Anda di halaman 1dari 8

Urena lobata L.

Pulutan

Famili: Malvaceae2

Sinonim: Urena americana L. f.,


Urena grandiflora DC., Urena
heterophylla Presl., Urena lobata
var. americana (L. f.) Grke, Urena
lobata var. trilobata (Vell.) Grke,
Urena reticulata Cav., Urena sinuata
SW. non L., Urena tomentosa Wall.
non Blume, Urena trilobata Vell.,
Urena viminea Cav.3

Nama Daerah: Tapalo (Maluku


Utara)4

Urena lobata L.1

Nama asing: Aramina plant, burr mallow, cadillo, caesarweed, Chinese burr,
Congo jute, hibiscus burr, Indian mallow, pink burr, Urena burr (Inggris); Aramina,
cadillo, escoba babosa, malva blanca (Spanyol); Cousin petit, cousin rouge, cousin
urne, grand cousin, herbe a panier, jute Africain, Urena a feuilles lobees (Perancis);
Di tao hua (Cina); Carrapicho-de-mato (Portugis).3

Morfologi

Urena lobata L tumbuh berupa semak belukar, setinggi 2 m. Daun biasanya


lebih lebar dari panjang, sampai 11,3 cm, berkerut, bergerigi atau berotot, berbulu
bulat, bulat, miring; Lobus umumnya akut atau acuminate, bervariasi dalam ukuran
dan jumlah. Bunga kecil, berkerumun di axils; corolla panjang 15 mm, pink. Kapsul
puber, ditutupi duri tumpul.5

Pada bagian daun U. lobata rambut stellata berukuran besar (20m-70m


dengan diam.) dan banyak. Jaringan spons dengan ruang interseluler besar dan sel
palisade mengandung 10-15 kloroplas. Di akar U. lobata, serat semak bersifat
heterogen, sinar meduler terdiri dari sel berdinding tipis dan berdinding tebal, xilem
memiliki cincin sel besar yang bergantian dengan cincin sel yang lebih kecil. Petiole
di U. lobata mengandung hipodermis klorenkimosa dan rongga udara di bagian
kortikal namun tanpa serat semang.6

Tanaman U. lobata berupa kayu atau semak kecil, setinggi 3 m, tapi


biasanya tingginya sekitar 1,5 m. Batang dan daunnya ditutupi bulu berbentuk
bintang (stellate); Seringkali banyak bercabang di pangkalan. Daunnya sederhana,
bergantian, dengan permukaan bagian atas kasar dan permukaannya lebih rendah
keabu-abuan, ovate luas, seringkali dengan 3-5 lobus angsa dangkal dan apeks,
sampai 10 cm; Pinggiran bergigi halus, dasar berbentuk hati; Petioles sampai 5 cm;
bunga kecil, mencolok, seperti kembang sepatu, soliter pada tangkai pendek di
tangkai daun, disusul oleh 5 braket berukuran dasar (involucral) sampai 0,7 cm;
Kelopak 5-lobed, berbulu; 5 kelopak bunga, mawar atau pink, lebih gelap di dasar,
bulat, sampai 1,5 cm; Benang sari menyatu menjadi kolom merah muda. Buahnya
kecil, berduri, kapsul berduri, sampai 1 cm, dengan 5 segmen menonjol masing-
masing berisi 1 biji coklat tua.3

Habitat dan distribusi

Urena lobata L. terdistribusi secara luas di Bangladesh. Urena lobata


tersebar luas di daerah beriklim sedang dan tropis di India. U. lobata dapat
ditemukan tumbuh di daerah yang terganggu, lahan limbah, pinggir jalan, lahan
terbuka, hutan, bukit pasir, daerah riparian, rawa, rawa asin, serta padang rumput
dan lahan pertanian yang aktif dan tertinggal di daerah tropis dan sub tropis. Spesies
ini tidak dapat terbentuk di hutan asli yang tidak berubah atau di daerah di bawah
kanopi hutan.3.7.8
Kandungan Kimia

Pada penelitian-penelitian terdahulu telah menunjukkan adanya quercetin di


bagian rongga udara Urena lobata. Selain itu ditemukan bahwa daun Urena lobata
mengandung empat flavonoid penting yaitu kaempferol (1), quercetin (2),
kaempferol 3-O--glucopyranoside (3) dan quercetin 3-O-rutinoside(4), dua dalam
bentuk aglikon dan dua dalam bentuk glikosida. Daunnya bisa menjadi suplemen
makanan yang baik karena adanya flavonoid. Karena ada empat jenis flavonoid
yang ada di daun, ini bisa bekerja sebagai antioksidan yang baik.8

Senyawa fenolik

Pada penelitian lain, ditemukan kandungan kimia Urena lobata berupa


senyawa fenolik, yang ditunjukkan dengan rekasi yang kuat dengan FeCl3. Selain
kaempferol dan quercetin, pada tanaman Urena lobata juga terkandung senyawa
flavonol. Flavonol diperoleh dari fraksi UL5H dengan EtOaC:kloroform (4:1).
Spektrum NMR proton menunjukkan 5 tanda aromatis. Dua proton aromatis yang
sama pada 6,25 dan 6,50 ppm (J=1,8 Hz) mengarah pada proton 5,7 yang
tersubstitusi pada cincin A untuk proton H-6 dan H-8. Sedangkan pada 6,98,
7,66 dan 7.79 terdapat pada proton H-5, H-6 dan H-2 menunjukkan system
kopling ABX dari cincin B yang tersubstitusi pada 3 dan 4 pada flavonol.9

Pada pengujian uji fitokimia yang diambil dari daun tumbuhan Urena
lobata di Sarasah Murai, Payakumbuh, hasil yang didapat yaitu:

Alkaloid -

Fenolik +

Flavonoid -

Saponin -

Terpenoid -

Steroid -

Tabel 1. Hasil uji fitokimia daun Urena lobata L.

Penggunaan Tradisional

1.
Berbagai ekstrak daun dan akar tanaman Urena lobata digunakan dalam
pengobatan kuno Afrika untuk mengobati penyakit seperti diabetes,
rematik, luka, gonore dan sakit gigi. 8

2.
Di Uganda, daun Urena lobata atau dikenal juga dengan akimuj ngibaren
digunakan untuk pengobatan anaplasmosis dan diperoleh dengan cara
dekoksi. 10

3.
Sedangkan di Nigeria, Urena lobata juga digunakan sebagai obat tradisional
untuk diabetes.11

Bioaktifitas
1. Antioksidan dan sitotoksis
Daun Urena lobata berkhasiat sebagai antoksidan dan agen
sitotoksik. Ekstrak methanol dari daun Urena lobata sebanyak 150 g/ml
jika dibandingkan dengan IC50 dari standar asam askorbat, memiliki potensi
yang sama sebagai anti radikal bebas.5
Khasiat antioksidan juga diperoleh dari ekstrak methanol dan
ekstrak aqueous Urena lobata. Pada konsentrasi 100 g/ml dapat
menghambat radikal bebas sebesar 93,47%. Sedangkan pada ekstrak
aqueous dengan konsentrasi 100% hanya menghambat radikal bebas
sebesar 7,75%.12
Aktivitas Urena lobata sebagai agen sitotoksis dilihat dari bebagai
konsentrasi. Sampel dengan konsentrasi 1,56 g/ml yang diujikan pada 20
ekor udang air asin napulii menunjukkan persen mortalitas nol. Sedangkan
pada udang air asin napulii yang diberikan sampel dengan konsentrasi 200
g/ml menunjukkan mortalitas 100%.5
2.
Antiragi
Triterpenoid saponin, yaitu lematoside-S dari Urena lobata L
memiliki potensi sebagai antiragi. Daun bubuk U. lobata diekstraksi dengan
etanol 80% dan fraksinasi lebih lanjut dilakukan dengan panduan diameter
zona hambat terhadap S. Cerevisiae. Pada konsentrasi 10 mg / mL, ekstrak
kasar menunjukkan diameter zona hambat 15 mm terhadap S. cerevisiae.13
3. Antifertlitas
Ekstrak akar Urena lobata pada konsentrasi 62,5% (dosis rendah)
dan 43,8% (dosis tinggi) menunjukkan penurunan ketahanan hidup sperma
yang diuji pada tikus jantan. Akar Urena lobata secara reversible
menghambat spermatogenesis yang menunjukkan aktivitas antifertilitas dan
secara tradisional digunakan sebagai alat kontrasepsi pria.2
4. Antidiabetes
Ekstrak etanol dari daun Urena lobata menunjukkan aktivitas DPP-
4I yang lebih kuat daripada ekstrak air daun U. lobata dengan nilai IC50
berturut-turut yaitu 1.654,64 g/ml dan 6.489,88 g/ml. Metabolit aktif dari
U. lobata yang berkhasiat sebagai anti diabetes yaitu mangiferin,
stigmasterol dan -sitosterol.14
5. Antibakteri
Ekstrak methanol dari akar Urena lobata pada konsentrasi 125-1000
g/ml dapat digunakan untuk melawan bakteri Bacillus subtilis,
Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Micrococcus luteus,
Klebsiella pneumonia, Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Vibrio
cholera. Ekstrak methanol diperoleh dengan sokletasi dan dilarutkan dalam
1% DMSO.15
6. Antifungi
Ekstrak methanol dari Urena lobata dapat berperan sebagai
antibakteri dan antifungi terhadap Rhizoctonia solani pada konsentrasi 100
mg/ml dengan pengujian menggunakan metode disk difusi.16
DAFTAR PUSTAKA

1. Center For Aquatic and Invansive Plants. Urena lobata.


https://plants.ifas.ufl.edu/plant-directory/urena-lobata/chemical (diakses
tanggal 6 Mei 2017)
2. Dhanapal, R., J., Vijaya Ratna, Malaya, G., Sarathchanran. (2012).
Preliminary study on antifertility activity of Enicostemma axillare leaves
and Urena lobata root used in Indian traditional folk medicine. Asian
Pacific Journal of Tropical Medicine, 616-622.
3. Sandoval, J. S. Urena lobata (Caesar weed)
https://www.cabi.org/isc/mobile/datasheet/55771 (diakses tanggal 6 Mei
2017)
4. Nurrani, L., Supratman, T., Hendra, S. M. (2015). Kearifan Lokal
Pemanfaatan Dalam Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Sekitar Taman
Nasional Aketajawe Lolobata, Provinsi Maluku Utara. Balai Penelitian
Kehutanan Manado, 163-175.
5. Ali, S., Kazi O. F., Md. Aziz A. R., Md. Aslam H. (2013). Antioxidant And
Cytotoxic Activities Of Methanol Extract Of Urena Lobata (L) Leaves. The
Pharma Innovation Journal, 2, 9-14.
6. K, Anamika, & Mamman Daniel. (2014). Studies on The Taxonomic Status
of Urena Lobata and Urena Sinuata. Indian Journal of Applied Research,
4, 485-437.
7. Islam, M. T., & Mohammad, A. U. (2017). A revision on Urena lobata L.
International Journal of Medicine, 5(1), 126-131.
8. Singh, Dixa, & V. S. Singh. (2016). Isolation and Characterization of
Flavonoids in Urena lobata Leaves. European Journal of Medicinal Plants
11(1), 1-6.
9. Adewale, A. O., Akinpelu, A. D., Ogundaini, O. A., Obafemi, A. C. (2007).
Studies on antimicrobial, antioxidant and phytochemical analysis of Urena
lobata Leave extract. Journal of Physical and Natural Sciences, 1, 1-9.
10. Grade, J. T., John, R. S., & Patrick, V. D. (2009). Ethnoveterinary
knowledge in pastoral Karamoja, Uganda. Journal of Ethnopharmacology,
273-293.
11. Omonkhua, A. A., & Onoagbe, O. (2011). Evaluation of the long-term
effects of Urena lobata root extracts on blood glucose and hepatic function
of normal rabbits. Journal of Toxicology and Environmental Health
Sciences, 3, 204-213.
12. Mathappan, R & Umachigi, S. P. (2013). Antioxidant Activity of the
Methanolic and Aqueous Extracts of Urena lobata (Linn.) by DPPH
Method. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 1, 6-9.
13. Ling Gao, Xiao., Ying L., Jie W., Xiao Y. L., Kai Z., Yi N. H., Hong G., Bo
G., Zheng-Jun Xu. (2015). Discovery of a Potent Anti-Yeast Triterpenoid
Saponin, Clematoside-S from Urena lobata L. International Journal of
Molecular Sciences, 16, 4731-4743.
14. Purnomo, Y., Djoko, W. S., Sutiman, B. S., Mochamad, A. W. (2015). Anti-
diabetic potential of Urena lobata leaf extract through inhibition of
dipeptidyl peptidase IV activity. Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine, 5(8), 645-649.
15. Mazumder, U. K., Malaya. G., L. Manikandan, & S. Bhattacharya. (2001).
Antibacterial activity of Urena lobata root. Fitoterapia, 72, 927-929.
16. Goun, E., G. Cunningham, D. Chu, C. Nguyen, D. Miles. (2003).
Antibacterial and antifungal activity of Indonesian ethnomedical plants.
Fitoterapia, 76, 592596.

Anda mungkin juga menyukai