Disusun oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nyalah kami dapat merampungkan makalah yang berjudul
Tujuan Pelaksanaan Audit.
Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
motivasi serta dukungan moral agar selalu belajar dan berusaha untuk menjadi
lebih baik. Sangat disadari banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan
maupun pemahaman sehingga diharapkan kritik serta saran sebagai bahan
evaluasi bagi penulis dan perbaikan pada masa yang akan datang.
Kami berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi positif bagi
kemajuan pola pikir dan perkembangan sumber daya manusia untuk Indonesia
yang lebih baik.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Du Pont Company telah lama dikenal keunggulannya dalam bidang
penelitian perusahaan. Pada awal tahun 1990-an, sebagai contoh, perusahaan
menjadi pemegang hak paten terbanyak secara nasional. Perusahaan
menghabiskan $13 milyar untuk penelitian di bidang kimia dan bidang terkait
lainnya sepanjang tahun 1980-an, tetapi pihak manajemen mengakui adanya
kegagalan untuk menghasilkan inovasi-inovasi unggulan. “Mereka banyak
mempunyai program : teknologi adalah segalanya, tetapi bagaimana
hasilnya?” demikian pertanyaan analisis industri, John Gracia. Edgar
Woolard, CEO Du Pont, mengakui bahwa perusahaan menghabiskan terlalu
banyak waktu untuk “meneliti produk-produk yang berguna bagi pelanggan”.
Bahkan dalam beberapa produk unggulannya, perusahaan mengalami
kerugian akibat pesainh lebih memfokuskan pada operasi pemanufakturan
yang lebih baik. Pelanggan yang menginginkan perubahan pada produk
damar nilonnya bermerek Zytel sering harus menunggu selama 6 bulan untuk
mendapatkan jawaban dari perusahaan. Du Pont memang menjadi tempat
yang aman untuk bekerja, ungkap Woolard, tetapi “Kita terlalu birokratis
dslam menjalankan bisnis ini”.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah peran manajer strategis?
2. Bagaimanakah pengamatan lingkungan yang dilakukan oleh
perusahaan?
3. Bagaimankah perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan?
4. Bagaimanakah implementasi strategi yang dilakukan oleh perusahaan?
5. Bagaimanakah evaluasi dan pengendalian yang dilakukan oleh
perusahaan?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Memahami peran manajer strategis?
2. Mengetahui pengamatan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan?
3. Mengetahui perumusan strategi yang dilakukan oleh perusahaan?
4. Mengetahui implementasi strategi yang dilakukan oleh perusahaan?
5. Mengetahui evaluasi dan pengendalian yang dilakukan oleh
perusahaan?
b) Pengamatan Internal
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pengamatan eksternal
merupakan setengah dari pengamatan lingkungan (dan analisis SWOT).
Manajer strategis juga harus menilai kemampuan perusahaan untuk
melakukan inovasi secara efektif dengan mengajukan beberapa
pertanyaan berikut :
1) Sudahkah perusahaan mengembangkan sumber daya yang
diperlukan untuk mencoba ide-ide baru?
2) Apakah para manajer diberi kesempatan untuk bereksperimen atas
produk atau jasa yang dihasilakan perusahaan?
3) Apakah perusahan mendorong sikap mengambil resiko dan
mentolerir kesalahan?
4) Apakah orang-orang lebih memperhatikan ide-ide baru atau
mempertahankan keyakinan mereka?
5) Apakah mudah untuk membentuk tim proyek otonom dalam
perusahaan?
Selain menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, manajer strategis
juga harus menilai seberapa efektif sumber daya perusahaan dikelola
secara internal. Mereka juga harus mengevaluasi kemampuan organisasi
untuk mengembangkan dan mentranfer teknologi baru secara tepat
waktu sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang inovatif.
c) Alokasi Sumber Daya
Perusahaan harus dapat menyediakan sumber daya yang diperlukan
untuk kegiatan R&D yang efektif. Penelitian menunjukkan bahwa
intensitas R&D sebuah perusahaan (belanja untuk R&D sebagai
persentase dari penerimaan penjualan) biasanya merupakan alat utama
untuk mendapatkan pangsa pasar dalam persaingan global. Jumlah yang
dibelanjakan untuk R&D bervariasi berdasarkan jenis industri. Sebagai
contoh, industri perangkat lunak komputer dan obat-obatan
membelalanjakan rata-rata sebesar 13.2 persen dan 11.5 persen dari total
penerimaannya untuk R&D pada tahun 1993. Seperti ditunjukkan pada
tabel 12.1, industri lain seperti makanan, kontainer dan kemasan,
membelanjakan kurang dari 1 persen. Aturan umum pembelanjaan
aktivitas R&D adalah untuk industri tertentu, perusahaan sebaiknya
membelanjakan pada tingkat “normal”. Berdasarkan data PIMS,
perusahaan yang membelanjakan 1 persen dari penjualannnya lebih atau
kurang dari rata-rata industri, mempunyai ROI lebih rendah. Penelitian
juga menunjukkan bahwa konsisten antara strategi R&D dan alokasi
sumber daya diantara semua lini bisnis. Meningkatkan kinerja
perusahaan karena memampukan perusahaan untuk mengembangkan
dengan lebih baik sinergi antara lini produk dan unit bisnisnya.
g) Kontrak berkelanjutan
Ketika proposal kewirausahaan yang diajukan mungkin tidak
memiliki arti strategis tetapi mempunyai hubungan operasional
dengan perusahaan induk, manajemen puncak dapat membantu unit
kewirausahaan untuk lepas dari korporasi. Pendekatan ini
memungkinkan adanya pesaing yang bersahabat daripada pesaing
negatif, untuk menangkap sebuah ceruk pasar. Techronix
menggunakan pendekatan ini dengan ekstensif. Hubungan yang
terkait (mungkin karena hilangnya manfaat yang dinikmati oleh
perusahaan yang lebih besar), sehingga perusahaan induk dapat terus
mendukung pengembangan unit yang tidak terkait.
h) Kontrak
Apabila kapabilitas dan kemampuan bisnis yang dikembangkan tidak
begitu memadai bagi perusahaan induk, maka pihak manajemen
dapat melepaskan bisnis tersebut dan secara kontraktual tetap
menjalin hubungan dengan bisnis yang dilepaskannya. B. F.
Goodrich menawarkan hak pemanufakturan dan perjanjian
pembelian material jangka panjang dengan bekas para manajernya.
i) Melepas total
Jika secara strategis dan operasional bisnis baru itu sudah tidak
memadai lagi, perusahaan induk dapat melepas sepenuhnya dengan
cara menjual kepada perusahaan lain atau kepada karyawan
perusahaan melalui program kepemilikan saham bagi
karyawan (Employee Stock Ownership Plan/ESOP). Atau
perusahaan mungkin menjual unit bisnisnya dengan leveraged
buyout (eksekutif membeli unit bisnis dari perusahaan induk dengan
uang pihak ketiga, akan dibayar kemudian dari rencana pendapatan
unit tersebut). Karena perusahaan AMF (dikenal karena produk
industrial dan produk untuk santai) tidak mau meninvestasi sejumlah
uang pada anak perusahaan Harley Davidson untuk mengatasi
persaingan dengan Jepang, maka perusahaan menjual kepada
sekelompok manajer dari perusahaan Harley Davidson dengan
mekanisme leveraged buyout.
5. Evaluasi dan Pengendalian
Pittiglio Rabin Todd McGrath, perusahaan konsultan teknologi tinggi,
mengajukan Index of R&D Effectiveness. Indeks ini dihitung dengan
membagi persentase total penerimaan yang dibelanjakan untuk aktivitas R&D
dengan profitabilitas produk baru (juga dalam persentase). Ketika indeks ini
digunakan untuk mengukur 45 perusahaan elektronik terbesar, hanya 9%
perusahaan yang mempunyai skor 1.0 atau lebih, yang menunjukkan bahwa
20% diantara mereka menerima pengembalian positif dari investasinyauntuk
pembelanjaan aktivitas R&D. Perusahaan-perusahaan papan atas
mengeluarkan biaya minimal untuk produk marjinal dengan memeriksa
produk vs peluang pasar dan dengan cepat menarik produk-produk yang
meragukan.Mereka juga meluncurkan produk baru ke pasar dengan dalam
waktu setengah dari waktu yang diperlukan oleh perusahaan lain. Hasilnya,
pertumbuhan penerimaan diantara 20% dari keseluruhan perusahaan
elektronik yang disurvei adalah 2x lipat perusahaan lain.
Penelitian terhadap 15 perusahaan multinasional yang sukses dalam
menerapkan R&D-nya, memfokuskan pada tiga ukuran kesuksesan R&D, (1)
perbaikan alih teknologi dari R&D ke unit bisnis, (2) percepatan waktu
hingga produk sampai di pasar untuk proses dan produk baru, dan (3)
pelembagaan partisipasi lintas fungsional dalam aktivitas R&D. Dari hasil
penelitian tersebut, diperoleh 13 praktik terbaik yang ada pada responden dan
dapat digunakan sebagai patok duga bagi manajer strategis yang akan
mengelola aktivitas R&D-nya.
Kesimpulan
http://ayravero.blogspot.com/2017/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1