2. A. Potret Pelanggan
Nama Perusahaan : PT Charoed Phokpand
Bidang Bisnis : Kimia, Pakan Ternak, Ayam
Alamat : JL TB Simatupang, Jakarta Selatan
Nama PIC : Senior Procurement Manager
PT Charoed Phokpand adalah perusahaan cukup besar dan sudah go public (terbuka).
Kondisi keuangan cukup baik dengan current ratio 108%, margin laba bersih 5%, dan
modal kerja sebesar 76 milyar rupiah. Perusahaan ini memiliki proyek di Brunei,
sehingga memerlukan pengiriman barang-barang berupa geophysical equipment
untuk menggarap proyek tersebut kemudian sebagian besar barang-barang tersebut
akan dikirim kembali ke Jakarta setelah selesai digunakan, pengiriman akan dilakukan
dengan moda laut dan udara. Untuk pekerjaan pengiriman barang-barang tersebut
dilakukan secara tender terbuka, sehingga harga yang murah menjadi sasaran utama.
Tender diikuti oleh 9 peserta dengan penentu keputusan adalah Senior Procurement
Manager. Selain itu, proyek ini merupakan proyek pertama PT Charoed Phokpand di
luar negeri, sehingga sangat menjadi perhatian Direksi. Proses penciptaan nilai dari
kegiatan ini adalah, pengadaan barang, proses pengiriman, operasional, dan
pengiriman kembali. Usulan Nilai Kebutuhan PT Charoed Phokpand terhadap
pelayanan PT Japfa Comfeed adalah:
(1) pengiriman equipment melalui moda laut dan udara;
(2) jenis pengiriman adalah ekspor sementara (re-import);
(3) cakupan kegiatan meliputi stuffing di gudang dengan manual/buruh dan mekanik,
stuffing kedalam kontainer (laut) atau muat ke atas truk (udara), clearance ekspor,
freight laut atau udara, port dan shipping charges di Jakarta dan Brunei, import
clearance di Brunei, delivery ke Project Site, unstuffing di Project Site, asuransi
barang selama pengiriman;
(4) proses pekerjaan sesuai standar ISO dan HSE;
(5) pengurusan SKEP ekspor sementara;
(6) terms of payment, 30 hari dari penerimaan invoice;
(7) waktu pengiriman: lewat laut 10 hari, lewat udara 3 hari;
(8) pengiriman dilakukan secara bertahap selama kurang lebih satu tahun;
(9) nilai keseluruhan untuk pengiriman barang-barang ini sekitar Rp 3 milyar. Setelah
dilakukan perhitungan, maka diputuskan untuk penawaran rate (quotation) sesuai
cakupan pekerjaan di atas dengan profit margin sekitar 30%, adalah: Lewat Laut : Rp
23.625.000 per kontainer 20’ Lewat udara : Rp 55.000 per kg Untuk menggarap
pekerjaan ini, PT Charoed Phokpand membutuhkan dana untuk pre-finance minimal
sebesar Rp 500 juta. Adapun kondisi keuangan PT Charoed Phokpand sendiri cukup
baik, dengan current ratio 215%, net margin ratio 5%, dan modal kerja kurang lebih
sebesar 50 milyar.
b. Persaingan Global dengan Lini yang Luas Strategi ini diarahkan untuk bersaing di
seluruh dunia dengan lini produk industri yang lengkap dengan memanfaatkan sumber
keunggulan bersaing global guna mencapai diferensiasi atau posisi biaya rendah
secara keseluruhan. Penerapan strategi ini menuntut tersedianya sumber daya yang
besar dan cakupan waktu yang panjang.
d. Strategi Tingkat Bisnis Strategi tingkat bisnis (business level strategy) menekankan
tindakan yang harus diambil untuk menyediakan nilai bagi konsumen dan
mendapatkan keunggulan bersaing melalui pendayagunaan kompetensi inti dalam
pasar suatu produk tertentu. Kompetensi inti merupakan sumber daya dan
kemampuan yang telah ditentukan sebagai sumber keunggulan bersaing bagi
perusahaan terhadap pesaingnya.
3. 1. Cash Management Pengaturan arus kas menjadi kunci utama perusahaan untuk
dapat melewati tantangan berat di tahun 2020 ini. Baca juga: 3 Tips agar Bisnis
Makanan dan Minuman Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Corona Perusahaan perlu
mengambil langkah-langkah untuk mengamankan persediaan kas mereka termasuk
mengambil tindakan yang diperlukan seperti memperpanjang pembayaran kreditor,
negosiasi penangguhan pembayaran sewa dan kredit bank, negosiasi dengan
pelanggan untuk pembayaran lebih awal, hingga mempertimbangkan keringanan
pajak maupun program pemerintah yang memberikan kemudahan bagi pengusaha.
"Cash management juga meliputi bagaimana perusahaan mampu melakukan forecast
keuangan jangka pendek dan menengah dengan baik," kata Grant Thornton. 2.
Perencanaan kontingensi Panduan tanggap darurat perlu langsung disusun untuk
mengetahui apa saja sektor krusial dalam perusahaan dan memastikan strategi yang
akan diambil aman untuk kelangsungan bisnis ke depannya. "Ketahui dimana titik-
titik kritis dalam rantai pasokan, menyiapkan cadangan darurat saat persediaan
menipis dan mengidentifikasi pasokan alternatif termasuk dalam perencanaan darurat
ini," ujar Grant Thornton. Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Koneksi Bisnis Anda
meski Kerja dari Rumah Pastikan juga karyawan-karyawan yang berada di posisi
krusial untuk mendukung bisnis perusahaan tetap dapat bekerja dengan fleksibilitas
tinggi melalui kebijakan work from home dan rapat virtual. 3. Pengelolaan pemegang
saham Perkiraan arus kas yang baik akan menempatkan perusahaan pada posisi yang
lebih kuat saat berdiskusi dengan para pemegang saham. Disarankan perusahaan
untuk proaktif dan mengambil inisiatif untuk secara aktif berhubungan dengan
otoritas pajak, pemberi pinjaman hingga supplier utama untuk tetap mendapat
dukungan keuangan yang mungkin saja tersedia. 4. Perhatikan karyawan Memahami
profil karyawan menjadi sangat penting dalam situasi ini untuk menemukan berbagai
opsi untuk solusi tenaga kerja dalam perusahaan. "Pada beberapa situasi, pengusaha
akan menghadapi posisi sulit antara mempertahankan karyawan atau harus melakukan
pengurangan demi kelangsungan bisnis," jelas Grant Thornton. Baca juga: Jack Ma,
Pemimpin Bisnis Paling Berpengaruh di China Kebijakan yang jelas untuk work from
home, cuti di luar tanggungan, hingga kapan karyawan harus dikarantina di kondisi
kesehatan tertentu perlu disampaikan agar karyawan tahu bagaimana posisi mereka
dan dapat menerima pesan dari pemimpin bisnis. 5. Bentuk tim manajemen krisis
Bentuk tim khusus dan pastikan perwakilan dari tiap divisi saling berkomunikasi
untuk membahas dan menentukan prioritas masalah yang dihadapi perusahaan dan
mengantisipasi masalah yang dapat muncul ke depannya. Komunikasi sejak dini dan
keterbukaan dengan tim dapat membangun sistem komunikasi yang sehat dan
menjangkau semua karyawan baik mereka yang bekerja dari rumah maupun yang
masih melakukan pekerjaan di kantor.