Oleh
Kelompok 2 :
1. Melati Mayang Sari (2110526018)
2. Fadli Saputra (2110526020)
3. Tiara Humaira Nada (2110526026)
4. Aghes Febtiowanda (2110526038)
5. Muthia Najmi Wirya (2110526044)
Dosen Pengampu:
Yanti, SE, MM
A. Latar Belakang
Pada saat ini khususnya di Indonesia, mengharuskan perusahaan lebih dinamis dalam
menghadapi persaingan di pasar saat ini, di mana dunia bisnis mengalami perubahan
karena persaingan dengan adanya pergeseran kekuatan pasar dari pasar domestik menjadi pasar
regional dan akhirnya secara perlahan tapi pasti menjadi pasar Global. Perusahaan-perusahaan
harus bersaing dalam menghadapi keadaan pasar monopolistic yang sudah didukung dengan
adanya dukungan teknologi dan banyaknya inovasi hasil pengembangan ilmu
pengetahuan, yang membuat customer memiliki banyak pilihan dalam berbelanja. Selain
itu, masyarakat semakin cerdas dan selektif dalam berbelanja, sehingga sedikit saja kesalahan
dalam pengambilan keputusan dalam pemasaran, membuat perusahaan kehilangan
pelanggganya. Dan hal ini, bisa menimbulkan kesempatan emas bagi pesaing untuk
meraup laba tambahan dari pangsa pasar yang seharusnya milik kita. Maka dari itu perlu
adanya analisis dalam menghadapi persaingan pemasaran produk.
Perusahaan tidak dapat terhubung dengan semua pelanggan dalam jumlah besar, luas,
atau beragam pasar. Tetapi mereka dapat membagi pasar tersebut menjadi kelompok konsumen
atau segmen dengan kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Perusahaan kemudian perlu
mengidentifikasi segmen pasar mana yang dapat dilayaninya secara efektif. Keputusan ini
membutuhkan pemahaman yang tajam tentang perilaku konsumen dan pemikiran strategis
yang cermat. Untuk mengembangkan rencana pemasaran terbaik, manajer perlu memahami
apa yang membuat setiap segmen unik dan berbeda. Mengidentifikasi dan memuaskan segmen
pasar yang tepat seringkali menjadi kunci keberhasilan pemasaran. Segmentasi pasar membagi
pasar menjadi irisan yang terdefinisi dengan baik. Sebuah segmen pasar terdiri dari sekelompok
pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama. Tugas pemasar adalah
mengidentifikasi jumlah dan sifat segmen pasar yang tepat dan memutuskan segmen mana
yang akan ditargetkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Mengidentifikasi Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang sama.
Persaingan dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu
a. Industri
Suatu kelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas produk yang
merupakan penganti erat satu sama lain.
b. Pasar
Menunjukkan jumlah pesain akutual dan potensial yang lebih besar
dibandingkan persaingan yang hanya didefinisikan dalam istilah kategori
produk.
3. Menganalisis Pesaing
Kemampuan memahami pesaing menjadi salah satu faktor keberhasilan sebuah bisnis.
Dengan memahami pesaingnya, perusahaan akan dipermudah untuk
memutuskan di mana akan bersaing dan mengetahui posisi di antara pesaing. Namun
untuk mengenal lebih jauh para pesaingnya diperlukan upaya analisis. Analisis
tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman, kesempatan, atau
permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi sebagai akibat dari
perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Menurut
Kotler dan Armstrong (2008: 272) analisis tersebut meliputi kegiatan:
a. Mengidentifikasi Pesaing
Pada dasarnya, perusahaan kompetitor dapat diidentifikasi dari sudut pandang
industri dan sudut pandang pasar. Dari sudut pandang industri, tugas perusahaan
adalah mengidentifikasi secara lengkap dan benar produk apa saja yang dimiliki
oleh para pesaingnya, karena terkadang sebuah perusahaan tertentu
menawarkan produk yang beragam. Sedangkan dengan menggunakan pendekatan
pasar, perusahaan dituntut untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing
(market share) melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini,
perusahaan harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing
pesaing, baik untuk masa sekarang dan di masa mendatang, baik yang dikuasai
pesaing maupun secara keseluruhan.
b. Menilai Pesaing
Untuk menilai pesaing, terdapat beberapa tahapan sebagai berikut:
• Mengetahui tujuan pesaing. Dengan mengetahui bauran tujuan pesaing,
perusahaan akan mengetahui tingkat kepuasan pesaing akan kondisi saat
ini dan bagaimana pesaing bereaksi terhadap tindakan kompetitif yang
berbeda. Selain itu, perusahaan juga harus mengawasi tujuan pesaing untuk
berbagai segmen. Apabila pesaing telah menemukan segmen baru atau akan
berpindah ke segmen yang ditawarkan perusahaan, perusahaan dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapi hal tersebut.
• Mengidentifikasi strategi pesaing. Tujuan perusahaan dalam menjalankan
bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, setiap
perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya.
Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan.
Oleh karena itu, perusahaan harus terus mengidentifikasi strategi
pesaingnya secara berkelanjutan, karena pesaing yang cerdik akan merevisi
strategi mereka dari waktu ke waktu. Dalam proses identifikasi tersebut, tidak
jarang ditemukan beberapa perusahaan yang memiliki strategi yang serupa.
Kelompok perusahaan yang menerapkan strategi yang sama dalam pasar
sasaran tertentu dikenal dengan istilah kelompok strategis. Untuk menghadapi
kelompok strategis tersebut, perusahaan harus melakukan beberapa hal,
yaitu melihat keseluruhan dimensi yang mengidentifikasi kelompok strategis di
dalam industri; memahami cara pesaing dalam menghantarkan nilai kepada
pelanggannya; mengetahui kualitas produk pesaing, fitur, dan baurannya
(layanan pelanggan, kebijakan penetapan harga, cakupan distribusi, strategi
tenaga penjualan, serta iklan dan program promosi penjualan); mempelajari
detail masing-masing R&D pesaing, proses manufaktur, pembelian,
keuangan, dan lainnya.
• Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing. Identifikasi kelemahan dan
keunggulan berarti memetakan atau mencari tahu keunggulan dan
kelemahan pesaing. Langkah pertama, perusahaan dapat mengumpulkan data
tentang tujuan, strategi, dan kinerja pesaing selama beberapa tahun terakhir.
Kemudian, perusahaan juga dapat mempelajari data sekunder, pengalaman
pribadi, dan berita dari mulut ke mulut tentang kekurangan dan keunggulan
pesaing. Selanjutnya, perusahaan dapat melakukan riset pemasaran primer
dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur. Terakhir, perusahaan dapat
menetapkan tolak ukur terhadap perusahaan lain dengan membandingkan
produk dan proses perusahaan tersebut dengan pesaing atau perusahaan
terkemuka dalam industri lain untuk menemukan cara meningkatkan kualitas
dan kinerja.
• Memperkirakan reaksi pesaing. Mengetahui tujuan, strategi, kelemahan,
dan kekuatan pesaing akan berguna untuk menjelaskan tindakan yang akan
diambil perusahaan dan menunjukkan reaksi perusahaan, seperti
pemotongan harga, peningkatan promosi, atau pengenalan produk baru.
Adapun reaksi yang ditunjukkan sangatlah beragam. Ada pesaing yang
bereaksi lambat terhadap gerakan pesaing lain. Sebaliknya ada perusahaan yang
bereaksi cepat terhadap tindakan kompetitornya.
c. Menentukan Pesaing yang Diserang atau Dihindari
Setelah tahapan mengidentifikasi dan menilai pesaing, langkah selanjutnya
dalam menganalisis pesaing adalah menentukan kompetitor mana yang
akandiserang atau dihindari. Di bawah ini terdapat pembagian pesaing (Kotler,
2008: 270), di antaranya:
• Pesaing kuat atau lemah. Kebanyakan perusahaan memilih kompetitor
yang lemah dalam persaingan bisnis karena untuk memenangkan titik
pangsa pasarnya, perusahaan hanya memerlukan sedikit sumber daya.
Namun untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan, perusahaan
harus berani bersaing dengan perusahaan yang kuat.
• Pesaing dekat atau jauh. Sebagian perusahaan bersaing dengan perusahaan
yang paling mirip dengan mereka, baik dilihat dari produk yang dihasilkan,
pangsa pasar, maupun strategi yang diterapkan. Namun perusahaan
juga harus mengidentifikasi perusahaan jauh untuk menghadapi
kemungkinan yang bisa terjadi.
• Pesaing baik atau buruk. Dalam ranah bisnis, tidak mengherankan apabila
perusahaan menemukan pesaing yang baik dan buruk. Pesaing yang baik
menjalankan perusahaannya sesuai aturan industri, contohnya mereka
menetapkan harga sesuai dengan biaya. Sedangkan pesaing yang buruk
seringkali melanggar aturan industri. Mereka berinvestasi dalam kapasitas
berlebih dan merusak keseimbangan industri. Banyak perusahaan
kemungkinan akan memilih menyerang pesaing buruk untuk mengurangi atau
bahkan mengakhiri praktik disfungsional mereka.
2. Penargetan Pasar
Ada banyak teknik statistik untuk mengembangkan segmen pasar. Setelah perusahaan
mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, ia harus memutuskan berapa banyak dan
mana yang akan ditargetkan. Pemasar semakin menggabungkan beberapa variabel dalam
upaya untuk mengidentifikasi kelompok sasaran yang lebih kecil dan terdefinisi dengan
lebih baik. Dengan demikian, bank mungkin tidak hanya mengidentifikasi sekelompok
pensiunan orang dewasa yang kaya tetapi dalam kelompok itu membedakan beberapa
segmen tergantung pada pendapatan, aset, tabungan, dan preferensi risiko saat ini.
A. Kesimpulan
Target pemasaran mencakup tiga kegiatan: segmentasi pasar, penargetan pasar,
dan penentuan posisi pasar. Segmen pasar adalah kelompok besar yang dapat
diidentifikasi dalam suatu pasar. Dua dasar untuk mensegmentasi pasar konsumen
adalah karakteristik konsumen dan tanggapan konsumen. Variabel segmentasi utama
untuk pasar konsumen adalah geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
Pemasar menggunakannya secara tunggal atau dalam kombinasi. Agar bermanfaat,
segmen pasar harus dapat diukur, substansial, dapat diakses, dapat dibedakan, dan
dapat ditindaklanjuti. Pemasar harus memilih pasar sasaran dengan cara yang
bertanggung jawab secara sosial setiap saat.
DAFTAR PUSTAKA