Anda di halaman 1dari 30

RUMAH SAKIT ROSELA

Jl. Interchange Tol Karawang Barat, Desa Wadas kecamatan Teluk


Jambe Timur – Karawang
Telp: ( 0267 ) 8637208, Fax : ( 0267 ) 8637205
Email : Marketingrosela@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ROSELA
Nomor : 067/SK/DIR/XI/2021
Tentang
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT HEMODIALISA

DIREKTUR RUMAH SAKIT ROSELA


Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan unit kerja
yang efektif dan efesian, maka diperlukan adanya
Pedoman Pengorganisasian Unit Hemodialisa di
Rumah Sakit ROSELA.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman
Pengorganisasian Unit Hemodialisa dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit ROSELA.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi
Rumah Sakit.
5. Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit
ROSELA nomer 0163/B-II/BPH-III/III/2016 tanggal 2
Maret 2016 M, tentang Penetapan Susunan Direksi Rumah
Sakit ROSELA 2016 – 2020.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROSELA
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT
HEMODIALISA

KEDUA : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan


Direktur Rumah Sakit ROSELA Unit II Nomer:
O67/SK/DIR/XI/2021 tentang Pedoman Pengorganisasian
Unit Hemodialisa
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Unit Hemodialisa
dimaksudkan dalam diktum pertama dipergunakan sebagai
acuan dalam mengelola unit kerja untuk mencapai
pelayanan yang efektif dan efesien.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Karawang
Pada Tanggal : 11 Januari 2021
Direktur,

dr. Yesi karya lianti MARS. .


RUMAH SAKIT
ROSELA
Jl. Interchange Tol Karawang Barat, Desa Wadas kecamatan Teluk
Jambe Timur – Karawang
Telp: ( 0267 ) 8637208, Fax : ( 0267 ) 8637205
Email : Marketingrosela@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT ROSELA
Nomor : 067/SK/DIR/XI/2021
Tentang
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT HEMODIALISA

DIREKTUR RUMAH SAKIT ROSELA


Menimbang : c. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan unit kerja
yang efektif dan efesian, maka diperlukan adanya
Pedoman Pengorganisasian Unit Hemodialisa di
Rumah Sakit ROSELA.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Pedoman
Pengorganisasian Unit Hemodialisa dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit ROSELA.
Mengingat : 6. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
7. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
8. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran
9. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1165.A/MenKes/SK/X/2004 tentang Komisi Akreditasi
Rumah Sakit.
10.Surat Keputusan Badan Pelaksana Harian Rumah Sakit
ROSELA nomer 0163/B-II/BPH-III/III/2016 tanggal 2
Maret 2016 M, tentang Penetapan Susunan Direksi Rumah
Sakit ROSELA 2016 – 2020.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROSELA
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT
HEMODIALISA

KEDUA : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka Keputusan


Direktur Rumah Sakit ROSELA Unit II Nomer:
1027/SK.3.2/XII/2015 tentang Pedoman Pengorganisasian
Unit Hemodialisa
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Unit Hemodialisa
dimaksudkan dalam diktum pertama dipergunakan sebagai
acuan dalam mengelola unit kerja untuk mencapai
pelayanan yang efektif dan efesien.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Karawang
Pada Tanggal : 11 Janoari 2021
Direktur,

dr. Yesi karya lianti MARS. .


KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahuwata’ala, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan Ridlo dan Petunjuk – Nya, sehingga Pedoman Pengorganisasian Unit
Hemodialisa ini dapat diselesaikan dan dapat diterbitkan.
Panduan ini dibuat untuk menjadi acuan dalam bekerja bagi semua staf yang terlibat
dalam pelayanan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit ROSELA.
Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan, pedoman,
panduan dan prosedur. Untuk tujuan tersebut panduan ini akan kami evaluasi setidaknya
setiap 2 tahun sekali. Masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk pengembangan
panduan ini sangat kami harapkan dari para pembaca.

Karawang, 11 Januari 2021


Direktur

Yesi karya lianti,Mars


DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
A. Sejarah Rumah Sakit. 2
B. Kondisi Saat Ini 3
BAB III ,VISI,MISI, DAN MOTTO
A. Visi 6
B. Misi 7
C. Moto 8
8
9
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT 10
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT HEMODIALISA 11
BAB VI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 12
BAB VII STANDAR KETENAGAAN 19
BAB VIII STABDAR FASILITAS 20
BAB IX TATA LAKSANA PELAYANAN 22
BAB X ORIENTASI 26
BAB XI PERTEMUAN / RAPAT 27
BAB XII PELAPORAN
BAB XIII PENUTUP
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
C. Sejarah Rumah Sakit.
D. Kondisi Saat Ini
BAB III ,VISI,MISI, DAN MOTTO
D. Visi
E. Misi
F. Moto
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT HEMODIALISA
BAB VI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
BAB VII STANDAR KETENAGAAN
BAB VIII STABDAR FASILITAS
BAB IX TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB X ORIENTASI
BAB XI PERTEMUAN / RAPAT
BAB XII PELAPORAN
BAB XIII PENUTUP
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUANG HEMODIALISA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan Rumah Sakit di era sekarang tidak terlepas dari perkembangan ekonomi
masyarakat. Hal ini tercermin pada perubahan fungsi klasik Rumah Sakit yang pada
awalnya hanya memberi pelayanan yang bersifat penyembuhan saja terhadap pasien
melalui rawat inap dan HEMODIALISA bergeser ke pelayanan yang lebih
komprehensif. Rumah Sakit adalah suatu lembaga pelayanan kesehatan dan sekaligus
sebagai suatu unit usaha (baik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga
kesehaatan ini dari waktu ke waktu semakin lama akan semakin berkembang, baik
dari segi kuantitas maupun kualitas dan dilihat dari berbagai macam bentuk Rumah
Sakit kecil maupun besar yang ada diseluruh penjuru tanah air.
Pelayanan hemodialisa merupakan salah satu unit kerja di Rumah Sakit yang
melayani pasien rawat jalan dan rawat inap, termasuk seluruh prosedur diagnostic dan
terapeutik. Permenkes Nomor 749a tahun 1989 menyebutkan bahwa setiap sarana
pelayanan kesehatan wajib menyelenggarakan rekam medis. Rekam Medis (RM)
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan RM di Rumah Sakit meliputi penerimaan
pasien sampai pelaporan.
Penerimaan pasien merupakan pelayanan pertama yang diberikan oleh pihak Rumah
Sakit atau sarana pelayanan kesehatan. Sebelum menerima pelayanan kesehatan
berupa medis dari penyedia layanan kesehatan, pasien diharuskan mendaftar terlebih
dahulu. Hal ini penting agar pasien dapat menerima pelayanan dan pasien tercatat
dalam buku kunjungan kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dari berbagai kebijakan dan prosedur terkait dengan pelayanan
Instalasi Hemodialisa di RS ROSELA.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan Hemodialisa yang efektif, berperikemanusiaan dan
memuaskan bagi pasien yang menjalani tindakan Hemodialisa
b. Mengupayakan pemulihan pasien secara optimal melalui prosedur dan
tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan

C. Ruang Lingkup
Pasien rawat jalan yang rutin hemodialisa dan pasien rawat inap yang memerlukan
tindakan hemodialisa.

D. Batasan Operasional
Pelayanan Hemodialisa adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan pasien rawat inap yang memerlukan
tindakan hemodialisa. Pelayanan Hemodialisa adalah salah satu fasilitas yang
disediakan oleh hampir seluruh Rumah Sakit di Indonesia. Masyarakat Indonesia
sangat membutuhkan pelayanan hemodialisa pada Rumah Sakit untuk menunjang
usaha dalam mencapai kesehatannya.

E. Landasan Hukum
Penyelenggaraan pelayanan HEMODIALISA Rumah Sakit ROSELA sesuai dengan:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000
2. Undang Undang Nomor 32 tahun 2004
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457/2003 tentang standar pelayanan minimal
bidang kesehatan di Kabupaten/Kotamadya
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1091/2004
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 228/2003
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT ROSELA
1. DATA UMUM
a. Nama Perusahaan : Rumah Sakit Rosela
b. Direktur : dr. Yesi Karya lianti, MARS
c. Tanggal Pendirian : 30 April 2013
d. Tanggal Operasional : 28 Oktober 2014
e. Tanggal Terintegrasi : 21 Agustus 2014
f. Kelas Pelayanan : Kelas D
g. Jumlah Tempat tidur : 71 TT
h. Masa Berlaku Izin Operasional : Februari 2020
i. Alamat Kantor : JL. Interchange
No 3 Tol Karawang Barat, Kecamatan
teluk jambe Kabupaten Karawang
j. Pemilik / Penanggung jawab :
PT. Sanjaya putera Perwira
k. Jenis Pelayanan ( Kelas ) : Rumah
Sakit Umum
l. Status Lahan RS : Hak Milik
m. Luas Lahan RS : 3.020,00M2
n. Luas Bangunan RS : 229,50M2
o. Status Permodalan : Swasta
p. Pemilik Modal : PT.Sanjaya
Putera Perwira

A. SEJARAH RUMAH SAKIT ROSELA


Rumah sakit Rosela Karawang merupakan rumah sakit swasta yang berlokasi
di jalan interchange No 3 Tol Karawang Barat Kec. Teluk jambe Kabupaten
Karawang, dengan lokasi strategis yang dekat dengan perusahaan – perusahaan yang
berada di kawasan industri Karawang. Selama ini rumah sakit Rosela Karawang telah
menjalin kerja sama pelayanan kesehatan dengan banyak perusahaan dan asuransi.

Rumah Sakit Rosela Karawang bernaung di bawah PT. Sanjaya perwira putra,
dengan jenis usaha dalam perdagangan farmasi dan pelayanan kesehatan.
Adapun Rumah Sakit Rosela Karawang dididrikan sebagai bentuk
pengembangan dari klinik Rosela Indah Medical Center Jakarta, Selanjutnya pada
tahun 2013 didirikan lah Rumah Sakit Rosela dengan awal pelayanan spesialis
meliputi : Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, Spesialis Obgyn dan Spesialis
Bedah dan termasuk pelayanan Hemodialisa.

Pada tanggal 30 April 2013 Berdasarkan akta Notaris Zainal Abidin,SH


dengan Nomor 44 maka PT Sanjaya perwira putra perkasa yang menjadi payung
hukum dan Rumah Sakit Rosela Karawang telah terintegrasi semenjak tanggal 21
Agustus 2013.

Dengan bertambah waktu, pelayanan spesialis Rumah Sakit Rosela Karawang


bertambah beberapa pelayanan spesialis lain ( Orthopedi, MCU ,Hemodialisa )
BAB III
VISI, MISI, MOTO RUMAH SAKIT

A. VISI
Menjadi Rumah Sakit terbaik pilihan utama di kabupaten Karawang dan sekitarnya
yang memberikan pelayanan kesehatan dengan profesional.

B. MISI
 Melayani sepenuh hati secara terpadu dan berkualitas untuk kebutuhan dan
keselamatan pasien.
 Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan ilmu dan perkembangan
teknologi terkini .
 Menciptakan lingkungan kerja yang penuh semangat,nyaman,sehat,harmonis
dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi etika dalam bekerj

C. MOTTO
Pengabdian tulus kami untuk kesehatan sesama
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ROSELA
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI HEMODIALISA RS ROSELA KARAWANG

Instalasi HEMODIALISA merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam struktur
organisasi merupakan bagian dari Pelayanan Medik dan Keperawatan, dikepalai oleh seorang
kepala instalasi. Kepala Instalasi dalam menjalankan tugas dibantu oleh tiga orang
penanggung jawab (PJ). Keberadaan Organisasi HEMODIALISA dituangkan dalam SK
Direktur No. 067/SK/DIR/XI/2021
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN HEMODIALISA
RS ROSELA KARAWANG

DIREKTUR Sepervisor
- dr Yesi
- - -Lianti
- - - - MARS
---------
dr. Jonny, Sp.PD.KGH

Penanggung Jawab
dr Supris YEP, M.Sc Sp.PD

DOKTER PJ Pelaksana HD
dr Cecep Ramdan

Kepala Ruangan
Cunarsih, Skep, Ners

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Riyanto Amd. Kep Wiwin Widya, Skep Denny M, Skep, Ners Fitri Kurniandari Skep, Ners

BAB VI
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Kepala Instalasi
1. Mampu mengatur operasional Ruang Haemodialisis agar efektif dan efesien
a. Mengatur jadwal dinas dan tugas perawat
b. Menentukan dan mengatur kebutuhan alat dan bahan
c. Menyediakan dan mengawasi pemakaian obat-obatan
d. Melakukan hygiene ruangan dan perseorangan yang baik untuk mencegah
terjadinya infeksi dan penularan infeksi nosocomial
e. Memelihara kualitas air hasil pemurnian secara berkala:
 Setiap hari, sebelum dialisis :
Kadar total khlorin ( setelah filter softener )
Kadar Kalsium dan Magnesium ( setelah filter dan softener )
 Setiap Bulan :
Air dialisat ( Na, K, Ca, Mg, bakteri dan endotoxin )
 Setiap 6 Bulan :
Air RO ( Standar parameter )
Air RO ( terhadap bakteri dan endotoxin )
2. Mengatur jadwal perawatan ruang dialisis, meliputi :
a. Setiap hari selesai tindakan dialisis : Tensimeter, manset, timbangan
b. Setiap bulan : Sterilisasi ruangan dialisis, AC, Exhaust fan, TV, lampun tindakan,
Dispenser dan kulkas obat
c. Setiap tiga bulan :
Membersihkan alat-alat penunjang ruang dialisis: gordain, dinding ruang HD,
kalibrasi mesin dialisis ( setelah 1500 jam pemakaian )
3. Membuat perencanaan dan evaluasi kegiatan dialisis
a. Membuat anggaran tahunan untuk alat, penunjang dan staff
b. Melakukan penilaian kerja staff
c. Laporan kondisi alat dan penunjang dialisis
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruang bertanggung jawab kepada kepala instalasi
terhadap hal-hal :
1. Mengusulkan kebijakan dan penanggulangan masalah dialisis kepada pimpinan
2. Mengamati dan mendokumentasikan berbagai perkembangan pasien dialisis untuk
kemajuan dan perkembangan ilmu dialisis
3. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dialisis secara komprehensif
4. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang dialisis melalui
media yang ada ( seminar,simposium buku dll )
5. Memberi kepercayaan dan kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan dan karier mereka
6. Menciptakan suasana kerja yang harmonis
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang dialisis

B. Penanggung Jawab (PJ) Sarana dan Prasarana Hemodialisa:


1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Mengecek fungsi alat-alat setiap hari
3. Menulis pengajuan SPK untuk perbaikan Sarana dan Prasarana di Unit.
4. Memberikan masukan usulan rencana kebutuhan barang
5. Membuat laporan inventarisasi barang tiap tahun
6. Menjaga kesiapan sarana dan prasarana untuk dapat digunakan setiap saat
7. Mengatur penempatan alat-alat kesehatan
8. Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana
9. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan sarana dan prasarana di
Hemodialisa
10. Melaporkan kepada Kepala Instalasi Hemodialisa bila ada barang yang rusak/perlu
diganti
11. Penanggung Jawab (PJ) sarana dan prasarana Hemodialisa bertanggung jawab kepada
Kepala Instalasi Hemodialisa

C. Penanggung Jawab Obat-obatan dan Alat Kesehatan Hemodialisa:


1. Mengecek ketersediaan obat-obatan, bahan habis pakai dan alkes di poli
2. Menyusun daftar Bon dan bahan habis pakai untuk keperluan Hemodialisa ke
Instalasi Farmasi
3. Melakukan kontrol dan laporan penggunaan rutin obat di hemodialisa
4. Memberikan usulan untuk menyusun rencana kebutuhan obat bulanan
5. Menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan habis pakai
6. Mengajukan usulan kebutuhan obat
7. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang berkait
8. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
9. Bertanggung jawab atas kelengkapan dan kesediaan alat kesehatan di ruang
hemodialisa
10. Mendokumentasikan atau menuliskan dalam buku laporan semua alat kesehatan yang
telah diambil pada tanggal tersebut
11. Melaporkan kepada Kepala Instalasi hemodialisa bila ada persediaan barang yang
akan habis
12. Penanggung Jawab (PJ) pengelola alat kesehatan di hemodialisa bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi hemodialisa

D.Penanggung Jawab (PJ) SDM dan Administrasi HEMODIALISA:


1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Membuat Bon keperluan alat tulis Hemodialisa
3. Membuat Bon kebutuhan ruangan hemodialisa
4. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
6. Mengecek keperluan di pelayanan hemodialisa setiap hari
7. Bertanggung jawab atas kelengkapan list pasien sebelum kembali ke rekam medis
8. Penanggung Jawab (PJ) pencatatan dan pelaporan di Hemodialisa bertanggung jawab
kepada Kepala Instalasi Hemodialisa
E.Pelaksana keperawatan hemodialisa
1. 1 Menerima pasien baru
2. Memeriksa perlengkapan administrasi pasien HD
3. Memberikan penjelasan tentang HD kepada pasien dan keluarga
4. Mencatat masalah yang timbul selama HD dan dilaporkan ke dokter
5. Melakukan dan memantau heparinisasi sesuai program
6. Mengikuti visit dokter
7. Menyiapkan tempat tidur siap pakai
8. Menyiapkan sirkulasi extrakorporeal siap pakai
9. Membersihkan dan mendisinfektan mesin HD
10. Melaksanakan punksi akses vaskuler
11. Melaksanakan observasi tanda-tanda vital
12. Melakukan proses pengakhiran HD
13. Menjaga dan memelihara kebersihan ruangan
14. Membantu membimbing siswa
15. Mengikuti pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh Kepala Ruangan
16. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan
keluarga pasien sehingga tercipta suasana yang harmonis
17. Menjalankan komputerisasi
18. Menimbang berat badan pasien
19. Memonitor jalannya proses HD
20. Memotivasi keluarga pasien untuk ijin tindakan dan administrasinya
21. Menggantikan Kepala Ruangan bila sedang berhalangan dinas
22. Membersihkan dialiser dan melakukan reused
23. Mencatat dan menyimpan dialiser pada tempatnya
24. Mengikuti perkembangan ilmu dialisis melalui media seminar dan pelatihan
25. Mengembangkan ilmu dialisis
26. Membuat laporan pasien

BAB VII
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
1. Kualifikasi Tenaga Dokter di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit Rosela
adalah Dokter spesialis penyakit dalam yang berjumlah 1 orang dan sudah
tersertifikasi dan 1 dokter umum yang bersertifikat.
2. Kualifikasi Tenaga keperawatan di Instalasi Hemodialisa Rumah Sakit Rosela
adalah perawat yang sudah tersertifikasi dan yang berpengalaman di bidang
terkait.

B. Distribusi Ketenagaan
Dalam pelayanan hemodialisa perlu menyediakan sumber daya manusia yang
kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan perkembangan
teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal, efektif, dan efisien.
Atas dasar tersebut di atas, maka perlu kiranya menyediakan, mempersiapkan dan
mendayagunakan sumber-sumber yang ada. Untuk menunjang pelayanan hemodialisa
di instalasi hemodialisa maka dibutuhkan tenaga dokter, perawat yang mempunyai
pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang sesuai.
No Tenaga Medis Jumlah
1 Dokter Spesialis penyakit dalam 1
2 Dokter umum 1
3 Perawat bersertifikat 4
3 Perawat 5

C. Pengaturan Dinas
Pengaturan jadwal dinas adalah pengaturan tugas pelayanan bagi dokter dan perawat
untuk melaksanakan tugas pelayanan di Instalasi hwmodialisa Rumah Sakit Rosela
Pelayanan dibagi menjadi dua shift yaitu:
1. Dokter
Shift pagi mulai praktek dari jam 08.00 –15.00 WIB
2. Perawat
Shift pagi: pukul 07.00 –14.00 WIB
Shift siang: pukul 10.30 –17.30 WIB
BAB VIII
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
( terlampir)
B. Standar Fasilitas
1. Mesin hemodialisa
2. Mesin RO
3. Mesin reuse
4. Timbangan
5. Set TTV (Tensimeter,termometer,stetoskope,saturasi)
BAB IX
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Persiapan
1. Observasi keadaan umum pasien
2. Jika keadaan umum baik, anjurkan pasien mencuci tangan
3. Pasien timbang BB
4. Anjurkan pasien berbaring di tempat tidur HD
5. Berikan posisi nyaman pada pasien
6. Lakukan pemeriksaan :
a. Tanda-tanda vital
b. Anamesa riwayat dialisis yang dulu
c. Kaji keluhan pasien hari ini
d. Jika sesak, kalau perlu pasang O2
e. Jika ada keluhan nyeri dada/sakit jantung pasang ECG
7. Tentukan daerah punksi
8. Jelaskan ke pasien bahwa tindakan akan segera di mulai
9. Letakkan kain alas atau perlak pada bagian yang akan di punksi
10. Dekatkan alat-alat punksi ke tempat passien
11. Perawat mencuci tangan
12. Pakailan apron, masker, kacamata dan sarung tangan untuk memulai tindakan
13. .Memulai punksi cimino

B. Penatalaksanaan
1. Cek hasil laboratorium
Urea nitrogen ( BUN ), kreatinin, asam urat, Haemoglobin, elektrolit ( Na, K, Cl ),
Analisa gas Darah, Immunologi, Masa Pembekuan dan Masa Perdarahan
2. Memulai Dialisis
a. LFG/ TKK < 10 ml/mnt dengan gejala uremia/ malnutrisi
b. LFG/ TKK < 5 ml/mnt walaupun tanpa gejala ( fungsi eksresi ginjal sudah
minimal )
c. Indikasi Khusus
 Terdapat komplikasi akut ( edema paru, hiperkalemi, asidosis metabolik
berulang
 Bila malnutrisi ( pada GGK ) dengan terapi konservatif tidak dapat diperbaiki,
dianjurkan untuk dialisis
 Evaluasi Akses Vaskuler
Akses vaskuler yang adekuat adalah dapat memberikan aliran darah yang
cukup atau minimal 200-300 ml/mnt
3. Menentusarkan berdakan program dialisis
a. Mesin Dialisis
 Pilihlah mesin dengan menggunakan sistem volumetrik, agar penarikan
cairan dapat tercapai sesuai dengan program yang telah ditentukan
 Gunakan mesin yang menggunakan battery
 Gunakan mesin yang mempunyai pengontrol ultra filtrasi
 Dapat melakukan Sequential Ultra Filtrasi secara otomatis
 Sebelum dan sesudah digunakan kepada pasien, mesin wajib didisinfeksi
sesuai prosedur untuk mencegah penularan dari pasien satu ke pasien lain
dan menghindari terjadinya sumbatan dalam sirkuit mesin karena
bicarbonat atau lemak
b. Jenis Cairan Dialisat
Pilihlah jenis konsentrasi yang higienis dan aman untuk pasien serta kolaborasikan
dengan dokter Nefhrolog untuk mendapatkan hasil mendapatkan hasil dialisis
yang optimal
c. Tipe dialiser
Ada beberapa tipe dialiser berdasarkan :
 Bahan Dialiser
Alamiah ( Cellusosa, Cuprophan, Hemophan )
Sintetik ( Polysulfone )
 Sifat Membran
Simetris ( sisi darah = sisi dialiser )
Asimetris ( sisi darah < sisi dialisat )
Aliran Dialiser
Low Flux atau High Flux
 Sterilisasi
ETO ( Ethylene Oxide Gas )
Steam ( Uap panas suhu 120⁰C )
Sinar Gamma ( Radiasi )
 Luas permukaan dialiser = LPD ( Surface Area )
 Menentukan clearence ( pembersihan ) zat sisa metabolisme selama proses
dialisis berlangsung
d. Adekuasi Dialiser
 Setiap pasien yang akan menjalani dialisis harus diberikan resep/ perencanaan/
program dialisis oleh dokter Nephrolog yang bertanggung jawab
 Ideal lamanya dialisis antara 10 – 15 jam/minggu dengan memperhatikan
kebutuhan individual.
 Pengukuran frekwensi kecukupan dialisis, sebaiknya dilakukan 1x/bulan
minimal tiap 6 bulan
e. Anti Koagulan
Tujuan :
 Agar tidak terjadi pembekuan darah didalam sirkuit ektrakorporeal
 Tidak memberikan efek samping dalam pemakaian jangka panjang
Ketentuan :
 Kontinyu ( Rutin ) tanpa resiko perdarahan
Sebelum HD dimulai diberikan dosis awal 2000 unit
Dilanjutkan dengan pemberian 1000 unit/jam pada syringe pump di oplos
dengan NaCl 5ml/jam
 Berulang/ Intermitten
Berikan dosis awal : 3000 – 4000 unit (50 – 100 unit/Kg BB )
Setiap jam berikan 1000 – 2000 ( tergantung pembekuan )
Penilaian koagulasi
 Heparinisasi Minimal
Pemberian secara ketat dilakukan untuk pasien beresiko sedang
Bolus Heparin 500 unit dalam 30 menit
Heparin konstan 600 unit/ jam
Monitor clothing time tiap 30 menit
Pemberian heparin sampai akhir dialisis
 Dialisis Bebas Heparin
Diberikan pada pasien dengan perdarahan aktif ( Post Op,
Trombositopenia)
Pengawasan ketat oleh perawat
Hindari pemberian tranfusi darah
C. Penutup
1. Proses dialisis yang dilakukan secara optimal terlihat dari hasil penurunan ureum
kreatinin, asam urat ( pada pre dan post HD )
2. Keseimbangan elektrolit dalam tubuh terpenuh.
3. Kelangsungan hidup pasien baik dan bertahan lama serta dapat mandiri
4. Sarana hubungan sirkulasi lancar dan tetap terjaga dengan baik
5. Terapi dialisis dilaksanakan secara teratur sesuai prosedur.
BAB X
PERTEMUAN
A. PENGERTIAN
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan
suatu masalah tertentu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Hemodialisa di Rumah Sakit
IZZA.

2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan pelayanan
Hemodialisa
b. Dapat mencari pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan
Hemodialisa

C. KEGIATAN RAPAT
Rapat diadakan oleh tim hemodialisa
1. Rapat Terjadwal
2. Rapat Tidak Terjadwal
BAB XI
PELAPORAN

A. PENGERTIAN
Pelaporan adalah kumpulan hasil kegiatan di pelayanan Hemodialisa, serta laporan
indikator serta laporan insiden, yang dilakukan pendataan setiap harinya. Adapun
tujuan pelaporan, yaitu :
1. Monitoring kegiatan pelayanan hemodialisa
2. Adanya data yang didapat, dapat membuat perencanaan selanjutnya
3. Adanya data yang akurat sebagai bahan evaluasi

B. JENIS LAPORAN
Jenis laporan yang ada di pelayanan HEMODIALISA yaitu :
1. Laporan Bulanan
a. Kunjungan pasien HEMODIALISA
b. Fasilitas, sarana & prasarana
c. Kinerja
d. Mutu & Keselamatan Pasien
e. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
2. Laporan Tahunan
a. Laporan rekapitulasi kinerja tahunan
b. Laporan rekapitulasi indikator mutu & keselamatan pasien
3. Laporan Kegiatan
a. Laporan sosialisasi pada hal-hal baru di pelayanan anestesi dan terapi intensif
b. Laporan kegiatan insidentil sewaktu-waktu
PENUTUP
Dengan dikeluarkannya Pedoman Pengorganisasian Instalasi Hemodialisa ini maka
setiap petugas Rumah Sakit Rosela yang terkait agar senantiasa memperhatikan dan
menjalankan pelayanan Hemodialisa sebaik-baiknya. Senantiasa mematuhi prosedur dan
mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan kepuasan pasien.

Anda mungkin juga menyukai