Anda di halaman 1dari 56

Dr.

Yusuf, MM

MEKANISME
KERJA HORMON
Dalam tubuh kita, ada 2 sistem pengaturan
tubuh:
Sistem saraf
Sistem hormonal
Apa yang membedakan
antara sistem saraf
dengan hormonal ?
2 Hal Utama Yang Membedakan:
Onset
Waktu
Sistem saraf cepat bereaksi dan cepat berakhir pula.
Sedangkan
Pada sistem hormonal, onsetnya lama dan lambat.
Interaksi Timbal Balik Sistem Syaraf dan
Hormon

Sistem saraf Hormonal

Homeostasis tubuh.
Homeostasis merupakan suatu kemampuan tubuh
untuk menjaga keadaan tetap kostan atau stabil.

Review
Hormon dan Homeostasis
Misal tubuh mengalami rangsangan, maka tubuh
akan menjaga agar rangsangan tersebut tidak
sampai menyebabkan individu jatuh sakit.
Contoh Kasus:

Pada orang kurang iodium, dapat


menyebabkan hypothyroid. Maka tubuh akan
berusaha mengeluarkan TSH untuk
merangsang sintetis tyroid. Karena iodium
kurang, akibatnya terjadi penyakit gondok.
Sistem Endokrin

Sistem Eksokrin
Endokrin tidak terdapat saluran ekskresi
sehingga langsung menuju pembuluh darah
atau limfa (melalui membran basalis).
Sedangkan eksokrin memiliki saluran tersendiri.
Endokrin :

hormone yang dikeluarkan akan


mempengaruhi target melalui sistem sirkulasi
darah
Sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana
hormon disintesis dalam suatu jaringan
diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja
pada organ lain disebut sebagai Fungsi
Endokrin
Hormon dapat bertindak setempat di sekitar
mana mereka dilepaskan tanpa melalui
sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai Fungsi
Parakrin,

Contoh : kerja Steroid seks dalam ovarium,


Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel
pulau Langerhans
Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa
disebut sebagai Fungsi Autokrin.
Contoh : Testosteron, Esterogen

Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis


berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama
untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan
pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
Bagan Auto Para Endo KRIN
Prinsip Hormon
1 kelenjar endokrin bisa menghasilkan lebih dari 1
hormon
Misal : kelenjar adrenal (menghasilkan epinefrin
pada medulla dan mineralkortikod, glikortikoid di
kortek)
1 hormon bisa dihasilkan oleh lebih dari 1
kelenjar
Misal : androgen / testosterone (dihasilkan di
korteks adrenal dan testis).
1 hormon dapat bekerja pada lebih dari 1
target
1 target bisa dipengaruhi oleh lebih dari 1
hormon

What is the example


of this principle?
Klasifikasi hormone

Berdasarkan aktifitas hormone (setempat, umum)


Berdasarkan kelarutan pada air (water soluble, lipid soluble)
Berdasarkan struktur kimia (steroid, peptide, derivate asam
amino tiroid, protein)
Berdasarkan reseptor (permukaan, di dalam sel)
Pengaturan produksi hormon

Umpan balik positif

Umpan balik negatif


Umpan balik negative
Berusaha agar produksi tidak berlanjut terus / berlebihan (agar
tetap stabil).
Berlaku di hampir semua sistem tubuh. (Jika produk sudah
berlebihan, berusaha untuk menghentikan).
Proses umpan balik
Hypothalamus

menghasilkan RH

menuju adenohypofisis

menghasilkan SH

menuju target gland

menghasilkan hormone
Jika hormone yang dihasilkan sudah
banyak target gland hormone ke
hypothalamus dan atau adenohypohisis
menghambat produksi RH atau SH
Umpan balik positif
Terdapat pada 4 sistem:
-Proses penghantaran impuls saraf
-Proses pembekuan darah
-Proses partus (persalinan)
-Proses ovulasi
Contoh pada proses ovulasi

LH dan FSH diproduksi berikatan dengan estrogen


estrogen memberi umpak balik positif LH meningkat
tidak terjadi umpan balik negatif terjadi lonjakan
LH terjadi ovulasi.

Jika tidak sampai terjadi lonjakan LH maka tidak terjadi


ovulasi (siklus anovulatoa).
Jika umpan balik negatif terganggu, dapat
menyebabkan terjadi akromegali atau gigantisme.
Akromegali
Gigantisme
Mekanisme kerja hormone

Hanya berkerja pada sel-sel tertentu.


Hal ini dikarenakan sel itu punya reseptor yang
khusus.
RESEPTOR :

TEMPAT MELEKATNYA HORMON DI


ORGAN SASARAN
STRUKTUR BERUPA PROTEIN
JUMLAH dan KEPEKAAN RESEPTOR
MEMPENGARUHI AKTIVITAS HORMON
BEBERAPA HORMON ADA YANG MEM-
PUNYAI LEBIH DARI SATU MACAM RE -
SEPTOR
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua
daerah domain fungsional yaitu :

1. Domain pengenal akan mengikat hormon


2. Regio sekunder menghasilkan (tranduksi) signal
yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi
intrasel
Reseptor terletak pada:
Untuk water soluble : pada membrane sel
Untuk lipid soluble : pada sitoplasma atau inti sel

Mengapa terdapat
perbedaan letak?
Pada water soluble, reseptor berada di
membrane karena membrane sel tersusun oleh
lipid bilayer sehingga tidak memungkinkan
untuk menembus membrane dan berikatan
dengan reseptor yang berada di sitoplasma atau
nucleus.
Akibatnya..
Pada water soluble membutuhkan sistem
second messenger untuk bisa menginduksi di
dalam sel.
1. YANG RESEPTORNYA ADA DIDALAM
SEL :

H. STEROID
H. TIROID
KALSITRIOL

Disebut juga Hormon Kelompok I


2. YANG RESEPTORNYA ADA DI PERMUKAAN
SEL :

DENGAN MEDIATOR c-AMP :


-H. ADENOHIPOFISE
-H. HIPOFISE POSTERIOR
-MSH
Lanjutan..
DENGAN MEDIATOR Ca++ / FOSFATIDIL INOSITOL
ATAU KEDUANYA :
ASETIL KOLIN,
GASTRIN,
VASOPRESIN,
ADH
OKSITOSIN.
Lanjutan..
DENGAN MEDIATOR KINASE atau FOSFAT :
GROWTH HORMON,
PROLAKTIN,
INSULIN

Disebut juga Hormon Kelompok II


MEDIATORNYA disebut juga sebagai SECOND
MESSENGER
HORMONNYA disebut FIRST MESSENGER
MEKANISME KERJA
KELOMPOK I :

HORMON DALAM SEL IKATAN


DENGAN RESEPTOR KOMPLEKS H-R
AKTIVASI IKATAN DENGAN GEN atau DNA
HRE SINTESA PROTEIN atau
TRANSKRIPSI
KELOMPOK II :

HORMON MENEMPEL & BERIKATAN DENGAN


RESEPTOR

MEDIATOR :
cAMP, Fosfatidil Inositol, Ca++

FUNGSI FISIOLOGIS JARINGAN SASARAN


Cyclic AMP mechanism as Second Messenger
HORMONE ACTION WITH CYCLIC AMP AS
INTRACELLULAR MESSENGERS
PIP-Calcium mechanism as Second Messenger
(Ca++ functions as a third messenger)
Waktu / lama kerja hormone berbeda-beda.
Ada yang cepat (epinefrin), ada yang lambat
(tiroid, dll)
TERIMA KASIH

Sumber Bacaan : Guyton, Sherwood, Silverthorn

Anda mungkin juga menyukai