Anda di halaman 1dari 11

30

LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN TELEKOMUNIKASI

PRAKTIKUM 3
JARINGAN ROUTING STATIS

Oleh:
KELOMPOK 6
Nama

: Helmi Yusro

NIM

: 121910201046

Asisten

: Desti Husumardiana

Nilai

LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2014

31

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Jaringan adalah sebuah system yang terdiri dari computer computer yang didesign
untuk dapat berbagi sumber dayan (missal printer, CPU), dapat berkomunikasi dan juga dapat
mengakses informasi. Tujuan dari jaringan computer adalah dapat mencapai tujuannya setiap
bagian dari jaringan computer dapat meminta dan memberikan layaran (service). Pihak yang
meminta dan menerima layanan disebut client dan yang memberikan atau mengirim layaran
disebut server. Jenis jaringan ini biasa disebut dengan jaringan clients server dan jaringan
ini digunakan pada hampir seluruh aplikasi.
Di suatu jaringan computer terdapat suatu pengalamatan jaringan biasanya disebut
dengan IP ( Internet Protocol ) merupakan protocol pada network layer yang memiliki sifat
sebagai connection, yakni setiap paket data yang dikirimkan pada suatu saat akan melalui rute
secara independen. Paket IP atau datagram akan melalui rute yang dilewati oleh datagram
tersebut, hal ini memungkinkan keseluruhan datagram sampai dilokasi tujuan dalam urutan
berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula. IP atau Internet Protocol ini berfungsi
menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, maka dari itu peranan IP sangat penting dari
jaringan TCP/IP, dikarenakan semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti berpusat kepada IP dengan
tujuan agar dapat berjalan lancer dan baik. Alamat IP addres ini digunakan sebagai alamat
dalam hubungan antara host di internet sehingga merupakan metode pengalamatan yang telah
diterima diseluruh dunia dengan menentukan IP addres dapat diartikan kita telah mempunyai
identitas yang universal bagi setiap intercode komputer namu bila suatu komputer memiliki
lebih dari suatu interface contohnya menggunakan dua ethernet maka kita harus memberikan
dua IP pada komputer.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :
a. Mengoperasikan perangkat lunak Cisco Packet Tracer.
b. Membuat rancangan sebuah topologi jaringan menggunakan Cisco Packet Tracer.
c. Melakukan simulasi menggunakan Cisco Packet Tracer.

BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1 Alat dan Bahan
a. Software Cisco Packet Tracer

32

b. PC / Laptop
2.2 Gambar Percobaan
a.

Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 2 router

b.

Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 3 router

c.

Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 3 router

d.

Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 4 router

33

2.3 Prosedur Percobaan


a. Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 2 router
1. Buatlah jaringan seperti gambar 3.1, yang terdiri atas 2 PC (A dan B), 2 switch,
dan 2 router.
2. Berilah IP pada setiap PC tersebut.
Perangkat
IP
Mask
Gateway
PC A
192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
PC B
192.168.3.2 255.255.255.0 192.168.3.1
SERVER A 192.168.1.3 255.255.255.0 192.168.1.1
SERVER B 192.168.3.3 255.255.255.0 192.168.3.1
3. Setting FastEthernet router,
Perangkat
FastEthernet
ROUTER A 0/0
ROUTER B
0/0
4. Setting Serial router,
Perangkat
ROUTER A
ROUTER B

Network
192.168.1.1
192.168.3.1

Network
192.168.2.1
192.168.2.2

Mask
255.255.255.0
255.255.255.0

Mask
255.255.255.0
255.255.255.0

5. Setting Routing model static pada router,


Perangkat
Network
Mask
ROUTER A 192.168.3.0 255.255.255.0
ROUTER B
192.168.1.0 255.255.255.0

Next Hop
192.168.2.2
192.168.2.1

6. Tes dengan menggunakan command prompt pada setiap PC tersebut.


Cara, pada PC A setelah masuk command prompt lakukan PING ke setiap IP yang
ada.
Lakukan hal yang sama untuk setiap PC nya dengan cara tersebut.
7. Kemudian pada perangkat server, pilihan HTTP, kemudian rubah sedikit scrIPt
HTML yang ada.
<html>DATA SERVER SATU</html>
8. Tes dengan menggunakan Web Browser melalui PC (A dan B) untuk mengakses
192.168.1.3 dan 192.168.3.3
b.

Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 3 router


1. Buatlah jaringan seperti gambar 3.2, yang terdiri atas 2 PC (A dan B), 2 switch,
dan 3 router.
2. Berilah IP pada setiap PC tersebut.
Perangkat
IP
Mask
PC A
192.168.1.2 255.255.255.0
PC B
192.168.4.2 255.255.255.0

Gateway
192.168.1.1
192.168.4.1

3. Setting fast ethernet router,


Perangkat
FastEthernet
ROUTER A 0/0

Mask
255.255.255.0

Network
192.168.1.1

34

ROUTER B

0/0

4. Setting Serial router,


Perangkat
ROUTER A 1
ROUTER B
1
ROUTER B
2
ROUTER C 1

Serial

192.168.4.1

255.255.255.0

Network
192.168.2.1
192.168.2.2
192.168.3.1
192.168.3.2

Mask
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0

5. Setting routing model static pada router,


Perangkat
Network
Mask
ROUTER A 192.168.3.0 255.255.255.0
ROUTER A 192.168.4.0 255.255.255.0
ROUTER B
192.168.1.0 255.255.255.0
ROUTER B
192.168.4.0 255.255.255.0
ROUTER C 192.168.1.0 255.255.255.0
ROUTER C 192.168.2.0 255.255.255.0

c.

Next Hop
192.168.2.2
192.168.2.2
192.168.2.1
192.168.3.2
192.168.3.1
192.168.3.1

6. Tes dengan menggunakan command prompt pada setiap PC tersebut. Cara, pada PC
A
setelah masuk command prompt lakukan PING ke setiap IP yang ada. Lakukan hal
yang sama untuk setiap PC nya dengan cara tersebut.
Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 3 router
1. Buatlah jaringan seperti gambar 3.3, yang terdiri atas 2 PC (A dan B), 2 switch,
dan 3 router.
2. Berilah IP pada setiap PC tersebut.
Perangkat
IP
Mask
PC A
192.168.1.2 255.255.255.0
PC B
192.168.4.2 255.255.255.0

Gateway
192.168.1.1
192.168.4.1

3. Setting FastEthernet router,


Perangkat
FastEthernet
ROUTER A 0/0
ROUTER B
0/0

Network
192.168.1.1
192.168.4.1

Mask
255.255.255.0
255.255.255.0

4. Setting Serial router,


Perangkat
Serial
ROUTER A 1
ROUTER A 2
ROUTER B
1
ROUTER B
2
ROUTER C 1
ROUTER C 2

Network
192.168.2.1
192.168.4.1
192.168.2.2
192.168.3.1
192.168.3.2
192.168.4.2

Mask
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0

5. Setting Routing model static pada ROUTER,


Perangkat
Network
Mask
ROUTER A 192.168.3.0 255.255.255.0
ROUTER A 192.168.5.0 255.255.255.0

Next Hop
192.168.2.2
192.168.2.2

35

ROUTER A
ROUTER A
ROUTER B
ROUTER B
ROUTER B
ROUTER B
ROUTER C
ROUTER C
ROUTER C
ROUTER C

192.168.5.0
192.168.4.0
192.168.1.0
192.168.4.0
192.168.4.0
192.168.5.0
192.168.1.0
192.168.2.0
192.168.1.0
192.168.2.0

255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0

192.168.4.2
192.168.2.2
192.168.2.1
192.168.2.1
192.168.3.2
192.168.3.2
192.168.3.1
192.168.3.1
192.168.4.1
192.168.4.1

6. Tes dengan menggunakan command prompt pada setiap PC tersebut.


Cara, pada PC A setelah masuk command prompt lakukan PING ke setiap IP yang
ada.
Lakukan hal yang sama untuk setiap PC nya dengan cara tersebut.

BAB III ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


3.1 Data Hasil Percobaan
3.1.1 Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 2 router

Gambar 3.1.1.a Proses PING dari PC A ke PC B

36

Gambar 3.1.1.b Tampilan Web Browser pada Server


3.1.2

Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 3 router

Gambar 3.1.2.a Proses PING dari PC A ke PC B

Gambar 3.1.2.b Proses PING dari PC B ke PC A


3.1.3 Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 3 router

37

Gambar 3.1.3.a Proses PING dari PC A ke PC B

3.1.4

Gambar 3.1.3.b Proses PING dari PC B ke PC A


Komunikasi antar 2 PC + 2 switch + 4 router

Gambar 3.1.4.a Proses PING dari PC A ke PC B

Gambar 3.1.4.b Proses PING dari PC B ke PC A

38

3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kita akan melakukan simulasi pembuatan jaringan sederhana
menggunakan perangkat lunak cisco packet tracer, dimana kita dapat mengetahui bagaimana
menghubungkan suatu perangkat dalam sebuah jaringan dapat terhubung secara phsycal dan
logical, untuk itu pada praktikum ini dilakukan 4 kali percobaan menggunakan simulasi
rangkaian yang berbeda-beda.
Pada percobaan pertama digunakan perangkat 2 PC, 2 switch, 2 router dan 2 server.
Kita membuat rangkaian sesuai dengan apa yang dibutuhkan kemudian kita hubungkan secara
wajar agar perangkat-perangkat tersebut terhubung secara fisik, kemudian untuk
menghubungkan perangkat perangkat tersebut secara logika kita harus mengatur IP dari tiaptiap perangkat seperti yang telah tertera pada prosedur percobaan pertama. Untuk
mengetesnya misalnya dari PC A ke PC B, dapat kita lakukan PING seperti pada gambar a.1.
untuk melakukan pengetesan pada server dapat dilakukan dengan menggunakan pada web
server sebuah PC, kemudian kita masukan alamat IP dari server, dan hasilnya dapat dilihat
seperti pada gambar 3.1.1.b
Pada percobaan kedua digunakan perangkat 3 router, 2 switch dan 2 PC. Kita membuat
rangkaian sesuai dengan apa yang dibutuhkan kemudian kita hubungkan secara wajar agar
perangkat-perangkat tersebut terhubung secara fisik, kemudian untuk menghubungkan
perangkat perangkat tersebut secara logika kita harus mengatur IP dari tiap-tiap perangkat
seperti yang telah tertera pada prosedur percobaan kedua. Untuk mengetesnya dapat kita
lakukan dengan PING misalnya dari PC A ke PC B dapat dilihat hasilnya pada gambar b.1.
Untuk melakukan PING dari PC B ke A tetap kita lakukan hamper sama, dan hasilnya dapat
kita lihat pada gambar 3.1.2.b
Pada percobaan ketiga digunakan perangkat 3 router, 2 switch dan 2 PC. Kita membuat
rangkaian sesuai dengan apa yang dibutuhkan kemudian kita hubungkan secara wajar agar
terhubung secara fisik, kemudian untuk menghubungkan perangkat secara logika kita harus
mengatur IP dari tiap-tiap perangkat seperti yang telah tertera pada prosedur percobaan ketiga.
Untuk mengetesnya dapat kita lakukan dengan PING. Hasil daring PING dapat kita lihat pada
gambar 3.1.3.a dan 3.1.3.b
Pada percobaan keempat digunakan 4 router, 2 switch dan 2 PC. Kita membuat
rangkaian sesuai dengan apa yang dibutuhkan kemudian kita hubungkan secara wajar agar
terhubung secara fisik, kemudian untuk menghubungkan secara logika dapat kita lakukan
dengan menggunkana pengeaturan IP sesuai dengan yang tertera pada table pada prosedur

39

percobaan keempat. Untuk mengetes kita dapat melakukan PING. Hasil PING dapat dilihat
pada gambar 3.1.4.a dan 3.1.4.b.
Pada praktikum ini, PING (packet internet gopher) sangat krusial dalam pengujian
konektivitas dalam sebuah jaringan karena ping merupakan sebuah fasilitas yang digunakan
untuk menguji tersambung atau tidaknya sebuah jaringan baik secara logika maupun secara
fisik. Pada cisco packet tracer PING pertama yang dilakukan selalu gagal karena ping yang
pertama dilakukan digunakan sebagai pengenalan perangkat. Default dari PINGsendiri yaitu
sebanyak 4 kali, apabila kita menginginkan PING secara realtime, maka kita harus
menambahkan t pada akhir perintah.
Implementasi yang berhubungan dengan praktikum ini adalah teknik pengaturan
jaringan yang ada pada warnet Semanggi net. Dimana penggunaan router dan switch
bergantung pada seberapa besar kapasitas warnet tersebut, pada semanggi net yang
menggunakan 12 PC pada lantai 1 dan 8 PC pada lantai 2 memungkinkan untuk memasang 2
router agar lalulintas data lebih efektif, juga karena ada perbedaan kualitas layanan ada lantai
1 dan lantai 2 dimana lantai 1 digunakan untuk layanan regular dan lantai 2 digunakan untuk
layanan VIP.
Pada paper yang berjudul manajemen jaringan komputer dengan menggunakan mikrotik
router, dijelaskan bahwa manajemen data bandwith yang dibutuhkan oleh sebuah jaringan
bergantung pada manajemen lintasan IP, baik itu secara statis maupun dinamis, sehingga jika
membutuhkan pembagian-pembagian bandwith tertentu pada layanan tertentu dapat dengan
mudah dilakukan dengan sedikit perubahan pada manajemen IP router dan pengaturan switch.

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan :
1. Dalam jaringan komputer, router dapat menghubungkan dua atau lebih IP address
yang memiliki host yang berbeda.

40

2. IP address merupakan sebuah alamat host yang terhubung dalam jaringan Local Area
Network ( LAN ) maupun dalam jaringan internet.
3. Gateway yang digunakan pada PC adalah IP address yang terdapat pada router.
4. Untuk membuktikan apakah suatu jaringan benar benar terhubung atau tidak dapat
dilakukan dengan cara melakukan tes menggunakan command prompt dengan
mengetik PING lalu IP tujuan.
5. Routing statis terbatas pada konfigurasi IP yang sudah diatur pada tabel routing.
6. Pada cisco packet tracer PING pertama selalu failed karena melakukan pengenalan
perangkat terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai