Anda di halaman 1dari 8

Modul 6

DNS Server
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan tentang DNS Server !
2. Sebutakan Fungsi DNS Server!
3. Sebutkan macam-macam DNS Server!

A. Tujuan
1. Mahasiwa mampu memahami DNS Server.
2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DNS Server.

B. Dasar Teori
DNS Server
Domain Name Server (DNS) adalah sebuah aplikasi service di
internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP Address dan salah
satu jenis sistem yang melayani permintaan pemetaan IP Address. DNS
biasanya digunakan pada aplikasi yang terhubung ke internet seperti Web
Browser dan E-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah
komputer ke IP Address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat
digunakan pada private network.

Fungsi DNS
Tiga fungsi DNS:

1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama


domain;
2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang
dimasukkan;
3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.

Cara Kerja DNS

Cara kerja DNS meliputi beberapa langkah dan melalui struktur


DNS. Langkah pertama dimulai dengan sebuah DNS query, sebuah
permintaan informasi.
Mari menggunakan contoh pencarian informasi melalui browser
dengan mengetikkan google.com. Awalnya, server DNS akan mencari
informasi di dalam filehost – sebuah file plain text dari sistem operasi yang
bertanggung jawab atas pemetaan hostname ke alamat IP. Jika tidak ada
informasi yang ditemukan, server akan mencari cache – sebuah komponen
hardware atau software yang menyimpan data untuk sementara.

Umumnya untuk caching adalah di dalam sebuah web


browser dan Internet Service Providers (ISP). Jika tidak ada informasi
yang ditemukan, maka akan muncul pesan error.

DNS Recursor

Karena query dikirim secara rekursif, maka server bisa saja meminta
bantuan server lain demi memenuhi permintaan yang dikirimkan oleh
browser klien. Itulah yang disebut dengan sebuah DNS recursor. DNS
Recursor layaknya sebuah agen yang akan terus berusaha untuk
menyediakan informasi yang diperlukan. Bahkan jika harus meminta
bantuan langsung dari Root Server DNS.

Root Nameserver

Root DNS Server, atau juga dikenal dengan root nameserver, berada
pada tingkat tertinggi di hirarki DNS. Root nameserver tidak memiliki nama
yang formal dan dilabeli dengan (string kosong). Anda dapat
membayangkan sebuah bank sebagai referensinya.

Dalam praktiknya, DNS recursive resolver mengirimkan permintaan


ke Root Nameserver. Setelah itu, server akan merespons permintaan
tersebut dengan memberitahu agen untuk mengakses area yang lebih
spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD nameserver).

TLD Nameserver

Apa yang Anda lihat ketika mengakses Google atau Facebook? Dua
platform tersebut memiliki nama domain yang diakhiri dengan .com.
Domain .com adalah satu dari banyak domain populer. Server bagi domain
jenis ini adalah TLD nameserver. Server tersebut bertanggung jawab untuk
mengatur semua informasi tentang ekstensi domain yang umum.

Sebagaimana dengan permintaan untuk


mengakses www.google.com, TLD .com sebagai satu-satunya delegasi
yang akan merespons permintaan dari DNS resolver dengan
mengarahkannya ke Authoritative DNS server, atau
memanggil Authoritative Name Server.

Authoritative Nameserver

Ketika sebuah DNS resolver bertemu dengan authoritative


nameserver, saat itulah jawaban akan pertanyaan yang dikirimkan seputar
nama domain diberikan. Authoritative nameserver memiliki semua
informasi tentang nama domain pada server. Nameserver ini menyediakan
resolver rekursif ke alamat IP yang ditemukan di record.

Macam-macam Domain

1. com : perusahaan komersial


2. edu : badan pendidikan (misalnya universitas atau institut)
3. gov : lembaga pemerintahan non-militer
4. .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia
5. int : organisasi internasional
6. .ac.id : Untuk Lembaga Pendidikan
7. .id : Indonesia
8. .au : Australia
9. .jp : Jepang
10. .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah
11. .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
12. .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam
kategori “ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dll
13. .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
14. .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan seperti SD, SMP dan atau SMU
15. .web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan
yang melakukan kegiatannya di World Wide Web.
16. .Net : di gunakan untuk kepentingan network infrastruktur.
17. .Info : di gunakan untuk kepentingan informasional website.

Nama domain dari tiap-tiap situs di seluruh dunia tidak ada yang sama
sehingga tidak ada satupun situs yang akan dijumpai tertukar nama atau
tertukar halaman situsnya. Untuk memperoleh nama dilakukan penyewaan
domain, biasanya dalam jangka tertentu(tahunan).
C. Langkah-Langkah Praktikum
1. Installasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi
linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux
menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti,
khususnya bagi pemula awal.

debian-server:/home/pudja# apt-get install bind9

2. Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a /etc/bind/named.conf
b file forward
c file reverse
d /etc/resolv.conf

3. Membuat Zone Domain


Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama
untuk Domain dari server Debian kita nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain
menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local (There’s no
Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain
Tld tersebut, contohnya di Indonesia adalah Arief. Edit dan tambahkan konfigurasi
untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file
named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.

debian-server:/home/pudja# vim /etc/bind/named.conf

#. . .
zone "debian.edu" { //Zone Domain anda
type master;
file "db.debian"; //lokasi file FORWARD, default di /var/cache/bind/
};
zone "1.168.192.in-addr.arpa" { //3 blok ip paling depan, dibalik
type master;
file "db.192"; //lokasi file REVERSE, default di /var/cache/bind/
};
include "/etc/bind/named.conf.local"; //membuat file named.conf.local di process

4. File Forward
Forward berfungsi untuk konversi dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika
kita ketik www.debian.edu melalui Web Browser, maka akan muncul website dari
server Debian. Buat file konfigurasi untuk file forward dari DNS tersebut. Karna
konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal copykan saja file default yang sudah
ada.

debian-server:/home/pudja# cd /etc/bind/
debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;

@ IN NS debian.edu. ; tambahkan “titik” di akhir domain


@ IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
ftp IN A 192.168.1.1
sub-domain IN A 192.168.1.1 ; jika ingin membuat sub-domain
mail IN A 192.168.1.1
streaming IN A 192.168.1.1 ; alamat untuk streaming server

5. File Reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita
mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan
redirect ke alamat www.debian.edu. Bagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin
mengkonfigurasi file reverse pun

debian-server:/etc/bind# cp db.127 /var/cache/bind/db.192


debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.192

$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;

@ IN NS debian.edu. ; ingat “titik”


1 IN PTR debian.edu. ; IP Host

6. Menambah dns-name-server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file
resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.

debian-server:/etc/bind# vim /etc/resolv.conf

search debian.edu
nameserver 192.168.10.1

Terakhir, restart daemon dari bind9.

debian-server:/etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart

Bagi pemula awal, pada bagian ini sering sekali terjadi failed. Hal ini
terjadi, karena Anda melakukan kesalahan pada satu file, yaitu file named.conf.
Periksa kembali script yang anda buat, dan sesuaikan seperti konfigurasi diatas.

7. Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah
nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.

debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.10.1

Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
1.10.168.192.in-addr.arpa name = debian.edu.

debian-server:/etc/bind# nslookup debian.edu

Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
Name : debian.edu

Jika muncul pesan seperti ini,

Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
** server can't find debian.edu.debian.edu: SERVFAIL

Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah
tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan
terletak antara file db.debian atau named.conf. Namun jika muncul ketika di
nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf. Atau anda bisa
menggunakan perintah dig untuk pengujian dari server localhost.
debian-server:/etc/bind# dig debian.edu

D. Tugas
1. Buatlah DNS Server dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Menggunakan nama sendiri
b. IP Address menggunakan NIM. Misal 160631100027 menjadi
192.168.27.1
c. SS tahap pembuatan DNS Server

Anda mungkin juga menyukai