Anda di halaman 1dari 25

DRS I WAYAN GETAS , S.

SI, MSC
1
Mengapa POAC?
Karena POAC merupakan fungsi manajemen yg bersifat umum
dan meliputi keseluruhan manejerial
Analisis POAC mencakup empat langkah utama:

• Pertama : seorang menejer harus mampu merencanakan


• Kedua, mengorganisasikan semua sumber daya manusia
sesuai dengan kemampuan, skill dan kompetensi yang
dimiliki masing-masing staff.
• Ketiga : harus mampu menggerakan semua sumberdaya
yang ada agar program kerja dapat dijalankan sesuai
dengan tujuan organisasi
• Keempat : mampu mengendalikan dan mengawasi semua
aktivitas agar sesuai dengan program kerja dan bila mana
terjadi penyipangan sedini mungkin dapat di arahkan.
LINGKUP MANAJEMEN(POAC)
 PERENCANAAN (PLANING)
 PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
 PENGGERAKAN (ACTUATING)
 PENGAWASAN (CONTROLLING)

 POAC ini sangat sederhana

3
Siklus manajemen (POAC)

Bentuk proses jalannya fungsi menejerial


4
PERENCANAAN (PLANING)
 Perencanaan merupakan susunan langkah-
langkah secara sistematik dan teratur untuk
mencapai tujuan organisasi atau memecahkan
masalah tertentu.
 Perencanaan juga diartikan sebagai upaya
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia
dengan memperhatikan segala keterbatasan
guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif

5
Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan
perencanaan
 SMART yaitu Specific artinya perencanaan
harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya.
Tidak terlalu melebar dan idealis
 Measurable artinya program kerja organisasi
atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya

6
LANJUTAN
 Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan
hanya sekedar angan-angan dalam
merencanakan dan tidak dapat dilaksanakan.
 Realistic artinya sesuai dengan kemampuan
dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah
dan tidak terlalu sulit.
 Time artinya ada batas waktu yang jelas.

7
Langkah-langkah dalam membuat
perencanaan :
1. Analisis situasi & identifikasi masalah
Melakukan analisa dan identifikasi terhadap
situasi organisasi dengan memperhatikan tujuan
organisasi. Dalam melakukan analisa situasi
dapat menggunakan teknik analisis SWOT
2. Menentukan skala prioritas
Setelah dianalisa dan mengidentifikasi
masalah, maka perlu dilakukan penentuan
skala prioritas terhadap pelaksanaan kegiatan.
8
LANJUTAN
3. Menentukan tujuan program
Agar pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
akan mengarah pada pencapaian tujuan
organisasi, maka dibutuhkan penentuan tujuan
program, sehingga nantinya pelaksanaan
program dapat diukur capaiannya.
4. Menyusun rencana kerja operasional (termasuk
didalamnya menyusun anggaran)

9
ORGANIZING
(PENGORGANISASIAN)
 Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan
pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat
dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan
kompetensi SDM yang dimiliki
 Dalam pengorganisasian kegiatan yang
dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan
pemaduan segala sumber daya organisasi

10
Langkah-langkah
Pengorganisasian :
 Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf.
(Menjelaskan keseluruh staff tentang tujuan
organisasi yang harus dicapai)
 Mendistribusi pekerjaan ke staff secara jelas.
(Mendudukan orang-orang yang berkompetensi
pada posisi tepat.
 Dan jangan sampai ada posisi strategis yang
kosong, karena akan berpengaruh pada
keseluruhan pencapaian organisasi)
11
lanjutan
 Menentukan prosedural staf. (Menentukan cara
kerja dan evaluasi para staff.
 Menjelaskan tentang garis koordinasi dan
sinergitas dalam organisasi, sehingga seluruh
posisi dipadukan untuk menuju tujuan
organisasi)
 Mendelegasikan wewenang. (Berani untuk
mendelegasikan wewenang sesuai dengan
tugas dan fungsi tiap-tiap staff
12
ACTUATING (PENGGERAKAN
 Perencanaan dan pengorganisasian yang baik
kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung
jawab.
 Actuating adalah menggerakkan semua
anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai
tujuan organisasi

13
Dalam mengimplementasikan
aktivitas organisasi, pelaku
organisasi harus :
 Merasa yakin dan mampu melakukan suatu
pekerjaan,
 Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan
nilai untuk diri mereka sendiri,
 Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas
lain yang lebih penting atau mendesak,
 Tugas yang diberikan cukup relevan,
 Hubungan harmonis antar rekan kerja.
14
Pekerjaan memimpin meliputi
lima kegiatan yaitu :
 Mengambil keputusan
 Mengadakan komunikasi agar ada saling
pengertian antara pemimpin dan bawahan.
 Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan
kepada bawahan supaya mereka bertindak.

15
 Memilih orang-orang yang menjadi anggota
kelompoknya secara tepat
 Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap
bawahan agar mereka terampil dalam usaha
mencapai tujuan yang ditetapkan

16
Tujuan Actuating (Penggerakan)
adalah
 Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
 Mengembangkan kemampuan & keterampilan
staf
 Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai
pekerjaan
 Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
meningkatkan motivasi & prestasi kerja staf
 Membuat organisasi berkembang secara
dinamis.
17
CONTROLLING(PENGENDALIAN/
PENGAWASAN)
 Controlling bukanlah hanya sekedar
mengendalikan pelaksanaan program dan
aktivitas organisasi, namun juga mengawasi
sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi
 Inti dari controlling adalah proses memastikan
pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.

18
Manfaat pengawasan :

 Dapat mengetahui sejauh mana program telah


dilaksanakan
 Dapat mengetahui adanya penyimpangan
 Dapat mengetahui apakah waktu & sumber
daya mencukup
 Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan
 Dapat mengetahu staff yang perlu diberikan
penghargaan/promosi
19
Proses controlling meliputi
 Menentukan standar yang akan digunakan
sebagai dasar pengendalian,
 Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah
dicapai dengan melaksanakan evaluasi
terhadap kinerja serta kompetensi SDM yang
dimiliki,
 Membandingkan pelaksanaan atau hasil
dengan standar.

20
lanjutan
 Melakukan tindakan perbaikan.
Jika ada kesalahan atau penyimpangan, segera
melakukan perbaikan,
 Meninjau dan menganalisis ulang rencana.
 Kembali membuat rencana baru jika terjadi
penyimpangan.

21
Pengawasan dibedakan menurut
sifat dan waktunya :
 Preventive control ;
Pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan
dilaksanakan
 Repressive control
Pengawasan yang dilakukan setelah kegiatan
berlangsung.

22
LANJUTAN
 Pengawasan saat proses dilakukan :
Pengawasan yang dilakukan bersamaan
dengan proses, sehingga langsung mengikuti
proses dan mengadakan koreksi jika ada
penyimpangan
 Pengawasan berkala :
Pengawasan yang dilakukan dalam kurun waktu
tertentu berdasarkan kesepakatan (bisa 1 bulan
sekali, 2 atau 3 bulan)
23
 Pengawasan mendadak (sidak) :
Pengawasan yang dilaksanakan mendadak
untuk melihat kinerja staff sehari-hari dan
menghindari terjadinya penyimpangan
 Pengawasan Melekat (waskat) :
 Pengawasan yang dilakukan secara dekat
terhadap staff, sehingga menghindarkan
sekecil-kecilnya terjadi penyimpangan atau
kesalahan
24

Anda mungkin juga menyukai