Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MINGGU 2 JARINGAN KOMPUTER

SWITCH DAN HUB

Disusun Oleh :
Silvia | 19140054

KELAS RA

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INFORMATIKA DAN SISTEM FISIS
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
BAB I
TEORI DASAR

1. Switch
Switch merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual berada pada layer 2
(Datalink Layer) dan ada yang layer 3 (Network Layer). Maksudnya, switch pada saat
pengirimkan data mengikuti MAC address pada NIC (Network Interface Card) sehingga
switch mengetahui kepada siapa paket ini akan diterima. Jika ada collision yang terjadi
merupakan collision pada port-port yang sedang saling berkirim paket data. Misalnya
ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada saat yang sama ada
pengiriman paket data dari port C ke port D, maka tidak akan terjadi tabrakan (collision)
karena alamat yang dituju berbeda dan tidak menggunakan jalur yang sama. Semakin
banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia
untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka
pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya
sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan
kecepatan pentransferan data lebih terjamin.
2. Hub
Hub merupakan suatu device pada jaringan yang secara konseptual beroperasi pada layer
1 (Physical Layer). Maksudnya, hub tidak menyaring menerjemahkan sesuatu, hanya
mengetahui kecepatan transfer data dan susunan pin pada kabel. Cara kerja alat ini adalah
dengan cara mengirimkan sinyal paket data ke seluruh port pada hub sehingga paket data
tersebut diterima oleh seluruh computer yang berhubungan dengan hub tersebut kecuali
computer yang mengirimkan. Sinyal yang dikirimkan tersebut diulang-ulang walaupun
paket data telah diterima oleh komputer tujuan. Hal ini menyebabkan fungsi colossion lebih
sering terjadi. Misalnya ketika ada pengiriman paket data dari port A ke port B dan pada
saat yang sama ada pengiriman paket data dari port C ke port D, maka akan terjadi tabrakan
(collision) karena menggunakan jalur yang sama (jalur broadcast yang sama) sehingga
paket data akan menjadi rusak yang mengakibatkan pengiriman ulang paket data. Jika hal
ini sering terjadi maka collison yang terjadi dapat mengganggu aktifitas pengiriman paket
data yang baru maupun ulangan.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Screenshot Hasil dan Analisis

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka aplikasi cisco packet tracer.
Gambar di atas adalah tampilan ketika kita membuka aplikasi tersebut, sebelum
menambahkan elemen-elemen yang di perintahkan dalam tugas praktikum.

Kemudian, praktikan menyiapkan alat yang digunakan pada praktikum minggu dua yaitu :
10 PC, 2 Laptop, 2 Switch dan 1 Hub.
Selanjutnya, rancang suatu jaringan yang hanya dapat menampung 12 host dalam jaringan.
Disini saya merangkai 10 PC, 2 Laptop, 2 Switch dan 1 Hub seperti gambar diatas.

Kemudian, untuk menambahkan IP Address pada setiap PC dan laptop kita perlu mengklik
PC/laptop yang akan ditambahkan IP addres nya kemudian klip IP Cofiguration.
Langkah selanjutnya yaitu menambahkan IP Configuration seperti gambar diatas. . Disini
saya mengatur IP Address pada PC0 dengan angka : 192.168.1.1

Selanjutnya, untuk melakukan pemeriksaan apakah antar kedua jaringan sudah terhubung
dan dapat berkomunikasi menggunakan utilitas Ping. Untuk melakukan utilitas ping, kita
dapat mengklik desktop kemuan klik command prompt seperti gambar di atas.
Untuk melakukan utilitas ping, kita dapat menggunakan syntax Ping IP Address jaringan
yang di tuju. Gambar di atas menunjukkan bahwa saya melakukan pemeriksaan apakah
antar kedua jaringan (PC0 dan PC7) sudah terhubung dan dapat berkomunikasi
menggunakan utilitas Ping dengan mengetikkan Ping 192.168.1.8 (IP Address PC7).

MODE SIMULATION
Disini saya melakukan mode simulation dengan mengirimkan PDU dari PC1 menuju ke
PC8, dimana sebelumnya sudah dilakukan utilitas ping diantara PC1 dan PC8. Dapat
dilihat pada gambar diatas bahwa simulasi sukses dilakukan dan PDU kembali pada PC1
pada waktu 0.013 detik.

Pada gambar saya melakukan mode simulation dengan mengirimkan PDU dari PC1
menuju ke PC8, dimana sebelumnya sudah dilakukan utilitas ping diantara PC1 dan PC8.
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa simulasi sukses dilakukan dan PDU kembali pada
PC1 pada waktu 0.013 detik.
Pada gambar saya melakukan mode simulation dengan mengirimkan PDU dari PC1
menuju ke PC8 dan juga dari PC2 menuju Laptop1, dimana sebelumnya sudah dilakukan
utilitas ping diantara PC1 dan PC8 dan juga dari PC2 menuju Laptop1. Dapat dilihat pada
gambar diatas bahwa simulasi sukses dilakukan dan PDU kembali pada PC1 pada waktu
0.011 detik. Dan PDU dari PC2 menuju Laptop1 juga susses dalam waktu 0.011 detik.

PERHITUNGAN SUBNET
Subnetting menitikberatkan pada empat hal yaitu:

 Jumlah Subnet = 2x, dimana X adalah jumlah bilangnya binary 1 pada oktet terakhir.
Dalam hal ini bernilai 4, sehingga Jumlah subnet = 24 = 16 Subnet
 Jumlah Host Per-subnet = 2y-2, dimana y adalah jumlah bilangan binary 0 pada oktet
terkahir. Dalam hal ini juga bernilai 4, sehingga Jumlah Subnet = 24 -2 = 14 Host
 Blok Subnet = 256 – 240 = 16
 Keterangan untuk setiap subnet

Perhitungan Subnetting untuk mendapatkan prefix yang dapat digunakan dengan oleh 12
host adalah dengan menghitung bit host. BitHost = Log2 (12) = 3.16 = 4 sehingga Panjang
prefiks (CIDR) = 32 – 4 = 28
Konfigurasi IP pada setiap device ( 10 PC dan 2 Laptop ) dengan subnet mask
255.255.255.240 karena length prefixnya bernilai 28.
BLOK SUBNET HOST PERTAMA HOST TERAKHIR BROADCAST
1 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.14 192.168.1.15
2 192.168.1.16 192.168.1.17 192.168.1.30 192.168.1.31
3 192.168.1.32 192.168.1.33 192.168.1.46 192.168.1.47
4 192.168.1.48 192.168.1.49 192.168.1.62 192.168.1.63
5 192.168.1.64 192.168.1.65 192.168.1.78 192.168.1.79
6 192.168.1.80 192.168.1.81 192.168.1.94 192.168.1.95
7 192.168.1.96 192.168.1.97 192.168.1.110 192.168.1.111
8 192.168.1.112 192.168.1.113 192.168.1.126 192.168.1.127
9 192.168.1.128 192.168.1.129 192.168.1.142 192.168.1.143
10 192.168.1.144 192.168.1.145 192.168.1.158 192.168.1.159
11 192.168.1.160 192.168.1.161 192.168.1.174 192.168.1.175
12 192.168.1.176 192.168.1.177 192.168.1.190 192.168.1.191
13 192.168.1.182 192.168.1.193 192.168.1.206 192.168.1.207
14 192.168.1.208 192.168.1.209 192.168.1.222 192.168.1.223
15 192.168.1.224 192.168.1.225 192.168.1.238 192.168.1.239
16 192.168.1.240 192.168.1.241 192.168.1.254 192.168.1.255
BAB III
KESIMPULAN

 Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai konektor /


penghubung.
 untuk melakukan pemeriksaan apakah antar kedua jaringan sudah terhubung dan dapat
berkomunikasi menggunakan utilitas Ping.
 Hub akan menyalin paket data dari sumber yang terkoneksi pada suatu port dan
mentransferkannya ke seluruh port yang tersambung pada Hub
 Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil
dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID
baru.
 IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP
 Semakin jauh jarak paket yang dikirim maka semakin lama juga waktu yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai