Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Profesi Dokter Spesialis

Profesi dokter spesialis adalah profesi yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu
kedokteran tertentu, misalnya, spesialis bedah, jantung, penyakit dalam, kandungan, anak, dan
sebagainya. Untuk menjadi seorang dokter spesialis, seorang dokter harus menempuh program
pendidikan dokter spesialis (PPDS). Program pendidikan dokter spesialis sendiri merupakan program
lanjutan dari program profesi dokter setelah seorang dokter menyelesaikan program profesi, lolos Uji
Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter, dan menjalani internsip di bawah Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Program pendidikan dokter spesialis di Indonesia hanya tersedia di
fakultas-fakultas kedokteran universitas negeri. Lama program pendidikan bervariasi antar spesialis,
dari 6 hingga 11 semester. Peserta program pendidikan dokter spesialis juga disebut sebagai residen.

Macam-macam Dokter Spesialis

1. Dokter spesialis penyakit dalam


Dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD), disebut juga dengan internis, adalah dokter yang memiliki
spesialisasi untuk mendiagnosis dan menangani sejumlah masalah kesehatan yang dialami pasien
dewasa atau lansia. Contohnya adalah masalah imun, penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit

2. Dokter spesialis anak


Dokter spesialis anak (Sp.A), disebut juga dengan pediatris, adalah dokter yang memiliki spesialisasi
dalam mendiagnosis dan menangani pasien berusia 0–18 tahun. Umumnya semua penyakit yang
terjadi pada anak, baik masalah fisik, perilaku, hingga kesehatan mental, akan dirujuk ke dokter
spesialis anak. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dokter anak juga bekerja sama dengan dokter
spesialis lainnya. Misalnya saat menangani masalah kejiwaan, dokter anak akan bekerja sama dengan
psikiatri, atau saat kondisi anak membutuhkan pembedahan, dokter anak akan bekerjasama dengan
dokter spesialis bedah anak.

3. Dokter spesialis saraf


Dokter spesialis saraf atau neurologis (Sp.N) adalah dokter yang bertugas untuk mendiagnosis,
menangani, dan merawat penderita penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf, mulai dari otak,
saraf tulang belakang, hingga sistem saraf tepi. Dokter spesialis saraf biasanya menangani pasien
stroke, infeksi sistem saraf, tumor yang tidak bisa dioperasi, penyakit autoimun yang menyerang
sistem saraf, kejang, gangguan gerakan tubuh, gangguan otot karena kelainan pada saraf, migrain,
demensia, dan neuropati perifer.

4. Dokter spesialis kandungan dan ginekologi


Sesuai gelarnya, dokter spesialis kandungan dan ginekologi (Sp.OG) memiliki keahlian khusus di 2
bidang, yaitu keahlian seputar kehamilan dan proses melahirkan (obstetri) dan keahlian seputar
kesehatan reproduksi (ginekologi). Bidang obstetri melayani semua hal seputar kehamilan dan
melahirkan, baik yang normal maupun yang bermasalah. Sementara itu, bidang ginekologi melayani
keluhan terkait kesehatan reproduksi, misalnya masalah menstruasi dan menopause.

5. Dokter spesialis bedah


Dokter spesialis bedah merupakan dokter yang memiliki spesialisasi pada semua hal yang berkaitan
dengan prosedur pembedahan. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bedah jika memiliki benjolan
tidak normal di bagian tertentu atau luka yang tak kunjung sembuh. Beberapa kasus membutuhkan
dokter bedah dengan keahlian khusus, misalnya pembedahan jaringan kanker akan dilakukan oleh
spesialis bedah onkologi, sementara pembedahan pada tulang akan dilakukan oleh spesialis orthopedi.

6. Dokter spesialis kulit dan kelamin


Dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) merupakan dokter yang khusus mendiagnosis dan
menangani masalah kesehatan kulit dan kelamin, baik yang dialami pria maupun wanita. Ada banyak
sekali penyakit yang berkaitan dengan kulit dan kelamin. Namun, beberapa masalah kesehatan yang
umumnya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan kelamin adalah alergi kulit, infeksi jamur, herpes,
kanker kulit, dan berbagai infeksi menular seksual.

7. Dokter spesialis THT


Dokter spesialis THT (Sp.THT) atau otolaringologis adalah dokter yang memiliki spesialisasi untuk
mendiagnosis, menangani, dan merawat penderita gangguan telinga, hidung, dan tenggorokan.
Masalah kesehatan yang bisa ditangani dokter spesialis THT antara lain adalah radang tenggorokan,
radang amandel, sleep apnea, sinusitis, infeksi telinga, hingga tumor di bagian kepala dan leher.

8. Dokter spesialis mata


Dokter spesialis mata (Sp.M) atau optalmologis adalah dokter yang memiliki keahlian dalam
menangani masalah kesehatan mata. Selain melakukan pemeriksaan mata, dokter spesialis mata juga
dapat memberikan resep obat atau kacamata, dan juga melakukan operasi mata. Masalah kesehatan
mata yang biasa ditangani oleh dokter spesialis mata antara lain adalah masalah penglihatan,
gangguan kelopak mata, iritasi mata, kelilipan yang tidak kunjung hilang, atau penyakit mata terkait
usia, seperti katarak.

9. Psikiater
Psikiater adalah dokter spesialis yang menguasai ilmu kesehatan jiwa dan perilaku. Psikiater
menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan gangguan emosional, kejiwaan, dan perilaku
pasien melalui konseling dan pengobatan. Contoh masalah kesehatan jiwa yang umumnya ditangani
oleh psikiater adalah depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, demensia, autisme, masalah kecanduan,
dan juga masalah seksual.
10. Dokter gigi

Dokter gigi belum tentu dokter spesialis. Dokter gigi adalah dokter yang khusus menangani masalah
kesehatan gigi dan mulut. Gelar dokter gigi bisa didapat tanpa menempuh pendidikan dokter umum
terlebih dahulu. Ada beragam masalah kesehatan gigi yang biasanya ditangani oleh dokter gigi, mulai
dari gusi berdarah, gigi sensitif, gigi berlubang, hingga masalah bau mulut kronis.

Sama halnya dengan dokter umum, dokter gigi juga bisa menempuh pendidikan spesialisnya sendiri,
di antaranya adalah spesialis bedah mulut, spesialis gigi anak, spesialis ortodonti, spesialis penyakit
mulut, dan spesialis prostodonsia (gigi palsu).

Jika memiliki keluhan kesehatan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter umum terlebih dahulu. Jika
memang kondisi Anda memerlukan penanganan khusus dari dokter spesialis, dokter umum dapat
merujuk Anda ke dokter spesialis yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai