Anda di halaman 1dari 3

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an

Hasil Analisa SWOT PT. Semen Padang


1.Analisis Strenght

 Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 5,24 juta ton semen pertahun
berlokasi di Indarung, Sumatera Barat.
 Memiliki 5 pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan
 Memiliki SDM yang kompetitif dan berkualitas. Perseroan memiliki keunggulan dalam Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidang perekayasaan teknis dan jasa konsultasi dalam
persemenan serta industri terkait.
 Memiliki jangkauan distribusi ke seluruh penjuru daerah pemasaran.
 Sarana promosi yang menyeluruh ke berbagai media.
 Memiliki sumber dana dari Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai salah satu BUMN di indonesia,
tentunya pemerintah akan membantu pendanaan bagi kegiatan operasional perusahaannya.

2. Analisis Weakness

 Kebijakan harga yang masih bergantung pada brain. Dimana ditentukan dari pergerakan harga setiap
hari.
 Terdapat perbedaan pendapat untuk penentuan harga semen per sak.

3. Analisis Opportunity

 Jumlah penduduk yang meningkat. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka secara
tidak langsung permintaan konsumen terhadap kebutuhan hidupnya atas suatu produk akan meningkat
pula
 Rencana Pembangunan pabrik baru. Pembangunan pabrik baru untuk mengantisipasi pertumbuhan
permintaan semen nasional dan untuk mempertahankan pangsa pasar karena perseroan telah
memaksimalkan utilasi pabriknya.
 Perkembangan teknologi. Dengan semakin canggihnya teknologi dan dapat memenuhi kebutuhan
manusia secara maksimal sehingga dalam pengolahan bahan baku membuat kuantitas produksi lebih
tinggi dan mutu yang lebih baik.
 Segmen pasar dari berbagai kalangan dan golongan, yaitu rumah tangga (>70%). Industri resimen,
industri pemakai bahan semen , dan kontraktor.

4. Analisis Threats

 Perkembangan politik yang tidak stabil. Hal ini dapat menyebabakan berkurangnya investor asing
yang akan menanamkan modalnya dan hilangnya kepercayaan untuk bekerja sama dengan Indonesia.
 Pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Indonesia sudah membaik dari tahun ke tahun dan tentunya
dapat berpengaruh pada perusahaan.
 Perkembangan politik yang tidak stabil. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya investor asing yang
Ian menanamkan modalnya dan hilangnya kepercayaan untuk bekerja sama dengan Indonesia.
 Suplai bahan baku batu kapur dari alam yang terbatas. Alam sangat berpengaruh terhadap pemenuhan
bahan baku di dalam kegiatan produksi perusahaan.

Identifikasi core competence Ancol

Core competencies adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki suatu perusahaan dibandingkan dengan
saingannya sehingga perusahaan tersebut mengkonsentrasikan dirinya pada "core competency" nya.
Bidang-bidang lain yang bukan core competency dari perusahaan ini dialihdayakan (outsourced).
Konsep kompetensi inti dipolerkan oleh Hamel dan Prahalad. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa
sumberdaya (resources) dan kemampuan (kapabilitas) merupakan kebutuhan dasar perusahaan untuk
merumuskan dan menerapkan strategi

Identifikasi core competence Ancol Berdasarkan Kriteria Kompetensi Inti


a. Kemampuan yang Bernilai (Valuable Capabilities)
Yaitu kemampuan yang memungkinkan perusahaan mampu memanfaatkan peluang dan atau
meminimalkan ancaman lingkungan eksternalnya.
Tahun 2005-2006, selain mengembangkan wahana permainan baru, juga merevitalisasi beberapa
gelanggang hiburan yang lama, saat ini di Ancol (dulu disebut Taman Impian Jaya Ancol) memiliki 28
wahana/gelanggang hiburan. Untuk membangun sebuah wahana anyar dibutuhkan nilai investasi minimal
Rp 60 miliar. Sementara itu, biaya pembangunan Ice World menyedot dana Rp 250 miliar.

b. Kemampuan yang Langka (Rare Capabilities)


Yaitu kemampuan yang hanya dimiliki sedikit pesaing, baik pesaing saat ini maupun pesaing yang akan
datang.
Tak sekadar wahana permainan, yang menjadi fokus PJA memoles kecantikan Ancol untuk menyedot
pengunjung. Bisnis lahan properti pun ditingkatkan dengan meghadirkan Marina Coast yang lokasinya di
pinggir pantai, dekat Puri Marina. Penggarapan kawasan seluas 6 hektare ini sudah rampung dan kini
dipasarkan kavling siap huni. Luas kavlingnya dari 300 m2 hingga 1.500 m2 dengan harga Rp 4,5
juta/m2. Total nilai investasi yang dibenamkan Rp 80 miliar dan dilakukan secara bertahap
c. Kemampuan yang Tidak Dapat Ditiru Secara Sempurna (Imperfectly Imitable Capabilities)
Yaitu kemampuan yang tidak mudah dikembangkan oleh perusahaan lain.
Selain merevitalisasi dan membangun proyek-proyek baru, PJA juga melakukan reklamasi pantai seluas
350 ha secara bertahap. Tahap pertama ditargetkan 60 ha (tapi baru selesai 28 ha, jadi sisa 32 ha)
diperkirakan menelan dana Rp 100 miliar. Total belanja modal yang kami anggarkan tahun 2005-2006
senilai Rp 325 miliar
d. Kemampuan yang Tidak Dapat Diganti (Nonsubstitutable Capabilities)
Yaitu kemampuan yang sulit disubstitusikan.
Strategi pemasaran Ancol selain beriklan di media, juga meluncurkan program Kereta Wisata Ancol
bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia
Saat ini komposisi kepemilikan saham PJA: Pemda DKI (68%), PT Pembangunan Jaya (17%), dan
masyarakat (15%)
Mengubah pola pikir, yakni dari bekerja dengan tenaga menjadi bekerja dengan hati. Maksudnya, dalam
bekerja tidak semata-mata mengejar target tugas, tapi juga melibatkan emosi untuk meraih hasil yang
optimal. Ada empat pokok milestone yang dilakukan: strategi inisiatif yang berkaitan dengan keuangan;
bisnis; SDM; pengembangan SDM itu sendiri. Dan soal SDM menjadi penekanan utama PJA.

Terima kasih

M.A Faishol Z 530002308

Anda mungkin juga menyukai