Disusun oleh:
Fauzan 55117120032
Customer Segment
Value Propositions
Customer Relationships
Channels
Revenue Stream
Key Resources
Key Activities
Key Partnership
Cost Structure
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas
usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis
yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti
perusahaan. Terdapat 3 bentuk strategi diversifikasi, yaitu:
Strategi Diversifikasi Konsentris (Concentric Diversification Strategy)
Strategi Diversifikasi Horizontal (Horizontal Diversification Strategy)
Strategi Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification Strategy)
Balanced Scorecard atau BSC merupakan suatu sistem manajemen strategi (Strategic Based
Responsibility Accounting System) yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu
perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolok ukur kinerja perusahaan tersebut.
Scorecard sendiri memiliki makna kartu skor. Balanced Scorecard merupakan suatu
mekanisme pada sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi serta strategi
organisasi ke dalam suatu tindakan yang nyata di lapangan. Sehingga balanced scorecard
menjadi salah satu alat manajemen yang terbukti membantu banyak perusahaan dalam
mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Adapun beberapa perspektif yang ada pada balanced scorecard, yaitu:
Perspektif Keuangan
Perspektif Pelanggan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Etika bisnis dapat diartikan sebagai penerapan prinsip dan standar etika terkait tindakan dan
keputusan organisasi bisnis dan perilaku para stakeholder nya. Prinsip etika dalam bisnis
tidaklah terlalu berbeda dibandingkan prinsip etika secara umum, hal ini dikarenakan dalam
bisnis pun tindakan yang dilakukan haruslah sesuai dengan konteks di lingkungan masyarakat
mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Sehingga tidak ada standar etika khusus yang
hanya berlaku untuk situasi bisnis. Terdapat tiga aliran pemikiran berbeda mengenai sejauh
mana standar etika dapat diaplikasikan secara lintas budaya dan apakah perusahaan
multinasional dapat menerapkan standar etika yang sama pada setiap lokasi dimana mereka
beroperasi, yaitu:
The School of Ethical Universalism
The School of Ethical Relativism
Ethics and Integrative Social Contract Theory
Corporate Social Responsibility (CSR) mengacu kepada tugas perusahaan untuk
beroperasi dengan cara yang mulia, menyediakan lingkungan kerja yang baik untuk pekerja,
mendorong keragaman tenaga kerja, menjadi pelayan yang baik untuk lingkungan dan
dengan aktif berusaha untuk memperbaiki kualitas kehidupan di wilayah perusahaan
beroperasi. Strategi CSR biasanya terdiri dari lima komponen, yaitu:
Tindakan untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan dengan mulia dan beretika
Tindakan untuk mendukung kedermawanan, berpartisipasi dalam pelayanan
komunitas, dan mempebaiki kualitas kehidupan secara mendunia
Tindakan untuk menjaga dan mempertahankan lingkungan
Tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membuat perusahaan
memiliki lingkungan kerja yang baik
Tindakan untuk mengembangkan keberagaman di tempat kerja
Manajemen risiko (risk management) oleh Sadgrove didefinisikan sebagai suatu pendekatan
terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman,
yang disebabkan oleh suatu rangkaian aktivitas manusia, yang didalamnya termasuk
penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya, dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pengelolaan sumber daya. Secara umum, manajemen risiko pada kegiatan
operasional akan dilakukan berdasarkan empat tahapan proses, yaitu:
1. Identification of hazard
2. Risk assessment and valuation
3. Tactical risk decision and crisis management
4. Strategic risk mitigation
Strategi samudera biru ( Blue Ocean Strategy) adalah strategi yang menantang perusahaan
untuk keluar dari samudra merah persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar
yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak relevan. Strategi
samudra biru berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh dari kompetisi dengan
menciptakan suatu nilai dan keunikan yang tidak sembarang unik, namun juga merupakan
pangsa pasar menguntungkan.
Kanvas strategi adalah kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk membangun strategi
samudra biru yang baik. Ia merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal.
Hal ini memungkinkan anda untuk memahami di mana kompetisi saat ini sedang tercurah,
memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan
pengiriman, serta memahami apa yang didapat konsumen dari penawaran kompetitif yang
ada di pasar. Terdapat empat pertanyaan kunci untuk menantang logika dan model bisnis
sebuah industri, yaitu:
Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah diterima begitu
saja oleh industri?
Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri?
Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus diciptakan?
Salah satu tools yang paling kuat dan banyak digunakan untuk mendiagnosis tekanan
persaingan utama di pasar adalah menggunakan porter’s five forces model. Dalam melakukan
analisis menggunakan porter’s five forces model, terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan yaitu:
Disruption merupakan singkatan dari disruptive innovation yang dapat diartikan sebagai
sebuah inovasi yang dapat membantu menciptakan pasar baru, tetapi disisi lain juga dapat
mengganggu atau merusak pasar yang ada. Gagasan ini pertama kali dikemukakan oleh
Clayton M. Christensen pada tahun 1997, sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang
sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, tetapi juga melakukan peramalan
apa yang dibutuhkan di masa depan. Era disrupsi ini ditandai dengan fenomena pergeseran
aktivitas masyarakat dari yang awalnya dilakukan di dunia nyata berpindah ke dunia maya.
Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa terdapat 5 hal yang penting dalam disrupsi, yaitu:
disrupsi berakibat terhadap penghematan biaya melalui proses bisnis yang lebih simpel,
disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik ketimbang sebelumnya,
disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru atau membuat pasar yang selama ini tertutup
menjadi terbuka, produk.jasa hasil disrupsi harus lebih mudah diakses atau dijangkau para
penggunanya, dan disrupsi membuat segala sesuatu menjadi lebih pintar. . Terdapat 3 hal
yang harus dipahami telah berubah akibat disrupsi, yaitu:
Untuk pembelajaran ke depannya, tugas personal yang diberikan mungkin bisa lebih
disederhanakan tetapi cakupan materinya lebih luas. Misalnya mahasiswa hanya akan
melakukan analisis pada 4 atau 5 perusahaan dalam satu industri, tetapi setiap mahasiswa
menggunakan tools yang berbeda seperti analisis menggunakan SWOT dan Porter’s Five
Forces sehingga dapat terlihat posisi masing-masing perusahaan tersebut ditinjau dari materi
yang telah dipelajari dalam mata kuliah ini. Model tugas seperti itu menurut saya dapat
menambah kemungkinan terjadinya diskusi yang lebih intens karena setiap tugas akan saling
terhubung dan karena perusahaan yang dijadikan objek analisis berada dalam satu industri
akan membuat setiap mahasiswa memiliki argumennya tersendiri.