Anda di halaman 1dari 6

1.

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Tinjauan Analisis SWOT Keuangan


dan Strategis memberi Anda analisis SWOT strategis yang mendalam tentang bisnis
dan operasi perusahaan. Profil tersebut telah disusun oleh penerbit untuk memberikan
kepada Anda pandangan yang jelas dan tidak memihak tentang kekuatan dan
kelemahan utama perusahaan serta potensi peluang dan ancaman. Profil tersebut
membantu Anda merumuskan strategi yang meningkatkan bisnis Anda dengan
memungkinkan Anda memahami mitra, pelanggan, dan pesaing Anda dengan lebih
baik.
Profil tersebut berisi informasi penting perusahaan termasuk:
Deskripsi bisnis - Deskripsi mendetail tentang operasi perusahaan dan divisi bisnis.
Strategi perusahaan - Ringkasan analis dari strategi bisnis perusahaan.
Analisis SWOT - Analisis mendetail tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman perusahaan.
Sejarah perusahaan - Perkembangan peristiwa penting yang terkait dengan
perusahaan.
Produk dan layanan utama - Daftar produk, layanan, dan merek utama perusahaan.
Pesaing utama - Daftar pesaing utama perusahaan
Karyawan kunci - Daftar eksekutif kunci perusahaan.
Biografi eksekutif - Ringkasan singkat tentang riwayat pekerjaan para eksekutif.
Kepala operasional utama - Daftar personel yang mengepalai departemen / fungsi
utama.
Lokasi penting dan anak perusahaan - Daftar dan rincian kontak dari lokasi utama dan
anak perusahaan perusahaan.
Rasio keuangan terperinci selama lima tahun terakhir - Rasio keuangan terbaru yang
diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan dengan
sejarah 5 tahun.
Rasio interim untuk lima periode interim terakhir - Rasio keuangan terbaru yang
diperoleh dari laporan keuangan triwulanan / tengah tahunan yang diterbitkan oleh
perusahaan selama 5 riwayat interim.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Charoen Pokphand) memproduksi dan
mendistribusikan daging olahan, pakan ternak, dan produk sampingan ayam. .
Perusahaan memproduksi dan menjual pakan unggas, ayam umur sehari, peralatan
unggas dan ayam olahan. Bisnis inti perusahaan meliputi produksi pakan unggas,
pembibitan ayam, pengolahan unggas dan produksi produk unggas yang memiliki
nilai tambah. Ini memasarkan produk makanan dengan beberapa merek termasuk
Golden Fiesta, Fiesta, Champ dan Okey. Memiliki jaringan fasilitas produksi pakan
unggas di Balaraja, Semarang, Krian, Bandar Lampung, Medan dan Makassar, serta
fasilitas pembibitan di Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera, Indonesia.
Perusahaan juga mengoperasikan rumah potong hewan dan pabrik pengolahan di
Cikande, Salatiga dan Surabaya, Indonesia. Charoen Pokphand berkantor pusat di
Jakarta, Indonesia.

ANALISA STRATEGI PT.JAPFA COMFEED INDONESIASTRATEGI


S-O (STRENGTH-OPPURTINITIESKemampuan merger(yang diawali dengan
merger dengan PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI), PT Multiphala
Adiputra (MA) dan PT Hidon (Hidon) ke dalam PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
Integrasi dan pengendalian di bidang operasional sehingga mempercepat dalam
mengambilan keputusan maupun penetapan strategi bisnis. Ketersediaan bahan
baku dan memiliki prospek yang luas Dapat menurunkan biaya pendanaan secara
keseluruhanPenggunaan alat yang modern mengakibatkan biaya produksi lebih
murahMenggunakan bahan baku dari hasil beternak sendiri sehingga tidak terlalu
berpengaruh dengan harga dagingKualitas dan Mutu yang terjaminProduk yang
lebih murah namun dengan kualitas yang samaPemasaran yang luas Memperoleh
Penghargaan Top Brand dan Top Brand for Kids yang membuat perusahaan semakin
di kenal masyarakatSTRATEGI W-O (WEAK-OPPORTUNITIES)Mengeluarkan
berbagai variant rasa yang beragam dalam produk olahan dagingMengatasi harga
produk daging olahan dengan memberikan edukasi langsung ke target pasar mengenai
hidup sehat dengan mengkonsumsi dagingTidak langsung menggebrak pasar secara
nasional melainkan terjun langsung kedaerah daerahmengeluarkan kemasan
ekonomis agar bisa menjangkau konsumen ditiap level pasar Berani masuk ke
kategori baru dari pakan ternak ke industri makananSelalu mengeluarkan inovasi
secara berkelanjutanSTRATEGI S-T (STRENGTH-THREATS)Bergerak di bidang
Industri makanan dan peternakan menjadikan banyak saingan, sehingga
kualitasproduk yang akan menentukan6

Banyaknya instansi terkait memerlukan kendali manajemen yang


bagusPengendalian Produk di segala jenis bidang yang di tawarkan harus benar
benar di perhatikanSTRATEGI W-T(WEAK-THREATS)Ancaman yang harus
diwaspadai adalah kenaikan harga daging dan Asian China Free Trade
AgreementPersaingan dengan produk daging olahan dari luar di jadikan sebagai
tantangan untuk memajukan perusahaanMemastikan standar produk tetap
baikMunculnya pesaing dengan lower price harus di atasi dengan peningkatan mutu
& kualitas produk

2. A. Potret Pelanggan
Nama Perusahaan : PT Charoed Phokpand
Bidang Bisnis : Kimia, Pakan Ternak, Ayam
Alamat : JL TB Simatupang, Jakarta Selatan
Nama PIC : Senior Procurement Manager
PT Charoed Phokpand adalah perusahaan cukup besar dan sudah go public (terbuka).
Kondisi keuangan cukup baik dengan current ratio 108%, margin laba bersih 5%, dan
modal kerja sebesar 76 milyar rupiah. Perusahaan ini memiliki proyek di Brunei,
sehingga memerlukan pengiriman barang-barang berupa geophysical equipment
untuk menggarap proyek tersebut kemudian sebagian besar barang-barang tersebut
akan dikirim kembali ke Jakarta setelah selesai digunakan, pengiriman akan dilakukan
dengan moda laut dan udara. Untuk pekerjaan pengiriman barang-barang tersebut
dilakukan secara tender terbuka, sehingga harga yang murah menjadi sasaran utama.
Tender diikuti oleh 9 peserta dengan penentu keputusan adalah Senior Procurement
Manager. Selain itu, proyek ini merupakan proyek pertama PT Charoed Phokpand di
luar negeri, sehingga sangat menjadi perhatian Direksi. Proses penciptaan nilai dari
kegiatan ini adalah, pengadaan barang, proses pengiriman, operasional, dan
pengiriman kembali. Usulan Nilai Kebutuhan PT Charoed Phokpand terhadap
pelayanan PT Japfa Comfeed adalah:
(1) pengiriman equipment melalui moda laut dan udara;
(2) jenis pengiriman adalah ekspor sementara (re-import);
(3) cakupan kegiatan meliputi stuffing di gudang dengan manual/buruh dan mekanik,
stuffing kedalam kontainer (laut) atau muat ke atas truk (udara), clearance ekspor,
freight laut atau udara, port dan shipping charges di Jakarta dan Brunei, import
clearance di Brunei, delivery ke Project Site, unstuffing di Project Site, asuransi
barang selama pengiriman;
(4) proses pekerjaan sesuai standar ISO dan HSE;
(5) pengurusan SKEP ekspor sementara;
(6) terms of payment, 30 hari dari penerimaan invoice;
(7) waktu pengiriman: lewat laut 10 hari, lewat udara 3 hari;
(8) pengiriman dilakukan secara bertahap selama kurang lebih satu tahun;
(9) nilai keseluruhan untuk pengiriman barang-barang ini sekitar Rp 3 milyar. Setelah
dilakukan perhitungan, maka diputuskan untuk penawaran rate (quotation) sesuai
cakupan pekerjaan di atas dengan profit margin sekitar 30%, adalah: Lewat Laut : Rp
23.625.000 per kontainer 20’ Lewat udara : Rp 55.000 per kg Untuk menggarap
pekerjaan ini, PT Charoed Phokpand membutuhkan dana untuk pre-finance minimal
sebesar Rp 500 juta. Adapun kondisi keuangan PT Charoed Phokpand sendiri cukup
baik, dengan current ratio 215%, net margin ratio 5%, dan modal kerja kurang lebih
sebesar 50 milyar.

b. Persaingan Global dengan Lini yang Luas Strategi ini diarahkan untuk bersaing di
seluruh dunia dengan lini produk industri yang lengkap dengan memanfaatkan sumber
keunggulan bersaing global guna mencapai diferensiasi atau posisi biaya rendah
secara keseluruhan. Penerapan strategi ini menuntut tersedianya sumber daya yang
besar dan cakupan waktu yang panjang.

c. Analisa Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat


menantang dan kompleks, perusahaan harus mengembangkan kemampuan yang
dibutuhkan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan
eksternal mereka. Lingkungan eksternal ada dua bagian, yang pertama lingkungan
umum, mencakup lima segmen; demografi, ekonomi, politik hukum, sosial budaya
dan teknologi. Bagian ke dua yaitu lingkungan industri; faktor-faktor ancaman 18
masuknya peserta/pelaku baru, kekuatan posisi pemasok, kekuatan posisi pembeli,
ancaman produk pengganti dan intensitas persaingan. Manajer harus mengerti posisi
perusahaan mereka, relatif terhadap pesaing, dalam hal dimensi strategi yang penting
(Hitt, Ireland, Hoskisson, 1997). f. Analisis Lingkungan Internal Karena
perekonomian global, sumber keunggulan bersaing tradisional, mencakup biaya,
tenaga kerja, biaya modal dan bahan baku menjadi tidak efektif secara relatif. Para
manajer dievaluasi dalam hal kemampuan mereka untuk mengidentifikasikan,
memelihara dan menggunakan kompetensi inti perusahaan mereka. Baik lingkungan
internal maupun eksternal mempengaruhi usaha perusahaan untuk mencapai daya
saing strategi dan laba di atas rata-rata. Akan tetapi dalam perekonomian global,
mungkin kompetensi inti, sifat lingkungan umum, industri dan bersaing, harus
dipandang sebagai dasar utama untuk perumusan dan penerapan strategi. Seringkali,
pesaing mempelajari bagaimana untuk meniru manfaat strategi suatu perusahaan.
Dengan demikian, setiap perusahaan ditantang untuk menggunakan keunggulan
bersaing yang dimiliki saat ini sementara secara bersamaan juga menggunakan
sumber daya, kemampuan dan kompetensinya untuk mengembangkan keuntungan
yang relevan di masa depan.

d. Strategi Tingkat Bisnis Strategi tingkat bisnis (business level strategy) menekankan
tindakan yang harus diambil untuk menyediakan nilai bagi konsumen dan
mendapatkan keunggulan bersaing melalui pendayagunaan kompetensi inti dalam
pasar suatu produk tertentu. Kompetensi inti merupakan sumber daya dan
kemampuan yang telah ditentukan sebagai sumber keunggulan bersaing bagi
perusahaan terhadap pesaingnya.

3. 1. Cash Management Pengaturan arus kas menjadi kunci utama perusahaan untuk
dapat melewati tantangan berat di tahun 2020 ini. Baca juga: 3 Tips agar Bisnis
Makanan dan Minuman Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Corona Perusahaan perlu
mengambil langkah-langkah untuk mengamankan persediaan kas mereka termasuk
mengambil tindakan yang diperlukan seperti memperpanjang pembayaran kreditor,
negosiasi penangguhan pembayaran sewa dan kredit bank, negosiasi dengan
pelanggan untuk pembayaran lebih awal, hingga mempertimbangkan keringanan
pajak maupun program pemerintah yang memberikan kemudahan bagi pengusaha.
"Cash management juga meliputi bagaimana perusahaan mampu melakukan forecast
keuangan jangka pendek dan menengah dengan baik," kata Grant Thornton. 2.
Perencanaan kontingensi Panduan tanggap darurat perlu langsung disusun untuk
mengetahui apa saja sektor krusial dalam perusahaan dan memastikan strategi yang
akan diambil aman untuk kelangsungan bisnis ke depannya.   "Ketahui dimana titik-
titik kritis dalam rantai pasokan, menyiapkan cadangan darurat saat persediaan
menipis dan mengidentifikasi pasokan alternatif termasuk dalam perencanaan darurat
ini," ujar Grant Thornton. Baca juga: Begini Cara Meningkatkan Koneksi Bisnis Anda
meski Kerja dari Rumah Pastikan juga karyawan-karyawan yang berada di posisi
krusial untuk mendukung bisnis perusahaan tetap dapat bekerja dengan fleksibilitas
tinggi melalui kebijakan work from home dan rapat virtual. 3. Pengelolaan pemegang
saham Perkiraan arus kas yang baik akan menempatkan perusahaan pada posisi yang
lebih kuat saat berdiskusi dengan para pemegang saham. Disarankan perusahaan
untuk proaktif dan mengambil inisiatif untuk secara aktif berhubungan dengan
otoritas pajak, pemberi pinjaman hingga supplier utama untuk tetap mendapat
dukungan keuangan yang mungkin saja tersedia. 4. Perhatikan karyawan Memahami
profil karyawan menjadi sangat penting dalam situasi ini untuk menemukan berbagai
opsi untuk solusi tenaga kerja dalam perusahaan. "Pada beberapa situasi, pengusaha
akan menghadapi posisi sulit antara mempertahankan karyawan atau harus melakukan
pengurangan demi kelangsungan bisnis," jelas Grant Thornton. Baca juga: Jack Ma,
Pemimpin Bisnis Paling Berpengaruh di China Kebijakan yang jelas untuk work from
home, cuti di luar tanggungan, hingga kapan karyawan harus dikarantina di kondisi
kesehatan tertentu perlu disampaikan agar karyawan tahu bagaimana posisi mereka
dan dapat menerima pesan dari pemimpin bisnis. 5. Bentuk tim manajemen krisis
Bentuk tim khusus dan pastikan perwakilan dari tiap divisi saling berkomunikasi
untuk membahas dan menentukan prioritas masalah yang dihadapi perusahaan dan
mengantisipasi masalah yang dapat muncul ke depannya. Komunikasi sejak dini dan
keterbukaan dengan tim dapat membangun sistem komunikasi yang sehat dan
menjangkau semua karyawan baik mereka yang bekerja dari rumah maupun yang
masih melakukan pekerjaan di kantor.

Anda mungkin juga menyukai