Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PROSES INTERAKSI

Inisial Klien

: Ny. M (47 tahun)

Status Interaksi Perawat-Klien

: Interaksi ke 1

No. RM

Dx Medis

: Schizofrenia Paranoid

Lingkungan

: Ny. M dan P duduk berhadapan di meja makan


ruang Utari, Jarak antara perawat dengan Ny.M 1
meter

Deskripsi Klien

: Klien merupakan pasien baru di ruang Utari (baru


2 hari). Klien sudah menderita gangguan jiwa
sejak 10 tahun yang lalu. Klien pernah dirawat
10 kali di RSMM. Pada seminggu yang lalu
pasien dibawa ke RSMM oleh keluarga dengan
alasan karena klien bicara dan tertawa sendiri
serta klien mendengar suara-suara yang
mengajak berbicara dan tiba-tiba marah-marah,
klien juga putus obat selama seminggu, klien
mengeluh tidak bisa tidur. Namun, kini klien
sudah jarang mendengar suara-suara tersebut.
Penampilan klien bersih dan rapi, ekspresi klien
tampak tenang, kooperatif, dan menatap perawat
(ada kontak mata).

Tujuan

:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengenal halusinasi yang
dialaminya
3. Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan
cara yang pertama yaitu menghardik

Nama Mahasiswa

: Septian Hidayat

Tanggal

: Jumat, 13 Februari 2015

Jam

: 10.00-10.30 WIB

Tempat

: di depan Ruang Antareja

Komunikasi Verbal

Komunikasi Non Verbal

Analisis Berpusat Pada


Analisis Berpusat
Rasional
Perawat
Pada Klien
P : Selamat siang, ibu!
P
: Duduk
berhadapan, Perawat
memulai Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat
mengulurkan tangan, tersenyum, percakapan dengan sikap berinteraksi
kepada
klien
kaki sikap terbuka
terbuka
menunjukkan
penghargaan perawat
K : Melihat ke arah perawat dan
kepada
klien.
mengulurkan tangan
Penghargaan
kepada
orang lain merupakan
modal awal seseorang
dapat membuka diri
dengan orang lain.
K : Selamat siang
K : Klien memandang perawat Perawat tetap menjaga Klien berespon positif Perawat
dan menjawab salam dari perawat posisi
tubuh
dengan dengan salam yang mempertahankan sikap
terapeutik
disampaikan
oleh terbuka,
memandang
P
: Mempertahankan
sikap
perawat
dan
mendengarkan
terbuka,
memandang,
dan
dengan penuh perhatian
mendengarkan dengan penuh
ketika
berinteraksi
perhatian
dengan klien.
P : Perkenalkan nama saya P : Suara jelas, memandang klien Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Membuka diri bagi
Septian, bapak bisa panggil dengan bersahabat, sikap terbuka membuka
diri
dan pertanyaan perawat
perawat
untuk
saya Yan. Saya mahasiswa dan tersenyum
mencoba
menggali
memudahkan
dan

dari STIKes Kharisma


identitas klien
Karawang. Nama ibu siapa K : Memandang perawat dan
dan senang dipanggil apa?
tersenyum

membina
hubungan
saling percaya dengan
klien

d
d
K : perkenalkan nama K : Suara klien terdengar jelas Perawat
menunjukkan Klien terlihat mulai Memperkenalkan diri
bunda M, panggil aja bunda dan lantang juga memandang sikap terbuka dengan menampakkan
rasa dan mengatakan nama
yah
perawat dengan serius
klien
percaya
panggilan yang disukai
dengan perawat
dapat
meningkatkan
P : Mendengarkan dengan penuh
rasa percaya
kepada
perhatian dan sikap terbuka
orang lain
P
:
oooh
baik
bunda Bagaimana perasaan
bunda hari ini? Apakah ada
keluhan

P : Suara jelas, tetap tersenyum,


mempertahankan sikap terbuka,
memandang
klien
dengan
bersahabat

Perawat
mencoba
membuka
diri
dan
mencoba menggali data
baru yang mungkin sangat
diperlukan dari klien

Klien
tampak
menerima dan terbuka
dengan diskusi yang
akan
dilakukan
dengan perawat

K : Memandang perawat, wajah


tampak rileks
K : alhamdulillah Baik K : Suara terdengar jelas, klien Perawat
menunjukkan
donk, bunda mah selalu tenang,
klien
memandang sikap terbuka dengan
sehat tadi kan habis senam. perawat
klien
P : Memandang klien dengan
sikap
bersahabat
dan
mempertahankan sikap terbuka
P : Tadi pagi kan bunda P : Mempertahankan kontak mata, Perawat

Perawat
mencoba
menggali kondisi klien
dengan
pertanyaan
terbuka,
memberi
kesempatan
klien
mengeksplorasikan apa
yang dirasakan klien

Klien sudah mulai Klien sudah mulai


menanamkan
sikap membuka diri dengan
terbuka
dengan perawat. Ini merupakan
perawat
awal yang baik untuk
mengetahui lebih dalam
lagi tentang masalah
yang dihadapinya

melakukan Klien

mendengarkan Teknik validasi untuk

bilang
pernah
dengar
bisikan-bisikan,
gimana
kalau kita bercakap-cakap
tentang bisikan yg bunda
pernah alami itu? Jika
bunda bersedia mau dimana
kita berbincang-bincang?
Dan mau berapa lama bun?

klarifikasi
terhadap
Masalah yang dihadapi
klien
serta
membuat
kontrak pertemuan dan
menentukan
topik
pembicaraan

penjelasan dan terlihat


ingin mengungkapkan
permasalahan
yang
dihadapi

K : Boleh, kita ngobrol di K : Wajah sudah tampak rileks, Perawat mempertahankan


meja makan aja, mau memandang lawan bicara, klien sikap terbuka dengan
berapa lama aja boleh tersenyum.
klien
bunda mah.
P
:
Tersenyum
dan
menganggukkan kepala.

Klien sudah tampak


percaya
dengan
kehadiran perawat dan
dapat
membuat
kontrak yang jelas

P : Baiklah, bagaiman
kalau kita ngobrol kurang
lebih 15 menit, mari kita ke
meja makan bun.
Baiklah sekarang coba
bunda ceritakan
apakah
bunda mendengar suara
tetapi tidak ada wujudnya?
Lalu apa yang dikatakan
suara itu pa?
K: Iya dulu saya mendengar

sambil mengangguk perlahan,


dengan suara penuh perhatian
K : Memandang perawat,
mendengarkan dan menjawab
pertanyaan, muka tampak mulai
rileks, tangan diletakkan di atas
meja.

P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk


sikap terbuka, suara jelas
menggali
lebih
jauh
tentang
halusinasi
K
:
Mendengarkan
dan pendengaran yang dialami
menjawab pertanyaan perawat, oleh klien.
memandang perawat.

memastikan
ucapan
klien. Kontrak waktu,
topik
dan
tempat
merupakan cara untuk
menjalin
hubungan
yang terapeutik.

Klien sudah dapat


membuat
suatu
keputusan
yang
sederhana. Hal ini
menandakan
bahwa
meskipun klien sudah
berusia 47 tahun tapi
proses kognitif klien
masih baik
Klien mendengarkan Untuk mengidentifikasi
pertanyaan perawat
isi, waktu, frekuensi,
situasi, dan respon
pasien
jika
terjadi
halusinasi

K : Menjawab dengan suara yang Perawat mencoba untuk Klien

menjelaskan Klarifikasi dari klien

suara bisikan tetapi yang jelas.


bunda dengrin tuh bisikan
yang positif tp kadang juga P : Mendengarkan penjelasan dari
ada yang negatif misalkan klien dengan serius
untuk marah-marah kepada
seseorang dan memukul
orang itu.
P : Apakah terus menerus
terdengar atau sewaktuwaktu
saja
(kadangkadang)?
Kapan
yang
paling sering Bunda dengar
suara itu? Berapa kali
dalam sehari suara itu
muncul?
K: suara tersebut muncul
setiap
saat,
biasanya
muncul pada siang dan
malam hari, tapi sekarang
saya
sudah
jarang
mendengar suara itu.

menggali
lebih
jauh tentang
hal
tentang
halusinasi ditanyakan
pendengaran yang dialami perawat
oleh klien.

Perawat
mendengarkan
keterangan
yang
disampaikan klien
P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk
sikap terbuka, suara jelas
menggali
lebih
jauh
tentang
halusinasi
K
:
Mendengarkan
dan pendengaran yang dialami
menjawab pertanyaan perawat, oleh klien.
memandang perawat.
K : Menjawab dengan suara yang Perawat mencoba untuk
jelas.
menggali
lebih
jauh
tentang
halusinasi
P : Mendengarkan penjelasan dari pendengaran yang dialami
klien dengan serius
oleh klien.
Perawat
mendengarkan
keterangan
yang
disampaikan klien

yang menandakan
klien
oleh sudah mencoba berpikir
rasional.
Hal
ini
dilakukan
perawat
untuk
meningkatkan
kemampuan
analisa
klien terhadap suatu
masalah.
Klien mendengarkan Perawat
berusaha
pertanyaan perawat
mengeksplorasi dengan
memberikan pertanyaan
terbuka yang bertujuan
untuk menggali pikiran
dan perasaan klien
Klien
menjelaskan
tentang
hal
yang
ditanyakan
oleh
perawat

Klarifikasi dari klien


menandakan
klien
sudah mencoba berpikir
rasional.
Hal
ini
dilakukan
perawat
untuk
meningkatkan
kemampuan
analisa
klien terhadap suatu
masalah.

P: Pada keadaan apa suara P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat
berusaha
itu terdengar bun? Apakah sikap terbuka, suara jelas
menggali
lebih
jauh pertanyaan perawat
mengeksplorasi dengan
pada waktu sendiri? Apa
tentang
halusinasi
memberikan pertanyaan

saja yang bunda rasakan


pada saat mendengar suara
tersebut? Apa yang bunda
lakukan jika mendengar
suara itu? Apakah dengan
cara itu suaranya hilang
bun?
K: Iya suara itu muncul saat
bunda sedang sendirian dan
pada saat bunda sedang
emosi. Kalau bisikan yang
positif sih bnda merasa
nyaman tapi kalau ada
bisikan yang membuat
marah-marah bunda suka
tidak bisa mengontrol.
P: Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk
mengontrol dan mencegah
suara-suara itu muncul?
K: Iya
caranya?

boleh.

K
:
Mendengarkan
dan pendengaran yang dialami
menjawab pertanyaan perawat, oleh klien.
memandang perawat.

P : Mendengarkan penjelasan dari Perawat mencoba untuk


klien dengan serius
menggali
lebih
jauh
tentang
halusinasi
Perawat
mendengarkan pendengaran yang dialami
keterangan yang disampaikan oleh klien.
klien

terbuka yang bertujuan


untuk menggali pikiran
dan perasaan klien

Klien
menjelaskan
tentang
hal
yang
ditanyakan
oleh
perawat

Klarifikasi dari klien


menandakan
klien
sudah mencoba berpikir
rasional.
Hal
ini
dilakukan
perawat
untuk
meningkatkan
kemampuan
analisa
klien terhadap suatu
masalah.
P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan
sikap terbuka, suara jelas
mengajarkan
cara pertanyaan perawat
mengontrol halusinasi
mencegah/mengontrol
yang dialami oleh klien
K
:
Mendengarkan
dan halusinasi
pendengaran
menjawab pertanyaan perawat, yang dialami oleh klien
memandang perawat.
Gimana P : Mendengarkan penjelasan dari Perawat mencoba untuk Klien
menjawab Klarifikasi dari klien
klien dengan serius
mengajarkan
cara pertanyaan perawat
menandakan
klien
mencegah/mengontrol
sudah mencoba berpikir
Perawat
mendengarkan halusinasi
pendengaran
rasional.
Hal
ini
keterangan yang disampaikan yang dialami oleh klien
dilakukan
perawat
klien
untuk
meningkatkan
kemampuan
analisa

klien terhadap suatu


masalah.
P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah dan
sikap terbuka, suara jelas
mengajarkan
cara penjelasan perawat
mengontrol halusinasi
mencegah/mengontrol
yang dialami oleh klien
K : Mendengarkan penjelasan halusinasi
pendengaran
perawat, memandang perawat.
yang dialami oleh klien

P: Bun, ada empat cara


untuk mecegah suara-suara
itu muncul. Pertama dengan
cara menghardik suara
tersebut. Kedua dengan cara
minum obat dengan teratur.
Ketiga
dengan
cara
bercakap-cakap
dengan
orang lain. Keempat dengan
cara melakukan kegiatan
yang
sudah
terjadwal.
Bagaimana kalau sekarang
kita belajar cara yang
pertama dulu, yaitu dengan
menghadik
K: Iya, boleh.
P : Mendengarkan penjelasan dari Perawat mencoba untuk
klien dengan serius
mengajarkan
cara
mencegah/mengontrol
Perawat
mendengarkan halusinasi
pendengaran
keterangan yang disampaikan yang dialami oleh klien
klien
P: Cara menghardik suara P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk
tersebut
yaitu
sebagai sikap terbuka, suara jelas
mengajarkan
cara
berikut:
saat
suaramencegah/mengontrol
suara/bisikan itu muncul K : Mendengarkan penjelasan halusinasi
pendengaran
langsung tutup telinga dan perawat, memandang perawat, yang dialami oleh klien
bilang pergi, pergi saya menganggukan kepala

Klien
menjawab Untuk mencegah dan
pertanyaan perawat
mengontrol halusinasi
yang dialami oleh klien

Klien mendengarkan Untuk mencegah dan


penjelasan perawat
mengontrol halusinasi
yang dialami oleh klien

tidak mau dengar, kamu


suara palsu. Kata-kata itu
diulang sampai suara itu
tidak terdengar lagi. Coba
sekarang bunda peragakan!
K: Baik. Kalau suara itu
muncul bunda langsung
tutup telinga pergi, pergi
saya tidak mau dengar,
kamu suara palsu

P
:
Memperhatikan
menghardik
suara
diperagakan oleh klien.

cara Perawat mencoba untuk Klien memeragakan Untuk mencegah dan


yang mengajarkan
cara cara menghardik suara mengontrol halusinasi
mencegah/mengontrol
yang dialami oleh klien
halusinasi
pendengaran
cara yang dialami oleh klien

K:
Memeragakan
menghardik suara
P: Yah bagus bunda sudah P : Tersenyum, mempertahankan Perawat mencoba untuk
bisa melakukannya dengan sikap terbuka, suara jelas
mengajarkan
cara
baik.
mencegah/mengontrol
K : Mendengarkan penjelasan halusinasi
pendengaran
perawat, memandang perawat.
yang dialami oleh klien
P: Bagaimana perasaan P : Tersenyum, mempertahankan Perawat
melakukan
bunda setelah latihan cara sikap terbuka, suara jelas
evaluasi/validasi perasaan
yang
pertama
untuk
klien setelah melakukan
mengontrol
halusinasi K : Mendengarkan pertanyaan cara menghardik
dengan cara menghardik?
perawat, memandang perawat.
K: bunda senang bisa P : Tersenyum, mempertahankan Perawat
melakukan
melakukannya.
sikap terbuka, suara jelas
evaluasi/validasi perasaan
K: Mengungkapkan perasaannya klien setelah melakukan
setelah
melakukan
cara cara menghardik
menghardik
P: Coba bapak sebutkan P : Tersenyum, mempertahankan Perawat
melakukan
lagi cara mencegah dan sikap terbuka, suara jelas
evaluasi
subjektif
mengontrol
suara(kognitif) dan evaluasi

Klien mendengarkan Untuk mencegah dan


penjelasan perawat
mengontrol halusinasi
yang dialami oleh klien
Klien mendengarkan Untuk
mengevaluasi
penjelasan perawat
dan validasi perasaan
klien setelah melakukan
cara menghardik suara
Klien
menjawab Untuk
mengevaluasi
pertanyaan perawat
dan validasi perasaan
klien setelah melakukan
cara menghardik suara
Klien mendengarkan Untuk
mengevaluasi
penjelasan perawat
subjektif (kognitif) dan
evaluasi
objektif

suara/bisikan itu? Setelah


itu
bunda
peragakan
kembali caranya!
K:
Caranya
dengan
menghardik. Caranya yaitu
saat suara-suara itu muncul
langsung bilang pergi,
pergi saya tidak mau
dengar, saya tidak mau
dengar, kamu suara palsu.
P: Iya sudah benar yang
bapak sebutkan, tapi ada
tiga cara lagi yaitu dengan
cara minum obat,bercakapcakap
dan
melakukan
kegiatan yang terjadwal.
Lalu, tadi bunda sudah
benar cara melakukannya,
waaah bunda hebat.
P: Kita masukkan cara
menghardik suara ke dalam
jadwal kegiatan harain
bunda ya. Jadi, bila suarasuara itu muncul bunda bisa
lakukan cara menghardik
(sesuai jadwal 2x/hari)

K : Mendengarkan pertanyaan objektif


(psikomotor)
perawat, memandang perawat.
klien
tentang
cara
menghardik suara
P : Tersenyum, mempertahankan Perawat
melakukan Klien
menjawab
sikap terbuka, suara jelas
evaluasi
subjektif pertanyaan perawat
K: Menyebutkan cara menncegah (kognitif) dan evaluasi
suara dan cara menghardik
objektif
(psikomotor)
klien
tentang
cara
menghardik suara

(psikomotor)
klien
tentang
cara
menghardik suara
Untuk
mengevaluasi
subjektif (kognitif) dan
evaluasi
objektif
(psikomotor)
klien
tentang
cara
menghardik suara

P : Tersenyum, mempertahankan Perawat


melakukan Klien mendengarkan
sikap terbuka, suara jelas
evaluasi
subjektif penjelasan perawat
(kognitif) dan evaluasi
K : Mendengarkan penjelasan objektif
(psikomotor)
perawat, memandang perawat.
klien
tentang
cara
menghardik suara

Untuk
mengevaluasi
subjektif (kognitif) dan
evaluasi
objektif
(psikomotor)
klien
tentang
cara
menghardik suara

P : Tersenyum, mempertahankan Perawat memasukkan cara Klien mendengarkan


sikap terbuka, suara jelas
menghardik suara ke penjelasan perawat
dalam jadwal kegiatan
K : Mendengarkan penjelasan harian klien dan perawat
perawat, memandang perawat.
melakukan rencana tindak
lanjut kepada klien

Memasukkan
cara
menghardik ke dala
jadwal kegiatan harian
klien agar klien dapat
melakukan
cara
menghardik
secara
teratu/jika suara itu
muncul.
P: Baiklah bun, bagaimana P : Tersenyum, mempertahankan Perawat
melakukan Klien mendengarkan Kontrak untuk kegiatan
kalau besok kita bertemu sikap terbuka, suara jelas
kontrak yang akan datang penjelasan perawat
selanjutnya

lagi untuk latihan cara yang


kedua untuk mencegah K : Mendengarkan pertanyaan
suara itu muncul? Mau jam perawat, memandang perawat.
berapa bun? Bagaimana
kalau jam 09.00 setelah
senam pagi? Lalu dimana
tempatnya. Disini saja?
K: Iya boleh.
P : Tersenyum, mempertahankan
sikap terbuka, suara jelas
K: Menyetujui kontrak yang akan
datang,
mengangguk
dan
tersenyum
P: Sampai jumpa bun, P:
Mengucapkan
Salam
selamat siang
(Mengulurkan
Tangan),
tersenyum
K: Mendengarkan (mengulurkan
tangan untuk berjabatan tangan),
tersenyum
K: siang
K:
Mengucapkan
Salam
(Mengulurkan
Tangan),
tersenyum
P: Mendengarkan (mengulurkan
tangan untuk berjabatan tangan),
tersenyum

yaitu
cara
kedua
mencegah/mengontrol
suara-suara

Perawat
melakukan Klien
menjawab
kontrak yang akan datang pertanyaan perawat
yaitu
cara
kedua
mencegah/mengontrol
suara-suara
Perawat berpamitan
Klien mendengarkan
salam

Perawat berpamitan

Kontrak untuk kegiatan


selanjutnya

Salam untuk menjalin


BHSP

Klien menjawab salam Salam untuk menjalin


BHSP

Kesan perawat:
Perawat menganalisa bahwa dalam pertemuan pertama perawat sudah berhasil
mencapai hubungan saling percaya dengan klien. Hal ini ditandai dengan klien sudah
mau bercerita tentang isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon pasien jika terjadi
halusinasi serta melatih cara pertama untuk mencegah/mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik suara-suara. Hasil interaksi menunjukkan kemampuan klien menerima
dan mempraktekkan cara yang diajarkan, Interaksi perlu ditingkatkan untuk
membantu klien mengoptimalkan kemampuan dalam mencegah/mengontrol
halusinasi yang dialaminya.

Anda mungkin juga menyukai