Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

DNS, DHCP, dan Wireless


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer
Dosen Pengampu :
Arief Arfriandi, S. T., M. Eng.
Riska Dami Ristanto, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Muhammad Gistha Alevio Farazdaq / 5311421086


Rombel 501

Waktu Pelaksanaan Percobaan :


14 Desember 2022

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022/2023
1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu membangun jaringan dengan menkombinasikan DHCP, DNS dan
Wireless.
2. Mahasiswa mampu memahami konsep DHCP, DNS dan wireless.
3. Mahasiswa mampu membuat simulasi dan menjelaskan sistem kerja DHCP, DNS dan
Wireless.
4. Mahasiswa Mampu mengkombinasikan beberapa layanan dalam jaringan komputer.
2. Studi Kasus
Diberikan perintah untuk membuat sebuah topologi jaringan untuk membuat sebuah
server DHCP dan server DNS. Untuk topologinya seperti pada gambar dibawah ini.

Buatlah agar laptop dan PC yang ada di network 192.168.11.0/24 bisa


berkomunikasi dengan server yang ada di network 192.168.9.0/24. Dengan syarat kekuatan
signal seperti pada gambar dibawah ini untuk masingmasing Access Point. Semua client
yang ada di network 192.168.11.0/24 mendapatkan IP DHCP dari Server DHCP yang ada
di network tersebut.
Sedangkan server yang berada di ujung berfungsi sebagai server DNS untuk domain
unnes.ac.id. sehingga nantinya semua client yang ada di network 192.168.11.0 bisa
mengakses situs unnes.ac.id dari web browser-nya, Kemudian diberikan perintah untuk
mengeksplorasi fitur-fitur dari wireless router Linkys WRT300N dan dikombinasikan
dengan layanan seperti VLAN, Routing, DNS dan DHCP.
3. Alat dan Bahan
• PC/Laptop
• Software Cisco Packet Tracer
4. Dasar Teori DNS
DNS adalah sebuah sitem yag diciptakan untuk mempermudah pencarian pada
sistem komputer. DNS merupakan system yang mampu merubah URL di website menjadi
bentuk sebuah IP Address. Tanpa adanya DNS pengguna harus mengetik IP Address dengan
lengkap bila ingin mengunjungi suatu website. DNS menjadi sebuah moderator atau
penyampai diantara pengguna yang menggunakan konfigurasi berupa nama dan computer
yang menggunakan konfigurasi angka. Kemampuan DNS adalah untuk meleburkan semua
infomasi dan data yang diterima lalu menyajikan informasi yang dicari tadi dengan bahasa
sederhana serta mudah.
Di dalam DNS ini adalah penggabungan semua sitem database yang terdistribusi ke
dalam jaringan yang membuat permintaan tadi diubah menjadi hostname berdasarkan
nomor IP spesifik yang dibaca oleh computer. Informasi dan asil pencarian kemudia akan
disimpan ke dalam bentuk direktori yang berada pada server nama domain. DNS juga
mempunyai banyak informasi yang terkait dengan fungsi server, bagian dan kinerja yang
berhubungan dengan setting domain.
DNS sendiri merupakan singkatan dari Domain Name Server merupakan sebuah
system yang menjadi penghubung antara Uniform Resource Locator atau URL dengan
Internet Protocol Addrees atau IP Address. Secara umum, saat melakukan akses internet,
Kita harus mengetikkan sebuah IP Address di salah satu website. Cara ini selain tidak praktis
juga merepotkan karena Anda diwajibkan mempunyai daftar lengkap setiap IP Addres
website dan memasukkannya secara manual. Secara sederhana, DNS merupakan sebuah
system dengan meringkas beberapa pekerjaan, dengan ini Anda dapat hanya perlu
mengingat dan mencatat nama domain serta memasukkanya pada address bar. Adanya DNS
ini akan menjadi penerjemah domain itu ke dalam sebuah IP Address yang dipahami oleh
computer. Sebagai contoh, jika ingin melakukan akses Google, tanpa DNS Anda yang harus
mengetikkan 172.217.0.142 menuju address bar, namun dengan DNS, Anda cukup
mengetik Google(dot)com.
Kemudian mengenai fungsi-fungsi dari DNS server akan dijelaskan pada lembar
selanjutnya.
Fungsi DNS
1. Meminta beberapa informasi di IP Address pada salah satu website dengan dasar nama
domain.

2. Meminta beberapa informasi di URL pada salah satu website dengan dasar IP Address yang
dimasukkan.

3. Mencari salah satu server dengan tepat dalam pengiriman email.

4. Fungsi di atas akan berjalan secara otomatis saat Anda mengakses internet. Jadi setelah
mengetahui fungsi dari DNS server lebih baik ketahui juga kelebihan yang diberikan oleh
DNS itu sendiri yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan akses internet.

Selain fungsi diatas, DNS juga memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan-kelebihan


tersebut antara lain adalah :
1) Internet semakin mudah
2) Penggunaan konsisten
3) Proses konfigurasi yang mudah
4) Keamanan yang terjaga

Cara Kerja DNS


DNS melakukan pekerjaan melalui beberapa tahapan. Pertama adalah dengan proses
meminta berbagai informasi atau dikenal dengan DNS query. Setelah itu dilanjutkan pada
tahapan yang lain misalnya, DNS recursion, tahapan root nameserver, tahapan TLD
nameserver, sampai tahapan authoritative(Widodo, 2012).
1) Tahapan DNS Query

Tahapan pertama yaitu DNS query yang merupakan istilah dalam teknis
untuk meminta beberapa infromasi terkait dengan IP Address, pada tahapan ini
diawali dengan mengetikkan sebuah URL dalam Address bar. NS server mencari
berbagai informasi dalam filehosts, saat informasi yang dibutuhkan tidak
ditemukan, maka server berusaha kembali mencari kepingan berbagai informasi
(rekam informasi) yang telah tercacat terlebih dahulu atau biasa disebut dengan
cache. Pada tahapan ini ada 3 jenis DNS Query, yaitu recursive query, non-recursive
query, juga iterative query. Pengertian dari masing-masing yaitu:
a. Recursive query
Ini termasuk user yang biasa memberi hostname dan selanjutnya DNS
Resolver akan memberi jawaban. Jawaban yang diberikan mempunyai dua
kemungkinan. Pertama, DNS menyediakan sebuah informasi yang relevan
setelah melalui pencarian pada Root Server maupun Authoritative. Kedua,
browser akan menampilkan pesan error sebab informasi yang dituju tidak
dapat ditemukan.
b. Iterative query
Saat user memasukkan hostname, maka DNS resolver mencari sebuah cache
relevan pada memori , apabila tidak ditemukan maka DNS resolver akan
mencari beberapa informasi pada Root server serta Authoritative Name
Server yang relevan sesuai DNS zone.
c. Non-recursive query
Tipe pencarian informasi yang paling tepat ini memerlukan system
pencarian pada Root Server juga Authoritative Name Server sebab data
sudah disiman di cache.
2) DNS Recursive Resolver atau DNS Recursos
Tahapan ini adalah tahapan awal dalam pencarian informasi. Saat URL dimasukkan
dalam user tapi tidak mendapatkan hasil valid pada cache, maka system kembali
menelusuri informasi pada cache internet service provider (ISP) atau penyedia
internet.
3) Root Nama Server
Andaikan informasi yang dicari tidak dapat ditemukan pada ISP, system kemudian
mencari sebuah informasi yang dibutuhkan dalam root name server, yaitu sebuah
database yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan berkaitan dengan nama
domain juga IP Address. Disini adalah dalam kondisi server tidak mempunyai
jawaban yang tepat akan informasi yang diperlukan.
4) TLD Name Server
Pada Root Name server, berbagai jenis informasi akan dibaca oleh server top-level
domain, .ORG, .COM, ,AU, .EDU, .ID dan sebagainya. Infromasi yang dibaca akan
diteruskan ke server yang mempunyai data yang diperlukan.
5) Authoritative Name Server
Bila clue telah ditemukan, maka Anda akan menuju authoritative name server.
System ini punay berbagai informasi berkaitan dengan situs web. Saat informasi
telah sesuai hasil, browser menampilkan berbagai situs web dalam halaman awal
yang diminta, namun pencarian tersebut punya masa waktu sendiri. Pencarian ini
harus diulang dalam memastikan berbagai informasi untuk penampilan tetap pada
up-to-date. Tetapi, berbagai informasi yang disimpan dengan cache pada device
digunakan supaya proses query cepat berjalan.

DHCP
DHCP merupakan akronim dari Dynamic Host Configuration Protocol. Fungsi DHCP
server adalah perangkat yang memudahkan penyebaran IP Address ke sebuah jaringan
secara merata tanpa perlu dilakukan dengan manual atau menyebar IP Address satu persatu
ke perangkat Dynamic Host Configuration Protocol atau yang akrab disebut dengan DHCP
di kalangan teknisi komputer ini sangat bermanfaat bagi otomatisasi distribusi alamat IP
kepada komputer atau jaringan. Client/perangkat tidak perlu mengkonfigurasi satuan alamat
IP komputer dengan memakan waktu secara manual.
Pada prinsipnya, pengertian DHCP Server adalah perangkat atau instrumen komputer yang
mampu mendistribusikan alamat IP Server ke seluruh client/perangkat bawah yang masih
dalam satu jaringan network. Penggunaan DHCP Server tidak mungkin dihindari, salah
satunya bagi Anda yang memiliki bisnis buka warnet. Selain IP Addres, nantinya DHCP
Server juga mendistribusikan parameter yang lain(Marcus et al., 2021). Misalnya, Default
Gateway dan DNS Server. Setiap ada server pusat, jelas ada client atau bawahan server.
Karena DHCP Server berarsitektur client/server, maka komputer yang mendistribusi IP
Addres ialah DHCP Server, sedangkan penerimanya adalah DHCP Client. Pengalokasian
IP Addres dengan cara mendistribusikannya dari DHCP Server tentu membantu server
untuk mengamati aktivitas yang terjadi pada komputer client. Terutama pada bagian
jaringan yang apabila mendadak tidak dapat mengakses internet, memakai software, dan
seterusnya.
Fungsi DHCP Server
Seperti yang telah dijelaskan di atas, fungsi DHCP Server ialah melakukan alokasi
melalui sistem distribusi menyangkut IP Address server sehingga semua client mampu
mengotomatisasi IP Address dari DHCP Server. Hal ini jelas sangat menghemat tenaga
sekaligus waktu. Fungsi DHCP dapat maksimal jika dipakai oleh network administrator
guna melakukan kelola jaringan komputer sekaligus pengalamatan IP Address secara
otomatis. Selanjutnya, DHCP server dapat lebih mempercepat kerja komputer
client/pelanggan ketika dalam proses pengelolaan serta pengiriman data.
Cara Kerja DHCP Server
Ketika user menyalakan komputer lalu mengkoneksikannya dengan server yang
menggunakan layanan DHCP, maka komputer itu akan otomatis meminta DHCP IP Address
dari IP Server. Server akan langsung memberi jawaban atas permintaan user tersebut, dan
memberikan satu alamat IP.
Wireless dan SSID
Wireless adalah jaringan yang menghubungkan telekomunikasi antara perangkat
satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan media kabel sebagai media transmisiya.
Sebaliknya, jaringan nirkabel atau wireless yang digunakan adalah media transmisi untuk
mengantarkan gelombang elektromagnetik. Jika jaringan komputer memerlukan kabel
jaringan seperti kabel optik, kabel serat optik, dan kabel UTP, sedangkan jaringan nirkabel
wireless hanya menggunkan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan sinyal dari
satu perangkat ke perangkat yang lainnya. Salah satu keuntungan menggunakan jaringan
wireless adalah pada bagian pemasangannya yang gampang(Muhammad M & Hasan I,
2016). Karena instalasi pemasangan jaringan wireless tidak memerlukan banyak kabel
untuk membangunkan koneksinya.
Hanya perlu mengaktifkan fitur wireless pada perangkat seperti laptop dan ponsel.
Pesatnya perkembangan teknologi akan sejalan dengan kecanggihannya, hampir seluruh
perangkat seperti komputer, laptop, dan telepon seluler telah menggunkan fitur dan layanan
wireless. Sejak dulu para ilmuwan sudah menemukan jaringan wireless dan
mengoperasikannya melalui jaringan radio dan radar.
Fungsi Jaringan Wireless
Berikut ini fungsi lengkap dari jaringan dan teknologi wireless :
1. Jaringan wireless dapat menjangkau area lebih luas dari pada jaringan kabel.
2. Dapat meminimalisir biaya pemasangan karena jaringan yang akan dipasang tidak
memerlukan kabel terlalu banyak alias tanpa kabel.
3. Fitur wireless acces point (WAP) berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data.
4. Selain digunakan sebagai pengatur lalu lintas data, WAP juga dapat berfungsi untuk
menghubungkan jaringan lokal dengan wireless.
5. Jaringan wireless juga berfungsi sebagai pengatur acces point agar tugasnya sebagai
DCHP server berjalan lancar.
6. Jaringan wireless dapat diperkuat dengan beberapa peralatan khusus seperti booster atau
extender.
7. Jaringan wireless memiliki ruang gerak tak terbatas saat menggunakan WiFi karena jarak
jangkauannya yang lebih luas dan fleksibel.
8. Selain biaya pemasangan yang murah, proses pemasangan jaringan wireless juga lebih
mudah.
9. Jaringan wireless dapat dipasang di indoor maupun outdoor.
Prinsip Kerja Wireless
Mirip seperti walky talky yang memiliki built transreceiver pada sistem operasinya,
jaringan wireless juga memiliki transreceiver dalam bentuk adaptor. Di mana adaptor akan
mendeteksi jaringan wireles yang di sekitar area perangkat melalui radio dan alat khusus
pendeteksi sinyal masuk. Pada saat sinyal sudah terdeteksi, sistem sign atau autentikasi
pengguna akan menghubungkannya. Data apapun yang dikirimkan komputer atau laptop
atau perangkat lainnya melalui adaptor wireless dalam bentuk digital 0s & 1s akan
dikonversi menjadi sinyal radio yang berbentuk analog.
Kecepatan transfer data pada jaringan wireless ini ditentukan dengan teknik apa yang
dihgunkan untuk modulasi. Sinyal radio yang diterima oleh wireless router atau wireless
adapter yang berkekuatan lebih dari 2,4 GHz. Wireless router berupa stasiun penerima
jaringan wireless yang nantinya akan mengonversi sinyal data radio dalam bentuk sinyal
digital dengan sinyal demodulating. Selanjutnya, sinyal tersebut akan dikirim dengan
menggunakan koneksi kabel ethernet menuju jalur super informasi yang biasa dikenal
dengan sebutan internet. Setelah router menerima data digital tersebut dari internet,
berikutnya data akan dimodulasi ke dalam bentuk analog.
Adapter yang menerima sinyal analog yang telah dimodulasi dan kembali
didemodulasi ke dalam bentuk digital lalu akan ditransfer ke komputer. Harus di ingat
bahwa alat teknologi yang dibutuhkan jaringan wireless agar beroperasional dengan
maksimal adalah router dan adapter wireless. Untungnya, teknologi kini yang semakin
canggih yang melengkapi perangkat seperti komputer dan laptop dengan fitur wireless
berkekuatan sinyal tinggi. SSID dan Channel
SSID
SSID adalah singkatan dari Service Set Identifier atau pengenal set layanan. SSID ini
merupakan istilah teknis yang digunakan untuk menamai jaringan WiFi. Misalnya bagian
humas Bandara Halim memiliki jaringan WiFi dengan SSID “Humas Bdr Hlm” yang
membedakan jaringan WiFi humas dengan jaringan WiFi departemen lain di Bandara
Halim. Jika dianalogikan dengan seorang karyawan, SSID bisa diibaratkan sebagai tanda
pengenalnya. Untuk sistem penamaan SSID adalah maksimal 32 karakter.
Bisa disimpulkan bahwa fungsi SSID adalah untuk mengatur jaringan mana yang akan
kamu gunakan. Setiap jaringan WiFi memiliki SSID yang berbeda yang digunakan untuk
menampilkan tanda pengenal yang dikirmkan melalui WLAN. Pengenal inilah yang
memiliki tugas sebagai kata sandi ketika perangkat mencoba terhubung ke BSS. Jika ada
banyak perangkat yang ingin mencoba terhubung dengan WLAN, maka perangkat harus
mempunyai SSID yang sama. Secara umum SSID dibedakan menjadi dua yaitu Hidden
SSID dan Public SSID.
Hidden SSID adalah SSID yang disembunyikan. Dimana hidden SSID adalah metode
pengamanan pada jaringan wireless. Pemilik hidden SSID ini bisa menyembunyikan nama
SSID nya, sehingga hanya orang tertentu saja yang bisa mengakses jaringan wireless ini.
Berbeda dengan public SSID dimana orang-orang bisa mengakses jaringan tersebut tanpa
harus memasukkan kunci atau WEP key. Sehingga semua orang bisa mengakses jaringan
WiFi ini dengan bebas.
Channel
Channel pada dasarnya berfungsi untuk mengontrol seberapa luas sinyal wifi dalam
mentransfer data.mengatur channel sangat penting untuk menentukan performa dari sebuah
jaringan wifi. Mengatur channel pada wifi dapat meningkatkan daya jangkau sinyal.anda
dapat menggunakan channel yang memiliki frekuensi paling kecil.semakin kecil frekuensi
sebuah gelombang.maka semakin besar panjang gelombang yang menyebabkan semakin
jauh jangkauannya untuk memaksimalkannya,anda juga dapat menggunakan router wifi.
Fungsi Channel
Pemilihan channel yang tepat akan mencegah terjadinya inteferensi atau
gangguan,inteferensi terjadi karena adanya pemakaian frekuensi yang sama oleh dua atau
lebih perangkat wifi pada jalur yang berdekatan.untuk mencegah terjadinya bentrokan
sinyal dengan wifi lainnya setiap access point harus mengunakan frekuensi yang berbeda.
Tetap disarankan untuk memakai channel yang direkomendasikan tadi karena apabila router
anda juga mengenali ada hotspot lain yang frekuensi operasionalnya sama akan
menggunakan teknologi anti tabrakan (CSMA/CA = Collision Avoidance).
Pemilihan dan pengaturan channelyang tepat dapat meningkatkan daya jangkau
sinyal wifi.alasan ini bukan sekedar karangan belaka,wifi 2,4 Ghz memiliki channel yang
beroperasi pada frekuensi terendah 2402 MHz atau 2.402 GHz.selanjtnya frekuensi dari
channel di atasnya lebih tinggi dengan selisih tiap channel adalah 5 MHz. Frekuensi rendah
rawan interferensi biasanya banyak orang mengatur channel access point pada channel 1
atau channel rendah dengan tujuan untuk menambah daya jangkau.namun hal tersebut justru
membuat wifi tersebut rentan terhadap interferensi karena semakin kuat daaya
jangkauannya semakin besar kemungkinan untuk terkena sinyal atau frekuensi yang tidak
diharapkan.
Kualitas sinyal adalah segalanya percuma daya jangkauanya jauh tapi kualitasnya
rendah.jika inginkan kualitas sinyal yang bagus yang bebas interferensi maka pilihan
channel yang besar atau yang frekuensinya tinggi. Mengatur channel wifi kita pada
frekuensi sesuai dengan kebutuhan kita misalnya daya jangkauanya yang diperlukan tidak
harus jauh maka aturlah channel pada frekuensi tinggi atau sedang.
5. Langkah Kerja Praktikum A. Pengamatan
Telah dibuat topologi sesuai dengan perintah dan diberikan IP pada masing-masing
jalur. Untuk topologi seperti pada gambar dibawah ini.

Untuk urutan konfigurasi yang saya lakukan adalah :


1. Konfigurasi DNS server
2. Konfigurasi DHCP Server
3. Konfigurasi IP setiap router
4. Konfigurasi Access Point
5. Routing Dinamis OSPF
1. Konfigurasi DNS Server
Untuk urutan dalam mengsetting DNS server ini adalah masukan IP address pada server
DNS sesuai dengan ketentuan, kemudian nyalakan service DNS dan isikan sesuai
dengan ketentuan. Gambar selengkapnya ada pada dibawah ini.

Kemudian hubungkan kabel pada Server DNS ke port router fa0/0, kemudian
hubungkan semua perangkat jaringan ke kabel yang sesuai dengan ketentuan.
2. Konfigurasi DHCP Server
Masukan IP pada server yang sesuai dengan ketentuan, kemudian nyalakan service
dhcpnya. Lalu isikan IP sesuai dengan jalurnya. Dan pada DNS isikan sesuai dengan IP
DNS yang telah dibuat tadi, untuk gateway gunakan IP yang terhubung langsung pada
router yang terhubung ke switch pada server. Gambar Lengkapnya ada dibawah ini.
Setelah DHCP server terkonfigurasi, hubungkan semua PC Client ke IP DHCP yang
telah dibuat, PC client meminta IP secara otomatis ke server dengan menggunakan Pool
DHCP yang telah dibuat tadi.

3. Konfigurasi IP setiap router


Setelah DNS dan DHCP server berhasil dikonfigurasi, agar DNS dapat terhubung
ke IP Pool yang telah diberikan DHCP server, masukan IP ke setiap port pada router
agar bisa dilakukan routing sehingga IP pada DNS dan DHCP dapat terhubung. Untuk
router 2 fa0/0 masukan IP 192.168.9.254 subnet 255.255.255.0 dan pada fa0/1 masukan
IP 192.168.10.1 subnet 255.255.255.0
Kemudian router 3 fa0/1 IP 192.168.10.1 subnet 255.255.255.0 fa0/0 IP 192.168.11.1
subnet 255.255.255.0
Untuk memasukan IP ke setiap port gunakan perintah pada CLI, en => conf t =>int fa0/0
=> ip add 192.168.9.254 255.255.255.0 => no sh

Lakukan hal yang sama untuk memasukan IP ke port pada router hingga semua port
yang terhubung kabel terisi oleh IP.
4. Konfigurasi AP
Pada access point klik satu kali=>masuk config=>Port 1=>pilih channel yang
sesuai=>bisa juga ditambahkan password pada AP. Untuk gambar lebih jelasnya ada
pada dibawah ini.

5. Routing Dinamis (OSPF)


Untuk konfigurasi routing OSPF
gunakan perintah seperti pada gambar
disamping, masukan setiap IP yang
terhubung pada router tanpa memasukan
nexthopnya. Lakukan hal yang sama pada
setiap router agar IP pada server dhcp
dapat terhubung
dengan DNS server.

6. Pengecekan
Setelah Dilakukan semua konfigurasi dan routing, lakukan pengecekan ping pada server
DNS, akses website DNS, dan ping pada perangkat sebelahnya.
Untuk gambar hasil pengecekan ada pada dibawah ini.

Hasil pengecekan ping dan akses website pada server DNS.


B. Tugas

Diberikan tugas untuk mengeksporasi fitur-fitur dari router wireless Linksys WRT300N
dan diberikan perintah untuk membuat scenario masing-masing dengan kombinasi layanan
VLAN, Routing, DNS, dan DHCP. Kemudian saya membuat topologi seperti pada gambar
dibawah ini.

Keterangan penggunaan perangkat :


1) Cloud sebagai penyedia layanan internet
2) Server DNS sebagai penyedia layanan DNS dan internet dari cloud
3) Router 1 sebagai penguhubung atau untuk routing
4) Router Wireless sebagai DHCP server sekaligus Access Point untuk perangkat
wireless.
5) Router 2 sebagai penghubung, penyedia DHCP server untuk jaringan PC kabel,
routing dan juga intervlan
6) Switch sebagai penyedia layanan vlan

Langkah-langkah konfigurasi :
1. Setting DNS server
Untuk konfigurasi sama dengan langkah diatas, masukan IP yang sesuai dengan
perencanaan. Kemudian nyalakan service DNSnya. Untuk gambar lebih jelasnya ada
pada dibawah ini :
2. Konfigurasi VLAN
Buat vlan pada switch dengan ketentuan PC 1 masuk ke VLAN 10, PC 2 VLAN 20, PC
3 VLAN 30. Nantinya setiap VLAN akan diberi IP masing-masing dengan konfigurasi
enkapsulasi. Setelah VLAN dikonfigurasi, masukan port-port pada switch ke VLAN
yang sesuai. Untuk konfigurasi lengkapnya ada pada dibawah ini.

3. Konfigurasi InterVlan
Agar setiap VLAN yang berbeda dapat terhubung dan dapat mendapat IP dhcp dari
router dibutuhkan konfigurasi InterVlan. Masukan IP pada masing-masing VLAN.
Untuk konfigurasinya ada pada dibawah ini

4. Konfigurasi DHCP server pada router


Setelah InterVlan berhasil dikonfigurasi kemudian konfigurasi DHCP servernya. Saya
lebih memilih menggunakan DHCP server router karena lebih efisien dalam
penggunaan perangkat jaringan sehingga tidak membutuhkan 2 server, untuk
konfigurasinya ada pada gambar dibawah ini.
Kemudian pilih DHCP,setelah itu akan muncul IP address secatra otomatis.

Setting wireless route,pilih enable dan kemudian pilih security mode dan masukkan password.
Masukkan ip address pada wireless router

Mengkonfigurasi router dengan menggunakan skema seperti dibawah ini


Troubleshooting
• Mengalami kesulitan mencari referensi mengenai persoalan pada pengamatan dan tugas
namun dapat terselesaikan dengan mencari di beberapa referensi.
• Sedikit mengalami kesalahan pada saat melakukan konfigurasi yang membuat error pada
saat simulasi.
• Perlu memahami cara mensetting dari wireless router,dengan cara referensi melalui tutor
youtube.
Kesimpulan
Setelah melakukan simulasi skenario dan tugas ini,kita menggunakan beberapa teknik
sesuai dengan jobsheet yaitu DNS,DHCP dan Wireless. DNS adalah sebuah sitem yag diciptakan
untuk mempermudah pencarian pada sistem komputer. DNS merupakan system yang mampu
merubah URL di website menjadi bentuk sebuah IP Address. DHCP Server adalah perangkat atau
instrumen komputer yang mampu mendistribusikan alamat IP Server ke seluruh client/perangkat
bawah yang masih dalam satu jaringan network. Penggunaan DHCP Server tidak mungkin
dihindari, sehingga bisa digunakan untuk bisnis buka warnet. Selain IP Addres, nantinya DHCP
Server juga mendistribusikan parameter yang lain. Wireless adalah jaringan yang menghubungkan
telekomunikasi antara perangkat satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan media kabel
sebagai media transmisiya. Sebaliknya, jaringan nirkabel atau wireless yang digunakan adalah
media transmisi untuk mengantarkan gelombang elektromagnetik. Jika jaringan komputer
memerlukan kabel jaringan seperti kabel optik, kabel serat optik, dan kabel UTP, sedangkan
jaringan nirkabel wireless hanya menggunkan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan
sinyal dari satu perangkat ke perangkat yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Marcus, R. D., Rosyadi, H. E., & Pamuji, F. Y. (2021). Prototype Sistem Administrasi Dan
Keamanan Jaringan Komputer Berbasis DHCP Server Mikrotik. Briliant: Jurnal Riset Dan
Konseptual, 6(3), 685. https://doi.org/10.28926/briliant.v6i3.630
Muhammad M, & Hasan I. (2016). Analisa Dan Pengembangan Jaringan Wireless Berbasis
Mikrotik Router Os V.5.20 Di Sekolah Dasar Negeri 24 Palu. Stmik-Binamulia.Ac.Id, 2(1),
10–19.
Widodo, S. (2012). Pemantauan Jaringan Komputer dengan DNS Server Berbasis Routing Statis
Menggunakan Wireshark. Jurnal Teknik Elektro, 1(2), 1–7.
Mulyanta, E. S. (2005). Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer. Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai