Anda di halaman 1dari 14

MODUL 4 LOCAL AREA NETWORK (LAN)

4.1 Tujuan
Dalam praktikum jaringan area lokal (local area neteork – LAN),
praktikan diharapkan mampu menghubungkan antar perangkat PC dengan
menggunakan kabel yang telah dibuat secara sederhana. Hubungan jaringan yang
paling sederhana adalah menggunakan kabel crossover yang menghubungkan antar
2 (dua) komputer. Hubungan antar dua komputer sering disebut dengan istilah
jaringan peer-to-peer (peer to peer connection) atau client-server.

Selanjutnya jika diinginkan untuk memperluas jumlah komputer dalam satu


jaringan maka peer-to-peer sudah tidak mampu lagi untuk mendukung perluasan
tersebut. Maka cara lain yang dapat digunakan untuk menambah jumlah komputer
dalam satu jaringan adalah dengan menggunakan perangkat jaringan HUB
atau SWITCH. Dengan menggunakan perangkat Hub dan Switch maka topologi
jaringan menjadi berbentuk STAR.

4.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk modul ini adalah software aplikasi
jaringan computer simulasi packet tracer:

1. Komputer atau laptop.


2. Sistem operasi windows.
3. Software Packet Tracer.

4.3 Teori Penunjang


Jaringan peer-to-peer merupakan koneksi antar perangkat komputer yang
membentuk sebuah jaringan yang paling sederhana. Beberapa kelebihan dari
jaringan peer-to-peer adalah implementasinya yang mudah dan murah, tidak
perlu menggunakan perangkat perantara (mis: hub, switch), tidak membutuhkan
software khusus dan tidak memerlukan administrator jaringan. Akan tetapi
disamping kelebihannya, terdapat beberapa kekurangannya, antara lain
jaringan tidak terlalu besar hanya untuk 2 (dua) perangkat (hosts), tingkat
keamanannya rendah dan tidak ada yang mengelola jaringan. Gambar 4-1
memperlihatkan hubungan jaringan secara peer-to-peer.

Page 1 of 10
Gambar 4-1 Jaringan peer-to-peer atau client-server

Page 2 of 10
Untuk memperluas jaringan maka salah satunya dapat menggunakan Topologi
star. Topologi star merupakan bentuk jaringan yang mana terdapat satu
penghubung atau konsentrator jaringan yang dapat berupa perangkat Hub
atau Switch sebagai pusat dan setiap komputer terhubung ke perangkat
tersebut. Gambar 4-2 memperlihatkan hubungan jaringan dengan topologi star
yang ditengahnya menggunakan perangkat switch.

Gambar 4-2 Jaringan dengan


topologi star

4.4 Langkah Percobaan

Dalam modul praktikum local area network (LAN), terdapat 2 (dua)


percobaan yang akan dipraktekkan oleh praktikan, yang langkah-langkah
percobaannya telah disusun dalam sub percobaan jaringan local area.

1.4.1 Jaringan Local Area Dengan Perangkat HUB


1. Buka aplikasi Packet Tracer, dan jalankan software aplikasi
tersebut.
2. Buat topologi jaringan star dengan menggunakan perangkat HUB,
seperti pada Gambar 4-3 berikut.

Gambar 4-3 Topologi star


dengan HUB

Page 3 of 10
3. Buat topologi pada gambar diatas di lembar kerja (work space) Packet
tracer, seperti pada Gambar 4-4 berikut.

Page 4 of 10
Gambar 4-4 Topologi star dengan HUB di Packet Tracer

4. Terdapat satu HUB dan 4 (empat) PC, hubungkan tiap PC ke HUB


dengan menggunakan kabel straight through.

5. Arahkan pointer mouse ke tiap PC dan double klik, lakukan


Konfigurasi alamat IP seperti pada praktikum modul 1.

6. Isikan alamat IP untuk PC0 (IP Add: 192.168.1.1 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), PC1 (IP Add: 192.168.1.2 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), PC2 (IP Add: 192.168.1.3 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), dan PC3 (IP Add: 192.168.1.4 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ).

7. Lakukan ping dari PC0 ke PC2 (ping 192.168.1.3), amati hasilnya


di command prompt di PC0 dan capture atau screen shoot hasilnya dan
tempelkan di tempat atau lembat yang sudah disediakan.

Page 5 of 10
Page 6 of 10
8. Lakukan ping dari PC1 ke PC3 (ping 192.168.1.4), amati hasilnya di
command prompt di PC1 dan capture atau screen shoot hasilnya dan
tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

9. Sekarang lakukan dengan simulation mode , dan pilih Add Simple


PDU (gambar amplop), klik simbol amplop di PC0 dan PC2. Kemudian
pilih lagi Add Simple PDU (gambar amplop), klik simbol amplop di PC1
dan PC3.

10. Selanjutnya lakukan play simulation, (klik


tombol play).
11. Amati apa yang terjadi disaat amplop berjalan dari PC0 ke PC2 dan dari
PC1 ke PC3.
12. Capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat atau
lembar yang sudah disediakan.

Page 7 of 10
1.4.2 Jaringan Local Area Dengan Perangkat SWITCH
1. Buka lembar kerja baru di aplikasi Packet Tracer.
2. Buat topologi jaringan star dengan menggunakan perangkat
SWITCH, seperti pada Gambar 4-5 berikut.

Gambar 4-5 Topologi star


dengan SWITCH

3. Buat topologi pada gambar diatas di lembar kerja (work space) Packet
tracer, seperti pada Gambar 4-6 berikut.

Gambar 4-6 Topologi star dengan SWITCH


di Packet Tracer

Page 8 of 10
4. Terdapat satu SWITCH (gunakan tipe switch cisco catalyst 2950-
24) dan 4 (empat) PC, hubungkan tiap PC ke SWITCH dengan
menggunakan kabel straight through.
5. Arahkan pointer mouse ke tiap PC dan double klik, lakukan
Konfigurasi alamat IP seperti pada praktikum modul 1.
6. Isikan alamat IP untuk PC0 (IP Add: 192.168.1.1 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), PC1 (IP Add: 192.168.1.2 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ),

Page 9 of 10
PC2 (IP Add: 192.168.1.3 dan Sub Net Mask: 255.255.255.0 ), dan
PC3 (IP Add: 192.168.1.4 dan Sub Net Mask: 255.255.255.0 ).
7. Lakukan ping dari PC0 ke PC2 (ping 192.168.1.3), amati hasilnya di
command prompt di PC0 dan capture atau screen shoot
hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembat yang sudah disediakan.

8. Lakukan ping dari PC1 ke PC3 (ping 192.168.1.4), amati hasilnya


di command prompt di PC1 dan capture atau screen shoot hasilnya dan
tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.

9. Sekarang lakukan dengan simulation mode , dan pilih Add Simple


PDU (gambar amplop), klik simbol amplop di PC0 dan PC2. Kemudian
pilih lagi Add Simple PDU (gambar amplop), klik simbol amplop
di PC1 dan PC3.

Page 10 of 10
10. Selanjutnya lakukan play simulation, (klik
tombol play).
11. Amati apa yang terjadi disaat amplop berjalan dari PC0 ke PC2 dan
dari PC1 ke PC3.
12. Capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
atau lembar yang sudah disediakan.

4.5 Lembar Analisis

Buatlah analisis dari hasil simulasi untuk topologi jaringan LAN dengan HUB dan
SWITCH pada lembar yang tersedia.

Analisis topologi jaringan LAN dengan HUB.

Analisis ping dari PC0 ke PC 2.

1. Layer 2 dari PC0 membuat request (arp) untuk ip tujuan, dan mengenkapsulasinya
menjadi frame. Lalu dikirimkan oleh Layer 1.
2. Frame diterima oleh interface dari switch0. Lalu mengirim frame LACP/PAgP
(protocol untuk menggabungkan beberapa port fisik menjadi satu logical channel) ke
tahap selanjutnya. MAC address PC0 tidak terdaftar dalam MAC table dari Switch,
maka Switch0 menambahkannya pada MAC tablenya.
3. MAC destination dari frame adalah broadcast, switch0 memroses framenya. Switch
mendekapsulsi PDU menjadi Ethernet frame yang berisi ARP frame yang selanjutnya
diproses oleh proses ARP.
4. Switch0 mengirimkan frame ke semua port kecuali port pengirim.

Analisis ping dari PC1 ke PC 3.

Pada router, layer 1 menerima frame. Mac destination pada frame cocok dengan mac
pada port penerima. Device men dekapsulasi PDU. Pada layer 3, router mencari IP
tujuan pada routing table. Routing table menemukan data ip tujuan. IP tujuan
tersambung langsung maka diset sebagai next-hop. Router men-decrement TTL
(time-to-live) pada paket. Pada layer2, next-hop IP address adalah unicast, proses
ARP mencarinya pada ARP table, IP address tidak ditemukan pada ARP table. Proses
Page 11 of 10
ARP mencoba mengirimkan ARP request untuk IP tersebut dan men-drop paket
tersebut.

Analisis simulasi paket data dari PC0 ke PC 2 dan dari PC1 ke PC3.

1. Pada PC3, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP tidak sama dengan IP pada port penrima. ARP di-drop.
2. Pada PC2, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP cocok dengan IP pada port penrima. Update ARP table. Proses ARP membalas
request dengan MAC Address dari port penerima. PDU di enkapsulasi menjadi frame
dan layer 1 mengirimkan frame.
Analisis topologi jaringan LAN dengan SWITCH.

Analisis ping dari PC0 ke PC 2.

1. Layer 2 dari PC0 membuat request (arp) untuk ip tujuan, dan mengenkapsulasinya
menjadi frame. Lalu dikirimkan oleh Layer 1.
2. Frame diterima oleh interface dari switch0. Lalu mengirim frame LACP/PAgP
(protocol untuk menggabungkan beberapa port fisik menjadi satu logical channel) ke
tahap selanjutnya. MAC address PC0 tidak terdaftar dalam MAC table dari Switch,
maka Switch0 menambahkannya pada MAC tablenya.
3. MAC destination dari frame adalah broadcast, switch0 memroses framenya. Switch
mendekapsulsi PDU menjadi Ethernet frame yang berisi ARP frame yang selanjutnya
diproses oleh proses ARP.
4. Switch0 mengirimkan frame ke semua port kecuali port pengirim.

Analisis ping dari PC1 ke PC 3.

Pada PC1, interface menerima frame yang dikirim oleh switch0. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 3.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP tidak sama dengan IP pada port penrima. ARP di-drop.

Analisis simulasi paket data dari PC0 ke PC 2 dan dari PC1 ke PC3.

1. Pada PC3, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP tidak sama dengan IP pada port penrima. ARP di-drop.

Page 12 of 10
2. Pada PC2, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP cocok dengan IP pada port penrima. Update ARP table. Proses ARP membalas
request dengan MAC Address dari port penerima. PDU di enkapsulasi menjadi frame
dan layer 1 mengirimkan frame.

4.6 Tugas
1. Berikan perbandingan antara perangkat jaringan HUB dan SWITCH?

Switch mentransmisikan paket data sesuai request dari komputer


yang membutuhkan paket data tersebut,
sedangkan hub mentransmisikan paket data yang masuk ke seluruh
komputer yang terhubung dengan jaringannya.2. Berikan penjelasan,
apa yang terjadi pada pengiriman paket di topologi star yang
menggunakan perangkat jaringan HUB, jika ada dua
perangkat computer (host) yang secara bersamaan atau hampir
bersamaan mengirimkan data paket?
2.
Berikan penjelasan apa yang terjadi pada pengiriman paket di topologi
star yang menggunakan perangkat jaringan HUB jika ada dua perangkat
computer (host) yang secara bersamaan atau hampir bersamaan
mengirimkan data paket?

 Jika switch/hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah maka
seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
 Cukup membutuhkan banyak kabel jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup
mahal.
 Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.

3. Jika terjadi collision (tabrakan) pada topologi jaringan


star yang menggungkan perangkat HUB, maka proses apa yang
dilakukan oleh tiap computer (host)?

 Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
 Boros dalam pemakaian kabel.
 HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
 Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan
tersebut akan down.
 Jaringan tergantung pada terminal pusat.

Page 13 of 10
 Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
 Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring

4. Mengapa pada topologi jaringan star yang menggunakan perangkat


jaringan SWITCH, jika ada dua atau lebih perangkat computer (host)
saling mengirimkan data paket tidak terjadi collision (tabrakan), berikan
penjelasan?

 Fleksibilitas tinggi.
 Penambahan/perubahan computer sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan
lain.
 Control terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
 Kemudahan mendeteksi isolasi kesalahan/kerusakan.
 Jika salah satu computer (bukan computer pusat) rusak maka tidak akan
mempengaruhi yang lain.

Page 14 of 10

Anda mungkin juga menyukai