Anda di halaman 1dari 62

• ZAT KIMIA ORGANIK YANG

DIBUAT DALAM SEL NORMAL


DALAM KELENJAR ENDOKRIN
YANG HASILNYA DISALURKAN
Definisi MELALUI PEMBULUH DARAH
KE ORGAN TARGET YANG
DAPAT MENIMBULKAN EFEK
PADA 1 ATAU BEBERAPA
JENIS SEL.
KELENJAR
SEDANGKAN
ENDOKRIN LEBIH KURANG
EKSOKRIN HASIL
KARENA HASIL 50 HORMON
SEKRESINYA
SEKRESINYA
DIBUANG MERUPAKAN
TIDAK DIBUANG
KELUAR TUBUH PRODUK SEL
KELUAR TUBUH
 KELENJAR DARI SISTEM
TETAPI MASUK
LUDAH, ENDOKRIN
KE DALAM
KERINGAT, URINE
ALIRAN DARAH
Fungsi Hormon

2. Mengubah
Mengontrol / permiabilitas
mengkoordinasikan 1. Mengubah membran sel
aktivitas berbagai reaksi kimia terhadap
organ tubuh, dgn dalam sel bahan spesifik
cara :
Karakteristik hormon

Mampu
menimbulkan Umurnya Sukar Segera
efek yang sangat diinaktifkan
diisolasi,
signifikan pendek, oleh enzim
diidentifikasi
dalam kadar disekresi yang khas.
yang sangat setelah ada dan diukur
rendah (10-6 – stimulasi secara akurat
10-12 M).
SIFAT-SIFAT UMUM DARI HORMON

• Dihasilkan suatu organ, yg tempatnya berbeda


dengan tempat fungsinya
• Disekresikan kedalam darah bila dibutuhkan
• Hormon dapat berbentuk: protein,
polipeptida, asam amino atau steroid
STRUKTUR HORMON
Kerja/Aksi hormon

Secara langsung Bekerja lambat,


dalam hitungan detik, dalam hitungan
misalnya epinefrin jam/hari, misalnya
dan adrenalin. hormon estrogen.
Faktor yang mempengaruhi respon sel target
thd suatu hormon

Jumlah, aktivitas relatif


Adanya faktor lain di
dan ada/tidaknya
Metabolisme hormone dalam sel yang
reseptor spesifik pada
di sel target. diperlukan untuk
membran
respon hormon
plasma/nukleus

Peningkatan atau
Regulasi reseptor-
penekanan reseptor
hormon.
hormone di sel target.
PENGGOLONGAN HORMON
 SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI 3
KELAS :
◦ HORMON STEROID
Testosteron, Estrogen, Progesteron, Cortisol

◦ HORMON PEPTIDA
 Insulin, prolaktin

◦ HORMON DERIVAT ASAM AMINO


Nor epinefrin, Epinefrin & Tiroksin
• BERDASARKAN MEKANISME PENGIRIMAN SINYAL &
INTERAKSI DGN RESEPTOR TARGET:
 HORMON STEROID & TIRONIN (larut dlm lemak)
Kortisol, Aldosterol & Gonad → Steroid
Tiroksin (T3) & Triiodotironin (T4) → Tironin

 HORMON POLIPEPTIDA & KATEKOLAMIN (larut dlm


air)
Hormon hipofisis, paratiroid, kalsitonin, insulin →
polipeptida
Glukagon, Epinefrin & Nor Epinefrin → katekolamin
Contoh mekanisme kerja hormon
lipofilik dan hidrofilik
• JENIS KERJA HORMON :
1. Kerja Endokrin  hormon didistribusikan ke dlm
darah dan berikatan dgn sel target yg jauh.
2. Kerja Parakrin  hormon bekerja scr lokal dgn
berdifusi dr sumbernya ke sel target pd
lingkungannya
3. Kerja autokrin  hormon bekerja pd sel yg sama,
yg menghasilkannya
4. Kerja Neurokrin  hormone dihasilkan dr sinaps
dan didistribusikan melalui darah.
KELENJAR YANG DAPAT MENGHASILKAN
HORMON
• HIPOFISIS  ANTERIOR (depan), MEDULA (tengah),
POSTERIOR (belakang)
• THYROID
• PARATHYROID
• ADRENAL  KORTEKS & MEDULA
• PANKREAS  SEL ALPHA, SEL BETA, SEL DELTA, SEL F
• LAMBUNG (GASTER)
• DUODENUM (USUS HALUS)
• OVARIUM
• TESTIS
• THYMUS
Sistem endokrin
HORMON UTAMA
Kelenjar Pituitari (Hipofisis)
• Terletak pada dasar otak besar dan
menghasilkan bermacam-macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya,
disebut master gland.
• Terdiri atas tiga lobus: anterior, intermediet,
dan posterior. Lobus intermediet hanya ada
pada bayi.
• Hormon yang dihasilkan lobus anterior:

1. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone/GH) :


• rantai polipeptida yang merangsang pertumbuhan
kerangka tubuh secara keseluruhan.
• Sel-sel dalam pengaruh GH akan meningkat dalam
ukuran (hipertrofi) dan jumlah (hiperplasia).
• Hiposekresi GH akan mengakibatkan pertumbuhan yang
terhambat atau kerdil, sedangkan hipersekresi akan
mengakibatkan gigantisme.
2. Hormon perangsang tiroid (Thyroid Stimulating
Hormone/TSH) :
• Merangsang kelenjar tiroid untuk
mensekresikan tiroksin. Tiroksin menekan
sekresi TSH kontrol homeostasis kadar tiroksin
dalam darah.
• Regulasi kecepatan metabolisme dan suhu
tubuh.
• Hipersekresi TSH menyebabkan gondok.
3. Gonadotropin  (Luteinizing Hormone/LH) dan
hormon perangsang folikel (Follicle Stimulating
Hormone/FSH) mempengaruhi gonad dengan
menstimulasi pembentukan gamet dan produksi
hormon seks.
4. Prolaktin (PRL)
• Merangsang sekresi susu setelah kelahiran
• Meningkatkan reabsorpsi garam (dan karenanya
air) oleh ginjal.
• Pada laki-laki diduga mempengaruhi alat kelamin
dalam berbgai cara.
5. Adrenokartikotropik (ACTH) :

• Merangsang korteks kelenjar adrenal untuk


melepaskan beberapa hormonnya
(kortisol) kedalam aliran darah.
Hormon yang dihasilkan lobus posterior:
1. Oksitosin
• Merangsang pengeluaran susu
• Mempercepat pengembalian uterus.
2. Antidiuretik (ADH)
• Disebut juga vasopresin
• Merangsang resorbsi air dari tubulus ginjal.
• Produksi ADH yang tidak cukup menyebabkan
hilangnya banyak air melalui ginjal. Penyakit ini
disebut diabetes insipidus.
Hormon yang dihasilkan lobus
Intermediet / Tengah
• Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau
Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila
hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.

• Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-


endokrin reproduksi.


• Tampaknya melatonin menghambat produksi
GnRH dari hipotalamus menghambat juga
sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu
aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon dari
gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan
pemicu / onset mulainya fase pubertas.
Kelenjar Tiroid
• KL dua lobusleher di bawah jakun di depan
trakea. Folikel dalam tiroid menghasilkan
tiroglobulin yang kemudian akan diubah menjadi
hormon tiroksin oleh adanya TSH dari pituitari
anterior.
• Hormon tiroid mengontrol laju metabolisme dan
pengaturan suhu tubuh.
• Tiroksin mengandung banyak iodium, Kekurangan
iodium dalam makanan dalam waktu panjang akan
mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok.
• < hormon tiroid (hipotiroidisme) mengakibatkan
penyakit kretinisme (kerdil).

• >tiroksin  penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus


Basedowi) dengan gejala: kecepatan metabolisme
meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup,
dan merasa demam. Gejala lain yang nampak
adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus)
dan kelenjar tiroid membesar.
Kelenjar Paratiroid (Kelenjar anak
gondok)
• Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar
ini menghasilkan paratiroidhormon mengatur
kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
• < paratiroidhormon  tetani dengan gejala: kadar
kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan
kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal,
gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Kelenjar Adrenal (Suprarenal / Anak
Ginjal)

• Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang


terletak di atas masing-masing ginjal.
• Pada masing-masing kelenjar adrenal tersebut
terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
• Bagian medula menghasilkan hormon amina,
sedangkan bagian korteks menghasilkan
hormon steroid.
Struktur ginjal dan kelenjar adrenal
Medula adrenal
• Medula adrenal dianggap juga sebagai bagian dari
sistem saraf Sel-sel sekretorinya merupakan
modifikasi sel-sel saraf yang melepaskan dua
hormon yang berjalan dalam aliran darah:
epinephrin (adrenalin) dan norephinephrin
(noradrenalin).
• Peranan adrenalin pada metabolisme normal
tubuh belum jelas. Sejumlah besar hormon ini
dilepaskan dalam darah apabila seseorang
dihadapkan pada tekanan, seperti marah, luka,
atau takut.
• Jika hormon adrenalin menyebar di seluruh
tubuhrespon sangat luas: laju dan kekuatan
denyut jantung meningkat sehingga tekanan darah
meningkat. Kadar gula darah dan laju metabolisme
meningkat. Bronkus membesar sehingga
memungkinkan udara masuk dan keluar paru-paru
lebih mudah. Pupil mata membesar.

• Hormon noradrenalin juga menyebabkan


peningkatan tekanan darah.
Korteks Adrenal
• Stimulasi korteks oleh sistem saraf simpatetik
menyebabkan dikeluarkannya hormon ke dalam darah
yang menimbulkan respon “fight or flight”.
• Korteks adrenal menghasilkan beberapa hormon
steroid yaitu mineralokortikoid, dan glukokortikoid.
• Mineralokortikoid menjaga keseimbangan elektrolit,
glukokortikoid memproduksi respon yang lambat dan
jangka panjang dengan meningkatkan tingkat glukosa
darah melalui pemecahan lemak dan protein.
Kelenjar Pankreas

• Dalam pankreas terdapat kelompok sel yang


disebut pulau Langerhans. Sel ini
menghasilkan hormon insulin dan glukagon
yang mengatur kadar glukosa darah.
Ovarium
• Ovarium merupakan organ reproduksi wanita.
Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga
menghasilkan dua macam hormon, yaitu
estrogen dan progesteron.
• Estrogen (estron,estradiol,estriol)Folikel Graaf
FSH Sex Skunder Wanita
• Progesteron korpus luteum LH
menyiapkan dinding uterus
Hormon Reproduksi Wanita
• Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan
hormon-hormon gonadotropin / steroid 
poros hormonal thalamus - hipothalamus -
hipofisis - adrenal - ovarium.
• Hormon-hormon yang mengendalikan /
mempengaruhi system reproduksi wanita
adalah :
• GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
hipotalamusfungsi menstimulasi hipofisis
anterior u/ memproduksi dan melepaskan
hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).

• FSH (Follicle Stimulating Hormone) sel-sel


basal hipofisis anterior merespon GnRHf/
memicu pertumbuhan dan pematangan folikel
dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada
pria : memicu pematangan sperma di testis).
• LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone) sel-sel kromofob hipofisis
anterior Bersama FSH, LH f/ memicu perkembangan
folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa), pencetus ovulasi
di pertengahan siklus (LH-surge).

• Pd fase luteal siklus, LH meningkatkan dan


mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi
dalam menghasilkan progesteronPada pria : LH memicu
sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis.
• Pelepasan LH periodik / pulsatif, kadar dlm darah
bervariasi waktu paruh eliminasinya 1 jam
Kerja sangat cepat dan singkat.

• Estrogen sel-sel teka interna folikel ovarium secara


primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di
kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada
pria, diproduksi juga sebagian di testis, Selama kehamilan,
diproduksi juga oleh plasenta.
• F/ stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
(proliferasi) pada berbagai organ reproduksi
wanita sekunder :
• Pada uterus : menyebabkan proliferasi
endometrium.
• Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks
dan pengentalan lendir
• serviks.
• Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel
vagina.
• Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan
payudara.
• Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di
korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di
kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
diproduksi di plasenta.

• Progesteron menyebabkan terjadinya proses


perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan
endometrium uterus berada pada keadaan yang
optimal jika terjadi implantasi.
• HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
• Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh
jaringan trofoblas (plasenta).
• Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-
12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian
turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml),
kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga
(sekitar 10.000 mU/ml).

• Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi


korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid
terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik.

• Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai


tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini,
tes Pack, dsb).
• LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
• Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas
memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air
susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin
ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.

• Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh


plasenta (HPL / Human Placental Lactogen).
• Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak
terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap
GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya
berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi
gangguan pematangan follikel, gangguan ovulasi
dan gangguan haid berupa amenorhea.
TESTIS

• Proses spermatogenesis distimulasi oleh


sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH
(Luteinizing Hormone), FSH (Follicle
Stimulating Hormone), estrogen dan hormon
pertumbuhan.
• Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang
terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon
ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel
germinal untuk membentuk sperma, terutama
pembelahan meiosis untuk membentuk
spermatosit sekunder.

• LH (Luteinizing Hormone)
• LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron.
• FSH (Follicle Stimulating Hormone)
• FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior
dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi
ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi)
tidak akan terjadi.

• Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh
FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat
androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus
seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan
sperma.
• Hormon Pertumbuhan
• Hormon pertumbuhan diperlukan untuk
mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon
pertumbuhan secara khusus meningkatkan
pembelahan awal pada spermatogenesis.
Metabolisme hormon
Bahan dasar

Penyimpanan
Sintesis
Biosintesis
hormon

Transportasi
Hormon protein/larut air Hormon lipofilik/larut dalam
lemak
Bahan dasar Dari sintesis protein Simpanan kolesterol

Biosintesis mRNA RER  badan Lipid droplet  mitokondria


golgi  vesikula/granula  SER  sirkulasi
sekresi  eksositosis 
sirkulasi.

Transportasi Hormon bebas (hidrofilik) Hormon diikat protein


transport (globulin, albumin)

penyimpanan Granula sekresi (inaktif), Langsung digunakan, sisa


diaktivasi oleh stimulus, inaktivasi oleh enzim
disekresikan secukupnya. diekskresikan.
Metabolisme hormon
komponen
non
hormonal
Sistem
Hormon
saraf

Sekresi
hormon
KELAINAN HORMON
• A. Penyebab umum :
1. Hipersekresi : kelebihan hormon
- Tumor atau kanker
- Grave’s disease  kelebihan
thyroxin.
2. Hiposekresi : defisiensi hormon
- Goiter  kekurangan thyroxin
- Diabetes melitus  kekurangan
insulin
Hipofungsi endokrin
• 1. Defek kongenital dlm sintesis hormon
• 2. Kerusakan kelenjar akibat penyakit
Autoimmun
• 3. Pembedahan / trauma pd kelenjar
• 4. Infiltrasi tumor, infeksi
Hiperfungsi endokrin
• 1. Tumor / keganasan pd pituitary
penghasil hormon.
2. End organ secreting tumor
3. Penyakit Autoimmun
4. Inflammasi/infeksi
5. Latrogenik / Facticious
6. ectopic hormon secreting tumor

Anda mungkin juga menyukai