Anda di halaman 1dari 20

Dasar Strategi Bersaing

(Basic of Competitive
Strategic)
weninguty@gmail.com
Agenda:

+Definisi Competitive Advantage


+5 Forces Factors Analysis Porter
+Implementasi 5 Forces
+Kelemahan 5 Forces Model

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 2


Introduction: Competitive Advantage?
Strategi bersaing  ”penetapan
sasaran dan tujuan jangka panjang
sebuah perusahaan, dan arah
tindakan serta alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai
sasaran dan tujuan tertentu”

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 3


Ide utama dari model analisis 5 Forces Porter adalah
bahwa kunci untuk suatu perusahaan memperoleh
keunggulan kompetitif terletak pada profitabilitas (daya
tarik industri) dari industri di mana perusahaan berada dan
posisi kompetitif relatif perusahaan dalam industri.

Tugas utama manajemen strategis adalah memilih


industri yang berpotensi sangat menguntungkan
dengan menganalisis lima faktor: pemasok, pembeli,
pesaing saat ini, produk alternatif, dan pendatang
baru potensial

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 4


Setelah memilih industri, perusahaan harus memilih salah
satu dari tiga strategi, seperti biaya rendah, disimilasi
produksi atau sentralisasi, sebagai strategi kompetitif
mereka, berdasarkan kekuatan mereka dan perbandingan
lima kekuatan.

Pokok perumusan strategi bersaing menghubungkan


perusahaan dengan lingkungannya, meliputi: kekuatan-
kekuatan sosial, ekonomi, aspek utama lingkungan industri di
mana perusahaan tersebut bersaing.

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 5


(1) Masuknya pendatang baru, (2)
Ancaman produk pengganti,
(3) Kekuatan tawar-menawar
pembeli,
(4) kekuatan tawar-menawar
pemasok (suppliers), serta
(5)persaingan di antara para
pesaing.

Porter (1979)  suatu perusahaan akan


mempunyai keunggulan bersaing apabila
perusahaan itu dalam kondisi yang
menguntungkan dari lima faktor dasar
persaingan

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 6


5 Forces Analysis Porter (1979)

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 7


5 Forces Analysis Porter (1979)

Jumlah pesaing akan melemahkan Kesuksesan bisnis adalah jangan Pendatang baru bisa unggul dalam
perusahaan. Jumlah pesaing yang sekali-kali meremehkan kekuatan kesiapan kualitas produk, tim
semakin banyak, jumlah produk dan pelanggan. Tanpa mereka, manajemen yang andal, strategi
layanan yang ditawarkan semakin perusahaan tidak akan menghasilkan pemasaran yang jitu, atau yang
banyak, membuat kekuatan apa-apa. Semakin banyak pelanggan, lainnya sehingga jangan remehkan.
perusahaan akan semakin rendah. kekuatan perusahaan akan semakin Pendatang baru bisa saja menjadi
besar pesaing efektif pasar perusahaan

Persaingan Pemasok Pelanggan Produk Substitusi Pendatang Baru

Keberadaan pemasok penting & Produk pengganti dapat digunakan sebagai


mempengaruhi kekuatan perusahaan. Pasokan substitusi dari produk atau jasa perusahaan jelas
input berpengaruh pada biaya produksi. merupakan ancaman. Ketika perusahaan
Semakin mahal input, biaya produksi semakin memproduksi barang atau jasa yang tidak
tinggi, dan sebaliknya. Karena itu, penting memiliki substitusi dekat, maka kekuatan
menganalisis kekuatan pemasok untuk perusahaan untuk menaikkan harga dan mengunci
bertahan & memenangkan persaingan bisnis. persyaratan yang menguntungkan menjadi lebih
besar 

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 8


Barang substitusi

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 9


New comer competitive

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 10


Supplier

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 11


CUSTOMER

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 12


Model 5 forces Porter ampuh untuk
menganalisis lingkungan, terutama
analisis industri.

Untuk menerapkan model analisis ini,


perusahaan harus menyeimbangkan
antara faktor internal dengan eksternal

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 13


Perusahaan harus memperhatikan dengan seksama tingkat
kecocokan atau kesesuaian antara sumber daya internalnya
dengan industri
Implementasi 5 Force
Porter Perusahaan perlu memeriksa tren pasar dan tingkat fleksibilitas
strategis. Pasar mengalami perubahan secara dinamis, sehingga
suatu strategi tidak bisa diterapkan dalam jangka panjang,

Strategi tak selalu bersifat strategis. Artinya, strategi yang baik


bisa jadi gagal apabila tidak didukung dengan eksekusi yang
tepat. Di sini, peran sumber daya manusia yang unggul di dalam
perusahaan sangatlah dibutuhkan

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 14


Tingkat keparahan ancaman masuk kompetitif tergantung
pada dua faktor:
Hambatan Masuk dalam 1. ukuran hambatan untuk masuk ke daerah baru dan
Persaingan 2. respon yang diharapkan dari bisnis yang ada untuk
pendatang.
2/2/20XX PRESENTATION TITLE 15
Faktor-faktor hambatan masuk kompetisi
• Dengan perluasan skala bisnis, karakteristik industri dari penurunan
biaya produk per unit, semakin tinggi skala efektif terendah industri,
Skala
Ekonomi
semakin besar hambatan masuk.

• Diferensiasi mengacu pada penargetan unik produk dan layanan untuk


kebutuhan pelanggan. Semakin tinggi perbedaannya, semakin besar
Diferensiasi penghalang untuk masuk

• Biaya konversi pelanggan atau pembeli mengacu pada biaya


tambahan yang harus dibayar pelanggan untuk mengganti pemasok
Biaya

• Meliputi teknologi yang dipatenkan, teknologi eksklusif, dan kurva


Hambatan pembelajaran
tekhnis

• Distribusi yang dibangun sendiri oleh perusahaan,


kemitraan yang baik, dan reputasi, merek . Kebijakan
Kebijakan & nasional melindungi industri tertentu, seperti industri
Hukum keuangan.

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 16


Secara umum, 5 forces Model Potter memiliki
karakteristik :

• Berorientasi pada kompetisi


• Mempelajari industri yang ada
• Perhatikan potensi keuntungan industri

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 17


Kelemahan 5 Forces Model Porter
(George S. Day (1997) dalam buku “Wharton on Dynamic Competitive Strategy”
1. Sedikit panduan menetapkan Batasan Persaingan.
 Perubahan dalam teknologi dan fungsionalitas di masa kini, telah menyebabkan batas-batas arena persaingan menjadi kabur
 Alat analisis Porter mengasumsikan adanya batas-batas yang jelas antara fungsi dan tawaran manfaat dalam sebuah industri.
Di masa kini, berbagai fungsi dan tawaran manfaat yang dulunya terpisah dalam berbagai produk, kini dihadirkan hanya dalam
satu produk. Hal ini menyebabkan adanya kesulitan bagi
para perumus strategi bisnis untuk menetapkan batas-batas arena persaingan menggunakan alat analisis Porter.

2. Ketiadaan pembahasan komplementer


 tingginya penjualan komputer pribadi akan menyebabkan ketersediaan produk disk-drives menjadi meningkat.
Persaingan antara produk akhir di suatu arena, akan ikut memengaruhi persaingan pada industri produk komplementernya
di arena lain.
 Alat analisis Porter, tidak secara komprehensif membahas bagaimana kesalingtergantungan antar produk ikut
memengaruhi peta persaingan di satu dua arena kompetisi

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 18


Kelemahan 5 Forces Model Porter
(George S. Day (1997) dalam buku “Wharton on Dynamic Competitive Strategy”
3. Asumsi implisit bahwa setiap pemain dalam arena atau industri memiliki peran tunggal, tetap, dan terdefinisi dengan
baik.
 Alat analisis Porter mengandaikan peran yang tak berubah dari tiap pemain dalam industri. Di masa kini, sebuah perusahaan
dalam suatu industri tertentu bisa memiliki peran ganda.
 Dengan meluasnya paradigma bermitraan (relationship) yang berimplikasi pada model persaingan antar jejaring, suatu
perusahaan dapat menjadi pemasok bagi perusahaan lain yang memproduksi produk akhir, dan sekaligus juga menjadi
kompetitor bagi pemasok dari perusahaan lain dalam industri yang sama.
3

4. Alat analisis Porter menyajikan interaksi antara pelanggan dan pemasok sebagai zero-sum game.

 Zero-sum game mengandaikan bahwa keuntungan suatu pihak merupakan kerugian yang dialami oleh pihak lain. Zero-sum
game tidak berbicara mengenai kemungkinan kerjasama atau kolaborasi antara pihak-pihak yang berinteraksi dalam sebuah
industri.
 Hal ini berbeda dengan dinamika bisnis masa kini, dimana pelanggan dan penjual dapat berkolaborasi, saling membantu
penciptaan nilai, berbagi informasi, dan membuat keputusan bersama-sama.

2/2/20XX PRESENTATION TITLE 19


Kelemahan 5 Forces Model Porter
(George S. Day (1997) dalam buku “Wharton on Dynamic Competitive Strategy”
5. Alat analisis Porter kebanyakan berfokus pada perbedaan kemampulabaan (profitabilitas) dalam sebuah industri, dan
bukan perbedaan kemampulabaan antar industri.

 Dewasa ini, dengan berbagai kapabilitas yang dimilikinya, sebuah perusahaan dapat ‘bertarung’ dalam beberapa industri yang
berbeda.
 Alat analisis Porter, hanya dapat digunakan untuk menganalisis persaingan dalam setiap industri yang berbeda itu, sehingga
analisis kemampulabaannya juga terpisah

Selama kurang lebih 30 tahun, Analisis 5 Kekuatan Kompetitif yang diperkenalkan Michael Porter (1980) telah
menjadi alat analisis yang ampuh, dan komprehensif dalam memetakan kondisi persaingan dalam industri serta
menentukan strategi bersaing perusahaan.

Dengan perubahan paradigma ke arah bermitra yang terus mengalami kontinuitas, alat analisis ini akan semakin
dikritisi berkenaan relevansinya dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan dalam menggumuli strategi bersaing
dewasa ini.
2/2/20XX PRESENTATION TITLE 20

Anda mungkin juga menyukai