Anda di halaman 1dari 21

PENINGKATAN STANDAR JARINGAN DENGAN FIBER

OPTIK SEBAGAI PENGGANTI KABEL TEMBAGA


KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing :
Dra. Sri Wuryanti M.Pd.

Disusun Oleh :
Abel Ananta Putra (XI-MIPA1/01)
Mashandi Ama (XI-MIPA1/18)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KOTA KEDIRI


Jalan Mauni No. 88 Kota Kediri Telp (0354) 683809
Tahun 2018
Lembar Pengesahan

1.Judul Karya Tulis : Peningkatan Standar Jaringan Dengan Fiber Optik


Sebagai Pengganti Kabel Tembaga.
2.Peneliti
1. a. Nama Lengkap : Abel Ananta Putra
b. NIS : 16953
c. Asal Sekolah : SMAN 3 Kota Kediri
d. No.Telp/HP : 082230114727
e. Email : abel.ananta12@yahoo.co.id
2. a. Nama Lengkap : Mashandi Ama
b. NIS : 17127
c. Asal Sekolah : SMAN 3 Kota Kediri
d. No.Telp/HP : 085843026490
e. Email : handyama19@gmail.com
3.Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap : Dra. Sri Wuryanti M.Pd.
b. NIP : 196604302005012004
c. No.Telp/HP : 081259478449
d. Alamat : Jln. Waringin 23 Blabak Kandat Kediri.

Kediri, 11 Februari 2018

Pembimbing Peneliti

Dra. Sri Wuryanti M.Pd Abel Ananta Putra


Mengetahui
Kepala Sekolah

Drs. Sony Tataq Setya Suwasono M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT


peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Peningkatan Standar Jaringan Dengan
Fiber Optik Sebagai Alternatif Pengganti Kabel Tembaga.

Dalam proses penyusunan karya tulis ini peneliti banyak mendapat bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti menyampaikan terimakasih
kepada :

1. Bapak Drs. Sony Tataq Setya Suwasono M.Pd selaku kepala sekolah SMAN 3 Kota
Kediri.

2. Dra. Sri Wuryanti M.Pd sebagai Guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMAN 3
Kota Kediri.

3. Bapak dan ibu guru SMAN 3 Kota Kediri yang telah banyak memberikan
pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Dan semua
pihak yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga
karya tulis ini dapat terselesaikan.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan karya tulis ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat penulis sampaikan. Semoga proposal penelitian
ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak, dan untuk penulis sendiri khususnya.

iii
PENINGKATAN STANDAR JARINGAN DENGAN
FIBER OPTIK SEBAGAI PENGGANTI KABEL TEMBAGA

Abel Ananta Putra, Mashandi Ama


SMA Negeri 3 Kota Kediri
Jalan Mauni No. 88 Bangsal Pesantren, Kota Kediri 64131 Indonesia

ABSTRAK

Internet pada saat sekarang ini sudah menjadi suatu kebutuhan diberbagai
bidang seperti warnet. Lambatnya kecepatan internet kadang kali menjadi masalah
serius bagi beberapa orang, hal tersebut dapat menggangu aktivitas yang mereka
jalani karena internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam
informasi yang dibutuhkan.. Tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan –
pertanyaan yang telah dirumuskan dibawah. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan standar jaringan di Indonesia, sehingga diharapkan pihak-pihak yang
berkepentingan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pengambilan
keputusan. Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat
dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat
lain. Sistem serat optic memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan kabel
tembaga. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian komparatif.
Yakni membandingkan situasi masa lalu dan saat ini atau situasi situasi parallel
yang berbeda. Fiber optik memiliki banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan
kabel tembaga Dari sisi biaya, Biaya pemasangan kabel fiber optic memang tidak
lebih murah namun dengan tingkat keamanan jauh lebih tinggi. Oleh sebab itu di
negara maju perbandingan pemakaian fiber optic sangat signifikan. Oleh karena itu
diharapkan pihak yang berwenang untuk meningkatkan pelayanannya khususnya
dalam bidang IT.
Kata kunci : fiber optic, standar jaringan, kabel tembaga

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Serat Optik ...................................................................................................3
B. Struktur Dasar Serat Optik ...........................................................................4
C. Kabel Tembaga ............................................................................................4
D. Standar Jaringan di Indonesia ......................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................................7
B. Subjek Penelitian..........................................................................................7
C. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................7
D. Alat dan Bahan .............................................................................................7
E. Prosedur Kerja ..............................................................................................8
F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................8
G. Analisis Data ................................................................................................8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Keunggulan Sistem Fiber Optik ...................................................................9
B. Perbedaan Struktur Fiber Optik dan Kabel Tembaga ................................10
C. Perbandingan Fiber Optik dengan Kabel Tembaga ...................................12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................14
B. Saran ...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Fiber Optik ............................................................................4


Gambar 2.2. Pengguna Internet di Indonesia ...........................................................6
Gambar 4.1. Struktur Dasar Fiber Optik ................................................................10
Gambar 4.2. Struktur Dasar Kabel Tembaga .........................................................11
Gambar 4.3. Speedtest (Fiber Optik) .....................................................................12
Gambar 4.4. Speedtest (Kabel Tembaga) ..............................................................12

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Internet pada saat sekarang ini sudah menjadi suatu kebutuhan diberbagai
bidang seperti perusahan, usaha rumahan (warnet). Lambatnya kecepatan internet
kadang kali menjadi masalah serius bagi beberapa orang, sehingga hal tersebut
dapat menggangu aktivitas yang mereka jalani karena internet yang merupakan
sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh
seluruh lapisan masyarakat.

Perkembangan dunia telekomunikasi dewasa ini semakin pesat, oleh karena


itu diperlukan suatu bahan dan system yang dapat memenuhi semua tuntutan
dengan semakin pesatnya perkembangan jaman. Contohnya pada dunia internet
yang memerlukan kecepatan transfer data yang tinggi. Maka dari itu, salah satu
solusi yang baru dikembangkan adalah dengan menggunakan system fiber optic.
Sistem fiber optic mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kabel
tembaga biasa, kecepatan fiber optic pada data rate yang lebih besar daripada kabel
tembaga biasa, dan tidak terpengaruh medan listrik. Dari kelebihan-kelebihan
tersebut membuat fiber optic sangat ideal untuk jaringan komunikasi.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam


bentuk pertanyaan :

1. Apa saja keunggulan fiber optic ?


2. Bagaimanakah perbedaan fisik antara fiber optic dengan kabel tembaga ?
3. Bagaimanakah keunggulan dan kekurangan fiber optic dibandingkan
dengan kabel tembaga ?

1
C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis keunggulan serat optic.


2. Untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan fisik antara fiber optic
dengan kabel tembaga .
3. Untuk mengetahui dan menganalisis keunggulan dan kekurangan fiber optic
dibandingkan dengan kabel tembaga.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri,


maupun bagi para pembaca atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

1. Manfaat akademi
Penelitian ini erat hubungannya dengan bidang Telekomunikasi, dan
Elektronika, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis
dan semua pihak yang berkepentingan dapat lebih memahaminya.
2. Manfaat dalam implementasi atau praktik
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan standar jaringan di Indonesia,
sehingga diharapkan pihak-pihak yang berkepentingan dapat menggunakan
hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Fiber Optik

Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat
dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan
dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat
lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini
berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik
tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara,
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat
optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

Perkembangan teknologi fiber optik saat ini, telah dapat menghasilkan


pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur
(bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi
lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional.
Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi
sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan
sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun
gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh
serat optic

3
B. Struktur Dasar Sebuah Fiber Optik

Struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari 3 bagian : core (inti)
, cladding (kulit), dan coating (mantel) atau buffer (pelindung). Inti adalah sebuah
batang silinder terbuat dari bahan dielektrik (bahan silika (SiO2), biasanya diberi
doping dengan germanium oksida (GeO2) atau fosfor penta oksida (P2O5) untuk
menaikan indeks biasnya) yang tidak menghantarkan listrik, inti ini memiliki jari-
jari a, besarnya sekitar 8 – 200 μm dan indeks bias n1, besarnya sekitar 1,5. Inti di
selubungi oleh lapisan material, disebut kulit, yang terbuat dari bahan dielektrik
(silika tanpa atau sedikit doping), kulit memiliki jari-jari sekitar 125 – 400 μm
indeks bias-nya n2, besarnya sedikit lebih rendah dari n1.

Walaupun cahaya merambat sepanjang inti serat tanpa lapisan material


kulit, namun kulit memiliki beberapa fungsi :
- Mengurangi loss hamburan pada permukaan inti.
- Melindungi serat dari kontaminasi penyerapan permukaan.
- Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara sekitar.
- Menambah kekuatan mekanis.

C. Kabel Tembaga
Kabel tembaga adalah kabel dengan penghantar tembaga dan biasanya
dipakai dalam instalasi tenaga listrik dan alat-alat kontrol, sehingga biasanya
disebut kabel instalasi. Ada dua jenis kabel tembaga berdasarkan bahan penghantar, fungsi dan
susunan isolasinya. Ciri-ciri kabel tembaga berdasar bahan penghantarnya :

• Bentuknya padat dan berurat banyak


• Bahan dari aluminium murni dan campuran

4
Ada tiga hal pokok dari kabel, yaitu :

1. Konduktor
Merupakan bahan untuk menghantarkan arus listrik
2. Isolator
Merupakan bahan dielektrik untuk menisolasi dari penghantar yang satu
dengan yang lain dan juga terhadap lingkungannya.
3. Pelindung luar
Merupakan bahan pelindung kabel dari kerusakan mekanis, pengaruh
bahan-bahan kimia elektrolisis, api atau pengaruh-pengaruh luar lainnya
yang merugikan.

D. Standar Jaringan di Indonesia


Standar jaringan atau kecepatan internet rata-rata di Indonesia bisa dibilang
sangatlah lambat dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Hal ini
bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti :
1. Kurangnya infrastruktur di Indonesia
Untuk menyediakan jaringan internet, tentu perlu infrastruktur yang
memadai. Mulai dari kabel hingga tower dan hal-hal lain dan untuk
membangun infrastruktur sperti itu tentu biayanya tidak sedikit. Karena
itu kurangnya infrastruktur membuat internet kita lamban.
2. Sulitnya pembangungan infrastruktur dipengaruhi oleh kondisi
geografis kita.
Berhubungan dengan bagian nomor satu diatas, infrastruktur yang
kurang memadai juga memiliki banyak sebab. Salah satunya adalah
faktor geografis Indonesia. Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi
karena wilayah Indonesia yang berbukit dan berlembah menjadikan
pembangunan menjadi lebih sulit dan mahal. Sehingga untuk
membangun fasilitas internet butuh biaya yang lebih tinggi lagi. Ini juga
yang membuat tarif internet per daerah bisa berbeda. Karena biaya
pembangunan dan pemeliharaan infrastrukturnya juga berbeda.

5
3. Tingginya tingkat pengguna internet di Indonesia.

Indonesia tercatat sebagai Negara dengan pengguna Internet


terbanyak ke-8 di dunia.Hampir 50% dari seluruh total populasi
Indonesia adalah pengguna Internet. Hal merupakan salah satu factor
yang membuat lambatnya biaya Internet di Indonesia, karena dengan
tingginya pengguna Internet maka pembagian jaringan internet menemui
titik limitnya, dan otomatis koneksi Internet pun akan lambat.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian komparatif.
Penelitian komparatif adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana
peneliti tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena eksistensi
variable tersebut telah terjadi. Penelitian komparatif membandingkan situasi
masa lalu dan saat ini atau situasi situasi parallel yang berbeda.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Fiber Optik dan Kabel Tembaga.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Pengumpulan bahan dilakukan pada 20 Maret – 23 Maret 2018, dan waktu
perbandingan dilakukan pada tanggal 25 Maret 2018. Adapun tempat
pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Pengumpulan bahan dan perbandingan fiber optic dengan kabel
tembaga akan dilaksanakan di rumah peneliti di Perum. Doko Sragi,
Ngasem, Kab. Kediri.
2. Pengolahan data di SMAN 3 Kota Kediri

D. Alat dan Bahan


1. Fiber Optik
2. Kabel Tembaga
3. Komputer / Laptop
4. Wifi / LAN
5. Softwares

7
E. Prosedur Kerja
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode
komparatif, jadi peneliti akan melakakukan perbandingan dari fiber optic dengan
kabel tembaga. Peneliti akan membandingkan dari berbagai aspek yakni :
• Speedtest ( menggunakan Ookla ), mencakup
- Ping
- Download Speed
- Upload Speed
• Harga

Prosedur kerja yang dilakukan ialah :

1. Pertama, siapkan alat-alat yang akan digunakan.


2. Untuk pengujian yang pertama, kita akan gunakan kabel tembaga. Jadi
pasang wifi yang menggunakan kabel tembaga pada laptop.
3. Masuk ke halaman http://www.speedtest.net/ , lakukan pengetesan.
4. Selanjutnya, catat hasil dari pengetesan tersebut.
5. Lalu kemudian, pasang wifi yang menggunakan fiber optic pada laptop.
6. Masuk ke halaman http://www.speedtest.net/ , lakukan pengetesan.
7. Catat hasil pengetesan tersebut .
8. Bandingkan hasil tes dari kabel tembaga dengan fiber optik
.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
2. Percobaan
3. Observasi

G. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dengan harapan dapat
memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai hal yang ingin dicapai.
Untuk mendapatkan data baik primer maupun sekunder secara mudah, yaitu:
studi pustaka.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Keunggulan Sistem Serat Optik

Mengapa sistem serat optik dikatakan merevolusi dunia telekomunikiasi ?


Ini karena dibandingkan dengan sistem konvensional menggunakan kabel logam
(tembaga) biasa,serat optik memiliki :

• Less expensive – Beberapa mil kabel optik dapat dibuat lebih murah dari kabel
tembaga dengan panjang yang sama.
• Thinner – Serat optik dapat dibuat dengan diameter lebih kecil (ukuran diameter
kulit dari serat sekitar 100 μm dan total diameter ditambah dengan jaket pelindung
sekitar 1 – 2 mm) daripada kabel tembaga, dan juga karena serat optic membawa
light (cahaya) maka tentunya memiliki light weight (berat yang ringan). Maka kabel
serat optik mengambil tempat yang lebih kecil di dalam tanah.
• Higher carrying capacity – Karena serat optik lebih tipis dari kabel tembaga maka
kebanyakan serat optik dapat dibundel ke dalam sebuah kabel dengan diameter
tertentu maka beberapa jalur telepon dapat berada pada kabel yang sama atau lebih
banyak saluran televisi pada TV cable dapat melalui kabel. Serat optik juga
memiliki bandwidth yang besar ( 1 dan 100 GHz, untuk multimode dan single-mode
sepanjang 1 Km).
• Less signal degradation – Sinyal yang loss pada serat optik lebih kecil (kurang
dari 1 dB/km pada rentang panjang gelombang yang lebar) dibandingkan dengan
kabel tembaga.
• Light signals – Tidak seperti sinyal listrik pada kabel tembaga, sinyal cahaya dari
satu serat optik tidak berinterferensi dengan sinyal cahaya pada serat optik yang
lainnya di dalam kabel yang sama, juga tidak ada interferensi elektromagnetik. Ini
berarti meningkatkan kualitas percakapan telepon atau penerimaan TV. Juga tidak
ada
• Low Power – Karena sinyal pada serat optik mengalami loss yang rendah,
transmitter dengan daya yang rendah dapat digunakan dibandingkan dengan sistem

9
kabel tembaga yang membutuhkan tegangan listrik yang tinggi, hal ini jelas dapat
mengurangi biaya yang dibutuhkan.
• Digital signals – Serat optik secara ideal cocok untuk membawa informasi digital
dimana berguna secara khsusus pada jaringan komputer.
• Non-flammable – Karena tidak ada arus listrik yang melalui serat optik, maka
tidak ada resiko bahaya api.
• Flexibile – Karena serat optik sangat fleksibel dan dapat mengirim dan menerima
cahaya, maka digunakan pada kebanyakan kamera digital fleksibel untuk tujuan :

• Medical Imaging – pada bronchoscopes, endoscopes, laparoscope,


colonofiberscope (dapat dimasukkan ke dalam tubuh manusia (misal
usus) sehingga citranya dapat dilihat langsung dari luar tubuh).

B. Perbedaan Struktur Fiber Optik dan Kabel Tembaga


1. Struktur Fiber Optik

• Core, pada bagian inti jenis serat kaca berpengaruh pada kualitas
dari kabel fiber optic itu sendiri. Diameter inti serat optic memiliki
ukurang yang berbeda-beda. Semakin besar inti serat kaca maka
akan semakin baik pula kualitas dan kemampuan si fiber optic ini.
• Cladding, untuk bagian ini adalah komponen yang terbuat dari kaca
dan memiliki fungsi sebagai pelindung inti fiber optic. Bagian ini
sering disebut juga sebagai jaket Cladding. Selain sebagai pelindung
inti, cladding juga berfungsi memancarkan cahata dari luar kepada
inti.

10
• Coating, lapisan ini juga sering disebut sebagai mantel, berbeda
dengan inti dan cladding yang terbuat dari kaca, untuk lapisan ini
terbuat dari bahan plastic. Fungsi dari mantel ini adalah untuk
melindungi gangguan dari luar seperti lengkungan kabel dan
kelembaban udara yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
lapisan dalam. Setiap mantel memiliki warna yang berbeda-beda,
tujuannya agar dapat mempermudah penyuunan urutan core.
• Strength Member & Outer Jacket, perlindungan utama berawal
dari lapisan ini. Lapisan strength member dan outer jacket
merupakan lapisan terluar dari kabel fiber optik, fungsinya jelas
untuk melindungi inti kabel fiber optik dari gangguan secara
langsung

2. Struktur Kabel Tembaga

• Konduktor Inti, kabel tembaga yang berada di tengah, yang


fungsinya sebagai media penghantar listrik
• Lapisan Plastik, lapisan ini yang berada diantara konduktor inti dan
lapisan metal, yan berfungsi sebagai pemisah kabel tembaga dan
lapisan metal.
• Lapisan Metal, lapisan ini yang sering anda lihat sebagai serabut
tembaga setelah kita mengupas lapisan plastic luarnya, yang

11
berfungsi sebagai pelindung untuk bagian inti dari kabel dan
pengaruh gelombang elektromagnetik.
• Lapisan Plastik Luar, bagian ini adalah bagian paling luar atau kulit
kabel yang fungsinya melindungi semua komponen kabel yang
berada di dalamnya.

C. Perbandingan Fiber Optik Dengan Kabel Tembaga


1. Speedtest (Ookla)
a. Fiber Optik

Menghasilkan hasil sebagai berikut :


• Ping : 33 ms
• Download : 24,02 Mbps
• Upload : 28,90 Mbps

b. Kabel Tembaga

Menghasilkan hasil sebagai berikut :


• Ping : 12 ms
• Download : 5,36 Mbps
• Upload : 1,90 Mbps

2. Harga

Dari sisi biaya, keuntungan fiber optik kabel dibanding kabel tembaga juga
berbeda. Biaya pemasangan kabel fiber optic memang tidak lebih murah namun

12
dengan tingkat keamanan jauh lebih tinggi. Kabel fiber optic hemat pemakaian
ruang karena ukuranya yang kecil dan ringan. Kabel fiber optic kebal terhadap
gangguan elektromagnetik dan gelombang radio sehingga tidak berpengaruh
terhadap imun penggunanya. Kabel fiber optic bersifat non peghantar jadi tidak
ada tenaga listrik dan aman dari percikan api, serta tidak berkarat.

Analisis mengenai alasan fiber optik lebih murah daripada kabel


tembaga. Alasan modernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optic bagi
pelanggan adalah biayanya. Harga 3 km kabel kira-kira Rp. 3.600.000,- dengan
bandwidth 20 Mbps, sedangkan untuk harga untuk 3 km adalah Rp.
1.5000.000,- dengan bandwidth > 100 Mbps. Tentunya harga ini bukanlah harga
yang pasti, mengingat kondisi lapangan dan faktor lain juga berpengaruh.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Fiber optik jauh lebih unggul daripada kabel tembaga.
2. Dalam segi struktur fisik, fiber optik lebih unggul daripada kabel tembaga
karena memiliki strktur yang solid dan minim risiko.
3. Dari tes yang dilakukan, dalam hal kecepatan. Fiber optik jauh lebih cepat
dari kabel tembaga. Tapi dalam hal harga, kabel tembaga lebih murah.

B. Saran
1. Pentingnya kebutuhan internet di Indonesia membutuhkan pihak yang
berwenang untuk meningkatkan pelayanannya khususnya dalam bidang IT.
2. Fiber optik merupakan alat yang minim resiko, sehingga dirasa sangat
cukup untuk menggantikan kabel tembaga yang memiliki banyak
kekurangan.
3. Peningkatan Standar Jaringan sangatlah diperlukan, peningkatan
infrastruktur secara merata masih perlu dilakukan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Prasetya,Dwi.2009.Serat Optik Sebagai Salah Satu Solusi Pembangunan


Jaringan.Palembang:Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Sriwijaya.
Data Centric Technology. “Mari Mengenal Perbedaan fiber Optik vs Kabel
Tembaga”. 26 Maret 2018. http://www.dct.co.id/home/artikel/353-mari-mengenal-
perbedaan-fiber-optic-vs-kabel-tembaga.html
Hendrawan, Reza. “Mengenal Lebih Dalam Tentang Kabel Fiber Optik”. 26 Maret
2018. https://www.beritateknologi.com/mengenal-lebih-dalam-tentang-kabel-
fiber-optik
Isty. “Struktur Dan Fungsi Kabel Tembaga”. 26 Maret 2018.
https://www.digna.co.id/blog/struktur-dan-fungsi-pada-kabel-coaxial-secara-
lengkap/

15

Anda mungkin juga menyukai