VIRTUAL LAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer
Dosen Pengampu :
Arief Arfriandi, S. T., M. Eng.
Riska Dami Ristanto, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh :
Muhammad Gistha Alevio Farazdaq (5311421078)
Rombel 411
B. Praktikum 2
Di sebuah perkantoran terdapat jaringan komputer yang terpusat pada suatu ruangan
admin dengan 1 switch. Disimulasikan pada satu ruangan terdapat 2 komputer yang
terhubung switch. Apabila virtual LAN tersebut dikonfigurasi secara konvensional,
akan ada celah bagi penyusup untuk mencuri data. Maka bagi administrator jaringan
ini harus memberikan proteksi tambahan dengan melakukan pengaturan blocking
mac address dan shutdown port pada switch jaringan tersebut.
IV. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM G.1
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan yaitu pc atau laptop dan software cisco packet
tracer.
2. Selanjutnya buatlah rangkaian sesuai dengan skenario yang ada. Rangkaian tersebut
digambarkan seperti berikut:
6. Setelah itu, lakukanlah pengaturan pada router 0 dengan menggunakan script berikut:
7. Selanjutnya lakukan hal yang sama pada router1 dengan konfigurasi sebagai berikut:
8.
Perhatikan tabel routing berikut:
9.
Lakukan konfigurasi router0.
12. Selain menggunakan perintah “ping”, dapat juga menggunakan perintah “tracert”
untuk melihat jalur lalu lintas komunikasi dari kedua PC tersebut.
13. Selesai
V. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM G.2
1. Siapkan peralatan seperti pc dan software cisco packet tracer
2. Membuat topologi jaringan seperti gambar berikut dengan 3 Router jenis 1841, 3
Switch jenis 2950-24, dan 9 PC.
5. Kemudian men-setting IP Address untuk setiap port pada Router0, dengan ketentuan
seperti tabel berikut :
6. Untuk men-setting IP address pada tiap portnya dapat digunakan script berikut:
7. Kemudian menyetting IP Address untuk seiap port pada Router1, dengan ketentuan
seperti tabel berikut :
VII. KESIMPULAN
1. Perangkat baik PC maupun Laptop dengan IP address berbeda jaringan bisa saling
terkoneksi dengan menggunakan static routing yang dibuat di perangkat router.
2. Berhasilnya suatu routing static tergantung pada isian tabel routing
3. Dalam mengkonfigurasi static routing, setiap router harus dimasukkan network ID
yang tidak satu jaringan dan tidak alamat IP router terdekat/tetangga (next hop) yang
dilewati oleh network yang berbeda tersebut. Sehingga dengan konfigurasi static
routing tersebut, mengharuskan administrator untuk mengetahui semua network ID
dan alamat IP tiap router
4. Routing static berguna untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju
secara manual
5. Static route berfungsi dengan baik apabila tabel routing berisi suatu route untuk setiap
jaringan dalam topologi jaringan yang telah di konfigurasi.