Anggota Kelompok : Ariya Parendra (07) Ega Okli Roseptia (17) Maritsa Agasta Putri (24) Martina Merdekawati Putri (25) Muhamad Sopyan (32) Kelas 07-01 DIV Non-Akt PKN STAN
1. Core Values (Belief System)
1.1. Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang berdaya saing dan berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat berlandaskan semangat wirausaha, kemandirian koperasi dan keterpaduan 1.2. Terciptanya koperasi dan UMKM dalam perluasan kesempatan kerja serta pemerataan pendapatan 1.3. Terwujudnya koperasi dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi serta pengentasan kemiskinan 1.4. Terwujudnya Kementerian Koperasi dan UMKM yang profesional dan berkinerja tinggi
2. Risk to Be Avoided (Boundary System)
2.1. Dari Sisi Organisasi 2.1.1. Masih banyak koperasi yang belum menerapkan nilai dan prinsip koperasi secara benar 2.1.2. Koperasi belum memiliki visi untuk menjadi modern (SDM, organisasi, usaha dan inovasi) 2.1.3. Rendahnya profesionalisme dan akuntabilitas dalam pengelolaan koperasi 2.1.4. Masih banyaknya koperasi yang berorientasi atau bergantung pada bantuan pemerintah 2.1.5. Masih banyak koperasi yang tidak aktif 2.2. Dari Sisi Usaha 2.2.1. Kurangnya kesadaran anggota koperasi untuk berpartisipasi dalam meningkatkan modal dan memajukan usaha koperasi 2.2.2. Kurangnya kapasitas koperasi untuk berinovasi dalam pengembangan produk dan layanan bagi anggota 2.2.3. Kurangnya kemampuan koperasi untuk memenuhi target produksi (kualitas, kuantitas dan kontinuitas) sesuai permintaan pasar 2.2.4. Terbatasnya kemampuan koperasi untuk menjangkau pasar terutama dalam promosi produk, akses informasi pasar dan saluran pemasaran 2.2.5. Terbatasnya jaringan usaha dan pemasaran antarkoperasi dan antarakoperasi dengan usaha besar 2.3. Dari Sisi Sumber Daya Manusia 2.3.1. Banyak anggota yang tidak mengerti tentang koperasi 2.3.2. Kurangnya keteladanan koperasi 2.3.3. Mentalitas dan orientasi bisnis SDM koperasi masih rendah 2.3.4. Rendahnya kapasitas SDM koperasi dalam mengakses teknologi informasi, jaringan produksi dan pemasaran 2.3.5. Kurangnya jangkauan penyuluhan dan diklat perkoperasian 2.4. Dari Sisi Sistem Pendukung dan Iklim Usaha 2.4.1. Regulasi dan kebijakan di tingkat pusat dan daerah yang belum mendukung perkembangan koperasi 2.4.2. Fungsi kelembagaan pemberdayaan dan infrastruktur koperasi belum optimal, terutama di bidang pendidikan, pembiayaan, dan pemasaran 2.4.3. Kurangnya koordinasi dan keterpaduan antar stakeholders 2.4.4. Belum tersedianya data yang lengkap dan valid mengenai perkembangan koperasi sehingga menyulitkan pemetaan dan pembinaan
3. Strategic Uncertainties (Interactive Control System)
3.1. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu seiring dengan adanya ancaman resesi ekonomi akibat perang dagang Amerika dan Cina dan bertambahnya tingkat inflasi 3.2. Terdapat kemungkinan terjadinya konflik sosial dan konflik keamanan di masyarakat yang berdampak pada keberlangsungan usaha koperasi 3.3. Perkembangan teknologi yang semakin pesat di masa depan menyebabkan persaingan usaha mulai merambah marketplace 3.4. Perkembangan industri 4.0 yang menyebabkan industri-industri menerapkan sistem automatisasi sehingga lebih produktif dalam menghasilkan output
4. Critical Performance Variable (Diagnostic Control System)
4.1. Janji Presiden dan Pemerintah yaitu : 4.1.1. Akses keuangan berskema syariah bagi pengusaha koperasi dan UMKM 4.1.2. Mengembangkan kualitas SDM yang berdampak pada meningkatnya produktivitas 4.1.3. Memberikan insentif perpajakan 4.1.4. Meningkatkan ekspor UMKM 4.1.5. Mengadakan program pendampingan untuk koperasi dan UMKM 4.1.6. Mendorong perluasan akses pasar
5. Strategi yang Dapat Diterapkan
5.1. Dari Sisi Core Value (Belief System) 5.1.1. Merumuskan nilai-nilai Kementerian Koperasi dan UKM sebagai acuan untuk mencapai tujuan organisasi 5.1.2. Melaksanakan program inklusi kepada seluruh pegawai Kementerian Koperasi dan UKM untuk menanamkan nilai-nilai yang telah dirumuskan dan menyamakan persepsi dalam rangka mencapai tujuan organisasi 5.2. Dari Sisi Risk to Be Avoided (Boundary System) 5.2.1.Organisasi 5.2.1.1. Melakukan sosialisasi dan workshop kepada anggota koperasi terkait nilai-nilai koperasi dan proses bisnis pengelolaan koperasi 5.2.1.2. Melakukan pendampingan kepada koperasi sampai dapat menjalankan usaha secara mandiri 5.2.1.3. Menutup unit koperasi yang sudah tidak menjalankan kegiatan usaha 5.2.2.Usaha 5.2.2.1. Memfasilitasi koperasi untuk menyalurkan hasil produksinya kepada konsumen 5.2.2.2. Memberikan bantuan berupa mesin produksi sehingga koperasi dapat memenuhi target produksi 5.2.2.3. Memberikan pelatihan keterampilan kepada anggota koperasi untuk menambah keahlian mereka dalam menghasilkan barang sebagai hasil produk koperasi 5.2.3.Sumber Daya Manusia 5.2.3.1. Mengadakan penyuluhan dan diklat kepada masyarakat khususnya anggota koperasi terkait dengan proses bisnis usaha koperasi 5.2.4.Sistem Pendukung dan Iklim Usaha 5.2.4.1. Pemerintah menerapkan regulasi yang mendukung kemajuan usaha koperasi dan UMKM seperti mempermudah perizinan dan pemberian insentif pajak 5.2.4.2. Pemerintah membuat kesepakatan antar stakeholder yang berhubungan dengan koperasi sehingga akan terjalin kesepahaman dalam pengelolaan usaha koperasi 5.2.4.3. Pemerintah membuat database yang valid terkait data koperasi dan 5.3. Dari SisiStrategic Uncertainties (Interactive Control System) 5.3.1.Pemerintah menjalin kerjasama antara koperasi dan bank jika koperasi mengalami kesulitan dana atau modal untuk memperoleh pinjaman 5.3.2.Pemerintah mengalokasikan dana bantuan untuk kegiatan operasional koperasi 5.3.3.Memfasilitasi koperasi untuk dapat memasarkan produknya secara online 5.4. Dari Sisi Critical Performance Variable (Diagnostic Control System) 5.4.1.Pemerintah membentuk usaha koperasi berbasis Syariah untuk menyasar konsumen yang memilih produk Syariah 5.4.2.Membangun infrastruktur yang mendukung untuk kemajuan usaha koperasi seperti membangun sentra penjulalan produk koperasi 5.4.3.Mengadakan pameran booth-booth koperasi untuk menarik minta masyarakat untuk bergabung sebagai anggota koperasi