Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

DNS merupakan singkatan dari Domain Name Server yang merupakansebuah


sistem yang berfungsi sebagai indentitas berupa nama pada Internet Protocol
Address (IP Address). DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform
Resource Location (URL) dengan IP Address. User harus mengingat nama alamat
(DNS) dari suatu website dan menggunakan DNS tersebut untuk mencari halaman
web yang diinginkan. Dari pada harus mengingat deretan angka IP Address,
penerapan DNS ini di rasa lebih memudahkan User untuk mencari halaman web
yang di butuhkan. Setelah mengetik DNS dari suatu Website pada address bar,
maka komputer akan menerjemahkan domain tersebut kedalam IP Address yang
di pahami komputer. Dengan kata lain, DNS ini bisa di sebut sistem yang
menjembatani user dengan komputer.
Seiring meningkatnya pengguna internet memiliki dampak yang besar terhadap
protokol-protokol komunikasi data internet, termasuk DNS . DNS server
merupakan salah satu protokol transport UPD (User Datagram Protocol) sebagai
pengirim informasi dalam lalu lintas internet yang mengandalkan kecepatan dan
keakuratan. Konsekuensi dari hal ini adalah semakin banyak nya beban yang di
terima oleh DNS server dari suatu website. Jika hal ini tidak ditanggulangi, maka
bisa saja suatu ketika DNS server mengalami kelebihan beban (overload) yang
akan merugikan pengguna saat berselancar di internet. Oleh karena itu perlu di
perhatikan step by step dalam meng-konfigurasi DNS server.
Dari uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap domain name
service (DNS) pada Linux Debian versi 7 dengan bantuan software Oracle
Virtualbox dan menjadikan laporan praktik kerja industri sebagai tugas akhir
dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang bertempat di PT. Central Pertiwi
Bahari dengan judul laporan “Konfigurasi DNS server pada Debian 7” penulis
memilih judul ini karena ingin mengetahui cara kerja dari DNS server pada

8
Debian Linux. Penulis menggunakan aplikasi Bind9 (Berkeley Internet Name
Domain version 9) sebagai sistem yang menyimpan, mengontrol, dan
menerjemahkan nama domain menjadi IP Address atau sebaliknya.

B. Tujuan

 Tujuan Umum
A. Agar pembaca dapat mengetahui kegunaan dari DNS server.
B. Agar pembaca dan penulis mendapatkan pembelajaran baru tentang
DNS server.
 Tujuan Khusus
 Mempelajari DNS server secara mendalam.
 Menganalisis permasalahan selama konfigurasi.

B. Manfaat
Agar para pembaca dapat mengerti tentang Konfigurasi berserta fungsi
dari DNS server.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Referensi Teori
1. Pengertian DNS Server

DNS adalah sebuah sistem yg menghubungkan Uniform Resource Locator atau


URL dengan internet Protocol Address atau IP Address kepanjangan dari DNS
adalah domain name system.
Dalam sejarah domain tercatat, awalnya anda perlu mengetikan IP Address
untuk mengakses sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya,
Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yg dikunjungi dan
memasukkanya secara manual.
DNS adalah sistem yg meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda
tinggal mengigat nama domain dan memasukkan nya dalam Address bar. DNS
kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yg
komputer pahami. Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis
172.217.0.147 ke dalam Address bar, Anda tinggal memasukkan alamat
Google.com.
2. Fungsi DNS server

DNS server memiliki beberapa fungsi yg di antaranya; 1) meminta informasi IP


Address sebuah website berdasarkan nama doamain. 2) meminta informasi URL
sebuah website berdasarkan IP Address yg di masukkan 3) mencari server yg
tepat untuk mengirimkan email. Itulah ketiga fungsi DNS yg bekerja secara
otomatis ketika anda sedang mengakses internet.
3. Kelebihan DNS Server

Berikut ini adalah bebrapa manfaat penggunaan DNS dalam aktivitas


berinternet:

10
a. Lebih Mudah Untuk Berinternet
di banding mengingat deretan angka IP address tentu akan lebih nyaman
untuk mengigat nama website.
b. Lebih Konsisten Dalam Penggunaan
Anda bisa menggunakan nama DNS yg sama meskipun ada perubahan pada
IP Address yg di gunakan. Dengan demikian akses pengunjung ke salah satu
website tetap bisa dilakukan meskipun telah terjadi penggantian IP Address.
c. Lebih Mudah Dikonfigurasi
Saat terjadi kendala pada IP Address yg digunakan, anda bisa mengganti
dengan IP yg berbeda dengan mudah, cukup melakukan update data pencocokan
DNS dan IP address.
d. Lebih Aman
ketika menggunakan DNS, semua aktifitas transfer data online akan melalui
server DNS yg terjaga ke amanannya, sistem tersebut akan mencegah upaya
peretasan yang coba dilakukan oleh pihak yang tidak bertangguang jawab. Jadi,
website akan menjadi lebih aman.
f. Lebih Cepat
Sistem DNS memungkinkan penggunaan DNS server yang mampu melayani
permintaan data lebih cepat. Dengan banyaknya website yang muncul, kecepatan
mengakses informasi dari sebuah website menjadi penting.
4. Bagian-bagian DNS server

prinsip dasar cara kerja dns adalah mencocokan nama komponen URL dan yang
lain.
Ibarat nya seperti mencari buku di perpustakaan berdasarkan kode yang
menjelaskan letak buku tersebut. Kode perpustakaan disebut dewey decimal
system (DDS) yang terdiri kode topic buku, kode nama belakang penulis, dan
tahun buku di temukan.
Prinsip di atas mirip dengan DNS. Namun bagian dari buku diganti menjadi
bagian bagian dari URL yang tersusun dalam hierarki DNS. Setiap bagian nya
menjelaskan bagian dari domain. Perbedaannya, kode perpustakaan di mulai dari

11
depan. Sedangkan kode pada DNS di urutkan dari belakang, berikut penjelasan
lengkapnya:

Gambar 1 skema website dns server


a) Root-Level Domain
Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hierarki DNS. Biasanya ia
berwujud tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL.
b) Top Level Domain
Top Level Domain adalah ekstensi yang berada bagian depan root-level domain.
Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai . keduanya yaitu Generic Top-
Level Domain (GTLD) dan Country Code Top-level Domain (CCLTD).
c) Second Level Domain
Second Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering di
guanakan sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL
en.wikipedia.org, yang dimaksud SLD adalah Wikipedia
d) Third-Level Domain (Subdomain)
merupakan nagian doamian utama yang berdiri sendiri, apabila domain di
ibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah suatu ruang khusus di rumah itu
sendiri.

12
f) Hostname
Hostname merupakan atau yang bisa di sebut juga dengan scheme .ini merupakan
bagian yang meengawali URL. Bagian ini menunjukan sebuah fungsi dari sebuah
website atau halamannya. Contoh paling banyak di gunakan yaitu HTTPS atau
hypertext transfer protocol secure.

5. Macam Macam DNS Server


Informasi yang di minta user dalam system DNS di sebut DNS record. Ada
beberapa jenis yang bisa di minta dalam system DNS \. Berikut adalah 10 DNS
record yang paling sering di jumpai:
a) A record atau Address record
Berfungsi menyimpan informasi soal hostname, Time to live (TTL) dan
ipv4 Address.
b) AAA Record
Berfungsi untuk menyimpan informasi hostname dan hubungannnya
dengan ipv4 Address
c) MX Record
Di gunakan untuk merekam server SMTP yang khusus di gunakan untuk
saling berkirim email di suatu domain.
d) CNAME Record
Digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP
Address.
e) NS Record
Merujuk subdomain pada authoritative name server yang di inginkan.
Record ini berguna jika subdomain anda di web hosting berbeda dengan
domain.
f) PTR Record
Memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP
Address dan menampilkan hostname.

13
g) CERT Record
Menyimpan sertifikat enskripsi atau sertifikat keamanan.
h) SRV Record
Menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name,
Weight, Port, Points, dan TTL.
i) TXT Record
Membawa dan menyalurkan data yang hanya di baca oleh mesin.
j) SOA Record
Bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga
merujuk pada Authoritative name server serta informasi lengkap sebuah
domain

Selain macam macam DNS. Anda juga bisa menggunakan berbagai layanan DNS
tercepat pihak ketiga yang pastinya lebih praktis,

B. Permasalahan
Dalam mengkonfigurasi DNS server ada beberapa masalah yang di alami dan
perlu untuk di teliti. Di antaramya :
1. Kurang nya pernagkat yang di butuhkan seperti ; komputer/PC yang tidak
memadai untuk di masukan sebuah OS
2. Salah memasukan kata perintah sewaktu meng-konfigurasi DNS. Hal ini
bisa berpengaruh pada berjalan atau tidak nya server yang akan kita buat
3. Aplikasi oracle yang tidak bisa di install. Biasanya hal seperti ini bisa di
atasi dengan menginstall aplikasi snapy.

Jadi, itu lah beberapa permasalahan yang di alami ketika knfigurasi DNS
server menggunakan aplikasi virtual box.

14
C. Gambaran Umum Prakerin

1. Sejarah PT. Central Pertiwi Bahari.


PT Central Bahari berdiri pada tanggal 8 Juli 1994, kemudian berganti nama
menjadi PT Central Pertiwi Bahari pada tahun 1998. Perusahaan ini berdiri atas
dasar Surat Pajak Terhutang Badan Kebijaksanaan Pajak Terhutang (SPT BKPN)
nomor 453/KPT/IK.120/7/1995, dan Surat Keputusan Gubernur Daerah Lampung
nomor 5 Tahun 1996 tentang Pola Kemitraan Usaha Perikanan Inti Rakyat
Wilayah Lampung. PT Central Pertiwi Bahari menggunakan pola TIR (Tambak
Inti Rakyat) yang merupakan prinsip dasar kemitraan perusahaan besar dengan
perusahaan golongan ekonomi lemah dan merupakan program penting pemerintah
dalam upaya mensejahterakan masyarakat yang adil dan makmur.
Tahun 1994 adalah tahun monumental bagi CPB. Sebuah cita-cita besar muncul
untuk memanfaatkan lahan gambut tersebut . Dengan mengusung visi dan misi
bisnis yang besar dan tegas, menciptakan perpaduan unsur kearifan lokal dan
teknologi modern. CPB mengubah kawasan ini menjadi kawasan industrial
pertambakan yang dikenal hingga penjuru dunia. Sebuah kerja yang besar dan
tidak mudah. Gagasan besar memunculkan perusahaan industri pertambakan
udang menemui wujud nyata ketika perusahaan menerima hak resmi pelepasan
sebagai kawasan register 47 dari Menteri Kehutanan untuk keperluan tambak inti
rakyat (TIR), luasnya cukup besar yakni 17400 hektar.
2. Letak Geografis PT. Central Pertiwi Bahari

Letak lokasi tambak udang PT Central Pertiwi Bahari berada di daerah Kampung
Bratasena Adiwarna, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang,
kantor pusat PT Central Pertiwi Bahari yang beralamat di Jl Ir. Sutami. Km 16
Kecamatan Tanjung Bintang Lampung Selatan.

15
9
10

A. Struktur Organisasi ICT-Development & DevOps (Infrastructure)

Information & Communication


Technology
Ivan Wibowo Hudyana

Apps Development Dev Ops (Infrastrukture)

I Ketut Oka I Ketut Oka

ABAP Mobile Security Basis Server & Cloud Network

Hendra / Supram M. Abdul Ar Rahman Ferry Fauzi R. Eko Ismono Yanuar Handoyo Andri
Maharwantijo Herwanto/Ferry
Fauzan R.

Web Apps
Sumatra Jabodetabek Jabar Area Timur
Basis
Bismo Nugroho Eliantori Wirawan N. Ferry Fauzi R. Imbar Budiman
11

Area1 : Sumatera & Anyer


Eliantori

Sofyan MA Chandra M & Lamhot Nababan


Winarko
19

BAB IV KOMPETENSI HASIB


BAB III
METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Waktu Dan Tempat


Praktik kerja lapanganini di rencanakan akan di laksanakan pada bulan
januari sampai dengan bulan maret di PT. Central Pertiwi Bahari

B. Materi Praktik Kerja Lapangan


Materi yang akan di kaji dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini
adalah Konfigurasi DNS Server Pada Debian 7 di PT. Central Pertiwi
Bahari.

C. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan Di lakukan dengan magang kerja
berpartisipasi aktif di PT. Central Pertiwi Bahari

D. Alat Dan Bahan


Berikut ini adalah alat dan bahan yang di perlukan untuk jonfigurasi DNS
server :
1. Laptop atau PC
2. File iso debian 7 (1 dan 2)
3. Aplikasi oracle virtualbox
20

E. Langkah-Langkah

hal pertama yang di lakukan sebelum mengkonfigurasi DNS server ialah


menginstall debian 7 pada aplikasi virtualbox. Jika sudah di install maka
selanjutnya akan di lanjutkan seperti berikut :

1. Masukkan cdrom debian DVD 1

Gambar 2 pemasangan cdrom debian

2. Install aplikasi bind9 untuk konfigurasi DNS dengan cara mengetik apt-
get^install^bind9 lalu ketik y

Gambar 3 penginstalan bind9


21

3. Masuk ke direktori bind dengan cara mengetik cd^/etc/bind.

Gambar 4 masuk direktori bind

4. Ketik nano^named.conf.local

Gambar 5 konfigurasi named.conf

5. Sisipkan script di bawah (include “/etc/bind/zone…..) dengan script di


bawah ini

Gambar 6
Lalu save dengan mengetik ctrl+x lalu y lalu enter

6. Copy file local dengan mengetik cp^db.local^db.domain

Gambar 7
22

7. Lalu masuk ke file yang sudah di ubah menjadi db.domain dengan


mengetik nano^db.domain lalu klik enter
8. Ganti teks “localhost” dengan nama domain kita
9. Ganti ip “127.0.0.1” dengan ip address debian yang sudah di konfigurasi

Gambar 8

10. Sekarang copy file db.127 menjadi db.ip dengan cara ketik
cp^db.127^db.ip.
11. Lalu masuk ke direktori IP dengan mengetik nano^db.ip lalau klik enter
12. Ganti teks “localhost” dengan nama domain kita
13. Ganti ip “1.0.0” dengan dua digit terakhir dari ip address debian yang
sudah kita simpan sebelumnya.

Gambar 9
23

14. Konfigurasi kan juga pada bagian resolv.conf nya dengan mengetik
nano^/etc/resolv.conf
15. Tambah/hapus script yang ada lalu masukan script seperti ini

Gambar 10

16. Restart bind agar konfigurasi yang sudah kita buat bisa kita jalankan
dengan masukan perintah /etc/init.d/bind9^restart atau
service^bind9^restart. Konfigurasi DNS server telah selesai kita buat.
24

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Keberhasilan dalam konfigurasi DNS server dapat di liat dengan cara
mencoba menghubungkannya dengan client (windows) atau dengan cara uji DNS
menggunakan dig,ping,nslookup.

Gambar 11 uji dns server menggunakan dig

gambar 11 uji dns server menggunakan ping

Gambar 12 uji DNS server menggunakan nslookup


25

Jlalu tes lagi menggunakan windows client, samakan DNS komputer


dengan IP Address debian punya kita.

Gambar 13 menyamakan DNS debian dengan komputer.

Lalu buka cmd/command prompt. Ketik ping “DNS” debian punya kita.
Contoh “ping.catur.org”

Gambar 13 ping debian melalui cmd


26

Hasilnya pasti akan terlihat seperti yang ada di atas. Ketik nslookup “nama
domain” contoh “nslookup^catur.org”

Gambar 14

Jika berhasil maka akan terlihat seperti yang ada di atas. Jika sudah berhasil
maka DNS server kita sudah bisa kita gunakan.

B. Pembahasan
1. Faktor penunjang.
Dukungan dari pembimbing, perangkat yang di gunakan
sangat memadai, pemahaman materi dari penulis, dan juga
konfigurasi yang simple dan mudah di ingat.
2. faktor penghambat
Pengguna memiliki batasan penggunaan nama untuk
halaman situs, DNS lebih sulit di implementasikan, nama
domain sangat terbatas.
27

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berikut beberapa kesimpulan yang dapat di ambil dari laporan ini tentang
konfigurasi DNS server:
1. Konfigurasi DNS server menggunakan bantuan aplikasi oracle
virtualbox memudahkan kita dalam membuat 2 server dalam satu
perangkat.
2. Fasilitas yang ada di dalam aplikasi oracle VM sangat membantu
kita dalam mengganti jaringan dan memasukan cdrom tanpa harus
keluar dari aplikasi.
3. Penggunaan DNS juga memudahkan kita untuk membuat web
server,ntp server, dan juga mail server.

B. Saran
1. Saran bagi sesama pengguna DNS server debian 7
a) Lakukan konfigurasi secara perlahan dan jangan tergesa-gesa.
Tergesa-gesa hanya akan membuat settingan kalian akan
mengalami sedikit kesalahan
b) Selalu mengikuti panduan yang di sediakan oleh guru, atau
pembimbing.
c) Lakukan evaluasi terhadap setiap konfigurasi yang kita lakukan,
agar mengurangi terjadinya kesalahan.
28

2. Saran bagi pihak industri


a) pihak industri dapat memberikan lebih banyak pekerjaan yang
bermanfaat bagi taruma/i agar jam kerja dapat di isi dengan penuh
tanpa waktu kosong yang di buang percuma.
b) Pihak industri di harapkan dapat menyediakan instruktur pengganti
untuk taruna/i PKL agar ketika instruktur utama sibuk dapat di
gantikan dengan instruktur pengganti.
29

DAFTAR PUSTAKA
30

LAMPIRAN LAMPIRAN

Mencari trouble pada komponen CPU Membersihkan CPU yang akan diperbaiki

Mencata

etting mikrotik Scan Dokumen


JURNAL

Anda mungkin juga menyukai