Kajian Isu HMJ Hukum Tata Negara UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Serang, Jum’at 24 Sep 2021
ZULPIKAR Desa
UU. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1 ayat 1 : Desa
adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demokrasi Desa Gani Nur Pramudyo : (Demokrasi dalam Kehidupan Masyarakat Desa) “Demokrasi desa merupakan salah satu wujud demokrasi yang sederhana di Indonesia, partisipasi masyarakat desa dalam musyawarah mufakat, gotong royong menjadi cermin atau budaya di desa tersebut yang menjadikan ciri khas tersendiri” Lanjutan : Setyo Nugroho Dalam Demokratisasi dan tata pemerintahan dalam konsep desa dan kelurahan : “Asas kedaulatan rakyat diimplementasikan dalam sistem pemerintahan desa, baik desa pada umumnya sesuai dengan ketentuan undang-undang tentang desa, maupun desa adat yang mengatur kehidupan mereka berdasarkan adat istiadat setempat sebagaimana diatur dalam Pasal 107 undang-undang tentang desa, yang menjadikan desa sebagai tatanan pemerintahan terendah yang demokratis” Penerapan Kedaulatan Rakyat di Desa
Penerapan kedaulatan rakyat diwujudkan dalam beberapa
hal : Pertama, menegaskan bahwa pemilihan kepala desa secara langsung oleh warga desa yang dimulai dari tahap pencalonan melalui penjaringan dan penyaringan calon kepala desa oleh panitia pemilihan, berlanjut pada proses pemungutan suara, dan penetapan kepala desa. Kedua, pembentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis. Pemilihan Kepala Desa Dasar : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 112 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA Lanjutan Permendagri No. 72 Tahun 2020 Pasal 5 (1) Bupati/wali kota membentuk panitia pemilihan di kabupaten/kota yang ditetapkan dengan keputusan bupati/wali kota. Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Desa
Dasar : PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 29 TAHUN
2019 TENTANG PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA DESA
Pasal 8 (1) Panitia Pengawas Pemilihan Kepala Desa
adalah panitia yang bersifat lintas, dibentuk dan ditetapkan dengan Keputusan Camat. (2) Pembentukan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sebelum pendaftaran bakal calon Kepala Desa dan tugasnya berakhir 14 (empat belas) hari setelah pengucapan sumpah atau janji Kepala Desa terpilih. Lanjutan : (4) Panitia Pengawas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Memperlakukan calon Kepala Desa secara adil dan setara;
b. Mengawasi secara aktif semua tahapan penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa; c. Menerima laporan pelanggaran sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan pemilihan Kepala Desa; d. Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa; e. Meneruskan temuan dan laporan yang tidak dapat diselesaikan Panitia Pengawas kepada instansi yang berwenang; f. Menyampaikan laporan secara tertulis kepada camat atas pelaksanaan tahapan pemilihan. SEKIAN TERIMA KASIH
“Mari LEBIH Berdayakan Masyarakat
Dalam Berdemokrasi mulai dari hal terkecil, dan dari lembaga terkecil serta SEKARANG JUGA”