Anda di halaman 1dari 16

SISTEM

ENDOKRIN DAN
SUSUNAN KIMIA
HORMON
Pengertian Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin : sekelompok sel yang berfungsi mensekresikan senyawa
kimia (hormon) dan mendistribusikan melalui peredaran darah menuju
sel/jaringan/organ yang memerlukan (target).

Gambar 1. Organisasi Kerja Sistem Endokrin

Hormon pada umumnya diproduksi kelenjar endokrin saat dibutuhkan dan dalam
jumlah sedikit, namun mempunyai dampak respon yang luas. Hormon bertindak
sebagai pembawa pesan kimiawi (messenger) untuk dibawa ke organ sasaran dan
diterjemahkan pesan yang didapat di organ tersebut (Nugroho, 2016).
Fungsi Kelenjar Endokrin
• Mensekresikan hormon • Bertindak • Merangsang • Merangsang
yang dialirkan langsung mengontrol aktivitas aktivitas kelenjar pertumbuhan
ke dalam darah yang
diperlukan
kelenjar tubuh tubuh jaringan
sel/jaringan/organ tubuh
tertentu

1 2 3 4
• Pengaturan • Mempengaruhi • Memelihara
metabolisme, proses metabolisme lemak, lingkungan internal
oksidasi, protein, karbohidrat, tubuh agar tetap
meningkatkan vitamin, mineral, optimal dan
absorbsi glukosa dan air. homeostatis.
pada usus halus

5 6 7
Gambar 2. Kelenjar-Kelenjar Endokrin Pada Manusia
Organ endokrin tersusun dari sel-sel sekretori yang dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

• Sel-sel endokrin sejati (endokrin klasik). Kelompok sel ini mempunyai fungsi
sebagai penghasil hormon dan bentuknya khas namun tidak seperti sel saraf.
Sel ini dapat berupa sel tunggal ataupun multiseluler. Sel kelenjar ini
mensekresikan hormon secara langsung ke dalam peredaran darah.
• Neurosekretori. Sel-sel tipe neurosekretori merupakan sel yang berbentuk
seperti sel saraf namun mampu menghasilkan hormon(Neuroendokrin).
Beberapa contoh sel-sel neuroendokrin terdapat di hipotalamus
Berdasarkan sifat kelarutannya, hormon
dikelompokkan :

• Polipeptida (misal insulin, glukagon, hormon


Larut Dalam Air adrenokortikotropik, gastrin) dan katekolamin
(dopamin, norepinefrin, epinefrin).

• Golongan steroid (estrogen, progesteron,


Larut Dalam
testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin
Lemak
(misal tiroksin).
Hormon dibedakan berdasarkan sifat kerjanya dalam menstimulasi organ
target

• Hormon tropik : hormon yang bekerja mempengaruhi kelenjar endokrin lain


untuk mensekresikan hormonnya.
Contoh: Thyroid Stimulating Hormone (TSH) yang disekresikan hipofisis
akan bekerja pada organ endokrin (Kelenjar tiroid) dan memicu sekresi
hormon tiroksin. Contoh lain Adrenocorticotropic Hormone (ACTH). Hormon
ini disekresikan hipofisis dan bekerja di bagian kortek adrenal untuk
menstimulasi disintesisnya hormon kortisol.
• Hormon nontropik : hormon yang bekerja di jaringan target non-endokrin.
Contohnya: parathormon, merupakan hormon yang disekresikan kelenjar
Paratiroid dan bekerja pada jaringan tulang untuk menstimulasi dibebaskannya
kalsium dalam darah. Contoh lain adalah Aldosteron yang dibebaskan dari
bagian kortek adrenal dan bekerja di organ ginjal untuk menstimulasi
reabsorpsi natrium ke dalam darah
Susunan Kimia Hormon

Protein : rantai asam amino


Terdiri dari : insulin, hormon
Amina : variasi susunan asam pertumbuhan
amino. Terdiri dari : tiroksin,
epinefrin, norepinefrin Peptida : rantai pendek asam
amino. Terdiri dari :
antidiuretik

Steroid terdiri dari kortisol dan


aldesteron
Karakteristik Sistem Hormon
• Hormon mempunyai pola sekresi yang pulsatif dan siklik dan bersifat naik
turun pada kurun waktu tertentu. Contoh : hormon-hormon yang mengatur
siklus menstruasi yaitu estrogen. Estrogen merupakan hormon dengan hormon
reproduksi yang disekresikan dengan pola non siklik dan titik puncak dan
lembah pola sekresinya menyebabkan menstruasi.
• Sekresi hormon bergantung kepada substrat atau senyawa lain. Contoh hormon
Paratiroid yang mengatur kadar kalsium dalam tubuh, sekresinya dipengaruhi
oleh kadar kalsium dalam serum darah.
• Beberapa hormon mempunyai pola sekresi diurnal, yaitu sekresi akan naik
turun dalam periode 24 jam. Contoh hormon kortisol yang akan meningkat
pada pagi hari, namun akan turun di malam hari.
• Hormon bekerja dengan mekanisme umpan balik baik positif maupun negatif.
Dengan sistem ini, sekresi hormon akan memastikan kondisi tubuh dalam
keadaan optimal untuk kelangsungan metabolismenya.
Contoh umpan balik negatif: kadar hormon testosterone dalam darah. Artinya
jika kadarnya telah cukup atau naik, maka ada mekanisme menurunkan atau
mempertahankan kadar testosteron dalam darah. Sebaliknya, jika kadar
testosteron turun, maka tubuh memberikan umpan balik agar kadarnya
dinaikkan. Contoh umpan balik positif: hormon oksitosin. Hormon oksitosin
yang menstimulasi kontraksi otot saat melahirkan. Oksitosin akan diproduksi
lebih banyak ketika kontraksi otot tersebut makin hebat.
• Hormon bersifat dependen dan independen. Artinya, sekresi hormon dari satu
kelenjar akan menginduksi sekresi hormon dari kelenjar lain.
• Hormon hanya bekerja pada sel/jaringan/organ tertentu yang reaktif dan
mempunyai reseptor yang spesifik (Nugroho, 2016).
Mekanisme Kerja Hormon

Gambar Mekanisme Dasar Kerja Hormon: (A) Autokrin; (B) Parakrin; dan (C) Endokrin

1. Autokrin : respon sel yang timbul karena hasil sekresinya sendiri.


2. Parakrin : komunikasi dengan sel dekatnya, sinyal kimiawi dibebaskan suatu
sel di ekstraseluler menuju sel yang ada di sekitarnya
3. Endokrin : letak sel, jaringan/organ jauh dari sumber dilepaskannya sinyal
kimiawi, maka molekul kimiawi pembawa pesan tadi dilewatkan pembuluh
darah dan menuju organ target.
Transport dan Clearence Hormon
dalam Darah
Interaksi Hormon
• Interaksi sinergisme : saat dua hormon saling berinteraksi di jaringan target, kombinasi efek
kedua hormon tersebut lebih besar.
Contoh: epinephrine, kortisol, dan glucagon merupakan tiga hormon tugasnya masing-masing
menaikkan kadar gula darah. Kenaikan gula darah karena pengaruh satu hormon lebih rendah
jika dibandingkan dengan kombinasi ketiga hormon tersebut.
• Interaksi permisif : saat satu hormon meningkatkan responsifitas jaringan target terhadap
hormon kedua.
Contoh, pematangan sistem reproduksi memerlukan hormon reproduksi dari hipotalamus,
hipofisis dan gonad serta keberadaan hormon dari kelenjar tiroid. Meskipun hormon tiroid
tidak berpengaruh langsung ke sistem reproduksi, namun ketiadaan hormon tiroid
menghambat perkembangan sistem. Sehingga hormon dari kelenjar tiroid mempunyai efek
permisif pada sistem reproduksi yang memfasilitasi kematangan seksual.
• Efek antagonism : terjadi apabila satu hormon bertindak berlawanan dengan efek hormon
lain.
Contoh, insulin akan menurunkan kadar gula dalam darah dan memfasilitasi pembentukan
lipid. Sementara, glucagon meningkatkan kadar gula dalam darah dan memicu degradasi
lipid. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua hormon ini mempunyai interaksi yang
antagonis
Reseptor Hormon
Lokasi-lokasi reseptor hormon :
• Permukaan membran: reseptor untuk hormon protein, peptida, dan katekolamin
• Sitoplasma sel: reseptor untuk hormon steroid
• Dalam nukelus: reseptor untuk hormon thyroid dan mempunyai hubungan
langsung dengan satu atu lebih kromosom
Radioimmunoa ELIS
A
ssay

Pengukuran
Kadar
Hormon
Dalam Darah

Anda mungkin juga menyukai