Anda di halaman 1dari 37

Coffee Morning Departemen PerlindunganKonsumen Jakarta, 12 Maret2019

Penegakan Disiplin Pelaku Pasar


Sektor Jasa Keuangan
Agenda

01 Landasan Hukum 02 Definisi Market Conduct

Model Pengawasan Market


03 Conduct di Dunia
04 Penegakan Disiplin Pasar oleh
OJK

Pedoman Iklan Produk dan


05 Layanan Jasa Keuangan
Landasan Hukum
Landasan Hukum

Pasal 29
Pelayanan Pengaduan yang dilakukan
Pasal 1 oleh OJK

Pasal 4 Pasal 30
Salah satu tujuan OJK adalah Kewenangan OJK dalam melakukan
melindungi kepentingan konsumen pembelaan hukum
dan masyarakat Undang-Undang No. 21
Tahun 2011 Tentang
Otoritas Jasa Keuangan

Pasal 10 Pasal 31
Terdapat satu ADK yang membawahi Ketentuan lebih lanjut mengenai
Bidang Edukasi dan Perlindungan perlindungan konsumen diatur dalam
Konsumen POJK

Pasal 28
Penjelasan Umum UU 21/2011
Kewenangan OJK dalam pencegahan
kerugian konsumen dan masyarakat tentang OJK
Definisi Market Conduct
Definisi Market Conduct

Cara PUJK mendesain Kepatuhan PUJK elemen pengaturan dan Perilaku Pelaku Usaha
produk dan layanan terhadap hukum antara pengawasan yang Jasa Keuangan (PUJK)
serta mengedepankan lain penjualan, marketing, berfokus pada perilaku dalam mendesain,
itikad baik kepada dan layanan serta sebagai upaya mitigasi menyusun dan
konsumen dan perlakukan yang adil praktik penyalahgunaan menyampaikan informasi,
terhadap konsumen wewenang oleh PUJK dan menawarkan, membuat
masyarakat
sesuai dengan undang- transparansi produk dan perjanjian atas produk
undang dan ketentuan layanan yang baik kepada dan/atau layanan serta
yang berlaku konsumen penyelesaian sengketa dan
penanganan pengaduan

Alliance for Financial


World Bank, 2013 Inclusion, 2016
Campbell, 2011 OJK, 2013

Sumber:
1. Alliance for Financial Inclusion; 2016; Market Conduct Supervision of Financial Services Providers : A Risk Based Supervision
Framework www.afi-global.org.
2. Campbell, N; 2011; Market Conduct from a Company Perspective; Symetra Life Insurance Company.
3. World Bank, 2013
4. POJK No. 1/POJK.07.2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
Mengapa Market Conduct Diperlukan ?

Tujuan Pengawasan
Market Conduct :
Implementasi Pengawasan
Risiko Perlindungan Konsumen
Perlindungan Konsumen yang efektif
yang saat ini terjadi :
dan selaras, guna meningkatkan
kepercayaan PUJK (level playing field) 1. Iklan Produk Jasa Keuangan
dan konsumen (market confident) guna yang tidak akurat, tidak jelas dan
mencapai stabilitas sistem keuangan menyesatkan
2. Perjanjian Baku produk Jasa
Keuangan yang tidak sesuai
dengan prinsip Perlindungan
Konsumen
3. Adanya perilaku PUJK yang
meresahkan saat melakukan
penagihan kewajiban konsumen
4. Kebocoran keamanan dan
kerahasiaan data konsumen
dengan tujuan tertentu
Perkembangan Pendorong Utama Risiko
Lingkungan Terhadap Konsumen

Perilaku dan Pengambilan


01 Keputusan Konsumen
Teknologi
Kebijakan
Ekonomi &
dan
pasar 02 Model Bisnis, Strategi &
Peraturan
Kesehatan Keuangan PUJK

Literasi Struktur
Keuangan Potensi pasar
03 Risiko Perlindungan
Konsumen
Risiko bagi
Konsumen
Perilaku
04 Integritas Pasar
Praktis, Budaya &
Jalan Pintas insentif
& Bias

Konflik
05 Kompetisi yang Efektif
Asimetri
Informasi kepentingan
Model Pengawasan Market Conduct di Dunia
Model Pengawasan Market Conduct di Dunia
Twin Peaks Internal Twin Peaks

AUSTRALIA : MALAYSIA :
Pru : Aust Prudential Regulation Authority (APRA) Bank Negara Malaysia (BNM)
MC : Australian Securities and Investment
Commission (ASIC)

SINGAPORE :
Monetary Authority of Singapore (MAS)
UNITED STATES of AMERICA:
Pru : Federal Reserve System (FEDRES), Office of
Comptroller of Currency (OCC), etc.
MC : Consumer Financial Protection Bureau (CFPB) PHILIPPINES :
and specialized sector supervisors/agencies Central Bank of the Philippines (BSP)

ARGENTINA :
UNITED KINGDOM :
Central Bank of Republic of Argentina (BCRA)
Pru : Prudential Regulation Authority (PRA)
MC : Financial Conduct Authority (FCA)

BRAZIL :
Central Bank of Brazil (BACEN)

FRANCE :
Pru : Autorité de contrôle prudentiel et de SWEDEN :
résolution(ACPR) Financial Supervisory Authority
MC : Autorité des marchés financiers (AMF) (Finansinspektionen)

Source: CGAP: Implementing Consumer Protection in Emerging Markets


*Pru = Prudential; MC=Market Conduct and Developing Economies
Contoh Pelaksanaan Pengawasan Market Conduct/Wilayah ASEAN

Bank Negara Malaysia Bank of Thailand


MALAYSIA Consumer and Market Financial Consumer THAILAND
Conduct Department Protection dan Market
Conduct Department

Monetary Authority
Singapore Autoriti Monetari
BRUNEI
SINGAPORE Market Conduct Brunei Darussalam
Investigations Division and Financial Consumer Issue DARUSSALAM
Enforcement Departement Unit

Bangko Sentral NG
Otoritas Jasa Keuangan
Pilipinas
FILIPINA Bidang Edukasi dan INDONESIA
Financial Consumer
Perlindungan Konsumen/
Protection Department
Dept. Perlindungan
Konsumen/Direktorat Market
Conduct:

Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Laos belum melaksanakan pengawasan market conduct
Penegakan Disiplin Pasar yang Dilakukan oleh OJK
Hasil yang Diharapkan dari Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
Right advice & response
Right culture Ketika konsumen menerima saran,
Konsumen yakin bahwa mereka saran tersebut sesuai dan
berurusan dengan PUJK yang mempertimbangkan keadaan mereka.
memiliki perlakuan adil terhadap PUJK juga memberikan respons yang
konsumen - budaya kerja PUJK masuk akal dan efektif terhadap
pengaduan.

Right targeting Right delivery


Produk dan layanan yang dipasarkan Konsumen menerima produk yang
dan dijual di pasar ritel dirancang untuk berfungsi dan layanannya memiliki
memenuhi kebutuhan kelompok standar yang dapat diterima dan
konsumen yang diidentifikasi dan sesuai dengan harapan.
sesuai dengan yang ditargetkan

Right post-sale treatment


Right information
Konsumen tidak menghadapi
Konsumen diberikan informasi yang hambatan purnajual yang tidak masuk
jelas dan selalu diberi informasi akal yang dipaksakan oleh PUJK
sebelum, selama dan setelah penjualan dalam mengganti produk, beralih
PUJK, mengajukan klaim, atau
menyelesaikan sengketa
Contoh Kasus Pelanggaran Pelaku Usaha Jasa
Keuangan Terhadap Ketentuan Perlindungan
Konsumen di Indonesia

Sektor Perbankan Sektor IKNB

1. Praktik Tidak Transparan 1. Praktik Pemasaran Oleh


dalam Pencantuman Mantan Pegawai Perusahaan
Klausula Baku
2. Praktik Penyalahgunaan Dana
2. Praktik Tidak Konsisten Angsuran Nasabah
dalam Pencantuman
3. Praktik Penawaran Produk Unit
Klausula Baku
Link dengan iming-iming Imbal
Hasil yang Tinggi
Sektor Pasar Modal

1. Praktik Penawaran Produk Pasar Modal


yang menyesatkan oleh Bank dan Tidak
Terdaftar
2. Praktik Misconduct Anggota Direksi
Pedoman Iklan Produk dan
Layanan Jasa Keuangan
Definisi Iklan
• Iklan Langsung
Iklan yang mengandung unsur promosi produk
dan/atau layanan tertentu yang publikasinya Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat,
diprakarsai sendiri oleh PUJK Perusahaan Efek, Penasihat Investasi,
Bank Kustodian, Dana Pensiun,
Perusahaan Asuransi, Perusahaan
• Iklan Tidak Langsung Reasuransi, Lembaga Pembiayaan,
Iklan yang mengandung unsur promosi produk Perusahaan Gadai, Perusahaan
Penjaminan, danPenyelenggara Layanan
dan/atau layanan PUJK tertentu yang Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
publikasinya diprakarsai oleh pihak ketiga yang Informasi baik yang melaksanakan
bekerja sama dengan PUJK, baik dengan kegiatan usahanya secara konvensional
maupun secara syariah.
dan/atau tanpa keterlibatan PUJK dalam
pendanaan iklan.

Definisi PUJK
Jujur
Akurat sesuai dengan
berdasarkan kejelasan referensi NORMA DASAR keadaan sebenarnya
yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif

Tidak Menyesatkan
informasi yang tidak
Jelas menimbulkan perbedaan
informasi yang disampaikan penafsiran antara konsumen
secara lengkap,antara lain dan/ atau masyarakat
terkait manfaat,biaya,risiko, dengan PUJK terhadap
serta syarat dan ketentuan ketentuan yang dimuat
berlaku dalam iklan
PEDOMAN IKLAN JASA KEUANGAN
Sebagai guide-line dalam menyusun iklan
sesuai ketentuan
Kriteria Iklan
Akurat Jelas Tidak Menyesatkan

• Bahasa Mudah Dipahami • Penggunaan kata “gratis”


• Penggunaan Kata Superlatif •
• Kelengkapan Informasi dan Penggunaan Kata Berlebihan
• Kinerja Masa Lalu dan Proyeksi • Kesaksian Konsumen dan Anjuran
Pencantuman Tautan
Kinerja •
• Mencantumkan logo OJK dan Proses yang sesuai dengan
• Penggunaan Data Riset
penyataan “PUJK terdaftar dan prosedur dan penawaran yang
diawasi oleh Otoritas Jasa tidak menyesatkan
Keuangan” • Pemeran Iklan
• Informasi mengenai produk dan/atau • Tampilan Uang
layanan syariah juga • Kompetisi Secara Sehat
memperhatikan ketentuan yang • Penggunaan Istilah
berdasarkan prinsip syariah. • Klaim Halal
• Tanda Asterisk • Pemasaran tidak semata-mata
• Janji Pengembalian Uang berdasarkan hadiah/ bonus/poin.
• Ketersediaan hadiah
Terima Kasih

Direktorat Market Conduct


Departemen Perlindungan Konsumen
2019
Dasar Hukum Pelaksanaan

UU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG


OTORITAS JASA KEUANGAN

Pasal 1 Pasal 4
Konsumen adalah pihak-pihak yang menempatkan OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan
dananya dan/atau memanfaatkan pelayanan yang kegiatan di dalam sektor jasa keuangan :
tersedia di Lembaga Jasa Keuangan antara lain a. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan
nasabah pada Perbankan, pemodal di Pasar Modal, akuntabel;
pemegang polis pada Perasuransian, dan peserta b. mampu mewujudkan sistem keuangan yang
pada Dana Pensiun, berdasarkan peraturan tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
perundang-undangan di sektor jasa keuangan c. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan
masyarakat.
Dasar Hukum Pelaksanaan

UU NOMOR 21 TAHUN 2011


TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 10 e. seorang Kepala Eksekutif Pengawas
(1) OJK dipimpin oleh Dewan Komisioner. Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
(2) Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
bersifat kolektif dan kolegial. merangkap anggota;
(3) Dewan Komisioner beranggotakan 9 (sembilan) orang f. seorang Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
anggota yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden. g. seorang anggota yang membidangi edukasi
(4) Susunan Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud pada dan perlindungan Konsumen;
ayat (3) terdiri atas : h. seorang anggota Ex-officio dari Bank Indonesia
a. seorang Ketua merangkap anggota; yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank
b. seorang Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik Indonesia; dan
merangkap anggota; i. seorang anggota Ex-officio dari Kementerian
c. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Keuangan yang merupakan pejabat setingkat
merangkap anggota; eselon I Kementerian Keuangan.
d. seorang Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal (5) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud
merangkap anggota; pada ayat (4) memiliki hak suara yang sama.
Dasar Hukum Pelaksanaan

UU NOMOR 21 TAHUN 2011


TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN
BAB VI
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN MASYARAKAT Pasal 29
Pasal 28 OJK melakukan pelayanan pengaduan Konsumen yang
Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK meliputi:
berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian a. menyiapkan perangkat yang memadai untuk
Konsumen dan masyarakat, yang meliputi: pelayanan pengaduan Konsumen yang dirugikan
a. memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat oleh pelaku di Lembaga Jasa Keuangan;
atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan b. membuat mekanisme pengaduan Konsumen yang
produknya; dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa Keuangan;
b. meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan dan
kegiatannya apabila kegiatan tersebut berpotensi c. memfasilitasi penyelesaian pengaduan Konsumen
merugikan masyarakat; dan yang dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa
c. tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor undangan di sektor jasa keuangan.
jasa keuangan.
Dasar Hukum Pelaksanaan

UU NOMOR 21 TAHUN 2011


TENTANG
OTORITAS JASA KEUANGAN
Pasal 30
(1) Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK 2. untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak
berwenang melakukan pembelaan hukum, yang yang menyebabkan kerugian pada Konsumen
meliputi : dan/atau Lembaga Jasa Keuangan sebagai
a. memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu akibat dari pelanggaran atas peraturan
kepada Lembaga Jasa Keuangan untuk perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
menyelesaikan pengaduan Konsumen yang (2) Ganti kerugian sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf
dirugikan Lembaga Jasa Keuangan dimaksud; b angka 2 hanya digunakan untuk pembayaran ganti
b. mengajukan gugatan: kerugian kepada pihak yang dirugikan.
1. untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik
pihak yang dirugikan dari pihak yang
menyebabkan kerugian, baik yang berada di Pasal 31
bawah penguasaan pihak yang menyebabkan Ketentuan lebih lanjut mengenai perlindungan
kerugian dimaksud maupun di bawah Konsumen dan masyarakat diatur dengan Peraturan
penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; OJK.
dan/atau
Dasar Hukum Pelaksanaan

Penjelasan Umum UU 21/2011 tentang OJK


Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan asas-asas sebagai berikut:
1. asas independensi, yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. asas kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan dan keadilan
dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan;
3. asas kepentingan umum, yakni asas yang membela dan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat serta memajukan
kesejahteraan umum;
4. asas keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak
diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan
golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;
5. asas profesionalitas, yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan
tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. asas integritas, yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam
penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan; dan
7. asas akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa
Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik
Contoh Iklan Salah

Dokumen ini merupakan draf, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dan tidak untuk disebarkan
Contoh Iklan Salah ABCD FINANCE
Iklan di atas merupakan KREDIT MOBIL
iklan yang diterbitkan
oleh PUJK. Dalam iklan PERSYA RATA N
tersebut belum
dicantumkan logo OJK. MUDA H

I N FOLE B I H LA N J UT :
W W W .A B C D F I N A N CE / K R E D I T M O B I L / I N F O

ABC D FI N AN C ET ERD AFT ARD AN D I AW ASI O L E H O


T O RI T AS JASA KEU AN G AN

Dokumen ini merupakan draf, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dan tidak untuk disebarkan
Contoh Iklan Salah
Menggunakan kata superlatif “Satu-satunya”

Dokumen ini merupakan draf, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dan tidak untuk disebarkan
Contoh Iklan Salah

Dokumen ini merupakan draf, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dan tidak untuk disebarkan
Contoh Iklan Salah
“Gratis hanya dengan
membuka tabungan
menawan senilai 100 juta”
tidak diperbolehkan, karena
konsumen harus membuka
tabungan baru terlebih
dahulu. Apabila konsumen
perlu melakukan suatu upaya
tertentu terlebih dahulu,
maka hal yang dijanjikan
tersebut merupakan hadiah,
bukan diberikan cuma-cuma.

Dokumen ini merupakan draf, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dan tidak untuk disebarkan
Contoh Iklan Salah
Iklan hanya mengedepankan pemberian hadiah tanpa ada penjelasan produk

Dokumen ini merupakan draf, tidak dapat dijadikan sebagai rujukan dan tidak untuk disebarkan
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Tidak Transparan
(Pasal 2a Peraturan OJK No. 1 POJK.07/2013)

“Bank mempunyai hak untuk Dalam perjanjian pembiayaan


multiguna, terdapat biaya asuransi

(PEMBIAYAAN & MODAL VENTURA)


menerima atau menolak,
membatalkan permohonan anda dan jiwa dan pengecekan BPKB yang
01 dibebankan kepada konsumen 03
atau suatu saat menutup hubungan
usaha dengan anda tanpa namun tidak dituliskan di dalam
PERBANKAN

menyebutkan alasan-alasannya.” perjanjian (dalam perjanjian biaya


asuransi dituliskan 0) namun
dibebankan kepada debitur.

IKNB
“Dalam hal Debitur melunasi
kreditnya sebelum jatuh tempo Dalam hal penarikan kendaraan
maka Debitur dikenakan biaya yang menjadi objek pembiayaan,
02 administrasi pelunasan PUJK tidak menuliskan mengenai
04
dipercepat sesuai dengan adanya pengenaan biaya
ketentuan Bank yang berlaku penarikan yang menjadi beban
pada saat pelunasan” debitur.
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Tidak Mengandung Prinsip Seimbang, Adil, dan Wajar


(Poin II.1 Surat Edaran OJK No. 13 POJK.07/2014)

“Debitur berjanji sanggup

(PEMBIAYAAN & MODAL VENTURA)


untuk tidak melakukan
01
pelunasan kredit terlebih
dahulu (pelunasan dipercepat)”
PERBANKAN

Pasal 4 Ayat 6 mengenai klausula


Kelalaian "Debitur meninggal
dunia diletakkan di bawah

IKNB
03
pengampunan................... akan
tetapi ahli waris debitur harus
bersedia atau bertanggung jawab
Meninggal dunianya debitur dianggap atas hutang debitur...................."
02 sebagai peristiwa kelalaian oleh Bank,
sehingga debitur harus tetap membayar
seluruh sisa hutang segera dan sekaligus
tanpa diperlukan somasi atau teguran
lebih lanjut (tanpa mendefinisikan
penyebab kematiannya)
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Klausula Eksonerasi/Eksemsi
(Poin II.3.a Surat Edaran OJK No. 13 POJK.07/2014)

“Konsumen tidak diperbolehkan


“Debitur dengan ini melepaskan, mengajukan tuntutan hukum

(PEMBIAYAAN & MODAL VENTURA)


03
01 membebaskan, dan akan berupa apapun juga (antara lain
memberikan ganti rugi kepada tuntutan ganti rugi) kepada
Bank atas setiap tuntutan dari Perusahaan dan Perusahaan
PERBANKAN

Debitur atau pihak ketiga lainnya dibebaskan dari segala


sehubungan dengan pelaksanaan tanggung jawab secara hukum
perjanjian ini.” akibat adanya perubahaan

IKNB
ketentuan”

“Debitur bersedia menerima "Sejak ditanda tanganinya akad ini dan


sanksi sesuai ketentuan yang nasabah telah memperoleh manfaat dari
02 04
berlaku di Bank dan bersedia penggunaan aset yang disewa, maka
melaksanakan langkah-langkah risiko atas aset tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab nasabah dan
yang ditetapkan oleh Bank.
dengan ini nasabah membebaskan
Debitur bersedia dituntut Perusahaan dari segala tuntutan
secara hukum oleh Bank baik dan/atau ganti rugi berupa apapun
pidana maupun perdata”. atas risiko tersebut"
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Penyalahgunaan Keadaan
(Poin II.3.b Surat Edaran OJK No. 13 POJK.07/2014)

(PEMBIAYAAN & MODAL VENTURA)


“Mengenai Syarat dan Ketentuan
ini dan segala akibatnya, Bank dan
01
Pemilik Rekening setuju untuk
memilih tempat kediaman hukum
PERBANKAN

yang telah dan secara umum pada


Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan di

IKNB
Jakarta”. “Pada beberapa sampel Perjanjian
Pembiayaan yang berasal dari
Kantor Cabang Surabaya, pilihan 03
hukum dan domilisi
menggunakan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan.”
“Debitur wajib menggunakan
02 Asuransi yang telah ditunjuk
oleh Bank”
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Pengalihan Tanggung Jawab atau Kewajiban PUJK kepada Konsumen


(Poin II.4.a Surat Edaran OJK No. 13 POJK.07/2014)

“Bank tidak bertanggungjawab "Debitur dengan ini menyatakan dan


01 terhadap penyelesaian berjanji……… bahwa apabila

(PEMBIAYAAN & MODAL VENTURA)


dokumen/surat atas barang debitur sudah menyelesaikan
yang dibeli dengan pembiayaan kewajiban pembayaran…….,
Murabahah” Debitur segera mengambil Buku
Pemilikan Kendaraan Bermotor
sesuai di Perjanjian maksimal 3
PERBANKAN

(tiga) hari kerja setelah tanggal 03

IKNB
pelunasan, Jika Debitur tidak
“Bank tidak memberikan jaminan mengambil... Debitur bersedia
apapun terkait penyelesaian dikenakan denda Rp. 50.000
pembangunan rumah atau unit (Lima Puluh Ribu Rupiah) per
02 apartemen/Rumah Susun yang BPKB/Bulan dan atau biaya lain
dibiayai dengan kredit Bank dan yang timbul sesuai ketentuan
tidak juga bertanggung jawab yang berlaku dan Kreditur tidak
terhadap perolehan dan/atau bertanggung jawab lagi atas
penyelesaian surat/dokumen BPKB yang tidak diambil tersebut
atas Rumah atau dan Debitur menyatakan
Apartemen/Rumah Susun yang membebaskan kreditur dari
dibeli dengan kredit Bank….” segala tuntutan hukum"
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Penolakan Pengembalian Uang Yang Telah Dibayarkan oleh


Konsumen
(Poin II.4.b Surat Edaran OJK No. 13 POJK.07/2014)

“Biaya yang telah dibayarkan


01 dimuka terkait perjanjian kredit
tidak dapat ditarik kembali
PERBANKAN

apabila perjanjian batal oleh


sebab apapun”

“Nasabah pembiayaan murabahah


02 terlebih dahulu telah menyetor Lorem ipsum dolor sit amet, nibh est. A magna maecenas, quam
uang muka ke rekening tabungan magna nec quis, lorem nunc..

Mudharabah ………Uang muka


tersebut menjadi milik Bank
apabila nasabah pembiayaan
membatalkan pembiayaan ini”.
Lorem ipsum dolor sit amet, nibh est. A magna maecenas, quam
magna nec quis, lorem nunc..
Hasil Penegakan Disiplin Pelaku Pasar
(Tema Perjanjian Baku)

Mengharuskan Konsumen Tunduk pada Ketentuan Sekarang dan Yang Akan Datang
(Poin II.4.f Surat Edaran OJK No. 13 POJK.07/2014)

“Debitur tunduk kepada peraturan

(PEMBIAYAAN & MODAL VENTURA)


01 umum pemberian kredit dan “Pasangan Usaha sanggup dan
kebiasaan-kebiasaan mengenai karenanya mengikat diri untuk
perjanjian kredit dan pemberian tunduk dan melaksanakan
PERBANKAN

kredit yang khususnya berlaku pada 03


semua ketentuan, syarat-syarat,
Bank serta peraturan-peraturan lain dan kebiasaan-kebiasaan yang
ataupun perubahan-perubahan berlaku pada Sarana mengenai

IKNB
yang ditetapkan oleh Bank, baik pemberian fasilitas pembiayaan,
yang telah ada maupun yang baik yang saat ini telah ada
akan ditetapkan kemudian hari.” maupun yang dikemudian hari
dinyatakan berlaku, sejauh
“Bank berhak mengadakan ketentuan-ketentuan, syarat-
perubahan, penambahan atau syarat, dan kebiasaan-kebiasaan
02 pembaharuan atas syarat-syarat tersebut……….”
umum dan atau syarat-syarat
khusus…………. Pemilik rekening
wajib mematuhi, tunduk, dan
terikat pada perubahan,
perbaikan atau tambahan
tersebut.”

Anda mungkin juga menyukai