DIADAKAN OLEH :
1 JULI 2021
DAFTAR ISI
Pengantar
saham
VI : Surat Wasiat
Pengantar
Semua ahliwaris harus hadir tidak bisa pakai kuasa, harus membuat
pernyataan dengan berani disumpah, akta ini menampung keterangan
bagaikan orang memberi kesaksian di Pengadilan hingga disebut dengan
berani disumpah menyatakan dengan sebenar-benarnya. Informasi yang
tidak ada dusta dan terbukti dengan dokumen2 yang menjamin akta
Notaris tidak menimbulkan masalah. Maka selain para ahliwaris,
dibutuhkan keterangan yang diperkuat oleh 2 (dua) orang saksi yang
bukan sembarang saksi tetapi bisa beri keterangan sebagai saksi yang
berani disumpah karena benar mengenal, mengalami peristiwa2 kehidupan
Pewaris sejak muda sampai dengan menikah, ber anak sampai meninggal.
Maka yang baik jadi saksi adalah para saudara kandung dari almarhum
(keluarga dekat) yang usianya tidak lebih muda lebih dari 18 tahun supaya
usia sebaya dan terus sampai dengan Pewaris meninggal tetap berkontak
dengan Pewaris, mengalami langsung kehidupan Pewaris dan mengenal
anggota keluarganya dan lain-lain.
Pada masa ini juga seringkali diminta untuk membuat SKW bagi Warga
Negara Indonesia Pribumi Kristen yang mempunyai kesamaan azas
monogami dalam pernikahan sehingga mempunyai banyak kesamaan
dengan Warga Negara Indonesia yang tunduk pada KUHPerdata
(keturunan Eropah dan Timur Asing Tionghoa). Selain itu bila diminta oleh
Instansi2 seperti Bank, Maskapai Asuransi dan lain-lain, Notaris bisa juga
diminta membuat SKW untuk orang2 Pribumi Kristen. Sangat besar
kemungkinan karena sampai saat ini masih banyak keluhan2 adanya
perbedaan cara membuat SKW Notaris dan fatwa waris bagi orang2
penduduk Indonesia Pribumi yang cukup dengan fatwa waris dari
Kelurahan sering tidak tepat karena tidak memperhatiakn ada wasiat atau
tidak dan sering dimanfaatkan untuk mengurangi jumlah ahliwaris tanpa
saksi2 yang cenderung menimbulkan banyak sengketa.
Notaris dengan kerja yang penuh ketelitian dan berintegritas tinggi adalah
pihak/instansi yang terpercaya dapat membuatkan SKW yang dibutuhkan
yang terjamin kebenarannya dan tidak memihak, apa adanya sesuai fakta-
fakta dan ketentuan Undang-Undang. Maka di masa2 yang akan datang
tidak tertutup kemungkinan bahwa kepada Notaris akan diserahi tugas juga
membuat SKW bagi Pewaris2 yang bukan hanya Golongan Eropah +
Timur Asing Tionghoa tetapi juga akan besar kemungkinan menjadi
pembuat SKW yang secara nasional berwenang untuk semua
warganegara, untuk itu Notaris harus bersiap selalu meningkatkan ilmu
juga hukum waris menurut Hukum Islam yang suatu waktu mungkin lebih
tepat bila dibuat oleh Notaris.
KETERANGAN WARIS
II. Bagi ahli waris yang telah meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris :
1. Akte Kematian;
2. Akte Kelahiran;
3. Surat Ganti Nama;
4. S B K R I atau W N I;
5. Kartu Keluarga
6. Jika telah memiliki anak, apakah ada anak dari perkawinan yang sah menurut
hukum atau mengakui sah seorang anak luar kawin? Jika ada, dibutuhkan
data-data anak-anak yang telah dilahirkan tersebut yaitu data-data pada point
B. I. tersebut di atas.
b. yang menikah lebih dari 1 x dan ada anak2 dari perkawinan yang
berbeda, semua anak sah berhak sama namun ada yang dewasa
dan yang belum dewasa;
A ……………….
B ……………….
C ……………….
Untuk mendapat hak dari wasiat seseorang harus hidup pada saat
pewasiat meninggal, bila tidak hidup ia tidak dapat wasiat itu (wasiat
untuknya tidak berlaku) dan barang yang disebut masih milik pewasiat
saat ia meninggal.
Bila suami isteri mau membuat akte wasiat, masing-masing satu akte.
Misal : suami pembuat akte mengangkat isterinya sebagai satu-satunya
ahliwaris dan dalam akte lain, si isteri membuat wasiat mengangkat suami
sebagai satu-satunya ahliwaris.
Bila orangtua ayah/ibu memiliki beberapa anak sah ada yang Warga
Negara Indonesia dan WNA, tidak boleh memberi hibah wasiat berupa
tanah Sertipikat Hak Milik/Hak Guna Bangunan kepada WNA (melanggar
UUPA Pasal 26 akte batal, tanah jatuh kepada negara, baik hibah
maupun jual beli kepada orang yang bukan Warga Negara Indonesia
tunggal). Hanya boleh kepada WNI saja. Untuk harta lainnya boleh.