4.1 Tujuan
Dalam praktikum jaringan area lokal (local area neteork – LAN),
praktikan diharapkan mampu menghubungkan antar perangkat PC dengan
menggunakan kabel yang telah dibuat secara sederhana. Hubungan jaringan yang
paling sederhana adalah menggunakan kabel crossover yang menghubungkan antar
2 (dua) komputer. Hubungan antar dua komputer sering disebut dengan istilah
jaringan peer-to-peer (peer to peer connection) atau client-server.
4.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk modul ini adalah software aplikasi
jaringan computer simulasi packet tracer:
Page 1 of 10
Gambar 4-1 Jaringan peer-to-peer atau client-server
Page 2 of 10
Untuk memperluas jaringan maka salah satunya dapat menggunakan Topologi
star. Topologi star merupakan bentuk jaringan yang mana terdapat satu
penghubung atau konsentrator jaringan yang dapat berupa perangkat Hub
atau Switch sebagai pusat dan setiap komputer terhubung ke perangkat
tersebut. Gambar 4-2 memperlihatkan hubungan jaringan dengan topologi star
yang ditengahnya menggunakan perangkat switch.
Page 3 of 10
3. Buat topologi pada gambar diatas di lembar kerja (work space) Packet
tracer, seperti pada Gambar 4-4 berikut.
Page 4 of 10
Gambar 4-4 Topologi star dengan HUB di Packet Tracer
6. Isikan alamat IP untuk PC0 (IP Add: 192.168.1.1 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), PC1 (IP Add: 192.168.1.2 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), PC2 (IP Add: 192.168.1.3 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), dan PC3 (IP Add: 192.168.1.4 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ).
Page 5 of 10
Page 6 of 10
8. Lakukan ping dari PC1 ke PC3 (ping 192.168.1.4), amati hasilnya di
command prompt di PC1 dan capture atau screen shoot hasilnya dan
tempelkan di tempat atau lembar yang sudah disediakan.
Page 7 of 10
1.4.2 Jaringan Local Area Dengan Perangkat SWITCH
1. Buka lembar kerja baru di aplikasi Packet Tracer.
2. Buat topologi jaringan star dengan menggunakan perangkat
SWITCH, seperti pada Gambar 4-5 berikut.
3. Buat topologi pada gambar diatas di lembar kerja (work space) Packet
tracer, seperti pada Gambar 4-6 berikut.
Page 8 of 10
4. Terdapat satu SWITCH (gunakan tipe switch cisco catalyst 2950-
24) dan 4 (empat) PC, hubungkan tiap PC ke SWITCH dengan
menggunakan kabel straight through.
5. Arahkan pointer mouse ke tiap PC dan double klik, lakukan
Konfigurasi alamat IP seperti pada praktikum modul 1.
6. Isikan alamat IP untuk PC0 (IP Add: 192.168.1.1 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ), PC1 (IP Add: 192.168.1.2 dan Sub Net Mask:
255.255.255.0 ),
Page 9 of 10
PC2 (IP Add: 192.168.1.3 dan Sub Net Mask: 255.255.255.0 ), dan
PC3 (IP Add: 192.168.1.4 dan Sub Net Mask: 255.255.255.0 ).
7. Lakukan ping dari PC0 ke PC2 (ping 192.168.1.3), amati hasilnya di
command prompt di PC0 dan capture atau screen shoot
hasilnya dan tempelkan di tempat atau lembat yang sudah disediakan.
Page 10 of 10
10. Selanjutnya lakukan play simulation, (klik
tombol play).
11. Amati apa yang terjadi disaat amplop berjalan dari PC0 ke PC2 dan
dari PC1 ke PC3.
12. Capture atau screen shoot hasilnya dan tempelkan di tempat
atau lembar yang sudah disediakan.
Buatlah analisis dari hasil simulasi untuk topologi jaringan LAN dengan HUB dan
SWITCH pada lembar yang tersedia.
1. Layer 2 dari PC0 membuat request (arp) untuk ip tujuan, dan mengenkapsulasinya
menjadi frame. Lalu dikirimkan oleh Layer 1.
2. Frame diterima oleh interface dari switch0. Lalu mengirim frame LACP/PAgP
(protocol untuk menggabungkan beberapa port fisik menjadi satu logical channel) ke
tahap selanjutnya. MAC address PC0 tidak terdaftar dalam MAC table dari Switch,
maka Switch0 menambahkannya pada MAC tablenya.
3. MAC destination dari frame adalah broadcast, switch0 memroses framenya. Switch
mendekapsulsi PDU menjadi Ethernet frame yang berisi ARP frame yang selanjutnya
diproses oleh proses ARP.
4. Switch0 mengirimkan frame ke semua port kecuali port pengirim.
Pada router, layer 1 menerima frame. Mac destination pada frame cocok dengan mac
pada port penerima. Device men dekapsulasi PDU. Pada layer 3, router mencari IP
tujuan pada routing table. Routing table menemukan data ip tujuan. IP tujuan
tersambung langsung maka diset sebagai next-hop. Router men-decrement TTL
(time-to-live) pada paket. Pada layer2, next-hop IP address adalah unicast, proses
ARP mencarinya pada ARP table, IP address tidak ditemukan pada ARP table. Proses
Page 11 of 10
ARP mencoba mengirimkan ARP request untuk IP tersebut dan men-drop paket
tersebut.
Analisis simulasi paket data dari PC0 ke PC 2 dan dari PC1 ke PC3.
1. Pada PC3, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP tidak sama dengan IP pada port penrima. ARP di-drop.
2. Pada PC2, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP cocok dengan IP pada port penrima. Update ARP table. Proses ARP membalas
request dengan MAC Address dari port penerima. PDU di enkapsulasi menjadi frame
dan layer 1 mengirimkan frame.
Analisis topologi jaringan LAN dengan SWITCH.
1. Layer 2 dari PC0 membuat request (arp) untuk ip tujuan, dan mengenkapsulasinya
menjadi frame. Lalu dikirimkan oleh Layer 1.
2. Frame diterima oleh interface dari switch0. Lalu mengirim frame LACP/PAgP
(protocol untuk menggabungkan beberapa port fisik menjadi satu logical channel) ke
tahap selanjutnya. MAC address PC0 tidak terdaftar dalam MAC table dari Switch,
maka Switch0 menambahkannya pada MAC tablenya.
3. MAC destination dari frame adalah broadcast, switch0 memroses framenya. Switch
mendekapsulsi PDU menjadi Ethernet frame yang berisi ARP frame yang selanjutnya
diproses oleh proses ARP.
4. Switch0 mengirimkan frame ke semua port kecuali port pengirim.
Pada PC1, interface menerima frame yang dikirim oleh switch0. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 3.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP tidak sama dengan IP pada port penrima. ARP di-drop.
Analisis simulasi paket data dari PC0 ke PC 2 dan dari PC1 ke PC3.
1. Pada PC3, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP tidak sama dengan IP pada port penrima. ARP di-drop.
Page 12 of 10
2. Pada PC2, interface menerima frame yang dikirim oleh switch. MAC Address
penerima cocok dengan MAC Address destination. Frame didekapsulasi pada layer 2.
Isi dari frame adalah ARP request dan akan diproses oleh proses ARP. IP tujuan dari
ARP cocok dengan IP pada port penrima. Update ARP table. Proses ARP membalas
request dengan MAC Address dari port penerima. PDU di enkapsulasi menjadi frame
dan layer 1 mengirimkan frame.
4.6 Tugas
1. Berikan perbandingan antara perangkat jaringan HUB dan SWITCH?
Jika switch/hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah maka
seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
Cukup membutuhkan banyak kabel jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup
mahal.
Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
Boros dalam pemakaian kabel.
HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
Peran hub sangat sensitif sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan
tersebut akan down.
Jaringan tergantung pada terminal pusat.
Page 13 of 10
Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring
Fleksibilitas tinggi.
Penambahan/perubahan computer sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan
lain.
Control terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
Kemudahan mendeteksi isolasi kesalahan/kerusakan.
Jika salah satu computer (bukan computer pusat) rusak maka tidak akan
mempengaruhi yang lain.
Page 14 of 10