Anda di halaman 1dari 10

STRATEGIC MANAGEMENT

“Evaluasi dan Review”

Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Disusun oleh:
Fauzan 55117120032

Program Studi Magister Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Unversitas Mercu Buana
Jakarta
Desember 2018
Review Materi
Business Model Canvas (BMC) adalah model bisnis yang terdiri dari 9 blok area aktivitas
bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa
memenangkan persaingan dan sukses dalam jangka panjang. 9 blok tersebut terdiri atas:

 Customer Segment
 Value Propositions
 Customer Relationships
 Channels
 Revenue Stream
 Key Resources
 Key Activities
 Key Partnership
 Cost Structure

Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas
usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis
yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti
perusahaan. Terdapat 3 bentuk strategi diversifikasi, yaitu:
 Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
 Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
 Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based
Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu
perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Balanced Scorecard merupakan suatu
mekanisme pada sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta strategi
organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced scorecard
menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
 Perspektif Keuangan
 Perspektif Pelanggan
 Perspektif Proses Bisnis Internal
 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Etika bisnis dapat diartikan sebagai penerapan prinsip dan standar etika terkait tindakan dan
keputusan organisasi bisnis dan perilaku para stakeholder nya. Prinsip etika dalam bisnis
tidaklah terlalu berbeda dibandingkan prinsip etika secara umum, hal ini dikarenakan dalam
bisnis pun tindakan yang dilakukan haruslah sesuai dengan konteks di lingkungan masyarakat
mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Sehingga tidak ada standar etika khusus yang
hanya berlaku untuk situasi bisnis. Terdapat tiga aliran pemikiran berbeda mengenai sejauh
mana standar etika dapat diaplikasikan secara lintas budaya dan apakah perusahaan
multinasional dapat menerapkan standar etika yang sama pada setiap lokasi dimana mereka
beroperasi, yaitu:
 The School of Ethical Universalism
 The School of Ethical Relativism
 Ethics and Integrative Social Contract Theory
Corporate Social Responsibility (CSR) mengacu kepada tugas perusahaan untuk
beroperasi dengan cara yang mulia, menyediakan lingkungan kerja yang baik untuk pekerja,
mendorong keragaman tenaga kerja, menjadi pelayan yang baik untuk lingkungan dan
dengan aktif berusaha untuk memperbaiki kualitas kehidupan di wilayah perusahaan
beroperasi. Strategi CSR biasanya terdiri dari lima komponen, yaitu:
 Tindakan untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan dengan mulia dan beretika
 Tindakan untuk mendukung kedermawanan, berpartisipasi dalam pelayanan
komunitas, dan mempebaiki kualitas kehidupan secara mendunia
 Tindakan untuk menjaga dan mempertahankan lingkungan
 Tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membuat perusahaan
memiliki lingkungan kerja yang baik
 Tindakan untuk mengembangkan keberagaman di tempat kerja
Manajemen risiko (risk management) oleh Sadgrove didefinisikan sebagai suatu pendekatan
terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman,
yang disebabkan oleh suatu rangkaian aktivitas manusia, yang didalamnya termasuk
penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya, dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pengelolaan sumber daya. Secara umum, manajemen risiko pada kegiatan
operasional akan dilakukan berdasarkan empat tahapan proses, yaitu:

1. Identification of hazard
2. Risk assessment and valuation
3. Tactical risk decision and crisis management
4. Strategic risk mitigation

Strategi samudera biru ( Blue Ocean Strategy) adalah strategi yang menantang perusahaan
untuk keluar dari samudra merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar
yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Strategi
samudra biru berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh dari kompetisi dengan
menciptakan suatu nilai dan keunikan yang tidak sembarang unik, namun juga merupakan
pangsa pasar menguntungkan.

Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi
samudra biru yang baik. Ia merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal.
Hal ini memungkinkan anda untuk memahami di mana kompetisi saat ini sedang tercurah,
memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan
pengiriman, serta memahami apa yang didapat konsumen dari penawaran kompetitif yang
ada di pasar. Terdapat empat pertanyaan kunci untuk menantang logika dan model bisnis
sebuah industri, yaitu:

 Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu
saja oleh industri?
 Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?
 Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
 Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?
Salah satu tools yang paling kuat dan banyak digunakan untuk mendiagnosis tekanan
persaingan utama di pasar adalah menggunakan porter’s five forces model. Dalam melakukan
analisis menggunakan porter’s five forces model, terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan yaitu:

 Ancaman perusahaan kompetitor (threat of rivalry competitor)

 Ancaman pendatang baru (threat of new entrants)

 Ancaman produk pengganti (threat of substitute products)

 Daya tawar pembeli (bargaining power of buyers)

 Daya tawar pemasok (bargaining power of suppliers)


Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat analisis bisnis yang digunakan untuk membantu
perusahaan dalam mempertimbangkan peluang pertumbuhan dengan perencanaan strategis
jangka panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan tersebut agar dapat mengambil
keputusan untuk berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan produknya. Matrik BCG
ini juga membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan sebagai
alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis dan analisis
Portofolio. ). Matriks BCG terdiri dari matriks yang berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri
dari 4 sel (4 kuadran). Keempat sel tersebut pada dasarnya mewakili 4 kategori portofolio
produk perusahaan dari 2 dimensi klasifikasi bisnis unit yaitu Relative Market Share (pangsa
pasar relatif) dan Market Growth Rate (tingkat pertumbuhan pasar). Kategori tersebut
masing-masing diwakili oleh:
 Stars (Bintang)
 Cash Cows (Sapi Perah)
 Dogs (Anjing)
 Question Marks (Tanda Tanya)
Era digital merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan
kemunculan digital, atau jaringan internet, terutama dalam bidang teknologi informasi
komputer. Media baru Era Digital sering disebut dalam menggambarkan apa yang dinamakan
teknologi digital. Karakteristik dari media digital antara lain mudah untuk dimanipulasi dan
bersifat jaringan atau internet. Saat ini, media massa mulai condong beralih menjadi media
digital karena adanya pergeseran budaya dalam cara menyampaikan komunikasi.
Kemampuan media era digital ini memungkinkan masyarakat untuk menerima informasi
dengan lebih cepat, sehingga masyarakat cenderung untuk berpindah haluan dari media cetak
menjadi media digital.

Disruption merupakan singkatan dari disruptive innovation yang dapat diartikan sebagai
sebuah inovasi yang dapat membantu menciptakan pasar baru, tetapi disisi lain juga dapat
mengganggu atau merusak pasar yang ada. Gagasan ini pertama kali dikemukakan oleh
Clayton M. Christensen pada tahun 1997, sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang
sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, tetapi juga melakukan peramalan
apa yang dibutuhkan di masa depan. Era disrupsi ini ditandai dengan fenomena pergeseran
aktivitas masyarakat dari yang awalnya dilakukan di dunia nyata berpindah ke dunia maya.

Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa terdapat 5 hal yang penting dalam disrupsi, yaitu:
disrupsi berakibat terhadap penghematan biaya melalui proses bisnis yang lebih simpel,
disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik ketimbang sebelumnya,
disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru atau membuat pasar yang selama ini tertutup
menjadi terbuka, produk.jasa hasil disrupsi harus lebih mudah diakses atau dijangkau para
penggunanya, dan disrupsi membuat segala sesuatu menjadi lebih pintar. . Terdapat 3 hal
yang harus dipahami telah berubah akibat disrupsi, yaitu:

 Pasar yang baru

 Nasib yang berbeda

 Bersaing dengan business model

Tema dan Latar Belakang Tugas Personal


Di abad 21 ini, dimana masing-masing Negara di dunia seolah tanpa ada sekat dan batas
ruang maupun waktu, diprediksikanorientasi bisnis para pengusaha akan berubah. Jika
sebelumnya orientasi bisnis yang berkembang adalah produsen dengan leluasa dapat
memaksakan kehendaknya kepada konsumen dengan produk-produk hasil produksinya, yang
terkadang tidak sesuai dengan keinginan konsumen, maka yang terjadi saat ini adalah
kebalikannya. Pergeseran orientasi tersebut ialah para pengusaha telah menyadari sepenuhnya
bahwa didalam dunia industri saat ini, konsumenlah sebagai pemegang kendali atas produk
yang akan dan ada dipasar, konsumen sangat menentukan jenis dan bentuk produk seperti apa
yang bias atau tidak berada dipasar, dengan demikian produsen seolah “dipaksa” untuk
mengikuti dan menghasilkan produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen jika
mereka tetapingin bertahan.
Memahami lingkungan bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses
perencanaan strategi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan hal tersebut
adalah dengan menggunakan analisis SWOT. Dengan melakukan analisis SWOT dapat
membantu perusahaan untuk memahami lingkungan bisnis internal dan eksternal untuk
membuat rencana strategis dan pengambilan keputusan dengan menganalisis dan
memposisikan sumber daya perusahaan menjadi empat kategori, yaitu: strengths, weaknesses,
opportunities dan threats.
Costco Wholesale Corporation merupakan perusahaan grosir raksasa internasional terbesar
yang didirikan oleh Jim Sinegal dan Jeff Brotman. Costco pertama kali beroperasi di Seattle,
Washington, Amerika Serikat pada tahun 1983 dimana pada tahun yang sama Walmart juga
membuka toko Sam’s Club dengan format membership yang sama.
Costco dalam menjalankan bisnisnya adalah sebagai low-cost provider. Costco menjual
produk-produk bermerek dengan harga yang relatif lebih murah daripada para pesaingnya.
Elemen kunci dari strategi ini adalah pembatasan margin dari penjualan produk-produk
bermerek mereka. Costco hanya mematok margin sebesar 14% dari penjualan produk
bermerek yang dijual di gudangnya. Sedangkan para pesaingnya mematok margin sebesar
20-50% dari penjualan produk serupa. Untuk produk dengan label Costco, margin yang
dipatok mereka adalah sebesar 15%. Margin untuk produk jenis ini memang lebih besar
daripada margin dari produk dengan merek nasional. Namun, bila dibandingkan dengan para
pesaing lainnya margin Costco ini tetap lebih rendah 20%.
Kemampuan Costco menjalankan strategi low-pricenya adalah karena mereka membatasi
pilihan dari masing-masing produk yang dijualnya. Costco hanya menjual 3,700 jenis produk
kepada para pelanggannya dengan membatasi pilihan mereka dari aspek ukuran, warna,
mapun modelnya. Tujuan dari pembatasan pilihan produk ini adalah agar Costco dapat
mengontrol pelanggan yang menjadi fokus mereka. Costco tidak melayani pelanggan yang
mengingikan produk dalam ukuran kuantitas yang relatif kecil. Hal itu merupakan salah satu
kelemahan Costco dalam merespon pasar yang jenisnya bervariasi, namun kelemahan
tersebut dijadikan sebagai kekuatan oleh Costco karena dengan memiliki fokus pelanggan,
maka perusahaan lebih mudah dalam mengelola bisnis mereka.
Kesimpulan Tugas Personal
Analisis SWOT merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan dalam membantu
perencanaan dan pengambilan keputusan. Dalam proses manajemen strategis sejumlah teknik
analisis digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan. Selama bertahun-tahun
analisis SWOT telah menjadi teknik yang sering digunakan untuk melakukan analisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Proses manajemen strategis dimulai dengan
evaluasi analisis internal perusahaan. Analisis internal digunakan untuk mengidentifikasi
sumber daya internal serta kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif. Analisis eksternal digunakan untuk mengidentifikasi peluang pasar sekaligus
ancaman yang dihadapi dengan menganalisis lingkungan secara umum. Ketika analisis
internal menunjukkan sumber daya yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan, analisis
eksternal memungkinkan perusahaan untuk menyelaraskan strategi mereka sesuai dengan
keadaan lingkungan bisnis.
Analisis SWOT dilakukan dengan membandingkan strengths, weaknesses, opportunities dan
threats perusahaan. Strengths dan weaknesses ditinjau berdasarkan opportunities dan threats
yang dihadapi saat ini serta di masa depan. Dengan menggunakan analisis SWOT,
perusahaan dapat mengetahui situasi yang dihadapi sehingga kemudian dapat
mengembangkan strategi yang tepat untuk menghadapi situasi tersebut. Meskipun menjadi
salah satu teknik yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan, analisis SWOT juga
memiliki kekurangan dan keterbatasan. Analisis SWOT hanya menyajikan faktor-faktor
kualitatif dalam lingkungan makro dan mikro perusahaan, dan biasanya hal tersebut sulit
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya keterbatasan tersebut,
analisis SWOT biasanya harus digabungkan dengan teknik lain untuk proses pengambilan
keputusan.
Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan terhadap Costco Wholesale, penulis mencoba
memeberikan beberapa rekomendasi strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk
semakin mengembangkan bisnisnya. Rekomendasi tersebut antara lain:
 Online shopping
Perkembangan teknologi yang sangat pesat harus dapat direspon secara cepat juga oleh
Costco jika tetap ingin bersaing dengan kompetitornya. Perubahan pola konsumsi dari
konsumen yang cenderung lebih suka untuk berbelanja secara online karena lebih
murah dan mudah harus ditanggapi oleh Costco dengan menyediakan layanan online
shopping dan delivery service juga. Kompetitornya, Walmart, sudah lebih dahulu
menerapkan online shopping ini. Costco juga dapat menyediakan promo terkait dengan
online shopping yang dapat menarik pelanggan, seperti free shipping, discount, dll.
 Memperbanyak cabang
Cabang yang semakin banyak yang tersebar di berbagai daerah, terutama daerah
yang memiliki pertumbuhan yang tinggi dapat membuat pangsa pasar Costco
semakin luas sehingga penjualan dapat meningkat.
 Menambah variasi produk yang dijual
Penjualan produk yang semakin lengkap dengan harga yang murah dapat
memperkecil kemungkinan adanya pelanggan yang tidak jadi membeli karena tidak
adanya barang yang ingin dibeli sehingga perluang hilangnya potensi pendapatan
perusahaan dapat semakin kecil juga. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan oleh
Costco untuk menjual beberapa produk yang tidak dijual oleh pesaing lainnya
(diferensiasi produk).
 Melakukan inovasi produk dari “Kirkland Signature”
Kirkland Signature telah banyak mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari para
member Costco karena kualitas dan harga yang ditawarkan untuk produk dari brand
tersebut. Oleh karena itu, hal ini dapat dimanfaatkan oleh Costco untuk melakukan
inovasi yang menghasilkan produk baru.

Saran Tugas Personal

Untuk pembelajaran ke depannya, tugas personal yang diberikan mungkin bisa lebih
disederhanakan tetapi cakupan materinya lebih luas. Misalnya mahasiswa hanya akan
melakukan analisis pada 4 atau 5 perusahaan dalam satu industri, tetapi setiap mahasiswa
menggunakan tools yang berbeda seperti analisis menggunakan SWOT dan Porter’s Five
Forces sehingga dapat terlihat posisi masing-masing perusahaan tersebut ditinjau dari materi
yang telah dipelajari dalam mata kuliah ini. Model tugas seperti itu menurut saya dapat
menambah kemungkinan terjadinya diskusi yang lebih intens karena setiap tugas akan saling
terhubung dan karena perusahaan yang dijadikan objek analisis berada dalam satu industri
akan membuat setiap mahasiswa memiliki argumennya tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai