Anda di halaman 1dari 63

MEMBANGUN GATEWAY INTERNET, DNS SERVER, DAN WEB

SERVER MENGGUNAKAN DEBIAN 6 SQUEEZE


LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun Oleh:
Nama
Kelas
Program Keahlian
Nomor Ujian

: Lukman Khakim
: XII TKJ A
: Teknik Komputer dan Jaringan
: 13-218-293-4

SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK TAMANSISWA


PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Sekolah

SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo

Program Keahlian
Alokasi Waktu

:
:

Teknik Komputer dan Jaringan


24 Jam

Nama Siswa
Kelas/No.Ujian
Judul Laporan

:
:
:

Lukman Khakim
XII TKJ A/13-218-293-4
Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan
Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze

Laporan ini disahkan pada


Hari
Tanggal

:
:
:
Disetujui oleh:

Menyetujui
Penguji 1

Mengetahui
Penguji 2

Turah Suhono, S.Kom


NIP. 198012262009021006

Arif Fajar Nugroho, S.Kom


NIP. 198012262009021006
Kepala Sekolah
Gandung Ngadina, S.Pd
NPA.2660

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan judul Membangun Gateway
Internet, DNS Server, dan Web Server Menggunakan Debian 6 Squeeze tepat
pada waktunya.
Laporan ini diajukan guna memenuhi persyaratan untuk kelulusan
kegiatan belajar di sekolah SMK TKM Teknik Tamansiswa Purworejo dengan
program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Penulis sangat berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungannya. Yang mana hal tersebut
sangat

berarti

bagi

penulis

demi

kelancaran

dalam

pelaksanaan

dan

terselesaikannya penyusunan laporan ini.


Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT. Atas semua karunia dan hidayahnya yang telah dilimpahkan.
2. Ki Gandung Ngadina, S.Pd selaku kepala sekolah SMK TKM Teknik
Tamansiswa Purworejo.
3. Ki Arif Fajar Nugroho, S.Kom dan Bapak Turah Suhono selaku penguji.
4. Semua Guru dan Karyawan SMK TKM Teknik Purworejo yang telah
banyak membantu.
5. Kedua orangtua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan nasihat.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga
banyak kesalahan dan kekeliruan. Maka penulis sangat mengharap kepada
berbagai pihak atas kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak,
penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi

pihak yang berkepentingan. Semoga Allah SWT memberi ridho dan rahmat
kepada kita semua dan selalu dalam lindungan-Nya. Aamin.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................

ii

KATA PENGANTAR............................................................................

iii

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................

1.1 LATAR BELAKANG...........................................................


1.2 TUJUAN................................................................................
1.3 BATASAN MASALAH........................................................
1.4 RUMUSAN MASALAH......................................................
1.5 MANFAAT.............................................................................

1
5
5
6
6

BAB II PROSES KERJA.....................................................................

2.1 WAKTU PELAKSANAAN...................................................

2.2 ALAT DAN BAHAN..............................................................

2.3 GAMBAR KERJA.................................................................

2.4 PROSES PENGERJAAN......................................................

2.4.1 PENGKABELAN......................................................

2.4.2 TOPOLOGI...............................................................

10

2.4.3 INSTALASI DEBIAN 6.0.........................................

11

2.4.4 GATEWAY INTERNET...........................................

24

2.4.5 DNS SERVER............................................................

32

2.4.6 SSH SERVER............................................................

38

2.4.7 WEB SERVER...........................................................

39

BAB III HASIL......................................................................................

52

3.1 PELAKSANAAN.....................................................................

52

3.1.1 FAKTOR PENDUKUNG..............................................

52

3.1.2 FAKTOR PENGHAMBAT...........................................

52

3.2 MANFAAT YANG DIAMBIL.................................................

52

3.3 PENGEMBANGAN.................................................................

53

BAB IV PENUTUP...............................................................................

54

4.1 KESIMPULAN.........................................................................

54

4.2 SARAN......................................................................................

54

4.3 REFERENSI.............................................................................

56

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang ingin
memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Di tahun
1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan
sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka
muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network)
komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung
secara seri ke sebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed
Processing).Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah
pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang
tersambung secara seri di setiap host komputer. Selanjutnya ketika hargaharga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi
sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai
beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar
komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat.
Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal
dengan sebutan LAN (Local Area Network).
Demikian pula ketika internet mulai diperkenalkan, maka sebagian
besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah
Jaringan raksasa di tingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Wide
Area Network). Sehingga

teknologi

jaringan semakin

berkembang

diantaranya ialah jaringan client-server. Server adalah komputer yang


menjadi sentral dan menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain.

Host adalah Workstation (komputer pengguna). Dalam hal ini jaringan


yang akan di paparkan ialah client-server. Server ini akan di gunakan
sebagai Web Server.
Web Server adalah komputer yang berfungsi sebagai server website,
server ini disimpan di Internet Service Provider agar terhubung ke
internet selama 24 jam non stop. Apabila Web server disimpan di tempat
maka diperlukan saluran komunikasi data kontinyu (terus menerus) 24
jam non stop ke ISP terdekat. Pada saat ini situs internet sudah
demikian marak informasinya, tak hanya terbatas pada soal-soal software
komputer. Mereka mengisi informasi di internet tidak hanya didasarkan
pada latar belakang bisnis semata. Banyak para pemilik yayasan atau
organisasi non profit memiliki situs internet. Dalam hal ini tidak akan
terhubung ke internet melainkan jaringan lokal.
Server ini akan di gunakan bermacam-macam kegunaan dan fungsi, di
antaranya ialah sebagai Web Server. Dalam hal ini Website akan di buat
sendiri dan Web ini akan di letakan di dalam Server. Web ini dapat digunakan
sebagai berikut:
1. Meletakkan berbagai artikel, tentunya dapat di gunakan untuk sharing
2.
3.
4.
5.
6.
7.

informasi.
Membuat pengumuman atau pemberitahuan.
Memberikan pelayanan komunikasi obrolan (chating).
Membagi dan mendistribusi media digital (foto, video, music).
Mempromosikan produk perusahaan.
Surat menyurat.
Pembelajaran dan kursus.
Tujuan website

adalah

untuk

pembelajaran melalui Web,

menyuarakan aspirasi mereka kepada publik internasional, baik hanya


sekedar brosur organisasi ataupun ajakan berbuat kebaikan seperti yang
ditampilkan oleh beberapa situs. Perusahaan atau organisasi sangat
membutuhkan suatu sarana yang dapat membantu dalam berkomunikasi
antara

satu

dengan

lainnya,

maka

dari

itu

di butuhkan teknologi

komunikasi data agar satu sama lain bias saling berhubungan guna
menjalankan dan mengembangkan usahanya. Teknologi informasi terutama
yang berhubungan dengan informasi global banyak dibutuhkan oleh
masyarakat sekarang ini.
Saat ini web merupakan salah satu layanan informasi yang
banyak diakses oleh pengguna internet di dunia. Sebagai salah satu
layanan informasi maka perlu dibangun web yang mampu menangani
permintaan (request) dari banyak pengguna dengan baik (reliable) tanpa
meninggalkan aspek keamanannya. Masalah keamanan merupakan salah satu
aspek yang penting dalam pembangunan web

karena

kelalaian

dalam

menangani keamanan web server dapat berakibat fatal.


Untuk membuat suatu Web Server menggunakan Linux Debian 6
paket yang di gunakan yaitu Apache2. Apache2 merupakan salah satu
distribusi web server yang populer dengan dukungan fitur yang sangat
banyak. Perhitungan statistik yang ada saat ini menunjukkan bahwa Apache2
menjadi web server yang paling banyak digunakan dalam dunia internet,
yaitu mencapai nilai 60 % dari seluruh web server yang ada. Keberhasilan
Apache2 mencapai kepopuleran saat ini selain dikarenakan memiliki banyak
feature yang sering tidak dijumpai pada web server

yang

lain,

juga

dikarenakan Apache 2 merupakan aplikasi gratis yang berjalan dalam


berbagai sistem operasi. Web server bertugas memberikan layanan ke client.
Web server berguna memberikan layanan kepada client. Web application
merupakan program tambahan yang ada pada server web yang membuat
tampilan web bisa dinamis. Beberapa aplikasi yang dipakai seperti perl, asp,
jsp dan php. Selain itu web application juga berfungsi sebagai penghubung
dan pengambil data ke database sesuai permintaan client.
Domain name system (DNS) adalah distribute database system
yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di
jaringan yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control / Internet
protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke internet

seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host
name sebuah komputer ke IP address dimana DNS memiliki keunggulan
seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk
mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama
komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host
name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari
baik di internet maupun intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana
setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer)
dan Internet Protokol (IP) address. Secara umum, setiap client yang
akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan
menggunakan host name. lalu komputer anda akan menghubungi DNS
sever untuk mengecek host name yang anda minta

tersebut berapa

IP

addressnya. IP address ini yang digunakan untuk mengoneksikan komputer


anda dengan komputer lainya.
Fungsi dari DNS adalah menterjemahkan nama komputer ke IP
address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS
server disebut dengan nama server. DNS adalah sebuah aplikasi services
di

internet

yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address.

Sebagai contoh, www untuk penggunakan di internet, lalu ketikan nama


domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP misalnya
202.68.0.134. jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon,
dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya
kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon.
Local Area Network (LAN) adalah jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali di gunakan untuk menghubungkan komputer-

komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau


pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya dan saling bertukar
informasi. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu
jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to
peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik
sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan ClientServer, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer
lain berperan sebagai workstation. Disini kami menggunakan tipe
jaringan Client- Server.
1.2 TUJUAN
Laporan ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk menambah ilmu dan pengetahuan mengenai masalah yang
paparkan dalam laporan ini.
b. Untuk mebudayakan penggunaan sistem operasi Open Source dalam
lingkup masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan.
c. Untuk memberikan keterampilan baru dan bersaing dalam bidang
teknologi informasi.
d. Untuk memenuhi tugas akhir dalam kegiatan belajar dan memenuhi
syarat kelulusan siswa.
e. Menambah wawasan yang lebih dalam mengenai jaringan komputer
dan implementasinya berupa pembuatan dan pemeliharaan server.
1.3 BATASAN MASALAH
Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi pembahasan masalah yaitu :
a. Spesifikasi komputer untuk server.
b. Instalasi sistem operasi Debian GNU/Linux 6 berbasis teks.
c. Konfigurasi gateway internet pada Debian GNU/Linux 6.
d. Instalasi dan konfigurasi DNS Server pada Debian GNU/Linux 6.
e. Instalasi dan konfigurasi SSH Server pada Debian GNU/Linux 6.
f. Instalasi dan konfigurasi Web Server pada Debian GNU/Linux 6.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Dari batasan masalah di atas, maka permasalahan ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Bagaimana memilih dan menentukan spesifikasi komputer untuk Web
Server?
b. Bagaimana melakukan konfigurasi Gateway internet pada sistem
operasi Debian GNU/Linux 6?

c. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi DNS Server pada


sistem operasi Debian GNU/Linux 6?
d. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi SSH Server pada
sistem operasi Debian GNU/Linux 6?
e. Bagaimana melakukan instalasi dan konfigurasi Web Server pada
sistem operasi Debian GNU/Linux 6?
1.5 MANFAAT
Dari masalah dan tujuan yang telah penulis paparkan di atas, maka laporan
dengan judul Membangun Gateway Internet, DNS Server, dan Web Server
Menggunakan Debian 6 Squeeze dapat memberikan manfaat untuk berbagai
pihak, antara lain :
a. Mengenalkan software Open Source di lingkungan masyarakat terlebih
pada bidang pendidikan.
b. Mengetahui bagaimana cara menggunakan sistem operasi Debian
GNU/Linux 6 berbasis teks.
c. Mengetahui cara melakukan konfigurasi Gateway Internet, DNS Server,
SSH Server, dan Web Server menggunakan sistem operasi Debian
GNU/Linux 6 berbasis teks.

BAB II
PROSES KERJA

3.1 WAKTU PELAKSANAAN


No

Januari

Kegiatan

Febuari

Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1

Rancangan Kerja

2.

Persiapan

Pelaksanaan Ujian

April
1

Praktik Kejuruan
5

Penyusunan laporan

Penyerahan laporan

Ujian sekolah

Ujian Nasional

Tabel 1. Waktu pelaksanaan


3.2 ALAT DAN BAHAN
No
.
1

Nama alat dan bahan


PC server

PC Client

Spesifikasi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Casing tower
PSU 350 watt
Processor min. 1 GHz
Harddisk min. 80 GB
RAM min. 2 GB
CD/DVD Drive 24 X
GPU Card minimal

h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.

resolusi 800 x 600


NIC 10/100 Mbps
Monitor 14
Keyboard
Casing tower
PSU 350 watt
Processor min. 1 GHz
Harddisk min. 80 GB

Jumlah
1unit /
peserta

1unit /
peserta

e. RAM min. 2 GB
f. CD/DVD Drive 24 X
g. GPU Card min.
resolusi 800 x 600
h. NIC 10/100 Mbps
i. Monitor 14
j. Keyboard
3
4
5
6
7
8
1
2

Mouse
Minimal 4 port
Min 500 watt
10/100 Mbps
Min. 56 Kbps

Switch
Crimping Tool
LAN Tester
Stabilizer
NIC (Ethernet)
Koneksi Internet
Bahan
Kabel UTP
RJ 45

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 Titik

10 meter
6 buah

Tabel 2. Alat dan bahan


3.3 GAMBAR KERJA

Gambar. 1 Topologi Jaringan


3.4 PROSES PENGERJAAN
3.4.1 PENGKABELAN
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan kabel jaringan yang
paling umum digunakan dalam pembuatan jaringan dengan menggunakan
topologi star (bintang). Kabel UTP ini dalam standardisasinya memiliki 3 metode
jenis pengkabelan, antara lain :

Cross over
Straight Trough
Roll over
Dalam ketiga jenis metode ini yang menjadi perbedaan adalah urutan

kabel yang disusun dalam konektor (RJ-45). Selain itu terdapat perbedaan fungsi

dalam setiap jenis pengkabelan. Jenis Cross Over digunakan dalam jaringan untuk
menghubungkan perangkat yang sama, misalnya router dengan router, switch
dengan switch, dll. Sedangkan Straight Trough digunakan untuk menghubungkan
perangkat jaringan yang berbeda, misalnya switch dengan komputer PC, switch
dengan router, dll. Dalam topologi star, switch/hub yang berfungsi sebagai pusat
node yang mana terhubung dengan router ataupun workstation, maka dalam hal
ini menggunakan jenis kabel Straight. Susunan kabel straight diuraikan sebagai
berikut :
Ujung 1
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Cokelat
Cokelat
Tabel 3. Urutan kabel straight

Ujung 2
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Cokelat
Cokelat

Langkah pembuatan kabel straight :


1. Potong kabel UTP sesuai dengan kebutuhan dengan menggunaan
pemotong pada tang crimping.
2. Kupas jaket pada ujung ke-1 dan ujung ke-2 menggunakan pengupas
yang ada pada tang crimping.
3. Urutkan kabel pada kedua ujung sesuai dengan urutan yang ada pada
Tabel 3. Kemudian luruskan kabel tersebut.
4. Kemudian, agar dapat dimasukkan ke konektor, potong kabel dalam yang
sudah diluruskan dengan menggunakan tang crimping. Ini bertujuan agar
kabel dalam menjadi sama panjang.
5. Masukkan kabel tersebut dengan posisi konektor yang ada tembaga
menghadap ke atas dan masukkan kabel sesuai urutan warna.
6. Kuncikan kabel tersebut dalam konektor menggunakan tang crimping.
7. Test dengan LAN Tester, jika lampu indikator berjalan sesuai urutan
3.4.2

maka menunjukkan bahwa kabel siap digunakan.


TOPOLOGI

Topologi adalah gambar sketsa jaringan komputer. Dalam hal ini, topologi
yang digunakan adalah topologi star. Yang mana topologi star sangat cocok untuk
pembuatan model jaringan client server. Beberapa keunggulan topologi star antara
lain lebih efisien, mudah untuk penambahan dan pengurangan node. Mudah dalam
pembuatan, tidak terlalu rumit. Kekurangannya antara lain lebih banyak
menghabiskan kabel dan ketergantungan dari central node (Switch/hub).
1. Siapkan Hub/Switch yang akan digunakan sebagai central node.
2. Siapkan kabel UTP jenis staright yang sudah dibuat dan dapat digunakan
dengan baik.
3. Hubungkan komputer (workstation) terhadap switch/hub dengan
menggunakan kabel UTP yang telah disiapkan. Dalam switch, tidak
dibatasi penomoran port. Bebas memilih port mana saja yang akan
dipakai.
3.4.3 INSTALASI SISTEM OPERASI DEBIAN 6
1. Atur booting komputer agar melalui DVD Debian 6. Pengaturan ini dapat
dilakukan dalam menu BIOS (Basic Input Output System).
2. Saat muncul pilihan menu setup instalasi, pilih Install. Pilihan ini untuk
menginstall sistem operasi Debian 6 dengan berbasis teks.

Gambar 1. 1
3. Kemudian, langkah berikutnya adalah pemilihan bahasa default untuk sistem
operasi yang hendak diinstall. Pilih English.

Gambar 1. 2 Bahasa
4. Langkah berikutnya adalah mengatur lokasi atau tempat server berada.
Berhubung penulis berada di Indonesia, maka pilih Other.

Gambar 1. 3 Lokasi
5. Setelah memilih other, pilihan selanjutnya adalah pemilihan dunia. Pilih Asia.

Gambar 1. 4 Lokasi
6. Selanjutnya setelah memilih Asia, akan ada pilihan Indonesia. Pilih
Indonesia.

Gambar 1. 5 Negara
7. Berikutnya adalah memilih locale untuk format penulisan, pilih United
States en_US, UTF-8.

Gambar 1. 6 Locale karakter


8. Kemudian pilih American English untuk pilihan keyboard layout.

Gambar 1. 7 Keyboard
9. Selanjutnya akan ditampilkan proses konfigurasi DHCP, klik Cancel aja.
Dikarenakan server akan dikonfigurasi secara manual atau static.

Gambar 1. 8 Konfigure Network


10. Kemudian tahap selanjutnya adalah melakukan konfigurasi network. Pilih
Configure network manually.

Gambar 1. 9 Konfigurasi network


11. Pada form IP Address, isikan alamat IP yang akan digunakan oleh server yaitu
192.168.100.1. Kemudian klik Continue.

Gambar 1. 10 IP Address
12. Pada bagian Netmask isikan dengan 255.255.255.248. Kemudian klik
Continue.

Gambar 1. 11 Netmask
13. Pada gateway, isikan dengan 192.168.100.1. Klik Continue.

Gambar 1. 12 Gateway
14. Name server address, isikan dengan 192.168.100.1.

Gambar 1. 13 Nameserver
15. Pada form Hostname, isikan sesuai dengan keinginan. Hostname ini berfungsi
memberikan nama mesin komputer saat terhubung kedalam jaringan. Penulis
menggunakan Hostname server11. Kemudian klik Continue.

Gambar 1. 14 Hostname
16. Pada form Domain name, isikan dengan domain yang akan digunakan. Isi
dengan sekolah.web.id, lalu klik Continue.

Gambar 1. 15 Domain
17. Langkah selanjutnya adalah mengatur password untuk user root atau
superuser. Root ini adalah user dengan hak akses tertinggi pada sistem operasi
Linux.

Gambar 1. 16 Root pasword

18. Masukkan kembali password root, harus sama dengan password yang
dimasukkan sebelumnya.

Gambar 1. 17 root password


19. Kemudian isikan pada form Full name user. Ini adalah user baru yang akan
dibuat oleh sistem operasi.

Gambar 1. 18 Buat user baru


20. Kemudian isikan username untuk user baru.

Gambar 1. 19 Buat user baru


21. Isikan password untuk user baru.

Gambar 1. 20 Password user baru


22. Masukkan kembali passwordnya, harus sama dengan sebelumnya.

Gambar 1. 21 Password user baru


23. Kemudian memilih time zone. Berhubung penulis ada pada Waktu Indonesia
Barat (WIB), maka penulis memilih Jakarta.

Gambar 1. 22 Konfigurasi timezone


24. Selanjutnya adalah tahap melakukan pemartisian harddisk komputer. Ada
beberapa pilihan untuk tahap ini, Pilih Guided Use entire disk. Pilihan ini
berfungsi agar debian yang diinstall akan menggunakan seluruh ruang
harddisk komputer.

Gambar 1. 23 Pemartisian Harddisk


25. Kemudian pilih disk yang akan digunkan, karena hanya ada satu disk yang
terpasang klik yang telah disorot.

Gambar 1. 24 Pemartisian harddisk


26. Kemudian tahap selanjutnya adalah pemilihan partisi yang akan digunakan.
Pilih All files in one partition.

Gambar 1. 25 Pemartisian harddisk


27. Setelah itu, pilih Finish partitioning and write change to disk.

Gambar 1. 26 Pemartisian harddisk


28. Klik Yes pada pilihan berikut ini.

Gambar 1. 27 Pemartisian harddisk


29. Pilihan di bawah ini adalah untuk melakukan scan DVD lain. Pilih No saja,
karena hanya membutuhkan 1 disk saja dalam instalasi Debian 6 ini.

Gambar 1. 28 Scanning DVD


30. Karena tidak akan menginstall melalui Internet, klik Pilih No pada pilihan
Use a network mirror.

Gambar 1. 29 Konfigurasi network mirror


31. Klik No pada pilihan berikut ini.

Gambar 1. 30 Popup partisipasi


32. Selanjutnya adalah tahap memilih software atau paket yang akan diinstall saat
instalasi. Pilih Standard system utilities. Caranya dengan memberi tanda *
pada pilihan tersebut menggunakan tombol SPACE pada keyboard. Klik
Continue.

Gambar 1. 31 Pemilihan software

33. Selanjutnya tahap penginstallan Master Boot Record (MBR) pada komputer.
Klik Yes.

Gambar 1. 32 Install GRUB


34. Tahapan terakhir adalah Finishing. DVD pada komputer akan otomatis keluar.
Ini menandakan proses instalasi sudah selesai. Klik Continue.

Gambar 1. 33 Finishing
35. Kemudian komputer akan me-restart sendiri dan akan booting melalui
harddisk secara otomatis dan masuk ke sistem operasi Debian yang telah
diinstall.

Gambar 1. 34 Booting dan login


3.5 GATEWAY INTERNET
Perlu diingat, bahwa konfigurasi server harus login dengan menggunakan
user root agar dapat melakukan berbagai perubahan di server.
a. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan konfigurasi IP address
komputer server. Pada sistem operasi Debian, konfigurasi IP address berada
pada file /etc/network/interfaces, oleh karena itu harus melakukan pengaturan
pada file tersebut. Ketik perintah pada Gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2. 1 Edit file interfaces


b. Tampilan

dari

text

editor

nano

yang

berhasil

membuka

file

/etc/network/interfaces akan terlihat seperti Gambar 2.2 berikut ini. Tulisan


kode eth menandakan interface ethernet yang terpasang pada komputer, di
bawah ini ada 2 interfaces yang terpasang yaitu eth0 dan eth1. Interface lo
secara default sudah ada pada konfigurasi ini yang berfungsi sebagai
loopback. Dalam konfigurasi gateway ini komputer server juga digunakan

sebagai router, oleh karena itu minimal interfaces ethernet, yang satu untuk
jaringan lokal atau Local Area Network (LAN), dan yang satunya digunakan
untuk jaringan luar (Internet).
Editlah konfigurasi interface pada server gateway sebagai berikut :
....
#The primary network interface
allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.100.1
netmask 255.255.255.248
network 192.168.100.0
broadcast 192.168.100.1
#ip untuk internet
auto eth1
iface eth1 inet static
address 172.11.16.43
netmask 255.255.255.0
gateway 172.11.16.1

Interface eth0 digunakan untuk jaringan lokal.


Interface eth1 digunakan untuk jaringan internet.
File ini bersifat case sensitive, yang artinya huruf besar dan kecil dianggap

berbeda. Maka dari itu, berhati-hatilah.


Tulisan dengan diawali tanda #, tidak akan dijalankan oleh sistem operasi
karena dianggap sebagai komentar.

Gambar 2. 2 Konfigurasi IP Address


Setelah selesai menuliskan konfigurasi, jangan lupa untuk menyimpannya
dan keluar dari konfigurasi tersebut. Klik tombol Ctrl+O (Menyimpan) atau
tombol Ctrl+X (Menyimpan lalu keluar).
c. Setelah sudah disimpan, kemudian harus dilakukan reload atau restart
daemon networking. Perintahnya seperti pada Gambar 2.3

Gambar 2. 3 Restart daemon networking


d. Untuk dapat digunakan sebagai gateway, maka komputer router/server harus
dikonfigurasi agar dapat melakukan routing atau IP Forwarding yang
bertujuan agar paket data dapat dialihkan ke berbagai interface.
Edit file /etc/sysctl.conf untuk konfigurasi IP forwarding tersebut. Perintah
tertulis pada Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Sysctl

e. Setelah terbuka file /etc/sysctl.conf, cari kata #net.ipv4.ip_forward=1 pada


file tersebut seperti yang ada pada Gambar 2.5. Dan hilangkan tanda # (hash)
yang ada pada depan kata, sehingga menjadi seperti berikut ini:

Gambar 2. 5 Konfigurasi IP Forwarding


f. Simpan dan keluar dari file tersebut. Untuk melihat atau mengecek
konfigurasi IP Forward, dapat dilihat dengan cara mengetik perintah
# sysctl p
Seperti pada Gambar 2.6, jika muncul net.ipv4.ip_forward = 1, menandakan
konfigurasi berhasil dan komputer sudah dapat melakukan Forwarding. Jika
belum, coba lakukan edit lagi pada file /etc/sysct.conf dan pastikan sudah
benar.

Gambar 2. 6 Cek sysctl


g. Agar komputer dari Local Area Connection (LAN) dapat mengakses jaringan
luar, selain mengaktifkan IP Forwarding juga harus mengaktifkan nat(4)
yang berfungsi untuk masquerade komputer lokal.
Konfigurasi nat pada sistem operasi Debian menggunakan program utiliti
iptables.
Edit pada file /etc/rc.local untuk mengisikan perintah iptables tersebut agar
dapat langsung tereksekusi pada saat komputer mulai booting.
# nano /etc/rc.local
Seperti pada Gambar 2.7 di bawah ini, perintah iptables harus berada di atas
tulisan exit 0
Jangan lupa untuk menyimpan konfigurasi tersebut.

Gambar 2. 7 Konfigurasi firewall


h. Langkah berikutnya adalah melakukan restart pada komputer server agar
dapat melakukan perubahan konfigurasi yang telah dilakukan.
# reboot

Gambar 2. 8 Reboot
i. Setelah kembali booting, masuk dengan user root dan masukkan password.
j. Seperti yang telah dikonfigurasi di depan, interfaces yang dikonfigurasi ada
dua yaitu eth0 dan eth1. Setelah booting kembali, dapat melakukan cek atau
melihat perubahan konfigurasi IP server menggunakan perintah ifconfig.
Seperti pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10.
Untuk mengecek eth0 (jaringan lokal)
# ifconfig eth0
Dan eth1 untuk jaringan inernet
# ifconfig eth1

Gambar 2. 9 ifconfig

Gambar 2. 10 ifconfig
k. Setelah komputer server sudah dikonfigurasi, kemudian komputer klien juga
harus dikonfigurasi agar dapat terkoneksi dengan server dan ke internet.
Disini penulis menggunakan sistem operasi Windows 7 yang digunakan untuk

klien.
Lakukan langkah berikut ini :
Mauk Control Panel
Klik pada Network and Internet
Klik Network and Sharing Center
Klik pada menu Change adapter settings
Klik Local Area Connection
Klik Kanan > Properties
Klik pilihan Internet Protocol Version 4 (Ipv4)
Pilih Use the following IP Address dan isikan seperti pada Gambar 2.11.
Klik OK

Gambar 2. 11 Konfigurasi IP di windows


l. Untuk melakukan koneksi antara klien dan server dapat menggunakan
perintah ping pada komputer klien.
Buka Command Prompt (cmd). Start > Run > cmd
Ketik perintah seperti pada gambar 2.12 berikut ini. Jika muncul pesan Reply
maka dipastikan komputer klien dan server sudah terhubung. Selain untuk
melakukan koneksi ke server, klien juga harus dapat sudah dapat terkoneksi
ke internet. Untuk pengujiannya dapat menggunakan perintah berikut ini
Ping google.com

Gambar 2. 12 Ping ke server


m. Selain pengujian dari klien menghubungi server, komputer server juga harus
dapat menghubungi komputer klien. Perintahnya sama yaitu menggunakan
perintah ping dengan alamat tujuan ip klien (192.168.100.5). Dan harus
muncul pesan reply seperti pada Gambar 2.13

Gambar 2. 13 Ping ke client

3.6 DNS SERVER


a. Install paket aplikasi bind9 yang akan dibuat sebagai server DNS. Sebelum
melakukan instalasi bind9, DVD debian harus dimasukkan terlebih dahulu
kedalam komputer server. Kemudian ketik perintah
# apt-get install bind9 y
Seperti yang tertera pada gambar 3.1, dan tunggu hingga akhir proses instalasi
paket bind9.

Gambar 3. 1 Install bind9


b. Untuk mempermudah dalam konfigurasi, ada baiknya jika harus masuk
terlebih dahulu kedalam direktori /etc/bind. Ketik perintah
#cd /etc/bind

Gambar 3. 2 Masuk direktori /etc/bind


c. Kemudian edit file named.conf.local dengan perintah seperti pada Gambar
3.3. File ini berfungsi sebagai penampung zona yang bertugas mendefinisikan
server DNS dan database domain.

Gambar 3. 3 Edit named.conf.local


d. Dalam file named.conf.local tersebut diisikan dengan script seperti Gambar
3.4.
Pada zone pertama, diisi dengan nama domain yang akan dibuat yaitu
sekolah.web.id. Zone pertama ini mendefinisikan database pada file forward
yang dengan nama db.sekolah.
Pada zone kedua, mendefinisikan file reverse dengan nama db.192. Format
penulisan zone kedua ini sebagai berikut :
zone 100.168.192.in-addr.arpa {
.....

100.168.192 ini adalah Network ID pada IP Address dengan cara


penulisannya dibalik.

Gambar 3. 4 Konfigurasi zona


e. Kemudian salin file db.local kedalam file db.sekolah yang berfungsi sebagai
file forward. File forward ini berfungsi sebagai penerjemah nama domain ke
IP Address.

Gambar 3. 5 Salin file


f. Selain file forward, diharuskan juga membuat file reverse dengan nama
db.192. Untuk mempermudah salin file db.127 kedalam file db.192.
Perintahnya seperti pada Gambar 3.6. File reverse ini berfungsi sebagai
penerjemah Ip address ke nama domain.

Gambar 3. 6 Salin file


g. Setelah disalin, kemudian edit file forward (db.sekolah).

Gambar 3. 7 Edit file forward


h. Setelah file forward sudah terbuka, kemudian diedit dan tambahkan beberapa
script seperti pada Gambar 3.8.
Ganti semua tulisan localhost dengan nama domain yang akan dibuat yaitu
sekolah.web.id
Contohnya :
root.localhost diganti menjadi root.sekolah.web.id
Dan ganti IP 127.0.0.1 dengan IP yang akan diterjemahkan kedalam domain,
yaitu 192.168.100.1
Tambahkan subdomain bernama student di baris paling bawah seperti
Gambar 3.8.
student IN
A
192.168.100.1
Jangan lupa untuk menyimpan dan keluar dari file forward ini.

Gambar 3. 8 Konfigurasi file forward


i. Seperti halnya file forward, juga perlu mengedit file reverse (db.192) dengan
perintah berikut ini

Gambar 3. 9 Edit file reverse

j. Setelah file db.192 terbuka, ganti semua tulisan localhost dengan nama
domain yaitu sekolah.web.id.
Pada file db.192 yang perlu ditambahkan adalah nama domain dan subdomain
yang sesuai dengan IP.
Angka 1 pada baris
1 IN
PTR sekolah.web.id
Adalah host id dari IP 192.168.100.1, sedangkan Net ID 192.168.100 telah
digunakan oleh file zone (named.conf.local).
Dan gantilah semua isi file db.192 menjadi seperti Gambar 3.10 di bawah ini

Gambar 3. 10 Konfigurasi file reverse


k. Edit file named.conf.options

Gambar 3. 11 Edit file named.conf.options


l. Cari tulisan forwarders dan hilangkan tanda // hingga tulisan }; ini bertujuan
untuk memerintahkan server DNS mengeksekusi tulisan tersebut.
Kemudian tulisan 0.0.0.0; diubah dengan IP DNS Server yaitu 192.168.100.1.
Jika sudah, simpan dan keluar.

Gambar 3. 12 Konfigurasi forwarders


m. Dalam sistem operasi Debian, file /etc/resolv.conf digunakan sebagai
pendefinisian DNS server yang digunakan oleh komputer.
Editlah file tersebut.

Gambar 3. 13 Edit resolv.conf


n.
-

Tambahkan beberapa dns berikut :


192.168.100.1 adalah dns server lokal
192.168.1.1 adalah dns server modem ISP
8.8.8.8 adalah dns server google

Gambar 3. 14 Menambahkan nameserver


o. Setelah beberapa langkah konfigurasi sudah dilakukan dengan baik,
kemudian restart daemon bind9 dengan perintah seperti Gambar 3.15 berikut
ini.
Pastikan saat tidak ada pesan error saat melakukan restart daemon bind9
tersebut. Jika muncul error, bisa jadi ada beberapa kesalahan dalam penulisan
konfigurasi sebelumnya. Berhati-hatilah !

Gambar 3. 15 Restart bind9

p. Setelah berhasil melakukan restart daemon bind9, kemudian tahap pengujian


jalannya DNS Server yang telah dibuat. Untuk pengujian menggunakan
-

perintah nslookup.
#nslookup sekolah.web.id
#nslookup student.sekolah.web.id
#nslookup 192.168.100.1
Dan jika tampak seperti pada Gambar 3.16, konfigurasi DNS sudah berhasil

Gambar 3. 16 Menguji domain


q. Selain pengujian di server, dapat dilakukan pengujian di klien dengan
perintah yang sama yaitu menggunakan nslookup.
Pastikan dns server sudah diisikan pada pengaturan TCP/Ipv4 pada saat
pengaturan IP sebelumnya.

Gambar 3. 17 Menguji doamin


3.7 SSH SERVER
a. Intall paket aplikasi ssh dilinux menggunakan perintah di bawah ini, dan
tunggu hingga prosesnya selesai.

Gambar 4. 1 Install SSH server


b. Untuk mengatur konfigurasi atau untuk mengubah port dapat dilakukan
dengan mengedit file sshd_config yang ada di direktori /etc/ssh dengan
perintah:
#nano /etc/ssh/sshd_config

Gambar 4. 2 Edit file konfigurasi SSH


c. Untuk mengubah port SSH, cari tulisan Port 22 (port default SSH) dan ubah
dengan Port 1734 seperti pada Gambar 4.3

Gambar 4. 3 Ganti port ssh

d. Setelah diedit, jangan lupa untuk di simpan dan keluar dari teks editor nano.
Kemudian untuk memulai perubahan port, daemon ssh harus direstart terlebih
dahulu. Perintahnya sebagai berikut ini:
# service ssh restart

Gambar 4. 4 Restart ssh


e. Untuk melakukan test koneksi ssh dengan port yang baru, dapat dilakukan
dengan cara berikut ini.

Gambar 4. 5 Menguji ssh


3.8 WEB SERVER
a. Install beberapa paket aplikasi yang akan digunakan, diantaranya:
- apache2
- mysql-server
- mysql-client
- php5-mysql
- php5
- dan links

Gambar 5. 1 Install webserver


b. Saat proses instalasi, akan ada pop-up seperti di bawah ini. Masukkan
password untuk mysql. Password ini nantinya akan digunakan saat
melakukan koneksi ke mysql atau ke database.

Gambar 5. 2 Password MySQL


c. Ulangi password yang sama.

Gambar 5. 3 Password MySQL


d. Setelah selesai proses instalasi, kemudian untuk memudahkan dalam
konfigurasi web server, masuk ke direktori /etc/apache2/sites-available/
dengan perintah cd /etc/apache2/sites-available seperti yang tampak pada
Gambar 5.4

Gambar 5. 4 Pindah direktori


e. Setelah berada di direktori /etc/apache2/sites-available/ , salin file dengan
nama default kedalam file baru bernama student.
# cp default student

Gambar 5. 5 Copy file virtualhost

f. Setelah disalin, agar file student dapat berfungsi maka harus diaktifkan
terlebih dahulu. Caranya dengan menggunakan perintah a2ensite.
# a2ensite student

Gambar 5. 6 Mengaktifkan virtualhost


g. Kemudian edit file student tersebut untuk diubah pengaturannya.
# nano student

Gambar 5. 7 Edit virtualhost


h. Pada file student ada beberapa tulisan yang perlu diubah dan ditambah.
- Ubah
ServerAdmin
webmaster@localhost
menjadi
ServerAdmin
-

webmaster@sekolah.web.id
Tambahkan ServerName student.sekolah.web.id di bawah ServerAdmin. Ini

berfungsi mendefinisikan nama server yang digunakan.


Ubah DocumentRoot /var/www/ menjadi DocumentRoot /var/www/wwwdata/ .

Gambar 5. 8 Konfigurasi virtualhost


i. Setelah selesai mengedit, kemudian simpan dan keluar dari file student
tersebut. Karena akan diinstall Content Management System (CMS)
WordPress pada website student.sekolah.web.id, maka harus memiliki file
wordpress tersebut.

Di sini penulis mengupload wordpress.zip tersebut dari klien dengan


memanfaatkan koneksi ssh yang telah dibuat. Transfer file ini menggunakan
-

aplikasi windows yatiu WinSCP. Caranya seperti berikut ini :


Download WordPress di
Download WinSCP di
Install terlebih dahulu WinSCP di komputer klien
Setelah selesai install, buka aplikasi WinSCP tersebut dan isikan seperti pada

Gambar 5.9 di bawah ini.


Isi Hostname dengan IP address server (192.168.100.1).
Isikan Port number dengan port SSH (1734).
Isikan Username dengan root
Dan masukkan password root.
Klik Login.

Gambar 5. 9 Login ssh via winSCP


f. Setelah itu akan ada pop-up, klik Yes atau Update pada pop-up seperti berikut
ini.

Gambar 5. 10 Warning authentikasi


g. Setelah dapat masuk seperti Gambar 5.11 di bawah ini, drag atau tari file
wordpress.zip seperti yang telah didownload kedalam server (bagian kanan),
Pastikan direktori pada server berada pada /var/www .

Gambar 5. 11 Halaman winSCP

h. Setelah berhasil ditransfer, kemudian pindah ke server dan masuk ke direktori


/var/www/
# cd /var/www/

Gambar 5. 12 Pindah direktori


i. Untuk mengecek apakah file wordpress sudah ada di server dan berada di
direktori /var/www/, gunakan perintah ls dan akan tampak file wordpress
seperti pada Gambar 5.13.

Gambar 5. 13 Mengecek file


j. Karena file wordpress berupa file zip, maka pada server Debian harus
diinstall software zip terelebih dahulu.
# apt-get install zip unzip
Tunggu hingga proses selesai.

Gambar 5. 14 Install zip dan unzip


k. Kemudian ekstrak file wordpress.zip dengan perintah berikut ini :
# unzip wordpress.zip
Dan proses ekstrak akan berjalan.

Gambar 5. 13 Ekstrak wordpress


l. Setelah selesai diekstrak, akan terlihat direktori baru bernama wordpress.
Seperti pada Gambar 5.14

Gambar 5. 14 Cek file


m. Karena www-data akan digunakan sebagai direktori root pada subdomain
student.sekolah.web.id, maka ganti nama wordpress dengan www-data.
# mv wordpress www-data

Gambar 5. 15 Rename direktori


n. Agar saat installasi WordPress dapat berjalan dengan lancar, ubahlah hak
akses penuh terhadap direktori www-data. Gunakan perintah berikut ini :
# chmod 777 Rf www-data/

Gambar 5. 16 Ganti hak akses


o. Sebelum melakukan instalasi, buatlah database terlebih dahulu yang akan
digunakan sebagai database wordpress. Gunakan perintah
# mysql u root -p

Gambar 5. 17 Login MySQL


p. Kemudian masukkan password mysql seperti pada saat menginstall mysqlserver tersebut. Dan akan muncul tampilan seperti Gambar 5.18.
Buatlah database dengan nama wordpress dengan perintah :
# create database wordpress;

Gambar 5. 18 Buat database mysql


q. Jangan lupa daemon apache2 harus direstart, agar server dapat melakukan
perubahan terhadap konfigurasi yang telah dibuat. Dan pastikan tidak ada
pesan error yang muncul.

Gambar 5. 19 Restart apache2


r. Buka browser pada komputer klien dan isikan pada address bar dengan
alamat student.sekolah.web.id

Gambar 5. 20 Mengakses web


s. Setelah berhasil masuk, akan muncul seperti pada Gambar 5.21. Klik tombol
Lets go untuk memulai menginstall wordpress

Gambar 5. 21 Instalasi wordpress


t. Isikan
- Database Name : wordpress, seperti dengan yang telah dibuat sebelumnya.
- User Name : root, user ini digunakan untuk melakukan koneksi ke database
-

server.
Password : <password>, password ini sama seperti password mysql yang

telah dimasukkan sebelumnya (pada saat instalasi mysql).


Database Host : localhost,
Table Prefix : wp_ , ini berfungsi agar semua nama table pada database akan
berawalan dengan wp_
Kemudian jika sudah cocok, klik submit dan akan meloading ke langkah
selanjutnya.

Gambar 5. 22 Instalasi wordpress


u. Jika berhasil, akan tampil seperti pada Gambar 5.23. Klik Run and Install

Gambar 5. 23 Instalasi wordpress


v. Tahap selanjutnya adalah mengisikan informasi website wordpress yang
digunakan.

Site Title, diisi sesuai kebutuhan. Ini berfungsi sebagai judul website.
Username, ini berfungsi saat akan melakukan login ke dashboard
admin pada website WordPress.

Password, isikan password sesuai keinginan. Password disini akan


digunakan saat melakukan lgoin ke dashboard admin pada website

WordPress.
Your E-mail, isikan email yang valid.
Privacy, klik centang jika website diijinkan untuk diidex oleh search
engine.

Gambar 5. 24 Instalasi wordpress


w. Setelah selesai dan berhasil, maka akan terdapat tampilan seperti pada
Gambar 5.25. Klik Login

Gambar 5. 25 Instalasi wordpress


x. Pada saat terdapat tampilan Login, isi Username dengan username yang
sudah dibuat sebelumnya beserta passwordnya. Jika berhasi login, maka akan
dialihkan ke bagian dashboard admin.

Gambar 5. 26 Login wordpress

Gambar 5. 27 Tampilan dashboard admin

Gambar 3. 28 Tampilan web wordpress

BAB III
HASIL
3.1 KETERLAKSANAAN
A. FAKTOR PENDUKUNG
Dari kegiatan yang telah dilakukan ini, beberapa faktor yang mendukung
pelaksanaan bagi penulis antara lain :
1. Semua komponen alat dan bahan sudah disediakan oleh pihak sekolah,
jadi penulis tidak perlu repot-repot menggunakan perlengkapan sendiri.
2. Banyak pihak yang mendukung atas jalannya pelaksanaan kegiatan ini.
Antaranya orang tua, guru-guru, dan teman-teman sekalian.
3. Luasnya sumber informasi yang didapat seperti buku-buku, internet atau
media lainnya, yang mana sangat membantu dalam proses pencarian
informasi.
4. Internet yang disediakan disekolahan cukup memadai dengan kecepatan
akses yang cukup tinggi, sangat membantu dalam mencari berbagai
kebutuhan yang diperlukan saat latihan maupun kegiatan.
B. FAKTOR PENGHAMBAT
Selain faktor yang mendukung terhadap penulis, ada juga beberapa faktor
yang menjadi kendala dan hambatan bagi penulis, antara lain :
Jadwal di sekolah yang padat karena bersamaan dengan kegiatan lain yang
banyak sehingga memerlukan cara membagi waktu yang baik sehingga
pembuatan laporan ini dapat diselesaikan sedikit lama.
3.2 MANFAAT YANG DIAMBIL
Setelah melakukan kegiatan ini, dapat dilihat beberapa manfaat yang dapat
diperoleh, antara lain :
1. Menambah wawasan mengenai jaringan komputer dan seluk beluknya.
2. Menambah pengalaman praktik yang dapat membantu siswa dalam
menghadapi dunia kerja nantinya.
3. Mengenalkan Open Source terhadap masyarakat khususnya di sekolahan.
4. Memberikan petunjuk dan langkah-langkah yang dilakukan oleh seorang
administrator jaringan dalam membuat dan menkonfigurasi server dan
penerapan dalam jaringan.
3.3 PENGEMBANGAN
Jaringan dan server yang telah penulis laksanakan bersamaan dengan
kegiatan ini dapat dikembangkan sebagaimana mestinya sesuai yang
diharapkan. Sistem ini walaupun sudah dapat berjalan dengan baik, akan

tetapi perlu adanya maintenance yang seperti melakukan ugrade software, dan
konfigurasi.
Software yang telah diinstall seringkali adanya kelamahan (bugs) sehingga
perlu dilakukan upgrade untuk menutupi kelemahan tersebut. Selain itu,
beberapa konfigurasi yang kurang tepat juga dapat membuat keamanan sistem
menjadi kurang. Oleh karena itu, pengembangan sistem ini sangat dianjurkan
untuk mengurangi berbagai ancaman dan dapat berjalan dengan sempurna.
Setelah pembuatan server web yang telah terlaksana dapat dikembangkan
tidak hanya untuk server lokal, akan tetapi dapat dijadikan server yang dapat
diakses oleh banyak orang.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan, penulis dapat mengambil kesimpulan,
antara lain :
1. Dalam pembangunan jaringan dan server diperlukan wawasan dan
pengetahuan yang luas. Mulai dari pengetahuan dasar tentang jaringan
dan server hingga dalam pengembangannya.
2. Sistem yang dapat berjalan dengan baik adalah sistem yang mana dari
segi software dan hardware dapat terpenuhi sesuai kebutuhan. Maka
dari itu, pemilihan software dan hardware server sangatlah penting
dan perlu diperhatikan.
3. Seorang administrator jaringan harus bisa melakukan troubleshooting
(pencarian permasalahan) jaringan dan server dengan baik. Maka
kemampuan teknik sangat perlu untuk ditanam dalam seorang
administrator jaringan. Selain itu pengalaman dalam melakukan
troubleshooting juga harus dilatih dengan baik.
4. Selain wawasan dan pengetahuan, ketelitian dan kemampuan analisis
seorang teknisi dan adminstrator jaringan sangat perlu untuk dimiliki.
4.2 SARAN
Saran untuk sekolah khususnya program keahlian TKJ (Teknik Komputer dan
Jaringan), antara lain :
1. Pembelajaran kedisiplinan dan sikap moral sangat perlu diperhatikan,
mengingat perlunya kemampuan non-teknis siswa dalam menangani
berbagai permasalahan. Contohnya cara berpendapat, bersikap, dan
berkomunikasi.
2. Perawatan berbagai alat dan komponen praktik perlu diperhatikan
dengan baik. Karena agar dalam kegiatan praktik dan KBM dapat
terlaksana dengan lancar.
3. Menambah fasilitas yang memang benar-benar dibutuhkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
4. Buatlah komunitas kecil seperti ekstrakulikuler yang berada diluar
jam pelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya siswa agar lebih terampil dan kreatif.

5. Pada saat siswa praktik, perhatikan baik-baik dan pastikan semua


siswa dapat melakukan praktik. Sehingga semua siswa mampu
memahami dengan pasti apa yang guru ajarkan.

4.3 REFERENSI
https://en.wikipedia.org/wiki/Gateway_(telecommunications)
https://en.wikipedia.org/wiki/Domain_Name_System
https://en.wikipedia.org/wiki/Name_server
https://en.wikipedia.org/wiki/Web_server
https://en.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server
https://en.wikipedia.org/wiki/IP_forwarding
https://en.wikipedia.org/wiki/Routing
https://en.wikipedia.org/wiki/Iptables
https://en.wikipedia.org/wiki/Secure_Shell
https://en.wikipedia.org/wiki/BIND
https://en.wikipedia.org/wiki/Client-server_model
https://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang
https://wiki.debian.org/
http://www.medvim.com/view?v=TQQA8RpKxqg
http://www.medvim.com/view?v=BdwbJ0QS_qo

Note :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Paper size
Margin top
Margin left
Margin bottom
Margin right
Font
Font size
Line spacing
Text-align

: A4 (21 x 29.7)
: 4cm
: 4cm
: 3cm
: 3cm
: Times New Roman
: 12px
: 1.5
: Justify

More Information :
E-mail

: lukkhakim[at]gmail[dot]com

SELAMAT BELAJAR
DAN
SALAM SUKSES

Anda mungkin juga menyukai