Anda di halaman 1dari 17

Dosen Pengampu :

POLITEKNIK NEGERI BALI Job Sheet 3 Prof. Dr. I Nyoman Gede Arya Astawa, ST.,
MKom
Laboratorium : TKJ
Bidang Studi : Manajemen Informatika
Konsep Routing Waktu : 6 x 50 Menit
Jurusan : Teknik Elektro
Matakuliah : Sistem Pengalamatan Jaringan (Jaringan
Kelas/Sem : 1/Ganjil berbeda) Minggu ke-
Th Ajaran : 2023/2024

Kelompok: 7
Nama : Ni Putu Indah Handayani ( 2315362017 )
: Made Sudarpa Tri Astawa ( 2315362014 )

A. Standar Kompetensi
Mahasiswa diharapkan mampu mengkoneksikan jaringan yang berbeda,
membuat jaringan berbeda pada simulasi packet tracer dan menggunakan
router mikrotik.

B. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
tentang routing.

C. Indikator
1. Mahasiswa mampu membuat jaringan yang berbeda
2. Mahasiswa mampu menguji jaringan yang berbeda menggunakan packet
tracer.
3. Mahasiswa mampu menguji jaringan yang berbeda menggunakan router
mikrotik.
D. Peralatan
1. Kabel UTP dan STP
2. Tang Crimping
3. Konektor RJ-45
4. LAN Tester + Baterai
5. Komputer/Laptop
6. Manageable Switch
7. Kabel converter serial to USB
8. Aplikasi Packet Tracer
9. Router Mikrotik
10. Wireless Router
11. Wireless Access Point

E. Teori
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi
ke lokasi lain. Bahwa dalam jaringan WAN kita sering mengenal yang namanya
TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) sebagai alamat
sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host tujuan).

1
TCP/IP membagi tugas masing-masing mulai dari penerimaan paket data sampai
pengiriman paket data dalam sistem sehingga jika terjadi permasalahan dalam
pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman
paket data routing dibedakan menjadi routing langsung dan routing tidak
langsung..

(tambahkan teori tentang routing!)

Jenis-jenis routing :
1. Static routing
2. Dinamic routing

(Jelaskan masing-masing jenis routing diatas!)

F. Keselamatan Kerja
1. Ikuti langkah kerja yang ada pada job sheet
2. Perhatikan keamanan menggunakan peralatan kerja serta instalasi listrik
saat menghidupkan dan mematikan komputer
3. Pastikan lingkungan kerja (meja, kursi dan computer) bersih, baik
sebelum maupun sesudah penggunaan
4. Jika ada hal yang kurang jelas, tanyakan kepada dosen pengampu

G. Langkah Kerja

Menghubungkan Jaringan yang berbeda


a) Menggunakan aplikasi packet tracer

Langkah pembuatan jaringan berbeda menggunakan packet tracer


1. Pertama, buatlah jaringan seperti gambar 1 berikut:

Gambar 1. Jaringan Lab A dan Lab B


- hubungkan kedua switch dengan menggunakan kabel cross,
- coba di ping untuk tiap-tiap jaringan di lab masing-masing… apakah
yang terjadi? (hasil percobaan tampilkan di laporan)

2
2. Kedua, buatlah jaringan seperti gambar 2 berikut:

Gambar 2. Jaringan Lab A dan Lab B dihubungkan dengan Router

- Coba di ping salah satu komputer di Lab A dengan salah satu


komputer di Lab B, apakah yang terjadi. (hasil percobaan tampilkan
di laporan)
- Atur IP Address pada router untuk fa 0/0 adalah 192.168.1.20 dan fa
0/1 adalah 192.168.0.20
- Cara setting interface fa0/0 adalah
 Klik 2x pada router masuk ke Tab CLI
 Awalnya ada pertanyaan, kita ketikkan aja no
 Enable
 Configure terminal
 Interface fa 0/0 --> Karena yang akan kita setting fashethernet
ke 0/0
 Ip address 192.168.1.20 255.255.255.0 --> setting ip address dan
subnet mask..
 No shutdown
 Exit --> keluar dari interface 0/0
 Exit --> keluar dari configure terminal
 Write --> menyimpan
 Exit --> keluar dari router
- Cara setting interface fa 0/1, caranya sama seperti diatas. Tapi ip
addressnya diubah jadi 192.168.0.20.
3. Ketiga, selanjutnya adalah mengatur GATEWAY untuk masing-masing
Komputer. Contoh untuk Lab A, komputer A01 gateway 192.168.1.20,
Lab B, komputer B01 gateway 192.168.0.20
4. Keempat, pengujian koneksi antara Lab A dengan Lab B, ping komputer
A01 dengan komputer B01 (hasil percobaan tampilkan di laporan)

b) Menggunakan Router Mikrotik

3
Langkah pembuatan jaringan berbeda menggunakan Router Mikrotik :
1. Pertama, buatlah jaringan seperti gambar 3 berikut :

Gambar 3. Jaringan menggunakan router mikrotik


192.168.1.20 diganti 192.168.X.20/24
192.168.0.20 diganti 192.168.Y.20/24
X = kelompok, Y=X+10
2. Kedua, setting router mikrotik
- ether2 untuk koneksi LAN dengan IP 192.168.1.20 (static routing)
- ether3 untuk koneksi wireless LAN dengan IP 192.168.0.20 (dinamic
routing)
3. Ketiga, setting komputer
- Komputer PC1 di setting dengan IP 192.168.1.1
- Komputer PC2 di setting dengan IP 192.168.1.2
- Komputer laptop di setting dengan IP 192.168.0.1
4. Keempat, setting router wireless atau access point
5. Kelima, Uji koneksi
- PC1 dan PC2
- PC1 dan Router
- PC1 dan laptop

(hasil percobaan tampilkan di laporan)

H. Tugas

Lengkapi tugas pada beberapa point diatas

Langkah kerja
Menghubungkan jaringan yang berbeda
A. Menggunakan aplikasi packet tracer

4
1. Membuat jaringan seperti gambar di bawah:

- Menghubungkan keduaswitch dengan menggunakan kabel cross


- Lalu ping untuk tiap-tiap jaringan di lab masing-masing
Hasil dari ping tiap-tiap jaringan di lab masing-masing
Lab A
Ping ke pc0

Ping ke pc1

5
Ping ke pc2

Lab B
Ping ke pc0

6
ping ke pc1

Ping ke pc2

7
2. Membuat jaringan seperti gambar di bawah:

- Ping ke salah satu komputer di lab A dengan salah satu komputer di lab B

8
- Mengatur ip address pada router untuk fa0/0 adalah 192.168.1.20 dan fa 0/1
adalah 192.168.0.20
- Cara setting interface fa0/0 seperti berikut:
1. Pertama klik 2x pada router masuk ke tab CLI
2. Jika muncul pertanyaan, kita ketikkan aja No
3. Lalu enable
4. Configure terminal
5. Interface fa 0/0 : karena yang akan kita setting fashethernet ke 0/0
6. Ip address 192.168.1.20 255.255.255.0 : setting ip address dan subnet
mask.
7. Lalu no shutdown

- begitu juga dengan menyeting fa 0/1 sama seperti diatas. Dengan ip address jadi
192.168.0.20.

9
3. Mengatur GATEWAY untuk masing-masing komputer. Untuk Lab A,
komputer A01 gateway 192.168.1.20, Lab B, komputer B01 gateway
192.168.0.20

4. Melakukan pengujian koneksi


antara Lab A dengan Lab B,
ping komputer A01 dengan
komputer B01

Ping dari lab A ke Lab B

Ping dari Lab B ke Lab A

10
B.Menggunakan Router Mikrotik
1. Buatlah Jaringan seperti gambar ini

2. Tambahkan IP Address di router Mikrotik di menu IP > Address > klik tanda +
- ether2 untuk koneksi LAN dengan IP 192.168.7.20
- ether3 untuk koneksi wireless LAN dengan IP 192.168.17.20

11
Setelah itu buatkan DHCP untuk ether 3 Wireless LAN / Access Point di menu IP
> DHCP server > dhcp setup

12
Setting Access Point yang akan digunakan untuk ether 3

3. Setting IP Komputer di control panel > properties > IPv 4 > ubah ke static, IP
Komputer 1: 192.168.7.1 , IP Komputer 2 : 192.168.7.3 dan IP pada client
Wireless : 192.168.17.1 , klik Ok.

SettingIP Komputer 1 Setting IP Komputer 2

13
Gambar setting IP di Client Wireless

4. Uji Koneksi antar Komputer

Dari PC 1 ke PC 2

Gambar test ping dari PC 1 ke PC 2

14
Dari PC 1 ke Router

Gambar test ping dari PC 1 ke Router

Dari PC 1 ke Handphone / client Wireless

Gambar test ping dari PC 1 ke Laptop/Handphone

Dari PC 2 ke PC 1

Gambar test ping dari PC 2 ke Komputer 1

15
Dari PC 2 ke Handphone / Client Wireless

Gambar test ping dari PC 2 ke Laptop/Handphone

I. Pembahasan
Routing:
Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari
satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan
informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun
dapat diberikan secara statis ke router lain. Routing dalam jaringan yang
berfungsi untuk meneruskan paket, dari jaringan satu ke jaringan yang lainnya
melalui internet. Jaringan yang terhubung ini membuat jaringan internet dapat
dikirimkan atau dengan istilah sistem informasi ditransmisikan ke jaringan
yang lain.

Jenis-jenis routing:
1. Static routing
Static routing adalah salah satu jenis routing yang rutenya akan ditambahkan
secara ke routing table. Keamanan yang tinggi menjadi salah satu kelebihan
yang dimiliki oleh static routing. Selain itu, tidak perlu menggunakan
bandwidthdarirouter kerouter lain. Namun, untuk jaringan yang lebih besar,
tipe static routing akan sulit digunakan karena masih manual.

2. Dynamic routing
Dynamic routing yang memiliki proses otomatis. Rute yang ditentukan akan
didasarkan pada situasi serta kondisi jalur routing ini adalah memudahkan
dalam proses konfigurasi karena sudah bisa secara otomatis. Namun,
dibutuhkan bandwidth yang lebih besar serta keamanan yang dimiliki jauh
lebih rendah jika dibandingkan dengan static routing.

16
J. Kesimpulan
Static routing melibatkan pengaturan manual rute pada router, sementara
dynamic routing memungkinkan router untuk secara otomatis mempelajari
dan memperbarui informasi rute. Jadi, static routing lebih mudah
dikonfigurasi tetapi kurang fleksibel, sedangkan dynamic routing lebih
adaptif tetapi memerlukan lebih banyak sumber daya. Pilihan antara
keduanya tergantung pada kebutuhan jaringan dan tingkat kompleksitas
yang diinginkan.

Referensi :
(lengkapi referensi yang saudara gunakan)
https://www.gramedia.com/literasi/routing/

17

Anda mungkin juga menyukai