Anda di halaman 1dari 45

Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk (PGAS)

BAMBANG DWI PUTRA

17/421713/PEK/23290
DAFTAR ISI.........................................................................................................I

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................II

DAFTAR TABEL ..............................................................................................III

RINGKASAN EKSEKUTIF PERUSAHAAN GAS NEGARA, TBK ............... 1


ASTRA INTERNATIONAL (PGAS) OUTLOOK
1.HIGHLIGHT KINERJA PGAS...................................................................... 5
2.ANALISIS EKONOMI .................................................................................. 8
3.ANALISIS INDUSTRI................................................................................. 14
3.1Tinjauan Otomotif ................................................................................... 16
3.2 Perbandingan PGAS dengan Perusahaan Minyak dan Gas Bumi
Lainnya ................................................................................................... 18
ANALISIS PERUSAHAAN ........................................................................... 21
ANALISIS KEUANGAN PERUSAHAAN.................................................... 27
ANALISIS TEKNIKAL .................................................................................. 32
ANALISIS VALUASI SAHAM PERUSAHAAN ......................................... 36
REKOMENDASI BELI ATAU JUAL ........................................................... 39
ALASAN PENTING REKOMENDASI ......................................................... 40

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perkembangan PER PGAS untuk Industri..............................................................7

Gambar 2. Perkembangan Saham PGAS 2014-2018 ...............................................................7

Gambar 3. Proyeksi PDB Indonesia Tahun 2000-2018............................................................9

Gambar 4. Proyeksi Rupiah Indonesia Tahun 2013-2018........................................................9

Gambar 5. Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Tahun 2018.......................................................11

Gambar 6. Proyeksi Inflasi Indonesia Tahun 2013-2018.........................................................12

Gambar 7. Pertumbuhan GDP Oktober IMF G20...................................................................13

Gambar 8. Trend Indeks Harga Saham Gabungan..................................................................14

Gambar 9. Pergerakan Harga Minyak Mentah .......................................................................15

Gambar 10. Konsumsi Energi Global......................................................................................16

Gambar 11. Pemanfaatan Gas Bumi Nasional........................................................................17

Gambar 12. Proporsi Penyaluran Gas Bumi Nasional.............................................................17

Gambar 13. Pangsa Pasar Gas Bumi Nasional........................................................................18

Gambar 14. Estimasi PER Saham-saham Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di
Indonesia.............................................................................................................19

Gambar 15. Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Gas Bumi PGN............................................... 26

Gambar 16. Technical View 1.................................................................................................33

Gambar 17. Bolinger Band PGAS. Januari-November 2018 Average Directional Movement
Index (ADX).......................................................................................................33

Gambar 18. Average Directional Movement Index (ADX) dan Aaron Indicator Accumulation
/Distribution (A/D) DAN Chaikin Money Flow (CMF)....................................34

Gambar 19. Accumulation/Distribution (A/D) dan Chaikin Money Flow (CMF) Indikator
CCI dan Slow Stochastic....................................................................................34

Gambar 20. Indikator CCI dan Slow Stochastic......................................................................35

Gambar 21. Resistence dan Support Level.............................................................................35

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Ringkasan Laporan Kinerja Keuangan PGAS............................................................6

Tabel 2. Proporsi Kepemilikan Saham PGAS 2017................................................................22

Tabel 3. Kepemilikan saham utama domestik 2017................................................................22

Tabel 4. Kepemilikan Saham Utama Internasional 2017........................................................22

Tabel 5. Kepemilikan Saham oleh Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi 31
Desember 2017..........................................................................................................23

Tabel 6. Daftar Nama Afiliasi Perusahaan..............................................................................24

Tabel 7. Segmen pendapatan usaha 2017 dan 2018................................................................26

Tabel 8.Balence Sheet 30 Sep 17 – 30 Sep 18.......................................................................28

Tabel 9. Income Statements PGAS Dec 2014- Jun2018 ........................................................29

Tabel 10. Ratios PGAS Dec 2014- Sep2018...........................................................................31

Tabel 11. Penilaian Saham Bedasarkan PER Pembanding pada tahun 2018...........................36

Tabel 12. Perhitungan Free Cash Flow PGAS (Dalam Miliar Rupiah)..................................37

Tabel 13. Penafsiran Nilai Intrinsik Saham PGAS: Sekenario Pesimis, Gn=13%................38

Tabel 14. Penafsiran Nilai Intrinsik Saham PGAS: Sekenario Moderat ,Gn=14%..........38

Tabel 15. Penafsiran Nilai Intrinsik Saham PGAS: Sekenario Opimist ,Gn=14%.................39

Tabel 16. Kisaran Tafsiran Nilai saham PGAS......................................................................40

iv
DRINGKASAN EKSEKUTIF
PERUSAHAAN GAS NEGARA, TBK

Perusahaan Gas Negara (PGAS) berdiri sejak 1965 sebagai perusahaan gas milik
negara dan PGN juga bergerak pada usaha lain yang langsung berkaitan dengan dan atau
mendukung usaha utama sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. PGN
memiliki empat Entitas Anak yang menjalankan usaha-usaha tersebut antara lain: PT PGAS
Telekomunikasi Nusantara (“PGASCOM”), yang mulai beroperasi sejak bulan Maret 2008
menyewakan kapasitas jaringan serat optik kepada pengguna di Indonesia dan wilayah
regional. PT PGAS Solution (“PGASSOL”), yang menyediakan layanan teknikal, konstruksi
dan pemeliharaan.
Guna meningkatkan keahlian dibidang konstruksi dan pemeliharaan, PT PGAS
Solution dan PT Promatcon Tepatguna membentuk usaha bersama untuk proyek upgrading
Stasiun Muara Bekasi (MBK) dengan porsi kepemilikan sebesar 70% dan dengan Manhattan
Kalimantan Investment (MKI) untuk pekerjaan EPC dengan porsi kepemilikan sebesar 40%.
PT PGN LNG Indonesia (“PGN LNG”) secara komersial sudah mengoperasikan terminal
penampung dan regasifikasi LNG (FSRU) di Lampung sejak November 2014. Selama tahun
2014, seluruh hasil regasifikasi dijual ke PGN dan kemudian dialokasikan untuk pemakaian
PLN. PT Permata Graha Nusantara Manajemen Aset dan Servis (“Permata”) bergerak
dibidang properti dan jasa termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan dan pengelolaan
properti, penyediaan tenaga kerja dan pengelolaan fasilitas, profitisasi sumber daya dan aset
perusahaan, serta bidang usaha kegiatan terkait lainnya yang mendukung operasional dan
dalam rangka pengembangan bisnis Perusahaan. Secara komersial Permata sudah beroperasi
sejak tahun 2014, Harga saham PGAS per 23 oktober 2018 sebesar RP 2350. Bagaimana
prospek saham PGAS di masa datang membutuhkan kajian tentang analisis perusahaan ,
ekonomi, fudamental, teknikal, dan industri.
Bank Dunia merevisi proyeksinya mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
2018. Prediksi terbaru Bank Dunia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018
akan mencapai 5,2 persen. Proyeksi tersebut lebih rendah dari prediksi Bank dunia
sebelumnya. Pada April 2018, Bank Dunia merilis proyeksi pertumbuhan Indonesia pada
2018 akan sebesar 5,3 persen. Kendati menurunkan angka proyeksi, Bank Dunia menilai
prospek ekonomi Indonesia terus positif hingga akhir tahun ini. Selain faktor permintaan

1
domestik yang menguat, harga komoditas global yang tinggi juga diperkirakan mampu
mendorong investasi dan menghasilkan pertumbuhan modal tercepat dalam periode lebih dari
lima tahun.
Seiring dengan pertumbuhan investasi yang diproyeksikan tetap tinggi, Bank Dunia
memperkirakan konsumsi rumah tangga akan sedikit meningkat. Meski pertumbuhan
konsumsi rumah tangga untuk saat ini masih tercatat mendatar di angka 5 persen, Bank Dunia
melihat ada tanda-tanda awal pemulihan penjualan ritel berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) pada Mei 2018, konsumsi rumah tangga dan investasi pada kuartal I 2018
berturut-turut tercatat sebesar 4,95 persen dan 7,95 persen, dengan tingkat inflasi pada
september 2018 menurut bank indonesia yaitu 2,88%.
Pada kuartal 1 tahun 2018 aset total PGAS mengalami kenaikan sebasar 9,26% pada
akhir tahun 2017 dan kenaikan terjadi pada total liabilities sebasar 10,21% yang mana
pertumbuhan total asset dan liabilitis saling tumbuh pada tahun 2018 kuartal pertama dan
pertumbuhan total dari ekuitas sebesar 8,32% dari tahun 2017 dapat diihat pada tabel 10.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dirilis 9 Maret 2018, perusahaan BUMN
penyalur gas itu mampu membukukan laba bersih 2017 sebesar US$143 juta, turun 52,9
persen dibandingkan laba bersih 2016 sebesar US$304 juta. Padahal, PGN masih mencatat
peningkatan tipis 1,2 persen pada pendapatan menjadi US$2,96 miliar pada 2017.
Di sisi lain, di tengah efisiensi yang dilakukan perseroan, tetap saja beban pokok
pendapatan mengalami kenaikan 6,1 persen menjadi US$2,2 miliar dari US$ 2,1 miliar. Hal
ini menyebabkan laba kotor perseroan langsung turun 10,1 persen menjadi US$797 juta pada
2017 dibandingkan angka pada 2016, pendapatan PGN relatif stagnan dalam enam tahun
terakhir. Akan tetapi, laba bersih perusahaan terpantau turun selama lima tahun berturut-turut,
dan menjadikan kinerja laba tahun 2017 merupakan yang terendah sejak 2012 akan tetapi
pada kuartal 1 sd kuartal ke 3 pada tahun 2018 laba bersih keuangan PGN mengalami
kenaikan sebasar 122,80%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih
sebesar 122,79% year on year (yoy) menjadi US$ 218,14 juta, naik dari tahun sebelumnya
sebesar US$ 97,91 juta. Peningkatan laba tersebut salah satunya disumbang oleh naiknya
pendapatan bersih sebesar 12,95% yoy menjadi US$ 2,44 miliar, naik dari tahun sebelumnya
sebesar US$ 2,16 miliar. Pendapatan PGAS terutama berasal dari distribusi gas bumi yang
mencapai US$ 1,93 miliar dan disusul oleh penjualan gas dan minyak sebesar US$ 441,68
juta
Data ini menunjukkan bahwa permintaan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi

2
di Indonesia terus meningkat. Ini merupakan potensi bisnis yang menjanjikan. Selain itu
untuk mengurangi ketergantungan kepada energi minyak bumi, gas bumi sebagai salah satu
energi alternatif diperkirakan akan semakin berperan penting dalam perkembangan industri di
Indonesia dalam jangka panjang, permintaan gas bumi di dunia juga diperkirakan akan
meningkat secara global hingga tahun 2020. Mengingat perkembangan ekonomi dan
teknologi yang akan mendorong banyak pembangkit listrik berbasis BBM dan batubara untuk
beralih memakai gas alam yang dipandang lebih ramah lingkungan.
Performa rasio keuangan PGAS selama 2014 hingga 2017 menunjukkan kinerja yang
kurang baik. Tabel 12 menunjukkan tingkat ROE selama empat tahun terakhir mengalami
penurunan dari 25,23% pada Dec 14 dan 4,51% pada 2017, dan ROA mengalami penurunan
4 tahun terakhir dari Dec 14 12,03% dan 42,35 pada 2017 Perusahaan juga memiliki EPS
yang meningkat penurunan secara tajam dari tahun ke tahun dari Dec 14 370,78 dan pada
tahun 2017 yaitu 80,000,.akan tetapi pada tahun 2018 kuartal 3 mengalmai kenaikan dari
semua aspek dibandingkan dengan tahun 2017 dari ROA,ROE, EPS dan Current Ratio
sedangkan Rasio profitabilitas berbasis pada pendapatan yaitu GPM, OPM, dan NPM
menunjukkan gambaran sebagai berikut: a) Tingkat GPM yang menglami penurunan 4 tahun
terakhir dan dengan rata-rata 39,25% menunjukkan perusahaan tmampu meningkatkan
efisiensi dengan menekan harga pokok produksi yang rendah. b)Tingkat OPM yang relatif
rendah dengan rata-rata 22,23% mengindikasikan bahwa perusahaan mengeluarkan biaya
operasi yang relatif tinggi. c) Tingkat NPM rata-rata sebesar 14,89% yang relatif mendekati
OPM mengindikasikan bahwa beban finansial perusahaan cukup rendah dan memiliki
kapasitas utang yang masih tinggi.

Berbagai proyek infrastruktur serta peningkatan dalam hal kemudahan berinvestasi


seperti diluncurkannya Online Single Submission (OSS) fundamental ekonomi Indonesia
termasuk berlanjutnya pemulihan ekspor seiring dengan peningkatan investasi di tengah
pembangunan infrastruktur, akan terus mendukung daya tahan perekonomian Indonesia ke
depan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018
sebesar 5,06 persen, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi
memang mengalami pertumbuhan signifikan, di mana kuartal I 2017 (year on year)
pertumbuhan PMTB hanya 4,77 persen. PMTB tumbuh 7,95 persen di mana struktur dalam
pertumbuhan ekonomi sebesar 32,12 persen atau faktor kedua terbesar setelah konsumsi
rumah tangga sebesar 56,80 persen

3
Pendekatan teknikal masih menujukan haraga saham PGAS bergerak pada kisaran
yang belum menunjukan indikasi kuat naik atau turun dengan resistan berada pada kisaran
2100 dan 2200 sedangkan support level berada pada kisaran 1980 sd 1940 pendekatam
teknikal bersifat jangka pendek dibandingkan dengan pendekatan fundamental bedasarkan
analisis pendekatan fundamental menunjukan kekuatan ekonomi indonesia yang masih
mampu untuk bertahan walaupun PGAS sempat mengalami penurunan pada tahun 2015-
2017 akan tetapi isu dan perkembangan kedepan pemerintah untuk mengoptimalisasi gas
alam menjadi angin segar karena tingkat konsumsi masyarakat selalu berkembang.
Hasil penaksiran nilai intrinsik saham dengan pendekatan perbandingan relatif PER
berada pada kisaran nilai saham PGAS untuk tahun 2018 yakni Rp2246 dengan rentang harga
Rp1945 hingga Rp2250 sd Rp 2300.

4
PERUSAHAAN GAS NEGARA (PGAS)
1. HIGHLIGHT KINERJA PGAS

Perusahaan Gas Negara (PGAS) berdiri sejak 1965 sebagai perusahaan gas milik
negara dan PGN juga bergerak pada usaha lain yang langsung berkaitan dengan dan atau
mendukung usaha utama sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. PGN
memiliki empat Entitas Anak yang menjalankan usaha-usaha tersebut antara lain: PT PGAS
Telekomunikasi Nusantara (“PGASCOM”), yang mulai beroperasi sejak bulan Maret 2008
menyewakan kapasitas jaringan serat optik kepada pengguna di Indonesia dan wilayah
regional. PT PGAS Solution (“PGASSOL”), yang menyediakan layanan teknikal, konstruksi
dan pemeliharaan.
Guna meningkatkan keahlian dibidang konstruksi dan pemeliharaan, PT PGAS
Solution dan PT Promatcon Tepatguna membentuk usaha bersama untuk proyek upgrading
Stasiun Muara Bekasi (MBK) dengan porsi kepemilikan sebesar 70% dan dengan Manhattan
Kalimantan Investment (MKI) untuk pekerjaan EPC dengan porsi kepemilikan sebesar 40%.
PT PGN LNG Indonesia (“PGN LNG”) secara komersial sudah mengoperasikan terminal
penampung dan regasifikasi LNG (FSRU) di Lampung sejak November 2014. Selama tahun
2014, seluruh hasil regasifikasi dijual ke PGN dan kemudian dialokasikan untuk pemakaian
PLN.
PT Permata Graha Nusantara Manajemen Aset dan Servis (“Permata”) bergerak
dibidang properti dan jasa termasuk tetapi tidak terbatas pada penyediaan dan pengelolaan
properti, penyediaan tenaga kerja dan pengelolaan fasilitas, profitisasi sumber daya dan aset
perusahaan, serta bidang usaha kegiatan terkait lainnya yang mendukung operasional dan
dalam rangka pengembangan bisnis Perusahaan. Secara komersial Permata sudah beroperasi
sejak tahun 2014, Harga saham PGAS per 23 oktober 2018 sebesar RP 2350. Bagaimana
prospek saham PGAS di masa datang membutuhkan kajian tentang analisis perusahaan ,
ekonomi, fudamental, teknikal, dan industri, nilai kapitalisasi pasar PGAS telah mencapai RP
56.481.530,00 M. Jumlah karyawan yang tercatat di ASII dan anak perusahaannya telah
mencapai 6,300 orang, meningkat sebesar 64% dari tahun sebelumnya yaitu 2,240.
Di semester-I 2018, PGAS membukukan pendapatan sebesar US$ 1,62 miliar atau
naik 14,98% dibandingkan periode sama tahun 2017. Secara keseluruhan, pendapatan dari
distribusi gas yang dilakukan kepada industri, komersial, stasiun pengisian maupun rumah

5
tangga naik 8,75% menjadi US$ 1,27 miliar. Laba operasi PGAS naik lebih tinggi yakni
45,79% menjadi US$ 257,84 juta. Dengan begitu, hingga akhir Juni lalu, PGAS mencetak
laba bersih senilai US$ 145,94 juta, melesat 190,22% dibandingkan periode sama di tahun
lalu.
Secara operasional volume distribusi gas PGAS meningkat menjadi 836 mmscfd.
"Kenaikan volume distribusi gas sejalan dengan meningkatnya permintaan dari PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Porsi PLN terhadap total permintaan juga naik menjadi
41% dari 39% posisi kas PGAS per akhir semester lalu sebesar US$ 1,4 miliar dengan utang
yang berkurang US$ 14,9 juta. "Sehingga rasio net gearing PGAS membaik jadi 31,4% per
akhir Juni lalu, dibanding 37% pada Maret 2018
Tabel 1. Ringkasan Laporan Kinerja Keuangan PGAS

RATIONS DEC-13 DEC-14 DEC-15 DEC-16 DEC-17 Jun-18


Current Ratio
(%) 201,01 170,62 258,13 260,58 387,44 406,67
Dividend (RP) 210,40 - - 75,18 - -
EPS (RP) 435,56 370,78 242,58 168,67 80,00 86,72
BV (RP) 1380,40 1520,07 1827,66 1757,10 1781,09 1929,34
DAR (X) 0,37 0,52 0,53 0,54 0,49 1929,34
DER (X) 0,60 1,10 1,15 1,16 0,97 0,50
ROA (%) 20,49 12,03 6,20 4,52 2,35 2,26
ROE (%) 32,78 25,23 13,32 9,73 4,64 4,51
GPM (%) 47,24 42,92 31,38 30,22 26,85 28,61
OPM (%) 31,11 28,81 18,43 15,14 12,70 15,89
NPM (%) 29,78 21,93 13,12 10,51 4,98 9,02
Payout Ratio
(%) 48,31 - - 44,57 - -
Yield (%) 4,70 - - 2,78 - -

Sumber : idx.co.id company report Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Pada data yang terdapat pada idx yang menyajikan perkembangan PER PGAS
industri selama 5 tahun terakhir menunjukan fluktuasi yang besar terjadi pada tahun 2014
ke tahun 2015 yaitu dari 25,09 x menjadi 12,02 x rasio PER industri tetapi sejak pada tahun
2016 ekpertasi pasar tehadap saham PGAS relatif meningkat dan tinggi dari 15,61x sampai
dengan 32,62x pada januari 2018. Gambar 1 menyajikan perkembangan trend PER PGAS
per 2014 smpai januari 2018.

6
PER PGAS TERHADAP INDUSTRI
60

50 32.62

40
21.87
15.09
30 PER PGAS (X)
20.04 15.61 PER Industy (x)
20 12.02
16.44
10 16.02
8.16
9.49
0
2014 2015 2016 2017 Jan-18

Gambar 1: Perkembangan PER PGAS untuk Industri

Selanjutnya, perkembangan harga saham PGAS dari tahun januari 2014 sd desember
2017 mengalami trend penurunan dari 6,225 sampai dengan 1,800 akan tetapi januari 2018
mengalami kenaikan menjadi 2,860 tetapi pada tanggal 23 oktober 2018 mengalami
penurunan 2,350 akan tetapi banyak analis yang mengatakan bahwa dengan perkembangan
yang dilakukan oleh perusahaan gas negara akan memberi expetasi atau kepercayaan kepada
investor dimana dengan melakukan akuisisi Pertagas baru akan terjadi September nanti
expetasi atau prediksi mempertahankan rekomendasi beli untuk PGAS dengan target harga
Rp 3.000 per saham.

Gambar 2: Perkembangan Saham PGAS 2014-2018


Sumber: Investor2.rti analytics index PGAS 2014-2018

7
2. ANALISIS EKONOMI

Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)
atau pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen paling banyak disumbang oleh
industri pengolahan, dengan kontribusi 0,97 persen. Selain industri pengolahan, juga
didorong oleh sektor usaha konstruksi, perdagangan, informasi dan komunikasi, serta jasa
lainnya. "Industri pengolahan meningkat jadi 4,5 persen per kuartal I 2018, tumbuh dibanding
tahun lalu sebesar 4,28 persen," kata Kepala BPS dari struktur PDB, industri pengolahan
memang memiliki share paling besar yaitu 20,27 persen. Disusul dengan share dari pertanian
13,26 persen yang tumbuh 3,14 persen dan share dari perdagangan 13,12 persen yang tumbuh
4,96 persen.
Badan Pusat Statistik melalui website resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia
naik 4,21 persen dibandingkan kuartal I 2018 (q toq) dan tumbuh 5,27 persen dibandingkan
periode yang sama tahun lalu (yoy). Pertumbuhan ekonomi periode ini menjadi yang tertinggi
sejak 2014 dalam lima tahun terakhir, sejak kuartal I 2014, pertumbuhan ekonomi berada di
kisaran rata-rata 4,7 hingga tertinggi 5,21 persen.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai turun setelah kuartal IV 2013 mencapai 5,72
persen (yoy). Pertumbuhan ekonomi (yoy) sejak kuartal I 2014 berada diangka 5,21 persen
dan terus mengalami penurunan pada Kuartal II diangka 5,12 persen, Kuartal III 5,01 persen
dan Kuartal IV 5,01 persen. Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kuartal I nail diangka 4,71
persen, Kuartal II turun diangka 4,67 persen, mengalami kenaikan pada Kuartal III diangka
4,73 persen dan naik pada di Kuartal IV diangka 5,04 persen. Tahun 2016 pada Kuartal I
kembali mengalami penurunan 4,92 persen, Kuartal II berada diangka 5,18 persen, Kuartal II
5,02 persen dan Kuartal IV diangka 4,94 persen. Pasa tahun 2017 tepatnya Kuartal I
pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan diangka 5,01 persen, Kuartal II diangka 5,01
persen, Kuartal III naik diangka 5,06 persen dan terus mengalami kebaikan di Kuartal IV
dengan pertumbuhan ekonomi yang dicatatkan sebesar 5,19 persen. Kuartal I 2018 angka
pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan diangka 5,06 persen dan mengalami kenaikan
pada Kuartal II diangka 5,27 persen dapat dilihat pada gambar 3 proyeksi prodak domestik
bruto pada tahun 2000 sd 2018

8
Gambar 3. Proyeksi PDB Indonesia Tahun 2000-2018
Sumber: lipi.go.id/berita/tahun-depan-lipi-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mencapai
5,3 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan 5,4 persen yang
ditetapkan pemerintah melalui APBN 2018 pemerintah menargetkan inflasi tahun ini terjaga
di level 3,5 Sementara Rupiah kami proyeksikan akan stabil di angka Rp 14.700 per dolar AS
pada akhir tahun 2018, dan secara bertahap akan mengalami depresiasi ke angka Rp 14.900
per dolar AS pada pertengahan tahun 2019 dapat dilihat pada gambar grafik 4.

Gambar 4. Proyeksi Rupiah Indonesia Tahun 2013-2018


Sumber: tradingeconomics.com/indonesia/currency

9
Nilai tukar rupiah juga menunjukkan angka yang stabil, seiring peningkatan cadangan
devisa serta kebijakan moneter dan fiskal yang solid membuat pasar obligasi Indonesia
semakin atraktif. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Asia cukup
kuat terhadap sentimen global.
Berbagai proyek infrastruktur serta peningkatan dalam hal kemudahan berinvestasi
seperti diluncurkannya Online Single Submission (OSS) fundamental ekonomi Indonesia
termasuk berlanjutnya pemulihan ekspor seiring dengan peningkatan investasi di tengah
pembangunan infrastruktur, akan terus mendukung daya tahan perekonomian Indonesia ke
depan. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018
sebesar 5,06 persen, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi
memang mengalami pertumbuhan signifikan, di mana kuartal I 2017 (year on year)
pertumbuhan PMTB hanya 4,77 persen. PMTB tumbuh 7,95 persen di mana struktur dalam
pertumbuhan ekonomi sebesar 32,12 persen atau faktor kedua terbesar setelah konsumsi
rumah tangga sebesar 56,80 persen.
Dengan pemerintahan yang stabil dan risiko politik relatif rendah, ekonomi Indonesia
berpotensi untuk bergerak lebih cepat dalam beberapa tahun mendatang. Faktor eksternal
menjadi penarik utama pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama yang berasal dari kenaikan
harga komoditas berbagai indikator lain juga menunjukkan performa prima, seperti rasio
utang pemerintah yang berada di bawah 30% dari PDB, salah satu yang terendah di antara
negara-negara berkembang.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada tahun 2018 akan mencapai 5,3 persen, menurutnya salah satu penyumbang terkuat
pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni meningkatnya kontribusi ekspor dan
investasi.Perekonomian Indonesia di tahun 2018 akan terus melaju dan berjalan dengan baik,
hal ini tentunya harus didukung oleh kebijakan makroekonomi, peningkatan ekonomi global
dan harga komoditas serta upaya berkelanjutan untuk memperkuat daya saing.

10
Gambar 5. Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Tahun 2018
Sumber:goodnewsfromindonesia.id tahun-2018 perekonomian indonesia tumbuh lebih cepat.

Hal ini bergantung bagaimana pemerintah dapat mengakumulasikan berbagai


indikator untuk memacu pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Seperti mendorong Investasi
Swasta yang sejak 2013 mengalami penurunan. Upaya pemerintah melalui pembangunan
infrastruktur sepertinya sudah membuahkan hasil. Ini terlihat dari pertumbuha investasi yang
mencapai 7,1 % pada Karta III 2017, tertinggi sejak kuartal 1-2013.Di perkirakan investasi
berkontrubusi sebesar 35% terhadap pertumbuhan ekonomi PDB 2017.
Investasi swasta diandalkan dengan terbatasnya ruang fiskal pemerintah. Undang-
undang mengatur pembatasan defisit anggaran maksimal 3% dari PDB. Diperkirakan defisit
akan mencapai 2,6% pada 2018, lebih tinggi dari perkiraan pemerintah sebesar 2,2%. DBS
Group Research memperkirakan kenaikan defisit terutama didorong oleh potensi penurunan
penerimaan pajak, ketimbang kenaikan anggaran belanja. Tren kenaikan harga minyak
mentah dunia akan meningkatkan pemasukan negara dari sektor minyak dan gas bumi
(migas). Dalam perhitungan DBS Group Research, setiap kenaikan harga minyak sebesar
10% akan memberikan tambahan anggaran Rp 6,7 triliun dalam APBN sedangkan menurut
BI tingkat inflasi indonesia dari tahun 2013 sd 2018 dan Sedangkan menurut BI tingkat
inflasi indonesia dari tahun 2013 sd 2018 .

11
Tingkat Inflasi
8.22%

6.96%

4.14%
4.57% 3.49% 3.25% 3.16%
May-13

May-14

May-15

May-16

May-17

May-18
Jan-13

Jan-14

Jan-15

Jan-16

Jan-17

Jan-18
Sep-13

Sep-14

Sep-15

Sep-16

Sep-17

Sep-18
Gambar 6. Proyeksi Inflasi Indonesia Tahun 2013-2018
Sumber:bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx

Investasi di indonesia merupakan salah satu negara yang tidak mengambil


keuntungan dari tumbuhnya permintaan produk manufaktur global. Ekspor Indonesia masih
mengandalkan sektor komoditas, terutama batu bara yang tumbuh 49%, minyak sawit mentah
sebesar 44%, dan migas sebesar 21%. Sementara ekspor produk manufaktur hanya tumbuh
2,5%. Pemerintah telah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk
komoditas. Ini dilakukan dengan menerbitkan 16 paket reformasi kebijakan dalam dua tahun
terakhir. Terbukti, peringkat Indonesia dalam Ease of Doing Business yang dirilis Bank
Dunia meroket dari peringkat 106 pada 2016 menjadi 72 pada 2018 dan Investasi asing
langsung ke sektor manufaktur pun mencatat rekor tertinggi sebesar USD 16,6 miliar pada
2016. Investor tidak lagi menjadikan sektor pertambangan sebagai tujuan investasinya,
melainkan sektor permesinan dan elektronik.
Seiring dengan membaiknya kondisi makroekonomi global, mendorong kinerja
ekonomi di Asia, khususnya kinerja pasar saham Asia yang belakangan ini terlihat lebih
aktraktif dibandingkan negara maju lainnya. Selain itu, ASEAN, khususnya Indonesia terus
mendorong laju iklim investasi dan konsumsi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan
pelonggaran kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga di tengah adanya rencana the
Fed yang akan menaikkan suku bunganya secara bertahap. Saat ini, negara-negara Asia,
termasuk Indonesia, memegang kendali atas market share manufaktur terbesar di dunia.

12
Indonesia berada di posisi ke-empat dalam hal market share manufaktur di dunia setelah
China, Korea, dan India. Tahun 2017 merupakan tahun yang mana dunia mengalami
pertumbuhan ekonomi paling tinggi setelah global financial crisis, dunia mencatat
pertumbuhan pada level 3,6%, negara-negara maju mencatat pertumbuhan pada 2,2%,
sedangkan negara-negara berkembang mencatat pertumbuhan 4,6%, dan Indonesia mencatat
5,2% dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 7. Pertumbuhan GDP Oktober IMF G20


Sumber: culas.blogspot.com pertumbuhan Oktober G20

Sedangkan pada sektor perdagangan, salah satu faktor yang menjadi fokus pemerintah
adalah bagaimana Indonesia dapat berekspansi ke negara-negara trading partners agar para
pelaku usaha di Indonesia mendapatkan akses pasar dunia yang lebih luas. Dalam hal ini,
pemerintah juga menekankan peran aktif dari para pihak swasta, khususnya perbankan, dalam
mendukung permodalan bagi sektor manufaktur di Indonesia.

13
Gambar 8: Trend Indeks Harga Saham Gabungan
Sumber: rti.co.id/tview/tview_chart saham gabungan IHSG

3. ANALISIS INDUSTRI

Sektor industri andalan PGAS Sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha
transmisi dan distribusi gas bumi, mengacu pada UU Minyak dan Gas Bumi No. 22 Tahun
2001, yang mengharuskan adanya pemisahan entitas yang bergerak di bidang hulu dan hilir,
serta untuk kepentingan manajemen dalam menjalankan kegiatan operasinya, PGN membagi
4 (empat) segmen usaha pokok, yaitu (1) Segmen Usaha Transmisi/Transportasi, (2) Segmen
Usaha Distribusi/ Niaga, (3) Segmen Usaha Minyak dan Gas, dan (4) Segmen Usaha Lainnya
berupa telekomunikasi, LNG, pengelolaan dan penyewaan gedung dan peralatan, serta sewa
(financial lease).
PGN membentuk tiga unit bisnis yaitu Business Unit Infrastructure (BUI) sebagai
pengelola infrastruktur, Business Unit Gas Product (BUGP) sebagai pengelola komoditas gas
bumi serta layanan pelanggan dan Business Unit Layanan Jaringan Gas (Jargas) sebagai
pengelola infrastruktur dan komoditas gas bumi serta layanan pelanggan rumah tangga atas
penugasan pemerintah. Masing-masing business unit akan mengupayakan aktivitas-aktivitas
untuk optimalisasi pencapaian terhadap target operasional, baik mengenai pertumbuhan dan
tingkat utilisasi infrastruktur maupun tentang pertumbuhan volume penjualan dan kepuasan
pelanggan. Adanya restrukturisasi ini, tidak berdampak pada pada pelayanan PGN terhadap
pelanggan maupun calon pelanggan PGN.

14
Ditengah permasalahan sektor minyak dan gas perpanjangan kesepakatan OPEC
dilakukan di tengah fundamental pasar minyak yang terus bullish, nilai bulanan ORB (OPEC
Reference Basket) menguat di atas US$55.50 per barel di bulan Oktober sampai ke level
tertinggi dalam hampir dua setengah tahun. Sepanjang bulan Oktober, kenaikan harga minyak
terus didorong oleh meningkatnya permintaan dan ekspektasi global bahwa OPEC dan
negaranegara produsen lainnya akan memperpanjang kesepakatan untuk menyesuaikan
produksi sebesar 1.8 juta barel per hari. Selain itu, stok minyak mentah AS yang terus turun
dalam satu bulan terakhir akibat impor yang menurun dan ekspor yang melonjak, membuat
stok minyak mentah kumulatif AS hanya di bawah 10 juta barel di bulan Oktober dapat
dilihat pada gambar 8 Pergerakan Harga Minyak Mentah.

Gambar 9. Pergerakan Harga Minyak Mentah


Sumber MOMR November 2017, Opec
Meskipun energi terbarukan menjadi sumber energi yang mengalami pertumbuhan
konsumsi paling signifikan secara global, namun konsumsi bahan bakar fosil masih
menyumbang sebesar 77% terhadap penggunaan energi dalam jangka panjang. Dilihat dari
sumber energinya, gas alam secara global diperkirakan menjadi kontributor terbesar pada
kenaikan konsumsi bahan bakar fosil di masa mendatang. Sumber dayanya yang melimpah
dan produksi yang meningkat, memicu posisi daya saing gas yang kuat di antara sumber
energi lainnya. Gas alam tetap menjadi bahan bakar utama di sektor kelistrikan dan industri,
karena efisiensinya. Hasil pembakarannya yang relatif lebih bersih juga mendorong banyak
pemerintahan untuk mulai menggantikan penggunaan batubara padatkarbon dan bahan bakar

15
cair dengan gas alam, demi menerapkan rencana pengurangan emisi karbon dioksida dapat
dilihat pada gambar 9 Grafik Konsumsi Energi Global

Gambar 10. Konsumsi Energi Global


Sumber: EIA 2017
3.1 Tinjauan Sektor Industri
PGN mendistribusikan atau menjual gas ke pelanggan industri dan komersial
berdasarkan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). PJBG antara PGN dan pelanggan merupakan
perjanjian bisnis dengan harga gas ditentukan berdasarkan beberapa faktor antara lain harga
beli gas, tarif toll fee yang ditetapkan oleh Pemerintah, daya beli pelanggan, harga energi
alternatif lainnya dan beberapa faktor lain. Jika pemasok menaikkan harga gas kepada PGN,
maka PGN akan melakukan penyesuaian terhadap harga jual kepada pelanggan. Pada tahun
2017, produksi gas bumi di Indonesia untuk konsumsi domestik mencapai ± 3.800 MMScfd
sedangkan untuk konsumsi export sebesar ± 2.300 MMScfd. Dalam hal pemanfaatan gas
bumi tersebut, sektor industri manufaktur memanfaatkan gas sebesar 25,24% dari total
produksi. Dalam hal pemanfaatan gas bumi untuk konsumsi domestik, sekitar 2.800 MMScfd
dikelola oleh sektor hulu untuk disalurkan langsung ke end user dan sekitar 1.100 MMScfd
dikelola oleh badan usaha gas bumi berfasilitas. Dari segi pemanfaatan PGN sebagai salah
satu badan usaha niaga gas bumi berfasilitas menguasai sekitar 74% pangsa pasar niaga gas
bumi melalui pipa distribusi di Indonesia. Penguasaan pangsa pasar distribusi gas bumi
nasional pada tahun 2017 tersebut meningkat dibanding tahun 2016 yang sebesar 73% dapat
dilihat pada gambar 10.

16
Gambar 11. Pemanfaatan Gas Bumi Nasional
Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS

Jumlah pelanggan PGN didominasi oleh segmen pelanggan rumah tangga sebesar
98% dari total pelanggan gas bumi PGN. Namun berdasarkan volume penyaluran gas ke
pelanggan, segmen pelanggan industri memiliki porsi penyaluran gas bumi paling besar.
Segmen pelanggan industri menyerap gas bumi sebesar 97% dari total penyaluran gas bumi
PGN. Kebutuhan gas di masing-masing pelanggan dipengaruhi oleh jenis dan kapasitas
peralatan produksi yang dimiliki oleh pelanggan dapat diihat pada gambar 11.

Gambar 12. Proporsi Penyaluran Gas Bumi Nasional


Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS

17
Perusahaan gas negara sebagai BUMN infrastruktur berkomitmen untuk terus
mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan utilisasi gas bumi di Indonesia. PGN
berbenah menuju konsep customer centric untuk memahami Pelanggan dengan lebih baik
dengan menekankan pada konsep customer experience dan experiential marketing. Berangkat
dari memahami customer experience yang selanjutnya dituangkan dengan pemenuhan
kebutuhan dan harapan pelanggan yang berbasis pemanfaatan teknologi merupakan bentuk
inovasi layanan PGN dalam rangka meningkatkan kepuasan dan keterikatan pelanggan.
Pelanggan PGN adalah salah satu pemangku kepentingan yang berperan sentral dalam
menjamin keberlangsungan usaha PGN melalui pembelian produk dan jasa yang mereka
lakukan. Pelanggan juga merupakan mitra utama PGN dalam mengembangkan usaha dimasa
depan. Didasari pemikiran tersebut, PGN melaksanakan manajemen operasional yang unggul
dan menciptakan berbagai inovasi untuk mencapai product & service excellence untuk
menjamin kepuasan para pelanggannya. Bagaimana mendengarkan, berinteraksi dan
mengamati pelanggan di sepanjang customer journey untuk memperoleh informasi yang
dapat ditindaklanjuti adalah beberapa cara PGN dalam berbenah untuk mengembangkan
produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan untuk
segmen transmisi gas, pada tahun 2016 PGN menguasai 34% pangsa pasar transmisi gas di
Indonesia (termasuk jalur pipa transmisi yang dioperasikan oleh Entitas Anak dan Afiliasi)
dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 13. Pangsa Pasar Gas Bumi Nasional


Sumber:idx Annual Report 2017 PGA
3.2 Perbandingan PGAS dengan Perusahaan Minyak dan Gas Bumi Lainya
Lifting minyak Indonesia pada 2017 mencapai 803,8 ribu barel per hari (bph).
Sedangkan lifting gas 6.386 juta standar kaki kubik per hari. Secara total, lifting migas di

18
2017 sebesar 1,944 juta barel ekuivalen minyak per hari. Capaian ini di bawah target yang
ditetapkan dalam APBN-P yang sebesar 1,965 juta barel ekuivalen minyak per hari. Lifting
minyak 98,6% dari target, lifting gas 99,2% dari target, dan secara keseluruhan lifting migas
98,9% dari target. Beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memberikan kontribusi
sangat signifikan terhadap produksi migas nasional. Untuk minyak misalnya, Chevron Pacific
Indonesia dan Mobil Cepu Ltd menyumbang lebih dari separuh lifting. Sedangkan untuk
lifting gas, yang kontribusinya paling besar adalah Total E&P Indonesie, British Petroleum
(BP), ConocoPhilips, dan Pertamina EP.
Adapun 10 perusahaan penyumbang lifting gas terbesar adalah sebagai berikut:
1. Total E&P Indonesie 1.255 MMSCFD
2. BP Tangguh 908 MMSCFD
3. ConocoPhilips (Grissik) 814 MMSCFD
4. Pertamina EP 810 MMSCFD
5. JOB Pertamina-Medco Tomori Sulawesi 304 MMSCFD
6. Premier Oil Natuna Sea BV 224 MMSCFD
7. Eni Muara Bakau 219 MMSCFD
8. Petrochina International Jabung 201 MMSCFD
9. Medco Natuna 198 MMSCFD
10. Kangean Energy Indonesia 197 MMSCFD

20.0 17.0
15.33
15.0 13.19
10.87 10.6
10.0
8.05
5.0
0.0 -4.17
-28.0
-5.0 ESSA ENRG RAJA PGAS
-10.0 MEDC ELSA LAPD MPOW
-15.0
-20.0
-25.0
-30.0

Gambar 14. Estimasi PER Saham-saham Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
di Indonesia
Sumber : IDX annual report
Dikutip pada IPOT News Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis
melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/8), PGAS mencatat

19
kenaikan pendapatan dari distribusi gas bumi kepada pihak berelasi sebesar 53,22% menjadi
US$ 382,84 juta. Namun penjualan minyak dan gas ke pihak berelasi berkurang 13,35%
menjadi US$ 69,59 juta sebaliknya, penjualan minyak dan gas ke pihak ketiga tercatat naik
80,57% menjadi US$ 238,18 juta. Namun, distribusi gas ke pihak ketiga mengalami
penurunan tipis 3,39% menjadi US$ 883,75 juta. secara keseluruhan, pendapatan PGAS dari
distribusi gas bumi mengalami kenaikan. Pendapatan dari distribusi gas yang dilakukan
kepada industri, komersial, stasiun pengisian maupun rumah tangga naik 8,75% menjadi US$
1,27 miliar.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan naik 12,21% menjadi US$ 1,16 miliar seiring
dengan kenaikan beban pembelian gas bumi, beban produksi dan lifting, serta beban terkait
LNG. laba operasi naik lebih tinggi yakni 45,79% menjadi US$ 257,84 juta sengan begitu,
hingga akhir Juni lalu, PGAS mencetak laba bersih senilai US$ 145,94 juta, melesat 190,22%
dari US$ 50,29 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Hingga akhir semester
pertama lalu, PGAS mendekap aset sebesar US$ 6,47 miliar, naik dari posisi aset di akhir
tahun 2017 yaitu US$ 6,29 miliar. Aset tersebut terdiri dari ekuitas sebesar US$ 3,25 miliar
dan liabilitas Rp 3,22 miliar.
Dikutip pada media Kontan Proyek baru yang terjadi pada ELSA ini nilainya
signifikan lebih dari Rp1 triliun. Sehingga bukan hanya sebatas nilai kontrak yang besar,
kami melihat sebaga peluang bahwa aktivitas jasa hulu migas Elnusa akan semakin bergeliat
dan membukukan kinerja yang terus membaik," kata Direktur Keuangan Elnusa, Hery
Setiawan.
ELSA adalah emiten yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan,
pembangunan dan perindustrian. Kegiatan usaha utama ELSA dan anak usahanya adalah
beroperasi di bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada entitas anak serta entitas
ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan
penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas.
Selain itu jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan
migas dan jasa telekomunikasi. Elnusa juga beroperasi di bidang penyediaan barang dan jasa
termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Elnusa Tbk, antara lain PT
Pertamina (Persero) (pengendali) (41,10%), Dana Pensiun Pertamina (17,81%) dan PT
Prudential Life Assurance-REF (9,12%).

20
4. ANALISIS PERUSAHAAN

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau dikenal dengan nama PGN (Persero) Tbk
(PGAS) didirikan tahun 1859 dengan nama “Firma L. J. N. Eindhoven & Co. Gravenhage”.
Kemudian, pada tahun 1950, pada saat diambil alih oleh Pemerintah Belanda, PGAS diberi
nama “NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij (NV. NIGM)”. Pada tahun 1958, saat
diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan
Peraturan Pemerintah, PGAS ditetapkan sebagai perusahaan negara dan dikenal sebagai
“Perusahaan Negara Gas (PN. Gas)”. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tahun 1984, PN. Gas
diubah menjadi perusahaan umum (“Perum”) dengan nama “Perusahaan Umum Gas
Negara”. tahun 1994, PGAS diubah dari Perum menjadi perusahaan perseroan terbatas yang
dimiliki oleh negara (Persero) dan namanya berubah menjadi “PT Perusahaan Gas Negara
(Persero)”. Kantor pusat PGAS Pemegang saham yang memliki 5% atau lebih saham
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah Negara Republik Indonesia (56,96%).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PGAS adalah
melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan usaha hilir bidang gas bumi yang
meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga, perencanaan,
pembangunan, pengembangan produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan;
atau usaha lain yang menunjang usaha. Kegiatan usaha utama PGN adalah distribusi dan
transmisi gas bumi ke pelanggan industri, komersial dan rumah tangga.
Pada tanggal 5 Desember 2003, PGAS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PGAS (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran
Rp1.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 15 Desember 2003 dan pada tanggal 15-11-2018 saham PGAS di harga Rp
2080,- Persentase dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh yaitu
24.241.508.196 (dua puluh empat milyar dua ratus empat puluh satu juta lima ratus delapan
ribu seratus sembilan puluh enam) lembar saham. Negara Republik Indonesia merupakan
pemegang saham mayoritas yang memiliki 56,96% (lima puluh enam koma sembilan enam
persen) saham atas PGAS dan satu lembar saham seri A Dwiwarna yang memiliki hak suara
istimewa dapat dilihat pada tabel 2 proporsi kepemilikan saham PGAS

21
Tabel 2. Proporsi Kepemilikan Saham PGAS 2017

PGN
Negara Republik
Indonesia Publik
56,96% 43,04%
Perseorangan Badan Usaha
Internasional Domestik Internasional Domestik
0,05% 5,00% 28,24% 9,75%
Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS
Untuk daftar 20 pemegang saham terbesar PGAS sebagai saham miyoritas adalah
kepemilikan saham utama domestik dan saham utam internasional untuk sektor domestik
kepemilikan menggunakan kepemilikan intitusional dan ada kepemilikan manajerial, dapat
dilihat pada Tabel 3 dan tabel 4 tentang kepemilikan domestik dan Internasional.
Tabel 3. Kepemilikan saham utama domestik 2017
Pemilik saham utama domestik
No Investor Kota Lembar saham %
1 Pemerintah Republik Indonesia Indonesia 13.809.038.756 56,96%
2 BPJS Ketenagakerjaan Jakarta 829.827.200 3,42%
3 BNP Paribas Investment Partners Jakarta 161.264.800 0,67%
4 AIA Indonesia Jakarta 152.894.400 0,63%
5 Mandiri Investasi Jakarta 141.946.100 0,59%
6 Eastspring Investments Jakarta 122.482.500 0,51%
7 Manulife Asset Mgt Indonesia Jakarta 116.035.600 0,48%
Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS
Tabel 4. Kepemilikan Saham Utama Internasional 2017
Pemilik Saham Utama- Internasional
Lembar
No Investor Kota Saham %
1 Petroliam Nasional Berhad (Petronas) Kuala Lumpur 638.922.400 2,64%
2 Eastspring Investments Singapore 416.014.400 1,72%
3 BlackRock Investment Mgt-Index San Francisco 376.319.249 1,55%
4 Vanguard Group Philadelphia 364.430.355 1,50%
5 Matthews International Capital Mgt San Francisco 335.268.600 1,38%
6 Edgbaston Investment Partners London 277.265.600 1,14%
7 BlackRock Investment mgt-index London 232.827.439 0,96%
8 GIC Singapore 145.089.950 0,60%
9 Signature Global Asset Mgt Toronto 125.327.300 0,52%
10 Westwood International Advisors Toronto 122.382.168 0,50%
11 Highclere International Investors London 121.688.600 0,50%
12 Saudi Arabian Monetary Authority Riyadh 120.384.400 0,50%
13 Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) Abu Dhabi 109.467.548 0,45%

Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS

22
Pada tanggal 31Desember 2017, Negara Republik Indonesia memiliki 13.809.038.755
(tiga belas milyar delapan ratus sembilan juta tiga puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh
lima) lembar Saham Biasa dan satu lembar Saham Dwiwarna yang memiliki hak suara
khusus. Saham Dwiwarna tidak dapat dipindah tangankan, memiliki hak-hak istimewa dalam
hal perubahan modal, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan
Komisaris, Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan serta
pembubaran dan likuidasi Perusahaan dan dapat dilihat pada gambar 11 kepemilikan saham
direksi pada tanggal 31 Desember 2017 dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Kepemilikan Saham oleh Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi 31
Desember 2017
Jumlah
Nama Jabatan Saham %
Fajar Harry
Sampurno Komisaris Utama 40000 0,000017%
Kiswodarmawan Komisaris Independen - 0%
Mohamad
Ikhsan Komisaris - 0%
Hendrika Nora
Osloi Sinaga Komisaris - 0%
Paiman Raharjo Komisaris Independen - 0%
IGN Wiratmaja
Puja Komisaris - 0%
Jobi Triananda
Hasjim Direktur Utama - 0%
Nusantara Direktur Keuangan merangkap Direktur
Suyono Strategi dan Pengembangan Bisnis - 0%
Dilo Seno
Widagdo Direktur Infrastruktur dan Teknologi - 0%
Danny Praditya Direktur Komersial - 0%
Desima Equalita
Siahaan Direktur SDM dan Umum - 0%

Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS


Pada tahun 2017, Pemegang saham melalui RUPS Tahunan tanggal 4 Mei 2017
memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp1.822.476.586.175,- (setara dengan
USD136.719.924), atau 44,9% dari laba bersih dengan dividen tunai Tahun Buku 2016 yang
dibagikan adalah Rp75,18 per lembar saham. Pada tahun 2016, Pemegang saham melalui
RUPS Tahunan tanggal 8 April 2016 memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar
Rp2.213.734.528.459,- (setara dengan USD168.101.946), atau 41,2% dari laba bersih dengan
dividen tunai Tahun Buku 2015 yang dibagikan adalah Rp91,32 per lembar saham.

23
Pertumbuhan perekonomian nasional tahun 2018 yang belum mengalami kenaikan
yang signifikan dan diperkirakan masih dibawah target berimbas pada kinerja Perusahaan.
Hal ini dapat terlihat dari beberapa pelanggan Perusahaan terutama pelanggan sektor
pembangkit listrik dan industri melakukan efisiensi dengan beralih pada energi yang lebih
murah maupun beralih ke penyedia bahan bakar gas dengan harga yang lebih efisien. Atas
kondisi tersebut berakibat pada penurunan volume pemakaian serta permintaan penurunan
harga jual gas agar tetap efisien dan mempertahankan daya saing di pasar.
Di sisi lain Pemerintahan mulai mengatur tarif gas dimana saat ini melalui kepmen
ESDM no. 434 tahun 2017, Pemerintah menetapkan besaran harga gas di hulu serta besaran
biaya penyaluran gas bumi baik melalui pipa transmisi maupun pipa distribusi di Area
Medan. Sedangkan di sisi bisnis upstream, realisasi harga minyak masih dibawah ekspektasi
sehingga turut mempengaruhi pencapaian kinerja Perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja
Perusahaan di luar bisnis gas, Perusahaan berkomitmen melakukan ekspansi dibidang
telekomunikasi, konstruksi & enjinering, kelistrikan serta properti melalui Entitas Anak dan
afiliasi dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Daftar Nama Afiliasi Perusahaan
Anak
Nama Perusahan /
Perusahaan Afiliasi Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status
• Perseroan – 99,997%
PT Saka Energi • PT PGAS Solution – Bidang Hulu
Indonesia (SEI) Entitas Anak 0,003% (Upstream Business) Beroperasi
PT Transportasi • Perseroan – 59,87%
Gas Indonesia • Transasia Pipeline
(TGI) Asosiasi Company Pvt. Ltd. – 40% Transportasi Gas Beroperasi
• Yayasan Kesejahteraan
Pegawai Perusahaan Umum
Gas Negara – 0,13%
PT PGN LNG Bidang Liquified
Indonesia (PLI) Entitas Anak Perseroan – 99,999% Natural Gas Beroperasi
• PT Gagas Energi
Indonesia –0,001%
PT Gagas • Perseroan – 99,88% Bidang Hilir
Energi • PT PGAS Solution – (Downstream
Indonesia (GEI) Entitas Anak 0,12% Business) Beroperasi
• Perseroan – 99,91%
PT PGAS • Yayasan Kesejahteraan
Solution Pegawai Perusahaan Umum Rekayasa Teknik
(PGASSOL) Entitas Anak Gas Negara – 0,09% (Engineering) Beroperasi
PT PGAS • Perseroan – 99,93%•
Telekomunikasi Yayasan Kesejahteraan
Nusantara Pegawai Perusahaan Umum
(PGASCOM) Entitas Anak Gas Negara – 0,07% Telekomunikasi Beroperasi

24
Anak
Nama Perusahan
Perusahaan / Afiliasi Kepemilikan Saham Bidang Usaha Status
Pengelolaan Properti,
Penyediaan jasa tenaga
PT Permata kerja dan facility
Graha • Perseroan – management profitisasi
Nusantara 99,989% PGAS Solution – sumber daya dan aset
(PERMATA) Entitas Anak 0,011% perusahaan Beroperasi
Fasilitas Floating
• PT Pertamina (Persero) – Storage and
PT Nusantara Perusahaan 60% Regasification
Regas (NR) Patungan • Perseroan – 40% Terminal ("FSRT") Beroperasi
• Permata – 80%
PT Kalimantan • PT Bakrie & Brothers Tbk
Jawa Gas (KJG) Afiliasi – 20% Transportasi Gas Beroperasi
Permata – 75%
PT Permata • Yayasan Kesejahteraan
Karya Jasa Pegawai Perusahaan Umum Jasa Penunjang Sektor
(Perkasa) Afiliasi Gas Negara – 25% Minyak dan Gas bumi Beroperasi
PT Solusi
Energi
Nusantara • PGAS Solution – 99,9%
(SENA) Afiliasi • Permata 0,1% Engineering Beroperasi
PT Widar
Mandripa • GEI – 99,996%
Nusantara • Permata Karya Jasa – Pembangkit Listrik dan
(WIDAR) Asosiasi 0,004% Perdagangan Beroperasi
• Perseroan – 40%
• PT Wahana Catur Mas –
40%
• PT Jambi Indoguna
Internasional – 10% Perdagangan,
PT Gas Energi Perusahaan • PT Bukaka Corporindo – Pembangunan, dan Belum
Jambi (GEJ) Patungan 10% Jasa Beroperasi
• PT Andiracitra Grahawira
(68,43%)
• PT Banten Global Synergi
(14,14%)
• PT Banten Global
Development
(8,57%)
• Izma Agyano Bursman Jasa, Pengangkutan,
PT Banten Gas Perusahaan (8,71%) Perdagangan,
Synergi (BaGS Patungan • Perseroan (0,14%) dan Pertambangan Beroperasi
)

Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS


Analisis uraian atas kinerja keuangan Pendapatan Neto ini berasal dari empat segmen
usaha yaitu segmen usaha transmisi/transportasi, segmen usaha distribusi/niaga, segmen
usaha minyak dan gas, dan segmen usaha lainnya yang mencakup (1) telekomunikasi, (2)
konstruksi, (3) sewa (financial lease), dan (4) lain-lain berupa: pengelolaan, penyewaan

25
gedung dan peralatan dapat dilihat pada tabel 7 Kontribusi masing-masing segmen terhadap
pendapatan usaha di tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Segmen pendapatan usaha 2017 dan 2018


Segmen Usaha 2017 2018 Δ
Juta USD % Juta USD % Juta USD %
Transmisi/Transportasi 2,5 0,1 8,1 0,28 -5,60 -69,14
Distribusi/Niaga 2.404,70 80,9 2539,4 86,6 -134,70 -5,31
Minyak dan Gas 472,86 15,9 314,11 10,7 158,75 50,54
Lainnya:
Telekomunikasi 13,42 0,5 9,87 0,3 3,55 35,97
Pendapatan sewa 55,48 1,9 62,65 2,1 -7,17 -11,45
Lain-lain 20,64 0,7 0,6 0,02 20,04 3,339,48
Total 2.969,59 100 2934,77 100 34,82 1,19

Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS


Selama tahun 2017, PGN membukukan pendapatan neto sebesar USD2.969,59 juta
dan USD2.934,78 juta di tahun 2016. Kenaikan pendapatan 1,19% terutama dipengaruhi oleh
kenaikan pendapatan bisnis minyak dan gas bumi. Bisnis distribusi yang memberikan
kontribusi sebesar 80,98% kepada pendapatan konsolidasi memberikan pengaruh terbesar
terhadap penurunan pendapatan neto Perusahaan. Penurunan pendapatan bisnis distribusi
pada tahun 2017 sebesar USD134,75 juta atau 94,40% dibanding tahun 2016 terutama
disebabkan oleh sempat terhentinya pemakaian gas oleh pelanggan PT PLN Muara Tawar di
triwulan kedua tahun 2017 dan penurunan penyaluran oleh pelanggan tersebut hingga akhir
tahun.
Penurunan pemakaian juga terdapat di pelanggan Krakatau Daya Listrik akibat
kondisi force majeure yang dialaminya sepanjang tahun 2017. Selain penurunan volume
tersebut, terdapat penerapan harga khusus di Wilayah Jawa Barat sebagai kiat PGN dalam
merespon kompetisi di Jawa Barat, yang juga berkontribusi dalam penurunan pendapatan
bisnis distribusi gas bumi. Volume penjualan gas bumi selama tahun 2017 sebesar 772 Bbtud,
lebih rendah dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 803 Bbtud. Blended price penjualan
menurun dari USD8,64 per mmbtu selama tahun 2016 menjadi sebesar USD8,54 per mmbtu
selama tahun 2017 dan pertumbuhan jumlah pelanggan gas bumi mengalami kenaikan dari
tahun 2013- 2017 dapat dilihat dari gambar 14.

26
Gambar 15. Pertumbuhan Jumlah Pelanggan Gas Bumi PGN
Sumber:idx Annual Report 2017 PGAS
Dalam pertumbuhan pelanggan setiap tahun nya tidak luput dari Moncernya usaha
distribusi gas bumi yang dapat mendongkrak laba PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Laba
bersih emiten bersandi saham PGAS ini pada kuartal ketiga 2018 melesat 122,79% year on
year (yoy) menjadi US$ 218,14 juta. Dalam produksi distribusi gas bumi PGAS mampu
tumbuh 8,38% menjadi US$ 1,94 miliar. Kondisi berbeda terjadi setahun silam, saat
pendapatan distribusi gas turun 4,79% menjadi US$ 1,79 miliar dari periode sama tahun 2016
yang sebesar US$ 1,88 miliar.

5. ANALISIS KEUANGAN PERUSAHAAN

Pada kuartal 1 tahun 2018 aset total PGAS mengalami kenaikan sebasar 9,26% pada
akhir tahun 2017 dan kenaikan terjadi pada total liabilities sebasar 10,21% yang mana
pertumbuhan total asset dan liabilitis saling tumbuh pada tahun 2018 kuartal pertama dan
pertumbuhan total dari ekuitas sebesar 8,32% dari tahun 2017 dapat diihat pada tabel 10.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dirilis 9 Maret 2018, perusahaan BUMN
penyalur gas itu mampu membukukan laba bersih 2017 sebesar US$143 juta, turun 52,9
persen dibandingkan laba bersih 2016 sebesar US$304 juta. Padahal, PGN masih mencatat
peningkatan tipis 1,2 persen pada pendapatan menjadi US$2,96 miliar pada 2017.
Di sisi lain, di tengah efisiensi yang dilakukan perseroan, tetap saja beban pokok
pendapatan mengalami kenaikan 6,1 persen menjadi US$2,2 miliar dari US$ 2,1 miliar. Hal

27
ini menyebabkan laba kotor perseroan langsung turun 10,1 persen menjadi US$797 juta pada
2017 dibandingkan angka pada 2016, pendapatan PGN relatif stagnan dalam enam tahun
terakhir. Akan tetapi, laba bersih perusahaan terpantau turun selama lima tahun berturut-turut,
dan menjadikan kinerja laba tahun 2017 merupakan yang terendah sejak 2012 akan tetapi
pada kuartal 1 sd kuartal ke 3 pada tahun 2018 laba bersih keuangan PGN mengalami
kenaikan sebasar 122,80%
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencatatkan pertumbuhan laba bersih
sebesar 122,79% year on year (yoy) menjadi US$ 218,14 juta, naik dari tahun sebelumnya
sebesar US$ 97,91 juta. Peningkatan laba tersebut salah satunya disumbang oleh naiknya
pendapatan bersih sebesar 12,95% yoy menjadi US$ 2,44 miliar, naik dari tahun sebelumnya
sebesar US$ 2,16 miliar. Pendapatan PGAS terutama berasal dari distribusi gas bumi yang
mencapai US$ 1,93 miliar dan disusul oleh penjualan gas dan minyak sebesar US$ 441,68
juta. “kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama dalam siaran pers pada
Senin (12/11)”
Tabel 8.Balence Sheet 30 Sep 17 – 30 Sep 18.
BALANCE SHEET 30 Sep 17 30 Sep 18 Growth(%)
Cash & Cash Equivalents 1.026.328.911 1.651.140.525 61%
Trade Receivables 339.661.163 346.553.877 2%
Inventories 60.820.710 64.329.225 6%
Financing Receivables 189.639.392 230.931.709 22%
Investments in subsidiaries,
386.402.243 300.110.920
joint ventures and associates -22%
Fixed Assets 4.485.080.998 4.167.148.162 -7%
Other Assets 1.808.047.993 2.493.524.963 38%
Total Assets 6.293.128.991 6.660.673.125 6%

Current Liabilities 466.661.0682 581.952.751 25%


Long Term Liabilities 2.639.555.044 2.763.042.154 5%
Total Liabilities 3.106.216.112 3.344.994.905 8%

Equity Attributable to Owners


628.358.144
of The Parent 628.358.144 0%

Non-controlling interests 18.761.936 17.167.010 -9%

3.186.912.879 3.315.678.220
Total Equity 4%
Sumber:Idx laporan keuangan PGAS 2018

28
Pada tabel 8 balance sheet 30 Sep 17 – 30 Sep 18 pertumbuhan dari cash and cash
equivalent terjadi pertumbuhan sebesar 61% , dari sisi receivables ,inventories menglami
kenaikan 2%, 6%, Financing Receivables mengalami kenaikan 22% akan tetapi dari sisi
investment subsidiaries mengalami penurunan growth -22%, dari sisi fixed,other dan Total
asset mengalami kenaikan dan penurunan dimana masing-masing -7%,38% dan 6% dan dari
sisi liabilities current dan long term mengalami pertumbuhan masing-masing 25% ,8% dan
total leabilities mengalami kenaikan 8% dan dari sisi total equity mengalami pertumbuhan
sebesar 4% dibangdingkan dengakan tahun 2017.
Perusahaan juga mampu mengola persedian dengan baik dengan adanya pertumbuhan
setiap tahunya membuat persedian di septemberi tahun 2018 lebih tinggi dari tahun 2017,
sedaangkan total aset tumbuh dari tahun sebelumnya sebesar 6%, dari sisi pertumbuhan total
utang tumbuh sebasr 8% dan dari sisi ekuitas tumbuh sebesar 6% dari tahun 2017. total
dapat dilihat dari laporan balence sheet pada tahun 2018 diprediksi akan lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2017.
Dikutip dari media KONTAN Selama periode Januari-Oktober 2018, PGN
menyalurkan gas bumi sebesar 828,98 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dengan rinciannya,
volume gas distribusi sebesar 800,10 mmscfd dan volume transmisi gas bumi sebesar 28,88
mmscfd. sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional, PGN
optimistis kinerja perusahaan juga akan semakin baik. Meskipun kondisi perekonomian
mengalami perlambatan, PGN tetap mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk
memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat.
PGN akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk
meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Pada kuartal III-2018, infrastruktur pipa
gas PGN bertambah sepanjang lebih dari 35,75 km dan saat ini mencapai lebih dari 7.516,70
km atau setara dengan 80% dari jaringan pipa gas bumi hilir nasional kata Sekretaris
Perusahaan PGN, Rachmat Hutama.
Tabel 9. Income Statements PGAS Dec 2014- Jun2018
INCOME
STATEMENTS Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Sep-18
Total Revenues 42,389,226 44,979,267 39,431,687 40,232,030 25,533,641
Growth (%) 6.11% -12.33% 2.03%

Cost of Revenues 24,172,867 30,862,955 27,514,762 29,431,133 18,443,901


Gross Profit 18,216,359 14,116,312 11,916,925 10,800,896 7,369,963
Expenses (Income) 6,003,474 5,827,914 5,948,087 5,693,077 3,108,360

29
INCOME
STATEMENTS Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Sep-18
Operating Profit 12,212,885 8,288,398 5,968,839 5,107,819 3,731,468
Growth (%) -32.13% -27.99% -14,43%

Other Income
(Expenses) -40,958 -1,793,392 -796,178 -1,374,668 -540,729
Income before Tax 12,171,927 6,495,006 5,172,660 3,733,152 3,522,313
Tax 2,873,884 591,768 1,026,527 1,730,974 1,195,412
Profit for the period 9,298,043 5,903,237 4,146,133 2,002,178 2,326,901
Growth (%) -36.51% -29,77% -51.71%

Period Attributable 8,988,170 5,880,387 4,088,903 1,939,347 2,320,318


Comprehensive
Income 9,305,661 6,135,587 4,235,682 1,981,514 1,879,247
Comprehensive
Attributable 9,001,479 6,100,142 4,174,155 1,919,700 1,867,589

Sumber:Idx laporan keuangan PGAS 2018

Tabel 9 Menunjukan total pendapatan yang mengalami penurunan pada tahun 2016
akan tetapi terjadi kenaikan pada tahun 2017 dan diperkirakan akan tumbuh lebih dari tahun
2018 terjadi penurunan yang sangat signifikan pada 3 tahun berturut-turut pada semua aspek
dari gross profit, operating profit dll, pada pertumbuhan profit for the period dan dari tabel
income statment pada tahun 2018 akan di perikirakan growth tumbuh dari tahun 2017.
PGAS terdapat tambahan laba dari ventura bersama sebesar US$ 48,23 juta, naik dari
tahun sebelumnya sebesar US$ 34,47 juta. Tercatat berdasarkan laporan keuangan PGAS di
Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/11), ada empat ventura bersama yang dimiliki PGAS
yakni Transgasindo yang bergerak di bidang transportasi gas, Regas yang didirikan untuk
pengelolaan fasilitas floating storage and regasification terminal (FSRT) PGAS diprediksi
akan tumbuh lebih dari tahun 2017 momentum kenaikan juga dpat dilihat pada tabel 11 dari
pdari tahun 2015- 2017 menglami kenaikan walaupun neraca laba masih mengalami defisit
akan tetapi setiap tahun defisit mengalami penururunan dapat dilihat pada tabel 11 total
revenues yang dulunya mengalami penurunan dari tahun 2015-2016 sebsar -12,33% dan
mengalami kenaikan dari tahun 2016-2017 menjadi 2,03% atau mengalami kenaikan sebesar
14,30%.
Performa rasio keuangan PGAS selama 2014 hingga 2017 menunjukkan kinerja yang
kurang baik. Tabel 10 menunjukkan tingkat ROE selama empat tahun terakhir mengalami
penurunan dari 25,23% pada Dec 14 dan 4,51% pada 2017, dan ROA mengalami penurunan

30
4 tahun terakhir dari Dec 14 12,03% dan 42,35 pada 2017 Perusahaan juga memiliki EPS
yang meningkat penurunan secara tajam dari tahun ke tahun dari Dec 14 370,78 dan pada
tahun 2017 yaitu 80,000,.akan tetapi pada tahun 2018 kuartal 3 mengalmai kenaikan dari
semua aspek dibandingkan dengan tahun 2017 dari ROA,ROE, EPS dan Current Ratio
sedangkan Rasio profitabilitas berbasis pada pendapatan yaitu GPM, OPM, dan NPM
menunjukkan gambaran sebagai berikut:

a. Tingkat GPM yang menglami penurunan 4 tahun terakhir dan dengan rata-rata
39,25% menunjukkan perusahaan tmampu meningkatkan efisiensi dengan menekan
harga pokok produksi yang rendah.
b. Tingkat OPM yang relatif rendah dengan rata-rata 22,23% mengindikasikan bahwa
perusahaan mengeluarkan biaya operasi yang relatif tinggi.
c. Tingkat NPM rata-rata sebesar 14,89% yang relatif mendekati OPM mengindikasikan
bahwa beban finansial perusahaan cukup rendah dan memiliki kapasitas utang yang
masih tinggi.

Tabel 10 Ratios PGAS Dec 2014- Sep2018

RATIOS Dec-14 Dec-15 Dec-16 Dec-17 Sep-18


Current Ratio (%) 170,62 258,13 260,58 387,44 406,67
Dividend (Rp) - - 75,18 31,61 -
EPS (Rp) 370,78 242,58 168,67 80,00 174,20
BV (Rp) 1520,07 1827,66 1757,10 1781,09 1929,34
DAR (X) 0,52 1827,66 1757,10 1781,09 1929,34
DER(X) 1,10 0,53 0,54 0,49 100,88
ROA (%) 12,03 6,20 4,52 2,35 4,36
ROE (%) 25,23 13,32 9,73 4,64 10,87
GPM (%) 42,97 31,38 30,22 26,85 28,61
OPM (%) 28,81 18,43 15,14 12,70 15,89
NPM (%) 21,93 13,12 10,51 4,98 8,92
Payout Ratio (%) - - 44,57 39,51 -
Yield (%) - - 2,78 1,81 -

Sumber:Idx laporan keuangan PGAS 2018

31
6. ANALISIS TEKNIKAL

Perusahaan Gas Negara (PGAS) pada penutupan perdagangan hari Jumat ini ditutup
dengan penurunan di harga Rp 2,070 berdasarkan indikator stochastick yang berada di level
40-50 dengan kecenderungan naik, saham PGAS masih mempunyai potensi kenaikan menuju
resistan terdekat yaitu di Rp2110 range pergerakan saham PGAS sendiri untuk beberapa hari
kedepan diperkirakan akan bergerak dengan rentang harga Rp2,070 sampai Rp2,090. Ada 3
point mengapa Rp2,110 adalah support harga untuk pergerakan Astra yaitu:

1. Berdasarkan Moving Average dengan periode pergerakan harga 1 tahun


2. Area support middle band dari Bollinger Band dan
3. Support dari tren naik jangka pendek 10-30 hari

Selain support berada di harga Rp2.030, maka posisi harga saham PGAS sehingga
rentang pergerakannya berkisar antara Rp2.030 hingga harga tertinggi tahun 2018 di harga
Rp2.418. Indikator ADX yang berada di bawah level 14,94, memberikan tanda bahwa untuk
saham PGAS saat ini tidak ada Tren yang kuat, baik itu trend naik maupun turun yang berarti
tidak mendukung untuk Buy and Hold (trending). Sehingga saham PGAS untuk saat ini lebih
cenderung untuk diperdagangkan jangka pendek (trading).

Akumulasi saham PGAS menjadi rasional jika harga berada di dekat area suppot
Rp2.030, dengan catatan jika penembusan terjadi dan harga saham ditutup di bawah Moving
Average 200 maka saham PGAS memiliki potensi untuk turun menuju harga Rp 2000 (lower
band)

Pergerakan harga saham PGAS dan transaksi selama tiga bulan terakhir dengan
bolinger Band dalam Gambar 10 menunjukkan bahwa:

• Harga penutupan PGAS tgl 19 November 2018 di Rp2.030 dan dalam jangka pendek
akan bergerak dalam range Support di harga Rp2.030 dan Resistance di Rp2070.

Menurut berberapa analis Trimegah Securities target price 3.000, UOB Kay Hlan target price
2.220, CIMB dengan target 2.250, Morgan Stanley 3.070 mengindesikan bahwa saham
Buy/Hold dengan pertimbangan perbaikan kinerja perusahaan PGAS 2018.

32
Technical View

Gambar 16. Technical View 1

Bolinger Band

Gambar 17. Bolinger Band PGAS. Januari-November 2018

Average Directional Movement Index (ADX)


Sementara itu pengukuran trend teknikal dengan metode Average Directional Movement
Index (ADX) dan Aaron Indicator untuk mengukur kekuatan trend dalam Gambar 17
menunjukkan bahwa Indikator ADX pada tanggal 19 November 2018 belum menunjukkan
adanya trend harga akan menguat atau melemah dalam waktu dekat, sehingga diprediksi
saham akan cenderung bergerak sideways.

33
Gambar 18. Average Directional Movement Index (ADX) dan Aaron Indicator
Accumulation /Distribution (A/D) DAN Chaikin Money Flow (CMF)
Upaya untuk mengukur tekanan beli dan jual dilakukan dengan menggunakan
indicator Accumulation/Distribution (A/D) dan Chaikin Money Flow (CMF). Gambar 18
menunjukkan bahwa Indikator A/D dan CMF menunjukkan masih terlihat adanya tekanan
beli namun belum terlalu besar pada bulan november.

Gambar 19. Accumulation/Distribution (A/D) dan Chaikin Money Flow (CMF)


Indikator CCI dan Slow Stochastic
Selanjutnya untuk mengukur overbought oversold dengan indikator CCI dan Slow Stochastic
disajikan dalam Gambar 16 berikut ini. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa:

34
• Saham sudah meninggalkan area over bought (jenuh beli) dan menunggu konfirmasi
dari pergerakan saham selanjutnya. Jika saham terus turun menembus level 2030
maka diperkirakan akan menuju harga 2000.
• Namun jika menguat, akan mencoba menembus resist di 2,100 dan resist selanjutnya
di 2,219

Gambar 20. Indikator CCI dan Slow Stochastic


Menunjukkan pergerakan harga PGAS selama satu tahun yang dapat digunakan
untuk mendeteksi resistence level dan support level. Berdasarkan hasil tersebut, resistence
level berada pada kisaran Rp2,146 ,Rp2,255 dan Rp 2,300. sedangkan support level berada
kisaran Rp2,030 dan Rp1,990 pada gambar 20

Gambar 21. Resistence dan Support Level

35
7. ANALISIS VALUASI SAHAM PERUSAHAAN

Teknik penilaian saham PGAS dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu:

a. Perbandingan relatif dengan Industri berdasarkan price earning ratio (PER dan
market to book value (MBV)
b. Free Cash Flow Discount Model
c. Dividend Discount Model
a. Perbandingan Relatif
Perbandingan relatif mengacu pada rasio industri karena bidang usaha ini mendominasi
dari sisi petambangan minyak dan gas bumi di indonesia, perbandingan estimasi PER dengan
sektor industri dan average top 6 sektor petambangan minyak dan gas bumi yakni untuk
saham PGAS untuk tahun 2018 yakni Rp 1,945 dengan rentan harga estimasi saham dengan
faktor industri sebesar harga Rp 2,296 hingga Rp 2,300. Dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Penilaian Saham Bedasarkan PER Pembanding pada tahun 2018
TAHUN 2018
Estimasi
EPS PGAS
Pgas and (Analysts Taksiran Nilai
benchmark PER Bloomberg) PGAS
PGAS 10,87 178 1.945,86
Industri 12,9 178 2.296,2
Rata-rata TOP 6 12,1 178 2.153,8

Sumber: Laporan Keuangan PGAS IDX


b. Free Cash Flow Discount Model

Pendekatan kedua dengan free cash flow (FCF) discount model untuk menghitung FCF
aktual terlebih dahulu sebelum melakukan estimasi FCF untuk 3 hingga 5 tahun ke depan.
Hasil perhitungan FCF aktual selama 5 tahun terakhir menunjukkan tingkat FCF PGAS
berfluktuasi dengan beberapa data menunjukkan FCF negatif. Nilai FCF negatif namun
didukung dengan tingkat EBIT dan NOPAT yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan
sedang melakukan investasi aset tetap dalam jumlah yang signifikan sehingga FCF aktual
tidak dapat digunakan sebagai basis untuk menaksirkan FCF PGAS di masa datang. Pada sisi
lain, belum cukup informasi untuk melakukan proyeksi FCF PGAS dengan proksi lainnya.

36
Oleh karena itu pendekatan ini tidak dapat digunakan dalam menaksir nilai saham
PGASdapat dilihat pada tabel 12..

Tabel 12. Perhitungan Free Cash Flow PGAS (Dalam Miliar Rupiah)

ITEM DEC 14 DEC15 DEC16 DEC17 Sep-18

EBIT 12.171.927 6.495.006 5.172.660 3.733.152 3.522.313

NOPAT 9.298.043 5.903.237 4.146.133 2.002.178 2.107.676

NWC 9.578.189 15.466.222 17.591.786 18.173.110 24.609.432

NFA 30.904.599 28.269.719 24.569.486 23.118.494 24.024.789

OC 40.482.788 43.735.941 42.161.272 41.291.604 48.634.221

NCI 3.253.153 (1.574.669) (869.668) 7.342.617

FCF 2.650.084 5.720.802 2.871.846 (5.234.941)


Sumber: IDX Laporan Keuangan Perusahaan (diolah)
Keterangan perhitungan FCF:

FCF = NOPAT – NCI

NOPAT = EBIT * (1- Tax rate)

Taxe Rate = 30% WACC = wdrd(1 – T) + wpsrps + wsrs

NCI = OCt – OCt-1

OC = NWC + NFA

OC = Operating Capital

NWC = Net Working Capital = Current assets – Non Interest Current Liabilities

NFA = Net Fixed Assets

c. Dividend Discount Model

Pendekatan Dividend Discount Model (DDM) dilakukan dengan menggunakan empat


skenario yaitu Pesimis, Moderat, dan Optimis. Perhitungan biaya modal = Ke = biaya modal
ekuitas untuk semua skenario menggunakan pendekatan CAPM dengan informasi tentang
komponen yang diketahui sebagai berikut:

 Beta = 1.18, Nilai beta Januari 2013 hingga September 2018.

37
 Return Pasar = 29,43%,
 RF = Risk Free Rate = 8,60%, dhitung dengan menggunakan proksi Surat Utang Negara
(SUN).
 CAPM = 8,60% + (29,43% - 8,60%)*1,18 = 33,18%

Masing-masing scenario menggunakan basis data dan lini waktu yang sama dengan rincian
sebagai berikut:

a. Proyeksi dividen menggunakan rata-rata pertumbuhan dividen 2013-2018 = 3,59%


b. t = tahun prediksi periode super normal adalah 5 tahun
c. TV = terminal value menggunakan pertumbuhan konstan = Gn = 13% (Pesimis), Gn =
14% (Moderat), dan Gn = 15% (Optimis).
1. Sekenario Pesimis Gn=13%
Tabel 13. Penafsiran Nilai Intrinsik Saham PGAS: Sekenario Pesimis, Gn=13%
T TAHUN Proyeksi Deviden PVIF ADG X PVIF
0 2017 75,18
1 2018 31,61 0,8453 26,72
2 2019 63,22 0,7145 45,17
3 2020 126,44 0,604 76,37
4 2021 252,88 0,5105 129,10
5 2022 505,76 0,4315 218,24
2023 1400,0 0,4315 604,10
Tafsiran Nilai Instrinsik lembar 1099,69
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (diolah)
2. Sekenario Moderat Gn = 14%
Tabel 14. Penafsiran Nilai Intrinsik Saham PGAS: Sekenario Moderat,Gn=14%
T TAHUN Proyeksi Deviden PVIF ADG X PVIF
0 2017 75,18
1 2018 31,6 0,8453 26,72
2 2019 72,7 0,7145 51,95
3 2020 167,2 0,604 101,00
4 2021 384,6 0,5105 196,34
5 2022 884,6 0,4315 381,70
2023 1500,0 0,4315 647,25
Tafsiran Nilai Instrinsik lembar 1404,95
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (diolah)

38
3. Sekenario Optimis Gn = 14%
Tabel 15. Penafsiran Nilai Intrinsik Saham PGAS: Sekenario Moderat,Gn=14%

T TAHUN Proyeksi Deviden PVIF ADG X PVIF


0 2017 75,18
1 2018 31,61 0,8453 26,72
2 2019 85,35 0,7145 60,98
3 2020 230,44 0,604 139,18
4 2021 622,18 0,5105 317,62
5 2022 1679,89 0,4315 724,87
2023 2000,00 0,4315 863,00
Tafsiran Nilai Instrinsik lembar 2132,38

Bedasarkan asumsi dan pengolahan data di atas tafsiran nilai saham PGAS dengan
sekenrio pada tabel 15,16,17. Dimana dengan asumsi A Pesimis, B Sekenario Moderat, C
Sekenario Optimis sehingga dapat diperoleh taksirkan nilai Saham PGAS pada kisaran
Rp1,099 hingga Rp 2,132.

8. REKOMENDASI BELI ATAU JUAL

Pendekatan teknikal masih menujukan haraga saham PGAS bergerak pada kisaran
yang belum menunjukan indikasi kuat naik atau turun dengan resistan berada pada kisaran
2100 dan 2200 sedangkan support level berada pada kisaran 1980 sd 1940 pendekatam
teknikal bersifat jangka pendek dibandingkan dengan pendekatan fundamental bedasarkan
analisis pendekatan fundamental menunjukan kekuatan ekonomi indonesia yang masih
mampu untuk bertahan walaupun PGAS sempat mengalami penurunan pada tahun 2015-
2017 akan tetapi isu dan perkembangan kedepan pemerintah untuk mengoptimalisasi gas
alam menjadi angin segar karena tingkat konsumsi masyarakat selalu berkembang.
Hasil penaksiran nilai intrinsik saham dengan pendekatan perbandingan relatif PER
berada pada kisaran nilai saham PGAS untuk tahun 2018 yakni Rp2.246 dengan rentang
harga Rp1.945 hingga Rp2.246. Taksiran Nilai saham dengan pendekatan dividend discount
model dengan rentang Rp1.099 hingga Rp2.122. Tabel 18 menyarikan rentang taksiran nilai
saham dengan pendekatan teknikal dan fudamental. Bedasarkan hasil analisis rekomendasi
untuk memebeli saham PGAS makin menguat namun dengan berberapa catatan seperti yang

39
telah dipaparkan tentang analisis teknikal untuk menentukan waktu transaksi yang tepat dapat
dilihat pada tabel 16.
Tabel 16. Kisaran Tafsiran Nilai saham PGAS

PENDEKATAN TERENDAH MODERAT TERTINGGI PGAS


ANALISIS

Teknikal 1940 2055 2300 1940-2300

Fundamental

a. Perbandingan 1945 2153 2246 1945- 2246


Relatif

b. Deviden Discount 1099 1404 2122 1099-2122


Model

9. ALASAN PENTING REKOMENDASI

Tiga alasan utama rekomendasi beli


1. Trend Ekonomi Indonesia yang relatif kuat dan daya tahan menghadapi krisis
global diperkirakan tetap berlanjut hingga krisis global mereda dalam 2 hingga 3
tahun ke depan menuju pada pemulihan ekonomi global walaupun rupiah sempat
melemah pada tahun 2018 akan tetapi fundamental negara indonesia semakin kuat
dapat dilihat dari sisi mata uang pada tahun 2018 rupiah menjadi mata uang
terkuat di asia.
2. Analisis industri menunjukkan PGAS memang mengalami tren penurunan tetapi
pada awal 2018 menunjukkan performa yang baik dalam pangsa pasar pada sektor
industrinya, namun juga performa keuangan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya naik 112% laba pada tahun 2018 dan para pesaingnya.
3. Analisis Teknikal menunjukkan tekanan untuk beli saham PGAS masih potensial,
sedangkan hasil analisis fundamental dan penafsiran nilai saham dengan relative
comparison dan dividend discount model menunjukkan harga pasar saham PGAS
masih undervalued di rentang 1.955 pada tanggal 30 november 2018.

40
http://pontianak.tribunnews.com/2018/08/07/grafik-pertumbuhan-ekonomi-2014-2018-
kuartal-ii-2018-tertinggi-5-tahun-terakhir
http://media.corporate-
ir.net/media_files/IROL/20/202896/2014_PGN_Laporan_tahunan.pdf
https://tirto.id/bank-dunia-koreksi-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-pada-
2018-cLQS
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/12/15/tahun-2018-perekonomian-
indonesia-tumbuh-lebih-cepat
http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pgas/

41

Anda mungkin juga menyukai