PENERAPANTATAKELOLA
BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYATSYARIAH
(POJKTATAKELOLABPRS)
CAKUPANPENERAPANTATAKELOLABPRS
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
Hubungan -
Dilarang bagi mayoritas anggota Direksi dan Dekom
keluarga/semenda s.d
derajat kedua dengan
anggota Direksi dan/atau
anggota Dekom lain
Independensi Dilarang memiliki saham≥25% Cooling off Direksi, PE,atau pihak -
modal disetor BPRS(secara lain menjadi KomisarisIndependen
sendiri/bersama-sama) minimal 1 tahun
(kecuali mantan Direksi dan PE
fungsi pengawasan yang telah
menjabat minimal 1 tahun)
Rangkap jabatan Dilarang sebagai anggota Maksimal pada 2 perusahaan Maksimal sebagaiDPS
Direksi, Dekom, DPS, atau PE, sebagai Dekom BPR/BPRSdan/atau pada 4 LKSlain
tidak termasuk pengurus Direksi, Dekom, dan/atau PE
organisasi/lembaga nonprofit nonbank, tidak termasuk pengurus
organisasi/ lembaga nonprofit
Dilarang memanfaatkan BPR Suntuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang
dapat i keuntunganBPRS
merugikan/mengurang tau menerima keuntungan pribadi dari BPRS selain yang
Dilarang mengambil
dan/a ditetapkan RUPS
Direksi wajib:
melakukan pengelolaan BPRSsesuai kewenangan dan tanggung jawab Direksi dengan memenuhi prinsip
kehati-hatian dan Prinsip Syariah
menerapkan Tata Kelola yang baik dalam setiap kegiatan usaha BPRSpada seluruh tingkatan/jenjang
organisasi
menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari SKAI, PEfungsi audit intern, auditor ekstern, hasil
pengawasan Dekom, DPS,OJK, dan/atau otoritas lain yang berwenang
memastikan pemenuhan jumlah sumber daya manusia yang memadai
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS
mengungkapkan kepada pegawai mengenai kebijakan BPRSyang bersifat strategis di bidangkepegawaian
menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dekom dan DPS
Direksi dilarang:
• memberikan kuasa umum yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada
pihak lain
• menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan.
Larangan tersebut dikecualikan untuk penggunaan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa profesional
sebagai konsultan, yang memenuhi persyaratan:
a. untuk proyek bersifat khusus;
b. didasarkan pada perjanjian yang jelas; dan
c. konsultan merupakan Pihak Independen dan memiliki kualifikasi.
Otoritas Jasa Keuangan 8
PENGATURAN LAIN BAGI DEWAN DIREKSI DANDPS
Dekom wajib:
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Tata Kelola yangbaik
memastikan penerapan Tata Kelola yang baik terselenggara dalam setiap kegiatan usaha BPRSpada seluruh
tingkatan/jenjang organisasi
melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi
mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategisBPRS
memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan/atau rekomendasi dari SKAI, PEfungsi audit
intern, auditor ekstern, hasil pengawasan Dekom, DPS, OJK,dan/atau otoritas lain yangberwenang
melaporkan kepada OJKmaksimal 10 hk sejak pelanggaran ketentuan di bidang keuangan dan perbankan serta
terdapat keadaan/perkiraan keadaan yang dapat membahayakankelangsungan usaha BPRS
memastikan bahwa Komite-komite menjalankan tugas secaraefektif
menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabsecara optimal
Dekom dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan operasional BPRS,kecuali terkait dengan
penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lainsesuai ketentuan
DPSwajib:
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan Tata Kelola yang baik
memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan BPRSagar sesuai Prinsip Syariah
menyampaikan laporan hasil pengawasan DPSsecara semesteran, maksimal akhir Agustus (semester I) dan
akhir Februari (semester II)
menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal
Otoritas Jasa Keuangan 9
Komite-komite
1 orang Pihak
1 orang Pihak
Independen di 1 orang
Independen di
bidang komisaris
bidang keuangan
keuangan/
syariah
akuntansi
1 orang Pihak 1 orang Pihak
Independen di Independen di
1 orang Pejabat
bidang hukum/ bidang Eksekutif SDM
perbankan manajemen
syariah risiko
• Persyaratan anggota memiliki integritas dan reputasi keuangan yangbaik
• Anggota Direksi dilarang menjadi anggota seluruh komite
• Ketua Komite dilarang merangkap jabatan sebagai ketua komite pada >1 komitelain
• Pihak Independen sebagai anggota komite dapat merangkap jabatan pada komite lain dengan persyaratan tertentu
• Mayoritas anggota komite adalah Komisaris Independen dan PihakIndependen
• Wajib memiliki pedoman dan tata tertib kerja Komite (minimal pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat)
Otoritas Jasa Keuangan 11
TUGASDAN TANGGUNG JAWABKOMITE
• Berhalangan
sementara >10 sd. 90
Penggantian Penggantian
• Berhalangan tetap
hk berturut-turut Sementara Tetap
• Mengundurkan diri
• Dilaporkan kepada
OJKmaksimal 10 hk
• Habis masa
setelah penggantian jabatannya
sementara dilakukan
Menunjuk Pejabat
Membentuk Satuan
Eksekutif fungsi
Kerja Kepatuhan
kepatuhan
Modal Inti Modal Inti
≥50 Miliar <50 Miliar
Dalam rangka
membantu
pelaksanaan
tugas Direktur
Kepatuhan
POJKRencana Bisnis
Kewajiban penyusunan Rencana Bisnis BPRS BPRdan BPRS
No.37/POJK.03/ 2016
Pelaporan Intern
BPRSwajib memastikan
Benturan Kepentingan
ketersediaan dan Tata Kelola Remunerasi
kecukupan pelaporan BPRS harus memiliki dan menerapkan
intern yang didukung kebijakan intern serta sisdur penyelesaian BPRS wajib memiliki kebijakan
benturan kepentingan remunerasi secara tertulis bagi
oleh sistem informasi
manajemen yang Anggota Direksi, Dekom, dan PEdilarang Direksi, Dekom, DPS,dan pegawai
memadai mengambil tindakan yang dapat yang paling sedikit memuat skala
merugikan/mengurangi keuntungan BPRS remunerasi berdasarkan tingkat
Anggota Direksi, Dekom, dan PE yang dan jabatan dan komponen
memiliki benturan kepentingan wajib remunerasi
mengungkapkan benturan kepentingan
dalam setiap keputusan
• Laporan • Laporan
Laporan Kepatuhan
Wajib disampaikan kepada pemegang saham, OJK, dan asosiasi BPRSserta stakeholders lain melalui
media internal BPRS
Wajib dipublikasikan pada situs web BPRS(bagi BPRSyang telah memiliki situsweb)
Hasil self
Kertas kerja self
assessment
assessment terdiri
berupa nilai
dari 11 cakupan Ketentuan
dan peringkat
Wajib Terdiri dari penerapan tata lebih lanjut
komposit
disampaikan kertas kerja kelola yang terbagi diatur dalam
serta uraian
minimal dan hasil self dalam struktur dan Surat Edaran
mengenai
1x/tahun assessment infrastruktur tata Otoritas Jasa
root cause,
kelola, proses Keuangan
action plan,
penerapan, dan
dan target
hasil penerapan
waktu
Realisasi Rencana Tindak Maksimal 31 Juli (Semester I) dan 31 Januari (Semester II)
Laporan Kepatuhan Laporan pokok-pokok pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan
Maksimal 31 Maret (tahunan)
Laporan khusus penyimpangan kebijakan dan/atau keputusan Direksi
Maksimal 10 hk sejak penyimpangan ditemukan (insidentil)
Laporan Penerapan Tata Kelola Penyampaian laporan dan publikasi di situs web (jika ada)
Maksimal 31 Maret (tahunan)
Peningkatan
Penurunan Modal Inti
Modal Inti
Modal Inti menjadi Modal Inti menjadi sehingga mengakibatkan
≥ Rp80 M > Rp50 M s.d. Rp80M perubahan pemenuhan
ketentuan, tetap memenuhi
• selama 6 bulan berturut-turut setelah tanggal 31 Des ketentuan berdasarkan modal
2021 inti sebelum terjadinya
• wajib telah memenuhi masing-masing ketentuan penurunan modal inti
struktur organisasi berdasarkan modal inti yang baru
maksimal 1 tahun setelah modal inti meningkat
selama 6 bulan berturut-turut
Terdiri dari Sanksi Penerapan Tata Kelola dan Sanksi Pelaporan, sebagai berikut:
POJKTata Kelola BPR Posisi laporan penerapan tata Sanksi pelanggaran Posisi laporan penerapan tata
terbit dan berlaku kelola yang pertama kali pemenuhanstruktur kelola yang pertama kali
disampaikan kepada OJK organisasi mulai disampaikan kepada pihak lain
berlaku dan di-upload pada website BPRS
POJKTata Kelola BPRS Posisi laporan penerapan tata Batas waktu Posisi laporan rutin Posisi laporan
terbit dan berlaku kelola yang pertama kali pemenuhan fungsi kepatuhan, fungsi penerapan tata
disampaikan kepada OJK strukturorganisasi audit intern, laporan kelola yang pertama
penerapan tata kelola, kali disampaikan
BPRS dan laporan self kepada pihak lain
assessment yang dan di-upload pada
pertama kali website BPRS
disampaikan kepada OJK
Pengaturan Pelaksanaan Tugas danTanggung Surat Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan DPS
Jawab DPS
Kertas Kerja Pengawasan DPSTerhadap Pengembangan Produk &
Aktivitas Baru BPRS
Pengaturan Penilaian Sendiri (Self
Assessment) Terhadap Penerapan Tata Kelola
Kertas Kerja Pengawasan DPSTerhadap Kegiatan Usaha BPRS
Pengaturan Laporan Penerapan Tata Kelola Risalah Rapat Pembahasan Hasil Pemeriksaan DPS
Pengangkatan,
pemberhentian, Laporan pokok-
dan/atau Pedoman kerja, pokok
Pelaksanaan pelaksanaan
fungsi pengunduran diri sistem, dan Laporan
tugas anggota
kepatuhan anggota Direksi prosedur khusus
Direksi yang
pada BPRS yang kepatuhan
membawahkan membawahkan
fungsi kepatuhan fungsi kepatuhan
Merupakan ketentuan pelaksanaan yang secara khusus mengatur struktur organisasi fungsi audit intern
BPRS serta laporan pelaksanaan fungsi audit intern. Rancangan SEOJK ini juga melampirkan pedoman
standar pelaksanaan fungsi audit intern dengan struktur sebagaiberikut:
Struktur
Latar Ruang Hubungan
organisasi,
belakang lingkup audit intern Dokumentasi
fungsi, Pelaksanaan
dan pekerjaan dengan sistem dan
tugas dan audit
kajian audit pengendalian administrasi
tanggung
umum intern intern
jawab