ANALISIS PERSAINGAN
NIM : 2320201027
A. PENGERTIAN PESAINGAN
Kotler dan Porter menyatakan bahwa Persaingan dalam konteks pemasaran yaitu keadaan
dimana perusahaan pada pasar produk atau jasa tertentu akan memperlihatkan keunggulannya
masing-masing, dengan atau tanpa terikat peraturan tertentu dalam rangka meraih
pelanggannya. Sedangkan berdasarkan Porter, persaingan akan terjadi pada beberapa
kelompok pesaing yang tidak hanya pada produk atau jasa sejenis, sanggup pada produk atau
jasa substitusi maupun persaingan pada hulu dan hilir. Secara terminologi persaingan yaitu
suatu konsep yang kerap dipakai dalam ilmu ekonomi untuk mengerti bagaimana
pembentukan harga pasar dan keputusan penetapan harga pasar dan keputusan penetapan
harga oleh suatu perusahaan atau penjual. Persaingan yaitu keadaan ketika organisasi
berperang atau berlomba-lomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan mirip
konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa persaingan yaitu suatu bentuk perjuangan yang dilaksanakan supaya
mendapat kemenangan atau mendapat posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan
fisik atau konflik.
2. Persaingan tidak sempurna, yaitu suatu pasar di mana seorang penjual mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar, alasannya jumlah barang yang ditawarkan
cukup besar yang memungkinkan penjualan tersebut sanggup mempengaruhi harga pasar.
3. Pengikut Pasar (Followers Market), perusahaan pengikut selalu merupakan sasaran utama
dari serangan yang dilancarkan oleh perusahaan penantang. Namun yang perlu dilihat
yaitu pengikut pasar tidak ikut serta secara terang-terangan dalam persaingan melainkan
secara kecil alasannya jikalau secara terang-terangan sudah niscaya perusahaan tersebut
akan mengalami kekalahan.
4. Relung Pasar atau Ceruk Pasar (Niche Market), setiap industri atau perusahaan yang
melaksanakan produksi barang atau jasa selain mempunyai pesaing dan pengikut, tapi juga
mempunyai pasar yang tidak diperhitungkan di dalam persaingan. Mereka sering
diibaratkan sebagai pemasar yang tidak mempunyai konsumen. Jika telaah, pengisi relung
pasar biasanya membidik pasar yang tidak mampu membeli produk yang dihasilkan oleh
pemimpin atau pun pesaing pasar. Maka relung pasar bisanya akan mendapat pasar secara
bertahap dan tidak memungkinkan nanti pasar mereka bisa berasal dari konsumen
pemimpin pasar.
D. ANALISIS PERSAINGAN
Analisis persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, peluang atau permasalahan
strategi (strategy question) yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial serta
kekuatandan kelemahan pesaing. Analisis persaingan merupakan proses yang penting dalam
strategi bisnis untuk memahami posisi perusahaan dalam pasar dan mengidentifikasi pesaing
potensial. Dalam melakukan analisis persaingan, perlu memperhatikan beberapa hal seperti
produk atau layanan yang ditawarkan oleh pesaing, harga yang mereka tetapkan, pemasaran
dan promosi yang mereka lakukan, serta posisi pasar yang mereka miliki. Analisa berguna
untuk mendasari keputusan tentang produk yangdipasarkan agar kemudian diperoleh laba
yang optimal.Pasar berubah karena adanya perubahan kebutuhan pembeli, teknologi baru,
kekuatan sosial ekonomi, dan kegiatan persaingan. Perubahan-perubahan ini mnciptakan
peluang dan ancaman baru bagi perusahaan untuk melayani pasar. Dengan melakukan
analisis persaingan, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing sehingga
suatu perushaan dapat menentukan strategi yang tepat untuk bersaing. Perusahaan juga dapat
mengidentifikasi peluang baru dalam pasar dan menyesuaikan strategi yang sesuai dengan
perubahan yang terjadi.
7. Meningkatkan profitabilitas.
G. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM ANALISIS
PERSAINGAN ANTARA LAIN :
1. Identifikasi kompetitor: Perusahaan perlu mengidentifikasi siapa saja kompetitor utama
dalam industri atau pasar tertentu. Kompetitor dapat berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri.
2. Analisis kekuatan dan kelemahan kompetitor: Perusahaan perlu mengetahui kekuatan dan
kelemahan dari kompetitor utama. Misalnya, apakah kompetitor memiliki teknologi yang
lebih canggih, merek yang lebih kuat, atau biaya produksi yang lebih rendah.
3. Strategi yang digunakan kompetitor: Perusahaan perlu memahami strategi yang digunakan
oleh kompetitor untuk bersaing di pasar. Apakah kompetitor fokus pada inovasi produk,
penetrasi pasar, atau diferensiasi?
4. Analisis SWOT kompetitor: Perusahaan perlu melakukan analisis SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats) terhadap kompetitor utama. Dengan demikian,
perusahaan dapat memahami posisi kompetitor di pasar dan mengetahui potensi ancaman
dan peluang yang dihadapi.
5. Peluang dan ancaman dari kompetitor: Perusahaan perlu melakukan analisis untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang mungkin timbul dari persaingan dengan
kompetitor. Misalnya, apakah kompetitor akan meluncurkan produk baru yang dapat
mengancam pangsa pasar perusahaan?
Setelah mengetahui siapa saja yang sekiranya bisa menjadi pesaing, cobalah untuk
mengumpulkan 10 perusahaan teratas. Teratas di sini maksudnya baik dari segi
teknologi, jumlah pengguna, atau jumlah penjualan. Selain itu, juga menentukan siapa
saja kompetitor dengan cara mencarinya di Google tipe produk yang sejenis dengan
perusahaan. Melalui cara inilah kemungkinan besar akan menemukan pesaing terdekat
di mesin pencarian teratas. Jika bisnis ini berkaitan dengan website, selain Googling
juga bisa menggunakan alat lainnya agar lebih yakin. Misalnya dengan menggunakan
SEMrush atau Similar Web. Melalui tools atau alat ini bisa melihat beberapa data
perusahaan tersebut yang bisa jadikan bahan untuk menganalisis. juga bisa melihat
mana traffic penyumbang tertinggi di perusahaan atau website tersebut.
Selain itu, juga bisa mencari tahu, apakah kompetitor memiliki komunitas pada media
sosial mereka. Setelahnya, dapat menganalisis seberapa besar komunitas yang dimiliki
dan apakah anggota dari komunitas tersebut cukup aktif.
Mengenali target pelanggan apakah pelanggan berasal dari ekonomi rendah, menengah
atau tinggi. Bila mereka dari kalangan atas berarti tak masalah membeli produk yang
mahal dengan kualitas yang baik
Mengetahui biaya yang diperlukan untuk memproduksi produk, jangan sampai biaya
produk lebih mahal ketimbang harga jual itu berarti rugi
Mengetahui target pendapatan yang ingin dicapai
Perlu diingat bahwa produk yang memiliki harga kompetitif tidak terlalu mahal dan tidak
terlalu murah namun memiliki kualitas yang lebih baik terkadang lebih disukai oleh
pembeli.
2. Dampak Negatif
Berbeda dengan persaingan usaha sehat, dalam persaingan usaha yang tidak sehat (unfair
competition) cenderung akan berakibat negatif bagi pelaku usaha pesaing, konsumen dan
pertumbuhan ekonomi nasional. Bagi pelaku usaha pesaing, adanya persaingan usaha
tidak sehat dapat mematikan usahanya, menaikkan harga barang yang harus dibayar bagi
konsumen serta dapat menciptakan monopoli dalam suatu bidang usaha oleh satu atau
lebih pelaku usaha yang berada di bawah kontrol manajemen dari pemilik perusahaan
yang sama. Persaingan usaha tidak sehat, dengan segala macam bentuk dan jenisnya
merupakan tindakan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha karena dapat mematikan
usaha pelaku usaha lain yang sejenis dalam rangka memperoleh keuntungan yang sebesar-
besarnya bagi pelaku usaha yang melakukan persaingan yang tidak sehat tersebut.
Persaingan usaha tidak sehat bertujuan bahwa pelaku usaha berkeinginan berada pada
posisi tunggal dengan mencegah calon pesaing bagi dirinya atau kelompoknya atau
menyingkirkan pesaingnya secara tidak wajar, tidak jujur (curang) atau melawan hukum.
Oleh karena itu, persaingan usaha tidak sehat memang sangat merugikan bagi dunia usaha
pada umumnya,sehingga harus dicegah dan dihilangkan serta menghukum para pelaku
usaha yang terbukti telah melakukan tindakan curang tersebut. Untuk itu, diperlukan suatu
regulasi dari pemerintah dalam kerangka hukum persaingan usaha yang dijadikan sebagai
landasan hukum atau rule of the game untuk dapat mencegah atau menindak pelaku usaha
yang melakukan persaingan usaha tidak sehat.
Potensi pengembangan
produk pengganti
1. Ekspansi pasar
2. Ekspansi produk
3. Integrasi ke belakang
4. Integrasi ke depan
Sebuah perusahaan akan menempati salah satu posisi bersaing dalam industri merek yaitu:
a) Dominan (Dominan)
Mampu mengendalikan perilaku dan/atau strategi pesaing-pesaingnya lainnya serta
memiliki banyak pilihan strategi, tanpa mempengaruhi tindakan-tindakan pesaingnya.
b) Kuat (Kuat)
Mampu bertindak bebas tanpa membahayakan jangka panjang, meskipun para pesaingnya
melakukan apa saja.
c) Baik (Menguntungkan)
Memiliki kekuatan yang dapat dimanfaatkan dengan strategi-strategi tertentu bilamana.
kondisi industri membaik dan mempunyai kemampuan dan peluang diatas rata-rata.
industri untuk meningkatkan posisinya.
d) Sedang (Dapat dimakan)
Memunyai kekuatan dan/atau prestasi yang cukup memuaskan untuk menjamin
kelangsungan usahanya. Namun sering kalah bersaing karena ulah perusahaan dominan
serta memiliki peluang lebih rendah darirata-rata industri untuk meningkatkan posisi.
e) Lemah (Lemah)
Prestasi perusahaan tidak memuaskan tetapi masih memiliki peluang dan kekuatan untuk
perbaikan.
f) Tidak ada harapan (Tidak Layak)
Prestasinya perusahaan sangat tidak memuaskan dan tidak memiliki peluang untuk
perbaikan.
a) Pemimpin pasar
Perusahaan yang diakui oleh industri yang bersangkutan sebagai pemimpin.
Karakteristiknya yaitu:
Pangsa pasar terbesar >40% dalam pasar produk yang relevan
Lebih unggul dari perusahaan lain dalam pengenalan produk baru, perubahan harga,
saluran distribusi dan intensitas promosi
Pusat orientasi para pesaing
Contoh : IBM (komputer), Coca cola (minuman ringan), Mec'donalds (restoran siap saji),
Gillete (pisau cukur), Indofood (mie instan)
b) Penantang Pasar
Perusahaan runner-up yang secara konstan mencoba memperluas pangsa pasar mereka.
Karakteristiknya yaitu:
Volume penjualan dan laba +30%
Berupaya menemukan kelemahan pihak pemimpin pasar dan kemudian menyerangnya
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Memusatkan upata mereka pada tindakan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang
lemah
Contoh : Avis (penyewaan mobil), Pepsi Cola (minuman ringan), Burger King (restoran siap
saji)
c) Pengikut Pasar
Perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pasar pemimpin dan hanya puas
dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar. Karakteristiknya yaitu:
Menonjolkan cirri khasnya kepada pasar sasaran seperti lokasi, pelayanan, keunggulan
produk
Memilih untuk meniru produk atau pemimpin strategi pasar dan penantang pasar
daripada menyerang mereka
Memperoleh laba yang tinggi karena tidak menanggung beban pengeluaran yang tinggi
untuk inovasi
d) Ceruk Pasar
Perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian besar pasar yang diabaikan
perusahaan besar dan menghindari bentrokan dengan perusahaan besar. Karakteristiknya
yaitu:
Berspesialisasi secara geografis
Perusahaan yang daya beli dan ukurannya cukup besar agar bisa menguntungkan.
Memiliki potensi untuk berkembang
Memiliki keterampilan dan sumber daya yang memadai untuk memenuhi ceruk pasar
secara efektif
Mampu mempertahankan diri dari pesaing besar dengan "customer goodwill" yang
dibinanya.
e) Pasar Bersaing
Menurut Porter terdapat lima kekuatan yang menentukan kemenarikan pasar :
Ancaman persaingan segmen yang intens
Ancaman pendatang baru
Dapatkan produk pengganti
Ancaman meningkatkan kekuatan tawar-menawar konsumen
Ancaman meningkatkan kekuatan tawar-menawar pemasok