Anda di halaman 1dari 12

5.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Dalam penyajian laporan laba rugi komprehensif yang berdasarkan IAS 1, entitas
menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang diakui dalam suatu periode ke dalam
satu laporan laba rugi komprehensif atau dalam dua laporan yang menampilkan:

(1.) Dua laporan yang terpisah antara

a. Laporan laba rugi yang menunjukkan komponen laba rugi terpisah

b. Laporan pendapatan komprehensif yang dimulai dengan laba rugi dan pendapatan
komprehensif lain

(2.) Satu laporan laba rugi komprehensif (gabungan dua laporan terpisah diatas)

Informasi yang akan disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif minimal
mencakup pos-pos yang menyajikan jumlah berikut untuk periode berjalan, yaitu:

1. Pendapatan
2. Biaya keuangan
3. Bagian dari laba rugi entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
4. Beban pajak
5. Jumlah tunggal yang terdiri dari
a. Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan
b. Keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui pada pengukuran ke nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual atau pada pelepasan aset atau kelompok
lepasan yang merupakan operasi yang dihentikan.
6. Jumlah Keuntungan atau Kerugian
7. Komponen pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan menurut sifatnya
(tidak termasuk jumlah dalam poin 8)
8. Bagian dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi dan ventura bersama yang
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
9. Total pendapatan komprehensif.

Dalam pengungkapannya, entitas juga mengungkapkan pos-pos dalam laporan laba


rugi komprehensif sebagai alokasi laba rugi untuk periode berjalan, yaitu:
1. Laba atau rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non
pengendali dan perusahaan induk.
2. Total pendapatan komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali dan perusahaan induk

Entitas menyajikan item baris, judul, dan subtotal tambahan dalam laporan laba rugi
komprehensif dan laporan laba rugi komprehensif terpisah (jika disajikan), jika penyajian
tersebut relevan dengan pemahaman atas kinerja keuangan entitas.

Karena efek dari berbagai aktivitas, transaksi, dan peristiwa lain entitas berbeda
dalam frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian, dan prediktabilitas, pengungkapan
komponen kinerja keuangan membantu pengguna dalam memahami kinerja keuangan
yang dicapai dan dalam membuat proyeksi kinerja keuangan masa depan. Entitas
memasukkan item baris tambahan dalam laporan laba rugi komprehensif dan dalam
laporan laba rugi komprehensif terpisah (jika disajikan), dan mengubah deskripsi yang
digunakan dan urutan item jika diperlukan untuk menjelaskan elemen kinerja keuangan.
Entitas mempertimbangkan faktor-faktor termasuk materialitas dan sifat serta fungsi pos
pendapatan dan beban. Misalnya, lembaga keuangan dapat mengubah deskripsi untuk
memberikan informasi yang relevan dengan operasi lembaga keuangan.

Entitas tidak boleh menyajikan pos pendapatan atau beban sebagai pos luar biasa,
dalam laporan laba rugi komprehensif atau laporan laba rugi komprehensif terpisah (jika
disajikan), atau dalam catatan.

Laba rugi periode berjalan

Untuk laba atau rugi periode berjalan, Entitas harus mengakui semua pos pendapatan
dan beban dalam suatu periode dalam laba rugi kecuali jika IFRS mensyaratkan atau
mengizinkan sebaliknya.

Beberapa IFRS menentukan keadaan ketika entitas mengakui pos tertentu di luar laba
rugi pada periode berjalan. IAS 8 menetapkan dua keadaan seperti koreksi kesalahan dan
pengaruh perubahan kebijakan akuntansi. IFRS lainnya mensyaratkan atau mengizinkan
komponen pendapatan komprehensif lain yang memenuhi definisi pendapatan atau beban
sesuai dengan kerangka IFRS untuk dikeluarkan dari laba rugi.
Pendapatan Komprehensif Lain untuk Periode Berjalan

Untuk pendapatan komprehensif lain periode berjalan, Entitas mengungkapkan


jumlah pajak pendapatan yang berkaitan dengan setiap komponen pendapatan
komprehensif lain, termasuk penyesuaian terkait reklasifikasi, baik dalam laporan laba
rugi komprehensif maupun dalam catatan laporan keuangan. Entitas dapat menyajikan
komponen pendapatan komprehensif lain baik setelah dikurangi beban pajak terkait atau
sebelum beban pajak terkait dalam suatu jumlah yang menjadi jumlah agregat pajak
pendapatan yang berkaitan dengan komponen tersebut.

Penyesuaian terkait reklasifikasi disertakan ke dalam komponen pendapatan


komprehensif lainnya yang terkait pada periode penyesuaian tersebut yang selanjutnya
direklasifikasi ke komponen laba rugi. Misalnya, keuntungan yang direalisasi dari
pelepasan aset keuangan tersedia untuk dijual dimasukkan dalam laba rugi periode
berjalan. Jumlah tersebut bisa jadi telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya
sebagai keuntungan yang belum direalisasi pada periode berjalan atau periode
sebelumnya. Keuntungan yang belum direalisasi tersebut harus dikurangkan dari
pendapatan komprehensif lainnya pada periode di mana keuntungan yang telah direalisasi
direklasifikasi ke komponen laba rugi sehingga tidak dua kali dicatat ke dalam total
pendapatan komprehensif.

Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi dalam laporan laba rugi


komprehensif atau dalam catatan atas laporan keuangan. Entitas yang menyajikan
penyesuaian reklasifikasi dalam catatan laporan keuangan menyajikan komponen
pendapatan komprehensif lain setelah penyesuaian terkait reklasifikasi telah dihitung.
Penyesuaian terkait reklasifikasi dapat muncul misalnya terkait pelepasan kegiatan usaha
luar negeri (lihat IAS 21), penghentian pengakuan aset keuangan tersedia untuk dijual
(lihat IAS 39) dan ketika prakiraan transaksi yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi
(lihat paragraf 100 dari IAS 39 sehubungan dengan lindung nilai arus kas).

Penyesuaian terkait reklasifikasi tidak timbul dari perubahan surplus revaluasi yang
diakui sesuai dengan IAS 16 atau IAS 38 atau atas keuntungan dan kerugian aktuarial
program imbalan pasti yang diakui sesuai dengan paragraf 93A dari IAS 19. Komponen
ini diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan tidak direklasifikasi ke laba rugi pada
periode berikutnya. Perubahan surplus revaluasi dapat ditransfer ke saldo laba pada
periode berikutnya ketika aset digunakan atau dihentikan pengakuannya (lihat IAS 16 dan
IAS 38). Keuntungan dan kerugian aktuarial dilaporkan dalam saldo laba pada periode
diakui sebagai pendapatan komprehensif lain (lihat IAS 19).

Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif

Ketika pos pendapatan atau beban material, entitas mengungkapkan sifat dan
jumlahnya secara terpisah. Keadaan yang akan menimbulkan pengungkapan terpisah atas
pos pendapatan dan beban meliputi:

1. Penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih atau penurunan nilai aset tetap ke
jumlah yang dapat diperoleh kembali, serta pembalikan penurunan nilai tersebut;
2. Restrukturisasi kegiatan entitas dan pembalikan setiap provisi untuk biaya
restrukturisasi;
3. Pelepasan item properti, pabrik, dan peralatan
4. Pelepasan investasi
5. Operasi yang dihentikan
6. Penyelesaian litigasi
7. Pengembalian provisi lainnya

Entitas menyajikan analisis beban yang diakui dalam laba rugi dengan menggunakan
klasifikasi berdasarkan sifat atau fungsinya dalam entitas, mana yang memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan.

Beban disubklasifikasikan untuk menyoroti komponen kinerja keuangan yang


mungkin berbeda dalam hal frekuensi, potensi keuntungan atau kerugian, dan
prediktabilitas. Analisis ini disediakan dalam salah satu dari dua bentuk.

a. Metode sifat biaya.


Entitas menggabungkan beban dalam laba rugi sesuai dengan sifatnya
(misalnya, penyusutan, pembelian bahan, biaya transportasi, imbalan kerja, dan
biaya iklan), dan tidak mengalokasikannya kembali di antara fungsi-fungsi dalam
entitas. Metode ini mungkin sederhana untuk diterapkan karena tidak diperlukan
alokasi biaya untuk klasifikasi fungsional. Contoh klasifikasi yang menggunakan
metode sifat beban adalah sebagai berikut:
b. Metode fungsi biaya.
Dalam metode ini mengklasifikasikan beban menurut fungsinya sebagai
bagian dari biaya penjualan atau, misalnya, biaya distribusi atau aktivitas
administrasi. Minimal,
entitas mengungkapkan biaya penjualannya dengan metode ini secara terpisah
dari beban lain. Metode ini dapat memberikan informasi yang lebih relevan kepada
pengguna daripada klasifikasi biaya secara alami, tetapi mengalokasikan biaya ke
fungsi mungkin memerlukan alokasi yang sewenang-wenang dan melibatkan
pertimbangan yang cukup besar. Contoh klasifikasi yang menggunakan metode
fungsi biaya adalah sebagai berikut:

Entitas yang mengklasifikasikan beban berdasarkan fungsi harus mengungkapkan


informasi tambahan tentang sifat beban, termasuk beban penyusutan dan amortisasi dan
beban imbalan kerja. Pilihan antara fungsi metode beban dan sifat metode beban
bergantung pada faktor historis dan industri serta sifat entitas. Kedua metode
memberikan indikasi biaya-biaya yang mungkin bervariasi, secara langsung atau tidak
langsung, dengan tingkat penjualan atau produksi entitas. Karena setiap metode
penyajian memiliki manfaat untuk jenis entitas yang berbeda, Pernyataan ini
mengharuskan manajemen untuk memilih penyajian yang andal dan lebih relevan.
Namun, karena informasi tentang sifat beban berguna dalam memprediksi arus kas masa
depan, pengungkapan tambahan diperlukan ketika fungsi klasifikasi beban digunakan.
Pada bagian ini kelompok kami menggunakan laporan keuangan konsolidasi dari Danone
untuk tahun 2019 dan 2020 yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dapat kita lihat pada laporan laba rugi komprehensif tersebut, Danone menyusun
laporan menggunakan metode dua laporan terpisah (separate statement profit or loss) dimana
laporan laba rugi komprehensif terdiri dari income statement dan statement of comprehensive
income. Hal tersebut telah sesuai dengan pedoman berdasarkan IAS 1 yaitu perusahaan
diperbolehkan untuk menyusun laporan laba rugi komprehensif menggunakan dua laporan
terpisah.

Poin selanjutnya, Danone telah menyusun Laporan laba rugi komprehensif tersebut
berdasarkan IAS 1 dimana tersusun dari dua komponen utama yaitu menyajikan profit or loss
dan total comprehensive income sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini:

Selanjutnya laporan keuangan juga telah disusun berdasarkan IAS 1 dengan


memisahkan bagian laba rugi dan total komprehensif income yang diterima oleh pihak gup
perusahaan parent dan pihak non-controlling interests sebagaimana ditunjukkan pada gambar
di bawah ini:
Dapat dilihat pada gambar di atas laba bersih perusahaan terbagi menjadi dua bagian
yang ditunjukkan dengan akun net income – group share yang pada tahun 2019 senilai 1.929
juta euro dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 1.956 juta euro. Selain itu pada laporan
laba rugi komprehensif juga ditampilkan bagian laba bersih perusahaan yang merupakan hak
dari non-controlling interest senilai 99 juta euro pada tahun 2019 dan mengalami penurunan
menjadi 74 juta euro pada tahun 2020.

Melanjutkan keterangan di atas, untuk pendapatan komprehensif perusahaan juga


terbagi menjadi dua bagian yang ditunjukkan dengan akun total comprehensive income –
group share yang pada tahun 2019 senilai 2.154 juta euro dan pada tahun 2020 menurun
menjadi 108 juta euro. Selain itu pada laporan laba rugi komprehensif juga ditampilkan
bagian total comprehensive income perusahaan yang merupakan hak dari non-controlling
interest senilai 82 juta euro pada tahun 2019 dan mengalami penurunan menjadi 36 juta euro
pada tahun 2020.

Selanjutnya untuk pos-pos pada laporan laba rugi komprehensif berdasarkan IAS 1
dapat disusun menggunakan klasifikasi fungsi beban sebagaimana telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya dan laporan laba rugi komprehensif Danone disusun berdasarkan
klasifikasi fungsi beban. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan diungkapkannya akun cost of
goods sold, selling expense, selling expense, general and administrative expense, dan
research and development expense dimana seluruh akun beban tersebut diklasifikasikan
berdasarkan fungsinya.

Pada laporan laba rugi komprehensif tersebut juga telah ditampilkan akun sesuai
dengan kriteria minimal berdasarkan IAS 1 yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pada laporan laba rugi komprehensif Danone telah disajikan jumlah pendapatan yang
diperoleh perusahaan pada akun Sales. Akun Sales pada tahun 2019 berjumlah 25.287
juta euro dan selanjutnya mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 23.620 juta
euro. Untuk penjualan Danone sebagian besar berasal dari finished product yang
dapat dilihat pada CALK 6.1 berikut ini:
b. Pada laporan laba rugi komprehensif telah disajikan jumlah biaya keuangan yang
berkaitan dengan pembiayaan kegiatan operasi perusahaan dalam bentuk beban bunga
dari hutang perusahaan yang tercakup pada akun cost of net debt. Akun cost of net
debt pada tahun 2019 berjumlah 220 juta euro yang pada tahun 2020 berkurang
menjadi 207 juta euro. Untuk penjelasan mengenai pos cost of net debt dapat dilihat
pada CALK 11.7 seperti berikut ini:

c. Pada laporan laba rugi komprehensif juga telah disajikan keuntungan atau kerugian
yang muncul akibat terjadinya pelepasan aset dari operasi yang dihentikan pada pos
other operating income(expense) untuk tahun 2019. Pada pos other operating
income(expense) terdapat kerugian dari pelepasan aset Earthbound Farm yang
merupakan salah satu lini bisnis Danone yang telah dijual dengan jumlah sebesar 154
juta euro (termasuk nilai impairment sejumlah 119 juta euro). Selain itu, pada tahun
2019 juga terdapat keuntungan dari pelepasan aset perusahaan yang tercakup pada pos
other operating income(expense) sebesar 51 juta euro sebagaimana dijelaskan pada
CALK 7. 1 di bawah ini:
d. Pada laporan laba rugi komprehensif telah disajikan beban pajak pendapatan yang
terdiri dari beban pajak pendapatan kini yang harus dibayarkan perusahaan dan beban
pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan perhitungan laba akuntansi dan fiskal.
Total beban pajak pendapatan perusahaan pada tahun 2019 berjumlah 793 juta euro
dan pada tahun 2020 mengalami penurunan menjadi sebesar 762 juta euro. Untuk
penjelasan perhitungan beban pajak dapat dilihat pada CALK 9.1 sebagai berikut:

e. Pada laporan laba rugi komprehensif telah disajikan pos share of profit of associates
dari net income perusahaan setelah dikurangi dengan impairment dan laba rugi dari
pelepasan aset, revaluasi dan lainnya. Jumlah netto share of profit of associates pada
tahun 2019 berjumlah rugi 46 juta euro dan pada tahun 2020 menjadi laba sebesar 304
juta euro sebagaimana ditunjukkan pada CALK 5.5 dan 5.6 berikut ini:
f. Pada laporan laba rugi komprehensif telah disajikan pos net income perusahaan yang
pada tahun 2019 berjumlah 2.028 juta euro dan pada tahun 2020 mengalami
peningkatan menjadi 2.030 juta euro.
g. Pada laporan laba rugi komprehensif telah disajikan komponen pendapatan
komprehensif lain yang tercakup pada pos translation adjustment, cash flow hedges
derivatives, unrealized gain from investment in other non-consolidated companies,
dan actuarial gains and losses on retirement commitment yang telah dikurangi dengan
biaya pajak (nett tax).
h. Pada laporan laba rugi komprehensif telah disajikan pos total comprehensive income
perusahaan yang pada tahun 2019 berjumlah 2.236 juta euro dan pada tahun 2020
mengalami penurunan menjadi sebesar 144 juta euro.

Anda mungkin juga menyukai