TEKNIK INDUSTRI I
Analisa Kelayakan Pabrik
Di Susun Oleh :
Kelompok 9
Adi Munadi
41611120081
41611120079
Dedi Hermansyah
41611120131
41611120080
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PERANCANGAN DAN APLIKASI SISTEM
TEKNIK INDUSTRI I
Analisa Kelayakan Pabrik
Di Susun Oleh :
Kelompok 9
Adi Munadi
41611120081
41611120079
Dedi Hermansyah
41611120131
41611120080
Pembimbing
Hesti Normalasari
Mengetahui,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam memenuhi tingkat kebutuhan manusia yang semakin beragam, banyak caradan
inovasi dilakukan untuk memberikan kenyamanan dari berbagai benda yang sengaja dibuat
untuk kebutuhan manusia sehari-hari. Tas merupakan suatu elemen fesyen desain yang
memiliki tren disetiap tahunnya selain dari fungsinya sebagai tempat untuk menaruh
sesuatu untuk dibawa, tas juga biasanya sebagai wadah untuk menunjang penampilan
seseorang. Sekarang ini banyak bermacam-macam model tas bermunculan dengan konsep
dan bahan yang berbeda. Menurut fungsi penggunaanya tas dapat dibedakan menjadi; tas
sekolah, tas jalan, tas traveling, tas backpacker, tas perkakas, tas laptop dan sebagainya.
Adapula bahan yang digunakan yaitu batik, jeans, kanvas, kulit atau bahan lainnya
tergantung jenis tas yang akan dibuat. Penggunaan laptop atau komputer jinjing sudah
menjadi kebutuhan dan bagian dari gaya hidup masyarakat, terutama di daerah perkotaan.
Piranti elektronik ini sangat rentan dengan benturan keras dan risiko terjatuh. Karenanya
tas penyimpan laptop jadi sebuah kebutuhan. Melihat pasar yang ada mulai terbukalah
peluang bagi para pebisnis produsen tas laptop lokal. Beragam merek tas laptop, baik lokal
maupun impor, terus membanjiri pasar. Dengan semakin terjangkaunya harga komputer
jinjing itu, membuat penggunanya terus bertambah. Dengan peningkatan ini, bisa
dipastikan kebutuhan atas penyimpanan piranti elektronik ini juga akan makin meningkat.
Eko Sulistyo, produsen tas laptop merek Tristan di Depok, Jawa Barat, mengatakan saat
ini keberadaan tas laptop menjadi sangat penting. Selain berfungsi sebagai sarana
penyimpan, tas laptop juga menjadi wadah pengamanan dari kemungkinan terjatuh, kotor
dan benturan benda keras. Kebutuhan ini jelas membuka celah yang besar bagi bisnis
pembuatan dan penjualan tas laptop. Apalagi, Agus Purnomo Sidik, produsen tas laptop
merek Exotic, menambahkan, permintaan tas laptop bakal terus tumbuh. Maklum, tren
pemakaian laptop terus menanjak di berbagai kalangan masyarakat. Tidak hanya 3 di
perkotaan, tren menenteng laptop juga mulai merambah pedesaan, seperti layaknya telepon
genggam.
Pada umumnya tas laptop yang digunakan hanya berfungsi sebagai tempat
penyimpanan laptop sedangkan kebutuhan masyarakat akan penggunaan laptop teruslah
meningkat, masyarakat biasanya mencari fasilitas umum yang dapat digunakan sebagai
meja bahkan terkadang mereka harus membawa meja laptop terpisah ataupun aksesoris
laptop lainnya.
Dari permasalahan di atas diketahui bahwa tas laptop yang beredar di pasaran tidak
mempunyai desain atau aksesoris pendukung, sehingga laporan ini bertujuan untuk
meracang tas laptop menjadi lebih inovatif dan multi fungsi sesuai dengan kebutuhan
konsumen yang memberi kemudahan pada penggunanya..
1.1 Rumusan Masalah
Adapun dalam penyusunan laporan penelitia perancangan analisa finansial
usaha pembuatan tas laptopmulti fungsi ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah usaha ini layak kami jalankan ?
2. Seberapa besar biaya yang harus kami keluarkan untuk membuat usaha ini ?
3. Berapa besar biaya untuk membuat satu produk Tas Laptop Multifungsi ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui layak atau tidak usaha pembuatan produk kami ini
2. Untuk mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat usaha ini
3. Untuk mengetahui berapa besar biaya untuk membuat satu produk Tas Laptop Multi
Fungsi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang
terlalu
besar
untuk
kegiatan
yang
ternyata
tidak
menguntungkan. Tentu saja studi kelayakan memakai biaya, tetapi biaya tersebut relatif
kecil apabila dibandingkan dengan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut
investasi dalam jumlah besar.
Lembaga-lembaga yang memerlukan studi kelayakan adalah:
1. Investor
Pihak yang akan menanamkan dana mereka dalam suatu proyek (sebagai pemilik
perusahaan nantinya atau penegang saham) akan lebih memperhatikan prospek usaha
tersebut. Pengertian prospek disini adalah tingkat keuntungan yang diharapkan akan
diperoleh dari investasi tersebut beserta resiko investasi. Ada hubungan yang positif
antara tingkat keuntungan dengan resiko investasi. Semakin tinggi resiko investasi,
semakin tinggi juga tingkat keuntungan yang diminta oleh para investor.
2. Kreditur/Bank
Para kreditur/bank akan lebih memperhatikan segi keamanan dan yang dipinjamkan
mereka. Dengan demikian, memereka mengharapkan bunga ditambah dengan angsuran
pokok pinjaman bisa dilakukan
memperhatikan pola aliran kas selama jangka waktu pinjaman tersebut. Tentu saja ini
tidak berarti mereka tidak memperhatikan prospek usaha tersebut. Tetapi perhatian
utama mereka adalah periode pengembalian pinjaman tersebut. Selama dalam periode
tersebut perusahaan memang benar-benar dapat mengembalikan pinjamannya, setelah
periode
tersebut
perkembangan
perusahaan/proyek
tersebut
tidak
lagi menjadi
3. Pemerintah
Pemerintah terutama lebih berkepentingan dengan manfaat proyek tersebut bagi
perekonomian nasional. Apakah proyek tersebut akan membantu menghemat devisa,
menambah devisa, atau memperluas kesempatan kerja. Manfaat ini terutama dikaitkan
dengan penanggulangan masalah- masalah yang sedang dihadapi oleh Negara tersebut.
Misalnya, apabila saat ini pemerintah sedang menggalakkan slogan cintai produk dalam
negeri, maka usaha-usaha yang akan memproduksi akan lebih disukai pemerintah.
Konsekuensinya adalah bahwa perusahaan mungkin lebih mudah mendapat berbagai
fasilitas apabila sektor yang digarap memang sedang diprioritaskan oleh pemerintah.
2.1.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan
1. Aspek pasar
Aspek pasar dan pemasaran mencoba mempelajari tentang:
a. Permintaan, baik secara total ataupun dirinci menurut daerah, jenis konsumen,
perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan
tersebut.
b.
yang
mempengaruhi
penawaran
ini,
seperti jenis barang yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan
sebagainya, perlu pula diperhatikan.
c. Harga, dilakukan perbandingan dengan barang produksi dalam negeri lainnya.
Apakah ada kecenderungan perubahan harga dan kalau ya, bagaimana polanya.
d.
Program pemasaran, mencakup strategi pemasaran yang akan dipergunakan,
marketing mix.
Identifikasi siklus kehidupan produk, pada tahap apa produk akan dibuat.
e. Perkirakan penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa
dikuasai perusahaan.
f. Perkirakan peluang pasar yang bisa dimasuki oleh perusahaan.
2. Aspek teknis
Aspek teknis dan produksi menyangkut berbagai pertanyaan penting tentang:
a. Apakah studi dan pengujian pendahuluan pernah dilakukan?
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Apakah tata letak yang diusulkan dari fasilitas produksi cukup baik?
h.
3. Aspek manajemen
Aspek manajemen mempelajari tentang:
a. Manajemen dalam masa pembangunan proyek
Siapa pelaksana proyek tersebut? Bagaimana jadwal penyelesaian proyek?
Siapa
sebagainya.
organisasi/badan usaha
yang dipilih.
Struktur
organisasi,
deskripsi
jabatan, dan spesifikasi jabatan. Anggota direksi dan tenaga-tenaga kunci, jumlah
tenaga kerja dan jadwal tenaga kerja yang akan digunakan. Sebuah struktur akan
menunjukkan rancangan organisasi yang utama.
4. Aspek keuangan
Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting seperti:
a. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan. Seberapa banyak modal yang
berupa dana sendiri dan berapa banyak yang berupa pinjaman jangka pendek, dan
berapa yang jangka panjang.
c. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasional.
d.
Manfaat dan biaya dalam arti finansial, seperti rate of return on investment, net
present value, internal rate of return, profitability index, dan payback period.
Estimasi terhadap resiko proyek, resiko dalam arti total, atau kalau mungkin yang
hanya sistematis.
e. Proyeksi keuangan.
Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dana.
5. Aspek hukum
Aspek hukum mempelajari tentang:
a. Bentuk badan usaha yang akan digunakan.
b. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan jika menggunkaan sumber dana yang
berupa pinjaman.
c. Berbagai akta, sertifikat, izin yang diperlukan, dan sebagainya.
6. Aspek ekonomi dan sosial
Aspek ekonomi dan sosial meliputi penelitian tentang:
a. Pengaruh proyek tersebut terhadap peningkatan penghasilan Negara.
b. Pengaruh proyek tersebut terhadap devisa yang bisa dihemat dan yang bisa diperoleh.
c. Penambahan kesempatan kerja.
d. Pemerataan kesempatan kerja.
e. Bagaimana pengaruh proyek tersebut terhadap industri lain?
f. Aspek yang bersifat sosial seperti menjadi semakin ramainya daerah tersebut, lalu
lintas yang semakin lancar, adanya penerangan listrik, dan lain sebagainya.
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
gagasan usaha (proyek) yang direncanakan dapat memberikan manfaat (benefit), baik
dilihat dari financial benefit maupun social benefit. Hasil perhitungan kriteria investasi
merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan yaitu perbandingan antara total benefit
yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value selama
umur ekonomis proyek. Apabila hasil perhitungan telah menunjukkan layak, pelaksanaannya
akan jarang mengalami kegagalan. Kegagalan hanya terjadi karena
faktor-faktor
b. Memilih satu atau beberapa proyek yang paling layak untuk dikerjakan.
c. Menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak.
2.1.3 Analisa Strategic Produk
Menurut Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usaha dalam persaingan yang
semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan harga yang
semakit bersaing, perusahaan harus memilih prinsip bisnis, yaitu produk dengan harga yang
tinggi atau produk dengan biaya yang rendah, bukan kedua-duanya. Berdasarkan prinsip ini
Porter menyatakan 3 prinsip generic strategic.
1. Strategi diferensiasi.
Cirinya adalah perusahaan memutuskan untuk membangun persepsi pasar potensial
terhadap produk/jasa yang unggul agar tampak berbeda dibandingkan produk
pesaing. Pelanggan diharapkan mau membeli dengan harga yang mahal karena adanya
perbedaan itu.
2. Strategi kepemimpinan dengan biaya menyeluruh
Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan perhatian pada harga jual produk
yang murak untuk menekan biaya produksi, promosi, maupun riset. Jika perlu, produk
yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk pesaing.
3. Strategi focus
Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa pasar tertentu untuk
menghindar dari pesaing.
2.1.4 Analisa Peluang Investasi
Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
gagasan usaha (proyek) yang direncanakan dapat memberikan manfaat (benefit), baik
dilihat dari financial benefit maupun social benefit. Hasil perhitungan kriteria investasi
merupakan indikator dari modal
yang diinvestasikan yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang
dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis proyek. Apabila hasil perhitungan
telah menunjukkan layak, pelaksanaannya akan jarang mengalami kegagalan. Kegagalan hanya terjadi
karena faktor-faktor uncontrollable seperti banjir, gempa bumi, perubahan peraturan pemerintah,
disamping data yang digunakan tidak relevan.
Perkiraan benefit (cash in flows) dan perkiraan cost (cash out flows) yang menggambarkan
posisi keuangan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai alat kontrol dalam pengendalian
biaya untuk memudahkan dalam mencapai tujuan usaha/proyek.
Di pihak lain, dengan adanya hasil perhitungan kriteria investasi, penanam modal dapat
menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah modal yang
ditanam lebih baik pada proyek atau lembaga keuangan seperti bank dan lembaga keuangan lainnya.
Secara umum, keputusan yang yang timbul dari hasil analisis proyek dapat digolongkan atas 3
bagian:
a. Menerima atau menolak proyek.
b. Memilih satu atau beberapa proyek yang paling layak untuk dikerjakan.
c. Menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak.
i 1
i 1
NPV B i C i N B i
Dimana:
NB = Net Benefit = Benefit
Cost B = Benefit yang telah
didiskon C
= Cost yang
telah didiskon
i
= Discount Faktor n
= Tahun (waktu)
Apabila hasil perhitungan net present value lebih besar dari 0 (nol),
dikatakan usaha/proyek tersebut layak untuk dilaksanakan dan jika lebih kecil dari 0 (nol)
tidak layak untuk dilaksanakan. Hasil perhitnungan net present value sama dengan 0
(nol) berarti proyek tersebut berada dalam keadaan Break Even Point (BEP) dimana total
pendapatan sama dengan total biaya dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV dalam sebuah gagasan usaha (proyek), diperlukan data
tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan
benefit dari proyek yang direncanakan.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net
present value sama dengan 0 (nol). Dengan demikian apabila hasil perhitungan IRR
lebih besar dari Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek tersebut
layak, bila sama dengan SOCC berarti pulang pokok dan dibawah SOCC maka proyek
tersebut tidak layak. Formula untuk IRR dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV1
IRR i1
(i 2 i1 )
( NPV1 NPV2 )
dimana:
i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
i 2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
3. Profitability Ratio
Profitability Ratio merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan
biaya operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Nilai dari masingmasing variabel dalam bentuk present value atau nilai yang telah di discount dengan
discount faktor dari Social Opportunity Cost of Capital yang berlaku dalam
masyarakat,dapat ditulis dalam formula sebagai
berikut:
n
PR
B OM
i 1
i 1
i 1
Pay Back Period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus
penerimaan (cash in flows) secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam
bentuk present value. Analisis Pay Back Period dalam studi kelayakan perlu juga
ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru dapat
mengembalikan investasi. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah
royek, semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar perputaran modal.
Dipihak lain, dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu cepat akhirakhir
ini, semakin
karena
adanya
perusahaan
sejenis
yang
kurang
PBP T p 1
i 1
i 1
I i B icp 1
Bp
menguntungkan
Dimana:
PBP
T p 1
Bp
pengusaha
kendatipun dalam waktu yang relatif lama baru mencapai titik pulang pokok, tapi
proyeknya feasible dalam jangka panjang, mungkin pemilihan proyek ini merupakan
salah satu aletrnatif yang tepat dalam penanaman investasi.
Sebagai contoh, usaha perkebunan sawit, dimana proyek ini baru mulai produksi
pada tahun kelima atau tahun keenam dan diperkirakan diatas tahun kesepuluh baru
mencapai BEP. Dilihat dari perkiraan benefit, karena waktu produksi yang cukup lama
dan biaya operasi cenderung menurun, mungkin proyek ini dilihat dari segi analisis
ekonomi dalam jangka panjang akan memberikan benefit yang cukup layak. Dilihat
dari kemampuan investor dalam pengadaan dana serta prospek usaha di masa yang
akan datang, memilih proyek perkebunan adalah salah satu alternatif yang tepat dalam
penanaman investasi.
Berdasarkan pada uraian diatas, layak tidaknya suatu proyek atas suatu gagasan
usaha yang akan
dikembangkan
juga
tergantung
pada
kemampuan
investor
dalam
Dimana:
BEP
T p 1
TC i
B icp 1
Bp
Biaya berubah (variabel cost), yaitu biaya yang besarnya tergantung kepada banyaknya
produksi seperti biaya bahan, sebagian besar biaya energi, sebagian besar biaya
perawatan, sebagian sewa-sewa dan upah karyawan lepas. Biaya berubah umumnya
diasumsikan fungsi linear:
y = ax
dimana x = jumlah produksi
Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang besarnya tetap walaupun tidak ada produksi,
seperti gaji karyawan tetap, depresiasi, amortisasi, asuransi, PBB, seluruh atau sebagian
sewa-sewa, sebagian biaya energi, sebagian biaya perawatan.
Biaya tetap merupakan konstanta:
y =b
Biaya Penjualan
Laba
Total Biaya
BEP
Biaya Berubah
Rugi
Biaya Tetap
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1
kegiatan usaha industri. Izin usaha industri diberikan kepada industri yang berlokasi di
kawasan industri/kawasan berikat atau yang berlokasi di luar kawasan industri/kawasan
berikat.
Berdasarkan jenisnya, Izin Usaha Industri dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip ; diberikan kepada perusahaan
industri unutk langsung dapat melakukan persiapan-persiapan dan usaha pembangunan,
pengadaan dan instalasi/peralatan, dan lain-lain yang diperlukan. Izin Usaha Industri
ini
diberikan
produksinya
kepada perusahaan
tidak
merusak
industri
yang
jenis
industri
dan
proses
menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) berlebihan atau perusahaan industri yang tidak
berlokasi di kawasan industri.
2. Izin Usaha Industri tanpa melalui persetujuan prinsip ; diberikan kepada perusahaan
industri yang berlokasi di kawasan industri/kawasan berikat yang memiliki izin dan
jenis industri atau proses produksinya tidak merusak ataupun membahayakan lingkungan.
3.1.1. Dasar Hukum Izin Usaha Industri
Dasar hukum yang mengatur tentang Izin Usaha Industri, yaitu :
1. UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.
2. SK. Memperindag No. 590/MPP/Kep/10/1999 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian IzinUsaha Industri dan Izin Perluasan.
3. Perda No. 29 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin Usaha Industri.
3.1.2. Prosedur Pengurusan Izin Usaha Industri
3.1.2.1Prosedur Pengurusan Izin Usaha Industri Melalui Tahap Persetujuan Prinsip
Tata cara permintaan Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip, yaitu :
1. Pengajuan permintaan persetujuan prinsip menggunakan formulir.
2. Pengajuan permintaan Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip
menggunakan formulir.
3. Permintaan persetujuan prinsip diajukan oleh pemohon kepada Kepala Dinas Perindag
dengan menggunakan formulir.
4. Setelah formulir diterima secara lengkap dan benar, selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari kerja Kepala Dinas Perindag wajib memberikan persetujuan prinsip
dengan menggunakan formulir.
2.
Perusahaan industri untuk memperoleh Izin Usaha Industri tidak diperlukan tahap
persetujuan prinsip.
3.
Permintaan Izin Usaha Industri kecil diajukan langsung oleh pemohon kepada Kepala
Dinas Perindag dengan menggunakan formulir.
4.
Permintaan Izin Usaha Industri kecil secara lengkap dan benar, Kepala Dinas
Perindag setempat wajib memberikan Izin Usaha Industri Kecil dengan menggunakan
formulir.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan Izin Usaha Industri melalui tahap
persetujuan prinsip, yaitu :
1. Formulir Permintaan Izin Usaha Industri (Baru/Hilang/Rusak).
2. Formulir Permintaan Izin Perluasan.
3. Formulir Permintaan Persetujuan Pemindahan Lokasi Pabrik.
4. Fotokopi Persetujuan Prinsip.
5. Informasi Kemajuan Pembangunan Pabrik.
6. Fotokopi NPWP.
7. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan Akta Perubahan.
8. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
9. Fotokopi Nama Direksi dan Dewan Komisaris.
10. Fotokopi UKL dan UPL atau SPPL.
11. Fotokopi Izin Lokasi.
12. Fotokopi Undang-Undang Gangguan atau AMDAL.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan Izin Usaha Industri kecil, yaitu
formulir
Permintaan Izin Usaha Industri Kecil.
3.1.4. Biaya Resmi Pengurusan Izin Usaha Industri
Biaya pengurusan Izin Usaha Industri, yaitu :
1. Usaha Kecil
2. Usaha
3. Menengah
Usaha Besar
3.2.
perusahaan
yang
sah
pada
Kantor
Pembantu
Perusahaan
(KPP)
perusahaan
dilakukan
dengan
mengisi
formulir
pendaftaran
kepada perusahaan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya isian formulir
pendaftaran perusahaan disertai alasan penolakan dengan menggunakan format surat penolakan.
14. Apabila perusahaan dalam waktu paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak
diterimanya surat penolakan, tidak melaksanakan pembetulan dan/atau melengkapi dokumen
persyaratan, wajib melakukan pendaftaran ulang dengan mengisi formulir pendaftaran ulang.
15. Pembaharuan TDP dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran dengan melampirkan
dokumen asli TDP yang akan diperbaharui, tanpa melampirkan dokumen persyaratan yang telah
disampaikan pada waktu pendaftaran sebelumnya.
16. Kepala KPP Kabupaten/Kota/Kotamadya menerbitkan TDP paling lambat 3 (tiga) hari kerja
terhitung sejak diterimanya permohonan pembaharuan secara benar dan lengkap.
17. Pembaharuan TDP dikenakan biaya administrasi.
Biaya (Rp.)
Proses
1.
2.
Statu
s
BUL
PT
2.500.000,00
2.500.000,00
14 Hari Kerja
14 Hari Kerja
3.
KOPERASI
2.000.000,00
14 Hari Kerja
4.
CV
1.500.000,00
14 Hari Kerja
5.
PO
1.000.000,00
14 Hari Kerja
3.3.Data AMDAL
1. Dokumen
AMDAL
yang
diajukan
kepada
Komisi
Penilai
AMDAL
wajib
penyusunan
dokumen
AMDAL,
penyusun
dokumen
AMDAL
wajib
menggunakan data dan/atau informasi yang sahih dan sesuai dengan kaidah ilmiah.
5. Komisi Penilai
pengajuan dokumen
AMDAL yang
3.4.
2014 yaitu sebesar 7,50% (berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur).
3.5.
oleh perusahaan untuk masuk ke dalam pasar. Peluang pasar ditentukan setelah
dilakukan
perusahaan tersebut.
3.5.1 Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi yang dilakukan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1. Segmentasi Geografis
Negara
: Indonesia
Kota
2. Segmentasi Demografis
Umur
: >17 Tahun
: Tidak
dibatasi
Pendidikan
: Tidak dibatasi
Kebangsaan
: Indonesia
3. Segmentasi Psikografis
Kelas Sosial
: Menengah ke atas
Gaya Hidup
Konsumen
2. Kelas Sosial
: Menengah ke atas
: JABODETABEK
Daerah
Sasaran
3.5.3 Pemosisian (Positioning)
Dalam memposisikan produk Tas Laptop Multi Fungsi kedalam benak konsumen,
maka terdapat 3 tahap yang dilakukan, yaitu :
1. Identifikasi target
Target pasar untuk Tas laptop Multi Fungsi ini adalah Mahasiswa/i dan para
pekerja yang membutuhkan Tas Laptop Multi Fungsi ini yang ada di daerah
DKI Jakarta
2. Merumuskan Point of Differentiation
Pada tahap ini, diuraikan keunggulan produk Tas Laptop Multi fungsi
sehingga berbeda dari produk para pesaing (terdapat 2 pesaing).
Keunggulan produk ini antara lain :
Bentuk Tas Laptop yang nyaman dan aman
Terdapat kantong serbaguna
Terdapat Cooling fan
3. Melakukan strategi pemasaran (Marketing Mix)
Strategi yang digunakan :
Strategi produk(product)
Pada strategi
ini,
keunggulan
Tas Laptop
Multi
Fungsi
yang
dimana
berjumlah
terdapat 3 pesaing. Supply untuk Tas Laptop hasil brainstorming adalah (1.000.000 : [3
+ 1]) = 300 Supply untuk pasar (market) menjadi : (1.000.000 300.000) =700.000. Dari
data di atas, dapat dihitung peluang pasar (market share), yaitu :
=
= 30%
3.6
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 1, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan pajakannya.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan
Pasal 2, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib
mendaftarkan
diri
pada
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
2. Setiap
Wajib
Pajak
Undang-Undang
sebagai
Pengusaha
dikenai
pajak
berdasarkan
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 28, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan
Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.
2. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan
itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya
3. Pembukuan
atau
pencatatan
harus
diselenggarakan
di
Indonesia
dengan
menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan disusun dalam
bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
4. Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat dihitung
besarnya pajak yang terutang.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 34, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Identitas Wajib Pajak meliputi : nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib
Pajak, alamat Wajib Pajak, alamat kegiatan usaha, merk usaha, dan kegiatan
usaha Wajib Pajak.
2. Informasi yang bersifat umum tentang perpajakan meliputi : penerimaan
pajak secara nasional, penerimaan pajak per Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak atau Kantor Pelayanan Pajak, penerimaan pajak per jenis
pajak, penerimaan pajak per klasifikasi lapangan usaha, jumlah Wajib Pajak
atau Pengusaha Kena Pajak terdaftar, register permohonan Wajib Pajak,
tunggakan pajak secara nasional, dan tunggakan pajak per Kantor Wilayah
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh), terdapat beberapa poin
penting yaitu :
1.
Bagi Wajib Pajak orang pribadi, tarif PPh tertinggi diturunkan dari 35% menjadi
30% dan menyederhanakan lapisan tarif dari 5 lapisan menjadi 4 lapisan, namun
memperluas masing- masing lapisan penghasilan kena pajak, yaitu lapisan tertinggi
dari sebesar Rp. 200.000.000,00 menjadi Rp. 500.000.000,00.
2.
Bagi Wajib Pajak badan usaha, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan (10%, 15%, dan
30%) menjadi tarif tunggal 28% di tahun 2009 dan 25% tahun 2010.
3.
Bagi Wajib Pajak yang telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
dibebaskan dari kewajiban pembayaran fiskal luar negeri sejak 2009, dan pemungutan
fiskal luar negeri dihapus pada 2011. diharapkan pada 2011, semua masyarakat yang
wajib memiliki NPWP telah memiliki NPWP sehingga kewajiban pembayaran fiskal luar
negeri layak dihapuskan.
4.
Bagi Wajib Pajak penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 21
yang tidak mempunyai NPWP dikenai pemotongan 20% lebih tinggi dari tarif normal.
5.
Bagi Wajib Pajak penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 23
yang tidak mempunyai NPWP, dikenai pemotongan 200% lebih tinggi dari tarif normal.
6.
Bagi Wajib Pajak yang dikenai pemungutan PPh Pasal 22 yang tidak mempunyai
NPWP dikenakan pemungutan 100% lebih tinggi dari tarif normal.
Adapun besar tarif-tarif perpajakan yang berlaku sejak tahun 2009, yaitu :
Tarif Pajak
5%
15%
25%
> Rp 500.000.000,00
30%
Tabel 2.4. Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
No
Keterangan
Tarif Pajak
Tahun 2009
28%
25%
di bursa efek
4
Berdasarkan PP Nomor 1 Tahun 2007 Pasal 2, tarif penyusutan dapat dilihat pada
Tabel 2.5.
Metode
(tahun)
Garis
Lurus
Saldo
Menurun
Kelompok I
50%
100%
Kelompok II
25%
50%
Kelompok III
Kelompok IV
10
10%
20%
10
10%
20%
40%
Masa
Manfaat
No
Bukan
Bangunan
Permanen
2
Bangunan
Tidak Permanen
12,5%
25%
No.
Mesin
Jahit
1200000
Jumlah
yang
dibutuhkan
3
Obras
1500000
4500000
2000000
2000000
250000
750000
300000
900000
Laser
Acrylic
Bor tangan
Gerinda
Total
Total
Harga
3600000
11750000
Tabel 2.7 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan tas laptop multifung
No
Peralatan
Harga/unit
(RP)
Jumlah yang
dibutuhkan (unit)
Total Harga
Mata Bor
15.000
45.000
Mata jarum
10.000
1 lusin
10.000
jarum obras
Disc Gerinda
Tangan
Disk Cutting
Wheel
12.000
1 lusin
12.000
15.000
15.000
10.000
10.000
Obeng +
8.000
24.000
Cutter
10.000
20.000
Gunting
14.000
28.000
Meteran
10.000
20.000
10
11
12
Mistar
Palu Karet
Tang
Sarung tangan
kain
Pensil
5.000
15.000
25.000
3
3
2
15.000
45.000
50.000
15.000
2 Lusin
15.000
2.000
12
24.000
4
5
13
14
Total
333.000
3.8
Komponen yang digunakan dalam pembuatan Tas Laptop Multifungsi terdiri atas 3,
yaitu komponen biaya tetap (fixed cost), komponen biaya berubah (variable cost), dan
investasi.
Tabel 2.9 Komponen diluar produk yang mendukung pembuatan Tas Laptop
Multifungsi
No.
Komponen
Banyak
Satuan
Harga
satuan
(RP)
0.5
78000
39000
Sterofoam
0.5
1 Roll (10 m)
70000
35000
Busa
0.5
Acrylic
0.25
Cooling fan
6
7
8
conector plastik
Screw
Resleting
Total Harga
(RP)
45000
22500
650000
162500
35000
35000
2
2
0.5
Buah
Pcs
Meter
5000
500
15000
10000
1000
7500
Total
312500
3.8.2. Investasi
Data investasi ini terdiri dari pra operasi, bangunan/gedung dan tanah, mesin dan
peralatan, alat transportasi/kendaraan, inventaris kantor. Data investasi ini dapat dilihat
Tabel 3.0.
Tabel 3.2 Data
Investasi
No.
Keterangan
1 Pra Operasi
Harga
Ijin
1,500,000
Konsultan
1,000,000
kantor
1,500,000
Meja (4 unit)
800,000
Rak (2 unit)
400,000
Locker (1 unit)
800,000
Komputer (1 unit)
3,000,000
Printer (1 unit)
500,000
AC (1 unit)
2,500,000
Telepon (1 unit)
70,000
Gayung (2 unit)
12,000
Ember (2 unit)
40,000
Dispenser (2 unit)
300,000
Exhaust fan (2 unit)
400,000
Total
24,572,333
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk perhitungan dalam pengolahan data adalah
sebagai berikut :
1. Volume produksi per bulan adalah sebesar 500 unit.
2. Jumlah hari kerja per bulan adalah 25 hari kerja.
3. Periode ekonomis dari investasi adalah selama 10 tahun.
4. Karakteristik pasar adalah pasar sempurna, dimana produk yang diproduksi terjual
seluruhnya.
5. Laba yang diperoleh sebesar 20 %
3.9
Data bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Tas Laptop multifungsi dapat dilihat pada
Tabel 3.1 Bahan baku ini digunakan untuk memproduksi 1 Tas Laptop Multi fungsi
Tabel 3.1 Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 unit Tas Laptop
multifungsi
No.
Komponen
Banyak
Satuan
Meter
Meter
Meter
Harga Satuan
(Rp)
30000
45000
75000
Total
Harga
15000
22500
37500
1
2
3
0.5
0.5
0.5
4
5
6
conector plastik
Risleting
tile sintetis
2
0.5
1.5
Pcs
Meter
Meter
10000
15000
50000
20000
7500
75000
benang jahit
Roll
20000
20000
perekat bahan
Pcs
5000
10000
Meter
65000
65000
Total
272500
Data-data yang diperlukan untuk perhitungan Break Even Point adalah yang
terdapat pada Tabel 3.2, Tabel 3.3. dan Tabel 3.4.
Tabel 3.2 Perincian Investasi
Keterangan
Harta berwujud
1. mesin dan peralatan
Perkiraan Biaya
Jahit
Obras
Laser Acrylic
Bor tangan
Gerinda
Mata Bor
Mata jarum
jarum obras
Disc Gerinda Tangan
Disk Cutting Wheel
Obeng +
1,200,000
1,500,000
2,000,000
250,000
300,000
15.000
10.000
12.000
15.000
10.000
8.000
Cutter
Gunting
Meteran
Mistar
Palu Karet
Tang
Sarung tangan kain
Pensil
Kursi (6 unit)
10.000
14.000
10.000
5.000
15.000
25.000
15.000
2.000
1,500,000
Meja (4 unit)
800,000
Rak (2 unit)
400,000
Locker (1 unit)
800,000
Komputer (1 unit)
3,000,000
Printer (1 unit)
500,000
AC (1 unit)
2,500,000
Telepon (1 unit)
70,000
Gayung (2 unit)
12,000
Ember (2 unit)
40,000
Dispenser (2 unit)
300,000
Exhaust fan (2 unit)
400,000
15,572,166
Tabel 3.3 Perhitungan TFC (Total Fix Cost) Per tahun
Perincian
Upah TKL 8 orang @
1800000/bulan x 12
Biaya listrik mesin 500 kwh/bulan
Perkiraan
Biaya/bulan (Rp)
14,400,000
5,000,000
Penerangan
100,000
Biaya Air
50,000
Biaya Perawatan
50,000
Biaya Administrasi
600,000
50,000
-
Biaya Pemeliharaan
Biaya Sewa Mobil
1,200,000
54,000,000
4,500,000
Biaya Sewa Tempat
Pajak Bumi dan Bangunan
17,000,000
120,000
308,120,000
Total
Komponen
1
2
3
Perkiraan
Biaya
15000
22500
37500
4
5
6
conector plastik
Risleting
tile sintetis
20000
7500
75000
benang jahit
20000
perekat bahan
10000
65000
Total
272500
Jika kapasitas produksi per bulan adalah 500 unit maka biaya variabel per
tahun menjadi = Rp. 272.500 x 500 x 12 = Rp.1.635.000.000,.
Titik pulang pokok (Break Even Point) merupakan suatu titik atau keadaan
dimana perusahaan dalam operasionalnya tidak memperoleh laba dan juga tidak
mengalami kerugian. Ada beberapa kesimpulan dalam Break Even Point :
1. Apabila TR>TC maka memperoleh laba.
2. Apabila TR = TC maka terjadi break even point.
3. Apabila TR<TC maka perusahaan mengalami kerugian
Adapun Rumus untuk menentukan BEP secara umum sebagai berikut:
Nbep =
TFC
P- VC
= TR-TC
20%.TC
= TR TC
TC( 20% + 1 )
= TR
= TR
2.331.744.000
6000
= Rp388.624
Rp390.000
Diperoleh harga jual produk adalah sebesar Rp. 390.000
Keterangan:
TR
TC
TFC
TVC
NBEP =
TFC
PV
NBEP =
308.120.000
390.000 - 272.500
NBEP = 2.622,29
NBEP = 2.622 unit /Tahun
3.11
pertumbuhan rata-rata dari uang yang diinvestasikan ke dalam usaha produksi gantungan
kunci dalam setiap tahunnya. Dan selanjutnya nilai ini digunakan untuk menentukan
kelayakan dari usaha tersebut jika dibandingkan dengan nilai MARR (Minimum Attractive
Rate of Return). Dalam hal ini, nilai MARR yang digunakan adalah tingkat suku bunga
Bank Indonesia (BI rate) yaitu sebesar 7.50%.
Dalam
Depresiasi
Depresiasi dikenakan pada barang-barang yang kelihatan secara fisik seperti
Tabel 3.5
Perhitungan Depresiasi Non Bangunan:
3.13.
Tahun
Deprisiasi non
bangunan (RP)
13,625,645
11,922,440
10,432,135
9,128,118
7,987,103
6,988,715
6,115,126
5,350,735
4,681,893
10
4,096,657
Amortisasi
Amortitasi dikenakan pada aset-aset yang tidak tampak (intangible assets),
misalnya nama merk perusahaan. Perhitungan besar amortisasi dengan metode garis lurus
ditunjukkan pada Tabel 3.6
Perhitungan amortisasi per tahun = Rp. 1.150.000/10 = Rp. 115.000/tahun
Tahun
Amortisasi (Rp)
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
10
115.000
Untuk total penyusutan setiap tahun didapat dengan cara menjumlahkan depresiasi
tiap tahun dengan amortisasi tiap tahun. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3.7
Tahun
Deprisiasi (RP)
Amortisasi (RP)
Total
13,625,645
115,000
13,740,645
11,922,440
115,000
12,037,440
10,432,135
115,000
10,547,135
9,128,118
115,000
9,243,118
7,987,103
115,000
8,102,103
6,988,715
115,000
7,103,715
6,115,126
115,000
6,230,126
5,350,735
115,000
5,465,735
4,681,893
115,000
4,796,893
10
4,096,657
115,000
4,211,657
Total
3.3.1.3.
81,478,566
Aliran tunai bersih merupakan in cash flow setiap tahun.Besar aliran tunai bersih
adalah penerimaan dikurangi biaya dan pajak. Hasil perhitungan aliran tunai bersih
ditunjukkan pada Tabel 3.6.
TR
TC
= Rp. 2.340.000.000,
= Rp. 1.943.120.000
= TR - TC - Total depresiasi
= 2.340.000.000 1.943.000.000 13,740,645
= Rp. 383.139.355
Pajak
Laba Bersih
= TR - TC - Total depresiasi
=2.340.000.000 1.943.000.000 12,037,440
= Rp. 384.842.560
Pajak
= 5% x Rp384.962.560 = Rp 19.242.128
Laba Bersih
Tahun
Total
Penyusutan
laba kotor
Pajak
Laba Bersih
13,740,645
383,139,355
19,156,967.74 363,982,387.01
12,037,440
384,842,560
19,242,128.02 365,600,432.39
10,547,135
386,332,865
19,316,643.27 367,016,222.09
9,243,118
387,636,882
19,381,844.11 368,255,038.08
8,102,103
388,777,897
19,438,894.85 369,339,002.07
7,103,715
389,776,285
19,488,814.24 370,287,470.56
6,230,126
390,649,874
19,532,493.71 371,117,380.49
5,465,735
391,414,265
19,570,713.25 371,843,551.68
4,796,893
392,083,107
19,604,155.34 372,478,951.47
10
4,211,657
392,668,343
19,633,417.17 373,034,926.28
Total
3,692,955,362
Dari data tersebut diatas maka besar IRR dapat ditentukan. Untuk memperkirakan
letak IRR, maka dicari harga Annualnya.
A=
A=
A = Rp. 369.295.536
A/P = 369.295.536/19.500.000= 0.189
Dari tabel bunga uang diperoleh bahwa faktor A/P berada pada i antara 9% dan 10%.
Dengan metode Trial dan Error dicari nilai IRR yang diperoleh jika :
PV
NCF
PVNCF (Present Value Net Cash Flow) merupakan nilai sekarang dari aliran tunai bersih Jika
digambarkan dengan Cash Flow dapat dilihat pada Gambar
Investasi
(Out Cash Flow)
Laba Bersih
(0.6499)
NPV (Rp)
9%
369.295.536
1,981,342,550
369.295.536
1,880,227,897
10%
IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan
nol. Dari Tabel 3.8. dapat dilihat IRR berada diantara 9 % dan 10 %, maka dengan
interpolasi
didapatkan:
IRR = [
9%-10%
x 1.880.227.897 + 10% = 8.59%
1.981.342.550 1.880.227.897
Dari perhitungan diketahui bahwa IRR = 8.59% lebih besar daripada suku bank
yang sebesar 7.50%. Hal ini berarti bahwa usaha ini layak dilakukan ditinjau dari
perhitungan IRR tersebut.
3.2.3.
Perhitungan Pay Back Period
Pada tahun nol nilai cash outflow adalah sebesar nilai dari investasi. Perhitungan
pay back period dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tahun
Laba Bersih
Deprisiasi
amortisasi
chash
Proceeds
1
2
3
4
5
6
chash
outlow
saldo chash
369,295,536
(369,295,536)
363,982,387.01
13,740,645
115,000
377,838,032.26
8,542,496.05
365,600,432.39
12,037,440
115,000
377,752,871.98
386,295,368.03
367,016,222.09
10,547,135
115,000
377,678,356.73
763,973,724.76
368,255,038.08
9,243,118
115,000
377,613,155.89
1,141,586,880.65
369,339,002.07
8,102,103
115,000
377,556,105.15
1,519,142,985.81
370,287,470.56
7,103,715
115,000
377,506,185.76
1,896,649,171.57
7
8
9
10
371,117,380.49
6,230,126
115,000
377,462,506.29
2,274,111,677.86
371,843,551.68
5,465,735
115,000
377,424,286.75
2,651,535,964.61
372,478,951.47
4,796,893
115,000
377,390,844.66
3,028,926,809.27
373,034,926.28
4,211,657
115,000
377,361,582.83
3,406,288,392.10
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
4.1.
Analisis
dibuang pada tempat pembuangan limbah yang diharuskan atau akan didaur ulang
maupun dijual kembali kepada produsen lain yang membutuhkan.
unit/tahun. Dengan harga pokok produk sebesar Rp. 390,000/unit maka pihak produsen
mendapat keuntungan 20%. Dari titik BEP yang dihitung berdasarkan kesamaan dari
pengeluaran
dengan
pendapatan,
merugi atau berlaba. Untuk itu, dalam setahun pihak perusahaan harus mampu melakukan
penjualan lebih dari 2.622 unit tas laptop multifungsi bila ingin mendapatkan keuntungan.
4.2.
Evaluasi
ini
dapat
dikategorikan
analisis
dampak
lingkungan,
maka
terhadap lingkungan.
4.2.3. Evaluasi Break Even Point (BEP)
Meskipun nilai BEP sudah menunjukkan nilai yang cukup baik, namun masih perlu
dilakukan beberapa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari perhitungan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
analisa kelayakan sebagai berikut :
1. Investasi awal yang diperlukan untuk pendirian usaha baru adalah sebesar Rp. 15,572,166
2. Total biaya tetap (Total Fixed Cost) yang terdiri dari upah tenaga kerja, biaya listrik,
biaya penerangan, biaya air, biaya perawatan, biaya administrasi, biaya sewa mobil dan
pajak (PBB) adalah sebesar Rp. 308,120,000 per tahun
3. Total biaya berubah (Total Variable Cost) yang terdiri dari bahan-bahan utama
untuk memproduksi satu tas laptop multifungsi sebesar Rp. 1.635.000.000 per tahun
4. Produk tas laptop multifungsi yang telah diproduksi dijual per unitnya dengan harga
Rp.
390.000 dengan laba yang akan diperoleh sebesar 20 %.
5. Break even point (BEP) adalah sebesar 2.622
unit/tahun.
6. Tingkat pertumbuhan uang rata-rata (IRR) adalah sebesar 8.59%, yang berarti
tingkat pertumbuhan lebih besar dari suku bunga bank (MARR) yang ada (7,50%)
sehingga usaha dikatakan layak.
7. Pay Back Period dicapai pada 1 tahun 1bulan.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data mengenai spesifikasi mesin dan peralatan sebaiknya dilakukan
sedetail mungkin untuk menghasilkan informasi yang akurat.
2. Sebaiknya praktikum ini mendatangkan konsultan yang ahli di bidang studi kelayakan
sehingga praktikan dapat mengetahui bagaimana penyusunan studi kelayakan yang
sebenarnya di lapangan.