Disusun Oleh :
Silvia | 19140054
KELAS RA
1. Routing Statis
Routing statis (Static Routing) adalah proses setting router jaringan menggunakan tabel
routing yang dilakukan secara manual saat melakukan konfigurasi. Jika ada perubahan,
maka administrator jaringan harus melakukan setting ulang pada jaringan. Routing static
merupakan pengaturan yang paling simple dalam jaringan komputer, untuk
menggunakannya administrator tinggal mengisi dalam tabel entri forwarding pada setiap
router yang terhubung pada jaringan tersebut. Penggunaan routing statis cocok untuk
jaringan internet berskala kecil, untuk jaringan yang skalanya besar tidak disarankan
menggunakan routing statis.
Kelebihan Routing Statis
1) Meringankan kinerja dari prosesor router karena pemrosesan sudah tersebar pada
setiap router.
2) Menghemat bandwidth karena tidak ada bandwidth yang terbuang saat terjadi
pertukaran paket.
3) Memperoleh informasi dari isi tabel routing pada saat terjadi proses tukar
menukar paket.
4) Routing statis lebih aman
5) Administrator bebas menentukan jalur jaringan
Kekurangan Routing Statis
1) Network admin harus mengetahui segala informasi tentang router yang
tersambung.
2) Hanya bisa untuk jaringan berskala kecil
3) Konfigurasi lebih rumit apalagi kalau banyak komputer yang terhubung
4) Membutuhkan waktu konfigurasi yang lebih lama
5) Jika ada jalur yang rusak jaringan akan terhenti
2. Routing Dinamis
Routing dinamis (Dynamic Routing) adalah router yang memiliki kemampuan untuk
membuat tabel routing secara otomatis berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang
terhubung. Routing dinamis mempelajari sendiri arah dari rute yang terbaik untuk
meneruskan paket dari satu network menuju network lainnya. Administrator tidak bisa
menentukan rute mana yang harus dilewati, melainkan semuanya sudah secara otomatis
berjalan. Pengisian dan pemeliharaan pada routing table dilakukan secara otomatis
sehingga antar router satu dengan lainnya saling bertukar informasi untuk mengetahui
alamat tujuan dan menerima tabel routing. Berbagai macam routing dinamis : RIP
(Routing Information Protocol); IGRP (Internal Gateway Routing Protocol); OSPF (Open
Shortest Path First); BGP (Border Gateway Protocol).
Kelebihan Routing Dinamis
1) Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
2) Bisa digunakan untuk jaringan berskala besar
3) Jika ada jalur yang rusak tetap aman
4) Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
Kekurangan Routing Dinamis
1) Bandwidth yang dibutuhkan lebih besar
2) Jalur yang bisa menentukan adalah sistem bukan dari administrator
3) Membutuhkan RAM yang lebih besar untuk menentukan jalur terbaik saat terjadi
down
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Routing Statis
A. Tabel daftar IP setiap device beserta port-port yang terhubung
• Router 1
• Router 2
• Router 3
• Router 4
• Router 2
• Router 3
• Router 4
C. PING/pengiriman pesan dari setiap PC yang berbeda
• Router 1
• Router 2
• Router 3
• Router 4
4. Setting Router (Konfigurasi Routing RIP)
• Router 1
• Router 2
• Router 3
• Router 4
C. PING/pengiriman pesan dari setiap PC yang berbeda
Pada routing statis, tabel routing dibuat dan di-update secara manual oleh admin.
Sedangkan pada routing dinamis, tabel dibuat dan di-update oleh protokol routing yang
berjalan pada router.
Pada routing statis, Rute statis untuk tiap jaringan harus dikonfigurasi pada setiap router.
Sedangkan pada routing dinamis, router membagi informasi routing dengan router lainnya
secara berkala.