Anda di halaman 1dari 17

JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN KE-5

DISUSUN OLEH :

Nama : Muhammad Syuhada


Nim : 191011402620
Kelas : 04 TPLE 015

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
JL. Surya kencana No.1 Pamulang Telp (021)7412566,Fax (021) 7412566
Tangerang Selatan-Banten
PERTEMUAN V
ROUTER (ROUTING)

yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. Dalam jarmgan WAN kita sering
mengenal yang namanya TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol)
sebagai alamat sehingga pengiriman paket data dapat sampai ke alamat yang dituju (host
tujuan). TCP/IP membagi tugas masing — masingmulai dari penerimaan paket data
sampai pengiriman paket data dalam sistem, sehingga jika terjadi permasalahan dalam
pengiriman paket data dapat dipecahkan dengan baik. Berdasarkan pengiriman paket data,
routing dibedakan menjadi routing langsung dan routing tidak langsung.Routing langsung
merupakan sebuah pengalamatan secara langsung menuju alamat tujuan tanpa melalui
host lain. Sedangkan routing tidak langsung merupakan sebuah pengalamatan yang harus
melalui alamat host lain sebelum menuju alamat host tujuan.

b) Jenis Konfigurasi Routing


Jenis konfigurasi routing dibedakan menjadi 3, yaitu :
l) Minimal Routing, merupakan proses routing sederhana dan biasanya hanya
pemakaian lokal saja.
2) Static Routing, dibangun pada jaringan yang memiliki banyak gateway. jenis ini
hanya memungkinkan untuk jaringan kecil dan stabil.
3) Dynamic Routing, biasanya digunakan pada jaringan yang memiliki lebih dari satu
rute. Dynamic routing memerlukan routing protocol untuk membuat tabel routing
yang dapat memakan resource komputer.

TUGAS PRAKTIKUM
a) Konfigurasi Routing dengan 1 Router (Config)
l) Buka lembar kerja baru dengan Klik file new.
2) Drag 2 kali PC-PT vanø terdanat nada komnonen End Devices
3) Pada device routers, drag router 1841, hubungkan PCO dan PCI ke Router0
menggunakan kabel cross-over, sehingga akan terlihat seperti gambar di bawah mi.

FastEthernet0/0
PCI
PC-PT 1841 pco Router0

4) Konfigurasikan IP address PCO, dengan cara klik 2 kali PCO, pilih tab CONFIG-
>1NTERFACE+FastEthernet, power on pada port status dan masukan IP address dan
subnet mask-nya seperti gambar di bawah ini.
P C Deskto Software/Servi
hy o p ces
si n
ca fi
g
l

GLOBAL FastEthernet
Settings

Port Status
INTERFACE

Duplex

MAC
IP Configuration
o DHCP
Static

IP Address
Subnet Mask
5) Konfigurasikan IP gateway PCO dengan klik 2 kali PCO, pilih tab CONFIG
GLOBAL *Setting , kemudian isikan IP Gateway-nya 172.16.0. l.
6) Ulangi langkah 3) dan 4) untuk konfigurasi PCI dengan menggunakan IP address
192.168.0.2/255.255.255.0 dan IP Gateway 192.168.0.1.
7) Untuk mengkonfigurasikan Router0, klik 2 kali router, check list On pada Port Status
kemudian pilih tab CONFIG INTERFACE FastEthernetO/O, dan isikan IP address
seperti gambar di bawah ini.
ynyslca| CLI
GLOBAL
Settings

ROUTING
Static
RIP
SWITCHING
VI-AN Database
INTERFACE
FastEtherneta/O

FastEthernet0/0

10 TD

11 address 192.168.0.1/255.255.255.0.
9) Test koneksi antara PCO ke RouterO, PCO ke PCI, PCI ke RouterO, PCI ke PCO
dengan menggunakan command prompt.
10) Kemudian simpan dengan nama router].
I l) Catat hasilnya, apakah semua PC dapat terhubung !

b) Buat simulasi jaringan komputer di bawah ini


l) Buatlah sumulasi jaringan seperti gambar di bawah ini
PC-PT PC-PT
PCI PC3
2950Router0
FastEthernetû/1 Switchi
172116.011
2) Kemudian konfigurasikan IP address dan subnet mask
menggunakan CONFIG dengan ketentuan sebagai berikut .
a. PCO • 10.0. d PC2 • 172.16.
0.2 : . 0.2 :
I . IP address 1. IP
255.0.o. Addre 255.255.0.0
2. Subnet Mask ss
o • 172.16.
3. Gateway 2. Subne 0.1
• 10.0.
b. PCI t
0.1
e Mask
1. IP address . • 172.16.
3. Gatew
2. Subnet Mask • 10.0. ay 0.3 :

3. Gateway 0.3 : PC3 255.255.0.0


255.0.o. • 172.16.
c. Router0 1. IP 0.1
o addre
l . • 10.0. ss
FastEthernet0/ 01
0 2. Subne
t
2. Subnet Mask Mask
• 10.0.
3. FastEtherne 0.1 : 3. Gatew
t0/1 255.0.o. ay
4. Subnet Mask o

:
255.255.0.
0

3) Test koneksinya menggunakan command prompt !


4) Kemudian simpan dengan nama router2.
5) Catat hasilnya, apakah semua PC dapat terhubung !
c) Konfigurasi Routing dengan 2 Router (CLI)
l) Drag 2 kali PC-PT yang terdapat pada komponen End Device.
2) Pada device Routers, drag 2 kali router 1841, hubungkan
Router0 ke Router I menggunakan kabel cross-over dan
hubungkan PCO ke Router0, PCI ke Router I menggunakan
kabel yang sama. Sehingga terlihat seperti gambar di
bawah ini.

FastEthernetû/1 FastEthernetO/O

172, 16.0, 1
FastEthernetO/nFastEthernetO/1
10.0.0.1192, Isa 10, 1

PC-PT PC-PT
PCO PCI
3) Konfigurasikan IP address dan subnet mask pada PCO dan PCI dengan
ketentuan sebagai berikut .
a. PCO b. PCI
I . IP address
2. Subnet
I IP address
Mask 10.0.0.2 192.168.0.2

2. Subnet •

3. Gateway : 255.0.o.o Mask : 255.255.255.0


• 10.0.0.1 3. Gateway • 192.168.0.1
4) Konfigurasikan kedua router menggunakan CLI. Langkah l : Klik 2 kali
RouterO, pilih tab CLI
Langkah 2 : Ketik perintah di bawah ini
no<enter>
Router>enable<enter>
Router#configure terminal<enter>
Router(config)#interface FastEthernet0/0<enter>
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0<enter>

Router(config-if)#exit<enter>
Router(config)#interface FastEthernet0/1 <enter>
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.0.0<enter>
Router(config-if)#no shutdown<enter>
route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
Router(config-if)#exit<enter>
5) Ulangi langkah 4) untuk mengkonfigurasi FastEthernet0/l pada Router0,
FastEthernet0/0 dan FastEthernet0/l pada Router 1, pada Router I menggunakan IP
Route 10.0.0.0 255.0.O.0 172.16.0.1
6) Test koneksinya menggunakan command prompt !
7) Kemudian simpan dengan nama router3.
8) Catat hasilnya, apakah semua PC dapat terhubung !

d) Buat simulasi jaringan komputer di bawah ini


l) Buatlah sumulasi jaringan menggunakan 2 router seperti gambar di bawah ini
FastEthernet0/1 FastEthernet0/0
10,010, 10.0.0.2
1
FastEthernetû/Û
192,

PC-PT PC-PT Laptop-PT Laptop-PT


PCI] PCI Laoton Laptopl

2) Konfigurasikan IP address, subnet mask, dan gateway untuk PCO, PCI,


Laptop0, dan
Laptopl dengan ketentuan sebagai berikut .
a. PCO c. Laptop0

l . IP address • 192.168.0.2 l . IP Address


À/T9Qlc
À/T9Qlc • 172.16.0.2

3. Gateway
3. Gateway • 192.168.0.1
d. Laptop I • 172.16.0.1
b. PCI
l . IP address
l . IP address • 192.168.0.3 2. Subnet Mask • 172.16.0.3
2. Subnet Mask : 255.255.255.0 3. Gateway : 255.255.0.0
3. Gateway • 192.168.0.1 • 172.16.0.1
3) Konfigurasikan Router0 dan Router I (CLI) dengan ketentuan sebagai
berikut .

a. Router0
1. FastEthernetO/O • 192.168.0.1
2. FastEthernetO/1 • 10.0.0.1
3. IP Route Static • 172.16.o.0 255.255.0.0 10.0.0.2

b. Router I
l . FastEthernet0/0 • 10.0.0.2
2. FastEthernet0/l • 172.168.0.1
3. IP Route Static • 192.168.0.0 255.255.255.0 10.0.0.1
4) Test koneksinya menggunakan command prompt ! 5) Kemudian simpan
dengan nama router4.
6) Catat hasilnya, apakah semua PC dapat terhubung !
e) Konfigurasi Routing dengan 3 Router (CLI)
1) Drag 4 kali PC-PT yang terdapat pada komponen End Device.
2) Pada device Routers, drag 3 kali router 1841, kemudian drag 2 kali switch yang
terdanat nada device Switches- Hubunøkan device — device tersebut sehinøøa terlihat

seperti gambar di bawah ini


FastEthernEtO/0 FastEthernetO/1
172.31.0.1

10.0.0, 1
PC-PT PC-PT PC-PT PC-PT
pco PCI PC3

3) Konfigurasikan IP address dan subnet mask pada PCO, PCI PC2 dan
PC3 dengan ketentuan sebagai berikut .
a. PCO • c. PC2
l . IP address l . IP address
2. Subnet Mask 2. Subnet Mask
• 10.0.0.2 • 172.31.0.2
3. Gateway 3. Gateway
• 255.0.o.o • 255.255.0.0
b. PCI • 10.0.0.1 d. PC3 • 172.31.0.1

l . IP address l . IP address
10.0.0.3 172.31.0.3
2. Subnet Mask
• •

2. Subnet Mask
• 255.0.o.o • 255.255.0.0
3. Gateway
• 10.0.0.1 3. Gateway • 172.31.0.1
4) Konfigurasikan ketiga router menggunakan CLI. Langkah l : 2 kali
RouterO, pilih tab CLI.
Langkah 2 : Ketik perintah di bawah ini no<enter>
Router>enable<enter>
Router#configure terminal<enter>
Router(config)#interface FastEthernet0/0<enter>
Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.0.0.0<enter>
Router(config-if)#no shutdown<enter>
Router(config-if)#exit<enter>
Router(config)#interface FastEthernet0/l <enter>
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1255.255.0.0<enter>
Router(config-if)#no shutdown<enter>
Router(config-if)#exit<enter>
Router(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

Router(config-if)#exit<enter>
5) Ulangi langkah 4) untuk mengkonfigurasi FastEthernet dan IP route pada Router I dan
Router2, dengan ketentuan sebagai berikut :
Router I •
FastEthernet0/0 • 172.16.0.2
FastEthernet0/l • 192.168.0.1
IP Route • 172.31.o.0 255.255.0.0 192.168.0.2
IP Route • 10.0.0.0 255.0.o.0 172.16.0.1
Router2
FastEthernet0/0 • 192.168.0.2
F astEthernet0/l • 172.31.0.1
IP Route • 10.0.0.0 255.0.o.0 172.16.o.o
IP Route • 172.16.o.0 255.255.0.0 192.168.0.1

6) Test koneksinya menggunakan command prompt !


7) Kemudian simpan dengan nama router5.
8) Catat hasilnya, apakah semua PC dapat terhubung !
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan pengertian dari routing !
Jawab :
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke
lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di
dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.

2. Jelaskan fungsi dari routing !


Jawab :
router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih
jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini router lebih dikenal sebagai alat untuk
menghubungkan jaringan yang dipasang baik di perumahan, kantor, warnet, atau instansi
lainnya untuk menghubungkan dengan internet. Router umumnya memiliki kemampuan
untuk memblokir broadcast storm yang dapat memperlambat kinerja jaringan. Router sering
disalahartikan dengan switch, namun kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu pada
router ia berfungsi sebagai penghubung jalan antara jalan jaringan satu dengan jalan
jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan
jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action
Network).

3. Sebutkan dan ielaskan ienis routing !


Jawab :
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP adalah protokol yang memberikan informasi routing table berdasarkan router yang
terhubung langsung. Kemudian, router selanjutnya akan memberikan informasi ke router
selanjutnya yang terhubung langsung dengan router tersebut. Adapun informasi yang
diberikan dalam protokol RIP adalah: host, network, subnet, dan route default.
Protokol ini menggunakan algoritma “distance vector”. Metric yang dilakukan pada
protokol ini berdasarkan hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih
dari 15, maka paket datagram akan dibuang dan tidak diteruskan. Update routing table
pada protokol ini akan dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.

2. IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)


IGRP adalah sebuah routing protocol yang dikembangkan oleh Cisco Systems Inc. pada
pertengahan tahun 1980-an. Tujuan penciptaan IGRP adalah untuk menyediakan protokol
yang kuat untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP memiliki hop maksimum 255,
tetapi default dari protokolnya sendiri adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan
garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah interkoneksi
(Composite Metric, yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability). Protokol ini
menggunakan algoritma “distance vector”. Update routing pada protokol ini dilakukan
secara broadcast setiap 90 detik.

3. OSPF (Open Short Path First)


OSPF adalah sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh
sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Protokol ini cocok diterapkan pada
jaringan yang memiliki router yang berbeda-beda. COntohnya, jika jaringan komputer
Anda memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah router Cisco, maka Anda tidak
dapat menggunakan IGRP. jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika
jaringan yang dikelola adalah jaringan besar, maka OSPF adalah pilihan protokol satu-
satunya agar semua router tersebut bisa melakukan routing.

4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


Protokol ini menggunakan algoritma “advanced distance vector” dan menggunakan “cost
load balancing” yang tidak sama. Algoritma yang dipakai adalah kombinasi antara
“distance vector” dan “link-state”, serta menggunakan Diffusing Update Algorithm
(DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.

5. BGP (Border Gateway Protocol)


Sebagai routing protocol, BGP memiliki kemampuan untuk melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah
jaringan. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain adalah BGP
termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
Update informasi pada protokol ini akan dikirim melalui koneksi TCP. Protokol ini biasa
digunakan sebagai koneksi antara ISP dengan ISP dan atau antara client dengan client
lainnya. Dalam implementasinya, protokol ini digunakan untuk membuat rute dalam
trafik internet di antara autonomous system.
Kelebihan dari protokol BGP ini adalah instalasi yang sangat sederhana. Sedangkan,
kekurangan dari protokol ini adalah keterbatasan dalam mempergunakan topologi
jaringan.

6. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)


IS-IS adalah protokol digunakan pada perangkat jaringan komputer yang berguna untuk
menentukan jalur terbaik bagi datagram ketika diarahkan ke tujuan. Lebih lengkapnya
didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI.

4. Sebutkan dan jelaskan perintah — perintah yang digunakan dalam konfigurasi router
melalui CLI !
Jawab :
Memasuki mode konfigurasi global (Global Configuration Mode)
Konfigurasi router :
– Nama router
– Password
– Password terenkripsi
– Nama interfaces
– Perpindahan antar interfaces
– Konfigurasi interfaces Serial
– Konfigurasi interfaces Fast Ethernet
– Membuat banner pesan MOTD (Message of the Day)
– Membuat banner login
– Menempatkan local host domain ke IP address
– Perintah no ip domain-lookup
– Perintah exec-timeout
– Menyimpan konfigurasi
– Menghapus konfigurasi
Perintah show untuk memperifikasi konfigurasi router
Menjalankan perintah EXEC di mode konfigurasi dengan perintah do

MODE ROUTER
Router> Mode user
Router# Mode privileged (dikenal juga sebagai EXEC-level mode)
Router(config)# Mode global konfigurasi
Router(config-if)# Mode interface
Router(config-subif)# Mode subinterface
Router(config-line)# Mode line
Router(config-router)# Mode konfigurasi router
Catatan : masih ada mode yang lain selain mode diatas. Perintah pada tiap mode berbeda,
misal jika kita mengetikan perintah show running-config di mode interface akan error.

MEMASUKI MODE KONFIGURASI GLOBAL


Router> Melihat konfigurasi dengan terbatas dan tidak bisa mengkonfigurasi apapun
dalam mode ini
Router>enable Perintah untuk masuk mode privileged
Router# Mode ini sudah bisa melihat seluruh konfigurasi router dan berpindah ke mode
konfigurasi global
Router#configure terminal Perintah untuk masuk ke global konfigurasi
Router(config)# Pada prompt ini kita sudah bisa memulai konfigurasi

KONFIGURASI NAMA ROUTER


Router(config)#hostname Cisco Mengganti nama router dengan cisco (penamaan router
bebas)
Cisco(config)#

KONFIGURASI PASSWORD
Router(config)#enable password cisco Setting enable password
Router(config)#enable secret class Setting enable secret password
Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#password console Setting mode console line password dengan
console
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Router(config)#line vty 0 4 Memasuki mode vty line untuk 5 vty line
Router(config-line)#password telnet Seting vty password dengan telnet
Router(config-line)#login Mengaktifkan pengecekan password saat login
Catatan : enable secret password secara default terenkripsi, namun enable password tidak.
Dalam praktiknya tidak direkomendasikan menggunakan enable password, selalu
gunakan enable secret password untuk keamanan.

ENKRIPSI PASSWORD
Router(config)#service password-encryption Menerapkan enkripsi password (enkripsi
lemah)
Router(config)#enable password cisco Mengubah enable password menjadi cisco
Router(config)#line console 0 Berpindah ke mode line console
Router(config-line)#password cisco Meneruskan setingan password seperti diatas
Router(config-line)#exit Kluar dari mode line console
Router(config)#no service password-encryption Mematikan enkripsi password
Catatan : jika kita menghidupkan service password-encryption, menggunakannya, lalu
mematikannya, maka password yang sudah terenkripsi sebelumnya akan tetap terenkripsi.
Password yang diketikan selanjutnya tidak terenkripsi.

KONFIGURASI INTERFACES
Router(config)#interface serial 0/0/0 Memasuki mode konfigurasi interface serial
Router(config-if)#description Link ke ISP Menambah deskripsi interface (optional)
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0 Konfigurasi IP address dan
subnetmask pada interface
Router(config-if)#clock rate 64000 Konfigurasi clock rate (berlaku untuk DCE interface)
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administrative
Catatan : perintah clock rate hanya digunakan untuk serial interface yang dicolokan kabel
serial DCE saja. Clock rate harus selalu dikonfigurasi di salah satu serial antara kedua
Router yang memakai kabel serial.
Router(config)#interface fastehternet 0/0 Memasuki konfigurasi fastehternet interface
Router(config-if)#description LAN LOKAL Menentukan deskripsi interface dengan LAN
LOKAL
Router(config-if)#ip address 192.168.1.10 255.255.255.0 Konfigurasi IP address dan
subnetmask
Router(config-if)#no shutdown Menghidupkan interface secara administratif
Router(config-if)#interface serial 0/0/0 Berpindah secara langsung ke interface ke serial
Router(config-if)#exit Keluar dari mode interface/kembali ke mode sebelumnya

BANNER
Router(config)#banner motd # isi pesan # Menambah pesan login (message of the day)
Router(config)#banner login # isi pesan # Menambah banner ketika login
Router(config)#no banner login Perintah untuk membatalkan banner login

MEMETAKAN LOCAL HOST KE IP ADDRESS


Router(config)#ip host sukabumi 192.168.2.5 Mendaftarkan ip 192.168.2.5 ke local host
name sukabumi
Router#ping sukabumi
=
Router#ping 192.168.2.5 Kedua perintah tersebut dieksekusi ke objek yang sama :
mengirim pesan echo (ping) ke alamat 192.168.2.5
Catatan : secara default no port perintah ip host adalah 23 (telnet). Host name tersebut
bisa dipakai untuk telnet.
Router#sukabumi = Router#telnet sukabumi = Router#telnet 192.168.2.5
Router(config)#no ip domain-lookup Mematikan fitur otomatis translasi perintah yang
tidak diketahui ke domain atau local host name
Catatan : semua perintah salah (tidak diketahui) yang diketikan, maka router akan
menunggu selama beberapa menit untuk mentranslasikan / me-resolve perintah tersebut
ke domain server 255.255.255.255? secara default router akan mencoba menerjemahkan
setiap perintah salah yang kita ketikan ke DNS server pada alamat 255.255.255.255. Jika
kita tidak akan menkonfigurasi server DNS, sebaiknya matikan saja fitur ini untuk
menghemat waktu jika kita sering salah dalam mengetik perintah pada CLI.

LOGIN TIME OUT


Router(config)#line console 0 Memasuki mode console line
Router(config-line)#exec-timeout 0 0 Menyeting batas waktu log off otomatis ke 0 0
(menit detik). Value ini dimaksudkan router tidak pernah log off

MENYIMPAN DAN MENGHAPUS KONFIGURASI


Router#copy running-config startup-config Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan
di NVRAM
Router#copy running-config tftp Menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan di TFTP
server secara remote.
Router#erase startup-config Menghapus file konfigurasi dari VNRAM

PERINTAH “SHOW”
Router#show ? Melihat semua perintah yang tersedia
Router#show interfaces Melihat statistik semua interface
Router#show interface serial 0/0/0 Melihat statistik sebuah interface
Router#show ip interface brief Melihat semua interface dengan informasi yang ringkas,
termasuk status dan konfigurasi IP pada tiap interface
Router#show controllers serial 0/0/0 Melihat statistik hardware sebuah interface.
Informasi yang terlihat adalah clock rate dan kabel DCE atau DTE yang terhubung atau
tidak ada kabel yang terhubung.
Router#show host Melihat local host cache
Router#show users Melihat user yang sedang koneksi
Router#show history Melihat history dari perintah yang sudah diketikan
Router#show flash Melihat info memory flash
Router#show version Melihat versi IOS
Router#show arp Melihat arp tabel
Router#show protocols Melihat status protocol layer 3 yang telah dikonfigurasi
Router#show startup-config Melihat konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
Router#show running-config Melihat konfigurasi yang sedang berjalan di RAM
Perintah EXEC pada mode konfigurasi global : perintah “DO”
Router(config)#do show running-config Mengeksekusi perintah level privileged show
running-config ketika sedang berada pada mode konfigurasi global
Router(config)# Router akan tetap pada mode konfigurasi global setelah mengetikan
perintah do
Catatan : perintah do sangat bermanfaat ketika kita ingin mengetikan perintah level EXEC
ketika sedang berada pada mode konfigurasi global atau submode apapun.

TUGAS AKHIR
l. Buatlah Kesimpulan dari hasil praktikum anda !

Anda mungkin juga menyukai