil
apa? Perawat : tersenyum dan mengulurkan tangan .
Klien : memandang perawat dan mengulurkan tangan Ingin memulai pendekatan diri dengan
klien. Klien menanggapi ajakan perawat Perkenalan diberikan untuk menjalan interaaksi dan
sikap terapeutik
Amalia Klien : menjawab dengan muka datar.
Perawat : masih memandang klien dengan wajah tersenyum Ingin meyakinkan klien agar
percaya kepada perawat Klien menanggapi ajakan perawat Klien mau berinteraksi dengan
perawat
Saya perhatikan kok mbak itu sering mukul badan sendiri ya?

Gimana kalau kita bincang-bincang sedikit tentang memar ini? Berapa lama mau bincang-
bincangnya dan mau dimana???

Klien : termenung dan mendengarkan apa yang dikatakan perawat


Perawat : menatap klien. Ingin menanyakan apa yang terjadi dengan kondisi klien Klien
memberikan respon positif Rasa empati muncul untuk memulai interaksi
Bentar saja. Ya. Klien : menjawab dengan muka datar
Perawat: mmeperhatikan perilaku klien Ingin mendapat persetujuan kontrak kegiatan Klien
menyetujui kontrak yang disepakati Terjainya hubungan saling percaya
sekarang yuk mulai cerita mengapa mbak mukul-mukul badan mbak sendiri?? Yang mbak
rasakan apa?? Klien : memandang perwatperawat.
Perawat : memandang klien dan tangan menepuk pundak klien. Menerima klien dengan baik
Sikap Klien sudah terbuka. Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap
klien
Karena badan saya ada ulatnya biar hilang Klien : memandang perwat
Perawat : menganggukan kepala Rasa empati untuk mendengarkan apa yan dikatakan klien
Sikap klien yang terbuka Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap
klien
Terus apa yang mbak lakukan jika merasa jengkel / marah?
Menurut mbak yang tindakan yang lakukan apa???
Klien : menatap perawat.
Perawat : menganggukan kepala Memperhatikan klien Klien memberikan sikap terbuka
Memulai tahap kerja
Karena ada ulat makanya saya pukul. Klien : memandang perawat.
Perawat : tersenyum kepada klien

Mengetahui persaan klien Klien memberikan respon positif Klien dapat bercerita tenteng apa
yang dirasakan
Baiklah untuk sekarang ini mbak menyendiri duli diruangan in sampai marahnya hilang, yang
bertujuan agar mbak bisa tenang dan nyaman.( melakukan isolasi pada klien di ruangan yang
aman).
Jika kondisi mbak sudah baik nanti baru keluar jalan-jalan ditaman.
Ya mbak? Klien : melihat dan merespon perawat
Perawat : tersenyum dan memegang pundak Member solusi tentang apa yang selama in dia
lakunan Klien merasa terbuka Perawat dengan sikap empati memberikan solusi dengan sikap
terapeutik

iya
Perawat : memandang klien.
Klien : menatap muka perawat Mendapat tanggapan atau respon dari klien Klien dapat
terbuka dengan perawat Klien merasa terbuka dan berespon
Bagaimana perasaan mbak sekarang diruangan ini???
Nah bagaimana kalau saya besok mau datang lagi? Boleh tidak.??
Klien : menoleh kepada perawat.
Perawat : perawat menatap klien Persetujuan kontrak yang akan dilakukan Klien mendapat
kontrak selanjutnya. Perasaan klien berkurang setelah dilakukan tindakan.
Enak, ya Klien : melihat sekeliling ruangan
Perawat : memperhatikan gerak gerik klien Tanggapan positif yang diberkan klien untuk
kontrak selanjutnya Klien mendapat kontrak selanjutnya. Pasien merasa senang dan perilaku
mencederai diri sendiri berkurang.
Mau dimana dan jam berapa???
Ya sudah besok saya akan kembali lagi ya mbak?? Assalamualaikum.
Klien : menganggukkab kepala
Perawat : tersenyum Mengetahui respon klien Klien merespon tindakan perawat Klien mau
melakukan aktivitas
Dimana aja. Walaikumsalam Perawat : tersenyum dan berjabat tangan
Klien : terdiam dan mengulurkan tangan Ingin mengetahui keinginan dari klien Merespon
tindakan perawat Persetujuan diberikan untuk kontrak selanjutnya."

19. Nurfa Dwiki Fitriana

pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi adalah metode yang digunakan tenaga kesehatan dalam
menganalisa interaksi dengan klien. Selama interaksi terdapat cacatan berupa laporan hasil
yang terjadi selama proses interaksi dengan klien. Catatan berupa tingkah laku, respon, dan
arah pandang mata klien. Hal ini diperlukan oleh tenaga kesehatan, terutama perawat untuk
membuat asuhan keperawatan. Menganalisa juga diperlukan sebagai bahan ajar perawat
untuk bagaimana menjalin kepercayaan dan memahami kebutuhan klien, sehingga perawat
dapat melakukan pendekatan terapeutik.
Analisa Proses Interaksi:
Initial klien : Nn. V
Nama Mhs : Ana Tania
Tanggal : 12 April 2017
Jam : 16.00-16.25 (25 menit)
Status interaksi : Pertemuan 1 (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Taman RS Hyng, situasi ramai, klien duduk di kursi taman sendiri.
Deskripsi klien : Menunduk dan diam.
Tujuan : UMUM: Klien menaruh kepercayaan kepada mahasiswa. KHUSUS: Klien secara
terbuka menceritakan masalahnya penyebab menarik diri dan mencari solusi bersama-sama
untuk permasalahannya.
K Verbal
P : Halo mbak, selamat sore
K : Iya, halo.
Non Verbal
P : Memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan bingung
Analisa Berpusat pada Perawat : Ingin membuka percakapan dan dengan sapaan dapat
diterima oleh K
Analisa Berpusat pada Klien : Menatap bingung dengan P karena belum mengenal
sebelumnya

P : Boleh saya duduk disini?


K : Tentu.
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum tipis dan ragu
Analisa Berpusat pada Perawat : Ingin meminta izin dan dengan tersebut dapat diterima oleh
K
Analisa Berpusat pada Klien : K ragu terhadap orang baru

P : sendirian saja mbak?


K :
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum tipis dan tidak nyaman
Analisa Berpusat pada Perawat : Ingin membukan percakapan dan dengan tersebut dapat
membuat akrab.
Analisa Berpusat pada Klien : K ragu terhadap orang baru

P : Tidak bermain dengan teman-temannya yang lain? Sepertinya ada pesta ulang tahun.
K : Tidak.
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan datar
Analisa Berpusat pada Perawat : Ingin membukan percakapan dan dengan tersebut dapat
membuat akrab.
Analisa Berpusat pada Klien : K merasa terganggu dengan P

P : Kalau begitu saya temani boleh?


K : Boleh.
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum tipis
Analisa Berpusat pada Perawat : Ingin meminta izin dan dengan tersebut dapat membuat K
merasa dihargai
Analisa Berpusat pada Klien : K mulai menerima P

P : Kenalan dulu, saya Ana, calon perawat istri idaman masa depan dan suka tersenyum.
K : Hehehe saya Vey
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Berkenalan membuat peningkatan keakraban dan humor
membuat suasana rileks.
Analisa Berpusat pada Klien : K mulai menerima P

P : Nama yang indah. Apakah aku boleh berbincang-bincang denganmu?


K : Oke. Terimakaksih.
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Memuji membuat peningkatan keakraban dan meminta izin
akan membuat merasa dihargai sehingga penerimaan mulai terbangun
Analisa Berpusat pada Klien : K mulai menerima P

P : Terimakasih, jika kamu keberatan bilang saja. Tidak apa-apa.


K : Iya
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Meminta izin akan membuat merasa dihargai sehingga
penerimaan mulai terbangun
Analisa Berpusat pada Klien : K mulai menerima P

P : Sudah berapa lama di rumah sakit kanker Vey?


K : sudah 6 bulan
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Bertanya untuk menjali kedekatan dengan K
Analisa Berpusat pada Klien : K mulai menerima P

P : Kalau Ana boleh tahu, Vey kena kanker apa?


K : (diam)
Non Verbal
P : Duduk disebalah K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan datar
Analisa Berpusat pada Perawat : Bertanya untuk menjali kedekatan dengan K
Analisa Berpusat pada Klien : K ragu untu bercerita

P : Tidak apa apa, Ana tidak memaksa kok.


K : Kanker darah, stadium akhir.
Non Verbal
P : Duduk disebal K dan memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Meminta izin akan membuat merasa dihargai sehingga
penerimaan mulai terbangun
Analisa Berpusat pada Klien : K mulai menerima P

P : Maaf
K : Buat apa?
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memegang tangan dan memandang K dengan empati
K : Memandang P dengan bingung
Analisa Berpusat pada Perawat : Rasa empati dapat meninkatkan kepercayaan K
Analisa Berpusat pada Klien : K bingung dengan mkasud K

P : Membuatmu jadi sedih.


K : Tidak apa apa kok. Saya sudah menerimanya.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memegang tangan dan memandang K dengan empati
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Rasa empati dapat meninkatkan kepercayaan K
Analisa Berpusat pada Klien : K menghargai P

P : Kalau begitu apa yang membuatmu sedih sekarang? Menyendiri dan tidak bersama teman-
temanmu?
K : Bukan apa-apa
Non Verbal
P : Duduk disebalah K memandang K dengan bertanya
K : Memandang P dengan datar
Analisa Berpusat pada Perawat : P ingin mengetahu masalah K
Analisa Berpusat pada Klien : K tidak suka membicarakan masalahnya

P : Oh oke. Kamu suka langit senja ya?


K : Iya, bagaimana kamu tahu?
Non Verbal
P : Duduk disebalah K dan memandang langit
K : Memandang P dengan bingung
Analisa Berpusat pada Perawat : mencoba mengenal K dengan hal-hal yang disukainya
berharap dapat menigkatkan rasa percaya K
Analisa Berpusat pada Klien : K bingung bagaimana P bisa mengetahuinya

P : Hanya menebaknya, soalnya dari tadi saya perhatiin kamu tersenyum memandang senja
namun tiba-tiba sedih. Maaf bukan untuk ikut campur, tapi saya ingin membuat mu
tersenyum.
K : Terimakasih, tapi saya tidak terbiasa menceritakan masalah saya dengan orang lain karena
tidak ada yang sungguh-sungguh peduli saya.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memandang K dengan tersenyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Memperhatika tingkah laku K dapat membuat K merasa
dipedulikan
Analisa Berpusat pada Klien : K memberikan pengertian kepada P dan mulai menceritakan
masalahnya.

P : Siapa mereka? Jika mereka tidak mau, Ana betul-betul peduli sama kamu kok.
K : Iya? Terimakasih banyak Ana.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K dan memandang K dengan marah
K : Memandang P dengan terkejut
Analisa Berpusat pada Perawat : Rasa empati dapat meninkatkan kepercayaan K
Analisa Berpusat pada Klien : K terkejut ketika P peduli dengannya.

P : Jadi Kenapa?
K : Mereka memiliki papa dan mama. Setiap hari dijenguk dan bermain bersama disini. Hari
ini acara ulang tahun teman saya dan diadakan dirumah sakit. Keluarga mereka diundang.
Semua tampak bahagia. Vey tidak suka melihat mereka bahagian. Rasanya sedih tidak ada
keluarga yang datang menjenguk saya dan tidak peduli sama saya.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memandang K dengan seksama, dan mendengarkan ceritanya
K : Memandang P dengan sedih
Analisa Berpusat pada Perawat : Mendengarkan cerita dengan seksama dapat meninkatkan
kepercayaan K
Analisa Berpusat pada Klien : K menerima P dan mulai menceritakan masalahnya

P : Keluarga kamu kemana Vey?


K : Aku tidak tahu. Mereka tidak peduli padaku
Non Verbal
P : Duduk disebalah dan memandang wajah K
K : Memandang P dengan sedih
Analisa Berpusat pada Perawat : Bertanya untuk mengenal lebih jauh dapat meninkatkan
kepercayaan K
Analisa Berpusat pada Klien : K sedih mengetahui faktanya.

P : Jadi selama 6 bulan ini kamu sering menyendiri?


K : Iya, tapi saya punya teman perawat , namanya Dee. Dia peduli membuat saya nyaman
dengannya.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memegang tangan dan memandang K dengan sedih
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Rasa empati dapat meninkatkan kepercayaan K
Analisa Berpusat pada Klien : K menerim P

P : Syukurlah kalau begitu. Bolehkah saya memberi saran?


K : Tentu Ana.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memegang tangan dan memandang K dengan senyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Memberikan solusi terhadap masalah yang dialami K dapat
meningkatkan rasa percaya karena menandakan mereka peduli
Analisa Berpusat pada Klien : K merasa senang dipedulikan

P : Vey, terimakasih sudah menceritakan masalahmu. Setelah ini, aku beranggapan bahwa
kita adalah keluarga. Iya kan Vey? Selain Dee, saya adalah keluargamu. Menurutku, cobalah
untuk bermain bersama-sama. Kamu bisa mengganggap mereka adalah keluargamu semua.
Semua peduli sama kamu. Bukalah pandanganmu, tatap wajah mereka dan berikan senyum
manismu. Beranilah untuk yakin. Saya akan sering datang untuk menjengukmu.
K : Kamu yakin Ana?
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memegang tangan dan memandang K dengan senyum
K : Memandang P dengan terkejut
Analisa Berpusat pada Perawat : P telah beranggap bahwa K sudah menerimanya,
memberikan saran yang dapat membanu K mengahadapi masalahnya
Analisa Berpusat pada Klien : K terkejut ketika P mau menjenguknya

P : Tentu. Saya tidak berbohong


K : Terimakasih Ana saya akan mencoba saranmu tadi.
Non Verbal
P : Duduk disebalah K, memegang tangan dan memandang K dengan senyum
K : Memandang P dengan senyum
Analisa Berpusat pada Perawat : Perkataan janji, tidak berbohong dibutuhkan untuk
meyakinkan K bahwa P peduli.
Analisa Berpusat pada Klien : K menerima P dan menyadari rasa pedulinya. Sehingga K
mulai menerima sarah dari P
Kesan Perawat:
Fase awal perkenalan dapat dilaksanakan dengan baik , meskipun terkadang K tidak
kooperatif. Data yang didapat adalah menarik diri dan sulit pada kepercayaan. Secara umu,
proses interaksi berjalan lancar dan dapat dilanjutkan ke fase berikutnya.
"

20. Aisyah Niswatus Sakdiyah

pada : 08 April 2017

"Analisis Proses Interaksi adalah cara yang dilakukan perawat untuk menganalisis atau
memahami proses-proses interaksi antara perawat dan klien yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mendengarkan keluhan klien, meningkatkan kemampuan untuk
berkomunikasi terapeutik, dan untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan
klien, dan memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Interaksi tersebut harus dicatat. Aspek yang harus dicatat yaitu pola perilaku klien dan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat dan klien, dan catatan
resume.
Analisis Proses Interaksi terdiri dari beberapa komponen, yaitu komunikasi verbal dan non-
verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan
komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat
terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Contoh Analisis Proses Interaksi klien dengan masalah keperawatan risiko bunuh diri:
Inisial klien : Nn. A
Tujuan interaksi : Percakapan untuk melindungi pasien dari risiko bunuh diri
Usia : 19 Tahun
Waktu interaksi : 11.00 WIB
Lingkungan : Di taman Rumah Sakit dengan keadaan nyaman dan tenang
Diskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana bersih, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit.
1. - Komunikasi Verbal
P: Selamat siang mbak, perkenalkan saya ners Aisyah, mahasiswi keperawatan Universitas
Airlangga, mbak namanya siapa?
K: Siang. Saya A.
- Komunikasi Non Verbal
P: Memandang A dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Ingin membuka percakapan dengan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
- Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien agar
klien dapat membuka diri.
2. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Bolehkah saya menemani mbak selama 20 menit?
K: Saya baik mbak, iya
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang A dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada kepada klien
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : merasa senang karena Nn. A memberikan respon yang baik
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien mendengarkan pertanyaan dengan serius
- Rasional
Perawat mencoba mencari tahu kondisi klien dengan pertanyaan terbuka dan memberi
kesempatan klien untuk mengutarakan apa yang dirasakan.
3. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana kalau kita membicarakan tentang apa yang mbak rasakan selama ini?
K: Iya mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
- Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari klien.
4. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan mbak saat ini?
K: Saya merasa keluarga saya akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah bagi keluarga saya dan sebaiknya saya pergi saja dari kehidupan mereka.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang Nn. A
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Ingin mengetahui keadaan Nn. A saat ini.
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
- Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
5. - Komunikasi Verbal
P: Apa yang mbak rasakan ketika mengingat masalah itu?
K: semenjak adik saya sakit parah, saya selalu merasa bersalah, karena saya tidak bisa
menjaga adik saya dengan baik.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang Nn. A
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekhawatiran, dan memandang
perawat.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
- Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
6. - Komunikasi Verbal
P: Apakah mbak berniat untuk bunuh diri? Mengapa?
K: Iya mbak daripada saya merugikan keluarga saya dan disalahkan oleh semua orang, lebih
baik saya mati saja mbak. Saya sudah mencoba bunuh diri tetapi ada tetangga saya yang
mengetahui dan akhirnya saya dibawa ke sini.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang Nn. A
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
- Rasional
Mengetahui keadaan pasien sekarang.
7. - Komunikasi Verbal
P: Apa yang akan mbak A lakukan kalau ingin bunuh diri lagi?
K: Saya mencoba menahan diri dan mencari kesibukan, terkadang mencari bantuan perawat
di sini.
- Komunikasi Non Verbal
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
- Rasional
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
8. - Komunikasi Verbal
P: Bagus sekali mbak. Dengan kesibukan itu mbak bisa melupakan masalah mbak. Mbak
juga harus memanggil perawat untuk membantu. Saya percaya mbak A dapat melakukannya
dengan baik.
K: Iya mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P: Memandang A dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat berusaha memberi penguatan yang positif dan menggali permasalahan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
- Rasional
Penguatan yang positif dapat meningkatkan harga diri klien, memberikan pertanyaan terbuka
bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.
9. - Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan mbak A setelah kita membicarakan hal ini?
K: Senang mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
- Rasional
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
10. - Komunikasi Verbal
P: Baiklah mbak, besok kita akan berbincang-bincang lagi jam 11.00, di taman ini ya mbak.
Apakah mbak bersedia?
K: Iya mbak. Terima kasih.
- Komunikasi Non Verbal
P: memandang D dan berbicara dengan sopan.
K: menganggukkan kepala
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
- Rasional
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai."
21. LAILATUR ROKHMAH

pada : 08 April 2017

"Analisa proses interaksi adalah usaha dalam mengamati secara mendetail terhadap proses
tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek yang mempengaruhi atau memiliki efek satu
sama lain. API merupakan salah satu metode yang digunakan perawat untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien. Dalam melakukannya perawat perlu
memiliki kemampuan berkomunikasi yangefektif dan bertujuan. Perawat perlu memahami
tentang komunikasi teraupetik. Kounikasi teraupetik adala suatu interaksi interpersonal antara
perawat dank lien yang selama interaksi berlangsung perawat berfokus pada kebutuhan klien
untuk peningkatan pertukaran informasi yang efektif antara perawatdan klien.
Analisa proses interaksi diperlukan sebab API dapat membantu perawat mengkaji kondisi
klien sehingga dapat menentukan diagnosis yang tepat dan membantu merencanakan
tindakan keperawatan. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Analisa proses interaksi dapatdilakukan dengan cara komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal. Tahapan analisa proses interaksi, terdiri dari tahap awal (orientasi), tahap
pertengahan (kerja), dan tahap akhir.

Contoh Analisa Proses Interaksi


Nama : IBU M
Usia : 55 thn
Diskrepsi : penampilan klien terlihat cukup bersih, wajah bersih, sudah mandi, selalu
membawa bunga melati.
INTERAKSI FASE 1 (PERKENALAN)
P selamat pagi bu
Komunikasi non verbal : kontak mata, tersenyum menatap klien
K Pagi suster
Komunikasi non verbal : menatap perawat, tersenyum melihat perawat
Analisa berpusat padaperawat : berharap klien menerima perkenalan
Analisa bepusatpada klien : berdiri di depan klien
Rasional : salam merupakan salah satu cara member perhatiaan pada klien.

P perkenalkan bu saya Laila dari fakultas keperawatan UNAIR akan bertugas disini selama
3 hari bisakah saya berbincang-bincangdengan ibu untuk 15 menit ?
Iya bolehK
Analisa berpusatpadaperawat : berharap klien dapat menjawab pertanyaan dengan benar
Analisa berpusat pada klien : klien mengulurkan tangan, kontak mata ada
Rasional perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya.
maaf bu sebelumnya, ini dengan ibu siapa ya ?P
saya ibu MK
Komunikasi verbal : kontak mata singkat , sesekali berpaling, tertawa
Analisa berpusat pada perawat : berharap klien dapat menjawab
Analisa berpusat pada klien : klien berbicara keras, dan lancar, tersenyum
Rasional : menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan dengan baik
Bu M sudah tau tidak ibu sekarang ada dimana?p
Di rumah Sakit susK
Analisa berpusat pada perawat : berharap klien dapat mengingat tempat ia berada. Perawat
senang klien dapat menjawab dengan baik
Analisa berpusat pada klien : klien menggerak-gerakkan tangan
Rasional : menilai kemampuan meningkat
Fase I dapat berjalan dengan baik, klien dapat berkomunikasi dengan baik.
INTERAKSI TAHAP II (FASE KERJA)
Bu M sudah mandi atau belum ?P
sudah susK
Analisa berpusat kepada klien : berharap klien mengingat kebersihan diri
Analisa berpusat pada klien : klien meras percaya diri
Rasional : evaluasi kebersihan diri klien
saya lihat ibu tampak sehat, kenapa ibu kok bisa dirawat di rumah sakit ini ?P
iya sus, saya ini sehat sekali, saya tidak mengerti kenapa saudaraK saya membawa saya
disini padahal saya hanya makan bunga melati.
memangnya siapa yang menyuruh ibu memakan bunga melati?P
Analisa berpusat pada perawat : berharap klien mau menjawab dank lien terus bercerita
Analisa berpusat padaklien : klien mengungkapakan masalahnya dengan bebas
Rasional : menggali perasaan klien untuk menimbukan rasaempati dan mencari tau penyebab
klien dapat melakukan tindakan yang dilakukannya.
saya makan melati karena saya mendengar suara bisikan ditelinga yang menyuruh syauntuk
makan melatiK
apakah ibu mengetahui siapa yang menyuruh ibu ?P
Komunikasi non verbal klien : menatap perawa, bercerita dengan wajah ekspresi dengan
wajah serius, sesekali tertawa
Analisa berpusat pada perawat : berharap klien dapat menjawab pertanyaan
Analisa berpusat pada klien : klien menceritakan apa yang ia alami sehingga samapi di RS
Rasional : mencari tahu sejauh mana mengenali halusinasi yang ia dapatkan .
suaranya itu seperti suara nenek moyang saya , saya mendengar suaraK itu hamper setiap
malam. Dan nenek moyang saya bebisik kalau makan melati saya bisa awet muda dan seperti
anak-anak gadis.
suara ituP dapat didengar ibu, tapi saya perawat tidak mendengar suara tersebut. Jadi jika
ibu mendengar suara seperti itu apa yang ibu lakukan?
ya sewaktu saya mendengar suara itu saya mintak anak saya buat ambil melati di depan tersu
saya makan.K
Analisa berpusat pada perawat : berharap klien dapat mempercayai
Analisa berpusat pada klien : menatap perawat dan senyum
Rasional : membatu klien mengenali halusinasi dan memberikan masukan sederhana untuk
meningkatkan hubungan saling percaya
kalau begitu ibu harus mengatakan ibu tidak mau melakukan apa yangP ibu dengaratau ibu
bisa bebincang-bincang dengan perawat ketika ibu mendengar suara bisikan itu.
baik sus, saya mauK
kalauP begitu sampai jumpa besok ya Bu
Analisa berpusat pada perawat : berharap klien dapat menerima saran perawat
Analisa berpusat pada klien : tersenyum pada perawat
Rasional : membatu klien untuk memutuskan atau mengontrol halusinasinya
FASE II Klien lebih sering mengalami halusinasi, namun tidak menghambat dalam
penyampaian informasi. klien juga menerima saran dari perawat. Klien dapat delanjutkan ke
fase berikutnya yaitu fase III terminal
"

22. Nurul Fitrianil Jannah

pada : 09 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi (API) adalah cara yang digunakan oleh perawat dalam proses
keperawatan untuk menegakkan suatu diagnosa keperawatan dengan cara menganalisa dan
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan kliennya secara mendetail. Pencatatan
dan pelaporan API meliputi seluruh pola perilaku interaksi perawat dan klien.
Analisa Proses Interaksi digunakan sebagai sarana perawat untuk mengumpulkan data
pengkajian dari klien yang selanjutnya digunakan untuk menyusun asuhan keperawatan yang
sesuai dengan keadaan klien. Selain itu API juga dapat membuat perawat menjadi pendengar
yang baik bagi keluhan kliennya, serta meningkatkan hubungan komunikasi antara perawat
dan klien. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara verbal dan non-verbal.
B. Contoh Analisa Proses Interaksi
Dengan masalah keperawatan resiko perilaku kekerasan
Nama : Ny. Z
Status interaksi perawat-klien: Fase I (perkenalan)
Nama mahasiswa : N.F
Tempat : Ruang tunggu RS UA
Lingkungan : Perawat berhadapan dengan klien
Tanggal : 8 April 2017
Jam : 10.00 WIB
Deskripsi klien : Klien memukuli tangan kirinya sampai memar
Tujuan : Klien mampu berkomunikasi dengan perawat, mengungkapkan perasaannya dan
tidak lagi melukai dirinya sendiri.

Pr: Halo mbak selamat pagi, saya duduk disini boleh ya? (Pr: senyum, Kl: ekspresi bingung)
Kl: Iya sus silahkan (Pr: ingin berkomunikasi dengan klien, Kl: ekspresi datar namun agak
ragu)
Pr: Perkenalkan nama saya perawat NF, kalau boleh tau nama mbat siapa? (Pr: tersenyum dan
mengulurkan tangan, Kl: memandang perawat dan mengulurkan tangan)
Kl: Mbak Z (Kl: menjawab dengan singat dan menurunkan pandangan)
Pr: Mbak kenapa kok tangannya dipukuli sendiri? (Pr: perawat menatap klien, Kl: melihat
dengan tajam dan mendengarkan apa yang dikatakan perawat)
Kl: Tangan saya nakal maka nya saya pukul biar gak nakal (Pr: menganggukan kepala, Kl:
memandang perawat dan menjawab dengan terbata-bata)
Pr: Memangnya tangan mbak habis ngapain kok nakal?
Kl: Iya kemarin tangan saya habis mukul ibu saya (Pr: menganggukan kepala, Kl:
memandangi tangannya, terlihat matanya berkaca-kaca)
Pr: Kenapa kok bisa mukul ibunya mbak?
Kl: Kemarin saya bertengar dengan ibu saya lalu tiba-tiba tangan saya mukul ibu (Pr:
memperhatikan klien, Kl: klien mulai menangis)
Pr: Kalau boleh saya tahu bertengkarnya gara-gara apa ya?
Kl: (hanya menggelangkan kepala)
Pr: Ya sudah kalau tidak mau cerita, mbak mau ikut saya jalan-jalan di taman? (Pr: membujuk
klien, Kl: meganggukkan kepala)
Kl: Iya mau
Pr: Bagaimana perasaanya sekarang? Enakkan jalan-jalan di luar (Pr: bertanya sambil
tersenyum)
Kl: Enak
Pr: Itu tangannya kasian jangan dipukuli terus ya nanti berdarah (Pr: membujuk klien sambil
menunjuk kearah tangan klien, Kl: melihat dan merespon perawat)
Kl: (Klien diam)
Pr: Coba sini saya lihat tangannya (Kl: mengulurkan tanganya)
Kl: Ini sus
Pr: Besok kesini lagi mau ya? Saya ajak jalan-jalan lagi tapi mbak harus berhenti mukul
tanganya lagi ya (Pr: membujuk klien, Kl: menatap perawat )
Kl: Iya sus saya akan mencoba (Kl: menganggukan kepala)
Pr: Kalau begitu besok kesini lagi ya jam 10 (Pr: tersenyum berjabat tangan)
Kl: Iya sus (Kl: mengulurkan tangan)

Kesan perawat:
Fase I perkenalan dapat berjalan dengan baik walaupun klien belum mau menceritakan
masalahnya ke perawat secara mendetail. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan klien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan
fase berikutnya, yaitu fase II (fase kerja).
"

23. Clauvega M.S

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi merupakan metode untuk mengamati dan mengelompokkan


interaksi sosial yang terjadi antara perawat dan klien. Hasil analisa proses interaksi ini
memberikan dampak positif terhadap proses keperawatan yang mana dapat meningkatkan
peran perawat untuk berkomunikasi, melakukan pendekatan terhadap klien, mengidentifikasi
kebutuhan klien, serta mengevaluasi efektifitas proses keperawatan yang telah dilaksanakan.
Komponen analisa proses interaksi berfokus pada komunikasi secara verbal maupun non
verbal. Terbangunnya komunikasi teraupetik memudahkan peran perawat untuk
mengidentifikasi kebutuhan klien serta mengklasifikasikannya. Berikut klasifikasi dalam
analisa proses interaksi, yaitu:
1. Menunjukan keramahan atau solidaritas
2. Menunjukan ketegangan
3. Menyatakan menerima
4. Memberikan saran
5. Memberikan opini
6. Memberikan informasi
7. Meminta informasi dan pendapat
Nama : Ny. Tina
Usia : 34 tahun
Interaksi : Ke-1
Tanggal : 9 April 2017
Waktu : 15.00 WIB
Lingkungan : Duduk berhadapan + 1 m suasana tenang, siang hari. Klien memakai gaun
berwarna merah jambu dan sepatu berwarna putih.
Tujuan : Mempertahakan hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
DESKRIPSI
Perawat : Selamat Siang
Pasien : Tersenyum sambil menatap perawat
Analisa pada klien : berdiri di depan perawat
Analisa pada perawat : klien dapat menerima perkenalan
Perawat : Perkenalkan saya Vega yang berdinas di sift sore selama 3 hari. Bolehkan saya
berbincang dengan ibu?
Pasien : Tersenyum
Analisa pada klien : berjabat tangan
Analisa pada perawat : klien dapat menerima perkenalan
Perawat : Nama ibu siapa?
Pasien : Saya Tina (berjabat tangan dan menatap mata)
Analisa pada klien : Klien bicara keras dan lancar
Analisa pada perawat : Berharap klien dapat menjawab dengan benar
Perawat : Ibu tahu sekarang berada dimana?
Pasien : Saya berada di RS (sambil menatap sekelilingnya)
Analisa pada klien : Klien bicara keras dan lancar
Analisa pada perawat : Berharap klien dapat menjawab
Perawat : Ibu, apakah sudah mandi sore?
Pasien : belum (sambil menunduk)
Analisa pada klien : Klien bicara halus dan lancar
Analisa pada perawat : Berharap klien dapat mengingat kebersihan dirinya
Perawat : sore ini ibu tampak kurang segar, bagaimana kalau ibu mandi dulu agar tampak
segar dan harum baunya?
Pasien : entar saja (sedikit menunjukan muka murung)
Analisa pada klien : Klien bicara keras dan lancar
Analisa pada perawat : Berharap klien dapat mengingat kebersihan dirinya dan mau
melakukan perintah
Perawat : Baiklah, saya tidak memaksa ibu untuk mandi. Kalau boleh tau mengapa ibu tidak
mau mandi sekarang?
Pasien : (menunduk dan terdiam)
Analisa pada klien : Klien mulai menunjukkan kemarahannya
Analisa pada perawat : Berharap klien dapat memahami pertanyaan dan menjawabnya
dengan ucapan halus dan lancar
Perawat : Ibu Tina, lihat ada seekor burung terberangan di atas langit!
Pasien : Woww, indahnya mereka bisa bertebrangan (tersenyum)
Analisa pada klien : Klien berbicara lantang dan lancar
Analisa pada perawat : Berharap klien dapat melupakan sejenak kemarahannya
Perawat : Ibu tampak sehat, kenapa Ibu di rawat disini?
Pasien : Iya mbak, saya ini sehat sekali, saya tidak mengerti kenapa anak saya membawa
saya disini padahal saya hanya latihan menyanyi (berbicara dengan lantang)
Analisa pada perawat : berharap klien mampu menceritakan perasaannya
Analisa pada klien : klien dapat bercerita dengan lantang dan percaya diri
Perawat : Memangnya siapa yang menyuruh Ibu latihan bernyanyi?
Pasien : Saya latihan bernyanyi karena saya mendengar suara/bisikan di telinga yang
menyuruh saya untuk latihan bernyanyi (ekspresi wajah serius)
Analisa pada perawat : berharap klien mampu menceritakan perasaannya
Analisa pada klien : klien dapat bercerita dengan lantang dan percaya diri
Perawat : Apakah Ibu mengetahui siapa yang menyuruh Ibu bernyanyi?
Pasien : Tidak, tapi saya memang mendengar suara itu hampir setiap malam (ekspresi
wajah tenang)
Analisa pada perawat : berharap klien mampu menceritakan perasaannya
Analisa pada klien : klien dapat bercerita dengan lantang dan percaya diri
Perawat : Iya memang Ibu dapat mendengarkan suara itu, tapi saya tidak mendengarkannya.
Jadi, Ibu harus berkata tidak bila Ibu mendengarkan suara/bisikan itu ya
Pasien : Oh begitu, lalu mengapa saya harus berkata tidak? (ekspresi wajah penasaran)
Perawat : Coba Ibu lihat burung bertebrangan di atas sana, bayangkan bila burung itu
berkicau tiada henti. Apakah Ibu tidak curiga dengan burung itu? Apakah Ibu juga tidak
merasa terganggu dengan kicauannya?
Analisa pada perawat : berharap klien mampu menerima saran yang diberikan
Analisa pada klien : klien tidak mempercayai suara yang didengarnya setiap malam itu
Pasien : Oh iya ya, baiklah mbak
Perawat : Baiklah Ibu, kalau begitu perbincangan sore ini sudah selesai ya. Besok kita
berbicang lagi
Pasien : (tersenyum sambil menantap mata perawat)
Analisa pada perawat : berharap klien mampu menerima saran yang diberikan
Analisa pada klien : klien tidak mempercayai suara yang didengarnya setiap malam itu"

24. Zaenab

pada : 09 April 2017

"Analisa Proses interaksi adalah alat kerja yang digunakan oleh perawat untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Analisa ini dapat dilakukan untuk semua
klien. Tujuan dilakukan analisa proses interaksi ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan mendengar dan komunikasi perawat. Selain itu juga untuk meningkatkan
kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan
perubahan pendekatan perawat. Di akhir nanti, diharapkan perawat dapat merencanakan
tindakan keperawatan selanjutnya.
Pada Analisa Proses Interaksi, komponen yang harus ada adalah, Komunikasi Verbal dan non
verbal perawat dan klien, analisa yang berpusat pada perawat dan klien serta Alasan Teoritis
atau rasionalitas tindakan yang dilakukan

Berikut ialah contoh dari Analisa Proses Interaksi pada kasus Resiko perilaku kekerasan
karena halusinasi
Nama : Tn. L
Hari/Tanggal : Minggu, 9 April 2017
Usia : 22 Tahun
Waktu : 11.00-11.30
Nama Mahasiswa : Zaenab
Status interaksi perawat-klien : Ke 1 (Fase perkenalan)
Tempat : Ruang Perawatan Srikaya
Lingkungan : Meja makan, suasana tenang, posisi disebelah klien
Deskripsi pasien : Penampilan pasien kurang rapi, ada luka memar samar di punggung
tangan, pakaian banyak lubang bekas rokok, pasien merokok, menunduk
Tujuan :
Klien dapat mengenali perawat dan membina hubungan saling percaya sehingga klien
dapat menceritakan permasalahannya secara terbuka
Klien tidak lagi memukul orang disekitarnya dan menghilangkan halusinasinya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat siang Pak, boleh saya duduk disebelah bapak?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Tersenyum, berdiri sejenak disamping K dan memandang K
K : Ekspresi datar
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
Merasa terkejut disapa oleh P. Masih ragu terhadap orang baru yang masuk kedalam
Kingkungannya
RASIONAL
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya.
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan yang menjadi salah
satu cara untuk terjalin rasa percaya

KOMUNIKASI VERBAL
K : Siang, silahkan mbak
KOMUNIKASI NON VERBAL
K : Ekspresi masih datar, memandang P agak ragu
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Merasa senang salamnya dijawab walaupun belum diekspresikan secara tulus
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien masih ragu terhadap perawat
RASIONAL
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
P : Wah, siang ini suasananya cukup panas ya pak
K : (diam)
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Duduk disebelah klien dan memandang ke halaman sambil melirik K
K : Ikut melihat ke halaman Kalu menghisap rokoknya dan menunduk Kagi
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi dan riwayat K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian yang cukup terhadap P
RASIONAL
Topik ringan akan memudahkan untuk interaksi Kebih Kanjut

KOMUNIKASI VERBAL
P : Oh iya, perkenalkan nama saya Zaenab, panggil saja saya Ners Zaenab, Mahasiswa S1
keperawatan yang selama 2 minggu ini akan praktek disini dan yang akan merawat bapak.
K : (diam)
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan K
K : Mengalihkan rokok ke tangan kiri, menerima uluran tangan P dan tersenyum datar pada P
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P dan berharap dapat
melanjutkan percakapan.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih memberikan tanggapan ragu-ragu terhadap perawat. Mulai menunjukkn sedikit
perhatian dan ketertarikan terhadap P
RASIONAL
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Nama bapak siapa?
K : Lukman
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Masih menjabat tangan klien dan mendekatkan diri ke K
K : Memandang P dengan ragu
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Ingin mengetahui nama klien namun P merasa pasien enggan berkenalan. Merasa lega karena
K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P dan K mau menyebut namanya.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Menjawab dengan ragu-ragu dan berpikir bahwa perkenalan hanyalan formalitas
RASIONAL
Mengenal nama klien akan memudahkan interaksi dan membangun kepercayaan dengan
klien

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bapak senangnya dipanggil dengan nama apa?
K : Maman
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K dengan tersenyum
K : Menjawab sambil memandang P dan mulai tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin menjalin kedekatan dengan klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mulai tertarik dengan perkenalan P
RASIONAL
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
KOMUNIKASI VERBAL
P : Baik bapak Maman, kalau tidak keberatan bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10
menit?
K : Baik Ners
P : Maunya Bapak Maman kita ceritanya dimana ya pak?
K : Disini di meja makan saja ners
P : Baik pak kalau begitu. Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh
bapak maman. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang bapak Maman rasakan.
Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya sangat
berharap bapak Maman mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan
sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah bapak Maman
setuju?
K : Iya Ners
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K dengan tersenyum dan mempertahankan kontak mata
K : Memandang P dengan tersenyum kecil
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Berharap K mulai terbuka untuk melanjutkan interaksi dan mengungkapkan ceritanya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mulai menunjukkan antusias dan mulai mendengar dengan serius dan menuuti apa yang
diminta oleh perawat
RASIONAL
Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi dengan
K. Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya

KOMUNIKASI VERBAL
P ; Bapak Maman, bagaimana perasaannya hari ini,apakah semalam tidurnya nyenyak atau
tidak ?
K ; Nyenyak, saya merasa baik-baik saja
P : Bisakah Pak Maman bercerita, kenapa sampai Pak Maman dibawa ke rumah sakit?
K : Saya habis mukul tetangga saya Ners
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Tetap menjaga kontak mata dan tersenyum kepada klien
K : Menunduk, menjawab pertanyaan P dengan ragu-ragu
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Berharap K mau menjawab pertanyaan P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K menunjukkan kepercayaan kepada P dengan menjawab pertanyaan dengan topik yang
mendalam
RASIONAL
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di Rumah Sakit Jiwa

KOMUNIKASI VERBAL
P : Kalau boleh tahu, kenapa bapak memukul tetangga bapak?
K : Ada banyak ulat ditubuhnya, jadi saya pukul dia pakai rotan agar ulat-ulatnya mati dan
jatuh ke lantai
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : P memandang K dan menepuk pundak K
K : Menjawab dengan datar
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Menerima K dengan baik
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien sudah terbuka menceritakan permasalahannya
RASIONAL
Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap klien

KOMUNIKASI VERBAL
P : Apakah bapak masih sering melihat ulat-ulat itu?
K : Iya, saya sangat jijik dan takut sama ulat, makanya saya pukul
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mempetahankan kontak mata dan tersenyum, memberikan rasa empati pada K dan
memperhatikan perilaku K
K ; Ada raut muka jengkel dan ekspresi marah
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Menunjukkan rasa empati dengan tetap mempetahankan kontak mata dan tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien sudah terbuka menceritakan permasalahannya
RASIONAL
Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap klien

KOMUNIKASI VERBAL
P ; Apa yang bapak lakukan jika merasa jengkel sama ulat-ulat itu?
K ; Ya saya pukuli ulatnya sampe hilang dan mati. Di wajah orang yang disana juga ada
ulatnya. Saya merasa jengkel dan pngen mukul ulat-ulat di wajah orang itu sekarang juga.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mempetahankan kontak mata dan tersenyum, memberikan rasa empati pada K dan
memperhatikan perilaku K. Menepuk pundak K
K ; Menunjuk orang di halaman dengan ekspresi jengkel dan marah
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Menunjukkan rasa empati dengan tetap mempetahankan kontak mata dan tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien sudah terbuka menceritakan permasalahannya
RASIONAL
Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap klien

KOMUNIKASI VERBAL
P : Baiklah untuk sekarang ini bapak menyendiri duludiruangan ini sampai marahnya hilang,
yang bertujuan agar bapak bisa tenang dan nyaman.( melakukan isolasi pada klien di ruangan
yang aman). Jika kondisi bapak sudah baik nanti baru keluar jalan-jalan ditaman.
K : Iya Ners
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Tersenyum dan menepuk pundak K
K ; Melihat dan merespon P
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Memberikan solusi tentang apa yang selama ini dia lakukan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien sudah terbuka menceritakan permasalahannya
RASIONAL
Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap klien
KOMUNIKASI VERBAL
P : Bagaimana perasaan bapak setelah dari ruangan ini?
K ; Enak, saya tidak jadi memukul ulat-ulat itu
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mempetahankan kontak mata dan tersenyum,
K ; Melihat P dan tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Mendapat tanggapan dan respon klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien sudah terbuka dengan perawat
RASIONAL
Perasaan K berkurang setelah tindakan

KOMUNIKASI VERBAL
P : Baiklah mungkin Pak Maman mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti
besok kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, mengenai ulat-ulat itu lagi.
Bagaimana apakah Pak Maman setuju ?
K : Ia Ners
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata
K : Nampak tersenyum dan menatap P
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Merasa senang karena K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya.Tidak memaksakan diri
untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Tampak K tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan.
RASIONAL
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga n saling percaya,

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bagus sekali, sudah mau berceritera dengan saya, Selamat siang ..!
K : Terima kasih Ners, Selamat siang ..!
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan salaman dengan K sebagai tanda
perpisahan.
K : Membalas jabat tangan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P : Mendapatkan respon positif dari klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K : Menerima kehadiran P dengan baik dan memberikan respon positif
RASIONAL
Perawat mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik terhadap klien
"

25. Rinda Harwidiana Rani

pada : 09 April 2017


"Alat komunikasi berupa pencatatan dan pelaporan antar tim keperawatan dan tim kesehatan
kepada klien agar dapat merencanakan tindakan keperawatan dengan baik dan sesuai dengan
kondisi klien. Yang perlu dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan kesehatan jiwa adalah
pola perilaku dan hubungan interpersonal perwat dengan klien. Tiga macam catatan :
1. Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2. Hubungan antara perawat dengan klien
3. Resume. Resume berupa interaksi yang terjadi selama proses berinteraksi. Pelaku didalam
proses berinteraksi bisa perawat dengan individu (klien), perawat dengan keluarga atau teman
dekat klien dsb.
berikut contoh API (Analisis Proses Interaksi)dengan pasien Isolasi sosial: menarik diri
Nama Mahasiswa:Rinda Harwidiana Rani
Tanggal :09 April 2017
Waktu :09.30-09.50 WIB
Tempat :Ruang Melati RSJ Surabaya
Inisial klien :Ny.X
Interaksi ke :I (Fase perkenalan)
Lingkungan :Ruang meja makan, berhadapan dengan klien dengan suasana yang tenang
Deskripsi :Penampilan tidak rapi, selalu menunduk, rambut terlihat kotor dan banyak
ketombe, nafas bau karena tidak gosok gigi, dan kukunya terlihat panjang dan kotor
Tujuna :klien dapat terbuka dengan perawat dan mampu menceritakan secara terbuka tentang
permasalahannya

Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi ibu, bolehkah saya duduk disini ?
Ny.X : selamat pagi, iya silahkan
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang Ny.X lalu tersenyum
Ny.X : Ekspresi datar dan menunduk
Analisa berpusat pada p
p : Berharap ketika p menyapa Ny.X bisa menerima sapaan p dengan baik
p : Merasa senang karena ada jawaban atas sapaannya, walaupun belum diekspresikan secara
jelas dan tulus
Analisa berpusat pada klien
Ny.x merasa tidak percaya diri karena kedatangan p dan menaruh perasaan curiga terhadap p.
Ny.X ragu terhadap orang baru
Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan, sehingga dapat terjalin
rasa percaya
Komunikasi Verbal
P : Bagaimana kabar ibu? sehat? perkenalkan ya bu,nama saya Rinda, saya mahasiswa yang
praktek disini yang akan merawat ibu.
Ny.x : hanya diam
Komunikasi Non verbal
P : Memandan Ny.X sambil menjulurkan tangan ke Ny.x
Ny.x : menengok kearah suara p dan menerima uluran tangan p
Analisa berpusat pada perawat
P ingin memulai percakapan ringan sebelum masuk ke kondisi K dan merasa K harus
diberikan penjelasan tentang kedatangan P
Analisa berpusat pada klien
Ny.X masih ragu memberikan tanggapan
Rasional
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Komunikasi Verbal
P : Dengan ibu siapa ?
Ny.X : Dengan Ny.x
Komunikasi non verbal
p : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke Ny.X
Ny.X : Menyebut nama dengan menunduk dan menarik tangannya dengan cepat
Analisa berpusat pada perawat
P merasa klien enggan berkenalan
Analisa berpusat pada klien
Ny.X merasa ragu-ragu berkenalan dengan P
Rasional
Mengenal nama klien akan memudahkan interaksi
Komunikasi verbal
P : ibu X kalau ibu tidak keberatan bisakah kita bercerita sebentar sekitar 10 menit
Ny.x : iya, bisa kok
Komunikasi non verbal
P : Tetap tersenyum dan memperhatikan Ny.X dengan sikap terbuka
Ny.X : Menatap kearah P
Analisa berpusat pada perawat
Befikir apakah Ny.X melanjutkan interkasinya dan bagaimana cara Ny.X mau berinterkasi
selanjutnya
Analisa berpusat pada klien
Klien mampu menuruti apa yang diminta perawat dan mau mendengarkan serta
memperhatikan dengan serius
Rasional
Memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interaksi dengan klien
Komunikasi verbal
P : Ibu X, saya praktek disini selama 2 minggu dari jam 09.30-09.50 WIB. Saya akan selalu
bersama Ibu. Nanti kita akan membahas masalah yang dialami Ibu. Mudah-mudahan saya
dapat membantu mengatasi masalah ibu. tidak usah ragu-ragu bu ketika ingin menceritakan
masalah ibu. Rahasia terjamin akan terjaga. Apakah ibu setuju ?
Ny.X :Iya ners, saya setuju
Komunikasi non Verbal
P : tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata dan suara sedang tapi jelas
Ny.X : Ekspresi tersenyum pada perawat, tapi sesekali Ny.X menundukkan kepala
Analisa berpusat pada perawat
Berharap Ny.X mau terbuka dan menceritakan masalahnya
Analisa berpusat pada klien
Mengerti apa yang dimaksud P
Rasional
Kalimat terbuka akan memberikan kesempatan pada Ny.X untuk mengungkapkan perasaanya
Komunikasi Verbal
P : Ibu, bagaimana perasaan hari ini. Makanan hari ini enak nggak Bu?
Ny.X : Alhamdulillah baik-baik saja. enak kok
P : Alhamdulillah, ehm.. Bu bisakah ibu bercerita kenapa ibu sampai dibawa ke rumah sakit ?
Ny.X : Saya merasa malu atas kekurangan pada diri saya ners. Kaki saya yang kanan
diamputasi karena kecelakaan
Ekspresi non verbal
P : Mempertahankan kontak mata pada Ny.X
Ny.X : Menundukan kepala, tidak percaya diri
Analisa berpusat pada perawat
Berharap Ny.X mau menjawab pertanyaan P
Analisa berpusat pada klien
Tidak merasa keberatan dengan pertanyaan P
Rasional
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubungan saling percaya
Komunikasi Verbal
P : Baiklah, mungkin ibu ingin beristirahat. pertemuan hari ini cukup sampai disini ya Bu.
Besok kita lanjut lagi jam 09.30. tentang mengapa ibu merasa malu atas kekurangan yang ada
pada diri ibu? apakah ibu setuju ?
Ny.X :Iya ners.
Komunikasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum
Ny.X : Tersenyum tipis dan menatap ke arah P
Analisa berpusat pada perawat
Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah Ny.X dan mengalihkan pembicaraan
Analisa bepusat pada klien
Tampak Ny.X tidak keberatan dengan kontrak waktu yang ditawarkan
Rasional
Kontrak penting untuk melanjutkan interaksi selanjutnya
Komunikasi Verbal
P : Terimakasih Bu, sudah mau bercerita dengan saya. selamat pagi bu...
Ny.X : Iya selamat pagi bu
Analisa berpusat pada perawat
Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa beristirahat
Analisa berpusat pada Klien
Ny.x menunduk
Rasional
Klien mulai menunjukan sikap terbukanya.

"

26. Kusnul Chotimah

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan suatu alat kerja yang digunakan perawat maupun
mahasiswa untuk memahami interaksi yang terjadi Antara perawat maupun mahasiswa
dengan klien.
Analisa proses interaksi (API) diperlukan karena hal ini dapat memberi dasar belajar, dapat
meningkatkan kemampuan mendengar, berkomunikasi, dan juga kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien. Selain itu API juga dapat membantu perawat merencanakan tindakan
keperawatan.
API terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien, analisa dan identifikasi
perasaan perawat serta komunikasi yang dapat dilakukan perawat, analisa dan identifikasi
persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, kesan atau evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi berdasarkan data tersebut diatas, dan rencana lanjutan tindakan
keperawatan.

Contoh :
Inisial klien : Nn. E/21 tahun
Status interaksi : pertemuan ke-1
Lingkungan : perawat dan klien duduk berhadapan di kamar Nn. E. Kamar Nn. E tampak sepi
karena hanya ada perawat A dan Nn. E.
Deskripsi klien : penampilan klien cukup bersih dan rapi, ekspresi klien tampak gelisah, klien
senang menatap jendela dan memegangi lengannya yang diperban.
Tujuan : membina hubungan saling percaya dan mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Nama perawat : Ns. A
Tanggal : 9 April 2017
Jam : 09.00 09.30
Ruang : cendana

Komunikasi verbal (Non verbal,Analisa berpusat pada perawat,Analisa berpusat pada klien)
Rasional
P : selamat pagi mbak, saya perawat A. Saya boleh duduk disini ya? (tersenyum dan
memandang klien)
K : (memandangi perawat A dengan ekspresi datar dan mengangguk)
Salam merupakan pembuka suatu percakapan yang harus dilakukan secara sopan. Tujuannya
yaitu membina hubungan saling percaya
P : mbak namanya siapa? Kita ngobrol-ngobrol sebentar yuk sekitar 15 menitan mau? (masih
tersenyum, mengulurkan tangan dan berusaha mendekati klien)
K : aku E (ekspresi masih datar, mengangguk, memandang perawat sambil menerima jabat
tangannya dan sesekali memandangi jendela)
Perawat merasa senang karena klien sudah mulai mau berbicara meskipun dengan ekspresi
datar. Klien merasa ragu untuk berbicara dengan orang baru.
P : mbak sudah sarapan? (dengan nada halus)
K : sudah (masih dengan ekspresi datar dan menatap perawat)
P : bagaimana sarapanya tadi? Enak? (tetap tersenyum)
K : biasa saja (sambil mengalihkan pandangan ke jendela)
Perawat mencoba mendekati klien dengan pertanyaan pertanyaan sederhana. Klien merasa
senang karena ada orang yang ingin tahu keadaanya.
P : ohh begitu ya. Bagaimana perasaan mbak hari ini? Diluar cuacanya sangat cerah (ekspresi
ingin tahu)
K : saya merasa kosong. Saya tidak ingin melakukan apapun. Saya hanya ingin pergi dari
dunia ini (masih menatap jendela)
Perawat mencoba menggali apa yang dirasakan klien. Klien merasa ingin sekali
mengungkapkan semua yang dirasakannya namun tidak berani.
P : kenapa mbak kok bisa berpikiran seperti itu? (khawatir)
K : saya merasa bahwa tidak ada serangpun yang memperdulikan saya. Jadi untuk apa saya
hidup? (menatap perawat dengan seksama)
P : itu tidak benar mbak. Pasti banyak sekali orang yang perduli dengan mbak (menunjukan
sikap empati)
K : tidak mungkin. Siapa yang peduli dengan saya? (ekspresi tidak percaya)
P : saya peduli kok dengan mbak (merasa empati)
K : buktinya apa? (meninggikan suara)
P : buktinya saya disini bersama mbak. Kita ngobrol, saya ingin tau keadaan mbak E.
(tersenyum dengan tenang)
K : benarkah? (ekspresi lega)
P : iya mbak. (tersenyum simpul)
K : tapi kenapa orang yang saya cintai meninggalkan saya? (ekspresi sedih)
Perawat merasa empati terhadap apa yang dirasakan klien. Perawat mencoba untuk
meyakinkan klien. Klien merasa senang karena ada yang peduli dengannya namun klien juga
merasa ragu apakah benar apa yang diucapkan perawat kepadanya.
P : itu tidak benar. Orang yang mbak cintai juga mencintai mbak kok. Hanya saja setiap orang
mempunyai cara masing-masing untuk mengungkapkan cintanya. Tidak mungkin mereka
meninggalkan mbak.(tersenyum sambil memegang pundak klien)
K : mungkinkah itu terjadi? (berharap)
Perawat berusaha meyakinkan klien. Klien merasa masih ada harapan untuknya.
P : iya mbak. Mbak tenang saja. Saya yakin pasti ada orang yang mencintai dan
memperdulikan mbak. Lalu kenapa tangannya dipegangi terus mbak? Apa sakit? (berusaha
meyakinkan dan menenangkan)
K : sudah tidak lagi kok (lega)
P : baiklah kalau begitu mbak ngobrolnya sampai disini dulu. Sampai ketemu besok.
Terimakasih atas waktunya (tersenyum sembari meninggalkan klien)
K : iya sama-sama
Perawat terminasi dengan klien dan berharap intervensi nya tadi dapat diterima oleh klien.
Klien merasa lebih lega dari yang sebelumnya.

Evaluasi
Fase 1 berjalan dengan baik. Klien awalnya terlihat gelisah dan pandangan kosong sekarang
terlihat lebih baik. Klien mudah untuk menerima support dari perawat. Intervensi perlu
dilanjutkan.
"

27. Diah Ayu Mustika

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Inisial : CB
Umur : 25 tahun
Status Interaksi : fase perkenalan
Lingkungan : Dilaksanakan di ruang Melati RSJ Propinsi Banten, perawat dan klien duduk
berhadapan, suasana tenang
Deskripsi Klien : Klien tampak rapi, menggunakan baju hijau, celana hijau
Tujuan : Klien dapat membina hubungan saling percaya
Hari / Tanggal / Waktu : Rabu, 15 Februari 2017, selama 15 menit dari pukul 09.15 09.30
WIB
1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi saya bu diah ayu, apa kabar?
K : (menoleh)
Komunikasi Non Verbal
P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar
K: Ekpresi datar
P: memandang K
Analisa Berpusat pada Perawat
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K. P merasa senang mulai ada kontak mata walaupun belum diekpresikan
secara tulus
Analisa Berpusat pada Klien
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya. K ragu terhadap orang baru
2. Komunikasi Verbal
P : Nama ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil siapa?
K : Cherry
Komunikasi Non Verbal
P : Mengambil tangan K menjabat tangan K dan mendekatkan diri ke-K
K : Menoleh sebentar
K : Menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat
P ingin tahu nama pasien.
P merasa K sudah mau berkenalan.
Analisa Berpusat pada Klien
K tertarik
K merasa perkenalan harus mulai dilakukan
3. Komunikasi Verbal
P : Terima kasih ibu , ini suatu anugrah bagi saya, ibu mau mengenalkan diri
K : (diam)
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk
K : Memandang kedepan dengan pandangan kosong
P : Memperhatikan K
Analisa Berpusat pada Perawat
P mencoba mengakrabkan suasana
P merasa pertanyaan belum mendapatkan respon
Analisa Berpusat pada Klien
K membuka diri
K merasa bahwa P datang untuk membantu K
4. Komunikasi Verbal
P : Ibu asalnya dari mana Bu?
K : Serang
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K
K : memandang ke arah P
K : bengong
P : Memperhatikan K
Analisa Berpusat pada Perawat
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P tetap sabar , K belum memberi respon
Analisa Berpusat pada Klien
K sudah peduli dengan pertanyaan yg diajukan
K ada kemauan untuk menjawab
5. Komunikasi Verbal
P : Ibu masih ingat siapa yang mengajak Ibu ke sini dan karena apa diajak kesini?
K : Ayah, Narto Sugiono
Komunikasi Non Verbal
P : Mendekatkan diri ke K
K : Menoleh ke halaman dan terdiam beberapa lama
K : Menoleh P sebentar lalu menunduk lagi
P : Tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P mengkaji daya ingat K
P pertanyaan dapat dijawab dengan jelas oleh K
Analisa Berpusat pada Klien
K menunjukan sedang mengingat
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
6. Komunikasi Verbal
P : Siapa orang terdekat ibu dirumah
K : Ibu
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K
K : Menoleh pada K : menunduk dan terlihat sedih
P : Memperhatikan
Analisa Berpusat pada Perawat
P menggali perasaan klien
P memberikan penilaian yang negative terhdap dirinya
Analisa Berpusat pada Klien
K tidak bingung dengan pertanyaan yang diberikan
K menjawab tentang keadaannya
7. Komunikasi Verbal
P : Nah kalau ibu Ani setuju, nanti kita kenalan dengan 2 teman ibu disini dan sebutkan
namanya
K : (pandangan kosong)
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K
K : Menunduk
K : Diam
P : Tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P menentukan teman yg sering diajak K
P menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisa Berpusat pada Klien
K memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan
K belum menentukan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
8. Komunikasi Verbal
P : Terimakasih atas kesediaan ibu Ani ngobrol dengan saya, selamat pagi
K : (mengangguk)
Komunikasi Non Verbal
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan
K : Pasien mengulurkan tangan
Analisa Berpusat pada Perawat
P menutup fase I.
P sangat senang akhirnya fase satu terlewati juga berinteraksi ke fase berikutnya
Analisa Berpusat pada Klien
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P"

28. Mitha Wulan NurAini

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Analisis Proses Interaksi (API) dikembangkan sebagai metode untuk "pengamatan
tangan pertama dari interaksi sosial dalam lingkup kecil, muka dengan muka kelompok"
(Bales, 1950) . Tujuan penelitian Bales secara keseluruhan adalah untuk mengembangkan
instrumen umum yang akan memungkinkan untuk perbandingan fenomena interaksional di
berbagai jenis kelompok sosial, termasuk keluarga. Tujuan ini didasarkan pada asumsi teoritis
Bales bahwa ada kesamaan formal dalam interaksi tatap muka karena masalah keterampilan
dan etika dalam hubungan manusia. tinjauan tentang sistem pengamatan pada tahun 1940
menghasilkan tiga kesimpulan:
a. kebanyakan sistem terikat dengan tujuan spesifik dari penelitian dan dengan demikian
tidak sesuai untuk menemukan prinsip-prinsip umum tentang interaksi sosial yang akan span
berbagai jenis kelompok
b. sebagai hasilnya, tidak ada norma-norma pada tingkat fenomena teoritis dalam berbagai
jenis kelompok-kelompok kecil
c. ada kebutuhan untuk kategori yang jelas dan aturan coding yang dapat digunakan di
seluruh waktu dan di berbagai jenis sistem sosial.
Ada 3 macam catatan yakni : catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat-klien dan catatan resume. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.

Tujuan dari API sendiri yakni :


1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn. P
Hari/ Tanggal : 9 April 2017
Usia : 32 Tahun
Waktu : 10.00-10.15 WIB
Interaksi : Ke III (Fase Kerja)
Lingkungan : Posisi berdiri berdampingan di samping tempat tidur. K dapat mengenal
halusinasinya.

Deskripsi : Klien tampak tidak rapi, rambut tidak disisir dan lepek, kuku jari tangan dan kaki
panjang-panjang, bau mulut tidak sedap.
Tujuan : Setelah dilakukan intetvensi keperawatan, klien mau berkomunikasi dengan
perawat, hubungan saling percaya dapat terbina, klien dapat mengontrol rasa ketakutan dan
halusinasinya.
Interaksi
Ns : "Selamat pagi Pak P.." (Kom. Non Verbal : Menghampiri pak P sambil tersenyun dan
duduk berdampingan) (Rasional : salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi)
Tn. P : "Iya Sus pagi" (Kom. Non Verbal : melihat ke arah P, sambil tersenyum)
- Analisa Klien : mungkin bertanya dalam hati, maksud kedatangan perawat
-Analisa Perawat : penuh percaya diri dan senang bertemu klien
Ns : "Bagaimana perasaanya hari ini Pak, apa tadi malam tidurnya nyenyak? apa sudah
sarapan pak? Ingat nama saya tidak pak?" (Kom. Non Verbal : tenang, rileks,
mempertahankan kontak mata) (Rasional : pertanyaan terbuka memberi kesempatan Tn. P
untuk menentukan arah pembicaraan)
Tn. P : "Ehmm suster Mitha?" (kom. Non Verbal : sebelum menjawab, klien melamun dan
menunduk)
Ns : "iya pak, betul sekali.. Apa Bapak masih mendengar suara-suara yang sering bapak
dengar?" (Non Verbal : kontak mata, bicara santai tapi jelas) (Rasional : informing,
menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya)
- Analisa perawat : berusaha mengetahui keadaan hari ini, dan kebutuhan yang harus segera
dipenuhi . Bersikap persuasif agar klien dapat diajak bekerja sama
Tn. P : "masih" (Non verbal : tersenyum dan memandang ke Ns.)
Ns : "Kapan biasanya muncul suara-suara itu pak?" (Non Verbal : menatap ke arah Tn. P)
Tn. P : "ketika sendirian" (Non Verbal : menatap ke arah Ns)
- analisa klien : membayangkan suara-suara itu muncul
Ns : "Apa yang dibilang pak?" (Non Verbal : bicara santai tapi jelas) (Rasional : memberikan
dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien)
Tn. P : "Menyuruh pulang" (Non verbal : tampak berpikir sambil menunduk)
-analisa klien : mengingat apa yang dilakukan jika mendengar suara suara itu
Ns : "saya percaya apa yang didengar bapak, tapi saya tidak mendengar suara itu. Ada juga
yang lain disini juga sama seperti bapak yang sering mendengar suara-suara" (Non verbal :
kontak mata tetap, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi) (Rasional :
mengidentifikasi kegiatan atau hal-hal yang dilakukan klien ketika terjadi halusinasi)
Tn. P : "iya" (non verbal : tersenyum)
- analisa perawat : memberikan penguatan agar klien mau terus bercerita
Ns : "Apa yang bapak rasakan ketika mendengar suara suara itu?" (non verbal : nada bicara
santai, tetap senyum dan mempertahankan kontak mata)
Tn. P : ".." (Non verbal : tersenyum dan menunduk)

Ns : "Nanti siang kita berbincang-bincang lagi ya pak. Bapak mau kan?"


Tn. P : "iya sus" (non verbal : sambil menunduk dan menganggukan kepalanya)
Ns : "Terima kasih pak.. saya permisi dulu. selamat pagi pak." (non verbal : sambil tersenyum
dan bergegas meninggalkan pasien)
Kesan :
Klien terlihat sedikit mengalami kemajuan dalam berkomunikasi karena sebelumnya klien
tidak terlalu mau berkomunikasi. Klien juga sudah berusaha mengungkapkan bagaimana
halusinasinya, hanya saja.. klien masih belum mengutarakan apa yang dirasakan ketika
mendengar suara-suara tersebut.

"

29. Faza Hisba Afifa


pada : 09 April 2017

"A)) Analisa proses interaksi adalah suatu alat kerja yang biasa dipakai perawat atau
mahasiswa untumemahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. API diperlukan
bertujuan untuk membina hubungan yang saling percaya antara perawat dan klien sehingga
membantu perawat dalam menyusun rencana keperawatan. Dalam menganalisa proses
interaksi ini pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan
tim kesehatan yang sangat penting. Aspek penting yang biasanya dicatat dan dilaporkan
adalah 1) catatan perkembangan (proses keperawatan). 2) catatan hubungan perawat klien. 3)
catatan resume. Catatan hubungan antara perawat dan klien secara verbal dapat berupa :
video tape, catatan secara garis besar, dan catatan interaksi.

Tujuan dilakukan API :


1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
2. Meningkatkan kemampuan mendengarkan
3. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien
4. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

B)) Contoh percakapan API dengan masalah keperawatan defisit perawatan diri.

a. Nama : Ibu. NS
b. Usia : 42 Th
c. Interaksi : III (fase kerja)
d. Hari/tanggal : Minggu, 09 April 2017
e. Waktu : 12.00
f. Tujuan : setelah intervensi keperawatan Ibu NS dapat menenal pentingnya kebersihan
diri
g. Lingkungan : posisi duduk berdampingan disamping tempat tidur
h. Deskripsi : penampilan Ibu NS tampak tidak terawat, rambut tidak tersisir, menggunakan
daster kucal, dan bau yang tidak sedap

Komunikasi Verbal
Ns. Faza : selamat pagi ibu..
Ibu. Ns : pagi
Ns. Faza : gimana ibu perasaanya hari ini ? masih inget saya nggak hayo..
Ibu. Ns : -
Ns. Faza : saya boleh duduk sini ta buk, sambil cerita-cerita sama ibu ?
Ibu. Ns : iya
Ns. Faza : inget saya nggak buk ? saya faza..
Ibu. Ns : -
Ns. Faza : masa lupa buk, kemarin kan sudah kenalan sudah janji mau ketemu juga.. nama
saya faza buk
Ibu. Ns : -
Ns. Faza : gimana buk tidurnya semalam ?
Ibu. Ns : ya tidur mbak
Ns. Faza : gimana buk perasaannya hari ini ? kelihatannya lemes gitu, lesuh juga.. ibu sudah
mandi apa belum ?
Ibu. Ns : belum mbak, nanti aja
Ns. Faza : mandi dulu enak buk, seger nanti badannya gak bau juga
Ibu. Ns : iya nanti ae mbak!
Ns. Faza : yasudah kalau gitu, terimakasih sudah mau cerita sama saya ya buk, nanti saya
kesini lagi, cerita-cerita lagi, boleh ya buk ?
Ibu. Ns : hehe iya mbak

Komunikasi Non Verbal


Ns. Faza : menghampiri Ibu. Ns, tersenyum dan berdiri di samping tempat tidur
Ibu. Ns : melihat ke arah Ns. Faza, sambil tersenyum, kemudian mengalihkan padangan ke
tempat lain
Ns. Faza : kontak mata, bicara santai tapi masih jelas sambil bercanda
Ibu. Ns : menunduk dan terus bermain ludah dan kotoran hidung
Ns. Faza : tetap tenang, rileks dan mempertahankan kontak mata
Ibu. Ns : melamun dan menunduk
Ns. Faza : tetap kontak mata, bicara santai tapi jelas
Ibu. Ns : memandang lagi ke arah Ns. Faza dan berpaling muka
Ns. Faza : menatap arah ibu. Ns
Ibu. Ns : menunduk dan tetap memainkan ludah dan garuk-garuk kepala
Ns. Faza : tetap bicara santai tapi jelas
Ibu. Ns : tampak berfikir dan menunduk
Ns. Faza : kontak mata tetap dengan nada yang bersahabat tidak menuduh atau menghakimi
Ibu. Ns
Ibu. Ns : tersenyum dan menunduk lagi

Analisa Berfokus pada Klien


- Mungkin bertanya dalam hati maksut kedatangan perawat
- Klien berfikir bahwa ia tak mengalami perubahan

Analisa Berfokus pada Perawat


- Merasa ragu, apakah pasien mau menerima kehadirannya
- Perasaan masih ragu apakah pasien dapat menerima kehadirannya
- Berusaha mengetahui keadaan pasien hari ini dan kebutuhan yang harus segera terpenuhi
saat ini
- Bersikap persuasif agar klien dapat bekerjasama menjalankan kontrak sebelumnya
- Memberikan penguatan dengan harapan klien terus mau bercerita

Rasional
- Salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi
- Pertanyaan terbuka memberi kesempatan klien untuk menentukan arah pembicaraan
- Informing, menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya
- Memberikan dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien"

30. Putra Madila

pada : 09 April 2017


"Analisis proses interaksi (API) adalah alat kerja yang digunakan perawat untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah alat untuk mengevaluasi
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan Pendahuluan
Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah merencanakan berbagai pertanyaan
untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi keperawatan. Sementara itu,
pelaksanaan kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi.
Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi dari hasil
wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini,
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara
yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensi
yang diberikan.
Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
nonverbal perawat dan pasien, analisis berpusat pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien. Setelah itu, berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal
dan nonverbal di atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi dengan pasien
selama wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Dengan demikian, API adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.

Tujuan
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Komponen API
1. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
3. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
4. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
5. Rasional dan makna dari komunikasi.
6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
7. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

ANALISA PROSES INTERAKSI


Nama Mahasiswa : Putra Madila
Tanggal : 8 April 2016
Jam : 10.00 10.20 WIB
Tempat : Ruang Mawar
Initial klien : Tn. D
Interaksi ke : 1 (Satu)
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengenal halusinasinya
Lingkungan : Di ruang tamu, duduk berhadapan dengan klien dalam suasana tenang
Diskripsi : Klien berpakaian agak rapi, terlihat capek dan lemas juga sering melihat keluar
jendela

Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, mas.
K : Pagi.
Komunikasi Non Verbal
P: tersenyum dan menatap klien
K: menoleh ke perawat dan menjawab
Analisa berpusat pada perawat
Mengawali pembicaraan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien menyadari perawat dan membalas salam
Rasional
Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat
Klien mau menjawab salam perawat menunjukkan klien mau mengawali pembicaraan dengan
perawat.

Komunikasi verbal
P : Perkenalkan nama saya PM, Biasa dipanggil P. Saya akan merawat mas, nama mas siapa
ya?
K:D
Komunikasi Non Verbal
P: menatap dan tersenum pada klien sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman
K: bersalaman dengan perawat, untuk membalas ajakan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Melakukan pendekatan secara fisik dan menatap klien untuk mempertahankan komunikasi
dan lebih akrab
Analisa berpusat pada klien
Klien mau berkenalan dengan perawat
Rasional
Dengan memperkenalkan diri pada klien diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat
Klien membuka diri untuk berkenalan atau klien mulai menerima hubungan dengan perawat

Komuniksi Verbal
P : Bagaimana perasaan mas D hari ini ?
K : Baik.
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien dengan tersenyum
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien
Memperhatikan pertanyaan perawat dan mengungkapkan apa yang dirasakannya
Rasional
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya sehingga klien akan
merasa diperhatikan oleh perawat
Klien mau mengungkapkan perasaannya pada perawat

Komunikasi Verbal
P : Mas, kita ngobrol sebentar gimana?, biar lebih akrab
K : Boleh
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien sambil bertanya
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunggu jawaban dan meyakinkan klien
Analisa berpusat pada klien
Menyetujui ajakan perawat
Rasional
Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan
Pernyataan persetujuan dari klien akan memudahkan klien dan perawat untuk saling
mengenal

Komunikasi Verbal
P : Ngomong-ngomong mas D kok bisa sampai dibawa kesini?
K : Saya tidak bisa tidur, mendengar suara-suara
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien sambil tersenyum dan mendengarkan jawaban klien
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien
Memperhatikan pertanyaan perawat dan lebih terbuka pada perawat
Rasional
Dengan menanyakan penyebab klien dibawa ke rumah sakit akan membantu perawat dalam
merawat klien
Jawaban klien menunjukkan bahwa klien merasakan kalau keadaannya perlu perawatan di
rumah sakit

Komunikasi Verbal
P : Siapa yang membawa Mas D kesini? terus sejak kapan mas D disini ?
K : Kalau tidak salah yang membawa bapak dan ibu. Hari Senin
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien dan mendengarkan jawaban klien
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Memperhatikan klien dan menunjukkan perharhatian
Analisa berpusat pada klien
Klien mencoba mengingat kejadian yang dialaminya
Rasional
Mengarahkan klien terhadap orientasi tempat dan waktu

Komunikasi Verbal
P : Makasih ya mas, sudah mau berkenalan dan ngobrol sebentar. Sekarang bagaimana
perasaan mas D setelah kita ngobrol tadi?
K : Senang
Komunikasi Non Verbal
P: menatap dan tersenyum pada klien
K: mendengarkan ucapan perawat dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan perawat
Rasional
Mengetahui perasaan klien setelah berbincang-bincang membantu perawat untuk
mengadakan kontrak selanjutnya dengan klien
Ungkapan rasa senang klien akan semakin membuat klien percaya pada perawat

Komunikasi Verbal
P : Oh iya, tadi mas D bilang kalau mendengar suara-suara, bagaimana kalau besok kita
ngobrol tentang suara yang mas D dengar disini?
K : Ya
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan rasa senang karena klien mau berbicara dengan perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien memperhatikan pertanyaan perawat dan ingin berbicara dengan perawat lagi
Rasional
Kontrak dengan klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat
Persetujuan yang telah disampaikan klien akan memudahkan perawat dalam berinteraksi
dengan klien

Komunikasi Verbal
P : Terimakasih mas, sampai bertemu besok pagi.
K : Ya
Komunikasi Non Verbal
P: menatap dan bersalaman dengan klien
K: membalas tindakan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Mengakhiri pembicaraan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien memperhatikan perawat
Rasional
Ucapan terima kasih pada klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat
Jawaban klien menunjukkan keterbukaan klien pada perawat"

31. BILQIES RAHMA M

pada : 09 April 2017

"
Analisa proses interaksi atau yang sering disebut API merupakan sebuah alat yang di gunakan
untu memahami dalam proses interaksi verbal maupun non-verbal yang terjadi antara perawat
dengan klien dalam bentuk catatan.
Tujuan dari API selain meningkatkan kemampuan dalam hal komunikasi antara perawat
dengan klien adalah meningkatkan kemampuan mendengar, dan juga API sangat membantu
perawat dalam proses perencanaan tindakan keperawatan.
Dalam menganalisa proses interaksi, perawat mempersepsikan apa yang di analisa dan juga
di identifikasi mengenai emosi dan komunikasi pada klien berdasarkan data 1 sampai 4 untuk
membuat rencana lanjutan tindakan keperawatan.
Berikut contoh analisa proses interaksinya
Nama : Tn. Kena
Hari/Tanggal : Senin, 27 Mei 2017
Usia : 24 Tahun
Waktu : 11.20 11.30 wib.
Interaksi : Ke I (Fase Perkenalan)
Tujuan : Setelah intervensi keperawatan klien dapat meningkatkan harga dirinya
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berdampingan di kursi di ruang makan pasien K dan P
dapat membina hubungan saling percaya
Ruang Perawatan : Anggrek
Deskripsi : Penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih disisir dan wajah bersih,sudah
mandi.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat siang Mas !
K: Selamat siang !
P: Saya perawat Bilqies , Saya mahasiswa S1 Keperawatan UNAIR yang sementara praktek
di sini selama 2 minggu. Kalau mas siapa namanya ?
K: Nama Saya Kena
P: Oh... namanya Kena

KOMUNIKASI NON VERBAL

P: Tersenyum, berdiri sejenak disamping K.


K: Menatap ke arah P sambil tersenyum.

P: Tetap tersenyum
K: Tersenyum.

P: Sambil duduk disamping Klien dan setelah itu, mengulurkan tangan untuk bersalaman
dengan K.
K: Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah P.

P: Sikap terbuka, tetap tersenyum.


K : memperhatikan P namun kelihatan masih ragu

ANALISA BERFOKUS PADA KLIEN


Merasa terkejut disapa oleh P

Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi

Klien duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh kearah klien
ANALISA BERFOKUS PADA PERAWAT

Merasa ragu apakah K mau menerima kehadiran P.

Merasa senang karena K mau menjawab salam.

Berharap dapat melanjutkan pembicaraan

Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P dan K mau menyebut
namanya.

RASIONAL
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya.

Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.

Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien.

Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Kena, kalau tidak keberatan bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10 menit.

K: Ia mbak boleh

P: Maunya Kena kita ceritanya dimana ?

K: Di meja makan saja mbak.

P: Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh mas Kena ya.

P: Kena, saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 14.00. Saya akan
bersama-sama dengan Kena. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang Kena
rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap Kena mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan
sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Bagaimana ?
K: Ia Mbak
P: Kena, bagaimana perasaannya hari ini,apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?

K: Saya merasa baik-baik saja.

P: Bisakah Kena cerita, mulanya kenapa sampai Kena dibawah ke rumah sakit ?

K: Saya memukul orang.


P: Oh Begitu baiklah mungkin Kena mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu.
Besok kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, tentang mengapa sampai Kena
memukul orang ? Bagaimana apakah Kena mau ?
K : Ia Mbak

P: Bagus sekali, sudah mau berceritera dengan saya, Selamat siang ..!

K: Terima kasih mbak. Selamat siang ..!

KOMUNIKASI NON VERBAL


P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.

K: Menatap ke arah P .

P: Tetap tersenyum, dan tetap mempertahankan kontak mata.

K: Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.

P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.

P: Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.

K: Nampak tersenyum dan menatap ke arah P

P: Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan salaman dengan K sebagai tanda
perpisahan.

K: Membalas jabat tangan.

Analisa Berfokus Pada Klien:


Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.

Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan.

Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.

Tampak K tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan.

Analisa Berfokus Pada Perawat:

Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.

Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.

Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya.

Merasa senang karena K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya..

Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat.

Rasional
Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi dengan
K.

Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.

Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.

Pertantaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.

Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga n saling percaya,

Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.

BILQIES RAHMA M/A3/131511133136"

32. Alifia Aurora Rahmanindina

pada : 09 April 2017

"Analisa Proses Interaksi merupakan alat


kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untuk memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dan klien. Semua pasien dapat dilakukan analisa proses interaksi.
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat
komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan. Aspek yg penting dicatat dan dilaporkan dalam
kep. Jiwa adalah pola prilaku dan hub
interpersonal perawat interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), hubungan
perawat perawat-klien dan resume. atatan hubungan perawat Catatan hubungan perawat-klien
adalah resume klien adalah resume
interaksi yang terjadi selama perawat
berhubungan individual klien, kelompok klien,
pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan perawat Catatan hubungan perawat-
klien secara klien secara
verbal dapat berupa :
a. Video-tape, tape tape, tape-recording recording
b. Catatan secara garis besar
c. Catatan interaksi
Tujuan A.P.I.
a. Meningkatkan kemampuan mendengar
b. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
c. Memberi dasar belajar
d. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan
pendekatan perawat.
e. Membantu perawat merencanakan
tindakan keperawatan.
Komponen A.P.I.
a. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
b. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
c. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
d. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
e. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 s/d 4
f. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Contoh Percakapan
Isolasi sosial: menarik diri
Initial Klien : Ny. L
Status Interaksi : Pertemuan 1
Lingkungan : RSJ. M
Deskripsi Klien : Ny. L berusia 56 tahun dibawa ke RSJ M. setelah 2 minggu tidak mau
keluar kamar, tidak mau mandi, dan tidak mau bicara. Rambut Ny. L dan bajunya tampak
kusut. Bau badan Ny. L juga tidak enak.
Tujuan Interaksi : Membina hubungan saling percaya
Mahasiswa : Alifia Aurora Rahmanindina

Komunikasi verbal
P: Selamat pagi ibu
K: (hanya diam)
Komunikasi non verbal
P: memegang bahu klien dari samping
K: menunduk
Rasional
Perawat masih canggung dalam menyapa klien karena sebelumnya belum pernah berhadapan
dengan klien. Begitu pula dengan klien yang hanya diam, klien belum percaya pada perawat
karena baru pertama kali bertemu.

Komunikasi verbal
P: Bu, apakah boleh saya duduk di sini?
K: diam
Komunikasi non verbal
P: mencoba duduk di depan klien sambil menatap mata klien dengan wajah bersahabat
K: menunduk
Rasioanal
Perawat mencoba untuk membuat klien merasa nyaman atas kehadirannya. Klien belum
merespon perawat karena baru melakukan interaksi
Komunikasi verbal
P: Perkenalkan bu, saya ners di sini. Nama saya Fia
K: diam
Komunikasi non verbal
P: mencoba memegang tangan klien
K: menarik tangannya, melihat ke wajah perawat dengan ekspresi datar lalu kembali
menunduk
Rasional
Perawat memperkenalkan dirinya sambil memegang tangan klien, menunjukkan bahwa dia
bukan orang asing yang ingin berbuat jahat terhadap klien. Klien merasa tidak nyaman
tangannya dipegang oleh orang yang baru dilihat tetapi mulai ingin tahu siapa yang ada di
depannya

Komunikasi verbal
P: Baik bu, saya akan menemani ibu duduk disini ya, kira-kira selama 10 menit
K: mengangguk
Komunikasi non verbal
P: memandang klien dengan wajah yang ramah
K: mengangguk
Rasional
Perawat menemani duduk klien karena tidak berusaha memaksa klien untuk berbicara.
Tujuan utama pertemuan pertama dengan klien adalah membina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien.

10 menit kemudian
Komunikasi verbal
P: Bu, ini sudah 10 menit berlalu. Saya akan pergi ke Nurse station. Apabila ibu ingin
berbicara atau ada keperluan dengan saya, ibu bias menemui saya di sana.
K: Ya
Komunikasi non verbal
P: Perawat menunjukkan jam tangannya, menunjukkan bahwa sudah 10 menit berlalu.
K: mengangguk
Rasional
Perawat menepati janjinya supaya mendapat kepercayaan dari klien. Klien mulai percaya
dengan perawat

"

33. Putra Madila

pada : 09 April 2017

"Analisis proses interaksi (API) adalah alat kerja yang digunakan perawat untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah alat untuk mengevaluasi
pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan Pendahuluan
Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah merencanakan berbagai pertanyaan
untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi keperawatan. Sementara itu,
pelaksanaan kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi.
Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi dari hasil
wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini,
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara
yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensi
yang diberikan.
Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
nonverbal perawat dan pasien, analisis berpusat pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien. Setelah itu, berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal
dan nonverbal di atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi dengan pasien
selama wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Dengan demikian, API adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.

Tujuan
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Komponen API
1. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
3. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
4. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
5. Rasional dan makna dari komunikasi.
6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
7. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

ANALISA PROSES INTERAKSI


Nama Mahasiswa : Putra Madila
Tanggal : 8 April 2016
Jam : 10.00 10.20 WIB
Tempat : Ruang Mawar
Initial klien : Tn. D
Interaksi ke : 1 (Satu)
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengenal halusinasinya
Lingkungan : Di ruang tamu, duduk berhadapan dengan klien dalam suasana tenang
Diskripsi : Klien berpakaian agak rapi, terlihat capek dan lemas juga sering melihat keluar
jendela
Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, mas.
K : Pagi.
Komunikasi Non Verbal
P: tersenyum dan menatap klien
K: menoleh ke perawat dan menjawab
Analisa berpusat pada perawat
Mengawali pembicaraan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien menyadari perawat dan membalas salam
Rasional
Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat
Klien mau menjawab salam perawat menunjukkan klien mau mengawali pembicaraan dengan
perawat.

Komunikasi verbal
P : Perkenalkan nama saya PM, Biasa dipanggil P. Saya akan merawat mas, nama mas siapa
ya?
K:D
Komunikasi Non Verbal
P: menatap dan tersenum pada klien sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman
K: bersalaman dengan perawat, untuk membalas ajakan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Melakukan pendekatan secara fisik dan menatap klien untuk mempertahankan komunikasi
dan lebih akrab
Analisa berpusat pada klien
Klien mau berkenalan dengan perawat
Rasional
Dengan memperkenalkan diri pada klien diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat
Klien membuka diri untuk berkenalan atau klien mulai menerima hubungan dengan perawat

Komuniksi Verbal
P : Bagaimana perasaan mas D hari ini ?
K : Baik.
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien dengan tersenyum
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien
Memperhatikan pertanyaan perawat dan mengungkapkan apa yang dirasakannya
Rasional
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya sehingga klien akan
merasa diperhatikan oleh perawat
Klien mau mengungkapkan perasaannya pada perawat

Komunikasi Verbal
P : Mas, kita ngobrol sebentar gimana?, biar lebih akrab
K : Boleh
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien sambil bertanya
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunggu jawaban dan meyakinkan klien
Analisa berpusat pada klien
Menyetujui ajakan perawat
Rasional
Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan
Pernyataan persetujuan dari klien akan memudahkan klien dan perawat untuk saling
mengenal

Komunikasi Verbal
P : Ngomong-ngomong mas D kok bisa sampai dibawa kesini?
K : Saya tidak bisa tidur, mendengar suara-suara
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien sambil tersenyum dan mendengarkan jawaban klien
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien
Memperhatikan pertanyaan perawat dan lebih terbuka pada perawat
Rasional
Dengan menanyakan penyebab klien dibawa ke rumah sakit akan membantu perawat dalam
merawat klien
Jawaban klien menunjukkan bahwa klien merasakan kalau keadaannya perlu perawatan di
rumah sakit

Komunikasi Verbal
P : Siapa yang membawa Mas D kesini? terus sejak kapan mas D disini ?
K : Kalau tidak salah yang membawa bapak dan ibu. Hari Senin
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien dan mendengarkan jawaban klien
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Memperhatikan klien dan menunjukkan perharhatian
Analisa berpusat pada klien
Klien mencoba mengingat kejadian yang dialaminya
Rasional
Mengarahkan klien terhadap orientasi tempat dan waktu

Komunikasi Verbal
P : Makasih ya mas, sudah mau berkenalan dan ngobrol sebentar. Sekarang bagaimana
perasaan mas D setelah kita ngobrol tadi?
K : Senang
Komunikasi Non Verbal
P: menatap dan tersenyum pada klien
K: mendengarkan ucapan perawat dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan perawat
Rasional
Mengetahui perasaan klien setelah berbincang-bincang membantu perawat untuk
mengadakan kontrak selanjutnya dengan klien
Ungkapan rasa senang klien akan semakin membuat klien percaya pada perawat

Komunikasi Verbal
P : Oh iya, tadi mas D bilang kalau mendengar suara-suara, bagaimana kalau besok kita
ngobrol tentang suara yang mas D dengar disini?
K : Ya
Komunikasi Non Verbal
P: menatap klien
K: menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan rasa senang karena klien mau berbicara dengan perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien memperhatikan pertanyaan perawat dan ingin berbicara dengan perawat lagi
Rasional
Kontrak dengan klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat
Persetujuan yang telah disampaikan klien akan memudahkan perawat dalam berinteraksi
dengan klien

Komunikasi Verbal
P : Terimakasih mas, sampai bertemu besok pagi.
K : Ya
Komunikasi Non Verbal
P: menatap dan bersalaman dengan klien
K: membalas tindakan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Mengakhiri pembicaraan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien memperhatikan perawat
Rasional
Ucapan terima kasih pada klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat
Jawaban klien menunjukkan keterbukaan klien pada perawat
"

34. Dilruba Umi Shalihah

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan alat kerja berupa komunikasi yang dipakai
perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien berupa
pencatatan dan pelaporan. Aspek yang dicatat dan dilaporkan meliputi pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat dengan klien. Tujuan dari API yaitu untuk memperbaiki
komuikasi interpersonal, membantu perawat merencanakan intervensi keperawatan, dan
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.

Contoh:
Inisial klien : Nn. G
Usia : 23 tahun.
Status interaksi : Pertemuan ke-1 (fase perkenalan)
Lingkungan : Posisi interaksi klien dan perawat yaitu duduk berhadapan. Suasana di sekitar
klien tenang dan ruangannya rapi.
Deskripsi klien : Klien berpakaian rapi, bersih. Terkadang klien berbicara sendiri dan terlihat
sedih.
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan terbentuk hubungan saling percaya antara klien
dan perawat, serta klien dapat terbuka untuk mengungkapkan permasalahannya.
Nama mahasiswa : Dilruba Umi S.
Hari/Tanggal : Selasa, 11 April 2017
Jam : 08.30 08.45

Komunikasi verbal
P : Selamat pagi Mbak.
K : Selamat pagi Ners.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien dan tersenyum.
K : Menatap perawat tanpa ekspresi.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap klien mau mengawali
perkenalan dengan perawat.
Analisa berpusat pada klien
Klien masih ragu terhadap perawat yang masuk ke lingkungannya namun mau menerima
sapaan perawat.
Rasional
Salam merupakan salah satu cara memberi perhatian pada klien.

Komunikasi verbal
P : Bagaimana kabarnya hari ini?
K : Yah seperti yang Ners lihat, saya baik Ners.
Komunikasi non berbal
P : Menghampiri klien yang duduk di tepi ranjang sambil melihat ke arah jendela, tersenyum,
berbicara dengan suara jelas dan nada pelan.
K : Mengalihkan pandangan dari jendela dan menatap perawat.
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien.
Analisa berpusat pada klien
Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat.
Rasional
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan klien sehingga klien akan merasa
diperhatikan oleh perawat.

Komunikasi verbal
P : Perkenalkan nama saya Dilruba, panggil saja Ners Diba. Saya perawat yang bertugas hari
ini. Nama Mbak siapa?
K : Nama saya Nn. G, Ners.
Komunikasi non verbal
P : Mengambil posisi duduk berhadapan dengan klien, menatap klien dan tersenyum dengan
mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
K : Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat, berbicara
keras dan lancar.
Analisa berpusat pada perawat
Melakukan pendekatan secara fisik untuk membangun keakraban dalam berinteraksi.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau memulai perkenalan dengan perawat.
Rasional
Dengan memperkenalkan diri pada klien diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat.

Komunikasi verbal
P : Cuaca hari ini sedang bagus ya di luar. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar
sekitar 15 menit Mbak?
K : Boleh Ners, saya senang jika ada yang mengajak bicara.
Komunikasi non verbal
P : Menatap ke arah jendela kemudian menatap klien dan tersenyum.
K : Menatap perawat, menganggukkan kepala dan tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat
Meminta persetujuan klien dan meyakinkan klien bahwa keputusan klien diharapkan oleh
perawat.
Analisa berpusat pada klien
Memperhatikan pertanyaan perawat dan memberikan persetujuan dari pertanyaan perawat.
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan klien sehingga dapat memudahkan klien dan perawat lebih
saling mengenal.

Komunikasi verbal
P : Kenapa Mbak G bisa berada di sini?
K : Saya dibawa Ibu saya kesini karena kata beliau saya sering keluar rumah sendiri dan
berbicara sendiri. Padahal saya tidak sendirian. Jika saya bercerita pun Ibu saya tidak dapat
memahami dan tidak percaya dengan apa yang saya katakan. Saya selalu diabaikan, tidak ada
orang yang percaya dengan saya.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien, wajah menunjukkan keseriusan, mempertahankan sikap terbuka.
K : Diam sejenak kemudian menatap perawat.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mencoba menggali penyebab klien menjalani rawat inap dan menemukan bahwa
klien mengalami halusinasi penglihatan.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau menjelaskan alasan dia dirawat inap.
Rasional
Mengidentifikasi masalah dan gangguan yang dialami klien untuk membantu perawat dalam
memberikan intervensi.

Komunikasi verbal
P : Sudah berapa lama Mbak G di sini?
K : Sudah 2 minggu Ners.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien, menunjukkan perhatian.
K : Menatap perawat dengan tatapan sedih
Analisa berpusat pada perawat
Perawat berharap dapat memperoleh data lamanya pasien dirawat sambil mengkaji daya ingat
pasien.
Analisa berpusat pada klien
Klien menjawab dengan sekedarnya.
Rasional
Mengkaji daya ingat pasien dengan menanyakan data sederhana.

Komunikasi verbal
P : Mbak G tidak jangan sedih, Mbak bisa bilang ke saya masalah yang Mbak alami. Saya
akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Santai saja mbak.
K : Saya hanya ingin membentu anak yang sedang sedih dan kesakitan. Bahkan dia juga
merasa ketakutan.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien dengan rasa empati dan mempertahankan sikap terbuka.
K : Menjawab pertanyaan perawat dan menatap perawat.
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien dan berharap klien dapat membagi masalahnya dengan
perawat.
Analisa berpusat pada klien
Klien nampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang dilakukan perawat.
Rasional
Mengetahui permasalahan yang dialami klien.

Komunikasi verbal
P : Jadi Mbak ingin membantu anak tersebut supaya tidak mengalami penderitaan lagi?
K : Iya Ners.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien.
K : Menatap perawat dan menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada perawat.
Menunjukkan perhatian pada klien.
Analisa berpusat pada klien
Merasa lega karena merasa apa yang diucapkan diperhatikan oleh perawat.
Rasional
Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali sebagai
bentuk perhatian kepada klien.

Komunikasi verbal
P : Siapa anak yang mbak bantu? Apakah mbak kenal dengan anak itu?
K : Dia bilang rumahnya jauh dari sini. Setiap hari dia menangis dan minta bantuan saya.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien.
K : Mendengar pertanyaan klien dan menatap ke arah kakinya.
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan yang diberikan dan mempercayai perawat.
Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon dari pertanyaan yang diberikan perawat.
Rasional
Mengkaji lebih dalam apa yang sedang dialami klien.

Komunikasi verbal
P : Memangnya bagaimana kondisi anak itu mbak? Mengapa Mbak G memperhatikannya.
K : Ditubuhnya ada banyak lebam dan terdapat darah. Dia bilang selalu dipukul ayahnya.
Ibunya juga mengalami hal yang sama. Saya tidak ingin dia mengalami hal yang sama
dengan teman saya hingga merenggut nyawanya. Saya merasa bersalah karena tidak dapat
membantunya.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien, memperhatikan dan mendengarkan cerita klien.
K : Menatap perawat, membenarkan posisi duduk dan sesekali melihat ke luar jendela.
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian dan mempertahankan kontak dengan klien. Disini perawat mencatat
bahwa halusinasi yang dialami klien disebabkan oleh kehilangan dan rasa bersalah atas
dirinya terhadap temannya.
Analisa berpusat pada klien
Klien bercerita dengan lancar dan jelas.
Rasional
Untuk mengetahui perasaan yang dirasakan klien.

Komunikasi verbal
P : Sejak kapan mbak mengenal anak itu?
K : Saya bertemu anak itu sekitar satu bulan yang lalu.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien dengan keseriusan.
K : Diam sejenak, berusaha mengingat lalu menatap perawat.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat berusaha mengkaji permasalahan lain dan merasa senang karena klien mau berusaha
untuk mengingat berapa lama waktu kejadian tersebut.
Analisa berpusat pada klien
Klien berusaha mengingat kapan dirinya bertemu dengan anak yang dibicarakannya.
Rasional
Untuk menggali ingatan klien tentang permasalahannya.

Komunikasi verbal
P : Seberapa sering Mbak G bertemu dengan anak itu?
K : Setiap hari dia datang pada saya. Terkadang saat sore sebelum pulang ke rumahnya,
terkadang saat siang hari. Dia selalu datang pada saya dimanapun saya berada. Baik di
rumah, di luar rumah, maupun di rumah sakit ini.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien dan memperhatikan.
K : Menatap perawat dan terlihat berpikir.
Analisa berpusat pada perawat
Tetap memperhatikan kontak, menggali lebih dalam permasalahan klien dan mengetahui
seberapa sering klien berbicara dengan anak yang dibicarakannya.
Analisa berpusat pada klien
Klien berusaha mengingat saat-saat dia bertemu anak yang dibicarakannya.
Rasional
Mengembangkan pertanyaan untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah klien.

Komunikasi verbal
P : Baiklah, saya mengerti apa yang sedang Mbak G alami. Apakah mbak G bersedia
memanggil saya jika Mbak bertemu dengan anak tersebut? Saya akan membantu
menyelesaikan masalah yang mbak G alami.
K : Tentu. Saya akan memberitahu Ners Diba dan menunjukkannya pada Ners.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien, tersenym dan bersikap terbuka.
K : Menatap perawat dengan penuh harap dan tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat sudah mendapatkan permasalahan klien. Perawat merasa senang karena memberikan
respon positif.
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa perawat ada untuk membantunya dalam mengatasi masalahnya. Klien berharap
masalahnya dapat terselesaikan.
Rasional
Membuat klien bersikap lebih terbuka dan mengurangi perasaan sedih yang dirasakan.

Komunikasi verbal
P : Untuk saat ini Mbak G silahkan istirahat terlebih dahulu. Saya juga mohon pamit unruk
bertugas di ruangan lainnya. Jika Mbak G membutuhkan bantuan saya atau ingin bercerita,
Mbak bisa memanggil saya.
K : Baiklah Ners Diba.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien dengan senyum, melihat jam dan berdiri dari kursi.
K : Menatap perawat dan tersenym.
Analisa berpusat pada perawat
Menunjukkan perhatian pada klien dan rasa senang setelah berinteraksi dengan klien.
Analisa berpusat pada klien
Klien senang dapat berinterksi dengan P dan menerima perpisahan dengan baik.
Rasional
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga n saling percaya.

Komunikasi verbal
P : Kalau begitu, selamat beristirahat Mbak, mari kita bertemu lagi nanti. Terima kasih karena
sudah bersedia berbincang-bincang dengan saya.
K : Iya, sampai jumpa Ners. Terima kasih juga.
Komunikasi non verbal
P : Menatap klien, tersenyum dan mengulurkan tangan.
K : Menatap perawat, tersenyum dan menjabat tangan perawat.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mengakhiri interaksi hari ini. Perawat merasa senang karena interaksi berjalan
dengan lancar.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau mengakhiri interaksi hari ini. Klien merasa senang karena ada yang mendengarkan
permasalahannya.
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kepercayaan
klien pada perawat."

35. Oktiana Duwi Firani

pada : 09 April 2017

"Analisis Proses Interkasi (API) merupakan cara yang dilakukan perawat dalam menganalisis
atau memahami proses-proses interaksi antara perawat dan klien yang bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kemampuan mendengar
b. Meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi terapeutik
c. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan klien
d. Memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Interaksi tersebut harus dicatat. Aspek yang harus dicatat yaitu pola perilaku klien dan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat dan klien, dan catatan
resume.
Analisis Proses Interaksi terdiri dari beberapa komponen, yaitu komunikasi verbal dan non-
verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan
komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat
terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Contoh Analisis Proses Interaksi Klien dengan Masalah Keperawatan Risiko Bunuh Diri
Nama : Ny. Z
Hari / Tanggal : Minggu, 09 April 2017
Waktu : 09.00
Usia : 21 Tahun
Tujuan interaksi : Percakapan untuk melindungi pasien dari Risiko Bunuh Diri.
Lingkungan : Di halaman Taman Rumah Sakit dengan keadaan yang nyaman dan tenang.
Diskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana yang bersih, dengan rambut rapi, tidak
memakai sandal dan klien duduk dikursi Taman Rumah Sakit.
1. - Komunikasi Verbal
P : Selamat Pagi mbak, perkenalkan saya Ners Okti mahasiswi Fakultas Keperawatan
Universiitas Airlangga, kalau boleh tau namanya mbak siapa ?
K : Iya Pagi. Saya Z.
P : Oiya dengan mbak Z ya. Bagaimana mbak keadaannya pagi ini ? Apakah sudah baik
mbak ? Sudah sarapan ?
K : Baik, Sudah
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Pandangan tidak fokus dan sambil tersenyum
- Analisis Berpusat pada Perawat
P : Ingin membuka percakapan dengan klien
- Analisis Berpusat pada Klien
K : Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat
- Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien agar
klien dapat membuka diri.
2. - Komunikasi Verbal
P : Oiya mbak, Bagaimana perasaan mbak hari ini ? Bolehkah saya disin sebentar menemani
mbak selama 15 menitan ?
K : Saya baik mbak, Iya boleh.
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien dan tersenyum
K : Pandangan mata waspada kepada perawat
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Merasa senang karena Ny. Z memberikan respon yang baik
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien mendengarkan pertanyaan yang disampaikan dengan serius
- Rasional
Perawat mencoba mencari tahu kondisi keadaan klien dengan pertanyaan yang terbuka dan
memberi kesempatan klien untuk mengutarakan apa yang dirasakannya.
3. - Komunikasi Verbal
P : Mbak bagaiman kalu kita membicarakan tentang apa yang mbak rasakan selama ini ?
K : Iya Mbak
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang sambil tersenyum kearah klien
K : Pandangan klien tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien saat ini
- Analisi Berpusat Pada Klien
K : Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
- Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari klien

4. Komunikasi Verbal
P : Bagaimana perasaan yang dirasakan mbak saat ini ?
K : Saya merasa saya akan jauh lebih baik jika tanpa adanya kehadiran saya. Saya adalah
orang yang selalu membawa musibah bagi keluarga saya dan sebaiknya saya harus pergi saja
dari kehidupan mereka semua.
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang ke arah klien
K : Klien Menatap ke arah perawat dan terlihat sedang berpikir.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Ingin mengetahui kondisi klien yang dialami saat ini
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien tampak ingin menceritakan semua Masalahnya kepada perawat
- Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien yang bertujuan mampu untuk mengidentifikasi masalah
utama yang terjadi pada klien.
5. - Komunikasi Verbal
P : Apa yang dapat mbak rasakan ketika mengingat masalah itu ?
K: Semenjak adik saya sakit parah, saya selalu merasa bersalah, karena saya tidak bisa
menjaga adik saya dengan baik. Sampai adik saya akhirnya tidak bisa terselamatkan
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang wajah Klien
K: Mengingat-ingat kejadian yang terjadi dulu, dengan penuh kekhawatiran dan memandang
ke arah perawat.
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah yang terjadi pada klien
- Analisi Berpusat Pada Klien
K : Klien mencoba memahami tentang pertanyaan yang diberikan oleh perawat
- Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalh utama pada
klien.
6. Komunikasi Verbal
P : Apakah mbak berniat untuk melakukan bunuh diri? Kalau iya mengapa mbk berniat
melakukannya?
K : Iya mbak karena daripada saya merugikan semua anggota keluarga saya dan disalahkan
oleh semua orang, lebih baik saya mati saja mbak. padahal saya sudah berniat mencoba
bunuh diri tetapi ada tetangga saya yang mengetahui dan pada akhirnya saya dibawa ke sini
oleh keluarga.
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang ke arah wajah klien
K : Memandang kearah perawat dan tampak berpikir
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Perawat berusaha mendengar yang diceritakan oleh klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadian yang dialami
- Rasional
Mengetahui tentang keadaan yang dialami pasien sekarang.
7. - Komunikasi Verbal
P : Apa yang akan mbak lakukan kalau jika ingin bunuh diri lagi?
K : Saya mencoba menahan diri saya dan mencari kesibukan, terkadang mencari bantuan
perawat disini.
- Komunikasi Non Verbal
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian
K : Suara klien trdengar sangat pelan
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Perawat mengamati kembali cerita klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien tampak lebih bersemangat dan tenang menceritakan rencananya kepada perawat
- Rasional
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik.

8. - Komunikasi Verbal
P : Bagus sekali mbak. Dengan kesibukan itu mbak bisa melupakan masalah mbak. Mbak
juga harus memanggil perawat untuk membantu. Saya percaya, mbak dapat melakukannya
dengan baik.
K : Iya Mbak
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien dengan pandangan menghargai dan sambil tersenyum
K : Menunduk kearah bawah
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Perawat berusaha memberikan penguatan yang positif dan menggali semua
permasalahnyang terjadi pada klien.
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang akan menjadi rencananya
- Rasional
Penguatan yang positif akan dapat meningkatkan harga diri klien, memberikan pertanyaan
terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. - Komunikasi Verbal
P : Bagaimana perasaaan mbak saat ini setelah kita membicarakan hal ini ?
K : Saya senang mbak.
- Komunikasi Non Verbal
P : Suara mulai jelas, tetap tersenyum, sikap klien mulai terbuka
K : Klien mulai terbuka
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Perawat mengevaluasi perasaan yan g terjadi pada klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan yang diberikan oleh perawat.
- Rasional
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan.

10. - Komunikasi Verbal


P : Baiklah mbak, sampai disini dulu yaa besok kita akan berbincang-bincang lagi seperti ini
tadi, di taman ini lagi ya mbak. Apakah mbak bersedia?
K : Iya mbak. Terima kasih.
- Komunikasi Non Verbal
P : Memandang kearah klien dan berbicara dengan sopan
K : Klien menganggukkan kepalanya
- Analisis Berpusat Pada Perawat
P : Perawat merasa puas dengan interaksi yang diberikan oleh klien
- Analisis Berpusat Pada Klien
K : Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalah yang
terjadi padanya saat ini.
- Rasional
Terminasi adalah keadaan dimana untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk
mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai.
Pertanyaan yang terbuka memberikan kesempatan pada klien untuk menentukan arah
pembicaraan yang jelas.
Informing, menjelaskan kontak dan tujuan untuk memudahkan intervensi selanjutnya.
Memberikan dorongan dan pengutan terhadap pernyataan yang diberikan oleh klien
"

36. Siti Maisaroh B


pada : 09 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang digunakan perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan pasien, yang bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
2. Mengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien.
3. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien dan meningkatkan
perkembangan serta perubahan pendekatan yang perlu dilakukan perawat
4. Membantu untuk mengintervensi tindakan keperawatan

Terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4
(Orientasi-Terminasi)
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

B.Contoh API pada klien dengan isolasi social: menarik diri


Inisial klien : Tn.S
Status interaksi : Pertemuan ke 2
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di ruang anggrek dengan keadaan
nyaman, tenang, dan santai.
Deskripsi klien : Penampilan klien cukup bersih dan rapi, klien menghindari menatap
perawat, dan memandang ke arah lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Meningkatkan kepercayaan diri dan body image pasien
Nama Mahasiswa : Siti Maisaroh B
Tanggal : 15 Mei 2016
Jam : 09.00-09.30 WIB
Ruang : Anggrek
1.
Komunikasi verbal
P: Selamat Pagi, mas S. Bertemu lagi dengan saya Ners Siti
K: Selamat pagi, mbak.
Komunikasi Non verbal
P: Memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan datar
Analisa berpusat pada perawat
Mencari topik percakapan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat tetapi mencoba tidak terlalu dekat
dengan perawat
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat mendekatkan diri
dengan orang lain.

2.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan mas hari ini? Saya akan menemani mbak disini selama 30 menit.
K: perasaan saya biasa saja, mbak. Iya
Komunikasi Non verbal
P: Tetap memandang klien dan tersenyum.
K: Pandangan mata waspada dan mengarah ke belakang.
Analisa berpusat pada perawat
Merasa senang karena klien memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisa berpusat pada klien
Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional
Perawat mencoba mencari tahu kondisi klien dengan pertanyaan terbuka serta memberi
kesempatan klien mengungkapkan apa yang dirasakannya.

3.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mas rasakan selama ini? Saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin mas sampaikan. Kalau kita lakukan disini saja, apa tidak
apa-apa?
K: Iya.
Komunikasi Non verbal
P:Memandang dan tersenyum kepada klien
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.

4.
Komunikasi verbal
P: apa mas mau menceritakan kepada saya apa yang terjadi sehingga mas merasa tidak
mementingkan lingkungan sekitar?
K: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya melihat orang lain tidak
pernah tulus berteman dengan saya
Komunikasi non-verbal
P: Memandang klien
K: Menatap perawat dan terlihat sedih.
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui keadaan klien saat ini terhadap musibah yang telah terjadi
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak ingin menceritakan masalah keadaannya kepada perawat
Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
5.
Komunikasi verbal
P: Apakah mas merasa tidak berharga? Sehingga membatasi diri dengan orang lain?
K: Ya rasanya seperti itu
Komunikasi non-verbal
P: Memandang dan menyimak apa yang dikatakan klien
K : Penuh kekawatiran, memandang perawat, dan sesekali memandang ke arah kanan kiri
dengan tatapan mata tidak nyaman
Analisa berpusat pada perawat
Mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak trauma terhadap kejadian tersebut
Rasional
Mencari tahu permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
6.
Komunikasi verbal
P: Apakah mas berniat untuk mendekatkan diri kepada orang lain? Mencari teman?
K: Iya Ners pernah, tetapi rasanya teman-teman disekitar saya tidak menunjukkan ketulusan
untuk berteman dengan saya. Dan mereka menganggap saya aneh, karena tidak memiliki
teman satupun
Komunikasi non verbal
P: Memandang klien dan mendengarkan klien dengan baik
K: Memandang perawat dan tampak berpikir. Perawat berusaha mendengarkan ungkapan
klien
Analisa berpusat pada perawat
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak sedih menceritakan keadaannya
Rasional
Mendekatkan diri kepada klien sebagai pendengar yang baik
7.
Komunikasi verbal
P: Setelah beberapa hari disini, dan setelah mengenal saya beberapa hari ini, apa mas bersedia
berteman dengan saya?
K: Saya mencoba untuk sebisa mungkin berpikir positif , bahwa mbaknya tulus berteman
dengan saya.
Komunikasi non verbal
P: tepat memandang bola mata pasien
K: menundukkan kepalanya
Analisa berpusat pada perawat
Mengetahui kemauan pasien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak sedikit ragu kepada perawat
Rasional
Mendekatkan diri kepada pasien, membangun rasa saling percaya
8.
Komunikasi verbal
P: Ya, benar. Tidak mungkin juga saya tidak tulus, apa yang saya dapatkan dari mas selain
pertemanan? Bukan begitu?
K: Iya Ners.
Komunikasi non verbal
P: Memandang klien dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Mengangguk
Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien mencoba percaya
Analisa berpusat pada klien
Lega karena perawat tidak melakukan apa yang ditakutkannya
Rasional
Menerapkan hubungan terapeutik
9.
Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan Mas setelah kita mengobrol?
K: Lega , meskipun sedikit canggung
Komunikasi non verbal
P : Suara jelas, tersenyum dan sikap terbuka
K : Memandang perawat serta wajah tampak lebih rileks
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien terlihat antusias menjawab pertanyaan perawat
Rasional
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10.
Komunikasi verbal
P: Mas, Bagaimana untuk pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan tentang
menanggapi orang lain, bersosialisasi dengan baik. Kapan mas mau ngobrol lagi dengan
saya?
K: terserah mbaknya saja. Atau saat saya sedang santai dan tidak ada orang lain
Komunikasi non verbal
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas
Analisa berpusat pada perawat
Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Analisa berpusat pada klien
Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Rasional
Menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan kepercayaan diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru
11.
Komunikasi verbal
P: Mas, mau dimana tempatnya?
K: Di sini saja, tidak apa-apa.
Komunikasi non verbal
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepakati kontrak dan menentukan pilihan
tempat
Analisa berpusat pada klien
Klien mencoba memahami perawat
Rasional
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
12.
Komunikasi verbal
P: Baiklah mas, kita bertemu lagi besok disini, kapanpun masnya ingin bercerita dan bertemu
saya, silahkan bercerita langsung saja
K: Iya Ners, terima kasih.
Komunikasi non verbal
P: Memandang klien dan berbicara dengan sopan.
K: Menganggukkan kepala

Analisa berpusat pada perawat


Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
Rasional
Melakukan fase terminasi untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"
"

37. Maria Nerissa Arviana

pada : 09 April 2017

"Analisa Proses Interaksi ( API ) merupakan alat atau pedoman yang digunakan oleh perawat
atau tenaga kesehatan saat berinteraksi dengan klien.
Pedoman ini diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mendengar, berkomunikasi,
meningkatkan perkembangan dan perubahan pendekatan perawat, serta membantu perawat
atau tenaga kesehatan yang lainnya guna menyusun rencana tindakan bagi pasien sesuai
dengan kondisinya.

Pencatatan dalam API mencakup 3 catatan yaitu Catatan perkembangan ( Proses


Keperawatan ), hubungan perawat klien, dan resume. Kompoenen API terdiri dari :
1. Komunikasi verbal dan nonverbal antara perawat dengan klien.
2. Analisa dan identifikasi persepsi perawat serta komunikasi yang mungkin dilakukan
perawat.
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi klien saat melakukan komunikasi.
4. Evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
5. Intervensi lanjutan berdasarkan tindakan perawat.
Contoh kasus semu API pada klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi

Inisial klien : An A
Status interaksi perawat klien : Pertemuan I (Orientasi dan kerja)
Lingkungan : perawat dan klien duduk berhadapan di meja kamar An. A.
Deskripsi klien : Klien tampak sedang melamun diatas tempat tidur
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mampu mengenal halusinasinya, mengontrol
halusinasi dengan satu cara
Nama Perawat : Maria Nerissa
Tanggal : 13 Juni 2014
Jam : 08.00 08.30 WIB
Ruang : Tulip
Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi, perkenalkan nama saya suster Maria Nerissa, biasanya dipanggil Maria,
nama Adek siapa? Sukanya dipanggil siapa?
K : Iya suster, saya Fadilah biasanya dipanggil Adi
P : Bagaimana perasaan Adi sekarang ?
K : Biasa aja sus.
P : Apa yang dimaksud biasa aja? Adi Bagaimana tidurnya semalam ?
K : Saya, tidak bisa tidur semalam suster.
P : Apa yang membuat Adi tidak bisa tidur ?
K : Saya mendengar suara yang menakutkan setiap malam. Ada yang menertawakan saya
P : Oh jadi Adi mendengar suara orang tertawa ? Baiklah sekarang kita akan bicara tentang
suara menakutkan yang di dengar Adi. Sekarang Adi mau bercerita dimana ?
K : Disini saja suster.
P : Baiklah tadi Adi bilang mendengar suara oang tertawa pada malam hari, apakah sering
didengarnya, berapa kali dalam sehari?
K : Saya mendengarnya pada malam hari, kadang siang hari saat sendiri, yah
sering juga suster
P : Kira-kira berapa sering mendengar suara itu pada malam atau siang hari apa ? satu
kali,dua kali atau sepanjang malam
K : tiga sampai empat kali suster
P : Biasanya pada saat kapan suara itu muncul dan apa yang dirasakan Adi saat mendengar
suara-suara itu ?
K : Suara itu paling sering muncul kalau saat malam hari suster.
P : Apakah suara itu muncul saat menjelang tidur atau saat malam hari Adi terbangun karena
mendengar suara itu.
K :Biasanya saya terbangun karena mendengar suara itu suster.
P :Kalau begitu perasaan Adi ketika mendengar suara itu bagaimana
K : Kesel suster.
P : Adi bilang kesal karena mendengar suara itu, selama ini apa yang sudah dilakukan Dimi
untuk
mengatasi suara itu
K : ya didiamkan saja
P : Baiklah suster punya cara untuk mengontrol suara itu, bagaimana kalau kita sekarang
belajar satu cara dahulu?
K : Gimana caranya suster?
P : Adi bisa tutup telinga dan mengatakan Stop ! pergi kamu-pergi kamu jangan ganggu saya.
Bisa Adi coba?
K : Stop ! Pergi kamu-pergi kamu jangan ganggu saya, begitu yah suster
P : Iya, bagus sekali Adi sudah mencobanya, nanti yang sudah Adi coba itu dimasukkan
dalam jadwal, suster bawakan jadwal kegiatan sehari-hari. Adi mau latihan cara itu jam
berapa?
K : Jam sepuluh pagi aja suster
P : baiklah selain jam 10 :00 mau jam berapa lagi ?
K : Sore aja suster jam 17 : 00 yah suster ?
P : Suster tulis disini yah, kita latihan jam 10 : 00 dan jam 17:00. Malamnya jika Adi
mendengar suara itu bisa latihan cara menutup telinga dan mengusir suara suara itu dan
jadwal ini nanti bisa disimpan dikamar Dimi
K : Iya suster
P : bagaimana perasaan Adi setelah kita berbincang-bincang?
K : Senang suster, sudah tau cara mengatasi suara yang menakutkan.
P : Bisa Adi ulangi kembali bagaimana cara mengatasi suara tangisan yang
menakutkantersebut?
K : Menutup telinga dan mengatakan Stop ! pergi kamupergi kamu saya tidak mau dengar.
P : Wah Bagus sekali Adi sudah melakukannya dengan baik nanti setiap jam 10:00 dan jam
17:00 . Sekarang sudah 30 menit , kapan kita mau ketemu lagi?
K : nanti jam 10:00 Suster
P : Baiklah nanti jam 10 kita ketemu lagi untuk melatih cara yang sudah suster ajarkan dan
suster akan melatih 2 cara lagi untuk mengatasi suara suara itu, tempatnya dimana?
K : Disini saja suster.
P : Kita ketemu lagi nanti jam 10 sekarang Adi bisa melakukan kegiatan yang lain, Selamat
Pagi

Komunikasi Non Verbal


P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara Perlahan
K : Diam, dan menatap perawat dengan ekspresi datar
K : Menatap perawat, suara terdengar pelan
P : Mempertahankan kontak mata, dan mendengarkan klien
P : Kontak mata tetap, sikap terbuka dan memperhatikan klien
K. Melihat perawat, terlihat sedang berpikir
K : Bicara sedikit keras, ekspresi wajah terlihat tegang
P : memandang klien, diam , berfikir melihat jawaban pasien.
P : Mendekat dan menatap klien , menganggukan kepala , sikap terbuka
K. Menatap perawat, ekspresi mulai tidak tegang
K : Mengalihkan pandangan disekitarnya, lalu kembali menatap perawat
P : Menganggukan kepala, tetap menatap klien.
P : Bebicara dengan sikap terbuka, dan menatap klien
K : Melihat sekitarnya lagi, lalu menunduk
K : Suara pelan, sedikit menunduk.
P : tetap menatap, Bersikap terbuka, ekspresi berempati, mengangguk, dan mendengarkan
P : Menyentuh pundak klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K: Mempertahankan kontak mata, diam, mendengarkan.
K : berfikir, kemudian menjawab.
P : Mendengarkan klien.
P : Menatap klien, duduk berhadapan, mulai berbicara
K : Berfikir, dan menjawab pertanyaan perawat
P : Mendengarkan, sikap terbuka
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan
K : Diam sambil berfikir lagi
K : Menjawab pertanyaan dengan intonasi rendah.
P : Mendengarkan, posisi badan lebih membungkuk
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara agak ditajamkan
K : diam sambil berpikir, menjawab pertanyaan
K : Berpikir, menjawab sambil menatap perawat
P : Medengarkan dengan sikap terbuka
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara agak ditajamkan
K : Diam, ingin segera menjawab pertanyaan, menatap perawat
K : Menjawab pertanyaan dengan intonasi agak ditinggikan sambil menatap perawat
P : Mendengarkan, sikap terbuka
P : Kontak mata, duduk berhadapan, , sikap terbuka, tersenyum, menganggukan kepala
K. Diam, berfikir, ekspresi wajah tegang
K : Menjawab pertanyaan.dengan intonasi tinggi, menatap perawat
P : mendengarkan, sikap terbuka, mengganggukan kepala
P : Bertanya, Menatap klien, bicara lebih dipertegas, tersenyum
K : Mendengarkan perawat
K : menjawab pertanyaan.dengan cepat, menatap perawat
P : Mendengarkan, sikap terbuka
P : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk.
K : Mendengarkan dengan penuh perhatian
K : mendekat, dan mulai meninggikan suaranya.
P: Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala
P : Menatap klien, menutup telinga, sambil bicara, intonasi sedikit lebih tinggi.
K : Mendengarkan dengan penuh perhatian
K : Menutup telinga, bicara dengan keras
P : Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala
P : Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, mengacungkan
jempol, memegang kertas dan pena.
K : Diam , memperhatikan, menatap perawat, tersenyum
K : Melihat jam perawat
P : tersenyum, menganggukan kepala
P : Sedikit membungkukan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, memegang kertas dan
pena.
K : Diam, berfikir, melihat kekertas suster.
K. Menatap perawat dan melihat kejadual harian
P. Menatap Klien , menganggukan kepala, kemudian menuliskan
P : Sedikit membungkukan badan, tersenyum, memegang kertas dan pena, sambil menulis K :
Mengangguk, memperhatikan perawat menulis
K : menganggukan kepala
P : tersenyum sambil menepuk nepuk kecil pundak klien
P : Sedikit membungkukan badan, tersenyum
K : diam, memperhatikan perawat
K : tersenyum, kontak mata dipertahankan
P : Tersenyum, sikap terbuka
P : bertanya, intonasi suara sedikit ditinggikan
K : Berfikir, diam,
memperhatikan perawat
K : menutup telinga, bicara dengan intonasi suara sedikit ditinggikan
P : Memperhatikan klien, tersenyum.
P : Tersenyum, mengacungkan jempol
K : tersenyum, menganggukan kepala
K : Melihat Jam, menatap perawat.
P : Tersenyum
P : Menganggukan kepala, tersenyum, kontak mata
K : Memperhatikan perawat, diam, berfikir.
K : Menjawab dengan cepat, intonasi suara lebih tinggi
P : menganggukan kepala
P : Berjabat tangan dengan pasien, berdiri
K : Membalas jabat tangan perawat, berdiri

Analisa Berpusat pada Klien


K : ingin menceritakan apa yang dirasakan klien saat ini
K : Ingin mengungkapkan perasaan apa yang dialami klien
K : Mulai merasakan perawat ingin mendengarkannya
K : Berusaha mengidentifikasi masalahnya
K : Berusaha untuk membicarakan masalahnya.
K : Menceritakan kembali kejadian kemarin malam
K : Agak ragu untuk menceritakan
K : K merasa perawat memperhatikan klien K, klien mengungkapkan perasaannya
K : Klien merasa Perawat K peduli terhadap permasalahannya.
K : Menyepakati kontrak
K : Mendengarkan pertanyaan perawat.
K : bingung menjawab pertanyaan perawat
K : Mencoba mengingat dan memahami pertanyaan
K : mencoba menjawab pertanyaan
K : Ingin segera mengekspresikan kekesalannya terhadap suara yag didengar
K : Mencoba menjelaskan waktu munculnya suara
K : Menganalisa maksud pertanyaan Perawat
K : Menjawab situasi timbulnya suara - suara
K : Klien ingin segera mengungkapkan perasan tentang suara yang didengar
K : Klien mengungkapkan Perasan kesalnya tentang suara yang didengar
K : Mengingat kembali apa yang biasa dilakukan saat suara itu
muncul
K : Mengungkapkan cara yang biasa dilakukan.
K : Ingin segera mendapatkan cara baru untuk mengatasi suara yang menakutkan.
K : ingin cepat mendapatkan informasi
K : Mencoba memahami cara tersebut dan ingin segera mempraktekkan
K : Mempraktekkan cara untuk mengatasi suara-suara
K : Berfikir untuk mencatat cara tersebut dalam daftar aktivitas harian
K. Memikirkan jam berapa harus dilakukan cara tersebut
K : Sedang Memikirkan waktu untuk berlatih
K. Mengungkapkan waktu lain untuk berlatih
K : Mencoba memperhatikan.
K : Menyetujui kesepakatan jadual
dengan perawat
K : Mencoba nengidentifikasi perasaan setelah berinteraksi dengan klien
K : Mengungkapkan perasaan setelah berinteraksi dengan perawat
K : Mengingat kembali apa yang sudah diajarkan
K : Mengingat kembali apa yang sudah Diajarkan
K : Mencoba untuk membuat kontrak yang akan datang
K : Mengungkapkan waktu untuk pertemuan yang akan datang
K : Mencoba mnengingat tujuan pertemuan berikutnya
K : Menjawab tempat untuk pertemuan berikutnya
K : Mengakhiri pertemuan dengan membalas salam

Analisa Berpusat pada Perawat


P : Mencoba membina hubungan saling percaya dengan klien
P : Mulai merasakna klien mau berinteraksi dengan perawat
P : Memulai menggali perasaan dan permasalahan klien
P : Mencoba memahami klien.
P : Menggali permasalahan klien.
P : Mendengarkan masalah klien
P : Berusaha mengklarifikasi masalah klien
P : Mendengarkan masalah yang diungkapkan klien
P : Memastikan kembali masalah klien.
P: Senang, klien menyepakati kontrak.
P : Menanyakan frekuensi mendengar suara
P : Jawaban tidak sesuai yang diharapkan
P : Memfokuskan kembali pertanyaan yang diberikan
P : Jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
P : Mencoba menggali perasaan klien terhadap suara suara itu
P : Jawaban belum sesuai dengan apa yang diharapkan.
P : lebih memfokuskan isi pertanyaan kembali untuk mengetahui situasi yang seperti apa
yang dapat memunculkan suara suara
P : Lebih menginginkan klien untuk bercerita lebih banyak.
P : Mencoba menggali perasan klien
P : Mencoba memahami perasan klien
P : Mengidentifikasi cara klien mengatasi masalah ketika mendengar suara suara itu.
P : Mencari cara baru untuk mengontrol suara-suara itu
P : Memikirkan tehnik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara baru
tersebut
P : Memikirkan tehnik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara baru
tersebut
P : Mengaajarkan dan mempraktekkan satu cara untuk mengatasi suara-suara
P : Senang klien mampu dengan cepat mengerti cara tersebut.
P : Mencoba memasukkan cara yang sudah diajarkan kedalam jadwal kegiatan harian
P: Senang dengan jawaban klien yang sesuai dengan keinginan perawat
P : Mencoba menawarkan alternatif untuk waktu yang lain melatih cara tersebut
P. Setuju dengan jawaban klien
P : Meminta persetujuan klien terhadap jadual kegiatan yang telah disusun
P : Respon klien yang koopertif lebih memotivasi perawat
P : melakukan evaluasi subjektif untuk menggali perasan klien
P : Senang dengan jawaban klien
P : melakukan evaluasi objektif untuk melihat kemampuan kognitif dan psikomotor yang
telah diajarkan
P : Senang dengan kemampuan kognitif dan psikomotor klien.
P : menanyakan kesepakatan untuk bertemu kembali
P : Melakukan kesepakatan kontrak untuk pertemuan yang akan datang
P : Menentukan topik untuk pertemuan yang berikutnya
P : Menyepakati tempat untuk pertemuan berikutnya.
P : Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam Hubungan saling percaya merupakan
landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien,
Rasional
R : Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling Percaya
R : Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertejuan untuk mengidentifikasi masalah
utama yang terjadi pada klien.
R : Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang
dihadapi klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi
pembicaraan kepada pasien
R : Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata- kata ide atau pikiran pasien yang
tidakjelas atau meminta klien menjelaskan artinya
R : Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul Merumuskan
kontrak bersama pasien untuk mempertahankan hubungan saling percaya dan saling
keterikatan untuk
berinteraksi
R : Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya
R : Memberi kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap
mengarahkan komunikasi untuk mencapai tujuan.
R : Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami
R : Respon maladaptif klien dapat menjadi stressor pemicu munculnya masalah baru
R : Latihan psikomotor Membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara
yang konstruktif
R : Latihan mengontrol halusinasi secara psikomotor meningkatklan keterampilan klien untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi
R : Reinforcement positif meningkatkan harga diri Klien
R : Latihan psikomotor secara continue meningkatkan ketrampilan klien untuk mengatasi
permasalahan nya.
R : Jadwal kegiatan meningkatkan kesadaran klien untuk melaksanakan aktifitas secara rutin.,
sehingga merupakan tehnik distraksi agar klien tidak berfokus pada halusinasinya
R : Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi
dengan perawat.
"
38. Farhan Ardiansyah

pada : 09 April 2017

"A.

Analisa proses interaksi (API) adalah suatu metode yang digunakan oleh tenaga medis untuk
memahami dan menganalisa proses interaksi antara tenaga medis dengan klien. Selama
proses interaksi, tnaga medis mencatat laporan hasil dari interaksi tersebut. Catatan tersebut
dapat berupa video tape, catatan secara garis besar, dan catatan interaksi. Dalam proses
pencatatan hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi verbal, tingkah laku, respon dan
arah pandang dari klien. Metode ini juga dapat digunakan untuk menjalin kepercayaan antara
tenaga medis dengan klien yang ditangani.

B.

Nama klien : Ny. P


Usia : 32 Tahun
Nama pemeriksa : Ns. Farhan
Interaksi : Fase 2 (Tahap kerja), interaksi ke 3
Tujuan interaksi : Percakapan untuk melindungi pasien dari resiko bunuh diri
Watu interaksi : 13.00
Tempat : Ruang konseling pada rumah sakit
Deskripsi klien : klien memakai pakain bersih

Komunikasi
Ns. Farhan : Selamat siang Ny. P.
Ny. P : Selamat siang juga.
Ns. Farhan : Apakah anda masih ingat dengan saya? (Duduk berhadapan dengan Klien)
Ny. P : Iya, anda yang merawat saya waktu itu.
Ns. Farhan : Bagaimana keadaan anda sekarang?
Ny. P : Baik-baik saja Ns. Aku kesini untuk mengikuti jadwal konseling yang telah diberikan.
Ns. Farhan : Oh iya Ny. P. Jadi bagaimana? Apakah anda masih berpikiran untuk melakukan
bunuh diri lagi Ny. P? (mulai memperhatikan klien)
Ny. P : Tidak! Tentu saja tidak. Saya merasa sangat sedih sampai saat ini. Tetapi saya tidak
mau mati. (memegang tangan bekas luka percobaan bunuh diri dan memasang muka
menyesal)
Ns. Farhan : Sekarang ceritakan padaku, apa yang anda rasakan saat ini.
Ny. P : Saya tetap marah kepada suamiku, saya tidak berfikir karena dia sekarang memiliki
kerjaan yang lebih baik, dia meninggalkanku. Saya sangat bekerja keras untuk
menyekolahkannya lagi di perguruan tinggi. Dan kini dia melupakanku. (Tangan
menggenggam, muka memerah)
Ns. Farhan : Jadi karena dengan alasan itu anda ingin bunuh diri?
Ny. P : Iya, kupikir dengan aku mati, dia akan sadar bahwa tidak ada wanita lain yang
mencintainya selain aku. (mulai meneteskan air mata perlahan)
Ns. Farhan : Sepertinya itu menjadi suatu penyelesaian masalah yang sangat dramastis.
(berusaha memahami perasaan klien)
Ny. P : Aku tahu, itu merupakan tindakan terbodoh yang pernah kulakukan. Aku tidak akan
mengulanginya lagi. (menghapus air matanya)
Ns. Farhan : Kemudian bagaimana yang anda rasakan sekarang? Tentang situasi ini.
Ny. P : Aku tidak tahu. Aku masih tetap mencintainya. Aku tidak mau dia menikah dengan
wanita lain. (mulai menangis kembali)
Ns. Farhan : Ya, aku tau, anda menginginkan keadaan sebagaimana jauh sebelum kejadian
ini. (menawarkan tissue pada klien)
Ny. P : - (diam dan hanya menangis dengan perlahan)
Ns. Farhan : Apakah anda sudah mengajak suami anda untuk kembali ke rumah anda?
Ny. P : Tidak. Dia menolak untuk kembali padaku. Dia juga menolak untuk diadakan
konseling. Dia kini sudah pindah rumah dan mengatakan ini sudah berakhir. (menghapus air
mata dan memandang langsung ke arah Ns.)
Ns. Farhan : Kemudian bagaimana rencana anda kedepannya?
Ny. P : Aku akan melakukan apa yang dulu pernah kita perbincangkan. Aku akan bergabung
dengan komunitas yang memiliki nasib sama denganku, meningkatkan jam kerjaku dan
melakukan tindakan sosial. Dan tentunya aku akan menghubungi anda kembali jika
kubutuhkan. (menatap langsung ke Ns. Dan mulai tersenyum.)
Ns. Farhan : Iya benar, aku rasa anda sudah mulai memiliki kekuatan untuk menghadapi
masalah ini. (berdiri, menghadap ke klien dan tersenyum)
Ny. P : Ya aku tau, aku sudah memiliki masa yang sulit. Dan kini aku ingin melanjutkan
hidupku dan bahagia kembali. (berdiri, kemudian tersenyum dengan lepas kepada Ns.)

Analisa berfokus pada klien


Klien mampu memahami tindakannya yang tidak benar
Klien sudah memiliki kekuatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
Klien berfikir bahwa ia sudah mengalami perubahan
Klien sudah dapat menerima atas kejadia yang menimpanya
Klien berusaha untuk melupakan kejadian yang pernah dialaminya

Analisa berfokus pada perawat


Memancing klien untuk menceritakan keadaannya sekarang
Melakukan penguatan agar klien tetap meceritakan masalahnya
Menanyakan bagaimana solusi yang klien ingin lakukan kedepannya
Meyakinkan klien untuk berubah dan melakukan tindakan positif
Mendukung klien untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia

"

39. Herlyn Afifah Nurwitanti

pada : 09 April 2017


"Alat komunikasi yang digunakan antar tim keperawatan dan tim kesehatan khususnya
kesehatan keperawatan jiwa adalah pencatatan dan pelaporan yang berisi tentang pola
perilaku dan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien. Catatan harus mencakup
contoh bukan interpretasi. Ada 3 macam catatan, yaitu catatan perkembangan (proses
keperawatan), hubungan perawat dengan klien, dan resume. Catatan hubungan perawat
dengan klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan perawat dengan
klien secara verbal dapat berupa : video tape atau tape recording, catatan secara garis besar,
dan catatan interaksi. Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat yang digunakan perawat
untuk memahami interaksi antara perawat dengan klien.
Adapun tujuan dilakukan API, adalah :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam
beinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/supervisor untuk memberikan arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat tentang kebutuhan klien, dan mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat dalam merencakan tindakan keperawatan yang tepat
Komponen yang harus ada dalam API adalah :
1. Komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadaap efektifikas dari komunikasi berdasarkan data 1-4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Contoh API pada klien defisit perawatan diri


Initial klien : An. I
Umur : 6 tahun
Status interaksi : 1 (fase perkenalan)
Lingkungan : klien berada di ruang inap perawatan di Rumah Sakit yang berisi 12 orang
dalam satu ruangan. Ruangan terasa penuh karena banyaknya pengunjung.
Deskripsi klien : klien mengeluarkan bau badan yang tidak sedap, gigi klien Nampak kotor,
dan pakaian klien terlihat lusuh.
Tujuan :
Meningkatkan perawatan diri klien
Mengetahui pentingnya personal hygiene
Perawat dapat memberikan edukasi dan peralatan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
perawatan diri klien
Nama perawat : Ns. Herlyn
Hari/Tanggal : Rabu, 14 Januari 2013
Jam : 07.00

Komunikasi Verbal
P : selamat siang adek I, perkenalkan suster namanya suster Herlyn
K : selamat siang suster Herlyn
P : apa kabar adek? Sudah enakan belum?
K : kepala adek masih pusing suster, badan adek juga masih panas
Komunikasi Nonverbal
Kontak mata klien dan memberikan senyuman kepada klien
Klien nampak senang dan membalas salam perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien melihat perawat dengan wajah tersenyum
Klien menyambut perawat dengan ramah
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien dapat menerima perkenalan
Berharap klien dapat memberikan penyambutan dan interaksi yang ramah
Rasional
Memberikan salam merupakan penyambutan pertama kepada klien agar klien dapat
memberikan nilai positif kepada perawat.

Komunikasi Verbal
P : adek sudah mandi belum hari ini?
K : adek tidak mau mandi sus, airnya dingin, adek tidak mau, dan kamar mandinya banyak
dipakai orang, adek tidak mau
P : hm, kalau gosok gigi? Adek sudah gosok gigi belum?
K : kan adek sudah bilang, adek tidak mau ke kamar mandi, banyak orang
Komunikasi Nonverbal
Kontak mata dengan klien, memberikan senyuman, dan berbicara dengan ramah
Klien terlihat jengkel ketika menjawab pertanyaan perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien terlihat kurang nyaman pada fasilitas yang dimilikinya
Klien merasa terganggu fasilitasnya harus berbagi dengan orang lain
Analisa berpusat pada perawat
Perawat berharap klien memberikan jawaban yang jujur
Perawat berharap dapat mengetahui penyebab terjadinya masalah agar bisa memberikan
solusi
Rasional :
Memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien,
ketika perawat sudah mengetahui penyebabnya, perawat dapat memberikan rencana
keperawatan yang sesuai dengan masalah klien

Komunikasi Verbal
P : ooo jadi begitu, hm tau gak sih dek, kalo adek gak mandi banyak kuman kuman jahat
yang nempel di badannya adek terus kuman itu bikin adek baunya jadi gak enak, nanti kalo
adek baunya gak enak, temen temennya adek gak mau main sama adek, terus adek main sama
siapa? Ayo adek mandi biar badannya wangi terus bisa cepet sehat dan main sama teman-
teman
K : tapi airnya dingin susteerr
P : terus kalo adek gak mau sikat gigi, nanti ada kuman juga yang hidup di giginya adek,
terus nanti kumannya makan giginya adek, terus giginya adek jadi habis dek, adek mau
giginya kayak nenek, habis dimakan kuman
K : hmm adek tidak mau giginya hilang kayak nenek
P : yasudah ayo suster anterin mandi yuk, sama dianterin ibu juga
K : iyadeh adek mandi, ayo bu
Komunikasi nonverbal
Perawat memberikan ekspresi yang meyakinkan
Klien menunjukkan ekspresi percaya terhadap perkataan perawat
Analisis berpusat pada klien
Klien tampak percaya dan mengikuti anjuran yang diberikan perawat
Analisis berpusat pada perawat
Perawat berharap klien menyadari efek negative kebiasaannya dan mengikuti anjuran yang
diberikan kepada klien
Rasional
Memberikan pengetahuan tentang efek negative kebiasaannya dapat membantu perawat
untuk mengatasi masalah klien
"

40. Meilia Dwi Cahyani

pada : 09 April 2017

"A. Analisa proses interaksi adalah alat kerja yang dipakai perawat atau mahasiswa untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan mendengar, Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, Memberi
dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat/mahasiswa dalam
berinteraksi dengan klien, dan data bai CI/supervisor/ pembimbing untuk memberi arahan,
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat, Membantu perawat merencanakan
tindakan keperawatan.
Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat berupa : video-tape, tape recording,
catatan secara garis besar, dan catatan interaksi.

B.
Inisial klien : Tn. T
Status interaksi : Pertemuan ke 1 (Fase orientasi)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di teras ruang Kemuning, di sebelah kiri
terdapat satu perawat yang juga sedang berinteraksi dengan klien lain.
Deskripsi klien : Penampilan klien bersih dan rapi, ekspresi klien tampak tenang, menatap
perawat, dan terkadang memandang ke arah lain
Tujuan : Membina hubungan yang baik antar perawat dan klien serta klien dapat mengatasi
Isolasi sosial : menarik diri
Nama Mahasiswa : Meilia Dwi Cahyani
Tanggal : 9 April 2017
Jam : 07.00 08.00 WIB
Ruang : Kemuning
P : Perawat
K : Klien

VERBAL :
P : Selamat siang, pak!
NON VERBAL :
P : Duduk berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan agak membungkuk ke depan,
kaki sikap terbuka
K : Melihat ke arah perawat dan mengulurkan tangan
ANALISA BERPUSAT :
P : Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
K : Klien tampak bersedia berinteraksi
RASIONAL :
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.

VERBAL
K : Selamat siang, suster
NON VERBAL
K : Klien memandang perawat, menjawab dengan singkat
P : Mempertahankan sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang dan mendengarkan
dengan penuh perhatian
ANALISA BERPUSAT :
P : Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
K : Klien berespon positif dengan salam yang disampaikan oleh perawat
RASIONAL :
Perawat mempertahankan sikap terbuka, memandang dan mendengarkan dengan penuh
perhatian ketika berinteraksi dengan klien.

VERBAL
P : Perkenalkan nama saya Ners Meilia. Saya dari Fakultas keperawatan Universitas
Airlangga. Nama bapak siapa dan senang dipanggil apa?
NON VERBAL
P : Suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum
K : Memandang perawat dengan wajah serius
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mencoba untuk membuka diri dan mencoba menggali identitas klien
K : Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL :
Membuka diri bagi perawat untuk memudahkan dan membina hubungan saling percaya
dengan klien

VERBAL
K : Nama saya T, panggil saja saya T
NON VERBAL
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka
ANALISA BEPUSAT
P : Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien
K : Klien terlihat mulai menampakkan rasa percaya dengan perawat
RASIONAL
Memperkenalkan diri dan mengatakan nama panggilan yang disukai dapat meningkatkan rasa
percaya kepada orang lain

VERBAL
P : Bagaimana perasaan bapak siang ini?
NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan
bersahabat
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru yang mungkin sangat
diperlukan dari klien
K : Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
RASIONAL
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien

VERBAL
K : Biasa aja Ners, tapi pengen dibesuk keluarga, sudah dua bulan tidak dibesuk keluarga
NON VERBAL
K : Suara terdengar agak lirih, wajah terlihat sedih memandang ke arah lain
P : Memandang klien dengan sikap bersahabat dan mempertahankan sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien
K : Klien sudah mulai menanamkan sikap terbuka dengan perawat
RASIONAL
Klien sudah mulai membuka diri dengan perawat. Ini merupakan awal yang baik untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang masalah yang dihadapinya

VERBAL
P : Jadi bapak sudah kangen keluarga? Baiklah, bagaimana kalau kita membicarakan tentang
apa yang bapak rasakan hari ini? Bagaimana Bapak bersedia? Berapa lama mengobrolnya?
Dan maunya dimana?
NON VERBAL
P : Mempertahankan kontak mata, sambil mengangguk perlahan, dengan suara penuh
perhatian

K : Memandang perawat, mendengarkan pertanyaan dengan serius, muka tampak mulai


rileks, tangan diletakkan di atas meja.
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat melakukan klarifikasi terhadap Masalah yang dihadapi klien serta membuat
kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
K : Klien mendengarkan penjelasan dan terlihat ingin mengungkapkan permasalahan yang
dihadapi
RASIONAL
Teknik validasi untuk memastikan ucapan klien. Kontrak waktu, topik dan tempat merupakan
cara untuk menjalin hubungan yang terapeutik.

VERBAL
K : Boleh suster, terserah suster, tapi ngobrol disini juga nggan apa-apa
NON VERBAL
K : Wajah sudah tampak rileks, memandang lawan bicara
P : Tersenyum dan menganggukkan kepala.
ANALISA BERPUSAT
Perawat mempertahankan sikap terbuka dengan klien
Klien sudah tampak percaya dengan kehadiran perawat dan dapat membuat kontrak yang
jelas
RASIONAL
Klien sudah dapat membuat suatu keputusan yang sederhana. Hal ini menandakan bahwa
meskipun klien sudah lansia tapi proses kognitif klien masih baik

VERBAL
P : Baiklah, bagaiman kalau kita ngobrol kurang lebih 15 menit, di teras ini saja ya pak?
Baiklah sekarang coba bapak ceritakan lebih lanjut tentang keluarga bapak
NON VERBAL
P : Tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, suara jelas
K : Mendengarkan pertanyaan perawat, memandang perawat.
ANALISA BERPUSAT
Perawat memberikan pertanyaan terbuka kepada klien
Klien terlihat ingin menyampaikan sesuatu
RASIONAL
Perawat memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat eksplorasi, sesuai dengan teori bahwa
eksplorasi adalah mempelajari topik secara mendalam.

VERBAL
K : Keluarga saya keluarga besar, tinggal bersama dalam satu rumah, jadi ramai... tapi ada
juga yang sudah keluar rumah, kakak yang sudah menikah.. Tapi saya paling dekat dengan
paman saya.... tinggal tidak jauh dari rumah..
NON VERBAL
K : menjawab dengan suara yang lirih &menunduk saat bercerita bahwa ia tinggal bersama
orangtua
P : Mengangguk kepala, memandang klien dengan ramah
ANALISA BERPUSAT
Perawat mencoba memahami apa yang dikatakan oleh klien
Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

VERBAL
P : Jadi bapak paling dekat dengan paman, apa sebabnya?
NON VERBAL
P : Memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka
K : Memandang perawat sambil mengernyitkan dahi
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
K : Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

VERBAL
K : Paman baik suster, paman juga yang pernah besuk saya ke RS
NON VERBAL
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
ANALISA BERPUSAT
Perawat mencoba memahami penjelasan yang diberikan klien.
Klien berusaha menjelaskan tentang hal yang ditanyakan oleh perawat
RASIONAL
Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan
perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah.

VERBAL
P : O begitu ya, nanti kalau sudah pulang ke rumah, apa yang mau Bapak kerjakan? NON
VERBAL
P : Memperhatikan klien, mempertahankan sikap terbuka
K : Menunduk sambil mendengarkan kata-kata perawat dengan serius.
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang rencana klien terkait keinginannya
untuk segera pulang.
K : Klien terlihat ingin mengungkapkan apa yang dirasakan saat ini Perawat berusaha
mengeksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka yang bertujuan untuk mennggali
pikiran dan perasaan klien

VERBAL
K : Saya ingin berdagang kelontong Suster
NON VERBAL
K : Menunduk dan berkata dengan tegas
P : Mendengarkan dengan serius sambil tetap mempertahankan kontak mata
ANALISA BERPUSAT
Perawat berusaha menggali kemampuan klien membuat perencanaan pulang
Klien berusaha menjelaskan rencana kegiatannya
RASIONAL
Penjelasan dari klien menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan
perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah.

VERBAL
P : Wah, rencana yang bagus sekali, apa Bapak sudah pernah mencoba berdagang kelontong
sebelumnya?
NON VERBAL
P : Tetap mempertahankan kontak mata
K : Berpikir mengangkat muka sesaat tetapi kembali menunduk.
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan menggali permasalahan klien
K : Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
Reinforcement (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

VERBAL
K : Belum pernah, tapi pernah pengalaman kerja di toko mainan dan toko kelontong
NON VERBAL
P : Tetap memandang klien dengan penuh perhatian
K : Memandang perawat sesaat kemudian menunduk, nada suara terdengar lirih
ANALISA BERPUSAT
P :Perawat mencoba menggali rencana klien lebih dalam.
K : Klien berusaha menceritakan rencananya
RASIONAL
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien

VERBAL
P : Baiklah, berarti Bapak sudah memiliki bekal pengalaman kerja di toko kelontong,
kemudian bagaimana dengan modal untuk usaha nanti? Apakah sudah bapak pikirkan?
NON VERBAL
P : Mempertahankan kontak mata dan sikap terbuka
K : Diam sesaat, berpikir, klien mamainkan jari-jari
ANALISA BERPUSAT
Perawat berusaha menggali kemampuan klien menetapkan rencananya
Klien tampak sudah memikirkan rencananya dengan matang
RASIONAL
Perawat mencoba memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat eksplorasi sehingga dapat
tergali permasalahan klien sebenarnya

VERBAL
K : Ya rencananya minta bantuan dari saudara-saudara, makanya saya rencana dagang
kelontong karena modalnya tidak besar...
NON VERBAL
K : Menjawab dengan jelas sambil memandang ke arah perawat
P : Menatap klien dengan penuh perhatian
ANALISA BERPUSAT
P :Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien
K : Klien tampak sudah memikirkan rencananya dengan matang
RASIONAL
Perawat berusaha mengeksplorasi lebih jauh untuk melengkapi penyebab masalah utama

VERBAL
P : Barang apa saja rencananya nanti yang akan Bapak jual?
NON VERBAL
P : Bicara jelas, badan agak condong ke arah klien, memandang klien dengan bersahabat
K : Mengalihkan pandangan ke arah lain sambil berpikir sejenak.
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat berusaha menggali
K: Klien tampak sudah memikirkan rencananya dengan matang
RASIONAL
Perawat tetap menghormati otonomi klien dalam menjawab pertanyaan dengan memberikan
pertanyaan terbuka lain

VERBAL
K : Sisir, kampfer, ya ... macam-macam lah ... yang harganya tidak mahal.dan modalnya tidak
besar
NON VERBAL
K : ekspresi serius, kontak mata dipertahankan
P : Mendengar cerita klien dengan seksama dan mengamati perubahan ekspresi wajah klien.
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat berusaha menyimak cerita klien.
K : Klien tampak bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat Penjelasan dari
klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

VERBAL
P : Nah, baiklah, bagaimana kalau kita sekarang belajar cara berkanalan dengan orang lain?
menurut Bapak, apa saja yang perlu kita lakukan untuk bisa berteman dengan orang lain?
NON VERBAL
P : Mempertahankan sikap terbuka dan menjaga kontak mata
K : Menyimak pertanyaan perawat dengan serius
ANALISA BERPUSAT
Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan mengeksplore kemampuan klien
menyelesaikan masalah
Klien terlihat bersemangat menyimak penjelasan perawat
RASIONAL
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien

VERBAL
K : Cara berteman, yaitu salaman, sebutkan nama, alamat, hobby, saya sudah diajarkan oleh
mahasiswa Akper
NON VERBAL
K : ekspresi serius, sambil memandang perawat.
P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mencoba memahsami perasaan klien
K : Klien mengungkapkan perasaannya setelah berdiskusi dengan perawat

VERBAL
P : Wah, bagus sekali, sudah berteman dengan siapa saja Bapak di rungan ini?
NON VERBAL
P : Mengangguk dan tersenyum
K : Memandang perawat
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat memberikan reinforcement positif dan menawarkan topik pembicaraan
mendatang
K : Klien terlihat antusias dengan janji pertemuan berikutnya
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya.
VERBAL
K : Sudah banyak suster, dengan Y, D, banyak...
NON VERBAL
K : ekspresi serius, sambil tetap mempertahankan kontak mata
P : Mengangguk dan tersenyum
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat merasa senang karena klien menerima tawaran perawat
K : Klien menyetujui kontrak mendatang
RASIONAL
Persetujuan untuk mengulangi menunjukkan adanya motivasi dari klien untuk menyelesaikan
masalahnya
VERBAL
P : Wah, bagus sekali. Bapak sudah bisa menyebutkan cara berkenalan yang baik. Bagaimana
bila kita lanjutkan dengan praktik kemampuan bersosialisasi dengan sikap tubuh yang baik?
NON VERBAL
P : Tersenyum memandang klien
K : mengangguk mempertahankan kontak mata
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat memberikan reinforcement (+)
K : Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
Pemberian reinforcement positif merupakan bentuk penghargaan atas upaya yang dilakukan
klien, hal ini dapat meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan
perilaku baru

VERBAL
P : Bagaimana perasaan Bapak setelah kita ngobrol? Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau
besok kita lanjutkan pembicaraan kita dengan topik kemampuan bersosialisasi dengan sikap
tubuh yang baik? jam berapa Bapak bersedia ngobrol lagi?
NON VERBAL
P : Mengangguk dan tersenyum
K : Memandang perawat
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mengevaluasi perasaan klien
K : Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat

VERBAL
K : Senang suster... Ya suster, besok jam 09.30 aja ya, tempatnya disini saja
NON VERBAL
K : Tersenyum dan memandang senang pada perawat
P : Tersenyum pada klien
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat mengamati ekspresi klien untuk memvalidasi ungkapan verbal dan non verbal
klien
K : Klien tampak serius mengungkapkan perasaannya
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
VERBAL
P : baiklah pak, kita akan ketemu lagi jam 09.30, di teras ini, kita akan praktikkan cara
berteman dengan sikap tubuh yang baik. Sampai bertemu lagi...
NON VERBAL
P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka
K : Memandang perawat.dengan ekspresi serius
ANALISA BERPUSAT
P : Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien"

41. Ucik nurmalaningsih


pada : 09 April 2017

"
Banyak aspek dan method penting yang perlu dilakukan oleh perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan terhadap pasien gangguan jiwa diantaranya dengan menggunakan API
(Analisa Proses Interaksi), API digunakan juga untuk menentukan pola perilaku yang terjadi
antara perawat dengan pasien, selain itu API digunakan untuk membantu perawat
menentukan tindakan keperawatan terhadap pasien .
Komponen yang dikaji melalui API :
Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi
Menentukan rencana tindakan keperawatan.
Contoh :
Inisial Klien : Nn. U
Usia : 21 tahun
Pukul : 09.00
Status Interaksi: Pertemuan ke-2
Tujuan :
1. Meningkatkan rasa percaya diri klien dan mampu berinteraksi dengan orang lain
Berikut contoh percakapan :
Komunikasi Verbal :
P: Selamat pagi Mbak, bagaimana kabarnya?
K : Baik mbak
P: Bagaimana dengan hari ini Mbak?
K: Baik
P: Kemarin saya sudah memperkenalkan diri, Mbak masih ingat dengan nama saya?
K: Mbak.Ucik
P: Mbak, kalau tidak keberatan bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10 menit.
K: Ia Mbak
P: Maunya Mbak kita ceritanya dimana ?
K: Di sini saja mbak
P: Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh Mbak
P: mbak, saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 14.00. Saya akan
bersama-sama dengan Mbak. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang Mbak
rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap Mbak mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan
sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah Mbak setuju ?
K: Iya
P: Mbak bagaimana perasaannya hari ini,
apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?
K: Merasa baik-baik saja.
P: Bisakah mbak cerita, mulanya kenapa sampai mbak dibawah ke rumah sakit ?
K: Saya Trauma mbak
P : Trauma terhadap apa mbak?
K: Trauma pada laki-laki, saya pernah mendapat penyimpangan seksual, sehingga untuk saat
ini saya takut jika bertemu dengan seorang laki-laki.
Komunikasi Non Verbal :
P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.
K: Menatap ke arah P .
P: Tetap tersenyum, dan tetap mempertahankan kontak mata.
K: Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.
P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
Analisa Berfokus pada klien
Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan.
Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.

Analisa Berfokus pada perawat :


Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.
Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya.
Rasional :
Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi
dengan K.
Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.
"

42. Nisaul Azmi Nafilah

pada : 09 April 2017

"A. Pengertian API


Analisa Proses Interaksi yang selajutnya disingkat API merupakan suatu alat yang digunakan
oleh perawat atau mahasiswa dalam menentukan dan memahami interaksi yang beralngsung
antara perawat dengan klien. Catatan hubungan perawat dengan klien merupakan resume
interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan dengan individual klie, kelompok klien,
dan pada terapi modalitas klien. Catatan hubungan antara klien dengan perawat yang secara
verbal dapat berupa tape-recording, catatan secara garis besar, dan catatan interaksi. Tujuan
dari API sendiri adalah untuk meningkatkan kemampuan mendengar, meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien,
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan, serta sebagai dasar belajar. Dalam
API biasanya terdiri atas komunikasi verbal dan non verbal antara perawat dengan klien,
analisa dan identifikasi perasaan perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi klien, kesan dan evaluasi terhadap keefektifan dalam berkomunikasi,
serta rencana lanjutan tidakan keperawatan.

B. Contoh Analisa Proses Interaksi dengan masalah keperawatan resiko bunuh diri

Inisial klien : Nn. TKK


Usia : 21 tahun
Status interaksi : Pertemuan ke 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di ruang Melati. Di ujung ruagan terdapat
perawat lain yang sedang berinteraksi dengan salah satu klien. Jarak antara Nn. TKK dan
perawat tersebut kira-kira 5 meter.
Deskripsi klien : Penampilan klien sukup bersih, klien terlihat murung dan terlihat sedang
memikirkan sesuatu, menatap perawat, namun sesekali pandangan kosong.
Tujuan : Untuk membina perasaan saling percaya, mengeksplorasi perasaan klien saat ini,
dan mencegah resiko bunuh dri.
Nama Mahasiswa : Nisal Azmi Nafilah
Tanggal : 8 April 2017
Waktu : 08.00-08.30
Ruang : Melati

1.
Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, mbak. Perkenalkan nama saya ners Nisaul. Nama mbak siapa? Biasanya
senang dipanggil siapa?
K : Pagi. Panggil aja T
Komunikasi Non Verbal
P : Menghampiri klien sambil tersenyum dan mengulurkan tangan
K : Diam, lalu kemudian mengulurkan tangan dan menjawab pertanyaan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Ingin berkenalan dan membuka percakapan
Analisa berpusat pada klien
Mungkin bingung dengan maksud dan tujuan perawat menghampirinya
Rasional
Mengucapkan salam sambil tersenyum dan menjulurkan tangan merupakan cara awal untuk
membina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien

2.
Komunikasi Verbal
P : Bagaimana kabar mbak hari ini? Disini saya akan menemani mbak selama kurang lebih 30
menit
K : Baik ners
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Memandang perawat tanpa tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
Ingin membuka percakapan sebelum ke pertanyaan selanjutnya
Analisa berpusat pada klien
Klien mau berinteraksi dengan perawat namun sedang memikirkan masalahnya
Rasional
Menanyakan kabar merupakan cara agar percakapan yang akan berlangsung lebih rileks dan
tidak tegang

3.
Komunikasi Verbal
P : Bagaimana perasaan mbak hari ini? Saya siap mendengarkan keluh kesah yang mbak
rasakan sekarang
K : Saya sedih ners, bingung. Mungkin lebih baik saya mati saja
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tetap tersenyum
K : Menunduk dengan ekspresi sedih
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengeksplorasi perasaan yang klien rasakan
Analisa berpusat pada klien
Klien sedih karena teringat dengan masalahnya
Rasional
Menanyakan perasaan bertujuan agar dapat mengetahui apa yang dirasakan klien saat ini

4.
Komunikasi Verbal
P : Memangnya apa yang terjadi mbak? Tenang saja, saya tidak akan menceritakan hal ini
kepada siapapun, jadi mbak jangan takut ya. Cerita saja mbak
K : Saya merasa gagal ners. Mungkin lebih baik saya tiada
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Memandang perawat dengan ekspresi menaruh harapan
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui masalah yang dihadapi klien
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai percaya dengan perawat
Rasional
Untuk mendapat kepercayaan dari klien agar klien mampu menceritakan masalah yang
sedang dihadapinya
5.
Komunikasi Verbal
P : Apa yang membuat mbak merasa gagal?
K : Saya kuliah di salah satu universitas di kota ini ners. Namun dari semester 2 hingga
sekarang saya mendapatkan IPK yang jelek. Oleh orangtua saya, saya selalu dibanding-
bandingkan dengan sepupu saya yang pintar. Padahal saya adalah anak satu-satunya dari
orang tua saya.
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil menunjukkan perasaan empati
K : Memandang perawat dengan ekspresi menaruh harapan
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui masalah yang membuat klien seakan putus asa
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai percaya dengan perawat sehingga mau menceritakan masalahnya
Rasional
Untuk mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi oleh klien

6.
Komunikasi Verbal
P : Kira-kira menurut mbak sendiri apa yang membuat IPK mbak tidak sesuai harapan mbak?
K : Saya merasa bahwa motivasi untuk belajar saya masih kurang ners
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tetap menunggu jawaban klien
K : Menunduk dengan ekspresi sedih
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui masalah yang dihadapi klien
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai percaya dengan perawat
Rasional
Untuk dapat mengetahui sumber dari masalah yang dihadap oleh klien

7.
Komunikasi Verbal
P : Apa tidak ada teman-teman yang membantu mbak dalam belajar selama ini?
K : Sebenarnya ada banyak ners, namun setelah sahabat sekampus saya yang selalu
memotivasi pindah ke luar negeri pada smester 2 lalu, saya sangat sedih ners kehilangan dia,
saya seolah kehilangan motivasi untuk belajar karena tidak ditemani oleh dia
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tetap mendengarkan jawaban klien
K : Memandang perawat sambil menceritakan masalahnya
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui masalah yang dihadapi klien
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai percaya dengan perawat
Rasional
Untuk dapat mengetahui sumber dari masalah yang dihadap oleh klien
8.
Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya mbak. Mbak, saya mengerti tentang kesedihan yang mbak alami.
Namun mbak tidak boleh terus menerus seperti ini mbak. Mbak harus bangkit dari semua ini.
Apalagi mbak tadi bilang kalau sampai ingin mengakhiri hidup. Itu bukan cara untuk
menyelesaikan masalah mbak. Pasti akan banyak pihak yang sangat kecewa dan terpukul
dengan kepergian mbak. Mbak pasti tidak mau kan?
K : Iya, tentunya saya tidak mau ners. Namun ini semua sangat berat bagi saya ners.
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil memberikan kata-kata positif yang membangun untuk klien
K : Memandang perawat dan memperhatikan dengan seksama
Analisa berpusat pada perawat
Ingin memberi solusi tentang masalah yang dihadapi klien
Analisa berpusat pada klien
Klien ingin mendapat motivasinya kembali melalui perawat
Rasional
Untuk memberikan motivasi dan solusi yang baik atas masalah yang dihadapi klien

9.
Komunikasi Verbal
P : Saya mengerti bahwa ini sangat berat bagi mbak. Namun mbak harus tahu bahwa motivasi
yang bisa mbak dapatkan bukan hanya dari teman mbak yang berada di luar negeri tersebut.
Masih banyak teman mbak yang sangat menyayangi mbak. Masih banyak teman-teman mbak
yang bisa memberikan motivasi untuk mbak juga. Oh iya mbak, sebenarnya orang tua mbak
melakukan hal seperti itu bukan karena tidak menyayangi mbak. Orang tua mbak melakukan
hal itu karena mereka ingin melihat anaknya termotivasi kembali. Mbak adalah satu-satunya
harapan untuk mereka. Mbak tidak ingin melihat mereka kecewa kan?
K : Oh ternyata seperti itu ya ners, jadi ternyata saya selama ini salah mengartikan maksud
dan tujuan mereka. Tentunya saya tidak mau mengecewakan mereka, ners.
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil memberikan kata-kata positif yang membangun untuk klien
K : Memandang perawat dan memperhatikan dengan seksama
Analisa berpusat pada perawat
Ingin memberi solusi tentang masalah yang dihadapi klien
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai memahami apa yang dikatakan oleh perawat
Rasional
Untuk memberikan motivasi dan solusi yang baik atas masalah yang dihadapi klien

10.
Komunikasi Verbal
P : Iya mbak, jadi seperti itu. Mulai sekarang mbak harus lebih semangat ya mbak. Mbak
harus mengingat tujuan awal mbak untuk kuliah. Saya yakin ada banyak orang yang ingin
melihat mbak sukses di masa depan
K : Saya sekarang mengerti ners, saya akan mencoba untuk mengembalikan motivasi hidup
dan motivasi belajar saya
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyum dan memberikan kata-kata positif yang membangun
untuk klien
K : Memandang perawat dan memperhatikan dengan seksama
Analisa berpusat pada perawat
Ingin memberi solusi tentang masalah yang dihadapi klien
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai memahami apa yang dikatakan oleh perawat
Rasional
Untuk memberikan motivasi dan solusi yang baik atas masalah yang dihadapi klien

11.
Komunikasi Verbal
P : Bagus mbak, saya juga siap untuk membantu mbak. Besok pada pukul 08.00 saya ingin
mengobrol lagi disini dengan mbak, apakah bisa?
K : Terimakasih, ners. Iya bisa ners
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyu,
K : Memandang perawat dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
Ingin meyakinkan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai memahami apa yang dikatakan oleh perawat
Rasional
Untuk memberikan motivasi dan solusi yang baik atas masalah yang dihadapi klien

12.
Komunikasi Verbal
P : Kalau boleh tau bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan saya?
K : Saya sangat senang bisa menceritakan masalah saya dengam ners. Saya merasa plong
mbak.
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Memandang perawat sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui perasaan klien setelah mengobrol
Analisa berpusat pada klien
Klien puas dengan percakapannya hari ini
Rasional
Sebagai evaluasi terhadap percakapan yang berlangsung hari ini

13.
Komunikasi Verbal
P : Baik mbak, saya juga sengan bisa berbincang-bincang dengan mbak. Terimakasih atas
waktunya, besok saya akan mengobrol lagi dengan mbak. Kalau begitu saya pamit dahulu ya
mbak. Selamat pagi
K : Baik ners. Selamat pagi
Komunikasi Non Verbal
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Memandang perawat sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
Ingin menutup percakapan
Analisa berpusat pada klien
Klien senang dapat berbincang dengan perawat
Rasional
Untuk menutup percakapn yang telah dilakukan hari ini

"

43. Dyah Puddya Haningtyas

pada : 09 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dapat digunakan oleh perawat
maupun mahasiswa untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Analisa
Proses Interaksi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan meningkatkan
kemampuan berkomunikasi. Serta menjadi dasar belajar atau alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan data bagi pembimbing untuk
memberikan arahan. API juga dapat meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan
dasar klien sehingga perawat dapat merencanakan dengan tepat tindakan keperawatan yang
akan dilakukan.
Analisa Proses Interaksi (API) memiliki banyak komponen diantaranya adalah komunikasi
verbal dan non verbal, analisa dan identifikasi perasaan perawat, analisa dan identifikasi
persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa makna dan rasionali dari
komunikasi, evaluasi terhadap efektifitas komunikasi dan rencana lanjutan tindakan
keperawatan.
Pencatatan API sangatlah penting, karena pencatatan dari pencatatan dapat dilakukan analisa
oleh tim kesehatan yang lain. Aspek yang perlu dicatat dalam API adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat dan klien.

Contoh :
a. Inisial Klien : Nn. B
b. Interaksi : II (Fase Kerja)
c. Lingkungan : suasana kamar Nn. B tenang, perawat duduk disamping tempat tidur klien.
Nn. B sedang berbaring, pengaman tempat tidur klien terpasang.
d. Deskripsi Klien : penampilan Nn. B bersih dan rapi. Kaki kanan nya yang patah dibalut
dengan perban, ekspresi Nn. B tampak sedih dan tatapan mata kosong, klien tampak gelisah
dengan menarik-narik jari tangannya.
e. Tujuan : membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien, serta klien mau
terbuka tentang perasaannya.
f. Nama Perawat : Ns. T
g. Tanggal : 9 April 2017
h. Waktu: 08.00 08.30
i. Ruangan : Kenanga
* Komunikasi Verbal (Non Verbal)
P: Selamat pagi mbak B, saya ners T. Apa saya boleh duduk disini ? (menyentuh tangan klien
sambil tersenyum)
K : (menatap perawat tanpa ekspresi wajah, menggangguk)
P: Bagaimana mbak kabarnya hari ini ?, sudah lebih baik atau belum ?
K: (menunduk dan tetap terdiam)
P: bagaimana mbak kakinya apa masih terasa sakit ?
K: (hanya menggeleng dan menunduk ke bawah)
P: Mbak B sarapannya kok belum di makan, apa mau saya suapi ? (tersenyum)
K: (hanya menggeleng)
P: Ada apa mbak ? Mbak B bisa cerita ke saya, saya disini siap mendengarkan cerita mbak.
Tidak perlu takut sama saya. (menyentuh tangan klien dan tetap tersenyum)
K: saya sudah tidak berguna lagi (tiba-tiba menangis)
P: kenapa mbak B merasa seperti itu ? (memegang erat tangan klien)
K: saya Cuma punya ibu saya sus, ibu saya sudah sakit sakitan dan sekarang kaki saya patah.
Saya anak yang tidak berguna lagi sus, saya hanya bisa menyusahkan ibu saya. (menangis
dan memukul kakinya yang patah dengan tangan kirinya)
P: mbak b tidak boleh bilang seperti itu, mbak b bukan anak yang tidak berguna, pasti mbak
B bisa melakukan sesuatu hal untuk membahagiakan ibu mbak B. walaupun dengan
keterbatasan mbak B sekarang ini, mbak B bisa menyenangkan ibu mbak B dengan ikhlas
dan terus berusaha. (tetap menggenggam tangan pasien sambil tersenyum)
K: saya ingin mati saja sus, saya ingin mati!, dari pada harus melihat ibu saya kesusahan
merawat saya. (pasien berteriak dan menunjukkan ekspresi kecewa)
P: Mbak B tidak boleh putus asa, kalau mbak B tidak ada pasti ibu mbak B jadi semakin
sedih karena kehilangan mbak B. Ibu mbak B pasti sangat sedih, nanti siapa yang menemani
ibu mbak B di hari tua kalau mbak B tidak ada ? (memberi semangat klien dengan ekspresi
wajah yang tenang )
K: saya tidak tau harus bagaimana sus, saya takut ibu saya semakin susah. (menangis)
P: mbak B jangan putus asa, mbak B harus semangat untuk ibu mbak B ya. Saya yakin mbak
B pasti bisa membahagiakan ibu mbak B. (tersenyum )
K: menurut suster apa saya bisa membahagiakan ibu saya dengan keadaan seperti ini? (mulai
tenang)
P: saya yakin mbak B pasti bisa, mbak B harus cepat sembuh dan mengikuti terapi agar mbak
B bisa beradaptasi dengan kondisi mbak B. (tersenyum)
K: terimakasih ya sus, semoga saya bisa membahagiakan ibu saya (menunduk dan
menghapus air matanya)
P: iya mbak B, semoga kesehatan mbak cepat pulih. Kalau mbak B membutuhkan bantuan
bisa panggi kami ya mbak. (tersenyum )
K: (tersenyum)

*Analisa berfokus pada Perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- menunjukkan sikap simpati terhadap kondisi klien
- memberi semangat dengan menguatkan harapan klien

* Analisa berfokus pada Klien


- klien tampak sangat sedih dengan keadaannya
- klien mungkin berfikir perawat bukan teman untuk berbagi cerita
- klien merasa putus asa dengan kondisi yang dialami
- klien meraasa kehilangan harapan hidup
- klien mulai menerima kondisinya

* Evaluasi
- Komunikasi berjalan dengan baik walaupun awalnya pasien tampak ragu
- Pasien sudah mulai terbuka tentang perasaan yang dialami
- Pasien menerima masukan dari perawat
- Pasien mulai memiliki harapan hidup.

"

44. Abyan Shafly Nur F.

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi adalah satu metode yang secara umum digunakan untuk mengetahui
interaksi yang terjadi saat perawat memberikan asuhan keperawatannya kepada semua klien
dengan gangguan jiwa. Analisa proses interaksi memiliki tujuan yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar dan berkomunikasi
2. Sebagai dasar pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengkaji kemampuannya dalam
berkomunikasi kepada klien
3. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Analisa proses interaksi mempunyai beberapa komponen yaitu:
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawanan

Contoh API
Initial klien : Nn.S
Umur : 22 tahun
Lingkungan : Di ruang VIP KEUPULA , duduk berhadapan, suasana tenang
Beberapa klien lain sedang menonton TV dan ada yang duduk di teras
Deskripsi Klien : Klien mengenakan baju kotak-kotak warna biru, rambut dikepang,
tidak memakai sandal
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengenal halusinasinya
Tgl/Jam : 3 April jam 09.00 09.15 WIB
Ruang : R. II (R. vip keupula)

Komunikasi verbal
P : Selamat pagi, mbak T?
K : Pagi.
P : Mbak T masih ingat nama saya? Apakah Mbak T sudah makan?
K : Mas E. Sudah
P : Bagaimana khabar Mbak T hari ini ?
K : Baik.
P : Sesuai dengan kontrak kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan tentang suara-suara
yang sering Mbak T dengar. Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit? Dimana tempat yang menurut Mbak T cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu. Mbak T setuju?
K : Ya
P : Coba sekarang Mbak T ceritakan suara-suara yang sering Mbak T dengar! Apa yang
dikatakan oleh suara-suara itu? Apakah suara itu mengancam Mbak T atau menyuruh Mbak T
melakukan sesuatu.
K : Suara itu menyuruhnya yang baik-baik saja. Tidak boleh malas, tidak boleh tidur pagi
sebelum jam 1 siang, rajin shalat, bersih-bersih , suara gurunya yang lucu
P : Apakah Mbak T mengenali suara itu ? Kalau Mbak T kenal suara siapa itu?
K : Tidak
P : Kapan saja suara itu muncul? Apakah pada saat mau tidur, bangun tidur atau pada saat
Mbak T melamun?
P : Berapa kali suara itu muncul dalam sehari?
K : Ya tidak tahu.
P : Apakah Mbak T merasa terganggu dengan suara-suara itu?
K: Senang. Soalnya menyuruh yang bagus-bagus
P : Apa yang Mbak T lakukan jika suara-suara itu muncul?
K : Ya dikerjakan
P : tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senang sekali Mbak T mau
berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Mbak T setelah kita berbincang-
bincang?
K : Ya senang sekali
P : Jadi seperti yang Mbak T katakan tadi, Mbak T mendengar suara-suara yang menyuruh
Mbak T tidak boleh malas, yang rajin shalat, bersih-bersih. Suara itu muncul setiap waktu dan
Mbak T merasa senang mendengar suara-suara itu
K : Ya
P : Nanti kalau suara-suara itu terdengar lagi, Mbak T panggil perawat supaya dibantu agar
suara itu hilang
K : Ya
P : Bagaimana Mbak T kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara agar suara-
suara itu tidak muncul lagi. Besok kita berbincang-bincang disini atau di tempat lain ? Jam
berapa Mbak T bisa ? Bagaimana kalau jam 08.00? Mbak setuju?
K : Ya
P : Terima kasih Mbak T karena Mbak T sudah mau berincang-bincang dengan saya. Sampai
ketemu besok pagi.

Komunikasi non-verbal
P : Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di teras
K : Menoleh dan tersenyum pada perawat
K : Klien menjawab salam
P : Menatap klien dengan tersenyum
P : Sambil menatap klien, tersenyum dan memegang pundak klien
K : Klien menatap perawat dan tersenyum
K : Klien menatap perawat, kontak mata lama dan tersenyum
P : Perawat menatap klien dengan tersenyum dan mengangguk
P : Menatap klien kemudian tersenyum
K : Menatap perawat, tersenyum
K : Klien menatap perawat, berbicara dengan nada jelas
P : Mendengarkan jawaban klien sambil tersenyum
P : Menatap mata klien, bicara dengan pelan dan nada jelas
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat, berbicara dengan jelas
P : Mendengarkan jawaban klien sambil tersenyum
P : Menatap klien
K : Menatap perawat
K : Klien menatap perawat
P : Mendengarkan klien sambil menganggukan kepala
P : Menatap klien
K : Menatap perawat
K : Klien menatap perawat sambil menggelengkan kepala
P : Menatap klien
P : Menatap klien, bicara dengan nada jelas
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat, nada suara jelas
P : Mendengarkan penjelasan klien
P : Menatap klien sambil memegang tangan klien
K : Menatap perawat
K : Klien menjawab sambil menatap perawat
P : mendengarkan jawaban klien
P : Menatap klien dan menunggu jawaban klien
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat
P : Menatap klien
P : Menatap klien dan berbicara dengan pelan dan jelas
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat
P : Menatap klien dan menganggukkan kepala
P : Menatap klien, bicara dengan pelan dan jelas
K : Mendengarkan dan menatap perawat
K : Menatap perawat dan tersenyum
P : Menatap klien, menunggu jawaban klien
P : Menatap klien bicara dengan nada jelas dan pelan
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat
P :Tersenyum dan menunggu jawaban klie
P : Menatap klien
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat sambil menganggukkan kepala
P : Menatap klien dan tersenyum
P : Menatap klien, memegang tangan klien
K : Menatap perawat
K : Menatap perawat dan menganggukkan kepala
P : Menatap klien dan tersenyum pada klien
P : Menatap klien dan menjabat tangan klien
K : Membalas jabatan tangan perawat sambil menatap perawat

Analisa berpusat pada perawat


Mengharap klien mau menjawab salam perawat dengan perawat
Perawat menghargai klien
Perawat berharap klien mengingat namanya
Memberi reinforcement atas kemampuan klien mengingat nama perawat
Memberikan perasaan nyaman pada klien
Meyakinkan klien bahwa jawaban klien sangat dibutuhkan perawat
Menunjukkan perhatian pada klien dan berharap peertanyaan perawat diterima dengan jelas
oleh klien
Meyakinkan bahwa jawaban klien sangat dibutuhkan
Meminta persetujuan klien
Meyakinkan klien bahwa jawaban yang diberikan sangat dibutuhkan oleh perawat
Menunjukkan perhatian pada klien
Berusah memberikan pertanyaan yang jelas pada klien
Menunjukkan perhatian pada klien
Mempertahankan kontak dengan klien
Menghargai klien
Meyakinkan klien bahwa jawabannnya sangat dibutuhkan oleh perawa
Menunjukkan perhatian pada klien
Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh klien
Menghargai jawaban klien
Berharap diterima klien dengan jelas
Meyakinkan klien bahwa jawabannya diharapkan oleh perawat
Berusaha penjelasan yang diberikan bisa diterima oleh klien dengan jelas
Menghargai klien
Meyakinkan klien dan nempertahankan kontak
Menghargai klien
Memberikan perhatian pada klien
Menunjukkan perhatian pada klien
Berusaha mengakhiri interaksi dengan bersahabat

Analisa berpusat pada klien


Klien menyadari kehadiran perawat
Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
Klien berusaha mengingat nama perawat
Klien menanggapi kehadiran perawat dengan baik
Memperhatikan pertanyaan perawat
Klien meyakinkan perawat bahwa jawaban yang disampaikan sesuai dengan kenyataan
Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
Meyakinkan perawat atas jawaban yang dipilih klien
Memperhatikan pertanyaan perawat
Klien meyakinkan perawat bahwa jawaban yang diberikan sesuai kenyataan
Menunjukkan perhatian pada pertanyaan perawat
Berusaha meyakinkan perawat
Memperhatikan pertanyaan perawat
Berusaha meyakinkan perawat
Mendengarkan pertanyaan perawat
Klien berusaha meyakinkan perawat
Mendengarkan pertanyaan perawat
Meyakinkan perawat
Klien memperhatikan pertanyaan perawat
Klien meyakinkan perawat atas jawaban yang diberikan
Memperhatikan perawat
Menunjukkan bahwa klin senang berinteraksi dengan perawat
Memperhatikan penjelasan perawat
Meyakinkan perawat
Memperhatikan apa yang dibicarakan oleh perawat
Meyakinkan perawat
Memperhatikan pertanyaan yang diajukan oleh perawat
Klien meyakinkan perawat bahwa dia setuju
Menghargai tindakan perawat

Rasional
Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berinteraksi dengan perawat
Klien mau menjawab salam perawat menunjukkan klien mau berinteraksi dengan perawat.
Menstimulasi klien terhadap ingatan dan perhatiannya kepada perawat
Klien masih mengenal perawat menandakan perhatian dan kesediannya menerima
hubungan
Dengan menanyakan khabar klien diharapkan klien akan merasa diperhatikan oleh perawat
Klien mengungkapkan perasaannya dengan senang hati
Menawarkan pilihan pada klien akan membuat klien merasa dihargai oleh perawat
Klien memberikan persetujuan pada perawat
Perawat mengklariikasi masalah yang dialami oleh klien
Klien berusaha mejelaskan suara-suara yang didengar pada perawat
Perawat mencoba menggali masalah yang dialami oleh klien
Klien memberikan jawaban pada perawat
Memberikan alternatif jawaban pada klien
Memberikan jawaban yang jelas pada perawat
Mencoba mengklarifikasi jawaban klien
Klien berusaha memberikan jawaban yang sebenarnya
Perawat berusaha mengetahui perasaan klien sehubungan dengan suara-suara yang klien
dengar
Klien mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dan meyakinkan perawat
Perawat berusaha mengetahui yang klien lakukan jika suara suara muncul
Meyakinkan perawat kejadian yang dialami
Pertanyaan terbuka akan membuat klien lebih bebas untuk mengungkapkan perasaannya
dan merasa lebih dihargai
Klien mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dan berharap klien percaya padanya
Perawat mengklarifikasi dari apa yang sudah diungkapkan oleh klien
Jawaban singkat klien meyakinkan perawat
Berusaha membantu klien dengan memberikan pilihan yang harus dilakukan oleh klien
Klien memberikan jawaban singkat yang meyakinkan perawat
Memberikan kebebasan pada klien untuk memilih dengan memberikan alternatif jawaban
akan membuat klien merasa dihargai oleh perawat
Menunjukkan bahwa klien menyetujui untuk interaksi lagi dengan perawat
Ucapan terima kasih setelah berinteraksi akan semakin meningkatkan kepercayaan klien
pada perawat"

45. Gita Kurnia W

pada : 09 April 2017

"Analisa Proses Interaksi atau yang biasa disingkat sebagai API, merupakan pencatatan atau
pelaporan hasil interaksi perawat dengan klien.
API ini berfungsi sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan.
Catatan verbal dapat berupa video, recorder, catatan garis besar, maupun catatan interaksi.

Contoh study kasus nomor 1(Halusinasi) :


Nama mahasiswa : Gita
Tanggal : 9 April 2017
Jam : 15.00 15.20 WIB
Ruang : Anggrek
Initial klien : Nyonya A
Status interaksi perawat klien : pertemuan ke-1 (perkenalan)
Lingkungan : tenang, klien duduk di kursi sambil menatap sudut kanan ruangan dekat almari.
Deskripsi klien : klien terlihat rapi, bersih, dan bau tubuh klien harum.
Tujuan : setelah intervensi keperawatan diharapkan klien dan perawat dapat membina
hubungan saling percaya.
1. Komunikasi verbal
Perawat : Selamat pagi, Bu.
Komunikasi non-verbal
Perawat memasuki kamar klien, tersenyum sambil menghampiri klien.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat bersemangat saat akan memulai interaksi.

2. Komunikasi verbal
Klien : Selamat pagi.
Komunikasi non-verbal
Klien tertegun sebentar, masih dengan keadaan semula, kemudian perlahan menatap perawat
dan menjawab salam.
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa sedikit ragu. Akan tetapi, klien mau menjawab salam dari perawat.

3. Komunikasi verbal
Perawat : Ibu, perkenalkan saya Ners Gita. Saya mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga yang sementara praktik disini selama 1 bulan. Kalau boleh tau nama
Ibu siapa?
Komunikasi non-verbal
Perawat tetap tersenyum, duduk di samping klien, menjulurkan tangan untuk berkenalan.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat berharap utnuk memperoleh respon positif dari klien.

4. Komunikasi verbal
Klien : nama saya Ana.
Komunikasi non-verbal
Klien menatap perawat, tersenyum kemudian menjabat tangan perawat.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau memberikan respon positif terhadap perkenalan.

5. Komunikasi verbal
Klien : ayo nak sini kenalan sama perawatnya mama.
Komunikasi non-verbal
Klien menatap sudut kanan ruangan dekat almari sambil melambaikan tangan.
Analisa berpusat pada klien
Klien nampak sedang mengajak seseorang.

6. Komunikasi verbal
Perawat : siapa dia Bu?
Komunikasi non-verbal
Perawat secara spontan menoleh ke arah klien sesaat kemudian menatap sudut kanan
ruangan.
Analisa berpusat pada perawat
Perawat nampak sedikit terkejut terhadap apa yang telah dikatakan dan dilakukan oleh klien.
Namun perawat mencoba mengontrol diri untuk tidak menampakkan keterkejutannya.
7. Komunikasi verbal
Klien : anak saya mbak, namanya Nino.
Komunikasi non-verbal
Klien menatap perawat, kemudian tersenyum.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau merespon pertanyaan dari perawat.

Rasional : perkenalan dapat menjadi langkah intervensi keperawatan awal untuk membangun
rasa percaya antara klien dengan perawat. Perkenalan juga mampu menjadi sarana dalam
mengumpulkan data awal bagi perawat untuk menentukan intervensi selanjutnya.
Kesan perawat : perawat menganalisa bahwa tujuan pertemuan pertama dengan klien dapat
tercapai, yaitu tercapainya rasa saling percaya antara klien dengan perawat. Hal ini dapat
diketahui dari respon positif klien dengan bersedia menjawab pertanyaan perawat. Hasil
interaksi pertama dengan klien menunjukkan bahwa klien perlu penanganan untuk
mengembalikan kesadaran akan halusinasinya."

46. HOMSIYAH

pada : 09 April 2017

""Analisa proses interaksi merupakan suatu metode yang digunakan oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien dalam diagnosa keperawatan
apapun. Tujuannya adalah untuk membangun komunikasi yang baik antara klien dan perawat,
membantu merencanakan intervensi keperawatan, dan memaksimalkan intervensi
keperawatan yang dilakukan.

Contoh :
Inisial Klien : Ny. S
Usia : 25 tahun
Pukul : 10.00
Status Interaksi: Pertemuan ke-1
Lingkungan :
Kondisi lingkungan di sekitar klien tidak terlalu ramai dan mengganggu.
Posisi interaksi perawat dan klien yaitu klien berada di tempat tidur sedangkan perawat
duduk di samping tempat tidur klien dan menghadap klien
Deskripsi klien :
Klien meunjukkan wajah yang lemas, terdapat raut mukanya eserta mata yang leam. Baju
klien terlihat kusut berantakan namun masih terlihat bersih.
Tujuan : klien mampu meningkatkan harga dirinya dan mampu mengontrol rasa cemasnya
dan perasaan yang membuat dirinya merasa tidak berguna dan tidak dihargai.
Perawat : Ners SISI
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa berfokus pada perawat Analisa berfokus
pada klien Rasional
Berikut contoh percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat pagi mbak, mohon maaf, dengan mbak siapa?
K : Nn. S. (tidak menjawab salam).
P : Perkenalkan nama saya ners sisi dari fakultas keperawatan Universitas Airlangga.
Komunikasi non verbal :
P : Tersenyum saat memandang klien
K : Biasa saja, tidak tersenyum.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat ingin memberikan kesan yang baik saat bertemu dengan klien dan membuka
percakapan
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon negative saat diajak komunikasi dengan perawat, da nada yang
tidak dijawa oleh pasien.
Rasional :
Ucapan selamat pagi, atau sapaan apapun, menujukkan rasa ramah dan menghargai antara
sesama.

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana mak kaarnya? Sudah baikkan?.
K : Baik Ners
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat terus tersenyum, dengan menggunakan intonasi yang baik dan lembut
K : Klien nampak tidak senang, tidak menunjukkan rasa ramah
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa canggung karena sepertinya kehadirannya tidak diharapkan oleh klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien merespon dengan singkat pertanyaan perawat
Rasional :
Bertanya kabar menunjukkan sikap peduli. Sedangkan memperkenalkan diri menunjukkan
rasa ingin mengenal dan akrab dengan orang yang diajak berbicara.

Komunikasi Verbal :
P : apa yang mbak rasakan selama mbak dirawat disini?
K : pusing dan gelisah Ners saya sendirian disini.
P :kenapa mbak merasa sendiri disini kan banyak orang?
K : gak ada yang mau berteman denganku.
Komunikasi Non Verbal :
P : Masih tersenyum dan memandang klien
K :klien sedih, mulai memandang perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha ramah agar klien mau menceritakan masalah yang dialaminya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien merasa sedih, dan mulai bercerita
Rasional :
Untuk menggali semua apa yang dirasakan oleh klien

Komunikasi Verbal :
P : Mbak kenapa kok merasa putus asa? Karena masalah teman-teman di kampus?
K : Saya juga bingung Ners
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat memandang klien
K : Ekspresi klien bingung, memandang ke arah depan
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih berusaha untuk menggali perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai mencoba untuk terbuka kepada perawat
Rasional :
Untuk menggali semua apa yang dirasakan oleh klien

Komunikasi Verbal :
P : Apa yang membuat mbak merasa tidak mempunyai teman?
K : Semua orang itu sama saja mbak gak ada yang baik, hanya memanfaatkan saja, saya dulu
pernah dihianati teman saya makanya saya tidak mau erteman dengan siapapun.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan rasa empati
K : Pandangan klien mulai berfokus pada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mendengarkan klien dengan baik dengan empati
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai terbuka dengan perawat
Rasional :
Menjadi pendengar yang baik, sehingga pasien merasa tenang dan nyaman dan merasa
mempunyai teman yang dapat mengerti dirinya.

Komunikasi Verbal :
P : jangan sedih, masih banyak orang yang perduli sama kamu keluargamu saudaramu juga
banyak yang perduli sama kamu, jadi jangan pernah merasa sendiri, mungkin teman kamu itu
ukan teman yang baik buat kamu.
K : hmmm,, iya juga ya Ners
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum, pandangan fokus pada klien, dan mulai memberi nasehat
K : Memandang perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha memberikan solusi
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencoba untuk menerima ucapan perawat
Rasional :
pasien merasa lebih menerima terhadap apa yang telah terjadi dan mulai erfikiran positif.

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana apa kamu masih merasa putus asa?
K : jadi sebenarnya ini semua sudah adalah cobaan untukku, dan juga mungkin masih banyak
orang baik yang mau erteman dengan ku dengan ikhlas.
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum, memandang klien
K : Tersenyum memandang perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien semakin antusias dan terbuka kepada perawat dan merasa lebih lega dan mulai senang
Rasional :
Kemampuan klien untuk bertanya mengenai solusi menunjukkan perkembangan diri klien
yang lebih baik

Komunikasi Verbal :
P : iya benar, masih banyak orang baik, keluargamu saudaramu, terus semangat yak arena
tidak ada masalah yang diberikan tuhan kepada hambanya melampaui batas kemampuan
hanbanya
K : Iya Ners, makasi ya
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan tersenyum
K : mendengarkan sambli tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat memberikan nasehat dan arahan pemikiran yang baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien memberikan umpan balik positif pada perawat
Rasional :
Nasehat yang baik serta dikemalikan kepada tuhanya akan membuat klie lebih senang dan
berfikiran positif dengan perasaan yang lega.

Komunikasi Verbal :
P : iklah , kalau ada apan-apa lagi, mbak bisa panggil saya atau perawat yang bertugas disini.
Sekarang mbak bisa istirahat
K : Iya ners, terima kasih banyak
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum kepada klien. Merapikan tempat tidur klien
K : Tersenyum kepada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha meyakinkan klien bahwa banyak orang yang mau mendengarkannya dan
masih banyak yang perduli padanya.
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat sangat ahagia dan semangat
Rasional :
Menyatakan kehadiran membuat klien merasa ada yang menghargai dan mendengarkan

Komunikasi Verbal :
P : Saya tinggal dulu ya mbak
K : Iya
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal
K : Tersenyum kepada perawat dan mengganggukkan kepala
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa puas dan senang dengan respon klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat lebih baik dari sebelumnya
Rasional :
Tahap akhir merupakan tahap dimana sikap klien jauh lebih baik dan berusaha melupakan hal
buruk yang telah terjadi kepada dirinya, dengan dikemalikan kepada apa yang telah
diyakininya yaitu agamanya.
"

47. Agi Putri Alfiyanti

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi adalah metode atau kegiatan perawat untuk memahami tentang
interaksi yang terjalin antara perawat dan klien (pasien). Diperlukan analisa proses interaksi
adalah tidak lain agar perawat mengerti apa yang terjadi pada klien melalui interaksi secara
verbal maupun pola perilaku klien. Tujuan khusus dari analisa proses interaksi untuk perawat
adalah agar perawat dapat menjalin komunikasi yang baik dan harmonis dengan klien,
sehingga mempermudah perencaan intervensi dan evaluasi keperawatan yang akan dilakukan.
Robert Bales (1950) menyusun teori yang menjelaskan mengenai analisis proses interkasi
(interaction process analysis) yang saat ini sudah menjadi salah satu karya klasik teori
komunikasi. Bales menyatakan terdapat 12 jenis pesan dalam komunikasi kelompok yang
dapat disederhanakan menjadi empat pesan, yang terdiri atas: tindakan positif, upaya
jawaban, pertanyaan dan tindakan. Jenis jenis perilaku bersifat berpasangan, dan setiap
pasangan perilaku memiliki wilayah masalah tertentu bagi kelompok yang bersangkutan.
Misalnya memberikan informasi dipasangakan dengan meminta informasi, memberikan
pendapat dipasangakan dengan meminta pendapat, dan memberikan saran dipasangkan
dengan meminta saran.
Seperti halnya seorang perawat yang sedang berkomunikasi kepada klien, saat klien
membutuhkan informasi dan saran maka seorang perawat akan bertindak sebagai pemberi
informasi dan saran.
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi

Contoh API
Initial klien : Nn.D
Tujuan interaksi :
a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri)
Usia : 17 Tahun
Waktu interaksi : 09.00 WIB
Interaksi ke : 1 (9 April 2017)
Ruang : Anggrek
No. RM : 1003754
Lingkungan : Di Halaman Rs dengan keadaan Nyaman, tenang, dan santai.
Diskripsi klien : Klien mengenakan baju dan Celana bersih, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di halaman Rs.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Assalamualaikum Mbak, perkenalkan saya perawat yuni, mahasiswi stikes dr Soebandi,
dengan mbak siapa ?
K: Waalaikumsalam. Nn.D
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Saya akan selalu menemani mbak disini selama 20
menit. Bagaimana D?
K: Saya baik mbak, iya
P: Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak rasakan selama ini? saya
siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan.Bagaimana kalau kita lakukan disini
saja?
K: Iya mbak.
P: Bagaimana perasaanD setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut
Dmerasa paling menderita di dunia ini? Apakah Dkehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini.
P: Apakah D merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah D sering
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Ia benar mbak,saya semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat
dan ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
P: Apakah D berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharapD
mati? Apakah Dmencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Ia mbak dari pada saya merugikan banyak orang, arah fikiran saya lebih baik saya mati
saja mbak. Lalu saya mencoba melakukannya mbak karena saya tidak kuat menanggung
musibah itu sendiri.waktu saya mau melakukan bunuh diri itu ada ibu saya yang mengetahui.
Sampai akhirnya saya dibawa ksini.
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan D lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
P: Ya, bagus sekali. Dharus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu
D. Saya percaya D dapat melakukannya
K: Ia mbak.
P: Bagaimana perasaanD setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: Senang mbak.
P: D, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana D?
Jam berapa D bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa lama?
K: Ia mbak,
Terserah mbak aja.
P: D, mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mbak.
P: Baiklah D, kita akan ketemu lagi jam 09.00, di halaman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi...
K: Ia mbak, terimakasih.

KOMUNIKASI NON VERBAL


P: Memandang D dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum.
P: memandang D dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke belakang.
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak focus terhadap perawat yang bertanya
P: memandang D
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
P: memandang D
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
P: memandang D
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
P: Memandang D dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
P: memandang D dan berbicara dengan sopan.
K: menganggukkan kepala

ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN


P : Ingin membuka percakapan dengan klien
P : merasa senang karena D memberikan respon positif terhadap percakapan
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
P: Ingin mengetahui keadaan D saat ini.
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
P: Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan menggali permasalahan klien
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan
pilihan waktu dan tempat
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien

ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT


K : memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan
perawat
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya

K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat


K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
K: Klien mencoba memahami perawat
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya

RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
Reinforcement (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai"

48. Dewi Ayu Kumalasari

pada : 09 April 2017

"Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman
dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
Konsep yang dikemukakan oleh Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi
tindakan individu lain yang menjadi pasangannya.
Analisa proses interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Tujuan dari API ini sendiri adalah
selain untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi tetapi juga memberi dasar belajar
artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat (mahasiswa) dalam berinteraksi
dengan klien. Salah satu komponen dari API yakni berupa komunikasi verbal dan non-verbal
perawat dan klien .

Contoh :
Inisial Klien : Nn. X
Usia : 19 tahun
Pukul : 08.00
Status Interaksi : Pertemuan ke-1
Lingkungan :
Kondisi lingkungan disekitar klien tidak ramai. Posisi klien berada berhadapan dengan
perawat. Klien dan perawat sama-sama duduk di kursi kamar rumah sakit.
Deskripsi Klien :
Klien terlihat melamun dan menunjukkan raut wajah acuh tak acuh dan malas menanggapi
pertanyaan.

Percakapan :
Day I
P: Selamat pagi ibu (dengan senyuman tulus)
Ny.X: (memalingkan wajah)
Analisa berpusat pada perawat: Pembukaan percakapan dilakukan perawat dengan
memberikan energi positif berupa senyuman
Analisa berpusat pada klien: Memberikan tanggapan dengan berpaling dan tak menjawab
perawat
Rasional: Sapaan yang dilakukan dengan senyuman oleh perawat menunjukkan pemberian
energi positif untuk klien pada permulaan percakapan

(Komunikasi Verbal)
P: Bagaimana ibu kabarnya hari ini? (tetap dengan senyuman seperti biasanya)
Ny.X: Baik (nada singkat, padat dan jelas)
P: Pagi ini sudah sarapan bu?
Ny.X: hmm
Analisa berpusat pada perawat: perawat tetap berusaha mentransfer energi positif dan tetap
mencoba melakukan pendekatan pada klien
Analisa berpusat pada klien: klien mulai memberikan tanggapan verbal kepada perawat
Rasional: Dengan rasa tulus dan berusaha tetap memberikan energy positif serta tetap teguh
melakukan pendekatan, klien mulai terbuka berkomunikasi dengan perawat.

P: Ibu.. coba ibu saya ingin bercakap dengan menatap wajah cantik ibu (sambil tersenyum
dan mendinginkan suasana)
Ny.X: Iya iya ini wajah saya, memang kenapa
P: Naah.. begitukan ibu jadi terlihat lebih cantik..
Analisa berpusat pada perawat: perawat mulai memberikan pujian sedikit demi sedikit untuk
klien
Analisa berpusat pada klien: klien mulai menanggapi perawat dengan kata-kata yang lebih
panjang
Rasional : dengan tetap sabar dan memberikan pujian sedikit demi sedikit klien mulai
menunjukkan interaksi yang lebih terbuka dari sebelumnya
P: Bagaimana ibu hari ini? Hari ini langitnya cerah bukan? Apa ibu tidak ingin berjalan-jalan
di halaman taman depan?
Ny.X: hmm..boleh saja asal ada yang menemani aja (memandang ke atas sambil malu dan
ekspresi sangat datar)
Analisa berpusat pada perawat: perawat mulai memberikan penawaran agar klien semakin
menunjukkan interaksi yang lebih baik dibanding sebelumnya dengan mengajak berjalan-
jalan disekitar taman
Analisa berpusat pada klien: klien menunjukkan keinginan yang sebenarnya bahwa ia ingin
melakukan aktivitas akan tetapi itu dilakuakn klien masih dengan perasaan malu-malu
Rasional : dengan tetap memberikan tanggapan terus menerus yang positif dan beranjak
mulai memberikan ajakan melakukan aktivitas yang ringan dan bersifat menyegarkan pikiran
klien, klien mulai memberikan respon interaksi melalui sebuah tindakan
P: Ibu, dicuaca yang seperti ini sepertinya menikmati cuaca taman cocok sambil menikmati
minuman isotonic. Ini ibu saya punya 2 minuman satu untuk ibu dan satu untuk saya..
Ny.X: hm (sambil melirik perawat)
P: Ini untuk ibu..diminum ya bu.. (menyodorkan minuman ke pangkuan Ny.X)
Ny.X: menganggukkan kepala dan menerima minuman isotonic tsb
Analisa berpusat pada perawat: perawat terus melakukan pendekatan dengan perhatian lebih
dan tetap mengajak berinteraksi dengan energy positif
Analisa berpusat pada klien: klien tampak masih malu-malu akan tetapi menunjukkan
ketertarikan akan perhatian perawat
Rasional : dengan perhatian dan energy positif yang terus diberikan perawat, klien menerima
pemberian perawat walaupun dengan rasa masih malu-malu

Day II
P: ibuk, ini saya bawain sarapan pagi buat ibuk. Ayo ibu harus makan biar makin sehat, yah?
Ny.X : Iya.. taruh disitu saja..terimakasih ya sus. (sambil melihat wajah perawat)
P: nah..begitu dong ibu.. TOP deh kalau ibu seperti itu setiap hari.. ayo ibu fighting
(semangat)
Ny.X: Siap. OK sus (sambil memberikan senyuman tipis kepada perawat)
P: baik ibu.. saya sangat senang dan mensupport ibu .. semoga besok semakin semangat
dalam beraktivitas ya ibu
Ny.X: Iya sus terimakasih..
Analisa berpusat pada perawat : perawat keesokan harinya seperti biasa memberikan energy
positif dengan berupa senyum dan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien: klien memberikan tanggapan atau respon yang postif yakni
dengan jawaban dan raut wajah yang senang atas apa yang dilakukan perawat
Rasional : dengan perhatian dan energy positif yang sedikit demi sedikit selalu diberikan oleh
perawat, sikap menarik diri yang dilakukan klien selama ini mulai perlahan terobati dengan
penangan perawat yang sabar dan tulus.

"

49. Ima Matul Khoiriyah


pada : 09 April 2017

"A. Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja
yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
pasien. Hasil analisa proses interaksi ini memberikan dampak positif terhadap proses
keperawatan karena dapat meningkatkan peran perawat untuk berkomunikasi, melakukan
pendekatan terhadap klien, mengidentifikasi kebutuhan klien, serta mengevaluasi efektifitas
proses keperawatan yang telah dilaksanakan.

Analisa Proses Interaksi (API)


1.Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan
timkesehatan
2.Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilakudan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
3.Catatan hubungan P dan K adalah interaksi yang terjadi selama perawat
berhubungindividual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
4.Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
5.Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untukmemahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.

B. Percakapan API

Nama klien : Tn. N


Usia : 30 th
Hari/Tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : Pukul 15.00-15.20 WIB (15 Menit)
Tempat : Taman RS Akbar
Lingkungan : Di tempat duduk berhadapan dengan perawat, suasana tenang.
Deskripsi pasien : Klien mengenakan baju kumuh dan celana hijau kekuning-kuningan,
rambut tidak rapi dan bau tidak sedap,tidak memakai sandal.
Tujuan komunikasi : Agar defisit perawatan diri klien teratasi

- Komunikasi Verbal
P : Selamat siang pak, perkenalkan saya Ners Riya. Ini dengan bapak siapa?
K : Selamat siang mbak. Panggil saja Tn.N
P : Boleh saya duduk di sini dan cerita-cerita dengan bapak 15 menit
K : iya silahkan duduk mbak
- Komunikasi non verbal
P : Duduk berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan agak membungkuk ke depan.
K : Melihat ke arah perawat dan mengulurkan tangan.
P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan
bersahabat
K : Memandang perawat dengan wajah serius
- Analisa berpusat pada perawat
a.Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka dan menjaga posisi tubuh dengan
terapeutik
b.Perawat mencoba untuk membuka diri dan mencoba menggali identitas klien

- Komunikasi Verbal
P :Bagaimana pak perasaannya pagi ini, kelihatannya bapak nampak lesu, Apa bapak sudah
mandi ?
K : Belum, nanti saja
P : loh mengapa kok belum mandi pak?
K : Belum ingin mandi mbak
P : Sebaiknya bapak segera mandi agar badannya terasa segar.
K : iya, nanti saja
P : Alangkah baiknya bapak mandi terlebih dahulu agar dapat bisa kembali aktifitas dengan
nyaman
K : (Diam)
P : Baik pak, terima kasih sudah mau cerita dengan saya. Bagaimana kalau nanti selesai
bapak mandi kita bercerita-cerita lagi?
K : iya mbak
P : Baiklah kalau begitu, saya pergi dulu ya pak. Selamat siang.
K : Siang
- Komunikasi non verbal
P : Kontak mata, bicara santai tapi jelas.
K : Memandang ke arah P kemudian pandangan ke tempat lain.
P : Menatap ke arah K, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi.
K : Bicara pelan dan pandangan kearah lain
P : Bicara jelas, sikap terbuka dan tersenyum
K : Menunduk dan meludah.
P : Bicara santai tapi jelas.
K : Tampak berpikir sambil menunduk.
P : Kontak mata tetap.
K : mengangguk
P : Tersenyum dan mengulurkan jabat tangan
K : Menoleh dan berjabat tangan dengan P
- Analisa berpusat pada perawat
a.Berusaha mengetahui keadaan hari ini , dan kebutuhan yang harus segera dipenuhi klien
saat ini.
b.Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak sebelumnya.
c.Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.
"

50. Zulfia Rahmih


pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Analisa proses interaksi ini diperlukan untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat dan
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan. Dalam analisa proses interaksi
harus terdapat beberapa komponen penting antara lain: komunikasi verbal dan non-verbal
perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi
yang dapat dilakukan perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan
komunikasi klien, analisa makna dan rasional dari komunikasi, kesan atau evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4, dan rencana lanjutan
tindakan keperawatan.

Percakapan Semu antara Perawat dan Klien

Nama Mahasiswa : Zulfia Rahmih


Tanggal : 09 April 2017
Tempat : Ruang Kasuari Rumah Sakit Jiwa Sumber Porong Lawang Jawa Timur
Inisial Klien : Tn. W
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Di Kamar RSJ Lawang, berhadapan dengan klien, suasana kondusif
Deskripsi Klien : Penampilan sangat rapi, selalu memakai dasi dan peci.
Tujuan Komunikasi : Terjalin hubungan saling percaya antara perawat dan klien serta klien
dapat bercerita tentang apa yang dirasakannya selama ini.
Masalah Keperawatan : Waham Curiga

N : Ners Zulfia
W : Klien (Tn. W)

1.
Komunikasi verbal
N : Selamat pagi pak, apakah saya boleh duduk disamping bapak?
W : Silahkan

Komunikasi non verbal


N : Menatap Tn. W dan tersenyum ramah
W : Ekspresi merenung

Analisa berpusat pada perawat


N : Dapat memulai percakapan dengan menggunakan salam dan diberikan tanggapan oleh
klien.

Analisa berpusat pada klien


W : Ragu terhadap orang baru di sekitarnya

Rasional
Salam merupakan awalan yang baik untuk mengawali suatu percakapan.
2.
Komunikasi verbal
N : Perkenalkan pak, saya Ners Zulfia perawat baru di rumah sakit ini.
W : Iya

Komunikasi non verbal


N : Menjabat tangan ke klien
W : Menerima jabatan tangan dari perawat sambil menatap perawat

Analisa berpusat pada perawat


N : Mencoba lebih dekat dengan klien menggunakan kontak fisik(berjabat tangan)

Analisa berpusat pada klien


W : Mulai mencoba menerima keberadaan perawat saat itu.

Rasional
Perkenalan diri sambil berjabat tangan dapat memulai rasa saling percaya antara klien dengan
perawat.

3.
Komunikasi verbal
N : Tadi saya sudah perkenalkan diri saya, supaya saling kenal saya boleh tahu nama Bapak
siapa?
W : Nama saya Tn. W.A.P , panggil saja saya Tn. W

Komunikasi non verbal


N : Tersenyum ramah dan supel
W : Menatap perawat dan mengucapkan namanya

Analisa berpusat pada perawat


N : Mencoba mengenal identitas kliennya

Analisa berpusat pada klien


W : Klien mulai tertarik dengan keberadaan perawat disampingnya

Rasional
Mengetahui nama klien secara langsung dapat memudahkan interaksi lebih dalam

4.
Komunikasi verbal
N : Bapak rumahnya dimana?
W : Kepanjen mbak, asli orang Kepanjen saya

Komunikasi non verbal


N : Menatap klien
W : Menunduk dan berpikir
Analisa berpusat pada perawat
N : Membuat percakapan ringan untuk semakin akrab

Analisa berpusat pada klien


W : Klien berusaha mengingat

Rasional
Percakapan ringan memudahkan klien untuk merespon perawat

5.
Komunikasi verbal
N : Masih daerah Malang ya pak, bapak disini sudah berapa lama?
W : 3 tahunan mungkin mbak

Komunikasi non verbal


N : Menatap klien dengan sikap supel
W : Merespon perawat sambil ekspresi berfikir

Analisa berpusat pada perawat


N : Perawat mulai mengkaji identitas klien

Analisa berpusat pada klien


W : Berusaha mengingat

Rasional
Lama rawat inap klien menentukan seberapa parahkah klien

6.
Komunikasi verbal
N : Bapak ingat, mengapa bapak berada disini?
W : Saya sedang sembunyi disini . Saya sedang diincar oleh rekan saya. Dia takut kalah
tersaingi oleh saya untuk menjadi anggota DPR. Saya lulusan luar negeri sedangkan dia
lulusan kampung. Dia itu tidak ada apa-apanya dibandingan dengan saya. Mbaknya jangan
bilang siapa-siapa ya. Saya sedang di mata-matai oleh musuh saya. Orang-orang berbaju
hitam itu adalah orang suruhan rekan saya dan sekarang mereka sedang mengincar saya dan
kemudian saya akan diculik dan dibunuh oleh mereka.

Komunikasi non verbal


N : Bertanya perlahan takut menyakiti perasaan klien.
W : Klien langsung menceritakan masalahnya dengan penuh amarah dan berekspresi berhati
hati dalam menjelaskan bahwa dia sedang diincar oleh orang-orang yang berbaju hitam.

Analisa berpusat pada perawat


N : Perawat mulai mengkaji penyebab klien dirawat di rumah sakit.

Analisa berpusat pada klien


W : Klien mengalami waham curiga. Setiap orang yang memakai baju hitam dia beranggapan
bahwa itu orang yang mengincarnya dan akan membunuhnya.

Rasional
Waham curiga terjadi dengan menyakini bahwa ada seseorang yang berusaha mencederai
dirinya.

7.
Komunikasi verbal
N : Bapak bersembunyi disini, lalu bagaimana dengan keadaan keluarga Bapak dirumah?
W : Keluarga saya sudah saya suruh pergi ke luar negeri agar mereka aman dari orang-orang
jahat itu.

Komunikasi non verbal


N : Mendekatkan diri dan juga memperhatikan apa yang dikatakan klien
W : Mengatakan dengan nada berbisik-bisik

Analisa berpusat pada perawat


N : Melanjutkan pengkajian dan menyambungkan dengan perkataan klien sebelumnya.

Analisa berpusat pada klien


W : Mengingat keluarganya

Rasional
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri.

8.
Komunikasi verbal
N : Semoga bapak disini aman ya, tidak ada orang jahat yang mengincar bapak.
W : Iya mbak, jangan kasih tahu siapa-siapa ya mbak saya disini kalau ada orang-orang
berbaju hitam mencari saya.

Komunikasi non verbal


N : Memandang klien dan menepuk bahu klien.
W : Memohon dan menatap klien

Analisa berpusat pada perawat


N : Mencoba ber empati pada klien.

Analisa berpusat pada klien


W : Meminta pertolongan kepada perawat agar klien tetap aman disini.

Rasional
Sikap empati akan membantu klien lebih tenang menghadapi masalahnya dan klien dapat
menyadari bahwa ada orang yang masih peduli dengan masalahnya.

9.
Komunikasi verbal
N : Bapak saya sekarang harus mengerjakan tugas saya yang lainnya, kalau ada kesempatan
kita lanjutkan ya ceritanya. Saya tinggal dulu ya pak.
W : Iya mbak

Komunikasi non verbal


N : Berdiri dan menatap klien dengan ramah.
W : Tersenyum dan mengangguk.

Analisa berpusat pada perawat


N : Menutup fase I

Analisa berpusat pada klien


W : Klien menunjukkan rasa percaya pada klien

Rasional
Untuk mengakhiri fase I perlu digunakan digunakan salam penutup agar tetap terjaga
hubungan saling percaya.

"

51. Itsnaini Lina Khoiriyyah

pada : 09 April 2017

"API (Analisis Proses Interaksi) merupakan suatu metode yang dilakukan oleh perawat
melibatkan klien untuk memahami suatu interaksi antara perawat dan klien. API ini
memerlukan suatu komunikasi yang baik. Dalam hal ini, komunikasi yang digunakan yaitu
komunikasi terapeutik. Didalam analisa ini, mencakup 4 hal yaitu komunikasi verbal,
komunikasi non verbal, analisis berpusat pada perawat, analisis berpusat pada klien, dan
rasional. 4 Hal ini harus ada dalam API untuk membantu proses analisis interaksi yang
nantinya akan mempengaruhi tindakan keperawatan.

API ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mendengar, berkomunikasi,


meningkatkan kepekaan perawat terhadap klien, dan untuk membantu proses tindakan
keperawatan.

Contoh interaksi semu defisit perawatan diri :


a. Inisial klien : Ny. A
b. Status interaksi : Pertemuan I (perkenalan)
c. Hari/tanggal : Minggu, 9 April 2017
d. Pukul : 15.41
e. Lingkungan : Lingkungan nyaman, tenang, tidak ada pasien lain yang berlalu lalang
f. Deskripsi : Perawat dan klien duduk berhadapan. Klien dalam kondisi lemas, tidak ada
tenaga untuk melakukan aktivitas, bau, pakaian kotor, rambut berantakan, badan tampak
kotor.

1. Komunikasi verbal :
Ns : Selamat pagi ibu, saya Ns B. Boleh minta waktunya kira-kira 10 menit saja bu ?
K : Iya, boleh
Ns : Ibu namanya siapa kalau boleh tau ?
K:A
Ns : Oh, Ny. A. bagaimana perasaannya sekarang ?
K : Biasa aja, saya ingin dijenguk suami dan anak saya. sudah 1 minggu mereka tidak kesini.
Biasanya jam segini saya disiapkan untuk mandi, saya ngga mau mandi kalau tidak ada
mereka
Ns : Oh begitu, apakah tidak ada kabar dari mereka? Meskipun begitu, ibu harus tetap mandi.
Bu, kebersihan badan itu sangat perlu. Jika kita bersih, kita akan lebih bersemangat, kita juga
terhindar dari penyakit dan badan kita akan sehat. Gimana bu ? masak tetep ngga mau mandi
K : Iya nanti aja
Ns : Beneran ya buk ? Nanti kalau ketemu saya lagi, ibu harus sudah mandi yaa. Biar kalau
suami dan anak ibu kesini, nanti ikut senang kalau ibu berpenampilan bersih. Oke buk ?
K : Iya sus
Ns : Yasudah, saya permisi dulu ya buk. Terimakasih waktunya. Tetep semangat yaa, jangan
lupa pesan saya ya buk. Sampai ketemu lagi
K : Iya sus

2. Komunikasi non verbal


Ns : Tersenyum, menghampiri klien
K : Tersenyum menatap Ns
Ns : Tersenyum
K : Berfikir, menatap ke arah atas
Ns : Memandangi klien
K : Sedih, menatap ke arah bawah
Ns : Serius, namun diselingin bercanda mencoba menggoda klien
K : Mengalihkan pandangan ke arah lain dan berpikir sejenak
Ns : Tersenyum
K : Memandang perawat, mengangguk dan tersenyum
Ns : Tersenyum memandang klien
K : Memandang perawat dan tersenyum

3. Analisis berpusat pada perawat


Berusaha membuka interaksi
Berusaha mencari tau informasi
Berusaha mencari tau keadaan klien saat ini dan berharap klien mau bercerita
Memberikan informasi dan memberikan rayuan atau ajakan untuk memenuhi tindakan
keperawatan
Berharap klien mau mendengar saran perawat
Berharap klien senang dalam interaksi yang dilakukan

4. Analisis berpusat pada klien


Menerima proses interaksi
Mulai berani bercerita, dan berhasil masuk dalam interaksi
Mau mengikuti apa yang disarankan perawat
5. Rasional
Salam merupakan awalan penting untuk membuka interaksi
Santai dan pertanyaan terbuka mampu memancing klien untuk dapat masuk dalam proses
interaksi
Informasi dan dorongan yang diberikan dapat berguna untuk klien kedepannya

Kesan/evaluasi perawat :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan pertama perawat berhasil mencapai hubungan
saling percaya dengan klien. Hal ini ditandai dengan klien sudah mau bercerita tentang apa
yang dirasakannya. Hasil interaksi menunjukkan kemampuan klien menerima dan ingin
mempraktikkan yang disarankan, Interaksi perlu ditingkatkan untuk membantu klien
mengoptimalkan kemampuan sosialisasi (verbal dan non verbal) yang telah dimiliki
"

52. Laksana Rouf Rohimna

pada : 09 April 2017

"A. Jelaskan apa itu analisa proses interaksi? Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Tambahkan informasi lain tentang API yang anda ketahui?
Analisa proses interaksi merupakan analisa mendalam yang dilakukan perawat terhadap
interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien.
Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Analisa proses interaksi merupakan pencatatan dan pelaporan sebagai alat komunikasi antar
tim kesehatan. Aspek yg penting dicatat dan dilaporkan dalam kep. Jiwa adalah pola prilaku
dan hub interpersonal perawat - klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan
(proses keperawatan), hubungan perawat - klien dan resume. Catatan hubungan perawat klien
adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok
klien, pada terapi modalitas keperawatan.
B. Buatlah satu percakapan semu antara perawat dan pasien, kemudian buat analisa proses
interaksi. Pilihlah klien dengan salah satu masalah kepererawatan di bawah ini:
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial: menarik diri
4. Waham
5. Resiko bunuh diri
6. Resiko perilaku kekerasan
7. Defisit perawatan diri
Analisa proses interaksi
Nama Klien : Tn. K
Hari/Tanggal : Senin, 21 April 2017
Umur : 21 tahun
Waktu : 09.00-09.15
Interaksi : fase 1 ( pengenalan )
Lingkungan : Tenang, duduk di tempat tidur pasien
Deskripsi : Penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih dan disisir, wajah bersih,
sudah mandi
Tujuan : Klien mau berkomunikasi dengan perawat, terbina hubungan saling percaya,
perawat dapat mengetahui permasalahan klien
Interaksi
P : selamat siang pak? (Tersenyum, berdiri sejenak disamping Tn. K). Rasional ( memberi
salam merupakan awal yang baik dalam sebuah perbincangan)
Tn. K : selamat pagi. ( Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi)
Analisa klien ( Merasa terkejut disapa oleh P )
P : Saya mahasiswa S1 Keperawatan yang sementara praktek di sini selama 2 minggu. Kalau
bapak siapa namanya ?( Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina
hubungan saling percaya). Rasional ( perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan
saling percaya )
Analisa perawat ( Merasa ragu apakah Tn. K mau menerima kehadiran P. Berharap dapat
melanjutkan pembicaraan ).
Tn. K : Nama Saya Kaharuddin. ( memperhatikan P namun kelihatan masih ragu ).
P : Oh... namanya Kaharuddin, biasanya dipanggil apa?
Tn. K : Nama saya Kaharuddin, tapi saya biasanya Kahar.
Analisa perawat ( Merasa lega karena Tn. K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh
P dan Tn. K mau menyebut namanya ).
P : Kahar, kalau tidak keberatan bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10 menit. ( Tetap
tersenyum, memperhatikan Tn. K, dengan sikap terbuka).
Tn. K : Ia sus. ( Menatap ke arah P ).
Analisa perawat ( Berpikir apakah Tn. K mau melanjutkan interaksi ).
Analisa klien ( Klien mau menuruti apa yang diminta perawat )
P : Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh Kahar. ( Tetap tersenyum,
dan tetap mempertahankan kontak mata ).
P : Kahar, saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 13.00. Saya akan
bersama-sama dengan Kahar. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang Kahar
rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap Kahar mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan
sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah Kahar setuju ?
( Menggunakan nada suara sedang tapi jelas ). Rasional ( Kalimat terbuka memberi
kesempatan pada Tn. K untuk mengungkapkan perasaannya).
K : Ia sus.
P : Kahar, bagaimana perasaannya hari ini. Apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?
K : Merasa baik-baik saja.
P : Bisakah Kahar cerita, mulanya kenapa sampai kahar dibawah ke rumah sakit ?
K : Saya memukul orang.
Analisa klien ( Tidak merasa keberatan dengan permintaan P ).
P : Baiklah mungkin Kahar mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti besok
kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, tentang mengapa sampai Kahar
memukul orang ? Bagaimana apakah Kahar setuju ? Rasional. ( Menunjukkan perhatian
adalah awal yang baik untuk membina hubungan saling percaya )
K : Ia sus. ( Nampak tersenyum dan menatap ke arah P )
Analisa klien ( Tampak Tn. K tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan ).
P : Bagus sekali, sudah mau bercerita dengan saya, Selamat siang.
K : Terima kasih sus. Selamat siang.
Analisa perawat ( Merasa senang karena Tn. K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya )
Keterangan :
P : perawat
K : klien
Kesan : pada fase perkenalan ini interaksi antara perawat dan klien berjalan dengan baik.
Klien tidak keberatan dengan adanya perawat dan mau berkomunikasi. Perawat juga dapat
mengetahui apa yang menyebabkan klien datang ke rumah sakit.
"

53. Ni Komang Ayu Santika

pada : 09 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi


Analisa proses interaksi atau bisa disingkat API merupakan suatu instrumen yang digunakan
oleh perawat untuk menganalisa secara mendalam serta memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dan klien. API dapat dilakukan pada semua pasien dengan berbagai diagnosa
keperawatan. Manfaat dari adanya API bagi perawat antara lain: meningkatkan kemampuan
perawat dalam berkomunikasi; meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien;
serta membantu peawat dalam penyusunan rencana tindakan. Terdapat beberapa komponen
dalam API, yaitu:
1. Komunikas verbal, merupakan ucapan verbal dari perawat dan juga klien
2. Komunikasi non verval, merupakan non verbal perawat dan klien saat berbicara dan
mendengarkan
3. Analisa berpusat pada perawat, merupakan analisa dan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang daapat dilakukan perawat.
4. Analisa berpusat pada klien, merupakan analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi klien
5. Rasional, merupakan analisa makna dan rasionalisasi dari komunikasi
6. Kesan atau evaluasi perawat
7. Rencana tindakan lanjutan
Sebelum menuliskan komponen dari API, terdapat beberapa informasi yang harus dilengkapi,
seperti:
1. Nama peawat, tanggal dan waktu, serta tempat
2. Inisial klien: tuliskan hanya nama inisial, bukan nama lengkap
3. Status interaksi: tuliskan pertemuan keberapa dan fase interaksi. Fase interaksi ada 3, yaitu:
orientasi (perkenalan); kerja; dan teminasi (penuutup)
4. Lingkungan; bagaimana kondisi dan situasi tempat interaksi serta posisi perawat dan klien
5. Deskripsi klien: bagaimana penampilan unum klien
6. Tujuan: tuliskan tujuan yang terkait dengan proses keperawatan klien
B. Contoh analisa proses interaksi pada klien yang mengalami gangguan persepsi sensori
halusinasi

Nama perawat : Ners S


Tanggal : 27 Maret 2017
Waktu : Pukul 10.00- 10.20 WIB (20 menit)
Tempat : Ruang Anggrek RS X
Inisial klien : Tn. YZ
Status interaksi : I (fase orientasi)
Lingkungan : Lingkungan tenang, posisi klien di atas tempat tidur dan perawat duduk di
samping tempat tidur
Deskripsi klien : Klien menggunakan pakaian yang bersih dan terlihat bengong dengan
tatapan kosong
Tujuan : Membina hubungan saling percaya antara klien dan perawat agar klien dapat
mengekspresikan perasaannya kepada perawat.

1. Komunikasi verbal
Ners (N) : Selamat pagi Bapak
Klien (K) : Iya, Pagi
Komunikasi non verbal :
N Tersenyum, memandang klien
K Menoleh dengan ekspresi datar, menjawab dengan ekspresi datar
Analisa berpusat pada perawat: Perawat ingin membuka percakapan dengan sapaan
sederhana
Analisa berpusat pada klien: Klien terlihat masih ragu dan takut dengan kehadiran orang baru
Rasional: Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga
dapat terjalin rasa percaya.
2. Komunikasi verbal
N : Perkenalkan Bapak, saya Ners S. Saya yang akan merawat Bapak hari ini. Boleh saya tau
nama Bapak?
K : YZ
Komunikasi non verbal:
N: tersenyum, mengulurkan tangan
K: menunduk, menjabat tangan perawat lalu menarik tangannya
Analisa berpusat pada perawat: ingin memperkenalkan diri dan mengetahui nama klien agar
lebih dekat
Analisa berpusat pada klien: Masih ragu-rau dengan kedatangan orang baru
Rasional: Saling mengenal akan menciptakan hubungan yang saling percaya serta dapat
mempermudah interaksi
3. Komunikasi verbal
N: Wahhh hari ini cerah ya Pak, tidak mendung seperti kemarin
K: (diam)
Komunikasi non verbal:
N: memandang keluar jendela sambil melrik klien
K: ikut melirik keluar jendela
Analisa berpusat pada perawat: ingin memulai dengan topik ringan sebelum menanyakan
terkait kondisi klien
Analisa berpusat pada klien: mulai merasa tertarik dengan ucapan perawat
Rasional: Topik ringan akan mencairkan suasana dan memudahkan interaksi lebih lanjut
4. Komunikasi verbal
N: Bapak asalnya dari mana?
K: Dari Surabaya Ners
Komunikasi non verbal:
N: memandang klien sambil tersenyum
K: diam sejenak lalu melirik perawat saat menjawab
Analisa berpusat pada perawat: ingin membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa berpusat pada klien: klien mengingat kembali daerah tempat tinggalnya
Rasional: Topik ringan akan mencairkan suasana dan membatu menjalin kedekatan antara
perawat dengan klien
5. Komunikasi verbal
N: Wahh Surabaya ya Pak. Hmmm, Bapak sudah berapa lama dirawat disini?
K: Sekitar 2 bulan Ners
Komunikasi non verbal:
N: memandang klien sambil tersenyum
K: menunduk
Analisa berpusat pada perawat: ingin memperoleh data umum pasien sekaligus mengkaji
daya ingat klien
Analisa berpusat pada klien: klien berusaha mengingat
Rasional: Lama waktu perawatan akan menunjukkan apakah penyakit klien bersifat akut atau
kronis
6. Komunikasi verbal
N: Apakah Bapak masih ingat kenapa dirawat disini?
K: Itu,.. itu sa saya sering diikuti sama anak saya yang sudah meninggal Ners
Komunikasi non verbal:
N: memandang klien sambil tersenyum
K: melihat sekeliling, gemetar
Analisa berpusat pada perawat: ingin mengkaji alasan klien diawat
Analisa berpusat pada klien: klien menjadi lebih waspada dan ketakutan
Rasional: Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS
7. Komunikasi verbal
N: Tenang Pak, anak Bapak tidak disini kok. Kita ngomong hal yang lain yaa, keluarga Bapak
sering menjenguk Bapak?
K: Istri saya datang seminggu sekali Ners, biasanya membawakan saya banyak makanan
Komunikasi non verbal:
N: menepuk pundak klien, memandang klien sambil tersenyum
K: mulai tenang, berbicara sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: mengalihkan perhatian klien dan ingin mengetahui support
sistem yang diterima klien
Analisa berpusat pada klien: klien melupakan halusinasinya dan bahagia mengingat
keluarganya
Rasional: Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji
keterlibatannya
8. Komunikasi verbal
N: Wah senangnya ya Pak. Apakah Bapak nyaman dirawat disini?
K: Nyaman Ners, tapi saya juga ingin pulang, ingin sembuh. Ingin berkumpul lagi dengan
istri saya, ingin bekerja lagi.
Komunikasi non verbal:
N: memandang klien sambil tersenyum
K: menunduk, menjawab dengan lirih
Analisa berpusat pada perawat: ingin mengkaji keinginan klien untuk sembuh
Analisa berpusat pada klien: klien mengingat keadaannya dulu
Rasional: Keinginan klien untuk sembuh dapat menjadi semangat bagi klien untuk menjalani
perawatan
9. Komunikasi verbal
N: Kalau bapak menjalani perawatan dengan baik Bapak pasti bisa sembuh
K: (diam)
Komunikasi non verbal:
N: menepuk pundak klien, tersenyum
K: mengangguk, tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: ingin memberikan semangat pada klien
Analisa berpusat pada klien: keinginan klien untuk sembuh bertambah
Rasional: Dukungan dari orang sekitar akan menambah semangat klien
10. Komunikasi verbal
N: Senang sekali saya bisa mengobrol dengan Bapak. Nanti setelah bapak tidur siang, apakah
saya boleh datang untuk mengobrol lagi Pak?
K: Oooh tentu boleh Ners
Komunikasi non verbal:
N: memandang klien sambil tersenyum
K: memandang perawat, lalu mengangguk dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: ingin membuat kontrak waktu interaksi selanjutnya
Analisa berpusat pada klien: klien terlibat dalam menentukan kontrak kontrak waktu interaksi
selanjutnya
Rasional: Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar
klien ingat terhadap kontrak
11. Komunikasi verbal
N: Terima kasih ya Pak, sampai bertemu nanti sore. Selamat pagi Pak
K: Iya sama-sama
Komunikasi non verbal:
N: mengulurkan tangan sambil tersenyum
K: menjabat tangan perawat sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: perawat beterima kasih karena klien mau berinteraksi
Analisa berpusat pada klien: klien sudah percaya dengan perawat
Rasional: Ucapan terima kasih dan salam penutup merupakan akhir fase yang harus
dilakukan untuk menghargai klien dan menjaga hubungan saling percaya antara klien dengan
perawat

Kesan perawat
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik dan klien cukup
kooperatif, meskipun saat disinggung mengenai halusinasinya klien tampak ketakutan. Data
yang tergali adalah data mengenai halusinasi klien, support sistem yang diterima klien, dan
motivasi klien untuk sembuh. Kontrak selanjutnya telah disepakati dan pasien menerima
kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase
berikutnya yaitu fase kerja."

54. Laksana Rouf Rohimna


pada : 09 April 2017

"A. Jelaskan apa itu analisa proses interaksi? Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Tambahkan informasi lain tentang API yang anda ketahui?
Analisa proses interaksi merupakan analisa mendalam yang dilakukan perawat terhadap
interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien.
Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Analisa proses interaksi merupakan pencatatan dan pelaporan sebagai alat komunikasi antar
tim kesehatan. Aspek yg penting dicatat dan dilaporkan dalam kep. Jiwa adalah pola prilaku
dan hub interpersonal perawat - klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan
(proses keperawatan), hubungan perawat - klien dan resume. Catatan hubungan perawat klien
adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok
klien, pada terapi modalitas keperawatan.
B. Buatlah satu percakapan semu antara perawat dan pasien, kemudian buat analisa proses
interaksi. Pilihlah klien dengan salah satu masalah kepererawatan di bawah ini:
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial: menarik diri
4. Waham
5. Resiko bunuh diri
6. Resiko perilaku kekerasan
7. Defisit perawatan diri
Analisa proses interaksi
Nama Klien : Tn. K
Hari/Tanggal : Senin, 21 April 2017
Umur : 21 tahun
Waktu : 09.00-09.15
Interaksi : fase 1 ( pengenalan )
Lingkungan : Tenang, duduk di tempat tidur pasien
Deskripsi : Penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih dan disisir, wajah bersih,
sudah mandi
Tujuan : Klien mau berkomunikasi dengan perawat, terbina hubungan saling percaya,
perawat dapat mengetahui permasalahan klien
Interaksi
P : selamat siang pak? (Tersenyum, berdiri sejenak disamping Tn. K). Rasional ( memberi
salam merupakan awal yang baik dalam sebuah perbincangan)
Tn. K : selamat pagi. ( Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi)
Analisa klien ( Merasa terkejut disapa oleh P )
P : Saya mahasiswa S1 Keperawatan yang sementara praktek di sini selama 2 minggu. Kalau
bapak siapa namanya ?( Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina
hubungan saling percaya). Rasional ( perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan
saling percaya )
Analisa perawat ( Merasa ragu apakah Tn. K mau menerima kehadiran P. Berharap dapat
melanjutkan pembicaraan ).
Tn. K : Nama Saya Kaharuddin. ( memperhatikan P namun kelihatan masih ragu ).
P : Oh... namanya Kaharuddin, biasanya dipanggil apa?
Tn. K : Nama saya Kaharuddin, tapi saya biasanya Kahar.
Analisa perawat ( Merasa lega karena Tn. K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh
P dan Tn. K mau menyebut namanya ).
P : Kahar, kalau tidak keberatan bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10 menit. ( Tetap
tersenyum, memperhatikan Tn. K, dengan sikap terbuka).
Tn. K : Ia sus. ( Menatap ke arah P ).
Analisa perawat ( Berpikir apakah Tn. K mau melanjutkan interaksi ).
Analisa klien ( Klien mau menuruti apa yang diminta perawat )
P : Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh Kahar. ( Tetap tersenyum,
dan tetap mempertahankan kontak mata ).
P : Kahar, saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 13.00. Saya akan
bersama-sama dengan Kahar. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang Kahar
rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap Kahar mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan
sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah Kahar setuju ?
( Menggunakan nada suara sedang tapi jelas ). Rasional ( Kalimat terbuka memberi
kesempatan pada Tn. K untuk mengungkapkan perasaannya).
K : Ia sus.
P : Kahar, bagaimana perasaannya hari ini. Apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?
K : Merasa baik-baik saja.
P : Bisakah Kahar cerita, mulanya kenapa sampai kahar dibawah ke rumah sakit ?
K : Saya memukul orang.
Analisa klien ( Tidak merasa keberatan dengan permintaan P ).
P : Baiklah mungkin Kahar mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti besok
kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, tentang mengapa sampai Kahar
memukul orang ? Bagaimana apakah Kahar setuju ? Rasional. ( Menunjukkan perhatian
adalah awal yang baik untuk membina hubungan saling percaya )
K : Ia sus. ( Nampak tersenyum dan menatap ke arah P )
Analisa klien ( Tampak Tn. K tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan ).
P : Bagus sekali, sudah mau bercerita dengan saya, Selamat siang.
K : Terima kasih sus. Selamat siang.
Analisa perawat ( Merasa senang karena Tn. K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya )
Keterangan :
P : perawat
K : klien
Kesan : pada fase perkenalan ini interaksi antara perawat dan klien berjalan dengan baik.
Klien tidak keberatan dengan adanya perawat dan mau berkomunikasi. Perawat juga dapat
mengetahui apa yang menyebabkan klien datang ke rumah sakit.
"

55. Ayik Yudi Ardianto

pada : 09 April 2017


"A. Jelaskan apa itu analisa proses interaksi? Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
TaMashkan informasi lain tentang API yang anda ketahui?
Jawab :
A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Semua pasien dapat dilakukan
API.

B. Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkeMasngan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

C. Catatan Analisa Proses Interaksi (API)


Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan P-K secara
verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi

D. Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

B. Buatlah satu percakapan semu antara perawat dan pasien, kemudian buat analisa proses
interaksi. Pilihlah klien dengan salah satu masalah kepererawatan di bawah ini:
1. Gangguan persepsi sensori halusinasi
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial: menarik diri
4. Waham
5. Resiko bunuh diri
6. Resiko perilaku kekerasan
7. Defisit perawatan diri
Jawab :
ANALISA PROSES INTERAKSI
PASIEN GANGGUAN WAHAM

Inisial klien : Tn. H


Nama Perawat : Ayik Yudi Ardianto
Usia : 46 tahun
Tanggal : Sabtu, 08 April 2017
Jam : 07.45 WIB
Interaksi : I (Fase Pengenalan)
Lingkungan : Duduk di kursi taman, perawat duduk disamping klien dan suasana
sekitar tenang.
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan datar.
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
Permasalahannya.

Keterangan :
P = Perawat
K = Klien
1.
Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi pak, apakah boleh kita ngobrol sebentar ?
K: Pagi, iya.
Komunikasi Non-Verbal
P: Tersenyum memandang klien dan memandang K
K: Tersenyum dan memandang P
Analisa Berpusat pada Perawat
P Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus.
Analisa Berpusat pada Klien
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
K ragu terhadap orang baru
Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

2.
Komunikasi Verbal
P: Suasana di taman ini lumayan menyenangkan ya Pak ?
K: Iya.
Komunikasi Non-Verbal
P: Menatap K dan sekitar taman.
K: Memandang P dan taman sekitar
Analisa Berpusat pada Perawat
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa Berpusat pada Klien
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Rasional
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

3.
Komunikasi Verbal
P: Oh iya, perkenalkan saya Ayik mahasiswa UNAIR yang akan praktek disini selama 1
bulan. Kalau boleh tahu, nama Bapak siapa?
K: Haidar Sumilo.
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Menerima uluran tangan dari para P.
Analisa Berpusat pada Perawat
P mencoba tidak mengasingkan diri dengan K dan merasa bahwa K harus diberikan
penjelasan tentang kedatangan P
Analisa Berpusat pada Klien
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

4.
Komunikasi Verbal
P: Kalau boleh tahu juga, sehari-hari Bapak dipanggil siapa ?
K: Panggil saja, Haidar.
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang K
K: Memandang P dan menunduk kembali
Analisa Berpusat pada Perawat
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P senang karena mulai ada respon positif dari pasien
Analisa Berpusat pada Klien
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
Rasional
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

5.
Komunikasi Verbal
P: Wah, kalau begitu saya panggil Pak Haidar aja ya.
K: Iya mas.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Tersenyum dan menoleh ke P
Analisa Berpusat pada Perawat
P mencoba mengakrabkan suasana
P merasa pertanyaan Haidar mendapatkan respon
Analisa Berpusat pada Klien
K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K
Rasional
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

6.
Komunikasi Verbal
P: Pak Haidar asalnya dari mana?
K: Madiun.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Diam dan berpikir, memandang ke P dan tersenyum sedikit tertawa.
Analisa Berpusat pada Perawat
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
Analisa Berpusat pada Klien
K berpikir dan mengingat-ingat
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

7.
Komunikasi Verbal
P: Ooh Madiun. Bapak sudah berapa lama disini?
K: Sudah 3 bulan dan sudah 2 kali masuk rumah sakit jiwa ini
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara sambil menatap P kontak mata baik,
Analisa Berpusat pada Perawat
P mulai mengkaji data umum pasien
P khawatir kalau pertanypertanyaan membuat K tersinggung
Analisa Berpusat pada Klien
K berpikir dan berusaha mengingat
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
Rasional
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

8.
Komunikasi Verbal
P : Umur Bapak sekarang berapa ?
K : 42 tahun.
Komunikasi Non-Verbal
P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum
K : Memandang P sambil tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P mengkaji daya ingat K.
P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K.
Analisa Berpusat pada Klien
K tampak berpikir dan berusaha mengingat-ingat.
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya.
Rasional
Umur mempengaruhi daya ingat klien

9.
Komunikasi Verbal
P : Kalau boleh tahu, Bapak ingat tidak kenapa bapak dirawat disini ?
K : Ingat. Penyakit saya belum sembuh.
Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan wajah keseriusan
K : bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.
Analisa Berpusat pada Perawat
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung
Analisa Berpusat pada Klien
K berpikir dan mencoba mengingat-ingat
K menjawab agak ragu-ragu
Rasional
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

10.
Komunikasi Verbal
P : Pak Haidar, Apakah Bapak pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah ?
K : iya, saya kesal dengan istri saya.
Komunikasi Non-Verbal
P : Bertanya pelahan dan memperhatikan respon K
K : Menjawab dengan pandangan serius ke P
Analisa Berpusat pada Perawat
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat
Analisa Berpusat pada Klien
K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
Rasional
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

11.
Komunikasi Verbal
P:-
K : saya merasa dibodohi istri saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi dimasukkan
lagi kesini.
Istri saya itu jahat saya seperti tidak dianggap suami, saya sering marah-marah dirumah.
Saya ingin membunuh istri saya karena telah menjahati saya. Saya ingin membunuh Tuhan
yang telah member saya istri jahat.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandangi K
K : memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah
Analisa Berpusat pada Perawat
P diam dan berwajah hati-hati karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K dan
takut menyinggung perasaan K.
P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab
Analisa Berpusat pada Klien
K berwajah serius dan mencoba menceritakan semuanya
Rasional
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

12.
Komunikasi Verbal
P:-
K: saya juga ingi jadi presiden biar bias jadi orang kaya, presiden uangnya banyak jadi saya
bis membawa orang tua saya naik haji.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K dan Mendekatkan diri ke K
K : Memandang kearah P
Analisa Berpusat pada Perawat
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien
Analisa Berpusat pada Klien
K menikmati waham yang dirasakannya
Rasional
Waham kemungkinan terjadi karena harga diri rendah dan riwayat halusinasinya

13.
Komunikasi Verbal
P : Bapak, disini sehari-hari kegiatan bapak apa ?
K : Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan nyapu atau ngepel, saya suka ngajak ngobrol
mas/Mas disini.
Komunikasi Non-Verbal
P : memandang K dan memperhatikan jawaban K
K : Tersenyum sambil menggaruk-garuk badannya
Analisa Berpusat pada Perawat
P mencoba mengalihkan pembicaraan haidar terkait waham
P merasa senang karena pasien bisa beralih
Analisa Berpusat pada Klien
K teralih karena pertanyaan baru
Rasional
Pengalihan agar klien tidak larut dalam wahamnya

14.
Komunikasi Verbal
P : Bapak, nyaman tinggal disini?
K : Tidak, saya mau pulang, Biar bisa kerja lagi.
Komunikasi Non-Verbal
P : memandang K dan memperhatikan jawaban K
K : Memandang P
Analisa Berpusat pada Perawat
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
Analisa Berpusat pada Klien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab keinginannya
Rasional
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

15.
Komunikasi Verbal
P : Keluarga Pak Haidar sering menjenguk ?
K : Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sama
saya.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum dan memperhatikan respon K
K : Memandang P dan nampak tersenyum sedikit tertawa
Analisa Berpusat pada Perawat
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
P senang mendapatkan jawaban K
Analisa Berpusat pada Klien
K berusaha mengingat keluarganya
K ingat terhadap keluarganya
Rasional
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

16.
Komunikasi Verbal
P : Kalau boleh tahu, bapak berapa bersaudara, dan anak keberapa?
K : ada 5 bersaudara, saya anak pertama.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Bercerita dengan tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
Analisa Berpusat pada Klien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab sekenanya
Rasional
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

17.
Komunikasi Verbal
P : Kalau di rumah, Bapak melakukan kegiatan apa aja ?
K : Saya suka masak, nyuci, bersihin rumah terus bantu ayah saya jualan.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P sambil tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
Analisa Berpusat pada Klien
K mengingat aktivitasnya di rumah
K menikmati waham yang dialaminya
Rasional
Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga

18.
Komunikasi Verbal
P : Kalau disini, kegiatan Bapak apa saja ?
K : Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin ruangan-ruangan.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P sambil tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P mengalihkan topik bahasan
P membuka pembicaraan lain
Analisa Berpusat pada Klien
K sedikit kebingungan dengan pertanyaan yang diberikan
Rasional
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya

19.
Komunikasi Verbal
P : Pak Haidar, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget
nggak nama saya siapa?
K : Mas Ayik UNAIR
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Memandang P
Analisa Berpusat pada Perawat
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
Analisa Berpusat pada Klien
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
Rasional
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

20.
Komunikasi Verbal
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Haidar. Bagaimana kalau besok kita
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, mungkin sekitar 15 menit saja.
K : Boleh, saya suka kalo ngobrol sama Mas Ayik
Komunikasi Non-Verbal
P : tersenyum pada K
K: Memandang dan tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
Analisa Berpusat pada Klien
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
Rasional
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak
21.
Komunikasi Verbal
P : Terimakasih atas kesediaan Pak Haidar untuk ngobrol dengan saya. Saya permisi dan
mohon ijin untuk pergi dulu. Selamat pagi, Pak
K : Selamat Pagi Mas, besok kita ngobrol lagi ya.
Komunikasi Non-Verbal
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan sambil tersenyum
K : Menoleh, menjabat tangan P sambil Tersenyum sedikit tertawa.
Analisa Berpusat pada Perawat
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa Berpusat pada Klien
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada fase berikutnya.

"

56. Sajid Putut Setiawan

pada : 09 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan APL
Meningkatkan kemampuan mendengar
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Memberi dasar belajar
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Komponen API :
Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Analisa proses interaksi Gangguan persepsi sensori halusinasi


Inisial klien : Nn.X
Umur : 25 tahun
Lingkungan : Di taman belakang R. mawar, dengan suasana tenang
Deskripsi Klien : Klien dengan baju hitam, berjilbab
Tujuan Interaksi : Klien mampu membina hubungan saling percaya
Tgl/Jam : 1 januari 2017/08.00
Ruang : R. Mawar

P : Selamat pagi mbak


P : Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di ruang tamu
K : Menoleh dan tersenyum pada perawat
Analisa :Mengharap klien mau mengawali perkenalan dengan perawat
:Klien menyadari kehadiran perawat
Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat

K : Iya pagi
K :Klien menjawab salam
P :Menatap klien dengan tersenyum
Analisa: Perawat menghargai klien
:Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
Klien mau menjawab salam perawat menunjukkan klien mau mengawali pembicaraan dengan
perawat

P : Perkenalkan nama saya sajid putut setiawan bisa di panggil sajid. saya mahasisawa FKP
UNAIR. saya yang merawat mbak selama dirumah sakit ini. nama mbak siapa?
P : Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan
K : Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat
Analisa :Untuk menumbuhkan keakraban interaksi
:Klien mau memulai perkenalan dengan perawat
Dengan memperkenalkan diri pada klien diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat

K : Nn X mas
K :Klien menatap perawat dan melepaskan jabatan tangan
P :Perawat menatap klien sambil tersenyum dan mendengarkan dengan kesungguhan
Analisa :Menatap klien untuk tetap mempertahankan komunikasi dan meyakinkan klien
bahwa perawat ingin membantu
:Klien mau menerima perkenalan perawat
Klien membuka diri untuk berkenalan atau klien mulai menerima hubungan dengan perawat

P : Mbak biasa dipanggil siapa?


P :Menatap klien kemudian tersenyum
K :Diam, menatap perawat
Analisa :Memberikan perasaan nyaman pada klien
:Memperhatikan pertanyaan perawat
Dengan menanyakan panggilan kesukaan klien diharapkan klien akan merasa dihargai oleh
perawat

K : X aja mas
K :Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang
P :Mendengarkan jawaban klien
Analisa :Klien mau membina hubungan saling percaya dengan perawat
:Dengan mendengarkan klien akan mempertahankan hubungan yang sudah terbina
Klien percaya dengan perawat dengan mau menyebutkan panggilan kesenangan.

P : Bagaimana keadaan mbak X hari ini ?


P :Menatap mata klien dengan tersenyum
K :Melihat perawat sambil menata duduknya
Analisa :Menunjukkan perhatian pada klien
:Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya sehingga klien akan
merasa diperhatikan oleh perawat
K : Baik.
K :Menatap perawat
P :Menatap klien sambil mengangukkan kepala
Analisa :Menunjukkan perhatian pada klien
:Klien mau mengungkapkan perasaannya pada perawat
Klien mau mengungkapkan perasaannya pada perawat

P : Bagaimana kalau sekarang kita mengobrol sebentar mbak agar saling mengenal?
P :Menatap klien
K :Menatap perawat
Analisa :Meminta persetujuan klien
Klien Memperhatikan pertanyaan perawat
Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan

K : Iya silakan
K :Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala
P :Menatap klien, menunggu jawaban klien
Analisa :Meyakinkan klien bahwa keputusan klien diharapkan oleh perawat
:Klien memberikan persetujuan pada perawat
Pernyataan persetujuan dari klien akan memudahkan klien dan perawat untuk lebih saling
mengenal

P :Kita nanti akan mengobrol nggak lama mbak pling sekitar 15 menit? Dimana tempat yang
menurut mbak cocok? Bagaimana kalua di taman belakang ruangan ini ?
P :Menatap klien sambil memberitahu tempat taman
K :Melihat ke arah yang ditunjuk oleh perawat kemudian menatap perawat lagi
Analisa : Menunjukkan tempat yang akan digunakan untuk mengobrol
Menunjukkan perhatian pada perawat
Dengan meminta persetujuan klien untuk memilih tempat akan membuat klien merasa
nyaman dan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan perawat

K : Iya mas
K :Klien berjalan kearah taman
P :Membimbing klien dan mengikuti klien kearah taman
Analisa :Mendampingi klien selama interaksi
Menunjukkan kesediaan berinteraksi dengan perawat dan menerima keberadaan perawat
Dengan tanggapan yang baik dari klien menunjukkan klien percaya dengan perawat

P : Mbak X rumahnya mana? Dan Mengapa Mbak X sampai masuk ke disini


P :Menatap klien dan tersenyum
K :Menatap perawat
Analisa :Menunjukkan perhatian pada klien
:Memperhatikan pertanyaan perawat
Dengan menanyakan penyebab klien dibawa ke rumah sakit akan membantu perawat dalam
merawat klien

K :Di Sutorejo mas Saya tidak bisa tidur mas setiap malam,saya melihat hal-hal yang aneh
dan mendengar suara-suara
K :Menatap perawat
P :Mendengarkan penjelasan klien
Analisa :Menunjukkan perhatian pada klien
:Menunjukkan keterbukaan pada perawat
Jawaban klien menunjukkan bahwa klien merasakan kalau keadaannya perlu perawatan di
rumah sakit

P : Mbak tahu kan berada dimana Siapa yang membawa Mbak X kemari? Dan sejak kapan
Mbak X disini ?
P :Menatap klien
K :Melihat sekeliling kemudian menatap perawat lagi
Analisa :Mempertahankan kontak dengan klien
Klien memastikan keberadaannya
Mengarahkan klien terhadap orientasi tempat dan waktu

K : Iya tahu ini di rumah sakit. Kalau tidak salah yang membawa bapak dan ibu. Hari senin
kemarin
K :Klien menjawab sambil menatap perawat dan tampak mengingat sesuatu
P :Mendengarkan jawaban klien dan menganggukkan kepala
Analisa :Menunjukkan perhatian pada klien
Klien beusaha mengingat peristiwa yang dialaminya
Klien orientasi terhadap tempat, waktu

P :Saya senang sekali Mbak X mau berkenalan dengan saya, kalua mbak gimana senang apa
tidak setelah mengobrol kurang lebih 15 menit?
P :Menatap klien dan tersenyum pada klien sambal melihat jam tangan
K :Mendengarkan ucapan perawat, menatap perawat
Analisa :Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan klien dan meyakinkan bahwa
waktu yang telah disepakati telah berakhir
:Menunjukkan perhatian pada perawat
Mengetahui perasaan klien setelah berbincang-bincang membantu perawat untuk
mengadakan kontrak selanjutnya dengan klien

K :Iya mas Senang sekali


K :Menatap perawat dan tersenyum
P :Tersenyum pada klien
Analisa :Menunjukkan perhatian pada klien dan rasa senang setelah berinteraksi dengan klien
:Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan perawat
Ungkapan rasa senang klien akan semakin membuat klien percaya pada perawat

P :Mbak X tadi mengatakan kalau Mbak melihat hal hal aneh dan mendengar suara-suara.
Bagaimana kalau besok kita mengobrol lagi tentang suara-suara yang Mbak X lihat dan
dengar? Waktu dan tempat sama disini lagi bagaimana mbak?
P :Menatap klien dan berbicara dengan pelan dan jelas
K :Menatap perawat
Analisa :Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh klien
Klien memperhatikan pertanyaan perawat
Kontrak dengan klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat

K : Iya mas boleh


K :Menatap perawat dan menganggukan kepala
P :Menatap klien dan bernafas lega
Analisa :Menunjukkan rasa lega karena klien mau berbincang-bincang lagi dengan perawat
:Klien setuju dengan kontrak yang diajukan oleh perawat
Persetujuan yang telah disampaikan klien akan memudahkan perawat dalam berinteraksi
dengan klien

P : Terima kasih karena Mbak X sudah mau mengobrol dengan saya. Sampai bertemu besok
pagi. Dan silakan beristirahat kembali mbak
P :Menatap klien sambil menjabat tangan klien
K :Membalas jabatan tangan perawat dan menatap perawat
Analisa :Mengakhiri pembicaraan dengan bersahabat
:Menunjukkan perhatian pada perawat
Ucapan terima kasih pada klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat

K :Iya mas
K :Menatap kepergian perawat dan menuju kamar mau tidur
P :Meninggalkan klien sambil melambaikan tangan
Analisa :Mengucapkan selamat tinggal pada klien
Klien menerima perpisahan dengan perawat
Jawaban klien menunjukkan keterbukaan klien pada perawat

P : Perawat
K: Klien
"

57. Arman Rosyadio Firmansyah


pada : 09 April 2017

"1.Definisi
API (Analisis Proses Interaksi) merupakan alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan
(LPSP). Pada LPSP, perawat sudah merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau
bahkan melaksanakan interaksi keperawatan. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini ditulis
dalam analisis proses keperawatan. Analisa proses interaksi adalah alat kerja yang dipakai
perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.

2.Tujuan
Meningkatkan ketrampilan komunikasi
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien
Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
Memberi dasar pembelajaran, bahwa API merupakan alat untuk mengkaji kemampuan
perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing klinik atau
supervisor untuk memberi arahan.
Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
API tidak hanya bisa digunakan dalam keperawatan jiwa namun API juga dapat digunakan
dalam bidang keperawatan lain, contohnya keperawatan medical bedah yang menggunakan
API dalam menggali informasi mengenai status neurologi.

3.Komponen API
Komunikasi verbal perawat dan pasien
Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat
Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi
dan komunikasi pasien
Rasional dan makna dari komunikasi
Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan
Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan

4.Percakapan
Komunikasi Verbal
P : Selamat siang Bapak?
P : Halooo, Bapak, selamat siang?
K : Siang
P : Maaf pak, ganggu waktunya sebentar ya perkenalkan nama saya Ners Arman, senang
dipanggil Mas Arman, saya disini setiap hari Senin-Rabu dari jam 08.00 sampai jam 17.00
untuk merawat Pak Budi. Nama Bapak benar pak Budi? Senang dipanggil siapa Pak?
K : Iya benar Mas Arman nama saya Budi, panggil saya Mas Budi saja
P : Ooohhh.. iya baik Mas Budi, kita hari ini ngobrol-ngobrol yuk? Mau ya?
K : Baik mas
P : Bagaimana perasaan Mas Budi hari ini?
K : Buruk Mas
P : Buruk, bagaimana Mas Budi bisa diceritakan?
K : Saya ditinggal mati calon istri saya Mas. Padalah pernikahan kami tinggal menghitung
hari. Tapi karena kecelakaan malam itu dia ninggalin saya. Saya ngerasa ngga berguna lagi.
Untuk apa saya hidup??
P : Iya Mas, saya paham... pasti itu sangat berat sekali ya... Tetapi, saya berharap dengan
kehadiran saya disini, paling tidak Mas Budi ada tempat bercerita dan punya sedikit kelegaan.
Mas Budi yang sabar ya... saya, mas Budi, bahkan semua pasien disini juga punya masalah.
Kita disini semua sama-sama ingin meringankan beban Mas Budi
K : Saya ngga bisa mas... saya ngga bisa hidup tanpa dia... saya juga harus mati kalau dia
mati!!!
P : Mas Budi Mas Budi tenang, Mas Budi tenang dulu yaa.. Jangan emosi Mas. Ayo,
kakinya jangan gitu. Tarik nafas dalam-dalam dulu yuk..
P : Bagaimana Mas? Sudah merasa lebih tenang?
K : Lumayan Mas. Saya benar-benar bingung mas saya harus apa. Saya sedih sekali
ditinggal calon istri saya
P : Ada banyak sekali hal positif yang bisa Mas Budi lakukan... Hobi Mas Budi apa kalau
boleh tau?
K : Saya senang bermain games, tapi kalau lagi senggang saya juga senang menggambar-
gambar
P : Waah bagus itu, hobi nya positif sekali, Mas Budi biar ngga diem terus gini mending
melakukan hobinya saja ya, Mas. Pemandangan di taman depan bagus itu mas kalau untuk
digambar atau dilukis
K : Iya mas baik nanti saya coba

P : Oke mas Gitu dong kan makin keren jadinya. Nanti kalau di ruangan saya tersedia
peralatan menggambar saya bawakan khusus untuk Mas Budi.
K : Baik Mas Arman terimakasih banyak
P : Terus nanti, kalau mas Budi tiba-tiba keinginan bunuh diri muncul lagi, langsung panggil
saya atau keluarganya ya. Jadi Mas Budi ngga sendirian dan sebisa mungkin jangan pernah
sendirian dulu ya di kamar. Main-main diluar sama kakaknya mungkin mas
K : Oke Mas Arman, siap. Terimakasih mas sudah mau mendengarkan cerita dan kesedihan
saya..
P : Iya Mas, sudah menjadi tugas saya, kita saling men-support satu sama lain ya
K : Iya Mas, baik..
P : Nah.. setelah kita tadi ngobrol-ngobrol agak lama, gimana perasaan Mas Budi sekarang?
Sudah lebih baik?
K : Iya mas saya sudah lebih baik sekarang saya senang ada teman mengobrol..
P : Baik kalau begitu, bisa Mas Budi ulangi bagaimana cara mengusir kesedihan Mas Budi
ini?
K : Bisa mas, pertama kalau lagi sedih dan emosi kita tarik nafas dalam-dalam, kemudian cari
aktifitas lain yang menghibur seperti melakukan hobi, dan ketiga hindari sendiri di
rumah/kamar.
P : Waah hebat Mas Budi ini. Kalau begitu nanti sore kita ngobrol-ngobrol lagi ya? Saya mau
tau nih karya langsung Mas Budi. Jadi nanti sore jam 15.00 saya kasih liat ya hasil
gambarnya.
K : Oke Mas, siap
P : Mau ngobrol dimana? Diruang ini lagi atau di taman depan?
K : Di taman depan saja Mas
P : Oke.. kalau begitu sampai ketemu nanti ya Mas Budi, selamat siang
Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi Non Verbal
K : Masih diam sama seperti posisi awal, tidak menggubris

P : Mempertahankan kontak mata dengan klien


K : Perlahan-lahan tersadar dan melihat ke arah perawat

P : Tersenyum, pada saat klien melihat wajahnya


K : Bersuara lemah, kembali memalingkan wajahnya ke posisi awal

P : Tetap mempertahankan kontak mata dengan memandangi ke arah wajah klien


K : Melihat ke arah perawat, menghela napas

P : Tersenyum, mempertahankan kontak mata, menunjukkan sikap terbuka dengan duduk


posisi santai
K : Berbicara dengan nada pelan sambil tetap melihat ke arah perawat

P : Mempertahankan kontak mata, mengangguk, tersenyum


P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum

K : Bernada sedih, pelan seperti menahan tangis


P : Bernada empati, mengelus punggung klien, memerlihatkan wajah empati

K : Wajah menunduk, bernada sedih, suara dalam, menahan tangis,


P : Bernada halus, mengelus punggung klien, sikap terbuka, empati, mempertahankan kontak
mata, tersenyum

K : Mendengarkan, mencoba menghayati kalimat perawat


K : Bersuara keras, menghantamkan kakinya ke lantai

P : Menenangkan pasien, menahan kakinya, mempertahankan kontak mata, mengajarkan


untuk tarik nafas dalam
P : Melihat mata pasien dalam-dalam, tersenyum

K : Wajah sudah lebih tenang, ekspresi masih sedikit sedih, posisi duduk rileks
P : Menunjukkan wajah meyakinkan, kontak mata, tersenyum

K : Menjawab pertanyaan perawat sambil melihat wajah perawat dan lingkungan sekitar
P : Wajah sumringah, tersenyum, melihat ke wajah pasien kemudian melihat ke arah
lingkungan sekitar

K : Menjawab pertanyaan dengan nada yakin, mulai menunjukkan wajah bahagia, tersenyum
simpul

P : Mengacungkan jempol, berbicara lugas, kontak mata, tetap tersenyum


P : Kontak mata, tetap tersenyum, duduk berhadapan

K : Mendengarkan dengan seksama, menatap mata perawat


P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum
K : Melihat balik ke arah wajah perawat, membalas senyum

K : Bernada yakin, melihat ke arah perawat


P : Mengacungkan jempol, berwajah sumringah

K : Mengacungkan jempol, bersemangat

P : Berjabat tangan dengan klien, berdiri


K : Membalas jabat tangan
perawat, berdiri

Analisa Berpusat pada Klien


K : Belum terespon terhadap seseorang yang ingin mengajaknya mengobrol, kemungkinan
sedang melamun
K : Mencoba merespon terhadap sumber suara
K : Klien tidak terlalu tertarik dengan sapaan perawat

K : Mulai menunjukkan sikap terbuka dan mau mengungkapkan perasaannya

K : Mengungkapkan perasaan apa yang dialami klien saat ini


K : Mengungkapkan permasalahan yang dihadapi, mengingat kejadian yang membuatnya
sedih
K : Merasakan bahwa perawat memperhatikan klien

K : Klien mengungkapkan kesedihannya dengan sedikit emosi


K : Klien menuruti perawat agar bersikap tenang dengan teknik menarik nafas dalam
K : Mencoba meminta pendapat perawat tentang solusi selanjutnya agar ia tidak sedih lagi
K : Menunjukkan respon positif (ada niat baik dari klien untuk mau melakukan hobinya)

K : Klien menujukkan respon positif dan lebih kooperatif dengan perawat


K : Klien menujukkan respon positif dan lebih kooperatif dengan perawat

K: Mencoba mengulang
kembali apa yang sudah
diajarkan perawat

K : Menyepakati kontrak waktu pertemuan yang akan datang

K : Mengakhiri pertemuan dengan membalas salam

Analisa Berpusat pada Perawat


P : Mencoba membina hubungan saling percaya dengan klien
P : Mulai merasakan klien mau berinteraksi dengan perawat
P : Mencoba untuk terus membina hubungan saling percaya dengan klien
P : Mulai merasakan klien mau berinteraksi dengan perawat

P : Memulai menggali perasaan dan permasalahan klien


P : Mendengarkan permasalahan yang ungkapkan oleh klien
P : Berusaha memahami perasaan klien dan mencoba memotivasi klien untuk meningkatkan
harga dirinya
P : Berusaha memahami perasan dan menenangkan klien dengan mengajarkan teknik nafas
dalam

P : Senang dengan jawaban klien yang sesuai dengan keinginan perawat

P : Memikirkan jawaban untuk solusi agar klien tidak sedih lagi


P : Mencoba menawarkan alternatif lain untuk mengisi waktu luang klien agar tidak sedih

P : Senang dengan jawaban klien

P : Senang pasien masih mampu dan bersedia untuk melakukan aktifitas-aktifitas positif
P : Respon klien yang kooperatif lebih memotivasi perawat demi kesehatan klien
P : Respon klien yang kooperatif lebih memotivasi perawat demi kesehatan klien
P : Melakukan evaluasi objektif untuk melihat kemampuan kognitif dan psikomotor yang
telah diajarkan

P : Mengungkapkan waktu untuk pertemuan yang akan datang

P : Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam


"

58. Elly Ardianti

pada : 09 April 2017

"ik, baik aja, sehatkan, Cuma masih sering marah ananya


Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang jam tangan
Analisa berpusat pada klien :
P perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional :
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

Komunikasi verbal :
P : Sekarang mbak Ana umurnya berapa?
K : 25, Suster berapa umurnya?
Komunikasi nonverbal :

P : Mendekatkan diri ke K
K : menjawab dengan antusias.
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji daya ingat K
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha mengingat-ingat. K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Rasional :
Umur mempengaruhi daya ingat klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana ingat nggak, kenapa mbak Ana dirawat disini?
K : itu, karena dirumah sering marah-marah.
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan keseriusan
K : Nada suara tinggi, tatapan tajam.
Analisa berpusat pada perawat :
P lega karena K tidak tersinggung K menjawab dengan spontan
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat-ingat keluhan
Rasional :
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sering marah-marah dirumah ?
K : iya, kalau keinginannya gak diturutin suka marah-marah dan mecahin barang-barang kaca
Komunikasi nonverbal :
P : Bertanya pelahan dan memperhatikan respon pasien
K : Menunduk dan main botol minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawa. P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami
halusinasi.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan spontan
Rasional :
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana pernah dengar suara-suara?
K : Gak pernah, itu aja suka marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan respon klien
K : Memandang ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih lanjut
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan mengingat pelan pelan
Rasional :
Dengan diam terapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah berkeluarga?
K : belum Sus
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
Analisa berpusatpada klien :
K membayangkan keadaan keluarganya
Rasional : Menjalin hubungan saling percaya.

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kegiatan sehari- hari ngapain saja ?
K : Mandi, Makan, beresin tempat tidur, senam, berdoa. gitu-gitu terus disini bosen pengen
pulang.
Komunikasi nonverbal :
P : Memegang bahu K
K : Menggaruk-garuk kepalanya
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinya
Analisa berpusat pada klien :
K teralih karena pertanyaan baru
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!
K : Betah, banyak temen bisa ngobrol-ngobrol
Komunikasi nonverbal :
P : memperhatikan K
K : menunduk dan mainan botol minum sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengalihkan perhatian K dari halusinasi
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha menjawab dengan spontan
Pengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

Komunikasi verbal :
P : Tentunya keluargambak Ana suka menjenguk kesini.
K : belum, belum pernah dijenguk
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk, bengong
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien :
K ingat terhadap keluarganya
Rasional :
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Komunikasi verbal :
P : Kalau mbak Ana suka pulang juga ya?
K : enggak udah disini aja.
P : Memandang K
K : Menunduk
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji hubungan K dengan keluarganya
Analisa berpusat pada klien :
Respon klien datar
Rasional :
Berada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau
malahan stressor

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kapan marah itu datang ?
K : kalau pas lagi diledek temen- temen, pas keinginannya ga diturutin
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat aktivitasnya di rumah
Rasional :
Berusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

Komunikasi verbal :
P : bagaimana cara mbak Ana ngilangin marah itu ?
K : berdoa aja, istigfr, tarik napas dalam
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Memperagakan
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji pertanyaan terbuka
Analisa berpusat pada klien :
K tampak terbuka
Rasional :
Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

Komunikasi verbal :
P : bagaimana kalau kita mengalihkan marah itu dengan cara yang lain. Contohnya : Jika
mbak Ana marah, mukul bantal, sholat/berwudhu dan lain-lainnya
K : iya boleh, mau diajarin dong, biar bisa ngontrol marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperagakan cara mengontrol marah
K : K memperhatikan
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan cara mengontrol marah merupakan
solusi yang baik bagi klien.
Analisa berpusat pada klien :
K tampak menyimak dengan serius
Rasional :
Cara mengontrol marah merupakan solusi yang baik bagi klien

Komunikasi verbal :
P:-
K : udah dulu yah mau ngambil air buat minum
Komunikasi nonverbal :
P : membiarkan Klien pergi
K : Menunjuk ke sana
Analisa berpusat pada perawat :
P memikirkan topik lain
Analisa berpusat pada klien :
K merenungkan keadaannya
Rasional :
Diam berguna untuk memikirkan interaksi selanjutnya

Komunkasi verbal :
P : baiklah besok kita ngobrol- ngobrol lagi yaa, maunya jam berapa mbak Ana ? Dimana ?
K : iya, jam 9 aja, disinilah
Komunkasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Pergi
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
Analisa berpusat pada klien :
K Pergi dan setuju dengan kontrak
Rasional :
Evaluasi fase 1 selesai, pemberian reinforcemen positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering berbicara dengan nada suara tinggi. Data yang tergali adalah data mengenai
resiko prilaku kekerasan, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah
dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah
dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu mengulangi cara mengontrol marah Karena
klien mau dan antusias untuk belajar mengontrol marah denan cara yang lain.
62qb2"

59. Riris Medawati

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Dalam API terdiri dari
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dan komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
5. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Contoh analisa proses interaksi pada klien dengan harga diri rendah
Inisial klien : Tn. P
Interaksi : I (fase perkenalan)
Lingkungan : Duduk berhadapan dengan jarak 1 meter pada ruangan A dengan situasi yang
tenang dan santai
Deskripsi klien : klien memakai baju rumah sakit berwarna bitu dengan sandal jepit.
Penampilan klien bersih dengan rambut tersisir rapih.
Tujuan komunikasi :Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien
Waktu : siang hari, minggu 09 April 2017
1.
Komunikasi verbal
P: selamat siang
K: siang
Komunikasi non verbal
P: Tersenyum dengan menatap klien
K: Menatap perawat dan tersenyum tipis, lalu kembali menunduk
Analisa berpusat pada klien
Klien tampak merenung dengan tatapan kosong
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien dapat menerima perkenalan dengan baik
Rasional
Salam merupakan salah satu cara memberi perhatian pada klien sekaligus memulai
komunikasi
2.
Komunikasi verbal
P: Perkenalkan saya riris mahasiswa fakultas keperawatan universitas airlangga. Saya disini
akan bertugas selama 3 hari. Bisakah saya berbincang-bincang dengan mas selama 20 menit?
K: baik
Komunikasi non verbal
P: Perawat menatap klien dengan tersenyum dan berbicara dengan nada pelan sambil
mengulurkan tagan (berjabat tangan)
K: Klien menatap perawat saat menjawab dan menerima uluran tangan perawat untuk
berjabat tangan
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai memperhatikan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mencoba untuk lebih dekat dengan pasien
Rasional
Perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya
3.
Komunikasi verbal
P: Kalau mas namanya siapa?
K: nama saya P
Komunikasi non verbal
P: bertanya sambil tersenyum dengan memperhatikan respon klien
K: klien menyebutkan namanya sambil menatap perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan menandakan bahwa klien
menerima keberadaan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Perawat berharap klien dapat menjawab
Rasional
Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubugan dengan baik
4.
Komunikasi verbal
P: mas P sekarang ada dimana?
K: di RS
Komunikasi non verbal
P: bertanya sambil tersenyum dengan nada pelan
K: menjawab sambil memainkan jari tangan dan dengan menatap perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien memainkan jari tangan namun mampu menjawab dengan cepat dan tepat tanpa berpikir
lama
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mengetahui lokasinya saat ini dan perawat merasa senang karena klien dapat
menjawab dengan baik
Rasional
Menilai kemampuan mengingat dan memahami lingkungan
Inisial klien : Tn. P
Interaksi : II (fase kerja)
Lingkungan : Duduk berhadapan dengan jarak 1 meter pada ruangan A dengan situasi yang
tenang dan santai
Deskripsi klien : klien memakai baju rumah sakit berwarna bitu dengan sandal jepit.
Penampilan klien bersih dengan rambut tersisir rapih.
Tujuan komunikasi :Klien dapat menyebutkkan alasan MRS
Waktu : 07.00 WIB , senin 10 April 2017
1.
Komunikasi verbal
P: halo mas P, apa kabar?
K: baik mbak
Komunikasi non verbal
P: menatap klien dengan tersenyum ramah dan berjabat tangan
K: menjawab sambil tersenyum tipis dan menerima jabat tanagan
Analisa berpusat pada klien
Klien dapat menerima kehadiran perawat dengan baik
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien kooperatif
Rasional
Menyapa secara akrab menunujukkan hubungan yang akrab

2.
Komunikasi verbal
P: mas P terlihat begitu sehat tapi kenapa mas P dirawat disini?
K: saya tidak tahu sus kenapa orang tua saya mengirim saya kesisni. Mereka menganggap
saya ini aib bagi keluarga karena saya gagal menjadi polisi. Tidak seperti kakak saya dia
begitu hebat. Mungkin orang tua saya tidak mau memiliki anak tidak berguna seperti saya,
sehingga mereka membuang saya kemari. Mereka pasti malu memiliki anak seperti saya.
Bahkan saya sendiripun malu dengan diri saya. Padahal dirumah saya selalu mengunci diri
dikamar dan tidak berbicara dengan siapapun agar keluarga saya tidak malu, saya juga selalu
merenungkan kesalahan saya, tapi mereka tetap saja mengirim saya kemari. Saya sadar sus
betapa tidak bergunanya saya ini
Komunikasi non verbal
P: memperhatikan cerita klien dengan serius
K: bercerita serius dengan ekspresi sedih
Analisa berpusat pada klien
Klien menceritakan masalahnya menandakan klien percaya pada perawat
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien menceritakan setiap masalahnya
Rasional
Menggali perasaan klien dan mencari tahu masalah klien untuk dapat menentukan tindakan
yang harus dilakukan.
3.
Komunikasi verbal
P: mas setiap orang itu memiliki garis hidupnya masing-masing. Mas tidak harus menjadi
seperti kakak mas, mungkin tuhan merencanakan hal yang lebih baik untuk mas. Walaupun
tidak menjadi polisi, masih banyak hal lain yang dapat mas lakuakan. Saya yakin orang tua
mas juga tahu akan hal itu. Mereka tidak membenci mas atau menganggap mas lebih buruk
dari kakak mas. Mereka tidak membuang mas. Tidak ada orang tua yang mau membuang
anak yang sudah dirawatnya selama ini. Mereka semua sayang dengan mas, meraka juga
ingin mas kembali kerumah jadi mas tidak boleh merenung dan menarik diri lagi. Selama ini
mas sudah merenung sangat lamakan?
K: iya
P: saya rasa itu sudah cukup, mas P tidak perlu merenung lagi. Jadi mas harus mulai mencoba
berkomunikasi dengan teman-teman atau petugas yang ada disini dan jangan merenung
sendirian lagi ya mas
K: baik sus, saya tidak akan merenung lagi dan saya akan belajar bersosialisasi
Komunikasi non verbal
P: memberikan saran dengan memandang klien secara serius dan tersenyum
K: mendengarkan secara serius dan mencoba untuk memahami setiap ucapan perawat dengan
memperhatikan setiap perkataan perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa mendapat pencerahan dan jalan keluar terkait dengan masalahnya
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien menerima saran perawat
Rasional
Meningkatkan hubungan saling percaya dan membantu mengatasi masalah klien
4.
Komunikasi verbal
P: kalau begitu sampai jumpa besok ya
K: iya sus
Komunikasi non verbal
P: beranjak dari tempat duduk sambil tersenyum
K: menatap perawat sambil tersenyum
Analisa berpusat pada klien
Klien semakin percaya dengan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mengikuti nasehat yang diberikan perawat
Rasional
Terminasi yang disepakati dapat membina saling percaya
Inisial klien : Tn. P
Interaksi : III (fase terminasi)
Lingkungan : Duduk berhadapan dengan jarak 1 meter pada ruangan A dengan situasi yang
tenang dan santai
Deskripsi klien : klien memakai baju rumah sakit berwarna bitu dengan sandal jepit.
Penampilan klien bersih dengan rambut tersisir rapih.
Tujuan komunikasi :Klien dapat menyebutkkan alasan MRS
Waktu : 09.00 WIB , selasa 11 April 2017
1.
Komunikasi verbal
P: selamat pagi mas P, apa kabar
K: pagi sus, alhamdulillah baik sus
Komunikasi non verbal
P: menyapa dengan berjabat tangan sambil tersenyum
K: berjabat tangan dengan tersenyum
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa dekat dengan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Berharap interaksi tetap berjalan lancar
Rasional
Salam merupakan cara untuk menjalin hubungan karab dan bertanya kabar menunjukkan
sikap empati
2.
Komunikasi verbal
P: bagai mana mas sudah mencoba untuk mengikuti saran saya?
K: sudah sus, walaupun sedikit sulit saya akan berusaha mengikuti saran anda
Komunikasi non verbal
P: menatap klien sambil tersenyum
K: mengangguk dan tersenyum
Analisa berpusat pada klien
Klien mencoba untuk meyakinkan perawat dan dirinya sendiri bahwa dia akan berusaha
mengikuti nasehat perawat
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mengikuti nasehat yang diberikan perawat
Rasional
Memastikan apakah klien mengikuti saran dari perawat
3.
Komunikasi verbal
P: mas P, hari ini merupakan hari terkhir saya disini, jadi mas P haru menjaga kondisi dengan
baik dan jangan lupa mengikuti saran saya ya?
K: iya sus, tapi kalau ada waktu suster kesini ya
P: baik mas, sampai jumpa
Komunikasi non verbal
P: beranjak dari tempat duduk sambil tersenyum dan berjabat tangan
K: menatap perawat sambil tersenyum dan berjabat tanagn
Analisa berpusat pada klien
Klien menerima perpisahan dengan baik
Analisa berpusat pada perawat
Perawat senang karena klien menerima perpisahan dengan baik
Rasional
Terminasi yang disepakati dapat membina saling percaya
"

60. Alip Nur Apriliyani

pada : 10 April 2017

"A. Analisa proses interaksi merupakan suatu alat kerja atau system yang digunakan oleh
perawat untuk membanu memahami dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi antara
perawat dengan pasien sehingga perawat dapat merencanakan tindakan keperawatan. API
diperlukan karena dapat meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat terhadap klien.

Fase-fase analisa proses interaksi adalah:


1. Tahap pra interaksi : Merupakan tahap dimana perawat akan bertemu dengan klien.
2. Tahap orientasi : Merupakan tahap dimana perawat pertama kali bertemu dengan klien
3. Tahap kerja : Merupakan tahap dimana perawat memulai kegiatan. Tugas perawat pada
saat ini adalah melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap pra interaksi.
4. Tahap terminasi : Merupakan tahap dimana perawat akan menghentikan interaksinya
dengan klien. Tahap ini bisa merupakan tahap terminasi sementara maupun akhir.

B. Contoh percakapan semu API dengan masalah keperawatan gangguan persepsi sensori
halusinasi

1. Nama : Tn. A
2. Usia : 34 tahun
3. Status interaksi : Pertemuan ke-2 (tahap orientasi)
4. Tanggal : 9 April 2017
5. Waktu : 10.00 10.20 WIB
6. Tujuan : Setelah dilakukan interaksi klien tidak merasakan halusinasi dan terbina hubungan
saling percaya antara perawat dengan klien
7. Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di depan ruang rawat Melati dengan
suasana yang cukup tenang
8. Deskripsi klien : Penampilan klien cukup bersih dan rapi, ekspresi klien tampak kurang
tenang, dan terkadang memandang ke arah lain.

a) Komunikasi Verbal
Perawat : Selamat pagi, Pak
Klien : Selamat pagi mbak
Perawat : Perkenalkan pak, nama saya Ners Alip. Saya dari Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga. Nama bapak siapa dan biasa dipanggil siapa pak?
Klien : Nama saya APN Ners, panggil saja A
Perawat : Iya pak A, senang bertemu dengan bapak. Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Klien : Biasa saja Ners, tapi saya merasa ada yang mengawasi saya dari ruangan di depan
Perawat : Baiklah pak, bagaimana jika kita kita membicarakan apa yang bapak rasakan hari
ini? Kita bias berbicara di depan ruang rawat bapak, apakah bapak bersedia?
Klien : Tapi saya takut Ners, ada yang memperhatikan saya dari ruangan yang di depan
Perawat : Tidak apa-apa pak. Nanti saya akan menemani bapak, jadi bapak akan merasa aman
dan nyaman bersama saya. Bagaimana pak?
Klien : Baik Ners, saya bersedia.
Perawat : Baiklah sekarang coba bapak ceritakan sejak kapan bapak merasa ada yang
memperhatikan bapak?
Klien : Belum lama Ners, mungkin sejak 1 atau 2 hari yang lalu
Perawat : Lalu seperti apa dan bagaimana orang yang memperhatikan bapak itu?
Klien : Orang itu sangat asing untuk saya dan dia menatap saya dengan penuh kekesalan.
Awalnya saya berpikir kalau orang itu tidak memperhatikan saya, tapi melihat keadaan di
sekitar. Orang itu selalu berdiri di depan pintu dan menatap saya dengan tatapan yang tajam
sehingga membuat saya ketakutan.
Perawat : Oh, begitu ya pak. Mungkin bapak perlu menenangkan diri sehingga pikiran dan
perasaan bapak bias tenang lagi. Bapak anggap saja kalau orang itu hanyalah orang yang
mengagumi bapak atau orang itu ingin berbincang dengan bapak tapi dia malu. Anggap saja
begitu bapak, jadi bapak akan merasa lebih tenang
Klien : Iya Ners, saya sangat perlu untuk menenangkan diri. Tapi saya bingung Ners
bagaimana caranya.
Perawat : Bapak tidak perlu khawatir, saya akan membina dan menemani bapak agar bapak
bias lebih tenang
Klien : Iya Ners, saya sangat bersedia jika Ners mau membantu saya
Perawat : Iya pak, itu sudah menjadi tugas saya. Nanti sore saya akan kembali lagi kesini
untuk membantu bapak
Klien : Baik Ners, terimakasih banyak
Perawat : Iya pak sama-sama. Sekarang bapak istirahat dulu saja. Saya permisi dulu, sampai
ketemu nanti sore ya pak

b) Komunikasi non verbal


Perawat : menghampiri klien dengan tersenyum dan berdiri di samping klien lalu
mengulurkan tangan
Klien : melihat ke arah perawat dan mengulurkan tangan
Perawat : memandang klien dengan tersenyum dan suara yang jelas
Klien : memandang perawat dengan serius dan suaranya sedikit pelan
Perawat : suara jelas dan tetap tersenyum
Klien : memandang perawat dengan ekspresi sedikit ketakutan
Perawat : mengangguk perlahan dan mencoba meyakinkan klien
Klien : memandang perawat dan tampak sedikit rileks dan menunduk
Perawat : tersenyum dan memandang klien dengan ramah
Klien : ekspresi sedikit rileks tetapi sedikit menunduk
Perawat : tersenyum dan memandang klien dengan ramah
Klien : menjawab dengan suara agak pelan dan sedikit menunduk
Perawat : mengangguk perlahan, tersenyum dan memperhatikan klien
Klien : menjawab dengan suara agak pelan dan sedikit menunduk serta tampak ketakutan
Perawat : mendengarkan penjelasan klien dengan serius dan memperhatikan klien
Klien : tampak kebingungan
Perawat : tersenyum dan memandang klien dengan ramah
Klien : tampak lebih tenang dan rileks
Perawat : menangguk dan tersenyum
Klien : memandang perawat dengan ekspresi serius
Perawat : tersenyum pada klien

c) Analisa berfokus pada klien


- Klien ketakutan dengan kondisi di sekitar
- Klien kebingungan menghadapi masalahnya
- Klien berpikir bahwa keadaannya tidak akan mengalami perubahan

d) Analisa berfokus pada perawat


- Merasa ragu dengan interaksinya pada klien
- Merasa ragu dengan sikap dan tanggapan dari klien
- Berusaha memahami perasaan klien dan mencari solusi
- Memberi kepercayaan pada klien agar klien dapat terbuka
- Memberi dukungan pada klien agar klien merasa tenang dan tidak ketakutan

e) Rasional
- Salam merupakan salah satu cara memberi perhatian pada klien
- Perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya
- Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan dengan baik
- Menggali perasaan klien untuk menimbulkan rasa empati
- Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya
- Memberikan perhatian dan dukungan untuk meningkatkan kepercayaan klien"

61. Asti Pratiwi

pada : 10 April 2017

"A. Pengertian Analisa Proses Interaksi (API)


Analisa Proses Interaksi (API) adalah alat kerja yang digunakan atau dipakai oleh perawat
maupun mahasiswa untuk memahami interkasi yang terjadi antara perawat dengan klien.
Perlu adanya API dikarenakan tujuan dari API itu sendiri adalah:
1. Untuk meningkatkan kemampuan mendengar
2. Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberikan dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat atau
mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/supervisor/pembimbing untuk
memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Dalam API umumnya terdiri dari:
a. Komunikasi verbal dan nonverbal antara perawat dengan klien.
b. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
c. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
d. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4.
e. Rencana lanjutan tindakan keperawatan.
Petunjuk pengisian:
1. Inisial klien: tulis inisial bukan nama lengkap.
2. Status interkasi: pertemuan ke berapa dan fase hubungan
3. Lingkungan:
a. Tempat interaksi
b. Situasi tempat interaksi
c. Posisi mahasiswa dank lien.
4. Deskripsi klien: penampilan umum klien
5. Tujuan:
a. Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit.
b. Tujuan ini berpusat pada klien.
c. Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien.
6. Komunikasi verbal: ucapan verbal perawat dank lien
7. Komunikasi nonverbal: nonverbal klien dan perawat pada saat bicara atau saat
mendengarkan.
8. Analisa berpusat pada perawat: Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan
komponen sebagai berikut:
a. Perasaan sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan kemampuan
untuk menjelaskan riwayat atau latar belakang arus dan analisa, apa dan mengapa perasaan
itu muncul. Bagaimana perasaan perawat dipengaruhioleh klien.
b. Tingkah laku nonverbal
Cari atau kenali, diskusikan, dan analisa tingkah laku nonverbal diri sendiri.
c. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari atau kenali, bedakan, dan diskusikan teknik komunikasi yang dugunakan.
d. Tujuan interaksi:
1. Perawat berperan sebagai apa? Pasien sebagai apa?
2. Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi?
3. Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
4. Bagaimana pengaruh proses interaksi pada mereka?
5. Apakah mereka perlu berubah? Jika perlu berubah, mengapa?
6. Apakah interaksi ini mempengaruhi tujuan dan rencana interaksi yang akan datang?
7. Berdasarkan tujuan anda saat ini bagaimana ana mengkaji interaksi ini?
e. Mengubah intervensi.
9. Analisa berpusat pada klien: Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan komponen
sebagai berikut:
a. Tingkah laku nonverbal
Cari atau kenali, diskusikan, dan analisa tingkah laku nonverbal klien.
b. Isi pembicaraab yang muncul dan terselubung (laten)
Cari atau kenali, bedakan, dan diskusikan.
c. Perasaan klien
Temukan atau cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien,
bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat?
d. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunkan data dari interaksi yang baru terjadi, interaksi
sebelumnya, riwayat klien, dan teori.
10. Alasan teoritsi (rasional)
Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal: berikan alasan teoritis intervensi anda
atau intervensi lain dan tunjukkan peningkatan kemampuan dalam mendiskusikan tingkah
laku klien dalam rangka teori psikodinamika, teori adaptasi, setiap teori-teori lain yang
dikenal.

Sumber:
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
(Penerbit ANDI).

B. Percakapan semu antara perawat dengan klien dan analisa proses interaksi (API):
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah.
Analisa Proses Interaksi
Nama : Nn. NH
Usia : 22 tahun
Hari/tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Interkasi : fase I (perkenalan)
Lingkungan : di Taman dekat ruang klien dirawat.
Deskripsi : Penampilan klien nampak mengurung diri, dan selalu menyalahkan dirinya
sendiri, merasa takut, cemas, dan gelisah.
Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan klien sudah tidak merasa harga dirinya
rendah lagi dan untuk menjalin kepercayaan dengan klien.
1. Komunikasi verbal
N: Selamat pagi Nn NH.
K: Selamat pagi Ners.
Komunikasi nonverbal
N: Menghampiri NH, tersenyum, dan duduk di samping NH
K: Melihat kearah N dengan terkejut dan dengan cepat memalingkan wajahnya.
Analisa berfokus pada klien
Klien kaget dan merasa terkejut ketika disapa oleh N
Analisa berfokus pada perawat
Merasa ragu apakah K mau menerima kehadiran N
Rasional
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya.
2. Komunikasi verbal
N: Perkenalkan saya Ners Asti, mahasiswa keperawatan Unair yang sementara praktek di sini
selama 1 minggu. Nn namanya siapa ya, boleh saya tahu?
K: Nama saya Zaskia Ners.
Komunikasi nonverbal
N: Tersenyum, duduk di depan klien, kemudian mengulurkan tangan untuk bersalaman
K: Mau bersalaman, menjawab dengan nada yang lemah
Analisa berfokus pada klien
Klien melihat dengan ketakutan dan ragu-ragu.
Analisa berfokus pada perawat
N merasa senang karena K mau menjawab salam darinya.
Rasional
Dengan perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara K
dengan N.
3. Komunikasi Verbal
N: Oh. Namanya Zaskia, biasanya dipanggil apa?
K: Biasanya saya dipanggil Kia Ners.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum
K: Memperhatikan N, namun menatapnya penuh dengan ketakutan.
Analisa Berfokus pada Klien
Klien duduk dengan ragu sambil menoleh ke arah N
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap bisa melanjutkan pembicaraan dengan K dan merasa lega karena K mau merespon
stimulus yang disampaikan oleh N dan K mau menyebut namanya.
Rasional
Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien.
4. Komunikasi Verbal
N: Baik Kia, emm apakah Nn Kia keberatan jika kita cerita-cerita sebentar, sekitar 15 sampai
dengan 20 menit?
K: Baik Ners, saya tidak keberatan.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum, memperhatikan K dengan sikap terbuka.
K: Tersenyum, memperhatikan N.
Analisa Berfokus pada Klien
Klien mau menuruti apa yang diminta oleh Ners
Analisa Berfokus pada Perawat
Berfikiran apakah K mau melanjutkan interaksi selanjutnya.
Rasional
Memberikan informasi tentang waktu dan tujuan N mengadakan interaksi dengan K.
5. Komunikasi Verbal
N: Apakah Nn. Kia mau kita berbicara di tempat lain atau di dalam kamar Nn Kia saja?
K: Misalnya di taman itu bagimana Ners? soalnya saya jenuh berada di kamar ini terus.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum, bertanya dengan lembut, sambil merangkul bahu K.
K: Menatap N, sambil menunjuk kearah taman dekat dengan kamar K.
Analisa Berfokus pada Klien
Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mulai mau berinterkasi dengan perawat.
Rasional
Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.
6. Komunikasi Verbal
N: Baik, boleh-boleh, mari saya bantu untuk jalan.
K: Iya Ners.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum dengan wajah yang meyakinkan, dan mengulurkan tangannya untuk membantu
klien turun dari ranjang tidur dan membantunya untuk berjalan.
K: Mengenggam tangan N, dengan kepala menunduk dan berjalan bersamanya.
Analisa Berfokus pada Klien
Merespon dengan baik atas pertanyaan N
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau melanjutkan interkasinya dan N merasa lega karena K mau menerima
perintah dari N
Rasional
Memberikan bantuan dengan tujuan untuk memberikan rasa nyaman dan keyakinan pada K.
7. Komunikasi verbal
N: Nn.Kia, saya praktek di sini setiap hari selama 1 minggu dari jam 10.00-15.00. saya akan
terus bersama-sama dengan Nn, nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang Nn
rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalah yang Nn hadapi, untuk
itu saya sangat berharap Nn. Kia mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau
dipikirkan sekarang ini, supaya saya tahu, tenang saja saya akan menjaga rahasia Nn. Kia.
Apakah Nn setuju?
K: Baik Ners
Komunikasi Nonverbal
N: Menggunakan nada yang pelan dengan suara yang jelas.
K: Menjawab dengan menundukkan kepala.
Analisa Berfokus pada Klien
Tidak merasa keberatan dengan permintaan N
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau menjawab pertanyaan N.
Rasional
Kalimat terbuka untuk memberikan kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.
8. Komunikasi Verbal
N: Nn. Kia, bagaimana keadaannya sekarang ini?
K: Saya baik-baik saja Ners.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum, memperhatikan K dengan sikap terbuka.
K: Tersenyum, menatap ke arah N
Analisa Berfokus pada Klien
Klien tidak merasa keberatan atas pertanyaan yang diajukan oleh N.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau menjawab pertanyaan N.
Rasional
Menanyakan kabar menunjukkan perhatian dan merupakan awal yang baik untuk membina
hubungan saling percaya.
9. Komunikasi Verbal
N: Bisakah Nn. Kia menceritakan, bagaimana awalnya Nn. Kia sampai di bawa ke rumah
sakit?
K: Saya selalu murung di kamar Ners, tidak mau makan, dan setiap bertemu dengan orang
saya merasa bahwa diri saya itu tidak pantas bertemu dengan orang-orang, apalagi jika
bertemu dengan teman-teman kuliah saya, saya merasa bahwa saya itu paling rendah di
hadapan mereka.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum, tetap mempertahankan kontak mata dengan K, bicara dengan lembut.
K: Menceritakan dengan menangis, dan menatap ke arah N.
Analisa Berfokus pada Klien
Tidak keberatan dengan permintaan N dan menjawab dengan baik.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau menjawab pertanyaan N.
Rasional
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
10. Komunikasi Verbal
N: Jadi seperti itu kejadiannya, apa yang membuat Nn. Kia merasa seperti itu?
K: Saya tidak PD saja Ners karena keadaan saya yang seperti ini, tubuh saya pendek, saya
tidak cantik seperti teman-teman saya, dan juga kemampuan saya untuk bersosialisasi dengan
orang-orangvyang berada di sekitar rumah saya sangat kurang.
Komunikasi Nonverbal
N: Mempertahankan kontak mata dengan K, tersenyum, dan merangkul bahunya.
K: Menceritakan dengan nada yang pelan, sambil menundukkan kepala.
Analisa Berfokus pada Klien
K mulai terbuka dengan N tentang masalah dan perasaan yang dihadapi.
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa senang karena K mau menjawab pertanyaan N dengan baik dan mulai terbuka.
Rasional
Memberikan pertanyaan mengenai masalah yang sedang dihadapi adalah kesempatan untuk
K meluapkan segala apa yang dirasakan oleh K.
11. Komunikasi Verbal
N: Apa yang membuat kamu kurang bersosialosasi dengan orang-orang yang ada di sekitar
Nn. Kia?
K: Saya terlalu sibuk dengan kuliah dan kegiatan di kampus Ners, sehingga saya jarang
keluar rumah jika sudah pulang dari kampus.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum, mempertahankan kontak mata dengan K.
K: Menatap mata N, tersenyum.
Analisa Berfokus pada Klien
Klien tidak keberatan dengan pertanyaan yang diajukan lagi oleh N.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau menjawab pertanyaan N.
Rasional
Mengidentifikasi kegiatan apa yang membuat K merasa harga dirinya rendah.
12. Komunikasi Verbal
N: Jadi seperti itu masalah Nn. Baiklah Nn. Kia karena waktu sudah menunjukkan pukul
12.00 waktunya untuk istirahat dan makan, jadi pertemuan kita cukup dulu ya, besok kita
lanjutkan lagi pembicaraan kita di jam yang sama, untuk membahas apa yang harus Nn. Kia
lakukan supaya tidak rendah diri seperti ini. Apakah Nn. setuju?
K: Baik Ners, saya setuju.
Komunikasi Nonverbal
N: Tersenyum, mendekat ke K, dan berusaha menenangkan K dengan mengusap bahu K.
K: Tersenyum dan menatap kearah N.
Analisa Berfokus pada Klien
Tampak K tidak keberatan dengan kontrak waktu yang ditawarkan.
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa senang karena K setuju untuk kontrak pertemuan berikutnya
Rasional
Kontrak penting unutk melakukan interaksi selanjutnya.
13. Komunikasi Verbal
N: Oke, kalau begitu mari saya antar ke kamar Nn Kia.
K: Baik Ners.
N: Sekarang sudah sampai kamar Nn, selamat beristirahat, dan selamat siang.
K: Iya Ners, terimakasih. Selamat siang Ners.
Komunikasi Noneverbal
N: Berdiri di samping K sambil mengulurkan tangan kepada K dan menggandengnya
K: Tersenyum, dan menatap N.
N: Tersenyum, dan salaman dengan K sebagai tanda perpisahan.
K: Membalas jabat tangan.
Analisa Berfokus pada Klien
Tampak K mulai berubah dan tidak murung lagi.
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa senang karena K menuruti perintah N dan merasa yakin bahwa dengan mengakhiri
pembicaraan adalah tepat supaya K bisa istirahat.
Rasional
Menunjukkan perhatian merupakan awal yang baik untuk membina hubungan saling percaya.

"

62. Elly Ardianti

pada : 10 April 2017

"Analisis proses interaksi atau disingkat API (the interactional process analysis) adalah suatu
metode berupa serangkaian proses tanya jawab antara perawat dengan klien yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan keluhan klien, meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi terapeutik, untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan
klien, dan memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan. Dari interaksi
ini, akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik
wawancara yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis
atau intervensi yang diberikan. Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API yaitu
komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan
perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan
identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari
komunikasi, evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan
keperawatan.
Contoh :
Nama Mahasiswa : Elly Ardianti
Tanggal : 9 April 2017
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Mawar
Inisial Klien : Ny. A
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, rambut berantakan/tidak disisir
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahannya
Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

Contoh Percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Ana, boleh saya duduk di sebelah Ana?
K : Sore, yaudah sini-sini duduk aja.
Komunikasi nonverbal :
P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar
Analisa berpusat pada perawat :
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K
Analisa berpusat pada klien :
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
Rasional :
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya

Komunikasi verbal :
P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya An?
K : Iya nih, biasanya panas.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang ke halaman sambil melirik.
K : Ikut melihat ke halaman dan sambil minum .
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa berpusat pada klien :
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P lanjut
Rasional :
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih mudah

Komunikasi verbal :
P : Oh ya, perkenalkan saya Ners Elly , saya mahasiswa praktik disini yang akan merawat
Ana.
K : Jam kamu bagus, jam berapa sekarang ?
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke K
K : menerima uluran tangan P dan respon positif, antusias
Analisa berpusat pada perawat :
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
Analisa berpusat pada klien :
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional :
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

Komunikasi verbal :
P : Nama lengkap Ana siapa ?
K : Ana Savira
Komunikasi nonverbal :
P : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-K
K : Menoleh sebentar dan menyebut nama dengan cuek lalu menarik tangannya
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin tahu nama pasien
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab pertanyaan P dan tanpa ragu-ragu.
Rasional :
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

Komunikasi verbal :
P : Ana senangnya dipanggil dengan nama apa?
K : Ana saja
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K.
K : Menoleh ke halaman sambil minum.
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien P senang walaupun jawaban singkat
Analisa berpusat pada klien :
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
Rasional :
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

Komunikasi verbal :
P : oke, saya akan memanggil nama mbak Ana
K : eh, kamu wangi banget
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh ke P, dan tertawa-tawa
Analisa berpusat pada perawat :
P : Memperhatikan K P mencoba mengakrabkan suasana
Analisa berpusat pada klien :
K mulai merasa bahwa P datang seperti orang biasa
Rasional :
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana asalnya dari mana ?
K : Serang, saya orang serang
Komunikas nonverbal :
P : Memandang K dan tersenyum
K : Ikut tersenyum dan menatap mata P
Analisa berpusat pada perawat :
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional :
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Wah, orang serang ternyata ya, sama dong saya juga dari banten ! Sudah lama disini ?
K : baru kemarin dianterin bapak kesini, karena marah2 dirumah nonjok kaca sampe pecah
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara dan memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P memegang bahu K mulai mengkaji data umum pasien
Analisa berpusat pada klien :
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
Rasional :
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

Komunikasi verbal :
P : Sudah, mbak Ana sudah mandi ? Bagaimana perasaan mbak Ana hari ini ?
K : baik, baik aja, sehatkan, Cuma masih sering marah ananya
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang jam tangan
Analisa berpusat pada klien :
P perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional :
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

Komunikasi verbal :
P : Sekarang mbak Ana umurnya berapa?
K : 25, Suster berapa umurnya?
Komunikasi nonverbal :

P : Mendekatkan diri ke K
K : menjawab dengan antusias.
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji daya ingat K
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha mengingat-ingat. K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Rasional :
Umur mempengaruhi daya ingat klien
Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana ingat nggak, kenapa mbak Ana dirawat disini?
K : itu, karena dirumah sering marah-marah.
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan keseriusan
K : Nada suara tinggi, tatapan tajam.
Analisa berpusat pada perawat :
P lega karena K tidak tersinggung K menjawab dengan spontan
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat-ingat keluhan
Rasional :
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sering marah-marah dirumah ?
K : iya, kalau keinginannya gak diturutin suka marah-marah dan mecahin barang-barang kaca
Komunikasi nonverbal :
P : Bertanya pelahan dan memperhatikan respon pasien
K : Menunduk dan main botol minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawa. P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami
halusinasi.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan spontan
Rasional :
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana pernah dengar suara-suara?
K : Gak pernah, itu aja suka marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan respon klien
K : Memandang ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih lanjut
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan mengingat pelan pelan
Rasional :
Dengan diam terapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah berkeluarga?
K : belum Sus
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
Analisa berpusatpada klien :
K membayangkan keadaan keluarganya
Rasional : Menjalin hubungan saling percaya.

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kegiatan sehari- hari ngapain saja ?
K : Mandi, Makan, beresin tempat tidur, senam, berdoa. gitu-gitu terus disini bosen pengen
pulang.
Komunikasi nonverbal :
P : Memegang bahu K
K : Menggaruk-garuk kepalanya
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinya
Analisa berpusat pada klien :
K teralih karena pertanyaan baru
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!
K : Betah, banyak temen bisa ngobrol-ngobrol
Komunikasi nonverbal :
P : memperhatikan K
K : menunduk dan mainan botol minum sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengalihkan perhatian K dari halusinasi
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha menjawab dengan spontan
Pengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

Komunikasi verbal :
P : Tentunya keluargambak Ana suka menjenguk kesini.
K : belum, belum pernah dijenguk
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk, bengong
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien :
K ingat terhadap keluarganya
Rasional :
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Komunikasi verbal :
P : Kalau mbak Ana suka pulang juga ya?
K : enggak udah disini aja.
P : Memandang K
K : Menunduk
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji hubungan K dengan keluarganya
Analisa berpusat pada klien :
Respon klien datar
Rasional :
Berada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau
malahan stressor

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kapan marah itu datang ?
K : kalau pas lagi diledek temen- temen, pas keinginannya ga diturutin
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat aktivitasnya di rumah
Rasional :
Berusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

Komunikasi verbal :
P : bagaimana cara mbak Ana ngilangin marah itu ?
K : berdoa aja, istigfr, tarik napas dalam
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Memperagakan
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji pertanyaan terbuka
Analisa berpusat pada klien :
K tampak terbuka
Rasional :
Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

Komunikasi verbal :
P : bagaimana kalau kita mengalihkan marah itu dengan cara yang lain. Contohnya : Jika
mbak Ana marah, mukul bantal, sholat/berwudhu dan lain-lainnya
K : iya boleh, mau diajarin dong, biar bisa ngontrol marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperagakan cara mengontrol marah
K : K memperhatikan
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan cara mengontrol marah merupakan
solusi yang baik bagi klien.
Analisa berpusat pada klien :
K tampak menyimak dengan serius
Rasional :
Cara mengontrol marah merupakan solusi yang baik bagi klien

Komunikasi verbal :
P:-
K : udah dulu yah mau ngambil air buat minum
Komunikasi nonverbal :
P : membiarkan Klien pergi
K : Menunjuk ke sana
Analisa berpusat pada perawat :
P memikirkan topik lain
Analisa berpusat pada klien :
K merenungkan keadaannya
Rasional :
Diam berguna untuk memikirkan interaksi selanjutnya

Komunkasi verbal :
P : baiklah besok kita ngobrol- ngobrol lagi yaa, maunya jam berapa mbak Ana ? Dimana ?
K : iya, jam 9 aja, disinilah
Komunkasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Pergi
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
Analisa berpusat pada klien :
K Pergi dan setuju dengan kontrak
Rasional :
Evaluasi fase 1 selesai, pemberian reinforcemen positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering berbicara dengan nada suara tinggi. Data yang tergali adalah data mengenai
resiko prilaku kekerasan, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah
dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah
dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu mengulangi cara mengontrol marah Karena
klien mau dan antusias untuk belajar mengontrol marah denan cara yang lain.

"

63. Niswatus Sangadah

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
digunakan oleh perawat (mahasiswa) untuk memahami dan interaksi yang terjadi antara
perawat dan klien. Semua pasien dapat dilakukan A.P.I.
Analisa Proses Interaksi (API) diperlukan karena dapat meningkatkan kemampuan
mendengar klien, meningkatkan kemampuan berkomunikasi klien, memberi dasar belajar,
meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat, membantu perawat merencanakan
tindakan keperawatan.
Komponen A.P.I terdiri dari :
a.Komunikasi verbal dan non verbal perawat klien.
b.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
c.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap komunikasi dan emosi klien.
d.Analisa makna dan rasional dari komunikasi.
e.Kesan/evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4.
f.Rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Analisa Proses Interaksi


Inisial klien : Ny. A
Usia : 30 tahun
Status interaksi : Interaksi 1 (fase perkenalan)
Lingkungan : dilaksanakan di ruangan rumah sakit, klien berada di tempat tidur , perawat
berada di sisi klien.
Deskripsi klien : Penampilan klien rapi dan bersih.
Tujuan : Klien dapat memperkenalkan diri/identitas dan terbina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien
Hari/Tanggal/Waktu : Senin/27 Maret 2017/pukul 08.00 WIB

1.Komunikasi verbal
P : Selamat pagi bu !
K : Selamat pagi !
Komunikasi non verbal
P : Tersenyum sambil menatap klien
K : Eskpresi datar sambil menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien menanggapi dengan positif
Analisa berpusat pada klien
Klien mau menjawab salam klien
Rasional : Mengucapkan salam sebagai awal terjadi hubungan saling percaya
2.Komunikasi verbal
P : Perkenalkan, saya Ners Niswa, saya mahasiswa S1 Keperawatan UNAIR yang sementara
akan praktek disini selama 4 minggu. kalau boleh tahu, ibu namanya siapa ?
K : Nama saya Amelia Ners.
Komunikasi non verbal
P : Tersenyum sambil menatap klien
K : Ekspresi datar sambil menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien menyebutkan nama dan interaksi berjalan sesuai harapan
Analisa berpusat pada klien
Klien mau menjawab pertanyaan perawat.
Rasional : Perkenalan dapat meningkatkan hubungan saling percaya antara perawat dan klien
3.Komunikasi verbal
P : Oooh bu Amelia, biasanya ibu dipanggil apa?
K : Biasanya dipanggil Amel Ners.
Komunikasi non verbal
P : Tersenyum sambil menetapa klien
K : Ekspresi datar dan menatap klien
Analisa berpusat pada perawat
Merasa lega klien memberikan respon positif
Analisa berpusat pada klien
Klien mau menjawab pertanyaan perawat
Rasional : Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.
4.Komunikasi verbal
P : Bagaimana keadaan ibu hari ini ?
K : Saya merasa cukup baik ners
Komunikasi non verbal
P : Menatap Ny.A sambil tersenyum
K : Menatap perawat dengan ekspresi datar
Analisa berpusat pada perawat
Ingin mengetahui perasaan klien
Analisa berpusat pada klien
Mulai mengutarakan keadaannya pada hari ini
Rasional : Kalimat terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengutarakan keadaannya
hari ini
5.Komunikasi verbal
P : Bu Amel, kalau tidak keberatan kita akan berbincang-bincang pada pagi hari ini mengenai
keadaan ibu sekarang, apakah ibu bersedia ?
K : Iya, saya bersedia ners
Komunikasi non verbal
P : Tersenyum sambil menatap klien
K : Mulai bisa tersenyum sambil menatap perawat
Analisa berpusat pada pada perawat
Berpikir apakah klien mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau menuruti apa yang diminta perawat
Rasional : Untuk mendapatkan persetujuan dari klien
6.Komunikasi verbal
P : Ibu masih ingat, kenapa ibu bisa di bawa kerumah sakit ini ?
K : Saya ingat ners, waktu itu saya sedang berjalan pulang menuju rumah, tapi tiba-tiba ada
orang yang menyiram wajah saya dengan air keras. Saya berteriak minta tolong. Kemudian
ada tetangga saya datang menolong saya dan membawa saya kerumah sakit ini.
Komunikasi non verbal
P : Tersenyum kepada klien
K : Menatap perawat dengan ekspresi sedih
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menceritakan kejadian yang dialaminya.
Analisa berpusat pada klien
Klien mau menceritakan kejadian yang dialaminya.
Rasional : Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
kejadian yang dialaminya.
7.Komunikasi verbal
P : Lalu, bagaimana perasaan ibu saat ini setelah kejadian tersebut?
K : Saya merasa sangat sedih ners, saya malu dengan keadaan wajah saya saat ini. Kejadian
kemarin membuat saya trauma dan dengan wajah saya sekarang , saya merasa semua orang
takut pada saya. Mereka menjauhi saya.
Komunikasi verbal
P : Tersenyum sambil menatap klien
K : Menatap klien dengan ekspresi sedih
Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien menceritakan perasannya saat ini
Analisa berpusat pada klien
Klien mulai merasa nyaman dengan keberadaan perawat dan mau menceritakan perasaannya
saat ini.
Rasional : Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaannya saat ini.
8.Komunikasi verbal
P : Baiklah bu, untuk hari ini cukup sampai disini pembicaraan kita. Silahkan ibu istirahat.
Terimakasih sudah mau bercerita kepada saya. Kita lanjutkan besok lagi jam 08.00 ya bu,
Selamat siang bu !
K : Iya ners, Selamat siang !
Komunikasi non verbal
P : Tersenyum sambil menatap klien
K : Tersenyum sambil menatap perawat
Analisa berpusat pada klien
Merasa senang klien setuju menerima kontrak pertemuan selanjutnya
Analisa berpusat pada klien
Klien tidak keberatan dengan kontrak waktu yang ditawarkan
Rasional : Kontrak penting untuk menentukan interaksi selanjutnya

"

64. Erlinna Nur Syah Putri

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi adalah suatu metode yang digunakan oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan kliennya. Tujuan dari Analisa Proses
Interaksi adalah : meningkatkan kemampuan mendengar, member dasar belajar,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan perubahan pendekatan perawat dan
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan. Ada berbagai komponen yang
dibutuhkan dalam Analisa Proses Interaksi diantaranya adalah : komunikasi verbal dan non
verbal perawat dengan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan
komunikasi yang dapat dilakukan perawat, analida dan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi klien, analisa makna dan rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap
efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1-4, dan rencana lanjtan tindakan keperawatan.
Pencatatan dan pelaporan adalah metode komunikasi antara tim perawat dan tim kesehatan
lainnya. Aspek yang penting untuk dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah
pola perilaku dan hubungan interpersonal antara perawa denga kliennya. Ada 3 macam
catatan dalam Analisa Proses Interaksi yaitu : catatan perkembangan, catatan hubungan
perawat dengan klien dan catatan resume.
Contoh percakapan antara perawat dengan klien :
Inisial : Nn.D
Usia : 20 Tahun
Waktu : 09.00 (Senin, 10 April 2017)
Status Interaksi : II (Fase Kerja)
Lingkungan : klien duduk di bangku taman Rumah Sakit dan perawat duduk di sebelah klien
Deskripsi Klien : klien tampak senyum-senyum sendiri dengan memakai pakaian bersih dan
sandal jepit
Tujuan : klien mampu untuk mengontrol dirinya sehingga tidak mudah terpengaruh dengan
hal-hal yang tidak wajar
Mahasiswa : Erlinna Nur Syah Putri
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi
Komunikasi Verbal
P : Selamat Pagi Nn.D, bagaimana kabarnya ?
K : Ohh selamat pagi , saya baik-baik saja sus.
P : Begitu ya, apakah Nn.D pagi ini sudah makan ?
K : Sudah sus, barusan aja saya selesai makan.
Komunikasi Non Verbal
P : Menatap klien dengan tersenyum ramah
K : Tersenyum menatap perawat
P : Kontak mata dengan klien sambil berbicara dengan jelas
K : Menjawab pertanyaan perawat sambil memainkan jarinya
Komunikasi Verbal
P : Ohh iya Nn.D kalau boleh saya tahu, kenapa ya anda dirawat di Rumah Sakit ini ? padahal
anda tampak ceria sekali daripada pasien-pasien yang lain ya ?
K : Nah itu juga yang membuat saya bingung sus, kenapa orangtua saya membawa saya
kemari padahal saya itu hanya memiliki kebiasaan sering keluar rumah pada waktu akan tidur
malam hari sus.
P : Loh memangnya apa yang menyebabkan Nn.D tiba-tiba keluar rumah pada saat akan tidur
malam hari ?
K : Begini ya sus, saya itu keluar rumah karena saya dipanggil oleh teman saya. Teman saya
memanggil dari luar, ya akhirnya saya keluar rumah untuk menemui teman saya itu.
P : Apakah yang memanggil anda itu adalah teman dekat Nn.D ?
K : Tidak sus, dia adalah teman yang sering muncul tiba-tiba didepan saya.

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata dengan ekspersi yang serius menatap klien
K : Bercerita dengan serius sambil sesekali menatap perawat dan memainkan jarinya
P : Mempertahankan kontak mata dengan klien
K : Menatap perawat, bercerita dengan wajah serius dan sesekali tersenyum
Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya ceritanya, apakah dia saat ini ada didekat Nn.D?
K : Iya, dia sekarang ada diseberang sana itu lagi main bunga.
P : Berarti dia sekarang ada disini ya, tapi saya tidak melihatnya daritadi. Biasanya kalau dia
muncul didepan Nn.D, apa yang anda lakukan ?
K : Saya biasanya menuruti apa yang dia katakana sus, kalau dia memanggil saya ya saya
langsung menghampirinya.
P : Lain kali kalau teman Nn.D memanggil, sebaiknya Nn.D mengatakan kalau tidak mau
melakukan apa yang dia suruh atau Nn.D bisa bercerita kepada perawat saat dia muncul
secara tiba-tiba didepan Nn.D. Apakah Nn.D mau mencoba melakukannya ?
K : Baiklah sus, saya akan mencoba melakukannya.
P : Kalau begitu sampai jumpa besok ya Nn.D
K : Iya sus
Komunikasi Non Verbal
P : Ekspresi wajah tenang, memegang pundak klien dan kontak mata dengan klien
K : Bercerita dengan semangat sambil memainkan jari-jarinya
P : Kontak mata dengan klien dan berbicara sambil sesekali tersenyum
K : Klien menganggukan kepala dan menatap perawat
P : Tersenyum kepada klien
K : Membalas senyum kepada perawat

Analisa Berpusat Pada Perawat


- Berharap klien mampu kooperatif
- Berharap klien mau menjawab pertanyaan dari perawat
- Berharap klien bisa bercerita dengan jelas
- Berharap klien dapat mempercayai perawat
- Berharap klien bisa menerima saran yang diberikan oleh perawat

Analisa Berpusat Pada Klien


- Klien merasa lebih percaya diri
- Klien mengungkapkan atau bercerita tentang masalahnya dengan jelas dan benar
- Klien merasa senang dan bahagia karena diperhatikan oleh perawat
- Klien membalas ekspresi senyum perawat

Rasional
- Menyapa klien dengan akrab dan mencoba menjalin hubungan baik dengan klien
- Menggali perasaan klien dan informasi untuk memunculkan rasa empati
- Mencari tahun sejauh mana klien mengenali halusinasi yang dirasakannya
- Membantu klien untuk bebas dari halusinasinya dan memberikan saran yang bermanfaat
untuk klien
- Membantu klien mengontrol halusinasinya
"

65. Windi Khoiriyah


pada : 10 April 2017

"Analisis Proses Interaksi (API) adalah alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Semua klien dapat dilakukan API.
Ada 3 macam catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien dan
resume. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Tujuan API:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Komponen API:
Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi serta komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 s/d 4
Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISA PROSES INTERAKSI RESIKO BUNUH DIRI


Nama : Nn. Y
Usia : 18 tahun
Interaksi : I (Fase perkenalan)
Ruang : Melati
No. RM : 100456
Lingkungan : Di Halaman RS dengan keadaan Nyaman, tenang, dan santai.
Deskripsi : Klien mengenakan baju dan celana bersih, rambut rapi,namun tidak memakai
sandal dan klien sedang duduk di halaman RS.
Hari/Tanggal : Senin/ 10 April 2017
Waktu : 10.00 WIB
Tujuan : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri)
Mahasiswa/perawat : Windi Khoiriyah

1. Komunikasi verbal
P: Assalamualaikum Mbak, perkenalkan saya perawat Windi, mahasiswi Universitas
Airlangga, dengan mbak siapa ?
K: Waalaikumsalam. Iya mbak, Saya Nn.Y
Komunikasi non verbal
P: Memandang Y dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin membuka percakapan dengan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat.
Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
2. Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Saya akan selalu menemani mbak disini selama 20
menit. Bagaimana mbak?
K: Saya baik mbak, iya silahkan
Komunikasi non verbal
P: memandang Y dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke belakang.
Analisis berpusat pada klien
P : merasa senang karena Y memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien
3. Komunikasi verbal
P: Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak rasakan selama ini? saya
siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana kalau kita lakukan disini
saja?
K: Iya mbak.
Komunikasi non verbal
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
Analisis berpusat pada klien
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
4. Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan Y setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut Y
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah Y kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini.
Komunikasi non verbal
P: memandang Y
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
Analisis berpusat pada klien
P: Ingin mengetahui keadaan Y saat ini
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien tampak ingin menceritakan masalahnya dengan perawat
Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
5. Komunikasi verbal
P: Apakah Y merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah Y sering
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Ia benar mbak,saya semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat
dan ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
Komunikasi non verbal
P: memandang Y
K: Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien mencoba memahami dan menjawab pertanyaan perawat
Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
6. Komunikasi verbal
P: Apakah Y berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap Y
mati? Apakah Y mempunyai fikiran mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya melakukan hal
tersebut?
K: Ia mbak dari pada saya merugikan banyak orang, arah fikiran saya lebih baik saya mati
saja mbak. Lalu saya mencoba melakukannya mbak karena saya tidak kuat menanggung
musibah itu sendiri.waktu saya mau melakukan bunuh diri itu ada ibu saya yang mengetahui.
Sampai akhirnya saya dibawa kesini.
Komunikasi non verbal
P: memandang Y
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya
Rasional
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
7. Komunikasi verbal
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan Y lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
Komunikasi non verbal
P: Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K :Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
Rasional
Penjelasan dari klien menunjukkan proses berfikir yang masih baik
8. Komunikasi verbal
P: Ya, bagus sekali. Y harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu
Y. Saya percaya Y dapat melakukannya dan tidak melakukan hal bunuh diri
K: Ia mbak.
Komunikasi non verbal
P: Memandang Y dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Hanya menundukkan kepala
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat berusaha memberikan kekuatan positif dan menggali permasalahan yang dialami
klien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
Rasional
Kekuatan/ dorongan positif meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan
memberikan pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.
9. Komunikasi verbal
P: Bagaimana perasaan Y setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: Saya merasa senang mbak.
Komunikasi non verbal
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka terhadap klien
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat mengevaluasi perasaan yang dialami klien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
Rasional
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
10. Komunikasi verbal
P: Y, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana Y?
Jam berapa Y bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa lama?
K: Ia mbak,Terserah mbak aja.
Komunikasi non verbal
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Rasional
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru
11. Komunikasi verbal
P: Y, mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mbak.
Komunikasi non verbal
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepakati kontrak dan menentukan
pilihan waktu dan tempat
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien mencoba memahami perawat
Rasional
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
12. Komunikasi verbal
P: Baiklah Y, kita akan ketemu lagi jam 10.00, di halaman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik. Sampai bertemu kembali...
K: Iya mbak, terimakasih.
Komunikasi non verbal
P: memandang Y dan berbicara dengan sopan.
K: hanya menganggukkan kepala
Analisis berpusat pada klien
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
Analisis berpusat pada perawat
K: Klien tampak senang dan tidak ada beban karena perawat membantunya dalam mengatasi
masalahnya
Rasional
Fase Saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien
dan tujuan yang telah dicapai.

"

66. Elly Ardianti

pada : 10 April 2017

"Analisis proses interaksi atau disingkat API (the interactional process analysis) adalah suatu
metode berupa serangkaian proses tanya jawab antara perawat dengan klien yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan keluhan klien, meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi terapeutik, untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan
klien, dan memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan. Dari interaksi
ini, akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik
wawancara yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis
atau intervensi yang diberikan. Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API yaitu
komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan
perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan
identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari
komunikasi, evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan
keperawatan.
Contoh :
Nama Mahasiswa : Elly Ardianti
Tanggal : 9 April 2017
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Mawar
Inisial Klien : Ny. A
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, rambut berantakan/tidak disisir
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahannya
Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

Contoh Percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Ana, boleh saya duduk di sebelah Ana?
K : Sore, yaudah sini-sini duduk aja.
Komunikasi nonverbal :
P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar
Analisa berpusat pada perawat :
P Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
Rasional :
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya

Komunikasi verbal :
P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya An?
K : Iya nih, biasanya panas.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang ke halaman sambil melirik.
K : Ikut melihat ke halaman dan sambil minum .
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa berpusat pada klien :
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Rasional :
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih mudah

Komunikasi verbal :
P : Oh ya, perkenalkan saya Ners Elly , saya mahasiswi praktik disini yang akan merawat
Ana.
K : Oh iya sus.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke K
K : Menerima uluran tangan P dan respon positif.
Analisa berpusat pada perawat :
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
Analisa berpusat pada klien :
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional :
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

Komunikasi verbal :
P : Nama lengkap Ana siapa ?
K : Ana Savira
Komunikasi nonverbal :
P : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-K
K : Menoleh sebentar dan menyebut nama dengan cuek lalu menarik tangannya
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin tahu nama pasien
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab pertanyaan P dan tanpa ragu-ragu.
Rasional :
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi lebih akrab

Komunikasi verbal :
P : Ana senangnya dipanggil dengan nama apa?
K : Panggil Ana saja
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Menoleh ke halaman sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien P senang walaupun jawaban singkat
Analisa berpusat pada klien :
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
Rasional :
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

Komunikasi verbal :
P : Baiklah, saya akan memanggil dengan nama mbak Ana
K : Iya sus
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh ke P, dan tertawa-tawa
Analisa berpusat pada perawat :
P : Memperhatikan K. P mencoba mengakrabkan suasana
Analisa berpusat pada klien :
K mulai merasa bahwa P datang seperti orang biasa
Rasional :
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana asalnya dari mana ?
K : Bandung, saya orang Bandung
Komunikas nonverbal :
P : Memandang K dan tersenyum
K : Ikut tersenyum dan menatap mata P
Analisa berpusat pada perawat :
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional :
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Wah, orang Bandung ternyata ya, sama dong saya juga dari Bandung ! Sudah lama disini ?
K : Baru kemarin dianterin bapak kesini.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara dan memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P memegang bahu K mulai mengkaji data umum pasien
Analisa berpusat pada klien :
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
Rasional :
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah mandi ? Bagaimana perasaan mbak Ana hari ini ?
K : Baik-baik saja.
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang jam tangan
Analisa berpusat pada klien :
P perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional :
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

Komunikasi verbal :
P : Sekarang mbak Ana umurnya berapa?
K : 28, Suster berapa umurnya?
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri ke K
K : menjawab dengan antusias.
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji daya ingat K
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha mengingat-ingat. K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Rasional :
Umur mempengaruhi daya ingat klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana ingat nggak, kenapa mbak Ana dirawat disini?
K : Saya sering marah-marah di rumah dan menonjok barng-barang kaca di rumah sampai
pecah
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan keseriusan
K : Nada suara tinggi, tatapan tajam.
Analisa berpusat pada perawat :
P lega karena K tidak tersinggung K menjawab dengan spontan
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat-ingat keluhan
Rasional :
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sering marah-marah dirumah ?
K : Iya, kalau keinginannya gak diturutin suka marah-marah dan mecahin barang-barang kaca
karena saya melihat ada anak kecil yang menertawakan saya di kaca tersebut saat saya marah.
Komunikasi nonverbal :
P : Bertanya pelahan dan memperhatikan respon pasien
K : Menunduk dan main botol minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawa. P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami
halusinasi.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan spontan
Rasional :
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana pernah dengar suara-suara?
K : Pernah, anak kecil yang tertawa saat saya marah. Ketika saya melihat dia di kaca, ingin
rasanya saya memukulnya
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan respon klien
K : Memandang ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih lanjut
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan mengingat pelan pelan
Rasional :
Dengan diam terapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah berkeluarga?
K : Belum Sus
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
Analisa berpusatpada klien :
K membayangkan keadaan keluarganya
Rasional : Menjalin hubungan saling percaya.

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kegiatan sehari- hari ngapain saja ?
K : Mandi, makan, beresin tempat tidur, senam, berdoa. Seperti itu terus, kadang saya merasa
bosan
Komunikasi nonverbal :
P : Memegang bahu K
K : Menggaruk-garuk kepalanya
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinya
Analisa berpusat pada klien :
K teralih karena pertanyaan baru
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!
K : Betah, banyak temen yang bisa diajak ngobrol-ngobrol
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan K
K : Menunduk dan mainan botol minum sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengalihkan perhatian K dari halusinasi
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha menjawab dengan spontan
Pengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

Komunikasi verbal :
P : Apakah keluarga mbak Ana sering menjenguk mbak Ana?
K : Belum, belum pernah dijenguk
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk, bengong
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien :
K ingat terhadap keluarganya
Rasional :
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kapan marah itu datang ?
K : Kalau ada orang yang ngeledekin saya perawan tua, dan pas keinginan saya gak diturutin
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat aktivitasnya di rumah
Rasional :
Berusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

Komunikasi verbal :
P : Bagaimana cara mbak Ana ngilangin marah itu ?
K : Menarik napas dalam
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Memperagakan sikap menarik napas dalam
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji pertanyaan terbuka
Analisa berpusat pada klien :
K tampak terbuka
Rasional :
Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

Komunikasi verbal :
P : Bagaimana kalau kita mengalihkan marah itu dengan cara yang lain. Contohnya : Jika
mbak Ana marah, mukul bantal, sholat/berwudhu dan lain-lainnya
K : Iya boleh, mau diajarin dong, biar bisa ngontrol marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperagakan cara mengontrol marah
K : K memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan cara mengontrol marah merupakan
solusi yang baik bagi klien.
Analisa berpusat pada klien :
K tampak menyimak dengan serius
Rasional :
Cara mengontrol marah merupakan solusi yang baik bagi klien

Komunkasi verbal :
P : Baiklah besok kita ngobrol- ngobrol lagi ya, maunya jam berapa mbak Ana ? Dimana ?
K : Iya sus, jam 9 aja, disini aja lah. Saya ke kamar mandi dulu sus.
Komunkasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Pergi
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
Analisa berpusat pada klien :
K Pergi dan setuju dengan kontrak
Rasional :
Evaluasi fase 1 selesai, pemberian penguatan positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif
walaupun masih cuek dan kadang dengan suara tinggi. Data yang tergali adalah data
mengenai resiko prilaku kekerasan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan
fase berikutnya yaitu mengulangi cara mengontrol marah. Karena klien mau dan antusias
untuk belajar mengontrol marah denan cara yang lain.
"

67. Elly Ardianti


pada : 10 April 2017

"Analisis proses interaksi atau disingkat API (the interactional process analysis) adalah suatu
metode berupa serangkaian proses tanya jawab antara perawat dengan klien yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan keluhan klien, meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi terapeutik, untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan
klien, dan memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan. Dari interaksi
ini, akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik
wawancara yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis
atau intervensi yang diberikan. Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API yaitu
komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan
perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan
identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari
komunikasi, evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan
keperawatan.
Contoh :
Nama Mahasiswa : Elly Ardianti
Tanggal : 9 April 2017
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Mawar
Inisial Klien : Ny. A
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, rambut berantakan/tidak disisir
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahannya
Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

Contoh Percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Ana, boleh saya duduk di sebelah Ana?
K : Sore, yaudah sini-sini duduk aja.
Komunikasi nonverbal :
P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar
Analisa berpusat pada perawat :
P Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
Rasional :
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya

Komunikasi verbal :
P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya An?
K : Iya nih, biasanya panas.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang ke halaman sambil melirik.
K : Ikut melihat ke halaman dan sambil minum .
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa berpusat pada klien :
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Rasional :
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih mudah

Komunikasi verbal :
P : Oh ya, perkenalkan saya Ners Elly , saya mahasiswi praktik disini yang akan merawat
Ana.
K : Oh iya sus.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke K
K : Menerima uluran tangan P dan respon positif.
Analisa berpusat pada perawat :
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
Analisa berpusat pada klien :
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional :
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

Komunikasi verbal :
P : Nama lengkap Ana siapa ?
K : Ana Savira
Komunikasi nonverbal :
P : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-K
K : Menoleh sebentar dan menyebut nama dengan cuek lalu menarik tangannya
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin tahu nama pasien
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab pertanyaan P dan tanpa ragu-ragu.
Rasional :
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi lebih akrab

Komunikasi verbal :
P : Ana senangnya dipanggil dengan nama apa?
K : Panggil Ana saja
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Menoleh ke halaman sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien P senang walaupun jawaban singkat
Analisa berpusat pada klien :
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
Rasional :
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

Komunikasi verbal :
P : Baiklah, saya akan memanggil dengan nama mbak Ana
K : Iya sus
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh ke P, dan tertawa-tawa
Analisa berpusat pada perawat :
P : Memperhatikan K. P mencoba mengakrabkan suasana
Analisa berpusat pada klien :
K mulai merasa bahwa P datang seperti orang biasa
Rasional :
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana asalnya dari mana ?
K : Bandung, saya orang Bandung
Komunikas nonverbal :
P : Memandang K dan tersenyum
K : Ikut tersenyum dan menatap mata P
Analisa berpusat pada perawat :
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional :
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Wah, orang Bandung ternyata ya, sama dong saya juga dari Bandung ! Sudah lama disini ?
K : Baru kemarin dianterin bapak kesini.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara dan memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P memegang bahu K mulai mengkaji data umum pasien
Analisa berpusat pada klien :
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
Rasional :
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah mandi ? Bagaimana perasaan mbak Ana hari ini ?
K : Baik-baik saja.
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang jam tangan
Analisa berpusat pada klien :
P perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional :
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.
Komunikasi verbal :
P : Sekarang mbak Ana umurnya berapa?
K : 28, Suster berapa umurnya?
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri ke K
K : menjawab dengan antusias.
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji daya ingat K
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha mengingat-ingat. K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Rasional :
Umur mempengaruhi daya ingat klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana ingat nggak, kenapa mbak Ana dirawat disini?
K : Saya sering marah-marah di rumah dan menonjok barng-barang kaca di rumah sampai
pecah
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan keseriusan
K : Nada suara tinggi, tatapan tajam.
Analisa berpusat pada perawat :
P lega karena K tidak tersinggung K menjawab dengan spontan
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat-ingat keluhan
Rasional :
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sering marah-marah dirumah ?
K : Iya, kalau keinginannya gak diturutin suka marah-marah dan mecahin barang-barang kaca
karena saya melihat ada anak kecil yang menertawakan saya di kaca tersebut saat saya marah.
Komunikasi nonverbal :
P : Bertanya pelahan dan memperhatikan respon pasien
K : Menunduk dan main botol minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawa. P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami
halusinasi.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan spontan
Rasional :
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana pernah dengar suara-suara?
K : Pernah, anak kecil yang tertawa saat saya marah. Ketika saya melihat dia di kaca, ingin
rasanya saya memukulnya
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan respon klien
K : Memandang ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih lanjut
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan mengingat pelan pelan
Rasional :
Dengan diam terapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah berkeluarga?
K : Belum Sus
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
Analisa berpusatpada klien :
K membayangkan keadaan keluarganya
Rasional : Menjalin hubungan saling percaya.

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kegiatan sehari- hari ngapain saja ?
K : Mandi, makan, beresin tempat tidur, senam, berdoa. Seperti itu terus, kadang saya merasa
bosan
Komunikasi nonverbal :
P : Memegang bahu K
K : Menggaruk-garuk kepalanya
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinya
Analisa berpusat pada klien :
K teralih karena pertanyaan baru
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!
K : Betah, banyak temen yang bisa diajak ngobrol-ngobrol
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan K
K : Menunduk dan mainan botol minum sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengalihkan perhatian K dari halusinasi
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha menjawab dengan spontan
Pengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

Komunikasi verbal :
P : Apakah keluarga mbak Ana sering menjenguk mbak Ana?
K : Belum, belum pernah dijenguk
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk, bengong
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien :
K ingat terhadap keluarganya
Rasional :
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kapan marah itu datang ?
K : Kalau ada orang yang ngeledekin saya perawan tua, dan pas keinginan saya gak diturutin
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat aktivitasnya di rumah
Rasional :
Berusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

Komunikasi verbal :
P : Bagaimana cara mbak Ana ngilangin marah itu ?
K : Menarik napas dalam
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Memperagakan sikap menarik napas dalam
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji pertanyaan terbuka
Analisa berpusat pada klien :
K tampak terbuka
Rasional :
Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

Komunikasi verbal :
P : Bagaimana kalau kita mengalihkan marah itu dengan cara yang lain. Contohnya : Jika
mbak Ana marah, mukul bantal, sholat/berwudhu dan lain-lainnya
K : Iya boleh, mau diajarin dong, biar bisa ngontrol marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperagakan cara mengontrol marah
K : K memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan cara mengontrol marah merupakan
solusi yang baik bagi klien.
Analisa berpusat pada klien :
K tampak menyimak dengan serius
Rasional :
Cara mengontrol marah merupakan solusi yang baik bagi klien

Komunkasi verbal :
P : Baiklah besok kita ngobrol- ngobrol lagi ya, maunya jam berapa mbak Ana ? Dimana ?
K : Iya sus, jam 9 aja, disini aja lah. Saya ke kamar mandi dulu sus.
Komunkasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Pergi
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
Analisa berpusat pada klien :
K Pergi dan setuju dengan kontrak
Rasional :
Evaluasi fase 1 selesai, pemberian penguatan positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif
walaupun masih cuek dan kadang dengan suara tinggi. Data yang tergali adalah data
mengenai resiko prilaku kekerasan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan
fase berikutnya yaitu mengulangi cara mengontrol marah. Karena klien mau dan antusias
untuk belajar mengontrol marah denan cara yang lain.

"

68. Elly Ardianti

pada : 10 April 2017

"Analisis proses interaksi atau disingkat API (the interactional process analysis) adalah suatu
metode berupa serangkaian proses tanya jawab antara perawat dengan klien yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan keluhan klien, meningkatkan kemampuan
untuk berkomunikasi terapeutik, untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap kebutuhan
klien, dan memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan. Dari interaksi
ini, akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik
wawancara yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis
atau intervensi yang diberikan. Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API yaitu
komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan
perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan oleh perawat, analisa dan
identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa rasional dari
komunikasi, evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi, serta rencana lanjutan tindakan
keperawatan.
Contoh :
Nama Mahasiswa : Elly Ardianti
Tanggal : 9 April 2017
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Mawar
Inisial Klien : Ny. A
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, rambut berantakan/tidak disisir
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahannya
Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan

Contoh Percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Ana, boleh saya duduk di sebelah Ana?
K : Sore, yaudah sini-sini duduk aja.
Komunikasi nonverbal :
P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar
Analisa berpusat pada perawat :
P Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
Rasional :
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya

Komunikasi verbal :
P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya An?
K : Iya nih, biasanya panas.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang ke halaman sambil melirik.
K : Ikut melihat ke halaman dan sambil minum .
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa berpusat pada klien :
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Rasional :
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih mudah

Komunikasi verbal :
P : Oh ya, perkenalkan saya Ners Elly , saya mahasiswi praktik disini yang akan merawat
Ana.
K : Oh iya sus.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke K
K : Menerima uluran tangan P dan respon positif.
Analisa berpusat pada perawat :
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
Analisa berpusat pada klien :
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional :
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

Komunikasi verbal :
P : Nama lengkap Ana siapa ?
K : Ana Savira
Komunikasi nonverbal :
P : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-K
K : Menoleh sebentar dan menyebut nama dengan cuek lalu menarik tangannya
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin tahu nama pasien
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab pertanyaan P dan tanpa ragu-ragu.
Rasional :
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi lebih akrab

Komunikasi verbal :
P : Ana senangnya dipanggil dengan nama apa?
K : Panggil Ana saja
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Menoleh ke halaman sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien P senang walaupun jawaban singkat
Analisa berpusat pada klien :
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
Rasional :
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

Komunikasi verbal :
P : Baiklah, saya akan memanggil dengan nama mbak Ana
K : Iya sus
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh ke P, dan tertawa-tawa
Analisa berpusat pada perawat :
P : Memperhatikan K. P mencoba mengakrabkan suasana
Analisa berpusat pada klien :
K mulai merasa bahwa P datang seperti orang biasa
Rasional :
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana asalnya dari mana ?
K : Bandung, saya orang Bandung
Komunikas nonverbal :
P : Memandang K dan tersenyum
K : Ikut tersenyum dan menatap mata P
Analisa berpusat pada perawat :
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa berpusat pada klien :
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional :
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

Komunikasi verbal :
P : Wah, orang Bandung ternyata ya, sama dong saya juga dari Bandung ! Sudah lama disini ?
K : Baru kemarin dianterin bapak kesini.
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara dan memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P memegang bahu K mulai mengkaji data umum pasien
Analisa berpusat pada klien :
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
Rasional :
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah mandi ? Bagaimana perasaan mbak Ana hari ini ?
K : Baik-baik saja.
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang jam tangan
Analisa berpusat pada klien :
P perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional :
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

Komunikasi verbal :
P : Sekarang mbak Ana umurnya berapa?
K : 28, Suster berapa umurnya?
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri ke K
K : menjawab dengan antusias.
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji daya ingat K
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha mengingat-ingat. K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
Rasional :
Umur mempengaruhi daya ingat klien

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana ingat nggak, kenapa mbak Ana dirawat disini?
K : Saya sering marah-marah di rumah dan menonjok barng-barang kaca di rumah sampai
pecah
Komunikasi nonverbal :
P : Menunjukkan keseriusan
K : Nada suara tinggi, tatapan tajam.
Analisa berpusat pada perawat :
P lega karena K tidak tersinggung K menjawab dengan spontan
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat-ingat keluhan
Rasional :
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sering marah-marah dirumah ?
K : Iya, kalau keinginannya gak diturutin suka marah-marah dan mecahin barang-barang kaca
karena saya melihat ada anak kecil yang menertawakan saya di kaca tersebut saat saya marah.
Komunikasi nonverbal :
P : Bertanya pelahan dan memperhatikan respon pasien
K : Menunduk dan main botol minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawa. P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami
halusinasi.
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan spontan
Rasional :
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana pernah dengar suara-suara?
K : Pernah, anak kecil yang tertawa saat saya marah. Ketika saya melihat dia di kaca, ingin
rasanya saya memukulnya
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan respon klien
K : Memandang ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji lebih lanjut
Analisa berpusat pada klien :
K menjawab dengan mengingat pelan pelan
Rasional :
Dengan diam terapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana sudah berkeluarga?
K : Belum Sus
Komunikasi nonverbal :
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
Analisa berpusatpada klien :
K membayangkan keadaan keluarganya
Rasional : Menjalin hubungan saling percaya.
Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kegiatan sehari- hari ngapain saja ?
K : Mandi, makan, beresin tempat tidur, senam, berdoa. Seperti itu terus, kadang saya merasa
bosan
Komunikasi nonverbal :
P : Memegang bahu K
K : Menggaruk-garuk kepalanya
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait halusinasinya
Analisa berpusat pada klien :
K teralih karena pertanyaan baru
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana betah tinggal di sini ? Suasananya enak ya!
K : Betah, banyak temen yang bisa diajak ngobrol-ngobrol
Komunikasi nonverbal :
P : Memperhatikan K
K : Menunduk dan mainan botol minum sambil minum
Analisa berpusat pada perawat :
P mengalihkan perhatian K dari halusinasi
Analisa berpusat pada klien :
K berusaha menjawab dengan spontan
Pengalihan agar pasien tidak larut pada halusinasinya pada fase interaksi ini

Komunikasi verbal :
P : Apakah keluarga mbak Ana sering menjenguk mbak Ana?
K : Belum, belum pernah dijenguk
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk, bengong
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien :
K ingat terhadap keluarganya
Rasional :
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Komunikasi verbal :
P : Mbak Ana kapan marah itu datang ?
K : Kalau ada orang yang ngeledekin saya perawan tua, dan pas keinginan saya gak diturutin
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke halaman
Analisa berpusat pada perawat :
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
Analisa berpusat pada klien :
K mengingat aktivitasnya di rumah
Rasional :
Berusaha mengeskplorasi lebih jauh untuk menjelaskan masalah utama.

Komunikasi verbal :
P : Bagaimana cara mbak Ana ngilangin marah itu ?
K : Menarik napas dalam
Komunikasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Memperagakan sikap menarik napas dalam
Analisa berpusat pada perawat :
P mengkaji pertanyaan terbuka
Analisa berpusat pada klien :
K tampak terbuka
Rasional :
Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri

Komunikasi verbal :
P : Bagaimana kalau kita mengalihkan marah itu dengan cara yang lain. Contohnya : Jika
mbak Ana marah, mukul bantal, sholat/berwudhu dan lain-lainnya
K : Iya boleh, mau diajarin dong, biar bisa ngontrol marah
Komunikasi nonverbal :
P : Memperagakan cara mengontrol marah
K : K memperhatikan P
Analisa berpusat pada perawat :
P mencoba menjelaskan dengan sedikit memperagakan cara mengontrol marah merupakan
solusi yang baik bagi klien.
Analisa berpusat pada klien :
K tampak menyimak dengan serius
Rasional :
Cara mengontrol marah merupakan solusi yang baik bagi klien

Komunkasi verbal :
P : Baiklah besok kita ngobrol- ngobrol lagi ya, maunya jam berapa mbak Ana ? Dimana ?
K : Iya sus, jam 9 aja, disini aja lah. Saya ke kamar mandi dulu sus.
Komunkasi nonverbal :
P : Memandang K
K : Pergi
Analisa berpusat pada perawat :
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
Analisa berpusat pada klien :
K Pergi dan setuju dengan kontrak
Rasional :
Evaluasi fase 1 selesai, pemberian penguatan positif dan menyepakati kontrak.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif
walaupun masih cuek dan kadang dengan suara tinggi. Data yang tergali adalah data
mengenai resiko prilaku kekerasan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan
fase berikutnya yaitu mengulangi cara mengontrol marah. Karena klien mau dan antusias
untuk belajar mengontrol marah denan cara yang lain.

"

69. Fifa Nasrul Ummah

pada : 10 April 2017

"A. Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang digunakan perawat khususnya
mahasiswa untuk mengetahui atau memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Semua pasien dapat dilakukan analisa proses interaksi (API). Aspek yang penting dicatat dan
dilaporkan dalam kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat
dengan klien. Ada 3 macam catatan, yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan),
hubungan perawat-klien, dan resume. Catatan hubungan perawat-klien adalah resume
interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok klien, pada
terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan perawat dengan klien secara verbal dapat
berupa video-tape, tape-recording, catatan secara garis besar, dan catatan interaksi.
B. Perlunya API karena:
a.Dapat meningkatkan kemampuan mendengar
b.Dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi
c.Dapat memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat atau
mahasiswa dalam berinterkasi dengan klien, dan data bagi CI/supervisor/pembimbing untuk
memberi arahan
d. Dapat meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
e. Dapat membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
C. API seyogyanya terdiri dari:
a. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
b. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
c. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dn komunikasi klien
d. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
e. Rencana lanjutan tindakan keperawatan, (abdul, 2015).

D. Klien dengan Resiko Perilaku Kekerasan


ANALISA PROSES INTERAKSI TAHAP 1
Inisial Klien: Ny. H
Usia : 40 tahun
Interaksi ke : I (Fase perkenalan)
Lingkungan : Di dalam kamar klien, duduk berhadapan dengan jarak 1 meter, suasana tenang
ada perawat
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna hijau bermotif bunga, model daster, rambut
sebahu dikuncir, klien memakai sandal jepit
Tujuan interaksi:
- Klien mau memperkenalkan diri
- Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
Waktu interaksi: Hari Selasa, 04 April 2017, Jam 09.30 WIB
Komunikasi verbal
P: selamat pagi ibu.
- Komunikasi non verbal
P: kontak mata, berjabat tangan, mendekati klien
K: kontak mata baik dan lama
- Analisa berpusat pada klien: Agak tercengang dan sedikit terkejut disapa oleh perawat
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap klien mau diajak berkenalan
- Rasional: ucapan salam sebagai tanda awal dari terjadinya hubungan saling percaya.
Komunikasi verbal
K: selamat pagi mbak
- Komunikasi non verbal
K: mendekat duduk dikursi berhadapan dengan perawat
P: langsung menyentuh tangan klien untuk diajak berjabat tangan
- Analisa berpusat pada klien: duduk, agak ragu sambil menatap lekat pada wajah perawat
- Analisa berpusat pada perawat: merasa senang ada signal penerimaan oleh klien, klien mau
diajak berjabat tangan
- Rasional: Signal persahabatan belum begitu kuat, perlu ditingkatkan, sudah terjalin
hubungan saling percaya
Komunikasi verbal
P : Perkenalkan nama saya Fifa Nasrul Ummah, saya biasa dipanggil fifa, saya mahasiswi
dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Selama 2 minggu kedepan saya akan
merawat ibu dan pasien yang lain yang berada disini. Bagaimana kalau kita ngorol sebentar
sekitar 10 menit. Apakah ibu setuju?
- Komunikasi non verbal
K: Kontak mata baik
P : Memperhatikan tingkah laku klien
- Analisa berpusat pada klien: Klien duduk berhadapan, tidak ada keraguan
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap dapat melanjutkan pertemuan
- Rasional: Sudah terasa adanya hubungan saling percaya sehingga klien terasa terlindungi
Komunikasi verbal
K : Iya, setuju mbak
- Komunikasi non verbal
K: Kontak mata baik
P : Memperhatikan tingkah laku klien
- Analisa berpusat pada klien: Klien duduk berhadapan, tidak ada keraguan
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap dapat melanjutkan pertemuan
- Rasional: Sudah terasa adanya hubungan saling percaya sehingga klien terasa terlindungi
Komunikasi verbal
P : Nama ibu siapa? Biasanya suka dipanggil siapa?Umur ibu berapa? Terus asal ibu
darimana?
- Komunikasi non verbal
P : Kontak mata, berjabat tangan sambil tersenyum
K : Kontak mata bersahabat, klien merasa ada hubungan
- Analisa berpusat pada klien: Klien merasa senang selama berkomunikasi dengan perawat
- Analisa berpusat pada perawat: Perawat menginginkan adanya pertemuan ulang
- Rasional: Menyebutkan nama, umur dan asal menandakan sudah terjadi hubungan
Komunikasi verbal
K : Nama saya Husnia Arif, saya biasa dipanggil Husnia, umur saya 40 tahun, rumah saya di
Mulyorejo utara mbak
- Komunikasi non verbal
K : Kontak mata bersahabat,klien sudah merasa ada hubungan
P : Kontak mata, memperhatikan klien
- Analisa berpusat pada klien: Klien bicara lancar tidak canggung, selalu bicara sesuai
pertanyaan
- Analisa berpusat pada perawat: Perawat senang, pertanyaan dapat diklasifikasi masalah
yang diajukan
- Rasional: Menstimulasi klien terhadap perubahan
Komunikasi verbal
P : Apakah bu Husnia masih ingat sudah berapa lama ibu dirawat disini? Dan sudah berapa
kali bu Husnia dirawat disini?
- Komunikasi non verbal
P : Kontak mata, memperhatikan klien
K : Klien mendengarkan dengan serius saat perawat mengajukan pertanyaan
- Analisa berpusat pada klien: klien bicara jelas
- Analisa berpusat pada perawat: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin
digali oleh perawat
- Rasional: Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
Komunikasi verbal
K : Saya sudah 23 hari disini mbak, saya dulu dirawat diruang anggrek dapat seminggu terus
dipindah diruang melati sampai sekarang. Dulu saya pernah dirawat disini mbak waktu anak
saya umur 7 tahun sekarang anak saya sudah kelas 1 SMA
- Komunikasi non verbal
K : Kontak mata bersahabat, bicara tidak ada hambatan dan sesuai dengan pertanyaan
P : Mendengarkan klien dengan penuh perhatian
- Analisa berpusat pada klien: Klien bicara tidak ada penghalang
- Analisa berpusat pada perawat: Perawat berharap klien kooperatif dan bicara sesuai
pertanyaan
- Rasional: Orientasi waktu, tempat dan orang cukup baik
ANALISA PROSES INTERAKSI TAHAP 2
Inisial Klien : Ny. H
Usia : 40 tahun
Interaksi ke : II (Fase kerja)
Lingkungan : Di dalam ruang makan, duduk berhadapan berbatas sudut meja makan jarak
setengah meter, suasana tenang
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna kuning bermotif bunga, model daster, rambut
sebahu dikuncir, kulit sawo matang, klien memakai sandal jepit, ekspresi wajah tenang
Tujuan interaksi:
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah
- Mengetahui respon klien terhadap penyebab marah
Waktu interaksi: Hari Rabu, 05 April 2017, Jam 09.00 WIB
Komunikasi verbal
P : Selamat pagi bu ...
- Komunikasi non verbal
P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klien
K : Klien tersenyum
- Analisa berpusat pada klien: Klien senang disapa oleh perawat
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap klien dapat berinteraksi dengan perawat
- Rasional: Mengkaji perasaan sehingga dapat mengetahui mood klien
Komunikasi verbal
K :Selamat pagi mbak Fifa...
- Komunikasi non verbal
K : Klien tersenyum, berjabat tangan, kooperatif, kontak mata baik
- Analisa berpusat pada klien: Klien kooperatif
- Analisa berpusat pada perawat: Senang karena klien menerima kehadiran perawat
- Rasional: Hubungan saling percaya sudah terbina
Komunikasi verbal
P : bu Husnia bagaimana kabar ibu? saya mau berbincang-bincang dengan ibu apa boleh?
- Komunikasi non verbal
P: mendekati klien dan berjabat tangan
K: kontak mata baik
- Analisa berpusat pada klien: klien merasa senang
- Analisa berpusat pada perawat: berharap dapat melanjutkan pertemuan ulang
- Rasional: klien menjawab pertanyaan
Komunikasi verbal
K: kabar saya baik mbak, iya boleh mbak...
- Komunikasi non verbal
P: Kontak mata baik
K: Memperhatikan tingkah laku klien
- Analisa berpusat pada klien: Klien duduk berhadapan, tidak ada keraguan
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap dapat melanjutkan pertemuan
- Rasional: Sudah ada hubungan saling percaya sehingga klien merasa nyaman
Komunikasi verbal
P: ibu Husnia masih ingat kenapa ibu dirawat disini?
- Komunikasi non verbal
P : Mempertahankan kontak mata
K : Klien diam
- Analisa berpusat pada klien: Ada sedikit perasaan ragu untuk menceritakan masalahnya
dengan perawat
- Analisa berpusat pada klien: Berharap klien mau menjawab pertanyaan perawat
- Rasional: klien mengungkapkan perasaan marahnya
Komunikasi verbal
K : Saya dirumah marah-marah
P : Iya, dalam catatan dokter dan perawat ditulis kalau bu Husnia di rumah marah-marah
sampai memukul anak ibu bahkan hampir menonjok suami ibu sendiri. Ibu juga membanting
piring dan gelas. Apa penyebabnya sampai bu Husnia melakukan itu? Apa ada yang membuat
bu Husnia kesal?
- Komunikasi non verbal
K : Kontak mata, kadang menunduk
P : mempertahankan kontak mata
K : Klien mendengarkan perawat dan terkadang tersenyum
- Analisa berpusat pada klien: Ada banyak keinginan untuk mengungkapkan perasaannya
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap klien mengungkapkan perasaannya sesuai yang
dialami
- Rasional: Klien mengungkapkan perasaan penyebab marah
Komunikasi verbal
K : Saya bertengkar dengan suami saya, suami saya membuat saya kesal.
- Komunikasi non verbal
K : Kontak mata lama, bicara pelan
P : Kontak mata, memperhatikan gerakan dan kata-kata klien
- Analisa berpusat pada klien: Menyebutkan penyebab marah
- Analisa berpusat pada perawat: Menilai klien menyebutkan penyebab marahnya
- Rasional: Klien menjadi lebih dekat dengan perawat
Komunikasi verbal
P : Bagaimana perasaan bu Husnia setelah kita berbincang-bincang tadi?
- Komunikasi non verbal
P : Kontak mata, tersenyum pada klien
K : Tersenyum, kooperatif
- Analisa berpusat pada klien: Klien kooperatif
- Analisa berpusat pada perawat: Berharap perasaan klien menjadi lega
Komunikasi verbal
K : Perasaan saya jadi lega mbak, jadi plong
- Komunikasi non verbal
K : Kontak mata baik, bicara pelan sambil tersenyum
- Analisa berpusat pada klien: Klien senang karena dapat mengungkapkan perasaannya
- Analisa berpusat pada perawat: Perawat senang klien mau bercerita tentang masalahnya
Komunikasi verbal
K : syukurlah, baik bu, ibu istirahat dulu tenangkan pikiran ibu dan hilangkan semua rasa
kesal dalam hati ibu, pertemuan ini kita lanjut besok ya bu, saya permisi dahulu
- Komunikasi non verbal
K : Kontak mata baik,
P: berjabat tangan sambil tersenyum
- Analisa berpusat pada klien: Klien senang dan berespon positif
- Analisa berpusat pada perawat: Perawat senang klien mau melanjutkan pertemuan
berikutnya
- Rasional: perawat tetap mempertahankan sikap terbuka.

"

70. Annisa Prabaningrum

pada : 10 April 2017

"A. Pengertian API


Analisis proses interaksi (API) merupakan suatu alat kerja yang digunakan oleh perawat
untuk memahami dan mengetahui lebih jelas mengenai interaksi yang terjadi antara perawat
dengan pasien. API ini adalah merupakan alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan
(LPSP). Pada LPSP, perawat sudah merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau
bahkan melaksanakan intervensi keperawatan. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini ditulis
dalam analisis proses interaksi.
Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi dari hasil
wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini,
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara
yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensi
yang diberikan. Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal,
komunikasi nonverbal perawat dan pasien, analisis berpusat pada perawat, dan analisis
berpusat pada pasien. Setelah itu, berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa
komunikasi verbal dan nonverbal di atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi
dengan pasien selama wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan
oleh perawat. Dengan demikian, API adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan
terapeutik perawat. Tujuannya adalah 1. Meningkatkan keterampilan komunikasi. 2.
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien. 3. Mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat. 4. Memberi dasar pembelajaran, yang
berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi
dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi
arahan. 5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
B. Contoh percakapan perawat dan pasien dengan masalah keperawatan gangguan persepsi
sensori halusinasi.
Initial klien : Nn.S
Umur : 22 tahun
Status Interaksi ke : Ke-2 (Dua)
Lingkungan : Di ruang tamu R. Asoka, duduk berhadapan, suasana tenang, dan beberapa
klien lain sedang menonton TV
Deskripsi Klien : Klien mengenakan baju kotak-kotak warna merah, rambut dikuncir rapi,
tidak memakai sandal
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi
Tujuan Interaksi : Klien dapat mengenal halusinasinya
Tgl/Jam : 6 April jam 09.00 WIB
Ruang : R. I (R. Asoka)

1. Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi, Mbak S ?
Komunikasi non verbal :
Perawat : Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di teras
Klien : Menoleh dan tersenyum pada perawat
Analisa berpusat pada perawat :
mengharap klien mau menjawab salam perawat dengan perawat
Analisa berpusat pada klien :
Klien menyadari kehadiran perawat
Rasional : Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berinteraksi dengan perawat
2. Komunikasi Verbal :
K: Pagi mbak.
Komunikasi non verbal :
K: Klien menjawab salam
P : Menatap klien dengan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat :
Perawat menghargai klien
Analisa berpusat pada klien :
Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
Rasional : Klien mau menjawab salam perawat menunjukkan klien mau berinteraksi dengan
perawat.
3. Komunikasi Verbal :
P: Mbak S masih ingat nama saya? Apakah Mbak S sudah makan?
Komunikasi non verbal :
P : Sambil menatap klien, tersenyum dan memegang pundak klien
K : Klien menatap perawat dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat :
Perawat berharap klien mengingat namanya
Analisa berpusat pada klien :
Klien berusaha mengingat nama perawat
Rasional : Menstimulasi klien terhadap ingatan dan perhatiannya kepada perawat
4. Komunikasi Verbal :
K : Ingat, mbak adalah suster Arum. Saya sudah makan.
Komunikasi non verbal :
K : Klien menatap perawat, kontak mata lama dan tersenyum
P : Perawat menatap klien dengan tersenyum dan mengangguk
Analisa berpusat pada perawat :
Memberi reinforcement atas kemampuan klien mengingat nama perawat
Analisa berpusat pada klien :
Klien menanggapi kehadiran perawat dengan baik
Rasional : Klien masih mengenal perawat menandakan perhatian dan kesediannya menerima
hubungan
5. Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana kabar Mbak S hari ini ?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien kemudian tersenyum
K : Menatap perawat, tersenyum
Analisa berpusat pada perawat :
Memberikan perasaan nyaman pada klien
Analisa berpusat pada klien :
Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Dengan menanyakan khabar klien diharapkan klien akan merasa diperhatikan oleh
perawat
6. Komunikasi Verbal :
K : Baik.
Komunikasi non verbal :
K : Klien menatap perawat, berbicara dengan nada jelas
P : Mendengarkan jawaban klien sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat :
Meyakinkan klien bahwa jawaban klien sangat dibutuhkan perawat
Analisa berpusat pada klien :
Klien meyakinkan perawat bahwa jawaban yang disampaikan sesuai dengan kenyataan
Rasional : Klien mengungkapkan perasaannya dengan senang hati
7. Komunikasi Verbal :
P : Sesuai dengan kontrak kita kemarin, hari ini kita akan membicarakan tentang suara-suara
yang sering Mbak S dengar. Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit? Dimana tempat yang menurut Mbak S cocok untuk kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu. Mbak S setuju?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap mata klien, bicara dengan pelan dan nada jelas
K : Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian pada klien dan berharap peertanyaan perawat diterima dengan jelas
oleh klien
Analisa berpusat pada klien :
Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
Rasional : Menawarkan pilihan pada klien akan membuat klien merasa dihargai oleh perawat
8. Komunikasi Verbal :
K : Ya mbak Arum.
Komunikasi non verbal :
K : Menatap perawat, berbicara dengan jelas
P : Mendengarkan jawaban klien sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat :
Meyakinkan bahwa jawaban klien sangat dibutuhkan
Analisa berpusat pada klien :
Meyakinkan perawat atas jawaban yang dipilih klien
Rasional : Klien memberikan persetujuan pada perawat
9. Komunikasi Verbal :
P : Coba sekarang Mbak S ceritakan suara-suara yang sering Mbak S dengar. Apa yang
dikatakan oleh suara-suara itu? Apakah suara itu mengancam Mbak S atau menyuruh Mbak S
melakukan sesuatu?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien
K : Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Meminta persetujuan klien
Analisa berpusat pada klien :
Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Perawat mengklariikasi masalah yang dialami oleh klien
10. Komunikasi Verbal :
K : Suara itu menyuruhnya yang baik-baik saja. Tidak boleh malas, tidak boleh tidur pagi
sebelum jam 1 siang, rajin shalat, rajin mandi, terus bersih-bersih, begitu.
Komunikasi non verbal :
K : Klien menatap perawat
P : Mendengarkan klien sambil menganggukan kepala
Analisa berpusat pada perawat :
Meyakinkan klien bahwa jawaban yang diberikan sangat dibutuhkan oleh perawat
Analisa berpusat pada klien :
Klien meyakinkan perawat bahwa jawaban yang diberikan sesuai kenyataan
Rasional : Klien berusaha mejelaskan suara-suara yang didengar pada perawat
11. Komunikasi Verbal :
P : Apakah Mbak S mengenali suara itu ? Kalau Mbak S kenal suara siapa itu?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien
K : Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien :
Menunjukkan perhatian pada pertanyaan perawat
Rasional : Perawat mencoba menggali masalah yang dialami oleh klien
12. Komunikasi Verbal :
K : Tidak. Saya tidak mengenalinya.
Komunikasi non verbal :
K : Klien menatap perawat sambil menggelengkan kepala
P : Menatap klien
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien :
Berusaha meyakinkan perawat
Rasional : Klien memberikan jawaban pada perawat
13. Komunikasi Verbal :
P : Kapan saja suara itu muncul? Apakah pada saat mau tidur, bangun tidur atau pada saat
Mbak S melamun?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien, bicara dengan nada jelas
K : Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Berusah memberikan pertanyaan yang jelas pada klien
Analisa berpusat pada klien :
Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Memberikan alternatif jawaban pada klien
14. Komunikasi Verbal :
K : Setiap waktu.
Komunikasi non verbal :
K : Menatap perawat, nada suara jelas
P : Mendengarkan penjelasan klien
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien :
Berusaha meyakinkan perawat
Rasional : Memberikan jawaban yang jelas pada perawat
15. Komunikasi Verbal :
P : Berapa kali suara itu muncul dalam sehari?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien sambil memegang tangan klien
K : Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Mempertahankan kontak dengan klien
Analisa berpusat pada klien :
Mendengarkan pertanyaan perawat
Rasional : Mencoba mengklarifikasi jawaban klien
16. Komunikasi Verbal :
Ya tidak tahu. Pokoknya sering.
Komunikasi non verbal :
K : Klien menjawab sambil menatap perawat
P : mendengarkan jawaban klien
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai klien
Analisa berpusat pada klien :
Klien berusaha meyakinkan perawat
Rasional : Klien berusaha memberikan jawaban yang sebenarnya
17. Komunikasi Verbal :
P : Apakah Mbak S merasa terganggu dengan suara-suara itu?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien dan menunggu jawaban klien
K : Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Meyakinkan klien bahwa jawabannnya sangat dibutuhkan oleh perawat
Analisa berpusat pada klien :
Mendengarkan pertanyaan perawat
Rasional : Perawat berusaha mengetahui perasaan klien sehubungan dengan suara-suara yang
klien dengar
18. Komunikasi Verbal :
K : Senang. Soalnya menyuruh yang bagus-bagus
Komunikasi non verbal :
K : Menatap perawat
P : Menatap klien
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien :
Meyakinkan perawat
Rasional : Klien mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dan meyakinkan perawat
19. Komunikasi Verbal :
P : tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senang sekali Mbak S mau
berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Mbak S setelah kita berbincang-
bincang?
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien, bicara dengan pelan dan jelas
K : Mendengarkan dan menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Berharap diterima klien dengan jelas
Analisa berpusat pada klien :
Memperhatikan perawat
Rasional : Pertanyaan terbuka akan membuat klien lebih bebas untuk mengungkapkan
perasaannya dan merasa lebih dihargai
20. Komunikasi Verbal :
K : Ya senang sekali
Komunikasi non verbal :
K : Menatap perawat dan tersenyum
P : Menatap klien, menunggu jawaban klien
Analisa berpusat pada perawat :
Meyakinkan klien bahwa jawabannya diharapkan oleh perawat
Analisa berpusat pada klien :
Menunjukkan bahwa klin senang berinteraksi dengan perawat
Rasional : Klien mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dan berharap klien percaya
padanya
21. Komunikasi Verbal :
P : Nanti kalau suara-suara itu terdengar lagi, Mbak S panggil saya ya atau mbak suster yang
lain supaya dibantu agar suara itu hilang.
P : Terima kasih Mbak S karena Mbak S sudah mau berincang-bincang dengan saya. Sampai
ketemu besok pagi.
Komunikasi non verbal :
P : Menatap klien dan menjabat tangan klien
K : Menatap perawat dan membalas jabatan tangan perawat
Analisa berpusat pada perawat :
Meyakinkan klien dan mempertahankan kontak serta berusaha mengakhiri interaksi dengan
bersahabat
Analisa berpusat pada klien :
Memperhatikan apa yang dibicarakan oleh perawat dan menghargai tindakan perawat
Rasional : Berusaha membantu klien dengan memberikan pilihan yang harus dilakukan oleh
klien dan mengucapkan terima kasih setelah berinteraksi akan semakin meningkatkan
kepercayaan klien pada perawat
22. Komunikasi Verbal :
Ya, mbak baiklah.
Komunikasi non verbal :
K : Menatap perawat dan menganggukkan kepala beserta menjabat tangan perawat
P : Menatap klien dan tersenyum pada klien
Analisa berpusat pada perawat : Menunjukkan perhatian pada klien
Analisa berpusat pada klien : Klien meyakinkan perawat bahwa dia setuju
Rasional : Menunjukkan bahwa klien menyetujui untuk interaksi lagi dengan perawat.
"

71. Wahyu Agustin Eka Lestari

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi adalah suatu cara atau proses yang dilakukan perawat untuk
berkomunikasi atau berinteraksi dengan klien untuk menggali apa yang ingin diketahui
mengenai sesuatu yang berhubungan dengan penyakit yang sedang diderita klien. Tujuannya
adalah untuk membangun komunikasi yang baik antar perawat dengan klien Sehingga
perawat dapat membantu klien dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapinya.

Nama klien : Nn. B


Usia : 20 Tahun
Pertemuan : ke-1
Lingkungan : Klien berada di RSJ Menur, kondisi lingkungan klien tidak terlalu ramai. Dan
klien berada di ruangan sendiri, posisi klien berada di atas tempat tidur dan perawat duduk di
kursi samping klien
Kondisi klien : klien menunjukkan wajah yang ketakutan ketika perawat mendekat, dan
memalingkan wajah tidak mau melihat perawat, klien tampak kusam, letih, dan wajahnya
menunjukkan seperti kurang tidur.
Tujuan : klien dapat menceritakan masalah yang sedang dihadapinya
Mahasiswa : Wahyu Agustin Eka Lestari
Masalah : isolasi sosial (Menarik diri)
Contoh Percakapan :
Komunikasi Verbal
Ners : Selama Pagi Nn. B
Nn. B : (tetap diam, tidak mau menjawab dan menunjukkan wajah ketakutan)
Komunikasi non verbal
Ners : (mencoba mendekat, dengan wajah senyum)
Nn. B : (Tetap diam, namun matanya mulai mengarah pada perawat seperti ingin memastikan
sesuatu)
Analisa berpusat pada Perawat :
- perawat memulai percakapan dengan sikap meyakinkan untuk mendapatkan kepercayaan
klien, perawat memperkenalkan diri dan menggali permasalahan klien
Analisa berpusat pada klien :
- Klien hanya diam dan ragu-ragu dengan orang baru
Rasional :
Salam adalah cara yang tepat untuk memulai suatu percakapan

Komunikasi Verbal
Ners : Nn. B tidak usah takut saya Wahyu, disini saya akan menemani Nn. B dan akan
menjadi teman Nn. B, saya tidak akan menyakiti ataupun membuat Nn. B takut
Nn. B : Tidak !! jangan dekat dekat
Ners : Nn. B harus percaya kepada saya, saya akan mencoba membantu permasalahan yang
Nn. hadapi, apakah Nn. B tidak ingin tidak ingin pulang lagi ke rumah dan beraktivitas lagi
seperti dulu ?
Nn. B : tidak !
Ners : lohh kenapa ? apa Nn. B tidak ingin sembuh, masak pingin tetap disini ditempat sepi
begini ?
Nn. B : ( hanya Menggangguk)
Ners : Nn. B bisa menceritakan kepada saya kenapa Nn. B tidak ingin pulang, apakan ketika
dirumah Nn. B ada masalah dengan keluarga ? kalau Nn. B bercerita kepada saya nanti Insya
Allah saya bisa membantu, saya janji akan menjaga rahasia
Nn. B : (Memandang Ners )
Komunikasi non Verbal
Ners : (memegang tangan klien dengan wajah meyakinkan untuk mendapatkan kepercayaan
klien )
Nn. B : (matanya mulai berbinar seperti ingin mengeluarkan air mata)
Analisa berpusat pada perawat :
- Ners mulai mendekati klien dengan tenang dan lembut untuk mendapat kepercayaan klien
Analisa berpusat pada klien:
- Klien mulai memberi respon dan umpan balik kepada perawat
Rasional :
Dengan memegang tangan klien adalah cara untuk menunjukkan rasa empati

Komunikasi Verbal
Ners : benar Nn. B, saya tidak bohong, jangan takut saya teman Nn. B, jadi Nn. B bisa cerita
kepada saya
Nn. B : saya takut, saya takut pulang kerumah, lebih baik saya disini saja
Ners : Lohh memangnya kenapa kok tidak mau pulang kerumah ? apakah Nn. B ada yang
menyakiti dirumah ?
Nn. B : ( Mengangguk)
Ners : Siapa yang menyakiti Nn. B?
Nn. B : orang itu sudah menyakiti saya, saya takut saya tidak mau bertemu lagi dengan orang
itu
Komunikasi non verbal
Ners : (memandang klien, dan mengelus pundak klien )
Nn. B : (memperlihatkan wajah ketakutan)
Analisa berpusat pada Perawat
- Perawat tetap mencoba menggali permasalahan klien
Analisa berpusat pada klien
- Klien mulai berbicara meskipun masih dengan perasaan takut
Rasional
untuk menggali permasalahan yang dihadapi klien

Komunikasi Verbal
Ners : Orang itu siapa ? apakah ayah Nn. B ?
Nn. B : tidak !! dia bukan ayah saya, dia bukan ayah saya (sambil menjerit ketakutan)
Ners : Nn. B harus tenang, saya disini saya akan membantu Nn. B, tidak usah takut. Nn. B
bisa menceritakan kepada saya, kenapa orang itu menyakiti Nn. B
Nn. B : Ibu saya menikah dengan orang itu, saat saya masih SMA. Awalnya dia sangat baik
sama saya, tapi kemudian dia mendekati saya ketika ibu saya tidak dirumah
Ners : memangnya ibu Nn. B kemana ?
Nn. B : Ibu saya bekerja di ditempat yang sama dengan orang itu
Ners : Terus dia berbuat apa kepada Nn. B ? apakah Nn. B dipukul atau diapakan ?
Nn. B : (Klien hanya diam)
Komunikasi non verbal
Ners : (mengambilkan minum untuk menenangkan klien)
Nn. B : (klien mulai menangis dan badannya gemetar)
Analisa berpusat pada perawat
Perawat terus menggali permasalahan klien
Analisa berpusat pada klien
Klien sudah mulai berbicara dan bercerita
Rasional
Perawat memberi minum supaya klien supaya klien lebih tenang

Komunikasi verbal
Ners : apakah Nn. B dilecehkan oleh ayah tiri Nn. B ?
Nn. B : iya (sambil menangis)
Ners : baik Nn. B saya paham bagaimana perasaan Nn. B, sekarang Nn. B tidak perlu takut
lagi saya ada disini, saya teman Nn. B
Nn. B : Saya tidak mau bertemu dengan orang itu, saya takut dia akan memperlakukan saya
seperti itu lagi harga diri saya sudah hancur sekarang
Komunikasi non verbal
Ners : (Memeluk klien dan mencoba menenangkan klien)
Nn. B : (Menangis tersedu-sedu, namun sudah tampak merasa lega)
Analisa berpusat pada perawat
- Perawat merasa senang karena telah mengetahui permasalahan klien
Analisa berpusat pada klien
- Klien merasa lega karena sudah bercerita, dan percaya dengan perawat
Rasional
Menciptakan suasana yang komunikatif, dan memeluk klien untuk menenangkan klien dan
menjadikan klien merasa lebih baik

Komunikasi Verbal
Ners : Baik Nn. B saya akan mencoba membantu Nn. B, sekarang bagaimana perasaan Nn. B
dengan berbagi cerita kepada saya ?
Nn. B : saya merasa lega Ners, namun saya masih merasa takut untuk bertemu dengan orang-
orang
Ners : Nn. B jangan takut, masa depan Nn. B masih panjang. Nn. B tidak mau kan selamanya
berada disini,
Nn. B : Tidak
Ners : Saya adalah teman Nn. B jadi, jadi kalo ada apa-apa Nn. B bisa cerita kepada saya
dengan begitu saya bisa membantu, kalo Nn. B hanya diam tidak akan ada yang bisa
menyelesaikan masalah Nn. B
Nn. B : Iya Ners, tapi janji ya jangan menceritakan kepada siapa-siapa saya malu
Ners : saya berjanji akan menjaga rahasia, baik Nn. B sekarang Nn. B bisa istirahat dahulu
nanti kalau ada apa-apa bisa memanggil saya
Nn. B : Baik Ners
Komunikasi Non Verbal
Ners : (Tersenyum, kemudian mengulurkan tangan)
Nn. B : (Memandang perawat, mencoba meraih tangan perawat)
Analisa berpusat pada perawat
- Perawat mencoba memberikan solusi, kemudian menutup fase 1
Analisa berpusat pada Klien
- Klien mencoba menerima masukan dari perawat,
Rasional
Perawat mengulurkan tangan sebagai tanda persahabatan, dan menutup fase 1 sebagai akhir
dari percakapan dengan salam penutup untuk menjaga kepercayaan
"

72. Lili Putri Roesanti

pada : 10 April 2017

"A. TEORI
Definisi API :
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.

Tujuan API :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa)dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberiarahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi (API) :


1. Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
2. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilakudan hubungan interpersonal perawat-klien.
3. Ada 3 macam catatan :
Catatan perkembangan (proses keperawatan)
Catatan hubungan perawat-klien
Catatan resume
4. Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubungindividual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
5. Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
Video tape; tape recording
Catatan secara garis besar
Catatan interaksi
6. Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untukmemahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
7. Semua pasien dapat dilakukan API.

Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1-4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

B. PERCAKAPAN PERAWAT-KLIEN KASUS RESIKO BUNUH DIRI AKIBAT


PERSELINGKUHAN

Inisial Nama : Ny. Z


Usia : 30 tahun
Interaksi ke-1 : 10 April 2017
Lingkungan : di taman belakang RS
Keadaan klien : terlihat murung dan melamun
Tujuan Interaksi: mengurangi resiko klien untuk melakukan tindakan bunuh diri

1.
Komunikasi Verbal
L : selamat siang Ibu perkenalkan saya Ners L
Z : siang juga

Komunikasi Non-Verbal
L : menatap Ibu Z sambil tersenyum dan mengulurkan tangan
Z : hanya tersenyum kecil

Analisa Berpusat Pada Perawat


L : dapat memulai percakapan

Analisa Berpusat Pada Klien


Z : tidak memperdulikan keadaan sekitar
Rasional : Memberikan salam ialah suatu awalan yang perlu dilakukan untuk memulai suatu
percakapan

2.
Komunikasi Verbal
L : kalau boleh saya tahu, nama ibu siapa ya?
Z: nama saya Z

Komunikasi Non-Verbal
L : menatap Ibu Z sambil tersenyum dan mengulurkan tangan
Z : tersenyum kecil

Analisa Berpusat Pada Perawat


L : mencoba untuk mengetahui identitas klien

Analisa Berpusat Pada Klien


Z : klien mulai menerima keberadaan Ners L

Rasional : Mengetahui nama klien memudahkan untuk melakukan percakapan

3.
Komunikasi Verbal
L : kalau boleh saya tahu, alamat Ibu Z dimana ?
Z : rumah saya di jl. Semarang no.12 surabaya

Komunikasi Non-Verbal
L : menatap klien sambil tersenyum
Z : tersenyum kecil dan menatap perawat

Analisa Berpusat Pada Perawat


L : Ners L mulai mengkaji alamat klien

Analisa Berpusat Pada Klien


Z : menjawab dengan lancar

Rasional : Klien masih memiliki ingatan yang baik

4.
Komunikasi Verbal
L : apa boleh saya tahu, Ibu Z berada di Rumah Sakit ini dikarenakan apa?
Z : setelah saya melihat suami saya berada di satu ruangan bersama sahabat saya. Saya
merasa terhianatidan kecewa, semenjak saat itu tidak ada lagi gairah untuk hidup jadi saya
mencoba untuk bunuh diri dan dilarikan ke Rumah Sakit ini

Komunikasi Non-Verbal
L : melihat Ibu Z
Z : bercerita sambil melamun

Analisa Berpusat Pada Perawat


L : Ners Z mulai mengkaji penyebab Ibu Z berada di R.S

Analisa Berpusat Pada Klien


Z : Ibu Z beranggapan bahwa setiap laki-laki sama dengan suaminya

Rasional
Resiko bunuh diri terjadi karena Ibu Z sudah tidak memiliki gairah hidup lagi

5.
Komunikasi Verbal
L : apakah ibu tidak pernah membagi masalah ibu dengan keluarga terdekat ibu?
Z : sudah, keluarga saya menganjurkan untuk bercerai, tapi saya cinta dengan suami saya
Komunikasi Non-Verbal
L : menatap Ibu Z
Z : Terlihat melamun

Analisa berpusat Pada Perawat


L : Melanjutkan pengkajian dengan menyembungkan cerita klien

Analisa Berpusat Pada Klien


Z : terlihat melamun
Rasional : Resiko bunuh diri dapat dikarenakan rasa kecewa dan sedih yang berlebihan

6.
Komunikasi Verbal
L : baik Ibu Z terima kasih atas kesempatannya semoga Ibu lekas membaik
Z : iya mbak terima kasih
Komunikasi Non-Verbal
L : tersenyum sambil mengulurkan tangan
Z : tersenym kecil dan menerima uluran tangan

Analisa berpusat Pada Perawat


L : menutup fase ke-1

Analisa berpusat Pada Klien


Z : penunjukan rasa percaya

Rasional : untuk mengakhiri fase-1 perlu untuk berjabat tangan kembali

"
73. lilik Choiriyah

pada : 10 April 2017

"Analisis Proses Interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. (A. Muhith,2015)
Menurut Abdul Muhith (2015), Tujuan dilakukan Analisa Proses Interaksi (API) pada
Keperawatan Jiwa
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.

Komponen Analisa Proses Interaksi (API), (A. Muhith,2015)


a. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
c. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
d. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi.
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi

Masalah Keperawatan : Waham


Percakapan antara klien (K) dan perawat (P), di ruang rehabilitasi Rumah Sakit Ibnu Sina
Gresik
P : Selamat pagi ibu, apa kabar ? (membuka pintu kamar dan tersenyum)
K : Pagi mbak (sambil tersenyum)
P : sudah menunjukkan pukul 07.00 ya bu, waktunya ibu makan dan minum vitamin
(meletakkan nampan berisi makanan di meja, dan berdiri di samping tempat tidur klien )
P: nama ibu siapa bu ? (mencacat analisa )
K : Sinta Diningrat (duduk di ranjang )
P: bagus ibu, sekarang hari apa ya bu ?
K: hari Senin, 10 April 2017 mbak (menjawab dengan bersemangat )
P : bagus sekali ibu, bagaimana peraasaan ibu pagi ini ?
K : saya sangat senang mbak, konser saya tadi malam ditonton oleh banyak penggemar saya
(sambil tertawa terbahak-bahak)
P: wah hebat, ya ibu. Apa ibu mengikuti kegiatan senam pagi tadi ?
K : saya mengikutinya mbak, lihtlah saya terlihat sangat sehat, sayapun sudah mandi setelah
senam tadi. Saya harus menjaga penampilan saya, penggemar tidak boleh kecewa dengan
saya. (tertawa terbahak-bahak)
P: waaah, sangat bagus ibu, benar ibu terlihat sangat segar, tak salah jika saya mencium bau
harum dari tadi (tersenyum).
P: baik ibu, ibu silahkan makan dulu sarapan ibu ya, saya nanti akan kembali untuk
memberikan obat kepada ibu.
K; obat apa mbak, saya tidak sakit, saya sehat. (menangis)
P: maksut saya vitamin untuk ibu, ibu harus menjaga kesehatan ibu yaa, (menenanggkan
klien)
K: baik mbak, saya akan memakannya ( turun dari tempat tidur, menuju meja untuk makan)
P: selamat pagi bu, saya tinggal dulu ya (pergi, dan menutup pintu kamar)
K : (tertawa terbahak-bahak)

ANALISIS PROSES INTERAKSI


Inisial Pasien : SD
Status interaksi perawat-pasien : pertemuan ke-2
Tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : 07.00-07.10 WIB
Lingkungan : berdiri di samping tempat tidur klien dan klien sedang duduk di atas tempat
tidur.
Tempat : kamar klien, ruang rehabilitasi RS Ibnu Sina Gresik.
Tujuan Interaksi : menilai respon klien dann kesadaran klien.
Deskripsi pasien : klien sudah mandi, rapi dan berpakaian.

Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi ibu, apa kabar ?

K : Pagi mbak

P : sudah menunjukkan pukul 07.00 ya bu, waktunya ibu makan dan minum vitamin

P: nama ibu siapa bu ?

K : Sinta Diningrat

P: bagus ibu, sekarang hari apa ya bu ?

K: hari Senin, 10 April 2017 mbak

P : bagus sekali ibu, bagaimana peraasaan ibu pagi ini ?

K : saya sangat senang mbak, konser saya tadi malam ditonton oleh banyak penggemar saya

P: wah hebat, ya ibu. Apa ibu mengikuti kegiatan senam pagi tadi ?

K : saya mengikutinya mbak, lihtlah saya terlihat sangat sehat, sayapun sudah mandi setelah
senam tadi. Saya harus menjaga penampilan saya, penggemar tidak boleh kecewa dengan
saya.

P: waaah, sangat bagus ibu, benar ibu terlihat sangat segar, tak salah jika saya mencium bau
harum dari tadi

P: baik ibu, ibu silahkan makan dulu sarapan ibu ya, saya nanti akan kembali untuk
memberikan obat kepada ibu
K; obat apa mbak, saya tidak sakit, saya sehat
P: maksut saya vitamin untuk ibu, ibu harus menjaga kesehatan ibu yaa,

K: baik mbak, saya akan memakannya

Komunikasi Non- Verbal


P : membuka pintu kamar dan tersenyum

K : tersenyum

P : meletakkan nampan berisi makanan di meja, dan berdiri di samping tempat tidur klien
P: mencacat analisa

K : duduk di ranjang

P: menjawab dengan bersemangat

K : tertawa terbahak-bahak

K:tertawa terbahak-bahak
P: tersenyum

K: menangis

P: menenanggkan klien

K: turun dari tempat tidur, menuju meja untuk makan.


P: pergi, dan menutup pintu kamar

Analisa Berpusat pada perawat

Menginformasikan waktu dan kegiatan yang harus dilakukan


Menanyakan identitas klien, untuk menganalisa kesadaran

Menanyakan informasi untuk mengecek kesadaran

Memberikan, apresiasi atas apa yang telah klien ungkapkan

Menganjurkan klien mengikuti kegiatan yang positif untuk mengalihkan masalah


Memberikan, apresiasi atas apa yang telah klien kerjakan
Menginformasikan kepada klien tentang kegiatan yang harus dilakukan

Menginformasikan dan berpamitan jika inginmeninggalkan klien

Analisa Berpusat pada pasien

klien berespon dengan interaksi perawat

Dapat menjawab pertanyan perawat dengan benar

Mengetahui dan dalam keadaan sadar

Klien masih meyakini bahwa dirinya adalah artis

Pikiran klien masih tercampur anatara kenyataan dan khayalan

Rasional

Menjelaskan kegiatan yang akan menjadi rutinitas klien


Secara rutin menanyakan identitas klien dan informasi tentang klien untuk mengetahui
tingkat kesadaran klien

Secara rutin menanyakan identitas klien dan informasi tentang klien untuk mengetahui
tingkat kesadaran klien

Selalu memberikan apresiasi kepada pasien agar pasien merasa dihargai

Mengingatkan dan menganjurkan kepada klien untuk mengikuti kegiatan yang positif untuk
mengurangi tingkat stress klien

Alihkan khayalan klien agar klien tidak terus berkhayal

Lakukan kounikasikasi terapeutik agar klien tidak merasa tertekan

"

74. Lely Suryawati


pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Pencatatan dan pelaporan
merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Aspek yang penting
dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan
interpersonal perawat-klien. Catatan harus mencakup contoh bukan hanya interprestasi. Ada
tiga macam catatan, yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-
klien, dan resume.
Tujuan API adalah
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat/mahasiswa
dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi supervisor/pembimbing untuk memberi
arahan.
4.Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5.Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Dalam API seyogyanya terdiri dari
1.Komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien.
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
4.Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4.
5.Rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Contoh percapakan
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien : Nn. M
Usia : 24th
Mahasiswa : Lely Suryawati
Status interaksi: Pertemuan ke 1 (Fase Orientasi)
Tanggal : 9 April 2017
Jam : 10.00-10.20 WIB
Ruang : Melati
Lingkungan : Posisi duduk disamping dan berhadapan dengan perawat di kamar klien
Deskripsi klien: Nn. M tampak murung, rambutnya acak-acakan, kantung matanya
menghitam, dan tatapan mata kosong.
Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan dapat membantu klien agar terhindar dari resiko
bunuh diri.

Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi mbak, Assalamuallaikum.
K: Pagi!
P : Perkenalkan saya Lely mahasiswa keperawatan yang sementara akan praktik disini selama
2 minggu, Kalau mbak namanya siapa?
K: Saya M
P : Oh Mbak M, biasanya dipanggil siapa?
K: Saya M mbak
Komunikasi Non verbal
P : Tersenyum, berdiri sejenak disamping K.
K : Menatap kearah P tampak murung
P : Sambil duduk disamping K dan setelah itu mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan
K.
K: Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah P.
P : Sikap terbuka, tetap tersenyum
K: Memperhatikan P namun masih kelihatan ragu.
Analisa Berfokus pada Klien
-Merasa terkejut disapa oleh P
-Duduk agak ragu
-K duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh kearah P.
Analisa Berfokus pada Perawat
-Merasa ragu apakah K mau menerima kehadiran perawat.
-Merasa senang karena K mau menjawab salam.
-Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
-Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P dan K mau
menyebut namanya.
Rasional
- Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya
- Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.
- Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien
- Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.

Komunikasi Verbal
P : Mbak, kalau tidak keberatan bisakah kita bercerita sebentar?
K: Iya Sus
P : Enaknya kita bercerita dimana ?
K: Disini saja sus
P : Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh Mbak. Nanti kita akan
sama-sama membahas masalah yang Mbak M rasakan. Mudah-mudahan saya dapat
membantu mengatasi masalahnya. Untuk itu saya berharap Mbak M mau menceritakan
masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan
menjaga kerahasiaannya. Apakah Mbak M setuju?
K: Iya Sus
P : Bagaimana perasaannya hari ini, Apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak?
K: Saya merasa baik-baik saja Sus.
P : Bisakah mbak menceritakan asal mula kenapa sampai dibawa ke rumah sakit?
K: Saya merasa sakit hati dengan tunangan saya, rasanya saya ingin mati saja.
Komunikasi Non verbal
P : Tetap tersenyum memperhatikan K dengan sikap terbuka.
K : Menatap ke arah P
P : Tetap tersenyum dan tetap mempertahankan kontak mata.
K: Ekspresi sedih kadang menundukkan kepala.
P : Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
Analisa Berfokus pada Klien
-Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
-Mau mendengar dengna serius dan memperhatikan.
-Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
Analisa Berfokus pada Perawat
- Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
- Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.
- Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya.
Rasional
- Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi
dengan K.
- Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.
- Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi Verbal
P : Baiklah mungkin Mbak mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti besok
kita lanjutkan pembicaraan kita besok pagi, tentang masalah mbak m? Bagaimana apakah
mbak M setuju ?
P : Iya sus
K: Baiklah, terimakasih sudah mau bercerita dengan saya, selamat pagi.
P : Iya, Selamat siang.
Komunikasi Non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K: Menatap ke arah P
P : Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan salaman dengan K sebagai tanda
perpisahan
K: Membalas jabat tangan.
Analisa Berfokus pada Klien
- Tampak K tidak keberatan dengan kontrak waktu yang ditawarkan.
Analisa Berfokus pada Perawat
- Merasa senang karena K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya.
- Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
- Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat
Rasional
- Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
- Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga dan saling percaya
- Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.
"

75. Khulasotun nuriyah

pada : 10 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah alat untuk
mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan
Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP).
Manfaat dari API adalah:
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
Tujuan dilakukan Analisa Proses Interaksi (API) pada Keperawatan Jiwa :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.

B. Contoh Analisa Interaksi Proses :


(Dengan Gangguan Defisit Prawatan Diri)
Nama Inisial Klien : Ny. Agi
Umur : 48 Tahun
Nama Ners : Ria
Status Interaksi perawat-klien : Fase I (Perkenalan)
Hari/tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : 08.00-08.30
Tempat : Ruang Kamar Melati Mawar RS Semen
Deskripsi Klien :Penampilan klien tidak rapi, bau badan menyengat, rambut lengket dan
berminyak,bau nafas, gigi kuning dan kuku panjang.
Tujuan Komunikasi :Klien mampu mengenal perawat, berkomunkasi serta merawat diri
dengan baik.

KOMUNIKASI VERBAL
Ners R : Selamat Pagi Bu.. Bagaimana keadaannya hari ini?
Ny Agi : Pagi sus, Alhamdulillah sudah membaik.
(tercium bau nafas yang tidak sedap)
Ners R : Saya Ners Ria yang akan bertugas merawat kebersihan ibu pagi ini, Hari ini ada
jadwal kegiatan apa Bu?
Ny. Agi : Iya sus (Garuk-garuk kepala)
(Terlihat rambut berminyak dan lengket)
Analisa berpusat pada perawat
- Merasa senang karena K mau menjawab salam
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
- Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya,
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI NON VERBAL


Ners R: Memandang rambut dan pakaian klien
Ny. Agi : tidak merespon, hanya bermain dengan tangannya sendiri
Analisa berpusat pada perawat
- Melihat kebersihan dari tubuh klien
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak bingung
Rasional
- Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya,
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.
-
KOMUNIKASI VERBAL
Ners R : Bu Agi sudah sarapan?
Ny Agi: Sudah sus, baru selesai
Ners R : Gimana bu apa sarapannya enak?
Ny Agi : Iya, enaaakkk sekali sus...
(Sambil garuk-garuk badan)
Ners R : Bu Agi sudah menggosok gigi pagi ini?
Ny Agi : Belum sus, saya aja belum mandi soalnya airnya dingin saya nggak suka
Ners R : Looohh, kok belum mandi? Nanti kalo gak mandi badan Bu Agi menjadi bau, nanti
gak ada temennya.. Bu Agi mau?
Ny Agi : Gak mau sus ...
(sambil garuk-garuk kepala dan badan)
Ners R : Nahh... kalau tidak mau Bu Agi sekarang mandi yaa, keramas dan gosok gigi juga ya
bu.. habis itu kuku-kuku nya juga dipotong biar nanti nggak ngelukain kulit ibu
Ny Agi : Oke sus...
Analisa berpusat pada perawat
- Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
- Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
Ners R : Bu Agi bisa mandi sendiri apa perlu saya bantu?
Ny Agi : Nggak usah sus, biar saya mandi sendiri saya bisa kok
Ners A : Ibu tau nggak apa yang terjadi jika kita tidak mandi atau kita tidak menjaga
kebersihan pada tubuh kita?
Ny Agi : tidak tau sus (sambil mengkorek-korek telinga)
Ners A : Nah kalo kita tidak mandi dan tidak menjaga kebersihan tubuh kita, kita akan mudah
terserang penyakit karena penyakit lebih suka bersarang ditubuh kita. Selain itu badan kita
menjadi bau nanti nggak ada yang mau deket sama kita.
Ny Agi : Ooooooohhhh macemm tuuuu... (sambil menganggukan kepala)
Ners A : Bu Agi tau nggak kenapa kuku harus dipotong kalau sudah panjang?
Ny Agi : Tau sus, biar tidak ada kuman dan tidak melukai diri kita sendiri
Ners A : Naahh itu bu Agi sudah tau, sekarang ibu Agi mandi ya habis itu kuku-kukunya
dipotong ya buu.. Kalau bisa sebaiknya Bu Agi mandi 2 kali sehari, pagi sama sore. Bu Agi
mengerti?
Ny Agi : Oke sus, makasih yaaaa habis ini saya mandi dan akan menjaga kebersihan tubuh
setiap hari biar penyakit jauh dari saya
Ners A : okee Bu Agi

"
76. Rahmadanti Nur Fadilla

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi merupakan komponen kerja yang dipakai untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dan klien menggunakan metode pencatatan dan
pelaporan. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilakudan hubungan interpersonal perawat-klien yang terdiri dari 3 macam catatan yakni,
catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat-klien dan catatan
resume.
Komponen-komponen yang harus tercantum dalam API berupa:
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapatdilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi

Inisial klien : Nn. A


Nama Mahasiswa : Rahmadanti Nur Fadilla
Status interaksi perawat kien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal : 8 Mei 2016
Lingkungan : Klien berbaring di atas Kasur dan Perawat duduk disebelah kasur klien
Jam : 09.30 09.50
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa
Bangsal : Archimedes
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara
terbuka permasalahannya

1.
Komunikasi Verbal:
P: Selamat pagi Mbak, assalamualaikum boleh kita ngobrol sebentar?
K: Pagi, waalaikumsalam iya.

Komunikasi non-verbal:
P: Tersenyum memandang klien
K: tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


P: Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus

Analisa berpusat pada klien:


K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
K ragu terhadap orang baru

Rasional:
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.
2. Komunikasi Verbal:
P: Wah, ruangannya nyaman ya? Ada buket bunganya juga
K: Iya (masih sambil tersenyum)

Komunikasi non-verbal:
P: Memandang K dan ruangan sekitar.
K: ikut memandang ruangan sekitar

Analisa berpusat pada perawat:


P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K

Analisa berpusat pada klien:


K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P

Rasional:
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut
3. Komunikasi Verbal:
P: Oh iya, perkenalkan saya Danti mahasiswa Unair yang akan praktek disini selama 2
minggu. Nama Mbak siapa?
K: (Senyum) Nama saya A

Komunikasi non-verbal:
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P

Analisa berpusat pada klien:


K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu

Rasional:
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
4. Komunikasi Verbal:
P: Mbak A asalnya dari mana?
K: Dari Malang.

Komunikasi non-verbal:
P: Memandang K
K: berpikir

Analisa berpusat pada perawat:


P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon

Analisa berpusat pada klien:


K berpikir dan mengingat-ingat
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional:
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
5. Komunikasi Verbal:
P: Ooh, Malang. Mbak sudah berapa lama disini?
K: sudah 8 bulan

Komunikasi non-verbal:
P: Memandang K sambil tersenyum
K: Bicara sambil menatap P kontak mata baik,
P: Memandang K

Analisa berpusat pada perawat:


P mulai mengkaji data umum pasien

Analisa berpusat pada klien:


K berpikir dan berusaha mengingat

Rasional:
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
6. Komunikasi Verbal:
P: Sekarang Mbak umurnya berapa?
K: Umur saya 25 tahun

Komunikasi non-verbal:
P: Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum
K: Memandang P sambil tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


P mengkaji daya ingat K
P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K

Analisa berpusat pada klien:


K berusaha mengingat-ingat
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya

Rasional:
Umur mempengaruhi daya ingat klien

7. Komunikasi Verbal:
P: Mbak ingat nggak kenapa bisa dirawat?
K: Katanya saya masih belum sembuh, masih sering kumat

Komunikasi non-verbal:
P: Menunjukkan keseriusan
K: bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.

Analisa berpusat pada perawat:


P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung
Analisa berpusat pada klien:
K mengingat-ingat
K menjawab agak ragu-ragu

Rasional:
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

8. Komunikasi Verbal:
P: Memangnya kenapa Mbak? Apa Mbak sering marah-marah di rumah?
K: Iya. Saya sering marah soalnya adik saya sering bilang kalau saya itu bukan siapa-siapa.
Padahal saya ini kan artis.

Komunikasi non-verbal:
P: Bertanya pelahan
K: tersenyum
K: Memandang ke P kemudian menjawab
P: Memperhatikan respon pasien

Analisa berpusat pada perawat:


P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat

Analisa berpusat pada klien:


K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab

Rasional:

9. Komunikasi Verbal:
P: -
K: Saya merasa dibodohi oleh dokter dan orang tua saya. Katanya saya sudah sembuh tapi
ketika dua bulan lalu saya bilang mau ajak orang tua saya ke Jepang, saya malah dibawa lagi
kesini. Padahal kan saya sudah beli tiketnya, rugi lah saya.

Komunikasi non-verbal:
P: Memandangi P
K: memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah. Intonasi meninggi

Analisa berpusat pada perawat:


P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K

Analisa berpusat pada klien:


K mencoba menceritakan semuanya

Rasional:
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

10. Komunikasi Verbal:


P: -
K: Padahal saya sudah bekerja keras, sering pulang syuting sampe pagi. Tapi begitu saya mau
lihat sinetron saya di TV saya dimarahin. Dilarang menyalakan tv.
Komunikasi non-verbal:
P: Mendekatkan diri
K: Memandang kearah P
K: P tampak sedikit tersenyum
P: Memperhatikan

Analisa berpusat pada perawat:


P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien

Analisa berpusat pada klien:


K menikmati waham yang dirasakannya

Rasional:
Waham kemungkinan terjadi karena harga diri rendah dan riwayat halusinasinya

11. Komunikasi Verbal:


P: Mbak betah tinggal disini?
K: Tidak, saya mau pulang. Jadwal syuting saya jadi berantakan gara-gara tinggal disini.

Komunikasi non-verbal:
K: memandang P
P: memperhatikan

Analisa berpusat pada perawat:


P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

Analisa berpusat pada klien:


K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab keinginannya

Rasional: Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

12. Komunikasi Verbal:


P: Keluarga apa sering menjenguk?
K: Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi.

Komunikasi non-verbal:
P: memandang K sambil tersenyum (memperhatikan respon K)
K: Memandang P (nampak tersenyum dan sedikit tertawa)

Analisa berpusat pada perawat:


P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K

Analisa berpusat pada klien:


K berusaha mengingat keluarganya

Rasional:
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya
13. Komunikasi Verbal:
P: Bagaimana perasaan Mbak sekarang? Mbak biasanya disini ngapain aja?
K: Pengen pulang sih, tapi saya seneng ada yang ngajak ngobrol begini. Biasanya sih nyanyi-
nyanyi, main ke taman.

Komunikasi non-verbal:
P: Memandang K sambil tersenyum
K: Memandang P sambil tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


P mengalihkan topik bahasan
P membuka pembicaraan lain

Analisa berpusat pada klien:


K bingung dengan pertanyaan yang diberikan
K menjawab tentang keadaannya

Rasional:
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya
14. Komunikasi Verbal:
P: Oh iya, Mbak masih ingat nggak nama saya?
K: hmmmm Danti dari unair.

Komunikasi non-verbal:
P: memandang K sambil tersenyum
K: Memandang P sambil tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P

Analisa berpusat pada klien:


K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P

Rasional:
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust
15. Komunikasi Verbal:
P: Wah nggak terasa ya udah ngobrol lama. Seneng deh bisa ngobrol bareng Mbak A.
Bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, sekitar 10-15 menit saja.
K: Boleh. Saya suka ngobrol dengan Danti. Seperti saya punya teman berbagi cerita.

Komunikasi non-verbal:
P: tersenyum dan memperhatikan mimik wajah K
K: sedikit tertawa dan menganggukkan kepala

Analisa berpusat pada perawat:


P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
Analisa berpusat pada klien:
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak

Rasional:
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak
16. Komunikasi Verbal:
P: Terimakasih atas kesediaan Mbak A untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum
K: Waalaikumsalam, besok kita ngobrol lagi yaa.

Komunikasi non-verbal:
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan (tersenyum)
K : Menoleh, menjabat tangan P (tersenyum)

Analisa berpusat pada perawat:


P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P

Analisa berpusat pada klien:


K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P

Rasional:
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada P

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dan
komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data yang tergali adalah
data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak
efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren dan flight of idea dan keputusasaan.
Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
"

77. Heny Oktora Safitri

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan metode yang digunakan perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi saat berinteraksi dengan klien. API sangat perlu dilakukan
karena dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi, serta membuat hubungan
komunikasi yang baik antara perawat dengan klien, meningkatkan kepekaan perawat
terhadap kebutuhan klien, dan membantu dalam merencanakan tindakan keperawatan.
API meliputi beberapa komponen, diantaranya: komunikasi verbal dan non-verbal perawat
dan klien, analisa dan identifikasi, serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan
perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien,
analisa makna dan rasional dari komunikasi, kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari
komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4, dan rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Percakapan mengenai Harga Diri Rendah:

ANALISA PROSES INTERAKSI


Hari/Tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : 09.24 WIB
Nama Mahasiswa : Ners Heny
Inisial klien : Ny. N
Usia : 37 tahun
Status interaksi perawat-klien : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Duduk dikursi taman, perawat duduk di samping klien dan kondisi lingkungan
sekitar tidak terlalu ramai
Deskripsi klien : Klien duduk sendiri di taman dengan wajah datar dan Nampak
menundukkan kepala, tatapan mata kosong, penampilan rapi dan cukup bersih (memakai
kaos biru lengan 3/4, celana kain hitam dan sandal jepit warna merah muda)
Tujuan : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antara klien
dan perawat serta klien dapat mengungkapkan permasalahannya secara terbuka.

Komunikasi Verbal:
P : Selamat pagi Bu, boleh saya duduk di sebelah Ibu ?
K : Pagi, silahkan.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien dengan tersenyum
K : Biasa saja tanpa tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin memberikan kesan yang baik saat bertemu dengan klien dan membuka
percakapan dengan sapaan yang bisa diterima klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan ekspresi yang tidak tulus saat diajak komunikasi dengan perawat
Rasional :
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memluai percakapan dan menujukkan rasa ramah
serta menghargai antara sesama.

Komunikasi Verbal:
P : Wah, suasana pagi ini sejuk sekali ya Bu
K : (diam)
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang ke halaman sambil melirik klien
K : Melihat ke halaman dan menunduk lagi
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat memulai percakapan dengan topik ringan
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien masih menunjukkan ekspresi malu-malu
Rasional :
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih jauh
Komunikasi Verbal:
P : Oh ya, perkenalkan saya Heny, mahasiswa praktik disini yang akan merawat Ibu
K : (diam)
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien sambil menjulurkan tangan
K : Menjulurkan tangan lalu menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat merasa bahwa klien harus diberikan penjelasan tentang kedatangan perawat
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional :
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat

Komunikasi Verbal:
P : Oh ya, perkenalkan saya Heny, mahasiswa praktik disini yang akan merawat Ibu, kalau
boleh tahu nama Ibu siapa?
K:NP
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien sambil menjabat tangan klien
K : Menjulurkan tangan sambil menoleh sebentar lalu menunduk dan menarik tangannya
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat merasa bahwa klien harus diberikan penjelasan tentang kedatangan perawat
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Rasional :
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat dan akan
memudahkan interaksi

Komunikasi Verbal:
P : Ibu senangnya dipanggil dengan nama apa
K:N
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien
K : Melihat kearah perawat, menjawab lalu menunduk lagi
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin menjalin kedekatan dengan pasien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai tertarik dengan perkenalan dengan perawat tersebut
Rasional :
Nama panggilan merupakan nama akrab sehingga menciptakan rasa senang akan adanya
pengakuan atas namanya

Komunikasi Verbal:
P : Wah, kedengarannya enak kalau saya manggil Ibu N
K : Iya
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memperhatikan klien sambil tersenyum
K : Menoleh ke perawat lalu menunduk lagi
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mencoba mencairkan/mengakrabkan diri dengan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai merasa bahwa Perawat datang untuk membantunya
Rasional :
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan terapeutik dengan klien

Komunikasi Verbal:
P : Ibu, asalnya darimana? Sudah berapa lama disini?
K : Lamongan. Lama, sudah 5 tahun.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien
K : Menoleh ke perawat, berpikir, tersenyum lalu menunduk lagi
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya
tersebut
Rasional :
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien seklaigus mengkaji daya ingat
klien

Komunikasi Verbal:
P : Sekarang Ibu N umurnya berapa?
K : Em37 tahun
Komunikasi Non-Verbal:
P : Mendekatkan diri ke klien sambil tersenyum
K : Menoleh ke halaman dan terdiam beberapa lama kemudian Menoleh P
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengkaji daya ingat Klien dan merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas
oleh klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien berusaha mengingat-ingat dan mencoba menjawab sesuai dengan daya ingat yang
dimilikinya
Rasional :
Umur mempengaruhi daya ingat klien

Komunikasi Verbal:
P : Ibu N ingat nggak, kenapa Ibu dirawat disini?
K : Tetangga saya meninggal dan saya merupakan saksi tapi saya tidak mau bicara. Saya
takut salah bicara jadi saya hanya diam.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Menunjukkan keseriusan
K : Menoleh ke perawat dan memegang kepalanya kemudian menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat berhati-hati karena pertanyaan tersebut sangat spesifik dan takut menyinggung
pasien dan perawat lega karena klien tidak tersinggung
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mengingat-ingat dan menjawab dengan ragu-ragu
Rasional :
Keluhan utama merupakan dasar klien dirawat di RS Jiwa
Komunikasi Verbal:
P : Ibu punya anak berapa?
K : 2. Yang satu kuliah di Bandung yang satu masih SD. Saya Guru SMP di Lamongan
Komunikasi Non-Verbal:
P : Menepuk pundak klien dengan halus
K : Menoleh ke perawat
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat takut menyinggung pasien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai menjawab dengan yakin
Rasional :
anak merupakan kerabat terdekat dari klien

Komunikasi Verbal:
P : Ibu N pernah marah?
K : Nggak, nggak, saya suka menyendiri, saya tidak percaya diri untuk berinteraksi dengan
masyarakat. Saya cerai dengan suami saya. Suami saya punya istri lagi. Istrinya yang baru
lebih cantik dari saya. Istrinya lebih pintar dari saya, dosen di universitas di Surabaya. Saya
tidak ada apa-apanya disbanding Saya pusing mikirin biaya sekolah anak-anak.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Bertanya perlahan, kaget dengan cerita klien dan mendengarkan klien dengan serius
K : Menoleh ke halaman sambil bercerita dengan nada sedih
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat hanya diam dengan harapan klien akan lebih terbuka dengan dirinya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien teringat kondisi keluarganya, membayangkan anak-anaknya dan sedih tentang anaknya
Rasional :
Dengan diam terapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya serta
akan membantu klien mengungkapkan perasaannya pada perawat

Komunikasi Verbal:
P : Kegiatan sehari-hari ngapain saja Bu?
K : Kerja, baca buku.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Menepuk bahu klien dan memperhatikan respon klien
K : Menggaruk-garuk kepalanya, menoleh ke halaman
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mencoba mengalihkan pembicaraan terkait harga diri rendah dan Perawat merasa
senang karena klien bisa beralih
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien teralih karena pertanyaan baru dan klien merasa dirinya harus rajin belajar
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dalam pikiran yang menunjukan harga diri rendah dan
bertujuan untuk mendapatkan data lebih banyak terkait masalah klien

Komunikasi Verbal:
P : Keluarga Ibu N suka menjenguk kesini gak?
K : Sebulan sekali.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien sambil tersenyum serta memperhatikan respon klien
K : Menoleh ke perawat lalu menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan klien serta senang mendapatkan
jawaban klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien berusaha ingat terhadap keluarganya
Rasional :
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

Komunikasi Verbal:
P : Kalau Ibu N suka pulang juga ya?
K : Ya, sebulan sekali juga
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memperhatikan respon klien
K : Menoleh Perawat dan tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengkaji hubungan klien dengan keluarganya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mengingat hubungannya dengan keluarga serta senang membayangkan pulang
Rasional :
Berada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau
malahan stressor

Komunikasi Verbal:
P : Kalau di rumah, ngapain aja Bu?
K : Yah, tidur dan baca-baca buku, saya tidak percaya diri untuk bergaul dengan anak-anak
maupun keluarga saya yang lain
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memperhatikan respon klien sambil tersenyum
K : Menoleh Perawat lalu menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat berusaha mengkaji aktivitas klien di rumah dan menemukan pengulangan harga diri
rendah
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mengingat hubungannya dengan keluarga serta senang membayangkan pulang
Rasional :
Aktivitas di rumah merupakan data untuk melihat klien dilibatkan dalam keluarga atau tidak

Komunikasi Verbal:
P : Suka ngobrol nggak dengan keluarga
K : Enakan diem, soalnya bingung mau ngobrol tentang apa
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien
K : Menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengkaji peran keluarga terhadap klien dan mendapatkan data menarik diri dari
keluarga
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mengingat aktivitasnya di rumah serta bingung ingin ikut mengobrol dengan keluarga
namun takut untuk memulai pembicaraan
Rasional :
Menarik diri membuat keluarga juga ikut bingung apa yang harus dilakukan

Komunikasi Verbal:
P : Bagaimana perasaan Ibu sekarang?
K : Baik
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien
K : Menoleh ke halaman
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengalihkan topic bahasan
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menjawab tentang keadaannya tanpa berpikir
Rasional :
Pengalihan agar klien tidak larut dengan kepercayaan dirinya

Komunikasi Verbal:
P : Ibu N, kita tadi sudah berkenalan, masih inget nggak nama saya?
K : Heny
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memperhatikan klien
K : Menoleh, memandang perawat dan tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien memperhatikan perawat
Rasional :
Evaluasi fase I berhasil jika klien dapat mengingat nama perawat sehingga nantinya terjalin
kepercayaan antara klien dengan perawat

Komunikasi Verbal:
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan Ibu N. Bagaimana kalau besok pagi kita
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yah cukup 20 menit saja.
K : Boleh
Komunikasi Non-Verbal:
P : Menepuk bahu klien dengan tersenyum
K : Menoleh perawat dengan tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat memberikan bantuan pada klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien senang diberikan bantuan dan didengarkan ceritanya oleh perawat
Rasional :
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak

Komunikasi Verbal:
P : Nah kalau Ibu setuju, besok kita ngobrol tentang perasaan Ibu terhadap keluarga Ibu N.
Sekalian saya periksa tekanan darahnya ya.
K : Ya, ya.
Komunikasi Non-Verbal:
P : Memandang klien dengan tersenyum
K : Mengangguk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya serta senang karena klien
setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan dan setuju mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan
Rasional :
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak

Komunikasi Verbal:
P : Terimakasih atas kesediaan Ibu N mengobrol dengan saya, selamat pagi
K : pagi
Komunikasi Non-Verbal:
P : Menepuk bahu klien dan mengulurkan tangan
K : Menoleh, menjabat tangan perawat dan tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat menutup fase I
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan rasa percaya pada perawat dan menyambut salam dari perawat
Rasional :
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk terlihat ramah dan
menghargai satu sama lain"

78. Lely Suryawati

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Pencatatan dan pelaporan
merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Aspek yang penting
dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan
interpersonal perawat-klien. Catatan harus mencakup contoh bukan hanya interprestasi. Ada
tiga macam catatan, yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-
klien, dan resume.
Tujuan API adalah
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat/mahasiswa
dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi supervisor/pembimbing untuk memberi
arahan.
4.Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5.Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.

Dalam API seyogyanya terdiri dari


1.Komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien.
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
4.Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4.
5.Rencana lanjutan tindakan keperawatan.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial Klien : Nn. M
Usia : 24th
Mahasiswa : Lely Suryawati
Status interaksi: Pertemuan ke 1 (Fase Orientasi)
Tanggal : 9 April 2017
Jam : 10.00-10.20 WIB
Ruang : Melati
Lingkungan : Posisi duduk disamping dan berhadapan dengan perawat di kamar klien
Deskripsi klien: Nn. M tampak murung, rambutnya acak-acakan, kantung matanya
menghitam, dan tatapan mata kosong.
Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan dapat membantu klien agar terhindar dari resiko
bunuh diri.

Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi mbak, Assalamuallaikum.
K: Pagi!
P : Perkenalkan saya Lely mahasiswa keperawatan yang sementara akan praktik disini selama
2 minggu, Kalau mbak namanya siapa?
K: Saya M
P : Oh Mbak M, biasanya dipanggil siapa?
K: Saya M mbak
Komunikasi Non verbal
P : Tersenyum, berdiri sejenak disamping K.
K : Menatap kearah P tampak murung
P : Sambil duduk disamping K dan setelah itu mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan
K.
K: Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah P.
P : Sikap terbuka, tetap tersenyum
K: Memperhatikan P namun masih kelihatan ragu.
Analisa Berfokus pada Klien
-Merasa terkejut disapa oleh P
-Duduk agak ragu
-K duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh kearah P.
Analisa Berfokus pada Perawat
-Merasa ragu apakah K mau menerima kehadiran perawat.
-Merasa senang karena K mau menjawab salam.
-Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
-Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P dan K mau
menyebut namanya.
Rasional
- Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya
- Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.
- Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien
- Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.

Komunikasi Verbal
P : Mbak, kalau tidak keberatan bisakah kita bercerita sebentar?
K: Iya Sus
P : Enaknya kita bercerita dimana ?
K: Disini saja sus
P : Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh Mbak. Nanti kita akan
sama-sama membahas masalah yang Mbak M rasakan. Mudah-mudahan saya dapat
membantu mengatasi masalahnya. Untuk itu saya berharap Mbak M mau menceritakan
masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan
menjaga kerahasiaannya. Apakah Mbak M setuju?
K: Iya Sus
P : Bagaimana perasaannya hari ini, Apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak?
K: Saya merasa baik-baik saja Sus.
P : Bisakah mbak menceritakan asal mula kenapa sampai dibawa ke rumah sakit?
K: Saya merasa sakit hati dengan tunangan saya, rasanya saya ingin mati saja.
Komunikasi Non verbal
P : Tetap tersenyum memperhatikan K dengan sikap terbuka.
K : Menatap ke arah P
P : Tetap tersenyum dan tetap mempertahankan kontak mata.
K: Ekspresi sedih kadang menundukkan kepala.
P : Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
Analisa Berfokus pada Klien
-Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
-Mau mendengar dengna serius dan memperhatikan.
-Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
Analisa Berfokus pada Perawat
- Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
- Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.
- Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya.
Rasional
- Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi
dengan K.
- Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.
- Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi Verbal
P : Baiklah mungkin Mbak mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti besok
kita lanjutkan pembicaraan kita besok pagi, tentang masalah mbak m? Bagaimana apakah
mbak M setuju ?
P : Iya sus
K: Baiklah, terimakasih sudah mau bercerita dengan saya, selamat pagi.
P : Iya, Selamat siang.
Komunikasi Non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K: Menatap ke arah P
P : Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan salaman dengan K sebagai tanda
perpisahan
K: Membalas jabat tangan.
Analisa Berfokus pada Klien
- Tampak K tidak keberatan dengan kontrak waktu yang ditawarkan.
Analisa Berfokus pada Perawat
- Merasa senang karena K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya.
- Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
- Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat
Rasional
- Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
- Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga dan saling percaya
- Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.

"

79. Khulasotun nuriyah

pada : 10 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah alat untuk
mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan
Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP).
Manfaat dari API adalah:
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
Tujuan dilakukan Analisa Proses Interaksi (API) pada Keperawatan Jiwa :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.

B. Contoh Analisa Interaksi Proses :


(Dengan Gangguan Defisit Prawatan Diri)
Nama Klien : Ny. Agi
Umur : 48 Tahun
Nama Ners : Ria
Status Interaksi perawat-klien : Fase I (Perkenalan)
Hari/tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : 08.00-08.30
Tempat : Ruang Kamar Melati Mawar RS Semen
Deskripsi Klien :Penampilan klien tidak rapi, bau badan menyengat, rambut lengket dan
berminyak,bau nafas, gigi kuning dan kuku panjang.
Tujuan Komunikasi :Klien mampu mengenal perawat, berkomunkasi serta merawat diri
dengan baik.

KOMUNIKASI VERBAL
Ners R : Selamat Pagi Bu.. Bagaimana keadaannya hari ini?
Ny Agi: Pagi sus, Alhamdulillah sudah membaik.
(tercium bau nafas yang tidak sedap)
Ners R : Saya Ners Ria yang akan bertugas merawat kebersihan ibu pagi ini, Hari ini ada
jadwal kegiatan apa Bu?
Ny. Agi : Iya sus (Garuk-garuk kepala)
(Terlihat rambut berminyak dan lengket)
Analisa berpusat pada perawat
- Merasa senang karena K mau menjawab salam
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
- Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya,
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI NON VERBAL


Ners R: Memandang rambut dan pakaian klien
Ny. Agi : tidak merespon, hanya bermain dengan tangannya sendiri
Analisa berpusat pada perawat
- Melihat kebersihan dari tubuh klien
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak bingung
Rasional
- Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya,
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.
-
KOMUNIKASI VERBAL
Ners R : Bu Agi sudah sarapan?
Ny Agi: Sudah sus, baru selesai
Ners R : Gimana bu apa sarapannya enak?
Ny Agi : Iya, enaaakkk sekali sus...
(Sambil garuk-garuk badan)
Ners R : Bu Agi sudah menggosok gigi pagi ini?
Ny Agi : Belum sus, saya aja belum mandi soalnya airnya dingin saya nggak suka
Ners R : Looohh, kok belum mandi? Nanti kalo gak mandi badan Bu Agi menjadi bau, nanti
gak ada temennya.. Bu Agi mau?
Ny Agi : Gak mau sus ...
(sambil garuk-garuk kepala dan badan)
Ners R : Nahh... kalau tidak mau Bu Agi sekarang mandi yaa, keramas dan gosok gigi juga ya
bu.. habis itu kuku-kuku nya juga dipotong biar nanti nggak ngelukain kulit ibu
Ny Agi : Oke sus...
Analisa berpusat pada perawat
- Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Rasional
- Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
Ners R : Bu Agi bisa mandi sendiri apa perlu saya bantu?
Ny Agi : Nggak usah sus, biar saya mandi sendiri saya bisa kok
Ners R : Ibu tau nggak apa yang terjadi jika kita tidak mandi atau kita tidak menjaga
kebersihan pada tubuh kita?
Ny Agi : tidak tau sus (sambil mengkorek-korek telinga)
Ners R : Nah kalo kita tidak mandi dan tidak menjaga kebersihan tubuh kita, kita akan mudah
terserang penyakit karena penyakit lebih suka bersarang ditubuh kita. Selain itu badan kita
menjadi bau nanti nggak ada yang mau deket sama kita.
Ny Agi : Ooooooohhhh macemm tuuuu... (sambil menganggukan kepala)
Ners R : Bu Agi tau nggak kenapa kuku harus dipotong kalau sudah panjang?
Ny Agi : Tau sus, biar tidak ada kuman dan tidak melukai diri kita sendiri
Ners R : Naahh itu bu Agi sudah tau, sekarang ibu Agi mandi ya habis itu kuku-kukunya
dipotong ya buu.. Kalau bisa sebaiknya Bu Agi mandi 2 kali sehari, pagi sama sore. Bu Agi
mengerti?
Ny Agi : Oke sus, makasih yaaaa habis ini saya mandi dan akan menjaga kebersihan tubuh
setiap hari biar penyakit jauh dari saya
Ners R : okee Bu Agi
(Ny Agi segera pergi ke kamar mandi)
"

80. Nurul Fauziyah

pada : 10 April 2017

"A. Definisi API


Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan API
1. Meningkatkan ketrampilan komunikasi
2. Meningkatkan kemampuan mendengar
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Memberi dasar pembelajaran dalam arti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat (mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan menjadi data bagi CE
/ supervisor / pembimbing untuk memberi arahan.
5. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
6. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Komponen API :
1. Komunikasi verbal perawat dan klien
2. Komunikasi non verbal perawat dan klien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Rasional dan makna dari komunikasi
5. Kesan perawat
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Komunikasi Verbal Perawat dan Klien:
1. Ucapan verbal Perawat ( apa yang diucapkan perawat dan didengar oleh klien)
2. Ucapan verbal Klien (apa yang diucapkan klien dan didengar oleh perawat)
Komunikasi Non Verbal Perawat dan Klien:
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
saat mendengar.

B. Contoh Analisa Proses Interaksi Pada Klien dengan Gangguan Persepsi Sensori
Halusinasi.

Inisial klien : Tn D
Hari/Tanggal : Minggu, 9 April 2017
Usia : 35 Tahun
Waktu : 10.00-11.00
Nama Mahasiswa : Nurul Fauziyah
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan I (Orientasi dan kerja)
Tempat : R. Gatot kaca
Lingkungan: Meja makan, suasana tenang, posisi disebelah klien
Deskripsi pasien : Klien tampak sedang melamun , walaupun duduk bersama teman-
temannya, hanya berdiam diri
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mampu mengenal halusinasinya, mengontrol
halusinasi dengan satu cara.

KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya ners Nurul Fauziyah, senang dipanggil Ziyah, nama
bapak siapa? Sukanya dipanggil siapa?
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menatap perawat, suara pelan
P: Mempertahankan kontak mata, mendengarkan klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Ingin menceritakan apa yang sedang dirasakan klien saat ini.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba membina hubungan saling percaya dengan klien
RASIONAL
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien,
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Ya suster, saya Dimyati biasa dipanggil Dimi
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan
K: Diam, menatap perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan perasaan apa yang dialami klien saat ini
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mulai merasakan klien mau berinteraksi dengan perawat
RASIONAL
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien,
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan Dimi sekarang?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K: Melihat perawat, berfikir
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mulai merasakan perawat ingin mendengarkan permasalahan klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Memulai menggali perasaan dan permasalahan klien
RASIONAL
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Biasa aja suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Bicara sedikit keras, ekspresi wajah tegang
P: memandang klien, diam berfikir melihat jawaban pasien.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengidentifikasi perasaan yang dialami saat ini.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: mencoba memahai dan merasakan keluhan klien saat ini
RASIONAL
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Apa yang dimaksud biasa aja? kalau tidurnya semalam bagaimana?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka
K: Menganggukan kepala, diam
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: mengungkapkan permasalahan yang dihadapi
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: menggali permasalahan yang dialami klien
RASIONAL
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien

KOMUNIKASI VERBAL
K: Badan saya lemes suster, semalam tidak bisa tidur
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Melihat lingkungan sekitar, Menatap klien.
P: Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengingat kembali kejadian semalam
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mendengarkan permasalahan yang diungkapkan oleh klien.
RASIONAL
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien

KOMUNIKASI VERBAL
P: Apa yang membuat dimi semalam tidak bisa tidur?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sikap terbuka dan empati.
K: memperhatikan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: mengungkapkan perasan klien sat ini
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: melakukan klarifikasi terhadap masalah yang dihadapi klien, kontrak waktu pertemuan
RASIONAL
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata kata ide atau pikiran pasien yang tidak
jelas atau meminta klien menjelaskan artinya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Saya mendengar suara yang menakutkan setiap malam
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: suara pelan, sedikit menunduk
P: sikap terbuka, empati, mendengarkan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Merasakan bahwa perawat memperhatikan klien K mau mengungkapkan perasaan yang
dialami,pasien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P:.Mendengarkan permasalahan yang ungkapkan oleh klien.
RASIONAL
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata kata ide atau pikiran pasien yang tidak
jelas atau meminta klien menjelaskan artinya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Oh jadi Dimi mendengar suara tangisan bayi? Baiklah sekarang kita akan bicara tentang
suara yang menakutkan yang di dengar dimi waktunya selama 10 menit, tempatnya dimana?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K: Mempertahankan kontak mata, diam, mendengarkan.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: mulai merasakan perawat peduli terhadap klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P:.Mengklarifikasi permasalahan yang diungkapkan klien
RASIONAL
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul Merumuskan kontrak
bersama pasien untuk mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk
berinteraksi

KOMUNIKASI VERBAL
K: Disini saja suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Berfikir, menjawab pertanyaan.
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: menyepakati kontak
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang klien mau menyepakati kontak
RASIONAL
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul Merumuskan kontrak
bersama pasien untuk mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk
berinteraksi

KOMUNIKASI VERBAL
P: Baiklah tadi Dimi katakan mendengar suara- suara pada malam hari, apakah sering
didengarnya, berapa kali dalam sehari?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K: diam, mendengarkan, menatap perawat,
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mendengarkan maksud pertanyaan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: menanyakan frekuensi mendengar suara-suara
RASIONAL
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya

KOMUNIKASI VERBAL
K: Saya mendengarnya pada malam hari, yah sering juga suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Berfikir, menjawab pertanyaan.
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Bingung untuk menjawab pertanyaan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: jawaban tidak sesuai dengan yang diharapkan perawat
RASIONAL
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Kira-kira berapa sering didengarnya suara itu pada malam hari apa satu kali,dua kali atau
sepanjang malam
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K: Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengingat-ingat kembali dan memahami isi pertanyaan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: memfokuskan isi pertanyaan kembali dengan member beberapa alternative pilihan
RASIONAL
Memberi kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap mengarahkan
komunikasi untuk mencapai tujuan.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Dua sampai tiga kali suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menjawab pertanyaan, intonasi suara agak tinggi.
P: mendengarkan, posisi badan lebih membungkuk
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba menjawab pertanyaan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P Jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
RASIONAL
Memberi kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap mengarahkan
komunikasi untuk mencapai tujuan.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Biasanya pada saat kapan suara itu muncul dan apa yang dirasakan Dimi saat mendengar
suara-suara itu.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K: Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Ingin segera mengekpresikan kekesalan terhadap suara-suara yang didengar.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba menggali perasan klien terhadap suara-suara itu.
RASIONAL
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami pasien

KOMUNIKASI VERBAL
Suara itu muncul kalau saat malam hari suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba menjelaskan waktu munculnya suara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Jawaban belum sesuai dengan apa yang diharapkan perawat
RASIONAL
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami pasien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah suara itu muncul saat menjelang tidur atau saat malam hari Dimi terbangun karena
mendengar suara itu.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka, tersenyum
K: Diam ingin segera menjawab pertanyaan, menatap perawat, ekspresi wajah tegang
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menganalisa maksud pertanyaan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: lebih memfokuskan isi pertanyaan kembali untuk mengetahui situasi yang seperti apa yang
dapat memunculkan suarasuara
RASIONAL
Refleksi in Action dilakukan untuk memperjelas pertanyaan perawat. Refleksi bertujuan
mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada pasien pasien

KOMUNIKASI VERBAL
K: Biasanya saya terbangun karena mendengar suara itu suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menjawab pertanyaan dengan intonasi tinggi, menatap perawat
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menjawab situasi timbulnya suara-suara
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Ingin segera kleien dapat mengidentifikasi suara-suara tersebut Klien dapat
mengidentifikasi situasi yang seperti apa suarasuara itu muncul
RASIONAL
Refleksi in Action dilakukan untuk memperjelas pertanyaan perawat. Refleksi bertujuan
mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada pasien pasien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Kalau begitu perasaan Dimi ketika mendengar suara itu bagaimana
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, , sikap terbuka, tersenyum, menganggukan kepala
K: Diam, berfikir, ekspresi wajah tegang
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Klien ingin segera mengungkapkan perasan tentang suara yang didengar
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: .Mencoba menggali perasan klien
RASIONAL
Refleksi in Action dilakukan untuk memperjelas pertanyaan perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Kesel suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menjawab pertanyaan.dengan intonasi tinggi, menatap perawat
P: mendengarkan, sikap terbuka, mengganggukan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan perasaan kekesalan terhadap suara-suara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Berusaha memahami perasan klien
RASIONAL
Eksplorasi perasaan dapat mengidentifikasi stressor yang dialami klien dan menentukan
tindakan apa yang harus dilakukan perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Dimi bilang kesal karena mendengar suara itu, selama ini apa yang sudah dilakukan Dimi
untuk mengatasi suara itu
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Bertanya, Menatap klien, bicara lebih dipertegas, tersenyum
K: Mendengarkan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengingat kembali apa yang biasa dilakukan saat suara itu muncul
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengidentifikasi cara yang biasa digunakan klien saat mendengar suara-suara
RASIONAL
Respon maladaptif klien dapat menjadi stressor pemicu munculnya masalah baru

KOMUNIKASI VERBAL
K: ya didiamkan saja
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menjawab pertanyaan.dengan cepat
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan cara yang biasa dilakukan.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengidentifikasi cara baru untuk mengontrol suara-suara itu
RASIONAL
Respon maladaptif klien dapat menjadi stressor pemicu munculnya masalah baru

KOMUNIKASI VERBAL
P: Baiklah suster punya cara untuk mengontrol suara itu, bagaimana kalau kita sekarang
belajar satu cara dahulu?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk
K: Mendengarkan dengan penuh perhatian
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Ingin segera mendapatkan cara baru untuk mengatasi suara yang menakutkan.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Memikirkan tehnik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara baru tersebut
RASIONAL
Latihan psikomotor membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara yang konstruktif

KOMUNIKASI VERBAL
K: Gimana caranya suster?
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menutup telinga, bicara dengan keras
P: Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: ingin cepat mendapatkan informasi
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Memikirkan tehnik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara baru tersebut
RASIONAL
Latihan psikomotor membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara yang konstruktif

KOMUNIKASI VERBAL
P: Dimi bisa tutup telinga dan mengatakan pergi kamu-pergi kamu jangan ganggu saya. Bisa
Dimi coba?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Menatap klien, menutup telinga, sambil bicara, intonasi sedikit lebih tinggi.
K: Mendengarkan dengan penuh perhatian
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba memahami cara tersebut dan ingin segera mempraktekkan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengaajarkan dan mempraktekkan satu cara untuk mengatasi suara-suara
RASIONAL
Latihan mengontrol halusinasi secara psikomotor meningkatklan keterampilan klien untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi

KOMUNIKASI VERBAL
K: Pergi kamu-pergi kamu jangan ganggu saya, begitu yah suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menutup telinga, bicara dengan keras
P: Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala
K: Diam, berfikir, melihat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mempraktekkan cara untuk mengatasi suara-suara
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang klien mampu dengan cepat mengerti cara tersebut.
RASIONAL
Latihan mengontrol halusinasi secara psikomotor meningkatklan keterampilan klien untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi

KOMUNIKASI VERBAL
P: Iya, bagus sekali Dimi sudah mencobanya, nanti yang sudah Dimi coba itu dimasukkan
dalam jadwal, suster bawakan jadwal kegiatan sehari-hari. Dimi mau latihan cara itu jam
berapa?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, mengacungkan
jempol, memegang kertas dan pena.
K: Diam , memperhatikan, menatap perawat, tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Memikirkan bahwa cara tersebut harus dicatat dalam daftar aktifitas harian.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba memasukkan cara yang sudah diajarkan kedalam jadwal kegiatan harian
RASIONAL
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Jam sembilan aja suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Melihat jam perawat
P: tersenyum, menganggukan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Memikirkan jam berapa harus dilakukan cara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang dengan jawaban klien yang sesuai dengan keinginan perawat
RASIONAL
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: baiklah selain jam 09.00 mau jam berapa lagi .
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, memegang kertas dan
pena.
K: Diam, berfikir, melihat kekertas
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K .Memikirkan waktu lain untuk melatih cara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba menawarkan alternative untuk waktu yang lain melatih cara tersebut
RASIONAL
Latihan psikomotor secara continue meningkatkan ketrampilan klien untuk mengatasi
permasalahan nya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Sore aja suster jam empat sore dan malam yah suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menatap perawat dan melihat kejadwal harian
P: Menatap perawat, menganggukan kepala, menulis
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan waktu lain untuk melatih cara tersebut yaitu saat sore hari tidak ada
kegiatan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Setuju dengan jawaban klien
RASIONAL
Latihan psikomotor secara continue meningkatkan ketrampilan klien untuk mengatasi
permasalahan nya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Suster tulis disini yah jam 9 dan jam 16 malam saat Dimi mendengar suara itu bias latihan
cara menutup telinga dan mengusir suarasuara itu dan jadwal ini nanti bisa disimpan dikamar
Dimi
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukan badan, tersenyum, memegang kertas dan pena, sambil menulis
K: Diam, memperhatikan perawat menulis
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K:Mencoba memperhatikan apa saja yang harus ditulis
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Meminta persetujuan klien terhadap jadwal kegiatan yang telah disusun
RASIONAL
Jadwal kegiatan meningkatkan kesadaran klien untuk melaksanakan aktifitas secara rutin.,
sehingga merupakan tehnik distraksi agar klien tidak berfokus pada halusinasinya.
KOMUNIKASI VERBAL
K: Iya suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menganggukan kepala
P: tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menyetujui kesepakatan jadwal dengan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Respon klien yang koopertif lebih memotivasi perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
P: bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukan badan, tersenyum
K: diam, memperhatikan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Mencoba Mengidentifikasi perasaan setelah berinteraksi dengan klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P melakukan evaluasi subjektif untuk menggali perasan klien
RASIONAL
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Senang suster, sudah tau cara mengatasi suara yang menakutkan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: tersenyum, kontak mata dipertahankan
P: Tersenyum, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan perasaan setelah berinteraksi dengan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang dengan jawaban klien
RASIONAL
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Bisa Dimi ulangi kembali bagaimana cara mengatasi suara tangisan yang
menakutkantersebut?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: bertanya, intonasi suara sedikit ditinggikan
K: Berfikir, diam, memperhatikan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengingat kembali apa yang sudah diajarkan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P melakukan evaluasi objektif untuk melihat kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
diajarkan
RASIONAL
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Menutup telinga dan mengatakan pergi kamupergi kamu saya tidak mau dengar.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menutup telinga, bicara dengan intonasi suara sedikit ditinggikan
P: Memperhatikan klien, tersenyum.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengulang kembali apa yang sudah diajarkan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang dengan kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah dipahami klien
RASIONAL
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Wah Bagus sekali Dimi sudah melakukannya dengan baik nanti setiap jam 9 dan jam 4
sore dan malam hari saat Dimi dengar suara itu. Dimi bias latihan cara tersebut dan jangan
lupa ditulis dijadwal seperti ini .sekarang sudah 10 menit , kapan kita mau ketemu lagi?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Tersenyum, mengacungkan jempol kontak mata
K: tersenyum, menganggukan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba untuk membuat kontrak yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Melakukan kesepakatan kontrak untuk pertemuan yang akan datang
RASIONAL
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien. Terminasi sementara mengakhiri
pertemuan saat itu dan untuk mempertahankan hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: nanti siang jan 11 Suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Melihat Jam, menatap perawat.
P: Tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan waktu untuk pertemuan yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Menentukan topic untuk pertemuan yang berikutnya
RASIONAL
Tersirat bahwa perawat adalah sesorang yang terbuka yang serasi,

KOMUNIKASI VERBAL
P: Baiklah nanti jam 11 kita ketemu lagi untuk melatih cara yang sudah suster ajarkan dan
suster akan melatih 2 cara lagi untuk mengatasi suarasuara itu, tempatnya dimana?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Menganggukan kepala, tersenyum, kontak mata
K: Memperhatikan perawat, diam, berfikir.
K: Menjawab dengan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengingat tujuan pertemuan berikutnya
K: Menjawab tempat untuk pertemuan berikutnya
K: Menyepakati tempat pertemuan yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Menyepakati tempat untuk pertemuan berikutnya.
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Disini saja suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: cepat, intonasi suara lebih tinggi
P: menganggukan kepala, tersenyum.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menyepakati tempat pertemuan yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Menyepakati tempat untuk pertemuan berikutnya.
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Kita ketemu lagi nanti jam 11 sekarang dimi bias melakukan kegiatan yang lain, Selamat
Pagi
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Berjabat tangan dengan pasien, berdiri
K: Membalas jabat tangan perawat, berdiri
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengakhiri pertemuan dengan membalas salam
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan."

81. Cherlys Tin Lutfiandini

pada : 10 April 2017


"1. Analisa proses interaksi (API) merupakan cara yang dipakai perawat untuk memahami
interaksi , melaporkan pola perilaku dan hubungan interpersonal yang terjadi antara perawat
dan klien.
Tujuan dari API adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi, mengkaji kemampuan
klien dalam berkomunikasi dengan perawat, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat dan
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat-klien. Proses dalam Analisa proses Interaksi ini terdiri dari
tiga fase yaitu fase perkenalan, fase kerja dan fase terminasi.
2. Contoh percakapan anatar klien dan perawat dengan masalah Gangguan persepsi sensori
halusinasi.
Nama klien: Tn. Z
Usia: 45 Th
Hari/tanggal: Jumat, 07 April 2017
Waktu: 09.00 WIB
Interaksi :
1) Fase I (Perkenalan)
2) Fase 2 (Kerja)
3) Fase 3 (Terminasi)
Tujuan:
1) Fase Perkenalan: Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien
2) Fase Kerja: Klien dapat menceritakan masalah yang dihadapi, sehingga perawat dapat
memberika intervensi dengan tepat
3) Fase Terminasi:Klien dapat memahami dan menerima perpisahan
Lingkungan: suasana lingkungan tenang
Mahasiswa: Cherlys Tin L.
Fase 2 (Fase Kerja)
a. Percakapan pertama
a) Komunikasi verbal
- P: Selamat pagi, apa kabar Z? apakah masih ingat dengan saya
- K: baik, ners cherly?
b) Komunikasi non verbal
- P: menatap klien dengan ramah dan tersenyum
- K: tersenyum dan menatap klien
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien kooperatif dan tidak memiliki ingatan yang baik
d) Analisa berpusat pada klien
Klien merasa percaya diri
e) Rasional
Menyapa secara akrab dan agar terjadi hubungan yang akrab

b. Percakapan kedua
a) Komunikasi verbal
- P: iya, betul sekali, baik kalau begitu. Apakah bisa diceritakan mengapa Z bisa dirawat di
tempat ini?
- K: saya tidak tau ners kenapa ayah saya membawa saya disini padahal saya hanya ingin
latihan beladiri.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas danekspresi serius
- K: bercerita dengan serius, sesekali menatap perawat dan tangan digerak-gerakkan
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab
d) Analisa berpusat pada klien
Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
e) Rasional
Menggali informasi tentang perasaan klien untuk mengetahui alasan masuk RS
c. Percakapan ketiga
a) Komunikasi verbal
- P: Mengapa Z ingin latihan beladiri?
- K: saya latihan beladiri karena saya mendengar bisikan ditelinga yang menyuruh saya untuk
latihan bela diri.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas dan ekspresi serius
- K: menatap perawat dan bercerita dengan serius, sesekali tertawa
c) Analisa berpusat pada perawat
Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
d) Analisa berpusat pada klien
Klien menceritakan apa yang ialami sehingga sampai di RS
e) Rasional
Mengetahui penyebab klien dapat meelakukan tindakan yang dilaukannya
d. Percakapan keempat
a) Komunikasi verbal
- P: apakah Z tahu, siapa yang menyuruh Z untuk latihan beladiri?
- K: Tidak Ners, tapi saya memang mendengar suara itu hampir setiap malam.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas dan ekspresi serius
- K: ekspresi wajah tenang, bicara keras dan lancar
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan dan dapat menimbulka rasa percaya pada perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Menatap perawat dan tersenyu
e) Rasional
Mencari tahu sejauh mana klien mengatasi halusinasi yang didapatkan
e. Percakapan kelima
a) Komunikasi verbal
- P: tapi saya tidak bisa mendengarnya. Apa yang Z lakukan saat mendengar suara tersebut?
- K: oh begitu ya ners? Ketika saya mendengar suara tersebut saya langsung melakukan apa
yang dia katakan
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan lembut dan memegang pundak klien
- K: bicara kuat dan cepat dan menggerakkan tangannya saat bercerita
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan dan dapat menimbulka rasa percaya pada perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Senang karena diperhatikan
e) Rasional
Membantu klien mengenali halusinasinya dan memberikan masukan sederhana untuk
meningkatkan hubungan saling percaya.
f. Percakapan keenam
a) Komunikasi verbal
- P: Kalau begitu kalau Z mendengarnya lagi katakana saja kalau tidak mau melakukannya
atau Z bisa laporkan saja ke say ajika mendengar suara itu. Apakah Z mau melakukannya?
- K: Baik Ners
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata dan berbicara secara lembut
- K: mengangguk dan menatap klien
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien dapat menerima saran perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Tersenyum pada perawat
e) Rasional
Membantu klien untuk memutuskan atau mengontrol halusinasinya
g. Percakapan ketujuh
a) Komunikasi verbal
- P: Kalau begitu sampai jumpa besok lagi yah
- K: iya ners
b) Komunikasi non verbal
- P: tersenyum
- K: tersenyum dan kembali ke tempat tidur
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mengurangi halusinasinya
d) Analisa berpusat pada klien
Tersenyum pada perawat
e) Rasional
Terminasi yang disepakati dapat membina saling percaya
"

82. Gali Wulan Sari

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) adalah Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi
antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Catatan harus mencakup contoh bukan hanya interpretasi. Ada tiga macam catatan, yaitu
catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien, dan resume. Catatan
hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan
individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat berupa:
1. Video-tape, tape-recording
2. Catatan secara garis besar
3. Catatan interaksi
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai
perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien

Tujuan API adalah:


1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan
klien, dan data bagi CI/supervisor/ pembimbing untuk memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, sena mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Inisial klien : Nn.S


Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi agak menyamping dengan klien duduk atas tempat tidur
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju warna kuning, jilbab pitih, tidak memakai sandal
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.G
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 09.00-09.30
Ruang : Mawar A1

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi, mbak (Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di atas tempat
tidur)
K : (Menoleh dan tersenyum pada perawat)
P: Perkenalkan nama saya GWS, saya biasanya dipanggil G. Saya mahasiswa Fakultas
Keperawatan Unair. Saya yang akan merawat mbak selama di rumah sakit ini Nama Mbak
siapa? (Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)
K: TS (Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat)
P: Mbak senang dipanggil dengan nama siapa?
K: S (Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang)
P : ( Tersenyum dan Mendengarkan jawaban klien)
P: Bagaimana perasaan mbak S hai ini ? (Menatap mata klien dengan tersenyum)
K: Baik. (Menatap perawat)
P: Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal
(menyentuh tangan klien dan tetap tersenyum)
K: Boleh (Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala)
P: Apa mbak nyaman kalau kita berbincang-bincang di ruang ini? (memegang tangan klien)
K: Ya. (menatap mata perawat)
P: Kalau boleh saya tahu mbak S rumahnya dimana? Mengapa Mbak S sampai dibawa
kemari. (menatap mata pasien sambil tersenyum)
K: saya takut, saya selalu mendengar suara-suara kekasih saya. (klien menunjukkan ekspresi
sedih)
P: Coba sekarang Mbak S ceritakan suara-suara yang sering Mbak S dengar, Apa yang
dikatakan oleh suara-suara itu? Apakah suara itu mengancam Mbak S atau menyuruh Mbak S
melakukan sesuatu. ( memegang tangan klien )
K: setiap saya melamun dan mau tidur, saya mendengar suara kekasih saya yang telah
meninggal. (menangis)
P: mbak S jangan menangis, mbak S bisa menceritakan kepada saya apa yang sebenarnya
terjadi (Menatap klien sambil memegang tangan klien)
K: Dia telah meninggal karena kecelakaan satu minggu sebelum kami bertunangan
(menangis)
P: Apakah Mbak S merasa terganggu dengan suara-suara itu?
K: Suara itu selalu mengingatkan kenangan kita dulu, Suara itu selalu menyuruh saya pergi
ke tempat favorit kita dulu(menunduk dan menangis)
P: Apa yang Mbak S lakukan jika suara-suara itu muncul? (Menatap klien dan berbicara
dengan pelan dan jelas)
K: saya...........(menangis)
P : Nah Mbak S coba untuk mengikhlaskan kekasihnya, dia sudah tenang disurga, perlu mbak
S tahu bahwa setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian. Besok agar suara itu tidak
mendatangi Mbak S k cobak tidak melamun dan melakukan kegiatan lain seperti membaca
buku dan yg lain-lain (memberi semangat klien dengan ekspresi wajah yang tenang)
K : Ya saya akan mencoba ( menunduk dan menghapus air mata )
P : Terima kasih Mbak S sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sekarang mbk S bisa
istirahat saya tinggal terlebih dahulu. Selamat pagi Mbak S.
K: ya, selamat pagi.

*Analisa berfokus pada Perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- menunjukkan perhatian pada klien
- Berusaha penjelasan yang diberikan bisa diterima oleh klien dengan jelas

* Analisa berfokus pada Klien


- Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
- Klien memperhatikan pertanyaan perawat
- Klien menunjukkan keterbukaan pada perawat
- klien menunjukkan kesedihannya
- klien menghargai tindakan perawat

"

83. Qurrata Ayuni Rasyidah

pada : 10 April 2017

"Teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada sejenis pesan yang
disampaikan orang dalam kelompok dan bagaimana pesan itu bisa memengaruhi peran dan
kepribadian kelompok
Menurut Robert Bales, Analisis proses interaksi dengan menggunakan penelitian bertahun-
tahunnya sebagai sebuah fondasi, Bales menciptakan sebuah teori terpadu dan dikembangkan
dengan baik dari komunikasi kelompok kecil yang bertujuan unutuk menjelaskan jenis pesan
yang manusia tukar dalam kelompok, dari semua yang membentuk peran dan kepribadian
anggota kelompok, dan cara mereka mempengaruhi semua karakter secara umum pada
sebuah kelompok. Analisis Proses Interaksi ini merupakan sistem keseimbangan yang semua
unsur-unsurnya berada dalam keadaan seimbang. Jumlah yang seimbang antara tugas dan
sosio-emosiaonal dalam unsur positif dan negatifnya.
Dengan melakukan Analisa Proses Interaksi, kita bisa mencapai tujuan diantaranya :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Menggunakan Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapatdilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampaidengan
4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan.
Aspek yg penting dicatat dan dilaporkan dalam kep. Jiwa adalah pola prilaku dan hubungan
interpersonal perawat interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat
perawat-klien dan resume. klien dan resume.
Catatan hubungan perawat Catatan hubungan perawat-klien adalah resume klien adalah
resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok
klien, pada terapi modalitas keperawatan.

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Tn. P


Nama Mahasiswa : Ns. Ayu
Status interaksi perawat klien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal : Tanggal, 10 April 2016
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 10.00 WIB
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa
Bangsal : Lavender
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara
terbuka permasalahannya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi Pak,Assalamualaikum boleh kita ngobrol,ngobrol sebentar?
K: Pagi mbak, waalaikumsalam iya.

P: Wah, suasana pagi ini lumayan menyenangkan ya Pak, bagaimana perasaan Bapak hari
ini?
K: Iyah, masih sambil tersenyum. Baik mbak.

P: Oh iya, perkenalkan Ns. Ayu dari Unair yang akan praktek disini selama 4 minggu. Nama
Bapak siapa?
K: Senyum. Putra Al-Hakim.

P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?


K: saya dipanggil Putra.

P: Wah, kalau begitu saya panggil Pak Putra saja ya.


K: Iya mbak.

P: Pak Putra asalnya dari mana?


K: Tuban mbak.

P: Oh Tuban ya Pak, lumayan dekat dong ya pak. Bapak sudah berapa lama disini?
K: mengatakan sudah 2 bulan dan sudah 5 kali masuk rumah sakit jiwa ini

P : Sekarang Bapak usia berapa?


K : umur saya 28 tahun

P : Bapak ingat ndak, kenapa pak Putra dirawat disini?


K : karena katanya penyakit saya belum sembuh mbak.

P : Pak Putra pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah?


K : iya, karena saya kesal adik saya sering jahatin saya.
P:-
K : saya merasa dibodohi orang tua saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi
dimasukkan lagi kesini.
Orang tua saya itu jahat saya seperti tidak dianggap anak, saya sering marah-marah dirumah.
Saya juga ingin membunuh Tuhan karena sudah buat saya sakit, kalau saya membunuh Tuhan
saya akan jadi orang sakti. Saya juga pernah kegreja dan berdoa disana, saya merasa berdosa
besar mbak, iman saya sudah hilang.

P:-
K: saya juga ingin jadi presiden biar bias jadi orang kaya, presiden kan uangnya banyak jadi
saya bisa membawa orang tua saya naik haji.

P : Pak, kegiatan bapak sehari-hari disini ngapain saja Pak ?


K : Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan nyapu atau ngepel, saya suka ngajak ngobrol
mba akper.

P : Bapak merasa betah tinggal disini?


K : Tidak, saya mau pulang, biar bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua saya.
P : Keluarga Pak Putra sering menjenguk ?
K : Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sama
saya.

P : Bapak berapa bersaudara, dan anak keberapa?


K : ada 3 bersaudara saya anak pertama.

P : Kalau di rumah, ngapain aja Pak Putra?


K : Saya suka masak, nyuci, bersihin rumah terus bantu ayah saya jualan.

P : Bagaimana perasaan Pak Putra sekarang? Bapak biasanya disini ngerjain apa?
K : saya Senang bisa kenal mbak akper. Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin
ruangan.

P : Pak Putra, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget
nggak nama saya siapa?
K : mba Ayu akper

P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Putra. Bagaimana kalau besok kita
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 15 menit saja.
K : Boleh, saya suka kalo ngobrol sama mba nisa

P : Terimakasih atas kesediaan Pak Putra untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum
K : Waalaikumsalam mbak, besok kita ngobrol lagi yaa mbak.

KAMUNIKASI NON VERBAL

P: Tersenyum memandang klien


K: tersenyum

K: ekspresi senyum dan memandang P


P: tersenyum

P: Memandang K dan ruangan sekitar.


K: ikut memandang ruangan sekitar

K: Mengikuti P dengan memandang ruangan sekitar


P:menatap K

P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.


K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum

P: Memandang K
K: Memandang P dan menunduk kembali

P : Memandang K sambil tersenyum


K : tersenyum

K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K
P : Memandang K
K : berpikir

K : Memandang ke P dan tersenyum lalu agak sedikit tertawa


P : Memperhatikan K

P : Memandang K sambil tersenyum


K : Bicara sambil menatap P kontak mata baik,

P : Memandang K
P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum

K : Memandang P sambil tersenyum

P : Menunjukkan keseriusan

K : bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.

P : Bertanya pelahan
K : tersenyum

K : Memandang ke P kemudian menjawab


P : Memperhatikan respon pasien
P : Memandangi P

K : memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah


P : Mendekatkan diri

K : Memandang kearah P

K : P tampak sedikit tersenyum


P : Memperhatikan
P : memandang K
K : Nampak tersenyum

K : menggaruk-garuk badannya
P : Memperhatikan respon K
K : memandang P

P : memperhatikan
P : Memandang K sambil tersenyum

K : Memandang P

K : Nampak tersenyum dan dan sedikit tertawa


P : Memperhatikan respon K

P : Memandang K
K : Bercerita dengan tersenyum
P : Memandang K sambil tersenyum
K : bercerita sambil tersenyum P : mendengarkan

K : Memandang P

P : Memandang K sambil tersenyum


K : Memandang P

K : Memandang P sambil tersenyum

P : Memandang K
K : Memandang P

K : Memandang P dan tersenyum


P : Memperhatikan

P : yersenyum pada K
K : Memandang dan tersenyum

K : Tersenyum
P : Tersenyum

P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan


K : Menoleh, menjabat tangan P

K : Tersenyum sambil tertawa


P : Tersenyum

ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT


P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.

P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien

P senang karena mulai ada respon positif dari pasien


P mencoba mengakrabkan suasana

P merasa pertanyaan mendapatkan respon


P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana

P senang karena K memberi respon

P mulai mengkaji data umum pasien

P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung


P mengkaji daya ingat K
P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat

P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K

P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab


P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi

P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien


P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham

P merasa senang karena pasien bisa beralih


P mengalihkan perhatian K dari waham

P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien


P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K

P senang mendapatkan jawaban K


P mengalihkan perhatian K dari waham

P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien


P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah

P mengalihkan topik bahasan

P membuka pembicaraan lain


P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji

P senang karena K ingat nama P


P memberikan reinforcement pada K

P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya


P menutup fase I

P senang karena K mau berinteraksi dengan P

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN

K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K ragu terhadap orang baru


K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P

K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K


K berpikir dan mengingat-ingat

K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
K berpikir dan berusaha mengingat

K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya


K berusaha mengingat-ingat

K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya


K mengingat-ingat

K menjawab agak ragu-ragu


K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
K mencoba menceritakan semuanya
K menikmati waham yang dirasakannya
K teralih karena pertanyaan baru

K masih terbawa oleh waham

K berusaha menjawab keinginannya


K berusaha mengingat keluarganya

K ingat terhadap keluarganya


K masih terbawa oleh waham

K berusaha menjawab sekenanya


K mengingat aktivitasnya di rumah

K menikmati waham yang dialaminya


K bingung dengan pertanyaan yang diberikan

K menjawab tentang keadaannya


K memperhatikan P

K mengingat-ingat nama P
K senang diberikan reinforcement

K ikut menentukan kontrak


K menunjukkan rasa percaya pada P

K menyambut salam P

RASIONAL

Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat
terjalin rasa percaya.
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
Umur mempengaruhi daya ingat klien
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya.
Waham kemungkinan terjadi karena harga diri rendah dan riwayat halusinasinya.
Pengalihan agar klien tidak larut dalam wahamnya.
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini.
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya.
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini.
Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga.
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya.
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin
kepercayaan.
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak.
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada perawat.
"

84. Ririn Arianta

pada : 10 April 2017

"1.Definisi Analisa Proses Interaksi


Analisa Proses interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh tenaga kesehatan
khususnya perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Sedangkan teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada pesn atau informasi
yang disampaikan kepada kelompok dan bagaimana pengaruh pesan tersebut terhadap peran
dan kepribadian kelompok.
2.Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Dengan adanya analisa proses interaksi dapat meningkatkan ketrampilan dalam komunikasi,
meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien, mempermudah perawat dalam
penerapan proses keperawatan, memudahkan perawat dalam pendekatan terkait
perkembangan dan perubahan, perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi
dengan pasien, dan bisa menjadi data bagi pembimbing klinik untuk memberi arahan.
Tujuan dilakukannya Analisa Proses Interaksi adalah :
a)Meningkatkan kemampuan mendengar
b)Meningkatkan kemapuan berkomunikasi
c)Memberi dasar belajar artinya berua alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam
berinteraksi dengan klien sekaligus sebagai data untuk pembimbing klinik dalam memberikan
arahan.
d)Membantu prawat dalam merencanakan tindakan keperawatan
e)Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Didalam analisa proses interaksi terdapat 4 tahap atau fase yaitu :
1)Tahap preinteraksi : tahap perawat akan bertemu dengan klien
2)Tahap orientasi : tahap perawat pertama kali bertemu dengan klien
3)Tahap kerja : tahap perawat memulai kegiatan. Tugas perawat pada tahap ini adalah
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap prainteraksi.
4)Tahap terminasi: tahap perawat menghentikan interaksi dengan klien. dalam tahap ini bisa
merupakan tahap terminasi sementara atau akhir.

3.Analisa Proses Interaksi


Inisial Pasien : Ny. J.M.
Umur : 50 tahun
Status Interaksi: Interaksi 1(Fase perkenalan)
Lingkungan : di meja makan, saling berhadapan, suasana tenang diruang Anggrek 01 Rumah
Sakit Jiwa Menur, Surabaya
Deskripsi Pasien : Klien tampak kurang rapi, sambil membawa koran bekas
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
Hari/Tanggal/Waktu : Rabu, 29 Maret 2017 selama 30 menit dari pukul 09.00-09.30 WIB
Mahasiswa : Ririn Arianta

a.Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi bu, boleh saya diduduk dikursi sebelah ibu ?
K: Silahkan.
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang, tersenyum.
K: Ekspresi datar dan sedikit cuek

P: Memandang dan mendekati K


K: Ekspresi datar
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K

P: Merasa senang atas karena ada tanggapan dari klien walaupun masih agak cuek.
Analisa Berpusat Pada Klien
K: masih sedikit ragu dan cuek terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K: ragu terhadap orang baru


Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

b.Komunikasi Verbal
P: wah suasana di ruang ini nyaman ya bu, udaranya segar
K: (diam)
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang ke ruangan sambil melihat ke arah K
K: tidak menghiraukan sambil melihat-lihat koran yang dibawanya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: ingin memulai percakapan dengan topik yang ringan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K: tidak menghiraukan dan asik dengan aktivitasnya
Rasional
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

c.Komunikasi Verbal
P: oh ya bu, perkenalkan saya Ririn. Mahasiswi praktik disini yang akan merawat ibu,
K: oh iya mbak

P: Nama ibu siapa?


K: Juariyah Masriatin
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan
K: Mengalihkan aktivitasnya mencoret-coret koran dan menjulurkan tangannya

P: ingin tahu nama pasien


K: masih sedikit ragu-ragu
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: Merasa bahwa K harus diberikan penjelasan mengenai kedatangan K
P: Ingin tahu nama pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K: Mulai membuka diri tapi masih sedikit ragu-ragu
K: masih ragu-ragu
Rasional
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

d.Komunikasi Verbal
P: "Ibu biasanya dipanggil siapa ?"
K: "dipanggil ibu Ju"

P: "Ibu asal nya dari mana ?"


K: "dari Gunung kidul, Jawa tengah"
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang K
K: memandang P
P: Memandang K sambil tersenyum
K: Menunduk dan berfikir
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P Senang walaupun jawaban singkat
P Masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
Analisa Berpusat Pada Pasien
K: mencoba mengingat nama
K: mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
K: berpikir dan mengingat-ingat
K: senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

e.Komunikasi Verbal
P: wah, lumayan jauh ya bu, sudah berapa lama ibu berada disini ?
K: sudah lama, saya disini emm.. 5 tahun sepertinya.
Komunikasi Non-Verbal
P: Memandang K sambil tersenyum
K: ikut tersenyum

K: Memandangi langit-langit sambil berfikir


P: Memandang K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Mulai mengkaji data umum pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berpikir dan berusaha mengingat
Rasional
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

f.Komunikasi Verbal
P: "Sejak tahun berapa ibu disini ?"
K: Tahun 2012 kemarin
Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya ingat
pasien
P senang karena mendapat respon dari K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berusaha mengingat
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana

g.Komunikasi Verbal
P: Ibu ingat nggak, kenapa ibu bisa dirawat di tempat ini ?
K:saya dulu sakit syaraf mbak terus dengan keluarga saya di bawa kerumah sakit ini

P:oh iya bu, saya lihat dari tadi ibu sibuk dengan koran-koran itu,, buat apa ya bu ?
K:oh koran ini, ini banyak sandi rahasianya mbak. Dan ini pekerjaan saya mbak, saya
seorang pencari kode rahasia. Saya bekerja disebuah perusahaan terkenal di Amerika. Setiap
hari saya harus mencari-cari kode rahasia dan mengirimkan kode tersebut ke Amerika. Saya
juga mempunyai sekretaris pribadi mbak, itu dia sedang duduk disamping saya. Tentang
pekerjaan saya jangan bilang-bilang ke yang lain ya mbak
P:-
K : Sekretaris saya sudah sangat profesional mbak, dia sudah bekerja dengan saya sekitar 70
tahun.

Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan keseriusan
K : Menunduk

K: Menunjukkan keseriusan

P : Bertanya perlahan
K: Menjawab pertanyaan P dengan serius dan menoleh ke ruangan sambil menunjuk
kesamping kanan pasien.

P: Kaget dan masih berusaha untuk mendengarkan K


K: Seperti menepuk-nepuk seseorang disampingnya, tersenyum dan berbisik.
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung

P mengkaji lebih jauh aktivitas pasien


P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihat

P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K


Analisa Berpusat Pada Pasien
K mengingat-ingat
K mengalami halusinasi lihat
K melihat sekretaris dan mencoba menceritakannya pada P
Rasional
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

h.Komunikasi Verbal
P :Ibu Ju apakah sudah berkeluarga ?
K :Sudah mbak, anak saya tiga. Semuanya bekerja. Tidak ada yang kuliah, ini semua gara-
gara saya tidak bisa membiayai kuliahnya. Saya dipecat dari perusahaan. Untung saya di
terima diperusahaan Amerika dan memiliki sekretaris pribadi yang handal.
P:-
Komunikasi Non-Verbal
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
K : Menunduk sambil nyerocos dan sedih
P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: berusaha mengkaji data lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari keadaan nya
P menemukan adanya flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab.
P mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinya
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menikmati waham yang dirasakannya
K terbawa perasaan haru terkait cerita tentang keadaannya dulu
Rasional
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat

i.Komunikasi Verbal
P:Ibu sepertinya kerasan ya tinggal disini ?
K:"Iya mbak, enak disini suasananya nyaman bisa kerja maksimal. Tidak diganggu oleh
anak-anak saya."

P :Keluarga Ibu sering menjenguk ibu disini?


K: iya sebulan sekali
Komunikasi Non-Verbal
P : Melihat halaman
K : menunduk

K : Ikut melihat halaman


P : memperhatikan

P : Memandang K sambil tersenyum


K : Menoleh P

K : Menunduk lagi
P : Memperhatikan respon K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K


P senang mendapatkan jawaban K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab sekenanya

K berusaha mengingat keluarganya


K ingat terhadap keluarganya
Rasional
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

j.Komunikasi Verbal
P:oh iya ibu, tadi saya sudah berkenalan dengan ibu, masih ingat nggak dengan nama
saya ?
K: Mbak Ririn
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Menoleh

K : Memandang P dan tersenyum


P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
Rasional
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

k.Komunikasi Verbal
P:wah, ternyata asik sekali ya ngobrol-ngobrol dengan ibu. Kapan-kapan boleh ngobrol lagi
ya bu, ? Bagaimana kalau kalau besok pagi kita ngobrol lagi ?
K: boleh kok mbak

P : Kita besok ngobrol-ngobrol tentang keluarga ibu dan pekerjaan ibu ya ?, bagaimana bu
setuju? Nanti sembari saya periksa tekanan darah ibu.
K : iya mbak boleh-boleh
Komunikasi Non-Verbal
P: Memegang tangan lalu pundak K
K: menoleh kearah p dan tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
P menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya
P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
K memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan
K setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Rasional
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak.
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak

l.Komunikasi Verbal
P : Terimakasih ibu, atas kersediaan ibu ngobrol-ngobrol dengan saya, selamat sore.
K :iya sore mbak
Komunikasi Non-Verbal
P: mengulurkan tangan kepada K dan berjabat tangan.
K : menoleh dan menjabat tangan P

P : tersenyum lalu menunduk


K: tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien.

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase 1(perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik, klien cukup kooperatif
walaupun pada awal nya klien masih ragu-ragu dan sering terganggu dengan halusinasinya.
Data yang didapatkan adalah pasien mengalami halusinasi, menarik diri , koping keluarga
kurang efektif. Kontrak selanjutnya sudah dijadwalkan dengan pasien dan pasien menerima
kontrak tersebut. secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan pada fase berikutnya.

Sumber : Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET
"

85. Nadia Nur Maratush Sholihah

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan metode yang
digunakan perawat untuk mengerti dan memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien dalam melakukan diagnose keperawatan.
Tujuan Analisa Proses Interaksi untuk Meningkatkan kemampuan mendengar, meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, memberi dasar belajar artinya berupa metode untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien, meningkatkan kepekaan perawat
terhadap kebutuhan klien, membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.

Percakapan analisa proses interaksi


Nama perawat : Nadia Nur Maratush Sholihah
Tanggal : 10 April 2017
Waktu : 16.00
Tempat : Ruang Amfibi RS Surabaya
Inisial klien : Tn. B.E.E
Interaksi ke : I (fase perkenalan)
Lingkungan : perawat dan klien duduk berhadapan, susana tenang. Beberapa klien lain
sedang duduk di teras.
Deskripsi Klien : Klien menggenakan baju polos hitam, celana rapi, dan rabut rapi tidak
menggunakan alas kaki.
Tujuan interaksi : Klien gangguan persepsi sensori halusinasi

Komunikasi verbal :
P : selamat pagi, Mas B?
K : Pagi
Komunkasi Non Verbal
P : Menatap klien dan tersenyum
K : Menoleh, menjawab salam dan tersenyum pada perawat
Analisa berpusat pada perawat
P : Berharap klien mau menjawab salam perawat
K : Perawat mengahargai klien (dengan senyum)
Analisa berpusat pada klien
P : klien menyadari kehadiran perawat
K : Klien membalas salam perawat
Rasional
P : dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat
K : klien menjawab salam berarti klien mau berbicara dengan perawat.

Komunikasi verbal
P : perkenalkan nama saya Nadia, saya senang dipanggil Nad. Saya mahasiswa UNAIR. Saya
akan merawat mas selama di rumah sakit ini. Mas namanya siapa
K : Tn. B
Komunikasi non verbal
P : menatap klien dan tersenyum dan mengulurkan tangan (berjabat tangan)
K : klien berjabat tangan dan langsung melepaskan jabatannya dengan cepat
Analisa berpusat pada perawat
P : melakukan pendekatan dengan berjabat tangan untuk lebih akrab dengan klien
K : mentap klien untuk mempertahankan komunikasi dan meyakini perawat ingin membantu
Analisa berpusat pada klien
P : klien mau berkenalan dengan perawat
K : klien mau menerima perkenalan perawat
Rasional
P : Dengan memperkenalkan diri pada klien diharapkan klien mau berkenalan
K : klien mau berkenalan dengan perawat

Komunikasi Verbal
P : kalau boleh tau mas B rumahnya mana? Dan mengapa sampai ada di sini?
K : saya dibawak kesini karena saya mendengar suara suara menyurh dan memanggil nama
saya terus menerus.
Komunikasi Non Verbal
P : menatap klien dengan tersenyum dan mendengarkan penjelasan klien
K : menatap perawat dan menjawab pertanyan perawat.
Analisa berpusat pada perawat
P : menunjukkan perhatian terhadap klien
K : menunjukkan perhatian kepada klien
Analisa berpusat pada klien
P :memperhatikan perawat
K : klien senang berinteraksi dengan perawat
Rasional
P : menanyakan penyebab klien di bawa akan membantu untuk merawat klien
K : menunnjukkan bahwa dia sedang membutuhkan perawatan

Komunikasi verbal
P : apa yang disuruh oleh suara itu?/
K : suara itu menyuruh saya untuk pergi dari rumah, dan menyuruh saya untuk tidak
mendengarkan orang tua saya.
Komunikasi Non verbal
P : menatap klien dan mendengarkan klien sambil tersenyum
K : menatap perawat dan bercerita tentang apa yang ditanyakan perawat.
Analisa berpusat pada perawat
P : mendengarkan apa jawaban klien
K : meyakini bahwa jawaban tersebut dibutuhkan oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
P : memperhatikan pertanyaan perawat
K : klien meyakinkan perawat bahwa jawaban yang diberikan benar sesuai kenyataan
Rasional
P : perawat menanyakan masalah yang dialami oleh klien dengan suara tersebut
K : klien berusaha menjelaskan suara yang didengan kepada perawat

Komunikasi Verbal
P : Apakah mas mengenali suara tersebut? Kapan suara itu muncul?? Apakahn saat mau tidur
atau saat mas melamun??
K : Tidak. Muncul selalu.
Komunikasi Non verbal
P : menatap klien dan berbicara dengan nada jelas
K : klien mentap perawat sambil berteriak kepada perawat dan menunjukkan wajah kesal.
Analisa berpusat pada perawat
P : menunjukkan perhatian kepada klien dan memberikan pertanyaan yang jelas.
K : menunjukkan perhatian terhadap klien
Analisa berpusat pada klien
P : memberikan penjelasan dengan nada tinggi dan meyakini perawat terhadap jawabannya
dan menunjukkan bahwa dia seddang kesal.
K : memberikan pennjelasan dengan nada tinggi.
Rasional
P :berusaha memberikan alternatif jawaban pada klien
K : memberikan jawaban dengan nada tinggi kepada perawat dan menunjukkan bahwa dia
sedang kesal dan marah."

86. Alfi Rahmawati Mufidah

pada : 10 April 2017

"A. Jelaskan apa itu analisa proses interaksi? Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Tambahkan informasi lain tentang API yang anda ketahui?
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan API adalah:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Dalam API terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
5. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
B. Buatlah satu percakapan semu antara perawat dan pasien, kemudian buat analisa proses
interaksi.
Masalah Keperawatan: Risiko Bunuh Diri
Percakapan antara perawat (A) dan klien (B) di halaman Rumah Sakit
A: Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Ners.A mahasiswa Universitas Airlangga, dengan
mbak siapa? (Memandang dan tersenyum)
B: Selamat pagi sus (pandangan tidak fokus dan tersenyum)
A: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apakah lebih baik? (tersenyum)
B: Iya sus, saya hari ini lebih baik. (pandangan mata waspada dan mengarah ke belakang)
A: Hari ini saya akan menemani mbak B selama 15 menit. Udaranya lagi bagus ya mbak,
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang yang mbak rasakan selama ini. Saya siap
mendengarkan apa yang akan mbak sampaikan. (Memandang klien)
B: Iya sus (pandangan klien tidak fokus)
A: Bagaimana perasaan mbak setelah kejadian kemarin? (sambil memandang ke klien)
B: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik apabila tanpa saya. Saya merasa bahwa saya
selalu membawa masalah bagi orang-orang terdekat saya. Saya merasa dunia ini tidak adil,
karena dengan adanya saya akan menimbulkan musibah untuk oang lain. (Mengingat
kejadian yang telah terjadi dengan penuh kekhawatiran dan sesekali memandang dengan
tatapan tajam)
A: Apakah karena hal tersebut mbak B berniat untuk bunuh diri? Apakah mbak B tidak
kasihan dengan keluarga mbak B? (sambil memandang ke klien)
B: Iya sus, karena saya merasa yang saya lakukan akan lebih menguntungkan bagi banyak
orang dengan kejadian ini. Saya tidak ada pikiran tentang keluarga saya sus, yang ada dalam
pikiran saya saat itu adalah apabila saya bunuh diri, maka orang-orang disekitar saya tidak
akan mendapatkan musibah lagi. (memandang perawat dan terisak-isak sesekali
mengeluarkan air mata)
A: Mba B di dunia ini tidak ada yang sempurna. Mbak B jangan berfikiran, bahwa mbak B
yang menyebabkan musibah tersebut. Mbak harus ingat, bahwa ada orang-orang yang akan
sangat terpukul atas kejadian yang mbak B lakukan. Saya yakin, bahwa mbak B adalah orang
yang kuat. Setelah beberapa hari disini, apakah mbak B akan melakukan kejadian ini lagi?
(memandang dan tersenyum)
B: Iya sus, terimakasih karena suster sudah mau mendengarkan cerita saya. Saya akan
berusaha untuk tidak melakukan kejadian bunuh diri lagi. (Memandang ke Ns. A dengan
suara pelan dan tersenyum)
A: Iya mbak B. Baiklah kalau begitu sekarang waktunya mbak B untuk istirahat. Besok kita
sambung lagi percakapannya. (sambil tersenyum)
B: Iya sus, terimakasih (memandang dan tersenyum)
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial pasien: B
Usia: 25 tahun
Status interaksi: pertemuan ke-1
Lingkungan: di halaman Rumah Sakit
Deskripsi klien: Penampilan klien bersih dan rapi, dengan rambut terurai, klien terlihat cukup
tenang.
Tujuan: Membina hubungan saling percaya dan mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Nama mahasiswa: Ns. A
Tanggal: Senin, 10 April 2017
Waktu: 09.00-09.15 WIB

Komunikasi Verbal:
A: Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Ners.A mahasiswa Universitas Airlangga, dengan
mbak siapa?
B: Selamat pagi sus
A: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apakah lebih baik?
B: Iya sus, saya hari ini lebih baik.
A: Hari ini saya akan menemani mbak B selama 15 menit. Udaranya lagi bagus ya mbak,
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang yang mbak rasakan selama ini. Saya siap
mendengarkan apa yang akan mbak sampaikan.
B: Iya sus
A: Bagaimana perasaan mbak setelah kejadian kemarin?
B: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik apabila tanpa saya. Saya merasa bahwa saya
selalu membawa masalah bagi orang-orang terdekat saya. Saya merasa dunia ini tidak adil,
karena dengan adanya saya akan menimbulkan musibah untuk oang lain
A: Apakah karena hal tersebut mbak B berniat untuk bunuh diri? Apakah mbak B tidak
kasihan dengan keluarga mbak B?
B: Iya sus, karena saya merasa yang saya lakukan akan lebih menguntungkan bagi banyak
orang dengan kejadian ini. Saya tidak ada pikiran tentang keluarga saya sus, yang ada dalam
pikiran saya saat itu adalah apabila saya bunuh diri, maka orang-orang disekitar saya tidak
akan mendapatkan musibah lagi.
A: Mba B di dunia ini tidak ada yang sempurna. Mbak B jangan berfikiran, bahwa mbak B
yang menyebabkan musibah tersebut. Mbak harus ingat, bahwa ada orang-orang yang akan
sangat terpukul atas kejadian yang mbak B lakukan. Saya yakin, bahwa mbak B adalah orang
yang kuat. Setelah beberapa hari disini, apakah mbak B akan melakukan kejadian ini lagi?
B: Iya sus, terimakasih karena suster sudah mau mendengarkan cerita saya. Saya akan
berusaha untuk tidak melakukan kejadian bunuh diri lagi.
A: Iya mbak B. Baiklah kalau begitu sekarang waktunya mbak B untuk istirahat. Besok kita
sambung lagi percakapannya
B: Iya sus, terimakasih

Komunikasi Non Verbal


A: Memandang dan tersenyum
B: pandangan tidak fokus dan tersenyum pandangan mata waspada dan mengarah ke
belakang
A: Memandang klien
B: pandangan klien tidak fokus
A: sambil memandang ke klien
B: Mengingat kejadian yang telah terjadi dengan penuh kekhawatiran dan sesekali
memandang dengan tatapan tajam
A: sambil memandang ke klien
B: memandang perawat dan terisak-isak sesekali mengeluarkan air mata
A: memandang dan tersenyum
B: Memandang ke Ns. A dengan suara pelan dan tersenyum
A: sambil tersenyum
B: memandang dan tersenyum

Analisa berpusat pada perawat


Membuka percakapan dengan klien
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan klien
Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah yang dihadapi klien
Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
Perawat berusaha memberikan dukungan kepada klien
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien

Analisa berpusat pada pasien


Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang dilakukan
Klien mau menceritakan masalah yang dihadapi
Klien dengan serius mendengarkan apa yang dikatakan oleh perawat

Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengeskplorasikan apa yang dirasakan.
Mengeksplorasi permasalahan klien dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik.

Sumber:
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET"

87. Regina Dwi Fridayanti

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) yang
berguna untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dank lien.

Tujuan Analisa Proses Interaksi (API) adalah:


Meningkatkan kemampuan mendengar
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Komponen Analisa Proses Interaksi (API) adalah:


Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dank lien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Contoh Analisa Proses Interaksi :


Nama Mahasiswa: Regina Dwi Fridayanti
Tanggal : 10 April 2017
Waktu : pukul 08.00- 08.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Melati RS.Unair Surabaya
Inisial Klien : Ny. M.S
Interaksi ke : I
Lingkungan : Di taman Rs dengan keadaan nyaman dan tenang
Deskripsi pasien : klien berpenampilan rapi dan bersih, klien duduk di bangku taman Rs
Tujuan komunikasi : klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahnnya
Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Regina, mahasiswi fakultas keperawatan
universitas airlangga, ibu namanya siapa ?
K : Selamat pagi, Ny. M.S
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dan tersenyum
K : Pandangannya kemana-mana dan sambil tersenyum
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin membuka percakapan dengan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Memberikan tanggapan positif atas kehadiran ners
Rasional
Ucapan salam perawat menunjukkan bahwa perawat menghargai klien

Komunikasi Verbal
P : Bagaimana bu perasaannya hari ini ? disini saya akan menemani ibu sekitar 30 menit.
Bagaimana bu ?
K : Saya baik-baik saja mbak, iya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dan tersenyum
K : Pandangan mata waspada mengarah ke belakang
Analisis berpusat pada klien
P : Merasa senang karena Ny.M.S memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional:
Ners mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, dengan memberi
kesempatan klien untuk mengatakan apa yang sedang di rasakan

Komunikasi Verbal
P : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang ibu rasakan selama ini ? saya siap
mendengar apa yang ibu rasakan
K : Iya
Komunikasi non verbal
P : memandang dan tersenyum
K : Pandangan klien tidak focus terhadap perawat yang bertanya
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampat menerima dan terbuka dengan percakapan yang di buat oleh perawat
Rasional:
Untuk mendapat persetujuan klien

Komunikasi verbal
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kejadian yang terjadi saat itu? Apakah dengan kejadian
itu ibu merasa paling menderita di dunia ini? Apakah ibu kehilangan kepercayaan diri ?
K : Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tidak ada saya. Saya yang menyebabkan
kejadian itu terjadi, sebaiknya lebih baik saya pergi dari sini
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S
K : Menatap perawat dan terlihat sedang berpikir sesuatu
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin mengetahui keadaan klien saat ini
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak ingin menceritakan kejadian yang dialami kepada perawat
Rasional:
Dapat mengeksplorasi permasalahan yang dialami klien yang bertujuan untuk mengetahui
masalah utama klien

Komunikasi verbal
P : Apakah ibu merasa tidak berharga dan lebih rendah dibanding orang lain ?
K : Iya perawat semenjak kejadian itu, saya tidak bisa mengingat yang lain saya selalu
mengingat kejadian itu, saya takut musibah itu terulang lagi karena saya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny. M.S
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekhawatiran, memandang perawat
dengan tatapan yang tajam
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang kejadian yang dialami perawat
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
Rasional:
Dapat mengeksplorasi permasalahan yang dialami klien yang bertujuan untuk mengetahui
masalah utama klien

Komunikasi verbal
P : Apakah ibu pernah mempunyai pemikiran ingin menyakiti diri ibu dan ingin bunuh diri
atau berharap ingin mati ?
K : Iya, saya mempunyai niatan seperti itu, daripada saya merugikan banyak orang. Lebih
baik saya mati daripada harus menanggung musibah seperti itu. Saya pernah mencoba untuk
melakukannya dan ibu saya mengetahui dan akhirnya saya dibawa kesini
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S
K : Klien memandang perawat dan tampak memikirkan sesuatu
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak tegas dalam mengambil kesimpulan tentang kejadian yang dialaminya
Rasional:
Mengetahui keadaan klien menurut pendapat klien

Komunikasi Verbal
P : Setelah beberapa hari disini apa ibu pernah berpikir ingin melakukan bunuh diri lagi ? jika
keinginan tersebut muncul kembali apa yang akan ibu lakukan ?
K : Pernah, tapi saya akan mencoba untuk mencari ners yang ada disini untuk membantu saya
agar tidak melakukannya lagi
Komunikasi non verbal
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang ners dengan tatapan tajam
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat berusaha menyimak kembali cerita tentang kejadian yang dialami klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
Rasional:
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

Komunikasi verbal
P : Baik itu ibu, ibu harus memanggil ners yang sedang bertugas di tempat ini untuk
membantu ibu. Saya percaya ibu dapat melakukannya
K : Iya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dengan pandangan menghargai dan tersenyum
K : menunduk
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat berusaha menggali permasalahan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
Rasional:
Teknik eksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan
pikiran dan perasaan klien

Komunikasi verbal
P : Sekarang bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol selama ini ?
K : Senang saya
Komunikasi Non Verbal
P : Tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah sudah tidak tegang lagi
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan dari perawat
Rasional:
Evaluasi secara subjektif membantu perawat untuk mengevaluasi hasil proses penyelesaian
masalah yang diajarkan

Komunikasi verbal
P : Ibu untuk pertemuan selanjutnya kita bisa membicarakan tentang cara mensyukuri hidup .
bagaimana bu ?
K : Iya, terserah saja
Komunikasi non verbal
P : Mendengar dengan perhatian dengan serius
K : Menjawab denga jelas dan kemudian terdiam
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat membuat pertemuan dan menentukan topic pembicaraan
Analisis berpusat pada pasien
K : Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Rasional:
Dengan memberikan persetujuan klien memberi bentuk penghargaan kepada klien, hal ini
dapat meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru

Komunikasi verbal
P : Ibu mau dimana tempatnya?
K : Disini saja nyaman tempatnya
Komunikasi non verbal
P : Memperhatikan klien
K : Mendengarkan perkataan ners dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat merasa senang dengan klien menyepakati kontrak yang ditentukan
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien mencoba memahami perawat
Rasional:
Interaksi yang ditunjukkan klien dapat menunjukkan kemampuan klien dalam penilaian dan
pengambilan keputusan sederhana

Komunikasi verbal
P : Baik bu, besok kita bertemu kembali di jam ini ya bu
K : Baik bu, terima kasih telah menemani saya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dan berbicara dengan sopan
K : Menganggukkan kepala
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat puas dengan interaksi yang ditunjukkan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak senang karena perawat membantu dalam mengatasi masalahnya
Rasional:
Mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang
telah dicapai"
88. rifki fauzi maulida

pada : 10 April 2017

"Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.

B. Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antara tim keperawatan dan tim
kesehatan . aspek yang penting dicatat dan dilaporkan perawatan kesehatan jiwa adalah
perilaku dan hubungan interpersonal perawatat klien. Catatan harus mencakup contoh bukan
hanya interpretasi. Ada tiga macam catatan, yaitu catatan perkembangan (proses
keperawatan),hubungan perawat-klien dan resume. Catatan hubungan [erawat-klien adalah
resume interaktif yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok klien,
pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan perawat -klien secara verbal dapat berupa:
a. Video tape , tape recording
b. Catatan secara garis besar
c. Catatan interaksi
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi anatar perawat dan klien
Tujuan API adalah:
a. Meningkatkan kemampuan mendengar
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi
c. Memberikan dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/supervisor/
pembimbing untuk memberi arahan
d. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
e. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi


Nama : Tn R
Mrs : 9 april 2017
Jam : 09.00 WIB
Usia : 21 tahun
Interaksi : ke I
Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan
Lingkungan : lingkungan tenang, tidak terlalu ramai.
Kondisi perawat dan klien, klien berada di tempat tidur sambil memeluk bantal, sedangkan
perawat duduk disamping tempat tidur klien dan menghadap ke klien. perawat duduk
disamping temapt tidur klien dan menghadap ke klien.
Deskripsi klien : klien menunjukkan wajah yang takut dan gelisah, wajahnya terlihat ada
bekas lebam. Kondisi perawat dan klien, klien berada di tempat tidur sambal memeluk bantal,

Tujuan:
1. Klien tidak merasa takut dengan orang lain
2. Klien dapat mengatasi rasa takut,
3. Klien dapat terbuk dengan orang disekitar
Contoh percakapan
Komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, analisa berpusat pada klien, Analisa berpusat
pada perawat
P : assalamualaikum, selamat pagi mas !
R : selamat pagi mas
P : (tersenyum saat memandang pasien)
R : (sedikit tersenyum saat memandang perawat)
Perawat membuka percakapan untuk memberikan kesan yang baik pada klien
Klien menunjukkan respon kurang baik dan menutup diri pada perawat
Ucapan salam dan pembuka dengan intonasi yang sesuai menunjukkan sikap ramah perawat
kepada klien
P : perkenalkan nama saya perawat Rifki fauzi , saya mahasiswa Ners yang sedang
melakukan praktek di sini selama 2 minggu. Kalau boleh saya tahu nama mas siapa ?
(tersenyum sambil mengulurkan tangan)
R : nama saya R, tetapi sering dipanggil james.(raut muka datar dan tampak ragu saat
mengulurkan tangan)
Saling mengenal nama baik klien maupun perawat bertujuan untuk memudahkan dalam
melakukan interaksi dan dapat membina hubungan saling percaya, sehingga mampu
menciptakan sebuah komunikasi yang baik
P : kalau begitu saya panggil james ya mas? bagaimana mas james kabarnya hari ini?
R : (klien masih ragu untuk menjawab sambil menundukkan kepala) iya, alhamdulillah baik,
P : mas james, asalnya dari mana? (memandang klien)
R : (melamun memikirkan sesuatu)
P : (perawat bertanya sekali lagi dan menepuk pundak klien) mas james, asalnya dari mana?
R : (terkejut dan segera menatap perawat) dari daerah Nganjuk
Menepuk pundak klien merupakan salah satu untuk tindakan terapeutik yang digunakan
untuk membantu komunikasi saat pasien melamun dan dapat membantu untuk mengakrabkan
klien dengan perawat
P : bisa disebutkan lebih rinci lagi mas james?
R : ( melihat keatas sambil berfikir), dari desa Pacekulon Kec Pace. Kab Nganjuk.
Perawat berusaha membangun komunikasi dengan meberikan pertanyaan-pertanyaan yang
mudah untuk di jawab
P : kalau dari sini jauh juga ya mas, (sambil tersenyum), mas james sudah berapa lama di
rawat di sini?
R : kira-kira sekitar 1 bulan yang lalu (sambil berfikir dan mulai tersenyum)
Klien berfikir dan mencoba untuk menjawab, perawat mencoba untuk mengkaji daya ingat
klien
P : bagaimana perasannya hari ini mas james? Apa semalam tidurnya enak?
R : baik, tapi saya masih merasakan sakit di bagian bekas lebam (sambil menunjukkan
dimana letak sakit)
P : ( melihat bekas lebam di tubuh klien) bisakah mas james cerita, dari mana mas james bisa
mendapat luka lebam tersebut?
Berharap pasien mau menjawab pertanyaan perawat,
R : saya dipukuli teman saya (menundukkan kepala merasa dirrinya seperti orang lemah)
Perawat merasa pertanyaannya direspon dengan baik dan tidak menyinggung perasaan klien
P : bagaimana mas kronologi sampai mas bisa sampai dipukuli teman? (menunjukkan rasa
empati)
R : (menundukkan kepala dan merasa ragu untuk menjawab) jadi begini mas waktu itu saya
sepulang sekolah kemudian ada segerombolan orang yang selalu memalak orang yang lewat
disekitar situ, apabila saya tidak menyerahkan uang saya di pukuli. Sehingga saya takut untuk
bertemu seseorang (ekspresi takut)
P : (menganggukkan kepala dan merasa berempati terhadap kejadian yang dialami klien,
mendengarkan apa yang diktakan klien, mempertahankan sikap terbuka dan terapeutik
terhadap klien)
R : (terus menundukkan kepala saat bercerita)
P ; (menganggukkan kepala memperhatikan apa yang dibicaran klien. Mencoba memberikan
sentuhan terapeutik agar klien tidak terus menerus berbicara sambil menundukkan kepala)
R : (Setelah selesai bercerita klien mulai menatap perawat, dan menunjukkan wajah yang
cemas)
P : (tersenyum kepada klien) baik mas
R : (klien melihat dan merespon perawat)
P : tersenyum kemudian memegang pundak klien. Memberikan motivasi agar klien merasa
terbuka terhadap orang lain dan memberi solusi kepada klien tentang apa yang dilakukannya
itu salah. Setelah itu perawat memberikan asuhan keperawatan terapeutik yang tepat kepada
klien
R : iya mas, (menatap muka perawat dan menanggapi atau merespon perkataan perawat)
Klien dapat terbuka dengan perawat dan Klien merasa terbuka dan berespon
P : bagaimana mas perasaannya sekarang?
R : agak mendingan mas,(tersenyum dan menganggukkan kepala)
P : alhamdulillah, bagaimana kalau besok pagi saya datang menjenguk mas?
R : boleh mas (menganggukkan kepala dan memperlihatkan gerak-gerik terhadap respon
positif perawat)
P : memperlihatkan gerak gerik-gerik tanggapan positif yang diberikan klien untuk kontrak
selanjutnya. Pasien merasa lebih terbuka dan senang terhadap asuhan keperawatan terapeutik
yang diberikan. Baik mas besok saya akan kembali lagi. Assalamualaikum wr.wb (tersenyum
dan berjabat tangan)
R : waalaikumsalam,(tersenyum dan mengulurkan tangan)
P : (tersenyum dan berjabat tangan. mengetahui respon klien positif. Perawat dapat
malakukan asuhan keperawatan terpeutik selanjutnya)

"
89. Hesti Lutfia Arif

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi


Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan kesehatan jiwa
adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada tiga macam catatan,
yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien, dan resume.
Tujuan analisa proses interaksi adalah:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat/
mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/supervisor/pembimbing untuk
memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Dalam analisa proses interaksi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
data 4
5. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Percakapan semu
1. Komunikasi verbal
P: Selamat siang bapak, boleh saya duduk bersama bapak di sini?
K: Siang, boleh
Komunikasi nonverbal
P: Memandang K dengan tersenyum
K: Tidak memandang P, ekspresi datar
Analisa berpusat pada perawat
P: Membuka percakapan dengan K dan berharap sapaan P diterima, dan direspon oleh K
P: Ketika K menjawab sapaan, P merasa senang karena sapaan dijawab oleh K walaupun
tanpa ekspresi
Analisa berpusat pada klien
K: Merasa belum kenal, ragu dengan orang baru
K: Merasa ragu dengan orang baru
Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai percakapan sehingga terjalin rasa
percaya.
2. Komunikasi verbal
P: Cuaca siang ini cukup bersahabat ya pak, tidak terlalu panas.
K: (Diam)
Komunikasi nonverbal
P: Melihat halaman, melirik K dengan sedikit tersenyum
K: Ikut melihat halaman, menoleh ke arah lain
Analisa berpusat pada perawat
P: Memulai percakapan dengan topik ringan sebelum menanyakan hal yang lebih jauh,
mencoba menjalin rasa nyaman.
Analisa berpusat pada klien
K: Memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian terhadap P
Rasional: Topik ringan dapat memudahkan interaksi lebih lanjut, dan dapat meningkatkan
rasa nyaman
3. Komunikasi verbal
P: Oh ya, bapak perkenalkan nama saya Hesti Lutfia Arif, mahasiswa keperawatan
Universitas Airlangga
K: (Diam)
Komunikasi nonverbal
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan untuk berjabatan dan tersenyum
K: Menoleh ke arah P tanpa ekspresi, menerima jabatan tangan P
Analisa berpusat pada perawat
P: Mengenalkan, dan menjelaskan diri, karena P merasa bahwa K perlu dijelaskan siapa
dirinya
Analisa berpusat pada klien
K: Masih ragu-ragu dengan adanya orang baru
Rasional: Memperkenalkan diri dapat membangun rasa aman dan nyaman
4. Komunikasi verbal
P: Nama bapak siapa?
K: Ridho Putra Sanjaya
Komunikasi nonverbal
P: Masih menjabat tangan K, mendekatkan diri ke K, tersenyum
K: Menoleh ke P, menyebut nama, menarik tangan dan menundukkan kepala setelah memberi
tahu namanya
Analisa berpusat pada perawat
P: Ingin mengetahui nama K
Analisa berpusat pada klien
K: Ragu-ragu dengan orang baru, merasa perkenalan hanya formalitas
Rasional: Mengenal nama pasien dapat mempermudah interaksi selanjutnya
5. Komunikasi verbal
P: Bapak bisa dipanggil siapa? Oh iya bapak asal mana?
K: Ridho, Salatiga, Jawa Tengah
Komunikasi nonverbal
P: Memandang K
K: Menoleh ke halaman
Analisa berpusat pada perawat
P: Berusaha membangun keakraban dan kenyamanan dengan topik sederhana, senang karena
K memberi respon.
Analisa berpusat pada klien
K: bepikir dan mengingat, senang karena ingat daerah asalnya
Rasional: Nama panggilan merupakan nama akrab, daerah asal merupakan tempat dimana
klien dapat mengingat masalalu yang dapat menggali ingatan klien, dengan topik yang
sederhana dapat menjalin kedekatan dengan klien.
6. Komunikasi verbal
P: Wah, lumayan jauh juga ya pak dari sini. Sejak kapan bapak disini?
K: Iya. Sejak 3 tahun yang lalu
Komunikasi nonverbal
P: memandang K dengan tersenyum
K: Memandangi sekelilingnya
Analisa berpusat pada perawat
P: Mulai membangun keakraban, dan mengkaji data umum pasien, dan mengkaji daya ingat
klien.
Analisa berpusat pada klien
K: Berusaha mengingat dan menjawab sekedarnya
Rasional: daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data klien mengenai hal-
hal sederhana
7. Komunikasi verbal
P: Pak Ridho apa ingat kenapa bapak dirawat disini?
K: Saya sakit saraf, mbak.
Komunikasi nonverbal
P: Menunjukkan ekspresi keseriusan
K: Menoleh ke arah P dan menepuk-nepuk kepalanya
Analisa berpusat pada perawat
P: Berhati-hati karena pertanyaan tersebut sangat spesifik dan takut menyinggung klien, lega
karena klien merespon dengan baik.
K: Mengingat-ingat, menjawab ragu-ragu.
Rasional: Keluhan utama merupakan dasar pasien di RS Jiwa
8. Komunikasi verbal
P: Bapak Ridho sering mengamukkah?
Komunikasi nonverbal
P: Menunjukkan keseriusan
K: Menunduk
Analisa berpusat pada perawat
P: Berhati-hati karena pertanyaan tersebut sangat spesifik dan takut menyinggung klien
Analisa berpusat pada klien
K: Mengingat-ingat
Rasional: Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu.
9. Komunikasi verbal
K: Nggak, saya nggak sering mengamuk. Saya suka menyendiri dengan sahabat saya.
Sahabat saya dulu pernah meninggal tapi entah kenapa dia hidup lagi. Itu dia orangnya lagi
duduk dikursi depan itu!
P: (Diam)
Komunikasi nonverbal
P: Memperhatikan respon klien, terkaget
K: Menunjuk kursi kosong di halaman, tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
P: Terdiam karena kaget dan belum menemukan pertanyaan yang lain untuk K
Analisa berpusat pada klien
K: Melihat sahabatnya, mencoba menunjukkan pada P
Rasional: Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang
keadaannya
10. Komunikasi verbal
P: Pak Ridho, kegiatannya bapak disini sehari-hari ngapain aja?
Komunikasi nonverbal
P: Memandang K, tersenyum, memperhatikan respon K
K: menoleh ke P
Analisa berpusat pada perawat
P: mencoba mengalihkan perhatian K
Analisa berpusat pada klien
K: mengingat-ingat
Rasional: Pengalihan agar klien tidak memikirkan tentang sahabatnya
11. Komunikasi verbal
K: Mandi, makan, jalan-jalan keliling sini
P: (Diam)
Komunikasi nonverbal
K: Menoleh ke arah P
P: Memandang K, tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
P: Merasa senang karena K tidak mengingat sahabatnya
Analisa berpusat pada klien
K: Klien terlihat senang
12. Komunikasi verbal
P: Wah senang sekali bisa berbincang-bincang ringan dengan bapak. Sekarang waktunya
bapak untuk istirahat, setelah istirahat nanti ngobrol lagi ya bapak, berbagi cerita.
K: Boleh mbak
Komunikasi nonverbal
P: Memandang K, tersenyum
K: Memandang P
Analisa berpusat pada perawat
P: Memberikan reinforcement pada K, senang karena mau menentukan kontrak berikutnya
Analisa berpusat pada klien
K: Senang diberi reinforcement, ikut menentukan kontrak, setuju mengenai kegiatan yang
akan dilaksanakan
Rasional:kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar
klien ingat terhadap kontrak
13. Komunikasi verbal
P: Terimakasih bapak Ridho atas kesediaannya berbincang dengan saya. Selamat siang.
K: Siang mbak.
Komunikasi nonverbal:
P: Mengulurkan tangan untuk berjabatan dengan K, tersenyum
K: Menerima jabatan tangan P, tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
P: Senang karena K mau berinteraksi dengannya
Analisa berpusat pada klien
K: menunjukkan rasa percaya pada P, menyambut salam P
Rasional: salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah rasa
tidak percaya atau rasa tidak nyaman pada klien
Kesan perawat:
Fase awal yaitu fase perkenalan dapat dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooperatif,
tidak agresif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah
halusinasi lihat. Kontrak selanjutnya telah ditentukan dan pasien menerima kontrak tersebut.
secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase
kerja.
"

90. Dewita Pramesti

pada : 10 April 2017

"A. API (Analisa Proses Interaksi)


Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dank lien.
Tujuan adanya API adalah : meningkatkan kemampuan mendengar, meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat,
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
API terdiri dari :
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dank lien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasiyang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan indentifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
5. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Analisa Proses Interaksi (API)
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
a. Catatan perkembangan (proses keperawatan)
b. Catatan hubungan perawat-klien
c. Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat
Untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dank lien.
Semua pasien dapat dilakukan API

B. Percakapan antara Perawat dank lien


1. Komunikasi Verbal
P : selamat siang pak !
K : selamat siang
P : saya ners dewita, mahasiswa dari S1keperawatan universitas Airlangga. Dengan bapak
siapa ?
K : Nama saya deddy mbak
P : Oh namanya Deddy, biasanya dipanggil siapa pak?
K: biasanya dipanggil pak edi mbak
P: pak edy, bisakah kita bercerita-cerita sebentar. Kalau bapak tidak keberatan.
K: iya mbak perawat
P : kita mulai ceritanya ya pak, Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh
pak edi
P: saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 14.00. Saya akan
bersama-sama dengan Kahar. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang pak edi
rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap Kahar mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan
sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah Kahar setuju ?
K : iya ners dewita
P : bagaimana perasaannya hari ini, apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?
K : Merasa baik-baik saja
P : Bisakah pak edi cerita, mulanya kenapa sampai pak edi dibawah ke rumah sakit ?
K : saya memukul orang karena saya merasa dapat bisikan dari orang lain untuk memukul dia
P : Baiklah mungkin Kahar mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti besok
kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, tentang mengapa sampai pak edi
memukul orang ? Bagaimana apakah pak edi setuju ?
K : iya ners dewita
P : Bagus sekali, sudah mau berceritera dengan saya. Terimakasi selamat siang pak edi
K : selamat siang juga ners dewita
2. Komunikasi non verbal
P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.

K: Menatap ke arah P .

P: Tetap tersenyum, dan tetap mempertahankan kontak mata.

K: Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.

P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas


P: Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.

K: Nampak tersenyum dan menatap ke arah P

P: Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan salaman dengan K sebagai tanda
perpisahan.

K: Membalas jabat tangan.


3. Analisa berfokus pada klien
a. Merasa terkejut disapa oleh P
b. Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi
c. Klien duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh kearah klien
d. Klien mau menuruti apa yang diminta perawat
e. Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan
f. Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
g. Tidak merasa keberatan dengan permintaan P
h. Tampak K tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan.

4. Analisa berfokus pada perawat


a. Merasa ragu apakah K mau menerima kehadiran P.
b. Merasa senang karena K mau menjawab salam.
c. Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
d. Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P dan K mau
menyebut namanya.
e. Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
f. Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.
g. Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya.
h. Berharap K mau menjawab pertanyaan P.
i. Merasa senang karena K setuju untuk kontrak petemuan berikutnya.
j. Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
k. Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
l. Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat.

5. Rasional
a. Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling
percaya.
b. Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.
c. Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien
d. Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.
e. Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi
dengan K.
f. Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya
g. Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.
h. Pertantaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
i. Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga n saling percaya,
j. Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.

"

91. Nopen Trijatmiko

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi


Analisa Proses Interaksi adalah suatu tindakan oleh perawat atau mahasiswa untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien.
Analisa Proses Interaksi perlu karena dapat meningkatkan kemampuan mendengar dan
berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat serta merencanakan tindakan selanjutnya.
Komponen API terdiri dari komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien, analisa dan
identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat,
analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa makna
dan rasional dari komunikasi, evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data
1 sampai dengan 4, dan rencana lanjutan tindakan keperawatan

Nama : Nn. N
Umur : 20 tahun
Status Interaksi ke: Ke-1
Lingkungan : Di ruang Mawar, duduk berhadapan. Suasana tenang dengan beberapa klien
lain yang sedang bermain.
Deskripsi Klien : Klien mengenakan baju batik, rambut dikepang, dan tidak memakai sandal.
Tujuan Interaksi : Klien mampu membina hubungan saling percaya.
Tanggal : 1 April 2017
Pukul : 09.00 WIB
Ruang : R. Mawar

P : Perawat
N : Klien

P : Selamat pagi, mbak (Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk)
Klien menoleh dan tersenyum pada perawat
Analisa
Perawat : Mengharap klien mau mengawali perkenalan dengan perawat
Klien : Klien menyadari kehadiran perawat
Rasional : Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat

N : Pagi (Klien menjawab salam)


Perawat menatap klien dengan tersenyum
Analisa
Perawat : Perawat menghargai klien
Klien : Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
Rasional : Klien mau menjawab salam perawat menunjukkan klien mau mengawali
pembicaraan dengan perawat.

P : Perkenalkan nama saya Nopen Trijatmiko, saya biasa dipanggil Nopen. Saya mahasiswa
Kepearawatan Universitas Airlangga. Disini saya yang akan merawat mbak selama di rumah
sakit ini, Nama Mbak siapa? (Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan
untuk berjabat tangan)
Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat
Analisa
Perawat : Melakukan pendekatan secara fisik untuk membangkitkan keakraban dalam
interaksi
Klien : Klien mau memulai perkenalan dengan perawat
Rasional : Dengan memperkenalkan diri pada klien diharapkan klien mau berkenalan dengan
perawat

N : Niki Ardia (Klien menatap perawat dan melepaskan jabatan tangan)


Perawat menatap klien sambil tersenyum dan mendengarkan dengan kesungguhan
Analisa
Perawat : Menatap klien untuk tetap mempertahankan komunikasi dan meyakinkan klien
bahwa perawat ingin membantu
Klien : Klien mau menerima perkenalan perawat
Rasional : Klien membuka diri untuk berkenalan atau klien mulai menerima hubungan
dengan perawat

P : Mbak senang dipanggil dengan nama apa? (Menatap klien kemudian tersenyum)
Klien diam, menatap perawat
Analisa
Perawat : Memberikan perasaan nyaman pada klien
Klien : Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Dengan menanyakan panggilan kesukaan klien diharapkan klien akan merasa
dihargai oleh perawat

N : Niki (Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang)


Perawat mendengarkan jawaban klien
Analisa
Perawat : Dengan mendengarkan klien akan mempertahankan hubungan yang sudah terbina
Klien : Klien mau membina hubungan saling percaya dengan perawat
Rasional : Klien percaya dengan perawat dengan mau menyebutkan panggilan kesenangan.

P : Bagaimana perasaan mbak Niki hai ini ? (Menatap mata klien dengan tersenyum)
Klien melihat perawat sambil menata duduknya
Analisa
Perawat : Menunjukkan perhatian pada klien
Klien : Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
Rasional : Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya sehingga
klien akan merasa diperhatikan oleh perawat

N : Baik. (Menatap perawat)


Perawat menatap klien sambil mengangukkan kepala
Analisa
Perawat : Menunjukkan perhatian pada klien
Klien : Klien mau mengungkapkan perasaannya pada perawat
Rasional : Klien mau mengungkapkan perasaannya pada perawat

P : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal.


(Menatap klien)
Klien menatap perawat
Analisa
Perawat : Meminta persetujuan klien
Klien : Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan

N : Boleh (Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala)


Perawat menatap klien, menunggu jawaban klien
Analisa
Perawat : Meyakinkan klien bahwa keputusan klien diharapkan oleh perawat
Klien : Klien memberikan persetujuan pada perawat
Rasional Pernyataan persetujuan dari klien akan memudahkan klien dan perawat untuk lebih
saling mengenal

P : Berapa lama kita akan berbincang-bincang. Bagaimana kalau 10 menit? Dimana tempat
yang menurut mbak cocok? Bagaimana kalau diruang tamu? Setuju ? (Menatap klien sambil
tangan menunjuk ruang tamu)
Klien melihat ke arah yang ditunjuk oleh perawat kemudian menatap perawat lagi
Analisa
Perawat : Menunjukkan tempat yang akan digunakan untuk berbincang-bincang
Klien : Menunjukkan perhatian pada perawat
Rasional : Dengan meminta persetujuan klien untuk memilih tempat akan membuat klien
merasa nyaman dan lebih leluasa dalam berinteraksi dengan perawat

N : Ya (Klien berjalan kearah ruang tamu)


Perawat membimbing klien dan mengikuti klien kearah ruang tamu
Analisa
Perawat : Mendampingi klien selama interaksi
Klien : Menunjukkan kesediaan berinteraksi dengan perawat dan menerima keberadaan
perawat
Rasional : Dengan tanggapan yang baik dari klien menunjukkan klien percaya dengan
perawat

P : Kalau boleh saya tahu mbak T rumahnya mana? Dan Mengapa Mbak T sampai dibawa
kemari (Menatap klien dan tersenyum)
Klien menatap perawat dan sambil membetulkan tempat duduk
Analisa
Perawat :Menunjukkan perhatian pada klien
Klien :Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Dengan menanyakan penyebab klien dibawa ke rumah sakit akan membantu
perawat dalam merawat klien

N : Saya tidak bisa tidur, mendengar suara-suara setiap malam (Menatap perawat)
Perawat mendengarkan penjelasan klien
Analisa
Perawat : Menunjukkan perhatian pada klien
Klien : Menunjukkan keterbukaan pada perawat
Rasional : Jawaban klien menunjukkan bahwa klien merasakan kalau keadaannya perlu
perawatan di rumah sakit

P : Apakah Mbak Niki tahu sekarang berada dimana? Siapa yang membawa Mbak Niki
kemari? Dan sejak kapan Mak T disini ? (Menatap klien)
Klien Melihat sekeliling kemudian menatap perawat lagi
Analisa
Perawat : Mempertahankan kontak dengan klien
Klien : Klien memastikan keberadaannya
Rasional : Mengarahkan klien terhadap orientasi tempat dan waktu

N : Di rumah sakit. Kalau tidak salah yang membawa bapak dan ibu. Hari Jumat (Klien
menjawab sambil menatap perawat dan tampak mengingat sesuatu)
Perawat Mendengarkan jawaban klien dan menganggukkan kepala
Analisa
Perawat : Menunjukkan perhatian pada klien
Klien : Klien beusaha mengingat peristiwa yang dialaminya
Rasional :Klien orientasi terhadap tempat, waktu

P : Saya senang sekali Mbak Niki mau berkenalan dengan saya. Bagaimana perasaan Mbak
Niki setelah kita berbincang-bincang selama kurang lebih 10 menit (Menatap klien dan
tersenyum pada klien sambil melihat jam)
Klien mendengarkan ucapan perawat, menatap perawat
Analisa
Perawat : Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan klien dan meyakinkan bahwa
waktu yang telah disepakati telah berakhir
Klien : Menunjukkan perhatian pada perawat
Rasional : Mengetahui perasaan klien setelah berbincang-bincang membantu perawat untuk
mengadakan kontrak selanjutnya dengan klien

N : Senang sekali (Menatap perawat dan tersenyum)


Perawat tersenyum pada klien
Analisa
Perawat : Menunjukkan perhatian pada klien dan rasa senang setelah berinteraksi dengan
klien
Klien : Menunjukkan rasa senang setelah berinteraksi dengan perawat
Rasional : Ungkapan rasa senang klien akan semakin membuat klien percaya pada perawat

P : Mbak Niki tadi mengatakan kalau Mbak Niki mendengar suara-suara. Bagaimana kalau
besok kita berbincang-bincang lagi tentang suara-suara yang Mbak Niki dengar? Waktu dan
tempat sama disini. Setuju ? (Menatap klien dan berbicara dengan pelan dan jelas)
Klien menatap perawat
Analisa
Perawat : Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima oleh klien
Klien : Klien memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional : Kontrak dengan klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat

N : Ya (Menatap perawat dan menganggukan kepala)


Perawat menatap klien dan bernafas lega
Analisa
Perawat : Menunjukkan rasa lega karena klien mau berbincang-bincang lagi dengan perawat
Klien : Klien setuju dengan kontrak yang diajukan oleh perawat
Rasional : Persetujuan yang telah disampaikan klien akan memudahkan perawat dalam
berinteraksi dengan klien

P : Terima kasih karena Mbak Niki sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sampai
bertemu besok pagi. Mbak Niki mau tidur? (Menatap klien sambil menjabat tangan klien)
Klien membalas jabatan tangan perawat dan menatap perawat
Analisa
Perawat : Mengakhiri pembicaraan dengan bersahabat
Klien : Menunjukkan perhatian pada perawat
Rasional : Ucapan terima kasih pada klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada
perawat
N : Ya (Menatap kepergian perawat dan menuju kamar mau tidur)
Perawat meninggalkan klien sambil melambaikan tangan
Analisa
Perawat : Mengucapkan selamat tinggal pada klien
Klien : Klien menerima perpisahan dengan perawat
Rasional : Jawaban klien menunjukkan keterbukaan klien pada perawat
"

92. Dyah Rohmatussolichah

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat terutama
mahasiswa untuk memahami interaksi antara perawat dengan klien .
API diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan diantaranya yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat terutama
mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien dan data bagi CI / supervisor / pembimbing untuk
memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat-klien dan catatan resume. Catatan hubungan perawat dengan klien adalah interaksi
yang terjadi selama perawat berhubung individual klien atau kelompok klien pada terapi
modalitas keperawatan.
Catatan hubungan perawat dengan klien secara verbal dapat berupa video tape; tape
recording, catatan secara garis besar dan catatan interaksi.
Komponen API terdiri atas :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4 (Orientasi-Terminasi)
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Contoh :
Inisial Klien : Nn. S
Usia : 21 tahun
Pukul : 16.20
Status Interaksi: Pertemuan ke-1
Lingkungan :
Kondisi lingkungan di sekitar klien tidak terlalu ramai dan mengganggu. Posisi interaksi
perawat dan klien yaitu berada di taman Rumah Sakit.
Deskripsi klien :
Klien meunjukkan wajah yang lemas dan murung, terdapat lingkaran hitam di sekitar
matanya. Baju klien terlihat kusut dan rambut tidak disisir. Klien menggunakan kursi roda
karena tidak mampu menggunakan kakinya untuk berjalan normal.
Tujuan :
1. Klien mempunyai semangat lagi.
2. Klien mampu memperbaiki kualitas dirinya dan tidak rendah diri
Contoh percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Mbak, saya Ns. Dyah, boleh minta waktunya sebentar? Kalo boleh tau
dengan mbak siapa ya ini?
K : Selamat sore Sus. Saya Nn. S
Komunikasi non verbal :
P : Tersenyum saat memandang klien
K : Wajah datar terlihat ekspresi tidak tertarik.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat membuka percakapan dan ingin memberikan kesan yang baik saat bertemu dengan
klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon negative saat diajak komunikasi oleh perawat
Rasional :
Ucapan selamat pagi, atau sapaan apapun, menujukkan rasa ramah dan menghargai antara
sesama.

Komunikasi Verbal :
P : Saya perawat yang nantinya akan merawat mbak disini, ngomong-ngomong bagaimana
kabarnya mbak? Apa sudah mendingan?
K : Ya beginilah sus, seperti yang bisa anda lihat
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat terus tersenyum, berusaha menggunakan intonasi yang baik dan lembut
K : Klien nampak sedih, tidak bersemangat, dan terus memandangi kaki kanannya yang telah
diamputasi.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa canggung karena merasa klien terganggu dengan kehadirannya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien merespon dengan singkat pertanyaan perawat
Rasional :
Bertanya kabar menunjukkan sikap peduli kepada orang lain.

Komunikasi Verbal :
P : Kalau mbak ingin bercerita apa saja, saya selalu disini untuk menjadi teman cerita.
K : Suster nggak akan ngerti rasanya
Komunikasi Non Verbal :
P : Masih tersenyum dan memandang klien dengan penuh arti.
K : Melihat perawat sambil tersenyum kecut.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha agar klien mau menceritakan masalah yang dialaminya.
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien meremehkan perawat karena berfikir tidak akan ada satupun orang yang dapat
merasakan kesedihannya
Rasional :
Untuk menggali semua kesedihan yang dirasakan klien

Komunikasi Verbal :
P : Saya dengar mbak S ini mahasiswa universitas negeri yang terkenal itu ya? Mahasiswa
yang selalu dapat IP cumlaude dan merangkap jadi atlet renang nasional?
K : Kok suster bisa tau?
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat memandang klien
K : Ekspresi klien bingung dan heran
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih berusaha untuk menggali perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai terbuka kepada perawat
Rasional :
Untuk menggali semua apa yang dirasakan oleh klien

Komunikasi Verbal :
P : Dari keluarga dan temen-temen mbak. Mereka terlihat sangat khawatir, mereka
mencemaskan kondisi mbak dan juga menunggu saat mbak menjalani operasi kemarin.
K : Iya, mereka adalah semangat hidup saya selama ini. Mereka yang membuat saya
semangat hingga akhirnya dapat meraih medali emas di olimpiade renang tahun lalu. Saya
sangat sedih, kecelakaan itu merebut satu kaki saya. Saya sudah tidak tahu bagaimana nanti
masa depan saya jadinya. Saya kehilangan mimpi-mimpi yang sudah saya rajut sekian lama.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan penuh rasa empati
K : Klien menatap lurus kearah depan, bulir air matanya mulai jatuh satu-persatu
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mendengarkan klien dengan baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai terbuka dengan perawat
Rasional :
Menjadi pendengar yang baik, menjadi salah satu pereda cemas atau apapun yang
mengganggu hati yang bercerita.

Komunikasi Verbal :
P : Saya tahu ini tidak akan mudah. Tapi mbak harus percaya, Tuhan tidak akan memberi
cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Tuhan memberikan cobaan ini karena Tuhan
tahu mbak orang yang kuat. Dan pasti Tuhan punya rencana dibalik setiap peristiwa yang
mbak alami.
K : Jika mengingat bagaimana usaha saya sampai bisa meraih predikat atlet nasional,
bagaimana kerasnya saya berlatih setiap hari, dan melihat kenyataan sekarang sudah jauh
berbeda, bahkan untuk berjalan saja saya tidak bisa. Rasanya saya nggak kuat sus. Sepertinya
tidak ada sakit hati yang melebihi sakit hati saya saat ini.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan penuh empati
K : Intonsi bicara agak meninggi dan isakan tangisnya semakin menjadi-jadi.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih menjadi pendengar yang baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencurahkan semua kesedihan yang dirasakannya
Rasional :
Mencoba menguatkan hati klien dengan menghubungkan peristiwa dengan ketentuan yang
sudah digariskan Tuhan.

Komunikasi Verbal :
P : Mbak, saya yakin mbak ini adalah wanita cerdas, karena tidak mudah menjadi mahasiswa
di kampus mbak, apalagi mbak ini selalu mendapat predikat cumlaude. InsyaAllah mbak
masih bisa berprestasi di jalan yang lain. Apalagi mbak ini masih muda, banyak jalan menuju
Roma
K : Iya sih sus
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat fokus memandang klien sambil menunduk lalu mengelus bahu pasien
K : Memandang perawat sambil mengusap air matanya dengan tangan
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha meyakinkan bahwa klien adalah pribadi yang berharga serta memberikan
solusi
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencoba untuk menerima ucapan perawat
Rasional :
Menciptakan suasana yang lebih komunikatif dengan memegang bahu klien menjadikan klien
merasa semakin lebih baik dan merasa ada yang mendengarkan

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana? Sudah merasa lebih baik?
K : Lumayan lah daripada tadi. Tapi saya bingung sus harus memulai lagi kehidupan saya
darimana.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Menatap perawat dengan tatapan bingung
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien semakin bersemangat untuk memulai kehidupannya lagi
Rasional :
Kemampuan klien untuk bertanya mengenai solusi menunjukkan perkembangan diri klien
yang lebih baik

Komunikasi Verbal :
P : Memulai? Memang apanya yang berakhir? Tidak ada yang berakhir mbak. Mbak tetaplah
mbak yang cerdas dan berprestasi. Tetap menjadi orang yang disayang oleh keluarga dan
teman-teman mbak. Semuanya menunggu mbak kembali ke kampus, menjadi pribadi yang
ceria dan penuh tawa lalu merajut impian-impian lainnya.
K : Suster benar. Saya nggak boleh kalah sama keadaan. Saya akan berjuang sus. Saya akan
belajar jadi orang yang lebih ikhlas dan memandang kehidupan sebagai teman, bukan lawan
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien
K : Memandang perawat dengan penuh semangat, lalu tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat memberikan solusi terbaik untuk klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien memberikan umpan balik positif pada perawat
Rasional :
Solusi yang baik, memberikan klien perasaan lega

Komunikasi Verbal :
P : Saya yakin, mbak pasti bisa. Sudah hampir maghrib, ayo saya antar ke kamar
K : Iya sus, terima kasih banyak ya
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum kepada klien. Mengambil alih kursi roda klien lalu mengantar klien kembali ke
kamar
K : Tersenyum kepada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa puas dan lega dengan respon klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat lega, bersemangat, dan lebih baik.
Rasional :
Tahap akhir merupakan tahap dimana sikap klien jauh lebih baik dan tidak merasa rendah diri
dengan kondisi kesehatannya saat ini.
"

93. Nyuasthi Genta Satriyaningarum

pada : 10 April 2017

"A. Konsep Analisa Proses Interaksi (API) merupakan sebuah alat kerja yang digunakan
perawat untuk dapat memahami interaksinya dengan klien. Dalam prosesnya membutuhkan
pencatatan dan pelaporan yang digunakan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan
tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini aspek paling penting yang harus ada pada pencatatan
khususnya bidang keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal antara
perawat dengan klien, baik mulai dari catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan
hubungan perawat dengan klien serta catatan resume. Tujuan diadakannya analisa proses
interaksi ini diantaranya:
- Untuk meningkatkan kemampuan mendengar
- Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
- Untuk menjadi alat pengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien
- Untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan dari klien
- Untuk membantu serta memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Di dalam menjalankan analisa proses interaksi (API) ada beberapa komponen yang
diperhatikan diantaranya:
- Adanya komunikasi baik verbal maupun non verbal
- Adanya analisa dan identifikasi perasaan dari perawat serta komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
- Adanya analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi serta komunikasi klien
- Adanya analisa makna dan rasional dari komunikasi yang dilakukan antara perawat dan
klien
- Memiliki kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi yang terjadi
- Adanya rencana lanjutan tindakan keperawatan
Di dalam menuliskan percakapan semu antara perawat dengan klien pada API, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Initial klien
- Status interaksi : Menunjukkan urutan pertemuan, dan fase berhubungan antara perawat
dengan klien
- Lingkungan : Menunjukkan tempat interaksi, situasi tempatnya serta posisi perawat dengan
klien
- Deskripsi klien : Menunjukkan penampilan umum klien
- Tujuan : Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu, dalam interaksi selama 20 30
menit, berpusat pada klien, dan terkait proses keperawatan klien.
- Komunikasi verbal : Ucapan verbal antara perawat dengan klien
- Komunikasi non verbal
- Analisa berpusat pada perawat, berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
1. Perasaan sendiri
2. Tingkah laku non verbal
3. Isi pembicaraan
4. Tujuan interaksi
- Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non verbal
2. Isi pembicaraan
3. Perasaan klien
4. Kebutuhan klien
- Rasional : Intervensi lain yang mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber teori yg psikodinamika, teori adaptasi, setiap
sumber teori yg dikenal. Selain itu juga teori komunikasi, teori interpersonal, teori perawatan
psikiatri.

B. Percakapan Semua antara Perawat dengan Klien tentang Defisit Perawatan DIri
Nama Ners : Nyuasthi Genta S.
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 15.00 15.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Alamanda RSUD Nganjuk
Inisial Klien : Ny. G
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Dalam ruangan perawatan, suasana tenang, perawat duduk disamping klien
sambil berhadapan.
Deskripsi Klien : Rambut klien berantakan, kuku dari klien tampak kehitaman dan panjang,
pakaian kurang rapi, tercium bau tidak sedap dari tubuh klien, terkadang klien menatap
perawat namun juga terkadang menunduk kebawah.
Tujuan Komunikasi : Klien dapat mengenali perawat, serta dapat lebih terbuka untuk
menyatakan permasalahan yang dialami.
1. Komunikasi Verbal
Ns. N : Selamat sore Ibu? Bolehkah saya duduk disamping Ibu?
Ny. G : Iya sore, silahkan
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangannya mengarah ke samping tempat
tidur klien.
Ny. G : Menunduk, ekspresi wajah datar.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai pembicaraan dengan klien, dan ingin melihat respon dari klien terhadap
pendekatannya.
Analisa berpusat pada Klien
Ny. G masih memberikan kesan ragu karena baru bertemu dengan perawat tersebut.
Rasional
Dengan diawali salam merupakan pembukaan yang baik dan dapat memberikan kesan yang
baik dalam menjalin hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
Ns. N : Iya Ibu, perkenalkan nama saya Ners Nyuasthi dari Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Dan kebetulan saya yang dinas pada shift hari ini.
Ny. G : Oh
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya ke klien
Ny. G : Menjulurkan tangannya kepada perawat, dengan ekspresi tersenyum paksa, kemudian
menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N memulai memperkenalkan siapa dirinya kepada Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai memberikan sedikit respon kepada Ns.N walaupun masih ada sedikit keraguan
darinya.
Rasional
Dengan adanya perkenalan maka akan lebih mudah dan sangat membantu untuk menjalin
hubungan rasa percaya diantara perawat dan klien.
3. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ini dengan Ibu siapa?
Ny. G : Oh saya Ibu.G
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangan perawat masih berjabat tangan
dengan klien
Ny. G : Memandang perawat, dan tersenyum serta tangannya masih berjabat tangan dengan
perawat
Analis Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mencoba mengenali klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sudah mulai nyaman dengan kedatangan Ns. N dan memberikan respon yang signifikan
Rasional
Dengan adanya kesediaan memperkenalkan dirinya maka juga menunjukkan kesediaannya
untuk menjalin hubungan kepercayaan antara klien dengan perawat
4. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ibu disini dirawat karena sakit apa?
Ny. G : Saya 3 hari yang lalu kecelakaan sus, jatuh dari motor, dan pada waktu itu saya harus
ditransfusi.Dari dokternya disarankan untuk saya beberapa hari berada di rumah sakit.
Komunikasi Non Verbal
Ns.N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum dan penuh perhatian
Ny.G : Memandang Ns. N, dan menggerakkan tangannya sambil bercerita dan ekspresinya
serius.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui penyebab dari Ny.G rawat inap sekaligus ingin mengetahui penyebab
dari deskripsi klien yang kurang baik
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai bercerita dan percaya terhadap Ns.N
Rasional
Dengan adanya respon yang bagus dari klien maka merupakan kesedian dalam menerima
hubungan saling percaya antara perawat dan klien, selain itu juga untuk menilai kemampuan
ingatan.
5. Komunikasi Verbal
Ns. N : Oh begitu ya Bu, apakah Ibu sudah berkeluarga?
Ny. G : Sudah sus, saya juga sudah memiliki 2 orang anak
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Sambil memandang Ny. G dan tersenyum kepadanya
Ny. G : Sedikit menunduk, dan tampak sedih seketika.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai membayangkan keadaan keluarganya
Rasional
Dengan adanya komunikasi dan mulai keterbukaan dari klien kepada perawat maka
hubungan saling percaya semakin kuat.
6. Komunikasi Verbal
Ns. N : Lalu apakah anak ataupun keluarga lainnya jarang yang kesini?
Ny. G : Ya beginilah sus, suami saya ada tugas di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan, dan
anak saya yang sering kesini hanya yang nomor 2 karena dekat dengan rumahnya. Tapi dia
kesininya hanya malam hari selesai kerja sedangkan anak saya yang nomor 1 dia tinggal di
luar kota. Dan saya juga tidak mau merepotkan orang lain karena saya kira sakit saya ini
tidak terlalu serius.
Ns. N : -
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan sambil memberikan sentuhan terapeutik
kepada klien (memegang tangan klien)
Ny. G : Menunduk, bicaranya lirih dan ekspresi sedih
Ns. N : Hanya diam, memandang Ny. G dengan rasa empati
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai menjelaskan secara keseluruhan mengenai keluarganya
Rasional
Dengan lebih mengeksplor maka akan mendapatkan banyak informasi dari klien
7. Komunikasi Verbal
Ns. N : Sehari ini tadi apa saja yang ibu lakukan di kamar?
Ny. G : Hanya tiduran saja sus, sambil nonton TV. Karena saya bingung mau berbuat apa.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns. N, sambil menggaruk kepala
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui atau menggali informasi mengenai aktivitas yang dilakukan klien
pada saat masa perawatan
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menceritakan kebingungannya selama ada di ruang perawatan
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
8. Komunikasi Verbal
Ns. N : Berarti seharian tadi ibu tidak mandi?
Ny. G: Iya sus, sebenarnya saya jarang mandi, saya ini juga tidak suka kalau hanya
diseka.Ditambah kalau anak saya pulang malam, dan terlihat capek, terkadang minta untuk
membantu mandi tidak tega.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Sedikit menunduk, bicaranya lirih, menggunakan gerakan tangan dalam
menginfokanceritanya dan sering menggaruk kepalanya
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai mencari permasalahan yang ada pada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G menceritakan apa yang dialami dia selama ada di rumah sakit
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
9. Komunikasi Verbal
Ns. N : Gak boleh begitu, Ibu G harus mandi, paling gak diseka biar ibu tampak lebih segar.
Nanti kalau memang butuh bantuan bisa panggil saya.
Ny. G : Baiklah sus, nanti saya akan bilang sama anak saya. Karena kebetulan juga anak saya
pulang kerja sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum, dan memegang tangannya dengan nyaman
Ny. G : Memandang Ns. N sambil tersenyum dan sedikit sambil berpikir
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menunjukkan rasa simpati kepada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menuruti perkataan dari perawatnya dan merasa bahagia karena perhatian perawat
10. Komunikasi Verbal
Ns. N : Wah, nggak terasa ya bu sudah 20 menit kita ngobrol, nanti kapan-kapan kita ngobrol
lagi ya.
Ny.G : Iya sus, sering sering ya suster main ke kamar saya, biar saya tidak kesepian juga
Ns. N : Iya bu, saya juga doakan biar Bu. G segera keluar dari RS
Ny. G : Makasih sus
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan memegang tangan klien
Ny.G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan memegang tangan perawat
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan tampak bersemangat
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengakhiri fase 1 karena sudah memiliki data atau informasi dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sangat memperhatikan Ns.N
11. Komunikasi Verbal
Ns. N : Baik kalau begitu saya permisi dahulu ya bu, selamat sore!
Ny. G : sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum dan berjabat tangan
Ny. G : Memandang Ns. N , sambil tersenyum dan berjabat tangan
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N menutup fase 1 dan merasa senang pertemuannya dengan Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menunjukkan kepercayaan pada Ns.N dan menjawab salam yang diberikan Ns. N
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah turunnya
kepercayaan klien pada perawat
Kesan perawat : Dari fase awal yaitu fase perkenalan sudah dilakukan sangat baik, karena
adanya respon yang sangat baik dari klien. Dan dirasa sudah terjalin bubungan saling percaya
antara klien dengan perawat. Hal ini dilihat dari adanya data atau informasi yang diterima
perawat mengenai kurangnya perawatan diri klien serta kurangnya perhatian dari keluarga
sekitarnya. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja.
"

94. Fitria Kusnawati

pada : 10 April 2017

"Pengertian
Analisa proses interaksi (API) merupakan media atau cara yang dipakai perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.

Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengarkan ungkapan klien
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi
3. Alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah adaptasi
pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan yang tepat dilakukan
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Sumber:
http://wir-nursing.blogspot.co.id/2013/01/analisa-proses-interaksi-api.html

Analisis Proses Interaksi


Inisial klien : Nn. LM
Tujuan Interaksi : Percakapan untuk meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri klien
Usia : 23 Tahun
Waktu Interaksi : 09.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2015)
Ruang : Kartini
No.RM : 1005475
Lingkungan : Halaman Rumah Sakit dengan keadaan nyaman dan santai
Deskripsi Klien : Klien mengenakan baju dengan bersih, rapid an duduk sendiri terdiam di
bangku taman
Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Ners Fitri, saya bicara dengan mbak siapa?
K: Pagi mbak, nama saya LM
P: Bisa dipanggil siapa mbak?
K: M saja mbak
P: Mbak sedang apa disini sendirian disini? Apa mbak sedang merasakan sesuatu?
K: Tidak mbak, saya baik.
P: Kalau begitu apa ada sesuatu yang mbak pikirkan?
K: Sebenarnya ada
P: Bagaimana kalau kita bercakap-cakap sebentar, saya siap mendengarkan apa saja yang
ingin mbak sampaikan, kebetulan pagi ini saya bertugas untuk merawat ddan menemani
mbak.
K: Iya mbak, boleh
P: Jadi,apa yang ingin mbak sampaikan?
K: saya merasa seperti tidak ada satupun orang yang mau mendekati saya. Saya merasa telah
menjadi biang masalah baik di keluarga maupun teman-teman saya.
P: apakah akhir-akhir ini mbak juga kesulitan untuk berfokus pada hal-hal yang ingin mbak
lakukan?
K: Iya mbak, benar. Saya merasa tiap hal yang saya lakukan selalu salah di mata orang lain,
jadi saya tidak bisa untuk berfokus.
P: Sekarang gini, coba mbak pikirkan. Bagaimana orang-orang di sekeliling mbak ini turut
andil dalam proses mbak menuju dewasa. Sampai saat ini, mbak adalah wanita yang kuat dan
berharga, mbak adalah diri mbak sendiri dengan segala keistimewaan yang mbak miliki.
K: iya mbak, saya akan mencoba untuk berpikiran seperti itu, tapi saya takut untuk mencoba,
saya takut salah dan saya takut menjadi orang yang dipandang tidak berguna.
P: Mbak, setiap kejadian itu butuh proses dan salah merupakan bagian dari proses itu. Tidak
ada satupun manusia yang sempurna. Jangan perdulikan apa yang orang lain katakan selama
mbak menjadi diri sendiri, lakukan apa saja yang menurut mbak baik dan itu bermanfaat bagi
orang lain.
K: Baik mbak, terima kasih
P: Bagaimana perasaan mbak sekarang?
K: Alhamdulillah, perasaan saya sudah lebih baik dan lebih bersemangat.
P: Syukurlah kalau begitu, mbak nanti sore kita ketemu lagi ya untuk berbincang-bincang
seperti ini lagi. mbak mau kita bertemu dimana?
K: Iya mbak, disini lagi boleh
P: Baiklah kalau begitu, sampai nanti yaa
K: Iya mbak, sekali lagi terima kasih banyak
Komunikasi Non Verbal
P: Berbicara seraya memandang klien dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus pada lawan bicara, menjawab sambil tersenyum
P: Bercakap santai sambil tersenyum
K: menjawab dengan canggung, masih belum membuka diri
P: Memandang klien seraya menggali informasi tentang klien
K: Klien terlihat berpikir dan mulai membuka diri
P: Memandang klien dengan lembut dan mencoba membujuk klien
K: Memandang perawat, bersedia untuk bercerita
P: bercakap sambil memandang klien dengan intens
K: mengingat hal yang pernah terjadi, sesekali mengalihkan pandangan
P: bertanya sambil memandang klien
K: mengangguk lalu menunduk
P: memandang klien seraya memberikan motivasi kepada klien
K: tatapannya sayu dan mata klien terlihat berkaca-kaca
P: Memandang seraya memberikan semangat kepada klien
K: memandang perawat seraya mendengarkan perawat
P: suara jelas, tetap tersenyum dan sikap terbuka
K: wajah klien terlihat rileks
P: Memperhatikan klien
K: mendengarkan kata-kata perawat
P: memandang klien dan berbicara dengan sopan
K: menganggukkan kepala
Analisis Berpusat Pada Klien
P: berusaha membuka percakapan dengan klien
P: berusaha membujuk karena klien sedikit ragu membuka diri
P: merasa senang karena klien memberikan respon positif
P: Ingin menggali informasi mengenai apa yang dirasakan klien
P: ingin menggali informasi mengenai apa yang dipikirkan klien
P: perawat memberikan motivasi untuk klien
P: perawat memberikan semangat agar klien percaya diri
P: perawat mendengarkan keluh kesah klien
P: perawat menyimak ungkapan klien dengan seksama
P: perawat mengevaluasi perasaan klien
P: perawat membuat kontrak pertemuan dengan klien
P: perawat merasa senang dan puas dengan interaksi yang telah dilakukan
Analisis Berpusat Pada Perawat
K: memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat
K: memberikan tanggapan positif pada awal perbincangan
K: klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
K: klien tampak belum terbiasa membuka diri dengan perawat
K: klien tampak mulai bisa membuka diri dengan perawat
K: klien tampak ingin menceritakan apa yang sedang dirasakannya
K: klien mencoba memahami pertanyaan perawat
K: klien dengan jelas mengungkapkan apa yang dirasakannya
K: klien berusaha terbuka hingga terbawa suasana
K: klien mendengarkan dengan seksama penjelasan perawat
K: klien setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
K: klien tampak senang dan raut wajahnya lebih rileks dari sebelumnya.
Rasional
1.Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lainmerupakan modal awal seseorang dapat membuka diri dengan
orang lain.
2.Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien untuk mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien
3.Untuk mendapatkan persetujuan dari klien atas perbincangan yang dilakukan
4.Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien
5.Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
6.Memberikan motivasi kepada klien dengan tujuan meningkatkan harga diri klien
7.Memberikan semangat kepada klien dengan tujuan meningktakan rasa percaya diri klien
8.Evaluasi subjektif membantu perawat untuk mengevaluasi hasil proses penyelesaian
masalah
9.Menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien untuk melakukan perilaku baru
10.Kemampuan klien menentukan tempat menunjukkan kemampuan klien dalam
pengambilan keputusan.
"

95. Ayu Rahmawati

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API)


Definisi
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interkasi yang terjadi antara perawat dan klien. API merupakan alat evaluasi dari
kemampuan terapeutik perawat.

Tujuan API
1) Meningkatkan kemampuan mendengar
2) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3) Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4) Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5) Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Komponen API
1) Komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien
2) Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3) Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4) Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai 4
5) Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi Harga Diri


Nama : Tn.H
Usia : 50 tahun
Interaksi : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Duduk di kursi taman, perawat duduk disamping klien dan suasana sekitar
tenang
Deskripsi : Klien nampak duduk sendiri ditaman dengan wajah yang datar dan Nampak
menundukkan kepala, tatapan mata kosong dan penampilan cukup bersih
Hari/Tanggal : Senin/ 10 April 2015
Waktu : 09.00 WIB
Tujuan : Klien mampu mengontrol rasa cemasnya berhubungan dengan perasaan tidak
bergunanya
Mahasiswa : Ayu Rahmawati

1.
Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi, Tn.H?
K: Pagi suster
Komunikasi Non Verbal
P: Menghampiri klien, tersenyum lalu duduk bersampingan dengan klien
K: Memandang kearah perawat dan membalas senyum kemudian menundukkan kepala
kembali
Analisa Berfokus Pada Perawat
Penuh percaya diri dan senang bertemu dengan klien
Analisa Berfokus Pada Klien
Kemungkinan klien berfikir mengapa perawat menghampiri dirinya
Rasional
Salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi
2.
Komunikasi Verbal
P: Apa bapak masih ingat dengan saya?
K: Iya, masih ingat, suster Ayu kan?
P: Iya bapak betul sekali, kemarin saya sudah berjanji untuk mengajarkan bapak cara agar
bapak bisa merasa lebih berguna, bapak bersedia tidak kalau kita berbincang-bincang
sebentar?
K: Iya suster
Komunikasi Non Verbal
P: Tetap tersenyum sambil menyentuh pundak klien
K: Berkata sambil tersenyum
P: Tetap tersenyum, sambil memperbaiki posisi duduk dikursi taman
K: Menatap perawat
Analisa Berfokus Pada Perawat
Berharap klien masih mengingat tentang diri pasien
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien merasa yakin masih mengenali lawan bicaranya
Rasional
Hubungan saling percaya sebagai interaksi dasar interaksi yang terupetik antara perawat dan
klien. Memberikan kepercayaan kepada klien untuk berfikir bahwa interaksi bertujuan untuk
mengevaluasi kemampuan klien untuk mengingat
3.
Komunikasi Verbal
P: Bisa tidak kalau kita berbincang selama 30 menit kedepan?
K: .
P: Bapaknya maunya dimana?
K: Disini saja suster
Komunikasi Non Verbal
P: Tetap tenang dan mempertahankan kontak mata dengan klien
K: Menganggukan kepala
P: Mata melihat daerah sekitar yang diikuti dengan gerakan tubuh
K: Menunjuk kursi tempat mereka berdua sedang duduk
Analisa Berfokus Pada Perawat
Ingin memulai percakapan dengan topik yang ringan sebelum memulai masuk kekondisi
klien
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien bersedia berinterkasi dengan perawat
Rasional
Informing: memberikan informasi tentang waktu dan tujuan perawat mengadakan interaksi
dengan klien
4.
Komunikasi Verbal
P: Wah cuaca hari ini begitu sejuk ya pak?
K:
Komunikasi Non Verbal
P: Memandang ke taman sambil melirik klien
K: Hanya diam, ikut memandang halaman, menganggukan kepala lalu menunduk kembali
Analisa Berfokus Pada Perawat
Ingin memulai percakapan dengan topik yang ringan sebelum memulai masuk kekondisi
klien
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien bersedia berinteraksi dengan perawat
Rasional
Topik ringan dapat memudahkan interaksi sebelum pertanyaan lebih lanjut.
5.
Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaan bapak H hari ini?
K: Kepala saya pusing suster
Komunikasi Non Verbal
P: Nada suara rendah relaks dan jelas
K: Memandang lurus kedepan sambil memegang kepala
Analisa Berfokus Pada Perawat
Ingin mengetahui keadaan klien hari ini
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien bersedia menceritakan apa yang dia rasakan saat itu
Rasional
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk menceritakan keadaannya
6.
Komunikasi Verbal
P: Kenapa bapak?
K: Saya merasa tidak berguna untuk keluarga saya
Komunikasi Non Verbal
P: Tetap dalam keadaan tenang sambil memegang pundak klien
K: Menundukkan kepala dengan mata yang mulai berkaca-kaca
Analisa Berfokus Pada Perawat
Berusaha menggali keluhan klien
Analisa Berfokus Pada Klien
Sedih karena merasa dirinya tidak berguna sama sekali
Rasional
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk menceritakan keadaannya
7.
Komunikasi Verbal
P: Jadi kalau bapak merasa seperti itu, biasanya melakukan apa?
K: Saya tidak melakukan apa-apa, hanya diam saja
P: Oh.. jadi kalau bapak diam pusingnya bisa hilang?
K: Tidak juga
Komunikasi Non Verbal
P: Tetap tersenyum pada klien
K: Menatap perawat, kemudian menunduk
P: Tetap tenang dan tersenyum
K: Menggelengkan kepala
Analisa Berfokus Pada Perawat
Mulai mengkaji kebiasaan klien dalam menghadapi masalah
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien merasa tidak mampu berbuat apa-apa
Rasional
Pertanyaan ini diajukan perawat untuk mengeksplorasi kemampuan personal klien yang
masih ada sebagai bahan untuk memberi tanggapan positif terhadap pikiran negatif yang
muncul saat ini, dalam menyelesaikan masalahnya dalam hal ini masalah pikiran negatif
tentang diri
8.
Komunikasi Verbal
P: Nah kalau begitu bapak mau tidak melakukan kegiatan yang bisa membuat pusingnya
hilang?
K: Iya suster, mau
P: Bapaknya sukanya melakukan apa?
K: Saya sukanya jalan-jalan ditaman melihat bunga-bunga
Komunikasi Non Verbal
P: Bicara jelas, lembut dan melihat kearah klien sambil mempertahankan kontak mata
K: Menganggukan kepala sambil tersenyum
P: Tersenyum dan mempertahankan kontak mata
K: Pandangan mulai dialihkan ke taman didepannya
Analisa Berfokus Pada Perawat
Menawarkan kepada klien cara menghilangkan pusing
Analisa Berfokus Pada Klien
Bersedia mendengarkan tawaran saran dari perawat
Rasional
Pertanyaan ini diajukan perawat untuk mengeksplorasi kemampuan personal klien yang
masih ada sebagai bahan untuk memberi tanggapan positif terhadap pikiran negative yang
muncul saat ini, dalam menyelesaikan masalahnya dalam hal ini masalah pikiran negatif
tentang diri
9.
Komunikasi Verbal
P: Kalau begitu bagaimana kalau bapak mulai menanam bunga di taman ini. Lihat taman ini,
kekurangan bukan bukan? Karena tidak ada yang merawatnya. Bagaimana kalau bapak saja
yang merawatnya
K: Apa saya bisa melakukannya?
Komunikasi Non Verbal
P: Suara lembut dan jelas. Tangan menunjuk kearah bunga bunga yang ada di taman
K: Menunduk kemudian menatap perawat beberapa saat dan kemudian menunduk kembali
Analisa Berfokus Pada Perawat
Mencoba memberikan alternative kegiatan pada klien
Analisa Berfokus Pada Klien
Merasa ragu akan kemampuannya
Rasional
Respon penguatan atas jawaban yang diutarakan klien akan memberikan kesan bahwa
perawat serius memperhatikan masalah klien
10.
Komunikasi Verbal
P: Pasti bapak bisa, yang penting ada kemauan
K:
P: Jadi bapak bisa mulai masukkan kegiatan ini dalam jadwal keseharian bapak
K: Capek tidak suster?
Komunikasi Non Verbal
P: Tersenyum sambil menepuk pundak klien
K: Diam sambil menganggukkan kepala
P: Tersenyum dan mempertahankan kontak mata
K: Menunduk mendengarkan apa yang dikatakan perawat dan kemudian melihat kearah
bunga-bunga yang sudah mulai layu
Analisa Berfokus Pada Perawat
Meyakinkan klien bahwa klien mampu melakukan kegitan yang berguna
Analisa Berfokus Pada Klien
Masih merasa tidak mampu melakukan
Rasional
Respon penguatan atas jawaban yang diutarakan klien akan memberikan kesan bahwa
perawat serius memperhatikan masalah klien
11.
Komunikasi Verbal
P: Tidak kok, kan setiap hari cuma disiram saja
K:
Komunikasi Non Verbal
P: Tersenyum
K: Diam sejenak
Analisa Berfokus Pada Perawat
Kembali meyakinkan klien
Analisa Berfokus Pada Klien
Mulai berfikir dan mempertimbangkan masukan dari perawat
Rasional
Memotivasi klien memandang dirinya secara positif
12.
Komunikasi Verbal
P: Kalau bapak bisa merawat bunga-bunga dengan baik, taman ini akan terlihat semakin
indah kalau bunganya mulai bermekaran. Yang bahagia tidak hanya bapak saja, perawat-
perawat dan teman-teman bapak bisa menikmati pemandangan taman yang indah. Setuju
tidak bapak?
K: Iya yah suster, dengan begitu saya bisa merasa berguna lagi
P: Iya pak, betul sekali.
Komunikasi Non Verbal
P: Menatap klien sambil tersenyum, nada suara lembut dan tetap tenang
K: Menganggukkan kepala dengan penuh keyakinan
Analisa Berfokus Pada Perawat
Membuka topik pembicaraan yang baru, agar bisa menawarkan kegiatan yang lain
Analisa Berfokus Pada Klien
Sudah mengerti dan mau menerima saran dari perawat
Rasional
Memotivasi klien memandang dirinya secara positif
13.
Komunikasi Verbal
P: Ngoming-ngomong kalau malam hari bapak biasanya melakukan apa?
K: Tidak ada suster, baring-baring saja di tempat tidur, sampai akhirnya tertidur. Kalau baring
saya selalu ingat dengan anak-anak saja. Saya merasa betul-betul tidak berguna tidak bisa
merawat mereka dengan baik
Komunikasi Non Verbal
P: Menatap klien dengan mempertahankan senyum
K: Terlihat sedih
Analisa Berfokus Pada Perawat
Membuka topik pembicaraan yang baru, agar bisa menawarkan kegiatan yang lain.
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien mengingat hal-hal traumanya
Rasional
Memotivasi klien memandang dirinya secara positif
14.
Komunikasi Verbal
P:
K:
P: Anaknya sekarang dimana?
K: Dibawa pergi sama istri saya
Komunikasi Non Verbal
P: Diam sambil mengamati K dengan seksama
K: Menundukkan kepala
P: Volume suara kecil
K: Meroleh ke perawat kemudian menundukkan kepala kembali
Analisa Berfokus Pada Perawat
Menemukan adanya inkoheren dari pembicaraan awal
Analisa Berfokus Pada Klien
Mulai emosional
Rasional
Melakukan teknik focusing agar pembicaraan tetap focus
15.
Komunikasi Verbal
P: Oh begitu bapak, saya mengerti bapak begitu merindukan anak-anak bapak tapi kan saat
ini kita membahas hal yang lain.
K:
P: Apa bapak masih ingat yang kita bicarakan tadi?
K: Masih suster, apa yang saya lakukan biasanya sebelum tidur
Komunikasi Non Verbal
P: Tenang, volume suara kembali stabil
K: Ekspresi bingung
P: Tersenyum dan memperhatikan klien
K: Menjawab dengan nada yang pelan
Analisa Berfokus Pada Perawat
-Sadar bahwa pembicaraan telah keluar dari tujuan awal sehingga berusaha kembali untuk
memfokuskan pembicaraan
-Senang karena klien masih ingat dengan pembicaraan sebelumnya.
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien mengingat dengan baik focus pembicaraan meskipun sempat melenceng dari topik
Rasional
Melakukan teknik focusing agar pembicaraan tetap fokus
16.
Komunikasi Verbal
P: Iya bapak, bagaimana kalau bapak mulai menulis pusi lagi seperti waktu masih muda, kan
katanya bapak bisa menulis puisi yang indah
K: Iya dulu saya sering menulis puisi, tapi sudah lama saya tidak melakukannya lagi
P: Bapak bisa mulai lagi dari sekarang, buatkan saya dan teman-teman yang lain puisi, siapa
tahu puisi bapak bisa dimuat di majalah suatu hari nanti, kan bapak bisa terkenal dan anak-
anak bapak yang membaca pasti akan sangat merasa bangga dengan bapak
K: Iya juga yah suster, nanti saya coba
Komunikasi Non Verbal
P: Tersenyum sambil memberikan saran
K: Menatap perawat sambil menganggukan kepala
P: Menjelaskan dengan tenang, mempertahankan kontak mata dan senyuman
K: Nampak kesungguhan saat mengucapkan
Analisa Berfokus Pada Perawat
Senang karena klien merespon dengan sangat baik saran yang ditawarkan
Analisa Berfokus Pada Klien
Menyetujui topik dalam upaya mengatasi masalah
Rasional
Pemberian pujian dapat meningkatkan harga dari klien
17.
Komunikasi Verbal
P:
K:
P: Nah, ini kan sudah 30 menit bu, bagaimana kalau perbicangan kita dilanjutkan besok,
bapak setuju tidak?
K:
Komunikasi Non Verbal
P: Mengacungkan jempol sambil tersenyum, kearah klien dan menepuk-nepuk bahunya
K: Menatap dan tersenyum kepada perawat
P: Memepertahankan kontak mata
K: Tersenyum dan mengangguk ke arah perawat
Analisa Berfokus Pada Perawat
-Mengingatkan bahwa kontrak telah selesai
-Menawarkan kontrak yang akan datang
Analisa Berfokus Pada Klien
Klien senang berinteraksi dengan perawat
Rasional
Menepati waktu merupakan salah satu tujuan dari meningkatkan hubungan saling percaya
diantara perawat dengan klien
18.
Komunikasi Verbal
P: Bapak bisanya dimana dan jam berapa?
K: Di Taman ini saja suster, jam 5 sore
P: Iya pak, kalau begitu saya pamit dulu. Terimakasih pak. Selamat Siang.
K: Siang suster
Komunikasi Non Verbal
P: Melihat jam tangan
K: Menjawab dengan semangat
Analisa Berfokus Pada Perawat
Menawarkan kontrak yang akan datang
Analisa Berfokus Pada Klien
Antusias dengan rencana pertemuan selanjutnya
Rasional
Salam terakhir menunjukkan rasa percaya perawat-klien telah terbina

"

96. Alfian Gafar

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi(API)


Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan. Aspek yg penting dicatat dan dilaporkan dalam kep. Jiwa adalah pola prilaku dan
hub interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses
keperawatan), hubungan perawat-klien dan resume. Catatan hubungan perawat-klien adalah
resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok klien,
pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat
berupa: video-tape, tape, recording, catatan secara garis besar, catatan interaksi.
Analisa proses interksi merupakan alat kerja yang di pakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interkaksi yang terjadi antara perawat dengan klien.

Contoh API:
Nama : Tn. M
Usia : 30 tahun
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna hijau bermotif bunga, model daster, rambut
sebahu dikuncir, klien memakai sandal jepit

P: Selamat pagi pak,assalmualaikum boleh kita ngobrol sebentar?


Komunikasi non verbal: Tersenyum memandang klien
K: Pagi,waalaikumsalam iya
Komunikasi non verbal: ekspresi senyum dan memandang P
Analisa berpusat pada perawat: Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap
dengan sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.
Analisa berpusat pada klien: K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke
lingkungannya
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya Pak?
Kominikasi non verbal: Memandang K dan ruangan sekitar.
K: Iyah, masih sambil tersenyum.
Komunikasi non verbal: ikut memandang ruangan sekitar
Analisa berpusat pada perawat: P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum
masuk ke kondisi K
Analisa berpusat pada klien: K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian
cukup terhadap P
P: oh ya, perkenalkan nama saya alfian perawat yg akan merawat bapak 2 minggu ke depan,
nama bapak siapa?
Komunikasi non verbal: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Senyum. Amiruddin
Komunikasi non verbal: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang
kedatangan P
Analisa berpusat pada klien: K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?
Komunikasi non verbal: Memandang K
K: saya biasa dipanggil amir
Komunikasi non verbal: Memandang P dan menunduk kembali
Analisa berpusat pada perawat: P ingin menjalin kedekatan dengan pasien
Analisa berpusat pada klien: K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
P: Pak amir asalnya dari mana?
Komunikasi non verbal: Memandang K
K:saya dari ponorogo mas..
Komunikasi non verbal: berpikir
Analisa berpusat pada perawat: P masih berusaha membangun keakraban dengan topik
sederhana
Analisa berpusat pada klien: K berpikir dan mengingat-ingat
P: Pak ingat nggak, kenapa pak Aan dirawat disini?
Komunikasi non verbal: Menunjukkan keseriusan
K: karena katanya belum sembuh penyakit saya
Komunikasi non verbal: bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.
Analisa berpusat pada perawat: P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut
menyinggung pasien
Analisa berpusat pada klien: K mengingat-ingat
P: Pak Amir pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah?
Komunikasi non verbal: Bertanya pelahan

K: iya, karena saya kesal adik saya sering jahatin saya.


Komunikasi non verbal: Memandang ke P kemudian menjawab
Analisa berpusat pada perawat: P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat
Analisa berpusat pada klien: K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
P:-
Komunikasi non verbal: Memandangi K
K: saya merasa dibodohi orang tua saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi
dimasukkan lagi kesini. Orang tua saya itu jahat saya seperti tidak dianggap anak, saya sering
marah-marah dirumah. Saya juga ingin membunuh Tuhan karena sudah buat saya sakit, kalau
saya membunuh Tuhan saya akan jadi orang sakti. Saya juga pernah kegreja dan berdoa
disana, saya merasa berdosa besar mba , iman saya sudah hilang.
Komunikasi non verbal: memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah
Analisa berpusat pada perawat: P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang
tepat untuk K
Analisa berpusat pada klien: P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab
P: Pak, kegiatan bapak sehari-hari ngapain saja Pak ?
Komunikasi non verbal: memandang K
K: Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan nyapu atau ngepel, saya suka ngajak ngobrol
mba akper
Komunikasi non verbal: Nampak tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham
Analisa berpusat pada klien: K teralih karena pertanyaan baru
P: Bapak, betah tinggal disini?
Komunikasi non verbal: memandang K
K: Tidak, saya mau pulang, biar bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua saya
Komunikasi non verbal: memperhatikan
Analisa berpusat pada perawat: P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
Analisa berpusat pada klien: K berusaha menjawab keinginannya
P: Keluarga Pak Aan sering menjenguk ?
Komunikasi non verbal: Memandang K sambil tersenyum
K: Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sma
saya.
Komunikasi non verbal: Nampak tersenyum dan dan sedikit tertawa
Analisa berpusat pada perawat: P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien: K berusaha mengingat keluarganya
P: Bagaimana perasaan Pak Aan sekarang?
Bapak biasanya disini ngerjain apa?
Komunikasi non verbal: Memandang K sambil tersenyum
K: saya Senang sekarang, Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin ruangan
Komunikasi non verbal: Memandang P sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P mengalihkan topik bahasan
Analisa berpusat pada klien: K menjawab tentang keadaannya
P: Pak Aan, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget
nggak nama saya siapa?
Komunikasi non verbal: Memandang K
K: mas alfian kan....
Komunikasi non verbal: Memandang P
Analisa berpusat pada perawat: P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data
yang terkaji
Analisa berpusat pada klien: K mengingat-ingat nama P
P: Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Aan. Bagaimana kalau besok kita
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 15 menit saja.
Komunikasi non verbal: tersenyum pada K
K: Boleh, saya suka kalo ngobrol sama mas alfian
Komunikasi non verbal : Memandang dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P memberikan reinforcement pada K
Analisa berpusat pada klien: K senang diberikan reinforcement
P: Terimakasih atas kesediaan Pak Aan untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum
Komunikasi non verbal: Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan
K: Waalaikumsalam mba, besok kita ngobrol lagi yaa
Komunikasi non verbal: Menoleh, menjabat tangan sambil tersenyum dan tertawa
Analisa berpusat pada perawat: P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa berpusat pada klien: K menunjukkan rasa percaya pada P

Kesan perawat: Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien
kooperatif dan komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data
yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping
individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren dan flight of idea dan
keputusasaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut.
Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase
kerja.

"

97. Siska Kusuma Ningsih

pada : 10 April 2017

"A. Analisis Proses Interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. Api ini adalah alat untuk
mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan
Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP)

Manfaat dari API adalah:


a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan

B. Contoh Percakapan
Nama : Ny.K
Usia : 25 tahun
Hari/tanggal : Rabu, 01 Maret 2017
Waktu :14.00-14.30
Interaksi : Fase ke 1 (perkenalan)
Lingkungan : Kondisi lingkungan disekitar klien tidak ramai. Posisi klien berada berhadapan
dengan perawat. Klien dan perawat sama-sama duduk di kursi kamar rumah sakit
Deskripsi : Penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih disisir dan wajah bersih,
sudah mandi

Komunikasi Verbal
P: Selamat sore bu
K: Selamat sore
Komunikasi Non Verbal
P: Tersenyum, berdiri sejenak disamping K.
K: Menatap ke arah P sambil tersenyum.
Analisa Berfokus pada Klien
Merasa terkejut saat disapa oleh P
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa ragu apakah K mau menerima kehadiran P
Rasional
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya.

Komunikasi Verbal
P: Saya Ns.P. Kalau ibu namanya siapa?
K: Saya Ibu K
Komunikasi Non Verbal
P: Tetap tersenyum
K: Tersenyum
Analisa Berfokus pada Klien
Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa senang karena K mau menjawab salam
Rasional
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.

Komunikasi Verbal
P: Baik bu kalau tidak keberatan bisakah kita berbincang-bincang selama 15-20 menit?
K: Iya boleh sus
P: Ibu mau berbencang-bincang dimana?
K: Di taman saja sus
Komunikasi Non Verbal
P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.
K: Menatap ke arah P
P: Tetap tersenyum, dan tetap mempertahankan kontak mata.
K: Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.
Analisa Berfokus pada Klien
Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan
Analisa Berfokus pada Perawat
Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Rasional
Memberikan informasi tentang waktu dan tujuan P mengadakan interkasi dengan K

Komunikasi Verbal
P: Oke kita akan berbica tentang apa yang selama ini inu rasakan?
Oh ya bu dalam minggu ini saya praktek mulai dari jam 14.00-20.00. Saya akan bersama-
sama dengan ibu K. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang dirasakan oleh ibu.
Semoga saya dapat membantu mengatasi masalahnya, untuk itu saya berharap ibu K mau
menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau dipikirkan sekarang ini, biar saya tahu.
Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah ibu setuju ?
K: Iya sus
Komunikasi Non Verbal
K: Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.
P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
Analisa Berfokus pada Klien
Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya.
Rasional
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi Verbal
P: Bagaimana perasaannya hari ini bu? Apakah semalam tidur dengan nyenyak?
K: Baik sus, semalam saya tidur dengan nyenyak
Komunikasi Non Verbal
K: Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.
P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
Analisa Berfokus pada Klien
Tidak merasa keberatan dengan permintaan P
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mau menjawab pertanyaan P.
Rasional
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi Verbal
P: Bu silahkan cerita bagaimana awal mula ibu dibawah ke rumah sakit
K: Saya sering mendengar suara-suara aneh, semakin saya menolak untuk mengikuti suara itu
semakin keras pula suara aneh itu. Akhirnya saya sering berteriak dan memecahkan semua
yang ada di dekat saya.
P: Bagaimana dengan suara-suara yang sering Ibu dengar ? Apakah ibu masih
mendengarnya ?
K: Ya.
Komunikasi Non Verbal
P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.
K : Tersenyum dan memandang ke arah P.
Analisa Berfokus pada Klien
Membayangkan ketika suara-suara itu muncul
Analisa Berfokus pada Perawat
Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak sebelumnya.
Rasional
Menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Komunikasi Verbal
P: Kapan suara itu muncul?
K: Saat saya sendiri
P: Suara aneh itu mengatakan apa?
K: Saya disuruh mengikutinya
Komunikasi Non Verbal
P: Menatap ke arah K
K: Menatap ke arah P
P : Bicara santai tapi jelas.
K : Tampak berpikir sambil menunduk.
Analisa Berfokus pada Klien
Mengingat-ingatt apa yang dilakukan jika mendengar suara-suara.
Analisa Berfokus pada Perawat
Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.
Rasional
Memberikan dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien.

Komunikasi Verbal
P: Saya percaya apa yang didengar oleh Ibu K, tapi saya sendiri tidak dengar. Ada juga teman
lain di sini yang sama seperti ibu, juga sering mendengar suara-suara.
K: Iya sus
P: Apa yang dirasakan ibu bila mendengar suara-suara itu ?
K: Saya menolaknya, semakin saya menolak suara itu semakin keras sehingga saya marah
dan memecahkan benda di sekitar
Komunikasi Non Verbal
P: Kontak mata tetap, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi.
K: Terlihat sedikit terbawa suasana
P: Nada suara bicara santai dan bersahabat, tetap tersenyum dan mempertahankan kontak
mata.
K: Menunduk
Analisa Berfokus pada Klien
Mengingat-ingatt apa yang dilakukan jika mendengar suara-suara.
Analisa Berfokus pada Perawat
Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.
Rasional
Mengidentifikasi kegiatan atau hal-hal yang dilakukan K ketika terjadi halusinasi.

Komunikasi Verbal
P: Baik bu, bolehkan kita cerita-cerita lagi besok jam 14.30 di sini untuk membicarakan
masalah yang dirasakan oleh ibu?
K: Iya boleh
P: Terima kasih bu telah cerita-cerita dengan saya. Selamat sore
Komunikasi Non Verbal
P: Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan salaman dengan K sebagai tanda
perpisahan.
K: Membalas jabat tangan.
Analisa Berfokus pada Klien
-
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat.
Rasional
Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.
"

98. Prisdamayanti Ayuningsih

pada : 10 April 2017

"1. Definisi Analisa Proses Interaksi (API)


Analisis Proses Interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Api ini adalah alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP)
Beberapa Komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
non-verbal perawat dengan pasien, analisis berpust pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien.
2. Komponen Analisa Proses Interaksi (API)
a. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
c. 3.Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
d. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi.
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
3. Manfaat Analisa Proses Interaksi (API)
Manfaat dari API adalah:
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
4. Tujuan dilakukan Analisa Proses Interaksi (API) pada Keperawatan Jiwa
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
5. Analisa Proses Interaksi
Nama : Tn. Dimas
Nama Perawat: Prisma
Tanggal : 09 April 2017
Usia : 21 tahun
Pukul : 11.30 WIB
Interaksi : ke l (Fase Perkenalan)
Lingkungan : tanang, posisi duduk berdampingan dikursi/meja makan pasien
Tempat : Ruang Perawatan Marwah
Deskripsi : penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih disisir dan wajah bersih,
sudah mandi
Contoh percakapan Masalah Keperawatan Resiko Perilaku kekerasan.
1. Komunikasi Verbal
P : selamat siang mas
K : selamat siang
Komunikasi Non Verbal
P : tersenyum, berdiri sejenak disamping klien
K : menatap ke arah Perawat sambil tersenyum
Analisa Berfokus pada klien
merasa terkejut disapa oleh perawat
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa ragu apakah Klien mau menerima kehadiran Perawat
Rasional
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
P : saya Perawat Prisma, saya mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Airlangga yang
sementara praktek disini selama 2 minggu. Kalau mas siapa namanya
K : Nama saya Dimas Hariono
Komunikasi Non Verbal
P : tetap tersenyum
K : tersenyum
Analisa Berfokus pada Klien
Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa senang karena Klien mau menjawab salam
Rasional
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya

3. Komunikasi Verbal
P : oh namanya mas Dimas Hariono, biasanya dipanggil apa
K : nama saya, tapi saya biasanya dipanggil dimas
Komunikasi non verbal
P : Sambil duduk disamping Klien dan setelah itu, mengulurkan tangan untuk bersalaman
dengan Klien.
K : Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah Perawat.
Analisa Berfokus pada klien
Klien duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh kearah klien
Analisa Berfokus pada perawat
Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
Rasional
Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien
4. Komunikasi Verbal
P : mas dimas kalau tidak keberatan, bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10 menit ?
K : iya sus
Komunikasi non verbal
P : Tetap tersenyum, memperhatikan Klien, dengan sikap terbuka.
K : Menatap ke arah Perawat .
Analisa Berfokus pada Klien
Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
Analisa Berfokus pada perawat
Merasa lega karena Klien mau merespon stimulus yang disampaikan oleh Perawat dan Klien
mau menyebut namanya.
Rasional
Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.
5. Komunikasi verbal
P : mas dimas maunya cerita dimana?
K : dimeja makan saja sus

Komunikasi non verbal


P : Tetap tersenyum, dan tetap mempertahankan kontak mata.
K : Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.
Analisa Berfokus pada klien
Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan.
Analisa Berfokus pada perawat
Berpikir apakah Klien mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Rasional
Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan Perawat mengadakan interkasi
dengan Klien.
6. Komunikasi verbal
P : Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh mas dimas.
P : mas dimas, saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 14.00. Saya
akan bersama-sama dengan mas dimas. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang
mas rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap mas dimas mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau
dipikirkan sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah mas
dimas setuju ?
K : iya sus
Komunikasi non verbal
P : Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
K : tampak sedih
Analisa Berfokus pada Klien
Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.
Rasional
Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.
7. Komunikasi verbal
P : mas dimas bagaimana perasaan hari ini, apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?
K : merasa baik-baik saja
Komunikasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : menjawab dan tetap berekspresi tersenyum sembari menundukkan kepala
Analisa Berfokus pada klien
Tidak merasa keberatan dengan permintaan Perawat
Rasional
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada Klien untuk mengungkapkan perasaannya.
8. Komunikasi Verbal
P : Bisakah mas dimas cerita, mulanya kenapa sampai mas dimas dibawah ke rumah sakit ?
K : saya memukul orang sus
Komunkasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : klien tampak sedih mengingat kejadian yang dilakukannya
Analisa Berfokus pada klien
Klien tampak sedih menceritakan perlakuannya sembari menangis
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap Klien bisa menjawan pertanyaan Perawat
Rasional
Pertantaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
9. Komunikasi verbal
P : Baiklah mungkin mas dimas mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti
besok kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, tentang mengapa sampai mas
dimas memukul orang ? Bagaimana apakah mas dimas setuju ?
K : iya baik sus
Komunikasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : Nampak tersenyum dan menatap ke arah Perawat
Analisa Berfokus pada klien
Tampak Klien tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan.
Analisa Berfokus pada perawat
Merasa senang karena Klien setuju untuk kontrak petemuan berikutnya..
Rasional
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubungan saling percaya
10. Komunikasi verbal
P : terimakasih mas dimas, sudah mau bercerita dengan saya, selamat siang
K : iya sus, selamat siang
Komunikasi non verbal
P : Berdiri di samping Klien sambil mengulur tangan dan salaman dengan Klien sebagai
tanda perpisahan.
K : Membalas jabat tangan.
Analisa berfokus pada klien
Klien merasa senang
Analisa berfokus pada Perawat
Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat.
Rasional
Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.

"

99. Nensi Nur Asipah

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) atau The Interactional Proses Analysis merupakan alat kerja
atau suatu perantara yang dipakai perawat (mahasiswa) dalam memahami interaksi yang
terjadi antara perawat dengan klien, da semua klien dapat dilakukan API.
Tujuan Analisa Proses Interaksi :
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi
3.Memberikan dasar pembelajaran, yaitu berupa alat untuk mengkaji kemampuan mahasiswa
(perawat) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi pembimbing untuk memberikan
suatu arahan.
4.Meningkatkan kepekaan mahasiswa (perawat) terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5.Membantu perawat untuk merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
berikutnya.
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien.
Dalam melakukan analisa proses interaksi dilakukan 3 macam catatan yaitu :
1.Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2.Catatan hubungan antara perawat dan klien
Yaitu interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan dengan klien secara individual
maupun kelompok. Catatan hubungan antara perawat dan klien secara verbal dapat berupa
video tape, catatan secara garis besar dan catatan interaksi.
3.Catatan resume
Komponen API, meliputi :
1.Komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien.
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
4.Analisa makna dan rasional dari komunikasi yang didapat.
5.Kesan dan evaluas terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4.
6.Rencana lanjutan tindakan keperawatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Contoh :
Nama Mahasiswa : Nensi Nur Asipah
Tanggal : 20 April 2017
Waktu : 09.00 Wib
Tempat : Ruang Dahlia
Inisial Klien : Ny. B
Interaksi ke- : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Di depan ruang Dahlia, duduk berdampingan di kursi.
Deskripsi Pasien: Klien mengenakan pakaian seragam RSJ, penampilan klien rapi, rambut
digerai, bibir agar kering, gelisah dan klien nampak sedih.
Tujuan interaksi: Membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi penyebab
kemarahan klien

Contoh percakapan :
Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi bu! Ibu kenapa sendirian saja? Saya temani ya? Perkenalkan nama saya
Nensi Nur Asifah dari Nganjuk, panggil saja Nensi. Nama ibu siapa?
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum dan menatap klien
K : Menatap perawat dan ada kontak mata.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberikan salam dan sebagai izin untuk melakukan interaksi, mengenalkan identitas dan
keberadaan perawat sambil melakukan pendekatan secara fisik.
Analisa berpusat pada klien :
Klien tampak mau berkenalan dan menerima kehadiran perawat.
Rasional :
Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya antara
klien dengan perawat, perkenalan secara fisik dapat meningkatkan jalinan hubungan interaksi
dengan klien sehingga terbentuk rasa trust dengan perawat.

Komunikasi Verbal :
K : Selamat pagi! Oh.. mbak Nensi dari Nganjuk? Nama saya Bettyria dari Surabaya, panggil
saja Bu B.
Komunikasi Non Verbal :
K : Klien tampak bersahabat
P : Tersenyum bersahabat, dan menjaga agar kontak mata tetap ada.
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai klien dan mempertahankan komunikasi
Analisa berpusat pada klien :
Menerima perkenalan dan mau untuk mengenalkan identitasnya.
Rasional :
Penjelasan tentang naa menunjukkan kesediaan klien dalam membuka pembicaraan.

Komunikasi Verbal :
P : Bagus sekali! Saya harap ibu bersedia menerima keberadaan saya disini.
Komunikasi Non Verbal :
P : Menatap klien, tersenyum, berbicara secara lembut namun jelas.
K : Diam, menatap perawat dan lalu tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai klien dan mempertahankan komunikasi.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima perkenalan perawat.
Rasional :
Sikap menghargai atas penerimaan klien terhadap perawat untuk meningkatkan harga diri
klien.

Komunikasi Verbal :
P : Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal dan saya ingin
mengetahui penyebab mengapa Bu B marah 15 menit yang lalu, apakah ibu bersedia?
Bagaimana kalau kita mengobrolnya sambil duduk di kursi teras bu?
Komunikasi Non Verbal :
P : Menatap klien sambil tersenyum dan berbicara lembut namun tetap jelas.
K : Diam, sambil terus menatap perawat, lalu menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberikan informasi tentang tujuan pertemuan serta melakukan kontrak dengan klien.
Analisa berpusat pada klien :
Klien setuju terhadap rencana perawat.
Rasional :
Dengan pemberian informasi, klien dapat mengerti apa yang akan dilakukan oleh perawat
terhadap diri klien.

Komunikasi Verbal :
K : Ya, bisa
Komunikasi Non Verbal :
K : Menatap perawat, tersenyum sebentar, bicara pelan lalu berjalan keluar.
P : Kontak mata dengan klien, tersenyum, menganggukkan kepala sambil membungkukkan
badan ke arah klien.
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mampu mendengarkan dengan aktif.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima penjelasan perawat.
Rasional :
Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan
dan hubungan saling percaya mulai terbina.

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Komunikasi Non Verbal :
P : Memelihara kontak mata, tersenyum, bicara jelas, bisa dipahami dan perawat sambil
memegang pundak klien.
K : Menatap perawat lalu menghela napas panjang dan menoleh ke arah lain.
Analisa berpusat pada perawat :
Ingin mengetahui perasaan klien saat ini.
Analisa berpusat pada klien :
Bingung dengan informasi yang disampaikan.
Rasional :
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya saat ini. Pengungkapan
perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
K : Baik mbak!
Komunikasi Non Verbal :
K : Mengangguk, menatap perawat sebentar kemudian melihat koas yang lewat.
P : Menatap Klien.
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif.
Analisa berpusat pada klien :
Menjawab pertanyaan dari perawat.
Rasional :
Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan,
dan hubungan saling percaya terbina.

Komunikasi Verbal :
P : Bu B, apakah masih ingat apa yang menjadi alasan mengana Bu B dibawa ke Rumah
Sakit ini?
Komunikasi Non Verbal :
P : Mempertahankan kontak mata, mendekatkan kursi kearah klien, bicara lembut tapi jelas.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui
pendapat tentang keberadaannya dan membantu klien mengidentifikasi perasaan yang
berhubungan dengan kejadian.
Analisa berpusat pada klien :
Bingung dengan keputusan yang akan diambil.
Rasional :
Pengungkapan perasaan, yaitu dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
K : Yaaa.. ndak tahu saya kenapa dibawa kesini!
Komunikasi Non Verbal :
K : Jawaban singkat, jelas dan klien lalu diam sambil memalingkan muka dan menundukkan
kepala.
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bersikap kalem dan rileks.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saait ini dan mengetahui
pendapat klien tentang keberadaannya.
Analisa berpusat pada klien :
Klien menyangkal dan bingung dengan keputusan yang akan diambil.
Rasional :
Pengungkapan perasaan dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
P : Ibu tidak usah kawatir dan takut, saya adalah teman Ibu. Jadi saya akan berusaha untuk
membantu permasalahan Ibu!
Komunikasi Non Verbal :
P : sedikit membungkukkan badan ke arah depan klien, menatap klien dan bicara pelan
sambil memegang bahu klien.
K : Memandang perawat tanpa berkedip, nampak tegang dan cemas.
Analisa berpusat pada perawat :
(Komunikasi aserif): meyakinkan klien dengan nyaman untuk mengekspresikan diri dengan
perawat tetap menghargai pendapat klien.
Analisa berpusat pada klien :
Berpikir tentang apa yang telah perawat katakan.
Rasional :
Dengan komunikasi asertif, klien akan merasa nyaman dalam mengontrol perasaan negatif
seperti cemas, takut, tegang atau malu.

Komunikasi Verbal :
K : Kenapa sih tanya-tanya? Saya kan sudah bilang ndak tahu!
Komunikasi Non Verbal :
K : Kontak mata, berbicara cepat dan jelas kemudian terdiam lagi.
P : Memperhatikan pendapat klien, tersenyum kemudian melakukan kontak mata.
Analisa berpusat pada perawat :
Pengungkapan komunikasi disertai bahasa tubuh yang jelas.
Analisa berpusat pada klien :
Mengamati dan memahami bahasa tubuh penolakan klien.
Rasional :
Merasa tidak ada lagi yang perlu dikatakan.

Komunikasi Verbal :
P : Yasudah kalau Bu B belum siap untuk bercerita kepada saya, kita akhiri perbincangan kita
pagi ini dan nanti siang kita ketemu lagi ya Bu setelah makan siang, bisa ya Bu?
Komunikasi Non Verbal :
P : Memlihara kontak mata, bicara jelas, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
K : Memandang perawat, tersenyum sedikit dan membalas uluran tangan dari perawat.
Analisa berpusat pada perawat :
Menerima penjelasan klien dan membuat kontrak waktu untuk melanjutkan hubungan saling
percaya.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima informasi, kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau
ketidaksetujuan.
Rasional :
Menyediakan informasi untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
K : Yo!
Komunikasi Non Verbal :
K : Bicara singkat, jelas, tersenyum dan memandang ke arah depan
P : Tersenyum, dan meninggalkan tempat duduk klien.
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai keputusan klien.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima informasi dan langsung terminasi.
Rasional :
Memberikan persetujuan atas inisiatif yang diberikan.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilakukan dengan cukup baik. Klien cukup
kooperatif walaupun masih malu, tegang, takut, kawatir dan tidak terbuka. Data sementara
belum dapat digali, namun perawat kemudian berusaha melakukan kembali dengan kontrak
selanjutnya, dan klien mensetujui.
"

100. Damai WIdyandari

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi API (The Interactional Process Analysis) merupakan suatu alat kerja
yang digunakan perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan
pasien. Analisa roses interaksi ini adalah alat yang bisa digunakan untuk evaluasi pelaksanaan
tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan Strategi Pelaksanaan (LPSP).
Pada LPSP perawat sudah merencankan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau
melaksanakan intervensi keperawatan. Penatalaksanaan kegiatan ditulis dalam analisa proses
interaksi. Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi
hasil wawancara dan pekajiannya yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Maka
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal. Tujuan API adalah
untuk meningkatkan ketrampilan komunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan pasien, mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan pasien,
membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan, meningkatkana kemampuan
mendengar dan berkomunikasi, memberi dasar belajar serta membantu perawat
merencanakan tindakan keperawatan. Dengan demikian API dapat bertujuan untuk
mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensiyang diberikan. Beberapa komponen yang
harus ada dalam penulisan API meliputi komunikasi verbal, komunikasi nonverbal perawat
dan pasien, analisa berpusat pada perawat dan analisis berpusat pada pasien. Setelah itu
berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal dan nonverbal, serta
menemukan masalah pasien dari apa yang terjadi saat wawancara berlangsung. Jelaskan pula
alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan.
Analisa Proses Interaksi
Inisial klien : Nn. SA
Usia : 22 tahun
Status interaksi: pertemuan ke 1 (fase orientasi)
Lingkungan : perawat dan klien duduk berhadapan di taman sebelah ruang cempaka dengan
suasana tenang
Deskripsi klien : penampilan klien cukup bersih, rapi, rambut bersih disisir
Tujuan (berorientasi pada klien): membina hubungan saling percaya antara K (kliena) dengan
P (perawat)
Nama mahasiswa : Damai Widyandari
Tanggal : 20 September 2016
Jam : 09.00 09.20
Ruang : merpati
Masalah keperawatan: waham
Komunikasi verbal
P : selamat pagi, perkenalkan saya Ners Damai, maaf ini dengan mbak siapa?
K : selamat pagi, panggil saja Nn. SA
P : apakah boleh saya duduk di sini disebelah Nn. SA?
K : iya boleh, siliahkan sus
P : Nn. SA kalau tidak keberatan bisakah kita saling bercerita sebentar saja
K : iya sus, saya tidak keberatan
P : bagaimana perasaan Nn. SA pagi ini?
K : biasa saja sus, tapi saya ingin dibawakan masakan rumah sama keluarga saya sus karena
sudah beberapa minggu tidak kesini dan kesinipun tidak membawa makanan rumahan.
P : jadi Nn. SA sudah kangen masakan rumah atau kangen sama keluarga ?
K : ya semuanya sus, saya kangen juga dengan keluarga besar dirumah yang ramai karena
saya tinggal bersama nenek, orang tua, kakak dan adik saya. Masakan ibu enak membuat
saya kangen dengan ibu dan masakannya sus.
P : jadi Nn. SA paling akrabnya dengan ibu ya? Kenapa kalau kangen ibu kangen
masakannya juga?
K : ibu orang yang paling dekat dan paling perhatian sus, apalagi kalau ibu memasak itu yang
pertama kali disuruh mencicipi masakan itu adalah saya dan saya juga yang membantu ibu
memasak untuk orang rumah. Sudah beberapa minggu ini ibu tidak kesini jadi saya kangen
sus
P : begitu ya Nn. SA, jika sudah di ijinkan dokter untuk pulang maka apa yang ingin Nn. SA
lakukan pertama kali
K : keinginan saya sangat banyak sus, yang paling utama saya ingin memasak yang banyak
saya juga ingin kumpul sama keluarga besar tapi sekarang saya berada disini suasanya lebih
ramai dari pada suasana dirumah.
P : bagus sekali rencananya, brarti Nn. SA pandai memasak ya
K : ya lumayan sih sus tapi masih jago ibu sama nenek, kalau masak aromanya sangat
menggoda dan ingin sekali belajar lebih banyak lagi tapi saya lupa ya resepnya apa saja
(sambil tertawa)
P : wah hebat sekali, Nn. SA sudah memiliki kemampuan dalam memasak. Apa Nn. SA
sekarang tidak merasa lapar?
K : iya ya sus saya kok sekarang jadi lapar sekali ya sudah berapa hari saya sepertinya tidak
makan dan ingin memasak sendiri
P : wah begitu ya Nn. SA jadi sekarang waktunya Nn. SA untuk makan ya biar kenyang,
berhubung makanan sudah di siapkan oleh pihak rumah sakit jadinya Nn. SA tidak bisa
memasak sendiri dan keadaan juga tidak memungkinkan
K : hhhmm begitu ya sus, sayang sekali
P : iya maaf ya, kalau begitu silahkan Nn. SA menikmati makanan yang sudah ada disini ya
K : iya sus saya makan dulu ya
P : selamat makan Nn. SA, saya permisi dulu ya besok kita lanjutkan pembicaraanya lagi
K : iya sus terimakasih

Komunikasi nonverbal
P : Duduk berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan agak membungkuk ke depan,
kaki sikap terbuka
K : Melihat ke arah perawat dan mengulurkan tangan
P: Sikap terbuka, tetap tersenyum.
K : memperhatikan P namun kelihatan masih ragu
P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.
K: Menatap ke arah P
P : Suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum
K : Memandang perawat dengan wajah serius
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka
P : Mempertahankan kontak mata, sambil mengangguk perlahan, dengan suara penuh
perhatian
K : Memandang perawat, mendengarkan pertanyaan dengan serius.
P : Tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, suara jelas
K : Mendengarkan pertanyaan perawat, memandang perawat.
K : menjawab dengan suara yang lirih &menunduk saat bercerita bahwa ia tinggal bersama
orgtua
P : Mengangguk kepala, memandang klien dengan ramah
K : Menjawab dengan jelas sambil memandang ke arah perawat
P : Menatap klien dengan penuh perhatian
K : ekspresi serius, kontak mata dipertahankan
P : Mendengar cerita klien dengan seksama dan mengamati perubahan ekspresi wajah klien.
K : ekspresi serius, sambil memandang perawat.
P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka

Analisa data berfokus pada perawat


Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Perawat mencoba untuk membuka diri dan mencoba menggali identitas klien
Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien
Berharap K mau terbuka dan menceritakan masalahnya
Perawat melakukan klarifikasi terhadap Masalah yang dihadapi klien serta membuat kontrak
pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Perawat melakukan klarifikasi terhadap Masalah yang dihadapi klien serta membuat kontrak
pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Perawat memberikan pertanyaan terbuka kepada klien
Perawat mencoba memahami apa yang dikatakan oleh klien
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan menggali permasalahan klien
Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien
Perawat merasa senang karena klien menerima tawaran perawat dan kesepakatan yang
ditawarkan
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien

Analisa data berfokus pada klien


Klien terkejut saat disapa oleh Perawat
Mungkin bertanya dalam hati, maksud kedatangan perawat
Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
Klien mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
Klien berfikir bahwa ia tidak mengalami perubahan.
Klien merasa tertarik dengan ajakan perawat dan merasa perawat peduli dengannya.
Klien merasa yakin untuk menceritakan pendapatnya pada perawat
Klien tampak bersemangat.
Klien merasa senang setelah bercerita pada perawat.
Klien setuju dengan kontrak yang telah dibuat oleh perawat pada pertemuan selanjutnya.

Rasional
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya
dengan mengucapkan salam.
Memberikan informasi tentang waktu dan tujuan perawat mengadakan interkasi dengan
Klien.
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Mengatakan hasil observasi adalah teknik komunikasi yang bisa digunakan untuk menggali
perasaan klien lebih dalam.
Pertanyaan terbuka akan memungkinkan klien untuk menceritakan perasaanya secara
mendalam.
Reinforment (+) membuat seseorang senang sehingga tingkah laku tersebut dapat diulangi.
Kontrak yanag akan datang akan menjadi lanjutan dari interaksi perawat dan klien."

101. Rizka Maudy Julianti

pada : 10 April 2017

"a. Definisi dari Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat
untuk memahami interkasi yang terjadi antara perawat dan klien. Tujuan dilakukannya
analisa proses interaksi, yaitu untuk meningkatkan kemampuan mendengar; meningkatkan
kemampuan berkomunikasi; memberi dasar belajar; meningkatkan kepekatan perawat
terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan
perawat; dan membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan. Komponn A.P.I terdiri
dari : (a) komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien, (b) analisa dan identifikasi
perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakuakn perawat, (c) analisa
dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, (d) analisa makna
dan rasional dari komunikasi, (e) kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi
berdasarkan data 1 sampai dengan 4, (f) dan yang terakhir yaitu rencana lanjutan tindakan
keperawatan.

b. Contoh A.P.I (gangguan persepsi sensori halusinasi)


Nama : Ny.L
Usia : 35 tahun
Fase interaksi : Fase perkenalan (1)
Tanggal : 10 April 2017
Waktu : 09.30
Tempat : Ruang kamar klien
Deskripsi : Klien memakai kaos dan rok selutut, rambutnya terurai, dan memakai sendal jepit.
Tujuan : membina hubungan saling percaya, mampu memutuskan dan mengontrol halusinasi
klien.

Komunikasi Verbal
P : Selamat Pagi bu!
K : Pagi!
P : Peerkenalkan nama saya Rizka Maudy, disini saya yang akan merawat ibu selama
beberapa hari kedepan, nama ibu siapa?
K : Nama saya L
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, tersenyum menatap klien
K : Menatap perawat, tersenyum melihat perawat
P : Kontak mata, dengan nada pelan dan mengulurkan tangan
K : Mengulurkan tangan, kontak mata singkat, sesekali berpaling, tertawa
Analisa berpusat pada klien
-Berdiri didepan perawat
-Klien mengulurkan tangan, kontak mata ada
-Klien bicara keras dan lancar
Analisa berpusat pada perawat
-Berharap klien dapat menerima perenalan
-Berharap klien menjawab pertanyaan dengan benar
Rasional:
-Salam merupakan salah satu cara memberi perhatian pada klien
-Perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina saling percaya
-Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan dengan baik

Komunikasi Verbal
P : L terlihat sehat, kenapa L dirawat disini?
K : Iya, saya sehat kok sus, saya juga gak ngerti kenapa saya disini, padahal saya cuma
latihan judo
P : Memang siap yang menyuruh latihan judo L?
K : Say latihan judo karena saya mendengar bisikan ditelinga saya bahwa saya disuruh untuk
latihan karate
P : L tahu siapa yang membisikannya?
K : Saya tidak tahu sus, tapi saya selalu mendengar bisikan itu terus, hampir setiap saat
P : Oh begituu, tapi saya tidak mendengar ada suara bisikan itu L. Jika L mendengar bisikan
itu apa yang L lakukan?
K : Saya selalu mengikuti apa yang disuruh oleh suara bisikan tersebut.
Komunikasi Non Verbal
P: Pertahankan kontak mata, ekspresi serius
K : Bercerita dengan serius, sesekali menatap perawat, kontak mata tajam, tangan digerak-
gerakan
P : Pertahankan kontak mata, dengan ekspresi serius
K : Eksresi wajah tenang, kontak mata taam, bicara keras dan lancar
P : Bicara lembut, kontak mata, memegang pundak klien
K : Bicara kuat dan cepat, sambil menggerak-gerakan tanganya saat bercerita
Analisa berpusat pada perawat
-Berharap klien mau menjawab
-Berharap klien terus bercerita
-Berharap klien menjawab pertanyaan dan dapat mempercayainya
Analisa berpusat pada klien
-Bicara agak ragu-ragu kurang percaya diri
-Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
-Klien menceritakan apa yang ia alami sehingga sampai di RS
-Menatap perawat dan tersenyum
Rasional:
-Mengenali perasaan klien untuk menimbulkan rasa empati
-Mencari tahu penyebab klien dapat melakuakn tindakan yang dilakukannya
-Mencari tahu sejauh mana klien mengenali halusinasinya

Komunikasi Verbal
P : Hmm kalu begitu mulai sekarang jika mendegar bisikan tersebut L harus bisa menolaknya,
atau jika mendengar bisikan itu lagi L bilang saja pada saya
K : baik sus, saya mau kok
P : Oke, kalu begitu sus permisi dulu ya, sampai jumpa besok
K : iyaa..
Komnikasi Non Verbal
P : kontak mata
K : Mengangguk dan menatap perawat, tersenyum lalu kembali ketempat tidur
Analisa berpusat pada perawat
-Berharap klien dapat menerima saran perawat
Analisa berpusat pada klien
-Tersenyum pada perawat
Rasional :
-Membantu klien untuk memutuskan atau mengontrol halusinasinya
-Terminasi yang disepakati dapat membina saling percaya"

102. Sagita Wulan Sari

pada : 10 April 2017

"A. ANALISA PROSES INTERAKSI


Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Analisa proses interaksi banyak digunakan dengan tujuan diantaranya ;
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa)dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberiarahan
4.Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan,serta mempermudah perkembangan
dan perubahan pendekatan perawat.
5.Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Terdapat 3 macam catatan yang digunakan dalam analisa proses interaksi yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan perawat-klien dan catatan resume.
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Pada tindakan analisa proses
interaksi terdapat komponen komponen penting yang harus terdapat didalamnya seperti
Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan
perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapatdilakukan perawat, analisa dan identifikasi
persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien dan Analisa makna dan rasional dari
komunikasi.
B. PERCAKAPAN PERAWAT DAN KLIEN KASUS MENYENDIRI DENGAN
PERASAAN HARGA DIRI RENDAH
Nama Mahasiwa/Ners : Sagita Wulan Sari
Inisial Nama : Tn G
Hari / Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 10.00 11.00 WIB
Usia : 20 tahun
Tempat : RSUD Bhakti Husada, Surabaya Barat
Lingkungan : Ditaman lingkungan RSUD Bhakti Husada, klien menyenderi tampak linglung,
dan tidak berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Keadaan Klien : Terlihat menyendiri, melamun dan tertutup.
Tujuan Interaksi : Terciptanya komunikasi antara perawat dan klien yaitu langkah awal
membangun hubungan saling percaya, sehingga dapat menarik klien untuk menceritakan
masalah yang dialami dan bersikap terbuka. Meningkatkan harga diri klien dengan menggali
kelebihan yang dimiliki klien dan mengatasi masalah yang membuat klien merasa minder
Tokoh komunikasi : Ners (N) dan Tn G (G)

Komunikasi verbal
N : Selamat pagi mas, saya Ners Sagita. Sebelumnya ini dengan mas siapa?
G : Selamat pagi Ners, saya G. tampak ragu ragu saat bicara
N : Permisi Tn. G, apakah boleh saya duduk di sebelah mas G untuk berbincang - bincang?
G : Baik, boleh Ners. Silahkan.

Komunikasi Non Verbal


N : Ners menyapa dengan penuh keramahan dan menyalurkan tangan untuk berjabat tangan.
G : Klien merenspon Ners bersalaman dan berjabat tangan dengan ekspresi wajah ragu.

Analisa berpusat pada klien


N : Terciptanya komunikasi antara Ners dan klien. Dimana adanya interaksi timbal balik
melalui sapaan yang diberikan. Klien menjawab walaupun ragu ragu.
N dan G : Terbentuknya saling menyapa dan memperkenalkan nama masing masing
menciptakan suasana saling mengenal satu sama lain.

Rasional
Salam merupakan awalan mencapai sebuah komunikasi yang dibangun dengan lawan yang
akan diajak berinteraksi dan mengenal nama satu sama lain antara komunikan merupakan
tahap mengenal satu sama lain.

Komunikasi verbal
N : pagi ini cerah sekali Tn. G, duduk di taman sambil melihat suburnya tumbuhan.
G : iya.. Ners
N : Apakah berjalan jalan di taman sendiri ditaman adalah hobby Tn. G?
G : Tidak.. Ners

Komunikasi non verbal


N : Ners tetap menjaga kontak mata saat komunikasi.
G : Tn. G merespons Ners hanya dengan singkat mengangguk dan menggelengkan kepala.

Analisa berpusat pada Ners


Ners berusaha menciptakan komunikasi dan berharap di jawab oleh Tn G.

Analisa Berpusat pada Klien


Klien tetap menjawab atau merespons dari pertanyaan Ners meskipun singkat.
Rasional
Ners berusaha membuat komunikasi dengan Tn G dengan mengeluarkan pertanyaan
pertanyaan, dengan pertanyaan dan komunikasi meningkatkan hubungan kepercayaan klien
untuk memudahkan mengeluarkan permasalahan yang dialami dan terbuka.

Komunikasi Verbal
G : Ners, sebenarnya apa yang membuat Ners datang kesini dan bertanya tanya kepadaku?
N : Tidak ada yang membuat suatu hal yang harus saya lakukan untuk bertanya dengan Tn,
namun saya ingin berbincang bincang dengan Tn. G. Apakah Tn. G merasa terganggu?
G : Tidak, mengganggu Ners. Namun setiap hari tidak ada yang mau menyapa diriku.
N : Apakah hal tersebut yang membuat Tn. G memilih menyendiri?
G : iya.. Ners.

Komunikasi Non verbal


G : memasang wajah bertanya tanya menatap wajab Ners, terbesit ekspresi ingin bertanya.
N : Tetap menjaga kontak mata ke Tn. G

Analisa Berpusat pada Klien


G memulai komunikasi ke Ners dengan cara bertanya.

Rasional
Sikap sendiri G bukan karena hobby atau keinginan, namun tidak berani dalam memulai
percakapan.

Komunikasi Verbal
N : Boleh Tn. G menjelaskan kenapa tuan G lebih memilih menyendiri?
G :Jadi, sebenarnya saya memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk dapat berkomunikasi,
tertawa berkumpul dan saling berbagi dengan orang lain Ners, termasuk teman teman
sebaya saya. Namun, saya melihat diri saya kurang tidak mampu mengimbangi pengetahuan
yang di miliki teman teman. Takutnya saya nanti tidak dapat berkomunikasi dengan baik
karena kekurangan saya. Sehingga untuk menyapa dan berkumpulpun dengan teman teman
saya takut dan memilih sendiri. Terlalu lama saya membatasi diri, sampai sekarang pun
akhirnya saya lebih banyak menyendiri dan teman teman tidak ada yang mau mengajak
komunikasi.
N : Jadi, penyebab Tn. G diam dan menyendiri muncul karena kebiasaan yang tertutup dan
sulit untuk memulai komunikasi. Begini Tn. G, untuk mengatasi masalah tersebut yang
pertama kita harus persepsikan diri, bahwa kita sebagai makhluk social yang tidak dapat lepas
dari interaksi baik bicara, tolong menolong dengan orang lain. Mungkin Tn. G pada awalnya
ingin mencoba berkomunikasi dengan orang lain, namun sangat sulit. Disini yang harus kita
lakukan yaitu pertama, yakin kan pada hati kita, aku bisa melakukannya kemudian pada
awalnya kita menyapa orang yang akan kita ajak komunikasi dan jangan lupa murah senyum.
Selanjutnya, cara topic yang dapat membangun komunikasi dan hilangkan presepsi bahwa
diriku tidak bisa, namun yakinkan lagi bahwa aku bisa. Kita dapat memulai belajar dan
berlatih berinteraksi sedikit demi sedikit.
G : Begitu ya Ners, terima kasih banyak atas saran yang sangat membangun. Meskipun hal
tersebut sangat sulit akan ku coba Ners.
N : Syukurlah Tn. G, semoga dapat membantu dan jangan lelah untuk berusaha memulai
percakapan dengan orang lain. semangat Tn. G

Komunikasi Non-Verbal
N : Mempertahankan kontak mata, menampakkan empati dan terlihat senang hati untuk
mendengarkan keluhan.
G : Menunjukan seseorang yang penuh tanya dan ragu ragu untuk memulai pertanyaan.
N : Menunggu pertanyaan yang akan diberikan Tn. G
G : Tn. G dengan senang menjelaskan keluhan
N :Adanya tampak senang saat memberikan solusi yang membangun dalam meningkatkan
kepercayaan diri Tn. G
G : Tn. G terlihat senyum di wajahnya.

Analisa berpusat pada perawat


Mendapatkan pertanyaan, keluhan yang dirasakan klien dan menerima respon klien.

Analisa yang berpusat pada Klien


Tn, G mulai percaya terhadap Ners dan terbuka dengan masalah yang dimiliki. Bahkan
kondisi Tn,G lebih baik disbanding sebelumnya.

Rasional
Keluhan atas permasalahan yang dialami klien dapat di tunjukan secara sadar, berarti klien
sudah dapat terbuka atas pemasalahan yang dialami dan mau mendengarkan saran yang
membangun untuk dirinya.

"

103. Siti Lusiyanti

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan suatu metode atau alat kerja yang digunakan oleh
seorang perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Tujuan dari
API adalah untuk meningkatkan kemampuan mendengar dan komunikasi yang baik antara
perawat dengan klien, membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan, dan
meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
Terdapat beberapa komponen API yaitu:
Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Contoh :
Inisial Klien : Tn. F
Tanggal: 10 April 2017
Usia : 43 tahun
Pukul : 13.00
Status Interaksi: Pertemuan ke-1
Lingkungan : Kondisi lingkungan di sekitar klien tenang dan sunyi. Posisi interaksi perawat
dan klien yaitu klien berada di tempat tidur sedangkan perawat berdiri di samping tempat
tidur klien dan menghadap klien
Deskripsi klien : Klien menunjukkan wajah yang kusut, rambut lepek, kulit lengket dan
terdapat daki di area leher klien. Baju klien terlihat lecek dan tercium bau tidak sedap.
Masalah keperawatan: Defisit perawatan diri
Tujuan :
1. Klien terhindar dari defisit perawatan diri
2. Klien mampu meningkatkan kualitas kebersihan tubuhnya dan senantiasa terhindar dari
resiko infeksi

Berikut contoh percakapan:


a.) Komunikasi verbal :
Ns : Selamat siang bapak. Mohon maaf, dengan bapak siapa ya ini?
K : Selamat siang. Saya Fuad

Komunikasi non verbal :


Ns : Tersenyum sambil menatap ke klien
K : tersenyum tipis

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat bermaksud memberikan kesan yang baik ketika bertemu dengan klien

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien menunjukkan respon positif saat diajak berkomunikasi oleh perawat

Rasional :
Ucapan salam atau sapaan apapun, menujukkan sikap ramah, santun dan saling menghargai
sesama.

b.) Komunikasi Verbal :


Ns : Perkenalkan saya Ns. Lusi yang nantinya akan merawat bapak disini. Bagaimana
kabarnya bapak?
K : Baik Ners. Tapi ya begini

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Perawat terus tersenyum dan berusaha bicara sopan dengan intonasi yang baik dan
lembut
K : Klien nampak sedikit sinis karena kondisi yang dialaminya

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat merasa agak canggung karena klien mulai menunjukklan sikap sinis terhadapnya

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien merespon dengan singkat pertanyaan perawat
Rasional :
Memperkenalkan diri menunjukkan rasa ingin mengenal dan akrab dengan lawan bicara
sedangkan menanyakan kabar kepada orang lain umumnya berarti peduli kepada orang lain.

c.) Komunikasi Verbal :


Ns : Bagaimana tidurnya semalam bapak? Nyenyakkah?
K : Nggak begitu nyenyak Ners

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Masih tersenyum dan memandang klien
K : Memandang perawat dengan tatapan sedih

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat berusaha agar klien mau memberitahukan apa yang sedang dirasakan.

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien tampak berpikir, apakah tindakan nya untuk menceritakan semua masalah nya itu
dibenarkan atau tidak

Rasional :
Perawat berusaha mencari tahu apa yang dirasakan oleh klien

d.) Komunikasi Verbal :


Ns : Loh kenapa kok tidak nyenyak pak? Apakah ada sesuatu yang bapak rasakan?
K : Iya ners. Sebenarnya saya merasa tidak nyaman

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Perawat memperhatikan klien dengan seksama
K : Ekspresi klien sedih, memandang ke arah depan

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat masih berusaha untuk mencari tahu apa yang dirasakan klien

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien mulai mencoba untuk terbuka kepada perawat

Rasional :
Untuk mencari tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh klien

e.) Komunikasi Verbal :


Ns : Ceritakan saja pak, tidak apa-apa. Mungkin saya bisa membantu
K : Sebenarnya saya merasa tidak nyaman ners dengan kondisi saya. Badan saya terasa gatal
dan lengket sekali. Saya juga mencium bau tidak enak dari tubuh saya. Tapi saya tidak bisa
berbuat apa-apa. Saya sebatangkara dan tidak ada keluarga yang bisa mengurus saya

Komunikasi Non Verbal :


P : Memandang klien dengan rasa empati
K : Pandangan klien mulai berfokus pada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mendengarkan klien dengan baik dan penuh perhatian

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien mulai terbuka dengan perawat dan bercerita apa yang dirasakannya saat ini

Rasional :
Menjadi pendengar yang baik menjadi salah satu cara untuk mengurangi beban batin
seseorang

f.) Komunikasi Verbal :


Ns : Jadi begitu ceritanya. Sebenarnya bapak bisa saja melakukan perawatan terhadap diri
bapak secara mandiri untuk menghilangkan ketidaknyamanan terhadap kondisi tubuh bapak
saat ini.
K : Tapi bagaimana caranya ners?

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Memandang klien dengan penuh empati
K : Menatap perawat dengan penuh perhatian

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat mulai memberikan solusi terhadap apa yang dirasakan klien

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien mencurahkan semua apa yang dirasakannya dan mulai bertanya-tanya apa yang harus
dilakukan

Rasional :
Memberikan solusi merupakan hal yang dapat membantu seseorang keluar dari masalah

g.) Komunikasi Verbal :


Ns : Sebenarnya mudah saja pak. Bapak hanya harus bersabar dan terus berlatih sesuai
dengan aturan yang ada. Perlahan tapi pasti, bapak pasti bisa melakukan perawatan terhadap
diri bapak secara mandiri seperti mandi sendiri, ganti baju sendiri, dan lain-lain.
K : Begitu ya Ners

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Tersenyum, pandangan fokus pada klien, memegang bahu klien
K : Memandang perawat

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat berusaha memperjelas solusi yang diberikan

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien mencoba untuk percaya ucapan perawat

Rasional :
Menciptakan suasana yang lebih komunikatif dengan memegang bahu klien menjadikan klien
merasa semakin lebih baik dan merasa ada yang mendengarkan
h.) Komunikasi Verbal :
Ns : Sekarang bapak bisa berlatih untuk membasuh wajah terlebih dahulu. Saya bantu ya pak
K : Iya.

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Mengajarkan klien membasuh wajah dengan penuh hati-hati
K :Mengikuti latihan dengan penuh antusias

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat mengajarkan klien cara menghilangkan ketidaknyamanan klien

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien memberikan umpan balik positif pada perawat

Rasional :
Solusi yang baik, memberikan klien perasaan lega dan dapat membawa perubahan pada diri
klien

i.) Komunikasi Verbal :


Ns : Untuk hari ini saya rasa latihannya cukup ya pak. Bapak bisa melakukannya dengan
baik. Lain kali bapak pasti bisa melakukannya sendiri
K : Wahh saya senang sekali ners, terima kasih banyak

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Tersenyum kepada klien sambil merapikan alat-alat dan tempat tidur klien
K : Tersenyum kepada perawat

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat berusaha memberikan motivasi kepada klien

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien terlihat sangat senang

Rasional :
Memberikan motivasi dapat mendorong klien untuk berubah menjadi lebih baik

j.) Komunikasi Verbal :


Ns : Jika bapak butuh bantuan, kami siap membantu. Bapak hanya perlu memanggil ners
yang sedang bertugas.
K : Baik ners.

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Tersenyum, memandang klien
K : Tersenyum memandang perawat

Analisa Berpusat pada Perawat :


Perawat menyarankan klien tentang apa yang perlu dilakukan

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien antusias dan menerima saran perawat

Rasional :
Klien memahami solusi yang diberikan perawat dan berusaha melakukan hal yang dianjurkan
perawat.

k.) Komunikasi Verbal :


Ns : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu. Ingat yaa pak. Mulai sekarang bapak tidak boleh
mengabaikan tubuh bapak. Bapak harus bisa menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh.
Jangan sampai bapak mengalami gangguan perawatan diri karena itu dapat meningkatkan
risiko infeksi.
K : Siap ners

Komunikasi Non Verbal :


Ns : Memandang klien sambil tersenyum kemudian meninggalkan ruangan
K : Mengacungkan jempol kepada perawat dan tersenyum lebar
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa puas dan senang dengan respon klien

Analisa Berpusat pada Klien :


Klien terlihat lebih baik dan mengalami kemajuan dalam kemampuan merawat diri.

Rasional :
Tahap akhir merupakan tahap dimana klien merasa jauh lebih baik dan berusaha berlatih
melakukan perawatan diri secara mandiri demi kebaikannya sendiri.
"

104. Umi Nafiatul Hasanah

pada : 10 April 2017

"A. Analisa proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawta (mahasiswa)
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien (Muhith, 2015).
Analisis Proses Interaksi (API) adalah suatu alat yag dipakai oleh perawat untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien (Yusuf dkk, 2015).

Perlu adanya Analisa proses interaksi Karena untuk mengevaluasi kemampuan terapeutik
perawat dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan
Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP) sehingga dapat dilakukan pengkajian sampai
intervensi keperawatan.

Tujuan API
Menurut Ahmad Yusuf dkk (2015) tujuan dari Analisa Proses Interaksi (API) antara lain:
a. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
b. Meningkatkan kepekaan oerawat terhadap kebutuhan pasien.
c. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
d. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
e. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Komponen API
Menurut Ahmad Yusuf dkk (2015) komponen dari Analisa Proses Interaksi (API) antara lain:
1. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
3. Analisis berpusar pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapt dilakukan perawat.
4. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
5. Rasional dan makna dari komunikasi.
6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.

Catatan hubungan perawat-klien secara verbal


Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat berupa: (Muhith, 2015).
1. Video-tape, tape-recording
2. Catatan secara garis besar
3. Catatan interaksi

Sumber:
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.
Yusuf, Ahmad, Rizky Fitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

B.percakapan semu antara perawat dan pasien dengan masalah keperawatan "isolasi sosial:
menarik diri"
1. Komunikasi verbal
P1: Selamat siang Adek
K: -
Komunikasi nonverbal
P1: Menghampiri klien
K: Takut dan berusaha kabur
Analisa berpusat pada perawat
P1: Membuka percakapan dengan klien dan berharap bisa diterima klien
Analisa berpusat pada klien
K: Takut terhadap orang baru yang berbicara dengannya
Rasional: Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga
dapat terjalin rasa percaya
2. Komunikasi verbal
P1: Adek mau kemana?. Perkenalkan namaku Nafi, perawat yang akan merawat Adek
K: -
Komunikasi nonverbal
P1: Menahan klien kabur
K: Hanya diam
Analisa berpusat pada perawat
P1: Berharap klien mau diajak berkenalan
Analisa berpusat pada klien
K: Takut berbicara dengan orang lain
Rasional: Perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya.
3. Komunikasi verbal
P1: Aku hanya akan bercakap-cakap dengan Adek. Adek tidak usah takut denganku. Mari kita
berkenalan terlebih dahulu.
K: -
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien dan tersenyum
K: Menatap perawat dan mengangguk
Analisa berpusat pada perawat
P1: Merasa senang ada signal penerimaan dari klien
Analisa berpusat pada klien
K: Memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap perawat
Rasional: signal hubungan mulai terjalin untuk hubungan saling percaya
4. Komunikasi verbal
P1: Mari kita duduk disini dek. Nama Adek siapa?
K: Minah
Komunikasi nonverbal
P1: Menarik tangan klien dan mengajak duduk
K: Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
P1: Berusaha membuat klien nyaman
Analisa berpusat pada klien
K: Menunjukkan perhatian kepada perawat
Rasional: Kenyamanan dalam hubungan dibutuhkan untuk menimbulkan hubungan yang
saling percaya. Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi.
5. Komunikasi verbal
P1: Dek Minah bagaimana keadaannya hari ini? Apakah baik?
K: Baik
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: Menunduk ke arah bawah
Analisa berpusat pada perawat
P1: Memulai dengan percakapan ringan
Analisa berpusat pada klien
K: Duduk bersampingan dengan perawat dan masih ada sedikit keraguan
Rasional: Percakapan ringan dapat digunakan untuk memulai suatu interaksi
6. Komunikasi verbal
P1: Dek Minah mau bercakap-cakap tentang apa? tentang teman mau?
K: Iya
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: Mengangguk
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat ingin menjalin kedekatan dengan pasien
Analisa berpusat pada klien
K: Mulai tertarik dengan percakapan yang dilakukan
Rasional: Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
7. Komunikasi verbal
P1: Bagaimana perasaan adek selama disini?
K: Sepi
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: wajah muram
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas namun sedikit ragu
Rasional: mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
8. Komunikasi verbal
P1: Adek merasa kesepian? Disini banyak teman-teman yang bisa diajak bicara. Siapa yang
adek kenal disini?
K: Tidak ada
Komunikasi nonverbal
P1: Melihat-lihat sekitar
K: Melihat-lihat sekitar
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas dan mulai percaya
Rasional: Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
9. Komunikasi verbal
P1: Disini banyak teman-teman yang bisa dek Minah ajak bicara, banyak keuntungan yang
didapat bila kita punya teman. Menurut adek, apa keuntungannya bila kita punya teman ?
K: Ada yang diajak bicara, tidak sendiri.
Komunikasi nonverbal
P1: Menunjuk ke orang-orang sekitar
K: Ikut melihat orang-orang sekitar
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas dan percaya
Rasional: Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
10. Komunikasi verbal
P1: Kalau kerugiannya apa dek?
K: Sepi, tidak ada yang diajak bicara
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap Klien
K: Murung
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas dan percaya
Rasional: mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
11. Komunikasi verbal
P1: Kalau begitu agar adek tidak kesepian, adek mau belajar mencari teman?
K: Iya
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: Mengangguk
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas dan percaya
Rasional: Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
12. Komunikasi verbal
P1: Kalau begitu bagaimana kalau kita mulai belajar berkenalan dengan orang lain, mulai
dengan orang-orang di sekitar kita.
K: Iya
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap perawat
K: Mengangguk
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas dan percaya
Rasional: Mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
13. Komunikasi verbal
P1: Kalau kita berkenalan dengan orang lain kita mulai dengan memperkenalkan diri kita
dulu. Kita sebutkan nama kita. Terus kita tanya nama orang yang kita ajak kenalan.
Contohnya begini, halo namaku minah, namamu siapa. Gitu dek, adek mau coba perkenalan
denganku?
K: mau
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: memperhatikan perawat
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat berharap klien bisa mengatakan apa yang ingin digali oleh perawat
Analisa berpusat pada klien
K: Klien bicara jelas dan percaya
Rasional: mengetahui seberapa terbuka klien terhadap perawat
14. Komunikasi verbal
P1: Coba praktikkan sekarang denganku dek
K: Halo namaku minah, namamu siapa?
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: Menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat
P1: Berharap klien dapat mengingat pelajaran yang diberikan
Analisa berpusat pada klien
K: Klien berusaha mengingat
Rasional: Menilai kemampuan mengingat
15. Komunikasi verbal
P1: Bagus dek. Lain kali adek harus mencoba perkenalan dengan orang lain Sekarang
waktunya makan siang, adek makan dulu di ruang makan ya. Nanti kita bertemu lagi.
K: Iya kak
Komunikasi nonverbal
P1: Menatap klien
K: Menatap perawat dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat senang karena respon dan perkembangan klien bagus
Analisa berpusat pada klien
K: Klien terlihat senang dan percaya
Rasional: Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar
klien ingat terhadap kontrak.
16. Komunikasi verbal
P1: Sampai jumpa nanti dek Minah
K: Sampai Jumpa kak
Komunikasi nonverbal
P1: Melambaikan tangan dan tersenyum
K: Melambaikan tangan dan meninggalkan perawat untuk menuju ruang makan
Analisa berpusat pada perawat
P1: Perawat senang Karena klien menunjukkan interaksi dan respon yang bagus
Analisa berpusat pada klien
K: Klien membalas salam perawat
Rasional: Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak
percaya dari klien.
"

105. Prisdamayanti Ayuningsih

pada : 10 April 2017

"1. Definisi Analisa Proses Interaksi (API)


Analisis Proses Interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Api ini adalah alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP)
Beberapa Komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
non-verbal perawat dengan pasien, analisis berpust pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien.
2. Komponen Analisa Proses Interaksi (API)
a. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
c. 3.Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
d. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi.
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
3. Manfaat Analisa Proses Interaksi (API)
Manfaat dari API adalah:
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
4. Tujuan dilakukan Analisa Proses Interaksi (API) pada Keperawatan Jiwa
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
5. Analisa Proses Interaksi
Nama : Tn. Dimas
Nama Perawat: Prisma
Tanggal : 09 April 2017
Usia : 21 tahun
Pukul : 11.30 WIB
Interaksi : ke l (Fase Perkenalan)
Lingkungan : tanang, posisi duduk berdampingan dikursi/meja makan pasien
Tempat : Ruang Perawatan Marwah
Deskripsi : penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih disisir dan wajah bersih,
sudah mandi
Contoh percakapan Masalah Keperawatan Resiko Perilaku kekerasan.
1. Komunikasi Verbal
P : selamat siang mas
K : selamat siang
Komunikasi Non Verbal
P : tersenyum, berdiri sejenak disamping klien
K : menatap ke arah Perawat sambil tersenyum
Analisa Berfokus pada klien
merasa terkejut disapa oleh perawat
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa ragu apakah Klien mau menerima kehadiran Perawat
Rasional
Pada awal interaksi harus didahului atau dimulai dengan membina hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
P : saya Perawat Prisma, saya mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Airlangga yang
sementara praktek disini selama 2 minggu. Kalau mas siapa namanya
K : Nama saya Dimas Hariono
Komunikasi Non Verbal
P : tetap tersenyum
K : tersenyum
Analisa Berfokus pada Klien
Duduk agak ragu dan mencoba tidur lagi kemudian bangkit lagi
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa senang karena Klien mau menjawab salam
Rasional
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya

3. Komunikasi Verbal
P : oh namanya mas Dimas Hariono, biasanya dipanggil apa
K : nama saya, tapi saya biasanya dipanggil dimas
Komunikasi non verbal
P : Sambil duduk disamping Klien dan setelah itu, mengulurkan tangan untuk bersalaman
dengan Klien.
K : Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah Perawat.
Analisa Berfokus pada klien
Klien duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh kearah klien
Analisa Berfokus pada perawat
Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
Rasional
Untuk menimbulkan kepercayaan bagi klien
4. Komunikasi Verbal
P : mas dimas kalau tidak keberatan, bisakah kita cerita-cerita sebentar sekitar 10 menit ?
K : iya sus
Komunikasi non verbal
P : Tetap tersenyum, memperhatikan Klien, dengan sikap terbuka.
K : Menatap ke arah Perawat .
Analisa Berfokus pada Klien
Klien mau menuruti apa yang diminta perawat.
Analisa Berfokus pada perawat
Merasa lega karena Klien mau merespon stimulus yang disampaikan oleh Perawat dan Klien
mau menyebut namanya.
Rasional
Mengulangi apa yang diucapkan untuk memvalidasi atau menegaskan kembali.
5. Komunikasi verbal
P : mas dimas maunya cerita dimana?
K : dimeja makan saja sus

Komunikasi non verbal


P : Tetap tersenyum, dan tetap mempertahankan kontak mata.
K : Ekspresi tersenyum pada perawat, kadang menundukkan kepala.
Analisa Berfokus pada klien
Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan.
Analisa Berfokus pada perawat
Berpikir apakah Klien mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Rasional
Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan Perawat mengadakan interkasi
dengan Klien.
6. Komunikasi verbal
P : Jadi hari ini kita akan membicarakan apa yang dirasakan oleh mas dimas.
P : mas dimas, saya praktek di sini setiap hari selama 2 minggu dari jam 08.00 14.00. Saya
akan bersama-sama dengan mas dimas. Nanti kita akan sama-sama membahas masalah yang
mas rasakan. Mudah-mudahan saya dapat membantu mengatasi masalahnya, Untuk itu saya
sangat berharap mas dimas mau menceritakan masalah dan apa yang dirasakan atau
dipikirkan sekarang ini, biar saya tahu. Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apakah mas
dimas setuju ?
K : iya sus
Komunikasi non verbal
P : Menggunakan nada suara sedang tapi jelas.
K : tampak sedih
Analisa Berfokus pada Klien
Mengerti apa yang dimaksud oleh perawat.
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap K mulai mau berinteraksi dengan Perawat.
Rasional
Kontrak diperlukan untuk interaksi selanjutnya.

7. Komunikasi verbal
P : mas dimas bagaimana perasaan hari ini, apakah semalam tidurnya nyenyak atau tidak ?
K : merasa baik-baik saja
Komunikasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : menjawab dan tetap berekspresi tersenyum sembari menundukkan kepala
Analisa Berfokus pada klien
Tidak merasa keberatan dengan permintaan Perawat
Rasional
Kalimat terbuka memberi kesempatan pada Klien untuk mengungkapkan perasaannya.
8. Komunikasi Verbal
P : Bisakah mas dimas cerita, mulanya kenapa sampai mas dimas dibawah ke rumah sakit ?
K : saya memukul orang sus
Komunkasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : klien tampak sedih mengingat kejadian yang dilakukannya
Analisa Berfokus pada klien
Klien tampak sedih menceritakan perlakuannya sembari menangis
Analisa Berfokus pada Perawat
Berharap Klien bisa menjawan pertanyaan Perawat
Rasional
Pertantaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
9. Komunikasi verbal
P : Baiklah mungkin mas dimas mau istirahat dan makan, pertemuan kita cukup dulu. Nanti
besok kita lanjutkan pembicaraan kita sekitar jam 10.00 pagi, tentang mengapa sampai mas
dimas memukul orang ? Bagaimana apakah mas dimas setuju ?
K : iya baik sus
Komunikasi non verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : Nampak tersenyum dan menatap ke arah Perawat
Analisa Berfokus pada klien
Tampak Klien tidak keberatan dengan kontrak watu yang ditawarkan.
Analisa Berfokus pada perawat
Merasa senang karena Klien setuju untuk kontrak petemuan berikutnya..
Rasional
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubungan saling percaya
10. Komunikasi verbal
P : terimakasih mas dimas, sudah mau bercerita dengan saya, selamat siang
K : iya sus, selamat siang
Komunikasi non verbal
P : Berdiri di samping Klien sambil mengulur tangan dan salaman dengan Klien sebagai
tanda perpisahan.
K : Membalas jabat tangan.
Analisa berfokus pada klien
Klien merasa senang
Analisa berfokus pada Perawat
Merasa yakin bahwa mengakhiri pembicaraan adalah tepat agar klien bisa istirahat.
Rasional
Kontrak penting untuk melakukan interaksi selanjutnya.

"

106. Nanda Elanti Putri

pada : 10 April 2017

" API. Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan suatu
bentuk pencatatan dan pelaporan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan Jiwa meliputi pola
prilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien, dan resume. Catatan
hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan
individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan
Perlunya dilakukan API bertujuan sebagai berikut,
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi


Nama mahasiswa : Nanda Elanti Putri
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : Pukul 09.00-09.25 WIB (25 menit)
Tempat : Ruang Dahlia RS.X
Inisial Klien : Klien K, berjenis kelamin laki-laki
Interaksi ke : 1 (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruangan Tenang, terdapat Lima kursi, berhadapan dengan klien
Deskripsi Pasien : Berpenampilan rapi, menggunakan pakaian setelan formal
Tujuan Komunikasi :Klien dapat mengenal perawat, memperkenalkan dirinya dengan baik,
dan mau terbuka dengan permasalahannya.

Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi pak, bagaimana kabarnya pagi ini?
K: Selamat pagi ners, kabar saya baik seperti biasanya.
P: Pagi ini cuacanya cerah sekali ya, oh iya bisa disebutkan nama bapak siapa?
K: Saya Jang Ja Yeol.
P: Perkenalkan saya Ners Nanda yang akan merawat bapak di rumah sakit ini, lebih enaknya
bisa dipanggil siapa ya pak? Bagaimana kalau saya memanggil dengan sebutan pak Jang?
K: Iya boleh.
P: Bapak Jang saat ini berusia berapa tahun? Dan pak Jang ini berprofesi sebagai apa ya?
K: Sudah 34 tahun, profesi saya sebagai penulis.
P: Apakah pak Jang sudah berkeluarga?
K: Saya belum menikah ners. Saya sangat sibuk menulis demi memuaskan pembaca terhadap
tulisan saya.
P: Kira-kira sudah berapa hari pak Jang dirawat di rumah sakit ini?
K: Kurang lebih dua hari ners,
P: Lalu bagaimana dengan tanggapan pembaca dengan tulisan-tulisan bapak?
K: Mereka sangat menyukai tulisan saya bahkan ada yang sampai ingin menjadi seperti saya,
sampai-sampai dia sering mengikuti kemanapun saya pergi.
P: oh yaa wah sampai seperti itu ya pak. Pasti tulisan bapak sangat menginspirasi dia.
K: Iya ners terkadang saya sampai kerepotan karena dia selalu mengikuti saya.
P: Boleh saya diberi tahu, memangnya sekarang saat ini penggemar yang pak Jang ceritakan
sedang dimana?
K: Dia sedang duduk dikursi pojok itu ners, menanti saya selesai di interview.
P: Penggemar pak Jang itu siapa? Dan berusia berapa ya pak?
K: Dia berusia 16 tahun ners. Anak sekolah SMA Hwang Go kelas 2.
P: Lantas bagaimana dengan penampilannya?
K: Dia selalu masih memakai seragam ketika menemui saya, tapi tidak pernah memakai
sepatu sehingga kulit kakinya lecet dan berdarah cukup banyak.
P: sepertinya sudah cukup lama ya pak kita berbincang-bincang disini, apakah pak Jang
masih mengingat nama saya?
K: Ners Nanda kan?
P: Nah benar, senang sekali bisa bertemu dengan pak Jang hari ini. Semoga hari-hari bapak di
rumah sakit ini menyenangkan ya pak.
K: iya ners.

Komunikasi Non Verbal


P: memandang K sambil tersenyum
K: tersenyum
P: memandang P sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: memandang P dengan tersenyum
P: memandang K sambil tersenyum dan menjabat tangan K
K: menunduk
P: memandang sambil mengamati gerakan K
K: menunduk
P: memandang sambil mengamati gerakan K
K: menunduk lalu melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: menunduk
P: memandang K sambil tersenyum
K: memandang P dengan antusias
P: memandang K sambil tersenyum
K: memandang P lalu melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: Memandang K sambal mengamati lirikan K
K: Melihat sambil menunjuk tangan ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: memandang K sambal tersenyum
K: menunduk sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan sambal tersenyum
P: memandang K sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: melihat ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: memandang K sambil tersenyum dan menyentuh lengan K
K: memandang P
P: memandang K sambil tersenyum
K: menunduk

Analisa berpusat pada perawat beserta rasionalnya:


- Berniat membuka percakapan dengan klien dan berharap sapaan sederhana bisa di tanggapi
oleh K
Rasional: salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai memulai suatu percakapan
sehingga dapat terjalin rasa percaya.
- Ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Rasional: Topik ringan dapat memudahkan interaksi selanjutnya
- P ingin mengatahui nama klien
Rasional: mengenal nama klien akan membuat interaksi lebih nyaman
- P ingin menjalin kedekatan interview dengan K
Rasional: Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
- P ingin menanyakan tentang status pernikahan dan mencoba mengakrabkan suasana
Rasional: mengetahui lebih jauh selama ini klien hidup dengan siapa saja di lingkungannya
- P mulai mengkaji data umum klien
Rasional: Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
- P membahas topik terkait pekerjaan klien
Rasional: Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya
- P membahas topik terkait pekerjaan klien
Rasional: Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mengalihkan topik bahasan pembicaraan
Rasional: Pengalihan agar K tidak larut dengan halusinasinya
- P ingin mengakhiri fase 1 karena data yang didapat sudah mencukupi
Rasional: salam penutup berguna untuk memberikan kesan yang baik untuk mengakhiri
sebuah pertemuan dan pembicaraan

Analisa berpusat pada klien


- K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
- K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
- K merasa perkenalan hanya formalitas belaka
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K memberikan tanggapan yang baik terhadap pertemuan dengan P
- K menunjukkan rasa percayanya terhadap P

"

107. Nanda Elanti Putri

pada : 10 April 2017

"API. Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan suatu
bentuk pencatatan dan pelaporan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan Jiwa meliputi pola
prilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien, dan resume. Catatan
hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan
individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan
Perlunya dilakukan API bertujuan sebagai berikut,
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Analisa Proses Interaksi
Nama mahasiswa : Nanda Elanti Putri
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : Pukul 09.00-09.25 WIB (25 menit)
Tempat : Ruang Dahlia RS.X
Inisial Klien : Klien K, berjenis kelamin laki-laki
Interaksi ke : 1 (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruangan Tenang, terdapat Lima kursi, berhadapan dengan klien
Deskripsi Pasien : Berpenampilan rapi, menggunakan pakaian setelan formal
Tujuan Komunikasi :Klien dapat mengenal perawat, memperkenalkan dirinya dengan baik,
dan mau terbuka dengan permasalahannya.

Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi pak, bagaimana kabarnya pagi ini?
K: Selamat pagi ners, kabar saya baik seperti biasanya.
P: Pagi ini cuacanya cerah sekali ya, oh iya bisa disebutkan nama bapak siapa?
K: Saya Jang Ja Yeol.
P: Perkenalkan saya Ners Nanda yang akan merawat bapak di rumah sakit ini, lebih enaknya
bisa dipanggil siapa ya pak? Bagaimana kalau saya memanggil dengan sebutan pak Jang?
K: Iya boleh.
P: Bapak Jang saat ini berusia berapa tahun? Dan pak Jang ini berprofesi sebagai apa ya?
K: Sudah 34 tahun, profesi saya sebagai penulis.
P: Apakah pak Jang sudah berkeluarga?
K: Saya belum menikah ners. Saya sangat sibuk menulis demi memuaskan pembaca terhadap
tulisan saya.
P: Kira-kira sudah berapa hari pak Jang dirawat di rumah sakit ini?
K: Kurang lebih dua hari ners,
P: Lalu bagaimana dengan tanggapan pembaca dengan tulisan-tulisan bapak?
K: Mereka sangat menyukai tulisan saya bahkan ada yang sampai ingin menjadi seperti saya,
sampai-sampai dia sering mengikuti kemanapun saya pergi.
P: oh yaa wah sampai seperti itu ya pak. Pasti tulisan bapak sangat menginspirasi dia.
K: Iya ners terkadang saya sampai kerepotan karena dia selalu mengikuti saya.
P: Boleh saya diberi tahu, memangnya sekarang saat ini penggemar yang pak Jang ceritakan
sedang dimana?
K: Dia sedang duduk dikursi pojok itu ners, menanti saya selesai di interview.
P: Penggemar pak Jang itu siapa? Dan berusia berapa ya pak?
K: Dia berusia 16 tahun ners. Anak sekolah SMA Hwang Go kelas 2.
P: Lantas bagaimana dengan penampilannya?
K: Dia selalu masih memakai seragam ketika menemui saya, tapi tidak pernah memakai
sepatu sehingga kulit kakinya lecet dan berdarah cukup banyak.
P: sepertinya sudah cukup lama ya pak kita berbincang-bincang disini, apakah pak Jang
masih mengingat nama saya?
K: Ners Nanda kan?
P: Nah benar, senang sekali bisa bertemu dengan pak Jang hari ini. Semoga hari-hari bapak di
rumah sakit ini menyenangkan ya pak.
K: iya ners.

Komunikasi Non Verbal


P: memandang K sambil tersenyum
K: tersenyum
P: memandang P sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: memandang P dengan tersenyum
P: memandang K sambil tersenyum dan menjabat tangan K
K: menunduk
P: memandang sambil mengamati gerakan K
K: menunduk
P: memandang sambil mengamati gerakan K
K: menunduk lalu melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: menunduk
P: memandang K sambil tersenyum
K: memandang P dengan antusias
P: memandang K sambil tersenyum
K: memandang P lalu melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: Memandang K sambal mengamati lirikan K
K: Melihat sambil menunjuk tangan ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: memandang K sambal tersenyum
K: menunduk sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan sambal tersenyum
P: memandang K sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: melihat ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: memandang K sambil tersenyum dan menyentuh lengan K
K: memandang P
P: memandang K sambil tersenyum
K: menunduk

Analisa berpusat pada perawat beserta rasionalnya:


- Berniat membuka percakapan dengan klien dan berharap sapaan sederhana bisa di tanggapi
oleh K
Rasional: salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai memulai suatu percakapan
sehingga dapat terjalin rasa percaya.
- Ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Rasional: Topik ringan dapat memudahkan interaksi selanjutnya
- P ingin mengatahui nama klien
Rasional: mengenal nama klien akan membuat interaksi lebih nyaman
- P ingin menjalin kedekatan interview dengan K
Rasional: Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
- P ingin menanyakan tentang status pernikahan dan mencoba mengakrabkan suasana
Rasional: mengetahui lebih jauh selama ini klien hidup dengan siapa saja di lingkungannya
- P mulai mengkaji data umum klien
Rasional: Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
- P membahas topik terkait pekerjaan klien
Rasional: Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya
- P membahas topik terkait pekerjaan klien
Rasional: Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mengalihkan topik bahasan pembicaraan
Rasional: Pengalihan agar K tidak larut dengan halusinasinya
- P ingin mengakhiri fase 1 karena data yang didapat sudah mencukupi
Rasional: salam penutup berguna untuk memberikan kesan yang baik untuk mengakhiri
sebuah pertemuan dan pembicaraan

Analisa berpusat pada klien


- K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
- K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
- K merasa perkenalan hanya formalitas belaka
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K memberikan tanggapan yang baik terhadap pertemuan dengan P
- K menunjukkan rasa percayanya terhadap P
"

108. Nanda Elanti Putri

pada : 10 April 2017

"API. Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan suatu
bentuk pencatatan dan pelaporan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan Jiwa meliputi pola
prilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan
perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien, dan resume. Catatan
hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan
individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan
Perlunya dilakukan API bertujuan sebagai berikut,
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi


Nama mahasiswa : Nanda Elanti Putri
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : Pukul 09.00-09.25 WIB (25 menit)
Tempat : Ruang Dahlia RS.X
Inisial Klien : Klien K, berjenis kelamin laki-laki
Interaksi ke : 1 (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruangan Tenang, terdapat Lima kursi, berhadapan dengan klien
Deskripsi Pasien : Berpenampilan rapi, menggunakan pakaian setelan formal
Tujuan Komunikasi :Klien dapat mengenal perawat, memperkenalkan dirinya dengan baik,
dan mau terbuka dengan permasalahannya.

Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi pak, bagaimana kabarnya pagi ini?
K: Selamat pagi ners, kabar saya baik seperti biasanya.
P: Pagi ini cuacanya cerah sekali ya, oh iya bisa disebutkan nama bapak siapa?
K: Saya Jang Ja Yeol.
P: Perkenalkan saya Ners Nanda yang akan merawat bapak di rumah sakit ini, lebih enaknya
bisa dipanggil siapa ya pak? Bagaimana kalau saya memanggil dengan sebutan pak Jang?
K: Iya boleh.
P: Bapak Jang saat ini berusia berapa tahun? Dan pak Jang ini berprofesi sebagai apa ya?
K: Sudah 34 tahun, profesi saya sebagai penulis.
P: Apakah pak Jang sudah berkeluarga?
K: Saya belum menikah ners. Saya sangat sibuk menulis demi memuaskan pembaca terhadap
tulisan saya.
P: Kira-kira sudah berapa hari pak Jang dirawat di rumah sakit ini?
K: Kurang lebih dua hari ners,
P: Lalu bagaimana dengan tanggapan pembaca dengan tulisan-tulisan bapak?
K: Mereka sangat menyukai tulisan saya bahkan ada yang sampai ingin menjadi seperti saya,
sampai-sampai dia sering mengikuti kemanapun saya pergi.
P: oh yaa wah sampai seperti itu ya pak. Pasti tulisan bapak sangat menginspirasi dia.
K: Iya ners terkadang saya sampai kerepotan karena dia selalu mengikuti saya.
P: Boleh saya diberi tahu, memangnya sekarang saat ini penggemar yang pak Jang ceritakan
sedang dimana?
K: Dia sedang duduk dikursi pojok itu ners, menanti saya selesai di interview.
P: Penggemar pak Jang itu siapa? Dan berusia berapa ya pak?
K: Dia berusia 16 tahun ners. Anak sekolah SMA Hwang Go kelas 2.
P: Lantas bagaimana dengan penampilannya?
K: Dia selalu masih memakai seragam ketika menemui saya, tapi tidak pernah memakai
sepatu sehingga kulit kakinya lecet dan berdarah cukup banyak.
P: sepertinya sudah cukup lama ya pak kita berbincang-bincang disini, apakah pak Jang
masih mengingat nama saya?
K: Ners Nanda kan?
P: Nah benar, senang sekali bisa bertemu dengan pak Jang hari ini. Semoga hari-hari bapak di
rumah sakit ini menyenangkan ya pak.
K: iya ners.

Komunikasi Non Verbal


P: memandang K sambil tersenyum
K: tersenyum
P: memandang P sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: memandang P dengan tersenyum
P: memandang K sambil tersenyum dan menjabat tangan K
K: menunduk
P: memandang sambil mengamati gerakan K
K: menunduk
P: memandang sambil mengamati gerakan K
K: menunduk lalu melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: menunduk
P: memandang K sambil tersenyum
K: memandang P dengan antusias
P: memandang K sambil tersenyum
K: memandang P lalu melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: Memandang K sambal mengamati lirikan K
K: Melihat sambil menunjuk tangan ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: memandang K sambal tersenyum
K: menunduk sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan sambal tersenyum
P: memandang K sambil melirik ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
K: melihat ke arah kursi yang terletak di pojok ruangan
P: memandang K sambil tersenyum dan menyentuh lengan K
K: memandang P
P: memandang K sambil tersenyum
K: menunduk

Analisa berpusat pada perawat beserta rasionalnya:


- Berniat membuka percakapan dengan klien dan berharap sapaan sederhana bisa di tanggapi
oleh K
Rasional: salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai memulai suatu percakapan
sehingga dapat terjalin rasa percaya.
- Ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Rasional: Topik ringan dapat memudahkan interaksi selanjutnya
- P ingin mengatahui nama klien
Rasional: mengenal nama klien akan membuat interaksi lebih nyaman
- P ingin menjalin kedekatan interview dengan K
Rasional: Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
- P ingin menanyakan tentang status pernikahan dan mencoba mengakrabkan suasana
Rasional: mengetahui lebih jauh selama ini klien hidup dengan siapa saja di lingkungannya
- P mulai mengkaji data umum klien
Rasional: Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
- P membahas topik terkait pekerjaan klien
Rasional: Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya
- P membahas topik terkait pekerjaan klien
Rasional: Pengalihan agar klien tidak larut dalam halusinasinya
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mencoba menggali data lebih dalam
Rasional: Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah
klien
- P mengalihkan topik bahasan pembicaraan
Rasional: Pengalihan agar K tidak larut dengan halusinasinya
- P ingin mengakhiri fase 1 karena data yang didapat sudah mencukupi
Rasional: salam penutup berguna untuk memberikan kesan yang baik untuk mengakhiri
sebuah pertemuan dan pembicaraan

Analisa berpusat pada klien


- K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
- K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
- K merasa perkenalan hanya formalitas belaka
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K berusaha mengingat dan menjawab pertanyaan P
- K memberikan tanggapan yang baik terhadap pertemuan dengan P
- K menunjukkan rasa percayanya terhadap P
"

109. Yenny Paramitha

pada : 10 April 2017

"Yenny Paramitha
A2 / 131511133071

A. Konsep Analisa Proses Interaksi (API)


Analisis Proses Interaksi (API) menurut Bales adalah sistem keseimbangan (equilibrium).
Semua unsur komunikasi berada dalam keadaan seimbang. Terdapat jumlah yang sama antara
kategori tugas dan kategori sosio-emosional, dan kedua kategori tersebut dibagi dalam unsur
positif dan negatif yang sama. Jadi, Analisa proses interaksi (API) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Analisis Proses Interaksi (API) sangat bermanfaat dilakukan oleh perawat karena
memiliki banyak tujuan seperti, meningkatkan kemampuan berkomunikasi kepada klien,
meningkatkan kemampuan mendengar dari cerita yang disampaikan klien, meningkatkan
kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, dan membantu merawat untuk merencanakan
tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
Penelitian Bales menunjukan bahwa kelompok yang terlibat dalam kegiatan komunikasi yang
berkaitan dengan tugas dan kebutuhan antar pribadi cenderung mempertahankan
keseimbangan mereka. Hal ini dilakukan dengan cara meluangkan waktu yang lebih lama
pada kegiatan sosio-emosional dalam tahapan keseimbangan, dan begitu pula sebaliknya. Ada
tiga tahap dalam model analisa proses interaksi menurut Bales, diantaranya :
Tahap 1 : Orientation Phase
Pada tahap orientasi, anggota yang baru masuk dalam suatu kelompok atau baru mendirikan
suatu kelompok akan bertanya, mencari dan saling memberi informasi mengenai tujuan
kelompok dan hakekat tugas-tugas dalam kelompok; pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
antara lain.
Pada tahapan ini, anggota kelompok akan mencari konfirmasi dan melakukan orientasi akan
keberadaan kelompok tersebut.

Tahap 2 : Evaluation Phase


Pada tahap evaluasi, pertanyaan yang diajukan anggota kelompok berkisar seputar peran
anggota kelompok dalam tugas-tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok.
Pada tahap ini terjadi semacam pengekspresian opini dan perasaan dari anggota kelompok
tentang berbagai isu yang berkembang.

Tahap 3 : Control Phase


Para anggota kelompok akan saling membuat statement (pernyataan) dan mencari serta
memberi petunjuk pada sesama anggota. Disini akan bermunculan pendapat-pendapat yang
positif atau negatif dari anggota kelompok secara substansial.
Pada tahap ini akan mulai tampak solidaritas kelompok dan minat mereka dalam kelompok.

B. Analisa Proses Interaksi pada Klien dengan Masalah Keperawatan Risiko Bunuh Diri

Analisa Proses Interaksi

Nama Mahasiswa : Yenny Paramitha


Hari, tanggal : Senin, 11 April 2017
Waktu : 09.00 09.10 WIB (10 menit)
Tempat : Ruang Kapuas RSJ Jember
Inisial Klien : Ny. R
Usia : 45 tahun
Interaksi ke : I (Fase Orientasi/Fase Perkenalan)
Lingkungan : Posisi duduk berdampingan di samping tempat tidur klien.
Deskripsi : Penampilan Ny. R tampak rapi, rambut tersisir rapi, wajah bersih, dan sudah
mandi.
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan, P dan K dapat membina hubungan yang
harmonis.

Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi Bu, boleh saya duduk di samping Ibu ?
K : Pagi, ya silahkan.
Komunikasi Non Verbal
P : Tersenyum kepada klien sambil berdiri di samping tempat tidur K..
K : Menatap P dengan tersenyum.
Analisa Berfokus pada Klien
Merasa terkejut disapa oleh P.
Analisa Berfokus pada Perawat
Merasa ragu apakah kehadiran P akan diterima oleh K.
Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

Komunikasi Verbal
P : Wah suasana pagi hari ini sangat sejuk sekali ya Bu.
K : (tersenyum)
P : Oh ya Bu, perkenalkan saya Ners Yenny, mahasiswi praktik disini yang akan merawat ibu.
K : (diam)
P : Kalau boleh tau, nama Ibu siapa ?
K : Nama saya Rokhimah.
P : Ibu lebih suka saya panggil dengan sebutan apa ?
K : Panggil saja Ima.
P : Wah kedengaran menyenangkan ya Bu kalau dipanggil Ibu Ima.
K : Iya.
Komunikasi Non Verbal
P : Duduk di samping K sambil memandang jendela dan tersenyum kepada K.
K : Hanya tersenyum.
P : Sambil duduk di samping K, P memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan.
K : Diam.
P : P menggali lagi agar K mau berkenalan dengan P dengan tetap tersenyum.
K : Mau bersalaman dan menatap P dengan tersenyum.
P : Sikap terbuka dan tetap tersenyum.
K : Memperhatikan P dengan keraguan.
P : Sikap terbuka dan tetap tersenyum.
K : Menatap P dengan tersenyum.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Memandang jendela luar dengan tersenyum.
2. Merasa bingung tujuan kedatangan P menghampirinya.
3. Menjawab pertanyaan P yang duduk di sampingnya tanpa menatap ke arah P.
4. Mulai terbuka dan menjawab pertanyaan P dengan tersenyum.
Analisa Berfokus pada Perawat
1. Merasa senang karena K menjawab sapaan P dan mulai percakapan santai agar K tidak
merasa takut.
2. Berharap dapat melanjutkan pembicaraan dengan K.
3. Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P dan K mau
menyebutkan namanya.
4. Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.
Rasional
1. Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut.
2. Memperkenalkan diri dapat menumbuhkan rasa saling percaya kepada K.
3. Mengenal nama K dapat memudahkan proses interaksi.
4. Nama panggilan merupakan nama akrab K sehingga menciptakan rasa senang dan adanya
pengakuan atas namanya.

Komunikasi Verbal
P : Oh ya Bu Ima, kalau Ibu tidak keberatan bolehkah saya mengobrol dengan Ibu sebentar
sekitar 10 menit ?
K : Iya boleh Ners, silahkan.
Komunikasi Non Verbal
P : Tetap tersenyum dengan memperhatikan kondisi K.
K : Menatap ke arah P.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Mulai membuka diri dan mengikuti permintaan dari P.
2. Mau mendengar dengan serius dan memperhatikan P.
Analisa Berfokus pada Perawat
1. Berharap K mulai mau berinteraksi dengan P.
2. Berharap K mau terbuka dengan masalahnya dan menceritakannya kepada P.
Rasional
Kontrak waktu diperlukan untuk interaksi selanjutnya.

Komunikasi Verbal
P : Ibu Ima, saya praktik disini setiap hari selama 4 minggu dari jam 08.00-15.00. Saya akan
bersama-sama dengan Ibu Ima. Nanti kita akan membahas permasalahan yang Ibu Ima
rasakan. Untuk itu, saya berharap Ibu Ima dapat terbuka untuk berbagi cerita dengan saya.
Ibu Ima jangan khawatir, saya akan menjaga kerahasiaan cerita dari Ibu. Apakah Ibu Ima
setuju ?
K : Iya Ners saya setuju.
P : Ibu Ima, bagaimana perasaan Ibu hari ini ? Apakah semalam tidur Ibu nyenyak ?
K : Saya baik-baik saja. Semalam tidur saya juga nyenyak.
P : Kalau boleh tau, alasan Ibu Ima dibawa ke Rumah Sakit kenapa ya Bu ?
K : Saya dulu ketahuan mau gantung diri oleh adik saya.
Komunikasi Non Verbal
P : Dengan suara sedang namun tetap lembut kepada K dan tetap mempertahankan kontak
mata.
K : Menatap P lalu menundukkan wajah.
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : Menatap ke arah P dengan tersenyum.
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : Menundukkan wajah.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Menjawab pertanyaan P dengan santai.
2. Tidak merasa keberatan dengan permintaan P.
Analisa Berfokus pada Perawat
1. Merasa senang karena K mau mengatakan permasalahan yang dihadapi.
2. Merasa senang karena K setuju dengan kontrak pertemuan berikutnya.
Rasional
1. Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan perasaannya.
2. Pertantaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi Verbal
P : Oh begitu. Baiklah mungkin Ibu Ima mau beristirahat dan makan pagi, pertemuan kita di
pagi hari ini kita cukupkan sampai disini dulu ya Bu. Nanti kita akan lanjutkan pembicaraan
ini sekitar jam 11.00 pagi, tentang mengapa Ibu Ima mau melakukan gantung diri, apakah Ibu
Ima setuju ?
K : Iya Ners silahkan.
P : Bagus sekali Ibu Ima sudah mau cerita dengan saya. Selamat beristirahat dan selamat pagi
Ibu !
K : Terimakasih Ners. Selamat pagi !
Komunikasi Non Verbal
P : Tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum.
K : Menatap ke arah P.
P : Berdiri di samping K sambil mengulur tangan dan bersalaman dengan K sebagai tanda
perpisahan.
K : Membalas jabat tangan dan tampak tersenyum.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Tampak K tidak keberatan dengan kontrak waktu yang diajukan P.
2. Memandang P dengan tersenyum.
Analisa Berfokus pada Perawat
1. Tidak memaksakan diri untuk bertanya tentang masalah K dan mengalihkan pembicaraan.
2. Merasa yakin bahwa dengan mengakhiri pembicaraan adalah tindakan yang tepat agar K
bisa istirahat
Rasional
1. Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk membina hubunga n saling percaya.
2. Kontrak waktu penting untuk melakukan interaksi berikutnya.
"

110. Erna Yunita

pada : 10 April 2017

"Manfaat dari API adalah:


a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
"

111. Risniawati

pada : 10 April 2017

"Manfaat dari API adalah:


a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
"
112. Kifayatus Saadah

pada : 10 April 2017

"A.
Analisa proses interaksi (API) adalah alat kerja yang dipakai perawat atau mahasiswa untuk
memahami interaksi anatara perawat dan klien.
Api ini adalah alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP).
Beberapa Komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
non-verbal perawat dengan pasien, analisis berpust pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien.
1. Komponen Analisa Proses Interaksi (API)
a. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
c. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
d. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi.
2. Manfaat Analisa Proses Interaksi (API)
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
3. Tujuan Analisa Proses Interaksi (API)
a. Meningkatkan kemampuan mendengar
b. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
c. Memberi dasar belajar
d. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
e. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
B. Analisa Proses Interaksi

Inisial Klien : Nn. R


Usia : 18 tahun
Status Interaksi : Pertemuan ke 1
Lingkungan : Kondisi lingkungan klien tenang. Posisi klien duduk diatas tempat tidur, posisi
perawat duduk menghadap klien dan berada di samping tempat tidur klien.
Deskripsi klien : Klien menunjukkan wajah yang sedih dan termenung. Klien terlihat jarang
tidur.
Tujuan : Klien tidak mencoba tindakan bunuh diri dan dapat hidup lebih baik
Nama Mahasiswa : Kifayatus Saadah
Tanggal : 12 Maret 2016
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Salah satu ruangan di rumah sakit jiwa

Contoh percakapan :
Komunikasi Verbal :
P : selamat pagi mbak
K : selamat pagi
P : perkenalkan saya ners Kifa dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, yang
bertugas merawat mbak, kalau mbak namanya siapa ?
K : saya Nn. R
Komunikasi Non Verbal :
P : perawat menyapa dan memperkenalkan diri pada klien dengan selalu tersenyum dan
ramah, menggunakan bahasa yang sopan dan berperilaku lembut.
K : klien membalas dengan ekspresi terlihat sedih dan murung
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa ragu diawal apakah kehadirannya akan diterima oleh klien
Perawat senang karena sapaannya dibalas oleh klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien merasa agak ragu dan bimbang dengan kehadiran perawat, tapi pada akhirnya klien
menerima kedatangan perawat
Rasional :
Awal perkenalan dan sapaan akan meningkatkan hubungan saling percaya antara perawat dan
klien.

Komunikasi Verbal :
P : bagaimana kabarnya mbak R hari ini? Apakah lebih baik dari kemarin?
K : ya seperti ini ners
Komunikasi Non Verbal :
P : perawat tetap tersenyum dan mencoba membuat kenyamanan anatara klien dan perawat
K : klien masih terlihat sedih dan bahkan mulai menangis
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mencoba memulai komunikasi yang nyaman dengan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menangis karena merasa tertekan dengan masalahnya, dan mungkin mulai merasa
nyaman dengan perawat
Rasional :
Membangun komunikasi yang nyaman akan menambah kepercayaan klien untuk
menceritakan masalahnya

Komunikasi Verbal :
P : mbak R kenapa menangis? Jika ada yang mbak R pendam, ceritakan ke saya tidak apa-apa
K : saya takut ners, saya takut
Komunikasi Non Verbal :
P : perawat tetap mencoba menyamankan klien untuk bercerita
K : klien merasa ragu dan takut
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mencoba mencari cara dengan menyamankan klien supaya mau bercerita
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencoba percaya pada perawat, tapi agak ragu
Rasional :
Meningkatkan kenyamanan dalam berkomunikasi akan menambah kepercayaan antara klien
dan perawat

Komunikasi Verbal :
P : jangan takut mbak R, saya siap mendengarkan cerita mbak R. jika mbak R ingin
menangis, tangiskan saja mbak, jangan di pendam ya.
K : iya ners, tapi
P : tapi kenapa mbak ? saya akan menjaga rahasia dan masalah mbak. Mudah-mudahan saya
dapat membantu mengatasi masalah mbak. Karena itu saya sangat berharap mbak mau
bercerita kepada saya
K : saya takut orang tua saya marah dan mengacuhkan saya ners
P : kalau boleh saya tahu, bagaimana awal mula permasalahannya mbak?
K : dulu saya disarankan orang tua saya untuk masuk ke sekolah kedokteran, tapi saya tau
kemampuan saya tidak mumpuni , karena saya suka bermain music ners, terutama piano.
Saya ingin menjadi seorang pemain piano terkenal. tapi saya tidak berani melawan orang tua
saya dan saya merasa tertekan ners.
P : lalu apa penyebab orang tua mbak marah dan mengacuhkan mbak ?
K : sampai suatu saat saya merasa tidak kuat karena tekanan orang tua, saya memberanikan
diri untuk berbicara ke orang tua saya. Saya mengatakan tidak ingin masuk sekolah
kedokteran. Tapi malah saya dimarahi habis-habisan ners.
P : lalu kapan saat mbak merasa sangat tertekan, kalau saya boleh tahu
K : saat saya mengikuti ujian tes kedokteran sampai tiga kali dan saya ternyata gagal. Saat itu
orang tua saya benar-benar marah dan mengacuhkan saya. Saya bingung ners, saya tidak tahu
harus cerita kepada siapa. Saya takut ners, saya merasa tertekan setiap hari, bahkan saya
terkadang merasa ingin bunuh diri.
P : begini mbak, semua orang tentu memiliki impian. Mbak tidak salah, menjadi seorang
pemain piano terkenal adalah cita-cita yang sangat luar biasa.
K : iya ners, tapi selama ini tidak ada yang mendukung saya satupun. Saya merasa tidak ada
yang perhatian dan mendengar pendapat ke saya.
Komunikasi Non Verbal :
P : perawat mendengarkan cerita klien dengan seksama, perawat tertarik dengan cerita klien
K : klien bercerita dengan ekspresi sedih
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mencari titik permasalahan klien dan berusaha mencari solusi
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai percaya kepada perawat terbukti karena menceritakan segala permasalahan yang
dialami klien
Rasional :
Klien dapat menceritakan permasalahan yang dihadapi untuk sedikit meringankan beban dan
stress yang dirasakan.

Komunikasi Verbal :
P : sekarang mbak R bias cerita ke saya ya, jika ada masalah. Jangan merasa tidak ada yang
perhatian dan mengacuhkan mbak. mungkin orang tua mbak punya pemikiran yang berbeda
dan perlu sedikit informasi dan nasihat tentang apa yang sebenarnya mbak rasakan. Nanti
saya coba berbicara dengan orang tua mbak ya.
K : iya ners, terima kasih sudah mendengar cerita saya dan mau membantu saya
P : sekarang apakah mbak R sudah lebih lega?
K : iya ners, saya lebih lega
Komunikasi Non Verbal :
P : perawat tersenyum pada klien dan mencoba membuat klien tersenyum juga
K : klien mulai sedikit tersenyum meskipun tidak terlalu nampak
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mencoba menghibur klien, memberikan motivasi dan saran pada klien untuk hidup
lebih baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai mencoba mendengarkan apa yang perawat sarankan untuk hidup lebih
Rasional :
Motivasi dan saran sangat dibutuhkan oleh klien. Klien juga sangat membutuhkan orang yang
dapat dipercaya untuk mendengar ceritanya.

Komunikasi Verbal :
P : sekarang mbak R bias istirahat dulu ya, saya akan kembali ke ruangan. Mulai biasakan
untuk selalu berpikir positif dan jangan selalu di pendam sendiri ya masalahnya.
K : iya ners, terima kasih banyak. Saya akan coba melakukannya.
Komunikasi Non Verbal :
P : perawat tetap tersenyum dan bersikap sopan
K : klien mencoba tersenyum dan terlihat lebih baik dari ekspresi wajahnya
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat meninggalkan ruangan dan berusaha tetap memotivasi klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat lebih baik dan mau mendengarkan saran dari perawat untuk selalu berpikir
positif.
Rasional :
Motivasi dan saran selalu dibutuhkan, namun motivasi terbesar adalah dari diri sendiri.
Perawat membantu menumbuhkan semangat dari dalam diri klien.
"

113. Ririn Arianta

pada : 10 April 2017

"1.Definisi Analisa Proses Interaksi


Analisa Proses interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh tenaga kesehatan
khususnya perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Sedangkan teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada pesn atau informasi
yang disampaikan kepada kelompok dan bagaimana pengaruh pesan tersebut terhadap peran
dan kepribadian kelompok.
2.Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Dengan adanya analisa proses interaksi dapat meningkatkan ketrampilan dalam komunikasi,
meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien, mempermudah perawat dalam
penerapan proses keperawatan, memudahkan perawat dalam pendekatan terkait
perkembangan dan perubahan, perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi
dengan pasien, dan bisa menjadi data bagi pembimbing klinik untuk memberi arahan.
Tujuan dilakukannya Analisa Proses Interaksi adalah :
a)Meningkatkan kemampuan mendengar
b)Meningkatkan kemapuan berkomunikasi
c)Memberi dasar belajar artinya berua alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam
berinteraksi dengan klien sekaligus sebagai data untuk pembimbing klinik dalam memberikan
arahan.
d)Membantu prawat dalam merencanakan tindakan keperawatan
e)Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Didalam analisa proses interaksi terdapat 4 tahap atau fase yaitu :
1)Tahap preinteraksi : tahap perawat akan bertemu dengan klien
2)Tahap orientasi : tahap perawat pertama kali bertemu dengan klien
3)Tahap kerja : tahap perawat memulai kegiatan. Tugas perawat pada tahap ini adalah
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap prainteraksi.
4)Tahap terminasi: tahap perawat menghentikan interaksi dengan klien. dalam tahap ini bisa
merupakan tahap terminasi sementara atau akhir.

3.Analisa Proses Interaksi


Inisial Pasien : Ny. J.M.
Umur : 50 tahun
Status Interaksi : Interaksi 1(Fase perkenalan)
Lingkungan : di meja makan, saling berhadapan, suasana tenang diruang Anggrek 01 Rumah
Sakit Jiwa Menur, Surabaya
Deskripsi Pasien : Klien tampak kurang rapi, sambil membawa koran bekas
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
Hari/Tanggal/Waktu : Rabu, 29 Maret 2017 selama 30 menit dari pukul 09.00-09.30 WIB
Mahasiswa : Ririn Arianta

a. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi bu, boleh saya diduduk dikursi sebelah ibu ?
K : Silahkan.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang, tersenyum.
K : Ekspresi datar dan sedikit cuek

P : Memandang dan mendekati K


K : Ekspresi datar
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K

P : Merasa senang atas karena ada tanggapan dari klien walaupun masih agak cuek.
Analisa Berpusat Pada Klien
K : masih sedikit ragu dan cuek terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K : ragu terhadap orang baru


Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

b. Komunikasi Verbal
P : wah suasana di ruang ini nyaman ya bu, udaranya segar
K : (diam)
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang ke ruangan sambil melihat ke arah K
K : tidak menghiraukan sambil melihat-lihat koran yang dibawanya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : ingin memulai percakapan dengan topik yang ringan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : tidak menghiraukan dan asik dengan aktivitasnya
Rasional
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

c. Komunikasi Verbal
P : oh ya bu, perkenalkan saya Ririn. Mahasiswi praktik disini yang akan merawat ibu,
K : oh iya mbak

P : Nama ibu siapa?


K : Juariyah Masriatin
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan
K : Mengalihkan aktivitasnya mencoret-coret koran dan menjulurkan tangannya

P : ingin tahu nama pasien


K : masih sedikit ragu-ragu
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : Merasa bahwa K harus diberikan penjelasan mengenai kedatangan K
P : Ingin tahu nama pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : Mulai membuka diri tapi masih sedikit ragu-ragu
K : masih ragu-ragu
Rasional
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

d. Komunikasi Verbal
P : Ibu biasanya dipanggil siapa ?
K : dipanggil ibu Ju

P : Ibu asal nya dari mana ?


K : dari Gunung kidul, Jawa tengah
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : memandang P
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk dan berfikir
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P Senang walaupun jawaban singkat
P Masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : mencoba mengingat nama
K : mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
K : berpikir dan mengingat-ingat
K : senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

e. Komunikasi Verbal
P : wah, lumayan jauh ya bu, sudah berapa lama ibu berada disini ?
K : sudah lama, saya disini emm.. 5 tahun sepertinya.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : ikut tersenyum

K : Memandangi langit-langit sambil berfikir


P : Memandang K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Mulai mengkaji data umum pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berpikir dan berusaha mengingat
Rasional
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

f. Komunikasi Verbal
P : Sejak tahun berapa ibu disini ?
K : Tahun 2012 kemarin
Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya ingat
pasien
P senang karena mendapat respon dari K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berusaha mengingat
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana

g. Komunikasi Verbal
P : Ibu ingat nggak, kenapa ibu bisa dirawat di tempat ini ?
K : saya dulu sakit syaraf mbak terus dengan keluarga saya di bawa kerumah sakit ini

P : oh iya bu, saya lihat dari tadi ibu sibuk dengan koran-koran itu,, buat apa ya bu ?
K : oh koran ini, ini banyak sandi rahasianya mbak. Dan ini pekerjaan saya mbak, saya
seorang pencari kode rahasia. Saya bekerja disebuah perusahaan terkenal di Amerika. Setiap
hari saya harus mencari-cari kode rahasia dan mengirimkan kode tersebut ke Amerika. Saya
juga mempunyai sekretaris pribadi mbak, itu dia sedang duduk disamping saya. Tentang
pekerjaan saya jangan bilang-bilang ke yang lain ya mbak

P:-
K : Sekretaris saya sudah sangat profesional mbak, dia sudah bekerja dengan saya sekitar 70
tahun.

Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan keseriusan
K : Menunduk

K: Menunjukkan keseriusan

P : Bertanya perlahan
K: Menjawab pertanyaan P dengan serius dan menoleh ke ruangan sambil menunjuk
kesamping kanan pasien.

P: Kaget dan masih berusaha untuk mendengarkan K


K: Seperti menepuk-nepuk seseorang disampingnya, tersenyum dan berbisik.
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung

P mengkaji lebih jauh aktivitas pasien


P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihat

P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K


Analisa Berpusat Pada Pasien
K mengingat-ingat
K mengalami halusinasi lihat
K melihat sekretaris dan mencoba menceritakannya pada P
Rasional
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

h. Komunikasi Verbal
P : Ibu Ju apakah sudah berkeluarga ?
K : Sudah mbak, anak saya tiga. Semuanya bekerja. Tidak ada yang kuliah, ini semua gara-
gara saya tidak bisa membiayai kuliahnya. Saya dipecat dari perusahaan. Untung saya di
terima diperusahaan Amerika dan memiliki sekretaris pribadi yang handal.
P:-
Komunikasi Non-Verbal
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
K : Menunduk sambil nyerocos dan sedih
P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: berusaha mengkaji data lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari keadaan nya
P menemukan adanya flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab.
P mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinya
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menikmati waham yang dirasakannya
K terbawa perasaan haru terkait cerita tentang keadaannya dulu
Rasional
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat

i. Komunikasi Verbal
P : Ibu sepertinya kerasan ya tinggal disini ?
K: Iya mbak, enak disini suasananya nyaman bisa kerja maksimal. Tidak diganggu oleh anak-
anak saya.

P :Keluarga Ibu sering menjenguk ibu disini?


K: iya sebulan sekali
Komunikasi Non-Verbal
P : Melihat halaman
K : menunduk

K : Ikut melihat halaman


P : memperhatikan

P : Memandang K sambil tersenyum


K : Menoleh P

K : Menunduk lagi
P : Memperhatikan respon K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K


P senang mendapatkan jawaban K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab sekenanya

K berusaha mengingat keluarganya


K ingat terhadap keluarganya
Rasional
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

j. Komunikasi Verbal
P: oh iya ibu, tadi saya sudah berkenalan dengan ibu, masih ingat nggak dengan nama
saya ?
K: Mbak Ririn
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Menoleh

K : Memandang P dan tersenyum


P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
Rasional
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

k. Komunikasi Verbal
P: wah, ternyata asik sekali ya ngobrol-ngobrol dengan ibu. Kapan-kapan boleh ngobrol lagi
ya bu, ? Bagaimana kalau kalau besok pagi kita ngobrol lagi ?
K: boleh kok mbak

P : Kita besok ngobrol-ngobrol tentang keluarga ibu dan pekerjaan ibu ya ?, bagaimana bu
setuju? Nanti sembari saya periksa tekanan darah ibu.
K : iya mbak boleh-boleh
Komunikasi Non-Verbal
P: Memegang tangan lalu pundak K
K: menoleh kearah p dan tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
P menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya
P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
K memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan
K setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Rasional
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak.
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak

l. Komunikasi Verbal
P : Terimakasih ibu, atas kersediaan ibu ngobrol-ngobrol dengan saya, selamat sore.
K : iya sore mbak
Komunikasi Non-Verbal
P: mengulurkan tangan kepada K dan berjabat tangan.
K : menoleh dan menjabat tangan P

P : tersenyum lalu menunduk


K: tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien.

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase 1(perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik, klien cukup kooperatif
walaupun pada awal nya klien masih ragu-ragu dan sering terganggu dengan halusinasinya.
Data yang didapatkan adalah pasien mengalami halusinasi, menarik diri , koping keluarga
kurang efektif. Kontrak selanjutnya sudah dijadwalkan dengan pasien dan pasien menerima
kontrak tersebut. secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan pada fase berikutnya.

Sumber : Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET

"

114. Adhe Kukuh SLP

pada : 10 April 2017

"ANALISA PROSES INTERAKSI


Analisa proses interaksi adalah suatu alat kerja atau metode yang digunakan untuk
memahami interaksi yang terjadi antara klien dengan perawat. Analisis proses interaksi
sangat dibutuhkan oleh perawat. Tujuan dari analisa proses interaksi untuk meningkatkan
keterampilan komunaksi perawat sehingga; dapat meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, mempermudah pendekatan pada klien, dan dapat membantu perawat dalam
menegakkan diagnosa keperawatan. Terdapat beberapa komponen dalam API, antaralain;
1. Komunikasi verbal antara perawat dan klien
2. Komunikasi non verbal antara perawat dan klien
3. Analisa yang berpusat pada perawat
4. Analisa yang berpusat pada klien
5. Rasional dan makna dari interaksi yang terjadi
6. Kesan dan rencana tindak lanjut perawat

Inisail Klien : Ny. N


Nama Mahasiswa : Adhe Kukuh
Status Interaksi Perawat-Klien : Pertemuan I (Orientasi dan kerja)
Tanggal : 10 April 2017
Lingkungan : R. Bougenville
Jam : 19.00-20.00 WIB
Deskripsi Klien : Klien tampak sedih, lemah, lesu dan berpakaian rapi
Tujuan Interaksi : Klien mampu mengungkapkan perasaan yang dialami saat ini, klien
mampu mengontrol keinginannya bunuh diri

Komunikasi Verbal
Ners A : Selamat pagi, perkenalkan nama saya ners Adhe Kukuh, biasa dipanggil Adhe.
Nama mbak siapa dan senang dipanggil siapa?
K :Ya ners, saya Nada Narissa, biasa dipanggil Nada.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Mempertahankan kontak mata.
K : Diam, menatap perawat.
K : Menatap perawat, suara pelan.
Ners A : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, mendengarkan klien.
Analisa berpusat pada Klien
K : Ingin menceritakan apa yang sedang dirasakan klien saat ini.
K : Mengungkapkan perasaan apa yang dialami klien saat ini.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mencoba membina hubungan saling percaya dengan klien.
Ners A : Mulai merasakan kien mau berinteraksi dengan perawat.
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien.
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.

Komunikasi Verbal
Ners A : Pada malam ini, saya bertugas di ruang Bougenville ini dari jam 4 sore sampai jam
10 malam. Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak Nada rasakan
selama ini? Waktunya selama 10 menit, tempatnya dimana?
K : Disini aja ners.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien.
K : Melihat perawat, berpikir.
K : Berpikir, menjawab pertanyaan.
Ners A : Mendengarkan dengan sikap terbuka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mulai merasakan perawat ingin mendengarkan permasalahan klien.
K : Menyepakati kontrak.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Memulai menggali perasaan dan permasalan klien.
Ners A : Senang klien mau menyepakati kontrak.
Rasional
Pengidentifikasi tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul. Merumuskan kontrak
bersama pasien untuk mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk
berinteraksi.

Komunikasi Verbal
Ners A : Baiklah, bagaimana perasaan mbak Nada saat ini?
K : Saya sedih ners.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien.
K : Bicara pelan, ekspresi wajah sedih.
Ners A : Memandang klien, diam, berpikir mendengar jawaban klien.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mulai merasakan perawat ingin mendengarkan permasalahan klien.
K : Mencoba mengidentifikasi perasaan yang dialami saat ini.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Memulai menggali perasaan dan permasalan klien.
Ners A : Mencoba memahi dan merasakan keluhan klien saat ini.
Rasional
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan mengidentifikasi masalah utama yang terjadi
pada klien.

Komunikasi Verbal
Ners A : Sedih bagaimana? Apa yang membuat Nada bersedih?
K : Saya merasa tidak berguna untuk hidup lagi ners.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Menatap dan memperhatikan klien, menganggukkan kepala, sikap terbuka.
K : Menundukkan kepala, diam.
K : Melihat lingkungan sekitar, menatap perawat.
Ners A : Menatap, memperhatikan klien, dan menganggukkan kepala, sikap terbuka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mencoba mengidentifikasi perasaan sedih yang dialami saat ini.
K : Mencoba mengidentifi-kasi perasaan yang dialami saat ini.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Menggali permasalahan yang dialami klien,
Ners A : Mencoba memahami dan merasakan keluhan klien saat ini.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus masalah yang dihadapi klien.
Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada klien.

Komunikasi Verbal
Ners A : Apa yang membuat mbak Nada merasa tidak berguna lagi?
K : Saya selalu menyusahkan orang tua saya ners, yaa selalu menyusahkan.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Sikap terbuka dan empati.
K : Memperhatikan perawat.
K : Menjawab pertanyaan, menundukkan kepala, diam.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Merasakan bahwa perawat memperhatikan klien.
K : Sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Menggali permasalahan yang dialami klien.
Ners A : Jawaban tidak sesuai dengan yang diharapkan perawat.
Rasional
Klarifikasi berupaya menjelaskan ke dalam kata-kata ide atau pikiran klien yang kurang jelas.

Komunikasi Verbal
Ners A : Oh jadi Nada merasa selalu menyusahkan orang tua Nada? Lalu apakah ada hal lain
lagi yang membuat Nada merasa tidak berguna lagi?
K : Saya merasa usaha saya tidak dihargai oleh orang-orang itu ners.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, sikap terbuka dan empati.
K : Diam sambil berpikir.
K : Menjawab pertanyaan, intonasi suara agak tinggi.
Ners A : Mendengarkan, posisi badan lebih membungkuk.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mulai merasakan perawat peduli terhadap klien.
K : Mencoba memahami pertanyaan perawat dan menjawab.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mendengar permasalahan yang diungkapkan klien.
Ners A : Jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat.
Rasional
Memberikan kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap
mengarahkan komunikasi untuk mencapai tujuan.
Komunikasi Verbal
Ners A : Kalau boleh saya tahu, siapa orang-orang yang Nada maksud?
K : Beberapa orang yang satu organisasi dengan saya. Saya merasa mereka tidak mau tahu
bagaimana usaha keras saya, bagaimana perasaan saya, mereka egois, seenaknya sendiri.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berpikir.
K : Menjawab pertanyaan dengan intonasi tinggi, menatap perawat.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Ingin segera mengatakan siapa orang-orang yang dimaksud.
K : Menjelaskan orang yang dimaksud tadi.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mencoba menggali siapa orang-orang yang dimaksud klien.
Ners A : Ingin segera klien dapat mengidentifikasi orang-orang yang dimaksud.
Rasional
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien.

Komunikasi Verbal
Ners A : Kalau begitu bagaimana perasaan Nada ketika bertemu orang-orang tersebut?
K : Kesal. Saya lebih memilih menghindar ketika akan bertemu mereka.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikao terbuka
K : Diam sambil berpikir, ekspresi wajah tegang.
K : Menjawab pertanyaan dengan intonasi tinggi, menatap perawat.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Ingin segera meng-ekspresikan kekesalan terhadap orang-orang yang dimaksud.
K : Mengungkapkan pe-rasaan kesal terhadap orang-orang yang dimaksud.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mencoba menggali perasaan klien.
Ners A : Berusaha memahami perasaan klien.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih memperjelas pertanyaan yang diberikan oleh
perawat.

Komunikasi Verbal
Ners A : Apakah karena hal itu, jadi mbak Nada merasa selalu menyusahkan orang tua?
Bagaimana bisa?
K : Orang tua saya telah membiayai saya kuliah, tapi karena orang-orang itu saya tidak bisa
fokus.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berpikir, ekspresi wajah tegang.
K : Menjawab pertanyaan, menatap perawat.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Merasakan perawat peduli terhadap klien.
K : Mencoba menjawab pertanyaan.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengklarifikasi permasalahan yang diungkapkan klien.
Ners A : Jawaban sesuai dengan harapan perawat.
Rasional
Mengidentifikasi tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul.

Komunikasi Verbal
Ners A : Tidak fokus yaa.. Apakah yang mbak Nada jadi sering mengalami kesulitan
konsentrasi?
K : Iya ners. Saya sulit konsentrasi saat kuliah. Saat di kos saya sering terdiam, bingung mau
ngapain padahal tugas saya sangat banyak.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Sikap terbuka dan empati.
K : Memperhatikan perawat.
K : Menjawab pertanyaan dengan cepat, menatap perawat.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Menganalisa maksud pertanyaan perawat.
K : Mencoba meng-ungkapkan permasalahan yang dialami.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengklarifikasi perma-salahan yang diungkapkan klien.
Ners A : Jawaban sesuai dengan harapan perawat.
Rasional
Mengidentifikasi tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul.

Komunikasi Verbal
Ners A : Saat mbak Nada mengalami hal seperti itu, apakah yang mbak Nada lakukan?
Terutama saat mbak Nada di kos.
K : Yaa diam, merenung ners, soalnya gak tau harus ngapain dan tidak tau harus cerita ke
siapa? Ujungnya paling yaa nangis.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Sikap terbuka, menatap klien.
K : Berpikir, memperhatikan perawat
K : Menjawab pertanyaan dengan cepat, menatap perawat.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mengingat kembali apa yang biasa dilakukan saat mengalami hal demikian, terutama saat
di kos.
K : Mengungkapkan cara yang biasa dilakukan saat mengalami hal demikian.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengidentifikasi cara yang dilakukan klien saat mengalami hal demikian, terutama
saat di kos.
Ners A : Berusaha memahami klien.
Rasional
Respon maladaptif klien dapat menjadi stessor pemicu munculnya masalah baru.

Komunikasi Verbal
Ners A : Apakah mbak Nada berniat untuk menyakiti diri sendiri atau ingin bunuh diri?
K : Iya ners.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Memperhatikan perawat.
K : Menjawab pertanyaan dengan cepat, menatap perawat.
Ners A : Menatap klien, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mengingat kembali apakah pernah ada niat bunuh diri.
K : Mengatakan bahwa klien pernah ada niat yang tidak baik untuk diriya sendiri.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengidentifikasi apa-kah ada risiko bunuh.
Ners A : Jawaban tidak sesuai dengan harapan perawat.
Rasional
Eksplorasi niat dan tindakan klien dapat mengidentifikasi stessor yang dialami klien dan
menentukan tindakan apa yang harus dilakukan perawat.

Komunikasi Verbal
Ners A : Itu hanya sekedar niat atau sudah pernah mbak Nada lakukan? Dan niatnya hanya
ingin menyakiti diri atau ingin mati?
K : Yang pernah saya lakukan adalah menyakiti diri ners.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Kontak mata, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka.
K : Mendengarkan perawat.
K : Menjawab pertanyaan.
Ners A : Mendengarkan, sikap terbuka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Memikirkan maksud pertanyaan perawat.
K : Mengungkapkan bahwa klien pernah menyakiti diri sendiri.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengidentifikasi apa-kah niat klien hanya untuk menyakiti diri atau bunuh diri.
Ners A : Mendengarkan ungkap-an bahwa klien pernah menyakiti dirinya sendiri.
Rasional
Klarifikasi berupaya menjelaskan ke dalam kata-kata ide atau pikiran klien yang kurang jelas.

Komunikasi Verbal
Ners A : Bagaimana mbak Nada melakukannya?
K : Saya memukuli kepala saya dengan tangan dan membenturkannya ke tembok.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas.
K : Mendengarkan perawat.
K : Menjawab pertanyaan dengan cepat, menatap perawat.
Ners A : Menatap klien, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mengingatingat caranya menyakiti diri sendiri.
K : Mengungkapkan caranya menyakiti diri sendiri.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mencoba mengidentifikasi bagaimana cara klien menyakiti diri.
Ners A : Mendengar ungkapan klien tentang caranya menyakiti diri.
Rasional
Eksplorasi tindakan klien dapat mengidentifikasi stessor yang dialami klien dan menentukan
tindakan apa yang harus dilakukan perawat.

Komunikasi Verbal
Ners A : Dimana mbak Nada melalukannya? Apakah ada yang mengetahui saat mbak Nada
melakukan itu?
K : Di kamar kos saya ners Tidak ada yang tahu karena kos saya hanya bertiga, tapi kedua
teman saya jarang di kos dan saat itu kedua teman kos saya sedang tidak di kos.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas.
K : Mendengarkan perawat.
K : Menjawab pertanyaan
Ners A : Mendengarkan, sikap ter-buka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Menganalisa maksud pertanyaan perawat.
K : Menjawab dimana tempat dan bagaimana situasi saat klien menyakiti diri sendiri.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengidentifikasi situasi dan tempat dimana dia melakukan.
Ners A : Ingin segera klien dapat mengidentifikasi tempat dan situasi seperti apa saat klien
menyakiti diri.
Rasional
Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada klien.

Komunikasi Verbal
Ners A : Apakah itu adalah kejadian pertama dan satu-satunya yang mbak Nada lakukan
untuk menyakiti diri atau pernah melakukannya lagi?
K : Itu pertama kali dan satu-satunya.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas.
K : Berpikir, mendengarkan perawat.
K : Menjawab pertanyaan
Ners A : Mendengarkan, sikap ter-buka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mendengar maksud pertanyaan perawat.
K : Mencoba menjawab pertanyaan.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Menanyakan frekuensi klien menyakiti diri.
Ners A : Jawaban sesuai dengan yang diharapkan perawat
Rasional
Eksplorasi tindakan klien dapat meng-identifikasi stessor yang dialami klien dan menentukan
tindakan apa yang harus dilakukan perawat.

Komunikasi Verbal
Ners A : Apakah itu niat yang pertama atau sebelumnya pernah berniat tapi tidak dilakukan?
K : Itu niat pertama saya untuk menyakiti diri sendiri sus.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas.
K : Berpikir, mendengarkan perawat.
K : Menjawab pertanyaan
Ners A : Mendengarkan, sikap ter-buka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mendengar maksud pertanyaan perawat.
K : Mencoba menjawab pertanyaan.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengidetifikasi apakah klien dahulunya sudah pernah mempunyai niat tapi tidak
dilakukan.
Ners A : Mendengarkan jawaban klien.
Rasional
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran klien.

Komunikasi Verbal
Ners A : Lalu apa yang mbak Nada rasakan sekarang? Apakah ada niat atau keinginan
menyakiti diri sendiri?
K : Saya sedih ners, saya tidak berguna lagi.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas.
K : Menatap perawat.
K : Bicara pelan, ekspresi wajah sedih.
Ners A : Memandang klien, diam, berpikir mendengar jawaban klien
Analisa berpusat pada Klien
K : Mendengar maksud pertanyaan perawat.
K : Klien bersedih dan merasa tidak berguna.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Menggali perasaan klien dan mengidentifikasi adakah niat untuk menyakiti diri.
Ners A : Berusaha memahami perasaan klien dan mencari cara agar klien tidak melakukan
tindakan yang membahayakan dirinya..
Rasional
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien

Komunikasi Verbal
Ners A : Baiklah, tampaknya mbak Nada membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk menyakiti diri. Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar mbak Nada ini untuk
memastikan tidak ada benda-benda yang yang membahayakan.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Tersenyum, menatap klien, memeriksa seluruh isi kamar.
K : Diam, melihat parawat yang sedang memeriksa ruangan.
Analisa berpusat pada Klien
K : Wajah klien terlihat sedih dan mengungkapkan bahwa klien sudah tidak berguna.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Memastikan bahwa tidak ada benda-benda berbahaya di sekitar klien.
Rasional
Melindungi klien agar tidak sampai melakukan bunuh diri.

Komunikasi Verbal
Ners A : Nah, mbak Nada tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup,
maka saya tidak akan membiarkan mbak Nada sendiri.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Menatap klien, bicara lebih dipertegas.
K : Menatap perawat.
Analisa berpusat pada Klien
K : Merasa bahwa perawat memperhatikan klien.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Memikirkan teknik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara mengatasi
keinginan untuk bunuh diri.
Rasional
Dengan menemani klien diharapkan klien bisa mengatasi keinginannya untuk bunuh diri.

Komunikasi Verbal
Ners A : Sekarang saya ingin mengajarkan cara mengatasi ketika keinginan bunuh diri itu
muncul.
K : Gimana caranya ners?
Komunikasi non Verbal
Ners A : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk.
K : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Bertanya, menatap perawat.
Ners A : Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Ingin segera mendapatkan cara untuk mengatasi keinginan klien untuk bunuh diri.
K : Ingin cepat mendapat-kan informasi.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Ingin mengajarkan cara mengatasi ketika keinginan klien untuk bunuh diri muncul.
Ners A : Memikirkan teknik yang mudah untuk mengatasi permasalahan klien.
Rasional
Membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara yang konstruktif.

Komunikasi Verbal
Ners A : Kalau keinginan bunuh diri itu muncul, maka untuk mengatasinya, mbak Nada harus
langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang
sedang besuk. Jadi mbak Nada jangan sampai sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga
atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri hidup. Saya yakin, mbak Nada dapat
mengatasi masalah.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Menatap klien, memegang pundak klien sambil berbicara
K : Mendengarkan dengan penuh perhatian, menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mencoba memahami cara tersebut.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Mengajarkan cara untuk mengatasi keinginan untuk bunuh diri.
Rasional
Membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara yang konstruktif.

Komunikasi Verbal
Ners A : Bagaimana perasaan mbak Nada setelah kita berbincang-bincang? Sudah paham kan
dengan apa yang saya katakan tadi?
K : Senang sekali suster, sekarang saya sudah tahu bagaimana cara mengatasi keinginan
bunuh diri. Saya harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan ini dan juga
keluarga atau teman yang sedang besuk jika keinginan bunuh diri itu muncul.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Sedikit membungkukkan badan, tersenyum.
K : Diam, menatap perawat, tersenyum.
K : Menatap perawat, kontak mata dipertahankan, tersenyum.
Ners A : Tersenyum, sikap terbuka.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mencoba mengidentifikasi perasaan setelah berinteraksi dengan perawat
K : Mengungkapkan perasaan setelah berinteraksi dengan perawat
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Melakukan evaluasi subjektif untuk menggali perasaan klien.
Ners A : Senang dengan jawaban klien.
Rasional
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.

Komunikasi Verbal
Ners A : Bagus, sekarang mbak Nada sudah tahu yaa cara mengatasinya. Misalnya saja, saat
ini keinginan untuk bunuh diri muncul, coba peragakan yang telah saya ajarkan tadi.
K : Ners tolong temani saya, saat ini keinginan saya untuk bunuh diri sedang muncul, tolong
jangan biarkan saya sendiri, tolong temani saya.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Intonasi suara sedikit tinggi, kontak mata dipertahankan.
K : Berpikir, diam, memperhatikan perawat.
K : Bicara dengan intonasi suara sedikit ditinggikan, menatap perawat, kontak mata.
Ners A : Memperhatikan klien, tersenyum.
Analisa berpusat pada Klien
K : Mengingat kembali apa yang sudah diajarkan.
K : Mencoba memprak-tikkan apa yang sudah diajarkan perawat.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Melakukan evaluasi objektif untuk melihat kemampuan kognitif dan psikomotor
yang telah diajarkan.
Ners A : Senang dengan kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah dipahami klien.
Rasional
Evaluasi kognitif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai klien.

Komunikasi Verbal
Ners A : Waah bagus sekali, mbak Nada sudah mengerti cara mengatasi perasaan ingin bunuh
diri. Saya akan menemani mbak Nada terus sampai keinginan bunuh diri hilang.
Komunikasi non Verbal
Ners A : Tersenyum, mengacung-kan jempol, kontak mata.
K : Tersenyum, mengang-gukkan kepala.
Analisa berpusat pada Klien
K : Merasa nyaman dengan perawat yang mau menemani dan mengajakknya bicara.
Analisa berpusat pada Perawat
Ners A : Respon klien yang kooperatif lebih memotivasi perawat.
Rasional
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien. Menemani klien agar klien tidak
berfokus pada keinginannya untuk bunuh diri.
"

115. Nurul Fauziyah

pada : 10 April 2017

"A. Definisi API


Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan API
1. Meningkatkan ketrampilan komunikasi
2. Meningkatkan kemampuan mendengar
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Memberi dasar pembelajaran dalam arti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat (mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan menjadi data bagi CE
/ supervisor / pembimbing untuk memberi arahan.
5. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
6. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Komponen API :
1. Komunikasi verbal perawat dan klien
2. Komunikasi non verbal perawat dan klien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Rasional dan makna dari komunikasi
5. Kesan perawat
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Komunikasi Verbal Perawat dan Klien:
1. Ucapan verbal Perawat ( apa yang diucapkan perawat dan didengar oleh klien)
2. Ucapan verbal Klien (apa yang diucapkan klien dan didengar oleh perawat)
Komunikasi Non Verbal Perawat dan Klien:
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
saat mendengar.

B. Contoh Analisa Proses Interaksi Pada Klien dengan Gangguan Persepsi Sensori
Halusinasi.

Inisial klien : Tn D
Hari/Tanggal : Minggu, 9 April 2017
Usia : 35 Tahun
Waktu : 10.00-11.00
Nama Mahasiswa : Nurul Fauziyah
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan I (Orientasi dan kerja)
Tempat : R. Gatot kaca
Lingkungan: Meja makan, suasana tenang, posisi disebelah klien
Deskripsi pasien : Klien tampak sedang melamun , walaupun duduk bersama teman-
temannya, hanya berdiam diri
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mampu mengenal halusinasinya, mengontrol
halusinasi dengan satu cara.

KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya ners Nurul Fauziyah, senang dipanggil Ziyah, nama
bapak siapa? Sukanya dipanggil siapa?
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menatap perawat, suara pelan
P: Mempertahankan kontak mata, mendengarkan klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Ingin menceritakan apa yang sedang dirasakan klien saat ini.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba membina hubungan saling percaya dengan klien
RASIONAL
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien,
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Ya suster, saya Dimyati biasa dipanggil Dimi
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan
K: Diam, menatap perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan perasaan apa yang dialami klien saat ini
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mulai merasakan klien mau berinteraksi dengan perawat
RASIONAL
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien,
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan Dimi sekarang?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K: Melihat perawat, berfikir
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mulai merasakan perawat ingin mendengarkan permasalahan klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Memulai menggali perasaan dan permasalahan klien
RASIONAL
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Biasa aja suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Bicara sedikit keras, ekspresi wajah tegang
P: memandang klien, diam berfikir melihat jawaban pasien.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengidentifikasi perasaan yang dialami saat ini.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: mencoba memahai dan merasakan keluhan klien saat ini
RASIONAL
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Apa yang dimaksud biasa aja? kalau tidurnya semalam bagaimana?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka
K: Menganggukan kepala, diam
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: mengungkapkan permasalahan yang dihadapi
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: menggali permasalahan yang dialami klien
RASIONAL
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien

KOMUNIKASI VERBAL
K: Badan saya lemes suster, semalam tidak bisa tidur
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Melihat lingkungan sekitar, Menatap klien.
P: Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengingat kembali kejadian semalam
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mendengarkan permasalahan yang diungkapkan oleh klien.
RASIONAL
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien

KOMUNIKASI VERBAL
P: Apa yang membuat dimi semalam tidak bisa tidur?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sikap terbuka dan empati.
K: memperhatikan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: mengungkapkan perasan klien sat ini
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: melakukan klarifikasi terhadap masalah yang dihadapi klien, kontrak waktu pertemuan
RASIONAL
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata kata ide atau pikiran pasien yang tidak
jelas atau meminta klien menjelaskan artinya.
KOMUNIKASI VERBAL
K: Saya mendengar suara yang menakutkan setiap malam
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: suara pelan, sedikit menunduk
P: sikap terbuka, empati, mendengarkan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Merasakan bahwa perawat memperhatikan klien K mau mengungkapkan perasaan yang
dialami,pasien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P:.Mendengarkan permasalahan yang ungkapkan oleh klien.
RASIONAL
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata kata ide atau pikiran pasien yang tidak
jelas atau meminta klien menjelaskan artinya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Oh jadi Dimi mendengar suara tangisan bayi? Baiklah sekarang kita akan bicara tentang
suara yang menakutkan yang di dengar dimi waktunya selama 10 menit, tempatnya dimana?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K: Mempertahankan kontak mata, diam, mendengarkan.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: mulai merasakan perawat peduli terhadap klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P:.Mengklarifikasi permasalahan yang diungkapkan klien
RASIONAL
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul Merumuskan kontrak
bersama pasien untuk mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk
berinteraksi

KOMUNIKASI VERBAL
K: Disini saja suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Berfikir, menjawab pertanyaan.
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: menyepakati kontak
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang klien mau menyepakati kontak
RASIONAL
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul Merumuskan kontrak
bersama pasien untuk mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk
berinteraksi

KOMUNIKASI VERBAL
P: Baiklah tadi Dimi katakan mendengar suara- suara pada malam hari, apakah sering
didengarnya, berapa kali dalam sehari?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K: diam, mendengarkan, menatap perawat,
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mendengarkan maksud pertanyaan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: menanyakan frekuensi mendengar suara-suara
RASIONAL
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya

KOMUNIKASI VERBAL
K: Saya mendengarnya pada malam hari, yah sering juga suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Berfikir, menjawab pertanyaan.
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Bingung untuk menjawab pertanyaan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: jawaban tidak sesuai dengan yang diharapkan perawat
RASIONAL
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Kira-kira berapa sering didengarnya suara itu pada malam hari apa satu kali,dua kali atau
sepanjang malam
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K: Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengingat-ingat kembali dan memahami isi pertanyaan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: memfokuskan isi pertanyaan kembali dengan member beberapa alternative pilihan
RASIONAL
Memberi kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap mengarahkan
komunikasi untuk mencapai tujuan.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Dua sampai tiga kali suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menjawab pertanyaan, intonasi suara agak tinggi.
P: mendengarkan, posisi badan lebih membungkuk
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba menjawab pertanyaan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P Jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat
RASIONAL
Memberi kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap mengarahkan
komunikasi untuk mencapai tujuan.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Biasanya pada saat kapan suara itu muncul dan apa yang dirasakan Dimi saat mendengar
suara-suara itu.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K: Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Ingin segera mengekpresikan kekesalan terhadap suara-suara yang didengar.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba menggali perasan klien terhadap suara-suara itu.
RASIONAL
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami pasien

KOMUNIKASI VERBAL
Suara itu muncul kalau saat malam hari suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba menjelaskan waktu munculnya suara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Jawaban belum sesuai dengan apa yang diharapkan perawat
RASIONAL
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami pasien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah suara itu muncul saat menjelang tidur atau saat malam hari Dimi terbangun karena
mendengar suara itu.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka, tersenyum
K: Diam ingin segera menjawab pertanyaan, menatap perawat, ekspresi wajah tegang
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menganalisa maksud pertanyaan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: lebih memfokuskan isi pertanyaan kembali untuk mengetahui situasi yang seperti apa yang
dapat memunculkan suarasuara
RASIONAL
Refleksi in Action dilakukan untuk memperjelas pertanyaan perawat. Refleksi bertujuan
mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada pasien pasien

KOMUNIKASI VERBAL
K: Biasanya saya terbangun karena mendengar suara itu suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menjawab pertanyaan dengan intonasi tinggi, menatap perawat
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menjawab situasi timbulnya suara-suara
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Ingin segera kleien dapat mengidentifikasi suara-suara tersebut Klien dapat
mengidentifikasi situasi yang seperti apa suarasuara itu muncul
RASIONAL
Refleksi in Action dilakukan untuk memperjelas pertanyaan perawat. Refleksi bertujuan
mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada pasien pasien.
KOMUNIKASI VERBAL
P: Kalau begitu perasaan Dimi ketika mendengar suara itu bagaimana
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Kontak mata, duduk berhadapan, , sikap terbuka, tersenyum, menganggukan kepala
K: Diam, berfikir, ekspresi wajah tegang
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Klien ingin segera mengungkapkan perasan tentang suara yang didengar
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: .Mencoba menggali perasan klien
RASIONAL
Refleksi in Action dilakukan untuk memperjelas pertanyaan perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Kesel suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menjawab pertanyaan.dengan intonasi tinggi, menatap perawat
P: mendengarkan, sikap terbuka, mengganggukan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan perasaan kekesalan terhadap suara-suara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Berusaha memahami perasan klien
RASIONAL
Eksplorasi perasaan dapat mengidentifikasi stressor yang dialami klien dan menentukan
tindakan apa yang harus dilakukan perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Dimi bilang kesal karena mendengar suara itu, selama ini apa yang sudah dilakukan Dimi
untuk mengatasi suara itu
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Bertanya, Menatap klien, bicara lebih dipertegas, tersenyum
K: Mendengarkan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengingat kembali apa yang biasa dilakukan saat suara itu muncul
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengidentifikasi cara yang biasa digunakan klien saat mendengar suara-suara
RASIONAL
Respon maladaptif klien dapat menjadi stressor pemicu munculnya masalah baru

KOMUNIKASI VERBAL
K: ya didiamkan saja
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menjawab pertanyaan.dengan cepat
P: mendengarkan, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan cara yang biasa dilakukan.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengidentifikasi cara baru untuk mengontrol suara-suara itu
RASIONAL
Respon maladaptif klien dapat menjadi stressor pemicu munculnya masalah baru
KOMUNIKASI VERBAL
P: Baiklah suster punya cara untuk mengontrol suara itu, bagaimana kalau kita sekarang
belajar satu cara dahulu?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk
K: Mendengarkan dengan penuh perhatian
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Ingin segera mendapatkan cara baru untuk mengatasi suara yang menakutkan.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Memikirkan tehnik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara baru tersebut
RASIONAL
Latihan psikomotor membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara yang konstruktif

KOMUNIKASI VERBAL
K: Gimana caranya suster?
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menutup telinga, bicara dengan keras
P: Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: ingin cepat mendapatkan informasi
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Memikirkan tehnik yang paling mudah diterima untuk mengajarkan cara baru tersebut
RASIONAL
Latihan psikomotor membantu klien mengatasi permasalahan dengan cara yang konstruktif

KOMUNIKASI VERBAL
P: Dimi bisa tutup telinga dan mengatakan pergi kamu-pergi kamu jangan ganggu saya. Bisa
Dimi coba?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Menatap klien, menutup telinga, sambil bicara, intonasi sedikit lebih tinggi.
K: Mendengarkan dengan penuh perhatian
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba memahami cara tersebut dan ingin segera mempraktekkan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengaajarkan dan mempraktekkan satu cara untuk mengatasi suara-suara
RASIONAL
Latihan mengontrol halusinasi secara psikomotor meningkatklan keterampilan klien untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi

KOMUNIKASI VERBAL
K: Pergi kamu-pergi kamu jangan ganggu saya, begitu yah suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menutup telinga, bicara dengan keras
P: Memperhatikan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala
K: Diam, berfikir, melihat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mempraktekkan cara untuk mengatasi suara-suara
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang klien mampu dengan cepat mengerti cara tersebut.
RASIONAL
Latihan mengontrol halusinasi secara psikomotor meningkatklan keterampilan klien untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi

KOMUNIKASI VERBAL
P: Iya, bagus sekali Dimi sudah mencobanya, nanti yang sudah Dimi coba itu dimasukkan
dalam jadwal, suster bawakan jadwal kegiatan sehari-hari. Dimi mau latihan cara itu jam
berapa?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, mengacungkan
jempol, memegang kertas dan pena.
K: Diam , memperhatikan, menatap perawat, tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Memikirkan bahwa cara tersebut harus dicatat dalam daftar aktifitas harian.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba memasukkan cara yang sudah diajarkan kedalam jadwal kegiatan harian
RASIONAL
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Jam sembilan aja suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Melihat jam perawat
P: tersenyum, menganggukan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Memikirkan jam berapa harus dilakukan cara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang dengan jawaban klien yang sesuai dengan keinginan perawat
RASIONAL
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: baiklah selain jam 09.00 mau jam berapa lagi .
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, memegang kertas dan
pena.
K: Diam, berfikir, melihat kekertas
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K .Memikirkan waktu lain untuk melatih cara tersebut
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mencoba menawarkan alternative untuk waktu yang lain melatih cara tersebut
RASIONAL
Latihan psikomotor secara continue meningkatkan ketrampilan klien untuk mengatasi
permasalahan nya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Sore aja suster jam empat sore dan malam yah suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Menatap perawat dan melihat kejadwal harian
P: Menatap perawat, menganggukan kepala, menulis
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan waktu lain untuk melatih cara tersebut yaitu saat sore hari tidak ada
kegiatan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Setuju dengan jawaban klien
RASIONAL
Latihan psikomotor secara continue meningkatkan ketrampilan klien untuk mengatasi
permasalahan nya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Suster tulis disini yah jam 9 dan jam 16 malam saat Dimi mendengar suara itu bias latihan
cara menutup telinga dan mengusir suarasuara itu dan jadwal ini nanti bisa disimpan dikamar
Dimi
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukan badan, tersenyum, memegang kertas dan pena, sambil menulis
K: Diam, memperhatikan perawat menulis
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K:Mencoba memperhatikan apa saja yang harus ditulis
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Meminta persetujuan klien terhadap jadwal kegiatan yang telah disusun
RASIONAL
Jadwal kegiatan meningkatkan kesadaran klien untuk melaksanakan aktifitas secara rutin.,
sehingga merupakan tehnik distraksi agar klien tidak berfokus pada halusinasinya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Iya suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menganggukan kepala
P: tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menyetujui kesepakatan jadwal dengan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Respon klien yang koopertif lebih memotivasi perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
P: bagaimana perasaan mbak setelah kita berbincang-bincang?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Sedikit membungkukan badan, tersenyum
K: diam, memperhatikan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Mencoba Mengidentifikasi perasaan setelah berinteraksi dengan klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P melakukan evaluasi subjektif untuk menggali perasan klien
RASIONAL
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.
KOMUNIKASI VERBAL
K: Senang suster, sudah tau cara mengatasi suara yang menakutkan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: tersenyum, kontak mata dipertahankan
P: Tersenyum, sikap terbuka
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan perasaan setelah berinteraksi dengan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang dengan jawaban klien
RASIONAL
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Bisa Dimi ulangi kembali bagaimana cara mengatasi suara tangisan yang
menakutkantersebut?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: bertanya, intonasi suara sedikit ditinggikan
K: Berfikir, diam, memperhatikan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengingat kembali apa yang sudah diajarkan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P melakukan evaluasi objektif untuk melihat kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
diajarkan
RASIONAL
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Menutup telinga dan mengatakan pergi kamupergi kamu saya tidak mau dengar.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: menutup telinga, bicara dengan intonasi suara sedikit ditinggikan
P: Memperhatikan klien, tersenyum.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengulang kembali apa yang sudah diajarkan perawat
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Senang dengan kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah dipahami klien
RASIONAL
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Wah Bagus sekali Dimi sudah melakukannya dengan baik nanti setiap jam 9 dan jam 4
sore dan malam hari saat Dimi dengar suara itu. Dimi bias latihan cara tersebut dan jangan
lupa ditulis dijadwal seperti ini .sekarang sudah 10 menit , kapan kita mau ketemu lagi?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Tersenyum, mengacungkan jempol kontak mata
K: tersenyum, menganggukan kepala
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba untuk membuat kontrak yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Melakukan kesepakatan kontrak untuk pertemuan yang akan datang
RASIONAL
Reinforcement positif meningkatkan harga diri klien. Terminasi sementara mengakhiri
pertemuan saat itu dan untuk mempertahankan hubungan saling percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
K: nanti siang jan 11 Suster
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: Melihat Jam, menatap perawat.
P: Tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengungkapkan waktu untuk pertemuan yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Menentukan topic untuk pertemuan yang berikutnya
RASIONAL
Tersirat bahwa perawat adalah sesorang yang terbuka yang serasi,

KOMUNIKASI VERBAL
P: Baiklah nanti jam 11 kita ketemu lagi untuk melatih cara yang sudah suster ajarkan dan
suster akan melatih 2 cara lagi untuk mengatasi suarasuara itu, tempatnya dimana?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Menganggukan kepala, tersenyum, kontak mata
K: Memperhatikan perawat, diam, berfikir.
K: Menjawab dengan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mencoba mengingat tujuan pertemuan berikutnya
K: Menjawab tempat untuk pertemuan berikutnya
K: Menyepakati tempat pertemuan yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Menyepakati tempat untuk pertemuan berikutnya.
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

KOMUNIKASI VERBAL
K: Disini saja suster.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K: cepat, intonasi suara lebih tinggi
P: menganggukan kepala, tersenyum.
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Menyepakati tempat pertemuan yang akan datang
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Menyepakati tempat untuk pertemuan berikutnya.
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.
KOMUNIKASI VERBAL
P: Kita ketemu lagi nanti jam 11 sekarang dimi bias melakukan kegiatan yang lain, Selamat
Pagi
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Berjabat tangan dengan pasien, berdiri
K: Membalas jabat tangan perawat, berdiri
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K: Mengakhiri pertemuan dengan membalas salam
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P: Mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam
RASIONAL
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan."

116. Alfi Rahmawati Mufidah

pada : 10 April 2017

"A. Jelaskan apa itu analisa proses interaksi? Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Tambahkan informasi lain tentang API yang anda ketahui?
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan API adalah:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Dalam API terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
5. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
B. Buatlah satu percakapan semu antara perawat dan pasien, kemudian buat analisa proses
interaksi.
Masalah Keperawatan: Risiko Bunuh Diri
Percakapan antara perawat (A) dan klien (B) di halaman Rumah Sakit
A: Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Ners.A mahasiswa Universitas Airlangga, dengan
mbak siapa? (Memandang dan tersenyum)
B: Selamat pagi sus (pandangan tidak fokus dan tersenyum)
A: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apakah lebih baik? (tersenyum)
B: Iya sus, saya hari ini lebih baik. (pandangan mata waspada dan mengarah ke belakang)
A: Hari ini saya akan menemani mbak B selama 15 menit. Udaranya lagi bagus ya mbak,
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang yang mbak rasakan selama ini. Saya siap
mendengarkan apa yang akan mbak sampaikan. (Memandang klien)
B: Iya sus (pandangan klien tidak fokus)
A: Bagaimana perasaan mbak setelah kejadian kemarin? (sambil memandang ke klien)
B: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik apabila tanpa saya. Saya merasa bahwa saya
selalu membawa masalah bagi orang-orang terdekat saya. Saya merasa dunia ini tidak adil,
karena dengan adanya saya akan menimbulkan musibah untuk oang lain. (Mengingat
kejadian yang telah terjadi dengan penuh kekhawatiran dan sesekali memandang dengan
tatapan tajam)
A: Apakah karena hal tersebut mbak B berniat untuk bunuh diri? Apakah mbak B tidak
kasihan dengan keluarga mbak B? (sambil memandang ke klien)
B: Iya sus, karena saya merasa yang saya lakukan akan lebih menguntungkan bagi banyak
orang dengan kejadian ini. Saya tidak ada pikiran tentang keluarga saya sus, yang ada dalam
pikiran saya saat itu adalah apabila saya bunuh diri, maka orang-orang disekitar saya tidak
akan mendapatkan musibah lagi. (memandang perawat dan terisak-isak sesekali
mengeluarkan air mata)
A: Mba B di dunia ini tidak ada yang sempurna. Mbak B jangan berfikiran, bahwa mbak B
yang menyebabkan musibah tersebut. Mbak harus ingat, bahwa ada orang-orang yang akan
sangat terpukul atas kejadian yang mbak B lakukan. Saya yakin, bahwa mbak B adalah orang
yang kuat. Setelah beberapa hari disini, apakah mbak B akan melakukan kejadian ini lagi?
(memandang dan tersenyum)
B: Iya sus, terimakasih karena suster sudah mau mendengarkan cerita saya. Saya akan
berusaha untuk tidak melakukan kejadian bunuh diri lagi. (Memandang ke Ns. A dengan
suara pelan dan tersenyum)
A: Iya mbak B. Baiklah kalau begitu sekarang waktunya mbak B untuk istirahat. Besok kita
sambung lagi percakapannya. (sambil tersenyum)
B: Iya sus, terimakasih (memandang dan tersenyum)
ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial pasien: B
Usia: 25 tahun
Status interaksi: pertemuan ke-1
Lingkungan: di halaman Rumah Sakit
Deskripsi klien: Penampilan klien bersih dan rapi, dengan rambut terurai, klien terlihat cukup
tenang.
Tujuan: Membina hubungan saling percaya dan mengeksplorasi perasaan klien saat ini.
Nama mahasiswa: Ns. A
Tanggal: Senin, 10 April 2017
Waktu: 09.00-09.15 WIB

Komunikasi Verbal:
A: Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Ners.A mahasiswa Universitas Airlangga, dengan
mbak siapa?
B: Selamat pagi sus
A: Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apakah lebih baik?
B: Iya sus, saya hari ini lebih baik.
A: Hari ini saya akan menemani mbak B selama 15 menit. Udaranya lagi bagus ya mbak,
bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang yang mbak rasakan selama ini. Saya siap
mendengarkan apa yang akan mbak sampaikan.
B: Iya sus
A: Bagaimana perasaan mbak setelah kejadian kemarin?
B: Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik apabila tanpa saya. Saya merasa bahwa saya
selalu membawa masalah bagi orang-orang terdekat saya. Saya merasa dunia ini tidak adil,
karena dengan adanya saya akan menimbulkan musibah untuk oang lain
A: Apakah karena hal tersebut mbak B berniat untuk bunuh diri? Apakah mbak B tidak
kasihan dengan keluarga mbak B?
B: Iya sus, karena saya merasa yang saya lakukan akan lebih menguntungkan bagi banyak
orang dengan kejadian ini. Saya tidak ada pikiran tentang keluarga saya sus, yang ada dalam
pikiran saya saat itu adalah apabila saya bunuh diri, maka orang-orang disekitar saya tidak
akan mendapatkan musibah lagi.
A: Mba B di dunia ini tidak ada yang sempurna. Mbak B jangan berfikiran, bahwa mbak B
yang menyebabkan musibah tersebut. Mbak harus ingat, bahwa ada orang-orang yang akan
sangat terpukul atas kejadian yang mbak B lakukan. Saya yakin, bahwa mbak B adalah orang
yang kuat. Setelah beberapa hari disini, apakah mbak B akan melakukan kejadian ini lagi?
B: Iya sus, terimakasih karena suster sudah mau mendengarkan cerita saya. Saya akan
berusaha untuk tidak melakukan kejadian bunuh diri lagi.
A: Iya mbak B. Baiklah kalau begitu sekarang waktunya mbak B untuk istirahat. Besok kita
sambung lagi percakapannya
B: Iya sus, terimakasih

Komunikasi Non Verbal


A: Memandang dan tersenyum
B: pandangan tidak fokus dan tersenyum pandangan mata waspada dan mengarah ke
belakang
A: Memandang klien
B: pandangan klien tidak fokus
A: sambil memandang ke klien
B: Mengingat kejadian yang telah terjadi dengan penuh kekhawatiran dan sesekali
memandang dengan tatapan tajam
A: sambil memandang ke klien
B: memandang perawat dan terisak-isak sesekali mengeluarkan air mata
A: memandang dan tersenyum
B: Memandang ke Ns. A dengan suara pelan dan tersenyum
A: sambil tersenyum
B: memandang dan tersenyum

Analisa berpusat pada perawat


Membuka percakapan dengan klien
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan klien
Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah yang dihadapi klien
Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
Perawat berusaha memberikan dukungan kepada klien
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien

Analisa berpusat pada pasien


Memberikan tanggapan positif atas kehadiran perawat
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang dilakukan
Klien mau menceritakan masalah yang dihadapi
Klien dengan serius mendengarkan apa yang dikatakan oleh perawat

Rasional
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengeskplorasikan apa yang dirasakan.
Mengeksplorasi permasalahan klien dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik.

Sumber:
Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV
ANDI OFFSET

"

117. Nensi Nur Asipah

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) atau The Interactional Proses Analysis merupakan alat kerja
atau suatu perantara yang dipakai perawat (mahasiswa) dalam memahami interaksi yang
terjadi antara perawat dengan klien, da semua klien dapat dilakukan API.
Tujuan Analisa Proses Interaksi :
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi
3.Memberikan dasar pembelajaran, yaitu berupa alat untuk mengkaji kemampuan mahasiswa
(perawat) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi pembimbing untuk memberikan
suatu arahan.
4.Meningkatkan kepekaan mahasiswa (perawat) terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5.Membantu perawat untuk merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan
berikutnya.
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien.
Dalam melakukan analisa proses interaksi dilakukan 3 macam catatan yaitu :
1.Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2.Catatan hubungan antara perawat dan klien
Yaitu interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan dengan klien secara individual
maupun kelompok. Catatan hubungan antara perawat dan klien secara verbal dapat berupa
video tape, catatan secara garis besar dan catatan interaksi.
3.Catatan resume
Komponen API, meliputi :
1.Komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien.
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
4.Analisa makna dan rasional dari komunikasi yang didapat.
5.Kesan dan evaluas terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4.
6.Rencana lanjutan tindakan keperawatan yang akan dilakukan selanjutnya.
Contoh :
Nama Mahasiswa : Nensi Nur Asipah
Tanggal : 20 April 2017
Waktu : 09.00 Wib - 09.30 Wib
Tempat : Ruang Dahlia
Inisial Klien : Ny. B
Interaksi ke- : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Di depan ruang Dahlia, duduk berdampingan di kursi.
Deskripsi Pasien: Klien mengenakan pakaian seragam RSJ, penampilan klien rapi, rambut
digerai, bibir agar kering, gelisah dan klien nampak sedih.
Tujuan interaksi: Membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi penyebab
kemarahan klien

Contoh percakapan :
Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi bu! Ibu kenapa sendirian saja? Saya temani ya? Perkenalkan nama saya
Nensi Nur Asifah dari Nganjuk, panggil saja Nensi. Nama ibu siapa?
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum dan menatap klien
K : Menatap perawat dan ada kontak mata.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberikan salam dan sebagai izin untuk melakukan interaksi, mengenalkan identitas dan
keberadaan perawat sambil melakukan pendekatan secara fisik.
Analisa berpusat pada klien :
Klien tampak mau berkenalan dan menerima kehadiran perawat.
Rasional :
Dengan mengucapkan salam merupakan awal terjadinya hubungan saling percaya antara
klien dengan perawat, perkenalan secara fisik dapat meningkatkan jalinan hubungan interaksi
dengan klien sehingga terbentuk rasa trust dengan perawat.

Komunikasi Verbal :
K : Selamat pagi! Oh.. mbak Nensi dari Nganjuk? Nama saya Bettyria dari Surabaya, panggil
saja Bu B.
Komunikasi Non Verbal :
K : Klien tampak bersahabat
P : Tersenyum bersahabat, dan menjaga agar kontak mata tetap ada.
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai klien dan mempertahankan komunikasi
Analisa berpusat pada klien :
Menerima perkenalan dan mau untuk mengenalkan identitasnya.
Rasional :
Penjelasan tentang naa menunjukkan kesediaan klien dalam membuka pembicaraan.
Komunikasi Verbal :
P : Bagus sekali! Saya harap ibu bersedia menerima keberadaan saya disini.
Komunikasi Non Verbal :
P : Menatap klien, tersenyum, berbicara secara lembut namun jelas.
K : Diam, menatap perawat dan lalu tersenyum.
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai klien dan mempertahankan komunikasi.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima perkenalan perawat.
Rasional :
Sikap menghargai atas penerimaan klien terhadap perawat untuk meningkatkan harga diri
klien.

Komunikasi Verbal :
P : Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal dan saya ingin
mengetahui penyebab mengapa Bu B marah 15 menit yang lalu, apakah ibu bersedia?
Bagaimana kalau kita mengobrolnya sambil duduk di kursi teras bu?
Komunikasi Non Verbal :
P : Menatap klien sambil tersenyum dan berbicara lembut namun tetap jelas.
K : Diam, sambil terus menatap perawat, lalu menganggukkan kepala.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberikan informasi tentang tujuan pertemuan serta melakukan kontrak dengan klien.
Analisa berpusat pada klien :
Klien setuju terhadap rencana perawat.
Rasional :
Dengan pemberian informasi, klien dapat mengerti apa yang akan dilakukan oleh perawat
terhadap diri klien.

Komunikasi Verbal :
K : Ya, bisa
Komunikasi Non Verbal :
K : Menatap perawat, tersenyum sebentar, bicara pelan lalu berjalan keluar.
P : Kontak mata dengan klien, tersenyum, menganggukkan kepala sambil membungkukkan
badan ke arah klien.
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mampu mendengarkan dengan aktif.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima penjelasan perawat.
Rasional :
Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan
dan hubungan saling percaya mulai terbina.

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana perasaan ibu hari ini ?
Komunikasi Non Verbal :
P : Memelihara kontak mata, tersenyum, bicara jelas, bisa dipahami dan perawat sambil
memegang pundak klien.
K : Menatap perawat lalu menghela napas panjang dan menoleh ke arah lain.
Analisa berpusat pada perawat :
Ingin mengetahui perasaan klien saat ini.
Analisa berpusat pada klien :
Bingung dengan informasi yang disampaikan.
Rasional :
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaanya saat ini. Pengungkapan
perasaan, dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
K : Baik mbak!
Komunikasi Non Verbal :
K : Mengangguk, menatap perawat sebentar kemudian melihat koas yang lewat.
P : Menatap Klien.
Analisa berpusat pada perawat :
Menunjukkan perhatian dengan rasa senang dan mendengarkan dengan aktif.
Analisa berpusat pada klien :
Menjawab pertanyaan dari perawat.
Rasional :
Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan penerimaan,
dan hubungan saling percaya terbina.

Komunikasi Verbal :
P : Bu B, apakah masih ingat apa yang menjadi alasan mengana Bu B dibawa ke Rumah
Sakit ini?
Komunikasi Non Verbal :
P : Mempertahankan kontak mata, mendekatkan kursi kearah klien, bicara lembut tapi jelas.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saat ini dan mengetahui
pendapat tentang keberadaannya dan membantu klien mengidentifikasi perasaan yang
berhubungan dengan kejadian.
Analisa berpusat pada klien :
Bingung dengan keputusan yang akan diambil.
Rasional :
Pengungkapan perasaan, yaitu dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
K : Yaaa.. ndak tahu saya kenapa dibawa kesini!
Komunikasi Non Verbal :
K : Jawaban singkat, jelas dan klien lalu diam sambil memalingkan muka dan menundukkan
kepala.
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bersikap kalem dan rileks.
Analisa berpusat pada perawat :
Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya saait ini dan mengetahui
pendapat klien tentang keberadaannya.
Analisa berpusat pada klien :
Klien menyangkal dan bingung dengan keputusan yang akan diambil.
Rasional :
Pengungkapan perasaan dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
P : Ibu tidak usah kawatir dan takut, saya adalah teman Ibu. Jadi saya akan berusaha untuk
membantu permasalahan Ibu!
Komunikasi Non Verbal :
P : sedikit membungkukkan badan ke arah depan klien, menatap klien dan bicara pelan
sambil memegang bahu klien.
K : Memandang perawat tanpa berkedip, nampak tegang dan cemas.
Analisa berpusat pada perawat :
(Komunikasi aserif): meyakinkan klien dengan nyaman untuk mengekspresikan diri dengan
perawat tetap menghargai pendapat klien.
Analisa berpusat pada klien :
Berpikir tentang apa yang telah perawat katakan.
Rasional :
Dengan komunikasi asertif, klien akan merasa nyaman dalam mengontrol perasaan negatif
seperti cemas, takut, tegang atau malu.

Komunikasi Verbal :
K : Kenapa sih tanya-tanya? Saya kan sudah bilang ndak tahu!
Komunikasi Non Verbal :
K : Kontak mata, berbicara cepat dan jelas kemudian terdiam lagi.
P : Memperhatikan pendapat klien, tersenyum kemudian melakukan kontak mata.
Analisa berpusat pada perawat :
Pengungkapan komunikasi disertai bahasa tubuh yang jelas.
Analisa berpusat pada klien :
Mengamati dan memahami bahasa tubuh penolakan klien.
Rasional :
Merasa tidak ada lagi yang perlu dikatakan.

Komunikasi Verbal :
P : Yasudah kalau Bu B belum siap untuk bercerita kepada saya, kita akhiri perbincangan kita
pagi ini dan nanti siang kita ketemu lagi ya Bu setelah makan siang, bisa ya Bu?
Komunikasi Non Verbal :
P : Memlihara kontak mata, bicara jelas, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.
K : Memandang perawat, tersenyum sedikit dan membalas uluran tangan dari perawat.
Analisa berpusat pada perawat :
Menerima penjelasan klien dan membuat kontrak waktu untuk melanjutkan hubungan saling
percaya.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima informasi, kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau
ketidaksetujuan.
Rasional :
Menyediakan informasi untuk mendapatkan respon lebih lanjut.

Komunikasi Verbal :
K : Yo!
Komunikasi Non Verbal :
K : Bicara singkat, jelas, tersenyum dan memandang ke arah depan
P : Tersenyum, dan meninggalkan tempat duduk klien.
Analisa berpusat pada perawat :
Menghargai keputusan klien.
Analisa berpusat pada klien :
Menerima informasi dan langsung terminasi.
Rasional :
Memberikan persetujuan atas inisiatif yang diberikan.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilakukan dengan cukup baik. Klien cukup
kooperatif walaupun masih malu, tegang, takut, kawatir dan tidak terbuka. Data sementara
belum dapat digali, namun perawat kemudian berusaha melakukan kembali dengan kontrak
selanjutnya, dan klien mensetujui.
"

118. sri wulandari

pada : 10 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah alat untuk
mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam Laporan
Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP).
Tujuan dilakukan Analisa Proses Interaksi (API) pada Keperawatan Jiwa :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Manfaat dari API adalah:
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan

B. Contoh Analisa Interaksi Proses :


(Pasien dengan gangguan Waham)
Nama Klien : Ny. M
Umur : 45 Tahun
Nama Ners : Ners Wulan
Status Interaksi Perawat-klien : Fase I (fase orientasi)
Hari/tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu : 16.00
Tempat : Ruang Kamar Tulip RS Lawang
Tujuan Komunikasi : Klien mampu melakukan pemikiran yang terpusat pada wahamnya,
dapat berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya.
Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berfokus pada klien Analisa berfokus
pada perawat Rasional
P : selamat pagi (sambil bersalaman)
K : selamat pagi (menerima salam perawat)
P : perkenalkan saya Wulan, saya perawat yang akan merawat anda anda sore ini , namanya
siapa ?
K : nama saya M, panggil saya tante M
P : iya tante M, nah sekarangboleh kita bebincang-bincang apa yang tante M rasakan
sekarang?
K : boleh, tapi kamu bukan penyamar atau perampok kan? (sambil memegang tas yang di
pegangnya)
P : oh bukan tante, atau kita pindah tempat untuk berbincang?
K : tidak disini saja ! ( sambil melihat kanan kiri)
P : nah baik, kalau boleh saya tau yang tante pegang itu apa?
K : (hanya diam dan membelakangi perawat)
P : saya tidak akan mengatakan kepada siapapun
K : berjanjilah (sambil bersalaman)
P : saya berjanji (sambil menyalami kembali), ceritakan saja apa yang anda rasakan sampai
tante seperti itu, saya akan mendengarkan cerita tante
K : baik akan saya ceritakan, yang saya pegang ini uang dan perhiasan banyak saya sudah
mendapatkannya saat saya berlayar kesana kemari seorang diri. Akhirnya saya mendapatkan
ini di pulau mentari dari seribu pulai yang saya temui.
P : wah begitu ya, kenapa tante sangat ambisi sekali sampai seperti itu?
K : (raut wajah yang mulai sedih dan terdiam)
P : kenapa tante sedih? Apa yang tante rasakan?
K : saya mencari harta ini untuk keluarga saya, saya ini tulang punggung dengan kekuatan
saya untuk mengelilingi samudera. Anak-anak saya harus berkehidupan yang layak.
P : wah bagus sekali tante sangat kuat dan sangat perhatian dengan keluarganya, apakah tante
tidak ingin mencari uang atau harta selain berlayar atau mengelilingi samudera?
K : hmm (sambil berfikir dan terdiam)
P : saya akan carikan pekerjaan untuk tante, pasti tante akan senang dan nyaman apalagi tante
punya teman yang banyak.
K : wahh.. saya mau kalau seperti itu.
P : wah bagus (sambil tersenyum dan senang melihat pasien yang sangat baik menerima
komunikasi ini), sebelum itu tante harus berinteraksi dengan yang lain dengan baik, agar
mereka mengenal dan menerima tante dengan baik juga.
K : iya, terimakasih ya
P : bagaimana perasaan tante saat berbincang-bincang dengan saya?
K : saya merasa lebih tenang, pikiran saya lebih terbuka dan beban pikiran saya sedikit
berkurang.
P : nah tante istirahat dulu sekarang nanti kita bertemu kembali untuk proses perkembangan
tante.
K : iya (sambil tersenyum dan persiapan tidur)
P : saya permisi dulu ya tante, selamat istirahat.
"

119. Dinda Salmahella

pada : 10 April 2017


"1.
A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan cara kerja
perawat dengan metode pencatatan, pendekatan dan pelaporan yang digunakan untuk
memahami interaksi komunikasi secara verbal dan non verbal yang terjadi antara perawat dan
klien, catatan tersebut berupa, catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat-klien, dan catatan kesimpulan (hasil akhir) sehingga perawat mendapatkan rencana
lanjutan tindakan keperawatan yang dibutuhkan.

B. Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi klien
2. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
3. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

2. Dialog semu Analisa proses interaksi (API) Perawat dengan Masalah Keperawatan Klien
Resiko harga diri rendah.

Inisial klien : Ny.S


Usia : 20 Tahun
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan Prolog : Perawat dan Klien duduk bersampingan di depan kamar rumah pasien
Deskripsi klien : Penampilan klien kurang rapi, rambut gimbal, wajah muram, mengurung
diri di dalam rumah, melamun dan tiba-tiba suka menangis sendiri
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien tau bagaimana cara untuk menghindari rasa kurang
percaya diri karena masalah keperawatan harga diri rendah serta membuat klien tidak
mengurung diri lagi dan bisa berinteraksi serta mampu bersosialisasi secara normal kembali
di depan umum/masyarakat.
Nama Mahasiswa : Dinda Salmahella
Tanggal : 2 April 2016
Jam : 10.00-12.00
Tempat : Rumah klien di Jl.Anggrek Surabaya

Prolog :
Seorang gadis berusia 20tahun (Nn.S) mahasiswa Universitas A, klien sudah tidak
melanjutkan pendidikannya lagi karena pada suatu hari klien mengurung diri dirumah sudah
1 tahun, tidak mau berbicara banyak dengan keluarga dan menghindari teman yang
menjenguknya, sering terdengar suara menangis dari kamarnya,sebelum diputus oleh
kekasihnya ujar sahabat klien, kekasih klien sering sekali menuntut dan menjatuhkan klien
dengan mengatakan dandanan kamu udik bangetsih, norak, pendek tidak bisa gaul
sebenarnya klien sudah merasa tertekan sejak beberapa bulan terakhir ia masih berhubungan
dengan kekasihnya itu dan setelah kejadian ia diputuskan dan mendengar kabar bahwa
kekasihnya memiliki kekasih baru yang disebut wanita barunya itu adalah idola kampus,
klien merasa kaget dan merasa terhianati disamping itu background keluarga klien ayah dan
ibunya sudah berpisah sejak klien duduk di bangku SD dengan kasus ayahnya berselingkuh
dengan rekan kerjanya sehingga meninggalkan ibunya yang cacat setelah mengalami
kecelakaan, menurut cerita klien, klien seperti trauma akan hal yang menimpa dirinya,
ucapnya sudah tidak ada lagi sosok laki-laki yang baik yang bisa menerima apa adanya di
dunia ini sehingga klien mengurung diri di dalam kamar, tidak mau bersosialisasi dengan
lingkungan dan selalu menangis. Keluarganya sudah berusaha untuk menghibur dan
membujuk dirinya serta menjelaskan tentang hal-hal baik agar klien tidak lagi memikirkan
hal yang menekan dirinya selama ini

Percakapan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi mba cantik, apa benar ini dengan Nn.S?
Pasien : Walaikumsalam
Perawat : Perkenalkan saya adalah perawat Dinda yang bekerja di Rs.A saya dipanggil
kesini untuk menemani mba
Pasien : Oh
Perawat : Bagaimana perasaan mba pagi hari ini?
Pasien : Kurang baik
Perawat : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mba keluhkan saat ini? ayo
kita cari tempat yang nyaman
Pasien : Di sana saja mbak (menunjuk arah taman depan kamar)
Perawat : Baiklah di taman saja lebih sejuk, kalo suster boleh tau memang apa yang mba
rasakan saat ini? Nn.S bisa bercerita kepada saya tentang semua yang membuat mba merasa
terbebani
Pasien : Iya sus, pacar saya memutuskan saya, sejak saat itu saya merasa sendiri dan
beberapa hari setelah putus dengan saya ia langsung menjalin hubungan dengan anak hits
dikampus, aku tau sus dia memang cantik, berbakat, anak orang terpandang tidak seperti
saya, saya merasa tidak pantas
Perawat :Oh jadi begitu, tetapi di dunia ini masih banyak yang bisa menyayangi mba, ada
teman-teman mba dan orang tua mba
Pasien : tidak sus, dulu papa juga begitu, papa meninggalkan mama karena mama cacat
setelah kecelakaan yang menimpanya, papa berselingkuh dengan sekretarisnya, saya tau
memang orang jelek tidak pantas dikasihi
Perawat :Mba tidak boleh bilang begitu, Tuhan memberi sesuatu pada kita sudah ada
porsinya mba, semua harus tetap disyukuri,mba cantik kalau mau berdandan dan
memperbaiki semuanya, dunia harus tau bahwa mba juga layak tampil didepan bukan
mengurung diri seperti ini
Perawat merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah keparawatan harga diri rendah
yang dialami oleh klien, memotivasi, membangun kepercayaan diri klien serta membantu
klien agar mau bersosialisai kembali
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Diam, melamun
Perawat : Menatap mata klien
Pasien : Mata Tn. M berkaca kaca
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon dengan menjawab salam, dan
pertanyaan dari perawat.
> Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon dengan jawaban, klien terlihat memikirkan sesuatu.
> Rasional
Perawat mencoba mencari tau kondisi masalah klien saat itu dengan sebuah pertanyaan dan
masukan pada klien, serta tampil untuk memenuhi apa yang dibutuhkan klien
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Mba jangan menangis lagi, apa yang mba inginkan sekarang?
Pasien : Saya ingin sus tidak disepelekan lagi, tapi apa daya
Perawat : Semua bisa diatasi mba, jika mba mau bangkit dan semangat kembali
Pasien : Ahh percuma sus, saya masih merasa sakit hati karena hal itu, saya trauma untuk
kembali, saya tidak ingin disakiti lagi saya disini saja
Perawat : Begini mba, memang mengembalikan kepercayaan seperti semula tidaklah mudah,
tetapi mba tidak boleh begini terus ya, mau sampai kapan, katanya mba ingin tidak
disepelekan lagi berarti mba harus menunjukan kepada semuanya bahwa mba juga pantas
diperjuangkan, seperti itu mba
Pasien : bagaimana caranya ya sus?
Perawat : pertama mba harus berniat dari dalam hati bahwa hidup yang Tuhan berikan harus
disyukuri, lebih dekatkan diri kepada Tuhan mba jika merasa tidak tenang segeralah berdoa
karena Tuhanlah yang selalu membantu kita dalam kesulitan, kedua mba tidak boleh seperti
ini mba harus merawat diri bukan seperti ini agar semua tahu bahwa Nn.S adalah wanita yang
cantik, mulai bergabung dengan teman-teman dan keluarga kembali supaya kegelisahan yang
ada di hati perlahan hilang, dengan berinteraksi pula kita lebih tau dunia luar kita bisa
menjadi lebih baik mba
Pasien : begitu ya sus
Perawat : iya mba juga harus tetap melanjutkan kuliah, agar tidak semakin disepelekan,
pendidikan sangat penting untuk kedepan, mba tidak mau kan rugi menghabiskan waktu
disini sementara banyak hal yang bisa dilakukan diluar sana daripada meratapi putus cinta,
saya percaya diluar sana pasti akan ada lelaki yang bisa mencintai apa adanya, maka dari itu
jangan menyerah mba harus menemukannya
Pasien : suster benar
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Nn.S menganguk kan kepalanya
Perawat : Tersenyum dan memeluk pasien
Pasien : Tersenyum kembali dan memendang perawat dengan tatapan mulai semangat
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat memberikan solusi cara agar pasien bangkit dari keterpurukannya
> Analisa berpusat pada klien
Klien mengerti solusinya untuk tidak mengurung diri dan kembali bersosialisai dengan hal
yang baru
> Rasional
Klien tau mengatasi masalah tersebut dengan solusi yang diberikan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Saya percaya mba bisa melewati semua ini
Pasien : Hmm
Perawat : Bagaimana apakah ada yang ingin dicurahkan lagi kepada saya mba, saya bersedia
mendengarkan semua keluh kesah mba
Pasien : hmm saya sudah sedikit lega sus
Perawat : Coba sebutkan lagi jadi apa yang harus mba lakukan sekarang
Pasien : Astaghfirullah, iya sus saya harus mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepada
saya, saya terlalu lama mengurung diri dan mengabaikan orang terdekat saya dengan
meratapi kesedihan saya disini padahal mereka sangat menyayangi saya, saya juga
mengabaikan diri saya sendiri .
Perawat : jadi mulai sekarang harus semangat ya
Pasien : baik sus saya akan berusaha
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien paham dan mengerti cara untuk mengatasi dirinya untuk
bangkit dari kesedihannya
> Analisa berpusat pada klien
Klien paham akan motivasi yang diberikan perawat dan akan melakukan hal-hal agar dirinya
terlepas dari kesedihan
> Rasional
Perawat dapat mengevaluasi hasil yang didapat, dalam melakukan pendekatan terhadap klien
dan klien dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang diajarkan oleh perawat.

Prolog penutup
Nn.S sudah memahami motivasi yang diberikan perawat agar dirinya tak larut terus-menerus
dalam kesedihannya dan kembali percaya diri untuk berinteraksi sosial.
"

120. Bunga Novia Hardiana

pada : 10 April 2017

"A. Analisis Proses Interaksi (API)


Pengertian API
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan dari API
1. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien
2. Meningkatkan ketrampilan komunikasi perawat
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Memberi dasar pembelajaran bahwa API merupakan alat untuk mengkaji kemampuan
berinteraksi perawat-klien
5. API merupakan data bagi Supervisor untuk memberi arahan
6. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan
Komponen API
1. Komunikasi verbal perawat-klien
Ucapan verbal perawat dan ucapan verbal klien
2. Komunikasi non verbal perawat-klien
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
mendengar
3. Analisa berpusat pada perawat
Meliputi perasaan perawat sendiri, tingkah laku non verbal perawat, isi pembicaraan yang
muncul dan terselubung
4. Analisa berpusat pada klien
Meliputi tingkah laku non verbal klien, isi pembicaraan yang muncul dan terselubung,
perasaan klien, kebutuhan klien
5. Rasional dan makna dari komunikasi
Gunakan teori komunikasi, komunikasi terapeutik, interpersonal dan teknik komunikasi
6. Kesan perawat
Evaluasi keefektifan komunikasi yang telah dilakukan. Biasanya berisi kesimpulan secara
umum hasil interaksi dan hal-hal penting yang dapat dilakukan untuk mendukung interaksi
dengan klien
7. Rencana tidak lanjut
Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan selanjutnya
Tahapan komunikasi
Dalam keperawatan jiwa, perawat dapat menggunakan komunikasi terapeutik untuk
menghadapi klien. Tahapan-tahapan komunikasi terapeutik adalah sebagai berikut.
1. Fase prainteraksi
Pada fase ini, perawat belum bertemu dengan klien. Perawat mengumpulkan informasi
tentang klien melalui sriwayat rekam medis, catatan perawat, dan hasil diskusi antar perawat
yang merawat klien.
2. Fase orientasi
Fase ini sangat menentukan hubungan perawat-klien selanjutnya karena merupakan
pertemuan pertama perawat dank klien. Rasa saling percaya guna kelancaran komunikasi
dibina pada fase ini.
3. Fase kerja
Terjalinnya kerjasama perawat-klien dalam mengekspresikan perasaan dan mendiskusikan
masalah yang ditemukan pada fase orientasi. Pada fase ini, perawat mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaannya dengan sabar dan penuh pemahaman. Empati dan penghargaan
yang diberikan perawat akan membantu dalam penelusuran perasaan dan pikiran klien
sejujurnya.
4. Fase terminasi
Merupakan fase akhir pertemuan perawat-klien. Fase ini terbagi menjadi dua, yaitu fase
terminasi sementara dan fase terminasi akhir Fase terminasi sementara terjadi saat akhir masa
kerja perawat (shift), sedangkan fase terminasi akhir terjadi saat akhir masa rawat klien.

B. Analisis Proses Interaksi


Inisial klien : AY
Nama Mahasiswa : Bunga Novia Hardiana
Tanggal : 9 April 2017
Waktu : 07.30 WIB
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (fase orientasi-kerja)
Lingkungan : Ruang Rawat Jiwa RSJ Lawang
Deskripsi klien :
Kondisi klien sedang duduk di lantai sudut ruangan. Kedua tangan memainkan jari-jari kaki
dan kepala menunduk ke bawah. Klien tampak murung dan terdengar suara isak tangis. Baju
yang digunakan sudah agak kusut.
Tujuan interaksi :
Klien menjadi lebih terbuka dengan mengungkapkan perasaannya.

P : Adek AY selamat pagi ! (membuka pintu kamar dan tersenyum)


K : (hanya mengangguk dan tetap diam di sudut ruangan)
P : Adek tidak dingin ? mari sini duduk di atas kasur sambil sarapan (sambil duduk di kasur
dan menepuk tempat kosong di sebelahnya)
K : (mulai terdengar isakan yang lebih keras dari sebelumnya)
P : Adek kenapa ? (berjalan mendekati klien)
K : (mulai menangis dengan suara agak keras)
P : cup..cup..cup..(sambil menepuk bahu klien dan berusaha untuk menuntunnya ke kasur)
K : Takut saya takut(sambil memeluk lengan perawat)
P : Takut kenapa dek ? Kan ada saya di sini. (sambil mengelus kepala klien yang ada di
lengan perawat)
K : Tadi ada banyak orang mbak yang bawa pistol. Wajahnya seram dan memakai pakaian
hitam. Ada yang bawa pedang juga dan mengarahkannya ke kepala saya.
P : tenang.. tenang..Kan sekarang ada saya di sini. ini diminum dulu air putihnya (sambil
tetap memegang tangan klien)
K : ini mbak (menyodorkan gelas kosong dan sedikit menyunggingkan senyum)
P : wah habis langsung. Haus ya dek ? (sambil tersenyum lebar)
K : iya mbak haus. Tadi sebelum disodor pistol saya sempet lari-lari. (tersenyum)
P : sekarang sarapan ya sambil ngobrol (menyodorkan piring yang berisi makanan)
K : wah ayam..kok mbak tau saya suka ayam ? (langsung mengambil priring dari tangan
perawat dan memakannya)
P : iya dong. Sekarang mbak boleh tanya ?
K : boleh mbak.
P : Nama kamu siapa ?
K : AY mbak (sambil mulut penuh dengan makanan dan tersedak)
P : pelan-pelan dek (mengisi ulang air putih) Kamu rumahnya mana ?
K : Di Jalan Mulyosari Gg. 1 mbak
P : wihh hebat ya ingat. Kamu lahirkapan ? (sambil tepuk tangan)
K : emm kapan ya mbak ? kalo gak salah 7 Juni 1998.
P : wihh. Kabar kamu hari ini gimana ? (sambil melakukan kontak mata dengan klien)
K : tadi sedih banget mbak. Terus ada mbaknya langsung seneng. (tertawa bahagia)
P : Mantap (sambil mengacungkan jempol) setelah makan, main di luar yuk
K : ah gak mau ah mbak. Banyak orang jahat, nanti mbak ditodorin pistol lo (tangan
membentuk pistol dan mengarahkannya ke kepala)
P : enggak kok. Coba dulu deh. Nanti aku yang temenin (sambil merangkul lengan klien)
K : enggak mbak, enggak mau (berubah jadi sedih raut wajahnya)
P : Loh nangis cup..cup.. yaudah tidak apa-apa. Atau besok saja kita main di luarnya
sambil sarapan ? (tersenyum)
K : boleh deh mbak. Tapi tetep sama mbak ya. Nanti kalo ada orang jahat kita balik ke kamar
lagi. Gak mau tau (sambil nada mengancam)
P : siapp boss. Ini vitaminnya diminum dulu biar tambah semangat. (sambil menyodorkan
obat)
K : (langsung meminum obatnya dan tersenyum)
P : pinter banget sih. Besok jangan lupa ya sarapan sambil main di luar. Mbak mau nyuci
piringnya dulu. (sambil membereskan piring dan gelas yang kosong)
K : Makasih ya mbak. Semoga mbaknya bukan orang jahat (tertawa)
P : duluan ya (keluar dengan tersenyum dan menutup pintu perlahan)

Komunikasi verbal (NB : bukan didalam kurung )


P : Adek AY selamat pagi !
P : Adek tidak dingin ? mari sini duduk di atas kasur sambil sarapan
P : Adek kenapa ?
P : cup..cup..cup..
K : Takut saya takut
P : Takut kenapa dek ? Kan ada saya di sini. K : Tadi ada banyak orang mbak yang bawa
pistol. Wajahnya seram dan memakai pakaian hitam. Ada yang bawa pedang juga dan
mengarahkannya ke kepala saya.
P : tenang.. tenang..Kan sekarang ada saya di sini. ini diminum dulu air putihnya K : ini mbak
P : wah habis langsung. Haus ya dek ?
K : iya mbak haus. Tadi sebelum disodor pistol saya sempet lari-lari
P : sekarang sarapan ya sambil ngobrol K : wah ayam..kok mbak tau saya suka ayam ?
P : iya dong. Sekarang mbak boleh tanya ?
K : boleh mbak.
P : Nama kamu siapa ?
K : AY mbak (sambil mulut penuh dengan makanan dan tersedak)
P : pelan-pelan dek.Kamu rumahnya mana ?
K : Di Jalan Mulyosari Gg. 1 mbak
P : wihh hebat ya ingat. Kamu lahirkapan ?
K : emm kapan ya mbak ? kalo gak salah 7 Juni 1998.
P : wihh. Kabar kamu hari ini gimana ?
K : tadi sedih banget mbak. Terus ada mbaknya langsung seneng
P : Mantap.setelah makan, main di luar yuk
K : ah gak mau ah mbak. Banyak orang jahat, nanti mbak ditodorin pistol lo
P : enggak kok. Coba dulu deh. Nanti aku yang temenin
K : enggak mbak, enggak mau
P : Loh nangis cup..cup.. yaudah tidak apa-apa. Atau besok saja kita main di luarnya
sambil sarapan ?
K : boleh deh mbak. Tapi tetep sama mbak ya. Nanti kalo ada orang jahat kita balik ke kamar
lagi. Gak mau tau P : siapp boss. Ini vitaminnya diminum dulu biar tambah semangat.
P : pinter banget sih. Besok jangan lupa ya sarapan sambil main di luar. Mbak mau nyuci
piringnya dulu.
K : Makasih ya mbak. Semoga mbaknya bukan orang jahat
P : duluan ya

Komunikasi non-verbal (NB : didalam kurung)


P : (membuka pintu kamar dan tersenyum)
K : (hanya mengangguk dan tetap diam di sudut ruangan)
P : (sambil duduk di kasur dan menepuk tempat kosong di sebelahnya)
K : (mulai terdengar isakan yang lebih keras dari sebelumnya)
P : (berjalan mendekati klien)
K : (mulai menangis dengan suara agak keras)
P : sambil menepuk bahu klien dan berusaha untuk menuntunnya ke kasur)
K : (sambil memeluk lengan perawat)
P : (sambil mengelus kepala klien yang ada di lengan perawat)
P: (sambil tetap memegang tangan klien)
K : (menyodorkan gelas kosong dan sedikit menyunggingkan senyum)
P : (sambil tersenyum lebar)
K : (tersenyum)
P : (menyodorkan piring yang berisi makanan)
K : (langsung mengambil priring dari tangan perawat dan memakannya)
K : (sambil mulut penuh dengan makanan dan tersedak)
P : (mengisi ulang air putih)
P : (sambil tepuk tangan)
P : (sambil melakukan kontak mata dengan klien)
K : (tertawa bahagia)
P : (sambil mengacungkan jempol)
K : (tangan membentuk pistol dan mengarahkannya ke kepala)
P : (sambil merangkul lengan klien)
K : (berubah jadi sedih raut wajahnya)
P : (tersenyum)
K : (sambil nada mengancam)
P : (sambil menyodorkan obat)
K : (langsung meminum obatnya dan tersenyum)
P :. (sambil membereskan piring dan gelas yang kosong)
K : (tertawa)
P : (keluar dengan tersenyum dan menutup pintu perlahan)

Analisa Berpusat pada Perawat


Mengidentifikasi perasaan klien hari itu
Memberi informasi tentang kegiatan yang harusnya dilakukan
Menanyakan identitas klien untuk cek kesadaran
Memberikan apresiasi atas apa yang telah diungkapkan
Mempengaruhi klien untuk berbuat hal positif guna mengurangi masalah
Menginformasikan dan berpamitan jika inginmeninggalkan klien

Analisa Berpusat pada Pasien


Klien merespon perawat
Klien berhalusinasi tentang keadaan yang mengancam nyawanya
Klien mengungkapkan jika ia takut karena butuh pertolongan
Klien dalam keadaan sadar dan mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
Pikiran klien masih tercampur antara kenyataan dan khayalan

Rasional
Menjelaskan kegiatan yang seharusnya dilakukan
Memberikan sikap empati ketika klien mengalami masalah
Merespon klien dengan memperhatikan perasaan klien
Menanyakan identitas klien agar klien tidak lupa dan perawat dapat mengetahui tingkat
kesadaran klien
Selalu memberikan apresiasi kepada pasien agar pasien merasa dihargai
Mengajak klien untuk keluar dari zona nyaman dan berusaha untuk selalu menemaninya jika
klien membutuhkan
Lakukan komunikasi yang efektif dan penuh empatik

"

121. Dinda Salmahella

pada : 10 April 2017


"1.
A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan cara kerja
perawat dengan metode pencatatan, pendekatan dan pelaporan yang digunakan untuk
memahami interaksi komunikasi secara verbal dan non verbal yang terjadi antara perawat dan
klien, catatan tersebut berupa, catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat-klien, dan catatan kesimpulan (hasil akhir) sehingga perawat mendapatkan rencana
lanjutan tindakan keperawatan yang dibutuhkan.

B. Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi klien
2. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
3. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

2. Dialog semu Analisa proses interaksi (API) Perawat dengan Masalah Keperawatan Klien
Resiko harga diri rendah.

Inisial klien : Ny.S


Usia : 20 Tahun
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan Prolog : Perawat dan Klien duduk bersampingan di depan kamar rumah pasien
Deskripsi klien : Penampilan klien kurang rapi, rambut gimbal, wajah muram, mengurung
diri di dalam rumah, melamun dan tiba-tiba suka menangis sendiri
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien tau bagaimana cara untuk menghindari rasa kurang
percaya diri karena masalah keperawatan harga diri rendah serta membuat klien tidak
mengurung diri lagi dan bisa berinteraksi serta mampu bersosialisasi secara normal kembali
di depan umum/masyarakat.
Nama Mahasiswa : Dinda Salmahella
Tanggal : 2 April 2016
Jam : 10.00-12.00
Tempat : Rumah klien di Jl.Anggrek Surabaya

Prolog :
Seorang gadis berusia 20tahun (Nn.S) mahasiswa Universitas A, klien sudah tidak
melanjutkan pendidikannya lagi karena pada suatu hari klien mengurung diri dirumah sudah
1 tahun, tidak mau berbicara banyak dengan keluarga dan menghindari teman yang
menjenguknya, sering terdengar suara menangis dari kamarnya,sebelum diputus oleh
kekasihnya ujar sahabat klien, kekasih klien sering sekali menuntut dan menjatuhkan klien
dengan mengatakan dandanan kamu udik bangetsih, norak, pendek tidak bisa gaul
sebenarnya klien sudah merasa tertekan sejak beberapa bulan terakhir ia masih berhubungan
dengan kekasihnya itu dan setelah kejadian ia diputuskan dan mendengar kabar bahwa
kekasihnya memiliki kekasih baru yang disebut wanita barunya itu adalah idola kampus,
klien merasa kaget dan merasa terhianati disamping itu background keluarga klien ayah dan
ibunya sudah berpisah sejak klien duduk di bangku SD dengan kasus ayahnya berselingkuh
dengan rekan kerjanya sehingga meninggalkan ibunya yang cacat setelah mengalami
kecelakaan, menurut cerita klien, klien seperti trauma akan hal yang menimpa dirinya,
ucapnya sudah tidak ada lagi sosok laki-laki yang baik yang bisa menerima apa adanya di
dunia ini sehingga klien mengurung diri di dalam kamar, tidak mau bersosialisasi dengan
lingkungan dan selalu menangis. Keluarganya sudah berusaha untuk menghibur dan
membujuk dirinya serta menjelaskan tentang hal-hal baik agar klien tidak lagi memikirkan
hal yang menekan dirinya selama ini

Percakapan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi mba cantik, apa benar ini dengan Nn.S?
Pasien : Walaikumsalam
Perawat : Perkenalkan saya adalah perawat Dinda yang bekerja di Rs.A saya dipanggil
kesini untuk menemani mba
Pasien : Oh
Perawat : Bagaimana perasaan mba pagi hari ini?
Pasien : Kurang baik
Perawat : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mba keluhkan saat ini? ayo
kita cari tempat yang nyaman
Pasien : Di sana saja mbak (menunjuk arah taman depan kamar)
Perawat : Baiklah di taman saja lebih sejuk, kalo suster boleh tau memang apa yang mba
rasakan saat ini? Nn.S bisa bercerita kepada saya tentang semua yang membuat mba merasa
terbebani
Pasien : Iya sus, pacar saya memutuskan saya, sejak saat itu saya merasa sendiri dan
beberapa hari setelah putus dengan saya ia langsung menjalin hubungan dengan anak hits
dikampus, aku tau sus dia memang cantik, berbakat, anak orang terpandang tidak seperti
saya, saya merasa tidak pantas
Perawat :Oh jadi begitu, tetapi di dunia ini masih banyak yang bisa menyayangi mba, ada
teman-teman mba dan orang tua mba
Pasien : tidak sus, dulu papa juga begitu, papa meninggalkan mama karena mama cacat
setelah kecelakaan yang menimpanya, papa berselingkuh dengan sekretarisnya, saya tau
memang orang jelek tidak pantas dikasihi
Perawat :Mba tidak boleh bilang begitu, Tuhan memberi sesuatu pada kita sudah ada
porsinya mba, semua harus tetap disyukuri,mba cantik kalau mau berdandan dan
memperbaiki semuanya, dunia harus tau bahwa mba juga layak tampil didepan bukan
mengurung diri seperti ini
Perawat merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah keparawatan harga diri rendah
yang dialami oleh klien, memotivasi, membangun kepercayaan diri klien serta membantu
klien agar mau bersosialisai kembali
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Diam, melamun
Perawat : Menatap mata klien
Pasien : Mata Tn. M berkaca kaca
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon dengan menjawab salam, dan
pertanyaan dari perawat.
> Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon dengan jawaban, klien terlihat memikirkan sesuatu.
> Rasional
Perawat mencoba mencari tau kondisi masalah klien saat itu dengan sebuah pertanyaan dan
masukan pada klien, serta tampil untuk memenuhi apa yang dibutuhkan klien
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Mba jangan menangis lagi, apa yang mba inginkan sekarang?
Pasien : Saya ingin sus tidak disepelekan lagi, tapi apa daya
Perawat : Semua bisa diatasi mba, jika mba mau bangkit dan semangat kembali
Pasien : Ahh percuma sus, saya masih merasa sakit hati karena hal itu, saya trauma untuk
kembali, saya tidak ingin disakiti lagi saya disini saja
Perawat : Begini mba, memang mengembalikan kepercayaan seperti semula tidaklah mudah,
tetapi mba tidak boleh begini terus ya, mau sampai kapan, katanya mba ingin tidak
disepelekan lagi berarti mba harus menunjukan kepada semuanya bahwa mba juga pantas
diperjuangkan, seperti itu mba
Pasien : bagaimana caranya ya sus?
Perawat : pertama mba harus berniat dari dalam hati bahwa hidup yang Tuhan berikan harus
disyukuri, lebih dekatkan diri kepada Tuhan mba jika merasa tidak tenang segeralah berdoa
karena Tuhanlah yang selalu membantu kita dalam kesulitan, kedua mba tidak boleh seperti
ini mba harus merawat diri bukan seperti ini agar semua tahu bahwa Nn.S adalah wanita yang
cantik, mulai bergabung dengan teman-teman dan keluarga kembali supaya kegelisahan yang
ada di hati perlahan hilang, dengan berinteraksi pula kita lebih tau dunia luar kita bisa
menjadi lebih baik mba
Pasien : begitu ya sus
Perawat : iya mba juga harus tetap melanjutkan kuliah, agar tidak semakin disepelekan,
pendidikan sangat penting untuk kedepan, mba tidak mau kan rugi menghabiskan waktu
disini sementara banyak hal yang bisa dilakukan diluar sana daripada meratapi putus cinta,
saya percaya diluar sana pasti akan ada lelaki yang bisa mencintai apa adanya, maka dari itu
jangan menyerah mba harus menemukannya
Pasien : suster benar
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Nn.S menganguk kan kepalanya
Perawat : Tersenyum dan memeluk pasien
Pasien : Tersenyum kembali dan memendang perawat dengan tatapan mulai semangat
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat memberikan solusi cara agar pasien bangkit dari keterpurukannya
> Analisa berpusat pada klien
Klien mengerti solusinya untuk tidak mengurung diri dan kembali bersosialisai dengan hal
yang baru
> Rasional
Klien tau mengatasi masalah tersebut dengan solusi yang diberikan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Saya percaya mba bisa melewati semua ini
Pasien : Hmm
Perawat : Bagaimana apakah ada yang ingin dicurahkan lagi kepada saya mba, saya bersedia
mendengarkan semua keluh kesah mba
Pasien : hmm saya sudah sedikit lega sus
Perawat : Coba sebutkan lagi jadi apa yang harus mba lakukan sekarang
Pasien : Astaghfirullah, iya sus saya harus mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepada
saya, saya terlalu lama mengurung diri dan mengabaikan orang terdekat saya dengan
meratapi kesedihan saya disini padahal mereka sangat menyayangi saya, saya juga
mengabaikan diri saya sendiri .
Perawat : jadi mulai sekarang harus semangat ya
Pasien : baik sus saya akan berusaha
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien paham dan mengerti cara untuk mengatasi dirinya untuk
bangkit dari kesedihannya
> Analisa berpusat pada klien
Klien paham akan motivasi yang diberikan perawat dan akan melakukan hal-hal agar dirinya
terlepas dari kesedihan
> Rasional
Perawat dapat mengevaluasi hasil yang didapat, dalam melakukan pendekatan terhadap klien
dan klien dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang diajarkan oleh perawat.

Prolog penutup
Nn.S sudah memahami motivasi yang diberikan perawat agar dirinya tak larut terus-menerus
dalam kesedihannya dan kembali percaya diri untuk berinteraksi sosial.
"

122. Ririn Arianta

pada : 10 April 2017

"1. Definisi Analisa Proses Interaksi


Analisa Proses interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh tenaga kesehatan
khususnya perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Sedangkan teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada pesn atau informasi
yang disampaikan kepada kelompok dan bagaimana pengaruh pesan tersebut terhadap peran
dan kepribadian kelompok.
2. Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Dengan adanya analisa proses interaksi dapat meningkatkan ketrampilan dalam komunikasi,
meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien, mempermudah perawat dalam
penerapan proses keperawatan, memudahkan perawat dalam pendekatan terkait
perkembangan dan perubahan, perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi
dengan pasien, dan bisa menjadi data bagi pembimbing klinik untuk memberi arahan.
Tujuan dilakukannya Analisa Proses Interaksi adalah :
a) Meningkatkan kemampuan mendengar
b) Meningkatkan kemapuan berkomunikasi
c) Memberi dasar belajar artinya berua alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam
berinteraksi dengan klien sekaligus sebagai data untuk pembimbing klinik dalam memberikan
arahan.
d) Membantu prawat dalam merencanakan tindakan keperawatan
e) Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Didalam analisa proses interaksi terdapat 4 tahap atau fase yaitu :
1) Tahap preinteraksi : tahap perawat akan bertemu dengan klien
2) Tahap orientasi : tahap perawat pertama kali bertemu dengan klien
3) Tahap kerja : tahap perawat memulai kegiatan. Tugas perawat pada tahap ini adalah
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap prainteraksi.
4) Tahap terminasi: tahap perawat menghentikan interaksi dengan klien. dalam tahap ini bisa
merupakan tahap terminasi sementara atau akhir.

3. Analisa Proses Interaksi


Inisial Pasien : Ny. J.M.
Umur : 50 tahun
Status Interaksi : Interaksi 1(Fase perkenalan)
Lingkungan : di meja makan, saling berhadapan, suasana tenang diruang Anggrek 01 Rumah
Sakit Jiwa Menur, Surabaya
Deskripsi Pasien : Klien tampak kurang rapi, sambil membawa koran bekas
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
Hari/Tanggal/Waktu : Rabu, 29 Maret 2017 selama 30 menit dari pukul 09.00-09.30 WIB
Mahasiswa : Ririn Arianta

a. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi bu, boleh saya diduduk dikursi sebelah ibu ?
K : Silahkan.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang, tersenyum.
K : Ekspresi datar dan sedikit cuek

P : Memandang dan mendekati K


K : Ekspresi datar
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K

P : Merasa senang atas karena ada tanggapan dari klien walaupun masih agak cuek.
Analisa Berpusat Pada Klien
K : masih sedikit ragu dan cuek terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K : ragu terhadap orang baru


Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

b. Komunikasi Verbal
P : wah suasana di ruang ini nyaman ya bu, udaranya segar
K : (diam)
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang ke ruangan sambil melihat ke arah K
K : tidak menghiraukan sambil melihat-lihat koran yang dibawanya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : ingin memulai percakapan dengan topik yang ringan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : tidak menghiraukan dan asik dengan aktivitasnya
Rasional
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

c. Komunikasi Verbal
P : oh ya bu, perkenalkan saya Ririn. Mahasiswi praktik disini yang akan merawat ibu,
K : oh iya mbak

P : Nama ibu siapa?


K : Juariyah Masriatin
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan
K : Mengalihkan aktivitasnya mencoret-coret koran dan menjulurkan tangannya

P : ingin tahu nama pasien


K : masih sedikit ragu-ragu
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : Merasa bahwa K harus diberikan penjelasan mengenai kedatangan K
P : Ingin tahu nama pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : Mulai membuka diri tapi masih sedikit ragu-ragu
K : masih ragu-ragu
Rasional
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

d. Komunikasi Verbal
P : Ibu biasanya dipanggil siapa ?
K : dipanggil ibu Ju

P : Ibu asal nya dari mana ?


K : dari Gunung kidul, Jawa tengah
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : memandang P
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk dan berfikir
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P Senang walaupun jawaban singkat
P Masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : mencoba mengingat nama
K : mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
K : berpikir dan mengingat-ingat
K : senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

e. Komunikasi Verbal
P : wah, lumayan jauh ya bu, sudah berapa lama ibu berada disini ?
K : sudah lama, saya disini emm.. 5 tahun sepertinya.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : ikut tersenyum

K : Memandangi langit-langit sambil berfikir


P : Memandang K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Mulai mengkaji data umum pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berpikir dan berusaha mengingat
Rasional
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

f. Komunikasi Verbal
P : Sejak tahun berapa ibu disini ?
K : Tahun 2012 kemarin
Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya ingat
pasien
P senang karena mendapat respon dari K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berusaha mengingat
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana

g. Komunikasi Verbal
P : Ibu ingat nggak, kenapa ibu bisa dirawat di tempat ini ?
K : saya dulu sakit syaraf mbak terus dengan keluarga saya di bawa kerumah sakit ini

P : oh iya bu, saya lihat dari tadi ibu sibuk dengan koran-koran itu,, buat apa ya bu ?
K : oh koran ini, ini banyak sandi rahasianya mbak. Dan ini pekerjaan saya mbak, saya
seorang pencari kode rahasia. Saya bekerja disebuah perusahaan terkenal di Amerika. Setiap
hari saya harus mencari-cari kode rahasia dan mengirimkan kode tersebut ke Amerika. Saya
juga mempunyai sekretaris pribadi mbak, itu dia sedang duduk disamping saya. Tentang
pekerjaan saya jangan bilang-bilang ke yang lain ya mbak

P:-
K : Sekretaris saya sudah sangat profesional mbak, dia sudah bekerja dengan saya sekitar 70
tahun.

Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan keseriusan
K : Menunduk

K: Menunjukkan keseriusan

P : Bertanya perlahan
K: Menjawab pertanyaan P dengan serius dan menoleh ke ruangan sambil menunjuk
kesamping kanan pasien.

P: Kaget dan masih berusaha untuk mendengarkan K


K: Seperti menepuk-nepuk seseorang disampingnya, tersenyum dan berbisik.
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung

P mengkaji lebih jauh aktivitas pasien


P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihat

P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K


Analisa Berpusat Pada Pasien
K mengingat-ingat
K mengalami halusinasi lihat
K melihat sekretaris dan mencoba menceritakannya pada P
Rasional
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

h. Komunikasi Verbal
P : Ibu Ju apakah sudah berkeluarga ?
K : Sudah mbak, anak saya tiga. Semuanya bekerja. Tidak ada yang kuliah, ini semua gara-
gara saya tidak bisa membiayai kuliahnya. Saya dipecat dari perusahaan. Untung saya di
terima diperusahaan Amerika dan memiliki sekretaris pribadi yang handal.
P:-
Komunikasi Non-Verbal
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
K : Menunduk sambil nyerocos dan sedih
P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: berusaha mengkaji data lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari keadaan nya
P menemukan adanya flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab.
P mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinya
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menikmati waham yang dirasakannya
K terbawa perasaan haru terkait cerita tentang keadaannya dulu
Rasional
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat

i. Komunikasi Verbal
P : Ibu sepertinya kerasan ya tinggal disini ?
K: Iya mbak, enak disini suasananya nyaman bisa kerja maksimal. Tidak diganggu oleh anak-
anak saya.

P :Keluarga Ibu sering menjenguk ibu disini?


K: iya sebulan sekali
Komunikasi Non-Verbal
P : Melihat halaman
K : menunduk

K : Ikut melihat halaman


P : memperhatikan

P : Memandang K sambil tersenyum


K : Menoleh P

K : Menunduk lagi
P : Memperhatikan respon K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K


P senang mendapatkan jawaban K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab sekenanya

K berusaha mengingat keluarganya


K ingat terhadap keluarganya
Rasional
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

j. Komunikasi Verbal
P: oh iya ibu, tadi saya sudah berkenalan dengan ibu, masih ingat nggak dengan nama
saya ?
K: Mbak Ririn
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Menoleh

K : Memandang P dan tersenyum


P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
Rasional
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

k. Komunikasi Verbal
P: wah, ternyata asik sekali ya ngobrol-ngobrol dengan ibu. Kapan-kapan boleh ngobrol lagi
ya bu, ? Bagaimana kalau kalau besok pagi kita ngobrol lagi ?
K: boleh kok mbak

P : Kita besok ngobrol-ngobrol tentang keluarga ibu dan pekerjaan ibu ya ?, bagaimana bu
setuju? Nanti sembari saya periksa tekanan darah ibu.
K : iya mbak boleh-boleh
Komunikasi Non-Verbal
P: Memegang tangan lalu pundak K
K: menoleh kearah p dan tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
P menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya
P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
K memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan
K setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Rasional
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak.
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak

l. Komunikasi Verbal
P : Terimakasih ibu, atas kersediaan ibu ngobrol-ngobrol dengan saya, selamat sore.
K : iya sore mbak
Komunikasi Non-Verbal
P: mengulurkan tangan kepada K dan berjabat tangan.
K : menoleh dan menjabat tangan P

P : tersenyum lalu menunduk


K: tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien.

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase 1(perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik, klien cukup kooperatif
walaupun pada awal nya klien masih ragu-ragu dan sering terganggu dengan halusinasinya.
Data yang didapatkan adalah pasien mengalami halusinasi, menarik diri , koping keluarga
kurang efektif. Kontrak selanjutnya sudah dijadwalkan dengan pasien dan pasien menerima
kontrak tersebut. secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan pada fase berikutnya.
Sumber : Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET

"

123. Ririn Arianta

pada : 10 April 2017

"1. Definisi Analisa Proses Interaksi


Analisa Proses interaksi adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh tenaga kesehatan
khususnya perawat untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Sedangkan teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada pesn atau informasi
yang disampaikan kepada kelompok dan bagaimana pengaruh pesan tersebut terhadap peran
dan kepribadian kelompok.
2. Mengapa perlu adanya analisa proses interaksi ?
Dengan adanya analisa proses interaksi dapat meningkatkan ketrampilan dalam komunikasi,
meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien, mempermudah perawat dalam
penerapan proses keperawatan, memudahkan perawat dalam pendekatan terkait
perkembangan dan perubahan, perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi
dengan pasien, dan bisa menjadi data bagi pembimbing klinik untuk memberi arahan.
Tujuan dilakukannya Analisa Proses Interaksi adalah :
a) Meningkatkan kemampuan mendengar
b) Meningkatkan kemapuan berkomunikasi
c) Memberi dasar belajar artinya berua alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam
berinteraksi dengan klien sekaligus sebagai data untuk pembimbing klinik dalam memberikan
arahan.
d) Membantu prawat dalam merencanakan tindakan keperawatan
e) Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Didalam analisa proses interaksi terdapat 4 tahap atau fase yaitu :
1) Tahap preinteraksi : tahap perawat akan bertemu dengan klien
2) Tahap orientasi : tahap perawat pertama kali bertemu dengan klien
3) Tahap kerja : tahap perawat memulai kegiatan. Tugas perawat pada tahap ini adalah
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap prainteraksi.
4) Tahap terminasi: tahap perawat menghentikan interaksi dengan klien. dalam tahap ini bisa
merupakan tahap terminasi sementara atau akhir.

3. Analisa Proses Interaksi


Inisial Pasien : Ny. J.M.
Umur : 50 tahun
Status Interaksi : Interaksi 1(Fase perkenalan)
Lingkungan : di meja makan, saling berhadapan, suasana tenang diruang Anggrek 01 Rumah
Sakit Jiwa Menur, Surabaya
Deskripsi Pasien : Klien tampak kurang rapi, sambil membawa koran bekas
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahannya
Hari/Tanggal/Waktu : Rabu, 29 Maret 2017 selama 30 menit dari pukul 09.00-09.30 WIB
Mahasiswa : Ririn Arianta

a. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi bu, boleh saya diduduk dikursi sebelah ibu ?
K : Silahkan.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang, tersenyum.
K : Ekspresi datar dan sedikit cuek

P : Memandang dan mendekati K


K : Ekspresi datar
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K

P : Merasa senang atas karena ada tanggapan dari klien walaupun masih agak cuek.
Analisa Berpusat Pada Klien
K : masih sedikit ragu dan cuek terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K : ragu terhadap orang baru


Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

b. Komunikasi Verbal
P : wah suasana di ruang ini nyaman ya bu, udaranya segar
K : (diam)
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang ke ruangan sambil melihat ke arah K
K : tidak menghiraukan sambil melihat-lihat koran yang dibawanya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : ingin memulai percakapan dengan topik yang ringan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : tidak menghiraukan dan asik dengan aktivitasnya
Rasional
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

c. Komunikasi Verbal
P : oh ya bu, perkenalkan saya Ririn. Mahasiswi praktik disini yang akan merawat ibu,
K : oh iya mbak

P : Nama ibu siapa?


K : Juariyah Masriatin
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan
K : Mengalihkan aktivitasnya mencoret-coret koran dan menjulurkan tangannya
P : ingin tahu nama pasien
K : masih sedikit ragu-ragu
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : Merasa bahwa K harus diberikan penjelasan mengenai kedatangan K
P : Ingin tahu nama pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : Mulai membuka diri tapi masih sedikit ragu-ragu
K : masih ragu-ragu
Rasional
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi

d. Komunikasi Verbal
P : Ibu biasanya dipanggil siapa ?
K : dipanggil ibu Ju

P : Ibu asal nya dari mana ?


K : dari Gunung kidul, Jawa tengah
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : memandang P
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk dan berfikir
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P Senang walaupun jawaban singkat
P Masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
Analisa Berpusat Pada Pasien
K : mencoba mengingat nama
K : mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
K : berpikir dan mengingat-ingat
K : senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
Rasional
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

e. Komunikasi Verbal
P : wah, lumayan jauh ya bu, sudah berapa lama ibu berada disini ?
K : sudah lama, saya disini emm.. 5 tahun sepertinya.
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K sambil tersenyum
K : ikut tersenyum

K : Memandangi langit-langit sambil berfikir


P : Memandang K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P Mulai mengkaji data umum pasien
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berpikir dan berusaha mengingat
Rasional
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

f. Komunikasi Verbal
P : Sejak tahun berapa ibu disini ?
K : Tahun 2012 kemarin
Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya ingat
pasien
P senang karena mendapat respon dari K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K berusaha mengingat
K menjawab dengan sekedarnya
Rasional
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana

g. Komunikasi Verbal
P : Ibu ingat nggak, kenapa ibu bisa dirawat di tempat ini ?
K : saya dulu sakit syaraf mbak terus dengan keluarga saya di bawa kerumah sakit ini

P : oh iya bu, saya lihat dari tadi ibu sibuk dengan koran-koran itu,, buat apa ya bu ?
K : oh koran ini, ini banyak sandi rahasianya mbak. Dan ini pekerjaan saya mbak, saya
seorang pencari kode rahasia. Saya bekerja disebuah perusahaan terkenal di Amerika. Setiap
hari saya harus mencari-cari kode rahasia dan mengirimkan kode tersebut ke Amerika. Saya
juga mempunyai sekretaris pribadi mbak, itu dia sedang duduk disamping saya. Tentang
pekerjaan saya jangan bilang-bilang ke yang lain ya mbak

P:-
K : Sekretaris saya sudah sangat profesional mbak, dia sudah bekerja dengan saya sekitar 70
tahun.

Komunikasi Non-Verbal
P : Menunjukkan keseriusan
K : Menunduk

K: Menunjukkan keseriusan

P : Bertanya perlahan
K: Menjawab pertanyaan P dengan serius dan menoleh ke ruangan sambil menunjuk
kesamping kanan pasien.

P: Kaget dan masih berusaha untuk mendengarkan K


K: Seperti menepuk-nepuk seseorang disampingnya, tersenyum dan berbisik.
Analisa Berpusat Pada Perawat
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung
P mengkaji lebih jauh aktivitas pasien
P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihat

P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K


Analisa Berpusat Pada Pasien
K mengingat-ingat
K mengalami halusinasi lihat
K melihat sekretaris dan mencoba menceritakannya pada P
Rasional
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

h. Komunikasi Verbal
P : Ibu Ju apakah sudah berkeluarga ?
K : Sudah mbak, anak saya tiga. Semuanya bekerja. Tidak ada yang kuliah, ini semua gara-
gara saya tidak bisa membiayai kuliahnya. Saya dipecat dari perusahaan. Untung saya di
terima diperusahaan Amerika dan memiliki sekretaris pribadi yang handal.
P:-
Komunikasi Non-Verbal
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
K : Menunduk sambil nyerocos dan sedih
P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P: berusaha mengkaji data lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari keadaan nya
P menemukan adanya flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab.
P mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinya
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menikmati waham yang dirasakannya
K terbawa perasaan haru terkait cerita tentang keadaannya dulu
Rasional
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat

i. Komunikasi Verbal
P : Ibu sepertinya kerasan ya tinggal disini ?
K: Iya mbak, enak disini suasananya nyaman bisa kerja maksimal. Tidak diganggu oleh anak-
anak saya.

P :Keluarga Ibu sering menjenguk ibu disini?


K: iya sebulan sekali
Komunikasi Non-Verbal
P : Melihat halaman
K : menunduk

K : Ikut melihat halaman


P : memperhatikan
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P

K : Menunduk lagi
P : Memperhatikan respon K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien

P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K


P senang mendapatkan jawaban K
Analisa Berpusat Pada Pasien
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab sekenanya

K berusaha mengingat keluarganya


K ingat terhadap keluarganya
Rasional
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

j. Komunikasi Verbal
P: oh iya ibu, tadi saya sudah berkenalan dengan ibu, masih ingat nggak dengan nama
saya ?
K: Mbak Ririn
Komunikasi Non-Verbal
P : Memandang K
K : Menoleh

K : Memandang P dan tersenyum


P : Memperhatikan
Analisa Berpusat Pada Perawat
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
Rasional
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

k. Komunikasi Verbal
P: wah, ternyata asik sekali ya ngobrol-ngobrol dengan ibu. Kapan-kapan boleh ngobrol lagi
ya bu, ? Bagaimana kalau kalau besok pagi kita ngobrol lagi ?
K: boleh kok mbak

P : Kita besok ngobrol-ngobrol tentang keluarga ibu dan pekerjaan ibu ya ?, bagaimana bu
setuju? Nanti sembari saya periksa tekanan darah ibu.
K : iya mbak boleh-boleh
Komunikasi Non-Verbal
P: Memegang tangan lalu pundak K
K: menoleh kearah p dan tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
P menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya
P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Analisa Berpusat Pada Pasien
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
K memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan
K setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Rasional
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak.
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak

l. Komunikasi Verbal
P : Terimakasih ibu, atas kersediaan ibu ngobrol-ngobrol dengan saya, selamat sore.
K : iya sore mbak
Komunikasi Non-Verbal
P: mengulurkan tangan kepada K dan berjabat tangan.
K : menoleh dan menjabat tangan P

P : tersenyum lalu menunduk


K: tersenyum
Analisa Berpusat Pada Perawat
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa Berpusat Pada Pasien
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien.

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase 1(perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik, klien cukup kooperatif
walaupun pada awal nya klien masih ragu-ragu dan sering terganggu dengan halusinasinya.
Data yang didapatkan adalah pasien mengalami halusinasi, menarik diri , koping keluarga
kurang efektif. Kontrak selanjutnya sudah dijadwalkan dengan pasien dan pasien menerima
kontrak tersebut. secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan pada fase berikutnya.

Sumber : Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : CV ANDI OFFSET
"
124. Dyah Rohmatussolichah

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat terutama
mahasiswa untuk memahami interaksi antara perawat dengan klien .
API diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan diantaranya yaitu :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat terutama
mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien dan data bagi CI / supervisor / pembimbing untuk
memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat-klien dan catatan resume. Catatan hubungan perawat dengan klien adalah interaksi
yang terjadi selama perawat berhubung individual klien atau kelompok klien pada terapi
modalitas keperawatan.
Catatan hubungan perawat dengan klien secara verbal dapat berupa video tape; tape
recording, catatan secara garis besar dan catatan interaksi.
Komponen API terdiri atas :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4 (Orientasi-Terminasi)
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Contoh :
Inisial Klien : Nn. S
Usia : 21 tahun
Pukul : 16.20
Status Interaksi: Pertemuan ke-1
Lingkungan :
Kondisi lingkungan di sekitar klien tidak terlalu ramai dan mengganggu. Posisi interaksi
perawat dan klien yaitu berada di taman Rumah Sakit.
Deskripsi klien :
Klien meunjukkan wajah yang lemas dan murung, terdapat lingkaran hitam di sekitar
matanya. Baju klien terlihat kusut dan rambut tidak disisir. Klien menggunakan kursi roda
karena tidak mampu menggunakan kakinya untuk berjalan normal.
Tujuan :
1. Klien mempunyai semangat lagi.
2. Klien mampu memperbaiki kualitas dirinya dan tidak rendah diri
Contoh percakapan :
Komunikasi verbal :
P : Selamat sore Mbak, saya Ns. Dyah, boleh minta waktunya sebentar? Kalo boleh tau
dengan mbak siapa ya ini?
K : Selamat sore Sus. Saya Nn. S
Komunikasi non verbal :
P : Tersenyum saat memandang klien
K : Wajah datar terlihat ekspresi tidak tertarik.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat membuka percakapan dan ingin memberikan kesan yang baik saat bertemu dengan
klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien menunjukkan respon negative saat diajak komunikasi oleh perawat
Rasional :
Ucapan selamat pagi, atau sapaan apapun, menujukkan rasa ramah dan menghargai antara
sesama.

Komunikasi Verbal :
P : Saya perawat yang nantinya akan merawat mbak disini, ngomong-ngomong bagaimana
kabarnya mbak? Apa sudah mendingan?
K : Ya beginilah sus, seperti yang bisa anda lihat
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat terus tersenyum, berusaha menggunakan intonasi yang baik dan lembut
K : Klien nampak sedih, tidak bersemangat, dan terus memandangi kaki kanannya yang telah
diamputasi.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa canggung karena merasa klien terganggu dengan kehadirannya
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien merespon dengan singkat pertanyaan perawat
Rasional :
Bertanya kabar menunjukkan sikap peduli kepada orang lain.

Komunikasi Verbal :
P : Kalau mbak ingin bercerita apa saja, saya selalu disini untuk menjadi teman cerita.
K : Suster nggak akan ngerti rasanya
Komunikasi Non Verbal :
P : Masih tersenyum dan memandang klien dengan penuh arti.
K : Melihat perawat sambil tersenyum kecut.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha agar klien mau menceritakan masalah yang dialaminya.
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien meremehkan perawat karena berfikir tidak akan ada satupun orang yang dapat
merasakan kesedihannya
Rasional :
Untuk menggali semua kesedihan yang dirasakan klien

Komunikasi Verbal :
P : Saya dengar mbak S ini mahasiswa universitas negeri yang terkenal itu ya? Mahasiswa
yang selalu dapat IP cumlaude dan merangkap jadi atlet renang nasional?
K : Kok suster bisa tau?
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat memandang klien
K : Ekspresi klien bingung dan heran
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih berusaha untuk menggali perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai terbuka kepada perawat
Rasional :
Untuk menggali semua apa yang dirasakan oleh klien

Komunikasi Verbal :
P : Dari keluarga dan temen-temen mbak. Mereka terlihat sangat khawatir, mereka
mencemaskan kondisi mbak dan juga menunggu saat mbak menjalani operasi kemarin.
K : Iya, mereka adalah semangat hidup saya selama ini. Mereka yang membuat saya
semangat hingga akhirnya dapat meraih medali emas di olimpiade renang tahun lalu. Saya
sangat sedih, kecelakaan itu merebut satu kaki saya. Saya sudah tidak tahu bagaimana nanti
masa depan saya jadinya. Saya kehilangan mimpi-mimpi yang sudah saya rajut sekian lama.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan penuh rasa empati
K : Klien menatap lurus kearah depan, bulir air matanya mulai jatuh satu-persatu
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mendengarkan klien dengan baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mulai terbuka dengan perawat
Rasional :
Menjadi pendengar yang baik, menjadi salah satu pereda cemas atau apapun yang
mengganggu hati yang bercerita.

Komunikasi Verbal :
P : Saya tahu ini tidak akan mudah. Tapi mbak harus percaya, Tuhan tidak akan memberi
cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Tuhan memberikan cobaan ini karena Tuhan
tahu mbak orang yang kuat. Dan pasti Tuhan punya rencana dibalik setiap peristiwa yang
mbak alami.
K : Jika mengingat bagaimana usaha saya sampai bisa meraih predikat atlet nasional,
bagaimana kerasnya saya berlatih setiap hari, dan melihat kenyataan sekarang sudah jauh
berbeda, bahkan untuk berjalan saja saya tidak bisa. Rasanya saya nggak kuat sus. Sepertinya
tidak ada sakit hati yang melebihi sakit hati saya saat ini.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien dengan penuh empati
K : Intonsi bicara agak meninggi dan isakan tangisnya semakin menjadi-jadi.
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat masih menjadi pendengar yang baik
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencurahkan semua kesedihan yang dirasakannya
Rasional :
Mencoba menguatkan hati klien dengan menghubungkan peristiwa dengan ketentuan yang
sudah digariskan Tuhan.

Komunikasi Verbal :
P : Mbak, saya yakin mbak ini adalah wanita cerdas, karena tidak mudah menjadi mahasiswa
di kampus mbak, apalagi mbak ini selalu mendapat predikat cumlaude. InsyaAllah mbak
masih bisa berprestasi di jalan yang lain. Apalagi mbak ini masih muda, banyak jalan menuju
Roma
K : Iya sih sus
Komunikasi Non Verbal :
P : Perawat fokus memandang klien sambil menunduk lalu mengelus bahu pasien
K : Memandang perawat sambil mengusap air matanya dengan tangan
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat berusaha meyakinkan bahwa klien adalah pribadi yang berharga serta memberikan
solusi
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien mencoba untuk menerima ucapan perawat
Rasional :
Menciptakan suasana yang lebih komunikatif dengan memegang bahu klien menjadikan klien
merasa semakin lebih baik dan merasa ada yang mendengarkan

Komunikasi Verbal :
P : Bagaimana? Sudah merasa lebih baik?
K : Lumayan lah daripada tadi. Tapi saya bingung sus harus memulai lagi kehidupan saya
darimana.
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Menatap perawat dengan tatapan bingung
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien semakin bersemangat untuk memulai kehidupannya lagi
Rasional :
Kemampuan klien untuk bertanya mengenai solusi menunjukkan perkembangan diri klien
yang lebih baik

Komunikasi Verbal :
P : Memulai? Memang apanya yang berakhir? Tidak ada yang berakhir mbak. Mbak tetaplah
mbak yang cerdas dan berprestasi. Tetap menjadi orang yang disayang oleh keluarga dan
teman-teman mbak. Semuanya menunggu mbak kembali ke kampus, menjadi pribadi yang
ceria dan penuh tawa lalu merajut impian-impian lainnya.
K : Suster benar. Saya nggak boleh kalah sama keadaan. Saya akan berjuang sus. Saya akan
belajar jadi orang yang lebih ikhlas dan memandang kehidupan sebagai teman, bukan lawan
Komunikasi Non Verbal :
P : Memandang klien
K : Memandang perawat dengan penuh semangat, lalu tersenyum
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat memberikan solusi terbaik untuk klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien memberikan umpan balik positif pada perawat
Rasional :
Solusi yang baik, memberikan klien perasaan lega

Komunikasi Verbal :
P : Saya yakin, mbak pasti bisa. Sudah hampir maghrib, ayo saya antar ke kamar
K : Iya sus, terima kasih banyak ya
Komunikasi Non Verbal :
P : Tersenyum kepada klien. Mengambil alih kursi roda klien lalu mengantar klien kembali ke
kamar
K : Tersenyum kepada perawat
Analisa Berpusat pada Perawat :
Perawat merasa puas dan lega dengan respon klien
Analisa Berpusat pada Klien :
Klien terlihat lega, bersemangat, dan lebih baik.
Rasional :
Tahap akhir merupakan tahap dimana sikap klien jauh lebih baik dan tidak merasa rendah diri
dengan kondisi kesehatannya saat ini.
"

125. Dinda Salmahella

pada : 10 April 2017

"1.
A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan cara kerja
perawat dengan metode pencatatan, pendekatan dan pelaporan yang digunakan untuk
memahami interaksi komunikasi secara verbal dan non verbal yang terjadi antara perawat dan
klien, catatan tersebut berupa, catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat-klien, dan catatan kesimpulan (hasil akhir) sehingga perawat mendapatkan rencana
lanjutan tindakan keperawatan yang dibutuhkan.

B. Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi klien
2. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
3. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
4. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

2. Dialog semu Analisa proses interaksi (API) Perawat dengan Masalah Keperawatan Klien
Resiko harga diri rendah.

Inisial klien : Ny.S


Usia : 20 Tahun
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Fase Orientasi)
Lingkungan Prolog : Perawat dan Klien duduk bersampingan di depan kamar rumah pasien
Deskripsi klien : Penampilan klien kurang rapi, rambut gimbal, wajah muram, mengurung
diri di dalam rumah, melamun dan tiba-tiba suka menangis sendiri
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien tau bagaimana cara untuk menghindari rasa kurang
percaya diri karena masalah keperawatan harga diri rendah serta membuat klien tidak
mengurung diri lagi dan bisa berinteraksi serta mampu bersosialisasi secara normal kembali
di depan umum/masyarakat.
Nama Mahasiswa : Dinda Salmahella
Tanggal : 2 April 2016
Jam : 10.00-12.00
Tempat : Rumah klien di Jl.Anggrek Surabaya

Prolog :
Seorang gadis berusia 20tahun (Nn.S) mahasiswa Universitas A, klien sudah tidak
melanjutkan pendidikannya lagi karena pada suatu hari klien mengurung diri dirumah sudah
1 tahun, tidak mau berbicara banyak dengan keluarga dan menghindari teman yang
menjenguknya, sering terdengar suara menangis dari kamarnya,sebelum diputus oleh
kekasihnya ujar sahabat klien, kekasih klien sering sekali menuntut dan menjatuhkan klien
dengan mengatakan dandanan kamu udik bangetsih, norak, pendek tidak bisa gaul
sebenarnya klien sudah merasa tertekan sejak beberapa bulan terakhir ia masih berhubungan
dengan kekasihnya itu dan setelah kejadian ia diputuskan dan mendengar kabar bahwa
kekasihnya memiliki kekasih baru yang disebut wanita barunya itu adalah idola kampus,
klien merasa kaget dan merasa terhianati disamping itu background keluarga klien ayah dan
ibunya sudah berpisah sejak klien duduk di bangku SD dengan kasus ayahnya berselingkuh
dengan rekan kerjanya sehingga meninggalkan ibunya yang cacat setelah mengalami
kecelakaan, menurut cerita klien, klien seperti trauma akan hal yang menimpa dirinya,
ucapnya sudah tidak ada lagi sosok laki-laki yang baik yang bisa menerima apa adanya di
dunia ini sehingga klien mengurung diri di dalam kamar, tidak mau bersosialisasi dengan
lingkungan dan selalu menangis. Keluarganya sudah berusaha untuk menghibur dan
membujuk dirinya serta menjelaskan tentang hal-hal baik agar klien tidak lagi memikirkan
hal yang menekan dirinya selama ini

Percakapan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Assalamualaikum, selamat pagi mba cantik, apa benar ini dengan Nn.S?
Pasien : Walaikumsalam
Perawat : Perkenalkan saya adalah perawat Dinda yang bekerja di Rs.A saya dipanggil
kesini untuk menemani mba
Pasien : Oh
Perawat : Bagaimana perasaan mba pagi hari ini?
Pasien : Kurang baik
Perawat : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang mba keluhkan saat ini? ayo
kita cari tempat yang nyaman
Pasien : Di sana saja mbak (menunjuk arah taman depan kamar)
Perawat : Baiklah di taman saja lebih sejuk, kalo suster boleh tau memang apa yang mba
rasakan saat ini? Nn.S bisa bercerita kepada saya tentang semua yang membuat mba merasa
terbebani
Pasien : Iya sus, pacar saya memutuskan saya, sejak saat itu saya merasa sendiri dan
beberapa hari setelah putus dengan saya ia langsung menjalin hubungan dengan anak hits
dikampus, aku tau sus dia memang cantik, berbakat, anak orang terpandang tidak seperti
saya, saya merasa tidak pantas
Perawat :Oh jadi begitu, tetapi di dunia ini masih banyak yang bisa menyayangi mba, ada
teman-teman mba dan orang tua mba
Pasien : tidak sus, dulu papa juga begitu, papa meninggalkan mama karena mama cacat
setelah kecelakaan yang menimpanya, papa berselingkuh dengan sekretarisnya, saya tau
memang orang jelek tidak pantas dikasihi
Perawat :Mba tidak boleh bilang begitu, Tuhan memberi sesuatu pada kita sudah ada
porsinya mba, semua harus tetap disyukuri,mba cantik kalau mau berdandan dan
memperbaiki semuanya, dunia harus tau bahwa mba juga layak tampil didepan bukan
mengurung diri seperti ini
Perawat merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah keparawatan harga diri rendah
yang dialami oleh klien, memotivasi, membangun kepercayaan diri klien serta membantu
klien agar mau bersosialisai kembali
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Diam, melamun
Perawat : Menatap mata klien
Pasien : Mata Tn. M berkaca kaca
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon dengan menjawab salam, dan
pertanyaan dari perawat.
> Analisa berpusat pada klien
Klien memberikan respon dengan jawaban, klien terlihat memikirkan sesuatu.
> Rasional
Perawat mencoba mencari tau kondisi masalah klien saat itu dengan sebuah pertanyaan dan
masukan pada klien, serta tampil untuk memenuhi apa yang dibutuhkan klien
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Mba jangan menangis lagi, apa yang mba inginkan sekarang?
Pasien : Saya ingin sus tidak disepelekan lagi, tapi apa daya
Perawat : Semua bisa diatasi mba, jika mba mau bangkit dan semangat kembali
Pasien : Ahh percuma sus, saya masih merasa sakit hati karena hal itu, saya trauma untuk
kembali, saya tidak ingin disakiti lagi saya disini saja
Perawat : Begini mba, memang mengembalikan kepercayaan seperti semula tidaklah mudah,
tetapi mba tidak boleh begini terus ya, mau sampai kapan, katanya mba ingin tidak
disepelekan lagi berarti mba harus menunjukan kepada semuanya bahwa mba juga pantas
diperjuangkan, seperti itu mba
Pasien : bagaimana caranya ya sus?
Perawat : pertama mba harus berniat dari dalam hati bahwa hidup yang Tuhan berikan harus
disyukuri, lebih dekatkan diri kepada Tuhan mba jika merasa tidak tenang segeralah berdoa
karena Tuhanlah yang selalu membantu kita dalam kesulitan, kedua mba tidak boleh seperti
ini mba harus merawat diri bukan seperti ini agar semua tahu bahwa Nn.S adalah wanita yang
cantik, mulai bergabung dengan teman-teman dan keluarga kembali supaya kegelisahan yang
ada di hati perlahan hilang, dengan berinteraksi pula kita lebih tau dunia luar kita bisa
menjadi lebih baik mba
Pasien : begitu ya sus
Perawat : iya mba juga harus tetap melanjutkan kuliah, agar tidak semakin disepelekan,
pendidikan sangat penting untuk kedepan, mba tidak mau kan rugi menghabiskan waktu
disini sementara banyak hal yang bisa dilakukan diluar sana daripada meratapi putus cinta,
saya percaya diluar sana pasti akan ada lelaki yang bisa mencintai apa adanya, maka dari itu
jangan menyerah mba harus menemukannya
Pasien : suster benar
(Komunikasi Non Verbal)
Pasien : Nn.S menganguk kan kepalanya
Perawat : Tersenyum dan memeluk pasien
Pasien : Tersenyum kembali dan memendang perawat dengan tatapan mulai semangat
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat memberikan solusi cara agar pasien bangkit dari keterpurukannya
> Analisa berpusat pada klien
Klien mengerti solusinya untuk tidak mengurung diri dan kembali bersosialisai dengan hal
yang baru
> Rasional
Klien tau mengatasi masalah tersebut dengan solusi yang diberikan
(Komunikasi Verbal)
Perawat : Saya percaya mba bisa melewati semua ini
Pasien : Hmm
Perawat : Bagaimana apakah ada yang ingin dicurahkan lagi kepada saya mba, saya bersedia
mendengarkan semua keluh kesah mba
Pasien : hmm saya sudah sedikit lega sus
Perawat : Coba sebutkan lagi jadi apa yang harus mba lakukan sekarang
Pasien : Astaghfirullah, iya sus saya harus mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepada
saya, saya terlalu lama mengurung diri dan mengabaikan orang terdekat saya dengan
meratapi kesedihan saya disini padahal mereka sangat menyayangi saya, saya juga
mengabaikan diri saya sendiri .
Perawat : jadi mulai sekarang harus semangat ya
Pasien : baik sus saya akan berusaha
> Analisa berpusat pada perawat
Perawat merasa senang karena klien paham dan mengerti cara untuk mengatasi dirinya untuk
bangkit dari kesedihannya
> Analisa berpusat pada klien
Klien paham akan motivasi yang diberikan perawat dan akan melakukan hal-hal agar dirinya
terlepas dari kesedihan
> Rasional
Perawat dapat mengevaluasi hasil yang didapat, dalam melakukan pendekatan terhadap klien
dan klien dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang diajarkan oleh perawat.

Prolog penutup
Nn.S sudah memahami motivasi yang diberikan perawat agar dirinya tak larut terus-menerus
dalam kesedihannya dan kembali percaya diri untuk berinteraksi sosial.
"

126. Meidina Dewati

pada : 10 April 2017

"Definisi Analisis Proses Interaksi (API)


Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi.
Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi dari hasil
wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini,
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara
yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensi
yang diberikan.
Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
nonverbal perawat dan pasien, analisis berpusat pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien. Setelah itu, berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal
dan nonverbal di atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi dengan pasien
selama wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Dengan demikian, API adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Tujuan diperlukannya Analisis Proses Interaksi yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
Komponen Analisis Proses Interaksi (API):
1. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
3. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
4. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
5. Rasional dan makna dari komunikasi.
6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
7. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

Analisis Proses Interaksi


Inisial Pasien: Ny. A
Nama Mahasiswa: Meidina Dewati
Status interaksi perawatpasien: II (Fase Kerja)
Tanggal: Senin, 10 April 2017
Lingkungan: Suasana yang sejuk di bangku taman dekat pohon yang rindang
Waktu: 10.00 WIB
Deskripsi Pasien: Klien duduk di bangku taman tampak kebingungan dan gelisah
Tempat: Bangku taman RS Jiwa Menur
Tujuan Interaksi: Klien mampu mengontrol rasa bingung dan kegelisahannya, serta mampu
menerima saran dari perawat
Masalah Keperawatan: Waham Agama
Keterangan:
P: Perawat
K: Klien

Percakapan antara Perawat dengan Klien:


1. Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi Bu Ani, boleh saya duduk disamping Ibu?
K: Iya silahkan mbak.
P: Apakah Ibu sudah sarapan?
K: Ya mbak cuma sedikit. Saya tidak nafsu makan.
P: Mengapa Ibu menutupi wajah Ibu?
K: Saya bingung mbak.

Komunikasi Non Verbal


P: Tersenyum pada klien, kemudian duduk di samping klien.
K: Menutupi wajah dengan kedua tangan.
P: Mengulurkan tangan, kemudian menyentuh dengan lembut tangan klien
K: Klien perlahan membuka tangan yang menutupi wajahnya.

Analisis Berpusat pada Perawat:


P: Perawat merasa canggung akan kehadirannya. Sejenak perawat diam untuk menganalisa
perasaan klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


K: Klien merespon perawat dengan perasaan bingung.

Rasional: Sebelum melakukan interaksi pada klien, didahului dengan mengucapkan salam
agar terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.

2. Komunikasi Verbal
P: Bagaimana Bu kabarnya hari ini? Semalam apakah tidurnya nyenyak Bu?
K: Saya tidak bisa tidur mbak. Kemarin ada yang menghampiri saya sebelum tidur.

Komunikasi Non Verbal:


P: Menatap klien dengan heran dan penuh tanya.
K: Klien merasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Merasa bingung dengan klien. Perawat berusaha mengetahui keadaan yang sedang dialami
klien. Perawat berharap dapat mendengar keluh kesah klien dengan detail.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan perasaan apa yang dialaminya kepada perawat.

Rasional: Perawat mencoba menanyakan kondisi klien saat ini untuk menggali perasaan
klien.

3. Komunikasi Verbal:
P: Siapa yang menghampiri Ibu malam malam begitu? Bagaimana rupanya?
K: Saya tidak kenal sama dia mbak. Wajahnya tidak terlihat, namun tubuhnya dipenuhi
dengan sinar yang bercahaya.
P: Apakah dia berbicara kepada Ibu?
K: Dia tidak berbicara kepada saya.
P: Lalu apa yang dilakukannya Bu?
K: Dia hanya menatap saya. Saya merasa bersalah
Komunikasi Verbal:
P: Menatap klien dengan serius.
K: Klien menatap perawat dan menunjukkan rasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berharap melanjutkan interaksi dengan klien lebih lanjut.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mulai terbuka untuk mengungkapkan kejadian yang dialaminya semalam.

Rasional: Perawat bertanya kepada klien untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dialami
oleh klien

4. Komunikasi Verbal:
P: Mengapa Ibu merasa bersalah?
K: Mbak mau tau kenapa saya merasa bersalah? Karena selama ini saya hidup di dunia sia
sia. Sebentar lagi saya masuk neraka mbak. Saya merasa berdosa karena semasa hidup Ibu
dan Bapak saya, saya jarang mendampingi mereka membaca Al Quran, mengingatkan
mereka untuk selalu ingat pada yang diatas, dan masih banyak lagi. Saya terlalu sibuk dengan
urusan saya sendiri. Makannya kemarin malam saya didatangi seseorang. Sepertinya dia
malaikat yang akan membawa saya ke neraka. Saya yakin secepatnya saya akan masuk
neraka.

Komunikasi Non Verbal:


P: Kontak mata dengan klien, dan menunjukkan sikap serius.
K: Menatap perawat kemudian menangis terisak

Analisis Berpusat pada Perawat:


Mendengarkan keluh kesah yang diungkapkan klien

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan keluh kesahnya dengan perasaan yang sangat bersalah, seakan akan
kesalahannya tidak termaafkan.

Rasional: Perawat menggali pertanyaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang
menyebabkan klien merasa bersalah.

5. Komunikasi Verbal:
P: Bu, setiap manusia di dunia tidak ada yang sempurna, kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Saya
yakin Ibu sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengingatkan kedua orang tua Ibu untuk
selalu ingat kepada Tuhan. Setiap usaha yang dilakukan Ibu tidak akan sia-sia. Ibu tidak perlu
merasa bersalah dan berfikir macam-macam. Cukup doa dari Ibu yang bisa membantu
mereka di akhirat. Doa anak pada orang tua adalah doa yang paling didengar oleh Tuhan Bu.
Sekarang Ibu tenang ya, tidak perlu bersedih.
K: Iya mbak. Terima kasih atas sarannya. Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan
mendoakan kedua orang tua saya.
P: Begitu lebih baik Bu. Wah tidak terasa sudah hampir waktunya makan siang. Ayo Bu kita
bergegas ke ruang makan.
K: Iya mbak. Saya juga mulai lapar.
P: Terima kasih ya Bu telah meluangkan waktunya untuk berbincang dengan saya.
K: Ya mbak sama-sama.

Komunikasi Non Verbal:


P: Memberikan saran pada klien dengan mimik yang tegas, bernada rendah kepada klien.
P: Menggandeng tangan klien dan tersenyum menuju ke ruang makan
K: Klien mulai tidak menampakkan kesedihannya.
K: Klien juga menggandeng tangan perawat menuju ke ruang makan

Analisis Berpusat pada Perawat:


Berusaha memberi saran dan motivasi pada klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien menunjukkan respon positif pada perawat.

Rasional: Perawat memberikan saran agar klien tidak berlarut-larut dalam perasaan bersalah
serta kesedihannya.

Evaluasi:
Komunikasi antara klien dan perawat berjalan dengan baik. Perawat memberi masukan, dan
ditanggapi dengan baik oleh klien."

127. Rian Priambodo

pada : 10 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan sebuah teknik untuk mempelajari interaksi dalam
kelompok kecil. Pengamat mencatat sumber dan target dari setiap tindakan ekspresif dan
mengklasifikasikan tindakan ke dalam dua belas kategori berikut: menunjukkan solidaritas,
menunjukkan ketegangan, setuju, memberikan saran, memberi pendapat, memberikan
orientasi, meminta orientasi, meminta pendapat, meminta saran, tidak setuju, menunjukkan
ketegangan, dan menunjukkan antagonisme. Analisis protokol telah mengungkapkan, antara
lain, dua jenis utama dari pemimpin kelompok, yaitu spesialis tugas dan spesialis sosial, dan
kepemimpinan dalam kelompok sering dibagi antara dua orang mengisi peran ini. Teknik ini
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh psikolog sosial Amerika Serikat Robert Freed Bales
(1916-2004) dan dijelaskan dalam Analisis buku Proses Interaksi nya: Metode untuk Studi
Kelompok Kecil (1950).
(http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803100006376)

ANALISIS PROSES INTERAKSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Initial klien : Tn. C


Tujuan interaksi : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri)
Usia : 21 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : Merpati
No. RM : 12345
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana pendek, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit Menur.
Keterangan : P= perawat, K= Klien

1.KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi mas, perkenalkan saya perawat Rian, mahasiswa FKp Unair, dengan Mas
siapa ?
K: Pagi bro, aku Tn. C
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : Ingin melakukan percakapan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K : memberikan tanggapan positif atas hadirnya perawat.
RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.

2. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana kabarnya mas, sehat?
K: Sehat mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke lingkungan sekitar.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : merasa senang karena memberikan respon positif terhadap percakapan.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL
Perawat ingin mengenali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengutarakan apa yang dirasakan.

3.KOMUNIKASI VERBAL
P: Mas saya ingin tau apa saja yang anda rasakan saat ini, cerita ya? saya siap mendengarkan
sesuatu yang ingin mas sampaikan. Disini saja ya mas ngobrol nya?
K: oke mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.
RASIONAL
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.

4. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan setelah kejadian buruk itu terjadi? Apakah dengan kejadian tersebut
anda merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dengan kontak serius dengan klien
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

5. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anda
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya, benar mas, semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat dan
ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

6. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah anda mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Iya mas, dari pada saya merugikan banyak orang, lebih baik saya mati saja mas. Lalu saya
mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu sendiri.waktu saya
mau melakukan bunuh diri itu ada ayah saya yang mengetahui. Sampai akhirnya saya dibawa
kesini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya.
RASIONAL
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

7. KOMUNIKASI VERBAL
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan anda lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
RASIONAL
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. KOMUNIKASI VERBAL
P: Ya, bagus sekali itu mas. harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu . Saya percaya anda dapat melakukannya
K: Iya mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha memberi dukungan (+) dan menggali permasalahan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
dukungan (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaannya setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: senang mas, lebih nyaman.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10. KOMUNIKASI VERBAL


P: untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana ?
Jam berapa mas bersedia berbicara lagi? mau berapa lama?
K: oke mas, kapan aja bias mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

11. KOMUNIKASI VERBAL


P: mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami perawat
RASIONAL
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana

12. KOMUNIKASI VERBAL


P: oke, kita akan ketemu lagi jam 08.00, di taman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi ya mas
K: Iya mas, terimakasih.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan berbicara dengan sopan.
K:menganggukkan kepala
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
RASIONAL
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"

128. Erna Yunita

pada : 10 April 2017


"Definisi Analisa Proses Interaksi (API)
Analisis Proses Interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien.
Api ini adalah alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah
direncanakan dalam Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan(LPSP)
Beberapa Komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
non-verbal perawat dengan pasien, analisis berpust pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien.
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan API :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar.
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien.
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi.
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4.
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan.
Manfaat dari API adalah:
a. Keterampilan komunikasi meningkat
b. Kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien meningkat
c. Mempermudah perawat dalam penerapan proses keperawatan
d. Perkembangan dan perubahan pendekatan perawat menjadi mudah
e. Perawat dapat mengukur kemampuannya dalam berinteraksi dengan pasien
f. Bisa menjadi data bagi pembimbing klinik atau supervisor untuk memberi arahan
Contoh Analisa Proses Interaksi
Dengan masalah keperawatan Waham
Nama : Tn. Lee
Status Interaksi Perawat - Klien: Fase I (perkenalan)
Nama mahasiswa : Erna Yn
Tempat : Ruang Mawar A1 RS Pondok Jati
Lingkungan : Perawat berhadapan dengan klien
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 09:30 WIB
Deskripsi klien : Penampilan kurang rapi, pakaian lobang bekas rokok, pasien merokok dan
menunduk.
Tujuan : Klien dapat mengenali perawat dan mengungkapkan perasaannya secara terbuka dan
permasalahnya.
1. Komunikasi Verbal:
P: Selamat Pagi Pak
K: Pagi
P: Boleh saya duduk di sebelah Bapak ?
K: Silahkan
Komunikasi Non Verbal:
P: Memandang Klien dan tersenyum
K: Ekspresi datar
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana
Perawat bisa diterima oleh Klien. Perawat merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun
belum diekpresikan secara tulus.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya.
Rasional:
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.
2. Komunikasi Verbal:
P: Wah, suasana pagi ini cerah sekali ya Pak
K: (diam)
Komunikasi Non Verbal:
P: Memandang ke halaman sambil melirik Klien
K: Ikut melihat ke halaman lalu menghisap rokoknya lalu menunduk lagi
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi Klien.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap Perawat.
Rasional:
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut.
3. Komunikasi Verbal:
P: Oh ya, perkenalkan saya Ners Erna, saya mahasiswa praktek disini yang akan merawat
Bapak.
K : (diam)
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang Klien sambil menjulurkan tangan ke Klien
K : Mengalihkan rokok ke tangan kiri lalu tanpa memandang Perawat menerima uluran
tangan Perawat.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat merasa bahwa Klien harus diberikan penjelasan tentang kedatangan Perawat.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu.
Rasional:
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya Klien terhadap Perawat.
4. Komunikasi Verbal:
P : Nama Bapak siapa ?
K : Lee. Lee Tian Bian.
Komunikasi Non Verbal:
P : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke Klien
K : Menoleh sebentar, menyebut nama dengan menunduk dan menarik tangannya.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin tahu nama klien dan Perawat merasa Klien enggan berkenalan.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien ragu-ragu dan Klien merasa perkenalan hanya formalitas belaka.
Rasional:
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi.
5. Komunikasi Verbal:
P : Bapak senangnya dipanggil dengan nama apa ?
K : Lee.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang Klien
K : (Menoleh ke halaman) Melihat ke arah Perawat dan menjawab singkat lalu menunduk
lagi.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin menjalin kedekatan dengan Klien dan Perawat senang walaupun jawabannya
singkat.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien mencoba mengingat nama yang disukainya dan Klien mulai tertarik dengan perkenalan
dengan Perawat.
Rasional:
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya.
6. Komunikasi Verbal:
P : Wah, kedengarannya enak kalau saya manggil Pak Lee.
K : Iya.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang Klien sambil tersenyum.
K : Menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mencoba mengakrabkan suasana dan Perawat merasa pertanyaan mendapatkan
respon.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien berpikir sejenak, mengngingat nama yang disukainya dan Klien mulai merasa bahwa
Perawat datang untuk membantu Klien.
Rasional:
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien.
7. Komunikasi Verbal:
P : Bapak asalnya dari mana Pak Lee?
K : Surabaya, Jawa Timur.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang Klien.
K : Menunduk dan berpikir.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya
tersebut.
Rasional:
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien.
8. Komunikasi Verbal:
P : Wah, jauh juga ya. Bapak Lee sudah berapa lama disini?
K : Lama! Dua puluh tahun.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang Klien sambil tersenyum.
K : Menghisap rokok dan melemparkannya karena sudah habis.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mulai mengkaji data umum Klien.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya.
Rasional:
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut.
9. Komunikasi Verbal:
P: Sejak tahun berapa Bapak disini ?
K : Yach, Sembilan tujuh.
Komunikasi Non Verbal:
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya
ingat Klien dan Perawat senang karena mendapat respon dari Klien.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien berusaha mengingat dan Klien menjawab dengan sekedarnya.
Rasional:
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana.
10. Komunikasi Verbal:
P : Sekarang Bapak Lee umurnya berapa?
K : Em56 tahun.
Komunikasi Non Verbal:
P: Tersenyum.
K: Monoleh Perawat sebentar lalu menunduk lagi.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengkaji daya ingat Klien dan Perawat merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab
jelas oleh Klien.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien berusaha mengingat-ingat dan menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya.
Rasional:
Umur mempengaruhi daya ingat klien.
11. Komunikasi Verbal:
P : Pak Lee ingat nggak, kenapa pak Lee dirawat disini?
K : Saraf, sakit saraf. ECT, ini di ECT.
Komunikasi Non Verbal:
P : Menunjukkan keseriusan
K : (Menunduk) Menoleh ke Perawat dan menepuk-nepuk kepalanya.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat berhati-hati karena pertanyaan tersebut sangat spesifik dan takut menyinggung
pasien dan Perawat lega karena Klien tidak tersinggung.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien mengingat-ingat dan menjawab ragu-ragu.
Rasional:
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa.
12. Komunikasi Verbal:
P: Pak Lee pernah ngamuk?
K : Nggak, nggak, saya suka ngelamun. Enak sendirian. Kakak saya sudah meninggal tapi
hidup lagi. Itu dia !!
Komunikasi Non Verbal:
P : Bertanya pelahan
K : Menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengkaji lebih jauh alas an Klien dirawat.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien mengingat-ingat dan mengalami halusinasi.
Rasional:
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu.
13. Komunikasi Verbal:
P:-
K : Kakak saya orangnya sukses, sayang mati, anak saya tujuh belas semuanya di Jerman.
Komunikasi Non Verbal:
P : Masih kaget.
K : Memandang ke halaman.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk Klien.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien melihat kakaknya dan mencoba menceritakannya pada Perawat.
Rasional:
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya.
14. Komunikasi Verbal:
P : Bapak Lee sudah berkeluarga?
K : Anak saya di Jerman dan di Peking. Saya profesor, ngajar di UI, bolak-balik dari
Surabaya ke Jerman.
Komunikasi Non Verbal:
P : Mendekatkan diri.
K : Memandang kosong ke halaman.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien membayangkan keadaan keluarganya.
Rasional:
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri.
15. Komunikasi Verbal:
P:-
K : Keadaan diluar perang, Lee pusing mikirin biaya anak-anak, pada kuliah.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memperhatikan.
K : Menunduk.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mendiamkan dengan harapan Klien akan lebih terbuka tetang dirinya.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien membayangkan anak-anaknya dan sedih tentang anaknya.
Rasional:
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat.
16. Komunikasi Verbal:
P : Pak Lee, kegiatan bapak sehari-hari ngapain saja Pak ?
K : Mandi, makan ehmya itu.
Komunikasi Non Verbal:
P : Menepuk bahu Klien.
K : Menoleh Perawat.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien teralih karena pertanyaan baru.
Rasional:
Pengalihan agar klien tidak larut dalam waham dan halusinasinya.
17. Komunikasi Verbal:
P : Kemudian?
K : Baca-baca buku. Saya kan profesor.
Komunikasi Non Verbal
P : Menekankan pertanyaan
K : Menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat menemukan lagi adanya kemungkinan waham.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien mengingat-ingat dan merasa dirinya harus rajin belajar.
Rasional:
Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah klien.
18. Komunikasi Verbal:
P : Bapak Ong betah tinggal di sini?Suasananya enak ya!
K : Betah.
Komunikasi Non Verbal:
P : Melihat halaman
K : menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat mengalihkan perhatian Klien dari waham.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien masih terbawa oleh waham.
Rasional:
Pengalihan agar Klien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini.
19. Komunikasi Verbal:
P : Bagaimana perasaan Pak Lee sekarang?
K : Saraf, sakit saraf. Kakak saya hidup lagi, itu dia.
Komunikasi Non Verbal:
P: Memperhatikan.
K: Menggaruk-garuk kepala.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat bingung harus ngobrol tentang apa lagi.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien bingung dengan pertanyaan yang diberikan.
Rasional:
Pengalihan agar Klien tidak larut dengan wahamnya.
20. Komunikasi Verbal:
P:-
K : Dia sukses.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang halaman.
K : Ikut memandang halaman.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat memikirkan topik lain yang terkait.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien merenungkan keadaannya.
Rasional:
Klien merenungkan keadaannya.
21. Komunikasi Verbal:
P : Pak Lee, kita tadi sudah berkenalan, masih inget nggak nama saya?
K : Erna.
Komunikasi Non Verbal:
P : Memandang Klien.
K : Menoleh .
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji dan Perawat
senang karena Klien mengingat namanya.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien memperhatikan Perawat dan mengingat-ingat nama Perawat.
Rasional:
Evaluasi fase I berhasil jika Klien dapat mengingat nama Perawat sehingga nantinya terjalin
trust.
22. Komunikasi Verbal:
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Lee. Bagaimana kalau selesai makan
kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 20 menit saja.
K : Boleh.
Komunikasi Non Verbal:
P : Menepuk bahu Klien.
K : Menoleh dan tersenyum.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat senang karena Klien mau menentukan kontrak berikutnya.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien ikut menentukan kontrak.
Rasional:
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak.
23. Komunikasi Verbal:
P : Nah kalau Pak Lee setuju, nanti kita ngobrol tentang perasaan Pak Lee terhadap keluarga
Pak Lee. Sekalian saya periksa tekanan darahnya ya.
K : Ya, ya.
Komunikasi Non Verbal:
P: Tersenyum.
K: Mengangguk.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
Rasional:
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan Klien sehingga bila Klien
keluar dari kegiatan, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak.
24. Komunikasi Verbal:
P : Terimakasih atas kesediaan Pak Lee ngobrol dengan saya, selamat pagi.
K : Pagi.
Komunikasi Non Verbal:
P : Menepuk bahu Klien dan mengulurkan jabat tangan.
K : Menoleh, menjabat tangan Perawat.
Analisa Berpusat pada Perawat:
Perawat menutup fase I.
Analisa Berpusat pada Klien:
Klien menyambut salam Perawat.
Rasional:
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien.

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai
harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping
keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah
dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah
dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja. "

129. Regina Dwi Fridayanti

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) yang
berguna untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dank lien.
Tujuan Analisa Proses Interaksi (API) adalah:
Meningkatkan kemampuan mendengar
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Komponen Analisa Proses Interaksi (API) adalah:
Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dank lien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Contoh Analisa Proses Interaksi :


Masalah : Harga Diri Rendah
Nama Mahasiswa : Regina Dwi Fridayanti
Tanggal : 10 April 2017
Waktu : pukul 08.00- 08.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Melati RS.Unair Surabaya
Inisial Klien : Ny. M.S
Interaksi ke : I
Lingkungan : Di taman Rs dengan keadaan nyaman dan tenang
Deskripsi pasien : klien berpenampilan rapi dan bersih, klien duduk di bangku taman Rs
Tujuan komunikasi : klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahnnya
Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Regina, mahasiswi fakultas keperawatan
universitas airlangga, ibu namanya siapa ?
K : Selamat pagi, Ny. M.S
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dan tersenyum
K : Pandangannya kemana-mana dan sambil tersenyum
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin membuka percakapan dengan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Memberikan tanggapan positif atas kehadiran ners
Rasional
Ucapan salam perawat menunjukkan bahwa perawat menghargai klien

Komunikasi Verbal
P : Bagaimana bu perasaannya hari ini ? disini saya akan menemani ibu sekitar 30 menit.
Bagaimana bu ?
K : Saya baik-baik saja mbak, iya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dan tersenyum
K : Pandangan mata waspada mengarah ke belakang
Analisis berpusat pada klien
P : Merasa senang karena Ny.M.S memberikan respon positif terhadap percakapan
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional:
Ners mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, dengan memberi
kesempatan klien untuk mengatakan apa yang sedang di rasakan

Komunikasi Verbal
P : Bagaimana kalau kita mengobrol tentang apa yang ibu rasakan selama ini ? saya siap
mendengar apa yang ibu rasakan
K : Iya
Komunikasi non verbal
P : memandang dan tersenyum
K : Pandangan klien tidak focus terhadap perawat yang bertanya
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampat menerima dan terbuka dengan percakapan yang di buat oleh perawat
Rasional:
Untuk mendapat persetujuan klien

Komunikasi verbal
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kejadian yang terjadi saat itu? Apakah dengan kejadian
itu ibu merasa paling menderita di dunia ini? Apakah ibu kehilangan kepercayaan diri ?
K : Saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tidak ada saya. Saya yang menyebabkan
kejadian itu terjadi, sebaiknya lebih baik saya pergi dari sini
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S
K : Menatap perawat dan terlihat sedang berpikir sesuatu
Analisis berpusat pada klien
P : Ingin mengetahui keadaan klien saat ini
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak ingin menceritakan kejadian yang dialami kepada perawat
Rasional:
Dapat mengeksplorasi permasalahan yang dialami klien yang bertujuan untuk mengetahui
masalah utama klien

Komunikasi verbal
P : Apakah ibu merasa tidak berharga dan lebih rendah dibanding orang lain ?
K : Iya perawat semenjak kejadian itu, saya tidak bisa mengingat yang lain saya selalu
mengingat kejadian itu, saya takut musibah itu terulang lagi karena saya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny. M.S
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekhawatiran, memandang perawat
dengan tatapan yang tajam
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang kejadian yang dialami perawat
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
Rasional:
Dapat mengeksplorasi permasalahan yang dialami klien yang bertujuan untuk mengetahui
masalah utama klien

Komunikasi verbal
P : Apakah ibu pernah mempunyai pemikiran ingin menyakiti diri ibu dan ingin bunuh diri
atau berharap ingin mati ?
K : Iya, saya mempunyai niatan seperti itu, daripada saya merugikan banyak orang. Lebih
baik saya mati daripada harus menanggung musibah seperti itu. Saya pernah mencoba untuk
melakukannya dan ibu saya mengetahui dan akhirnya saya dibawa kesini
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S
K : Klien memandang perawat dan tampak memikirkan sesuatu
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat berusaha mendengar ungkapan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak tegas dalam mengambil kesimpulan tentang kejadian yang dialaminya
Rasional:
Mengetahui keadaan klien menurut pendapat klien

Komunikasi Verbal
P : Setelah beberapa hari disini apa ibu pernah berpikir ingin melakukan bunuh diri lagi ? jika
keinginan tersebut muncul kembali apa yang akan ibu lakukan ?
K : Pernah, tapi saya akan mencoba untuk mencari ners yang ada disini untuk membantu saya
agar tidak melakukannya lagi
Komunikasi non verbal
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang ners dengan tatapan tajam
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat berusaha menyimak kembali cerita tentang kejadian yang dialami klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
Rasional:
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

Komunikasi verbal
P : Baik itu ibu, ibu harus memanggil ners yang sedang bertugas di tempat ini untuk
membantu ibu. Saya percaya ibu dapat melakukannya
K : Iya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dengan pandangan menghargai dan tersenyum
K : menunduk
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat berusaha menggali permasalahan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
Rasional:
Teknik eksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan
pikiran dan perasaan klien

Komunikasi verbal
P : Sekarang bagaimana perasaan ibu setelah mengobrol selama ini ?
K : Senang saya
Komunikasi Non Verbal
P : Tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah sudah tidak tegang lagi
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan dari perawat
Rasional:
Evaluasi secara subjektif membantu perawat untuk mengevaluasi hasil proses penyelesaian
masalah yang diajarkan

Komunikasi verbal
P : Ibu untuk pertemuan selanjutnya kita bisa membicarakan tentang cara mensyukuri hidup .
bagaimana bu ?
K : Iya, terserah saja
Komunikasi non verbal
P : Mendengar dengan perhatian dengan serius
K : Menjawab denga jelas dan kemudian terdiam
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat membuat pertemuan dan menentukan topic pembicaraan
Analisis berpusat pada pasien
K : Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Rasional:
Dengan memberikan persetujuan klien memberi bentuk penghargaan kepada klien, hal ini
dapat meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru

Komunikasi verbal
P : Ibu mau dimana tempatnya?
K : Disini saja nyaman tempatnya
Komunikasi non verbal
P : Memperhatikan klien
K : Mendengarkan perkataan ners dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat merasa senang dengan klien menyepakati kontrak yang ditentukan
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien mencoba memahami perawat
Rasional:
Interaksi yang ditunjukkan klien dapat menunjukkan kemampuan klien dalam penilaian dan
pengambilan keputusan sederhana

Komunikasi verbal
P : Baik bu, besok kita bertemu kembali di jam ini ya bu
K : Baik bu, terima kasih telah menemani saya
Komunikasi non verbal
P : Memandang Ny.M.S dan berbicara dengan sopan
K : Menganggukkan kepala
Analisis berpusat pada klien
P : Perawat puas dengan interaksi yang ditunjukkan klien
Analisis berpusat pada perawat
K : Klien tampak senang karena perawat membantu dalam mengatasi masalahnya
Rasional:
Mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang
telah dicapai"

130. Nuril Laily Pratiwi

pada : 10 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang digunakan oleh perawat atau
mahasiswa untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Semua pasien
dapat dilakukan API.
Tujuan Analisa Proses Interaksi, antara lain:
1. Meningkatkan kemampuan mendengar.
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Komponen Analisa Proses Interaksi :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien.
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien.
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi.
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4.
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan.

Inisial Klien : Ny. L


Usia : 45 tahun
Interaksi ke : II (Fase kerja)
Lingkungan : Di dalam ruangan , duduk berhadapan berbatas sudut meja jarak setengah
meter, suasana tenang.
Deskripsi : Klien memakai baju daster warna biru bermotif bunga, rambut sebahu dikuncir,
kulit sawo matang, klien memakai sandal jepit, ekspresi wajah tenang.
Tujuan interaksi :
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab marah.
- Mengetahui respon klien terhadap penyebab marah.
Waktu interaksi : Hari Senin, 10 April 2017, Jam 08.00 WIB

1.
Komunikasi verbal
P : Selamat pagi Ny. L.
K : Selamat pagi Sus.
Komunikasi non verbal
P : Kontak mata, berjabat tangan, mendekati klien.
K : Klien tersenyum, berjabat tangan, kooperatif, kontak mata baik.
Analisa berpusat pada perawat
- Berharap klien dapat berinteraksi dengan perawat.
- Senang karena klien menerima kehadiran perawat.
Analisa berpusat pada klien
- Klien senang disapa oleh perawat
- Klien kooperatif
Rasional
- Mengkaji perasaan sehingga dapat mengetahui mood klien.
- Hubungan saling percaya sudah terbina.

2.
Komunikasi verbal
P : Apakah Ny. L masih ingat, alasan kenapa sampai dirawat disini?
K : Saya dirumah sering marah-marah sus.
Komunikasi non verbal
P : Mempertahankan kontak mata.
K : Klien diam, kontak mata, kadang menunduk.
Analisa berpusat pada perawat
- Berharap klien mau menjawab pertanyaan perawat.
Analisa berpusat pada klien
- Terdapat sedikit perasaan ragu untuk menceritakan masalahnya kepada perawat.
Rasional
- Klien mengungkapkan perasaan marahnya.

3.
Komunikasi verbal
P : Iya, dalam catatan dokter dan perawat ditulis kalau Ny. L di rumah suka marah-marah
sampai memukul anak ibu dan membanting piring, gelas dan barang - barang yang ada di
rumah. Apa penyebabnya sampai Ny. L melakukan itu? Apakah ada yang membuat Ny. L
kesal?
K : Iya sus, saya bertengkar dengan suami saya. Suami saya membuat saya kesal saat berada
di rumah.
Komunikasi non verbal
P : Mempertahankan kontak mata, memperhatikan gerakan dan kata - kata klien.
K : Kontak mata lama dan bicara pelan.
Analisa berpusat pada perawat
- Berharap klien mengungkapkan perasaannya sesuai dengan yang dialami.
- Menilai klien menyebutkan penyebab marahnya.
Analisa berpusat pada klien
- Ada banyak keinginan untuk mengungkapkan perasaannya.
- Menyebutkan penyebab marah.
Rasional
- Klien mengungkapkan perasaan penyebab yang membuatnya marah.
- Klien menjadi lebih dekat dengan perawat.

4.
Komunikasi verbal
P : Saya senang sekali Ny. L sudah mau menceritakan penyebab marahnya tersebut,
bagaimana perasaan Ny. L setelah kita berbincang bincang tadi?
K : Perasaan saya menjadi lega sus.
Komunikasi non verbal
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka.
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks.
Analisa berpusat pada perawat
- Perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa berpusat pada klien
- Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat.
Rasional
- Evaluasi subjektif membantu perawat untuk mengevaluasi hasil proses penyelesaian
masalah.

5.
Komunikasi verbal
P : Saya rasa sudah cukup untuk hari ini, besok kita berbincang bincang lagi ya Bu? Nanti
kita akan bicarakan tanda dan gejala marah yang dialami, cara marah yang bisa di lakukan
Ny. L dan akibat dari marah tersebut. Bagaimana Ny. L? Jam berapa besok kita bertemu?
L : Baik sus, terserah suster saja.
Komunikasi non verbal
P : Mendengarkan penjelasan dari klien.
L : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
Analisa berpusat pada perawat
- Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan.
Analisa berpusat pada klien
- Klien setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat.
Rasional
- Menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

6.
Komunikasi verbal
P : Ny. L mau dimana tempatnya?
K : Di ruangan ini saja sus.
Komunikasi non verbal
P : Memperhatikan klien.
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
Analisa berpusat pada perawat
- Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepakati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat.
Analisa berpusat pada klien
- Klien mencoba memahami perawat.
Rasional
- Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana.

7.
Komunikasi verbal
P : Baiklah Ny. L, kita akan bertemu lagi besok jam 9.00 di ruangan ini. Sampai jumpa besok,
selamat beristirahat.
K : Iya sus, terima kasih.
Komunikasi non verbal
P: Memandang Ny. L dan berbicara dengan sopan.
K: Menganggukkan kepala
Analisa berpusat pada perawat
- Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien.
Analisa berpusat pada klien
- Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya.
Rasional
- Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai."
131. Risma Wahyuningtyas

pada : 10 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi atau API merupakan suatu alat kerja yang dipakai perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Analisa proses interaksi diperlukan guna meningkatkan kemampuan mendengar, kemampuan
berkomunikasi, meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien serta
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat, serta membantu perawat
merencanakan tindakan keperawatan.
Aspek yang penting yang perlu dicatat dan dilaporkan dalam hal ini adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat dan klien. Catatan hubungan antara perawat dan klien secara
verbal dapat berupa :
1. Video-tape/tape recording
2. Catatan secara garis besar
3. Catatan interaksi
API memiliki beberapa komponen, antara lain :
1. Komunikasi verbal perawat dan pasien
2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Analisa berpusat pada klien
5. Rasional

B. Percakapan semu antara perawat dan klien, serta analisa proses interaksi
Nama Mahasiswa : Risma Wahyuningtyas
Waktu : Senin, 10 April 2017 pukul 10.00 WIB
Tempat : Ruang Flamboyan RS. Jiwa Menur Surabaya Jawa Timur
Inisial Klien : Tn. B
Interaksi : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Di taman depan Ruang Flamboyan RSJ Menur, suasana sekitar tenang dan
kondusif, duduk berhadapan + 1 m
Deskripsi Klien : Penampilan klien rapi; klien terlihat termenung dan menyendiri
Tujuan Komunikasi : Dapat mempertahankan hubungan saling percaya antara klien dan
perawat, klien dapat menyebutkan alasan MRS.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial (menarik diri).
R : Ners Risma
B : Tn. B (Klien)
o Komunikasi Verbal Perawat dan Klien
R : Selamat pagi pak, Bapak masih ingat dengan saya ?
B : Selamat pagi sus, Iya saya ingat ini suster yang kemarin kan ?, Namanya Risma
R : Iya, benar pak saya Risma. Bapak bagaimana kabarnya pagi ini, sudah mandi pak?
B : Baik-baik saja sus, sudah mandi tadi pagi
R : Pak, sebenarnya kenapa bapak ada disini dan tidak di rumah ?
B : Saya harus disini sampek sembuh sus, saya ini sedang stress, sering melamun dan tidak
mau keluar kamar, begitu kata anak saya.
R : Memangnya kenapa bapak sering melamun dan tidak mau keluar kamar ?
B : Saya memikirkan kenapa saya disuruh pensiun dan tidak boleh pergi ke kantor, apa saya
kurang giat bekerja. Sekarang saya jadi malu untuk keluar rumah apalagi keluar kamar, saya
sudah tidak berguna lagi, saya harus melakukan apa saya juga bingung, jadi lebih baik saya di
dalam kamar saja.
R : Bapak.... pensiun bukan berarti tidak berguna, bukan juga tidak boleh bekerja dan pergi
ke kantor, tapi waktunya bapak untuk istirahat dan menikmati hidup. Apakah bapak punya
teman yang seumuran ?
B : Begitu ya sus, Ada sus teman saya
R : Apakah mereka juga sudah tidak bekerja di kantor lagi ?
B : Iya sus, sama seperti saya
R : Bagaimana keadaan mereka setelah pensiun, pak ?
B : Mereka biasa saja, bahkan ada yang sangat senang karena dapat mengantar cucu mereka
sekolah, yang biasanya waktu untuk bekerja
R : Nah..., jadi bapak tidak usah malu lagi untuk keluar rumah atau keluar kamar dan bergaul
dengan orang disekitar bapak, karena pensiun yang bapak alami saat ini adalah hal yang
umum. Bapak juga tidak usah bingung untuk melakukan apa, bapak bisa mengantar cucu
sekolah atau les seperti teman bapak, bapak juga bisa berpartisipasi dalam kepengurusan di
desa bapak atau hanya sekedar membantu pekerjaan rumah.
B : Begitu ya sus
R : Iya, pak. Mulai sekarang bapak jangan melamun dan menyendiri karena malu seperti ini
lagi, bapak harus mencoba bergaul bersama teman-teman yang lain atau bersama dengan
suster yang lain, bapak mau kan
B : Baik sus, saya akan mencobanya
R : Baiklah kalau begitu sampai bertemu besok ya pak..., jangan lupa untuk mencoba bergaul
B : Baik sus, sampai jumapa besok
o Komunikasi Non Verbal
R : Menatap klien dan tersenyum ramah
B : Menatap perawat, mulai mengingat, tersenyum
R : Tetap mempertahankan kontak mata dan bersikap ramah
B : Menatap perawat dan tersenyum
R : Tetap mempertahankan kontak mata, bicara dengan nada serius, ramah serta
mempertahankan kepercayaan klien
B : Bercerita dengan menundukkan kepala
R : Tetap mempertahankan kontak mata, bicara dengan nada serius, ramah
B : Bercerita dengan menundukkan kepalanya dan sesekali menatap perawat dengan sedih
R : Tetap mempertahankan kontak mata, berbicara dengan jelas tetap tenang dan ramah serta
sesekali tersenyum kepada klien
B : Menjawab dengan menatap perawat
R : Mempertahankan kontak mata dengan klien, bicara dengan jelas
B : Menjawab dengan sedih dan menganggukkan kepala
R : Mempertahankan kontak mata dan kepercayaan klien
B : Menjawab dengan menatap perawat, dan sesekali tersenyum
R : Mempertahankan kontak mata, memegang pundak klien, berbicara dengan jelas dan tetap
ramah dengan tersenyum sesekali
B : Mengangguk kepala merasa yakin dan tersenyum
R : Mempertahankan kontak mata, berbicara dengan ramah dan jelas, tersenyum kepada klien
sesekali
B : Menatap perawat dengan serius dan menganggukkan kepala
R : Berdiri dari posisinya dan tersenyum ramah kepada klien
B : Tersenyum kepada perawat
o Analisa berpusat pada perawat
1. Perawat berharap klien dapat menanggapi apa yang disampaikan perawat dan mampu
mengingat nama perawat
2. Perawat berharap klien dapat mengingat hal yang baru saja dia lakukan (mandi) dan
mengerti tentang kebersihan dirinya
3. Perawat berharap klien percaya dan mau menjawab pertanyaan perawat
4. Perawat berharap klien mau untuk terus bercerita
5. Perawat berharap klien mau menerima pengertian dari perawat tentang masalahnya
6. Perawat berharap klien mau mencoba menerapkan solusi dari perawat untuk masalahnya
o Analisa berpusat pada klien
1. Klien merasa percaya pada perawat
2. Klien merasa percaya diri
3. Klien mulai ragu-ragu untuk bercerita
4. Klien mulai percaya dan mengungkapkan masalahnya
5. Klien semakin percaya dan menerima penjelasan dari perawat
6. Klien merasa senang karena diperhatikan dengan tersenyum
o Rasional
1. Menyapa secara akrab, mengingatkan klien akan hubungan yang telah terbentuk dan
melatih daya ingat klien
2. Evaluasi kebersihan diri klien
3. Menggali perasaan klien untuk menimbulkan rasa percaya dan rasa aman
4. Mencari tahu penyebab dari tindakan klien
5. Memberikan pengertian kepada klien tentang masalah yang dialaminya
6. Memberikan solusi atau alternatif yang dapat dilakukan klien untuk mengatasi masalahnya
"

132. Nia Istianah

pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Analisa Proses Interaksi (API)
1. Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
2. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.
3. Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
4. Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
5. Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
6. Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
7. Semua pasien dapat dilakukan API.

Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Nama : Ny. Z
Hari/Tanggal : Kamis, 06 April 2017
Usia : 50 th
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Interaksi : Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan diharapkan pasien tidak menarik diri
Lingkungan : Posisi duduk berdampingan. K dapat mengetahui orang lain disekitarnya.
Deskripsi : Penampilan K nampak tidak rapi, ekspresi murung, mencoba menjauh dari yang
lainnya dan sesekali nampak melamun
Komunikasi verbal Komunikasi non verbal Analisa berfokus pada klien Analisa berfokus
pada perawat Rasional
P : Selamat pagi ibu Z
K : Selamat pagi
P : Apakah ibu masih mengingat saya?
K : Siapa ya mbak? Saya lupa.
P : Saya ners Nia bu..
K : Oh iya mbak Nia
P : Bagaimana bu keadaannya hari ini?
K : Alhamdulillah baik mbak
P : Oia bu, kenapa tidak bergabung dengan yang lain?
K : Tidak mbak. Saya lebih suka sendiri.
P : Tidak apa-apa bu, mereka semua baik kok. Ayo coba ibu bergabung bersama mereka.
K : Saya sudah bilang tidak, ya tidak !
P : baik bu, nanti coba saya ajak ke sana ya.. bergabung dengan lainnya.
K : Iya nanti saja.
P : Baik bu, nanti saya akan kesini lagi ya, terima kasih.
K : Iya sama-sama mbak
P : Menghampiri K, tersenyum, duduk di samping kursi K
K : Melihat ke arah P, sambil tersenyum, kemudian pandangan ke arah teman yang lain.
P : Menjaga kontak mata saat bicara.
K : Menatap ke arah P, sambil sesekali melihat ke arah lain.
K : Kontak mata kurang.
P : Tetap mempertahankan kontak mata.

K berfikir bahwa ia merasa tidak ada yang aneh pada dirinya.


K berfikir ia akan bergabung dengan temannya yang lain
Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima kehadiran P.
Berusaha mengetahui keadaan hari ini , dan mengajak untuk berinteraksi dengan yang lain.
Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak selanjutnya.
Memberi salam saat awal mulai berinteraksi.
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan K untuk menentukan arah pembicaraan dan K aktif
menjawab pertanyaan
Memberikan penguatan terhadap pernyataan yang diucapkan K.
"

133. Firdha Lailil Fadila

pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan mendengar, memudahkan
pasien berinteraksi dengan klien, membantu kepekaan terhadap kebutuhan klien serta
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan. Selain itu percakapan yang kita
lakukan pada pasien jiwa hasilnya harus sebanding dengan tindakan keperawatan dan SPTK
(strategi pelaksanaan tindakan keperawatan) dan catatan atau laporan hasil interaksi perawat
dengan klien

ANALISA PROSES INTERAKSI


Initial Klien : Nn. A
Tujuan interaksi : SP 1 : Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
Usia : 19 tahun
Waktu : 09.30 WIB
Lama : 30 menit
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : mawar
Lingkungan : di depan ruang mawar, klien dan perawat duduk berhadapan suasana cukup
tenang
Diskripsi klien : Nampak rapi mengenakan baju dan celana bersih

Komunikasi Verbal:
P : Selamat pagi pak, kenalkan nama saya Firdha Lailil, bisa dipanggil Firdha. Saya
mahasiswa Keperawatan Universitas Airlangga yang bertugas di ruang ini selama 2 minggu.
Dengan mbak siapa ini?
K : Pagi. Nn. A
Komunikasi Non-verbal:
P : Memandang dan tersenyum
K : Pandangan tidak fokus dan membalas senyuman perawat
Analisa berpusat pada klien
-Memberikan tanggapan positif atas kesadarannya
-memberikan tanggapan secara ragu-ragu
Analisa berpusat pada perawat
-Membuka percakapan dengan klien
Rasional
-Pertemanan pertama merupakan awal dari hubungan terapeutik yang akan menghasilkan hal
diterima
-memperkenalkan diri dapat menciptaka rasa percaya pasien terhadap perawat

Komunikasi verbal
P : bagaimana perasaan mbak hari ini?
K : baik
Komunikasi non-verbal
P : memandang dan tersenyum
K : padangan mata waspada ke arah belakang perawat
Analisa berpusat pada klien
-klien mendengarkan pertanyaan dengan serius
Analisa berpusat pada perawat
-senang karena klien memberikan respon positif
Rasional
-perawat mencoba menggali informasi tentang kondisi klien dengan mengajukan beberapa
pertanyaan, perawat juga memberinya kesempatan untuk mengesplorasikan apa yang dirasa
oleh klien

Komuniaksi verbal
P : bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Nn. A rasakan selama ini
K : iya bu
Komunikasi non- verbal
P : memandang dan tersenyum
K : pandangan tidak focus terhadap perawat yang bertanya
Analisa berpusat pada klien
-klien tampak rilex, menerima, dan terbuka dengan diskusi yang dilakukan oleh perawat
Analisa berpusat pada perawat
-ingin mengetahui apa yang dirasakan oleh klien
Rasional
Untuk mendapatkan persetujuan dari klien

Komunikasi verbal
P : bagaimana perasaan Nn. A setelah ini terjadi? Apakah dengan bencana ini Nn A paling
merasa menderita di dunia ini?
K : saya fikir, dunia akan lebih baik tanpa kehadiran saya. Mangaknnya saya ingin pergi jauh
dari sini
Komunikasi non- verbal
P : memandang Nn. A
K : menatap perwat dan terlihat sedang berfikir
Analisa berpusat pada klien
-klien tampak antusias menceritakan semua masalahnya
Analisa berpusat pada perawat
-ingin mengetahui keadaan Nn. D saat ini
Rasional
Mengidentifikasi masalah utama klien
Komunikasi verbal
P : apakah Nn. A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri sehingga sekarang Nn. A
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K : iya mbak, semenjak itu saya sering teringat ingat kejadian menyakitkan itu hingga
membuat saya tidak bisa berkonstrasi. Saya takut jika hal itu terulang kembali kepada saya
Komunikasi non verbal
P : memandang klien
K : terlihat ketakutan dan membayangkan penuh kekhawatiran pada raut wajahnya dan
sesekali melihat ke arah kanan dengan tatapan tajam
Analisa berpusat pada klien
-klien mencoba memahami pertanyaan yang diberikan oleh perawat
Analisa berpusat pada perawat
-perawat mencoba menggali lebih dalam permasalahan yang terdapat pada klien
Rasional
Mengidentifikasi masalah utama klien

Komunikasi verbal
P : apakah Nn. A ingin menyakiti diri sendiri seperti bunuh diri?
A : iya mbk, daripada saya hidup di dunia ini hanya bisa merugikan banyak orang, lebih baik
saya pergi saja. Berkali-kali saya sudah mencoba melakukannya mbk, dan berkali-kali pula
ada ibu saya yang melihat, sampai akhirnya saya di bawa kesini
Komunikasi non verbal
P : memandag klien
K : memandang perawat dan tampak berfikir
Analisa berpusat pada klien
-Kalien tampak tegang dan sedih mengambil kesimpulan tentang kejadian yang terjadi
padanya
Analisa berpusat pada perawat
-perawat berusaha mendengar dan memahami ungkapan klien
Rasional
Perawat telah mengetahui keadaan pasien saat ini

Komunikasi verbal
P : setelah Nn. A berada disini apakah yang dilakukan apabila keingan itu muncul kembali?
K : saya mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya mengendalikan keinginan
tersebut
Komunikasi non verbal
P: mendengerkan penuh perhatian
K : suara klien pelan, memandang orang yang memakai baju putih2 berlalu lalang, dan
sesekali melihat perawat dengan serius
Analisa berpusat pada klien
-klien tampak lebih bersemangat mencertikannya

Analisa berpusat pada perawat


-perawat selalu menyimpak dan memerhatikannya
Rasional
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

Komunikasi verbal
P : wah, bagus sekali harus mencari perawat yang berada di sekitar sini untuk membantu
mengendalikan keinginan Nn. A. Saya percaya Nn. A dapat melakukannya
K : iya mbak
Komunikasi non verbal
P : memandang klien dengan tersenyum
K : menunduk, sesekali melihat perawat
Analisa berpusat pada klien
-klient sangat bersemangat mengunkapkan rencannya
Analisa berpusat pada perawat
-perawat berusaha memberikan reinforcement
Rasional
Reinforcement, meningkatkan harga diri klien dengan memerikan pertanyaan terbuka yang
bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien

Komunikasi verbal
P : nah, sekarang bagaimana perasaan Nn. A setelah kita berbincang-bincang?
K : senang mbak
Komunikasi non verbal
P : tersenyum dan semangat memandang klien
K : membalas senyuman perawat dan menjawab dengan suara yang jelas namun kemudian
terdiam
Analisa berpusat pada klien
-klien terlihat antusias menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
Analisa berpusat pada perawat
-perawat mengevaluasi perasaan klien
Rasional
Evaluasi subyektif membantu pasien menenentukan hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

Komunikasi verbal
P : baik Nn. A, kita kan ketemu lagi besok jam 09.30 di halaman depan ya. Kita akan
melakukan cara hidup bersyukur dengn baik. Sampai ketemu besok
K : iya mbak terimaksih
Komunikasi non verbal
P : memandang dan berbicara dengan pelan dan manis
K : mengangguk-angguk
Analisa berpusat pada klien
-klien senang karena perawat tersebut ingin membantu mengatasi masalahnya
Analisa berpusat pada perawat
- perawat puas terhadap interaksi yang ia lakukan
Rasional
Terminasi adalah saat untuk mengubah mid set seseorang serta mengevaluasi kemajuan dan
tujuan yang telah dicapai klien"

134. Malinda Kurnia Putri


pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) pencatatan dan pelaporan
yang merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Analisa proses
interaksi ini sangat penting karena bertujuan untuk membantu perawat (mahasiswa) dalam
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Catatan hubungan antara perawat
dan klien ini berisi resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan secara
individual dengan klien atau kelompok klien pada terapi modalitas keperawatan. Catatan
hubungan perawat klien secara verbal dapat berupa video tape, tape-recording, catatan
secara garis besar, dan catatan interaksi.
Tujuan dari API :
Meningkatkan kemampuan mendengar
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Memberi dasar belajar
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah kebutuhan
klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
Membantu perawat merencanakan Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Komponen API :
Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Inisial Klien : Nn. S


Usia : 18 tahun
Nama Mahasiswa : Malinda Kurnia Putri
Status interaksi perawat-klien : Ke-1 (Fase perkenalan)
Hari / Tanggal : Selasa, 11 April 2017
Jam : 10.00 WIB
Ruang : Anggrek
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berhadapan antara perawat dan klien
Deskripsi klien : Penampilan klien terlihat rapi dan bersih.
Tujuan : Membina hubungan percaya antara perawat dan klien

1. Tahap I
a. Komunikasi verbal
P : Selamat Pagi, mbak
K : Selama pagi
P : Saya Ners Malinda dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang sementara
sedang praktik disini. Kalau boleh tahu ini saya sedang berbicara dengan mbak siapa?
K : Nama saya Siti Maysaroh, biasa dipanggil Siti
b. Komunikasi Non Verbal
P : Duduk berhadapan dengan K, sambil tersenyum
K : Melihat ke arah depan dan menatap P sambil membalas senyum
P : Mengarahkan tangan untuk berjabat tangan dengan K sambil tersenyum dan sikap terbuka
K : Membalas jabat tangan dari P dengan sedikit ragu
c. Analisa berfokus pada Klien
Sedikit merasa terkejut disapa oleh P
Klien duduk berhadapan dengan kurang percaya diri dan terlihat ragu saat membalas jabat
tangan P
d. Analisa berfokus pada Perawat
Merasa ragu apakah K akan membalas sapanya
Berharap dapat melanjutkan percakapan
P merasa lega karena merasa diterima oleh K
e. Rasional
Awal interaksi sangat penting untuk membina hubungan baik untuk tahap selanjutnya
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya

2. Tahap II
a. Komunikasi verbal
P : Mbak Siti, apakah tidak keberatan bila kita bercakap cakap sedikit tentang apa yang
mbak rasakan saat ini? saya siap untuk mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan.
K : Baik Ners, saya bersedia
P : Kalau boleh saya tahu bagaimana mulanya sampai mbak dirawat di rumah sakit ini?
K : Saya adalah korban pelecehan seksual mbak.
b. Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K dan tersenyum
K : Memandang P dengan sedikit ragu
P : Bersikap terbuka dan memandang K
K : Memandang P, terlihat ragu, dan sedikit berfikir
c. Analisa berfokus pada Klien
Klien nampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan
Klien nampak ingin menceritakan perasaannya saat ini
d. Analisa berfokus pada Perawat
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan K
Ingin mengetahui keadaan K saat ini
e. Rasional
Perlu persetujuan klien untuk melakukan suatu komunikasi yang berlandasakan
kepercayaan
Mencari masalah utama yang dialami klien untuk menemukan intervensi yang tepat

3. Tahap III
a. Komunikasi verbal
P : Bagaimana perasaan mbak setelah mengalami kejadian tersebut?
K : Saya merasa rendah diri. Saya merasa sangat mengecewakan orang tua saya karena tidak
mampu untuk menjaga diri saya. Dan saya merasa bahwa hidup saya sudah hancur.
b. Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K
K : Memandang P, terlihat ragu, dan sedikit berfikir
c. Analisa berfokus pada Klien
Klien nampak ingin menceritakan perasaannya saat ini
d. Analisa berfokus pada Perawat
Ingin mengetahui keadaan K saat ini
e. Rasional
Mencari masalah utama yang dialami klien untuk menemukan intervensi yang tepat
4. Tahap IV
a. Komunikasi verbal
P : Baiklah saya mengerti, bagaimana kalau kita istirahat terlebih dahulu. Nanti pada
petemuan kita selanjutnya mari kita lanjutkan perbincangan kita tentang perasaan yang
dialami mbak. Bila besok pagi pukul 10.00 apakah mbak bersedia?
K : Baik Ners, terima kasih
P : Baik, mbak sudah bagus ingin bercerita pada saya. Semoga dipertemuan kita selanjutnya
kita bisa tetap saling terbuka dan percaya seperti ini. selamat siang.
b. Komunikasi Non Verbal
P : Mempertahankan kontak mata dan tersenyum
K : Memandang P, membalas senyum P, dan menjabat tangan P
P : Tersenyum dan membalas jabat tangan K
c. Analisa berfokus pada Klien
Klien tidak keberatan dengan perbincangan selanjutnya
d. Analisa berfokus pada Perawat
Tidak memaksakan diri untuk bertanya lebih lanjut tentang masalah K dan mengallihkan
pembicaraan
Merasa bahwa dengan mengakhiri percakapan adalah tepat agar klien dapat istirahat
e. Rasional
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk menjalin hubungan yang baik
Dengan adanya perjanjian pembicaraan selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan
intervensi yang sudah dilakukan

"

135. Elma Karamy

pada : 11 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi


Analisa proses interaksi merupakan atau biasa dikenal dengan sebutan API merupakan suatu
alat kerja yang dipakai oleh perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dan klien. Tujuan dilakukan analisa proses interaksi digunakan untuk
meningkatkan kemampuan mendengar, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan
klien, memberi dasar belajar untuk mahasiswa dalam mengkaji kemampuan sebagai perawat
untuk berinteraksi dengan klien, meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien,
serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat dan membantu
perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Dalam analisa proses interaksi ini aspek yang penting untuk dicatat dan dilaporkan yaitu
mengenai pola perilaku dan hubungan interpersonal antara klien dan perawat. Beberapa
komponen yang ada pada anlisa proses interaksi yaitu Komunikasi verbal dan non-verbal
perawat dan klien, Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi
yang dapat dilakukan perawat, Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan
komunikasi klien, Analisa makna dan rasional dari komunikasi, Kesan atau evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4, Rencana lanjutan tindakan
keperawatan.

B. Percakapan
Inisial : Nn. V
Usia : 18 tahun
Waktu : 14.00 (Sabtu, 8 April 2017)
Status Interaksi : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Klien berdandan sangat berlebihan dan terlihat terus memandangi kaca dan
memberi bedak pada wajahnya
Deskripsi Klien : Klien tampak sangat gembira dan bernyanyi-nyayi serta mengayun-ayunkan
kakiknya
Tujuan : Klien dapat kooperatif dan mampu mengontrol sesuatu yang tidak wajar dengan
mengalihkan perhatian
Mahasiswa : Elma Karamy
Masalah Keperawatan : Waham kebesaran
Keterangan:
P : Perawat
K : Klien
Komunikasi Verbal
P : Assalamualaikum Nn. V?
K : Waalaikumsalam Ners Elma
P : Bagaimana kabarnya hari ini?
K : Luar biasa sekali Ners
Komunikasi Non Verbal
P : Menghampiri klien dengan penuh semangat dan tersenyum
K : Klien menjawab pertanyaan perawat dengan penuh semangat dan terus memberikan
bedak pada wajahnya
P : Perawat berbicara kepada klien dan membantu klien merapikan rambutnya
K : Menjawab pertanyaan perawat dengan ekspresi sangat gembira dan tersenyum lebar
sambil menatap perawat
Analisa Berpusat pada Perawat
Perawat mengucapkan salam kepada klien dan berharap klien mampu kooperatif
Analisa berpusat pada klien
Klien menjawab salam kepada perawat namun tidak memperhatikan kedatangan perawat
Rasional
Perawat mengucapkan salam sebagai sapaan awal kepada klien dan berharap klien dapat
menjawabnya.
Komunikasi Verbal
P : Wah sepertinya Nn. V hari ini sangat bahagia, memangnya ada apa?
K : Hahaha
P : Kok tertawa?
K : Ners Elma ingin tahu saja..
Komunikasi Non Verbal
P : Perawat mengajak klien berbicara
K : Klien tertawa mendengar pertanyaan perawat dan masih melanjutkan dandannanya.
P : Perawat mengajak klien untuk menjawab pertanyaannya
K : Klien tidak memberitahu apa yang sedang dialaminya dan klien tetap membawa kaca
sambil bergaya
Analisa berpusat pada perawat
Perawat menggali mengenai keadaan klien saat ini dan bertanya tentang apa yang dirasakan
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa percaya diri dan tidak memberitahu apa yang membuatnya bahagia
Rasional
Perawat memberikan pertanyaan untuk menggali keadaan yang dirasakan klien dan
merupakan langkah awal perawat untuk memulai rasa kepercayaan klien terhadap perawat.

Komunikasi Verbal
P : Wah sepertinya memang lagi bahagia sekali ya. Bagaimana bila kita berjalan-jalan ke
taman?
K : Wah aku ingin sekali ke taman, ayo Ners!
Komunikasi Non Verbal
P : Perawat tersenyum melihat klien, kemudian berdiri lalu mengajak klien berjalan-jalan di
taman
K : Klien segera berdiri dan menggandeng tangan perawat
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mengajak klien untuk berjalan-jalan ke taman agar klien merasa lebih nyaman
dengan perawat
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa sangat bersemangat dengan ajakan klien dan menunjukkan rasa percaya yang
sangat tinggi terhadap perawat.
Rasional
Mengajak klien ke tempat kegemarannya akan membuat klien senang dan akan menambah
kepercayaan kepada perawat.

Komunikasi Verbal
P : Pemandangannya indah sekali ya
K : Iya benar Ners, seperti diriku yang sedang berbunga-bunga
P : Coba cerita dong, kenapa bisa berbunga-bunga?
K : Hahaha, baiklah akan saya ceritakan tapi jangan beritahu siapa-siapa ya.
P : Baiklah, saya tidak akan memberitahu siapapun.
K :Di malam minggu nanti saya akan bertemu dengan pangeran.Dia akan membawaku ke
kayangan naik sepeda motor
P : Oh, jadi begitu.
Komuikasi Non Verbal
P : Memandang pemandangan taman dan tersenyum lebar
K : Klien juga tersenyum dengan malu-malu
P : Perawat tersenyum melihat klien kemudian menanyakan kembali apa yang membuat klien
bahagia
K : Klien menatap wajah perawat dengan penuh semangat dan serius
P : Perawat melakukan perjanjian dan menatap wajah klien
K : Klien membisikkan sesuatu kepada perawat
P : Perawat mengangguk dan menemukan waham kebesaran pada klien
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mencoba menggali keadaan klien lagi dengan bertanya apa yang klien rasakan
sehingga membuatnya begitu bahagia.
Analisa berpusat pada klien
Klien merasa percaya dengan perawat dan menceritakan apa yang klien rasakan
Rasional
Klien menceritakan mengenai keadaan yang membuatnya bahagia dan telah terbentuk
percakapan yang dekat dan saling percaya satu sama lain.

Komunikasi Verbal
P : Apa kamu tahu pangerannya seperti apa?
K : Hmm pangerannya mungkin bisa seganteng Pak Ogah
P : Dimana sekarang pangerannya?
K : Tidak tahu
P : Baiklah sekarang kita masuk ke kamar ya Nn.V, udaranya sangat dingin
K : Benar Ners, ayo!
Komunikasi Non Verbal
P : Perawat menatap klien dengan tatapan serius dan tersenyum
K : Klien menjawab dengan ragu-ragu
P : Perawat mendengarkan dan memperhatikan respon klien. Lalu memberikan pertayaan lagi
pada klien
K : Klien menjawab dengan ragu sambil menggaruk-garuk kepalanya
P : Perawat mencoba mengalihkan topik dan mengajak klien masuk ke ruangan
Analisa berpusat pada perawat
Perawat mencoba menggali mengenai waham klien dengan bertanya pada klien dan mencoba
mengalihkan topik yang sesuai dengan kenyataan
Analisa berpusat pada klien
Klien mengikuti arahan perawat dan tidak lagi membicarakan mengenai keadaannya yang
tidak nyata.
Rasional
Dengan mengalihkan topik pembicaraan dan mengajak klien untuk beristirahat akan
menghilangkan keyakinan klien yang tidak nyata.

Komunikasi verbal
P : Sekarang saatnya tidur siang, Nn. V istirahat dulu ya nanti saya akan kembali untuk
ngobrol-ngobrol lagi dengan Nn. V
K : Baik Ners, terima kasih
Komunikasi Non Verbal
P : Menyiapkan tempat tidur klien dan menatanya
K : Klien berbaring di tempat tidur dan tersenyum pada perawat
P : Baiklah kalau begitu kita masuk ke kamar lagi ya Nn. V

Analisa berpusat pada Perawat


Perawat mengalihkan perhatian klien dan berharap klien dapat mengikuti arahan perawat
untuk kembali ke ruangannya untuk beristirahat.
Analisa berpusat pada Klien
Klien dapat beralih pada keyakinan yang tidak nyata
Rasional
Dengan mengalihkan topik pembicaraan dan mengajak klien untuk beristirahat akan
menghilangkan keyakinan klien yang tidak nyata.
"

136. Cintya Della Widyanata


pada : 11 April 2017

"Analisis proses interaksi (API) merupakan suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien. API juga merupakan alat
evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat. API sangat diperlukan oleh perawat karena
untuk menetukan ketepatan diagnosa keperawatan yang ditemukan akan mudah dikoreksi
dari hasil wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP
(Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan).
Komponen-komponen API :
- Komunikasi verbal perawat dan pasien.
- Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
- Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
- Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi
dan komunikasi pasien.
- Rasional dan makna dari komunikasi.
- Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
- Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

Tujuan :
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

ANALISA PROSES INTERAKSI


Inisial: Nn.R
Usia: 17 tahun
Waktu: 10.00-10.20 WIB (Rabu, 5 April 2017)
Status Interaksi : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan: Suasana nyaman dan tenang, posisi klien duduk berhadapan dengan perawat
Deskripsi: Klien terlihat senang dan penampilannya cukup rapi, bersih
Tujuan: Perawat dan klien dapat saling kooperatif
Mahasiswa: Cintya Della
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
Keterangan: P (perawat), K (Klien)

Komunikasi verbal
P: Selamat siang, Nona
K: Iya sus, selamat siang juga.
P: Perkenalkan saya suster Cintya disini saya bertugas selama satu minggu. Boleh tau nama
adek siapa ya ?
K: Nama saya Alfiatri Koesoema Ningrum. Biasa dipanggil Ratri.
P: Wah nama yang bagus.
Komunikasi non verbal
P: Perawat mencoba menyapa dengan menghampiri klien dan tersenyum kepada klien
K:Memberikan feedback kepada perawat dengan membalas senyuman dan memainkan
rambutnya
Analisa berfokus pada perawat
Merasa senang klien mau menjawab salam sehingga perawat menjadi percaya diri dan
berharap dapat melanjutkan percakapan dengan baik.
Analisa berfokus pada klien
Klien merasa terkejut ketika didatangi oleh perawat. Mencoba mengalihkan pandangan
kearah yang lain.
Rasional
Perkenalan dapat meningkatkan hubungan saling percaya antar perawat dengan klien

Komunikasi verbal
P: Oh iya, Ratri apakah kamu tadi sudah makan ?
K: Sudah sus. Tadi saya makan sama bubur ayam. Rasanya sangat enak karena itu salah satu
makanan favorit saya ,sus.
P: Oh begitu. Ratri, bisakah saya berbicara dengan kamu selama 10 menit?
K: Bisa, sus. Kita mau cerita tentang apa ?
P: Begini, kita ngobrol apa yang sedang kamu alami saat ini? bagaimana ? jadi, disini kamu
bisa menceritakan masalah yang kamu rasakan dan mudah-mudahan saya bisa membantu.
Tidak perlu khawatir ceritamu akan tetap rahasia. Apakah kamu setuju?
K: Baik suster, saya mau
P: Oke baik, tetapi sebelumnya saya ingin bertanya kamu sekarang sudah berusia berapa?
K: sekarang saya sudah berusia 17 tahun, sus.
Komunikasi non verbal
P: Tetap ramah kepada klien. Mencoba memperhatikan sikap dari Nn. R
K:Tersenyum dan menatap perawat. Tetapi terkadang menundukkan kepala karena merasa
malu
Analisa berfokus pada perawat
Berusaha membina hubungan baik dengan klien agar tetap mau melanjutkan interaksi dan
berharap bahwa klien dapat terbuka dengan mencoba mengungkapkan masalah yang sedang
dihadapinya.
Analisa berfokus pada klien
Merasa ada yang mau mendengarkan keluhannya sehingga dia menuruti apa yang dikatakan
oleh perawat.
Rasional
Dengan dilakukannya pendekatan klien akan berusaha untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi verbal
P: Nn.R kenapa anda kok bisa masuk rumah sakit ini ?
K: Iya. Jadi pada waktu itu sekitar 6 bulan yang lalu, ada pembukaan audisi Miss Indonesia
sus. Saya daftar dan ikut audisi tersebut tetapi pada saat audisi berlangsung teman-teman
yang lain sangat cantik-cantik, berbakat dan multitalenta. Sedangkan saya tidak secantik
mereka, bakat saya pun juga pas-pasan. Saya kurang sempurna sus dibandingkan mereka.
Saya malu pada diri saya sendiri. Akhirnya saya gagal dalam audisi tersebut.
P: Oh ceritanya begitu, anda sebenernya juga cantik kok. Kalau boleh tau anda memiliki
bakat seperti apa, Nn.R?
K: Hobi saya menari, seperti modern dance.
P: Nah itu bakat yang sangat bagus Nn.R. Tetap dipertahankan ya. Baik, cukup sampai disini
ya cerita-cerita kita. Besok bisa kita lanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Jangan lupa
minum obat.
K: Terimakasih, suster. Sudah mau mendengar cerita saya.
Komunikasi non verbal
P: Bertanya kepada klien secara baik-baik dengan tetap tersenyum. Sedikit ragu apakah Nn.R
akan mau menceritakan masalahnya dengan jujur. Berusaha mempertahankan interaksi pada
klien dengan baik seperti kontak mata.
K: Menatap perawat dengan sedikit rasa malu untuk bercerita, tetap tersenyum dan berbicara
dengan suara lembut tetapi jelas, mencoba mempertahankan kontak mata dengan klien.
Ekspresi wajah sedih.
Analisis berfokus pada perawat
Merasa lega karena klien mau merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pada saat
mengakhiri interaksi perawat merasa ragu apakah klien dapat menerima atau tidak.
Analisis berfokus pada klien
Klien menjawab pertanyaan dari perawat dan mau menceritakan masalah yang dialaminya.
Merasa ada yang mendengarkan kisah hidupnya.
Rasional
Perawat harus mengetahui masalah yang terjadi pada klien dan pada akhir interaksi harus
diakhiri dengan terminasi. Perawat dengan klien, menerima perpisahan dengan wajar.
"

137. Diki Alifta Rachmad

pada : 11 April 2017

"Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi


Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Semua pasien dapat dilakukan API.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Inisial klien : Tn.A


Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berhadapan dengan klien
Deskripsi klien : Klien mengenakan kaos hitam, berkulit putih, tampak sedih
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.D
Tanggal : 11 April 2017
Jam : 10.00-11.30
Ruang : Melati A1

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi pak (Sambil tersenyum dan memberikan sapaan hangat)
K: (Pandangan tampak sedih, tidak menghiraukan perawat)
P: Perkenalkan saya Ns.D dari fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, disini saya yang
akan merawat bapak sampai beberapa hari ini, nama bapak siapa? (sambil mengulurkan
tangan ke arah pasien)
K: A (klien tidak membalas uluran tangan perawat tetapi klien menjawab pertanyaan perawat)
P: kalau boleh saya tau Bapak rumahnya dimana? Mengapa bapak bisa berada disini?
(perawat menatap mata klien dengan tersenyum)
K: tidak tau (klien tampak cuek menghinndari tatapan mata perawat)
P: bapak bisa cerita kepada saya permasalahan apa yang sedang bapak hadapi? (sambil
memegang tangan klien)
K: saya .............. (klien hanya menangis)
P: Bapak tidak perlu sedih, bapak bisa cerita kepada saya mungkin nantinya saya bisa
membantu (perawat memegang tangan klien dan berusaha meyakinkan klien)
K: saya merasa tidak berguna, buat apa saya hidup kalau saya hanya memiliki satu tangan,
saya merasa ingin mati saja (Klien menangis dan memukul tangan yang telah diamputasi)
P: Bapak jangan berpikir seperti itu, cacat fisik bukanlah sebuah halangan untuk bapak
menjalani kehidupan normal , bapak masih bisa berkarya dan masih bisa melakukan sesuatu
yang bermanfaat, bahkan sebenarnya keluarga bapak pun tidak menginginkan bapak berada
disini dan bapak pun sangat dibutuhkan di keluarga. Sekarang apa yang bapak rasakan?
(perawat berusaha meyakinkan klien sambil menatap dalam ke mata pasien)
K: Tidak saya mau mati saja untuk apa saya hidup? Orang orang selalu memandang saya
aneh (Klien histeris)
P: tidak pak, bunuh diri itu bukan satu satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan
(perawat memegang dan berusaha menenangkan klien)
K: apa yang harus saya lakukan mas? (pasien sambil menangis)
P: Bapak bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat, dan bapak masih bisa menggunakan
tangan kiri bapak dan kedua kaki bapak,dan lebih baik bapak lebih memperdalam agama
bapak agar bapak tau hidup tidak hanya sebatas dan terhalang oleh suatu kekurangan. Dengan
bapak kembali dalam keadaan baik maka keluarga bapak pun pasti akan sangat senang dan
bapak bisa berkumpul kembali dengan istri dan anak anak bapak juga. (menatap klien
dengan empati)
K: (klien menunduk dan menghapus air mata)
P: Terimakasih bapak sudah mau berbincang bincang dengan saya, baik bapak sekarang
bisa beristirahat, bapak bisa memulai dengan membuka lembaran baru dan semakin
mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya tinggal terlebih dulu ya pak kalau bapak membutuhkan
saya bapak bisa menghubungi saya. (perawat tersenym)
K: Ya (pasien mulai bisa tersenyum)

Analisa berfokus kepada perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- memberikan perhatian dan pengertian yang dapat di terima oleh klien
Analisa berfokus pada klien
- klien awalnya tidak kooperatif
- klien mulai memperhatikan pertanyaan perawat
- klien menunjukan kesedihannya
- klien menunjukan keterbukaan pada perawat
"

138. Dwi Eri Retno Widowati

pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang digunakan oleh perawat atau mahasiswa
untuk memahami interaksi yang terjadi di antara dan klien yng dilakukan secara mendalam.
Tujuan dari anailsa proses interaksi yaitu : meningkatkan kemampuan mendengar,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi, memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk
mengkaji kemampuan perawat atau mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien dan data bagi
CI/supervisor/pembimbing untuk memberi arahan serta membantu perawat dalam
merencanakan tindkan keperawatan.
Dalam Analisa proses interaksi sebaiknya terdiri dari :
1. Komunikasi verbal dan nonverbal yang dilakukan perawat dank lien
2. Analisa dan identifiksi perasaan perawat serta kemungkinn komunikasi yang dilakukan
perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan kounikasi klien
4. Rencana lanjutan tindakan keperawatan.
Petujuk pengisian terdiri dari :
1. Inisil klien: tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi: pertembun ke berapa dan fase hubungan
3. Lingkungan : tempat interaksi dan situasi tempat interaksi
4. Deskripsi lien : penampilan umum klien
5. Tujuan berpusat kepada klien
6. Komuniksi verbal : ucapan verbal perawat dank lien
7. Komunikasi non verbal : nonverbal klien dan perawat pada saat bicara atau saat
mendengarkan
8. Analisa berpusat pada perawat
9. Analisa berpusat pada klien
10. Alasan teoritis (rasional)
Sumber : Muhith, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta
: CV ANDI OFFSET

Contoh Percakapan
Klien : Nn. A
Tanggal : 18 Desember 2015
Pukul : 10.00 WB
Lingkungan : RS Dr. Soetomo Surabaya, Kamar Melati
Tujuan : percakapan untuk melindungi klien dari risiko bunuh diri
1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi mbak, perkenalkan saya Ners Retno, dengan mbak siapa ya ?
K : Iya sore, Nn. A
Komunikasi nonverbal
P : Memandang Nn. A dan tersenyum kepadanya.
K : klien dengan wajah datar serta tidak fokus menatap perawat
Analisa berpusat pada perawat :
P : perawat membuka percakapan dengan klien dan klien dapat menanggapinya
Analisa berpusat pada klien ;
K : klien dapat memberikan tanggapan positif terhadap perawat
Rasional : ucapan salan perawat kepada klien menunjukkan penghargaan kepada klien.
Modal awal seseorang dapat membuka diri dengan orang lain yaitu dengan memberikan
penghargaan kepada orang lain.

2. Komunikasi Verbal
P : Bagaimana kabar mbak pada pagi hari ini ? apakah tidurnya nyenyak ? saya akan
menemani mbak selama 20 menit, bagaimana mbak ?
K : iya ners, semalam saya tidak bisa tidur
Komunikasi Nonverbal
P : memandang Nn. A dengan tersenyum, sembari duduk disamping klien
K : pandangan klien menatap perawat dengan waspda
Analisa berpusat pada perawat :
P : perawat merasa senang saat Nn. A merespon positif terhadap percakapannya.
Analisa berpusat terhadap klien :
K : klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Rasional : perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi
kesempatan klien mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien.

3. Komunikasi verbal
P : Jika mbak ingin menceritakan apa yang dirasakan oleh mbak, saya siap untuk
mendengarkannya. Mbak tidak usah sungkan-sungkan untuk cerita ke saya.
K : iya ners saat ini saya merasa malu dan ingin bunuh diri saja, saya malu terhadap terhadap
teman-teman saya.
Komunikasi nonvervbal
P : memandang Nn. A dan tersenyum
K : menatap perawat dengan wajah datar dan tidak fokus
Analisa berpusat pada perawat :
P : ingin mengetahui keadaan dan perasaan yang dirasakan Nn. A saat ini
Analisa berpusat pada klien :
K : klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan oleh perawat
Rasional : mendapatkan persetujuan dari klien

4. Komunikasi verbal
P : mengapa mbak merasa malu ? apakah mbak telah melakukan hal aneh ?
K : ituuu... saya pernah mengikuti lomba dan saya tidak lolos pendaftaran
Komunikasi nonverbal
P : klien memandang Nn. A
K : klien menatap ke bawah dengan wajah tidak fokus
Analisa berfokus pada perawat :
P : ingin mengetahui penyebab masalah dari klien
Analisa berfokus pada klien :
K: Klien tampak ingin menceritakan masalahnya dengan perawat
Rasional : mengeksplotasi permasalah klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien

5. Komunikasi verbal
P : Lomba apa ya mbak ? apakah lombanya diadakannya baru-baru ini ?
K : Lomba Mamamia ners, iya baru 2 bulan yang lalu
Komunikasi nonverbal
P : perawat menatap klien sembari melihat ekspresi klien
K : klien mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, dan sesekali menatap perawat
Analisa berfokus pada perawat
P : perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Analisa berfokus pada klien
K : klien mencoba memahami pertanyaan klien
Rasional : mengeksplor permasalahan untuk mengidentifikasi masalah utama klien

6. Komunikasi verbal
P : Apakah mbak tau penyebab dari tidak diterimanya mbak di lomba tersebut ?
K : Saya tidak tau Ners, padahal waktu itu saya sudah menampilkan penampilan saya yang
terbaik, saya benar-benar kecewa
Komunikasi nonverbal
P : perawat memperhatikan klien dengan penuh kasih sayang
K : klien menatap perawat dengan sedikit meneteskan air mata
Analisa berfokus pada perawat
P : perawat berusaha mendengarkan ungkapan klien
Analisa berfokus pada klien
K : klien menjawab pertanyaan perawat dengan serius dan sedikit emosi
Rasional : mengetahui masalah klien dengan sudut pandang klien

7. Komunikasi verbal
P : Apakah karna mbak tidak diterima sehingga mbak merasa malu dan ingin buuh diri ?
K : iya ners, karena saat saya ingin berangkat untuk audisi itu saya menceritakan kepada
teman-teman disekolah dan tetangga-tetangga. Saat itu saya sangat optimis jika saya akan
diterima untuk lanjut dibabak penyisihan selanjutnya tetapi ternyata.... ternyata saya tidak
diterima.
Komunikasi nonverbal
P : perawat menatap klien dan sembari mengusap air mata yang keluar dari mata klien
K : klien menunduk dan mengucapkan kata-kata dengan tegas
Analisa berfokus pada perawat :
P : perawat berusaha mencari tau informasi dari masalah klien
Analisa berfokus pada klien :
K : klien terlihat semangat mengungkapkan apa yang tengah dirasakannya
Rasional : Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. Komunikasi verbal
P : Oh jadi karna itu ya mbak. Mbak tidak boleh malu dan sedih, mbak tetap harus optimis
karena masih ada kesempatan mengikuti audisi tersebut ditahun depan. Saat ini yang mbak
bisa lakukan yaitu berlatih lebih giat agar tahun depan dapat lolos dan menjadi juaranya.
Mbak tidak boleh sedih karena ada orang tua dan teman-teman mbak yang selalu mendukung
kegiatan mbak
K : iya ners terima kasih atas masukan sarannya, saya akan mencoba meghapus rasa malu itu
dihadapan teman dan tetangga saya.
Komunikasi verbal
P : Perawat memandang klien dengan pandangan menghargai dan tersenyum
K : Klien melihat perawat dengan tersenyum
Analisa berfokus pada perawat
P : Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan menggali permasalahan klien
Analisa berfokus pada klien
K : Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang dipikirkannya saat ini
Rasional : reinforcement (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan
memberikan pelaayanan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien

9. Komunikasi Verbal
P : Baik, bagaimana perasaan mbak sekarang ? Apakah sudah lega ? atau masih ada yang
dipikirkan ?
K : Sudah tidak ada Ners, saat ini perasaan saya lega dan saya mencoba untuk tidak malu dan
tidaak memutuskan untuk bunuh diri
Komunikasi nonverbal
P : Suara perawat jelas dan tersenyum melihat klien
K : Klien memandang perawat dengan tampak rileks
Analisa berfokus pada perawat :
P : perawat mengevaluasi perasaan klien
Analisa berfokus pada klien :
K : klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
Rasional : Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian
masalah yang diajarkan

10 . Komunikasi verbal
P : Baik, kalau begitu saya ijin untuk keluar dulu ya mbak, besok pagi saya akan kesini lagi
dan kita dapat berbincang-bincang kembali. Selamat sore Mbak, selamat beristirahat
K : Iya ners terimakasih atas masukannya tadi, selamat sore
Komunikasi verbal
P : perawat memandang klien dan berbicara dengan sopan
K : senyum melihat perawat dan menganggukkan kepala
Analisa berfokus pada perawat ;
P : perawat puas dengan interaksi yang dilakukannya dengan klien
Analisa berfokus pada klien :
K : klien tampak senang karena perawat membantunya untuk menyelesaikan masalahnya
Rasional : terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk
mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai"

139. FINA AINUR ROHMAH

pada : 11 April 2017

"A. Analisa Proses Interaksi


Analisis Proses Interaksi (API) merupakan upaya yang dilakukan perawat untuk memahami
interaksi dengan klien. Hal ini dilakukan dengan cara meluangkan waktu yang lebih lama
pada kegiatan sosio-emosional dalam tahapan keseimbangan,dan begitu pula sebaliknya. API
juga dapat meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien. Ada beberapa aspek
yang penting untuk di catat dalam keperawatan jiwa yaitu pola perilaku dan hubungan
interpersonal perawat-klien. Catatan itu mengenai perkembangan (proses keperawatan), dan
catatan hubungan perawat-klien. Catatan hubungan perawat-klien merupakan interaksi yang
terjadi selama perawat berhubungan dengan individu klien, kelompok klien, dan terapi
modalitas keperawatan. Ada juga catatan verbal yang berupa video tape, catatan garis besar,
dan catatan interaksi.

Nama mahasiswa : Fina Ainur Rohmah


Tanggal : 7 April 2017
Waktu : 08.00-08.30
Tempat : Ruang Melati RSJ Menur Surabaya
Nama Klien : Ny. Indah Desi Pertiwi
Interaksi ke : 1 (Fase perkenalan)
Lingkungan : Suasana tenang
Deskripsi pasien : Rambut acak-acakan, penampilan kurang rapi, baju kumuh, menunduk,
terdiam
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahannya
B. Contoh Analaisa Proses Interaksi pada gangguan waham
1. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Selamat sore bu, boleh saya duduk disamping ibu? (memandang Klien dan senyum)
K : (Ekspresi datar). Ya ( Memandang K dan ekspresi tetap datar)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K, merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekspresikan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannnya
RASIONAL
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya
2. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Wah, suasana pagi ini sangat indah ya bu terlihat cerah sekali ( Memandang ke halaman
samil melirik K)
K : (diam. Ikut melihat ke halaman , dan menunduk lagi)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin memulai percakapan dengan topik ringan seelum masuk ke kondisi Klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Klien memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap Perawat
RASIONAL
Topik ringan aklan memudahkan interaksi lebih lanjut
3. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P: Oh ya, Bu perkenalkan saya Fina mahasiswa yang sedang praktek disini dan saya yang
akan merawat Ibu. (Memandang Klien samilmenjulurkan tangan ke Klien)
K: (diam. Tanpa memandang perawat;, menerima uluran tangan perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat merasa bahwa Klien harus dierikan penjelasan tentang kedatangan Perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien masih memerikan tanggapan secara ragu-ragu
RASIONAL
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
4. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P: Ibu namanya siapa? (masih menjabat tangan pasien)
K: Indah Desi Pertiwi. (menyebut nama dan menarik kembali tangannya)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin tahu nama klien, Perawat merasa klienenggan berkenalan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien ragu-ragu, Klien merasa perkenalan hanya formalitas saja
5. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P: Ibu senangnya dipanggil dengan nama apa? (memadang klien)
K: Desi (melihat ke perawat dan menjawab singkat lalu menunduk lagi)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin menjalin kedekatan dengan klien, senang walaupun klien jawabnya singkat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien mencoba mengingat nama yang disukainya, mulai tertarik dengan perkenalan perawat
RASIONAL
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

6. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL


P : Wah enak kalo saya panggil bu Desi. Ibu asalnya dari mana bu? (memandang klien sambal
tersenyum)
K: Semarang (menunduk dan berpikir, kemudian menjawab dengan menoleh ke perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mencoba mengakrabkan suasana, merasa pertanyaannya ke klien mendapatkan
respon
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien berpikir sejenak, dan mengingat-ingat, klien senang karena ingat dengan daerah
asalnya
RASIONAL
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien,
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien.

7. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL


P : lumayan jauh ya bu, Ibu sudah berapa lama tinggal disini? (memandang klien sambal
tersenyum)
K: Lama. Lima belas tahun (bicara tanpa menoleh ke perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mulai mengkaji data umum, perawat khawatir kalu pertanyaannya menyinggung
klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien berpikir dan berusaha mengingat, klien mencoba mengingat keadaan yang telah
dijalaninya
RASIONAL
Lama rawat menentukan apakahklien kronis atau akut
8. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Ibu umurnya berapa? (mendekatkan diri ke klien)
K: mmmm... 57 tahun (menoleh ke halaman dan terdiam lama, lalu menjawab pertanyaan
perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mulai mengkaji daya ingat klien, perawat merasa pertanyaannya sudah dijawab jelas
oleh klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien berusaha mengingat-ingat, klien menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
RASIONAL
Umur mempengaruhi daya ingat klien.
9. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Ibu pernah mengamuk? (bertanya perlahan)
K: Nggak, nggak. saya suka ngelamun Enak sendirian. Kakak saya sudah meninggal tapi
hidup lagi. Itu dia (menunjuk kehalaman)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat menggali lebih jauh alasan pasien dirawat, kaget dan sadar kalua pasien mengalami
halusinasi
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien mengingat-ingat dan mengalami halusinasi
RASIONAL
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
10. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : - (masih kaget dan memperhatikan klien)
K: Kakak saya orangnya sukses sayang mati, anak saya tujuh belas semuanya di Jerman.
Saya professor di UI (menunjuk ke halaman dan nyerocos)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mendiamkan karena belum meneukan pertanyaan yang tepat untuk klien, perawat
menemukan flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien melihat kakaknya dan mencoba menceritakan pada perawat, klien teringat kondisi
keluarganya
RASIONAL
Dengan diam therapeutic, klienmerasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya
11. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Ibu kegiatan sehari-harinya apa bu? (menepuk bahu klien)
K: Fina
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin mengakhiri fase 1
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien mengingat-ingat nama perawat
RASIONAL
Mengalihan agar klien tidak larut dalam waham dan halusinasinya.
12. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Bu Desi kita tadi sudah berkenalan, masih ingat nama saya? (memandang klien dan
senyum)
K: Mandi, makan, mmmm ya itu (menoleh keperawat dan menggaruk-garuk kepalanya)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mencoba mengalihkan terkait waham, perawat senang pasien dapat beralih
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien teralih karena pertanyaan baru keluarganya, klien bingung yang dilakukannya sehari-
hari
RASIONAL
Evaluasi fase I berhasil jika Klien dapat mengingat nama Perawat sehingga nantinya terjalin
trust
13. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan Bu Desi. Bagaimana kalau selesai makan
kita ngobrol lagi, Sebentar saja kok, ya cukup 20 menit saja. (tersenyum)
K: boleh mbak. (tersenyum)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat memberikan reinforcement pada klien, perawat senang karena klien mau
menentukan kontrak berikutnya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien senang diberikan reinforcement, klien ikut mentukan kontrak
RASIONAL
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak
14. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Terima kasih atas kesediaan ibu desi untuk ngobrol dengan saya. Selamat sore bu
(menepuk bahu klien dan mengulurkan tangan)
K: ya, ya.. sore (tersenyum lalu menunduk)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat menutup fase 1, perawat senang karena klien mau berinteraksi dengannya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien menunjukkan rasa percaya kepada perawat, dan menyambut salam
RASIONAL
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien
"

140. Gali Wulan Sari

pada : 11 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) adalah Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi
antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Catatan harus mencakup contoh bukan hanya interpretasi. Ada tiga macam catatan, yaitu
catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien, dan resume. Catatan
hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan
individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.

Tujuan API adalah:


1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan
perawat/mahasiswa dalam berinteraksi dengan
klien, dan data bagi CI/supervisor/ pembimbing untuk memberi arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, sena mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat berupa:


1. Video-tape, tape-recording
2. Catatan secara garis besar
3. Catatan interaksi
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai
perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien

Inisial klien : Nn.S


Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi agak menyamping dengan klien duduk atas tempat tidur
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju warna kuning, jilbab pitih, tidak memakai sandal
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.G
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 09.00-09.30
Ruang : Mawar A1

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi, mbak (Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di atas tempat
tidur)
K : (Menoleh dan tersenyum pada perawat)
P: Perkenalkan nama saya GWS, saya biasanya dipanggil G. Saya mahasiswa Fakultas
Keperawatan Unair. Saya yang akan merawat mbak selama di rumah sakit ini Nama Mbak
siapa? (Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)
K: TS (Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat)
P: Mbak senang dipanggil dengan nama siapa?
K: S (Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang)
P : ( Tersenyum dan Mendengarkan jawaban klien)
P: Bagaimana perasaan mbak S hai ini ? (Menatap mata klien dengan tersenyum)
K: Baik. (Menatap perawat)
P: Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal
(menyentuh tangan klien dan tetap tersenyum)
K: Boleh (Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala)
P: Apa mbak nyaman kalau kita berbincang-bincang di ruang ini? (memegang tangan klien)
K: Ya. (menatap mata perawat)
P: Kalau boleh saya tahu mbak S rumahnya dimana? Mengapa Mbak S sampai dibawa
kemari. (menatap mata pasien sambil tersenyum)
K: saya takut, saya selalu mendengar suara-suara kekasih saya. (klien menunjukkan ekspresi
sedih)
P: Coba sekarang Mbak S ceritakan suara-suara yang sering Mbak S dengar, Apa yang
dikatakan oleh suara-suara itu? Apakah suara itu mengancam Mbak S atau menyuruh Mbak S
melakukan sesuatu. ( memegang tangan klien )
K: setiap saya melamun dan mau tidur, saya mendengar suara kekasih saya yang telah
meninggal. (menangis)
P: mbak S jangan menangis, mbak S bisa menceritakan kepada saya apa yang sebenarnya
terjadi (Menatap klien sambil memegang tangan klien)
K: Dia telah meninggal karena kecelakaan satu minggu sebelum kami bertunangan
(menangis)
P: Apakah Mbak S merasa terganggu dengan suara-suara itu?
K: Suara itu selalu mengingatkan kenangan kita dulu, Suara itu selalu menyuruh saya pergi
ke tempat favorit kita dulu(menunduk dan menangis)
P: Apa yang Mbak S lakukan jika suara-suara itu muncul? (Menatap klien dan berbicara
dengan pelan dan jelas)
K: saya...........(menangis)
P : Nah Mbak S coba untuk mengikhlaskan kekasihnya, dia sudah tenang disurga, perlu mbak
S tahu bahwa setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian. Besok agar suara itu tidak
mendatangi Mbak S k cobak tidak melamun dan melakukan kegiatan lain seperti membaca
buku dan yg lain-lain (memberi semangat klien dengan ekspresi wajah yang tenang)
K : Ya saya akan mencoba ( menunduk dan menghapus air mata )
P : Terima kasih Mbak S sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sekarang mbk S bisa
istirahat saya tinggal terlebih dahulu. Selamat pagi Mbak S.
K: ya, selamat pagi.

*Analisa berfokus pada Perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- menunjukkan perhatian pada klien
- Berusaha penjelasan yang diberikan bisa diterima oleh klien dengan jelas

* Analisa berfokus pada Klien


- Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
- Klien memperhatikan pertanyaan perawat
- Klien menunjukkan keterbukaan pada perawat
- klien menunjukkan kesedihannya
- klien menghargai tindakan perawat
"

141. Adilla Kusuma Dewi

pada : 11 April 2017

"Pengertian API
Analisa proses interaksi (API) (The Interactional Process Analysis) merupakan alat kerja
yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Semua pasien dapat dilakukan API.Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3
macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan),catatan hubungan perawat-
klien dan catatan resume.

Tujuan API
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4.Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5.Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Komponen API :
1.Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4.Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5.Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
6.Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Percakapan Analisa Proses Interaksi


"Risiko Bunuh Diri"

Inisial klien : Ny.D


Usia : 35 Tahun
Nama mahasiswi : Adilla Kusuma Dewi
Status interaksi perawat-klien : 1 / fase orientasi
Tanggal : 10 April 2017
Lingkungan : Di Halaman Rs dengan keadaan Nyaman, tenang, dan santai.
Pasien dan perawat duduk berhadapan di sebuah kursi.
Jam : 09.00 WIB
Deskripsi klien :Baju dan celana yang dikenakan klien bersih, penampilan klien cukup rapi,
wajahnya pucat
Ruang : Melati
Tujuan (berorientasi pada klien): Untuk mencegah dan melindungi klien dari risiko bunuh
diri dan untuk meningkatkan harga diri dan kualitas hidup klien

1.Komunikasi verbal :
P : Assalamualaikum, Selamat pagi bu.. perkenalkan saya Adilla Kusuma Dewi,mahasiswi
fakultas keperawatan universitas airlangga, ibu namanya siapa ?
K : waalaikumsalam, selamat pagi mbak. Nama saya Dini Lestari.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D,mengulurkan tangan dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan tanggapan yang baik kepada perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat membuka percakapan dengan klien memberikan kesan pertama bertemu.
Rasional :
Mengucapkan salam kepada seseorang yang baru kita kenal merupakan bentuk rasa
menghargai antar sesama.

2.Komunikasi verbal :
P : Oh ibu Dini Lestari.. biasanya dipanggil siapa ?
K: Dini.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan tanggapan kepada perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin lebih mengenal Ny.D dan membina hubungan yang lebih baik.
Rasional :
Keakraban akan lebih mudah membangun rasa percaya dengan oranglain.
3.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ibu sudah makan ?
K: Ya begini sudah membaik mbak.. sudah tadi pagi.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat dengan sedikit curiga.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan mendengarkan pertanyaan dan memberikan tanggapan yang baik kepada
perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon yang baik selama percakapan.
Rasional :
Memberikan kesempatan klien untuk mengeksplorasi apa yang dirasakan.

4.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap lebih lama bu sekitar 15 menit.. apa saja yang ibu
rasakan selama ini ? ceritakan kepada saya, saya siap mendengarkan dan menemani ibu
disini. Bu Dini ingin kita bercakap-cakap dimana ?
K: Ya mbak.. disini saja.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat dengan pandangan tidak fokus.
Analisis berpusat pada klien :
Klien mulai terbuka dengan dengan perawat dan menerima diskusi yang ditawarkan oleh
perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui keadaan klien .
Rasional :
Untuk mendapatkan persetujuan klien dan perasaan yang dirasakan selama ini oleh klien.

5.Komunikasi verbal :
P : Kalau boleh tau bagaimana awalnya ibu bisa masuk sini ?
K: Suami saya baru meninggal karena kecelakaan, anak saya 4 masih kecil-kecil,saya
bingung untuk merawat dan membiayainya.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan penasaran.
K: Memandang ke arah perawat dengan pandangan tidak fokus.
Analisis berpusat pada klien :
Klien terbuka dengan dengan perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui penyebab dari keadaan klien sekarang ini.
Rasional :
Untuk mendapatkan informasi dari klien dan menjalin rasa terbuka antar klien dengan
perawat.

6.Komunikasi verbal :
P : bagaimana perasaan ibu setelah kejadian itu terjadi ?
K: saya merasa apabila saat itu saya tidak menyuruh suami saya pergi keluar kota,pasti
sekarang suami saya masih hidup. Saya sangat menyesal mbak.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan serius.
K: Memandang ke arah perawat dengan muka sangat sedih dan pucat.
Analisis berpusat pada klien :
Klien terbuka dengan dengan perawat dan menceritakan perasaannya.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
Rasional :
Untuk mengetahui permasalahan klien.

7.Komunikasi verbal :
P : apakah sekarang ibu merasa sangat kesepian dan tidak ada oranglain yang bisa membantu
ibu ?
K: iya benar mbak, semenjak kejadian itu saya merasa kesepian. Keluarga saya rumahnya
jauh-jauh. Hanya ada tetangga tetapi juga tidak terlalu akrab.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan serius.
K: Memandang ke arah perawat sesekali memandang ke arah lain dengan khawatir.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memahami pertanyaan yang diberikan oleh perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui lebih dalam masalah yang dihadapi oleh klien.
Rasional :
Untuk mengetahui permasalahan klien lebih lanjut.

8.Komunikasi verbal :
P : apakah ibu pernah merasa ingin menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri bahkan
pernah mencobanya ?
K: iya pernah mbak,saya sudah bingung apa yang harus saya lakukan.. saya tidak kuat
menanggung beban itu sendirian apalagi anak saya masih kecil-kecil masih panjang
perjalanan hidupnya,daripada saya tidak bisa membesarkan anak-anak saya dengan baik lebih
baik saya ikut suami saya ke surga.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
K: Memandang ke arah perawat dan tampak berpikir.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pertanyaan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat mengetahui dengan jelas masalah yang dirasakan oleh klien.
Rasional :
Untuk menggali lebih dalam keadaan pasien dari sudut pandang pasien.

9.Komunikasi verbal :
P : Bunuh diri itu memang cara yang cepat mengatasi masalah tapi tidak menyelesaikan
masalah. Ibu harus kuat dan yakin bisa mengahadapi masalah ini dengan baik. Jangan coba
bunuh diri lagi ya bu.. disini ada banyak perawat yang siap membantu ibu kapan saja.
K: Iya mbak terima kasih.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan tersenyum memberikan kesan semangat.
K: Memandang ke arah perawat dan memberikan respon positif.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pernyataan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat memberikan masukan kepada klien dengan baik.
Rasional :
Untuk meningkatkan harga diri dan kualitas hidup.

10.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap selama ini ? apakah ibu senang ?
K: Iya saya senang mbak.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan tersenyum.
K: Memandang ke arah perawat dan wajahnya tampak lebih rileks.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pertanyaan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat memberikan evaluasi tentang perasaan klien.
Rasional :
Untuk membantu perawat dalam menyelesaikan masalah.

11.Komunikasi verbal :
P : Baiklah Bu Dini saya rasa cukup percakapan kita sekarang ini semoga dapat
bermanfaat,mungkin ibu mau beristirahat, silakan... terima kasih ya bu untuk waktunya.
Assalamualaikum.
K: Iya mbak sama-sama. Waalaikumsalam.
Komunikasi non verbal :
P: Duduk memandang Ny.D sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.
K: Memandang ke arah perawat dan membalas jabat tangan.
Analisis berpusat pada klien :
Klien merasa puas dengan percakapan yang telah dilakukan dengan perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat merasa senang bisa mengetahui permasalahan Ny.D dan bisa membantunya.
Rasional :
Berterimakasih merupakan respon yang baik sebelum mengakhiri pertemuan dengan
oranglain yang telah kita bantu maupun yang membantu kita."

142. Ferly Anas Priambodo

pada : 11 April 2017

" Definisi
Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi, dengan demikian, API
adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Komponen
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
c. Analisis berpusat pada perawat
d. Analisis berpusat pada pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
Tujuan
a. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
b. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
c. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
d. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
f. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Analisa Proses Interaksi


Nama Mahasiswa : Ferly Anas Priambodo
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 07.30 WIB
Inisial Klien : An. N
Status Interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Orientasi kerja, terminasi)
Lingkungan : Ruang Jiwa RSJ. Menur
Deskripsi Klien : Klien hanya duduk di bawah meja, dan dibelakang kursi, menutup diri dan
tidak mau bergaul dengan yang lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mau bersosialisasi dengan yang lain

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Kak Ferly, saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini. Nama adek siapa?
K : ...
P : Adek tidak usah takut, kakak di sini ingin membantu adek dalam menyelesaikan masalah.
Tapi sebelumnya kakak ingin bercakap-cakap sebentar dengan adek. Bagaimana adek?
Komunikasi Non Verbal
K : Klien tambah menunduk dengan merapatkan kedua lutunya dan ditekuk ke dada
P : Mempertahankan kontak mata, mengulang apa yang ditanyakan.
P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan.
K : Diam, mulai melihat dan mengamati perawat.
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien.
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.
2. Komunikasi Verbal
K : Benar kakak mau membantu saya?
P : Benar adek, sebelumnya boleh saya tahu nama adek siapa? Senang dipanggil siapa?
K : Nama saya Nurul Firdaus, senang dipanggil Nurul.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K : Mulai kontak mata dengan perawat dan mengungkapkan kata-kata dengan pelan
K : Bicara tetap pelan, ekspresi wajah datar dan terlihat sedih.
P : Memandang klien, tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum
Rasional
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertejuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

3. Komunikasi Verbal
P : Baiklah kakak akan memanggil Nurul, nanti kita akan berbicara mengenai masalah Nurul
selama 10 menit, Nurul ingin bicara di sini atau di tempat lain?
K : Di sini saja kak.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap dan memperhatikan klien, sikap terbuka.
K : ekspresi datar, bicara pelan dan terlihat malas.
Rasional
Kontrak waktu dan tempat dibutuhkan agar pasien dengan permasalahan jiwa bisa nyaman
dengan lingkungan yang diinginkan, sehingga pasien bisa mengungkapkan masalah yang
terjadi.
4. Komunikasi Verbal
P : Apa yang Nurul rasakan selama tinggal di rumah sakit ini?
K : Sepi kak, tidak ada yang bisa di ajak bermain. Semua jahat.

Komunikasi Non Verbal


K : Melihat lingkungan sekitar, suara pelan.
P : Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien.
5. Komunikasi Verbal
P : Apa yang dimaksud dengan sepi Nurul? Apakah Nurul merasa tidak nyaman berada di
sini?
K : Saya tidak mempunyai teman suster, jadi saya suka duduk dibawah meja ini untuk
bersembunyi.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap pasien, memperhatikan pasien.
K : Mulai menceritakan perasaan, suara pelan, terlihat sedih.

Rasional
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata-kata ide atau pikiran pasien yang
tidakjelas atau meminta klien menjelaskan artinya.
6. Komunikasi Verbal
P : Mengapa Nurul tidak mempunyai teman? Apa yang membuat Nurul tidak mau berteman
dengan yang lain?
K : Saya tidak ingin mereka menghina saya. Mereka semua jahat kak
Komunikasi Non Verbal
K : suara pelan, sedikit menunduk.
P : sikap terbuka, empati, mendengarkan
Rasional
Sikap terbuka dan empati perawat kepada pasien, terutama pasien anak-anak akan
meningkatkan rasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
7. Komunikasi Verbal
P : Menghina kenapa Nurul? Apakah adek tidak merasa kesepian kalau tidak punya teman?
K : Pasti mereka akan menghina karena saya tidak lulus.
P : Apakah ada yang pernah menghina Nurul sebelumnya?
K : Tidak ada.
P : Lalu kenapa Nurul bisa berpikir demikian?
K : Ya saya tidak tahu.
Komunikasi Non Verbal
P : Menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K : Mulai menunduk, suara semakin pelan, terlihat sedih.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul bersama pasien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk berinteraksi.
8. Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya, Nurul merasa kalau teman-teman akan menghina adek kalau berteman
dengan mereka?
K : Iya kak.
P : Terus menurut Nurul apakah kakak juga akan menghina Nurul?
K : Tidak kak.
P : Mengapa Nurul berpikiran seperti itu?
K : Karena kakak mau mendengarkan Nurul.

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K : Mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan perawat.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
9. Komunikasi Verbal
P : Nurul kan takut dengan teman, lalu apakah Nurul tidak menganggap kakak ini seorang
teman?
K : Iya ya, kakak juga teman.
P : Kalau begitu sekarang apa yang Nurul pikirkan dengan seorang teman?
K : Saya tidak tahu kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
K : Menjawab pertanyaan, intonasi pelan.
P : Mendengarkan, kontak mata dan tersenyum.
Rasional
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya.
10. Komunikasi Verbal
P : Jadi begini Nurul, tidak selalu teman itu jahat, teman juga bisa menjadi tempat bercerita,
seperti kakak sekarang. Apakah Nurul masih tidak ingin mempunyai teman?
K : (hanya diam tidak menjawab)

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, sedikit membungkuk, menepuk pundak, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, mencoba mencerna apa yang dikatakan perawat
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
11. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul tidak apa-apa, sekarang apakah Nurul mau untuk mencoba memiliki
seorang teman? Kakak akan membantu Nurul.
K : (mengangguk)
Komunikasi Non Verbal
P : Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
K : mendengarkan, sikap terbuka.
Rasional
Memberi kesempatan kepada klien untuk menentukan apa yang diinginkan, namun tetap
dengan dukungan dari perawat agar tujuan dapat tercapai.
12. Komunikasi Verbal
P : Sebelum Nurul mencari seorang teman, Nurul harus belajar untuk berkenalan dengan
seorang teman dulu. Bagaimana Nurul?
K : Iya kakak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, tersenyum.
K : mendengarkan, kontak mata dan mulai mengikuti perawat

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien.

13. Komunikasi Verbal


P : Jadi begini Nurul, untuk berkenalan dengan orang lain kita harus menyebutkan nama kita
dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya begini, nama saya Ferly Anas Priambodo,
saya senang dipanggil Ferly. Sekarang coba Nurul menirukan saya.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul.
P : Iya bagus Nurul.
Komunikasi Non Verbal
K : Diam, memperhatikan perawat dan mulai mengikuti apa yang dicontohkan perawat.
P : Mendengarkan, sikap terbuka dan sabar untuk mengajari pasien.

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
14. Komunikasi Verbal
P : Nurul sudah memperkenalkan diri kepada orang lain, sekarang berikutnya Nurul harus
menanyakan nama orang lain dan dia senang dipanggil apa? Kakak contohkan ya, Adek
namanya siapa? Senang dipanggil siapa adek? Sekarang coba Nurul yang melakukan!
K : Adek namanya siapa? Senang dipanggil apa adek?
P : Wah bagus Nurul, sekarang coba Nurul ulangi dari yang pertama hingga yang terakhir.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul. Nama adek siapa? Senang
dipanggil siapa?
P : Halo Nurul, nama saya Kak Anas, saya senang dipanggil Anas.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
15. Komunikasi Verbal
P : Wah bagus sekali Nurul, tepuk tangan untuk Adek Nurul.
K : (bertepuk tangan dan tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Pujian dan dukungan dapat meningkatkan harga diri seseorang

16. Komunikasi Verbal


P : Nah tadi kan sudah saling memperkenalkan nama, Nurul tahu tidak setelahnya apa?
K : Tidak tahu Kak.
P : Setelah memperkenalkan diri, Nurul harus bertanya-tanya kepada orang tersebut, mungkin
hobinya, tempat tinggalnya, keluarganya.
K : Iya Kak Ferly, lalu apalagi kak?
P : Sepertinya masih itu saja Nurul, karena Nurul baru berkenalan pertama kali.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat, mulai tertarik dengan metode perawat.
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
18. Komunikasi Verbal
P : Nurul tadi sudah belajar cara berkenalan dengan orang lain, bagaimana perasaan Nurul
sekarang?
K : Senang Kak, tapi Nurul masih takut.
P : Nurul takut kenapa?
K : Nurul takut mereka akan menghina saya.
P : Nurul tidak boleh berpikiran begitu dulu, Nurul kan belum mencoba. Jadi apakah Nurul
ingin mencoba besok?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk dan mengelus pundak klien.
K : Berpikir dan mengungkapkan perasaan.
Rasional
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.
19. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul sudah 10 menit, sesuai dengan kesepakatan kita tadi, jadi percakapan kita
bisa diakhiri ya. Tidak apa-apa kan Nurul?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Melibatkan pasien untuk menentukan langkah berikutnya akan membuat pasien lebih
dihargai.
20. Komunikasi Verbal
P : Nurul kita akan ketemu lagi nanti jam 14.00 WIB di sini lagi ya untuk latihan berbicara
dengan orang lain, sekarang Nurul bisa melakukan kegiatan yang lain atau beristirahat.
K : Iya Kak.
P : Ayo keluar dari bawah meja sana Nurul, Kakak antar ke tempat tidur.
K : Baik kak
P : Baiklah Kak Ferly pergi dulu ya, selamat pagi Nurul.
K : Pagi Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

Analisa Berfokus pada Perawat


1. Berharap klien bisa kooperatif terhadap perawat
2. Berharap klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
3. Berharap klien bisa bercerita akan masalahnya dengan jelas
4. Berharap klien dapat mempercayai perawat dan merasa aman untuk berkomunikasi dengan
perawat
5. Berharap klien bisa menerima saran akan masalahnya yang diberikan oleh perawat dan
mau melakukan saran tersebut.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Klien bisa lebih terbuka akan masalahnya terhadap perawat.
2. Klien diharapkan lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Klien mengungkapkan atau bercerita tentang masalahnya dengan jelas dan benar kepada
perawat
4. Klien merasa senang dan bahagia karena bisa mencoba untuk bersosialisasi dengan orang
sekitar
5. Klien tidak menutup diri dari lingkungan sekitar

"
143. Cintya Della Widyanata

pada : 11 April 2017

"Analisis proses interaksi (API) merupakan suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien. API juga merupakan alat
evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat. API sangat diperlukan oleh perawat karena
untuk menetukan ketepatan diagnosa keperawatan yang ditemukan akan mudah dikoreksi
dari hasil wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP
(Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan).
Komponen-komponen API :
- Komunikasi verbal perawat dan pasien.
- Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
- Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
- Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi
dan komunikasi pasien.
- Rasional dan makna dari komunikasi.
- Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
- Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

Tujuan :
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

ANALISA PROSES INTERAKSI


Inisial: Nn.R
Usia: 17 tahun
Waktu: 10.00-10.20 WIB (Rabu, 5 April 2017)
Status Interaksi : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan: Suasana nyaman dan tenang, posisi klien duduk berhadapan dengan perawat
Deskripsi: Klien terlihat senang dan penampilannya cukup rapi, bersih
Tujuan: Perawat dan klien dapat saling kooperatif
Mahasiswa: Cintya Della
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah
Keterangan: P (perawat), K (Klien)

Komunikasi verbal
P: Selamat siang, Nona
K: Iya sus, selamat siang juga.
P: Perkenalkan saya suster Cintya disini saya bertugas selama satu minggu. Boleh tau nama
adek siapa ya ?
K: Nama saya Alfiatri Koesoema Ningrum. Biasa dipanggil Ratri.
P: Wah nama yang bagus.
Komunikasi non verbal
P: Perawat mencoba menyapa dengan menghampiri klien dan tersenyum kepada klien
K:Memberikan feedback kepada perawat dengan membalas senyuman dan memainkan
rambutnya
Analisa berfokus pada perawat
Merasa senang klien mau menjawab salam sehingga perawat menjadi percaya diri dan
berharap dapat melanjutkan percakapan dengan baik.
Analisa berfokus pada klien
Klien merasa terkejut ketika didatangi oleh perawat. Mencoba mengalihkan pandangan
kearah yang lain.
Rasional
Perkenalan dapat meningkatkan hubungan saling percaya antar perawat dengan klien

Komunikasi verbal
P: Oh iya, Ratri apakah kamu tadi sudah makan ?
K: Sudah sus. Tadi saya makan sama bubur ayam. Rasanya sangat enak karena itu salah satu
makanan favorit saya ,sus.
P: Oh begitu. Ratri, bisakah saya berbicara dengan kamu selama 10 menit?
K: Bisa, sus. Kita mau cerita tentang apa ?
P: Begini, kita ngobrol apa yang sedang kamu alami saat ini? bagaimana ? jadi, disini kamu
bisa menceritakan masalah yang kamu rasakan dan mudah-mudahan saya bisa membantu.
Tidak perlu khawatir ceritamu akan tetap rahasia. Apakah kamu setuju?
K: Baik suster, saya mau
P: Oke baik, tetapi sebelumnya saya ingin bertanya kamu sekarang sudah berusia berapa?
K: sekarang saya sudah berusia 17 tahun, sus.
Komunikasi non verbal
P: Tetap ramah kepada klien. Mencoba memperhatikan sikap dari Nn. R
K:Tersenyum dan menatap perawat. Tetapi terkadang menundukkan kepala karena merasa
malu
Analisa berfokus pada perawat
Berusaha membina hubungan baik dengan klien agar tetap mau melanjutkan interaksi dan
berharap bahwa klien dapat terbuka dengan mencoba mengungkapkan masalah yang sedang
dihadapinya.
Analisa berfokus pada klien
Merasa ada yang mau mendengarkan keluhannya sehingga dia menuruti apa yang dikatakan
oleh perawat.
Rasional
Dengan dilakukannya pendekatan klien akan berusaha untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi verbal
P: Nn.R kenapa anda kok bisa masuk rumah sakit ini ?
K: Iya. Jadi pada waktu itu sekitar 6 bulan yang lalu, ada pembukaan audisi Miss Indonesia
sus. Saya daftar dan ikut audisi tersebut tetapi pada saat audisi berlangsung teman-teman
yang lain sangat cantik-cantik, berbakat dan multitalenta. Sedangkan saya tidak secantik
mereka, bakat saya pun juga pas-pasan. Saya kurang sempurna sus dibandingkan mereka.
Saya malu pada diri saya sendiri. Akhirnya saya gagal dalam audisi tersebut.
P: Oh ceritanya begitu, anda sebenernya juga cantik kok. Kalau boleh tau anda memiliki
bakat seperti apa, Nn.R?
K: Hobi saya menari, seperti modern dance.
P: Nah itu bakat yang sangat bagus Nn.R. Tetap dipertahankan ya. Baik, cukup sampai disini
ya cerita-cerita kita. Besok bisa kita lanjutkan pada pertemuan selanjutnya. Jangan lupa
minum obat.
K: Terimakasih, suster. Sudah mau mendengar cerita saya.
Komunikasi non verbal
P: Bertanya kepada klien secara baik-baik dengan tetap tersenyum. Sedikit ragu apakah Nn.R
akan mau menceritakan masalahnya dengan jujur. Berusaha mempertahankan interaksi pada
klien dengan baik seperti kontak mata.
K: Menatap perawat dengan sedikit rasa malu untuk bercerita, tetap tersenyum dan berbicara
dengan suara lembut tetapi jelas, mencoba mempertahankan kontak mata dengan klien.
Ekspresi wajah sedih.
Analisis berfokus pada perawat
Merasa lega karena klien mau merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pada saat
mengakhiri interaksi perawat merasa ragu apakah klien dapat menerima atau tidak.
Analisis berfokus pada klien
Klien menjawab pertanyaan dari perawat dan mau menceritakan masalah yang dialaminya.
Merasa ada yang mendengarkan kisah hidupnya.
Rasional
Perawat harus mengetahui masalah yang terjadi pada klien dan pada akhir interaksi harus
diakhiri dengan terminasi. Perawat dengan klien, menerima perpisahan dengan wajar.

"

144. Unza Noor Ramadhanti

pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi merupakan suatu metode analisa atau cara yang digunakan oleh
perawat maupun beberapa tenaga kesehatan lainnya agar dapat lebih mudah memahami suatu
interaksi yang terjadi antara pasien dengan perawat maupun tenaga kesehatan lainnya.
Adapun tujuan dari API yaitu dapat meningkatkan kemampuan mendengar dan komunikasi,
dapat membantu dalam hal perencanaan intervensi keperawatan, serta dapat menciptakan
suasana pendekatan dan perkembangan antara perawat dan pasien/klien. Dalam API, terdapat
beberapa komponen daftar untuk menyusun sebuah analisa proses interaksi, yaitu: 1.)
Komunikasi verbal dan non-verbal, 2.) Analisa berpusat pada klien, 3.) Analisa berpusat pada
perawat, 4.) Rasional.

Contoh API dengan klien Harga Diri Rendah

Nama inisial klien : Ny. U


Nama Perawat : Ns.Unza
Usia : 37 tahun
Hari/Tanggal : Senin, 10 April 2017
Waktu: 08.30 WIB
Interaksi ke : 1 (fase perkenalan)
Lingkungan: Di dalam bangsal klien, suasana tenang agak gelap.
Deskripsi : Klien memakai baju piyama berwarna merah muda polkadot, rambut klien acak-
cakan, klien tertidur membelakangi perawat dengan lutut ditekuk ke dada.
Tujuan interaksi : Klien dapat berkomunikasi dengan baik, Klien merasa harga dirinya mulai
pulih, terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien.
1.) Komunikasi Verbal
Ns: selamat pagi ibu.
K : pagi
Komunikasi Non Verbal
Ns : tersenyum penuh arti menatap klien
K : melihat sekilas dan menoleh seperlunya saja
Analisa Berpusat Terhadap Klien
Klien menyadari keberadaan perawat dan membalas salamnya
Analisa Berpusat Terhadap Perawat
Perawat berusaha memulai pembicaraan dengan sapa salam
Rasional
Mengawali pembukaan pembicaraan dengan menyapa dan mengucapkan salam adalah suatu
tanda bahwa perawat akan melakukan sebuah interaksi bersama klien.
2.) Komunikasi Verbal
Ns : Mohon maaf sebelumnya bu, izinkan saya memperkenalkan diri. Boleh bu?
K : ya
Ns : Perkenalkan nama saya Ners Unza, saya perawat yang akan merawat ibu disini.
K : ya
Ns : Kalau boleh tau dengan ibu siapa disini?
K:U
Komunikasi Non Verbal
Ns : tersenyum ramah pada klien
K : menunduk kebawah dan mengangguk
Ns : melakukan kontak mata dengan klien dengan ramah
K : melihat ners dengan ragu lalu melengos kembali
Ns : tersenyum dan mengulurkan tangan pada klien
K : menyebut namanya dengan ragu-ragu
Analisa Berpusat Terhadap Klien
Klien mulai sedikit berusaha membangun kepercayaan dan perkenalan kepada perawat
Analisa Berpusat Terhadap Perawat
Perawat memulai komunikasi dengan berhadap klien dapat merespon perkenalannya
Rasional
Dengan adanya perkenalan satu sama lain antara perawat dan klien akan lebih menciptakan
hubungan interaksi yang baik serta saling percaya
3.) Komunikasi Verbal
Ns : Oh dengan ibu U, salam kenal ya ibu. Bagaimana bu keadaan ibu hari ini? Apakah cukup
baik?
K : buruk, sangat buruk
Ns : Sebelumnya, ibu sudah berapa hari berada disini?
K : seminggu
Ns : Mungkin ibu ada sesuatu yang ingin disampaikan pada saya? Terkait dengan keadaan ibu
hari ini?
K : ada ners. Keadaan saya sangat buruk sekali.
Ns : Baik, ibu ingin menceritakannya disini atau, dilain tempat?
K : disini saja ners, saya malu jika harus keluar dari ruangan saya.
Komunikasi Non Verbal
Ns : Memandang klien melihat mimik ekspresi klien
K : menunduk kebawah
Ns : menatap klien dengan tanda tanya
K : ekspresi datar dan suara sedikit mengeras
Ns : tersenyum ramah, berbicara dengan mendekati wajah klien dan tangan pada pundak
klien
K : melihat wajah perawat dan mulai menatap mata perawat
Ns : tersenyum ramah pada klien
K : menatap perawat dengan penuh berharap dan mulai mengubah posisi menjadi duduk
Analisa Berpusat Terhadap Klien
Klien mulai menuruti dan percaya pada perawat
Analisa Berpusat Terhadap Perawat
Perawat berfikir klien dapat memberitahu masalahnya serta berinteraksi dengan perawat
Rasional
Perhatian yang lebih serta kalimat yang terbuka pada klien dapat memberi kesempatan bagi
perawat untuk membangun kepercayaan dengan klien.
4.) Komunikasi Verbal
Ns : Baiklah bu. Jadi apa yang dapat membuat ibu terlihat buruk hari ini?
K : Saya merasa harga diri saya hilang ners.
Ns : Jika boleh tahu mengapa ibu berfikiran seperti itu?
K : jadi seminggu yang lalu saya melakukan operasi pengangkatan payudara yang membuat
payudara saya hilang dua-duanya. Sebagai perempuan saya merasa tidak pantas karena tidak
memiliki aset berharga saya sebagai seorang ibu.
Ns : hm jadi seperti itu ya bu yang membuat hati ibu hari ini merasa buruk.
K : iya ners. Saya merasa tidak berguna dan tidak memiliki harga diri
Komunikasi Non Verbal
Ns : tersenyum ramah pada klien
K : menatap kosong pandangan kedepan
Ns : wajah bertanya-tanya dan memperhatikan mimik wajah klien
K : pandangan terlihat sayu dan sedih, sesekali melihat kearah perawat lalu menatap depan
dengan pandangan sedih.
Ns : tetap mempertahankan kontak mata ke klien dan menepuk punggung klien dengan
lembut
K : menatap perawat dengan mata sayu
Analisa Berpusat Terhadap Klien
Klien menuruti dan mau menceritakan apa yang sedang dirasakannya
Analisa Berpusat Terhadap Perawat
Perawat merasa klien sudah memberikan kepercayaan lebih terhadap perawat
Rasional
Beberapa pertanyaan yang berkesinambungan pada masalah dan rasa empati pada klien dapat
menumbuhkan rasa saling percaya.

5.) Komunikasi Verbal


Ns : Sepertinya masalah ibu cukup dapat membuat ibu merasa down ya bu. Begini bu, ibu
tidak perlu khawatir tentang harga diri ibu sebagai perempuan. Karena pada dasarnya untuk
masalah ada atau tidaknya payudara itu masih dapat ditoleran, lagipula ibu juga memang
diharuskan untuk melakukan operasi itu demi kesembuhan ibu sendiri. Mulai dari sekarang
itu tidak usah terlalu difikirkan bu, tetap bersyukur bahwa ibu masih diberi kesempatan dapat
bertemu dengan keluarganya dan kerabatnya disini.
K : hm iya ners saya juga berfikiran seperti itu
Ns : nah begitu bu, mulai sekarang diusahakan berfikiran yang positive sehingga tidak ada
pikiran negative yang dapat mempengaruhi emosional ibu.
K : iya ners, terimakasih atas solusinya.
Ns : sama-sama bu. Untuk hari ini saya sudahi dulu ya bu, besok pagi saya akan kembali ke
ruangan ibu untuk menanyakan bagaimana keadaan ibu esok hari dan mungkin ibu ingin
bercerita lebih banyak besok.
K : baik ners. Terimakasih atas kunjungannya.
Ns : Sama-sama ibu, semoga lekas sembuh.
K : iya ners.
Komunikasi Non Verbal
Ns : Tersenyum ramah, menjaga kontak mata pada klien, memegang tangan klien dengan
lembut
K : kontak mata dengan perawat dan tersenyum sedikit kearah perawat
Ns : Merangkul klien dan tersenyum ramah
K : Nampak tersenyum pada perawat
Ns : berdiri disamping klien, menepuk punggung klien dengan halus dan tersenyum
K : tersenyum dan memegang tangan perawat
Ns : mengulurkan jabatan tangan ke klien
K : membalas uluran tangan perawat
Analisa Berpusat Terhadap Klien
Tampak klien tidak keberatan dengan solusi dan saran yang diberikan perawat
Analisa Berpusat Terhadap Perawat
Perawat merasa senang karena mendapat tanggapan positive dari klien dan memberikan
solusi dan saran pada klien
Rasional
Adanya solusi dan saran serta nasehat dapat membuat proses interaksi antara klien dengan
perawat berjalan dengan baik. Perawat dapat membangun hubungan kepercayaan dengan
adanya perhatian dan beberapa pertanyaan yang terbuka.

"

145. Achmad Fachri Ali


pada : 11 April 2017

"Analisah Proses Interaksi


Definisi
Analisah Proses Interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat atau mahasiswa untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan Analisah proses interaksi yaitu:
1. meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien
3. Mempermudah dan perubahan pandekatan perawat
4. Memberi dasar pembelajaran
5. Membantu dalam penerapan proses keperawatan
Komponen analisah proses interaksi:
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat dan kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi peresepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisah makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan dan evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Inisial klien : Tn.M


Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi agak menyamping dengan klien duduk atas tempat tidur
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju warna hijau, Rabut panjang, tidak memakai sandal
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.F
Tanggal : 11 April 2017
Jam : 08.00-08.30
Ruang : Melati 2

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi, Bapak (Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di atas tempat
tidur)
K : (Menoleh dan tersenyum pada perawat)
P: Perkenalkan nama saya AF, saya biasanya dipanggil F. Saya mahasiswa Fakultas
Keperawatan Unair. Saya yang akan merawat Bapak selama di rumah sakit ini. Nama Bapak
siapa? (Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)
K: MS (Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat)
P: Bapak senang dipanggil dengan nama siapa?
K: M (Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang)
P : ( Tersenyum dan Mendengarkan jawaban klien)
P: Bagaimana perasaan Bapak M hari ini ? (Menatap mata klien dengan tersenyum)
K: Baik. (Menatap perawat)
P: Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal
(menyentuh
tangan klien dan tetap tersenyum)
K: Boleh (Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala)
P: Apa Bapak nyaman kalau kita berbincang-bincang di ruang ini? (memegang tangan klien)
K: Ya saya nyaman. (klien menunjuk ke arah pintu)
P: Kalau boleh saya tahu Bapak M disini karena apa ya? (menatap mata pasien sambil
tersenyum)
K: Saya disini karena saya ingin bunuh diri. (menangis)
P: Bapak M jangan menangis, bapak M bisa menceritakan kepada saya apa yg sebenarnya
terjadi. (wajah tersenyum)
K: Saya putus asa ditinggal istri saya karena kecelakaan pada waktu istri saya pulang dari
kerja. Saya merasa hidup saya sudah tidak ada gunanya tampa istri saya, maka dari itu saya
ingin bunuh diri. (menangis)
P: jangan putus asa bapak, bapak disini sudah memiliki anak. Apabila bapak bunuh diri maka
yang menjaga anak-anak bapak siapa? coba untuk mengikhlaskan kekasihnya, dia sudah
tenang disurga, perlu Bapak M tahu bahwa setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian.
Besok agar bapak tidak kepikiran lagi istri bapak, coba tidak melamun dan melakukan
kegiatan lain seperti membaca buku dan yg lain-lain (memberi semangat klien dengan
ekspresi wajah yang tenang)
K : Ya saya akan mencoba ( menunduk dan menghapus air mata )
P : Terima kasih Bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sekarang bapak bisa
istirahat saya tinggal terlebih dahulu. Selamat pagi bapak M.
K: ya, selamat pagi.

*Analisa berfokus pada Perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- menunjukkan perhatian pada klien
- Berusaha penjelasan yang diberikan bisa diterima oleh klien dengan jelas

* Analisa berfokus pada Klien


- Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
- Klien memperhatikan pertanyaan perawat
- Klien menunjukkan keterbukaan pada perawat
- klien menunjukkan kesedihannya
- klien menghargai tindakan perawat
"

146. Cherlys Tin Lutfiandini

pada : 11 April 2017

"1. Analisa proses interaksi (API) merupakan cara yang dipakai perawat untuk memahami
interaksi , melaporkan pola perilaku dan hubungan interpersonal yang terjadi antara perawat
dan klien.
Tujuan dari API adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi, mengkaji kemampuan
klien dalam berkomunikasi dengan perawat, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat dan
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat-klien. Proses dalam Analisa proses Interaksi ini terdiri dari
tiga fase yaitu fase perkenalan, fase kerja dan fase terminasi.
2. Cntoh percakapan anatar klien dan perawat dengan masalah Gangguan persepsi sensori
halusinasi.
Nama klien: Tn. Z
Usia: 45 Th
Hari/tanggal: Jumat, 07 April 2017
Waktu: 09.00 WIB
Interaksi :
1) Fase I (Perkenalan)
2) Fase 2 (Kerja)
3) Fase 3 (Terminasi)
Tujuan:
1) Fase Perkenalan: Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien
2) Fase Kerja: Klien dapat menceritakan masalah yang dihadapi, sehingga perawat dapat
memberika intervensi dengan tepat
3) Fase Terminasi:Klien dapat memahami dan menerima perpisahan
Lingkungan: suasana lingkungan tenang
Mahasiswa: Cherlys Tin L.
Fase 2 (Fase Kerja)
a. Percakapan pertama
a) Komunikasi verbal
- P: Selamat pagi, apa kabar Z? apakah masih ingat dengan saya
- K: baik, ners cherly?
b) Komunikasi non verbal
- P: menatap klien dengan ramah dan tersenyum
- K: tersenyum dan menatap klien
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien kooperatif dan tidak memiliki ingatan yang baik
d) Analisa berpusat pada klien
Klien merasa percaya diri
e) Rasional
Menyapa secara akrab dan agar terjadi hubungan yang akrab

b. Percakapan kedua
a) Komunikasi verbal
- P: iya, betul sekali, baik kalau begitu. Apakah bisa diceritakan mengapa Z bisa dirawat di
tempat ini?
- K: saya tidak tau ners kenapa ayah saya membawa saya disini padahal saya hanya ingin
latihan beladiri.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas danekspresi serius
- K: bercerita dengan serius, sesekali menatap perawat dan tangan digerak-gerakkan
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab
d) Analisa berpusat pada klien
Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
e) Rasional
Menggali informasi tentang perasaan klien untuk mengetahui alasan masuk RS
c. Percakapan ketiga
a) Komunikasi verbal
- P: Mengapa Z ingin latihan beladiri?
- K: saya latihan beladiri karena saya mendengar bisikan ditelinga yang menyuruh saya untuk
latihan bela diri.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas dan ekspresi serius
- K: menatap perawat dan bercerita dengan serius, sesekali tertawa
c) Analisa berpusat pada perawat
Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
d) Analisa berpusat pada klien
Klien menceritakan apa yang ialami sehingga sampai di RS
e) Rasional
Mengetahui penyebab klien dapat meelakukan tindakan yang dilaukannya
d. Percakapan keempat
a) Komunikasi verbal
- P: apakah Z tahu, siapa yang menyuruh Z untuk latihan beladiri?
- K: Tidak Ners, tapi saya memang mendengar suara itu hampir setiap malam.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas dan ekspresi serius
- K: ekspresi wajah tenang, bicara keras dan lancar
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan dan dapat menimbulka rasa percaya pada perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Menatap perawat dan tersenyu
e) Rasional
Mencari tahu sejauh mana klien mengatasi halusinasi yang didapatkan
e. Percakapan kelima
a) Komunikasi verbal
- P: tapi saya tidak bisa mendengarnya. Apa yang Z lakukan saat mendengar suara tersebut?
- K: oh begitu ya ners? Ketika saya mendengar suara tersebut saya langsung melakukan apa
yang dia katakan
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan lembut dan memegang pundak klien
- K: bicara kuat dan cepat dan menggerakkan tangannya saat bercerita
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan dan dapat menimbulka rasa percaya pada perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Senang karena diperhatikan
e) Rasional
Membantu klien mengenali halusinasinya dan memberikan masukan sederhana untuk
meningkatkan hubungan saling percaya.
f. Percakapan keenam
a) Komunikasi verbal
- P: Kalau begitu kalau Z mendengarnya lagi katakana saja kalau tidak mau melakukannya
atau Z bisa laporkan saja ke say ajika mendengar suara itu. Apakah Z mau melakukannya?
- K: Baik Ners
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata dan berbicara secara lembut
- K: mengangguk dan menatap klien
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien dapat menerima saran perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Tersenyum pada perawat
e) Rasional
Membantu klien untuk memutuskan atau mengontrol halusinasinya
g. Percakapan ketujuh
a) Komunikasi verbal
- P: Kalau begitu sampai jumpa besok lagi yah
- K: iya ners
b) Komunikasi non verbal
- P: tersenyum
- K: tersenyum dan kembali ke tempat tidur
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mengurangi halusinasinya
d) Analisa berpusat pada klien
Tersenyum pada perawat
e) Rasional
Terminasi yang disepakati dapat membina saling percaya
"

147. Gifri Nur Haritsa Hidayatullah

pada : 11 April 2017

"ANALISA PROSES INTERAKSI


1. Analisa Proses Interaksi adalah alat kerja yang dipakai perawat untuk memahami interaksi
yang terjadi antara perawat dengan klien.
2. API diperlukan untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien,
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat terhadap klien. Serta
membantu perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
3. Dalam API terdapat komponen komponen yang bertujuan untuk mempermudah dalam
proses API. Komponen komponen tersebut diantaranya
a) Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
b) Analisa dan Identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
c) Analisa dan identifikasi presepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
d) Analisa makna dan rasional dari komunikasi
e) Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 s/d 4
f) Rencana lanjutan tindakan keperwatan.

Inisial Klien : Tn. H Nama Mahasiswa: Gifri Nur Haritsa H


Status Interaksi perawat klien : pertemuan I (orientasi dan kerja) Tanggal : 10 April 2017
Lingkungan : Taman RSJ Jam : 10.00 WIB
Deskripsi Klien : Klien tampak bernyanyi , berbicara serta tertawa sendiri
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mengenal halusinasinya, mengenal halusinasi dengan
satu cara
P : Selamat pagi, perkenalkan saya ners Gifri Nur Haritsa H, senang dipanggil Gifri , nama
mas siapa? Sukanya dipanggil siapa?
K : Ya ners, saya Hasanudin bisa dipanggil Hasan (Menatap perawat)
P : Bagaimana perasaan Hasan sekarang? (menjaga kontak mata)
K : Senang sekali ners (Ekspresi bahagia)
P : Senangnya karena apa? (memperhatikan klien)
K : saya selalu dikerubutin fans, dan wartawan. semenjak ikut X factor saya jadi penyanyi
terkenal ners , masak nggak tau? Nggak pernah lihat TV ya? (Menganggukan kepala melihat
lingkungan sekitar)
P : Oh begitu, ya saya jarang melihat TV. Fans dan wartawan nya datang kalau Hasan lagi
apa? (sikap terbuka dan empati)
K : fans fans dan wartawan datang kalau saya sedang sendirian, tadi ini sebelum suster
kesini kan fans saya dan semua wartwan pada ngumpul. Mungkin kesempatan melihat saya
dari dekat kalau saya sedang sendirian. Tapi kadang saya risih juga kalau kemana mana selalu
dikerubutin fans dan banyak (perlahan menundukan kepala)
P : Oh jadi Hasan didatangi fans kalau lagi sendirian? Baiklah sekarang kita akan bicara
tentang fans dan para wartawan waktunya 10 menit. tempatnya dimana? (menyentuh klien
dan sedikit membungkuk)
K : Disini saja ners
P : Baiklah tadi hasan katakan selalu dikerubutin fans jika sedang sendirian. Apakah sering
dikerubutinnya?, berapa kali sehari? (mendengarkan dengan duduk berhadapan)
K : saya didatangi fans kalau sendirian, ya sering ners saya sering duduk duduk sendirian di
taman soalnya saya suka bernyanyi di taman (berfikir untuk menjawab sembari
mendengarkan)
P : Kira kira berapa sering didatangi, apa satu kali, dua kali atau setiap Hasan di taman?
(kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka)
K : ya sekitar 3 sampai 4 kali (menjawab dengan nada tinggi)
P : Biasanya pada saat kapan fans Hasan datang dan apa yang dirasakan kalau fans nya
datang? (posisi membungkuk, kontak mata dan duduk berhadapan)
K : pokoknya kalau saya di taman sendirian fans saya selalu datang suster. (menjawab dan
menatap perawat)
P : kalau begitu bagaimana perasaan Hasan ketika didatangai fans fans? (Kontak mata,
duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala)
K : saya sebenarnya senang jadi orang terkenal ners tapi saya juga sebel kalau terlalu sering
didatangi fans terus menerus saya kan capek (Menjawab pertanyaan dengan intonasi tinggi,
menatap perawat)
P : Hasan bilang sebel dan capek kalau didatangi fans terus menerus, selama ini apa yang
sudah Hasan lakukan untuk mengatasi itu? (Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas,
tersenyum)
K : Ya didiamkan saja, kadang saya malas ke taman biar nggak ketemu mereka (pertanyaan
dengan cepat, menatap perawat)
P : Baiklah ners punya cara untuk mengontrol fans Hasan , bagaimana kalau kita sekarang
belajar satu cara dahulu (Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk)
K : Bagaimana caranya Ners? (berfikir dan berbicara dengan keras)
P : Yang Hasan lakukan dengan tidak datang ke taman itu sudah bagus, bisa kita tingkatkan
dengan cara membuat jadwal kegiatan sehari hari yang menyenangkan dan bermanfaat
untuk Hasan dan jangan lakukan sendirian, misalnya berolahraga nanti ditemani ners atau
teman Hasan yang lain. Hasan juga bisa tidur siang biar badannya segar. Bisa Hasan lakukan?
(menatap klien, dan menganggukkan kepala)
K : Jadi nanti saya tulis jadwal ya ners sama berolahraga. saya suka main badminton ners .
Boleh, nanti saya tidur siang kalau capek main badminton (Menatap perawat, dan berbicara
dengan antusias)
P : Iya bagus sekali Hasan , nanti rencana untuk badminton dan tidur siang bisa dimasukkan
jadwal kegiatan sehari hari nanti ners bantu. Hasan mau badminton dan tidur siang jam
berapa? (Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala)
K : Jam Sepuluh aja Ners, kalau sudah selesai langsung tidur siang (Melihat perawat)
P : Baiklah, selain jam 10, badmintonnya mau jam berapa lagi? Tidur siangnya sekali saja ya
(Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, memegang kertas dan
pena)
K : Siang sama sore ners jam 2 sama jam 4 (menatap perawat dan melihat ke jadwal harian)
P :Ners tulis disini ya jam 10, jam 2 dan jam 4 sore Hasan l bisa latihan badminton dan tidur
siang setelah badminton pagi hari ya (Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, memegang
kertas dan pena sambil menulis)
K : Iya Ners (Menganggukkan kepala)
P : Bagaimana perasaan Hasan setalah berbincang bincang? (Sedikit membungkukkan
badan, tersenyum)
K : Senang ners , sudah tau cara mengatasi fans (Tersenyum, kontak mata dipertahankan)
P : Bisa diulangi kembali bagaimana cara mengatasi fans yang datang? (Bertanya, intonasi
suara sedikit ditinggikan)
K : Membuat jadwal dan melakukan kegiatan yang disuka yaitu olahraga dan tidur siang agar
badan lebih segar (Menunjuk kertas dan pena yang dibawa perawat dan menggerakkan
tangan seperti bermain badminton)
P : Wah bagus sekali Hasan sudah mengerti dengan baik nanti setiap jam 10, jam 2 dan jam 4
Hasan bisa bermain badminton dan tidur siang setelah bermain badminton pagi hari.
Sekarang sudah 10 menit, kapan kita ketemu lagi? (Tersenyum dan mengacungkan jempol)
K : Nanti siang jam 2 ners (melihat jam, menatap perawat)
P : Baiklah nanti jam 2 kita ketemu lagi untuk melatih cara yang sudah saya ajarkan dan ners
akan melatih cara lain lagi untuk mengatasi fans fans itu, bagaimana? (Menganggukkan
kepala, tersenyum, kontak mata)
K : Disini saja ners (Menjawab dengan cepat, intonasi suara lebih tinggi)
P : Kita ketemu lagi nanti jam 2 sekarang Hasan bisa melakukan kegiatan yang lain, Selamat
pagi (. Berjabat tangan dengan pasien, berdiri)

Analisa berfokus pada perawat


- Berusaha membina hubungan agar saling percaya
- Meyakinkan klien agar mau membagikan apa yang diraasakan
- Berusaha memberikan saran yang positif
- Berusaha mengarahkan pemikiran klien agar rasional

Analisa berfokus pada klien


- Klien menceritakan apa yang dirasakan
- Klien mulai mengingat apa yang dirasakan
- Klien merasa diperhatikan
- Klien merespon pertanyaan perawat
- Klien mengungkapkan perasaan
"
148. Ayu Septia Malinda

pada : 11 April 2017

"Terimakasih Bu Dian atas tugas yang telah diberikan kepada kami, menurut saya Analisis
Proses Interaksi adalah sebagai berikut :
Analisa proses interaksi adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat guna memahami
interaksi atau proses timbal balik yang terjadi antara perawat dank lien sehingga bisa
menguntungkan perawat dalam meningkatkan komunika terapeutik yang sangat efektif dalam
mengetahui kondisi klien pada saat ini.
Analisa Proses Interaksi penting dilakukan oleh perawat karena memiliki beberapa tujuan
yaitu : Meningkatkan kemampuan mendengar, meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Selain itu analisa proses interaksi dijadikan sebagai alat untuk mengetahui seberapa mampu
klien berinteraksi dengan klien dan menambah kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
Fase-Fase Komunikasi meliputi 4 tahap, yang pertama yaitu tahap preinteraksi dimana
perawat akan bertemu dengan klien, yang kedua ialah tahap orientasi dimana perawat
pertama kali bertemu dengan klien. Tahap ketiga, dimana perawat memulai kegiatan untuk
melaksanakan tugas perawat yang telah direncakan pada tahap prainteraksi, yang terakhir
adalah tahap terminasi dimana perawat akan menghentikan interaksinya dengan klien.pada
tahap ini bukan selalu berarti berakhirnya interaksi namun bisa jadi terminasi sementara.
Dalam analisa proses interaksi terdapat jenis-jenis terapi sebagai penunjang terciptanya
proses interaksi yang terapeutik. Terapi tersebut ada dua yaitu terapi modalitas dan terapi
milieu. Terapi modalitas atau terapi individual merupakan pembentukan hubungan yang
terstruktur antara perawat dan klien untuk mencapai perubahan dari klien sedangkan terapi
milieu (lingkungan sosial) adalah lingkungan dijadikan aspek untuk menciptakan terapeutik
yang dilakukan oleh perawat. Variabel-varibel dari analisa proses interaksi meliputi
komunikasi verbal, komunikasi non verbal, analisis berpusat pada klien dan yang terakhir
adalah analisis berpusat pada perawat.
Contoh Analisa Proses Interaksi terhadap klien dengan resiko bunuh diri
Inisial Klien : Ny. Sj
Umur : 30 Th
Status Interaksi : Pertemuan ke-1 (fase orientasi)
Lingkungan : di ruang VIP MAWAR Lawang, duduk berhadapan dengan suasana tenang dan
nyaman
Deskripsi Klien : klien tampak sedih dan selalu memainkan rambutnya
Tujuan : Hubungan saling percaya antara perawat dan klien tercapai
Hari/Tanggal/Waktu : Minggu/09 April 2017/16.00
Mahasiswa : Ayu Septia Malinda
Ruang : VIP Mawar

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat sore Bu
K: selamat sore

Komunikasi Non verbal


P (tersenyum menatap Ny. Sj, sejenank berdiri disamaping Ny. Sj)
K (menatap perawat)
Analisa berfokus pada klien : K : Klien menyadari kehadiran perawat dengan wajah yang
biasa.
Analisa berfokus pada Perawat : P : merasa ragu apakah Ny. Sj menerima kehadiran P
Rasional : dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat

2. Komunikasi verbal
P: Perkenalkan Bu, saya suster linda dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang
bertugas di sore ini. Kalau boleh tau nama Ibu siapa ya ?
K: Nama saya Siti Juariah
Komunikasi non verbal :
P (Sambil duduk disamping Klien dan setelah itu, mengulurkan tangan untuk bersalaman
dengan
Ny. Sj)
K (Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah P, menatap perawat, suara pelan)
Analisa pada klien : K :Klien duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh
kearah yang lain
Analisa pada perawat : P : Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
Rasional : Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.
3. Komunikasi verbal
P : Baik Bu, Saya disini bertugas di ruang mawar dari jam 3 sore sampai jam 9 malam.
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Ibu rasakan selama ini? Waktunya
selama 10 menit, tempatnya enaknya dimana ya bu?
K : disini saja sus
Komunikasi non verbal
P (Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien)
K (Melihat perawat, berpikir)
Anllisa berpusat pada klien : K. Mulai merasakan perawat ingin mendengarkan permasalahan
klien, K. Menyepakati kontrak.
Analisa berpusat pada perawat : berfikir apakah klien mau melanjutkan interaksinya.
Rasional : Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan,dengan meminta
persetujuan klien memilih tempat akan membuat Klien merasa nyaman dan lebih leluasa
dalam berinteraksi dengan perawat

4. :Komunikasi Verbal
P : Kalau boleh saya tahu Ibu rumahnya dimana? Dan Mengapa Ibu sampai dibawa kemari ?
K:-
Komunikasi Non Verbal
P :Menatap klien dan tersenyum,
K : Menatap perawat dan tidak mengatakan apa-apa dan tampak sedih
Analisa berpusat pada Klien : K :Memperhatikan pertanyaan perawat
Analisa berpusat pada perawat : P: Menunjukkan perhatian kepada klien
Rasional : dengan menanyakan penyebab klien dibawa ke rumah sakit akan membantu
perawat dalam merawat klien

5. Komunikasi Verbal
K : saya sangat sedih sekali saya tidak ingin hidup di dunia ini lagi
P: sedih kenpa Bu ? apa yang membuat ibu sedih ?
Komunikasi Non Verbal
K (mata berkaca-kaca dan ingin meluapkan semua yang dirasakan)
P (empati, dengan rasa penuh perhatian)
Analisa Berpusat pada klien: K: Menunjukkan keterbukaan pada perawat

Analisa Berpusat pada perawat : P. Mencoba memahi dan merasakan keluhan klien saat ini.
Rasional : Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.
6. Komunikasi Verbal
K: saya merasa kesepian, merasa sendirian di dunia ini jadi saya sedih
P : Apa yang membuat ibu merasa kesepian seperti itu Bu ?
Komunnikasi non Verbal :
K: dengan suara pelan dan menundukkan kepala
P : Menggali permasalahan yang dialami klein.
Analisa berpusat pada klien : K. Mencoba mengidentifikasi perasaan sedih yang dialami saat
ini, merasakan bahwa perawat memperhatikan klien
Analisa berpusat pada perawat : P. Menggali permasalahan yang dialami klein.
Rasional : Jawaban klien menunjukkan bahwa klien merasakan kalau keadaannya perlu
perawatan di rumah sakit

7. Komunikasi verbal
K : saya sekarang hanya sebatang kara di dunia ini
P : Ibu yang tenang ya.
K : iya suster
Komunikasi non verbal
K (sedih dan mata tampak berkaca-kaca dan hamper menangis)
P (memegang tangan klien dan mencoba menciptakn ketenangan)
Analisa berpusat pada klien : K: mulai merasakan perawat peduli terhadap klien dan merasa
berkurang bebannya.
Analisa berpusat pada perawat P: mendengarkan masalah yang diungkapkan dan
menenangkan klien
Rasional : Memberikan kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap
mengarahkan komunikasi untuk mencapai tujuan sehingga beban klien berkurang.

8.Komunikasi Verbal
P : bagaimana Bu, apakah ibu sudah lega apakah masih ada yang dirasakan?
K: Tidak sus. Terimakasih saya sudah lega
Komunikasi Non verbal
P (menatap klien dengan penuh rasa empati)
K (menatap perawat dengan senyum)
Analisis berpusat pada klien K: Klien memperhatikan pertanyaan perawat dan merasa sudah
agak lega dengan komunikasi yang telah dilakukan
Analisis berpusat pada perawat P: Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima
oleh klien
Rasional : Menanyakan kembali rasa yang dirasakan untuk memastikan keadaan pasien
setelah melakukan komunikasi

9. Komunikasi verbal
P : besok saya kembali kesini lagi Bu, untuk berbincang-bincang lagi dengan Ibu. Apakah ibu
bersedia ?
K : ya sus
Komunikasi Non verbal
P (menatap klien dengan senyum memgang pundak klien)
K (menatap perawat dengan senyum)
Analisis berpusat pada klien : K : Klien memperhatikan pertanyaan perawat
Analisis berpusat pada perawat : P: Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima
oleh klien
Rasional : Kontrak dengan klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat

10. Komunikasi verbal


P: kalau begitu saya izin keluar ya Bu . Terimakasih
K : ok suster
Komunikasi non verbal
P (berjabat tangan dengan klien dan tersenyum)
K (membalas jabatan tangan dari perawat dan tersenyum)
analisis berpusat pada klien :K: Menunjukkan perhatian pada perawat
analisis berpusat pada perawat : P: Mengakhiri pembicaraan dengan bersahabat
Rasional : Ucapan terima kasih pada klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada
perawat"

149. Ayu Septia Malinda

pada : 11 April 2017

"Terimakasih Bu Dian atas tugas yang telah diberikan kepada kami, menurut saya Analisis
Proses Interaksi adalah sebagai berikut :
Analisa proses interaksi adalah suatu cara yang digunakan oleh perawat guna memahami
interaksi atau proses timbal balik yang terjadi antara perawat dank lien sehingga bisa
menguntungkan perawat dalam meningkatkan komunika terapeutik yang sangat efektif dalam
mengetahui kondisi klien pada saat ini.
Analisa Proses Interaksi penting dilakukan oleh perawat karena memiliki beberapa tujuan
yaitu : Meningkatkan kemampuan mendengar, meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Selain itu analisa proses interaksi dijadikan sebagai alat untuk mengetahui seberapa mampu
klien berinteraksi dengan klien dan menambah kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
Fase-Fase Komunikasi meliputi 4 tahap, yang pertama yaitu tahap preinteraksi dimana
perawat akan bertemu dengan klien, yang kedua ialah tahap orientasi dimana perawat
pertama kali bertemu dengan klien. Tahap ketiga, dimana perawat memulai kegiatan untuk
melaksanakan tugas perawat yang telah direncakan pada tahap prainteraksi, yang terakhir
adalah tahap terminasi dimana perawat akan menghentikan interaksinya dengan klien.pada
tahap ini bukan selalu berarti berakhirnya interaksi namun bisa jadi terminasi sementara.
Dalam analisa proses interaksi terdapat jenis-jenis terapi sebagai penunjang terciptanya
proses interaksi yang terapeutik. Terapi tersebut ada dua yaitu terapi modalitas dan terapi
milieu. Terapi modalitas atau terapi individual merupakan pembentukan hubungan yang
terstruktur antara perawat dan klien untuk mencapai perubahan dari klien sedangkan terapi
milieu (lingkungan sosial) adalah lingkungan dijadikan aspek untuk menciptakan terapeutik
yang dilakukan oleh perawat. Variabel-varibel dari analisa proses interaksi meliputi
komunikasi verbal, komunikasi non verbal, analisis berpusat pada klien dan yang terakhir
adalah analisis berpusat pada perawat.
Contoh Analisa Proses Interaksi terhadap klien dengan resiko bunuh diri
Inisial Klien : Ny. Sj
Umur : 30 Th
Status Interaksi : Pertemuan ke-1 (fase orientasi)
Lingkungan : di ruang VIP MAWAR Lawang, duduk berhadapan dengan suasana tenang dan
nyaman
Deskripsi Klien : klien tampak sedih dan selalu memainkan rambutnya
Tujuan : Hubungan saling percaya antara perawat dan klien tercapai
Hari/Tanggal/Waktu: Minggu/09 April 2017/16.00
Mahasiswa : Ayu Septia Malinda
Ruang : VIP Mawar

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat sore Bu
K: selamat sore

Komunikasi Non verbal


P (tersenyum menatap Ny. Sj, sejenank berdiri disamaping Ny. Sj)
K (menatap perawat)
Analisa berfokus pada klien : K : Klien menyadari kehadiran perawat dengan wajah yang
biasa.
Analisa berfokus pada Perawat : P : merasa ragu apakah Ny. Sj menerima kehadiran P
Rasional : dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat

2. Komunikasi verbal
P: Perkenalkan Bu, saya suster linda dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang
bertugas di sore ini. Kalau boleh tau nama Ibu siapa ya ?
K: Nama saya Siti Juariah
Komunikasi non verbal :
P (Sambil duduk disamping Klien dan setelah itu, mengulurkan tangan untuk bersalaman
dengan
Ny. Sj)
K (Mau bersalaman tersenyum dan menatap ke arah P, menatap perawat, suara pelan)
Analisa pada klien : K :Klien duduk berhadapan kelihatan ragu dan curiga sambil menoleh
kearah yang lain
Analisa pada perawat : P : Berharap dapat melanjutkan pembicaraan
Rasional : Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya.

3. Komunikasi verbal
P : Baik Bu, Saya disini bertugas di ruang mawar dari jam 3 sore sampai jam 9 malam.
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Ibu rasakan selama ini? Waktunya
selama 10 menit, tempatnya enaknya dimana ya bu?
K : disini saja sus
Komunikasi non verbal
P (Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien)
K (Melihat perawat, berpikir)
Anllisa berpusat pada klien : K. Mulai merasakan perawat ingin mendengarkan permasalahan
klien, K. Menyepakati kontrak.
Analisa berpusat pada perawat : berfikir apakah klien mau melanjutkan interaksinya.
Rasional : Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan,dengan meminta
persetujuan klien memilih tempat akan membuat Klien merasa nyaman dan lebih leluasa
dalam berinteraksi dengan perawat

4. :Komunikasi Verbal
P : Kalau boleh saya tahu Ibu rumahnya dimana? Dan Mengapa Ibu sampai dibawa kemari ?
K:-
Komunikasi Non Verbal
P :Menatap klien dan tersenyum,
K : Menatap perawat dan tidak mengatakan apa-apa dan tampak sedih
Analisa berpusat pada Klien : K :Memperhatikan pertanyaan perawat
Analisa berpusat pada perawat : P: Menunjukkan perhatian kepada klien
Rasional : dengan menanyakan penyebab klien dibawa ke rumah sakit akan membantu
perawat dalam merawat klien

5. Komunikasi Verbal
K : saya sangat sedih sekali saya tidak ingin hidup di dunia ini lagi
P: sedih kenpa Bu ? apa yang membuat ibu sedih ?
Komunikasi Non Verbal
K (mata berkaca-kaca dan ingin meluapkan semua yang dirasakan)
P (empati, dengan rasa penuh perhatian)
Analisa Berpusat pada klien: K: Menunjukkan keterbukaan pada perawat

Analisa Berpusat pada perawat : P. Mencoba memahi dan merasakan keluhan klien saat ini.
Rasional : Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.
6. Komunikasi Verbal
K: saya merasa kesepian, merasa sendirian di dunia ini jadi saya sedih
P : Apa yang membuat ibu merasa kesepian seperti itu Bu ?
Komunnikasi non Verbal :
K: dengan suara pelan dan menundukkan kepala
P : Menggali permasalahan yang dialami klein.
Analisa berpusat pada klien : K. Mencoba mengidentifikasi perasaan sedih yang dialami saat
ini, merasakan bahwa perawat memperhatikan klien
Analisa berpusat pada perawat : P. Menggali permasalahan yang dialami klein.
Rasional : Jawaban klien menunjukkan bahwa klien merasakan kalau keadaannya perlu
perawatan di rumah sakit

7. Komunikasi verbal
K : saya sekarang hanya sebatang kara di dunia ini
P : Ibu yang tenang ya.
K : iya suster
Komunikasi non verbal
K (sedih dan mata tampak berkaca-kaca dan hamper menangis)
P (memegang tangan klien dan mencoba menciptakn ketenangan)
Analisa berpusat pada klien : K: mulai merasakan perawat peduli terhadap klien dan merasa
berkurang bebannya.
Analisa berpusat pada perawat P: mendengarkan masalah yang diungkapkan dan
menenangkan klien
Rasional : Memberikan kesempatan kepada klien untuk membahas masalah sentral dan tetap
mengarahkan komunikasi untuk mencapai tujuan sehingga beban klien berkurang.
8.Komunikasi Verbal
P : bagaimana Bu, apakah ibu sudah lega apakah masih ada yang dirasakan?
K: Tidak sus. Terimakasih saya sudah lega
Komunikasi Non verbal
P (menatap klien dengan penuh rasa empati)
K (menatap perawat dengan senyum)
Analisis berpusat pada klien K: Klien memperhatikan pertanyaan perawat dan merasa sudah
agak lega dengan komunikasi yang telah dilakukan
Analisis berpusat pada perawat P: Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima
oleh klien
Rasional : Menanyakan kembali rasa yang dirasakan untuk memastikan keadaan pasien
setelah melakukan komunikasi

9. Komunikasi verbal
P : besok saya kembali kesini lagi Bu, untuk berbincang-bincang lagi dengan Ibu. Apakah ibu
bersedia ?
K : ya sus
Komunikasi Non verbal
P (menatap klien dengan senyum memgang pundak klien)
K (menatap perawat dengan senyum)
Analisis berpusat pada klien : K : Klien memperhatikan pertanyaan perawat
Analisis berpusat pada perawat : P: Pertanyaan yang disampaikan akan lebih mudah diterima
oleh klien
Rasional : Kontrak dengan klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada perawat
10. Komunikasi verbal
P: kalau begitu saya izin keluar ya Bu . Terimakasih
K : ok suster
Komunikasi non verbal
P (berjabat tangan dengan klien dan tersenyum)
K (membalas jabatan tangan dari perawat dan tersenyum)
analisis berpusat pada klien :K: Menunjukkan perhatian pada perawat
analisis berpusat pada perawat : P: Mengakhiri pembicaraan dengan bersahabat
Rasional : Ucapan terima kasih pada klien akan meningkatkan kepercayaan klien pada
perawat"

150. Farida Norma Yulianti

pada : 11 April 2017


"API pada klien defisit perawatan diri
Inisial klien : Nn. K
Umur : 23 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemua ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan : - Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulai mengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek N, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan.

Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.
Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K : Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat

Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikan pendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan.
"

151. Luluk Mardianty

pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) adalah alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Tujuan API adalah meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, untuk mengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan
klien, membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan. Adapun komponen API yaitu
Komunikasi verbal dan nonverbal perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan
perawat , analisa identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien, analisa
makna dan rasional dari komunikasi, kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi
berdasarkan data, rencana lanjutkan tindakan keperawatan.
Percakapan semu antara perawat dan klien

Nama mahasiswa : Luluk Mardianty


Tanggal : 11 april 2017
Tempat : Ruang Anggrek Rumah Sakit Jiwa Bandung Jawa Barat
Insial klien : Nn. M
Usia klien : 29 Tahun
Status Interaksi ke : 1 ( orientasi dan menceritakan masalah)
Lingkungan : Kamar RSJ Bandung, duduk berhadapan dengan klien
Deskripsi klien : penampilan rapi, selalu memakai jaket, selalu melihat ke arah telepon
Tujuan komunikasi : klien dapat sadar yang telah dilakukannya itu tidak benar dan dapat
merasakan kenyataan yang sesungguhnya
Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi halusinasi
N : Ners Luluk
K : Klien (Nn.M)

1. Komunikasi verbal
N : selamat pagi mbak
K : ya bu , pagi

Komunikasi non verbal


N : mempertahankan kontak mata
K : klien diam dan menatap Ners Luluk

Analisa berpusat pada perawat


N : Mencoba membina hubungan saling percaya dengan klien

Analisa berpusat pada klien


K : klien biasa saja dengan muka datar
Rasional
Hubungan saling percaya adalah landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien, dan
memberi salam juga baik dalam mengawali suatu percakapan .

2. Komunikasi verbal
N : perkenalkan mbak saya bu Luluk Mardianty biasa dipanggil luluk. Nama mbak siapa ya
mbak ?
K : saya merna bu, bisa dipanggil nana

Komunikasi non verbal


N : senyum dan berjabatan tangan
K : menerima jabatan tangan dan seperti menunggu seseorang

Analisa berpusat pada perawat


N : mencoba lebih dekat dengan klien

Analisa berpusat pada Klien


K : menerima jabatan tangan perawat

Rasional
Berjabat tangan untuk memberi pertanda saling percaya satu sama lain

3. Komunikasi verbal
N : Mbak sudah berapa tahun menikah?
Suaminya sekarang dimana mbak ?
K : Sudah sekitar 3 Tahun bu, suami saya kerja diluar pulau semenjak 2 tahun setelah
menikah
N : oh brarti baru 1 tahun ya mbak bersama suami
K : iya bu

Komunikasi non verbal


N : menatap klien
K : melihat atap kamar dan melihat ke arah telepon

Analisa berpusat pada perawat


N : Mengali informasi untuk membandingkan kenyataan

Analisa berpusat pada klien


K : Klien berusaha mengingat

4. Komunikasi verbal
N : apa saat ini mbak sering dapat informasi dari suami mbak ?
K : iya bu sering, suami saya sering menelpon saat jam 1 siang

Komunikasi non verbal


N : melihat lihat kamar klien dan melihat ke arah jam dinding
K : melihat ke arah telepon dan jam dinding
Analisa berpusat pada perawat
N : perawat menanyakan informasi mengenai klien dan membandigkan kebenaran yang telah
ia peroleh

Analisa berpusat pada klien


K : klien menunggu telepon suami dan selalu melihat ke arah jam dinding

Rasional
Perawat mulai membedakan informasi yang ia peroleh sebelumnya dari keluarganya ternyata
berbeda dengan yang diutarakan langsung oleh klien

5. Komunikasi verbal
N : kapan terakhir suami mbak telepon ?
K : kemarin siang baru saja telepon bu tapi sebenar saja. kringgg...kringgg.. kringgg (telepon
berbunyi). Bu sebentar ya saya mau mengangkat telepon
N : oh iya mbak silakan (sambil binggung dengan suara dari mana)

Komunikasi non verbal


K : berlari ke arah telepon untuk mengangkat telepon dan dengan wajah senang
N : wajah syok dan binggung suara telepon itu dari mana

Analisa berpusat pada perawat


N : perawat mengetahui bahwa tidak ada telpon yang berdering

Analisa berpusat pada Klien


K : Klien senang karena suaminya telepon dari kejauhan

Rasional
Perawat ingin mengali dan memastikan lagi apakah benar apa yang dikatakan klien bahwa
suaminya masih kerja dan sering memberi informasi

6. Komunikasi verbal
N : mbak tadi mendapat telepon dari suami mbak ya?
K : iya bu, suami saya bilang akan pulang minggu depan
N : mbak yakin suami mbak bilang seperti itu?
K : iya bu, saya yakin setiap hari suami saya bilang seperti itu dan menunggu saya tapi tidak
datang-datang

Komunikasi non verbal


N : tersenyum-senyum
K : dengan wajah penasaran dan penuh bertanya-tanya

Analisa berpusat pada perawat


N : menyakinkan klien

Analisa berpusat pada klien


K : klien menunggu suaminya agar pulang

Rasional
Perawat menyakinkan klien lagi
7. Komunikasi verbal
N : mbak tadi saya tidak mendengar suara telepon dari suami
mbak
K : loh iya ta bu?
N : iya mbak tadi itu tidak ada telpon yang berbunyi, dan tidak ada suara apa-apa. Sebaiknya
ibu jika ada telpon yang berbunyi lagi tidak usah diangkat dan tidak usah mengharapkan
suami ibu yang tidak pulang-pulang
K : iya mbak kadang saya sedih dan menunggu suami saya yang tidak datang-datang
N : yasudah bu, mulai sekarang tidak usah diangkat ya bu telponnya

Komunikasi non verbal


N : memandang klien dan menepuk-nepuk bahunya
K : menunduk dan meneteskan air mata

Analisa berpusat pada perawat


N : menyakinkan klien dan mencegah tindakan yang tidak benar

Analisa berpusat pada klien


K : klien berusaha mengingat kejadian yang telah terjadi bahwa suaminya sebenarnya telah
tiada

Rasional
Perawat menyadarkan kliennya bahwa yang di lakukan itu bukan sebenarnya dan harus di
hentikan

8. Komunikasi verbal
N : Baik mbak saya akan menjalankan tugas kembali, nanti jika ada waktu luang bisa kita
lanjukan kembali ceritanya
K : iya bu, terimakasih ya bu

Komunikasi non verbal


N : tersenyum dan menatap klien dengan ramah
K : berdiri dan menganggukan kepala

Analisa berpusat pada perawat


N : menutup percakapan

Analisa berpusat pada klien


K : klien percaya dan sedikit menyadarinya

Rasional
Untuk mengakhiri pertemuan sebaiknya kita berpamitan agar hubungan tetap terjalin dengan
baik.
"

152. Fenny Eka Juniarti


pada : 11 April 2017

"A. Pengertian
Analisa Proses Interaksi adalah suatu cara yang dilakukan oleh perawat yang melibatkan
klien agar klien dapat memahami suatu interaksi. Di dalam API menggunakan bahasa
komunikasi yaitu komunikasi terapeutik. Analisa ini mencakup 4 hal yaitu komunikasi
verbal, komunikasi non verbal, analisis berpusat pada perawat, analisis berpusat pada klien,
dan rasional.
Tujuan dari API sendiri adalah
1. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi supervisor / pembimbing untuk
memberi arahan
2. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
3. Meningkatkan kemampuan mendengar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
B. Percakapan API
- Nama klien: Ny. R
- Hari/ tanggal: Selasa, 11 April 2017
- Tempat: Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
- Lingkungan: Kamar RSJ Menur, berhadapan dengan perawat
- Deskripsi klien: Klien merenung, pakaian kotor, rambut berantakan, kotor, bau mulut.
- Status interaksi: Pertemuan I (perkenalan)
- Tujuan: defisit perawatan diri klien teratasi

1. Komunikasi Verbal:
P: Selamat pagi bu, perkenalkan saya Ners Fenny. Disini saya akan merawat ibu dalam
beberapa hari kedepan. Dikarenakan Ners L ijin tidak masuk untuk beberapa hari ke depan
K: Selamat pagi mbak
P: Kalau boleh tau dengan Ibu siapa?
K: Panggil saya Ny. R

Komunikasi non verbal:


P: Tersenyum dan menatap klien
K: Tersenyum dan menjawab salam
P: Menatap klien dan menjulurkan tangan
K: Tersenyum dan berjabat tangan

Analisa berpusat pada perawat:


Mencoba membina hubungan dan membuka interaksi

Analisa berpusat pada klien:


Dapat menerima proses interaksi dan klien menyadari kehadiran perawat

Rasional:
Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat
2. Komunikasi Verbal:
P: Bolehkah saya duduk disini dan berbincang-bincang dengan Ibu?
K: Baik Ners

Komunikasi non verbal:


P: Menghampiri klien
K: Tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


Meminta persetujuan klien

Analisa berpusat pada klien:


Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional:
Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan

3. Komunikasi Verbal:
P: Bagaimana perasaan ibu sekarang? Baik-baik saja kah bu?
K: Saya sedih ners
P: Lo ibu kenapa sedih? Ibu gaboleh sedih. Ibu harus ceria selalu
K: -

Komunikasi non verbal:


P: Menatap mata klien dengan tersenyum
K: Sedih menatap ke arah bawah
P: Memandang wajah klien
K: Melamun dan menunduk

Analisa berpusat pada perawat:


Berusaha dan menunjukkan perhatian serta mencari tahu tentang keadaan klien

Analisa berpusat pada klien:


Berhasil masuk ke dalam interaksi dan berani bercerita

Rasional:
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan nya

4. Komunikasi Verbal:
P: Jangan sedih ya ibu kalau ibu sedih terus nanti saya ikutan sedih
K: Baiklah
P: Nah bagus ibu. Sekarang jadwal ibu untuk mandi yaa
K: Gamau ners

Komunikasi non verbal:


P: Menepuk pundak klien
K: Menunduk
P: Tersenyum sambil melihat jam
K: Menggelengkan kepala

Analisa berpusat pada perawat:


Menunjukkan perhatian pada klien

Analisa berpusat pada klien:


Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat

Rasional:
Perawat menunjukkan perhatian serta empati agar klien merasa diperhatikan

5. Komunikasi Verbal:
P: Lo kenapa ibu gamau mandi?
K: Saya mau mandi kalau Ners L yang kesini dan merawat saya ners
P: Tetapi dengan saya kan sama aja ibu. Alangkah baiknya ibu mandi terlebih dahulu agar ibu
merasa nyaman, wangi, penampilan ibu rapi bersih dan perasaan ibu senang kembali. Kalau
ibu tidak mau mandi nanti Ners L tidak kembali dan tidak mau merawat ibu lagi karena ibu
gamau mandi
K: Begitu ya ners....... baiklah saya nanti akan mandi agar Ners L cepat kembali dan merawat
saya lagi

Komunikasi non verbal:


P: Memandangi klien, bicara santai
K: Mengalihkan pandangan ke arah lain
P: Menatap mata, bicara pelan dan jelas
K: kontak mata dengan ners

Analisa berpusat pada perawat:


Memberikan informasi serta rayuan atau ajakan untuk memenuhi tindakan keperawatan

Analisa berpusat pada klien:


Mau mengikuti apa yang disarankan oleh perawat

Rasional:
Memberikan dorongan dan memancing klien untuk dapat masuk dalam proses interaksi agra
berguna untuk klien

6. Komunikasi Verbal:
P: Yasudah bu, saya permisi terlebih dahulu. Nanti saya akan kembali buat mengecek ibu
apakah sudah mandi atau belum. Terimakasih ibu telah mau berbincang-bincang dengan saya.
Sampai bertemu lagi ibu
K: Baik Ners

Komunikasi non verbal:


P: Tersenyum, menatap klien dan menjabat tangan klien
K: Menatap perawat serta membalas senyuman

Analisa berpusat pada perawat:


Mengakhiri pembicaraan dengan bersahabat

Analisa berpusat pada klien:


Klien menerima perpisahan dengan perawat
Rasional:
Jawaban klien menunjukkan keterbukaan klien pada perawat
"

153. Rizky Sekartaji

pada : 11 April 2017

"API atau Analisa Proses Interaksi adalah alat kerja yang dipakai oleh perawat (mahasiswa
keperawatan) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien (pasien).
Tujuan dari API :
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, dalam arti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan menjadi data bagi CE/Supervisor
untuk member arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal perawat dan klien
2. Komunikasi non-verbal perawat dank lien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Analisa berpusat pada klien
5. Rasional dan makna dari komunikasi
6. Kesan perawat
7. Rencana tindak lanjut
Komunikasi verbal perawat dan klien
1. Ucapan verbal perawat (apa yang dicapkan perawat dan didengar oleh klien)
2. Ucapan klien (apa yang diucapkan klien dan diengar oleh perawat)
Komunikasi non-verbal perawat dan klien
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata,, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
saat mendengar.
Analisa berpusat pada perawat
1. Perasaan perawat sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan kemampuan
untuk menjelaskan riwayat/latar belakang dan analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
2. Tingkah laku non-verbal perawat
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal diri sendiri.
3. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, ebdakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
4. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana proses terjadinya?
5. Mengubah intervensi
Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non-verbal klien
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal klien
2. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, bedakan dan diskusikan
3. Perasaan klien
Temukan/cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien,
bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
4. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dan interaksi yang baru terjadi, interaksi
sebelumnya, riwayat klien dari teori.
Rasional dan makna dari komunikasi
Sintesa dan terapan teori-teori proses interpersonal : menggunakan teori komunikasi,
komunikasi teraupetik, interpersonal dan teknik komunikasi.
Kesan perawat
Evaluasi efektifitas komunikasi yang telah dilakukan
Bisa berisi :
Kesimpulan umum hasil interaksi dan hal-hal penting yang dapat dilakukan untuk dapat
mendukung interaksi dengan klien.
Rencana tindak lanjut
Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilakukan

Analisa Proses Interaksi


Inisial Klien : Nn. B
Usia : 18 Tahun
Status Interaksi P - K : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Tenang, tidak ada klien lain yang lalu lalang, posisi duduk berhadapan, klien
menatap ke luar arah jendela
Deksripsi Klien : Penampilan Nn. B terlihat rapi, wangi, rambut disisir rapi, sudah mandi
Tujuan Interaksi : Perawat dapat membuat klien percaya kedapa perawat sehingga mau
menceritakan masalahnya
Nama Perawat : Ners Rizky
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 10.00 10.30 WIB
Tempat : di Ruang Cempaka

1. Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi, Nn. B.
K : Selamat pagi Ners.
P : Apakah Nn. B masih ingat dengan saya? Apakah bisa menyebutkan nama saya?
K : Masih Ners. Ners Rizky kan.
P : Iya Nn. B benar. Bagaimana kabarnya?
K : Baik Ners.
P : Saya boleh duduk disini?
K : Boleh Ners.
P : Bagaimana tadi malam Nn. B apakah bias tidur?
K : Saya tidak bias tidur nyenyak Ners. Saya masih sering mimpi buruk.
P : Oh begitu. Apakah Nn. B sudah makan?
K : Tidak Ners. Saya tidak nafsu makan.
P : Nn. B apakah kita bisa berbincang-bincang selama 30 menit?
K:
P : Mau berbincang-bincang disini atau ditempat lain Nn. B?
K : Disini saja Ners.
P : Hari ini cuacanya bagus ya Nn. B
K : Iya Ners cerah tidak mendung seperti kemarin-kemarin.
P : Bagaimana perasaannya hari ini ?
K : Saya takut Ners.
P : Takut kenapa Nn. B?
K : Saya takut dengan teman-teman saya.
P : Apa yang mereka lakukan memangnya Nn. B?
K : Semua berawal ketika saya melihat ada anak yang dipukul oleh teman-teman yang
berkuasa di Sekolah. Kemudian saya melaporkan hal tersebut kepada guru akan hal itu dan
anak-anak yang membully dipanggil ke ruang guru. Tidak lama kemudian mereka mulai
membully saya karena mereka mengetahui saya yang melaporkan kejadian itu ke guru.
Semenjak itu mereka sering mengusili saya dengan menyembunyikan barang-barang saya,
mengolok-olok saya, pernah meyiram saya dengan air hingga saya basah semua, lalu
menyenggol saya hingga saya terjatuh, memukul saya. Saya pernah melaporkan hal tersebut
kepada guru dan mereka semakin makin kejam kepada saya. Dan yang terparah itu
P : Kenapa Nn. B? Apa yang terjadi?
K : Saat ada anak pindahan laki-laki, anak tersebut cukup tampan dan salah satu dari anak
yang membully saya menyukai anak tersebut. Kebetulan anak tersebut satu kelompok dengan
saya, sehingga sering bersama saya ketika istirahat maupun pulang sekolah karena kami
sering mengerjakan tugas bersama. Anak yang suka membully saya sangat kesal melihat
kedekatan kami. Saat itu kebetulan tidak ada tugas sekolah saya memutuskan untuk pulang
sendiri, lalu anak-anak yang membully saya meyeret dan membawa saya ke gudang lalu
melucuti pakaian saya dan memfoto saya karena merasa tidak senang melihat saya dekat
dengan anak tersebut. Lalu menyebarkan foto tersebut ke sosial media dan semakin banyak
orang yang membully saya. Dan saya menjauhi anak laki-laki tersebut karena saya takut
mereka semakin kejam kepada saya, namun dia selalu datang ke rumah saya mencari saya.
Saya merasa depresi dan tidak kuat lagi menahan semua ini Ners. Saya ingin mengakhiri
hidup saya Ners.
P : Nn. B jangan takut, Nn. B aman disini sekarang. Nn. B tidak boleh seperti ini, Nn. B harus
bangkit. Saya tahu sangat berat, namun Nn. B harus yakin mereka akan mendapatkan balasan
yang setimpal dengan apa yang telah mereka lakukan kepada Nn. B. Nn. B coba lihat lah
sekitar, banyak orang yang menyayangi Nn. B. Ada kedua orang tua Nn. B yang menyayangi
Nn. B. Dan untuk teman laki-laki Nn. B tidak seharusnya Nn. B menjauhi teman Nn. B
tersebut. Mungkin dia ingin Nn. B menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan jangan
pernah berpikir untuk mengakhiri hidup Nn. B. Ada banyak orang yang menyayangi Nn. B
disini.
K : Saat itu saya tidak bisa berpikir dengan jernih Ners. Saya merasa sangat stress. Mungkin
apa yang Ners katakana ada benarnya.
P : Nn. B dapat menceritakan apapun kepada saya jika ada yang mengganjal dihati atau
pikiran Nn. B.
K : Terima kasih Ners.
P : Saya rasa pertemuan kali ini cukup. Dan bisa kita sambung dilain waktu ya Nn. B.
K : Terima kasih Ners sudah mau mendengarkan saya.
P : Sama-sama Nn. B. Saya permisi dulu. Selama Pagi Nn. B.
K : Selama Pagi Ners.

2. Komunikasi Non-Verbal :
P : Perawat menghampiri klien dengan tersenyum, dan berdiri didepan klien.
K : Melihat kearah perawat dna tersenyum, lalu kembali memandang kearah luar jendela.
P : Tetap tersenyum dan tetap memandang kearah klien.
K : Memandang perawat, tersenyum namun senyum sebentar.
P : Menggeser kursi dan duduk didepan klien, memandang klien dan tersenyum dengan
lembut.
K : Wajahnya terlihat datar, memandang kosong kearah luar jendela, melamun, dan tidak
ceria.
P : Berbicara dengan penuh kasih saya dan memandang wajah klien.
K : Menunduk dan suaranya terdengar sedikit parau dan mulai menangis.
P : Mendekati klien dan menggosok punggung klien untuk memberikan ketenangan.
K : Klien mulai berhenti menangis dan terlihat menimbang perkataan perawat.
P : Menepuk punggung klien, tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan klien.
K : Tersenyum dan mengangguk.

3. Analisa Berfokus pada Perawat :


Berharap dapat diterima oleh klien.
Merasa senang karena klien masih mengingat dirinya.
Berpikir pertanyaan selanjutnya yang akan ditanyakan kepada klien untuk membuat klien
lebih merasa nyaman.
Berharap klien menjawab pertanyaan klien.
Merasa cemas klien tidak mau menceritakan masalahnya namun tetap berusaha meyakinkan.
Merasa simpati kepada klien mengenai apa yang klien ceritakan.
Memberikan dukungan dan penguatan kepada klien agar klien tidak merasa sangat down.
Merasa cukup untuk saat ini dan mengakhirinya.

4. Analisa Berfokus pada Klien :


Terkejut karena perawat tiba-tiba datang menemuinya.
Merasa perawat peduli kepada dia sehingga mau berbicara dengan perawat.
Mulai terbiasa dengan perawat.
Menganggap perawat perlu tau apa yang terjadi terhadap dirinya.
Mulai mengingat-ingat kembali apa yang terjadi kepada dia dan merasa sangat sedih dengan
apa yang terjadi padanya.
Merasa perawat sangat memahaminya.
Menimbang-nimbang dan merasa perkataan perawat benar adanya.
Sangat berterimakasih kepada perawat karena mau mendengarkan dan memberikan dukungan
kepadanya.

5. Rasional :
Interaksi diawal diharapkan semakin membangun rasa percaya antara klien dan perawat.
Interaksi pendekatan diterima oleh klien.
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien terbangun.
Memberi kesempatan klien untuk menceritakan apa yang terjadi.
Klien percaya kepada perawat sehingga mampu mengungkapkan masalahnya.
Memberikan dorongan dan penguatan atas cerita klien.
Memberikan ketenangan kepada klien.
Memberikan kesan baik untuk membangun hubungan yang lebih dalam yang penting untuk
interaksi selanjutnya

Keterangan :
1. Inisial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
3. Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiwa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien.
5. Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
"

154. Meidina Dewati

pada : 11 April 2017

"Definisi Analisis Proses Interaksi (API)


Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi.
Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi dari hasil
wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini,
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara
yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensi
yang diberikan.
Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
nonverbal perawat dan pasien, analisis berpusat pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien. Setelah itu, berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal
dan nonverbal di atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi dengan pasien
selama wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Dengan demikian, API adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Tujuan diperlukannya Analisis Proses Interaksi yaitu:
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
Komponen Analisis Proses Interaksi (API):
1. Komunikasi verbal perawat dan pasien.
2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.
3. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
4. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.
5. Rasional dan makna dari komunikasi.
6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
7. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

Analisis Proses Interaksi


Inisial Pasien: Ny. A
Nama Mahasiswa: Meidina Dewati
Status interaksi perawatpasien: II (Fase Kerja)
Tanggal: Senin, 10 April 2017
Lingkungan: Suasana yang sejuk di bangku taman dekat pohon yang rindang
Waktu: 10.00 WIB
Deskripsi Pasien: Klien duduk di bangku taman tampak kebingungan dan gelisah
Tempat: Bangku taman RS Jiwa Menur
Tujuan Interaksi: Klien mampu mengontrol rasa bingung dan kegelisahannya, serta mampu
menerima saran dari perawat
Masalah Keperawatan: Waham Agama
Keterangan:
P: Perawat
K: Klien

Percakapan antara Perawat dengan Klien:


1. Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi Bu Ani, boleh saya duduk disamping Ibu?
K: Iya silahkan mbak.
P: Apakah Ibu sudah sarapan?
K: Ya mbak cuma sedikit. Saya tidak nafsu makan.
P: Mengapa Ibu menutupi wajah Ibu?
K: Saya bingung mbak.

Komunikasi Non Verbal


P: Tersenyum pada klien, kemudian duduk di samping klien.
K: Menutupi wajah dengan kedua tangan.
P: Mengulurkan tangan, kemudian menyentuh dengan lembut tangan klien
K: Klien perlahan membuka tangan yang menutupi wajahnya.

Analisis Berpusat pada Perawat:


P: Perawat merasa canggung akan kehadirannya. Sejenak perawat diam untuk menganalisa
perasaan klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


K: Klien merespon perawat dengan perasaan bingung.

Rasional: Sebelum melakukan interaksi pada klien, didahului dengan mengucapkan salam
agar terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
2. Komunikasi Verbal
P: Bagaimana Bu kabarnya hari ini? Semalam apakah tidurnya nyenyak Bu?
K: Saya tidak bisa tidur mbak. Kemarin ada yang menghampiri saya sebelum tidur.

Komunikasi Non Verbal:


P: Menatap klien dengan heran dan penuh tanya.
K: Klien merasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Merasa bingung dengan klien. Perawat berusaha mengetahui keadaan yang sedang dialami
klien. Perawat berharap dapat mendengar keluh kesah klien dengan detail.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan perasaan apa yang dialaminya kepada perawat.

Rasional: Perawat mencoba menanyakan kondisi klien saat ini untuk menggali perasaan
klien.

3. Komunikasi Verbal:
P: Siapa yang menghampiri Ibu malam malam begitu? Bagaimana rupanya?
K: Saya tidak kenal sama dia mbak. Wajahnya tidak terlihat, namun tubuhnya dipenuhi
dengan sinar yang bercahaya.
P: Apakah dia berbicara kepada Ibu?
K: Dia tidak berbicara kepada saya.
P: Lalu apa yang dilakukannya Bu?
K: Dia hanya menatap saya. Saya merasa bersalah

Komunikasi Verbal:
P: Menatap klien dengan serius.
K: Klien menatap perawat dan menunjukkan rasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berharap melanjutkan interaksi dengan klien lebih lanjut.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mulai terbuka untuk mengungkapkan kejadian yang dialaminya semalam.

Rasional: Perawat bertanya kepada klien untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dialami
oleh klien

4. Komunikasi Verbal:
P: Mengapa Ibu merasa bersalah?
K: Mbak mau tau kenapa saya merasa bersalah? Karena selama ini saya hidup di dunia sia
sia. Sebentar lagi saya masuk neraka mbak. Saya merasa berdosa karena semasa hidup Ibu
dan Bapak saya, saya jarang mendampingi mereka membaca Al Quran, mengingatkan
mereka untuk selalu ingat pada yang diatas, dan masih banyak lagi. Saya terlalu sibuk dengan
urusan saya sendiri. Makannya kemarin malam saya didatangi seseorang. Sepertinya dia
malaikat yang akan membawa saya ke neraka. Saya yakin secepatnya saya akan masuk
neraka.
Komunikasi Non Verbal:
P: Kontak mata dengan klien, dan menunjukkan sikap serius.
K: Menatap perawat kemudian menangis terisak

Analisis Berpusat pada Perawat:


Mendengarkan keluh kesah yang diungkapkan klien

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan keluh kesahnya dengan perasaan yang sangat bersalah, seakan akan
kesalahannya tidak termaafkan.

Rasional: Perawat menggali pertanyaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang
menyebabkan klien merasa bersalah.

5. Komunikasi Verbal:
P: Bu, setiap manusia di dunia tidak ada yang sempurna, kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Saya
yakin Ibu sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengingatkan kedua orang tua Ibu untuk
selalu ingat kepada Tuhan. Setiap usaha yang dilakukan Ibu tidak akan sia-sia. Ibu tidak perlu
merasa bersalah dan berfikir macam-macam. Cukup doa dari Ibu yang bisa membantu
mereka di akhirat. Doa anak pada orang tua adalah doa yang paling didengar oleh Tuhan Bu.
Sekarang Ibu tenang ya, tidak perlu bersedih.
K: Iya mbak. Terima kasih atas sarannya. Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan
mendoakan kedua orang tua saya.
P: Begitu lebih baik Bu. Wah tidak terasa sudah hampir waktunya makan siang. Ayo Bu kita
bergegas ke ruang makan.
K: Iya mbak. Saya juga mulai lapar.
P: Terima kasih ya Bu telah meluangkan waktunya untuk berbincang dengan saya.
K: Ya mbak sama-sama.

Komunikasi Non Verbal:


P: Memberikan saran pada klien dengan mimik yang tegas, bernada rendah kepada klien.
P: Menggandeng tangan klien dan tersenyum menuju ke ruang makan
K: Klien mulai tidak menampakkan kesedihannya.
K: Klien juga menggandeng tangan perawat menuju ke ruang makan

Analisis Berpusat pada Perawat:


Berusaha memberi saran dan motivasi pada klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien menunjukkan respon positif pada perawat.

Rasional: Perawat memberikan saran agar klien tidak berlarut-larut dalam perasaan bersalah
serta kesedihannya.

Evaluasi:
Komunikasi antara klien dan perawat berjalan dengan baik. Perawat memberi masukan, dan
ditanggapi dengan baik oleh klien."
155. Fara Farina

pada : 11 April 2017

"A. API (Analisa Proses Interaksi)

Pengertian: Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien.
Tujuan:
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan
Aspek penting: Aspek penting yang dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa dalam
proses analisa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam
catatan yaitu catatan perkembangan, catatan hubungan perawat-klien, serta catatan resume.
Komponen API:
1. Komunikasi verbal perawat dan klien.
2. Komunikasi nonverbal perawat dan klien.
3. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.
4. Analisis berpusat pada klien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi
dan komunikasi klien.
5. Rasional dan makna dari komunikasi.
6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
7. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

B. Percakapan Antar Perawat dan Klien


Berikut merupakan percakapan antara perawat dan klien yang memiliki masalah keperawatan
jiwa waham nihilistik; dimana klien merasa yakin bahwa diri dan tubuhnya telah meninggal
dan tidak ada lagi di dunia, namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Inisial: Nn. A
Usia: 17th
Waktu: 08.00 WIB (Senin, 10 April 2017)
Status interaksi: II (Fase Kerja)
Lingkungan: klien tampak berputar-putar di taman rumah sakit dan perawat berjalan
menghampiri klien.
Deskripsi klien: klien berpakaian bersih, rapi, rambut tergerai panjang, dan memakai sandal
jepit.
Tujuan: klien mampu tersadarkan akan hal yang dialaminya adalah waham yang salah dan
bisa kembali menjalani kehidupan yang normal.
Mahasiswa: Fara Farina
Masalah keperawatan: Waham nihilistik

Komunikasi Verbal (Komunikas Non Verbal)


A: (sedang menari berputar seakan-akan sedang terbang)
Ns: Halo, selamat pagi A.. (mendatangi dan tersenyum pada Nn.A)
A: (hanya menoleh tanpa bersuara)
Ns: Bagaimana kabarnya hari ini? Apa aku boleh berbicara denganmu? (berusaha mendekati
Nn.A)
A: Seperti biasa, di tempat ini aku bahagia... Ya, silahkan saja(tersenyum dan seakan-akan
sedang melayang di awan)
Ns: Wah begitu, apa sarapannya tadi sudah di makan? (sambil membawa sarapan yang belum
dimakan)
A: Aku sudah bukan seperti manusia lagi yang membutuhkan makan dan minum.. (mondar-
mandir dan terseyum)
Ns: Loh, ini makananya harus dimakan, agar perutnya tidak merasa kelaparan dan tubuhnya
sehat.. (berusaha mendekati A yang berlari kecil)
A: Begitu pula kamu tak perlu makan, karena di surga ini kita tidak akan merasa lapar.. kita
adalah ruh yang telah berada di surga.. (tersenyum lebar)
Ns: Belum A, sekarang saya dan kamu masih ada di bumi, di dunia yang penuh dengan
perjuangan.. (menyentuh tangan Nn.A)
A: Apa? Tidak, aku ini sudah mati (dengan wajah gusar)
Ns: Belum A, coba kamu perhatikan baik-baik sekeliling kita, apa mereka terlihat seperti
orang yang sudah mati? (sambil mengarahkan Nn.A mengamati ke lingkungan sekitar)
A: Tidak, mereka masih hidup tapi aku sudah mati (terlihat sedih dan menangis)
Ns: Kita semua disini masih hidup, masih diberikan kesempatan untuk berjuang di dunia ini..
(menggenggam tangan Nn.A erat)
A: Benarkah? (terduduk)
Ns: Memangnya apa yang membuat A berpikir bahwa kamu sudah tidak lagi dunia?
A: Semenjak kecelakaan itu, aku merasa nyawa ini tak pernah terselamatkan! Aku sudah mati
bersama kekasihku! (terus menangis)
Ns: Tidak A, lihatlah kita masih ada di dunia yang sangat indah bukan? Hijau dan bersih..
(mengusap air mata Nn.A)
A: (terdiam)
Ns: (memandangi dan membelai rambut Nn.A perlahan)
A: Lalu kenapa keluargaku tak pernah menemuiku lagi? Itu karena mereka sudah tidak bisa
melihatku! (membuang tangan Ns)
Ns: Mereka selalu melihatmu setiap sore, selalu membawakan banyak buah untukmu.. hanya
saja setiap sore kamu selalu tertidur dan tak ingin bangun bukan? (memeluk Nn.A)
A: Benarkah?? (melihat Ns dengan penuh harap?
Ns: Ya, mereka begitu menyayangimu dan berharap kamu cepat pulih A.. (tersenyum)
A: (tertunduk diam)
Ns: Ayo, kamu harus bangkit..! (menepuk pundak Nn.A)
A: Lalu aku harus bagaimana sus, perasaan sudah mati itu selalu muncul dan muncul
(bingung)
Ns: Kamu tidak boleh menerah uuk melawannya, selalu tanamkan kesadaran bahwa kamu
masih hidup dan harus beraktvitas normal seperti teman-temanmu yang lain.. saya akan selalu
menemani kamu.. (tersenyum)
A: Baik sus aku akan terus mencobanya! Aku ingin bertemu keluargaku nanti sore! (mulai
tenang)
Ns: Baiklaah, sekarang dimakan dulu sarapannya ya.. (menyodorkan makanan)
A: (memakan sarapan)
Ns: Kalau begitu nanti tidur siang lebih awal ya A, agar sore kamu bisa terbangun..
(tersenyum)
A: Siap sus.. (tersenyum)

Analisis Berpusat pada Perawat


- Berusaha bersikap ramah dan terbuka terhadap Nn.A
- Melakukan komunikasi yang baik dengan Nn.A
- Berharap interaksinya diterima dengan baik oleh Nn.A
- Berusaha menanyakan kondisi yang dirasakan Nn.A
- Berusaha memberikan penyadaran dan penguatan terhadap Nn.A
- Berharap Nn.A mengert dengan baik apa yang disampaikan
- Menunjukkan simpati pada Nn.A
- Berusaha memberikan support pada Nn.A
- Merasa sedikit lega telah memberikan pelurusan pengertian terhadap Nn.A
Analisis Berpusat pada Klien
- Memikirkan apa tujuan perawat mendatanginya
- Berusaha menyabut perawat dengan baik
- Mengutarakan keadaan yang dirasakannnya
- Menolak penjelasan yang diberikan perawat
- Klien tampak sedih mendengarkan penjelasan perawat
- Klien merasa bimbang dengan apa yang telah dialami
- Klien melakukan proses berpikir terhadap penjelasan perawat
- Klien berusaha menerima keadaan

Rasional
- Melakukan sapaan hangat untuk memulai interaksi
- Menanyakan kesediaan berinterakasi antar klien dan perawat
- Membangun kepercayaan dalam komunikasi dengan klien
- Memberikan ruang klien untuk melakukan apa yang sedang dilakukan
- Menanyakan kodisi yang dirasakan
- Melontarkan pertanyaan-pertanyaan terbuka
- Memberikan dorongan kesadaran terhadap klien
- Memberikan penguatan mental klien
- Menghadirkan rasa aman terhadap interaksi"

156. Rizky Sekartaji

pada : 11 April 2017

"API atau Analisa Proses Interaksi adalah alat kerja yang dipakai oleh perawat (mahasiswa
keperawatan) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien (pasien).
Tujuan dari API :
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, dalam arti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan menjadi data bagi CE/Supervisor
untuk member arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal perawat dan klien
2. Komunikasi non-verbal perawat dank lien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Analisa berpusat pada klien
5. Rasional dan makna dari komunikasi
6. Kesan perawat
7. Rencana tindak lanjut
Komunikasi verbal perawat dan klien
1. Ucapan verbal perawat (apa yang dicapkan perawat dan didengar oleh klien)
2. Ucapan klien (apa yang diucapkan klien dan diengar oleh perawat)
Komunikasi non-verbal perawat dan klien
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata,, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
saat mendengar.
Analisa berpusat pada perawat
1. Perasaan perawat sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan kemampuan
untuk menjelaskan riwayat/latar belakang dan analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
2. Tingkah laku non-verbal perawat
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal diri sendiri.
3. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, ebdakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
4. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana proses terjadinya?
5. Mengubah intervensi
Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non-verbal klien
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal klien
2. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, bedakan dan diskusikan
3. Perasaan klien
Temukan/cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien,
bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
4. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dan interaksi yang baru terjadi, interaksi
sebelumnya, riwayat klien dari teori.
Rasional dan makna dari komunikasi
Sintesa dan terapan teori-teori proses interpersonal : menggunakan teori komunikasi,
komunikasi teraupetik, interpersonal dan teknik komunikasi.
Kesan perawat
Evaluasi efektifitas komunikasi yang telah dilakukan
Bisa berisi :
Kesimpulan umum hasil interaksi dan hal-hal penting yang dapat dilakukan untuk dapat
mendukung interaksi dengan klien.
Rencana tindak lanjut
Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilakukan

Analisa Proses Interaksi


Inisial Klien : Nn. B
Usia : 18 Tahun
Status Interaksi P - K : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Tenang, tidak ada klien lain yang lalu lalang, posisi duduk berhadapan, klien
menatap ke luar arah jendela
Deksripsi Klien : Penampilan Nn. B terlihat rapi, wangi, rambut disisir rapi, sudah mandi
Tujuan Interaksi : Perawat dapat membuat klien percaya kedapa perawat sehingga mau
menceritakan masalahnya
Nama Perawat : Ners Rizky
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 10.00 10.30 WIB
Tempat : di Ruang Cempaka
P : Ners Rizky
K : Nn. B

1. Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi, Nn. B.
K : Selamat pagi Ners.
P : Apakah Nn. B masih ingat dengan saya? Apakah bisa menyebutkan nama saya?
K : Masih Ners. Ners Rizky kan.
P : Iya Nn. B benar. Bagaimana kabarnya?
K : Baik Ners.
P : Saya boleh duduk disini?
K : Boleh Ners.
P : Bagaimana tadi malam Nn. B apakah bias tidur?
K : Saya tidak bias tidur nyenyak Ners. Saya masih sering mimpi buruk.
P : Oh begitu. Apakah Nn. B sudah makan?
K : Tidak Ners. Saya tidak nafsu makan.
P : Nn. B apakah kita bisa berbincang-bincang selama 30 menit?
K:
P : Mau berbincang-bincang disini atau ditempat lain Nn. B?
K : Disini saja Ners.
P : Hari ini cuacanya bagus ya Nn. B
K : Iya Ners cerah tidak mendung seperti kemarin-kemarin.
P : Bagaimana perasaannya hari ini ?
K : Saya takut Ners.
P : Takut kenapa Nn. B?
K : Saya takut dengan teman-teman saya.
P : Apa yang mereka lakukan memangnya Nn. B?
K : Semua berawal ketika saya melihat ada anak yang dipukul oleh teman-teman yang
berkuasa di Sekolah. Kemudian saya melaporkan hal tersebut kepada guru akan hal itu dan
anak-anak yang membully dipanggil ke ruang guru. Tidak lama kemudian mereka mulai
membully saya karena mereka mengetahui saya yang melaporkan kejadian itu ke guru.
Semenjak itu mereka sering mengusili saya dengan menyembunyikan barang-barang saya,
mengolok-olok saya, pernah meyiram saya dengan air hingga saya basah semua, lalu
menyenggol saya hingga saya terjatuh, memukul saya. Saya pernah melaporkan hal tersebut
kepada guru dan mereka semakin makin kejam kepada saya. Dan yang terparah itu
P : Kenapa Nn. B? Apa yang terjadi?
K : Saat ada anak pindahan laki-laki, anak tersebut cukup tampan dan salah satu dari anak
yang membully saya menyukai anak tersebut. Kebetulan anak tersebut satu kelompok dengan
saya, sehingga sering bersama saya ketika istirahat maupun pulang sekolah karena kami
sering mengerjakan tugas bersama. Anak yang suka membully saya sangat kesal melihat
kedekatan kami. Saat itu kebetulan tidak ada tugas sekolah saya memutuskan untuk pulang
sendiri, lalu anak-anak yang membully saya meyeret dan membawa saya ke gudang lalu
melucuti pakaian saya dan memfoto saya karena merasa tidak senang melihat saya dekat
dengan anak tersebut. Lalu menyebarkan foto tersebut ke sosial media dan semakin banyak
orang yang membully saya. Dan saya menjauhi anak laki-laki tersebut karena saya takut
mereka semakin kejam kepada saya, namun dia selalu datang ke rumah saya mencari saya.
Saya merasa depresi dan tidak kuat lagi menahan semua ini Ners. Saya ingin mengakhiri
hidup saya Ners.
P : Nn. B jangan takut, Nn. B aman disini sekarang. Nn. B tidak boleh seperti ini, Nn. B harus
bangkit. Saya tahu sangat berat, namun Nn. B harus yakin mereka akan mendapatkan balasan
yang setimpal dengan apa yang telah mereka lakukan kepada Nn. B. Nn. B coba lihat lah
sekitar, banyak orang yang menyayangi Nn. B. Ada kedua orang tua Nn. B yang menyayangi
Nn. B. Dan untuk teman laki-laki Nn. B tidak seharusnya Nn. B menjauhi teman Nn. B
tersebut. Mungkin dia ingin Nn. B menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan jangan
pernah berpikir untuk mengakhiri hidup Nn. B. Ada banyak orang yang menyayangi Nn. B
disini.
K : Saat itu saya tidak bisa berpikir dengan jernih Ners. Saya merasa sangat stress. Mungkin
apa yang Ners katakana ada benarnya.
P : Nn. B dapat menceritakan apapun kepada saya jika ada yang mengganjal dihati atau
pikiran Nn. B.
K : Terima kasih Ners.
P : Saya rasa pertemuan kali ini cukup. Dan bisa kita sambung dilain waktu ya Nn. B.
K : Terima kasih Ners sudah mau mendengarkan saya.
P : Sama-sama Nn. B. Saya permisi dulu. Selama Pagi Nn. B.
K : Selama Pagi Ners.

2. Komunikasi Non-Verbal :
P : Perawat menghampiri klien dengan tersenyum, dan berdiri didepan klien.
K : Melihat kearah perawat dna tersenyum, lalu kembali memandang kearah luar jendela.
P : Tetap tersenyum dan tetap memandang kearah klien.
K : Memandang perawat, tersenyum namun senyum sebentar.
P : Menggeser kursi dan duduk didepan klien, memandang klien dan tersenyum dengan
lembut.
K : Wajahnya terlihat datar, memandang kosong kearah luar jendela, melamun, dan tidak
ceria.
P : Berbicara dengan penuh kasih saya dan memandang wajah klien.
K : Menunduk dan suaranya terdengar sedikit parau dan mulai menangis.
P : Mendekati klien dan menggosok punggung klien untuk memberikan ketenangan.
K : Klien mulai berhenti menangis dan terlihat menimbang perkataan perawat.
P : Menepuk punggung klien, tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan klien.
K : Tersenyum dan mengangguk.

3. Analisa Berfokus pada Perawat :


Berharap dapat diterima oleh klien.
Merasa senang karena klien masih mengingat dirinya.
Berpikir pertanyaan selanjutnya yang akan ditanyakan kepada klien untuk membuat klien
lebih merasa nyaman.
Berharap klien menjawab pertanyaan klien.
Merasa cemas klien tidak mau menceritakan masalahnya namun tetap berusaha meyakinkan.
Merasa simpati kepada klien mengenai apa yang klien ceritakan.
Memberikan dukungan dan penguatan kepada klien agar klien tidak merasa sangat down.
Merasa cukup untuk saat ini dan mengakhirinya.

4. Analisa Berfokus pada Klien :


Terkejut karena perawat tiba-tiba datang menemuinya.
Merasa perawat peduli kepada dia sehingga mau berbicara dengan perawat.
Mulai terbiasa dengan perawat.
Menganggap perawat perlu tau apa yang terjadi terhadap dirinya.
Mulai mengingat-ingat kembali apa yang terjadi kepada dia dan merasa sangat sedih dengan
apa yang terjadi padanya.
Merasa perawat sangat memahaminya.
Menimbang-nimbang dan merasa perkataan perawat benar adanya.
Sangat berterimakasih kepada perawat karena mau mendengarkan dan memberikan dukungan
kepadanya.

5. Rasional :
Interaksi diawal diharapkan semakin membangun rasa percaya antara klien dan perawat.
Interaksi pendekatan diterima oleh klien.
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien terbangun.
Memberi kesempatan klien untuk menceritakan apa yang terjadi.
Klien percaya kepada perawat sehingga mampu mengungkapkan masalahnya.
Memberikan dorongan dan penguatan atas cerita klien.
Memberikan ketenangan kepada klien.
Memberikan kesan baik untuk membangun hubungan yang lebih dalam yang penting untuk
interaksi selanjutnya

Keterangan :
1. Inisial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
3. Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiwa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien.
5. Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
"
157. Farida Norma Yulianti

pada : 11 April 2017

"API pada klien defisit perawatan diri


Inisial klien : Nn. K
Umur : 23 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemua ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan : - Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulai mengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek N, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan.

Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.
Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K : Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikan pendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan.

"

158. Rizky Sekartaji

pada : 11 April 2017

"API atau Analisa Proses Interaksi adalah alat kerja yang dipakai oleh perawat (mahasiswa
keperawatan) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien (pasien).
Tujuan dari API :
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, dalam arti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan menjadi data bagi CE/Supervisor
untuk member arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal perawat dan klien
2. Komunikasi non-verbal perawat dank lien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Analisa berpusat pada klien
5. Rasional dan makna dari komunikasi
6. Kesan perawat
7. Rencana tindak lanjut
Komunikasi verbal perawat dan klien
1. Ucapan verbal perawat (apa yang dicapkan perawat dan didengar oleh klien)
2. Ucapan klien (apa yang diucapkan klien dan diengar oleh perawat)
Komunikasi non-verbal perawat dan klien
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata,, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
saat mendengar.
Analisa berpusat pada perawat
1. Perasaan perawat sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan kemampuan
untuk menjelaskan riwayat/latar belakang dan analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
2. Tingkah laku non-verbal perawat
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal diri sendiri.
3. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, ebdakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
4. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana proses terjadinya?
5. Mengubah intervensi
Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non-verbal klien
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal klien
2. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, bedakan dan diskusikan
3. Perasaan klien
Temukan/cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien,
bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
4. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dan interaksi yang baru terjadi, interaksi
sebelumnya, riwayat klien dari teori.
Rasional dan makna dari komunikasi
Sintesa dan terapan teori-teori proses interpersonal : menggunakan teori komunikasi,
komunikasi teraupetik, interpersonal dan teknik komunikasi.
Kesan perawat
Evaluasi efektifitas komunikasi yang telah dilakukan
Bisa berisi :
Kesimpulan umum hasil interaksi dan hal-hal penting yang dapat dilakukan untuk dapat
mendukung interaksi dengan klien.
Rencana tindak lanjut
Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilakukan

Analisa Proses Interaksi


Inisial Klien : Nn. B
Usia : 18 Tahun
Status Interaksi P - K : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Tenang, tidak ada klien lain yang lalu lalang, posisi duduk berhadapan, klien
menatap ke luar arah jendela
Deksripsi Klien : Penampilan Nn. B terlihat rapi, wangi, rambut disisir rapi, sudah mandi
Tujuan Interaksi : Perawat dapat membuat klien percaya kedapa perawat sehingga mau
menceritakan masalahnya
Nama Perawat : Ners Rizky
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 10.00 10.30 WIB
Tempat : di Ruang Cempaka

1. Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi, Nn. B.
K : Selamat pagi Ners.
P : Apakah Nn. B masih ingat dengan saya? Apakah bisa menyebutkan nama saya?
K : Masih Ners. Ners Rizky kan.
P : Iya Nn. B benar. Bagaimana kabarnya?
K : Baik Ners.
P : Saya boleh duduk disini?
K : Boleh Ners.
P : Bagaimana tadi malam Nn. B apakah bias tidur?
K : Saya tidak bias tidur nyenyak Ners. Saya masih sering mimpi buruk.
P : Oh begitu. Apakah Nn. B sudah makan?
K : Tidak Ners. Saya tidak nafsu makan.
P : Nn. B apakah kita bisa berbincang-bincang selama 30 menit?
K:
P : Mau berbincang-bincang disini atau ditempat lain Nn. B?
K : Disini saja Ners.
P : Hari ini cuacanya bagus ya Nn. B
K : Iya Ners cerah tidak mendung seperti kemarin-kemarin.
P : Bagaimana perasaannya hari ini ?
K : Saya takut Ners.
P : Takut kenapa Nn. B?
K : Saya takut dengan teman-teman saya.
P : Apa yang mereka lakukan memangnya Nn. B?
K : Semua berawal ketika saya melihat ada anak yang dipukul oleh teman-teman yang
berkuasa di Sekolah. Kemudian saya melaporkan hal tersebut kepada guru akan hal itu dan
anak-anak yang membully dipanggil ke ruang guru. Tidak lama kemudian mereka mulai
membully saya karena mereka mengetahui saya yang melaporkan kejadian itu ke guru.
Semenjak itu mereka sering mengusili saya dengan menyembunyikan barang-barang saya,
mengolok-olok saya, pernah meyiram saya dengan air hingga saya basah semua, lalu
menyenggol saya hingga saya terjatuh, memukul saya. Saya pernah melaporkan hal tersebut
kepada guru dan mereka semakin makin kejam kepada saya. Dan yang terparah itu
P : Kenapa Nn. B? Apa yang terjadi?
K : Saat ada anak pindahan laki-laki, anak tersebut cukup tampan dan salah satu dari anak
yang membully saya menyukai anak tersebut. Kebetulan anak tersebut satu kelompok dengan
saya, sehingga sering bersama saya ketika istirahat maupun pulang sekolah karena kami
sering mengerjakan tugas bersama. Anak yang suka membully saya sangat kesal melihat
kedekatan kami. Saat itu kebetulan tidak ada tugas sekolah saya memutuskan untuk pulang
sendiri, lalu anak-anak yang membully saya meyeret dan membawa saya ke gudang lalu
melucuti pakaian saya dan memfoto saya karena merasa tidak senang melihat saya dekat
dengan anak tersebut. Lalu menyebarkan foto tersebut ke sosial media dan semakin banyak
orang yang membully saya. Dan saya menjauhi anak laki-laki tersebut karena saya takut
mereka semakin kejam kepada saya, namun dia selalu datang ke rumah saya mencari saya.
Saya merasa depresi dan tidak kuat lagi menahan semua ini Ners. Saya ingin mengakhiri
hidup saya Ners.
P : Nn. B jangan takut, Nn. B aman disini sekarang. Nn. B tidak boleh seperti ini, Nn. B harus
bangkit. Saya tahu sangat berat, namun Nn. B harus yakin mereka akan mendapatkan balasan
yang setimpal dengan apa yang telah mereka lakukan kepada Nn. B. Nn. B coba lihat lah
sekitar, banyak orang yang menyayangi Nn. B. Ada kedua orang tua Nn. B yang menyayangi
Nn. B. Dan untuk teman laki-laki Nn. B tidak seharusnya Nn. B menjauhi teman Nn. B
tersebut. Mungkin dia ingin Nn. B menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan jangan
pernah berpikir untuk mengakhiri hidup Nn. B. Ada banyak orang yang menyayangi Nn. B
disini.
K : Saat itu saya tidak bisa berpikir dengan jernih Ners. Saya merasa sangat stress. Mungkin
apa yang Ners katakana ada benarnya.
P : Nn. B dapat menceritakan apapun kepada saya jika ada yang mengganjal dihati atau
pikiran Nn. B.
K : Terima kasih Ners.
P : Saya rasa pertemuan kali ini cukup. Dan bisa kita sambung dilain waktu ya Nn. B.
K : Terima kasih Ners sudah mau mendengarkan saya.
P : Sama-sama Nn. B. Saya permisi dulu. Selama Pagi Nn. B.
K : Selama Pagi Ners.

2. Komunikasi Non-Verbal :
P : Perawat menghampiri klien dengan tersenyum, dan berdiri didepan klien.
K : Melihat kearah perawat dna tersenyum, lalu kembali memandang kearah luar jendela.
P : Tetap tersenyum dan tetap memandang kearah klien.
K : Memandang perawat, tersenyum namun senyum sebentar.
P : Menggeser kursi dan duduk didepan klien, memandang klien dan tersenyum dengan
lembut.
K : Wajahnya terlihat datar, memandang kosong kearah luar jendela, melamun, dan tidak
ceria.
P : Berbicara dengan penuh kasih saya dan memandang wajah klien.
K : Menunduk dan suaranya terdengar sedikit parau dan mulai menangis.
P : Mendekati klien dan menggosok punggung klien untuk memberikan ketenangan.
K : Klien mulai berhenti menangis dan terlihat menimbang perkataan perawat.
P : Menepuk punggung klien, tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan klien.
K : Tersenyum dan mengangguk.

3. Analisa Berfokus pada Perawat :


Berharap dapat diterima oleh klien.
Merasa senang karena klien masih mengingat dirinya.
Berpikir pertanyaan selanjutnya yang akan ditanyakan kepada klien untuk membuat klien
lebih merasa nyaman.
Berharap klien menjawab pertanyaan klien.
Merasa cemas klien tidak mau menceritakan masalahnya namun tetap berusaha meyakinkan.
Merasa simpati kepada klien mengenai apa yang klien ceritakan.
Memberikan dukungan dan penguatan kepada klien agar klien tidak merasa sangat down.
Merasa cukup untuk saat ini dan mengakhirinya.

4. Analisa Berfokus pada Klien :


Terkejut karena perawat tiba-tiba datang menemuinya.
Merasa perawat peduli kepada dia sehingga mau berbicara dengan perawat.
Mulai terbiasa dengan perawat.
Menganggap perawat perlu tau apa yang terjadi terhadap dirinya.
Mulai mengingat-ingat kembali apa yang terjadi kepada dia dan merasa sangat sedih dengan
apa yang terjadi padanya.
Merasa perawat sangat memahaminya.
Menimbang-nimbang dan merasa perkataan perawat benar adanya.
Sangat berterimakasih kepada perawat karena mau mendengarkan dan memberikan dukungan
kepadanya.

5. Rasional :
Interaksi diawal diharapkan semakin membangun rasa percaya antara klien dan perawat.
Interaksi pendekatan diterima oleh klien.
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien terbangun.
Memberi kesempatan klien untuk menceritakan apa yang terjadi.
Klien percaya kepada perawat sehingga mampu mengungkapkan masalahnya.
Memberikan dorongan dan penguatan atas cerita klien.
Memberikan ketenangan kepada klien.
Memberikan kesan baik untuk membangun hubungan yang lebih dalam yang penting untuk
interaksi selanjutnya

Keterangan :
1. Inisial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
3. Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiwa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien.
5. Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
"

159. Rizky Sekartaji

pada : 11 April 2017

"API atau Analisa Proses Interaksi adalah alat kerja yang dipakai oleh perawat (mahasiswa
keperawatan) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien (pasien).
Tujuan dari API :
1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien.
3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
4. Memberi dasar pembelajaran, dalam arti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien dan menjadi data bagi CE/Supervisor
untuk member arahan.
5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal perawat dan klien
2. Komunikasi non-verbal perawat dank lien
3. Analisa berpusat pada perawat
4. Analisa berpusat pada klien
5. Rasional dan makna dari komunikasi
6. Kesan perawat
7. Rencana tindak lanjut
Komunikasi verbal perawat dan klien
1. Ucapan verbal perawat (apa yang dicapkan perawat dan didengar oleh klien)
2. Ucapan klien (apa yang diucapkan klien dan diengar oleh perawat)
Komunikasi non-verbal perawat dan klien
Sikap, gerakan, arah/pandangan mata,, ekspresi wajah klien dan perawat pada saat bicara dan
saat mendengar.
Analisa berpusat pada perawat
1. Perasaan perawat sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan kemampuan
untuk menjelaskan riwayat/latar belakang dan analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
2. Tingkah laku non-verbal perawat
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal diri sendiri.
3. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, ebdakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
4. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana proses terjadinya?
5. Mengubah intervensi
Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non-verbal klien
Cari/kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non-verbal klien
2. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
Cari/kenali, bedakan dan diskusikan
3. Perasaan klien
Temukan/cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien,
bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
4. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dan interaksi yang baru terjadi, interaksi
sebelumnya, riwayat klien dari teori.
Rasional dan makna dari komunikasi
Sintesa dan terapan teori-teori proses interpersonal : menggunakan teori komunikasi,
komunikasi teraupetik, interpersonal dan teknik komunikasi.
Kesan perawat
Evaluasi efektifitas komunikasi yang telah dilakukan
Bisa berisi :
Kesimpulan umum hasil interaksi dan hal-hal penting yang dapat dilakukan untuk dapat
mendukung interaksi dengan klien.
Rencana tindak lanjut
Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilakukan

Analisa Proses Interaksi


Inisial Klien : Nn. B
Usia : 18 Tahun
Status Interaksi P - K : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Tenang, tidak ada klien lain yang lalu lalang, posisi duduk berhadapan, klien
menatap ke luar arah jendela
Deksripsi Klien : Penampilan Nn. B terlihat rapi, wangi, rambut disisir rapi, sudah mandi
Tujuan Interaksi : Perawat dapat membuat klien percaya kedapa perawat sehingga mau
menceritakan masalahnya
Nama Perawat : Ners Rizky
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 10.00 10.30 WIB
Tempat : di Ruang Cempaka

1. Komunikasi Verbal :
P : Selamat pagi, Nn. B.
K : Selamat pagi Ners.
P : Apakah Nn. B masih ingat dengan saya? Apakah bisa menyebutkan nama saya?
K : Masih Ners. Ners Rizky kan.
P : Iya Nn. B benar. Bagaimana kabarnya?
K : Baik Ners.
P : Saya boleh duduk disini?
K : Boleh Ners.
P : Bagaimana tadi malam Nn. B apakah bias tidur?
K : Saya tidak bias tidur nyenyak Ners. Saya masih sering mimpi buruk.
P : Oh begitu. Apakah Nn. B sudah makan?
K : Tidak Ners. Saya tidak nafsu makan.
P : Nn. B apakah kita bisa berbincang-bincang selama 30 menit?
K:
P : Mau berbincang-bincang disini atau ditempat lain Nn. B?
K : Disini saja Ners.
P : Hari ini cuacanya bagus ya Nn. B
K : Iya Ners cerah tidak mendung seperti kemarin-kemarin.
P : Bagaimana perasaannya hari ini ?
K : Saya takut Ners.
P : Takut kenapa Nn. B?
K : Saya takut dengan teman-teman saya.
P : Apa yang mereka lakukan memangnya Nn. B?
K : Semua berawal ketika saya melihat ada anak yang dipukul oleh teman-teman yang
berkuasa di Sekolah. Kemudian saya melaporkan hal tersebut kepada guru akan hal itu dan
anak-anak yang membully dipanggil ke ruang guru. Tidak lama kemudian mereka mulai
membully saya karena mereka mengetahui saya yang melaporkan kejadian itu ke guru.
Semenjak itu mereka sering mengusili saya dengan menyembunyikan barang-barang saya,
mengolok-olok saya, pernah meyiram saya dengan air hingga saya basah semua, lalu
menyenggol saya hingga saya terjatuh, memukul saya. Saya pernah melaporkan hal tersebut
kepada guru dan mereka semakin makin kejam kepada saya. Dan yang terparah itu
P : Kenapa Nn. B? Apa yang terjadi?
K : Saat ada anak pindahan laki-laki, anak tersebut cukup tampan dan salah satu dari anak
yang membully saya menyukai anak tersebut. Kebetulan anak tersebut satu kelompok dengan
saya, sehingga sering bersama saya ketika istirahat maupun pulang sekolah karena kami
sering mengerjakan tugas bersama. Anak yang suka membully saya sangat kesal melihat
kedekatan kami. Saat itu kebetulan tidak ada tugas sekolah saya memutuskan untuk pulang
sendiri, lalu anak-anak yang membully saya meyeret dan membawa saya ke gudang lalu
melucuti pakaian saya dan memfoto saya karena merasa tidak senang melihat saya dekat
dengan anak tersebut. Lalu menyebarkan foto tersebut ke sosial media dan semakin banyak
orang yang membully saya. Dan saya menjauhi anak laki-laki tersebut karena saya takut
mereka semakin kejam kepada saya, namun dia selalu datang ke rumah saya mencari saya.
Saya merasa depresi dan tidak kuat lagi menahan semua ini Ners. Saya ingin mengakhiri
hidup saya Ners.
P : Nn. B jangan takut, Nn. B aman disini sekarang. Nn. B tidak boleh seperti ini, Nn. B harus
bangkit. Saya tahu sangat berat, namun Nn. B harus yakin mereka akan mendapatkan balasan
yang setimpal dengan apa yang telah mereka lakukan kepada Nn. B. Nn. B coba lihat lah
sekitar, banyak orang yang menyayangi Nn. B. Ada kedua orang tua Nn. B yang menyayangi
Nn. B. Dan untuk teman laki-laki Nn. B tidak seharusnya Nn. B menjauhi teman Nn. B
tersebut. Mungkin dia ingin Nn. B menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Dan jangan
pernah berpikir untuk mengakhiri hidup Nn. B. Ada banyak orang yang menyayangi Nn. B
disini.
K : Saat itu saya tidak bisa berpikir dengan jernih Ners. Saya merasa sangat stress. Mungkin
apa yang Ners katakana ada benarnya.
P : Nn. B dapat menceritakan apapun kepada saya jika ada yang mengganjal dihati atau
pikiran Nn. B.
K : Terima kasih Ners.
P : Saya rasa pertemuan kali ini cukup. Dan bisa kita sambung dilain waktu ya Nn. B.
K : Terima kasih Ners sudah mau mendengarkan saya.
P : Sama-sama Nn. B. Saya permisi dulu. Selama Pagi Nn. B.
K : Selama Pagi Ners.

2. Komunikasi Non-Verbal :
P : Perawat menghampiri klien dengan tersenyum, dan berdiri didepan klien.
K : Melihat kearah perawat dna tersenyum, lalu kembali memandang kearah luar jendela.
P : Tetap tersenyum dan tetap memandang kearah klien.
K : Memandang perawat, tersenyum namun senyum sebentar.
P : Menggeser kursi dan duduk didepan klien, memandang klien dan tersenyum dengan
lembut.
K : Wajahnya terlihat datar, memandang kosong kearah luar jendela, melamun, dan tidak
ceria.
P : Berbicara dengan penuh kasih saya dan memandang wajah klien.
K : Menunduk dan suaranya terdengar sedikit parau dan mulai menangis.
P : Mendekati klien dan menggosok punggung klien untuk memberikan ketenangan.
K : Klien mulai berhenti menangis dan terlihat menimbang perkataan perawat.
P : Menepuk punggung klien, tersenyum dan berjalan keluar dari ruangan klien.
K : Tersenyum dan mengangguk.

3. Analisa Berfokus pada Perawat :


Berharap dapat diterima oleh klien.
Merasa senang karena klien masih mengingat dirinya.
Berpikir pertanyaan selanjutnya yang akan ditanyakan kepada klien untuk membuat klien
lebih merasa nyaman.
Berharap klien menjawab pertanyaan klien.
Merasa cemas klien tidak mau menceritakan masalahnya namun tetap berusaha meyakinkan.
Merasa simpati kepada klien mengenai apa yang klien ceritakan.
Memberikan dukungan dan penguatan kepada klien agar klien tidak merasa sangat down.
Merasa cukup untuk saat ini dan mengakhirinya.

4. Analisa Berfokus pada Klien :


Terkejut karena perawat tiba-tiba datang menemuinya.
Merasa perawat peduli kepada dia sehingga mau berbicara dengan perawat.
Mulai terbiasa dengan perawat.
Menganggap perawat perlu tau apa yang terjadi terhadap dirinya.
Mulai mengingat-ingat kembali apa yang terjadi kepada dia dan merasa sangat sedih dengan
apa yang terjadi padanya.
Merasa perawat sangat memahaminya.
Menimbang-nimbang dan merasa perkataan perawat benar adanya.
Sangat berterimakasih kepada perawat karena mau mendengarkan dan memberikan dukungan
kepadanya.

5. Rasional :
Interaksi diawal diharapkan semakin membangun rasa percaya antara klien dan perawat.
Interaksi pendekatan diterima oleh klien.
Hubungan saling percaya antara perawat dan klien terbangun.
Memberi kesempatan klien untuk menceritakan apa yang terjadi.
Klien percaya kepada perawat sehingga mampu mengungkapkan masalahnya.
Memberikan dorongan dan penguatan atas cerita klien.
Memberikan ketenangan kepada klien.
Memberikan kesan baik untuk membangun hubungan yang lebih dalam yang penting untuk
interaksi selanjutnya

Keterangan :
1. Inisial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
3. Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiwa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien.
5. Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
"

160. Farida Norma Yulianti

pada : 11 April 2017

"API pada klien defisit perawatan diri


Inisial klien : Nn. K
Umur : 23 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemua ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat.Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan : - Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulaimengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek N, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan.

Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.
Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K :Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat

Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikanpendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan.

"

161. Farida Norma Yulianti


pada : 11 April 2017

"API pada klien defisit perawatan diri


Inisial klien : Nn. K
Umur : 23 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemua ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat.Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan : - Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulaimengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien
Komunikasi Verbal
Ns : Dek N, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan.

Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.
Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K :Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat

Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikanpendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan.

"

162. Meidina dewati

pada : 11 April 2017

"Definisi Analisis Proses Interaksi (API)

Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi.

Ketepatan diagnosis keperawatan yang ditemukan akan dengan mudah dikoreksi dari hasil
wawancara dan pengkajian yang dilakukan dalam pelaksanaan fase kerja LPSP. Dari hal ini,
akan tergambar data yang ditemukan baik verbal maupun nonverbal dan teknik wawancara
yang diterapkan. Dengan demikian, API dapat mengoreksi ketepatan diagnosis atau intervensi
yang diberikan.

Beberapa komponen yang harus ditulis dalam API adalah komunikasi verbal, komunikasi
nonverbal perawat dan pasien, analisis berpusat pada perawat, dan analisis berpusat pada
pasien. Setelah itu, berikan alasan perawat melakukan tindakan berupa komunikasi verbal
dan nonverbal di atas, serta temukan masalah pasien dari apa yang terjadi dengan pasien
selama wawancara. Jelaskan alasan rasional teknik terapeutik yang dilakukan oleh perawat.
Dengan demikian, API adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.

Tujuan diperlukannya Analisis Proses Interaksi yaitu:


1. Meningkatkan keterampilan komunikasi.

2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.

3. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.

4. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.

5. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.


Komponen Analisis Proses Interaksi (API):

1. Komunikasi verbal perawat dan pasien.

2. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien.

3. Analisis berpusat pada perawat, yang merupakan identifikasi perasaan perawat serta
kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat.

4. Analisis berpusat pada pasien, yang merupakan identifikasi persepsi perawat terhadap
emosi dan komunikasi pasien.

5. Rasional dan makna dari komunikasi.

6. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.

7. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.

Analisis Proses Interaksi

Inisial Pasien: Ny. A


Nama Mahasiswa: Meidina Dewati
Status interaksi perawatpasien: II (Fase Kerja)
Tanggal: Senin, 10 April 2017
Lingkungan: Suasana yang sejuk di bangku taman dekat pohon yang rindang
Waktu: 10.00 WIB
Deskripsi Pasien: Klien duduk di bangku taman tampak kebingungan dan gelisah
Tempat: Bangku taman RS Jiwa Menur
Tujuan Interaksi: Klien mampu mengontrol rasa bingung dan kegelisahannya, serta mampu
menerima saran dari perawat
Masalah Keperawatan: Waham Agama
Keterangan:
P: Perawat
K: Klien

Percakapan antara Perawat dengan Klien:


1. Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi Bu Ani, boleh saya duduk disamping Ibu?
K: Iya silahkan mbak.
P: Apakah Ibu sudah sarapan?
K: Ya mbak cuma sedikit. Saya tidak nafsu makan.
P: Mengapa Ibu menutupi wajah Ibu?
K: Saya bingung mbak.

Komunikasi Non Verbal


P: Tersenyum pada klien, kemudian duduk di samping klien.
K: Menutupi wajah dengan kedua tangan.
P: Mengulurkan tangan, kemudian menyentuh dengan lembut tangan klien
K: Klien perlahan membuka tangan yang menutupi wajahnya.

Analisis Berpusat pada Perawat:


P: Perawat merasa canggung akan kehadirannya. Sejenak perawat diam untuk menganalisa
perasaan klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


K: Klien merespon perawat dengan perasaan bingung.

Rasional: Sebelum melakukan interaksi pada klien, didahului dengan mengucapkan salam
agar terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.

2. Komunikasi Verbal
P: Bagaimana Bu kabarnya hari ini? Semalam apakah tidurnya nyenyak Bu?
K: Saya tidak bisa tidur mbak. Kemarin ada yang menghampiri saya sebelum tidur.

Komunikasi Non Verbal:


P: Menatap klien dengan heran dan penuh tanya.
K: Klien merasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Merasa bingung dengan klien. Perawat berusaha mengetahui keadaan yang sedang dialami
klien. Perawat berharap dapat mendengar keluh kesah klien dengan detail.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan perasaan apa yang dialaminya kepada perawat.

Rasional: Perawat mencoba menanyakan kondisi klien saat ini untuk menggali perasaan
klien.

3. Komunikasi Verbal:
P: Siapa yang menghampiri Ibu malam malam begitu? Bagaimana rupanya?
K: Saya tidak kenal sama dia mbak. Wajahnya tidak terlihat, namun tubuhnya dipenuhi
dengan sinar yang bercahaya.
P: Apakah dia berbicara kepada Ibu?
K: Dia tidak berbicara kepada saya.
P: Lalu apa yang dilakukannya Bu?
K: Dia hanya menatap saya. Saya merasa bersalah

Komunikasi Verbal:
P: Menatap klien dengan serius.
K: Klien menatap perawat dan menunjukkan rasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berharap melanjutkan interaksi dengan klien lebih lanjut.
Analisis Berpusat pada Klien:
Klien mulai terbuka untuk mengungkapkan kejadian yang dialaminya semalam.

Rasional: Perawat bertanya kepada klien untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dialami
oleh klien

4. Komunikasi Verbal:
P: Mengapa Ibu merasa bersalah?
K: Mbak mau tau kenapa saya merasa bersalah? Karena selama ini saya hidup di dunia sia
sia. Sebentar lagi saya masuk neraka mbak. Saya merasa berdosa karena semasa hidup Ibu
dan Bapak saya, saya jarang mendampingi mereka membaca Al Quran, mengingatkan
mereka untuk selalu ingat pada yang diatas, dan masih banyak lagi. Saya terlalu sibuk dengan
urusan saya sendiri. Makannya kemarin malam saya didatangi seseorang. Sepertinya dia
malaikat yang akan membawa saya ke neraka. Saya yakin secepatnya saya akan masuk
neraka.

Komunikasi Non Verbal:


P: Kontak mata dengan klien, dan menunjukkan sikap serius.
K: Menatap perawat kemudian menangis terisak

Analisis Berpusat pada Perawat:


Mendengarkan keluh kesah yang diungkapkan klien

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan keluh kesahnya dengan perasaan yang sangat bersalah, seakan akan
kesalahannya tidak termaafkan.

Rasional: Perawat menggali pertanyaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang
menyebabkan klien merasa bersalah.

5. Komunikasi Verbal:
P: Bu, setiap manusia di dunia tidak ada yang sempurna, kecuali Tuhan Yang Maha Esa. Saya
yakin Ibu sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengingatkan kedua orang tua Ibu untuk
selalu ingat kepada Tuhan. Setiap usaha yang dilakukan Ibu tidak akan sia-sia. Ibu tidak perlu
merasa bersalah dan berfikir macam-macam. Cukup doa dari Ibu yang bisa membantu
mereka di akhirat. Doa anak pada orang tua adalah doa yang paling didengar oleh Tuhan Bu.
Sekarang Ibu tenang ya, tidak perlu bersedih.
K: Iya mbak. Terima kasih atas sarannya. Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan
mendoakan kedua orang tua saya.
P: Begitu lebih baik Bu. Wah tidak terasa sudah hampir waktunya makan siang. Ayo Bu kita
bergegas ke ruang makan.
K: Iya mbak. Saya juga mulai lapar.
P: Terima kasih ya Bu telah meluangkan waktunya untuk berbincang dengan saya.
K: Ya mbak sama-sama.

Komunikasi Non Verbal:


P: Memberikan saran pada klien dengan mimik yang tegas, bernada rendah kepada klien.
P: Menggandeng tangan klien dan tersenyum menuju ke ruang makan
K: Klien mulai tidak menampakkan kesedihannya.
K: Klien juga menggandeng tangan perawat menuju ke ruang makan

Analisis Berpusat pada Perawat:


Berusaha memberi saran dan motivasi pada klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien menunjukkan respon positif pada perawat.

Rasional: Perawat memberikan saran agar klien tidak berlarut-larut dalam perasaan bersalah
serta kesedihannya.

Evaluasi:
Komunikasi antara klien dan perawat berjalan dengan baik. Perawat memberi masukan, dan
ditanggapi dengan baik oleh klien."

163. Nyuasthi Genta Satriyaningarum

pada : 11 April 2017

"A. Materi Analisa Proses Interaksi (API)


Analisa Proses Interaksi (API) merupakan sebuah alat kerja yang digunakan perawat untuk
dapat memahami interaksinya dengan klien. Dalam prosesnya membutuhkan pencatatan dan
pelaporan yang digunakan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan
lainnya. Dalam hal ini aspek paling penting yang harus ada pada pencatatan khususnya
bidang keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal antara perawat
dengan klien, baik mulai dari catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat dengan klien serta catatan resume. Tujuan diadakannya analisa proses interaksi ini
diantaranya:
- Untuk meningkatkan kemampuan mendengar
- Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
- Untuk menjadi alat pengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien
- Untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan dari klien
- Untuk membantu serta memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Di dalam menjalankan analisa proses interaksi (API) ada beberapa komponen yang
diperhatikan diantaranya:
- Adanya komunikasi baik verbal maupun non verbal
- Adanya analisa dan identifikasi perasaan dari perawat serta komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
- Adanya analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi serta komunikasi klien
- Adanya analisa makna dan rasional dari komunikasi yang dilakukan antara perawat dan
klien
- Memiliki kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi yang terjadi
- Adanya rencana lanjutan tindakan keperawatan
Di dalam menuliskan percakapan semu antara perawat dengan klien pada API, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Initial klien
- Status interaksi : Menunjukkan urutan pertemuan, dan fase berhubungan antara perawat
dengan klien
- Lingkungan : Menunjukkan tempat interaksi, situasi tempatnya serta posisi perawat dengan
klien
- Deskripsi klien : Menunjukkan penampilan umum klien
- Tujuan : Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu, dalam interaksi selama 20 30
menit, berpusat pada klien, dan terkait proses keperawatan klien.
- Komunikasi verbal : Ucapan verbal antara perawat dengan klien
- Komunikasi non verbal
- Analisa berpusat pada perawat, berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
1. Perasaan sendiri
2. Tingkah laku non verbal
3. Isi pembicaraan
4. Tujuan interaksi
- Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non verbal
2. Isi pembicaraan
3. Perasaan klien
4. Kebutuhan klien
- Rasional : Intervensi lain yang mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber teori yg psikodinamika, teori adaptasi, setiap
sumber teori yg dikenal. Selain itu juga teori komunikasi, teori interpersonal, teori perawatan
psikiatri.
B. Percakapan Semua antara Perawat dengan Klien tentang Defisit Perawatan Diri
Analisa Proses Interaksi
Nama Ners : Nyuasthi Genta S.
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 15.00 15.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Alamanda RSUD Nganjuk
Inisial Klien : Ny. G
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Dalam ruangan perawatan, suasana tenang, perawat duduk disamping klien
sambil berhadapan.
Deskripsi Klien : Rambut klien berantakan, kuku dari klien tampak kehitaman dan panjang,
pakaian kurang rapi, tercium bau tidak sedap dari tubuh klien, terkadang klien menatap
perawat namun juga terkadang menunduk kebawah.
Tujuan Komunikasi : Klien dapat mengenali perawat, serta dapat lebih terbuka untuk
menyatakan permasalahan yang dialami.
1. Komunikasi Verbal
Ns. N : Selamat sore Ibu? Bolehkah saya duduk disamping Ibu?
Ny. G : Iya sore, silahkan
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangannya mengarah ke samping tempat
tidur klien.
Ny. G : Menunduk, ekspresi wajah datar.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai pembicaraan dengan klien, dan ingin melihat respon dari klien terhadap
pendekatannya.
Analisa berpusat pada Klien
Ny. G masih memberikan kesan ragu karena baru bertemu dengan perawat tersebut.
Rasional
Dengan diawali salam merupakan pembukaan yang baik dan dapat memberikan kesan yang
baik dalam menjalin hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
Ns. N : Iya Ibu, perkenalkan nama saya Ners Nyuasthi dari Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Dan kebetulan saya yang dinas pada shift hari ini.
Ny. G : Oh
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya ke klien
Ny. G : Menjulurkan tangannya kepada perawat, dengan ekspresi tersenyum paksa, kemudian
menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N memulai memperkenalkan siapa dirinya kepada Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai memberikan sedikit respon kepada Ns.N walaupun masih ada sedikit keraguan
darinya.
Rasional
Dengan adanya perkenalan maka akan lebih mudah dan sangat membantu untuk menjalin
hubungan rasa percaya diantara perawat dan klien.
3. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ini dengan Ibu siapa?
Ny. G : Oh saya Ibu.G
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangan perawat masih berjabat tangan
dengan klien
Ny. G : Memandang perawat, dan tersenyum serta tangannya masih berjabat tangan dengan
perawat
Analis Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mencoba mengenali klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sudah mulai nyaman dengan kedatangan Ns. N dan memberikan respon yang signifikan
Rasional
Dengan adanya kesediaan memperkenalkan dirinya maka juga menunjukkan kesediaannya
untuk menjalin hubungan kepercayaan antara klien dengan perawat
4. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ibu disini dirawat karena sakit apa?
Ny. G : Saya 3 hari yang lalu kecelakaan sus, jatuh dari motor, dan pada waktu itu saya harus
ditransfusi.Dari dokternya disarankan untuk saya beberapa hari berada di rumah sakit.
Komunikasi Non Verbal
Ns.N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum dan penuh perhatian
Ny.G : Memandang Ns. N, dan menggerakkan tangannya sambil bercerita dan ekspresinya
serius.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui penyebab dari Ny.G rawat inap sekaligus ingin mengetahui penyebab
dari deskripsi klien yang kurang baik
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai bercerita dan percaya terhadap Ns.N
Rasional
Dengan adanya respon yang bagus dari klien maka merupakan kesedian dalam menerima
hubungan saling percaya antara perawat dan klien, selain itu juga untuk menilai kemampuan
ingatan.
5. Komunikasi Verbal
Ns. N : Oh begitu ya Bu, apakah Ibu sudah berkeluarga?
Ny. G : Sudah sus, saya juga sudah memiliki 2 orang anak
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Sambil memandang Ny. G dan tersenyum kepadanya
Ny. G : Sedikit menunduk, dan tampak sedih seketika.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai membayangkan keadaan keluarganya
Rasional
Dengan adanya komunikasi dan mulai keterbukaan dari klien kepada perawat maka
hubungan saling percaya semakin kuat.
6. Komunikasi Verbal
Ns. N : Lalu apakah anak ataupun keluarga lainnya jarang yang kesini?
Ny. G : Ya beginilah sus, suami saya ada tugas di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan, dan
anak saya yang sering kesini hanya yang nomor 2 karena dekat dengan rumahnya. Tapi dia
kesininya hanya malam hari selesai kerja sedangkan anak saya yang nomor 1 dia tinggal di
luar kota. Dan saya juga tidak mau merepotkan orang lain karena saya kira sakit saya ini
tidak terlalu serius.
Ns. N : -
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan sambil memberikan sentuhan terapeutik
kepada klien (memegang tangan klien)
Ny. G : Menunduk, bicaranya lirih dan ekspresi sedih
Ns. N : Hanya diam, memandang Ny. G dengan rasa empati
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai menjelaskan secara keseluruhan mengenai keluarganya
Rasional
Dengan lebih mengeksplor maka akan mendapatkan banyak informasi dari klien
7. Komunikasi Verbal
Ns. N : Sehari ini tadi apa saja yang ibu lakukan di kamar?
Ny. G : Hanya tiduran saja sus, sambil nonton TV. Karena saya bingung mau berbuat apa.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns. N, sambil menggaruk kepala
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui atau menggali informasi mengenai aktivitas yang dilakukan klien
pada saat masa perawatan
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menceritakan kebingungannya selama ada di ruang perawatan
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
8. Komunikasi Verbal
Ns. N : Berarti seharian tadi ibu tidak mandi?
Ny. G: Iya sus, sebenarnya saya jarang mandi, saya ini juga tidak suka kalau hanya
diseka.Ditambah kalau anak saya pulang malam, dan terlihat capek, terkadang minta untuk
membantu mandi tidak tega.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Sedikit menunduk, bicaranya lirih, menggunakan gerakan tangan dalam
menginfokanceritanya dan sering menggaruk kepalanya
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai mencari permasalahan yang ada pada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G menceritakan apa yang dialami dia selama ada di rumah sakit
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
9. Komunikasi Verbal
Ns. N : Gak boleh begitu, Ibu G harus mandi, paling gak diseka biar ibu tampak lebih segar.
Nanti kalau memang butuh bantuan bisa panggil saya.
Ny. G : Baiklah sus, nanti saya akan bilang sama anak saya. Karena kebetulan juga anak saya
pulang kerja sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum, dan memegang tangannya dengan nyaman
Ny. G : Memandang Ns. N sambil tersenyum dan sedikit sambil berpikir
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menunjukkan rasa simpati kepada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menuruti perkataan dari perawatnya dan merasa bahagia karena perhatian perawat
10. Komunikasi Verbal
Ns. N : Wah, nggak terasa ya bu sudah 20 menit kita ngobrol, nanti kapan-kapan kita ngobrol
lagi ya.
Ny.G : Iya sus, sering sering ya suster main ke kamar saya, biar saya tidak kesepian juga
Ns. N : Iya bu, saya juga doakan biar Bu. G segera keluar dari RS
Ny. G : Makasih sus
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan memegang tangan klien
Ny.G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan memegang tangan perawat
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan tampak bersemangat
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengakhiri fase 1 karena sudah memiliki data atau informasi dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sangat memperhatikan Ns.N
11. Komunikasi Verbal
Ns. N : Baik kalau begitu saya permisi dahulu ya bu, selamat sore!
Ny. G : sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum dan berjabat tangan
Ny. G : Memandang Ns. N , sambil tersenyum dan berjabat tangan
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N menutup fase 1 dan merasa senang pertemuannya dengan Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menunjukkan kepercayaan pada Ns.N dan menjawab salam yang diberikan Ns. N
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah turunnya
kepercayaan klien pada perawat
Kesan perawat : Dari fase awal yaitu fase perkenalan sudah dilakukan sangat baik, karena
adanya respon yang sangat baik dari klien. Dan dirasa sudah terjalin bubungan saling percaya
antara klien dengan perawat. Hal ini dilihat dari adanya data atau informasi yang diterima
perawat mengenai kurangnya perawatan diri klien serta kurangnya perhatian dari keluarga
sekitarnya. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja

"

164. Achmad Fachri Ali

pada : 11 April 2017

"Analisah Proses Interaksi


Definisi
Analisah Proses Interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat atau mahasiswa untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan Analisah proses interaksi yaitu:
1. meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien
3. Mempermudah dan perubahan pandekatan perawat
4. Memberi dasar pembelajaran
5. Membantu dalam penerapan proses keperawatan
Komponen analisah proses interaksi:
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat dan kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi peresepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisah makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan dan evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Inisial klien : Tn.M


Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi agak menyamping dengan klien duduk atas tempat tidur
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju warna hijau, Rabut panjang, tidak memakai sandal
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.F
Tanggal : 11 April 2017
Jam : 08.00-08.30
Ruang : Melati 2

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi, Bapak (Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di atas tempat
tidur)
K : (Menoleh dan tersenyum pada perawat)
P: Perkenalkan nama saya AF, saya biasanya dipanggil F. Saya mahasiswa Fakultas
Keperawatan Unair. Saya yang akan merawat Bapak selama di rumah sakit ini. Nama Bapak
siapa? (Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)
K: MS (Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat)
P: Bapak senang dipanggil dengan nama siapa?
K: M (Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang)
P : ( Tersenyum dan Mendengarkan jawaban klien)
P: Bagaimana perasaan Bapak M hari ini ? (Menatap mata klien dengan tersenyum)
K: Baik. (Menatap perawat)
P: Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal
(menyentuh
tangan klien dan tetap tersenyum)
K: Boleh (Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala)
P: Apa Bapak nyaman kalau kita berbincang-bincang di ruang ini? (memegang tangan klien)
K: Ya saya nyaman. (klien menunjuk ke arah pintu)
P: Kalau boleh saya tahu Bapak M disini karena apa ya? (menatap mata pasien sambil
tersenyum)
K: Saya disini karena saya ingin bunuh diri. (menangis)
P: Bapak M jangan menangis, bapak M bisa menceritakan kepada saya apa yg sebenarnya
terjadi. (wajah tersenyum)
K: Saya putus asa ditinggal istri saya karena kecelakaan pada waktu istri saya pulang dari
kerja. Saya merasa hidup saya sudah tidak ada gunanya tampa istri saya, maka dari itu saya
ingin bunuh diri. (menangis)
P: jangan putus asa bapak, bapak disini sudah memiliki anak. Apabila bapak bunuh diri maka
yang menjaga anak-anak bapak siapa? coba untuk mengikhlaskan kekasihnya, dia sudah
tenang disurga, perlu Bapak M tahu bahwa setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian.
Besok agar bapak tidak kepikiran lagi istri bapak, coba tidak melamun dan melakukan
kegiatan lain seperti membaca buku dan yg lain-lain (memberi semangat klien dengan
ekspresi wajah yang tenang)
K : Ya saya akan mencoba ( menunduk dan menghapus air mata )
P : Terima kasih Bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sekarang bapak bisa
istirahat saya tinggal terlebih dahulu. Selamat pagi bapak M.
K: ya, selamat pagi.

*Analisa berfokus pada Perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- menunjukkan perhatian pada klien
- Berusaha penjelasan yang diberikan bisa diterima oleh klien dengan jelas

* Analisa berfokus pada Klien


- Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
- Klien memperhatikan pertanyaan perawat
- Klien menunjukkan keterbukaan pada perawat
- klien menunjukkan kesedihannya
- klien menghargai tindakan perawat
"

165. Farida Norma Yulianti

pada : 11 April 2017

"Percakapan semu API pada klien dengan masalah isolasi sosial : menarik diri
Inisial klien : An. K
Umur : 15 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemuan ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan :
- Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulai mengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek K, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan
Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.

Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K : Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikan pendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan.

"

166. Cherlys Tin Lutfiandini

pada : 11 April 2017

"1. Analisa proses interaksi (API) merupakan cara yang dipakai perawat untuk memahami
interaksi , melaporkan pola perilaku dan hubungan interpersonal yang terjadi antara perawat
dan klien.
Tujuan dari API adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi, mengkaji kemampuan
klien dalam berkomunikasi dengan perawat, meningkatkan kepekaan perawat terhadap
kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat dan
membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat-klien. Proses dalam Analisa proses Interaksi ini terdiri dari
tiga fase yaitu fase perkenalan, fase kerja dan fase terminasi.
2. Cntoh percakapan anatar klien dan perawat dengan masalah Gangguan persepsi sensori
halusinasi.
Nama klien: Tn. Z
Usia: 45 Th
Hari/tanggal: Jumat, 07 April 2017
Waktu: 09.00 WIB
Interaksi :
1) Fase I (Perkenalan)
2) Fase 2 (Kerja)
3) Fase 3 (Terminasi)
Tujuan:
1) Fase Perkenalan: Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien
2) Fase Kerja: Klien dapat menceritakan masalah yang dihadapi, sehingga perawat dapat
memberika intervensi dengan tepat
3) Fase Terminasi:Klien dapat memahami dan menerima perpisahan
Lingkungan: suasana lingkungan tenang
Mahasiswa: Cherlys Tin L.
Fase 2 (Fase Kerja)
a. Percakapan pertama
a) Komunikasi verbal
- P: Selamat pagi, apa kabar Z? apakah masih ingat dengan saya
- K: baik, ners cherly?
b) Komunikasi non verbal
- P: menatap klien dengan ramah dan tersenyum
- K: tersenyum dan menatap klien
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien kooperatif dan tidak memiliki ingatan yang baik
d) Analisa berpusat pada klien
Klien merasa percaya diri
e) Rasional
Menyapa secara akrab dan agar terjadi hubungan yang akrab

b. Percakapan kedua
a) Komunikasi verbal
- P: iya, betul sekali, baik kalau begitu. Apakah bisa diceritakan mengapa Z bisa dirawat di
tempat ini?
- K: saya tidak tau ners kenapa ayah saya membawa saya disini padahal saya hanya ingin
latihan beladiri.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas danekspresi serius
- K: bercerita dengan serius, sesekali menatap perawat dan tangan digerak-gerakkan
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab
d) Analisa berpusat pada klien
Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
e) Rasional
Menggali informasi tentang perasaan klien untuk mengetahui alasan masuk RS
c. Percakapan ketiga
a) Komunikasi verbal
- P: Mengapa Z ingin latihan beladiri?
- K: saya latihan beladiri karena saya mendengar bisikan ditelinga yang menyuruh saya untuk
latihan bela diri.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas dan ekspresi serius
- K: menatap perawat dan bercerita dengan serius, sesekali tertawa
c) Analisa berpusat pada perawat
Klien mengungkapkan masalahnya dengan bebas
d) Analisa berpusat pada klien
Klien menceritakan apa yang ialami sehingga sampai di RS
e) Rasional
Mengetahui penyebab klien dapat meelakukan tindakan yang dilaukannya
d. Percakapan keempat
a) Komunikasi verbal
- P: apakah Z tahu, siapa yang menyuruh Z untuk latihan beladiri?
- K: Tidak Ners, tapi saya memang mendengar suara itu hampir setiap malam.
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan jelas dan ekspresi serius
- K: ekspresi wajah tenang, bicara keras dan lancar
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan dan dapat menimbulka rasa percaya pada perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Menatap perawat dan tersenyu
e) Rasional
Mencari tahu sejauh mana klien mengatasi halusinasi yang didapatkan
e. Percakapan kelima
a) Komunikasi verbal
- P: tapi saya tidak bisa mendengarnya. Apa yang Z lakukan saat mendengar suara tersebut?
- K: oh begitu ya ners? Ketika saya mendengar suara tersebut saya langsung melakukan apa
yang dia katakan
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata, bicara dengan lembut dan memegang pundak klien
- K: bicara kuat dan cepat dan menggerakkan tangannya saat bercerita
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mau menjawab pertanyaan dan dapat menimbulka rasa percaya pada perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Senang karena diperhatikan
e) Rasional
Membantu klien mengenali halusinasinya dan memberikan masukan sederhana untuk
meningkatkan hubungan saling percaya.
f. Percakapan keenam
a) Komunikasi verbal
- P: Kalau begitu kalau Z mendengarnya lagi katakana saja kalau tidak mau melakukannya
atau Z bisa laporkan saja ke say ajika mendengar suara itu. Apakah Z mau melakukannya?
- K: Baik Ners
b) Komunikasi non verbal
- P: pertahankan kontak mata dan berbicara secara lembut
- K: mengangguk dan menatap klien
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien dapat menerima saran perawat
d) Analisa berpusat pada klien
Tersenyum pada perawat
e) Rasional
Membantu klien untuk memutuskan atau mengontrol halusinasinya
g. Percakapan ketujuh
a) Komunikasi verbal
- P: Kalau begitu sampai jumpa besok lagi yah
- K: iya ners
b) Komunikasi non verbal
- P: tersenyum
- K: tersenyum dan kembali ke tempat tidur
c) Analisa berpusat pada perawat
Berharap klien mengurangi halusinasinya
d) Analisa berpusat pada klien
Tersenyum pada perawat
e) Rasional
Terminasi yang disepakati dapat membina saling percaya"

167. Ferly Anas Priambodo

pada : 11 April 2017

" Definisi
Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi, dengan demikian, API
adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Komponen
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
c. Analisis berpusat pada perawat
d. Analisis berpusat pada pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
Tujuan
a. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
b. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
c. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
d. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
f. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Analisa Proses Interaksi


Nama Mahasiswa : Ferly Anas Priambodo
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 07.30 WIB
Inisial Klien : An. N
Status Interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Orientasi kerja, terminasi)
Lingkungan : Ruang Jiwa RSJ. Menur
Deskripsi Klien : Klien hanya duduk di bawah meja, dan dibelakang kursi, menutup diri dan
tidak mau bergaul dengan yang lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mau bersosialisasi dengan yang lain

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Kak Ferly, saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini. Nama adek siapa?
K : ...
P : Adek tidak usah takut, kakak di sini ingin membantu adek dalam menyelesaikan masalah.
Tapi sebelumnya kakak ingin bercakap-cakap sebentar dengan adek. Bagaimana adek?
Komunikasi Non Verbal
K : Klien tambah menunduk dengan merapatkan kedua lutunya dan ditekuk ke dada
P : Mempertahankan kontak mata, mengulang apa yang ditanyakan.
P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan.
K : Diam, mulai melihat dan mengamati perawat.
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien.
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.
2. Komunikasi Verbal
K : Benar kakak mau membantu saya?
P : Benar adek, sebelumnya boleh saya tahu nama adek siapa? Senang dipanggil siapa?
K : Nama saya Nurul Firdaus, senang dipanggil Nurul.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K : Mulai kontak mata dengan perawat dan mengungkapkan kata-kata dengan pelan
K : Bicara tetap pelan, ekspresi wajah datar dan terlihat sedih.
P : Memandang klien, tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum
Rasional
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertejuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

3. Komunikasi Verbal
P : Baiklah kakak akan memanggil Nurul, nanti kita akan berbicara mengenai masalah Nurul
selama 10 menit, Nurul ingin bicara di sini atau di tempat lain?
K : Di sini saja kak.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap dan memperhatikan klien, sikap terbuka.
K : ekspresi datar, bicara pelan dan terlihat malas.
Rasional
Kontrak waktu dan tempat dibutuhkan agar pasien dengan permasalahan jiwa bisa nyaman
dengan lingkungan yang diinginkan, sehingga pasien bisa mengungkapkan masalah yang
terjadi.
4. Komunikasi Verbal
P : Apa yang Nurul rasakan selama tinggal di rumah sakit ini?
K : Sepi kak, tidak ada yang bisa di ajak bermain. Semua jahat.

Komunikasi Non Verbal


K : Melihat lingkungan sekitar, suara pelan.
P : Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien.
5. Komunikasi Verbal
P : Apa yang dimaksud dengan sepi Nurul? Apakah Nurul merasa tidak nyaman berada di
sini?
K : Saya tidak mempunyai teman suster, jadi saya suka duduk dibawah meja ini untuk
bersembunyi.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap pasien, memperhatikan pasien.
K : Mulai menceritakan perasaan, suara pelan, terlihat sedih.

Rasional
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata-kata ide atau pikiran pasien yang
tidakjelas atau meminta klien menjelaskan artinya.
6. Komunikasi Verbal
P : Mengapa Nurul tidak mempunyai teman? Apa yang membuat Nurul tidak mau berteman
dengan yang lain?
K : Saya tidak ingin mereka menghina saya. Mereka semua jahat kak
Komunikasi Non Verbal
K : suara pelan, sedikit menunduk.
P : sikap terbuka, empati, mendengarkan
Rasional
Sikap terbuka dan empati perawat kepada pasien, terutama pasien anak-anak akan
meningkatkan rasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
7. Komunikasi Verbal
P : Menghina kenapa Nurul? Apakah adek tidak merasa kesepian kalau tidak punya teman?
K : Pasti mereka akan menghina karena saya tidak lulus.
P : Apakah ada yang pernah menghina Nurul sebelumnya?
K : Tidak ada.
P : Lalu kenapa Nurul bisa berpikir demikian?
K : Ya saya tidak tahu.
Komunikasi Non Verbal
P : Menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K : Mulai menunduk, suara semakin pelan, terlihat sedih.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul bersama pasien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk berinteraksi.
8. Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya, Nurul merasa kalau teman-teman akan menghina adek kalau berteman
dengan mereka?
K : Iya kak.
P : Terus menurut Nurul apakah kakak juga akan menghina Nurul?
K : Tidak kak.
P : Mengapa Nurul berpikiran seperti itu?
K : Karena kakak mau mendengarkan Nurul.

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K : Mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan perawat.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
9. Komunikasi Verbal
P : Nurul kan takut dengan teman, lalu apakah Nurul tidak menganggap kakak ini seorang
teman?
K : Iya ya, kakak juga teman.
P : Kalau begitu sekarang apa yang Nurul pikirkan dengan seorang teman?
K : Saya tidak tahu kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
K : Menjawab pertanyaan, intonasi pelan.
P : Mendengarkan, kontak mata dan tersenyum.
Rasional
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya.
10. Komunikasi Verbal
P : Jadi begini Nurul, tidak selalu teman itu jahat, teman juga bisa menjadi tempat bercerita,
seperti kakak sekarang. Apakah Nurul masih tidak ingin mempunyai teman?
K : (hanya diam tidak menjawab)

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, sedikit membungkuk, menepuk pundak, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, mencoba mencerna apa yang dikatakan perawat
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
11. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul tidak apa-apa, sekarang apakah Nurul mau untuk mencoba memiliki
seorang teman? Kakak akan membantu Nurul.
K : (mengangguk)
Komunikasi Non Verbal
P : Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
K : mendengarkan, sikap terbuka.
Rasional
Memberi kesempatan kepada klien untuk menentukan apa yang diinginkan, namun tetap
dengan dukungan dari perawat agar tujuan dapat tercapai.
12. Komunikasi Verbal
P : Sebelum Nurul mencari seorang teman, Nurul harus belajar untuk berkenalan dengan
seorang teman dulu. Bagaimana Nurul?
K : Iya kakak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, tersenyum.
K : mendengarkan, kontak mata dan mulai mengikuti perawat

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien.

13. Komunikasi Verbal


P : Jadi begini Nurul, untuk berkenalan dengan orang lain kita harus menyebutkan nama kita
dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya begini, nama saya Ferly Anas Priambodo,
saya senang dipanggil Ferly. Sekarang coba Nurul menirukan saya.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul.
P : Iya bagus Nurul.
Komunikasi Non Verbal
K : Diam, memperhatikan perawat dan mulai mengikuti apa yang dicontohkan perawat.
P : Mendengarkan, sikap terbuka dan sabar untuk mengajari pasien.

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
14. Komunikasi Verbal
P : Nurul sudah memperkenalkan diri kepada orang lain, sekarang berikutnya Nurul harus
menanyakan nama orang lain dan dia senang dipanggil apa? Kakak contohkan ya, Adek
namanya siapa? Senang dipanggil siapa adek? Sekarang coba Nurul yang melakukan!
K : Adek namanya siapa? Senang dipanggil apa adek?
P : Wah bagus Nurul, sekarang coba Nurul ulangi dari yang pertama hingga yang terakhir.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul. Nama adek siapa? Senang
dipanggil siapa?
P : Halo Nurul, nama saya Kak Anas, saya senang dipanggil Anas.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
15. Komunikasi Verbal
P : Wah bagus sekali Nurul, tepuk tangan untuk Adek Nurul.
K : (bertepuk tangan dan tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Pujian dan dukungan dapat meningkatkan harga diri seseorang
16. Komunikasi Verbal
P : Nah tadi kan sudah saling memperkenalkan nama, Nurul tahu tidak setelahnya apa?
K : Tidak tahu Kak.
P : Setelah memperkenalkan diri, Nurul harus bertanya-tanya kepada orang tersebut, mungkin
hobinya, tempat tinggalnya, keluarganya.
K : Iya Kak Ferly, lalu apalagi kak?
P : Sepertinya masih itu saja Nurul, karena Nurul baru berkenalan pertama kali.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat, mulai tertarik dengan metode perawat.
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
18. Komunikasi Verbal
P : Nurul tadi sudah belajar cara berkenalan dengan orang lain, bagaimana perasaan Nurul
sekarang?
K : Senang Kak, tapi Nurul masih takut.
P : Nurul takut kenapa?
K : Nurul takut mereka akan menghina saya.
P : Nurul tidak boleh berpikiran begitu dulu, Nurul kan belum mencoba. Jadi apakah Nurul
ingin mencoba besok?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk dan mengelus pundak klien.
K : Berpikir dan mengungkapkan perasaan.
Rasional
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.
19. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul sudah 10 menit, sesuai dengan kesepakatan kita tadi, jadi percakapan kita
bisa diakhiri ya. Tidak apa-apa kan Nurul?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Melibatkan pasien untuk menentukan langkah berikutnya akan membuat pasien lebih
dihargai.
20. Komunikasi Verbal
P : Nurul kita akan ketemu lagi nanti jam 14.00 WIB di sini lagi ya untuk latihan berbicara
dengan orang lain, sekarang Nurul bisa melakukan kegiatan yang lain atau beristirahat.
K : Iya Kak.
P : Ayo keluar dari bawah meja sana Nurul, Kakak antar ke tempat tidur.
K : Baik kak
P : Baiklah Kak Ferly pergi dulu ya, selamat pagi Nurul.
K : Pagi Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

Analisa Berfokus pada Perawat


1. Berharap klien bisa kooperatif terhadap perawat
2. Berharap klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
3. Berharap klien bisa bercerita akan masalahnya dengan jelas
4. Berharap klien dapat mempercayai perawat dan merasa aman untuk berkomunikasi dengan
perawat
5. Berharap klien bisa menerima saran akan masalahnya yang diberikan oleh perawat dan
mau melakukan saran tersebut.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Klien bisa lebih terbuka akan masalahnya terhadap perawat.
2. Klien diharapkan lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Klien mengungkapkan atau bercerita tentang masalahnya dengan jelas dan benar kepada
perawat
4. Klien merasa senang dan bahagia karena bisa mencoba untuk bersosialisasi dengan orang
sekitar
5. Klien tidak menutup diri dari lingkungan sekitar"

168. Tyas Dwi Rahmadhani

pada : 11 April 2017

"Analisa proses interaksi merupakan suatu metode yang dipakai perawat dengan cara
menganalisa percakapan antara perawat dan klien untuk memahami interaksi yang terjadi
antara perawat dan klien. Dalam analisa proses interaksi perlu dilakukan pencatatan dan
pelaporan. Pencatatan dan pelaporan ini digunakan sebagai alat komunikasi antar tim
keperawatan dan tim kesehatan. Yang penting dicatat dan dilaporkan yaitu pola perilaku dan
hubungan interpersonal antara perawat dan klien. Adapun macamnya catatan tersebut yaitu
catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien dan resume.
Adapaun komponen dari analisa proses interaksi adalah komunikasi verbal dan non-verbal
perawat dan klien, analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi
yang dapat dilakukan perawat, analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan
komunikasi klien, analisa makna dan rasional dari komunikasi, kesan atau evaluasi terhadap
efektivitas dari komunikasi , dan rencana lanjutan tindakan keperawatan
Tujuan analisa proses interaksi yaitu untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
mendengar, sebagai sarana untuk belajar, membantu meningkatkan pemenuhan kebutuhan
klien, mempermudah dalam perkembangan dan perubahan pendekatan perawat, serta
membantu untuk merencanakan tindakan keperawatan.
Berikut contohnya :
Inisial Klien : Tn. T
Usia : 22 tahun
Nama Mahasiswa : Tyas Dwi Rahmadhani
Status interaksi perawat-klien : Ke-1 (Fase perkenalan)
Hari / Tanggal : Selasa, 11 April 2017
Jam : 14.00 WIB
Ruang : Mawar
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berhadapan antara perawat dan klien
Deskripsi klien : Penampilan klien terlihat kurang rapi, wajah tampak lesu.
Tujuan : Membina hubungan percaya antara perawat dan klien
Tahap 1
a) Komunikasi Verbal
P : Selamat Pagi, Mas.
K : Selamat pagi
P : Perkenalkan saya Ners Tyas dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang
sementara sedang praktik disini. Kalau boleh tahu nama Mas siapa ya ?
K : Saya Tae, tapi saya sering dipanggil V
P : Baiklah, kalau begitu saya akan memanggil Mas V ya ?
K : Ya
b) Komunikasi Non Verbal
P : Duduk berhadapan dengan K sambil tersenyum
K : Melihat ke arah depan dan menatap P dan tidak membalas senyuman
P : Mengarahkan tangan untuk berjabat tangan dengan K sambil tersenyum dan sikap terbuka
K : Membalas jabat tangan dari P dengan ragu
P : Masih duduk berhadan dengan K sambil tersenyum
K : Tatapan mata ke P
c) Analisa berfokus pada Klien
Merasa terganggu disapa oleh P
Klien duduk berhadapan dengan P, kurang tertarik dengan percakapan dan terlihat ragu saat
membalas jabat tangan P
d) Analisa berfokus pada Perawat
Merasa ragu apakah K akan membalas sapanya
Berharap dapat melanjutkan percakapan
P merasa lega karena merasa diterima oleh K meskipun kurang tertarik dengan percakapan
e) Rasional
Awal interaksi sangat penting untuk membina hubungan baik untuk tahap selanjutnya
Perkenalan diharapkan dapat meningkatkan hubungan saling percaya

Tahap II
a) Komunikasi verbal
P : Mas V, apakah mas tidak keberatan jika kita sekarang akan berbicara sedikit tentang
perasaan mas V saat ini ? saya siap untuk mendengarkan sesuatu yang ingin mas V
sampaikan.
K : Ya
P : Kalau boleh tahu, apakah mas V masih ingat kenapa mas dirawat dirumah sakit ini ?
K : Ya
P : Bisa mas V cerita sama saya ?
K : Saya sering mendengar suara perempuan yang memanggil-manggil nama saya. Saat
mendengar suara itu, saya marah dan mengamuk. Akhirnya sama keluarga saya dibawa
kerumah sakit ini.
b) Komunikasi Non Verbal
P : Memandang K dan tersenyum
K : Memandang P dengan sedikit ragu
P : Bersikap terbuka dan memandang K
K : Memandang P, terlihat ragu
P : Bersikap terbuka dan memandang K
K : Memandang P dan berfikir
c) Analisa berfokus pada Klien
Klien nampak kurang menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan
Klien nampak ingin menceritakan perasaannya saat ini
d) Analisa berfokus pada Perawat
Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan K
Ingin mengetahui keadaan K saat ini
e) Rasional
Perlu persetujuan klien untuk melakukan suatu komunikasi yang berlandasakan
kepercayaan
Mencari masalah utama yang dialami klien untuk menemukan intervensi yang tepat
Tahap III
a) Komunikasi verbal
P : Apakah sekarang masih sering mendengar suara perempuan itu ?
K : Ya
P : Kapan mas V dapat mendengarkan suara itu ?
K : Saat ingin tidur
P : Saat mas V mendengarkan suara itu, bagaimana perasaan mas ?
K : Saya merasa tertekan, dan ingin marah.
b) Komunikasi Non Verbal
P : Mempertahankan kontak mata dan tersenyum
K : Memandang P
P : Mempertahankan kontak mata dan tersenyum
K : Memandang P dan berfikir
P : Bersikap terbuka dan memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P dan berfikir
c) Analisa berfokus pada Klien
Klien nampak ingin menceritakan perasaannya saat ini
d) Analisa berfokus pada Perawat
Ingin mengetahui keadaan K saat ini
e) Rasional
Mencari masalah utama yang dialami klien untuk menemukan intervensi yang tepat
Tahap IV
a) Komunikasi verbal
P : Apakah mas V mau saya beritahu agar mas V tidak mendengar suara itu lagi ? tapi nanti
langsung tidak dapat mendengar suara perempuan itu lagi, namun sedikit demi sedikit mas V
bisa menghilangkan suara itu. Tentunya juga dengan tekad yang kuat dari dalam diri mas V
untuk tidak mendengarkan suara itu.
K : Ya, saya mau
P : Kalau begitu saya akan beritahu. Jika saat mas V mendengar suara itu, mas V coba
mengatakan bahwa suara perempuan yang mas V dengar itu tidak nyata. Mas V bisa
mengatakan pada diri mas V "Ini tidak nyata" dan mengulang-ulangnya sampai mas V tidak
mendengar suara itu lagi.
K : Ya, akan saya coba
P : Bagus, itu sangat baik untuk dicoba. Baiklah kalau begitu saya rasa cukup untuk
percakapan hari ini. Terimakasih atas waktu yang mas V berikan. Apakah besok pukul 09.00
pagi saya boleh bercakap-cakap lagi dengan mas V seperti sekarang ini ?
K : Ya, boleh
P : Terimakasih mas V. Untuk sekarang silahkan mas V istirahat kembali dan tetap semangat
ya mas. Saya yakin jika mas V mau berusaha suara itu akan hilang.
K : Ya, sama-sama saya juga berterimakasih
b) Komunikasi Non Verbal
P : Mempertahankan kontak mata dan tersenyum
K : Memandang P
P : Mempertahankan kontak mata dan tersenyum
K : Memandang P
P : Berjabat tangan dengan K dan tersenyum
K : Memandang P, membalas senyum P, dan menjabat tangan P
c) Analisa berfokus pada Klien
Klien tidak keberatan dengan perbincangan selanjutnya
Klien mau menerima saran perawat
d) Analisa berfokus pada Perawat
Berusaha memberikan saran untuk mengatasi masalah klien
Tidak memaksakan diri untuk bertanya lebih lanjut tentang masalah K
Merasa bahwa dengan mengakhiri percakapan adalah tepat agar klien dapat istirahat
e) Rasional
Menunjukkan perhatian adalah awal yang baik untuk menjalin hubungan yang baik
Dengan adanya perjanjian pembicaraan selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan
intervensi yang sudah dilakukan
"

169. Ferly Anas Priambodo

pada : 11 April 2017

" Definisi
Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi, dengan demikian, API
adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Komponen
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
c. Analisis berpusat pada perawat
d. Analisis berpusat pada pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
Tujuan
a. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
b. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
c. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
d. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
f. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Analisa Proses Interaksi


Nama Mahasiswa : Ferly Anas Priambodo
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 07.30 WIB
Inisial Klien : An. N
Status Interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Orientasi kerja, terminasi)
Lingkungan : Ruang Jiwa RSJ. Menur
Deskripsi Klien : Klien hanya duduk di bawah meja, dan dibelakang kursi, menutup diri dan
tidak mau bergaul dengan yang lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mau bersosialisasi dengan yang lain

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Kak Ferly, saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini. Nama adek siapa?
K : ...
P : Adek tidak usah takut, kakak di sini ingin membantu adek dalam menyelesaikan masalah.
Tapi sebelumnya kakak ingin bercakap-cakap sebentar dengan adek. Bagaimana adek?
Komunikasi Non Verbal
K : Klien tambah menunduk dengan merapatkan kedua lutunya dan ditekuk ke dada
P : Mempertahankan kontak mata, mengulang apa yang ditanyakan.
P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan.
K : Diam, mulai melihat dan mengamati perawat.
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien.
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.
2. Komunikasi Verbal
K : Benar kakak mau membantu saya?
P : Benar adek, sebelumnya boleh saya tahu nama adek siapa? Senang dipanggil siapa?
K : Nama saya Nurul Firdaus, senang dipanggil Nurul.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K : Mulai kontak mata dengan perawat dan mengungkapkan kata-kata dengan pelan
K : Bicara tetap pelan, ekspresi wajah datar dan terlihat sedih.
P : Memandang klien, tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum
Rasional
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertejuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.
3. Komunikasi Verbal
P : Baiklah kakak akan memanggil Nurul, nanti kita akan berbicara mengenai masalah Nurul
selama 10 menit, Nurul ingin bicara di sini atau di tempat lain?
K : Di sini saja kak.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap dan memperhatikan klien, sikap terbuka.
K : ekspresi datar, bicara pelan dan terlihat malas.
Rasional
Kontrak waktu dan tempat dibutuhkan agar pasien dengan permasalahan jiwa bisa nyaman
dengan lingkungan yang diinginkan, sehingga pasien bisa mengungkapkan masalah yang
terjadi.
4. Komunikasi Verbal
P : Apa yang Nurul rasakan selama tinggal di rumah sakit ini?
K : Sepi kak, tidak ada yang bisa di ajak bermain. Semua jahat.

Komunikasi Non Verbal


K : Melihat lingkungan sekitar, suara pelan.
P : Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien.
5. Komunikasi Verbal
P : Apa yang dimaksud dengan sepi Nurul? Apakah Nurul merasa tidak nyaman berada di
sini?
K : Saya tidak mempunyai teman suster, jadi saya suka duduk dibawah meja ini untuk
bersembunyi.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap pasien, memperhatikan pasien.
K : Mulai menceritakan perasaan, suara pelan, terlihat sedih.

Rasional
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata-kata ide atau pikiran pasien yang
tidakjelas atau meminta klien menjelaskan artinya.
6. Komunikasi Verbal
P : Mengapa Nurul tidak mempunyai teman? Apa yang membuat Nurul tidak mau berteman
dengan yang lain?
K : Saya tidak ingin mereka menghina saya. Mereka semua jahat kak
Komunikasi Non Verbal
K : suara pelan, sedikit menunduk.
P : sikap terbuka, empati, mendengarkan
Rasional
Sikap terbuka dan empati perawat kepada pasien, terutama pasien anak-anak akan
meningkatkan rasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
7. Komunikasi Verbal
P : Menghina kenapa Nurul? Apakah adek tidak merasa kesepian kalau tidak punya teman?
K : Pasti mereka akan menghina karena saya tidak lulus.
P : Apakah ada yang pernah menghina Nurul sebelumnya?
K : Tidak ada.
P : Lalu kenapa Nurul bisa berpikir demikian?
K : Ya saya tidak tahu.
Komunikasi Non Verbal
P : Menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K : Mulai menunduk, suara semakin pelan, terlihat sedih.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul bersama pasien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk berinteraksi.
8. Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya, Nurul merasa kalau teman-teman akan menghina adek kalau berteman
dengan mereka?
K : Iya kak.
P : Terus menurut Nurul apakah kakak juga akan menghina Nurul?
K : Tidak kak.
P : Mengapa Nurul berpikiran seperti itu?
K : Karena kakak mau mendengarkan Nurul.

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K : Mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan perawat.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
9. Komunikasi Verbal
P : Nurul kan takut dengan teman, lalu apakah Nurul tidak menganggap kakak ini seorang
teman?
K : Iya ya, kakak juga teman.
P : Kalau begitu sekarang apa yang Nurul pikirkan dengan seorang teman?
K : Saya tidak tahu kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
K : Menjawab pertanyaan, intonasi pelan.
P : Mendengarkan, kontak mata dan tersenyum.
Rasional
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya.
10. Komunikasi Verbal
P : Jadi begini Nurul, tidak selalu teman itu jahat, teman juga bisa menjadi tempat bercerita,
seperti kakak sekarang. Apakah Nurul masih tidak ingin mempunyai teman?
K : (hanya diam tidak menjawab)

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, sedikit membungkuk, menepuk pundak, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, mencoba mencerna apa yang dikatakan perawat
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
11. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul tidak apa-apa, sekarang apakah Nurul mau untuk mencoba memiliki
seorang teman? Kakak akan membantu Nurul.
K : (mengangguk)
Komunikasi Non Verbal
P : Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
K : mendengarkan, sikap terbuka.
Rasional
Memberi kesempatan kepada klien untuk menentukan apa yang diinginkan, namun tetap
dengan dukungan dari perawat agar tujuan dapat tercapai.
12. Komunikasi Verbal
P : Sebelum Nurul mencari seorang teman, Nurul harus belajar untuk berkenalan dengan
seorang teman dulu. Bagaimana Nurul?
K : Iya kakak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, tersenyum.
K : mendengarkan, kontak mata dan mulai mengikuti perawat

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien.

13. Komunikasi Verbal


P : Jadi begini Nurul, untuk berkenalan dengan orang lain kita harus menyebutkan nama kita
dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya begini, nama saya Ferly Anas Priambodo,
saya senang dipanggil Ferly. Sekarang coba Nurul menirukan saya.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul.
P : Iya bagus Nurul.
Komunikasi Non Verbal
K : Diam, memperhatikan perawat dan mulai mengikuti apa yang dicontohkan perawat.
P : Mendengarkan, sikap terbuka dan sabar untuk mengajari pasien.

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
14. Komunikasi Verbal
P : Nurul sudah memperkenalkan diri kepada orang lain, sekarang berikutnya Nurul harus
menanyakan nama orang lain dan dia senang dipanggil apa? Kakak contohkan ya, Adek
namanya siapa? Senang dipanggil siapa adek? Sekarang coba Nurul yang melakukan!
K : Adek namanya siapa? Senang dipanggil apa adek?
P : Wah bagus Nurul, sekarang coba Nurul ulangi dari yang pertama hingga yang terakhir.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul. Nama adek siapa? Senang
dipanggil siapa?
P : Halo Nurul, nama saya Kak Anas, saya senang dipanggil Anas.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
15. Komunikasi Verbal
P : Wah bagus sekali Nurul, tepuk tangan untuk Adek Nurul.
K : (bertepuk tangan dan tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Pujian dan dukungan dapat meningkatkan harga diri seseorang

16. Komunikasi Verbal


P : Nah tadi kan sudah saling memperkenalkan nama, Nurul tahu tidak setelahnya apa?
K : Tidak tahu Kak.
P : Setelah memperkenalkan diri, Nurul harus bertanya-tanya kepada orang tersebut, mungkin
hobinya, tempat tinggalnya, keluarganya.
K : Iya Kak Ferly, lalu apalagi kak?
P : Sepertinya masih itu saja Nurul, karena Nurul baru berkenalan pertama kali.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat, mulai tertarik dengan metode perawat.
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
18. Komunikasi Verbal
P : Nurul tadi sudah belajar cara berkenalan dengan orang lain, bagaimana perasaan Nurul
sekarang?
K : Senang Kak, tapi Nurul masih takut.
P : Nurul takut kenapa?
K : Nurul takut mereka akan menghina saya.
P : Nurul tidak boleh berpikiran begitu dulu, Nurul kan belum mencoba. Jadi apakah Nurul
ingin mencoba besok?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk dan mengelus pundak klien.
K : Berpikir dan mengungkapkan perasaan.
Rasional
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.
19. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul sudah 10 menit, sesuai dengan kesepakatan kita tadi, jadi percakapan kita
bisa diakhiri ya. Tidak apa-apa kan Nurul?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Melibatkan pasien untuk menentukan langkah berikutnya akan membuat pasien lebih
dihargai.
20. Komunikasi Verbal
P : Nurul kita akan ketemu lagi nanti jam 14.00 WIB di sini lagi ya untuk latihan berbicara
dengan orang lain, sekarang Nurul bisa melakukan kegiatan yang lain atau beristirahat.
K : Iya Kak.
P : Ayo keluar dari bawah meja sana Nurul, Kakak antar ke tempat tidur.
K : Baik kak
P : Baiklah Kak Ferly pergi dulu ya, selamat pagi Nurul.
K : Pagi Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

Analisa Berfokus pada Perawat


1. Berharap klien bisa kooperatif terhadap perawat
2. Berharap klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
3. Berharap klien bisa bercerita akan masalahnya dengan jelas
4. Berharap klien dapat mempercayai perawat dan merasa aman untuk berkomunikasi dengan
perawat
5. Berharap klien bisa menerima saran akan masalahnya yang diberikan oleh perawat dan
mau melakukan saran tersebut.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Klien bisa lebih terbuka akan masalahnya terhadap perawat.
2. Klien diharapkan lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Klien mengungkapkan atau bercerita tentang masalahnya dengan jelas dan benar kepada
perawat
4. Klien merasa senang dan bahagia karena bisa mencoba untuk bersosialisasi dengan orang
sekitar
5. Klien tidak menutup diri dari lingkungan sekitar"

170. Bunga Nur Rahmawati

pada : 11 April 2017

"Inisial Pasien: TN. J


Pekerjaan: Mahasiswa
Nama Mahasiswa: Riko
Status interaksi perawatpasien: II (Fase Kerja)
Tanggal: Senin, 13 juni 2016
Lingkungan: Suasana yang sedikit agak mendung, akan hujan
Waktu: 15.00 WIB
Deskripsi Pasien: Klien duduk di teras bangsal merpati
Tempat: Taman Mawar, RSJ Lawang
Tujuan Interaksi: Klien mampu mengontrol rasa kegelisahan dan tertekan karena merasa akan
disiksa jika nilainya turun, serta mampu menerima saran dari perawat
Masalah Keperawatan: risiko perilaku kekerasan
Keterangan:
Ns: Riko
K: Tn. J

Percakapan antara Perawat dengan Klien:


1. Komunikasi Verbal
Ns: Selamat pagi Tn. J boleh saya duduk disamping kamu?
K: Iya silahkan Riko.
Ns: Kamu udah sarapan J?
K: Ya Riko cuma sedikit. Saya tidak nafsu makan.
Ns: Mengapa wajah kamu murung J?
K: Saya bingung Riko, dan saya tidak tenang.

Komunikasi Non Verbal


P: Tersenyum pada klien, kemudian duduk di samping klien.
K: Wajah klien nampak datar.
P: Mengulurkan tangan, kemudian menepuk dengan pundak klien
K: Klien terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Analisis Berpusat pada Perawat:


P: Perawat merasa canggung akan kehadirannya. Sejenak perawat diam untuk menganalisa
perasaan klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


K: Klien merespon perawat dengan perasaan yang seolah-olah memikirkan sesutu.

Rasional: mengucapkan salam merupakan awal yang baik agar terbina hubungan saling
percaya antara perawat dengan klien.

2. Komunikasi Verbal
Ns: Bagaimana J kabarnya hari ini? Semalam apakah tidurnya nyenyak dan pulas?
K: Aku ngak bisa tidur Ko. Kemarin saya bermimpi ada yang menghampiri saya ketika saya
tidur, yaitu bapak ibuk saya.

Komunikasi Non Verbal:


Ns: Menatap klien dengan heran dan penuh tanya.
K: Klien merasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berusaha mengetahui keadaan klien, serta berusaha untuk mencari tau masalah yang
membuat klien gelisah

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien berusaha mengungkapkan apa yang dialaminya kepada perawat. Dan mulai percaya

Rasional: Perawat mencoba menanyakan kondisi klien saat ini untuk menggali perasaan dan
kondisi klien.

3. Komunikasi Verbal:
Ns: Kenapa orang tuamu? Apa masalahmu sampai orang tuamu masuk ke mimpimu??
K: Dia, memukuli aku. Karena nilai semester ini turun. Sebelum aku masuk RS orang tua ku
mengancam jika nilaiku tidak bagus aku akan dipukuli disiksa, karena selama aku tk-kuliah
baru ini aku mendapat nilai jelek.
Ns: Apakah kau sempat berbicara pada mereka, atau mungkin melakukan semacam
pembelaan?
K: Aku tidak berbicara dengan orangtua ku, aku diam Ko.
Ns: Apa selama ini orang tuamu hanya menuntut kamu perfect, sehingga masalah sekecil ini
dibesarkan?, padahal hidup sejatinya tidak menuntut untuk mencari nilai tertinggi, tapi
menjadi terbaik
K: sepertinya begitu. Saya merasa bersalah, ngak tau harus ngapain Riko

Komunikasi Verbal:
Ns: Menatap klien dengan serius, untuk mengetahui akar permasalahan.
K: Klien menatap perawat dan menunjukkan rasa takut .

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berharap melanjutkan interaksi dengan klien dapat berlanjut.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mulai terbuka untuk mengungkapkan apa yang sedang dialami dalam mimpinya
semalam.

Rasional: Perawat bertanya kepada klien untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dialami
oleh klien, agar dapat memberikan saran ataupun masukan

4. Komunikasi Verbal:
Ns: Tapi apakah hanya karena nilai bisa jadi seperti itu?, kamu anak lelaki satu-satunya lo,
jika kamu seperti ini terus bagaimana nasip orang tuamu? Saya yakin orang tuamu sayang
kamu dan saya yakin itu semua hanya gertakan mereka, karena mereka takut kamu gagal,
padahal gagal kan keberhasilan yang tertunda, sebelumnya apa kamu juga rutin beribadah J?
K: ngak tau juga Riko, tapi apa kamu yakin orang tua saya masih sayang sama saya?, orang
tua saya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, saya dituntut untuk bisa ini dan itu, jika gagal
orang tua saya mengancam akan memukul dan menyiksa saya. Saking sibuknya terkadang
baik saya ataupun orang tua saya jarang beribadah. Hidupku ngak tenang riko. Banyak harta
tapi miskin iman. Aku takut sekali jika bertemu orang tuaku, selama ini aku belum pernah
cerita ke mereka kalo nilaiku turun, tapi aku ngak tau kalo mereka tau dari orang lain

Komunikasi Non Verbal:


Ns: Kontak mata dengan klien, dan menunjukkan sikap serius dan senantiasa mendengarkan
keluh kesah.
K: Menatap perawat kemudian menangis
Analisis Berpusat pada Perawat:
Sertia mendengarkan keluh kesah yang diungkapkan klien

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan keluh kesahnya dengan perasaan yang sangat bersalah, bingung dan
seakan akan apa yang telah terjadi tidak termaafkan dan dimengerti oleh orang tuanya.

Rasional: Perawat menggali pertanyaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang
menyebabkan klien merasa bingung, gelisah.

5. Komunikasi Verbal:
Ns: J, saya yakin tidak ada manusia yang tidak akan pernah sempurna, kita sama-sama
mahasiswa. Sama-sama dituntut oleh orang tua, pihak kampus, dll ini dan itu. Namun mereka
juga harus menyadari sekali lagi kalo manusia itu ngak sempurna J. ketika kamu jatuh di satu
sisi aku jamin Tuhan pasti kasih kamu kelebihan di sisi lain. Nilai naik turun di perkuliahan
adalah hal biasa, yakinkan orang tuamu J, kalau kamu masih takut kamu bisa ajak orang
tuamu berkonsultasi, cobalah beribadah agar hidupmu lebih tenang, jangan hanya mengejar
dunia J, karena kita pasti mati. Kalau orang tuamu ngak sayang kamu saya yakin kamu ngak
akan disekolahkan sampai kuliah. Aku yakin itu hanya gertakan orang tua mu J agar kamu
berhasil. Dan ingatlah J kunci kebahagiaan sejati adalah kejujuran dan ketaatan
K: Iya Riko. Terima kasih atas sarannya. Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan rajin
beribadah, jujur dan mulai terbuka dengan siapa saja.
Ns: Begitu lebih baik J. Wah tidak terasa sudah hampir waktunya makan malam. Ayo J kita
bergegas ke ruang makan, lekas sholat sehabis makan.
K: Iya Riko. Saya juga mulai lapar, kamu lapar ngak?.
Ns: Terima kasih J telah meluangkan waktumu untuk ngobrol dengan saya.
K: Ya Ko sama-sama.

Komunikasi Non Verbal:


Ns: Memberikan saran pada klien dengan mimik yang tegas, namun bernada rendah kepada
klien, dan tetap menjaga perasaan klien.
Ns: Menggandeng tangan klien seraya memberikan semangat baru dan bergegas menuju ke
ruang makan
K: Klien mulai melupakan kesedihan dan beban yang ia rasakan.
K: Klien juga menggandeng tangan perawat bergegas menuju ke ruang makan, untuk makan
malam.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Berusaha memberi saran, motivasi klien agar semangat menjalani hidup, agar hidup klien
menjadi lebih baik.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien menunjukkan respon positif pada perawat ketika perawat memberikan saran atas
masalahnya.

Rasional: Perawat memberikan saran agar klien tidak berlarut-larut dalam perasaan bersalah,
gelisah dan tertekan atas kejadian yang dialaminya.

Evaluasi:
Komunikasi antara klien dan perawat berjalan dengan baik, sehingga perawat dapat memberi
masukan dan saran dengan mudah, serta klien berespon positif, menerima saran agar
masalahnya cepat selesai.
"

171. FINA AINUR ROHMAH

pada : 11 April 2017

"A. Pengertian Analisa Proses Interaksi (API)


Analisis Proses Interaksi (API) merupakan upaya yang dilakukan perawat untuk memahami
interaksi dengan klien. Hal ini dilakukan dengan cara meluangkan waktu yang lebih lama
pada kegiatan sosio-emosional dalam tahapan keseimbangan,dan begitu pula sebaliknya. API
juga dapat meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien. Ada beberapa aspek
yang penting untuk di catat dalam keperawatan jiwa yaitu pola perilaku dan hubungan
interpersonal perawat-klien. Catatan itu mengenai perkembangan (proses keperawatan), dan
catatan hubungan perawat-klien. Catatan hubungan perawat-klien merupakan interaksi yang
terjadi selama perawat berhubungan dengan individu klien, kelompok klien, dan terapi
modalitas keperawatan. Ada juga catatan verbal yang berupa video tape, catatan garis besar,
dan catatan interaksi. Komponen API terdiri dari :
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapt
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 s/d 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
B. Percakapan semu antara perawat dengan klien dan analisa proses interaksi (API)
Masalah Keperawatan : Waham Kebesaran
Nama mahasiswa : Fina Ainur Rohmah
Tanggal : 7 April 2017
Waktu : 08.00-08.30
Tempat : Ruang Melati RSJ Menur Surabaya
Nama Klien : Ny. Indah Desi Pertiwi
Interaksi ke : 1 (Fase perkenalan)
Lingkungan : Suasana tenang
Deskripsi pasien : Rambut acak-acakan, penampilan kurang rapi, baju kumuh, menunduk,
terdiam
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahannya

1. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL


P : Selamat sore bu, boleh saya duduk disamping ibu? (memandang Klien dan senyum)
K : (Ekspresi datar). Ya ( Memandang K dan ekspresi tetap datar)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K, merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekspresikan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannnya
RASIONAL
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya
2. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Wah, suasana pagi ini sangat indah ya bu terlihat cerah sekali ( Memandang ke halaman
samil melirik K)
K : (diam. Ikut melihat ke halaman , dan menunduk lagi)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin memulai percakapan dengan topik ringan seelum masuk ke kondisi Klien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Klien memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap Perawat
RASIONAL
Topik ringan aklan memudahkan interaksi lebih lanjut
3. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P: Oh ya, Bu perkenalkan saya Fina mahasiswa yang sedang praktek disini dan saya yang
akan merawat Ibu. (Memandang Klien sambal menjulurkan tangan ke Klien)
K: (diam. Tanpa memandang perawat;, menerima uluran tangan perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat merasa bahwa Klien harus dierikan penjelasan tentang kedatangan Perawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien masih memerikan tanggapan secara ragu-ragu
RASIONAL
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
4. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P: Ibu namanya siapa? (masih menjabat tangan pasien)
K: Indah Desi Pertiwi. (menyebut nama dan menarik kembali tangannya)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin tahu nama klien, Perawat merasa klienenggan berkenalan
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien ragu-ragu, Klien merasa perkenalan hanya formalitas saja
5. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P: Ibu senangnya dipanggil dengan nama apa? (memadang klien)
K: Desi (melihat ke perawat dan menjawab singkat lalu menunduk lagi)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin menjalin kedekatan dengan klien, senang walaupun klien jawabnya singkat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien mencoba mengingat nama yang disukainya, mulai tertarik dengan perkenalan perawat
RASIONAL
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

6. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL


P : Wah enak kalo saya panggil bu Desi. Ibu asalnya dari mana bu? (memandang klien sambal
tersenyum)
K: Semarang (menunduk dan berpikir, kemudian menjawab dengan menoleh ke perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mencoba mengakrabkan suasana, merasa pertanyaannya ke klien mendapatkan
respon
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien berpikir sejenak, dan mengingat-ingat, klien senang karena ingat dengan daerah
asalnya
RASIONAL
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien,
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien.

7. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL


P : lumayan jauh ya bu, Ibu sudah berapa lama tinggal disini? (memandang klien sambal
tersenyum)
K: Lama. Lima belas tahun (bicara tanpa menoleh ke perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mulai mengkaji data umum, perawat khawatir kalu pertanyaannya menyinggung
klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien berpikir dan berusaha mengingat, klien mencoba mengingat keadaan yang telah
dijalaninya
RASIONAL
Lama rawat menentukan apakahklien kronis atau akut
8. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Ibu umurnya berapa? (mendekatkan diri ke klien)
K: mmmm... 57 tahun (menoleh ke halaman dan terdiam lama, lalu menjawab pertanyaan
perawat)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mulai mengkaji daya ingat klien, perawat merasa pertanyaannya sudah dijawab jelas
oleh klien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien berusaha mengingat-ingat, klien menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
RASIONAL
Umur mempengaruhi daya ingat klien.
9. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Ibu pernah mengamuk? (bertanya perlahan)
K: Nggak, nggak. saya suka ngelamun Enak sendirian. Kakak saya sudah meninggal tapi
hidup lagi. Itu dia (menunjuk kehalaman)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat menggali lebih jauh alasan pasien dirawat, kaget dan sadar kalua pasien mengalami
halusinasi
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien mengingat-ingat dan mengalami halusinasi
RASIONAL
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
10. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : - (masih kaget dan memperhatikan klien)
K: Kakak saya orangnya sukses sayang mati, anak saya tujuh belas semuanya di Jerman.
Saya professor di UI (menunjuk ke halaman dan nyerocos)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mendiamkan karena belum meneukan pertanyaan yang tepat untuk klien, perawat
menemukan flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien melihat kakaknya dan mencoba menceritakan pada perawat, klien teringat kondisi
keluarganya
RASIONAL
Dengan diam therapeutic, klienmerasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya
11. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Ibu kegiatan sehari-harinya apa bu? (menepuk bahu klien)
K: Mandi, makan, mmmm ya itu (menoleh keperawat dan menggaruk-garuk kepalanya)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat ingin mengakhiri fase 1
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien mengingat-ingat nama perawat
RASIONAL
Mengalihan agar klien tidak larut dalam waham dan halusinasinya.
12. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Bu Desi kita tadi sudah berkenalan, masih ingat nama saya? (memandang klien dan
senyum)
K: Fina
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat mencoba mengalihkan terkait waham, perawat senang pasien dapat beralih
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien teralih karena pertanyaan baru keluarganya, klien bingung yang dilakukannya sehari-
hari
RASIONAL
Evaluasi fase I berhasil jika Klien dapat mengingat nama Perawat sehingga nantinya terjalin
trust
13. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan Bu Desi. Bagaimana kalau selesai makan
kita ngobrol lagi, Sebentar saja kok, ya cukup 20 menit saja. (tersenyum)
K: boleh mbak. (tersenyum)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat memberikan reinforcement pada klien, perawat senang karena klien mau
menentukan kontrak berikutnya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien senang diberikan reinforcement, klien ikut mentukan kontrak
RASIONAL
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak
14. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON-VERBAL
P : Terima kasih atas kesediaan ibu desi untuk ngobrol dengan saya. Selamat sore bu
(menepuk bahu klien dan mengulurkan tangan)
K: ya, ya.. sore (tersenyum lalu menunduk)
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
Perawat menutup fase 1, perawat senang karena klien mau berinteraksi dengannya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
Klien menunjukkan rasa percaya kepada perawat, dan menyambut salam
RASIONAL
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien
Evaluasi : Komunikasi berjalan dengan baik, klien terbuka dengan perawat atas
permasalahannya"
172. Fenny Eka Juniarti

pada : 11 April 2017

"A. Pengertian
Analisa Proses Interaksi adalah suatu cara yang dilakukan oleh perawat yang melibatkan
klien agar klien dapat memahami suatu interaksi. Di dalam API menggunakan bahasa
komunikasi yaitu komunikasi terapeutik. Analisa ini mencakup 4 hal yaitu komunikasi
verbal, komunikasi non verbal, analisis berpusat pada perawat, analisis berpusat pada klien,
dan rasional.
Tujuan dari API sendiri adalah
1. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi supervisor / pembimbing untuk
memberi arahan
2. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
3. Meningkatkan kemampuan mendengar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
B. Percakapan API
- Nama klien: Ny. R
- Hari/ tanggal: Selasa, 11 April 2017
- Tempat: Ruang Melati Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
- Lingkungan: Kamar RSJ Menur, berhadapan dengan perawat
- Deskripsi klien: Klien merenung, pakaian kotor, rambut berantakan, kotor, bau mulut.
- Status interaksi: Pertemuan I (perkenalan)
- Tujuan: defisit perawatan diri klien teratasi

1. Komunikasi Verbal:
P: Selamat pagi bu, perkenalkan saya Ners Fenny. Disini saya akan merawat ibu dalam
beberapa hari kedepan. Dikarenakan Ners L ijin tidak masuk untuk beberapa hari ke depan
K: Selamat pagi mbak
P: Kalau boleh tau dengan Ibu siapa?
K: Panggil saya Ny. R

Komunikasi non verbal:


P: Tersenyum dan menatap klien
K: Tersenyum dan menjawab salam
P: Menatap klien dan menjulurkan tangan
K: Tersenyum dan berjabat tangan

Analisa berpusat pada perawat:


Mencoba membina hubungan dan membuka interaksi

Analisa berpusat pada klien:


Dapat menerima proses interaksi dan klien menyadari kehadiran perawat

Rasional:
Dengan mengucapkan salam diharapkan klien mau berkenalan dengan perawat

2. Komunikasi Verbal:
P: Bolehkah saya duduk disini dan berbincang-bincang dengan Ibu?
K: Baik Ners

Komunikasi non verbal:


P: Menghampiri klien
K: Tersenyum

Analisa berpusat pada perawat:


Meminta persetujuan klien

Analisa berpusat pada klien:


Memperhatikan pertanyaan perawat
Rasional:
Memberikan kesempatan pada klien untuk memutuskan tindakan

3. Komunikasi Verbal:
P: Bagaimana perasaan ibu sekarang? Baik-baik saja kah bu?
K: Saya sedih ners
P: Lo ibu kenapa sedih? Ibu gaboleh sedih. Ibu harus ceria selalu
K: -

Komunikasi non verbal:


P: Menatap mata klien dengan tersenyum
K: Sedih menatap ke arah bawah
P: Memandang wajah klien
K: Melamun dan menunduk

Analisa berpusat pada perawat:


Berusaha dan menunjukkan perhatian serta mencari tahu tentang keadaan klien

Analisa berpusat pada klien:


Berhasil masuk ke dalam interaksi dan berani bercerita

Rasional:
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan nya

4. Komunikasi Verbal:
P: Jangan sedih ya ibu kalau ibu sedih terus nanti saya ikutan sedih
K: Baiklah
P: Nah bagus ibu. Sekarang jadwal ibu untuk mandi yaa
K: Gamau ners

Komunikasi non verbal:


P: Menepuk pundak klien
K: Menunduk
P: Tersenyum sambil melihat jam
K: Menggelengkan kepala

Analisa berpusat pada perawat:


Menunjukkan perhatian pada klien

Analisa berpusat pada klien:


Menunjukkan adanya perhatian terhadap pertanyaan yang diajukan oleh perawat

Rasional:
Perawat menunjukkan perhatian serta empati agar klien merasa diperhatikan

5. Komunikasi Verbal:
P: Lo kenapa ibu gamau mandi?
K: Saya mau mandi kalau Ners L yang kesini dan merawat saya ners
P: Tetapi dengan saya kan sama aja ibu. Alangkah baiknya ibu mandi terlebih dahulu agar ibu
merasa nyaman, wangi, penampilan ibu rapi bersih dan perasaan ibu senang kembali. Kalau
ibu tidak mau mandi nanti Ners L tidak kembali dan tidak mau merawat ibu lagi karena ibu
gamau mandi
K: Begitu ya ners....... baiklah saya nanti akan mandi agar Ners L cepat kembali dan merawat
saya lagi

Komunikasi non verbal:


P: Memandangi klien, bicara santai
K: Mengalihkan pandangan ke arah lain
P: Menatap mata, bicara pelan dan jelas
K: kontak mata dengan ners

Analisa berpusat pada perawat:


Memberikan informasi serta rayuan atau ajakan untuk memenuhi tindakan keperawatan

Analisa berpusat pada klien:


Mau mengikuti apa yang disarankan oleh perawat

Rasional:
Memberikan dorongan dan memancing klien untuk dapat masuk dalam proses interaksi agra
berguna untuk klien

6. Komunikasi Verbal:
P: Yasudah bu, saya permisi terlebih dahulu. Nanti saya akan kembali buat mengecek ibu
apakah sudah mandi atau belum. Terimakasih ibu telah mau berbincang-bincang dengan saya.
Sampai bertemu lagi ibu
K: Baik Ners

Komunikasi non verbal:


P: Tersenyum, menatap klien dan menjabat tangan klien
K: Menatap perawat serta membalas senyuman

Analisa berpusat pada perawat:


Mengakhiri pembicaraan dengan bersahabat

Analisa berpusat pada klien:


Klien menerima perpisahan dengan perawat

Rasional:
Jawaban klien menunjukkan keterbukaan klien pada perawat
"

173. Gifri Nur Haritsa Hidayatulla

pada : 11 April 2017

"ANALISA PROSES INTERAKSI


1. Analisa Proses Interaksi adalah alat kerja yang dipakai perawat untuk memahami interaksi
yang terjadi antara perawat dengan klien.
2. API diperlukan untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien,
mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat terhadap klien. Serta
membantu perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
3. Dalam API terdapat komponen komponen yang bertujuan untuk mempermudah dalam
proses API. Komponen komponen tersebut diantaranya
a) Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
b) Analisa dan Identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat.
c) Analisa dan identifikasi presepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
d) Analisa makna dan rasional dari komunikasi
e) Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 s/d 4
f) Rencana lanjutan tindakan keperwatan.

Inisial Klien : Tn. H Nama Mahasiswa: Gifri Nur Haritsa H


Status Interaksi perawat klien : pertemuan I (orientasi dan kerja) Tanggal : 10 April 2017
Lingkungan : Taman RSJ Jam : 10.00 WIB
Deskripsi Klien : Klien tampak bernyanyi , berbicara serta tertawa sendiri
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mengenal halusinasinya, mengenal halusinasi dengan
satu cara
P : Selamat pagi, perkenalkan saya ners Gifri Nur Haritsa H, senang dipanggil Gifri , nama
mas siapa? Sukanya dipanggil siapa?
K : Ya ners, saya Hasanudin bisa dipanggil Hasan (Menatap perawat)
P : Bagaimana perasaan Hasan sekarang? (menjaga kontak mata)
K : Senang sekali ners (Ekspresi bahagia)
P : Senangnya karena apa? (memperhatikan klien)
K : saya selalu dikerubutin fans, dan wartawan. semenjak ikut X factor saya jadi penyanyi
terkenal ners , masak nggak tau? Nggak pernah lihat TV ya? (Menganggukan kepala melihat
lingkungan sekitar)
P : Oh begitu, ya saya jarang melihat TV. Fans dan wartawan nya datang kalau Hasan lagi
apa? (sikap terbuka dan empati)
K : fans fans dan wartawan datang kalau saya sedang sendirian, tadi ini sebelum suster
kesini kan fans saya dan semua wartwan pada ngumpul. Mungkin kesempatan melihat saya
dari dekat kalau saya sedang sendirian. Tapi kadang saya risih juga kalau kemana mana selalu
dikerubutin fans dan banyak (perlahan menundukan kepala)
P : Oh jadi Hasan didatangi fans kalau lagi sendirian? Baiklah sekarang kita akan bicara
tentang fans dan para wartawan waktunya 10 menit. tempatnya dimana? (menyentuh klien
dan sedikit membungkuk)
K : Disini saja ners
P : Baiklah tadi hasan katakan selalu dikerubutin fans jika sedang sendirian. Apakah sering
dikerubutinnya?, berapa kali sehari? (mendengarkan dengan duduk berhadapan)
K : saya didatangi fans kalau sendirian, ya sering ners saya sering duduk duduk sendirian di
taman soalnya saya suka bernyanyi di taman (berfikir untuk menjawab sembari
mendengarkan)
P : Kira kira berapa sering didatangi, apa satu kali, dua kali atau setiap Hasan di taman?
(kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka)
K : ya sekitar 3 sampai 4 kali (menjawab dengan nada tinggi)
P : Biasanya pada saat kapan fans Hasan datang dan apa yang dirasakan kalau fans nya
datang? (posisi membungkuk, kontak mata dan duduk berhadapan)
K : pokoknya kalau saya di taman sendirian fans saya selalu datang suster. (menjawab dan
menatap perawat)
P : kalau begitu bagaimana perasaan Hasan ketika didatangai fans fans? (Kontak mata,
duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum, menganggukkan kepala)
K : saya sebenarnya senang jadi orang terkenal ners tapi saya juga sebel kalau terlalu sering
didatangi fans terus menerus saya kan capek (Menjawab pertanyaan dengan intonasi tinggi,
menatap perawat)
P : Hasan bilang sebel dan capek kalau didatangi fans terus menerus, selama ini apa yang
sudah Hasan lakukan untuk mengatasi itu? (Bertanya, menatap klien, bicara lebih dipertegas,
tersenyum)
K : Ya didiamkan saja, kadang saya malas ke taman biar nggak ketemu mereka (pertanyaan
dengan cepat, menatap perawat)
P : Baiklah ners punya cara untuk mengontrol fans Hasan , bagaimana kalau kita sekarang
belajar satu cara dahulu (Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk)
K : Bagaimana caranya Ners? (berfikir dan berbicara dengan keras)
P : Yang Hasan lakukan dengan tidak datang ke taman itu sudah bagus, bisa kita tingkatkan
dengan cara membuat jadwal kegiatan sehari hari yang menyenangkan dan bermanfaat
untuk Hasan dan jangan lakukan sendirian, misalnya berolahraga nanti ditemani ners atau
teman Hasan yang lain. Hasan juga bisa tidur siang biar badannya segar. Bisa Hasan lakukan?
(menatap klien, dan menganggukkan kepala)
K : Jadi nanti saya tulis jadwal ya ners sama berolahraga. saya suka main badminton ners .
Boleh, nanti saya tidur siang kalau capek main badminton (Menatap perawat, dan berbicara
dengan antusias)
P : Iya bagus sekali Hasan , nanti rencana untuk badminton dan tidur siang bisa dimasukkan
jadwal kegiatan sehari hari nanti ners bantu. Hasan mau badminton dan tidur siang jam
berapa? (Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala)
K : Jam Sepuluh aja Ners, kalau sudah selesai langsung tidur siang (Melihat perawat)
P : Baiklah, selain jam 10, badmintonnya mau jam berapa lagi? Tidur siangnya sekali saja ya
(Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, menganggukkan kepala, memegang kertas dan
pena)
K : Siang sama sore ners jam 2 sama jam 4 (menatap perawat dan melihat ke jadwal harian)
P :Ners tulis disini ya jam 10, jam 2 dan jam 4 sore Hasan l bisa latihan badminton dan tidur
siang setelah badminton pagi hari ya (Sedikit membungkukkan badan, tersenyum, memegang
kertas dan pena sambil menulis)
K : Iya Ners (Menganggukkan kepala)
P : Bagaimana perasaan Hasan setalah berbincang bincang? (Sedikit membungkukkan
badan, tersenyum)
K : Senang ners , sudah tau cara mengatasi fans (Tersenyum, kontak mata dipertahankan)
P : Bisa diulangi kembali bagaimana cara mengatasi fans yang datang? (Bertanya, intonasi
suara sedikit ditinggikan)
K : Membuat jadwal dan melakukan kegiatan yang disuka yaitu olahraga dan tidur siang agar
badan lebih segar (Menunjuk kertas dan pena yang dibawa perawat dan menggerakkan
tangan seperti bermain badminton)
P : Wah bagus sekali Hasan sudah mengerti dengan baik nanti setiap jam 10, jam 2 dan jam 4
Hasan bisa bermain badminton dan tidur siang setelah bermain badminton pagi hari.
Sekarang sudah 10 menit, kapan kita ketemu lagi? (Tersenyum dan mengacungkan jempol)
K : Nanti siang jam 2 ners (melihat jam, menatap perawat)
P : Baiklah nanti jam 2 kita ketemu lagi untuk melatih cara yang sudah saya ajarkan dan ners
akan melatih cara lain lagi untuk mengatasi fans fans itu, bagaimana? (Menganggukkan
kepala, tersenyum, kontak mata)
K : Disini saja ners (Menjawab dengan cepat, intonasi suara lebih tinggi)
P : Kita ketemu lagi nanti jam 2 sekarang Hasan bisa melakukan kegiatan yang lain, Selamat
pagi (. Berjabat tangan dengan pasien, berdiri)

Analisa berfokus pada perawat


- Berusaha membina hubungan agar saling percaya
- Meyakinkan klien agar mau membagikan apa yang diraasakan
- Berusaha memberikan saran yang positif
- Berusaha mengarahkan pemikiran klien agar rasional

Analisa berfokus pada klien


- Klien menceritakan apa yang dirasakan
- Klien mulai mengingat apa yang dirasakan
- Klien merasa diperhatikan
- Klien merespon pertanyaan perawat
- Klien mengungkapkan perasaan
"

174. Bunga Nur Rahmawati

pada : 11 April 2017

"1. 1. A. Analisa proses interaksi adalah suatu proses interaksi yang harus dilakukan oleh
perawat untuk memahami dan interaksi antara klien dengan perawat.

B. API (Analisa Proses Interaksi) ini sangat diperlukan untuk perawat sebab:
1) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi seorang perawat, sehingga dapat dengan mudah
menjalin hubungan saling percaya dengan klien
2) Dapat mempermudah perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan
3) Bagi mahasiswa, API ini juga bertujua untuk pemberian dasar belajar untuk mengkaji
kemampuan mahasiswa dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi pembimbing untuk
memberikan arahan.
C. Penjelasan tambahan yang saya ketahui tentang API (Analisa Prose Interaksi). Suatu
interaksi yang harus dilakukan perawat dengan klien agar dapat membina hubungan saling
percaya, dapat interverensi keperawatan yang tepat, sehingga proses penyembuhan pada klien
juga berjalan cepat. Adapun dalam API seyogyanya terdiri dari:
1) Komunikasi verbal dan non-verbal antara perawat dan klien
2) Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dilakukan
perawat
3) Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikais klien
4) Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas komunikasi berdasarkan data
5) Rencana tindakan lanjutan keperawatan.
Sebelum melakukan proses interaksi secara verbal ada beberapa hal yang harus dipersiapkan
oleh perawat diantaranya:
1) Video tape/ tape recording
2) Catatan secara garis besar
3) Catatan interaksi
Analisis Proses Interaksi

Inisial Pasien: TN. J


Pekerjaan: Mahasiswa
Nama Mahasiswa: Riko
Status interaksi perawatpasien: II (Fase Kerja)
Tanggal: Senin, 13 juni 2016
Lingkungan: Suasana yang sedikit agak mendung, akan hujan
Waktu: 15.00 WIB
Deskripsi Pasien: Klien duduk di teras bangsal merpati
Tempat: Taman Mawar, RSJ Lawang
Tujuan Interaksi: Klien mampu mengontrol rasa kegelisahan dan tertekan karena merasa akan
disiksa jika nilainya turun, serta mampu menerima saran dari perawat
Masalah Keperawatan: risiko perilaku kekerasan
Keterangan:
Ns: Riko
K: Tn. J

Percakapan antara Perawat dengan Klien:


1. Komunikasi Verbal
Ns: Selamat pagi Tn. J boleh saya duduk disamping kamu?
K: Iya silahkan Riko.
Ns: Kamu udah sarapan J?
K: Ya Riko cuma sedikit. Saya tidak nafsu makan.
Ns: Mengapa wajah kamu murung J?
K: Saya bingung Riko, dan saya tidak tenang.

Komunikasi Non Verbal


P: Tersenyum pada klien, kemudian duduk di samping klien.
K: Wajah klien nampak datar.
P: Mengulurkan tangan, kemudian menepuk dengan pundak klien
K: Klien terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Analisis Berpusat pada Perawat:
P: Perawat merasa canggung akan kehadirannya. Sejenak perawat diam untuk menganalisa
perasaan klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


K: Klien merespon perawat dengan perasaan yang seolah-olah memikirkan sesutu.

Rasional: mengucapkan salam merupakan awal yang baik agar terbina hubungan saling
percaya antara perawat dengan klien.

2. Komunikasi Verbal
Ns: Bagaimana J kabarnya hari ini? Semalam apakah tidurnya nyenyak dan pulas?
K: Aku ngak bisa tidur Ko. Kemarin saya bermimpi ada yang menghampiri saya ketika saya
tidur, yaitu bapak ibuk saya.

Komunikasi Non Verbal:


Ns: Menatap klien dengan heran dan penuh tanya.
K: Klien merasa gelisah.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berusaha mengetahui keadaan klien, serta berusaha untuk mencari tau masalah yang
membuat klien gelisah

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien berusaha mengungkapkan apa yang dialaminya kepada perawat. Dan mulai percaya

Rasional: Perawat mencoba menanyakan kondisi klien saat ini untuk menggali perasaan dan
kondisi klien.

3. Komunikasi Verbal:
Ns: Kenapa orang tuamu? Apa masalahmu sampai orang tuamu masuk ke mimpimu??
K: Dia, memukuli aku. Karena nilai semester ini turun. Sebelum aku masuk RS orang tua ku
mengancam jika nilaiku tidak bagus aku akan dipukuli disiksa, karena selama aku tk-kuliah
baru ini aku mendapat nilai jelek.
Ns: Apakah kau sempat berbicara pada mereka, atau mungkin melakukan semacam
pembelaan?
K: Aku tidak berbicara dengan orangtua ku, aku diam Ko.
Ns: Apa selama ini orang tuamu hanya menuntut kamu perfect, sehingga masalah sekecil ini
dibesarkan?, padahal hidup sejatinya tidak menuntut untuk mencari nilai tertinggi, tapi
menjadi terbaik
K: sepertinya begitu. Saya merasa bersalah, ngak tau harus ngapain Riko

Komunikasi Verbal:
Ns: Menatap klien dengan serius, untuk mengetahui akar permasalahan.
K: Klien menatap perawat dan menunjukkan rasa takut .

Analisis Berpusat pada Perawat:


Perawat berharap melanjutkan interaksi dengan klien dapat berlanjut.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mulai terbuka untuk mengungkapkan apa yang sedang dialami dalam mimpinya
semalam.

Rasional: Perawat bertanya kepada klien untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dialami
oleh klien, agar dapat memberikan saran ataupun masukan

4. Komunikasi Verbal:
Ns: Tapi apakah hanya karena nilai bisa jadi seperti itu?, kamu anak lelaki satu-satunya lo,
jika kamu seperti ini terus bagaimana nasip orang tuamu? Saya yakin orang tuamu sayang
kamu dan saya yakin itu semua hanya gertakan mereka, karena mereka takut kamu gagal,
padahal gagal kan keberhasilan yang tertunda, sebelumnya apa kamu juga rutin beribadah J?
K: ngak tau juga Riko, tapi apa kamu yakin orang tua saya masih sayang sama saya?, orang
tua saya terlalu sibuk dengan pekerjaannya, saya dituntut untuk bisa ini dan itu, jika gagal
orang tua saya mengancam akan memukul dan menyiksa saya. Saking sibuknya terkadang
baik saya ataupun orang tua saya jarang beribadah. Hidupku ngak tenang riko. Banyak harta
tapi miskin iman. Aku takut sekali jika bertemu orang tuaku, selama ini aku belum pernah
cerita ke mereka kalo nilaiku turun, tapi aku ngak tau kalo mereka tau dari orang lain

Komunikasi Non Verbal:


Ns: Kontak mata dengan klien, dan menunjukkan sikap serius dan senantiasa mendengarkan
keluh kesah.
K: Menatap perawat kemudian menangis

Analisis Berpusat pada Perawat:


Sertia mendengarkan keluh kesah yang diungkapkan klien

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan keluh kesahnya dengan perasaan yang sangat bersalah, bingung dan
seakan akan apa yang telah terjadi tidak termaafkan dan dimengerti oleh orang tuanya.

Rasional: Perawat menggali pertanyaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang
menyebabkan klien merasa bingung, gelisah.

5. Komunikasi Verbal:
Ns: J, saya yakin tidak ada manusia yang tidak akan pernah sempurna, kita sama-sama
mahasiswa. Sama-sama dituntut oleh orang tua, pihak kampus, dll ini dan itu. Namun mereka
juga harus menyadari sekali lagi kalo manusia itu ngak sempurna J. ketika kamu jatuh di satu
sisi aku jamin Tuhan pasti kasih kamu kelebihan di sisi lain. Nilai naik turun di perkuliahan
adalah hal biasa, yakinkan orang tuamu J, kalau kamu masih takut kamu bisa ajak orang
tuamu berkonsultasi, cobalah beribadah agar hidupmu lebih tenang, jangan hanya mengejar
dunia J, karena kita pasti mati. Kalau orang tuamu ngak sayang kamu saya yakin kamu ngak
akan disekolahkan sampai kuliah. Aku yakin itu hanya gertakan orang tua mu J agar kamu
berhasil. Dan ingatlah J kunci kebahagiaan sejati adalah kejujuran dan ketaatan
K: Iya Riko. Terima kasih atas sarannya. Mulai sekarang dan seterusnya, saya akan rajin
beribadah, jujur dan mulai terbuka dengan siapa saja.
Ns: Begitu lebih baik J. Wah tidak terasa sudah hampir waktunya makan malam. Ayo J kita
bergegas ke ruang makan, lekas sholat sehabis makan.
K: Iya Riko. Saya juga mulai lapar, kamu lapar ngak?.
Ns: Terima kasih J telah meluangkan waktumu untuk ngobrol dengan saya.
K: Ya Ko sama-sama.

Komunikasi Non Verbal:


Ns: Memberikan saran pada klien dengan mimik yang tegas, namun bernada rendah kepada
klien, dan tetap menjaga perasaan klien.
Ns: Menggandeng tangan klien seraya memberikan semangat baru dan bergegas menuju ke
ruang makan
K: Klien mulai melupakan kesedihan dan beban yang ia rasakan.
K: Klien juga menggandeng tangan perawat bergegas menuju ke ruang makan, untuk makan
malam.

Analisis Berpusat pada Perawat:


Berusaha memberi saran, motivasi klien agar semangat menjalani hidup, agar hidup klien
menjadi lebih baik.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien menunjukkan respon positif pada perawat ketika perawat memberikan saran atas
masalahnya.

Rasional: Perawat memberikan saran agar klien tidak berlarut-larut dalam perasaan bersalah,
gelisah dan tertekan atas kejadian yang dialaminya.

Evaluasi:
Komunikasi antara klien dan perawat berjalan dengan baik, sehingga perawat dapat memberi
masukan dan saran dengan mudah, serta klien berespon positif, menerima saran agar
masalahnya cepat selesai."

"

175. Diki Alifta Rachmad

pada : 11 April 2017

"Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi


Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Semua pasien dapat dilakukan API.
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Inisial klien : Tn.A


Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi duduk berhadapan dengan klien
Deskripsi klien : Klien mengenakan kaos hitam, berkulit putih, tampak sedih
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.D
Tanggal : 11 April 2017
Jam : 10.00-11.30
Ruang : Melati A1

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi pak (Sambil tersenyum dan memberikan sapaan hangat)
K: (Pandangan tampak sedih, tidak menghiraukan perawat)
P: Perkenalkan saya Ns.D dari fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, disini saya yang
akan merawat bapak sampai beberapa hari ini, nama bapak siapa? (sambil mengulurkan
tangan ke arah pasien)
K: A (klien tidak membalas uluran tangan perawat tetapi klien menjawab pertanyaan perawat)
P: kalau boleh saya tau Bapak rumahnya dimana? Mengapa bapak bisa berada disini?
(perawat menatap mata klien dengan tersenyum)
K: tidak tau (klien tampak cuek menghinndari tatapan mata perawat)
P: bapak bisa cerita kepada saya permasalahan apa yang sedang bapak hadapi? (sambil
memegang tangan klien)
K: saya .............. (klien hanya menangis)
P: Bapak tidak perlu sedih, bapak bisa cerita kepada saya mungkin nantinya saya bisa
membantu (perawat memegang tangan klien dan berusaha meyakinkan klien)
K: saya merasa tidak berguna, buat apa saya hidup kalau saya hanya memiliki satu tangan,
saya merasa ingin mati saja (Klien menangis dan memukul tangan yang telah diamputasi)
P: Bapak jangan berpikir seperti itu, cacat fisik bukanlah sebuah halangan untuk bapak
menjalani kehidupan normal , bapak masih bisa berkarya dan masih bisa melakukan sesuatu
yang bermanfaat, bahkan sebenarnya keluarga bapak pun tidak menginginkan bapak berada
disini dan bapak pun sangat dibutuhkan di keluarga. Sekarang apa yang bapak rasakan?
(perawat berusaha meyakinkan klien sambil menatap dalam ke mata pasien)
K: Tidak saya mau mati saja untuk apa saya hidup? Orang orang selalu memandang saya
aneh (Klien histeris)
P: tidak pak, bunuh diri itu bukan satu satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan
(perawat memegang dan berusaha menenangkan klien)
K: apa yang harus saya lakukan mas? (pasien sambil menangis)
P: Bapak bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat, dan bapak masih bisa menggunakan
tangan kiri bapak dan kedua kaki bapak,dan lebih baik bapak lebih memperdalam agama
bapak agar bapak tau hidup tidak hanya sebatas dan terhalang oleh suatu kekurangan. Dengan
bapak kembali dalam keadaan baik maka keluarga bapak pun pasti akan sangat senang dan
bapak bisa berkumpul kembali dengan istri dan anak anak bapak juga. (menatap klien
dengan empati)
K: (klien menunduk dan menghapus air mata)
P: Terimakasih bapak sudah mau berbincang bincang dengan saya, baik bapak sekarang
bisa beristirahat, bapak bisa memulai dengan membuka lembaran baru dan semakin
mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya tinggal terlebih dulu ya pak kalau bapak membutuhkan
saya bapak bisa menghubungi saya. (perawat tersenym)
K: Ya (pasien mulai bisa tersenyum)

Analisa berfokus kepada perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- memberikan perhatian dan pengertian yang dapat di terima oleh klien
Analisa berfokus pada klien
- klien awalnya tidak kooperatif
- klien mulai memperhatikan pertanyaan perawat
- klien menunjukan kesedihannya
- klien menunjukan keterbukaan pada perawat
"

176. Adilla Kusuma Dewi


pada : 11 April 2017

"Pengertian API
Analisa proses interaksi (API) (The Interactional Process Analysis) merupakan alat kerja
yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Semua pasien dapat dilakukan API.Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3
macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan),catatan hubungan perawat-
klien dan catatan resume.

Tujuan API
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4.Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5.Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Komponen API :
1.Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4.Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5.Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
6.Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Percakapan Analisa Proses Interaksi


"Risiko Bunuh Diri"

Inisial klien : Ny.D


Usia : 35 Tahun
Nama mahasiswi : Adilla Kusuma Dewi
Status interaksi perawat-klien : 1 / fase orientasi
Tanggal : 10 April 2017
Lingkungan : Di Halaman Rs dengan keadaan Nyaman, tenang, dan santai.
Pasien dan perawat duduk berhadapan di sebuah kursi.
Jam : 09.00 WIB
Deskripsi klien :Baju dan celana yang dikenakan klien bersih, penampilan klien cukup rapi,
wajahnya pucat
Ruang : Melati
Tujuan (berorientasi pada klien): Untuk mencegah dan melindungi klien dari risiko bunuh
diri dan untuk meningkatkan harga diri dan kualitas hidup klien

1.Komunikasi verbal :
P : Assalamualaikum, Selamat pagi bu.. perkenalkan saya Adilla Kusuma Dewi,mahasiswi
fakultas keperawatan universitas airlangga, ibu namanya siapa ?
K : waalaikumsalam, selamat pagi mbak. Nama saya Dini Lestari.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D,mengulurkan tangan dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan tanggapan yang baik kepada perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat membuka percakapan dengan klien memberikan kesan pertama bertemu.
Rasional :
Mengucapkan salam kepada seseorang yang baru kita kenal merupakan bentuk rasa
menghargai antar sesama.

2.Komunikasi verbal :
P : Oh ibu Dini Lestari.. biasanya dipanggil siapa ?
K: Dini.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan tanggapan kepada perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin lebih mengenal Ny.D dan membina hubungan yang lebih baik.
Rasional :
Keakraban akan lebih mudah membangun rasa percaya dengan oranglain.

3.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ibu sudah makan ?
K: Ya begini sudah membaik mbak.. sudah tadi pagi.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat dengan sedikit curiga.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan mendengarkan pertanyaan dan memberikan tanggapan yang baik kepada
perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon yang baik selama percakapan.
Rasional :
Memberikan kesempatan klien untuk mengeksplorasi apa yang dirasakan.

4.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap lebih lama bu sekitar 15 menit.. apa saja yang ibu
rasakan selama ini ? ceritakan kepada saya, saya siap mendengarkan dan menemani ibu
disini. Bu Dini ingin kita bercakap-cakap dimana ?
K: Ya mbak.. disini saja.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat dengan pandangan tidak fokus.
Analisis berpusat pada klien :
Klien mulai terbuka dengan dengan perawat dan menerima diskusi yang ditawarkan oleh
perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui keadaan klien.
Rasional :
Untuk mendapatkan persetujuan klien dan perasaan yang dirasakan selama ini oleh klien.

5.Komunikasi verbal :
P : Kalau boleh tau bagaimana awalnya ibu bisa masuk sini ?
K: Suami saya baru meninggal karena kecelakaan, anak saya 4 masih kecil-kecil,saya
bingung untuk merawat dan membiayainya.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan penasaran.
K: Memandang ke arah perawat dengan pandangan tidak fokus.
Analisis berpusat pada klien :
Klien terbuka dengan dengan perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui penyebab dari keadaan klien sekarang ini.
Rasional :
Untuk mendapatkan informasi dari klien dan menjalin rasa terbuka antar klien dengan
perawat.

6.Komunikasi verbal :
P : bagaimana perasaan ibu setelah kejadian itu terjadi ?
K: saya merasa apabila saat itu saya tidak menyuruh suami saya pergi keluar kota,pasti
sekarang suami saya masih hidup. Saya sangat menyesal mbak.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan serius.
K: Memandang ke arah perawat dengan muka sangat sedih dan pucat.
Analisis berpusat pada klien :
Klien terbuka dengan dengan perawat dan menceritakan perasaannya.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
Rasional :
Untuk mengetahui permasalahan klien.

7.Komunikasi verbal :
P : apakah sekarang ibu merasa sangat kesepian dan tidak ada oranglain yang bisa membantu
ibu ?
K: iya benar mbak, semenjak kejadian itu saya merasa kesepian. Keluarga saya rumahnya
jauh-jauh. Hanya ada tetangga tetapi juga tidak terlalu akrab.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan serius.
K: Memandang ke arah perawat sesekali memandang ke arah lain dengan khawatir.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memahami pertanyaan yang diberikan oleh perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui lebih dalam masalah yang dihadapi oleh klien.
Rasional :
Untuk mengetahui permasalahan klien lebih lanjut.

8.Komunikasi verbal :
P : apakah ibu pernah merasa ingin menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri bahkan
pernah mencobanya ?
K: iya pernah mbak,saya sudah bingung apa yang harus saya lakukan.. saya tidak kuat
menanggung beban itu sendirian apalagi anak saya masih kecil-kecil masih panjang
perjalanan hidupnya,daripada saya tidak bisa membesarkan anak-anak saya dengan baik lebih
baik saya ikut suami saya ke surga.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
K: Memandang ke arah perawat dan tampak berpikir.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pertanyaan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat mengetahui dengan jelas masalah yang dirasakan oleh klien.
Rasional :
Untuk menggali lebih dalam keadaan pasien dari sudut pandang pasien.

9.Komunikasi verbal :
P : Bunuh diri itu memang cara yang cepat mengatasi masalah tapi tidak menyelesaikan
masalah. Ibu harus kuat dan yakin bisa mengahadapi masalah ini dengan baik. Jangan coba
bunuh diri lagi ya bu.. disini ada banyak perawat yang siap membantu ibu kapan saja.
K: Iya mbak terima kasih.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan tersenyum memberikan kesan semangat.
K: Memandang ke arah perawat dan memberikan respon positif.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pernyataan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat memberikan masukan kepada klien dengan baik.
Rasional :
Untuk meningkatkan harga diri dan kualitas hidup.

10.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap selama ini ? apakah ibu senang ?
K: Iya saya senang mbak.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan tersenyum.
K: Memandang ke arah perawat dan wajahnya tampak lebih rileks.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pertanyaan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat memberikan evaluasi tentang perasaan klien.
Rasional :
Untuk membantu perawat dalam menyelesaikan masalah.

11.Komunikasi verbal :
P : Baiklah Bu Dini saya rasa cukup percakapan kita sekarang ini semoga dapat
bermanfaat,mungkin ibu mau beristirahat, silakan... terima kasih ya bu untuk waktunya.
Assalamualaikum.
K: Iya mbak sama-sama. Waalaikumsalam.
Komunikasi non verbal :
P: Duduk memandang Ny.D sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.
K: Memandang ke arah perawat dan membalas jabat tangan.
Analisis berpusat pada klien :
Klien merasa puas dengan percakapan yang telah dilakukan dengan perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat merasa senang bisa mengetahui permasalahan Ny.D dan bisa membantunya.
Rasional :
Berterimakasih merupakan respon yang baik sebelum mengakhiri pertemuan dengan
oranglain yang telah kita bantu maupun yang membantu kita."

177. Najla Khairunnisa

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa)dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberiarahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudahperkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Analisa Proses Interaksi (API)
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan
timkesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilakudan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubungindividual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untukmemahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Semua pasien dapat dilakukan API
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapatdilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Data Klien I
Nama Klien : Tn.Dipta
Interaksi : I (Fase perkenalan)
Lingkungan : Duduk Berhadapan 1 m Didepan ruang I suasana tenang.
Deskripsi : Klien memakai kaus biru muda tangan pendek celana biru panjang dan sendal
jepit warna hitam putih
Tujuan : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antara K dan
P
Waktu : Siang hari , senin 10 September 2007
Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi
K : Pagi Sus.
Perkenalkan nama sayaN dari Keperawatan Universitas Airlangga akan bertugas disini
selama 3 hari. Bisakah saya berbincangdengan anda untuk 15menit?
K : Iya.
Bisakah menyebutkan nama anda?
K : Saya Dipta
P: Tn. Dipta sekarang ada dimana?
K: Di RS
Komunikasi Non Verbal
Kontak mata,tersenyum menatap klien
Menatap perawat,tersenyum melihat perawat
Kontak mata, nada pelan mempersilahkan klien duduk, mengulurkan tangan
K : Menatap Perawat
Kontak mata, nada pelan mempersilahkan klien bicara. Kontak mata singkat,sesekali
berpaling, tertawa
Menatap klien tersenyum, nada pelan.
Kontak mata singkat
Analisa Berpusat Pada Klien
Klien berdiri didepan perawat
Klien mengulurkan tangan, kontak mata ada.
Klien bicara kerasdan lancar,tersenyum.
Klien menggerakgerakan tangan
Analisa Berpusat Pada Perawat
Berharap klien dapat menerima perkenalan
Berharap klien dapat menjawab pertanyaan dengan benar
Berharap klien dapat menjawab
Berharap klien dapat mengingat tempat ia berada.
Perawat senang klien dapat menjawab dengan baik
Rasional
Salam merupakan salah satu cara memberi perhatian pada klien
Perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya.
Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan dengan baik.
Menilai kemampuan mengingat.

Data Klien II
Inisial klien: Tn. K
Nama Mahasiswa: SHINTA TRILAKSMI
Status interaksi perawat - kien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal: 5 April 2016
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 08.00 WIB
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa
Bangsal : Kutilang
Tujuan (Berorientasi pada klien): Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara
terbuka permasalahannya
Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi pak, assalmualaikum boleh kita ngobrol sebentar?
K: Pagi,waalaikumsalam iya
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan yaPak?
K: Iyah, masih sambil tersenyum
Komunikasi Non Verbal
P: Tersenyum memandang klien
K: tersenyum
K: ekspresi senyum dan memandang P
P: tersenyum
P: Memandang K dan ruangan sekitar.
K: ikut memandang ruangan sekitar
K: Mengikuti P dengan memandang ruangan sekitar
P:menatap K
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa Berpusat Pada Klien
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk kelingkungannya
K ragu terhadap orang baru
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut
"
178. Nyuasthi Genta Satriyaningarum

pada : 12 April 2017

"A. Materi Analisa Proses Interaksi (API)


Analisa Proses Interaksi (API) merupakan sebuah alat kerja yang digunakan perawat untuk
dapat memahami interaksinya dengan klien. Dalam prosesnya membutuhkan pencatatan dan
pelaporan yang digunakan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan
lainnya. Dalam hal ini aspek paling penting yang harus ada pada pencatatan khususnya
bidang keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal antara perawat
dengan klien, baik mulai dari catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat dengan klien serta catatan resume. Tujuan diadakannya analisa proses interaksi ini
diantaranya:
- Untuk meningkatkan kemampuan mendengar
- Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
- Untuk menjadi alat pengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien
- Untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan dari klien
- Untuk membantu serta memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Di dalam menjalankan analisa proses interaksi (API) ada beberapa komponen yang
diperhatikan diantaranya:
- Adanya komunikasi baik verbal maupun non verbal
- Adanya analisa dan identifikasi perasaan dari perawat serta komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
- Adanya analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi serta komunikasi klien
- Adanya analisa makna dan rasional dari komunikasi yang dilakukan antara perawat dan
klien
- Memiliki kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi yang terjadi
- Adanya rencana lanjutan tindakan keperawatan
Di dalam menuliskan percakapan semu antara perawat dengan klien pada API, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Initial klien
- Status interaksi : Menunjukkan urutan pertemuan, dan fase berhubungan antara perawat
dengan klien
- Lingkungan : Menunjukkan tempat interaksi, situasi tempatnya serta posisi perawat dengan
klien
- Deskripsi klien : Menunjukkan penampilan umum klien
- Tujuan : Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu, dalam interaksi selama 20 30
menit, berpusat pada klien, dan terkait proses keperawatan klien.
- Komunikasi verbal : Ucapan verbal antara perawat dengan klien
- Komunikasi non verbal
- Analisa berpusat pada perawat, berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
1. Perasaan sendiri
2. Tingkah laku non verbal
3. Isi pembicaraan
4. Tujuan interaksi
- Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non verbal
2. Isi pembicaraan
3. Perasaan klien
4. Kebutuhan klien
- Rasional : Intervensi lain yang mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber teori yg psikodinamika, teori adaptasi, setiap
sumber teori yg dikenal. Selain itu juga teori komunikasi, teori interpersonal, teori perawatan
psikiatri.
B. Percakapan Semua antara Perawat dengan Klien tentang Defisit Perawatan Diri
Analisa Proses Interaksi
Nama Ners : Nyuasthi Genta S.
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 15.00 15.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Alamanda RSUD Nganjuk
Inisial Klien : Ny. G
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Dalam ruangan perawatan, suasana tenang, perawat duduk disamping klien
sambil berhadapan.
Deskripsi Klien : Rambut klien berantakan, kuku dari klien tampak kehitaman dan panjang,
pakaian kurang rapi, tercium bau tidak sedap dari tubuh klien, terkadang klien menatap
perawat namun juga terkadang menunduk kebawah.
Tujuan Komunikasi : Klien dapat mengenali perawat, serta dapat lebih terbuka untuk
menyatakan permasalahan yang dialami.
1. Komunikasi Verbal
Ns. N : Selamat sore Ibu? Bolehkah saya duduk disamping Ibu?
Ny. G : Iya sore, silahkan
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangannya mengarah ke samping tempat
tidur klien.
Ny. G : Menunduk, ekspresi wajah datar.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai pembicaraan dengan klien, dan ingin melihat respon dari klien terhadap
pendekatannya.
Analisa berpusat pada Klien
Ny. G masih memberikan kesan ragu karena baru bertemu dengan perawat tersebut.
Rasional
Dengan diawali salam merupakan pembukaan yang baik dan dapat memberikan kesan yang
baik dalam menjalin hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
Ns. N : Iya Ibu, perkenalkan nama saya Ners Nyuasthi dari Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Dan kebetulan saya yang dinas pada shift hari ini.
Ny. G : Oh
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya ke klien
Ny. G : Menjulurkan tangannya kepada perawat, dengan ekspresi tersenyum paksa, kemudian
menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N memulai memperkenalkan siapa dirinya kepada Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai memberikan sedikit respon kepada Ns.N walaupun masih ada sedikit keraguan
darinya.
Rasional
Dengan adanya perkenalan maka akan lebih mudah dan sangat membantu untuk menjalin
hubungan rasa percaya diantara perawat dan klien.
3. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ini dengan Ibu siapa?
Ny. G : Oh saya Ibu.G
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangan perawat masih berjabat tangan
dengan klien
Ny. G : Memandang perawat, dan tersenyum serta tangannya masih berjabat tangan dengan
perawat
Analis Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mencoba mengenali klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sudah mulai nyaman dengan kedatangan Ns. N dan memberikan respon yang signifikan
Rasional
Dengan adanya kesediaan memperkenalkan dirinya maka juga menunjukkan kesediaannya
untuk menjalin hubungan kepercayaan antara klien dengan perawat
4. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ibu disini dirawat karena sakit apa?
Ny. G : Saya 3 hari yang lalu kecelakaan sus, jatuh dari motor, dan pada waktu itu saya harus
ditransfusi.Dari dokternya disarankan untuk saya beberapa hari berada di rumah sakit.
Komunikasi Non Verbal
Ns.N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum dan penuh perhatian
Ny.G : Memandang Ns. N, dan menggerakkan tangannya sambil bercerita dan ekspresinya
serius.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui penyebab dari Ny.G rawat inap sekaligus ingin mengetahui penyebab
dari deskripsi klien yang kurang baik
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai bercerita dan percaya terhadap Ns.N
Rasional
Dengan adanya respon yang bagus dari klien maka merupakan kesedian dalam menerima
hubungan saling percaya antara perawat dan klien, selain itu juga untuk menilai kemampuan
ingatan.
5. Komunikasi Verbal
Ns. N : Oh begitu ya Bu, apakah Ibu sudah berkeluarga?
Ny. G : Sudah sus, saya juga sudah memiliki 2 orang anak
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Sambil memandang Ny. G dan tersenyum kepadanya
Ny. G : Sedikit menunduk, dan tampak sedih seketika.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai membayangkan keadaan keluarganya
Rasional
Dengan adanya komunikasi dan mulai keterbukaan dari klien kepada perawat maka
hubungan saling percaya semakin kuat.
6. Komunikasi Verbal
Ns. N : Lalu apakah anak ataupun keluarga lainnya jarang yang kesini?
Ny. G : Ya beginilah sus, suami saya ada tugas di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan, dan
anak saya yang sering kesini hanya yang nomor 2 karena dekat dengan rumahnya. Tapi dia
kesininya hanya malam hari selesai kerja sedangkan anak saya yang nomor 1 dia tinggal di
luar kota. Dan saya juga tidak mau merepotkan orang lain karena saya kira sakit saya ini
tidak terlalu serius.
Ns. N : -
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan sambil memberikan sentuhan terapeutik
kepada klien (memegang tangan klien)
Ny. G : Menunduk, bicaranya lirih dan ekspresi sedih
Ns. N : Hanya diam, memandang Ny. G dengan rasa empati
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai menjelaskan secara keseluruhan mengenai keluarganya
Rasional
Dengan lebih mengeksplor maka akan mendapatkan banyak informasi dari klien
7. Komunikasi Verbal
Ns. N : Sehari ini tadi apa saja yang ibu lakukan di kamar?
Ny. G : Hanya tiduran saja sus, sambil nonton TV. Karena saya bingung mau berbuat apa.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns. N, sambil menggaruk kepala
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui atau menggali informasi mengenai aktivitas yang dilakukan klien
pada saat masa perawatan
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menceritakan kebingungannya selama ada di ruang perawatan
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
8. Komunikasi Verbal
Ns. N : Berarti seharian tadi ibu tidak mandi?
Ny. G: Iya sus, sebenarnya saya jarang mandi, saya ini juga tidak suka kalau hanya
diseka.Ditambah kalau anak saya pulang malam, dan terlihat capek, terkadang minta untuk
membantu mandi tidak tega.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Sedikit menunduk, bicaranya lirih, menggunakan gerakan tangan dalam
menginfokanceritanya dan sering menggaruk kepalanya
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai mencari permasalahan yang ada pada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G menceritakan apa yang dialami dia selama ada di rumah sakit
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
9. Komunikasi Verbal
Ns. N : Gak boleh begitu, Ibu G harus mandi, paling gak diseka biar ibu tampak lebih segar.
Nanti kalau memang butuh bantuan bisa panggil saya.
Ny. G : Baiklah sus, nanti saya akan bilang sama anak saya. Karena kebetulan juga anak saya
pulang kerja sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum, dan memegang tangannya dengan nyaman
Ny. G : Memandang Ns. N sambil tersenyum dan sedikit sambil berpikir
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menunjukkan rasa simpati kepada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menuruti perkataan dari perawatnya dan merasa bahagia karena perhatian perawat
10. Komunikasi Verbal
Ns. N : Wah, nggak terasa ya bu sudah 20 menit kita ngobrol, nanti kapan-kapan kita ngobrol
lagi ya.
Ny.G : Iya sus, sering sering ya suster main ke kamar saya, biar saya tidak kesepian juga
Ns. N : Iya bu, saya juga doakan biar Bu. G segera keluar dari RS
Ny. G : Makasih sus
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan memegang tangan klien
Ny.G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan memegang tangan perawat
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan tampak bersemangat
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengakhiri fase 1 karena sudah memiliki data atau informasi dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sangat memperhatikan Ns.N
11. Komunikasi Verbal
Ns. N : Baik kalau begitu saya permisi dahulu ya bu, selamat sore!
Ny. G : sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum dan berjabat tangan
Ny. G : Memandang Ns. N , sambil tersenyum dan berjabat tangan
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N menutup fase 1 dan merasa senang pertemuannya dengan Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menunjukkan kepercayaan pada Ns.N dan menjawab salam yang diberikan Ns. N
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah turunnya
kepercayaan klien pada perawat
Kesan perawat : Dari fase awal yaitu fase perkenalan sudah dilakukan sangat baik, karena
adanya respon yang sangat baik dari klien. Dan dirasa sudah terjalin bubungan saling percaya
antara klien dengan perawat. Hal ini dilihat dari adanya data atau informasi yang diterima
perawat mengenai kurangnya perawatan diri klien serta kurangnya perhatian dari keluarga
sekitarnya. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja.
"

179. Nyuasthi Genta Satriyaningarum

pada : 12 April 2017

"A. Materi Analisa Proses Interaksi (API)


Analisa Proses Interaksi (API) merupakan sebuah alat kerja yang digunakan perawat untuk
dapat memahami interaksinya dengan klien. Dalam prosesnya membutuhkan pencatatan dan
pelaporan yang digunakan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan
lainnya. Dalam hal ini aspek paling penting yang harus ada pada pencatatan khususnya
bidang keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal antara perawat
dengan klien, baik mulai dari catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat dengan klien serta catatan resume. Tujuan diadakannya analisa proses interaksi ini
diantaranya:
- Untuk meningkatkan kemampuan mendengar
- Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
- Untuk menjadi alat pengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien
- Untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan dari klien
- Untuk membantu serta memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Di dalam menjalankan analisa proses interaksi (API) ada beberapa komponen yang
diperhatikan diantaranya:
- Adanya komunikasi baik verbal maupun non verbal
- Adanya analisa dan identifikasi perasaan dari perawat serta komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
- Adanya analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi serta komunikasi klien
- Adanya analisa makna dan rasional dari komunikasi yang dilakukan antara perawat dan
klien
- Memiliki kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi yang terjadi
- Adanya rencana lanjutan tindakan keperawatan
Di dalam menuliskan percakapan semu antara perawat dengan klien pada API, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Initial klien
- Status interaksi : Menunjukkan urutan pertemuan, dan fase berhubungan antara perawat
dengan klien
- Lingkungan : Menunjukkan tempat interaksi, situasi tempatnya serta posisi perawat dengan
klien
- Deskripsi klien : Menunjukkan penampilan umum klien
- Tujuan : Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu, dalam interaksi selama 20 30
menit, berpusat pada klien, dan terkait proses keperawatan klien.
- Komunikasi verbal : Ucapan verbal antara perawat dengan klien
- Komunikasi non verbal
- Analisa berpusat pada perawat, berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
1. Perasaan sendiri
2. Tingkah laku non verbal
3. Isi pembicaraan
4. Tujuan interaksi
- Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non verbal
2. Isi pembicaraan
3. Perasaan klien
4. Kebutuhan klien
- Rasional : Intervensi lain yang mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber teori yg psikodinamika, teori adaptasi, setiap
sumber teori yg dikenal. Selain itu juga teori komunikasi, teori interpersonal, teori perawatan
psikiatri.
B. Percakapan Semua antara Perawat dengan Klien tentang Defisit Perawatan Diri
Analisa Proses Interaksi
Nama Ners : Nyuasthi Genta S.
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 15.00 15.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Alamanda RSUD Nganjuk
Inisial Klien : Ny. G
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Dalam ruangan perawatan, suasana tenang, perawat duduk disamping klien
sambil berhadapan.
Deskripsi Klien : Rambut klien berantakan, kuku dari klien tampak kehitaman dan panjang,
pakaian kurang rapi, tercium bau tidak sedap dari tubuh klien, terkadang klien menatap
perawat namun juga terkadang menunduk kebawah.
Tujuan Komunikasi : Klien dapat mengenali perawat, serta dapat lebih terbuka untuk
menyatakan permasalahan yang dialami.
1. Komunikasi Verbal
Ns. N : Selamat sore Ibu? Bolehkah saya duduk disamping Ibu?
Ny. G : Iya sore, silahkan
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangannya mengarah ke samping tempat
tidur klien.
Ny. G : Menunduk, ekspresi wajah datar.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai pembicaraan dengan klien, dan ingin melihat respon dari klien terhadap
pendekatannya.
Analisa berpusat pada Klien
Ny. G masih memberikan kesan ragu karena baru bertemu dengan perawat tersebut.
Rasional
Dengan diawali salam merupakan pembukaan yang baik dan dapat memberikan kesan yang
baik dalam menjalin hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
Ns. N : Iya Ibu, perkenalkan nama saya Ners Nyuasthi dari Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Dan kebetulan saya yang dinas pada shift hari ini.
Ny. G : Oh
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya ke klien
Ny. G : Menjulurkan tangannya kepada perawat, dengan ekspresi tersenyum paksa, kemudian
menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N memulai memperkenalkan siapa dirinya kepada Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai memberikan sedikit respon kepada Ns.N walaupun masih ada sedikit keraguan
darinya.
Rasional
Dengan adanya perkenalan maka akan lebih mudah dan sangat membantu untuk menjalin
hubungan rasa percaya diantara perawat dan klien.
3. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ini dengan Ibu siapa?
Ny. G : Oh saya Ibu.G
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangan perawat masih berjabat tangan
dengan klien
Ny. G : Memandang perawat, dan tersenyum serta tangannya masih berjabat tangan dengan
perawat
Analis Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mencoba mengenali klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sudah mulai nyaman dengan kedatangan Ns. N dan memberikan respon yang signifikan
Rasional
Dengan adanya kesediaan memperkenalkan dirinya maka juga menunjukkan kesediaannya
untuk menjalin hubungan kepercayaan antara klien dengan perawat
4. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ibu disini dirawat karena sakit apa?
Ny. G : Saya 3 hari yang lalu kecelakaan sus, jatuh dari motor, dan pada waktu itu saya harus
ditransfusi.Dari dokternya disarankan untuk saya beberapa hari berada di rumah sakit.
Komunikasi Non Verbal
Ns.N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum dan penuh perhatian
Ny.G : Memandang Ns. N, dan menggerakkan tangannya sambil bercerita dan ekspresinya
serius.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui penyebab dari Ny.G rawat inap sekaligus ingin mengetahui penyebab
dari deskripsi klien yang kurang baik
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai bercerita dan percaya terhadap Ns.N
Rasional
Dengan adanya respon yang bagus dari klien maka merupakan kesedian dalam menerima
hubungan saling percaya antara perawat dan klien, selain itu juga untuk menilai kemampuan
ingatan.
5. Komunikasi Verbal
Ns. N : Oh begitu ya Bu, apakah Ibu sudah berkeluarga?
Ny. G : Sudah sus, saya juga sudah memiliki 2 orang anak
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Sambil memandang Ny. G dan tersenyum kepadanya
Ny. G : Sedikit menunduk, dan tampak sedih seketika.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai membayangkan keadaan keluarganya
Rasional
Dengan adanya komunikasi dan mulai keterbukaan dari klien kepada perawat maka
hubungan saling percaya semakin kuat.
6. Komunikasi Verbal
Ns. N : Lalu apakah anak ataupun keluarga lainnya jarang yang kesini?
Ny. G : Ya beginilah sus, suami saya ada tugas di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan, dan
anak saya yang sering kesini hanya yang nomor 2 karena dekat dengan rumahnya. Tapi dia
kesininya hanya malam hari selesai kerja sedangkan anak saya yang nomor 1 dia tinggal di
luar kota. Dan saya juga tidak mau merepotkan orang lain karena saya kira sakit saya ini
tidak terlalu serius.
Ns. N : -
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan sambil memberikan sentuhan terapeutik
kepada klien (memegang tangan klien)
Ny. G : Menunduk, bicaranya lirih dan ekspresi sedih
Ns. N : Hanya diam, memandang Ny. G dengan rasa empati
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai menjelaskan secara keseluruhan mengenai keluarganya
Rasional
Dengan lebih mengeksplor maka akan mendapatkan banyak informasi dari klien
7. Komunikasi Verbal
Ns. N : Sehari ini tadi apa saja yang ibu lakukan di kamar?
Ny. G : Hanya tiduran saja sus, sambil nonton TV. Karena saya bingung mau berbuat apa.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns. N, sambil menggaruk kepala
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui atau menggali informasi mengenai aktivitas yang dilakukan klien
pada saat masa perawatan
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menceritakan kebingungannya selama ada di ruang perawatan
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
8. Komunikasi Verbal
Ns. N : Berarti seharian tadi ibu tidak mandi?
Ny. G: Iya sus, sebenarnya saya jarang mandi, saya ini juga tidak suka kalau hanya
diseka.Ditambah kalau anak saya pulang malam, dan terlihat capek, terkadang minta untuk
membantu mandi tidak tega.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Sedikit menunduk, bicaranya lirih, menggunakan gerakan tangan dalam
menginfokanceritanya dan sering menggaruk kepalanya
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai mencari permasalahan yang ada pada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G menceritakan apa yang dialami dia selama ada di rumah sakit
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
9. Komunikasi Verbal
Ns. N : Gak boleh begitu, Ibu G harus mandi, paling gak diseka biar ibu tampak lebih segar.
Nanti kalau memang butuh bantuan bisa panggil saya.
Ny. G : Baiklah sus, nanti saya akan bilang sama anak saya. Karena kebetulan juga anak saya
pulang kerja sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum, dan memegang tangannya dengan nyaman
Ny. G : Memandang Ns. N sambil tersenyum dan sedikit sambil berpikir
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menunjukkan rasa simpati kepada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menuruti perkataan dari perawatnya dan merasa bahagia karena perhatian perawat
10. Komunikasi Verbal
Ns. N : Wah, nggak terasa ya bu sudah 20 menit kita ngobrol, nanti kapan-kapan kita ngobrol
lagi ya.
Ny.G : Iya sus, sering sering ya suster main ke kamar saya, biar saya tidak kesepian juga
Ns. N : Iya bu, saya juga doakan biar Bu. G segera keluar dari RS
Ny. G : Makasih sus
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan memegang tangan klien
Ny.G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan memegang tangan perawat
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan tampak bersemangat
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengakhiri fase 1 karena sudah memiliki data atau informasi dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sangat memperhatikan Ns.N
11. Komunikasi Verbal
Ns. N : Baik kalau begitu saya permisi dahulu ya bu, selamat sore!
Ny. G : sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum dan berjabat tangan
Ny. G : Memandang Ns. N , sambil tersenyum dan berjabat tangan
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N menutup fase 1 dan merasa senang pertemuannya dengan Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menunjukkan kepercayaan pada Ns.N dan menjawab salam yang diberikan Ns. N
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah turunnya
kepercayaan klien pada perawat
Kesan perawat : Dari fase awal yaitu fase perkenalan sudah dilakukan sangat baik, karena
adanya respon yang sangat baik dari klien. Dan dirasa sudah terjalin bubungan saling percaya
antara klien dengan perawat. Hal ini dilihat dari adanya data atau informasi yang diterima
perawat mengenai kurangnya perawatan diri klien serta kurangnya perhatian dari keluarga
sekitarnya. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja.

"

180. Ferly Anas Priambodo

pada : 12 April 2017

" Definisi
Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi, dengan demikian, API
adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Komponen
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
c. Analisis berpusat pada perawat
d. Analisis berpusat pada pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
Tujuan
a. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
b. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
c. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
d. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
f. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Analisa Proses Interaksi


Nama Mahasiswa : Ferly Anas Priambodo
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 07.30 WIB
Inisial Klien : An. N
Status Interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Orientasi kerja, terminasi)
Lingkungan : Ruang Jiwa RSJ. Menur
Deskripsi Klien : Klien hanya duduk di bawah meja, dan dibelakang kursi, menutup diri dan
tidak mau bergaul dengan yang lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mau bersosialisasi dengan yang lain

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Kak Ferly, saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini. Nama adek siapa?
K : ...
P : Adek tidak usah takut, kakak di sini ingin membantu adek dalam menyelesaikan masalah.
Tapi sebelumnya kakak ingin bercakap-cakap sebentar dengan adek. Bagaimana adek?
Komunikasi Non Verbal
K : Klien tambah menunduk dengan merapatkan kedua lutunya dan ditekuk ke dada
P : Mempertahankan kontak mata, mengulang apa yang ditanyakan.
P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan.
K : Diam, mulai melihat dan mengamati perawat.
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien.
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.
2. Komunikasi Verbal
K : Benar kakak mau membantu saya?
P : Benar adek, sebelumnya boleh saya tahu nama adek siapa? Senang dipanggil siapa?
K : Nama saya Nurul Firdaus, senang dipanggil Nurul.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K : Mulai kontak mata dengan perawat dan mengungkapkan kata-kata dengan pelan
K : Bicara tetap pelan, ekspresi wajah datar dan terlihat sedih.
P : Memandang klien, tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum
Rasional
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertejuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

3. Komunikasi Verbal
P : Baiklah kakak akan memanggil Nurul, nanti kita akan berbicara mengenai masalah Nurul
selama 10 menit, Nurul ingin bicara di sini atau di tempat lain?
K : Di sini saja kak.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap dan memperhatikan klien, sikap terbuka.
K : ekspresi datar, bicara pelan dan terlihat malas.
Rasional
Kontrak waktu dan tempat dibutuhkan agar pasien dengan permasalahan jiwa bisa nyaman
dengan lingkungan yang diinginkan, sehingga pasien bisa mengungkapkan masalah yang
terjadi.
4. Komunikasi Verbal
P : Apa yang Nurul rasakan selama tinggal di rumah sakit ini?
K : Sepi kak, tidak ada yang bisa di ajak bermain. Semua jahat.

Komunikasi Non Verbal


K : Melihat lingkungan sekitar, suara pelan.
P : Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien.
5. Komunikasi Verbal
P : Apa yang dimaksud dengan sepi Nurul? Apakah Nurul merasa tidak nyaman berada di
sini?
K : Saya tidak mempunyai teman suster, jadi saya suka duduk dibawah meja ini untuk
bersembunyi.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap pasien, memperhatikan pasien.
K : Mulai menceritakan perasaan, suara pelan, terlihat sedih.

Rasional
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata-kata ide atau pikiran pasien yang
tidakjelas atau meminta klien menjelaskan artinya.
6. Komunikasi Verbal
P : Mengapa Nurul tidak mempunyai teman? Apa yang membuat Nurul tidak mau berteman
dengan yang lain?
K : Saya tidak ingin mereka menghina saya. Mereka semua jahat kak
Komunikasi Non Verbal
K : suara pelan, sedikit menunduk.
P : sikap terbuka, empati, mendengarkan
Rasional
Sikap terbuka dan empati perawat kepada pasien, terutama pasien anak-anak akan
meningkatkan rasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
7. Komunikasi Verbal
P : Menghina kenapa Nurul? Apakah adek tidak merasa kesepian kalau tidak punya teman?
K : Pasti mereka akan menghina karena saya tidak lulus.
P : Apakah ada yang pernah menghina Nurul sebelumnya?
K : Tidak ada.
P : Lalu kenapa Nurul bisa berpikir demikian?
K : Ya saya tidak tahu.
Komunikasi Non Verbal
P : Menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K : Mulai menunduk, suara semakin pelan, terlihat sedih.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul bersama pasien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk berinteraksi.
8. Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya, Nurul merasa kalau teman-teman akan menghina adek kalau berteman
dengan mereka?
K : Iya kak.
P : Terus menurut Nurul apakah kakak juga akan menghina Nurul?
K : Tidak kak.
P : Mengapa Nurul berpikiran seperti itu?
K : Karena kakak mau mendengarkan Nurul.

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K : Mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan perawat.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
9. Komunikasi Verbal
P : Nurul kan takut dengan teman, lalu apakah Nurul tidak menganggap kakak ini seorang
teman?
K : Iya ya, kakak juga teman.
P : Kalau begitu sekarang apa yang Nurul pikirkan dengan seorang teman?
K : Saya tidak tahu kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
K : Menjawab pertanyaan, intonasi pelan.
P : Mendengarkan, kontak mata dan tersenyum.
Rasional
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya.
10. Komunikasi Verbal
P : Jadi begini Nurul, tidak selalu teman itu jahat, teman juga bisa menjadi tempat bercerita,
seperti kakak sekarang. Apakah Nurul masih tidak ingin mempunyai teman?
K : (hanya diam tidak menjawab)

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, sedikit membungkuk, menepuk pundak, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, mencoba mencerna apa yang dikatakan perawat
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
11. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul tidak apa-apa, sekarang apakah Nurul mau untuk mencoba memiliki
seorang teman? Kakak akan membantu Nurul.
K : (mengangguk)
Komunikasi Non Verbal
P : Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
K : mendengarkan, sikap terbuka.
Rasional
Memberi kesempatan kepada klien untuk menentukan apa yang diinginkan, namun tetap
dengan dukungan dari perawat agar tujuan dapat tercapai.
12. Komunikasi Verbal
P : Sebelum Nurul mencari seorang teman, Nurul harus belajar untuk berkenalan dengan
seorang teman dulu. Bagaimana Nurul?
K : Iya kakak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, tersenyum.
K : mendengarkan, kontak mata dan mulai mengikuti perawat

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien.

13. Komunikasi Verbal


P : Jadi begini Nurul, untuk berkenalan dengan orang lain kita harus menyebutkan nama kita
dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya begini, nama saya Ferly Anas Priambodo,
saya senang dipanggil Ferly. Sekarang coba Nurul menirukan saya.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul.
P : Iya bagus Nurul.
Komunikasi Non Verbal
K : Diam, memperhatikan perawat dan mulai mengikuti apa yang dicontohkan perawat.
P : Mendengarkan, sikap terbuka dan sabar untuk mengajari pasien.

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
14. Komunikasi Verbal
P : Nurul sudah memperkenalkan diri kepada orang lain, sekarang berikutnya Nurul harus
menanyakan nama orang lain dan dia senang dipanggil apa? Kakak contohkan ya, Adek
namanya siapa? Senang dipanggil siapa adek? Sekarang coba Nurul yang melakukan!
K : Adek namanya siapa? Senang dipanggil apa adek?
P : Wah bagus Nurul, sekarang coba Nurul ulangi dari yang pertama hingga yang terakhir.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul. Nama adek siapa? Senang
dipanggil siapa?
P : Halo Nurul, nama saya Kak Anas, saya senang dipanggil Anas.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
15. Komunikasi Verbal
P : Wah bagus sekali Nurul, tepuk tangan untuk Adek Nurul.
K : (bertepuk tangan dan tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Pujian dan dukungan dapat meningkatkan harga diri seseorang

16. Komunikasi Verbal


P : Nah tadi kan sudah saling memperkenalkan nama, Nurul tahu tidak setelahnya apa?
K : Tidak tahu Kak.
P : Setelah memperkenalkan diri, Nurul harus bertanya-tanya kepada orang tersebut, mungkin
hobinya, tempat tinggalnya, keluarganya.
K : Iya Kak Ferly, lalu apalagi kak?
P : Sepertinya masih itu saja Nurul, karena Nurul baru berkenalan pertama kali.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat, mulai tertarik dengan metode perawat.
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
18. Komunikasi Verbal
P : Nurul tadi sudah belajar cara berkenalan dengan orang lain, bagaimana perasaan Nurul
sekarang?
K : Senang Kak, tapi Nurul masih takut.
P : Nurul takut kenapa?
K : Nurul takut mereka akan menghina saya.
P : Nurul tidak boleh berpikiran begitu dulu, Nurul kan belum mencoba. Jadi apakah Nurul
ingin mencoba besok?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk dan mengelus pundak klien.
K : Berpikir dan mengungkapkan perasaan.
Rasional
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.
19. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul sudah 10 menit, sesuai dengan kesepakatan kita tadi, jadi percakapan kita
bisa diakhiri ya. Tidak apa-apa kan Nurul?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Melibatkan pasien untuk menentukan langkah berikutnya akan membuat pasien lebih
dihargai.
20. Komunikasi Verbal
P : Nurul kita akan ketemu lagi nanti jam 14.00 WIB di sini lagi ya untuk latihan berbicara
dengan orang lain, sekarang Nurul bisa melakukan kegiatan yang lain atau beristirahat.
K : Iya Kak.
P : Ayo keluar dari bawah meja sana Nurul, Kakak antar ke tempat tidur.
K : Baik kak
P : Baiklah Kak Ferly pergi dulu ya, selamat pagi Nurul.
K : Pagi Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

Analisa Berfokus pada Perawat


1. Berharap klien bisa kooperatif terhadap perawat
2. Berharap klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
3. Berharap klien bisa bercerita akan masalahnya dengan jelas
4. Berharap klien dapat mempercayai perawat dan merasa aman untuk berkomunikasi dengan
perawat
5. Berharap klien bisa menerima saran akan masalahnya yang diberikan oleh perawat dan
mau melakukan saran tersebut.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Klien bisa lebih terbuka akan masalahnya terhadap perawat.
2. Klien diharapkan lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Klien mengungkapkan atau bercerita tentang masalahnya dengan jelas dan benar kepada
perawat
4. Klien merasa senang dan bahagia karena bisa mencoba untuk bersosialisasi dengan orang
sekitar
5. Klien tidak menutup diri dari lingkungan sekitar"

181. Ferly Anas Priambodo

pada : 12 April 2017

" Definisi
Analisis proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai oleh perawat untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dengan pasien. API ini adalah merupakan
alat untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dalam
Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan (LPSP). Pada LPSP, perawat sudah
merencanakan berbagai pertanyaan untuk mengkaji atau bahkan melaksanakan intervensi
keperawatan. Kegiatan ini ditulis dalam analisis proses interaksi, dengan demikian, API
adalah merupakan alat evaluasi dari kemampuan terapeutik perawat.
Komponen
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal perawat dan pasien
c. Analisis berpusat pada perawat
d. Analisis berpusat pada pasien.
e. Rasional dan makna dari komunikasi
f. Kesan perawat yang merupakan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi yang telah
dilakukan.
g. Rencana tindak lanjut, yang merupakan rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan berikutnya berdasarkan hasil evaluasi dari komunikasi yang telah dilakukan.
Tujuan
a. Meningkatkan keterampilan komunikasi.
b. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan pasien.
c. Mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
d. Memberi dasar pembelajaran, yang berarti bahwa API merupakan alat untuk mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan pasien dan menjadi data bagi pembimbing
klinik atau supervisor untuk memberi arahan.
f. Membantu perawat dalam penerapan proses keperawatan.

Analisa Proses Interaksi


Nama Mahasiswa : Ferly Anas Priambodo
Tanggal : 10 April 2017
Jam : 07.30 WIB
Inisial Klien : An. N
Status Interaksi perawat-klien : Pertemuan 1 (Orientasi kerja, terminasi)
Lingkungan : Ruang Jiwa RSJ. Menur
Deskripsi Klien : Klien hanya duduk di bawah meja, dan dibelakang kursi, menutup diri dan
tidak mau bergaul dengan yang lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien mau bersosialisasi dengan yang lain

1. Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi, perkenalkan nama saya Kak Ferly, saya perawat yang bertugas pada pagi
hari ini. Nama adek siapa?
K : ...
P : Adek tidak usah takut, kakak di sini ingin membantu adek dalam menyelesaikan masalah.
Tapi sebelumnya kakak ingin bercakap-cakap sebentar dengan adek. Bagaimana adek?
Komunikasi Non Verbal
K : Klien tambah menunduk dengan merapatkan kedua lutunya dan ditekuk ke dada
P : Mempertahankan kontak mata, mengulang apa yang ditanyakan.
P : Mempertahankan kontak mata, tersenyum, bicara perlahan.
K : Diam, mulai melihat dan mengamati perawat.
Rasional
Hubungan saling percaya merupakan landasan dalam melakukan interaksi dengan pasien.
Salam terapeutik merupakan awal dalam membina hubungan saling percaya.
2. Komunikasi Verbal
K : Benar kakak mau membantu saya?
P : Benar adek, sebelumnya boleh saya tahu nama adek siapa? Senang dipanggil siapa?
K : Nama saya Nurul Firdaus, senang dipanggil Nurul.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, memperhatikan klien
K : Mulai kontak mata dengan perawat dan mengungkapkan kata-kata dengan pelan
K : Bicara tetap pelan, ekspresi wajah datar dan terlihat sedih.
P : Memandang klien, tetap mempertahankan kontak mata dan tersenyum
Rasional
Mengeksplorasi permasahalan klien kilen bertejuan untuk mengidentifikasi masalah utama
yang terjadi pada klien.

3. Komunikasi Verbal
P : Baiklah kakak akan memanggil Nurul, nanti kita akan berbicara mengenai masalah Nurul
selama 10 menit, Nurul ingin bicara di sini atau di tempat lain?
K : Di sini saja kak.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap dan memperhatikan klien, sikap terbuka.
K : ekspresi datar, bicara pelan dan terlihat malas.
Rasional
Kontrak waktu dan tempat dibutuhkan agar pasien dengan permasalahan jiwa bisa nyaman
dengan lingkungan yang diinginkan, sehingga pasien bisa mengungkapkan masalah yang
terjadi.
4. Komunikasi Verbal
P : Apa yang Nurul rasakan selama tinggal di rumah sakit ini?
K : Sepi kak, tidak ada yang bisa di ajak bermain. Semua jahat.

Komunikasi Non Verbal


K : Melihat lingkungan sekitar, suara pelan.
P : Menatap dan memperhatikan klien , menganggukan kepala , sikap terbuka.
Rasional
Refleksi in action dilakukan untuk lebih mengidentifikasi fokus dari masalah yang dihadapi
klien. Refleksi bertujuan mengarahkan ide, perasaan, pertanyaan dan isi pembicaraan kepada
pasien.
5. Komunikasi Verbal
P : Apa yang dimaksud dengan sepi Nurul? Apakah Nurul merasa tidak nyaman berada di
sini?
K : Saya tidak mempunyai teman suster, jadi saya suka duduk dibawah meja ini untuk
bersembunyi.

Komunikasi Non Verbal


P : Menatap pasien, memperhatikan pasien.
K : Mulai menceritakan perasaan, suara pelan, terlihat sedih.

Rasional
Klarifikasi berupaya untuk menjelaskan kedalam kata-kata ide atau pikiran pasien yang
tidakjelas atau meminta klien menjelaskan artinya.
6. Komunikasi Verbal
P : Mengapa Nurul tidak mempunyai teman? Apa yang membuat Nurul tidak mau berteman
dengan yang lain?
K : Saya tidak ingin mereka menghina saya. Mereka semua jahat kak
Komunikasi Non Verbal
K : suara pelan, sedikit menunduk.
P : sikap terbuka, empati, mendengarkan
Rasional
Sikap terbuka dan empati perawat kepada pasien, terutama pasien anak-anak akan
meningkatkan rasa nyaman untuk menceritakan masalah yang dihadapi.
7. Komunikasi Verbal
P : Menghina kenapa Nurul? Apakah adek tidak merasa kesepian kalau tidak punya teman?
K : Pasti mereka akan menghina karena saya tidak lulus.
P : Apakah ada yang pernah menghina Nurul sebelumnya?
K : Tidak ada.
P : Lalu kenapa Nurul bisa berpikir demikian?
K : Ya saya tidak tahu.
Komunikasi Non Verbal
P : Menyentuh klien, sedikit membungkuk, menatap klien
K : Mulai menunduk, suara semakin pelan, terlihat sedih.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Pengidentidikasian tema tentang isu atau masalah pokok yang timbul bersama pasien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dan saling keterikatan untuk berinteraksi.
8. Komunikasi Verbal
P : Oh jadi begitu ya, Nurul merasa kalau teman-teman akan menghina adek kalau berteman
dengan mereka?
K : Iya kak.
P : Terus menurut Nurul apakah kakak juga akan menghina Nurul?
K : Tidak kak.
P : Mengapa Nurul berpikiran seperti itu?
K : Karena kakak mau mendengarkan Nurul.

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan.
K : Mengangguk dan menyetujui apa yang dikatakan perawat.
K : Berfikir menjawab pertanyaan.
P : Mendengarkan, sikap terbuka
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
9. Komunikasi Verbal
P : Nurul kan takut dengan teman, lalu apakah Nurul tidak menganggap kakak ini seorang
teman?
K : Iya ya, kakak juga teman.
P : Kalau begitu sekarang apa yang Nurul pikirkan dengan seorang teman?
K : Saya tidak tahu kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, bicara sedikit ditajamkan, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, menjawab pertanyaan.
K : Menjawab pertanyaan, intonasi pelan.
P : Mendengarkan, kontak mata dan tersenyum.
Rasional
Klarifikasi membantu mengungkapkan ide, perasan dan persepsi klien serta memberikan
kejelasan tentang hubungan antara perasaan, ide, dan persepsi klien serta tindakannya.
10. Komunikasi Verbal
P : Jadi begini Nurul, tidak selalu teman itu jahat, teman juga bisa menjadi tempat bercerita,
seperti kakak sekarang. Apakah Nurul masih tidak ingin mempunyai teman?
K : (hanya diam tidak menjawab)

Komunikasi Non Verbal


P : Kontak mata, duduk berhadapan, sedikit membungkuk, menepuk pundak, sikap terbuka
K : Diam sambil berfikir, mencoba mencerna apa yang dikatakan perawat
Rasional
Dukungan dan Motivasi positif dapat mengurangi bahkan menghilangkan pikiran negatif
klien, sehingga klien akan kembali kepada realita.
11. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul tidak apa-apa, sekarang apakah Nurul mau untuk mencoba memiliki
seorang teman? Kakak akan membantu Nurul.
K : (mengangguk)
Komunikasi Non Verbal
P : Berfikir, menjawab pertanyaan., menatap perawat
K : mendengarkan, sikap terbuka.
Rasional
Memberi kesempatan kepada klien untuk menentukan apa yang diinginkan, namun tetap
dengan dukungan dari perawat agar tujuan dapat tercapai.
12. Komunikasi Verbal
P : Sebelum Nurul mencari seorang teman, Nurul harus belajar untuk berkenalan dengan
seorang teman dulu. Bagaimana Nurul?
K : Iya kakak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, tersenyum.
K : mendengarkan, kontak mata dan mulai mengikuti perawat

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien.

13. Komunikasi Verbal


P : Jadi begini Nurul, untuk berkenalan dengan orang lain kita harus menyebutkan nama kita
dan nama panggilan yang kita sukai. Contohnya begini, nama saya Ferly Anas Priambodo,
saya senang dipanggil Ferly. Sekarang coba Nurul menirukan saya.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul.
P : Iya bagus Nurul.
Komunikasi Non Verbal
K : Diam, memperhatikan perawat dan mulai mengikuti apa yang dicontohkan perawat.
P : Mendengarkan, sikap terbuka dan sabar untuk mengajari pasien.

Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
14. Komunikasi Verbal
P : Nurul sudah memperkenalkan diri kepada orang lain, sekarang berikutnya Nurul harus
menanyakan nama orang lain dan dia senang dipanggil apa? Kakak contohkan ya, Adek
namanya siapa? Senang dipanggil siapa adek? Sekarang coba Nurul yang melakukan!
K : Adek namanya siapa? Senang dipanggil apa adek?
P : Wah bagus Nurul, sekarang coba Nurul ulangi dari yang pertama hingga yang terakhir.
K : Halo nama saya Nurul Firdaus, saya senang dipanggil Nurul. Nama adek siapa? Senang
dipanggil siapa?
P : Halo Nurul, nama saya Kak Anas, saya senang dipanggil Anas.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
15. Komunikasi Verbal
P : Wah bagus sekali Nurul, tepuk tangan untuk Adek Nurul.
K : (bertepuk tangan dan tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat
Rasional
Pujian dan dukungan dapat meningkatkan harga diri seseorang

16. Komunikasi Verbal


P : Nah tadi kan sudah saling memperkenalkan nama, Nurul tahu tidak setelahnya apa?
K : Tidak tahu Kak.
P : Setelah memperkenalkan diri, Nurul harus bertanya-tanya kepada orang tersebut, mungkin
hobinya, tempat tinggalnya, keluarganya.
K : Iya Kak Ferly, lalu apalagi kak?
P : Sepertinya masih itu saja Nurul, karena Nurul baru berkenalan pertama kali.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, duduk berhadapan, sikap terbuka, tersenyum.
K : Tetap mengikuti instruksi perawat, mulai tertarik dengan metode perawat.
Rasional
Kesabaran dalam memberikan pembelajaran dan menghadapi situasi yang dialami klien dapat
mempertahankan hubungan saling percaya dengan klien, sehingga tujuan dapat tercapai.
18. Komunikasi Verbal
P : Nurul tadi sudah belajar cara berkenalan dengan orang lain, bagaimana perasaan Nurul
sekarang?
K : Senang Kak, tapi Nurul masih takut.
P : Nurul takut kenapa?
K : Nurul takut mereka akan menghina saya.
P : Nurul tidak boleh berpikiran begitu dulu, Nurul kan belum mencoba. Jadi apakah Nurul
ingin mencoba besok?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Menatap klien, tersenyum, sedikit membungkuk dan mengelus pundak klien.
K : Berpikir dan mengungkapkan perasaan.
Rasional
Evaluasi subjektif untuk mengevaluasi apa yang dirasakan klien setelah berinteraksi dengan
perawat.
Evaluasi objektif untuk mengidentifikasi kemampuan kognitif dan psikomotor yang telah
dicapai oleh klien.
19. Komunikasi Verbal
P : Baiklah Nurul sudah 10 menit, sesuai dengan kesepakatan kita tadi, jadi percakapan kita
bisa diakhiri ya. Tidak apa-apa kan Nurul?
K : Iya Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Melibatkan pasien untuk menentukan langkah berikutnya akan membuat pasien lebih
dihargai.
20. Komunikasi Verbal
P : Nurul kita akan ketemu lagi nanti jam 14.00 WIB di sini lagi ya untuk latihan berbicara
dengan orang lain, sekarang Nurul bisa melakukan kegiatan yang lain atau beristirahat.
K : Iya Kak.
P : Ayo keluar dari bawah meja sana Nurul, Kakak antar ke tempat tidur.
K : Baik kak
P : Baiklah Kak Ferly pergi dulu ya, selamat pagi Nurul.
K : Pagi Kak.
Komunikasi Non Verbal
P : Kontak mata, sikap terbuka, tersenyum.
K : Kontak mata, tersenyum.
Rasional
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan klien apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya dan lingkungan yang diharapkan oleh klien dan perawat agar hubungan
terapeutik tetap dipertahankan.

Analisa Berfokus pada Perawat


1. Berharap klien bisa kooperatif terhadap perawat
2. Berharap klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh perawat
3. Berharap klien bisa bercerita akan masalahnya dengan jelas
4. Berharap klien dapat mempercayai perawat dan merasa aman untuk berkomunikasi dengan
perawat
5. Berharap klien bisa menerima saran akan masalahnya yang diberikan oleh perawat dan
mau melakukan saran tersebut.
Analisa Berfokus pada Klien
1. Klien bisa lebih terbuka akan masalahnya terhadap perawat.
2. Klien diharapkan lebih percaya diri untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
3. Klien mengungkapkan atau bercerita tentang masalahnya dengan jelas dan benar kepada
perawat
4. Klien merasa senang dan bahagia karena bisa mencoba untuk bersosialisasi dengan orang
sekitar
5. Klien tidak menutup diri dari lingkungan sekitar"

182. Farida Norma Yulianti

pada : 12 April 2017

"Percakapan semu API pada klien dengan masalah isolasi sosial : menarik diri
Inisial klien : An. K
Umur : 15 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemuan ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan :
- Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulai mengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek K, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan
Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.

Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K : Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikan pendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan.

"
183. Farida Norma Yulianti

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis)


Merupakan suatu cara yang digunakan oleh perawat atau mahasiswa untuk memahami
interaksi anatar perawat dengan klien. Dalam interaksi ini kita sebagai mahasiswa dapat
mengetahui kondisi apa yang sedang di rasakannya saat ini.
Adapun tujuan dari interaksi ini,yaitu
1. Melatih dan meningkatkan cara berkomunikasi
2. Meningkatkan kemampuan memahami bahasa tubuh ataupun kedaan klien
3. Meningkatkan kemampuan mendengar sertamemberikan saran kepada klien
Percakapan semu API pada klien dengan masalah isolasi sosial : menarik diri
Inisial klien : An. N
Umur : 15 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemuan ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan :
- Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55

Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulai mengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek K, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan
Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.

Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K : Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikan pendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan."

184. Farida Norma Yulianti

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis)


Merupakan suatu cara yang digunakan oleh perawat atau mahasiswa untuk memahami
interaksi anatar perawat dengan klien. Dalam interaksi ini kita sebagai mahasiswa dapat
mengetahui kondisi apa yang sedang di rasakannya saat ini.
Adapun tujuan dari interaksi ini,yaitu
1. Melatih dan meningkatkan cara berkomunikasi
2. Meningkatkan kemampuan memahami bahasa tubuh ataupun kedaan klien
3. Meningkatkan kemampuan mendengar sertamemberikan saran kepada klien
Percakapan semu API pada klien dengan masalah isolasi sosial : menarik diri
Inisial klien : An. N
Umur : 15 tahun
Status interaksi : Fase perkenalan (Pertemuan ke-1)
Lingkungan : Klien berada di Rumah Sakit Jiwa G, berada di ruangan VVIP no 302 dengan
kondisi lingkungan yang tenang, nyaman, dan nyaman.
Deskripsi Klien : Klien tampak bersih dan tidak bersemangat. Wajah terlihat pucat, lemas,
takut, klien tidak mau berkata apapun, dan klien tidak ingin didekati siapapun, serta tidak
ingin mendengarkan apa yang dikatakan perawat. Kadang kadang klien tertawa sendiri.
Tujuan :
- Klien lebih terbuka dengan orang baru
- Klien tidak takut dengan orang yang mengajaknya berbicara
- Klien dapat berkomunikasi kembali dengan orang lain seperti biasa
Nama Perawat : Ners Farida
Hari, Tanggal : Rabu, 09 Juli 2015
Jam : 06.55
Komunikasi Verbal
Ns : Selamat pagi Dek, perkenalkan saya Ners Farida yang akan berjaga di shift pagi ini. Ini
dengan dek siapa ?
K : Klien tidak menjawab (Hanya melihat dan memalingkan pandangan)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien dan mulai mengajak berbicara dengan baik.
- Klien : Klien melihat perawat dengan rasa takut.
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mulai mengajak klien untuk berkomunikasi dan bercanda, dengan
memahami kondisi apa yang dirasakan oleh klien
- Pada klien : Klien merasakan takut dan cemas, serta memainkan jari karena klien merasa
bahwa perawat akan mengejek nya.
Rasional : Memberikan senyuman yang ramah kepada klien pada saat bertemu akan
memberikan kesan baik, positif, dan meningkatkan rasa percaya pada perawat.
Komunikasi Verbal
Ns : Bagaimana kabarnya sekarang ? Semalam tidurnya nyeyak tidak ?
K : Klien hanya diam dan mengannggukan kepalanya dengan rasa takut
Ns : Mbak apa punya keluhan lain sekarang? (dengan menyentuh tangan klien)
K : Klien tetap diam dan menggelengkan kepalanya.
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menyentuh tangan klien
- Klien : Klien takut dan tidak mau berbicara kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada Perawat : Perawat mencoba menganalisa keadaan klien saat berkomunikasi, untuk
mengetahui apa yang dialami atau ditakutkan oleh klien
- Pada Klien : Klien tidak menjawab pertanyaan perawat karena merasa takut dan belum
memberikan rasa kepercayaannya kepada perawat.
Rasional : Sentuhan yang diberikan perawat kepada klien dapat memberikan kesan bahwa
perawat dapat dipercayai oleh klien

Komunikasi Verbal
Ns : Dek K, sudah makan ? (dengan menepuk bahu dan tersenyum pada klien)
K : (Klien menyipitkan mata dengan curiga)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan menepukan bahu pada klien
- Klien : Klien menyipitkan mata dan masih tidak mau untuk berkomunikasi dengan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk membuat klien nyaman, sehingga klien dapat
merasa diperhatikan oleh orang lain
- Pada klien : Klien merasa curiga dengan pearawat yang mengajaknya untuk makan, karena
takut untuk di kerjain
Rasional : Tepukan pada bahu yang dilakukan perawat dilakukan untuk megajak klien untuk
segera makan, sehingga klien dapat merasa diperhatikan
Komunikasi Verbal
Ns : Kok cuman senyum? Ayo makan dulu dek, kalo ndak makan nanti kamu kurus. Terus
tidak boleh pulang lo nanti. Mau ya? (merangkul dan tersenyum pada klien)
K : Klien hanya diam, dan mulai mengangukan kepalanya
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum kepada klien, dan menepuk bahu klien
- Klien : Klien mulai menunjukan rasa kepercayaan nya kepada perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mulai merangkul klien sehingga klien berani berkomunikasi dan
mempercayai orang lain. membujuk, dan mengajak klien bercanda serta menunjukan rasa
sayang kepada klien. Agar klien dapat memulai kembali untuk berkomunikasi secara normal
dan tidak takut untuk berbicara bersama orang lain.
- Pada klien : Klien menganggukan kepalanya, karena menyetujui tawaran yang diberikan
oleh perawat.
Rasional : Merangkul klien untuk mengajak makan merupakan salah satu hal yang dapat
memperlihatkan perhatian yang bisa dirasakan oleh klien. Sehingga klien kedepannya bisa
berinteraksi dengan orang lain meskipun tidak banyak berbicara.

Komunikasi Verbal
Setelah makan dan kembali ke kamar
Ns : Gimana dek tadi makannya? (memandang klien)
K : Enak sus (klien mulai berbicara sepatah dua kata)
Ns : Nah, gitu dong. Kamu jangan takut sama kakak ya dek. Anggap aja saya kakak kamu
disini, saya ndak akan jahat sama kamu kok dek. Adek boleh kok cerita sama kakak, terus
nanti kalo adek butuh apa-apa bisa panggil saya, atau temui saya didepan ya?
K : Klien tersenyum dan menganggukan kepalanya. (Melihat perawat)
Ns : (perawat tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
- Ners : Perawat tersenyum dan memandangi mata klien
- Klien : Klien tersenyum dan menganggukan tawaran yang diberikan perawat
Analisa berpusat
- Pada perawat : Perawat mencoba untuk memberikan klien lebih terbuka kepadanya, dan
merayunya untuk mencoba mempercayai perawat.
- Pada klien : Klien mulai tersenyum dan mulai mempercayai apa yang telah ditawarkan oleh
perawat.
Rasional : Memberikan pendekatan kepada klien, dengan cara memperbolehkan perawat
menjadi orang terdekatnya. Sehingga klien dapat memiliki seseorang yang dekat dan dapat
mendengarkan apa yang klien rasakan."

185. Adilla Kusuma Dewi

pada : 12 April 2017

"Pengertian API
Analisa proses interaksi (API) (The Interactional Process Analysis) merupakan alat kerja
yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien. Semua pasien dapat dilakukan API.Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien. Ada 3
macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan),catatan hubungan perawat-
klien dan catatan resume.

Tujuan API
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4.Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5.Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Komponen API :
1.Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2.Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3.Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4.Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5.Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan
4
6.Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Percakapan Analisa Proses Interaksi


"Resiko Bunuh Diri"

Inisial klien : Ny.D


Usia : 35 Tahun
Nama mahasiswi : Adilla Kusuma Dewi
Status interaksi perawat-klien : 1 / fase orientasi
Tanggal : 10 April 2017
Lingkungan : Di Halaman Rs dengan keadaan Nyaman, tenang, dan santai.
Pasien dan perawat duduk berhadapan di sebuah kursi.
Jam : 09.00 WIB
Deskripsi klien :Baju dan celana yang dikenakan klien bersih, penampilan klien cukup rapi,
wajahnya sedih dan pucat
Ruang : Melati
Tujuan (berorientasi pada klien): Untuk mencegah dan melindungi klien dari risiko bunuh
diri dan untuk meningkatkan harga diri dan kualitas hidup klien

1.Komunikasi verbal :
P : Assalamualaikum, Selamat pagi bu.. perkenalkan saya Adilla Kusuma Dewi,mahasiswi
fakultas keperawatan universitas airlangga, kalau boleh tau ibu namanya siapa ?
K : waalaikumsalam, selamat pagi mbak. Nama saya Dini Lestari.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D,mengulurkan tangan dan tersenyum.
K: Pandangan tidak fokus dan tersenyum.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan tanggapan yang baik kepada perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat membuka percakapan dengan klien memberikan kesan pertama bertemu.
Rasional :
Mengucapkan salam kepada seseorang yang baru kita kenal merupakan bentuk rasa
menghargai antar sesama.
2.Komunikasi verbal :
P : Oh ibu Dini Lestari.. biasanya dipanggil siapa ?
K: Dini.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan tanggapan kepada perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin lebih mengenal Ny.D dan membina hubungan yang lebih baik.
Rasional :
Keakraban akan lebih mudah membangun rasa percaya dengan oranglain.

3.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ibu sudah makan ?
K: Ya begini sudah membaik mbak.. sudah tadi pagi.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat dengan sedikit curiga.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memberikan mendengarkan pertanyaan dan memberikan tanggapan yang baik kepada
perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat merasa senang karena klien memberikan respon yang baik selama percakapan.
Rasional :
Memberikan kesempatan klien untuk mengeksplorasi apa yang dirasakan.

4.Komunikasi verbal :
P : saya ingin bercakap-cakap dengan ibu kira-kira butuh waktu 15 menit.. apa ibu mau ? ibu
ceritakan saja pada saya tentang perasaan ibu, tentang masalah-masalah yang ibu rasakan
selama ini. saya siap mendengarkan dan menemani ibu disini. Bu Dini ingin kita bercakap-
cakap dimana ?
K: Ya mbak.. disini saja.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan senyum ramah.
K: Memandang perawat dengan pandangan tidak fokus.
Analisis berpusat pada klien :
Klien mulai terbuka dengan dengan perawat dan menerima diskusi yang ditawarkan oleh
perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui keadaan klien.
Rasional :
Untuk mendapatkan persetujuan klien dan perasaan yang dirasakan selama ini oleh klien.

5.Komunikasi verbal :
P : Kalau boleh tau bagaimana awalnya ibu bisa masuk sini ?
K: Suami saya baru meninggal karena kecelakaan, anak saya 4 masih kecil-kecil,saya
bingung untuk merawat dan membiayainya.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan penasaran.
K: Memandang ke arah perawat dengan pandangan tidak fokus.
Analisis berpusat pada klien :
Klien terbuka dengan dengan perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui penyebab dari keadaan klien sekarang ini.
Rasional :
Untuk mendapatkan informasi dari klien dan menjalin rasa terbuka antar klien dengan
perawat.

6.Komunikasi verbal :
P : bagaimana perasaan ibu setelah kejadian tersebut ?
K: saya merasa apabila saat itu saya tidak menyuruh suami saya pergi keluar kota,pasti
sekarang suami saya masih hidup. Saya sangat menyesal mbak.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan serius.
K: Memandang ke arah perawat dengan muka sangat sedih dan pucat.
Analisis berpusat pada klien :
Klien terbuka dengan dengan perawat dan menceritakan perasaannya.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
Rasional :
Untuk mengetahui permasalahan klien.

7.Komunikasi verbal :
P : sudah jangan menyesali yang sudah terjadi ya Bu, ikhlaskan saja. Hidup dan mati
seseorang sudah kehendak Yang Maha Esa tidak ada seseorang yang tau. Apakah sekarang
ibu merasa sangat kesepian dan tidak ada oranglain yang bisa membantu ibu ?
K: iya benar mbak, semenjak kejadian itu saya merasa kesepian. Keluarga saya rumahnya
jauh-jauh. Hanya ada tetangga tetapi juga tidak terlalu akrab.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dengan serius.
K: Memandang ke arah perawat sesekali memandang ke arah lain dengan khawatir.
Analisis berpusat pada klien :
Klien memahami pertanyaan yang diberikan oleh perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat ingin mengetahui lebih dalam masalah yang dihadapi oleh klien.
Rasional :
Untuk mengetahui permasalahan klien lebih lanjut.

8.Komunikasi verbal :
P : apakah ibu pernah merasa ingin mengakhiri hidup atau bunuh diri ? bahkan pernah
mencobanya ?
K: iya pernah mbak,saya sudah bingung apa yang harus saya lakukan.. saya tidak kuat
menanggung beban itu sendirian apalagi anak saya masih kecil-kecil masih panjang
perjalanan hidupnya,daripada saya tidak bisa membesarkan anak-anak saya dengan baik lebih
baik saya ikut suami saya ke surga.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
K: Memandang ke arah perawat dan tampak berpikir.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pertanyaan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat mengetahui dengan jelas masalah yang dirasakan oleh klien.
Rasional :
Untuk menggali lebih dalam keadaan pasien dari sudut pandang pasien.

9.Komunikasi verbal :
P : Bunuh diri itu memang cara yang cepat mengatasi masalah tapi tidak menyelesaikan
masalah. Ibu harus kuat dan yakin bisa mengahadapi masalah ini dengan baik. Jangan coba
bunuh diri lagi ya bu.. disini ada banyak perawat yang siap membantu ibu kapan saja.
K: Iya mbak terima kasih.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan tersenyum memberikan kesan semangat.
K: Memandang ke arah perawat dan memberikan respon positif.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pernyataan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat memberikan masukan kepada klien dengan baik.
Rasional :
Untuk meningkatkan harga diri dan kualitas hidup.

10.Komunikasi verbal :
P : Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dengan saya ? apakah ibu senang dan
dapat mengurangi kesedihan ibu ?
K: Iya saya senang mbak.
Komunikasi non verbal :
P: Memandang Ny.D dan tersenyum.
K: Memandang ke arah perawat dan wajahnya tampak lebih rileks.
Analisis berpusat pada klien :
Klien menanggapi pertanyaan perawat dengan baik.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat memberikan evaluasi tentang perasaan klien.
Rasional :
Untuk membantu perawat dalam menyelesaikan masalah.

11.Komunikasi verbal :
P : Baiklah Bu Dini saya rasa cukup percakapan kita sekarang ini semoga dapat
bermanfaat,mungkin ibu mau beristirahat, silakan... terima kasih ya bu untuk waktunya.
Assalamualaikum.
K: Iya mbak sama-sama. Waalaikumsalam.
Komunikasi non verbal :
P: Duduk memandang Ny.D sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum.
K: Memandang ke arah perawat dan membalas jabat tangan.
Analisis berpusat pada klien :
Klien merasa puas dengan percakapan yang telah dilakukan dengan perawat.
Analisis berpusat pada perawat :
Perawat merasa senang bisa mengetahui permasalahan Ny.D dan bisa membantunya.
Rasional :
Berterimakasih merupakan respon yang baik sebelum mengakhiri pertemuan dengan
oranglain yang telah kita bantu maupun yang membantu kita."

186. Qurrata Ayuni Rasyidah

pada : 12 April 2017

"1. Teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada sejenis pesan yang
disampaikan orang dalam kelompok dan bagaimana pesan itu bisa memengaruhi peran dan
kepribadian kelompok.
Menurut Robert Bales, Analisis proses interaksi dengan menggunakan penelitian bertahun-
tahunnya sebagai sebuah fondasi, Bales menciptakan sebuah teori terpadu dan dikembangkan
dengan baik dari komunikasi kelompok kecil yang bertujuan unutuk menjelaskan jenis pesan
yang manusia tukar dalam kelompok, dari semua yang membentuk peran dan kepribadian
anggota kelompok, dan cara mereka mempengaruhi semua karakter secara umum pada
sebuah kelompok. Analisis Proses Interaksi ini merupakan sistem keseimbangan yang semua
unsur-unsurnya berada dalam keadaan seimbang. Jumlah yang seimbang antara tugas dan
sosio-emosiaonal dalam unsur positif dan negatifnya.
Dengan melakukan Analisa Proses Interaksi, kita bisa mencapai tujuan diantaranya :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Menggunakan Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapatdilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampaidengan
4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
2. Percakapan antara perawat dengan klien mengenai masalah terhadap Waham

Inisial klien : Tn. P


Usia : 32 Tahun
Nama Mahasiswa : Ns. Ayu
Status interaksi perawat klien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal : Tanggal, 10 April 2016
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 09.40 WIB
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa
Bangsal : Lavender
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara
terbuka permasalahannya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi Pak,Assalamualaikum boleh kita ngobrol,ngobrol sebentar?
K: Pagi mbak, waalaikumsalam iya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Tersenyum memandang klien
K: tersenyum
K: ekspresi senyum danmemandang P
P: tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P : Ingin membuka percakapandengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
P merasa senang adatanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk kelingkungannya
K ragu terhadap orang baru
RASIONAL
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya Pak, Bagaiman perasaan bapak
hari ini?
K: Iyah, masih sambil tersenyum.Ya gini ini mbak. Biasa-biasa saja. Hehe.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang K dan ruangan sekitar.
K: ikut memandang ruangan sekitar
K: Mengikuti P dengan memandang ruangan sekitar
P: menatap K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
RASIONAL
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

KOMUNIKASI VERBAL
P: Oh iya, perkenalkan saya Ayu mahasiswa Unair yang akan praktek disini selama 4 minggu.
Nama Bapak siapa?
K: Senyum. Putra Al-Hakim.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
RASIONAL
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat lebih lanjut

KOMUNIKASI VERBAL
P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?
K: saya dipanggil Putra.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang K
K: Memandang P dan menunduk kembali
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P senang karena mulai ada respon positif dari pasien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
RASIONAL
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Wah, kalau begitu saya panggil Pak Putra saja ya.
K: Iya mba..
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : tersenyum
K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mencoba mengakrabkan suasana
P merasa pertanyaan mendapatkan respon
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K
RASIONAL
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

KOMUNIKASI VERBAL
P: Pak Putra asalnya dari mana?
K: Blitar..
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K
K : berpikir
K : Memandang ke P dan tersenyum lalu agak sedikit tertawa
P : Memperhatikan K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berpikir dan mengingat-ingat
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
RASIONAL
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
KOMUNIKASI VERBAL
P: Ooh blitar ya pak, lumayan dekat dengan saya pak. Saya asalnya dari Lamongan. Bapak
sudah berapa lama disini?
K: mengatakan sudah 2 bulan dan sudah 5 kali masuk rumah sakit jiwa ini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara sambil menatap P kontak mata baik,
P : Memandang K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mulai mengkaji data umum pasien
P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berpikir dan berusaha mengingat
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
RASIONAL
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

KOMUNIKASI VERBAL
P : Sekarang Bapak umurnya berapa?
K : umur saya 32 tahun.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum
K : Memandang P sambil tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji daya ingat K
P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berusaha mengingat-ingat
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
RASIONAL
Umur mempengaruhi daya ingat klien

KOMUNIKASI VERBAL
P : Pak ingat tidak, kenapa pak Putra dirawat disini?
K : karena katanya belum sembuh penyakit saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Menunjukkan keseriusan
K : bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat-ingat
K menjawab agak ragu-ragu
RASIONAL
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

KOMUNIKASI VERBAL
P : Pak Putra pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah?
K : iya, karena saya kesal adik saya sering jahatin saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Bertanya pelahan
K : tersenyum
K : Memandang ke P kemudian menjawab
P : Memperhatikan respon pasien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
RASIONAL
-

KOMUNIKASI VERBAL
P:-
K : saya merasa dibodohi orang tua saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi
dimasukkan lagi kesini.
Orang tua saya itu jahat saya seperti tidak dianggap anak, saya sering marah-marah dirumah.
Saya juga ingin membunuh Tuhan karena sudah buat saya sakit, kalau saya membunuh Tuhan
saya akan jadi orang sakti. Saya juga pernah ke greja dan berdoa disana, saya merasa berdosa
besar mba , iman saya sudah hilang.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandangi P
K : memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K
P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mencoba menceritakan semuanya
RASIONAL
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

KOMUNIKASI VERBAL
P:-
K: saya juga ingi jadi presiden mbak biar bias jadi orang kaya, presiden uangnya banyak jadi
saya bisa membawa orang tua saya naik haji.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kearah P
P : Tampak sedikit tersenyum
P : Memperhatikan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K menikmati waham yang dirasakannya
RASIONAL
Waham kemungkinan terjadi karena harga diri rendah dan riwayat halusinasinya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bapak, betah tinggal disini?
K : Tidak, saya mau pulang, biar bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K : memandang P
P : memperhatikan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab keinginannya
RASIONAL
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

KOMUNIKASI VERBAL
P : Keluarga Pak Putra sering menjenguk ?
K : Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sama
saya ya mbak?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P
K : Nampak tersenyum dan dan sedikit tertawa
P : Memperhatikan respon K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
P senang mendapatkan jawaban K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berusaha mengingat keluarganya
K ingat terhadap keluarganya
RASIONAL
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Kalau di rumah, ngapain aja Pak Putra?
K : Saya suka masak, nyuci, bersihin rumah terus bantu ayah saya jualan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : bercerita sambil tersenyum
P : mendengarkan
K : Memandang P
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat aktivitasnya di rumah
K menikmati waham yang dialaminya
RASIONAL
Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bagaimana perasaan Pak Aan sekarang? Bapak biasanya disini ngerjain apa?
K : saya Senang bisa kenal mba akper. Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin
ruangan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P
K : Memandang P sambil tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengalihkan topik bahasan
P membuka pembicaraan lain
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K bingung dengan pertanyaan yang diberikan
K menjawab tentang keadaannya
RASIONAL
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Pak Putra, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget
nggak nama saya siapa?
K : mba Ayu Unair.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K
K : Memandang P
K : Memandang P dan tersenyum
P : Memperhatikan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
RASIONAL
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

KOMUNIKASI VERBAL
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan Pak Putra. Bagaimana kalau besok kita
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, paling 15 menit saja.
K : Boleh, saya suka kalo ngobrol sama mba Ayu
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : yersenyum pada K
K : Memandang dan tersenyum
K : Tersenyum
P : Tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
RASIONAL
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak
KOMUNIKASI VERBAL
P : Terimakasih atas kesediaan Pak Putra untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum
K : Waalaikumsalam mba, besok kita ngobrol lagi yaa
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan
K : Menoleh, menjabat tangan P
K : Tersenyum sambil tertawa
P : Tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
RASIONAL
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dan
komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data yang tergali adalah
data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak
efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren dan flight of idea dan keputusasaan.
Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
"

187. Qurrata Ayuni Rasyidah

pada : 12 April 2017

"1. Teori analisis proses interaksi yaitu teori yang mengarah pada sejenis pesan yang
disampaikan orang dalam kelompok dan bagaimana pesan itu bisa memengaruhi peran dan
kepribadian kelompok.
Menurut Robert Bales, Analisis proses interaksi dengan menggunakan penelitian bertahun-
tahunnya sebagai sebuah fondasi, Bales menciptakan sebuah teori terpadu dan dikembangkan
dengan baik dari komunikasi kelompok kecil yang bertujuan unutuk menjelaskan jenis pesan
yang manusia tukar dalam kelompok, dari semua yang membentuk peran dan kepribadian
anggota kelompok, dan cara mereka mempengaruhi semua karakter secara umum pada
sebuah kelompok. Analisis Proses Interaksi ini merupakan sistem keseimbangan yang semua
unsur-unsurnya berada dalam keadaan seimbang. Jumlah yang seimbang antara tugas dan
sosio-emosiaonal dalam unsur positif dan negatifnya.
Dengan melakukan Analisa Proses Interaksi, kita bisa mencapai tujuan diantaranya :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan.
Menggunakan Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapatdilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampaidengan
4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
2. Percakapan antara perawat dengan klien mengenai masalah terhadap Waham

Inisial klien : Tn. P


Usia : 32 Tahun
Nama Mahasiswa : Ns. Ayu
Status interaksi perawat klien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal : Tanggal, 10 April 2016
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 09.40 WIB
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa
Bangsal : Lavender
Tujuan (Berorientasi pada klien) : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara
terbuka permasalahannya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi Pak,Assalamualaikum boleh kita ngobrol,ngobrol sebentar?
K: Pagi mbak, waalaikumsalam iya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Tersenyum memandang klien
K: tersenyum
K: ekspresi senyum danmemandang P
P: tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P : Ingin membuka percakapandengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
P merasa senang adatanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk kelingkungannya
K ragu terhadap orang baru
RASIONAL
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.

KOMUNIKASI VERBAL
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya Pak, Bagaiman perasaan bapak
hari ini?
K: Iyah, masih sambil tersenyum.Ya gini ini mbak. Biasa-biasa saja. Hehe.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang K dan ruangan sekitar.
K: ikut memandang ruangan sekitar
K: Mengikuti P dengan memandang ruangan sekitar
P: menatap K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
RASIONAL
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut

KOMUNIKASI VERBAL
P: Oh iya, perkenalkan saya Ayu mahasiswa Unair yang akan praktek disini selama 4 minggu.
Nama Bapak siapa?
K: Senyum. Putra Al-Hakim.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
RASIONAL
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat lebih lanjut

KOMUNIKASI VERBAL
P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?
K: saya dipanggil Putra.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang K
K: Memandang P dan menunduk kembali
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin menjalin kedekatan dengan pasien
P senang karena mulai ada respon positif dari pasien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
RASIONAL
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya

KOMUNIKASI VERBAL
P: Wah, kalau begitu saya panggil Pak Putra saja ya.
K: Iya mba..
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : tersenyum
K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mencoba mengakrabkan suasana
P merasa pertanyaan mendapatkan respon
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K
RASIONAL
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien

KOMUNIKASI VERBAL
P: Pak Putra asalnya dari mana?
K: Blitar..
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K
K : berpikir
K : Memandang ke P dan tersenyum lalu agak sedikit tertawa
P : Memperhatikan K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
P senang karena K memberi respon
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berpikir dan mengingat-ingat
K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
RASIONAL
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien

KOMUNIKASI VERBAL
P: Ooh blitar ya pak, lumayan dekat dengan saya pak. Saya asalnya dari Lamongan. Bapak
sudah berapa lama disini?
K: mengatakan sudah 2 bulan dan sudah 5 kali masuk rumah sakit jiwa ini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Bicara sambil menatap P kontak mata baik,
P : Memandang K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mulai mengkaji data umum pasien
P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berpikir dan berusaha mengingat
K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya
RASIONAL
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut

KOMUNIKASI VERBAL
P : Sekarang Bapak umurnya berapa?
K : umur saya 32 tahun.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendekatkan diri ke K sambil tersenyum
K : Memandang P sambil tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji daya ingat K
P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berusaha mengingat-ingat
K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya
RASIONAL
Umur mempengaruhi daya ingat klien

KOMUNIKASI VERBAL
P : Pak ingat tidak, kenapa pak Putra dirawat disini?
K : karena katanya belum sembuh penyakit saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Menunjukkan keseriusan
K : bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat-ingat
K menjawab agak ragu-ragu
RASIONAL
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa

KOMUNIKASI VERBAL
P : Pak Putra pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah?
K : iya, karena saya kesal adik saya sering jahatin saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Bertanya pelahan
K : tersenyum
K : Memandang ke P kemudian menjawab
P : Memperhatikan respon pasien
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
RASIONAL
-

KOMUNIKASI VERBAL
P:-
K : saya merasa dibodohi orang tua saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi
dimasukkan lagi kesini.
Orang tua saya itu jahat saya seperti tidak dianggap anak, saya sering marah-marah dirumah.
Saya juga ingin membunuh Tuhan karena sudah buat saya sakit, kalau saya membunuh Tuhan
saya akan jadi orang sakti. Saya juga pernah ke greja dan berdoa disana, saya merasa berdosa
besar mba , iman saya sudah hilang.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandangi P
K : memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K
P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mencoba menceritakan semuanya
RASIONAL
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya

KOMUNIKASI VERBAL
P:-
K: saya juga ingi jadi presiden mbak biar bias jadi orang kaya, presiden uangnya banyak jadi
saya bisa membawa orang tua saya naik haji.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kearah P
P : Tampak sedikit tersenyum
P : Memperhatikan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi
P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K menikmati waham yang dirasakannya
RASIONAL
Waham kemungkinan terjadi karena harga diri rendah dan riwayat halusinasinya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bapak, betah tinggal disini?
K : Tidak, saya mau pulang, biar bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
K : memandang P
P : memperhatikan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengalihkan perhatian K dari waham
P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K masih terbawa oleh waham
K berusaha menjawab keinginannya
RASIONAL
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan pada fase interaksi ini

KOMUNIKASI VERBAL
P : Keluarga Pak Putra sering menjenguk ?
K : Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sama
saya ya mbak?
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P
K : Nampak tersenyum dan dan sedikit tertawa
P : Memperhatikan respon K
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
P senang mendapatkan jawaban K
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K berusaha mengingat keluarganya
K ingat terhadap keluarganya
RASIONAL
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Kalau di rumah, ngapain aja Pak Putra?
K : Saya suka masak, nyuci, bersihin rumah terus bantu ayah saya jualan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : bercerita sambil tersenyum
P : mendengarkan
K : Memandang P
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K mengingat aktivitasnya di rumah
K menikmati waham yang dialaminya
RASIONAL
Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga

KOMUNIKASI VERBAL
P : Bagaimana perasaan Pak Aan sekarang? Bapak biasanya disini ngerjain apa?
K : saya Senang bisa kenal mba akper. Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin
ruangan.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Memandang P
K : Memandang P sambil tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P mengalihkan topik bahasan
P membuka pembicaraan lain
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K bingung dengan pertanyaan yang diberikan
K menjawab tentang keadaannya
RASIONAL
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Pak Putra, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget
nggak nama saya siapa?
K : mba Ayu Unair.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memandang K
K : Memandang P
K : Memandang P dan tersenyum
P : Memperhatikan
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji
P senang karena K ingat nama P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K memperhatikan P
K mengingat-ingat nama P
RASIONAL
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust

KOMUNIKASI VERBAL
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan Pak Putra. Bagaimana kalau besok kita
ngobrol lagi? Sebentar saja kok, paling 15 menit saja.
K : Boleh, saya suka kalo ngobrol sama mba Ayu
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : yersenyum pada K
K : Memandang dan tersenyum
K : Tersenyum
P : Tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P memberikan reinforcement pada K
P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K senang diberikan reinforcement
K ikut menentukan kontrak
RASIONAL
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak

KOMUNIKASI VERBAL
P : Terimakasih atas kesediaan Pak Putra untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum
K : Waalaikumsalam mba, besok kita ngobrol lagi yaa
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan
K : Menoleh, menjabat tangan P
K : Tersenyum sambil tertawa
P : Tersenyum
ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT
P menutup fase I
P senang karena K mau berinteraksi dengan P
ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN
K menunjukkan rasa percaya pada P
K menyambut salam P
RASIONAL
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada

Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien kooperatif dan
komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data yang tergali adalah
data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu tidak
efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren dan flight of idea dan keputusasaan.
Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
"

188. Nyuasthi Genta Satriyaningarum

pada : 12 April 2017

"A. Materi Analisa Proses Interaksi (API)


Analisa Proses Interaksi (API) merupakan sebuah alat kerja yang digunakan perawat untuk
dapat memahami interaksinya dengan klien. Dalam prosesnya membutuhkan pencatatan dan
pelaporan yang digunakan sebagai alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan
lainnya. Dalam hal ini aspek paling penting yang harus ada pada pencatatan khususnya
bidang keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal antara perawat
dengan klien, baik mulai dari catatan perkembangan (proses keperawatan), catatan hubungan
perawat dengan klien serta catatan resume. Tujuan diadakannya analisa proses interaksi ini
diantaranya:
- Untuk meningkatkan kemampuan mendengar
- Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi
- Untuk menjadi alat pengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klien
- Untuk meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan dari klien
- Untuk membantu serta memudahkan perawat dalam merencanakan tindakan keperawatan.
Di dalam menjalankan analisa proses interaksi (API) ada beberapa komponen yang
diperhatikan diantaranya:
- Adanya komunikasi baik verbal maupun non verbal
- Adanya analisa dan identifikasi perasaan dari perawat serta komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
- Adanya analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi serta komunikasi klien
- Adanya analisa makna dan rasional dari komunikasi yang dilakukan antara perawat dan
klien
- Memiliki kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi yang terjadi
- Adanya rencana lanjutan tindakan keperawatan
Di dalam menuliskan percakapan semu antara perawat dengan klien pada API, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan, antara lain:
- Initial klien
- Status interaksi : Menunjukkan urutan pertemuan, dan fase berhubungan antara perawat
dengan klien
- Lingkungan : Menunjukkan tempat interaksi, situasi tempatnya serta posisi perawat dengan
klien
- Deskripsi klien : Menunjukkan penampilan umum klien
- Tujuan : Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu, dalam interaksi selama 20 30
menit, berpusat pada klien, dan terkait proses keperawatan klien.
- Komunikasi verbal : Ucapan verbal antara perawat dengan klien
- Komunikasi non verbal
- Analisa berpusat pada perawat, berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
1. Perasaan sendiri
2. Tingkah laku non verbal
3. Isi pembicaraan
4. Tujuan interaksi
- Analisa berpusat pada klien
1. Tingkah laku non verbal
2. Isi pembicaraan
3. Perasaan klien
4. Kebutuhan klien
- Rasional : Intervensi lain yang mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori
psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber teori yg psikodinamika, teori adaptasi, setiap
sumber teori yg dikenal. Selain itu juga teori komunikasi, teori interpersonal, teori perawatan
psikiatri.
B. Percakapan Semua antara Perawat dengan Klien tentang Defisit Perawatan Diri
Analisa Proses Interaksi
Nama Ners : Nyuasthi Genta S.
Tanggal : 09 April 2017
Waktu : 15.00 15.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang Alamanda RSUD Nganjuk
Inisial Klien : Ny. G
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Dalam ruangan perawatan, suasana tenang, perawat duduk disamping klien
sambil berhadapan.
Deskripsi Klien : Rambut klien berantakan, kuku dari klien tampak kehitaman dan panjang,
pakaian kurang rapi, tercium bau tidak sedap dari tubuh klien, terkadang klien menatap
perawat namun juga terkadang menunduk kebawah.
Tujuan Komunikasi : Klien dapat mengenali perawat, serta dapat lebih terbuka untuk
menyatakan permasalahan yang dialami.
1. Komunikasi Verbal
Ns. N : Selamat sore Ibu? Bolehkah saya duduk disamping Ibu?
Ny. G : Iya sore, silahkan
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangannya mengarah ke samping tempat
tidur klien.
Ny. G : Menunduk, ekspresi wajah datar.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai pembicaraan dengan klien, dan ingin melihat respon dari klien terhadap
pendekatannya.
Analisa berpusat pada Klien
Ny. G masih memberikan kesan ragu karena baru bertemu dengan perawat tersebut.
Rasional
Dengan diawali salam merupakan pembukaan yang baik dan dapat memberikan kesan yang
baik dalam menjalin hubungan saling percaya
2. Komunikasi Verbal
Ns. N : Iya Ibu, perkenalkan nama saya Ners Nyuasthi dari Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga. Dan kebetulan saya yang dinas pada shift hari ini.
Ny. G : Oh
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya ke klien
Ny. G : Menjulurkan tangannya kepada perawat, dengan ekspresi tersenyum paksa, kemudian
menunduk
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N memulai memperkenalkan siapa dirinya kepada Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai memberikan sedikit respon kepada Ns.N walaupun masih ada sedikit keraguan
darinya.
Rasional
Dengan adanya perkenalan maka akan lebih mudah dan sangat membantu untuk menjalin
hubungan rasa percaya diantara perawat dan klien.
3. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ini dengan Ibu siapa?
Ny. G : Oh saya Ibu.G
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G, sambil tersenyum dan tangan perawat masih berjabat tangan
dengan klien
Ny. G : Memandang perawat, dan tersenyum serta tangannya masih berjabat tangan dengan
perawat
Analis Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mencoba mengenali klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sudah mulai nyaman dengan kedatangan Ns. N dan memberikan respon yang signifikan
Rasional
Dengan adanya kesediaan memperkenalkan dirinya maka juga menunjukkan kesediaannya
untuk menjalin hubungan kepercayaan antara klien dengan perawat
4. Komunikasi Verbal
Ns. N : Ibu disini dirawat karena sakit apa?
Ny. G : Saya 3 hari yang lalu kecelakaan sus, jatuh dari motor, dan pada waktu itu saya harus
ditransfusi.Dari dokternya disarankan untuk saya beberapa hari berada di rumah sakit.
Komunikasi Non Verbal
Ns.N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum dan penuh perhatian
Ny.G : Memandang Ns. N, dan menggerakkan tangannya sambil bercerita dan ekspresinya
serius.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui penyebab dari Ny.G rawat inap sekaligus ingin mengetahui penyebab
dari deskripsi klien yang kurang baik
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai bercerita dan percaya terhadap Ns.N
Rasional
Dengan adanya respon yang bagus dari klien maka merupakan kesedian dalam menerima
hubungan saling percaya antara perawat dan klien, selain itu juga untuk menilai kemampuan
ingatan.
5. Komunikasi Verbal
Ns. N : Oh begitu ya Bu, apakah Ibu sudah berkeluarga?
Ny. G : Sudah sus, saya juga sudah memiliki 2 orang anak
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Sambil memandang Ny. G dan tersenyum kepadanya
Ny. G : Sedikit menunduk, dan tampak sedih seketika.
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai membayangkan keadaan keluarganya
Rasional
Dengan adanya komunikasi dan mulai keterbukaan dari klien kepada perawat maka
hubungan saling percaya semakin kuat.
6. Komunikasi Verbal
Ns. N : Lalu apakah anak ataupun keluarga lainnya jarang yang kesini?
Ny. G : Ya beginilah sus, suami saya ada tugas di luar kota yang tidak bisa ditinggalkan, dan
anak saya yang sering kesini hanya yang nomor 2 karena dekat dengan rumahnya. Tapi dia
kesininya hanya malam hari selesai kerja sedangkan anak saya yang nomor 1 dia tinggal di
luar kota. Dan saya juga tidak mau merepotkan orang lain karena saya kira sakit saya ini
tidak terlalu serius.
Ns. N : -
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan sambil memberikan sentuhan terapeutik
kepada klien (memegang tangan klien)
Ny. G : Menunduk, bicaranya lirih dan ekspresi sedih
Ns. N : Hanya diam, memandang Ny. G dengan rasa empati
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menggali informasi atau data dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G mulai menjelaskan secara keseluruhan mengenai keluarganya
Rasional
Dengan lebih mengeksplor maka akan mendapatkan banyak informasi dari klien
7. Komunikasi Verbal
Ns. N : Sehari ini tadi apa saja yang ibu lakukan di kamar?
Ny. G : Hanya tiduran saja sus, sambil nonton TV. Karena saya bingung mau berbuat apa.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns. N, sambil menggaruk kepala
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengetahui atau menggali informasi mengenai aktivitas yang dilakukan klien
pada saat masa perawatan
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menceritakan kebingungannya selama ada di ruang perawatan
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
8. Komunikasi Verbal
Ns. N : Berarti seharian tadi ibu tidak mandi?
Ny. G: Iya sus, sebenarnya saya jarang mandi, saya ini juga tidak suka kalau hanya
diseka.Ditambah kalau anak saya pulang malam, dan terlihat capek, terkadang minta untuk
membantu mandi tidak tega.
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G, sambil tersenyum
Ny. G : Sedikit menunduk, bicaranya lirih, menggunakan gerakan tangan dalam
menginfokanceritanya dan sering menggaruk kepalanya
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin memulai mencari permasalahan yang ada pada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G menceritakan apa yang dialami dia selama ada di rumah sakit
Rasional
Dengan menggunakan teknik eksplorasi pertanyaan maka seluruh informasi yang diinginkan
dari perawat menjadi semakin terpenuhi
9. Komunikasi Verbal
Ns. N : Gak boleh begitu, Ibu G harus mandi, paling gak diseka biar ibu tampak lebih segar.
Nanti kalau memang butuh bantuan bisa panggil saya.
Ny. G : Baiklah sus, nanti saya akan bilang sama anak saya. Karena kebetulan juga anak saya
pulang kerja sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum, dan memegang tangannya dengan nyaman
Ny. G : Memandang Ns. N sambil tersenyum dan sedikit sambil berpikir
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin menunjukkan rasa simpati kepada klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menuruti perkataan dari perawatnya dan merasa bahagia karena perhatian perawat
10. Komunikasi Verbal
Ns. N : Wah, nggak terasa ya bu sudah 20 menit kita ngobrol, nanti kapan-kapan kita ngobrol
lagi ya.
Ny.G : Iya sus, sering sering ya suster main ke kamar saya, biar saya tidak kesepian juga
Ns. N : Iya bu, saya juga doakan biar Bu. G segera keluar dari RS
Ny. G : Makasih sus
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum dan memegang tangan klien
Ny.G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan memegang tangan perawat
Ns. N : Memandang Ny. G sambil tersenyum
Ny. G : Memandang Ns.N sambil tersenyum dan tampak bersemangat
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N ingin mengakhiri fase 1 karena sudah memiliki data atau informasi dari klien
Analisa Berpusat pada Klien
Ny.G sangat memperhatikan Ns.N
11. Komunikasi Verbal
Ns. N : Baik kalau begitu saya permisi dahulu ya bu, selamat sore!
Ny. G : sore
Komunikasi Non Verbal
Ns. N : Memandang Ny.G sambil tersenyum dan berjabat tangan
Ny. G : Memandang Ns. N , sambil tersenyum dan berjabat tangan
Analisa Berpusat pada Perawat
Ns. N menutup fase 1 dan merasa senang pertemuannya dengan Ny.G
Analisa Berpusat pada Klien
Ny. G menunjukkan kepercayaan pada Ns.N dan menjawab salam yang diberikan Ns. N
Rasional
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah turunnya
kepercayaan klien pada perawat
Kesan perawat : Dari fase awal yaitu fase perkenalan sudah dilakukan sangat baik, karena
adanya respon yang sangat baik dari klien. Dan dirasa sudah terjalin bubungan saling percaya
antara klien dengan perawat. Hal ini dilihat dari adanya data atau informasi yang diterima
perawat mengenai kurangnya perawatan diri klien serta kurangnya perhatian dari keluarga
sekitarnya. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya
yaitu fase kerja
"

189. Talia Puspita Adianti

pada : 12 April 2017

"analisa proses interaksi atau disingkat dengan API adalah suatu bentuk alat kerja yang
digunakan seorang perawat untuk memahami suatu interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien atau bisa juga suatu bentuk komunikasi terapeutik yang terjadi antara dua individu yaitu
perawat dengan klien yang menggambarkan suatu kepribadian pada masing-masing individu.
tindakan ini sangat perlu dilakukan karena dapat memberi dasar belajar dengan cara mengkaji
kemampuan perawat dalam berinteraksi dengan klienselain itu dapat meningkatkan
kemampuan mendengar ataupun berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. API
mempunyai suatu komponen yaitu salah satu bentuknya adalah komunikasi verbal dan non
verbal yang dilakukan antara perawat dengan klien setelah dilakukan berbagai macam bentuk
interaksi baru lah kita sebagai perawat bisa menyimpulkan ataupun membuat evaluasi dari
komunikasi yang kita lakukan dan melakukan rencana tindakan selanjutnya.
terdapat 3 macam catatan pola perilaku dan hubungan interpersonalperawat dengan klien
yaitu :
1. catatan perkembangan atau biasa disebut dengan proses keperawatan
2. catatan hubungan antara perawat dengan klien
3. catatan resume.
tahapan-tahapan yang harus kita lakukan dalam API ini juga dikelompokkan menjadi tiga
yaitu :
1. tahap awal atau orientasi
2. tahap pertengahan atau kerja
3. tahap akhir

percakapan semu antara perawat dan klien


Nama mahasiswa : Talia
tanggal : 05 April 2017
tempat : Ruang mawar Rumah Sakit Jiwa Ubud, Bali
Insial Klien : Nn.A
Usia Klien : 25 tahun
Status Interaksi ke : 1 (orientasi)
Lingkungan : Dihalaman RS dengan keadaan tenang dan santai
Deskripsi klien : klien mengenakan baju hitam, celana pendek, rambut rapi , tidak memakai
sandal dan membawa gunting.
tujuan komunikasi : untuk menyadarkan pasien dari tindakan bunuh diri
Masalah keperawatan : resiko bunuh diri

Komunikasi verbal
N : assalamualaikum mbak ? perkenalkan saya perawat talia, mahasiwi unair. Ini dengan
mbak siapa ?
K : waalaikumsalam saya Nn A.

Komunikasi non verbal


N : memandang A dan tersenyum
K : pandangan tidak fokus dan tersenyum

Analisa berpusat pada klien


N : ingin membuka percakapan dengan klien

Analisa berpusat pada perawat


K : memberikan respon yang positif atas kehadiran perawat.

Rasional : ucapan salam menunjukkan suatu penghargaan perawat kepada klien yang
merupakan modal awal untuk seseorang dapat membuka diri dengan orang lain.

2. Komunikasi verbal
N : bagaimana perasaan mbak hari ini ? disini saya akan menemani mbak selama 20 menit
kedepan.
K : sedang tidak baik mbak, iya

Komunikasi non verbal


N : memandang A dan tersenyum
K : pandangan mata mengarah ke gunting

Analisa berpusat pada klien


N : merasa senang karena A memberikan respon positif terhadap dirinya

Analisa berpusat pada perawat


K : klien mendengar pertanyaan perawat dengan serius

Rasional : perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

3. Komunikasi verbal
N : bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak rasakan selama ini ? saya
disini siap mendengarkan segala sesuatu yang ingin mbak sampaikan.
K : iya mbak

Komunikasi non verbal


N : memandang dan tersenyum
K : pandangan tidak fokus terhadap perawat
Analisa berpusat pada klien
N : ingin mengetahui perasaan apa yang dirasakan klien

Analisa berpusat pada perawat


K : klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan

Rasional : untuk mendapatkan persetujuan dari klien

4. Komunikasi verbal
N : bagaimana perasaan mbak setelah tidak jadi menikah dengan pasangan mbak ? apakah
mbak merasa hidup sendiri dan menderita di dunia ini ?
K : saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah dan sepantasnya saya pergi jauh dari sini.

Komunikasi non verbal


N : memandang A
K : menundukkan kepala dan bermain guntingnya

Analisa berpusat pada klien


N : ingin mengetahui keadaan A saat ini

Analisa berpusat pada perawat


K : klien tampak ingin menceritakan permasalahannya tetapi di wajahnya muncul rasa
kesedihan

Rasional : mengeksplorasi permasalahan klien untuk mencari permasalahan yang utama

5. Komunikasi verbal
N : apakah mbak ingin menyakiti diri mbak sendiri dan mempunyai niat untuk bunuh diri ?
K : iya mbak daripada saya tidak menjadi istrinya saya lebih baik mati saja . saya sudah
melakukan hubungan denganya lebih dari 7 tahun setia menemaninya tetapi kenapa dia
melakukan pembatalan pernikahan dengan saya mbak ? saya tidak melakukan kesalahan
apapun juga. Saya mau melakukan bunuh diri itu lalu ibu saya datang dan mengetahui
tindakan saya. Sampai akhirnya saya dibawa kesini.

Komunikasi non verbal


N : memandang A dengan serius
K : menyeka air matanya

Analisa berpusat pada klien :


N : perawat berusaha mendengar permasalahan klien

Analisa berpusat pada perawat


K : klien tampak tegas menceritakan bagaimana kesimpulan kejadian tersebut

Rasional : mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

6. Komunikasi verbal
N : setelah beberapa hari mbak disini , apakah yang akan mbak lakukan jika perasaan bunuh
diri tadi muncul kembali ?
K : saya sebisa mungkin mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu
saya agar saya tidak melakukan tindakan tersebut.

Komunikasi non verbal


N : mendengarkan dengan penuh perhatian
K : suara klien terdengar pelan

Analisa berpusat pada klien


N : berusaha menyimak kembali cerita klien

Analisa berpusat pada perawat


K : klien nampak ingin menceritakan rencana tindakannya kepada perawat.

Rasional : penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik.

7. Komunikasi verbal
N : ya , bagus mbak memang sudah seharusnya mbak melakukan hal seperti itu .
K : iya mbak

Komunikasi non vebal


N : memandang klien dan menghargai
K : menunduk

Analisa berpusat pada klien


N : perawat berusaha memberi reinforcement yang positif

Analisa berpusat pada perawat


K : klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang dia rencanakan

Rasional : reinforcement yang positif dapat meningkatkan harga diri klien dengan tujuan
untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien atau mengembalikannya dengan baik.

8. Komunikasi verbal
N : baik mbak saya nanti kita sambung kembali yaa dan ingat mbak harus menerapkan cara
hidup bersyukur yang lebih-lebih lagi. Sampai ketemu lagi mbak
K : iya mbak terimakasih ya .

Komunikasi non verbal


N : memandang dan berbicara dengan sopan
K : menganggukkan kepala dan menaruh gunting nya

Analisa berpusat pada klien


N : perawat puas dengan interaksi yang dilakukan

Analisa berpusat pada perawat k : klien tampak lega dan senang karena dapat menceritakan
permasalahannya dan mendapatkan sumber atau titik terang dari permasalahan tersebut

Rasional : terminasi adalah suatu tindakan untuk mengubah perasaan dan memori yang
diingat serta mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang nantinya akan dicapai.
"

190. Rian Priambodo

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan sebuah teknik untuk mempelajari interaksi dalam
kelompok kecil. Pengamat mencatat sumber dan target dari setiap tindakan ekspresif dan
mengklasifikasikan tindakan ke dalam dua belas kategori berikut: menunjukkan solidaritas,
menunjukkan ketegangan, setuju, memberikan saran, memberi pendapat, memberikan
orientasi, meminta orientasi, meminta pendapat, meminta saran, tidak setuju, menunjukkan
ketegangan, dan menunjukkan antagonisme. Analisis protokol telah mengungkapkan, antara
lain, dua jenis utama dari pemimpin kelompok, yaitu spesialis tugas dan spesialis sosial, dan
kepemimpinan dalam kelompok sering dibagi antara dua orang mengisi peran ini. Teknik ini
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh psikolog sosial Amerika Serikat Robert Freed Bales
(1916-2004) dan dijelaskan dalam Analisis buku Proses Interaksi nya: Metode untuk Studi
Kelompok Kecil (1950).
(http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803100006376)
Tujuan analisa proses interaksi :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar/ menerima pesan
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi/ menyampaikan pesan
3. Sebagai dasar belajar berkomunikasi
4. Meningkatkan kesiapan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan.
Komponen analisa proses interaksi :
1. Komunikasi verbal dan non verbal antar perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapt
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISIS PROSES INTERAKSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Initial klien : Tn. C


Tujuan interaksi : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari resiko bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien resiko bunuh diri)

Usia : 21 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : Merpati
No. RM : 12345
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana pendek, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit Menur.
Keterangan : P= perawat, K= Klien

1.KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi mas, perkenalkan saya perawat Rian, mahasiswa FKp Unair, dengan Mas
siapa ?
K: Pagi bro, aku Tn. C
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : Ingin melakukan percakapan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K : memberikan tanggapan positif atas hadirnya perawat.
RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.

2. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana kabarnya mas, sehat?
K: Sehat mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke lingkungan sekitar.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : merasa senang karena memberikan respon positif terhadap percakapan.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL
Perawat ingin mengenali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengutarakan apa yang dirasakan.

3.KOMUNIKASI VERBAL
P: Mas saya ingin tau apa saja yang anda rasakan saat ini, cerita ya? saya siap mendengarkan
sesuatu yang ingin mas sampaikan. Disini saja ya mas ngobrol nya?
K: oke mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.
RASIONAL
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
4. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan setelah kejadian buruk itu terjadi? Apakah dengan kejadian tersebut
anda merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dengan kontak serius dengan klien
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

5. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anda
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya, benar mas, semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat dan
ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

6. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah anda mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Iya mas, dari pada saya merugikan banyak orang, lebih baik saya mati saja mas. Lalu saya
mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu sendiri.waktu saya
mau melakukan bunuh diri itu ada ayah saya yang mengetahui. Sampai akhirnya saya dibawa
kesini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya.
RASIONAL
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

7. KOMUNIKASI VERBAL
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan anda lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
RASIONAL
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. KOMUNIKASI VERBAL
P: Ya, bagus sekali itu mas. harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu . Saya percaya anda dapat melakukannya
K: Iya mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha memberi dukungan (+) dan menggali permasalahan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
dukungan (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaannya setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: senang mas, lebih nyaman.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10. KOMUNIKASI VERBAL


P: untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana ?
Jam berapa mas bersedia berbicara lagi? mau berapa lama?
K: oke mas, kapan aja bias mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

11. KOMUNIKASI VERBAL


P: mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami perawat
RASIONAL
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana

12. KOMUNIKASI VERBAL


P: oke, kita akan ketemu lagi jam 08.00, di taman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi ya mas
K: Iya mas, terimakasih.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan berbicara dengan sopan.
K:menganggukkan kepala
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
RASIONAL
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"

191. Rian Priambodo

pada : 12 April 2017


"Analisa proses interaksi (API) merupakan sebuah teknik untuk mempelajari interaksi dalam
kelompok kecil. Pengamat mencatat sumber dan target dari setiap tindakan ekspresif dan
mengklasifikasikan tindakan ke dalam dua belas kategori berikut: menunjukkan solidaritas,
menunjukkan ketegangan, setuju, memberikan saran, memberi pendapat, memberikan
orientasi, meminta orientasi, meminta pendapat, meminta saran, tidak setuju, menunjukkan
ketegangan, dan menunjukkan antagonisme. Analisis protokol telah mengungkapkan, antara
lain, dua jenis utama dari pemimpin kelompok, yaitu spesialis tugas dan spesialis sosial, dan
kepemimpinan dalam kelompok sering dibagi antara dua orang mengisi peran ini. Teknik ini
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh psikolog sosial Amerika Serikat Robert Freed Bales
(1916-2004) dan dijelaskan dalam Analisis buku Proses Interaksi nya: Metode untuk Studi
Kelompok Kecil (1950).
(http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803100006376)
Tujuan analisa proses interaksi :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar/ menerima pesan
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi/ menyampaikan pesan
3. Sebagai dasar belajar berkomunikasi
4. Meningkatkan kesiapan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan.
Komponen analisa proses interaksi :
1. Komunikasi verbal dan non verbal antar perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapt
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISIS PROSES INTERAKSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Initial klien : Tn. C


Tujuan interaksi : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari resiko bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien resiko bunuh diri)

Usia : 21 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : Merpati
No. RM : 12345
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana pendek, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit Menur.
Keterangan : P= perawat, K= Klien

1.KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi mas, perkenalkan saya perawat Rian, mahasiswa FKp Unair, dengan Mas
siapa ?
K: Pagi bro, aku Tn. C
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : Ingin melakukan percakapan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K : memberikan tanggapan positif atas hadirnya perawat.
RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.

2. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana kabarnya mas, sehat?
K: Sehat mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke lingkungan sekitar.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : merasa senang karena memberikan respon positif terhadap percakapan.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL
Perawat ingin mengenali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengutarakan apa yang dirasakan.

3.KOMUNIKASI VERBAL
P: Mas saya ingin tau apa saja yang anda rasakan saat ini, cerita ya? saya siap mendengarkan
sesuatu yang ingin mas sampaikan. Disini saja ya mas ngobrol nya?
K: oke mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.
RASIONAL
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.

4. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan setelah kejadian buruk itu terjadi? Apakah dengan kejadian tersebut
anda merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dengan kontak serius dengan klien
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

5. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anda
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya, benar mas, semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat dan
ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

6. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah anda mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Iya mas, dari pada saya merugikan banyak orang, lebih baik saya mati saja mas. Lalu saya
mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu sendiri.waktu saya
mau melakukan bunuh diri itu ada ayah saya yang mengetahui. Sampai akhirnya saya dibawa
kesini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya.
RASIONAL
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

7. KOMUNIKASI VERBAL
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan anda lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
RASIONAL
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. KOMUNIKASI VERBAL
P: Ya, bagus sekali itu mas. harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu . Saya percaya anda dapat melakukannya
K: Iya mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha memberi dukungan (+) dan menggali permasalahan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
dukungan (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaannya setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: senang mas, lebih nyaman.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10. KOMUNIKASI VERBAL


P: untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana ?
Jam berapa mas bersedia berbicara lagi? mau berapa lama?
K: oke mas, kapan aja bias mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

11. KOMUNIKASI VERBAL


P: mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami perawat
RASIONAL
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana

12. KOMUNIKASI VERBAL


P: oke, kita akan ketemu lagi jam 08.00, di taman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi ya mas
K: Iya mas, terimakasih.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan berbicara dengan sopan.
K:menganggukkan kepala
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
RASIONAL
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"

192. Najla Khairunnisa

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.
Tujuan API
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa)dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberiarahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta
mempermudahperkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Analisa Proses Interaksi (API)
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan
timkesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola
perilakudan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubungindividual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa)
untukmemahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Semua pasien dapat dilakukan API
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang
dapatdilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Data Klien I
Nama Klien : Tn.Dipta
Interaksi : I (Fase perkenalan)
Lingkungan : Duduk Berhadapan 1 m Didepan ruang I suasana tenang.
Deskripsi : Klien memakai kaus biru muda tangan pendek celana biru panjang dan sendal
jepit warna hitam putih
Tujuan : Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina hubungan saling percaya antara K dan
P
Waktu : Siang hari , senin 10 September 2007
Komunikasi Verbal
P : Selamat pagi pak
K : Pagi Sus.
Perkenalkan nama saya Najla dari Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang akan
bertugas disini selama 3 hari. Bisakah saya berbincang-bincang dengan anda untuk 15 menit?
K : Iya bisa
P : Kalau boleh tau, nama bapak siapa ya?
K : Saya Dipta
P: Tn. Dipta sekarang berada dimana?
K: Di RS
Komunikasi Non Verbal
Kontak mata,tersenyum menatap klien
Menatap perawat,tersenyum melihat perawat
Kontak mata, nada pelan mempersilahkan klien duduk, mengulurkan tangan
K : Menatap Perawat
Kontak mata, nada pelan mempersilahkan klien bicara. Kontak mata singkat,sesekali
berpaling, tertawa
Menatap klien tersenyum, nada pelan.
Kontak mata singkat
Analisa Berpusat Pada Klien
Klien berdiri didepan perawat
Klien mengulurkan tangan, kontak mata ada.
Klien bicara kerasdan lancar,tersenyum.
Klien menggerakgerakan tangan
Analisa Berpusat Pada Perawat
Berharap klien dapat menerima perkenalan
Berharap klien dapat menjawab pertanyaan dengan benar
Berharap klien dapat menjawab
Berharap klien dapat mengingat tempat ia berada.
Perawat senang klien dapat menjawab dengan baik
Rasional
Salam merupakan salah satu cara memberi perhatian pada klien
Perkenalan merupakan salah satu cara untuk membina hubungan saling percaya.
Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan dengan baik.
Menilai kemampuan mengingat.

Data Klien II
Nama Klien : Ny. Yusfa
Nama Mahasiswa : SHINTA TRILAKSMI
Status interaksi perawat - kien : Fase I (Perkenalan)
Tanggal : 5 April 2016
Lingkungan : Meja makan dan berhadapan dengan klien
Jam : 08.00 WIB
Deskripsi Klien : Pasien tampak tersenyum dan tertawa
Bangsal : Kutilang
Tujuan (Berorientasi pada klien): Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara
terbuka permasalahannya
Komunikasi Verbal
P: Assalamualaikum, selamat pagi bu. Boleh kita ngobrol sebentar?
K: Pagi,waalaikumsalam. Iya boleh
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya Bu?
K: Iya.. (sambil tersenyum)
Komunikasi Non Verbal
P: Tersenyum memandang klien
K: Tersenyum
K: Ekspresi senyum dan memandang P
P: Tersenyum
P: Memandang klien dan ruangan sekitar.
K: Ikut memandang ruangan sekitar
K: Mengikuti P dengan memandang ruangan sekitar
P: Menatap klien
Analisa Berpusat Pada Perawat
P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
Analisa Berpusat Pada Klien
K masih ragu terhadap orang baru yang masuk kelingkungannya
K ragu terhadap orang baru
K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
Rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut."

193. Rian Priambodo

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan sebuah teknik untuk mempelajari interaksi dalam
kelompok kecil. Pengamat mencatat sumber dan target dari setiap tindakan ekspresif dan
mengklasifikasikan tindakan ke dalam dua belas kategori berikut: menunjukkan solidaritas,
menunjukkan ketegangan, setuju, memberikan saran, memberi pendapat, memberikan
orientasi, meminta orientasi, meminta pendapat, meminta saran, tidak setuju, menunjukkan
ketegangan, dan menunjukkan antagonisme. Analisis protokol telah mengungkapkan, antara
lain, dua jenis utama dari pemimpin kelompok, yaitu spesialis tugas dan spesialis sosial, dan
kepemimpinan dalam kelompok sering dibagi antara dua orang mengisi peran ini. Teknik ini
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh psikolog sosial Amerika Serikat Robert Freed Bales
(1916-2004) dan dijelaskan dalam Analisis buku Proses Interaksi nya: Metode untuk Studi
Kelompok Kecil (1950).
(http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803100006376)
Tujuan analisa proses interaksi :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar/ menerima pesan
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi/ menyampaikan pesan
3. Sebagai dasar belajar berkomunikasi
4. Meningkatkan kesiapan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan.
Komponen analisa proses interaksi :
1. Komunikasi verbal dan non verbal antar perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapt
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISIS PROSES INTERAKSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Initial klien : Tn. C


Tujuan interaksi : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari resiko bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien resiko bunuh diri)

Usia : 21 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : Merpati
No. RM : 12345
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana pendek, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit Menur.
Keterangan : P= perawat, K= Klien

1.KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi mas, perkenalkan saya perawat Rian, mahasiswa FKp Unair, dengan Mas
siapa ?
K: Pagi bro, aku Tn. C
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : Ingin melakukan percakapan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K : memberikan tanggapan positif atas hadirnya perawat.
RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.

2. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana kabarnya mas, sehat?
K: Sehat mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke lingkungan sekitar.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : merasa senang karena memberikan respon positif terhadap percakapan.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL
Perawat ingin mengenali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengutarakan apa yang dirasakan.

3.KOMUNIKASI VERBAL
P: Mas saya ingin tau apa saja yang anda rasakan saat ini, cerita ya? saya siap mendengarkan
sesuatu yang ingin mas sampaikan. Disini saja ya mas ngobrol nya?
K: oke mas bro
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.
RASIONAL
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.

4. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan setelah kejadian buruk itu terjadi? Apakah dengan kejadian tersebut
anda merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dengan kontak serius dengan klien
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

5. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anda
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya, benar mas, semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat dan
ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

6. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah anda mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Iya mas, dari pada saya merugikan banyak orang, lebih baik saya mati saja mas. Lalu saya
mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu sendiri.waktu saya
mau melakukan bunuh diri itu ada ayah saya yang mengetahui. Sampai akhirnya saya dibawa
kesini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya.
RASIONAL
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

7. KOMUNIKASI VERBAL
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan anda lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
RASIONAL
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. KOMUNIKASI VERBAL
P: Ya, bagus sekali itu mas. harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu . Saya percaya anda dapat melakukannya
K: Iya mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha memberi dukungan (+) dan menggali permasalahan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
dukungan (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaannya setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: senang mas, lebih nyaman.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10. KOMUNIKASI VERBAL


P: untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana ?
Jam berapa mas bersedia berbicara lagi? mau berapa lama?
K: oke mas, kapan aja bias mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

11. KOMUNIKASI VERBAL


P: mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami perawat
RASIONAL
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana

12. KOMUNIKASI VERBAL


P: oke, kita akan ketemu lagi jam 08.00, di taman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi ya mas
K: Iya mas, terimakasih.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan berbicara dengan sopan.
K:menganggukkan kepala
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
RASIONAL
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"

194. Rian Priambodo

pada : 12 April 2017

"Analisa proses interaksi (API) merupakan sebuah teknik untuk mempelajari interaksi dalam
kelompok kecil. Pengamat mencatat sumber dan target dari setiap tindakan ekspresif dan
mengklasifikasikan tindakan ke dalam dua belas kategori berikut: menunjukkan solidaritas,
menunjukkan ketegangan, setuju, memberikan saran, memberi pendapat, memberikan
orientasi, meminta orientasi, meminta pendapat, meminta saran, tidak setuju, menunjukkan
ketegangan, dan menunjukkan antagonisme. Analisis protokol telah mengungkapkan, antara
lain, dua jenis utama dari pemimpin kelompok, yaitu spesialis tugas dan spesialis sosial, dan
kepemimpinan dalam kelompok sering dibagi antara dua orang mengisi peran ini. Teknik ini
diperkenalkan pada tahun 1947 oleh psikolog sosial Amerika Serikat Robert Freed Bales
(1916-2004) dan dijelaskan dalam Analisis buku Proses Interaksi nya: Metode untuk Studi
Kelompok Kecil (1950).
(http://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803100006376)
Tujuan analisa proses interaksi :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar/ menerima pesan
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi/ menyampaikan pesan
3. Sebagai dasar belajar berkomunikasi
4. Meningkatkan kesiapan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan.
Komponen analisa proses interaksi :
1. Komunikasi verbal dan non verbal antar perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapt
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISIS PROSES INTERAKSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Initial klien : Tn. Cahyo


Tujuan interaksi : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari resiko bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien resiko bunuh diri)

Usia : 21 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : Merpati
No. RM : 12345
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana pendek, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit Menur.
Keterangan : P= perawat, K= Klien

1.KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi mas, perkenalkan saya perawat Rian, mahasiswa FKp Unair, dengan Mas
siapa ?
K: Pagi mas, saya Tn. Cahyo
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : Ingin melakukan percakapan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K : memberikan tanggapan positif atas hadirnya perawat.
RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.

2. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana kabarnya mas, sehat?
K: Sehat saya mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke lingkungan sekitar.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : merasa senang karena memberikan respon positif terhadap percakapan.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL
Perawat ingin mengenali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengutarakan apa yang dirasakan.

3.KOMUNIKASI VERBAL
P: Mas saya ingin tau apa saja yang anda rasakan saat ini, cerita ya? saya siap mendengarkan
sesuatu yang ingin mas sampaikan. Disini saja ya mas ngobrol nya?
K: oke mas, bisa
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.
RASIONAL
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.
4. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan setelah kejadian buruk itu terjadi? Apakah dengan kejadian tersebut
anda merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dengan kontak serius dengan klien
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

5. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anda
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya, benar mas, semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat dan
ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

6. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah anda mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Iya mas, dari pada saya merugikan banyak orang, lebih baik saya mati saja mas. Lalu saya
mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu sendiri.waktu saya
mau melakukan bunuh diri itu ada ayah saya yang mengetahui. Sampai akhirnya saya dibawa
kesini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya.
RASIONAL
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien
7. KOMUNIKASI VERBAL
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan anda lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
RASIONAL
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. KOMUNIKASI VERBAL
P: Ya, bagus sekali itu mas. harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu . Saya percaya anda dapat melakukannya
K: Iya mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha memberi dukungan (+) dan menggali permasalahan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
dukungan (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaannya setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: senang mas, lebih nyaman perasaan saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10. KOMUNIKASI VERBAL


P: untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana ?
Jam berapa mas bersedia berbicara lagi? mau berapa lama?
K: Iya mas, kapan saja bisa mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

11. KOMUNIKASI VERBAL


P: mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami perawat
RASIONAL
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana

12. KOMUNIKASI VERBAL


P: oke, kita akan ketemu lagi jam 08.00, di taman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi ya mas
K: Iya mas, terimakasih.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan berbicara dengan sopan.
K:menganggukkan kepala
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
RASIONAL
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"

195. Rian Priambodo


pada : 12 April 2017

" Analisa proses interaksi (API) adalah suatu alat kerja yang dipakai perawat atau mahasiswa
untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan analisa proses interaksi :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar/ menerima pesan
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi/ menyampaikan pesan
3. Sebagai dasar belajar berkomunikasi
4. Meningkatkan kesiapan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat.
5. Membantu perawat melakukan perencanaan tindakan keperawatan.
Komponen analisa proses interaksi :
1. Komunikasi verbal dan non verbal antar perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta serta kemungkinan komunikasi yang dapt
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

ANALISIS PROSES INTERAKSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

Initial klien : Tn. Cahyo


Tujuan interaksi : a) SP 1 (Percakapan untuk melindungi pasien dari resiko bunuh diri)
b) SP 2 (Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien resiko bunuh diri)

Usia : 21 Tahun
Waktu interaksi : 08.00 WIB
Interaksi ke : 1 (10 April 2017)
Ruang : Merpati
No. RM : 12345
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju dan celana pendek, rambut rapi, tidak memakai
sandal dan klien duduk di taman Rumah Sakit Menur.
Keterangan : P= perawat, K= Klien

1.KOMUNIKASI VERBAL
P: Selamat pagi mas, perkenalkan saya perawat Rian, mahasiswa FKp Unair, dengan Mas
siapa ?
K: Pagi mas, saya Tn. Cahyo
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dan tersenyum.
K: pandangan tidak fokus dan tersenyum
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : Ingin melakukan percakapan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K : memberikan tanggapan positif atas hadirnya perawat.
RASIONAL
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.

2. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana kabarnya mas, sehat?
K: Sehat saya mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan tersenyum.
K: pandangan mata waspada mengarah ke lingkungan sekitar.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P : merasa senang karena memberikan respon positif terhadap percakapan.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
RASIONAL
Perawat ingin mengenali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengutarakan apa yang dirasakan.

3.KOMUNIKASI VERBAL
P: Mas saya ingin tau apa saja yang anda rasakan saat ini, cerita ya? saya siap mendengarkan
sesuatu yang ingin mas sampaikan. Disini saja ya mas ngobrol nya?
K: oke mas, bisa
KOMUNIKASI NON VERBAL
P:Memandang dan tersenyum
K: Pandangan tidak fokus terhadap perawat yang bertanya
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui perasaan yang dirasakan pasien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat.
RASIONAL
Untuk mendapatkan persetujuan dari pasien.

4. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaan setelah kejadian buruk itu terjadi? Apakah dengan kejadian tersebut
anda merasa paling menderita di dunia ini? Apakah kehilangan kepercayaan diri?
K: saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dengan kontak serius dengan klien
K: menatap perawat dan terlihat sedang berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Ingin mengetahui keadaan klien saat ini.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.

5. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah anda
sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?
K: Iya, benar mas, semenjak kejadian itu,saya tidak bisa berkosentrasi dan selalu ingat dan
ingat kejadian itu,saya takut musibah itu terulang lagi karena saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K : Mengingat-ingat kejadian yang telah terjadi, penuh kekwatiran, memandang perawat, dan
sesekali memandang ke arah kanan dengan tatapan mata tajam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
RASIONAL
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.

6. KOMUNIKASI VERBAL
P: Apakah anda berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap
mati? Apakah anda mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?
K: Iya mas, dari pada saya merugikan banyak orang, lebih baik saya mati saja mas. Lalu saya
mencoba melakukannya karena saya tidak kuat menanggung musibah itu sendiri.waktu saya
mau melakukan bunuh diri itu ada ayah saya yang mengetahui. Sampai akhirnya saya dibawa
kesini.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang klien
K: memandang perawat dan tampak berpikir.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha mendengar ungkapan klien.
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak tegas mengambil kesimpulan tentang kejadiannya.
RASIONAL
Mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

7. KOMUNIKASI VERBAL
P: Setelah beberapa hari disini, Apakah yang akan anda lakukan kalau keinginan bunuh diri
muncul?
K: Saya mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu saya agar tidak
melakukannya lagi.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian.
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha menyimak kembali cerita klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak lebih bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
RASIONAL
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik

8. KOMUNIKASI VERBAL
P: Ya, bagus sekali itu mas. harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk
membantu . Saya percaya anda dapat melakukannya
K: Iya mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: Memandang dengan pandangan menghargai dan tersenyum.
K: Menunduk
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat berusaha memberi dukungan (+) dan menggali permasalahan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
RASIONAL
dukungan (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

9. KOMUNIKASI VERBAL
P: Bagaimana perasaannya setelah kita bincang bincang selama ini ?
K: senang mas, lebih nyaman perasaan saya.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Suara jelas, tetap tersenyum, sikap terbuka
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat mengevaluasi perasaan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
RASIONAL
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan

10. KOMUNIKASI VERBAL


P: untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang cara mensyukuri hidup.
Bagaimana ?
Jam berapa mas bersedia berbicara lagi? mau berapa lama?
K: Iya mas, kapan saja bisa mas.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat membuat kontrak pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
RASIONAL
menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan kepada klien, hal ini dapat
meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan perilaku baru.

11. KOMUNIKASI VERBAL


P: mau dimana tempatnya?
K: di sini saja mas
KOMUNIKASI NON VERBAL
P : Memperhatikan klien,
K : Mendengarkan kata-kata perawat dengan serius dan menjawab dengan suara jelas
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien mencoba memahami perawat
RASIONAL
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana

12. KOMUNIKASI VERBAL


P: oke, kita akan ketemu lagi jam 08.00, di taman ini, kita akan terapkan cara hidup
bersyukur dengan baik.
Sampai bertemu lagi ya mas
K: Iya mas, terimakasih.
KOMUNIKASI NON VERBAL
P: memandang dan berbicara dengan sopan.
K:menganggukkan kepala
ANALISIS BERPUSAT PADA KLIEN
P: Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien
ANALISIS BERPUSAT PADA PERAWAT
K: Klien tampak senang karena perawat membantunya dalam mengatasi masalahnya
RASIONAL
Terminasi adalah saat untuk mengubah perasaan dan memori serta untuk mengevaluasi
kemajuan klien dan tujuan yang telah dicapai

"

196. Achmad Fachri Ali

pada : 12 April 2017

"Analisah Proses Interaksi


Definisi
Analisah Proses Interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat atau mahasiswa untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan Analisah proses interaksi yaitu:
1. meningkatkan keterampilan komunikasi.
2. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien
3. Mempermudah dan perubahan pandekatan perawat
4. Memberi dasar pembelajaran
5. Membantu dalam penerapan proses keperawatan
Komponen analisah proses interaksi:
1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat dan kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi peresepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisah makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan dan evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Inisial klien : Tn.M
Status interaksi perawat-klien : fase I (perkenalan)
Lingkungan : Tenang, posisi agak menyamping dengan klien duduk atas tempat tidur
Deskripsi klien : Klien mengenakan baju warna hijau, Rabut panjang, tidak memakai sandal
Tujuan (berorientasi pada klien) : klien mampu membina hubungan saling percaya dan
mampu menceritakan secara terbuka tentang permasalahannya kepada perawat
Nama mahasiswa : Ns.F
Tanggal : 11 April 2017
Jam : 08.00-08.30
Ruang : Melati 2

* Komunikasi Verbal (Non Verbal)


P: Selamat pagi, Bapak (Tersenyum dan menatap klien yang sedang duduk di atas tempat
tidur)
K : (Menoleh dan tersenyum pada perawat)
P: Perkenalkan nama saya AF, saya biasanya dipanggil F. Saya mahasiswa Fakultas
Keperawatan Unair. Saya yang akan merawat Bapak selama di rumah sakit ini. Nama Bapak
siapa? (Sambil menatap klien dan tersenyum mengulurkan tangan untuk berjabat tangan)
K: MS (Klien mengulurkan tangan sebagai wujud balasan terhadap ajakan perawat)
P: Bapak senang dipanggil dengan nama siapa?
K: M (Klien menatap perawat dan menyebutkan namanya dengan senang)
P : ( Tersenyum dan Mendengarkan jawaban klien)
P: Bagaimana perasaan Bapak M hari ini ? (Menatap mata klien dengan tersenyum)
K: Baik. (Menatap perawat)
P: Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal
(menyentuh
tangan klien dan tetap tersenyum)
K: Boleh (Klien menatap perawat dan menganggukkan kepala)
P: Apa Bapak nyaman kalau kita berbincang-bincang di ruang ini? (memegang tangan klien)
K: Ya saya nyaman. (klien menunjuk ke arah pintu)
P: Kalau boleh saya tahu Bapak M disini karena apa ya? (menatap mata pasien sambil
tersenyum)
K: Saya disini karena saya ingin bunuh diri. (menangis)
P: Bapak M jangan menangis, bapak M bisa menceritakan kepada saya apa yg sebenarnya
terjadi. (wajah tersenyum)
K: Saya putus asa ditinggal istri saya karena kecelakaan pada waktu istri saya pulang dari
kerja. Saya merasa hidup saya sudah tidak ada gunanya tampa istri saya, maka dari itu saya
ingin bunuh diri. (menangis)
P: jangan putus asa bapak, bapak disini sudah memiliki anak. Apabila bapak bunuh diri maka
yang menjaga anak-anak bapak siapa? coba untuk mengikhlaskan kekasihnya, dia sudah
tenang disurga, perlu Bapak M tahu bahwa setiap yang hidup pasti akan mengalami kematian.
Besok agar bapak tidak kepikiran lagi istri bapak, coba tidak melamun dan melakukan
kegiatan lain seperti membaca buku dan yg lain-lain (memberi semangat klien dengan
ekspresi wajah yang tenang)
K : Ya saya akan mencoba ( menunduk dan menghapus air mata )
P : Terima kasih Bapak sudah mau berbincang-bincang dengan saya. Sekarang bapak bisa
istirahat saya tinggal terlebih dahulu. Selamat pagi bapak M.
K: ya, selamat pagi.

*Analisa berfokus pada Perawat


- berusaha berkomunikasi dengan baik agar diterima oleh klien
- berusaha meyakinkan klien agar mau berbagi perasaan dengan perawat
- menunjukkan perhatian pada klien
- Berusaha penjelasan yang diberikan bisa diterima oleh klien dengan jelas

* Analisa berfokus pada Klien


- Klien mengawali percakapan dengan membalas salam perawat
- Klien memperhatikan pertanyaan perawat
- Klien menunjukkan keterbukaan pada perawat
- klien menunjukkan kesedihannya
- klien menghargai tindakan perawat
"

197. Ika Zulkafika Mahmudah

pada : 12 April 2017

"Analisa Proses Interaksi (API) merupakan Interactional Process Analysis, yakni alat kerja
yang digunakan oleh perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara
perawat dan klien. Alat komunikasi ini terjadi antar tim keperawatan dan kesehatan dalam
bentuk pencatatan dan pelaporan. Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam
keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Tujuan dari API adalah :
1. Meningkatkan kemampuan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi
3. Memberikan dasar belajar, yakni berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan sebagai data bagi
CI/supervisor/pembimbing guna memberikan arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta memudahkan
perkembangan dan perubahan pendekatan oleh perawat terhadap klien
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Ada 3 macam catatan yakni :
1. Catatan perkembangan (proses keperawatan)
2. Catatan hubungan perawat klien. Secara verbal dapat berupa video tape; tape recording,
catatan secara garis besar, catatan interaksi.
3. Catatan resume
Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
Nama Mahasiswa : Ika Zulkafika Mahmudah
Tanggal : 08 April 2017
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Cendrawasih RSJ
Inisial Klien : Tn.O.T.B.
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien
merokok puntung, menunduk.
Tujuan komunikasi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka
permasalahnya

KOMUNIKASI VERBAL
P : Selamat sore Pak, boleh saya duduk di sebelah Bapak ?

K : Sore, silahkan.
P : Wah, suasana sore ini sejuk sekali ya Pak

K : (diam)
P : Oh ya, perkenalkan saya Made, saya mahasiswa praktek disini yang akan merawat Bapak.
K : (diam)
P : Nama Bapak siapa ?

K : Ong. Ong Tian Bian.


P : Bapak senangnya dipanggil dengan nama apa

K : Ong.
P : Wah, kedengarannya enak kalau saya manggil Pak Ong

K : Iya
P : Bapak asalnya dari mana Pak Ong?

K : Salatiga, Jawa Tengah


P : Wah, jauh juga ya. Bapak Ong sudah berapa lama disini?

K : Lama! Dua puluh tahun.


P : Sejak tahun berapa Bapak disini ?
K : Yach, delapan puluh tiga

P : Sekarang Bapak Ong umurnya berapa?

K : Em56 tahun
P : Pak Ong ingat nggak, kenapa pak Ong dirawat disini

K : Saraf, sakit saraf. ECT, ini di ECT.


P : Pak Ong pernah ngamuk?

K : Nggak, nggak, saya suka ngelamun. Enak sendirian. Kakak saya sudah meninggal tapi
hidup lagi. Itu dia !!
P:-

K : Kakak saya orangnya sukses, sayang mati, anak saya tujuh belas semuanya di Jerman.
P : Bapak Ong sudah berkeluarga?

K : Anak saya di Jerman dan di Peking. Saya profesor, ngajar di UI, bolak-balik dari Bandung
ke Jerman.
P:-

K : Keadaan diluar perang, Ong pusing mikirin biaya anak-anak, pada kuliah.
P : Pak Ong, kegiatan bapak sehari-hari ngapain saja Pak ?

K : Mandi, makan ehmya itu.


P : Kemudian?

K : Baca-baca buku. Saya kan profesor.


P : Bapak Ong betah tinggal di sini?Suasananya enak ya!

K : Betah.
P : Tentunya keluarga Bapak Ong suka menjenguk kesini.

K : Sebulan sekali.
P : Kalau Pak Ong suka pulang juga ya?

K : Ya, sebulan sekali juga


P : Kalau di rumah, ngapain aja Pak Ong
K : Yah, tidur dan baca-baca buku penelitian. Profesor harus banyak baca.
P : Suka ngobrol nggak dengan keluarga

K : Enakan diem, soalnya mengganggu saya baca buku


P : Bagaimana perasaan Pak Ong sekarang?

K : Saraf, sakit saraf. Kakak saya hidup lagi, itu dia.

P:-

K : Dia sukses.
P : Pak Ong, kita tadi sudah berkenalan, masih inget nggak nama saya?

K : Made
P : Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Ong. Bagaimana kalau selesai makan
kita ngobrol lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 20 menit saja.

K : Boleh
P : Nah kalau Pak Ong setuju, nanti kita ngobrol tentang perasaan Pak Ong terhadap keluarga
Pak Ong. Sekalian saya periksa tekanan darahnya ya.

K : Ya, ya.
P : Terimakasih atas kesediaan Pak Ong ngobrol dengan saya, selamat sore

K : Sore.

KOMUNIKASI NON VERBAL


P: Memandang K dan tersenyum
K: Ekpresi datar

K: Ekpresi datar
P: Memandang K
P : Memandang ke halaman sambil melirik K
K : Ikut melihat ke halaman lalu menghisap rokoknya dan menunduk lagi
P : Memandang K sambil menjulurkan tangan ke K
K : Mengalihkan rokok ke tangan kiri lalu tanpa memandang P menerima uluran tangan P

P : Masih menjabat tangan pasien dan mendekatkan diri ke-K


K : Menoleh sebentar

K : Menyebut nama dengan menunduk dan menarik tangannya


P : Memandang K
K : Menoleh ke halaman

K : Melihat ke arah P dan menjawab singkat lalu menunduk lagi


P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menunduk

K : Menoleh ke P
P : Memperhatikan K

P : Memandang K
K : Menunduk dan berpikir

K : Menoleh ke P dan tersenyum lalu menunduk lagi


P : Memperhatikan K

P : Memandang K sambil tersenyum


K : Menghisap rokok dan melemparkannya karena sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P


P : Memandang K
P : Menunjukkan perhatian
K : Menunduk sambil memandang kakinya

K : Masih menunduk
P : Memperhatikan
P : Mendekatkan diri ke K
K : Menoleh ke halaman dan terdiam beberapa lama

K : Menoleh P sebentar lalu menunduk lagi


P : Tersenyum
P : Menunjukkan keseriusan
K : Menunduk

K : Menoleh ke P dan menepuk-nepuk kepalanya


P : Bertanya pelahan
K : Menunduk

K : Menoleh ke halaman lalu menunjuk-nunjuk


P : Memperhatikan respon pasien
P : Masih kaget
K : Memandang ke halaman

K : Menunjuk ke halaman dan nyerocos


P : Memperhatikan
P : Mendekatkan diri
K : Memandang kosong ke halaman
K : Menunduk sambil nyerocos
P : Memperhatikan
P : Memperhatikan
K : Menunduk

K : Berbisik pada P dengan nada sedih


P : Mendengarkan dengan serius
P : Menepuk bahu K
K : Menoleh P

K : Menggaruk-garuk kepalanya
P : Memperhatikan respon K
P : Menekankan pertanyaan
K : Menunduk

K : Menoleh P
P : Memperhatikan
P : Melihat halaman
K : menunduk

K : Ikut melihat halaman


P : memperhatikan
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P

K : Menunduk lagi
P : Memperhatikan respon K

P : Memandang K
K : Menunduk

K : Menoleh P dan tersenyum


P : Memperhatikan
P : Memandang K sambil tersenyum
K : Menoleh P lalu melihat ke halaman

K : Memandang P
P : Memperhatikan respon K
P : Memandang K
K : Menunduk

K : Menunduk
P : Memperhatikan
P : Memandang K
K : Menunduk

K : Menggaruk-garuk kepala
P : Memperhatikan
P : Memandang halaman
K : Ikut memandang halaman

K : Menunjuk ke halaman
P : Kaget dan memperhatikan respon K

P : Memandang K
K : Menoleh
K : Memandang P dan tersenyum
P : Memperhatikan

P : Menepuk bahu K
K : Menoleh dan tersenyum

K : Tersenyum
P : Tersenyum

P : Memandang K
K : Menunduk

K : Mengangguk
P : Tersenyum

P : Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan


K : Menoleh, menjabat tangan P

K : Tersenyum lalu menunduk


P : Tersenyum

ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT


P : Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.

P merasa senang ada tanggapan atas salam walaupun belum diekpresikan secara tulus
P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk ke kondisi K
P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang kedatangan P
P ingin tahu nama pasien

P merasa pasien enggan berkenalan


P ingin menjalin kedekatan dengan pasien

P senang walaupun jawaban singkat


P mencoba mengakrabkan suasana
P merasa pertanyaan mendapatkan respon
P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana

P senang karena K memberi respon

P mulai mengkaji data umum pasien

P khawatir kalau pertanyaan membuat K tersinggung


P berharap dapat memperoleh data lama rawat secara lebih pasti sambil mengkaji daya ingat
pasien
P senang karena mendapat respon dari K
P mengkaji daya ingat K

P merasa arah pertanyaan sudah dapat dijawab jelas oleh K


P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut menyinggung pasien
P lega karena K tidak tersinggung

P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat

P kaget, dan sadar kalau pasien mengalami halusinasi lihat


P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat untuk K
P menemukan adanya flight of ideas dan berpikir tentang faktor penyebab
P berusaha mengkaji data yang terkait kata-katanya tadi

P menemukan adanya kemungkinan waham kebesaran pada pasien


P mendiamkan dengan harapan pasien akan lebih terbuka tetang dirinya

P menemukan adanya fligt of ideas


P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham

P merasa senang karena pasien bisa beralih


P mencoba menggali data lebih dalam

P menemukan lagi adanya kemungkinan waham


P mengalihkan perhatian K dari waham

P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien


P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K

P senang mendapatkan jawaban K


P mengkaji hubungan K dengan keluarganya

P senang mendapatkan jawaban sesuai pertanyaan


P berusaha mengkaji aktivitas K di rumah
P menemukan pengulangan terhadap waham pada K
P mengkaji peran keluarga terhadap K

P mendapatkan data menarik diri pada K


P mengalihkan topik bahasan

P bingung harus ngobrol tentang apa lagi


P memikirkan topik lain yang terkait

P kaget karena kembali menemukan adanya halusinasi pada K


P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang terkaji

P senang karena K ingat nama P


P memberikan reinforcement pada K

P senang karena K mau menentukan kontrak berikutnya


P menentukan topik dan aktivitas pada kontrak berikutnya

P senang karena K setuju dengan kegiatan yang akan dilaksanakan


P menutup fase I

P senang karena K mau berinteraksi dengan P

ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN


K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya

K ragu terhadap orang baru


K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup terhadap P
K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
K ragu-ragu

K merasa perkenalan hanya formalitas belaka


K mencoba mengingat nama yang disukainya
K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P

K berpikir sejenak, mengngingat nama yang disukainya

K mulai merasa bahwa P datang untuk membantu K

K berpikir dan mengingat-ingat

K senang karena ingat daerah asalnya dan kembali membayangkan daerah asalnya tersebut
K berpikir dan berusaha mengingat

K membayangkan keadaan yang telah lama dijalaninya


K berusaha mengingat

K menjawab dengan sekedarnya


K berusaha mengingat-ingat

K menjawab sesuai dengan daya ingat yang dimilikinya


K mengingat-ingat

K menjawab ragu-ragu
K mengingat-ingat

K mengalami halusinasi lihat

K melihat kakaknya dan mencoba menceritakannya pada P

K teringat kondisi keluarganya


K membayangkan keadaan keluarganya

K menikmati waham yang dirasakannya


K membayangkan ank-anaknya

K sedih tentang anaknya


K teralih karena pertanyaan baru
K bingung tentang yang dilakukannya sehari-hari
K mengingat-ingat

K merasa dirinya harus rajin belajar


K masih terbawa oleh waham

K berusaha menjawab sekenanya


K berusaha mengingat keluarganya

K ingat terhadap keluarganya


K mengingat hubungannya dengan keluarga

K senang membayangkan pulang


K mengingat aktivitasnya di rumah

K menikmati waham yang dialaminya


K mengingat aktivitasnya di rumah

K menganggap ngobrol mengganggu wahamnya


K bingung dengan pertanyaan yang diberikan

K menjawab tentang keadaannya


K merenungkan keadaannya

K menikmati halusinasi lihatnya

K memperhatikan P

K mengingat-ingat nama P
K senang diberikan reinforcement

K ikut menentukan kontrak


K memikirkan tentang kegiatan yang ditawarkan
K setuju tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
K menunjukkan rasa percaya pada P

K menyambut salam P

RASIONAL
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin
rasa percaya.
Topik ringan akan memudahkan interaksi lebih lanjut
Memperkenalkan diri dapat menciptakan rasa percaya klien terhadap perawat
Mengenal nama pasien akan memudahkan interaksi
Nama panggilan merupakan nama akrab klien sehingga menciptakan rasa senang akan
adanya pengakuan atas namanya
Pujian berguna untuk mendekatkan perawat menjalin hubungan therapeutik dengan klien
Topik sederhana membantu menjalin kedekatan dengan klien
Lama rawat menentukan apakah klien kronis atau akut
Daya ingat pasien dapat dikaji dengan menanyakan data-data pasien yang sederhana
Umur mempengaruhi daya ingat klien
Keluhan utama merupakan dasar pasien dirawat di RS Jiwa
Halusinasi dapat terjadi kapan saja karena adanya stimulus tertentu
Dengan diam therapeutik, klien merasa didengarkan dan bercerita tentang keadaannya
Waham kemungkinan terjadi karena menarik diri
Diam therapeutik akan membantu pasien mengungkapkan perasaannya pada perawat
Pengalihan agar klien tidak larut dalam waham dan halusinasinya
Tehnik ekplorasi berguna untuk mendapatkan lebih banyak data terkait masalah klien
Pengalihan agar pasien tidak larut pada waham dan halusinasinya pada fase interaksi ini
Keluarga merupakan support sistem bagi klien sehingga harus dikaji keterlibatannya
Berada di lingkungan keluarga akan membuat klien melihat realitas menyenangkan atau
malahan stressor
Aktivitas di rumah merupakan data pantas tidaknya pasien dilibatkan dalam keluarga
Menarik diri membuat K asyik dengan dunianya sendiri
Pengalihan agar K tidak larut dengan wahamnya
Diam berguna untuk memikirkan interaksi selanjutnya
Evaluasi fase I berhasil jika K dapat mengingat nama P sehingga nantinya terjalin trust
Kontrak berikutnya harus ditentukan dan harus mendapatkan persetujuan klien agar klien
ingat terhadap kontrak
Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mendapat persetujuan K sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa diingatkan tentang batasan kegiatan sesuai kontrak
Salam penutup merupakan akhir fase yang harus dilakukan untuk mencegah tidak percaya
pada klien
"

198. Talia Puspita Adianti


pada : 12 April 2017

"Analisa Proses Interaksi atau disingkat dengan API (the Interactional process analysis)
adalah suatu bentuk alat kerja yang digunakan seorang perawat untuk memahami suatu
interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.atau bisa juga suatu bentuk komunikasi
terapeutik yang terjadi antara dua individu yaitu perawat dengan klien yang menggambarkan
suatu kepribadian pada masing-masing individu. tindakan ini sangat perlu dilakukan karena
dapat memberi dasar belajar dengan cara mengkaji kemampuan perawat dalam berinteraksi
dengan klienselain itu dapat meningkatkan kemampuan mendengar ataupun berkomunikasi
antara yang satu dengan yang lain. API mempunyai suatu komponen yaitu salah satu
bentuknya adalah komunikasi verbal dan non verbal yang dilakukan antara perawat dengan
klien setelah dilakukan berbagai macam bentuk interaksi baru lah kita sebagai perawat bisa
menyimpulkan ataupun membuat evaluasi dari komunikasi yang kita lakukan dan melakukan
rencana tindakan selanjutnya.
terdapat 3 macam catatan pola perilaku dan hubungan interpersonalperawat dengan klien
yaitu :
1. catatan perkembangan atau biasa disebut dengan proses keperawatan
2. catatan hubungan antara perawat dengan klien
3. catatan resume.
tahapan-tahapan yang harus kita lakukan dalam API ini juga dikelompokkan menjadi tiga
yaitu :
1. tahap awal atau orientasi
2. tahap pertengahan atau kerja
3. tahap akhir

Percakapan semu antara perawat dan klien


Nama mahasiswa : Talia
tanggal : 05 April 2017
tempat : Ruang mawar Rumah Sakit Jiwa Ubud, Bali
Insial Klien : Nn.A
Usia Klien : 25 tahun
Status Interaksi ke : 1 (orientasi)
Lingkungan : Dihalaman RS dengan keadaan tenang dan santai
Deskripsi klien : klien mengenakan baju hitam, celana pendek, rambut rapi , tidak memakai
sandal dan membawa gunting.
tujuan komunikasi : untuk menyadarkan pasien dari tindakan bunuh diri
Masalah keperawatan : resiko bunuh diri
1. Komunikasi verbal
N : assalamualaikum mbak ? perkenalkan saya perawat talia, mahasiwi unair. Ini dengan
mbak siapa ?
K : waalaikumsalam saya Nn A.

Komunikasi non verbal


N : memandang A dan tersenyum
K : pandangan tidak fokus dan tersenyum

Analisa berpusat pada klien


N : ingin membuka percakapan dengan klien

Analisa berpusat pada perawat


K : memberikan respon yang positif atas kehadiran perawat.

Rasional : ucapan salam menunjukkan suatu penghargaan perawat kepada klien yang
merupakan modal awal untuk seseorang dapat membuka diri dengan orang lain.

2. Komunikasi verbal
N : bagaimana perasaan mbak hari ini ? disini saya akan menemani mbak selama 20 menit
kedepan.
K : sedang tidak baik mbak, iya

Komunikasi non verbal


N : memandang A dan tersenyum
K : pandangan mata mengarah ke gunting

Analisa berpusat pada klien


N : merasa senang karena A memberikan respon positif terhadap dirinya

Analisa berpusat pada perawat


K : klien mendengar pertanyaan perawat dengan serius

Rasional : perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka.

3. Komunikasi verbal
N : bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak rasakan selama ini ? saya
disini siap mendengarkan segala sesuatu yang ingin mbak sampaikan.
K : iya mbak

Komunikasi non verbal


N : memandang dan tersenyum
K : pandangan tidak fokus terhadap perawat

Analisa berpusat pada klien


N : ingin mengetahui perasaan apa yang dirasakan klien

Analisa berpusat pada perawat


K : klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan

Rasional : untuk mendapatkan persetujuan dari klien

4. Komunikasi verbal
N : bagaimana perasaan mbak setelah tidak jadi menikah dengan pasangan mbak ? apakah
mbak merasa hidup sendiri dan menderita di dunia ini ?
K : saya merasa segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu
membawa musibah dan sepantasnya saya pergi jauh dari sini.

Komunikasi non verbal


N : memandang A
K : menundukkan kepala dan bermain guntingnya

Analisa berpusat pada klien


N : ingin mengetahui keadaan A saat ini

Analisa berpusat pada perawat


K : klien tampak ingin menceritakan permasalahannya tetapi di wajahnya muncul rasa
kesedihan

Rasional : mengeksplorasi permasalahan klien untuk mencari permasalahan yang utama

5. Komunikasi verbal
N : apakah mbak ingin menyakiti diri mbak sendiri dan mempunyai niat untuk bunuh diri ?
K : iya mbak daripada saya tidak menjadi istrinya saya lebih baik mati saja . saya sudah
melakukan hubungan denganya lebih dari 7 tahun setia menemaninya tetapi kenapa dia
melakukan pembatalan pernikahan dengan saya mbak ? saya tidak melakukan kesalahan
apapun juga. Saya mau melakukan bunuh diri itu lalu ibu saya datang dan mengetahui
tindakan saya. Sampai akhirnya saya dibawa kesini.

Komunikasi non verbal


N : memandang A dengan serius
K : menyeka air matanya

Analisa berpusat pada klien :


N : perawat berusaha mendengar permasalahan klien

Analisa berpusat pada perawat


K : klien tampak tegas menceritakan bagaimana kesimpulan kejadian tersebut

Rasional : mengetahui keadaan pasien sekarang menurut sudut pandang pasien

6. Komunikasi verbal
N : setelah beberapa hari mbak disini , apakah yang akan mbak lakukan jika perasaan bunuh
diri tadi muncul kembali ?
K : saya sebisa mungkin mencoba untuk mencari perawat yang ada disini untuk membantu
saya agar saya tidak melakukan tindakan tersebut.

Komunikasi non verbal


N : mendengarkan dengan penuh perhatian
K : suara klien terdengar pelan

Analisa berpusat pada klien


N : berusaha menyimak kembali cerita klien

Analisa berpusat pada perawat


K : klien nampak ingin menceritakan rencana tindakannya kepada perawat.

Rasional : penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik.

7. Komunikasi verbal
N : ya , bagus mbak memang sudah seharusnya mbak melakukan hal seperti itu .
K : iya mbak
Komunikasi non vebal
N : memandang klien dan menghargai
K : menunduk

Analisa berpusat pada klien


N : perawat berusaha memberi reinforcement yang positif

Analisa berpusat pada perawat


K : klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang dia rencanakan

Rasional : reinforcement yang positif dapat meningkatkan harga diri klien dengan tujuan
untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien atau mengembalikannya dengan baik.

8. Komunikasi verbal
N : baik mbak saya nanti kita sambung kembali yaa dan ingat mbak harus menerapkan cara
hidup bersyukur yang lebih-lebih lagi. Sampai ketemu lagi mbak
K : iya mbak terimakasih ya .

Komunikasi non verbal


N : memandang dan berbicara dengan sopan
K : menganggukkan kepala dan menaruh gunting nya

Analisa berpusat pada klien


N : perawat puas dengan interaksi yang dilakukan

Analisa berpusat pada perawat k : klien tampak lega dan senang karena dapat menceritakan
permasalahannya dan mendapatkan sumber atau titik terang dari permasalahan tersebut

Rasional : terminasi adalah suatu tindakan untuk mengubah perasaan dan memori yang
diingat serta mengevaluasi kemajuan klien dan tujuan yang nantinya akan dicapai.
"

199. Desy Anwar Kusuma Wardani

pada : 12 April 2017

"
Desy anwar kusuma wardani
131411131010
ANALISA PROSES INTERAKSI

A. Pengertian
Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat kerja yang
dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan
klien.

B. Tujuan API
1. Meningkatkan mendengar
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat
(mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing
untuk memberi arahan
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah
perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Analisa Proses Interaksi (API)


Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku
dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
- Catatan perkembangan (proses keperawatan)
- Catatan hubungan perawat-klien
- Catatan resume
Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual
klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
- Video tape; tape recording
- Catatan secara garis besar
- Catatan interaksi
Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Semua pasien dapat dilakukan API.

Komponen API :
1. Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
5. Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai
dengan 4
6. Rencana lanjutan tindakan keperawatan
inisial klien : Tn. TKJ
Status interaksi : Pertemuan ke 1 (Fase orientasi)
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di teras ruang cendrawasih, di sebelah kiri
terdapat satu perawat yang juga sedang berinteraksi dengan klien lain. Jarak antara perawat
dengan perawat lainnya kurang lebih 3 meter
Deskripsi klien : Penempilan klien cukup bersih dan rapi, ekspresi klien tampak tenang,
menatap perawat, dan terkadang memandang ke arah
lain.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Membina hubungan saling percaya dan mengeksplorasi
perasaan klien saat ini.
Nama Mahasiswa : desy anwar
Tanggal : 18 November 2012
Jam : 10.15 10. 35 WIB
Ruang : Cendrawasih
P : Selamat siang, pak!
P : Duduk berhadapan, mengulurkan tangan, tersenyum, badan agak membungkuk ke depan,
kaki sikap terbuka
K : Melihat ke arah perawat dan mengulurkan tangan
Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka
Klien tampak bersedia berinteraksi
Ucapan salam perawat kepada klien menunjukkan penghargaan perawat kepada klien.
Penghargaan kepada orang lain merupakan modal awal seseorang dapat membuka diri
dengan orang lain.
K : Selamat siang, suster
K : Klien memandang perawat, menjawab dengan singkat
P : Mempertahankan sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang dan mendengarkan
dengan penuh perhatian
Perawat tetap menjaga posisi tubuh dengan terapeutik
Klien berespon positif dengan salam yang disampaikan oleh perawat
Perawat mempertahankan sikap terbuka, memandang dan mendengarkan dengan penuh
perhatian ketika berinteraksi dengan klien.
P : Perkenalkan nama saya suster Rika. Saya dari FIK UI. Nama bapak siapa dan senang
dipanggil apa?
P : Suara jelas, memandang klien dengan bersahabat, sikap terbuka dan tersenyum
K : Memandang perawat dengan wajah serius
Perawat mencoba untuk membuka diri dan mencoba menggali identitas klien
Klien mendengarkan pertanyaan perawat dengan serius
Membuka diri bagi perawat untuk memudahkan dan membina hubungan saling percaya
dengan klien
K : Nama saya TKJ, panggil saja saya KJ, suster
K : Suara klien terdengar pelan dan memandang perawat dengan serius
P : Mendengarkan dengan penuh perhatian dan sikap terbuka
Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien
Klien terlihat mulai menampakkan rasa percaya dengan perawat
Memperkenalkan diri dan mengatakan nama panggilan yang disukai dapat meningkatkan rasa
percaya kepada orang lain
P : Bagaimana perasaan bapak siang ini?
P : Suara jelas, tetap tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, memandang klien dengan
bersahabat
K : Memandang perawat, wajah tampak lebih rileks
Perawat mencoba membuka diri dan mencoba menggali data baru yang mungkin sangat
diperlukan dari klien
Klien tampak menerima dan terbuka dengan diskusi yang akan dilakukan dengan perawat
Perawat mencoba menggali kondisi klien dengan pertanyaan terbuka, memberi kesempatan
klien mengeksplorasikan apa yang dirasakan klien
K : Biasa aja suster, tapi pengen dibezuk keluarga, sudah dua bulan tidak dibezuk keluarga
K : Suara terdengar agak lirih, wajah terlihat sedih memandang ke arah lain
P : Memandang klien dengan sikap bersahabat dan mempertahankan sikap terbuka
Perawat menunjukkan sikap terbuka dengan klien
Klien sudah mulai menanamkan sikap terbuka dengan perawat
Klien sudah mulai membuka diri dengan perawat. Ini merupakan awal yang baik untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang masalah yang dihadapinya
P : Jadi bapak sudah kangen keluarga? Baiklah, bagaimana kalau kita membicarakan tentang
apa yang bapak rasakan hari ini? Bagaimana Bapak bersedia? Berapa lama mengobrolnya?
Dan maunya dimana?
P : Mempertahankan kontak mata, sambil mengangguk perlahan, dengan suara penuh
perhatian
K : Memandang perawat, mendengarkan pertanyaan dengan serius, muka tampak mulai
rileks, tangan diletakkan di atas meja.
Perawat melakukan klarifikasi terhadap Masalah yang dihadapi klien serta membuat kontrak
pertemuan dan menentukan topik pembicaraan
Klien mendengarkan penjelasan dan terlihat ingin mengungkapkan permasalahan yang
dihadapi
Teknik validasi untuk memastikan ucapan klien. Kontrak waktu, topik dan tempat merupakan
cara untuk menjalin hubungan yang terapeutik.
K : Boleh suster, terserah suster, tapi ngobrol disini juga nggan apa-apa
K : Wajah sudah tampak rileks, memandang lawan bicara
P : Tersenyum dan menganggukkan kepala.
Perawat mempertahankan sikap terbuka dengan klien
Klien sudah tampak percaya dengan kehadiran perawat dan dapat membuat kontrak yang
jelas
Klien sudah dapat membuat suatu keputusan yang sederhana. Hal ini menandakan bahwa
meskipun klien sudah lansia tapi proses kognitif klien masih baik
P : Baiklah, bagaiman kalau kita ngobrol kurang lebih 15 menit, di teras ini saja ya pak?
Baiklah sekarang coba bapak ceritakan lebih lanjut tentang keluarga bapak
P : Tersenyum, mempertahankan sikap terbuka, suara jelas
K : Mendengarkan pertanyaan perawat, memandang perawat.
Perawat memberikan pertanyaan terbuka kepada klien
Klien terlihat ingin menyampaikan sesuatu
Perawat memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat eksplorasi, sesuai dengan teori bahwa
eksplorasi adalah mempelajari topik secara mendalam.
K : Keluarga saya keluarga besar, tinggal bersama dalam satu rumah, jadi ramai... tapi ada
juga yang sudah keluar rumah, kakak yang sudah menikah.. Tapi saya paling dekat dengan
paman saya.... tinggal tidak jauh dari rumah..
K : menjawab dengan suara yang lirih &menunduk saat bercerita bahwa ia tinggal bersama
orangtua
P : Mengangguk kepala, memandang klien dengan ramah
Perawat mencoba memahami apa yang dikatakan oleh klien
Klien tampak ingin menceritakan Masalahnya dengan perawat
Mengeksplorasi permasalahan klien bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama klien.
P : Jadi bapak paling dekat dengan paman, apa sebabnya?
P : Memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka
K : Memandang perawat sambil mengernyitkan dahi
Perawat mencoba menggali lebih dalam tentang masalah klien
Klien mencoba memahami pertanyaan perawat
Mengeksplorasi permasalahan klien dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah utama
klien.
K : Paman baik suster, paman juga yang pernah bezuk saya ke RS
K : Menjawab dengan suara yang jelas dan kemudian terdiam.
P : Mendengarkan penjelasan dari klien dengan serius
Perawat mencoba memahami penjelasan yang diberikan klien.
Klien berusaha menjelaskan tentang hal yang ditanyakan oleh perawat
Klarifikasi dari klien menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan
perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah.
P : O begitu ya, nanti kalau sudah pulang ke rumah, apa yang mau Bapak kerjakan?
P : Memperhatikan klien, mempertahankan sikap terbuka
K : Menunduk sambil mendengarkan kata-kata perawat dengan serius.
Perawat mencoba untuk menggali lebih jauh tentang rencana klien terkait keinginannya untuk
segera pulang.
Klien terlihat ingin mengungkapkan apa yang dirasakan saat ini
Perawat berusaha mengeksplorasi dengan memberikan pertanyaan terbuka yang bertujuan
untuk mennggali pikiran dan perasaan klien
K : Saya ingin berdagang kelontong Suster
K : Menunduk dan berkata dengan tegas
P : Mendengarkan dengan serius sambil tetap mempertahankan kontak mata
Perawat berusaha menggali kemampuan klien membuat perencanaan pulang
Klien berusaha menjelaskan rencana kegiatannya
Penjelasan dari klien menandakan klien sudah mencoba berpikir rasional. Hal ini dilakukan
perawat untuk meningkatkan kemampuan analisa klien terhadap suatu masalah.
P : Wah, rencana yang bagus sekali, apa Bapak sudah pernah mencoba berdagang kelontong
sebelumnya?
P : Tetap mempertahankan kontak mata
K : Berpikir mengangkat muka sesaat tetapi kembali menunduk.
Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan menggali permasalahan klien
Klien terlihat bersemangat mengungkapkan apa yang menjadi rencananya
Reinforcement (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.
K : Belum pernah, tapi pernah pengalaman kerja di toko mainan dan toko kelontong
K : Memandang perawat sesaat kemudian menunduk, nada suara terdengar lirih
P : Tetap memandang klien dengan penuh perhatian
Perawat mencoba menggali rencana klien lebih dalam.
Klien berusaha menceritakan rencananya
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien
P : Baiklah, berarti Bapak sudah memiliki bekal pengalaman kerja di toko kelontong,
kemudian bagaimana dengan modal untuk usaha nanti? Apakah sudah bapak pikirkan?
P : Mempertahankan kontak mata dan sikap terbuka
K : Diam sesaat, berpikir, klien mamainkan jari-jari
Perawat berusaha menggali kemampuan klien menetapkan rencananya
Klien tampak sudah memikirkan rencananya dengan matang
Perawat mencoba memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat eksplorasi sehingga dapat
tergali permasalahan klien sebenarnya
K : Ya rencananya minta bantuan dari saudara-saudara, makanya saya rencana dagang
kelontong karena modalnya tidak besar...
K : Menjawab dengan jelas sambil memandang ke arah perawat
P : Menatap klien dengan penuh perhatian
Perawat mendengarkan keterangan yang disampaikan klien
Klien tampak sudah memikirkan rencananya dengan matang
Perawat berusaha mengeksplorasi lebih jauh untuk melengkapi penyebab masalah utama
P : Barang apa saja rencananya nanti yang akan Bapak jual?
P : Bicara jelas, badan agak condong ke arah klien, memandang klien dengan bersahabat
K : Mengalihkan pandangan ke arah lain sambil berpikir sejenak.
Perawat berusaha menggali
Klien tampak sudah memikirkan rencananya dengan matang
Perawat tetap menghormati otonomi klien dalam menjawab pertanyaan dengan memberikan
pertanyaan terbuka lain
K : Sisir, kampfer, ya ... macam-macam lah ... yang harganya tidak mahal.dan modalnya tidak
besar
K : ekspresi serius, kontak mata dipertahankan
P : Mendengar cerita klien dengan seksama dan mengamati perubahan ekspresi wajah klien.
Perawat berusaha menyimak cerita klien.
Klien tampak bersemangat menceritakan rencananya kepada perawat
Penjelasan dari klien menunjukkan proses kognitif yang masih baik
P : Bagus sekali, tampaknya Bapak sudah merencanakannya dengan matang.. nah sekarang,
menurut Bapak, supaya nanti bisa berdagang dengan lancar, perlu tidak belajar berteman/
bergaul dengan orang lain?
P : Mempertahankan sikap terbuka dan menjaga kontak mata
K : Menyimak pertanyaan perawat dengan serius
Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan mengeksplore kemampuan klien
menyelesaikan masalah
Klien terlihat bersemangat menyimak penjelasan perawat
Reinforcement (+) meningkatkan harga diri klien, teknik eksplorasi dengan memberikan
pertanyaan terbuka bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan klien.

K : Perlu suster...
K : Mempertahankan kontak mata
P : Mengangguk perlahan, tetap memandang klien
Perawat berharap klien bisa melakukan penilaian
Klien terlihat bersemangat memberikan jawaban
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien
P : Nah, baiklah, bagaimana kalau kita sekarang belajar cara berkanalan dengan orang lain?
menurut Bapak, apa saja yang perlu kita lakukan untuk bisa berteman dengan orang lain?

P : Mempertahankan sikap terbuka dan menjaga kontak mata


K : Menyimak pertanyaan perawat dengan serius
Perawat berusaha memberi reinforcement (+) dan mengeksplore kemampuan klien
menyelesaikan masalah
Klien terlihat bersemangat menyimak penjelasan perawat
Eksplorasi bertujuan untuk menjelaskan pikiran dan perasaan yang dialami klien
K : Cara berteman, yaitu salaman, sebutkan nama, alamat, hobby, saya sudah diajarkan oleh
mahasiswa Akper
K : ekspresi serius, sambil memandang perawat.
P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka
Perawat mencoba memahsami perasaan klien
Klien mengungkapkan perasaannya setelah berdiskusi dengan perawat
P : Wah, bagus sekali, sudah berteman dengan siapa saja Bapak di rungan ini?
P : Mengangguk dan tersenyum
K : Memandang perawat
Perawat memberikan reinforcement positif dan menawarkan topik pembicaraan mendatang
Klien terlihat antusias dengan janji pertemuan berikutnya
Kontrak yang akan datang bertujuan mempersiapkan apa yang akan didiskusikan pada
pertemuan berikutnya.
K : Sudah banyak suster, dengan Y, D, banyak...
K : ekspresi serius, sambil tetap mempertahankan kontak mata
P : Mengangguk dan tersenyum
Perawat merasa senang karena klien menerima tawaran perawat
Klien menyetujui kontrak mendatang
Persetujuan untuk mengulangi menunjukkan adanya motivasi dari klien untuk menyelesaikan
masalahnya
P : Wah, bagus sekali. Bapak sudah bisa menyebutkan cara berkenalan yang baik. Bagaimana
bila kita lanjutkan dengan praktik kemampuan bersosialisasi dengan sikap tubuh yang baik?
P : Tersenyum memandang klien
K : mengangguk mempertahankan kontak mata
Perawat memberikan reinforcement (+)
Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Pemberian reinforcement positif merupakan bentuk penghargaan atas upaya yang dilakukan
klien, hal ini dapat meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien mempertahankan
perilaku baru
K : Iya ...
K : mengangguk, mempertahankan kontak mata
P : tersenyum
Perawat merasa senang karena klien menerima kesepakan yang ditawarkan
Klien mengungkapkan persetuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Persetujuan klien menunjukkan adanya ketertarikan/ minat terhadap proses penyelesaian
masalah yang ditawarkan
P : Bagaimana perasaan Bapak setelah kita ngobrol?
P : Mengangguk dan tersenyum
K : Memandang perawat
Perawat mengevaluasi perasaan klien
Klien terlihat antusias menyimak pertanyaan perawat
K : Senang suster...
K : Tersenyum dan memandang senang pada perawat
P : Tersenyum pada klien
Perawat mengamati ekspresi klien untuk memvalidasi ungkapan verbal dan non verbal klien
Klien tampak serius mengungkapkan perasaannya
Evaluasi subjektif membantu perawat mengevaluasi hasil proses penyelesaian masalah yang
diajarkan
P ; Bagus sekali, baiklah, kalau begitu bagaimana kalau besok kita lanjutkan pembicaraan
kita dengan topik kemampuan bersosialisasi dengan sikap tubuh yang baik? jam berapa
Bapak bersedia ngobrol lagi?
P : Tersenyum memandang klien
K : mengangguk mempertahankan kontak mata
Perawat memberikan reinforcement (+) dan langsung menawarkan kesepakatan untuk
pertemuan berikut baik topik, waktu, tempat
Klien terlihat setuju dengan kontrak yang ditawarkan perawat
Pemberian reinforcement positif dan menyepakati kontrak merupakan bentuk penghargaan
kepada klien, hal ini dapat meningkatkan harga diri klien dan memotivasi klien
mempertahankan perilaku baru
K : Ya suster, besok jam 09.30 aja ya, tempatnya disini saja
K : memandang perawat dengan ekspresi serius
P : Tersenyum pada klien
Perawat merasa senang atas kemampuan klien menyepkati kontrak dan menetukan pilihan
waktu dan tempat
Klien mencoba memahami usul/saran dari perawat
Kemampuan klien menentukan tempat dan waktu interaksi menunjukkan kemampuan klien
dalam penilaian dan pengambilan keputusan sederhana
P ; baiklah pak, kita akan ketemu lagi jam 09.30, di teras ini, kita akan praktikkan cara
berteman dengan sikap tubuh yang baik. Sampai bertemu lagi...
P : Tersenyum, memandang klien dengan bersahabat, mempertahankan sikap terbuka
K : Memandang perawat.dengan ekspresi serius
Perawat puas dengan interaksi yang dilakukan dengan klien

"

200. Ervina Hanif A.A

pada : 12 April 2017

"A.
Analisa proses interaksi adalah suatu metode yang digunakan oleh perawat untuk dapat
memahami interaksi yang terjadi antara perawat dank lien.

Analisa proses interaksi perlu untuk :


Meningkatkan kemampuan medengar
Meningkatkan kemampuan komuikasi
Memberi dasar belajar yang artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat dalam
berinteraksi dengan klien
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien
Membantu perwat dalam merencanakan tindakan keperawatan

Informasi lain tentang API


Komponen API :
a. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dank lien
b. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat
dilakukan perawat
c. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
d. Analisa makna dan rasional dari komunikasi
e. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 s/d 4
f. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

B. Analisis Proses Interaksi


Nama Pasien : TN. Andre
Pekerjaan : Mahasiswa
Status interaksi perawat-pasien : II (Fase Kerja)
Tanggal : senin, 10 april 2017
Lingkungan : panas matahari terik
Waktu : 11.30 WIB
Deskripsi Pasien : klien duduk di ruangan bangsal
Tempat : kolam ikan, RSJ menur
Tujuan interaksi : klien mampu mengontrol rasa malu dan tertekan yang dialami karena
kondisi tubuhnya yang tidak sempurna, serta mampu menerima saran dari perawat
Masalah keperawatan : isolasi sosial
Keterangan :
Ners : Nana

Percakapan anatara perawat dengan klien :


Komunikasi Verbal
Ns : selamat siang Tn Andre boleh saya duduk disamping kamu?
P : iya boleh.
Ns : Tn Andre sudah makan?
P : belum, saya tidak nafsu makan.
Ns : kenapa? Apa kamu sedang ada kesulitan?
P : tidak apa-apa, hanya sedang tidak mood saja.

Komunikasi Non Verbal


Ns : tersenyum pada klien, lalu duduk lebih dekat dengan klien.
P : memandang lurus kedepan dengan pandangan kosong.
Ns : mengulurkan tangan kemudian menepuk pundak klien

Analisis Berpusat pada Perawat:


P: Perawat merasa canggung akan kehadirannya. Sejenak perawat diam untuk menganalisa
perasaan klien.

Analisis Berpusat pada Klien:


K: Klien merespon perawat dengan perasaan yang seolah-olah memikirkan sesutu.

Rasional: mengucapkan salam merupakan awal yang baik agar terbina hubungan saling
percaya antara perawat dengan klien.

Komunikasi Verbal
Ns : kamu ada masalah? Kamu bisa menceritakan permasalahanmu pada saya.
P : aku malu pada kondisiku yang sekarang sus. Aku takut orang yang dekat denganku akan
menjauhiku karena kondisiku saat ini

Komunikasi Non Verbal


Ns : menatap klien penuh tanda Tanya.
P : klien terlihat murung dan sedih.
Analisis Berpusat pada Perawat:
Perawat berusaha mengetahui keadaan klien, serta berusaha untuk mencari tau masalah yang
membuat klien gelisah

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien berusaha mengungkapkan apa yang dialaminya kepada perawat. Dan mulai percaya

Rasional: Perawat mencoba menanyakan kondisi klien saat ini untuk menggali perasaan dan
kondisi klien.

Komunikasi Verbal
Ns : kenapa kamu bisa merasa seperti itu?
P : entahlah sus, aku hanya mersa jika mereka berada dekat denganku, mereka akan
menghindar dan menjauh.
Ns : mungkin itu hanya perasaan kamu saja. Kamu harus percaya jika orang-orang
disekitarmu sangatlah menyayangimu. Apakah kamu pernah pergi hangout bersama keluarga
atau temantemanmu?
P : tidak, aku tidak pernah pergi bersama dengan mereka lagi sekarang.
Ns : apakah mereka mengucilkanmu dan menganggapmu tidak ada sehingga kamu mersa
seperti itu?
P : tidak, mereka selalu bersikap baik denganku, hanya saja aku terlalu malu untuk bertemu
dengan mereka. Aku tidak tahu harus bagaimana dihadapan mereka.

Komunikasi Non Verbal


Ns : memandang klien dengan serius
P : klien tetap menunjukkan raut wajah yang murung, sedih dan tertekan.
Analisis Berpusat pada Perawat:
Perawat berharap melanjutkan interaksi dengan klien dapat berlanjut.

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mulai terbuka untuk mengungkapkan apa yang sedang dialami dalam mimpinya
semalam.

Rasional: Perawat bertanya kepada klien untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dialami
oleh klien, agar dapat memberikan saran ataupun masukan

Komunikasi Verbal
Ns : kamu tidak seharusnya merasa seperti itu. Saya yakin seluruh keluarga dan teman-
temanmu masih sangat menyayangimu. Mereka pasti bisa menerima bagaimanapun
keadaanmu. Kamu tidak sendirian, mereka akan terus mendukungmu. Jadi kamu tidak perlu
lagi merasa malu.

Komunikasi Non Verbal


Ns : kontak mata dengan pasien dan tersenyum menunjukkan dukungan serta senantiasa siap
mendengarkan segala keluh kesah pasien.
P : menatap perawat kemudian menangis
Analisis Berpusat pada Perawat:
Sertia mendengarkan keluh kesah yang diungkapkan klien

Analisis Berpusat pada Klien:


Klien mengungkapkan keluh kesahnya dengan perasaan yang sangat bersalah, bingung dan
seakan akan apa yang telah terjadi tidak termaafkan dan dimengerti oleh orang tuanya.

Rasional: Perawat menggali pertanyaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang
menyebabkan klien merasa bingung, gelisah.
Komunikasi Verbal
Ns : kamu tahu, tidak ada satupun manusia didunia ini yang sempurna. Setiap orang memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing. Mungkin kamu menganggap kondisi kamu saat
ini adalah kekuranganmu yang terbesar, tapi kamu harus menunjukkan kepada semua orang
meskipun dengan kondisi yang seperti ini kamu tetap bisa beraktifitas seperti biasa. Kamu
harus menunjukkan bahwa kamu kuat dan bisa melalui cobaan ini. Kamu harus kuat, kamu
juga harus bisa menerima keadaanmu yang sekarang karena itu kunci terbesarnya. Jika kamu
bisa menerima keadaanmu saat ini maka percayalah orang-orang terdekatmu pun juga
mampu menerimanya. Tuhan selalu ada disisi hamba-hambanya, kamu harus percaya dan
yakin.
P : iya sus, terima kasih sudah mendengarkan semua keluh kesahku. Terima kasih juga akan
sarannya. Aku akan mencoba untuk bisa menerima keadaanku sekarang.
Ns : iya sama-sama. Kamu tidak lapar? Saya lapar sekali, jam makan siang sebentar lagi
habis.
P : iya sus, saya juga mersa lapar sekali.
Ns : baiklah, mari kita makan siang bersama.

Komunikasi Non Verbal


Ns : Memberikan saran pada klien dengan mimik yang lembut dan tenang untuk menjaga
perasaan klien.
P : Klien mulai melupakan kesedihan dan beban yang ia rasakan.
Analisis Berpusat pada Perawat:
Berusaha memberi saran, motivasi klien agar semangat menjalani hidup, agar hidup klien
menjadi lebih baik.
Analisis Berpusat pada Klien:
Klien menunjukkan respon positif pada perawat ketika perawat memberikan saran atas
masalahnya.
Rasional: Perawat memberikan saran agar klien tidak berlarut-larut dalam perasaan bersalah,
gelisah dan tertekan atas kejadian yang dialaminya.
Evaluasi:
Komunikasi antara klien dan perawat berjalan dengan baik, sehingga perawat dapat memberi
masukan dan saran dengan mudah, serta klien berespon positif, menerima saran agar
masalahnya cepat selesai.""

Anda mungkin juga menyukai