PENDAHULUAN
1
IPOL beroperasi didua lokasi yaitu Indonesia dan Cina. Total kapasitas terpasang
adalah 100.000 ton per tahun mewakili 80.000 ton BOPP dan 20.000 ton kapasitas
produksi BOPET. Perusahaan adalah ISO yang bersertifikat; 9001 sejak 1998 dan
telah mencapai Pengakuan dari American Institude of Baking (AIB).
Airlannga (2017), Menteri Perindustrian (Menperin) mengatakan bahwa ada
potensi yang besar pada industri yang bergerak dibidang kemasan plastik dimana ini
disebabkan adanya berperan penting dalam rantai pasok yang berdampak bagi sektor
strategis lainnya. Jumlah industri plastik hingga saat ini mencapai 925 perusahaan
yang memproduksi berbagai macam produk plastik. Sektor perindustrian ini banyak
menyerap pekerja yaitu sebanyak 37.327 orang dan memiliki total produksi sebanyak
4,68 juta ton. Permintaan terhadap produk plastik nasional mencapai 4,6 ton dan
meningkat sebesar 5% dalam lima tahun terakhir. Nilai bisnis industri kemasan di
Tanah Air, tahun 2016 mencapai US $ 6,1 juta hingga US $ 6,2 juta.
Dilansir dari Marketing Communication 24/11/2016 Executive Director
Indonesia packaging federation, material kemasan yang paling banyak berkontribusi
pada industri kemasan adalah flaxible packaging , yakni mecapai 45%. tingginya
kontri tersebut dikarenakan tingginya akan permintaan untuk segmen produk home
care, kuliner, farmasi, snack & confectionery, fresh foods, frozen foods, dairy,
beverages, ready meals, dan pet food. Permintaan flexible packaging tumbuh 9%
sampai 10% per tahun untuk semua segmen. Penggunaan flexible packaging untuk
segmen. Seperti yang kita ketahui bahwa grup Indopoly memproduksi berbagai jenis
produk film Biaxially Oriented Polypropylene (BOPP) dan Biaxially Oriented
Polyester (BOPET) bagi industri flexible-packaging. Berikut kami perlihatkan
perkembangan ekspor di Indonesia tahun 2018.
2
Kementerian perindustrian ditahun 2016 memaparkan bahwa ekspor Indonesia
berdasarkan sektor memiliki proporsi sebanyak 90,93% berasal dari sektor industri
Non Migas sedangkan sisanya 9,07 % berasal dari sektor industri Migas. Adanya
peran sub industri terhadap ekspor industri non migas berasan dari sektor industri
sebesar 83.57% dan 16.43% berasal dari sektor lain-lainnya. Di , akhir tahun 2017,
5,67% merupakan target pertumbuhan industri pengolahan non-migas pada tahun
2018 yang ditargetkan oleh kementerian perindustrian .
Dilansir dari IDN Financial.com 11/04/2018 pendapat PT Indopoly Swakarsa
Industri Tbk naik, tetapi kinerja laba perusahaan tarun dibandingkan tahun lalu.
Dimana perusahaan mengalami peningkatan harga pokok penjual yang menyebabkan
adanya penekanan terhadap laba kotor selama tahun 2017. berdasarkan laporan
keuangan tahun tersebut perusahaan US$ 198,9 juta dari US$ 195,6 juta. Penjualan
tersebut didapatkan dari film rokok dengan proporsi sebanyak 31,2%, film
makanan halus sebanyak 52%, dan proporsi dari film khusus sebanyak 16,8% .
Sedangkan penjualan domestik termasuk didalamnya Indonesia sendiri. Cina, dan
Amerika berkontribusi sebanya 76,5% dari total penjualan. Dan sisanya sebesar
23,5% diekspor ke negara lainnya. Tahun lalu, harga pokok penjualan perusahaan
adalah US$ 151,91 juta, naik US$ 9 juta dari 2016 yaitu menjadi US$ 160,8 juta.
Peningkatan ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan pada bahan baku yaitu 74% dari
harga pokok penjualan. Sedangakan sisanya 26% mewakili dari tenaga kerja dan
biaya overhead.
Perusahan dengan nama emiten IPOL ini merupakan pemain terdepan dalam
industri plastik tembus pandang (Flexible packaging film) dimana kebutuhan akan
bahan baku besar sangat dibutuhkan. Sebagian besar bahan baku polyester pada
Perusahaan Indopoly masih impor dari Korea dan Eropa. Ketergantungan pada bahan
baku impor akan membuat para pelaku industri harus memikirkan langkah yang tepat
untuk dihadapi. Selain faktor internal dari perusahaan PT. Indopoly Swakarsa Industri
Tbk terdapat faktor-faktor eksternal yang mampu berpengaruh bagi keberlangsungan
industri tersebut antara lain, Lingkungan Alam, Lingkungan Ekonomi, Lingkungan
Hukum Indonesia, Lingkungan Sosial Budaya, Lingkungan Demografi, Lingkungan
Teknologi Informasi, Lingkungan Pemerintah, dan Lingkungan Politik.
PT. Indopoly Swakarsa Industri ini berlokasi di purwokarta yaitu Jakarta. Yang
memiliki banyak peluang serta ancaman yang akan dihadapi dari faktor-faktor
3
eksternal tersebut. Faktor-faktor eksternal tersebut dapat dianalisis mengenai peluang
ataupun ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan ke depannya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tetlah dipapar diatas, maka penulis mencoba
merumuskan masalah-masalah yang nantinya akam ditinjau dalam karya tulisan
ilmiah ini. Rumusan masalah tersebut adalah :
a. Apa sajakah peluang dan ancaman dari faktor eksternal dari PT. Indopoly
Swakarsa Industri?
b. Apa strategi yang harus dilakukan oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri
terhadap masing-masing faktor eksternal yang ditemukan mempengaruhi PT.
Indopoly Swakarsa Industri dalam melakukan kegiatan bisnis?
c. Apa strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh PT. Indopoly Swakarsa
Industri di kemudian hari?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi peluang-peluang serta ancaman yang dapat diketahui dari
faktor eksternal untuk PT. Indopoly Swakarsa Industri
b. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi PT. Indopoly
Swakarsa Industri dalam melakukan kegiatan operasi, terutama faktor-faktor
yang berhubungan dengan aspek ekologi, aspek bisnis dan ekonomi, aspek
demografi, aspek hukum, aspek sosial dan budaya, aspek pemerintah, aspek
pengembangan ekonomi, aspek politik, dan aspek teknologi informasi.
c. Memberikan saran startegi baru bagi PT. Indopoly Swakarsa Industri di masa
depan.
4
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat yang tidak hanya
berguna bagi peneliti, namun juga perusahaan yang menjadi objek dari penelitian ini
yaitu PT. Indopoly Swakarsa Industri, serta bagi pihak-pihak lain yang terlibat dalam
dunia bisnis yang sama. Mamfaat penelitian ini antara lain :
a. Mamfaat bagi perusahaan
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pandangan-pandangan serta pertimbangan-pertimbangan baru yang dapat
digunakan ketika perusahaan menjalan kegiatan operasinya serta membuat
keputusan yang menyangkut dengan kepentingan organisasi atau perusahan yang
terkait.
b. Mamfaat bagi penulis
Bagi penulis, penelitian ini akan membantu memberikan gambaran umum dan
pemahaman baru mengenai dunia bisnis pasar manufaktur yang kemudian dapat
dijadikan sebagai pembelajaran ketika berkerja dibidang tersebut di masa depan.
c. Mamfaat bagi pihak lain
Bagi pihak-pihak lain, penelitian ini mampu memberikan perspektif baru guna
memperkaya pengetahuan serta wawasan pihak-pihak lain tersebut.
1.5. Metode Penelitian
Pengamatan ini menggunakan data sekunder sebagai sumber informasi serta
analisis penelitian. Data sekunder tersebut didapatkan dari internet, laporan keuangan
perusahaan, laporan tahunan perusahaan, majalah, koran, dan media baca lainnya.
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
6
perusahaan. Sebagai suatu perusahaan PT Indopoly Swakarsa Industri Tbk memiliki
visi dan misi yang dijadikan dasar dan tujuan berdirinya perusahaannya.
“perusahaan dan karyawan bertumbuh bersama untuk meraih pencapaian yang lebih
tinggi”.
7
2.4. Struktur organisasi PT.Indopoly Swakarsa Industri
8
BAB III
9
Grafik 3.1 Laporan Kinerja Ditjen PSLB3 2016
Sumber: Ditjen PSLB3 (Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya &
Beracun)
10
3.1.3 Ancaman
Saat ini, banyak aktifis lingkungan yang bergerak dalam aktivitas-aktivitas untuk
peduli terhadap alam dan lingkungan hidup. Mereka memberikan edukasi mengenai
bahaya limbah plastik dan mengajak masyarakat terlibat langsung untuk melakukan
pelestarian lingkungan. Peran aktifis lingkungan menjadi penting lantaran tidak semua
kegiatan pelestarian lingkungan bisa dilakukan pemerintah. Sehingga, dukungan
pemerintah menjadikan program aktifis lingkunga semakin berlanjut. Semakin banyak
masyarakat yang terlibat dalam program aktifis lingkunga tersebut maka
memungkinkan masyarakat untuk mengurangi konsumsi platik. Hal ini akan
berdampak pada PT. Indopoly Swakarsa Industri karena berkurangnya permintaan
produknya dimana pada akhirnya akan berefek kepada profitabilitas PT. Indopoly
Swakarsa Industri.
11
Kontribusi lainnya pada globalisasi Go Green, PT. Indopoly Swakarsa Industri
juga dengan penawaran film khus pada perusahaan pengemasan rokok dengan
melakukan pergantian film coated di yang beredar pasar dengan menggunakan
non-coated film untuk kemasan rokok. Produk ini dapat membantu mengurangi jejak
karbon. Selain produk Go Green, PT Indopoly Swakarsa Industry juga memiliki
komitmen dan tekad yang konsisten terkait dengan nilai ramah lingkungan dalam
proses industri sebagai kontribusi nyata untuk menyelamatkan bumi. Proses produksi
PT Indopoly Swakarsa Industry secara keseluruhan agar tidak memiliki sisa limbah
kimia dengan cara mengoptimalkan upaya daur ulang dengan menggunakan
campuran tambahan pada komponen bahan mentah yaitu trimmed film.
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk. merupakan salah satu produsen film
premium ternama di sektor industri kemasan fleksibel, dimana PT Indopoly Swakarsa
Industry dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat perusahaan
melakukan fokus pada pengembangan Model Bisnis Baru. Pengembangan yang
dilakukan guna untuk menciptakan inovasi pada produk-produk high end. Yang
nantinya pengembangan tersebut mampu memenuhi permintaan pelanggan. Tak
hanya itu, PT Indopoly Swakarsa Industry secara proaktif bersama sejumlah
perusahaan fast moving consumer goods terkemuka di dunia melakukan penelitian
dan pengembangan teknis yang bertujuan menawarkan total solusi untuk produk
kemasan yang inovatif dan ramah lingkungan. Didukung dengan komitmen untuk
memberikan layanan purnajual terbaik sepanjang waktu, Perseroan bertekad
memperkuat kinerja guna meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
12
3.2. Aspek Ekonomi
3.2.1 Isu Terkini
Masyarakat Indonesia oktober 2018 lalu dikejutkan oleh melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dolar. Dilansir dari CNN Indonesia (11/10/2018), posisi nilai tukar
rupiah untuk saat ini sempat menampati posisi 15.187 per dolar Amerika Serikat.
Pelemahan mata uang ternyata tidak hanya terjadi dan dialami oleh rupiah saja,
tetapi dialami juga oleh sejumlah mata uang negara lain, khususnya emerging market
juga turut melemah. Namun, jika dibandingkan dengan sejumlah negara ASEAN yang
lainnya. Pelemahan rupiah yang dialami Indonesia terbilang paling besar angka
sepanjang tahun 2018 yaitu 12,1%, kemudian Filiphina sebanyak 8,17%, disusul oleh
Singapura dengan 3,12%, Vietnam dengan 2,85%, Malaysia sebanyak 2,74% dan
yang paling kecil pelemahan mata uangnya adalah Thailand yaitu 0,02%.
13
Dari data tersebut dapat kita ketahui bahwa Thailand sangat kecil tingkat
pelemahan mata uangnya. Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menyebutkan bahwa ini
disebabkan surplus transaksi berjalannya mencapai 8% terhadap PDB. Sedangkan
Indonesia malah defisit sebanyak 3% terhadap PDB. Dimana neraca transaksi berjalan
tersebut merupakan salah satu komponen pembentukan dari neraca pembayaran
termasuk didalamnya neraca perdagangan dan jasa dan akan mempengaruhi nilai
tukar rupiah. Salah satu penyebab tingginya nilai defisit transaksi berjalan
dikarenakan defisit neraca perdagangan akibat lonjakan impor. Lonjakan impor
tersebut terjadi akibat tingginya impor bahan baku dan barang modal.
Melemahnya rupiah menjadikan perusahan yang memgunakan bakan baku impor
menjadi malapetaka dalam bisnisnya. Banyak perusahaan yang menggunakan
sebagian bahan baku impor untuk produksi dikarenakan kurangnya sumber daya
bahan baku yang tersedia di Indonesia. Sehingga tidak sedikit perusahaan melirik
bahan baku impor untuk kelancaran produksi perusahaannya. Menurut peneliti
Institute for development of economics and finance (indef) yang dilansir dari
liputan6.com Esa Suryaningrum menyebutkan bahwa ketergantungan Indonesia pada
impor dapat memperparah depresiasi nilai tukar rupiah. Selain itu, angka impor yang
tinggi juga akan ikut membayangi inflasi rasio impor terhadap ekspor di Indonesia
cukup besar yaitu mencapai 91,23% ditahun 2017.
3.2.2. Ancaman
Berdasarkan isu-isu mengenai melmahnya nilai mata uang seperti yang telah
dipapar diatas jelas akan menjadi ancaman yang harus dihadapi PT. Indopoly
Swakarsa Industri.Salah satu dari kegiatan usaha utama perusahaan ini adalah
membeli bahan-bahan baku dari pasar dalam negeri maupun luar negeri sebagai
produsen importir. Ketika terjadinya kenaikan harga bahan baku yang digunakan oleh
PT. Indopoly Swakarsa Industri mengakibatkan tingginya beban pokok penjualan
yang harus dihadapi oleh perusahaan. Perusahaan harus menghadapi resiko harga
bahan baku dan pasokan dimana kenaikan tersebut akan menyebabkan atau
berdampak pada kenaikan biaya produksi yang harus ditanggung PT. Indopoly
Swakarsa Industri yang berujung pada penurunan keuntungan perusahaan.
3.2.3. Peluang
Berdasarkan isu-isu mengenai melemahnya nilai mata uang rupiah tersebut, maka
isu tersebut dapat dimanfaatkan oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri sebagai peluang
yang seharusnya dapat dimamfaatkan oleh perusahaan terkait dengan mahalnya bahan
14
baku impor yang tidak tersedia di Indonesia yang akan membatasi kemungkinan
masuknya pemain baru dan produk pesaing ke indonesia. Ini dapat dijadikan sebagai
alasan barrier to entry bagi perusahaan lain untuk masuk ke industri kemasan plastik
flexibel ini dikarenakan susahnya akses untuk mendapatkan bahan baku.. Peluang lain
yang dapat diraup oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri ini adalah perusahaan mampu
untuk melebarkan sayap bisnisnya ke pasar domestik dengan cara meningkatkan
penjualan prooduknya.
3.2.4 Implikasi Bisnis
PT. Indopoly Swakarsa Industri melakukan reformasi internal untuk
meningkatkan kinerja menjadi lebih baik dibanding tahun lalu yaitu dengan
melakukan pengembangan model bisnis baru seperti melakukan inovasi berkelanjutan
untuk produk film ramah lingkungan dengan karbon rendah, tetap selalu
mengembangkan serta menciptakan produk high end guna memenuhi kebutuhan
costumer, melakukan penelitian dan pengembangan dengan para expert didunia guna
terciptanya konsep kemasan baru dan menawarkan layanan purnajual 24 jam
diseluruh didunia. Model bisnis baru ini akan menjadikan PT. Indopoly Swakarsa
Industri lebih sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku.
3.3. Aspek Hukum Indonesia
3.3.1 Isu Terkini
Hukum merupakan suatu sistem yang dibuat agar prilaku yang dilakukan
seseorang maupun organisasi dapat dikontrol dan tidak menyalahi aturan yang berlaku
PT. Indopoly Swakarsa Industri tentu dalam melakukan kegiatan bisnisnya sudah
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintahan Indonesia, dimana perusahaan
industri mempunyai kewajiban dalam upaya pencegahan timbulnya kerusakan dan
pencemaran terhadap lingkungan sebagaimana telah diatur dalam pasal 21 UU
Perindustrian yang berbunyi:
1) Perusahaan industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian
sumber daya alam serta pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang dilakukannya.
2) Pemerintah mengadakan peraturan dan pembinaan berupa bimbingan dan
penyeluhan mengenai pelaksanaan pencegahan kerusakan dan penanggulangan
pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan industri.
3) Kewajiban melaksanakan upaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dikecualikan bagi jenis industri tertentu dalam kelompok industri kecil
15
3.3.2 Ancaman
Terkait dengan undang-undang yang masih memiliki kelemahan tentu ini menjadi
ancaman bagi perusahaan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnisnya, apabila
peraturan yang dibuat tersebut malah memberatkan perusahaan akan menyebabkan
perusahan terhambatnya perkembangan jalannya bisnis tersebut. Dan suatu hukum,
baru ada kebijakannya setelah suatu permasalahan terjadi. Sehingga ini juga akan
menjadi ancaraman bagi perusahaan jika tidak sigap dalam meramalkan kejadian yang
mengecoh aturan hukum pemerintahan.
3.3.3 Peluang
Setiap ada kebijakan atau peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau
lembaga yang berwenang, PT. Indopoly Swakarsa Industri akan selalu memenuhi
peraturan regulasi. Dengan mengkuti setiap perturan yang telah ditetapkan, akan
menghasilkan peluang bagi perusahaan untuk memperlihatkan image perusahaannya
dimana dengan image perusahaan yang baik akan memberikan respon yang positif
pada semua kalangan. Dengan mengikuti peraturan regulasi juga akan menjadikan PT.
Indopoly Swakarsa Industri mampu meyakinkan para stakeholdernya bahwa
perusahaan ini memiliki GCG atau yang disebut dengan Good Corporate Governent.
Sesuai dengan salah satu misi PT. Indopoly Swakarsa Industri yaitu memastikan
pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan nilai lebih kepada para
pemegang saham. dimanaPerseroan bertekad untuk memperkuat kinerja guna
meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
3.3.4 Implikasi Bisnis
PT. Indopoly Swakarsa Industri merupakan perusahaan yang memiliki budaya
perusahaan yang baik, PT. Indopoly Swakarsa Industri dalam lingkungan kerjaa
berusaha untuk berkomitmen dalam menerapkan tata kelola yang baik dan kosisten
demi kepercayaan para Stakeholder dan para pemangku kepetingan yang lainnya.
Kemudian dengan penerapan tata kelola yang baik PT. Indopoly Swakarsa Industri
akan mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan. Dikarenakan adanya
perubahan terkait dengan kebijakan dan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
atau lembaga yang berwenang PT. Indopoly Swakarsa Industri berusahaa untuk
memenuhi dengan sigap peraturan perundang-undangan lokal, peraturan nasional,
regional serta internasional yang mana itu akan menghambat jalannya operasional dan
juga akan mempengaruhi operasional yang mana ada saatnya perubahan tersebut
berada di luar kendali PT. Indopoly Swakarsa Industri.
16
3.4. Aspek politik
3.4.1 Isu Terkini
Ditahun politik yaitu tahun pemilihan dan pergantian presiden tahun 2019
mendorong industri petrokimia untuk harus menyiapkan diri dalam menghadapi
adanya perubahan iklim bisnis yang kurang stabil kedepannya. Menurut ketua
Asosiasi industri olefin, aromatik dan plastik Indonesia atau yang disebut dengan
inaplas, Didik Susilo menyatakan bahawa ditahun pilkada serentak dan pemilihan
umum akan memunculkan sejumlah tantangan yang membayangi dan harus dihadapi
oleh industri petrokimia dimana agenda politik ini akan menyita perhatian banyak
masyarakat. Beliau juga menambahkan bahwa tantangan yang harus dihadapi industri
petrokimia seperti PT. Indopoly Swakarsa Industri adalah kerkait dengan cukai
plastik. Dimana program yang direncanakan oleh pemerintah yaitu penurunan volume
sampah sebanyak 25% akan mempengaruhi secara langsung terhadap penggunaan
barang plastik kemasan.
3.4.2 Ancaman
Adanya event pemilihan serentak dan pemilu 2019 nanti akan menjadi
ancaman yang harus dihadapi PT. Indopoly Swakarsa Industri yaitu adanya
lingkungan perpolitikan yang tidak stabil yang kemudian akan berdampak pada
jumlah permintaan yang menurun dan tingginya jumlah penawaran akan produk dan
distribusi barang juga akan terganggu. Dengan menurunnya jumlah permintaan, hal
ini diakibatkan harga akan produk yang diproduksi oleh perusahaan meningkat.
Apabila hal ini terus berlanjut maka dapat menciptakan adanya inflasi. Tidak hanya
itu ancaman yang harus dihadapi oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri adalah
17
berkurangnya investor yang akan menanamkan sahamnya pada PT. Indopoly
Swakarsa Industri sehingga akan mempengaruhi jumlah modal dan aktifitas produksi
akan mengalami penurunan.
3.4.3. Peluang
Dengan adanya perubahan iklim dan melihat keadaan lingkungan politik yang
tidak stabil, maka PT. Indopoly Swakarsa Industri harus bisa mengikuti
perkembangan dan perubahan politik di indonesia agar dapat diaplikasikan kedalam
aktivitas bisnis. PT. Indopoly Swakarsa Industri harus dapat menggunakan
strategi-strategi yang tepat dalam menghadapi perubahan isu lingkungan ini. Dengan
18
menggunakan dan mempertimbangkan strategi yang sesuai dengan keadaan indonesia
saat ini, dapat mempengaruhi pada keadaan perusahaan sendiri.
Produk yang dihasilkan dari industri ini, dapat dikategorikan sebagai produk
primer dimana produk primer adalah produk yang keberadaannya dianggap penting
bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penduduk terbanyak keempat setelah Amerika. Pernyataan ini dapat
dijadikan sebagai informasi yang yang menguntungkan ataupun merugikan.
Dikatakan menguntungkan karena Indonesia akan memiliki banyak tenaga kerja yang
dapat dijadikan sumber daya bagi industri di Indonesia sehingga dapat menciptakan
produktifitas bagi masyarakat Indonesia sendiri. Akan tetapi, jumlah penduduk yang
banyak juga menjadi beban bagi pemerintah agar selalu memperhatikan keadaan
penduduk Indonesia.
19
peneliti dari badan pusat statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
dengan usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sedangkan jumlah penduduk dengan
usia non produktif hanya berjumlah 60 juta jiwa.
Dengan adanya bonus demografi yang terjadi di Indonesia, hal ini sangat
berdampak positif bagi indonesia dari segi sosial dan ekonomi. Dari segi ekonomi,
dengan terjadinya bonus demografi di Indonesia dapat dijadikan sebagai sebuah
pertimbangan bagi para pembisnis dalam mengambil keputusan bisnis. Selain itu
dengan adanya bonus demografi jelas dapat meningkatkan perekonomian negara
secara umum dan juga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bergerak
di indutsri manufaktur. Dampak lain akibat adanya bonus demografi adalah ditandai
dengan meningkatnya jumlah kelas sosial menengah. Dengan meningkatnya jumlah
kelas sosial menengah dapat mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia. Pada tahun
20
Gambar 3.1 Piramida Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia di tahun
2020- 2035
Isu lain yang dapat dijadikan bahan analisis keadaan ekternal pada lingkungan
demografi adalah isu adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan adanya isu
tentang masyarakat ekonomi asean secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah
masyarakat asing yang datang ke Indonesia, yang mana secara kapabilitas masyarakat
asing memiliki kemampuan yang lebih di bidangnya dibandingkan dengan
masyarakat indonesia. Oleh sebab itu hal ini justru menjadi tantangan tersendiri bagi
21
masyarakat Indonesia untuk bisa lebih produktif dan meningkatkan kapabilitas yang
mereka miliki agar tidak tersaingi oleh masyarakat asing yang datang ke Indonesia.
3.5.2 Ancaman
Terkait dengan bonus demografi secara tidak langsung perusahaan PT. Indopoly
Swakarsa Industri dapat mengambil keputusan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan menjadi lebih baik lagi. Karena pada saat terjadi bonus demografi, tingkat
produktifitas masyarakat Indonesia dalam menghasilkan pendapatan secara tidak
langsung akan meningkat. Ketika perusahaan mampu meningkatkan pendapatan maka
secara tidak langsung perusahaan dapat meningkatkan perekonomian dan menurunkan
jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia. Dengan adanya Masyarakat Ekonomi
Asean, hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Indopoly
Swakarsa Industri dalam memilih tenaga kerja yang lebih potensial dengan
kemampuan baik dari kapabilitas dibidangnya maupun kredibilitas tenaga kerja.
Sehingga PT. Indopoly Swakarsa Industri dapat memperoleh tenaga kerja yang baik
dan dapat menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan memiliki value dimata
konsumen ataupun value di masyarakat.
3.5.3 Peluang
22
Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia juga dapat menjadi salah
satu ancaman bagi pemerintah PT. Indopoly Swakarsa Industri jika perusahaan salah
dalam mengambil keputusan terkait tenaga kerja yang akan mereka ambil maka
perusahaan akan kehilangan sumber daya yang potensial dimana sumber daya tersebut
dapat memberikan benefit yang besar bagi perusahaan.
Disisi lain kedatangan tenanga kerja asing juga akan berdampak baik bagi
perusahaan dimana perusahaan dapat meraup manfaat yang banyak bagi tenaga kerja
di Indonesia. Dimana tenaga kerja domestik akan berusa untuk meningkatkan
keterampilan dan kapabilitas mereka agar tidak kalah saing dengan tenaga kerja asing.
PT. Indopoly Swakarsa Industri juga dapat memanfaatkan secara baik dan benar isu
adanya bonus demografi dan MEA untuk meningkatkan kinerja dan performa
perusahaan. Meningkatnya kinerja dan performa perusahaan secara tidak langsug
dapat menompang dan membantu negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. PT. Indopoly Swakarsa Industri merekrut tenaga kerja lokal dimana hal
tersebut merupakan sebagai bagian dari komitmennya untuk memberdayakan
masyarakat lokal di lokasi sekitaran pabrik PT. Indopoly Swakarsa Industri dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya. Di tahun 2017, proporsi yang diberikan oleh PT.
Indopoly Swakarsa Industri untuk wilayah fasilitas produksi yaitu Purwakarta dan
sekitarnya sebanyak 55 orang atau setara dengan 73% dari 75 karyawan baru yang
direkrut. Selain itu, PT. Indopoly Swakarsa Industri berkomitmen untuk terus
meningkatkan persentase tersebut di tahun-tahun berikutnya.
23
Indonesia merupakan Negara kesatuan yang memiliki berbagai komposisi budaya
yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Data yang didapatkan dari Badan Pusat
Statistik menyatakan bahwa terdapat lebih dari 300 suku di Indoensia. Namun suku
Jawa menjadi suku mayoritas dengan jumlah presentase sebesar 41%. Indonesia juga
memiliki penduduk yang cukup banyak yaitu lebih dari 265 juta penduduk dan
menempati jumpah penduduk terbanyak ke empat di dunia setelah China, India, dan
Amerika dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 1.19%. dengan banyaknya
penduduk indonesia pada saat ini, banyak juga diantara penduduk yang masih
menggunakan kemasan plastik. Penggunaan plastik ini sudah membudaya di
Indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia (22/02/2016) Pemerintahan dan Asosiasi Pengusaha
Ritel Indonesia (APRI) sepakat untuk memberlakukan penggunaan kontang plastik
berbayar seharga Rp200 per lembar untuk menggurangi limbah sampah plastik. Dan
ini mulai diberlakukan mulai tanggal 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli
Sampah Nasional. Keputusan ini sudah disepakati yakni minimal Rp200 per kantong
plastik dan sudah termasuk PPN. Kesepakatan tersebut diperoleh setelah pertemuan
yang dihadiri oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan
Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Pertemuan tersebut
memberikan hasil berupa surat edaran KLHK kepada daerah melaluisurat nomor
S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang harga dan mekanisme penerapan kantong plastik
berbayar.
Pemberlakuan penggunaan plastik berbayar ternyata tidak bertahan lama. Dilansir
dari kompas.com (13/04/2016) Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
melakukan penelitian terkait dengan kebijakan kantong plastik berbayar. Penelitian itu
menyebutkan hasilnya bahwa sebanyak 53,6% konsumen yang berbelanja di ritel
modern masih menggunakan kantong plastik. Ini menandakan bahwa penggunaan
plastik yang digunakan oleh masyarakat atau konsumen sudah membudaya. Dimana
ketika sesuatu hal yang sudah membudaya itu disebabkan oleh kebiasan yang terus
menerut dilakukan. Konsumen menggunakan plastik dikarenakan sudah menjadi
suatu hal yang sangat terbiasa dilakukan. Walaupun sudah sempat diberlakukan
penggunaan kantong plastik yang berbayar tetapi para konsumen rela mengeluarkan
biaya untuk menggunakan kantong plastik.
24
Gambar 3.6 Pemasok Sampah Plastik Terbanyak Di Dunia
Sumber: Regional Kompas.com
3.6.2 Ancaman
25
PT. Indopoly Swakarsa Industri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
kemasan plastik. Dari isu-isu yang terjadi dimana masyarakat dalam menggunakan
plastik dan kemasan plastik sudah menjadi kebiasaan atau membudaya dalam
keseharian. Membudayanya penggunaan plastik juga akhirnya akan menyebabkan
kerusakan alam sehingga muncullah banyak para aktivis pecinta lingkungan untuk
mencegah bencana yang disebabkan oleh banyaknya penggunaan kemasan plastik.
Dilansir dari Investor Daily Indonesia (09/07/2018) Maraknya para aktivis
lingkungan mengindikasikan adanya perlawanan sengit yang harus dihadapi oleh
perusahaan. Terkait dengan maraknya aktivis lingkungan akan menjadikan ancaman
yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin ketatnya regulasi maka perusahaan
plastik seperti Pt. Indopoly Swakarsa Industri haru mulai melakukan adaptasi demi
menjaga keberlangsungan bisnisnya.
3.6.3 Peluang
Dengan adanya isu diatas menyebabakan Pt. Indopoly Swakarsa Industri harus selalu
melakukan R and D untuk keberlangsungan bisnisnya. Dimana perusahan harus
memenuhi keinginan konsumennya dengan menciptakan produk-produk yang ramah
lingkungan. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya kepedulian terhadap
pelestarian lingkungan sehingga meningkatnya permintaan terhadap produk ramah
lingkungan, termasuk industri kemasan fleksibel juga ikut meningkat. Dilansir dari
Investor Daily Indonesia (09/07/2018) menurut Asosiasi Perdagangan Plastics
Europe, jumlah produksi plastik global dari tahun 2006 hingga 2016 meningkat dari
245 juta menjadi 348 juta ton. Dan kemudian pada tahun 2017 produksinya
meningkat 3,9% dengan tingkat pertumbuhannya pada tahun 2015 mencapai 3,5%
lalu meningkat lagi menjadi 4% pada tahun 2016. dari tahun 1990 hingga 2017 terjadi
lonjakan permintaan termoplastik sebesar 4,7% yang mecakup jenis plastik seperti
PET, polyproylene, polyethylene, dan PVC.
3.6.4 Implikasi bisnis
Seiring dengan kuatnya kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pelestarian
lingkungan dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap produk yang ramah
lingkungan harus di realisasikan termasuk didalamnya industri kemasan fleksibel
seperti PT. Industri Swakarsa Industri juga harus meningkat. Untuk merespon tren
yang terjadi disaat ini PT. Indopoly Swakarsa Industri mengeluarkan produk yang
ramah lingkung (Go Green) seperti produk yang yang telah disertifikasi oleh Green
Label, Singapore yaitu film oxo-biodegradable dengan kegunaan mampu terurai jika
26
dikenakan dengan oksigen dan panas sehingga secara signifikan akan mampu
mengurangi dampak limbah plastik pada lingkungan.
Selain itu, PT. Indopoly Swakarsa Industri telah memproduksi film metalized
yang lebih ramah lingkungan dengan barrier terhadap kelembapan dan oksigen yang
tinggi. Produk ini memiliki karakteristik barrier yang hampir serupa dengan
aluminum foil walaupun hanya dilapisi lapisan aluminum yang sangat tipis. Oleh
karena itu, total energi yang digunakan dalam bahan kemasan film metalized lebih
rendah daripada kemasan aluminum foil sehingga menghasilkan jejak karbon yang
lebih rendah. PT. Indopoly Swakarsa Industri turut pula menawarkan film khusus
untuk industri pengemasan rokok yang menggantikan coated film di pasar dengan
non-coated film untuk kemasan rokok. Produk ini dapat membantu mengurangi jejak
karbon serta dapat meningkatkan kemampuan daur ulang. Tidak hanya terbatas pada
produk Go Green, proses produksi PT. Industri Swakarsa Industri secara keseluruhan
tidak memiliki sisa limbah kimia. Kami juga mengoptimalkan upaya daur ulang
dengan menggunakan kembali sisa potongan film sebagai campuran tambahan pada
komponen bahan mentah.
PT. Indopoly Swakarsa Industri sebagai perusahaan padat teknologi, penelitian
dan pengembangan (R&D) memegang peranan penting dalam pengembangan dan
komersialisasi produkproduk baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Tim R&D
berkomitmen penuh untuk terus memberikan layanan terbaik guna menghadapi semua
perubahan-perubahan pada permintaan pasar maupun pembaharuan pada
regulasi-regulasi dalam industri kemasan fleksibel.
Di Indopoly, kegiatan R&D dijalankan oleh sumber daya manusia yang
berpengalaman, terampil dan berdedikasi tinggi serta didukung oleh peralatan
berteknologi terkini. Tak hanya itu, tim R&D Indopoly secara terus-menerus
meningkatkan kemampuannya untuk mengantisipasi permintaan pasar yang terus
berkembang. Pada tahun 2017, perusahaan menambah fasilitas baru yaitu alat Vertical
Form Fill Seal yang diaplikasikan untuk mengevaluasi seal hermeticity dari
produk-produk baru yang dikembangkan. Hingga saat ini, tim R&D Perseroan telah
mengembangkan berbagai macam produk yang bernilai tambah tinggi sebagai
berikut:
• High Barrier Metalized BOPP Film yang didesain khusus untuk memberikan nilai
ekonomis yang lebih kepada pelanggan tanpa mengorbankan kemampuan barrier
terhadap kelembaban dan oksigen.
27
• Low Seal Matte BOPP Film yang didesain untuk meningkatkan produktivitas di
mesin pelanggan karena proses pengemasan dapat dilakukan pada kecepatan yang
lebih tinggi.
• White Cavitated BOPP Film yang didesain khusus sebagai struktur lapisan tunggal
untuk dipakai pada mesin label botol yang berkecepatan tinggi. Film ini telah
disertifikasi oleh Association of Postconsumer Plastic Recyclers (APR) – USA.
3.7 Aspek Teknologi Informasi
3.7.1 Isu terkini
Di zaman modern seperti ini, teknologi merupakan salah satu faktor yang paling
penting dan wajib dimiliki oleh semua perusahaan dalam menjalankan proses
operasional. Karena dengan adanya teknologi yang memadai dapat meningkatkan
keefektifan dan efesiensi selama proses produksi berlangsung. Dengan adanya
perkembangan teknologi yang semakin modern hal ini mempermudah bagi para
penggunanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari tidak terkecuali untuk kegiatan
bisnis. Pada era sekarang ini telah banyak aplikasi-aplikasi yang memberikan
kemudahan bagi para pembisnis dalam menjalankan aktivitas bisnis. Ditambah
dengan adanya kemudahan dalam meperoleh akses internet, dalam mengoperasikan
teknologi yang ada. Seiring dengan kemajuan teknologi yang ada hal ini
memunculkan kegiatan bisnis yang lebih canggih dimana semua kegiatan operasional
bisnis tidak lagi dikerjakan secara manual, melainkan dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin-mesin yang canggih ataupun dapat menggunakan robot-robot
tangan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi.
3.7.2 Ancaman
Perkembangan teknologi yang dinamis memberikan ancaman bagi industri
kemasan plastik fleksibel ketika PT. Industri Swakarsa Industri adanya keterbatasan
sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan atau
menjalankan teknologi mesin yang canggih tersebut. Kurangnya kemampuan tersebut
apabila tidak bisa diatasi oleh perusahaan, teknologi tersebut bukan menjadi aset
malah akan menjadi liabilitis untuk perusahaan. Ancaman yang didapatkan oleh PT.
Indopoly Swakarsa Industri ketika tidak memiliki kemampuan untuk menjaga kualitas
dari mesin yang di canggih yang dihasilkan oleh teknologi terbaru akan
mempengaruhi kualitas produksi dimana buruknya kualitas produksi pada akhirnya
akan menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan.
3.7.3 Peluang
28
Penggunakan teknologi yang canggih, akan memberi peluang untuk PT. Indopoly
Swakarsa Industri untuk mempercepat produksi yang dihasilkan. Mengikuti
perkembangan teknologi serta mendukung teknologi mutakhir diimbangi dengan
inovasi berkelanjutan yang dilakukan oleh PT. Industri Swakarsa Industri merupakan
salah satu strategi perusahaan untuk mampu melayani permintaan pasar yang terus
berkembang dengan lebih baik. Pembaharuan teknologi terhadap produk yang
ditawarkan oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri akan memberi nilai tambah dimata
konsumen dan lingkungan bisnisnya.
3.7.4 Implikasi Bisnis
PT. Indopoly Swakarsa Industri sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri
yang sarat dengan teknologi, Perseroan mendayagunakan berbagai teknologi canggih
dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumen dan mempertahankan posisi
terdepannya di tengah persaingan global. Karena itulah Perseroan terus berinvestasi
dalam teknologi produksi film sesuai permintaan pasar yang terus berkembang serta
menciptakan peluang baru di industri. Selain itu, Perseroan memperbaharui perangkat
lunak maupun perangkat keras di semua pabrik secara berkala untuk terus
meningkatkan kinerja. Perseroan turut pula menambahkan mesin yang dapat
menghasilkan produk bernilai tambah di setiap lokasi pabriknya.
Pada tahun 2017, Indopoly telah melakukan commissioning mesin metalizing
kelima di Suzhou, Tiongkok. Mesin metalizing merupakan mesin penambah nilai
sehingga dapat meningkatkan ragam produk Perseroan. Selain itu, guna meningkatkan
efisiensi produksi serta meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan, Perseroan
juga telah berinvestasi pada sebuah mesin regranulasi yang akan ditempatkan di
pabrik Purwakarta, Indonesia. Menggunakan teknologi canggih, mesin regranulasi ini
akan memproses ulang produk yang terbuang (waste) dari proses produksi dan
mendaur ulangnya kembali agar dapat dipergunakan kembali didalam proses produksi
sehingga meningkatkan efisiensi pemakaian bahan baku tanpa mengurangi kualitas
produk. Selain peningkatan mesin, Perseroan terus menjalankan penelitian dan
pengembangan untuk merancang produkproduk inovatif melalui kolaborasi dengan
pemasok, konsumen dan lembaga penelitian.
29
1 februari 2018 merupakan hari berlakunya peraturan Menteri Perdagangan
(Permendag) No. 8/2018 yang diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan atau yang
disebut dengan kemendag mengenai ketentuan impor bahan baku plastik. Dibalik
penetapan peraturan tersebut banyak dari pengusahaa yang bergerak di sektor industri
plastik meminta terkait dengan peraturan tersebut agar pemerintah membuat
ketentuan lebih mendetail terkait dengan aturan main impor bakan baku plastik.
Dilansir dari Kontan.co.id (15/02/2018) sekjen Asosiasi industri aromatik,olifin, dan
plastik atau yang disebut dengan inaplas, Fajar Budiono mengatakan bahwa untuk
mengurangi terjadinya kesalahpahaman dalam proses impor bahan baku plastik sangat
dibutuhkan petunjuk pelaksanan dan petunjuk teknis dalam hal tersebut. Menurut
Fajar adanya celah yang dapat digunakan oleh oknum-oknum yang berniat untuk
bermain curang sehingga peraturan tersebut dapat digunakan untuk tujuan tersebut
dan harus dibarengi dengan pengawasan yang ketat.
Kekhawatiran terkait dengan peraturan impor bahan baku plastik tersebut adalah
rawan terjadinya pelarian atau pemalsuan atas identitas negara asal barang baku
tersebut. Dimana pemalsuan identitas tersebut akan berkaitan dengan pengenaan atau
tidaknya bea masuk dari barang barang impor tersebut.
3.8.2 Ancaman
Dengan adanya isi yang kemukakan diatas ini pastinya kan menjadi ancaman bagi
PT. Indopoly Swakarsa Industri. Dimana perusahaan akan kalah saing dengan
perusahaan-perusahaan yang bermain curang terkait dengan bagaimana cara
memperoleh bahan baku impor seperti perusahaan yang tidak ikut membayar bea
masuk, tidak membayar pajak dan lain-lainnya. Sehingga ancaman yang harus
dihadapi oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri adalah perusahan harus mengikuti
ketentuan peraturan yang telat ditetapkan oleh kementrian perdagangan yang pada
akhirnya berefek ke harga pokok penjualan (HPP) yang dihasilkan produk lebih tinggi
dibandingkan dengan pesaing perusahaan yang tidak mengikuti peraturan dan
melakukan kecurangan pemalsuan identitas negara asal impor bahan baku. Seperti
yang kita ketahui bahwa konsumen sangat sensitif terhadap perbedaan harga produk.
Perusahaan yang melakukan kecurangan dari peraturan impor bahan baku pasti
menghasilkan produk dengan harga pokok penjualan yang lebih rendah dengan
perusahaan yang menaati peraturan. Ini jelas akan menjadi ancaman bagi perusahaan
apabila konsumen mulai melirik perusahaan yang memiliki harga jual yang lebih
30
rendah. Dimana pada akhirnya akan mengurangi profitabilitas PT. Indopoly Swakarsa
Industri.
3.8.3 Peluang
Dengan adanya ancaman yang harus dihadapi oleh PT. Indopoly Swakarsa
Industri disisi lain ada peluang yang dapat diambil terkait dengan isu tersebut
pemerintah akan menindaklanjuti tindakan perusahaan yang tidak menaati kebijakan
yang telah ditetapkan oleh pemerintahan. Dimana PT. Indopoly Swakarsa Industri
dapat meraup pangsa pasar perusahaan-perusahaan yang tidak menaati regulasi dan
kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah akan beralih ke PT. Indopoly
Swakarsa Industri. Peluang yang didapatkan oleh PT. Indopoly Swakarsa Industri
ketika perusahaan mengikuti aturan regulasi dan kebijakan yang telah ditetapkan akan
memberikan nilai tambah atau value added dimata para pelanggannya sehingga brand
image PT. Indopoly Swakarsa Industri akan bertambah baik.
3.8.4 Implikasi Bisnis
PT. Indopoly Swakarsa Industri memiliki tim R&D yang berkomitmen penuh
untuk terus memberikan layanan terbaik guna menghadapi semua
perubahan-perubahan pada permintaan pasar maupun pembaharuan pada
regulasi-regulasi dalam industri kemasan fleksibel. Risiko Regulasi Kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan di negara tempat PT. Indopoly Swakarsa
Industri beroperasi diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha. Peraturan
perundangundangan ini berkaitan dengan investasi, perpajakan, perdagangan
internasional, tenaga kerja dan lain-lain. Perubahan terhadap undang-undang dan
peraturan ini dapat memengaruhi operasional PT. Indopoly Swakarsa Industri dan
seringkali berada di luar kendali Perusahaan. Namun, Perusahaan yakin bahwa
kepatuhan penuh terhadap peraturan perundangundangan lokal, nasional, regional dan
internasional dapat meminimalisir terjadinya risiko regulasi.
Disamping itu, semua produk yang dihasilkan oleh PT. Indopoly Swakarsa
Industri dipastikan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku untuk food contact
dengan tujuan agar seluruh produk yang didistribusikan memiliki tingkat keamanan
pangan yang tinggi bagi seluruh pelanggan. Persaingan harga pasar, biaya pengiriman
dan pengangkutan yang terlalu tinggi, hambatan perdagangan atau kuota impor yang
ditentukan oleh pasar atau negara tertentu adalah risiko pasar yang dihadapi PT.
Indopoly Swakarsa Industri . Hal ini berdampak pada efektifitas jaringan pemasaran
dan jalur distribusi Perseroan. Risiko ini telah dimitigasi oleh strategi Perusahaan
31
dengan mengoperasikan dua fasilitas produksi di luar negeri. Dengan
mengimplementasikan strategi ini, PT. Indopoly Swakarsa Industri memiliki
fleksibilitas dalam aktivitas pemasaran dan distribusi dibandingkan jika hanya
beroperasi di satu negara.
3.9 Aspek Hukum Internasional
3.9.1 Isu Terkini
32
Malaysia. Pemerintah akan mengenakan pajak antara 5%-26% terhadap bahan baku
plastik tersebut selama lima tahun.
Industri makanan dan minuman merupakan industri yang sangat bergantung pada
industri plastik dalam hal pengemasan dan perlindungan terhadap produk mereka.
Jika BMAD diberlakukan, diyakini memberatkan industri makanan dan minuman
yang memberikan sumbangan pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia. CORE
Indonesia mencatat hingga 2017, industri makanan dan minuman merupakan
penyumbang terbesar PDB dari sektor non migas, yakni sebesar 34,34% sedangkan
serapan tenaga kerja lebih dari 4 juta orang.
3.9.4 Implikasi Bisnis
Pemberlakuan kebijakan pemerintah mengenai BMAD akan berimplikasi pada
pelaku impor yang dapat mengundurkan diri untuk memasok bahan baku plastik ke
Indonesia. Dengan demikian, hal ini dapat berimplikasi pada PT. Indopoly Swakarsa
Industri terhadap pemenuhan bahan baku pembuatan produk plastiknya yang sebagian
besar dipasok dari impor.
33
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dpaat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Indopoly Swakarsa Industri dalam menjalankan bisnisnya selalu
mengelola risiko dan mengatasi risiko seperti mengelola risiko produk,
risiko akan bahan baku &pasokan, risiko pasar, risiko keunangan dan
risiko regulasi dalam menjalankan bisnis dan meningkakan jumlah
penjualan produk.
2. PT. Indopoly Swakarsa Industri adalah perusahaan yang padat dengan
teknologi, sehingga penelitian dan pengembangan (R&D) memegang
peranan penting dalam pengembangan dan komersialisasi produk-produk
baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Tim R&D berkomitmen penuh
untuk terus memberikan layanan terbaik guna menghadapi semua
perubahan-perubahan pada permintaan pasar maupun pembaharuan pada
regulasi-regulasi dalam industri kemasan fleksibel.
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka ada beberapa saran
yang dapat dijelaskan diantaranya:
1. PT. Indopoly Swakarsa Industri harus dapat meningkatkan performa
perusahaan dalam menghasilkan produk dan meningkatkan jumlah
penjualan perusahaan. Yang kemudian dana yang didapatkan dapat
digunakan untuk mengelola risiko-risiko yang harus dihadapi dan diatasi
oleh perusahaan seperti risiko regulasi, risiko bahan baku dan lain
sebagainya.
34
2. PT. Indopoly Swakarsa Industri harus dapat meningkatkan efisiensi
produksi dengan cara memamfaat kecanggihan tehnologi yang dimiliki
oleh perusahaan. Perusahaan juga harus mampu menyedia sumber daya
manusia yang memiliki kapabilitas yang baik dalam menjalankan
teknologi yang canggih tersebut.
35