Nama Kelompok :
1. Additiya Nurrochman (2011070481)
2. Bella Fatma Prasetyaningrum (2011070511)
3. Muhamad Reza Susanto (2011070535)
4. Imam Al Junaedi (2011070554)
A. Pendahuluan
B. Tujuan Makalah
C. Profil PT. Aneka Tambang
D. Pembahasan
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Kajian manajemen strategis
meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
serta pengendalian. Pengamatan terhadap lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
Lingkungan internal terdiri atas dari variabel-variabel kekuatan dan kelemahan yang
ada di dalam organisasi, meliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi. Struktur
adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan berkenaan dengan komunikasi,
wewenang dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai
yang diberikan oleh anggota organisasi. Sumber daya organisasi adalah aset yang
merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel kesempatan dan ancaman yang
berada di luar organisasi, variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi
dimana organisasi ini hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian yakni lingkungan
kerjadan lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok
yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi.
Elemen tersebut antara lain pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal,
pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh dan lainnya. Lingkungan kerja perusahaan
sering disebut Lingkungan Industri. Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan yang tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas jangka pendek organisasi tapi dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang organisasi, seperti kekuatan ekonomi
negara, sosiokultural, teknologi, politik, hukum dalam hubungannya dengan lingkungan
perusahaan secara keseluruhan.
Lingkungan Eksternal.
Aspek lingkungan eksternal mencakup beberapa aspek seperti :
a. Aspek Politik.
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan UU
Minerba yang memuat ketentuan mengenai adanya kewajiban untuk memasok pasar
dalam negeri, pembatasan luas kegiatan eksplorasi dan operasi
produksipertambangan, kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan
pemurnian didalam negeri dalam jangka waktu lima tahun atau sampai dengan
tahun 2014.Ketentuan tersebut dapat memberikan risiko berkurangnya cadangan dan
tingkatk perekonomian proyek Perusahaan. Pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah
Republik Indonesia telah menerbitkanPeraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010
tentang Wilayah Pertambangan (“PPNo. 22”) dan Peraturan Pemerintah No.
23 (“PP No. 23”) Tahun 2010,sebagaimana diubah terakhir oleh Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 2014,tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara (“PPNo. 1”).PP No. 22 mengatur ketentuan lebih
lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan wilayah pertambangan, tata
cara penugasan penyelidikan, penelitian dan pengelolaan data.PP No. 1 mengatur
ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineraldan/atau batubara untuk
kepentingan dalam negeri; tata cara pemberian IUP, IzinUsaha Pertambangan
Khusus (“IUPK”) dan Izin Pertambangan Rakyat (“IPR”); pelaksanaan
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat; tata cara penyampaian laporan
hasil eksplorasi dan operasi produksi dan divestasi saham pemegang IUP dan IUPK
yang sahamnya dimiliki pemegang saham asing. Pada tanggal 5 Juli 2010,
Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 55
Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (“PPNo.
55”). Pada tanggal20 Desember 2010, Pemerintah Republik Indonesia telah
menerbitkan PeraturanPemerintah No. 78 Tahun 2010 tentang reklamasi dan
pascatambang (“PP No.78”).
b. Aspek Ekonomi.
Meski banyak pihak memprediksikan adanya perbaikan pada harga
komoditasterutama nikel di akhir tahun 2014. Namun pada kenyataannya
tren harga komoditas nikel tetap tidak membaik secara signifikan dalam waktu lama
di tahun2014. Sayangnya, hal ini dapat berlanjut ke tahun 2015. Di tahun 2014,
ekspektasi banyak pihak bahwa Filipina tidak dapat menggantikan posisi Indonesia
ternyata tidak sepenuhnya terbukti. Dengan ekspor bijih nikel sejumlah 31 juta wmt
danmasih adanya existing ore sebesar 7 juta wmt, maka ANTAM
memperkirakan peningkatan harga nikel masih akan menghadapi tantangan
dan kemungkinan besar peningkatan harga nikel baru akan dimulai pada semester II
tahun 2015.
d. Aspek Teknologi.
Seiring dengan Visi ANTAM untuk menjadi perusahaan kelas dunia, penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (Information & CommunicationTechnology/ICT)
yang handal sangatlah dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang
efektif, efisien, dan optimal. Untuk itu ANTAMsenantiasa berkomitmen untuk
melaksanakan implementasi Tata Kelola TeknologiInformasi dan Komunikasi sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaanyang baik. Posisi ICT yang semakin
strategis di ANTAM mendorong semakindiperlukannya kehandalan sistem ICT,
pengelolaan proses, serta dukungansumber daya ICT yang lebih baik.
Lingkungan Internal.
E. Kesimpulan